SI1322476890

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I.)
NID : 03009
   
NID : 05060

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA

PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP

PADA PT ALBA UNGGUL METAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1322476890

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 


ABSTRAKSI

Sistem ini dibuat untuk menghasilkan output partlist dan gambar kerja produk loker besi standar saja, tidak untuk produk lainnya. Sistem ini juga ditujukan untuk mengganti penggunaan 2 software yang biasa dipakai yaitu software Microsoft Excell dan AutoCAD. Sistem ini menggunakan MySQL sebagai basis data, bahasa pemrograman menggunakan java Netbean 8.2. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode pendekatan Prototyping. Metodologi pengumpulan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa sistem nya menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Sedangkan metode pengujian sistemnya menggunakan metode blackbox testing. Manfaat sistem yang dibuat ini semoga sistem lebih baik dari sebelumnya sehingga menjadikan pengolahan data lebih tertata dengan rapi. .


Kata Kunci: Partlist, Gambar kerja, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping.

ABSTRACT

The system is designed to produce a standard output of partlist and drawing for production standard iron locker products only, not for other products. This system is also intended to replace the use of two commonly used software ie Microsoft Excell and AutoCAD software. This system uses MySQL as database, programming language using java Netbean 8.2. The design method uses UML (Unified Modeling Language) and using Prototyping approach method. Methodology of collection using observation methods, interviews and literature review. Its system analysis method uses SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). While the method of testing the system using blackbox testing method. Benefits of this system made system hopefully better than ever so that makes processing data more neatly arranged.


Keywords : Partlist, Drawing for production, MySQL, Java Netbean, UML, SWOT, Prototyping

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini tanpa ada kendala yang berarti.

Tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, masukan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (Puket I) merangkap Dosen Pembimbing 1 yang bersedia meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Dedy Iskandar, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing 2 yang bersedia dengan sabar membimbing penyusunan laporan ini.
  6. Bapak Irwan Iswara Wibisono selaku Direktur PT. Alba Unggul Metal yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.
  7. Bapak Paimin Sutomo selaku Manager bagian Konstruksi yang bersedia membimbing di lapangan selama penelitian.
  8. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
  9. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada Skripsi ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis khususnya.


Tangerang, 23 Januari 2018
Herman Cahyono
NIM. 1322476890


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat, dan menciptakan inovasi - inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan - kebutuhan tersebut salah satunya yaitu kebutuhan dalam dunia usaha yang saat ini sangat bergantung pada teknologi komputer ini. Penggunaan komputer pada dunia usaha saat ini sangat membantu dalam pengolahan data dan penyajian informasi yang akurat dan tepat waktu.

PT Alba unggul metal didirikan pada tahun 1962, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi sheet metal. Produk yang dibuat antara lain produk standar steel office equipment seperti loker besi, filling cabinet, lemari arsip, mobile file, dan rak besi, dan produk khusus seperti steel door, steel fire door, tool box, panel box, dan banyak produk standar maupun produk khusus yang bervariasi. Dari data penjualan produk yang didapat dari bagian marketing, produk yang paling banyak dipesan adalah produk loker besi.

Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari produk loker besi, perlu langkah inovasi dan efisiensi dalam pembuatan loker besi tersebut pada semua departemen yang terlibat. Departemen yang terlibat secara langsung dalam pembuatan adalah departemen Produksi, departemen PPIC dan departemen Konstruksi.

Departemen Konstruksi menyediakan gambar kerja dan partlist loker besi sebagai acuan departemen produksi dan PPIC dalam membuat suatu produk. Staff pada departemen Konstruksi ini membuat gambar kerja menggunakan software AutoCAD, dan membuat partlist menggunakan software Microsoft Excell. Pada proses pembuatan partlist menggunakan software di atas, masih mengalami kendala yaitu harus selalu mengubah banyak data yang ada sesuai dengan gambar kerja, harus mencari file dengan konstruksi yang mirip, harus lebih detail lagi untuk mengubah data yang berpengaruh terhadap konstruksi.

Dari permasalahan di atas muncul ide untuk membuat sistem yang lebih efektif dan efisien khususnya dalam pembuatan partlist loker besi yang bisa lebih cepat lagi. Sehingga diharapkan dengan pembuatan partlist lebih cepat, proses di departemen lain juga akan lebih cepat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “SISTEM PEMBUATAN PARTLIST DAN GAMBAR KERJA PRODUK LOKER BESI BERBASIS JAVA DESKTOP PADA PT ALBA UNGGUL METAL”.

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini dalam pembuatan partlist dan gambar produk kerja loker besi menggunakan software yang ada sudah berjalan baik dan cepat ?

  2. Bagaimana hambatan yang ditemui pada sistem yang berjalan saat ini dalam pembuatan partlist dan gambar kerja produk loker besi?

  3. Bagaimana rancangan sistem yang di inginkan Stakeholder agar pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi menjadi lebih cepat ?

  4. Bagaimana usulan rancangan sistem yang baru untuk membuat partlist dan gambar kerja loker besi menjadi lebih cepat dari ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang proses pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi saja. Untuk produk selain loker besi standar ini tidak masuk dalam ruang lingkup.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional

    • Untuk mempercepat pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi.

    • Untuk mengelola data partlist dan gambar kerja loker besi yang lebih tertata.

  2. Tujuan fungsional

    • Untuk membuat sistem yang lebih cepat dalam pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi.

    • Untuk mengetahui ukuran standar yang digunakan loker besi.

  3. Tujuan Individual

    • Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan yaitu Skripsi di STMIK RAHARJA.

    • Untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan dalam perkuliahan.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat bagi Stakeholder

    • Stakeholder memiliki sistem standar desain produk loker besi yang lebih baik dari sebelumnya.

    • Pembuatan loker besi menjadi lebih cepat dari sebelumnya.

    • Pengelolaan data menjadi lebih tertata dengan sistem yang baru.

  2. Manfaat bagi penulis

    • Memberikan pengalaman kepada penulis tentang membangun sebuah sistem di dunia kerja, dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.

    • Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu permasalahan yang ada pada suatu sistem agar dapat menemukan solusi dari masalah tersebut.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengupulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung).

  2. Tempat observasi penelitian ini berada di PT. Alba unggul Metal yang beralamat di jalan industri raya III blok AC/AD no.2, khususnya pada departemen Konstruksi.

  3. Metode Studi Kepustakaan.

  4. Dalam pengumpulan studi pustaka dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan ini.

  5. Metode Wawancara

  6. Subyek wawancara adalah kepala departemen Konstruksi dan staff yang sering membuat gambar kerja dan partlist loker pintu. Hasil wawancara ini digunakan untuk melengkapi hasil observasi. Penulis juga meminta data fisik sebagai bahan penelitian berupa printout kepada stakeholder untuk memperoleh data informasi yang diperlukan.

Metode Analisa Sistem

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan metode Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportinity, Threat) sebagai metode analisa data. SWOT adalah analisa yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis

Metode Perancangan Sistem

Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak. Dalam UML ini diagram yang digunakan antara lain :

  1. Use Case Diagram

  2. Activity Diagram

  3. Sequence Diagram

  4. Class Diagram

Metode Prototype

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan Prototyping. Metode ini dipilih karena sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analisis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan masalah secara jelas. Proses pembuatan prototype ini merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang, kemudian dievaluasi beberapa kali sampai dinyatakan prototype tersebut diterima.

Metode Pengujian Sistem

Dalam skripsi ini metode Pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan Skripsi, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang berisi definisi - definisi yang digunakan dalam penulisan ini.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas dan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagaram.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini akan menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, UML diagram yang diusulkan, rancangan sistem, tampilan program, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Di bawah ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

    Menurut Ricard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq (2013 : 2), “Mendefinisikan bahwa sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:2), “Pengertian sistem yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luar sistem.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Sistem dapat dikasifikasikan dari sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22):

    1. Sistem Abstrak dan sistem fisik.

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sitem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akutansi, dan sistem koperasi.

    3. Sistem Alamiah dan sistem buatan manusia.

    4. Sistem alamiah adalah sitem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system, misalnya sistem informasi berbasis komputer

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat untuk diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti menjadi informasi agar dapat berguna.

  3. Bentuk Data

  4. Menurut Yakub (2012:5), ada lima bentuk data antara lain sebagai berikut :

    1. Teks, yaitu sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    2. Data yang terformat, yaitu data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    3. Citra (Image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    4. Audio, yaitu data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video, yaitu data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

  5. Sumber Data

  6. Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut :

    1. Data Internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.

    2. Data Personal, sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    3. Data Eksternal, sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

  7. Definisi Informasi

  8. Menurut Sutabri (2012:29), “Konsep Sistem Informasi”. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

  9. Jenis-jenis Informasi

  10. Menurut Sutabri (2012:34), jenis informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

    1. Informasi berdasarkan persyaratan

    2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

      • Informasi yang tepat waktu

      • Informasi yang relevan

      • Informasi yang benilai

      • Informasi yang dapat dipercaya

    3. Informasi berdasarkan dimensi waktu

    4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

      • Informasi masa lalu

      • Informasi masa kini

    5. Informasi berdasarkan sasaran

    6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

      • Informasi individual

      • Informasi komunitas

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah Sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari manusia, media teknologi, prosedur kerja, dan sumber daya data, yang saling bekerjasama untuk menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Mustakini (2009:39), Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu sebagai berikut :

    1. Komponen Masukan (input), merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi.

    2. Komponen Model yaitu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari datayang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.

    3. Komponen Keluaran (output) adalah produk dari sistem informasi yang berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya

    4. Komponen Teknologi, tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

    5. Komponen Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    6. Komponen Kontrol atau Pengendalian, digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

  5. Infrastruktur Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:15), infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi.

    Terdapat lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut :

    1. Hardware (perangkat keras).

    2. Software (perangkat lunak).

    3. Network (fasilitas jaringan dan kompunikasi).

    4. Database (basis data).

    5. Information management personnel (manajemen informasi personal).

  7. Arsitektur Informasi

  8. Menurut Sutarman (2012:15), Arsitektur Informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :

    1. Kebutuhan bisnis akan informasi.

    2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Metode Analisa SWOT

  1. Pengertian Analisa SWOT

  2. Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    1. Kuadran 1 : Strength

    2. Kuadran 2 : Threat

    3. Kuadran 3 : Oportunity

    4. Kuadran 4 : Weakness

    Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat menentukan tujuan yang akan dicapai.

  3. Tipe – Strategi SWOT

  4. Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Strengths, Weakness ,Opportunity, Threats (SWOT) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi : kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks, namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

    2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

    3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Konsep Dasar UML

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

  2. Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

  3. Definisi Diagram UML (Unified Modeling Language)

    1. Use Case

    2. Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

      • Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

      • Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

    3. Activity Diagram

    4. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    5. Sequence Diagram

    6. Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

      Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    7. Class Diagram

    8. Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

      Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Konsep Prototype

  1. Definisi Prototype

  2. Dari beberapa pendapat ahli mengenai definisi Prototype, diantaranya :

    1. Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    2. Menurut Mall (2009:43). (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

    Dari definisi pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

  3. Jenis - Jenis Prototype

  4. Menurut Simarmata (2010:64). Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Rapid Throw away Prototyping.

    2. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang beresiko tinggi atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang.

    3. Prototype Evolusioner.

    4. Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai ”chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993)

  5. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

  6. Menurut Simarmata (2010:68) berikut adalah kelebihan dan kelemahan prototype, yaitu:

    Kelebihan Prototype.

    1. Adanya komunikasi yang baik antar pengembang dan user.

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.

    3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.

    Kelemahan Prototype.

    1. User terkadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa programm tersebut hanya cetak biru sistem.

    3. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancanganyang baik.

Teori Khusus

Konsep Dasar Partlist dan Gambar Kerja

  1. Definisi dan Fungsi Partlist

  2. Partlist adalah salah satu dokumen ISO 9001:2008 dengan nomor FM.KONS-01 RE V.01-17/07/08, yaitu suatu lembar form dokumen yang memuat tentang nama produk, nomor pesanan, jumlah pesanan produk, nama pemesan, tanggal pesanan, dan tabel bahan komponen yang dibutuhkan beserta tanda tangan orang yang terlibat dalam pembuatan partlist tersebut. Tabel bahan komponen berisi informasi tentang nama bahan komponen, dimensi bahan komponen dan jumlah bahan yang dibutuhkan.

    Dalam pembuatan partlist tersebut menggunakan software microsoft excell yang pembuatnya disebut drafter. Ada tiga orang yang terlibat dalam pembuatan partlist ini yaitu drafter sebagai pembuat, supervisor sebagai pemeriksa dan disetujui oleh manager Konstruksi.

    Fungsi dari partlist ini adalah sebagai pedoman departemen PPIC dalam pengadaan dan pembelian barang yang akan dibutuhkan pada departemen Produksi nanti untuk dikerjakan menjadi bentuk produk yang diinginkan sesuai gambar kerja. Partlist ini juga digunakan oleh bagian Cutting pada departemen Produksi sebagai pedoman membuat raw material plat sesuai dengan dimensi bahan komponen yang tercantum di partlist.

    Form partlist dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 2.1 : Contoh Form Partlist

  3. Definisi Gambar Kerja

  4. Gambar kerja adalah form untuk mendeskripsikan sebuah komponen dalam bentuk pemodelan gambar dua dimensi maupun tiga dimensi yang sesuai kaidah bahasa gambar tehnik industri. Gambar kerja ini memuat dimensi dan bentuk dari desain produk dan etiket yang semua itu tertera di dalam garis batas kertas. Etiket adalah bentuk format informasi dari desain produk yang memuat nama produk, skala, tanggal, proyeksi pandangan, orang yang menggambar sampai ukuran cetak kertas. Ada dua model orientasi gambar kerja yang dibuat yaitu protrait dan landscape, orientasi tersebut disesuaikan dengan bentuk desain produk yang dibuat memperhatikan tata letak yang sesuai sehingga enak dilihat dan mudah dibaca.

    Dalam pembuatan gambar kerja tersebut mengacu pada kaidah bahasa gambar tehnik industri, maka perlu diperhatikan style garis maupun tebal garis, font dan size hurufnya. Software yang digunakan untuk membuat gambar kerja adalah AutoCad. Karena mengikuti kaidah bahasa gambar tehnik industri maka form gambar kerja tidak diatur dalam dokumen ISO.

    Fungsi gambar kerja adalah sebagai pedoman departemen produksi dalam membuat produk yang sesuai dengan apa yang terdapat dalam gambar kerja. Dan juga sebagai pedoman checking departemen QC dalam memeriksa kualitas barang yang dihasilkan oleh departemen Produksi ini.

    Bentuk form dari gambar kerja ini dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 2.2 : Contoh Form Gambar Kerja

Konsep MySQL

  1. Definisi MySQL

  2. Menurut Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

    Menurut Wahana Komputer (2010:21), MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaanya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh MySQL, memungkinkan bermacam-macam aplikasi Komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemograman dapat mengakses basis data MySQL.

    Dari definisi di atas, disimpulkan MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL

  3. Tipe Data MySQL

  4. Menurut Anhar (2010:45), MySql (My structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, postagre SQL, dan lainnya. MySQ berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakanya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung / support dengan database MySQL. MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

    1. Tipe data numeric

    2. Tipe numeric dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

    3. Tipe data String

    4. String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data 'string seperti char, varchar, text, binary, varbinary, dan blob.

    5. Tipe data char dan varchar

    6. Tipe data char dan varchar pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan.

    7. Tipe Data Tanggal

    8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah

  5. Operator MySQL

  6. Menurut Kustiyahningsih (2011:149), MySQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya :

    1. Operator Aritmatika

    2. Operator Perbandingan

    3. Operator Logika

    4. Operator Karakter

    5. Operator Lain-lain

    6. Fungsi Agregat

Konsep Dasar Pemrograman Java

  1. Definisi Pemrograman Java

  2. Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystem sejak tahun 1991. Bahasa pemrograman ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smaltalk, namun sudah dirancang agar mudah dipakai dan platform independen.

  3. Mengenal Java NetBeans 8.2

  4. Salah satu editor dalam java adalah NetBeans. Editor ini luar biasa untuk membuat aplikasi java, karena didukung dengan fasilitas drag and drop komponen, 14 yaitu dukungan Rapid Aplication Development (pemrograman berbasis visual dan template). Satu hal lagi yang paling penting adalah produk ini free, yang dibuat oleh Sun Microsystem.

  5. IDE NetBeans

  6. NetBeans memiliki IDE (Integrated Development Environment), ada juga yang bilang Integrated Design Environment dan Integrated Debugging Environment, yakni sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debugger dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi.

  7. Keunggulan NetBeans

    1. NetBeans GUI Builder gratis dengan ribuan plug In yang bisa kita unduh langsung di website resminya, maupun dari pihak ketiga.

    2. NetBeans GUI Builder sangat kompetibel dengan Swing karena memang langsung dikembangkan oleh Sun Microsystem yang notabenenya sebagai pengembang Swing.

    3. Netbeans tidak hanya dapat digunakan buat java saja, karena Netbeans dapat di gunakan untuk bahasa pemograman lain seperti C/C++, Ruby, dan PHP.

    4. NetBeans GUI Builder sangat cocok untuk digunakan dalam pengembangan sistem berskala Enterprise.

    5. Pada paket tertentu, Netbeans juga menyertakan GlassFish V2 UR2 dan Apache Tomcat 6.0.16

  8. Kelemahan NetBeans

    1. NetBeans hanya mensupport satu pengembangan Java GUI, yaitu Swing, yang padahal ada Java GUI yang dikembangkan oleh eclipse yang bernama SWT dan JFace yang sudah cukup populer.

    2. NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya secara manual.

    3. Dari segi sumber daya, Netbeans memerlukan sumber daya yang besar, seperti Memory dan ruang hard disk.

    4. Netbeans memerlukan dukungan prosesor yang cukup handal untuk mendapatkan performa maksimalnya.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    • "M" pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksud-nya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • "D" pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • "I" pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    • Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    • Operational (O) : bagaimana tata cara pengguna-an requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    • Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    • Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    • Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final draft elisitasi,

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Tinjauan Studi dari penelitian Abdullah Azzam, 2014, [1]

  2. [Abdullah Azzam 2014] dalam jurnal TIKomSiN Vol. 2 No. 1 yang berjudul APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PRODUKSI BUKU LKS DENGAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) STUDY KASUS PADA PT. HARAPAN MAKMUR ABADI. Permasalahan yang ditemukan adalah sering terjadi kesalahan perhitungan dalam menentukan bahan baku, maka bisa jadi perusahaan kelebihan atau kekurangan bahan baku dikarenakan perhitungan mereka yang kurang tepat tersebut. Dalam pembuatan aplikasi penulis menggunakan diagram kontek, DFD, dan penyajian aplikasi menggunakan Borland Delphi 7.0 serta database MySQL. Hasil yang dicapai adalah sebuah Aplikasi yang digunakan untuk perusahaan dalam menganalisa kebutuhan bahan baku produksi perusahaan.

  3. Tinjauan Studi dari penelitian Tony Tristan Saputra, 2015[2]

  4. [Tony Tristan Saputra, 2015] yang berjudul SISTEM KALKUKASI PERHITUNGAN KONSTRUKSI STANDAR PINTU BESI PADA PT. ALBA UNGGUL METAL. Alasan dibuatnya sistem ini adalah karena untuk membuat output part list masih menggunakan dua software yaitu Microsoft excel dan Auto CAD. Sistem ini mampu mengefektifkan waktu dalam pembuatan part list konstruksi standar pintu besi. Data yang dimasukkan dalam sistem disimpan dalam basis data mysql yang akan dikalkulasikan dalam formula crystal report kemudian ditampilkan oleh crystal report dengan tampilan sesuai dengan part list konstruksi standar PT. Alba Unggul Metal.

  5. Tinjauan Studi dari penelitian Alfi Faisal, 2015[3]

  6. [Alfi Faisal, 2015] yang berjudul PERANCANGAN GAMBAR KERJA TIGA DIMENSI (3D) PADA PROSES PRODUKSI PT. MATAHARI LEISURE. Dalam penelitian tersebut ditemukan permasalahan terkait efektifitas dan efiesiensi kerja, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat memperbaiki hal tersebut adalah dengan menggunakan panduan atau gambar kerja dengan pemodelan tiga dimensi, gambar kerja tiga dimensi memiliki desain objek berbentuk tiga dimensi, dan mempunyai warna yang disesuaikan dengan kondisi aslinya, hal ini dapat membantu operator produksi untuk melakukan proses pembuatan atau perakitan dengan lebih mudah dan cepat.

  7. Tinjauan Studi dari penelitian Abhijit, A. Sawant., Dr. B. B. Meshram, 2013, dalam IJERA 2013 [4]

  8. [Abhijit, A. Sawant., Dr. B. B. Meshram, 2013] dalam IJERA 2013 yang berjudul NETWORK PROGRAMMING IN JAVA USING SOCKET. Makalah ini menjelaskan tentang pemrograman Jaringan dengan menggunakan java, yang mirip dengan pemrograman socket atau pemrograman Client-Server. Dan juga menjelaskan tentang berbagai jenis soket yang digunakan dalam komunikasi dalam proses. Pemrograman jaringan pada dasarnya menggunakan model Client Server. Dalam pemrograman Client-Server ada dua program atau proses yang berbeda, yang memulai komunikasi yang disebut proses Client dan lainnya yang sedang menunggu komunikasi untuk mulai disebut proses Server. Akhirnya perbandingan antara pemrograman Jaringan dengan menggunakan bahasa C dan Pemrograman Jaringan menggunakan Java terlihat.

  9. Tinjauan Studi dari penelitian Abas Sunarya, Sugeng Santoso dan Windy Sentanu, 2015, dalam Journal CCIT Januari 2015.[5]

  10. [Abas Sunarya, Sugeng Santoso, dan Windy Sentanu, 2015] dalam Jurnal CCIT No.2 Vol.8, Januari 2015, yang berjudul SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN LAN. Aplikasi ini menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosa gejala-gejala pada jaringan LAN yang mengalami gangguan, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami.

  11. Tinjauan Studi dari penelitian Dedy Iskandar, Nasril Sany dan Andi Saputra, 2014, dalam Journal CCIT 2014. [6]

  12. [Dedy Iskandar, Nasril Sany, dan Andi Saputra, 2014] dalam Jurnal CCIT No.1 Vol.8, September 2014, yang berjudul PENGARUH MOTIVASI, KOMPETENSI, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTERAKSINYA DENGAN FACEBOOK TERHADAP SIKAP PEMBELAJARAN SISWA SMK STUDI KASUS SMK BONAVITA TANGERANG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kompetensi, lingkungan sosial dan interaksinya dengan facebook terhadap sikap pembelajaran siswa SMK. Hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan bahwa facebook sangat berpengaruh terhadap sikap pembelajaran siswa SMK Bonavita Tangerang. Variabel LS (lingkungan sosial) yang dipengaruhi variabel moderasinya (LSFB) berpengaruh terhadap variabel Sikap. Pengaruh variabel FB berinteraksi dengan variabel LS (lingkungan sosial) berpengaruh terhadap variabel SIKAP. Dalam penelitian ini metode yang digunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka.

  13. Tinjauan Studi dari penelitian Ali Alkhalifah, 2017, dalam IJCSNS VOL.17 No.9, September 2017. [7]

  14. [Ali Alkhalifah, 2017] dalam IJCSNS September 2017, yang berjudul DEVELOPING MOBILE COMMERCE WEBSITE DESIGN TO ENHANCE USERS EXPERIENCE. Makalah penelitian ini memberikan gambaran umum tentang perancangan halaman web mobile, termasuk konten dan navigasi, keamanan dan privasi dan periklanan melalui web serta menarik klien baru dan web. Makalah ini memberikan panduan dan rekomendasi untuk desain mobile commerce sebagai langkah potensial dalam upaya meningkatkan pengalaman pengguna dan penerimaan mobile commerce.

  15. Tinjauan Studi dari penelitian Shilpa Mathur, 2011, dalam IJCSNS, VOL.11 No.9, September 2011.[8]

  16. [Shilpa Mathur, 2011] dalam IJCSNS September 2011, yang berjudul GENERIC PROGRAMMING IN C++ AND JAVA. Makalah ini membahas tentang Generic Programming di Java dan C ++. Salah satu motivasi utama untuk memasukkan dukungan pemrograman generik di Java dan C ++ adalah menyediakan wadah homogen yang aman. Untuk meningkatkan dukungan untuk pemrograman generik di C ++, kami mengenalkan konsep untuk mengekspresikan perilaku tipe semantik dan sintaksis dan untuk membatasi parameter jenis pada template C ++.

  17. Tinjauan Studi dari penelitian Iqbal H. Sharker dan K. Apu, 2014, IJHIT, vol.7 no.6. [9]

  18. [Iqbal H. Sharker dan K. Apu, 2014] dalam IJHIT 2014, yang berjudul MVC ARCHITECTURE DRIVEN DESIGN AND IMPLEMENTATION OF JAVA FRAMEWORK FOR DEVELOPING DESKTOP APPLICATION. Model pengembangan java yang ada saat ini tidak memiliki struktur, yang mencampur kode akses data, pemrosesan logika bisnis dan graphical user interface (GUI) tampil secara bersamaan. Akibatnya, banyak masalah bagi pengembang perangkat lunak, sementara hal itu tidak dapat memenuhi pesatnya perkembangan aplikasi perangkat lunak. Dalam tulisan ini, kami merancang dan mengimplementasikan kerangka kerja MVC java untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop yang dapat memisahkan data, tampilan dan kontrol perangkat lunak.

  19. Tinjauan Studi dari penelitian Kamalakant L. Bawankule, 2015, IJCSNS VOL.15 No.9, September 2015. [10]

  20. [Kamalakant L. Bawankule, 2015] dalam IJCSNS VOL.15 No.9, September 2015, yang berjudul DESIGN AND IMPLEMENTATION OF MASSIVE MYSQL DATA INTELLIGENT EXPORT SYSTEM TO EXCEL BY USING APACHE – POI LIBRARIES. Untuk mengekspor hampir 1.0000 atribut dari database ke dalam lembar Excel, kami mengembangkan sistem ekspor yang cerdas. Sistem menggunakan Netbeans / Eclipse sebagai alat pengembangan, bahasa pemrograman berorientasi objek sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basis data, POI-HSSF sebagai apache Library untuk membaca dan menulis data dari excel, menggunakan AWT dan SWING untuk desain sebuah aplikasi, dan menggunakan mysql-connector sebagai teknologi koneksi ke database.

Berdasarkan literature-literature review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literature review dari penelitian Tony Tristan Saputra tahun 2015, karena ada kesamaan dalam tema dengan penulis, tetapi dalam literature review di atas, outpunya hanya partlist, sehingga penelitian ini tidak hanya pembuatan partlist, tetapi juga menambahkan pembuatan gambar kerja.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Alba Unggul Metal berdiri pada tahun 1962 sebagai produsen alat-alat kantor (Office Equipment) dari bahan baku sheet metal. Produk utamanya saat itu adalah Filling Cabinet, Lemari Arsip, Loker besi, Meja Kerja dan sejenisnya.

PT. Alba Unggul Metal pindah ke Kawasan Industri Jatake Tangerang Banten pada tahun 1988. Dengan tujuan untuk perluasan area dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan dan peningkatan kemajuan perusahaan yang pesat.

Dengan didukung oleh tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman, PT. Alba Unggul Metal mengembangkan dan menambah variasi produk dengan memproduksi Pintu besi (steel door) dan pintu tahan api (fire door) sesuai standar keamanan dan kekuatan untuk pembangunan gedung dan bangunan lainnya.Variasi produk juga ditambah, dengan memproduksi rak penyimpanan di gudang seperti Heavy Duty Rack (Pallet Rack), Medium Duty Rack dan Selving Rack.

PT. Alba Unggul Metal memulai penerapan sistem manajemen mutu dan berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 9001-2008 di bidang Manajemen dari Badan Sertifkasi WQA pada tahun 2009 . Untuk menjaga konsistensi penerapan sistem manajemen mutu dibentuklah Komite 5R dan QIT sebagai upaya pencapaian sasaran mutu perusahaan. Dan Pada tahun 2010 PT. Alba Unggul Metal melakukan uji sertifikasi produk untuk meningkatkan kualitas dan standarisasi ke Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi (SPPT) Departemen Perindustrian dan dinyatakan telah memenuhi standar ketentuan SPPT NI sebagai pengguna tanda SNI untuk produk bermerk “ALBA”.

Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

  1. Visi dan Misi Perusahaan

  2. Visi perusahaan

    Menjadikan produk alba selalu dekat dan sebagai pilihan utama bagi konsumen

    Misi perusahaan

    Menghadirkan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas, harga dan layanan waktu pengiriman serta perbaikan yang berkelanjutan

  3. Kebijakan Mutu Perusahaan

    1. PT Alba Unggul Metal memproduksi :

      • Perlengkapan kantor dari metal

      • Perlengkapan rumah sakit dari metal

      • Racking

      • Pintu besi dan pintu tahan api

    2. Pemimpin dan karyawan berikrar untuk selalu memenuhi persyaratan pelanggan

    3. Efektifitas sistem manajemen nutu terus menerus diperbaiki

    4. Sasaran mutu PT Alba Unggul Metal ditetapkan

    5. Sistem manajemen mutu ditinjau dalam rapat tinjauan manajemen

Struktur Organisasi Perusahaan

Susunan organisasi PT. Alba unggul metal terdiri atas :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Alba Unggul Metal.

Tugas Dan Tanggungjawab

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT.Alba Unggul Metal :

  1. Direksi

    • Memimpin perusahaan

  2. Wakil Manajemen Mutu

    • Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.

    • Melaporkan kepada pucuk pimpinan tentang kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan apapun untuk kebaikannya.

    • Memastikan peningkatan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh perusahaan.

    • Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

  3. Manajer Pabrik

    • Memimpin kegiatan operasional di dalam pabrik.

  4. Marketing

    • Pengembangan pasar.

    • Penangangan order dan permintaan penawaran.

    • Penanganan keluhan pelanggan.

    • Penanganan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.

  5. PPIC

    • Membuat rencana produksi.

    • Membuat rencana pengiriman.

  6. Gudang

    • Mengendalikan bahan baku

  7. Produksi

    • Melaksanakan produksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan PPIC.

  8. Quality Control

    • Melakukan inspeksi dan verifikasi pada : barang masuk, barang dalam proses, barang jadi dan barang keluar.

  9. Konstruksi

    • Menyiapkan gambar penawaran.

    • Menyiapkan gambar produksi.

  10. HRD/Personalia

    • Pengembangan sumber daya manusia.

    • Penyusunan standar kompetensi tugas dan matriks.

    • Penyusunan tugas dan wewenang karyawan.

    • Penilaian dampak atau hasil dari pengembangan SDM.

    • Pengendalian atau pengolahan administrasi SDM.

  11. Purchasing

    • Pengendalian pembelian.

    • Menyusun daftar supplier.

    • Menilai supplier.

  12. Maintenance

    • Pemeliharaan mesin peralatan produksi.

    • Perawatan mesin peralatan produksi.

  13. Workshop

    • Perbaikan matres.

    • Perawatan matres.

    • Pembuatan matres.

    • Pembuatan komponen non matres

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa pembuatan gambar Locker ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya :

  1. Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

  2. Pada prosedur ini hanya membuat gambar penawaran untuk diajukan kepada customer, gambar penawaran yang dibuat meliputi gambar tampak depan, tampak atas, tampak samping, tampak perspektif. Dan juga keterangan produk yang menjelaskan nama dan type produk, dimensi produk, material, konstruksi, painting dan warna. Pada bagian etiket gambar tercantum proyeksi gambar, skala, satuan ukuran, tanggal, digambar, diperiksa, disetujui, nama perusahaan, nama produk, keterangan dan ukuran kertas. Semua yang dijelaskan diatas dikemas dengan kop gambar standar PT.Alba Unggul Metal.

  3. Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

  4. Pada prosedur ini hanya membuat gambar produksi. Ada banyak part yang digambar untuk mengetahui konstruksi Locker. Ada standar konstruksi Locker basic dan Locker gandeng yang mempunyai konstruksi yang berbeda. Untuk standar konstruksi Locker basic menggunakan part dengan sebutan voorstuck pada bagian bawah depan. Sedangkan standar konstruksi Locker gandeng menggunakan part dengan sebutan chasis pada bagian bawah. Tetapi ke dua standar tersebut menggunakan sistem engsel yang sama yaitu engsel pivot.

    Untuk standar Locker basic, gambar part yang harus dibuat antara lain gambar tutup atas, badan samping, badan belakang, voorstuck, penahan rak, pintu, tulang pintu, rak, pemasangan badan samping dan pemasangan pintu. Sedangkan untuk standar Locker gandeng, gambar part yang harus dibuat antara lain gambar tutup atas, tambahan tutup atas, badan samping, tambahan badan samping, badan belakang, chasis, tambahan chasis, penahan rak, pintu, tulang pintu, rak, dasar, pemasangan tutup atas, pemasangan badan samping, pemasangan chasis dan pemasangan pintu.

  5. Prosedur Pembuatan Partlist

  6. Pada prosedur pembuatan Partlist ini mengikuti gambar part yang telah digambar dan data dimensi bahan dimasukkan ke dalam Microsoft excel untuk dibuatkan daftar kebutuhan bahan yang disebut Partlist. Susunan Partlist dimulai nomor, nama part, material plat, tebal plat, lebar plat, panjang plat, satuan ukuran, jumlah per unit, jumlah total, satuan jumlah dan keterangan.

    Setelah gambar dan Partlist selesai dibuat, kemudian dikoreksi oleh Supervisor dan disetujui oleh Manager Konstruksi atau disebut sebagai pimpinan, supaya bisa diproses oleh bagian PPIC dan Gudang, untuk kemudian segera diproduksi untuk memenuhi pesanan customer.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Dari pengumpulan data yang didapat pada dokumen ISO, dapat dilihat rancangan prosedur yang berjalan sebagai berikut :

  1. Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

  2. Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

    Berdasarkan gambar 3.2 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran, aliran prosedur sebagai berikut :

    1. Prosedur mulai.

    2. Customer meminta penawaran ke Marketing.

    3. Marketing menerima permintaan dari customer kemudian meneruskan ke FM / Estimasi.

    4. FM / Estimasi menerima permintaan dari Marketing kemudian meneruskan ke Konstruksi

    5. Konstruksi menerima permintaan dari FM / Estimasi kemudian menginstruksikan Drafter membuat gambar penawaran.

    6. Konstruksi mengecek gambar penawaran, jika tidak sesuai Drafter memperbaiki gambar penawaran, jika sesuai/OK diserahkan ke FM / Estimasi

    7. FM / Estimasi menerima gambar penawaran dari konstruksi kemudian menghitung estimasi harga dan waktu pengerjaan, kemudian diserahkan ke Marketing. Jika ada revisi gambar diserahkan lagi ke konstruksi untuk diperbaiki, prosedur diulang kembali.

    8. Marketing menerima gambar penawaran, estimasi harga dan estimasi waktu dari FM / Estimasi, kemudian dibuatkan Quotation untuk customer.

    9. Prosedur selesai

  3. Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

  4. Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

    Berdasarkan gambar 3.2 Flowchart Prosedur Pembuatan Gambar Produksi, aliran prosedur sebagai berikut :

    1. Prosedur mulai.

    2. Customer mengirimkan PO ke Marketing.

    3. Marketing menerima PO dari customer kemudian membuat order pesanan dan mengirimkan ke PPIC.

    4. PPIC menerima order pesanan dari Marketing kemudian membuat work order dan mengirimkan ke Konstruksi

    5. Konstruksi menerima work order dari PPIC kemudian menginstruksikan Drafter membuat gambar produksi (gambar kerja + Partlist).

    6. Konstruksi mengecek gambar produksi, jika tidak sesuai Drafter memperbaiki gambar produksi, jika sesuai/OK diserahkan ke PPIC.

    7. PPIC menerima gambar produksi dari konstruksi kemudian membuat lembar time schedule order dan minimum produk order, kemudian lembar yang dibuat diatas beserta gambar produksi diserahkan ke Produksi. Jika ada pemberitahuan revisi gambar dari Marketing, diserahkan lagi ke konstruksi untuk diperbaiki, prosedur diulang kembali.

    8. Produksi menerima lembar time schedule order, minimum produk order dan gambar produksi dari PPIC, kemudian memulai produksi sesuai schedule.

    9. Prosedur selesai

  5. Use case diagram sistem pembuatan gambar produksi

  6. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, berikut use case yang digunakan :

    Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Pembuatan Gambar Produksi.

    Berdasarkan gambar 3.4. Use case Diagram Sistem Pembuatan Gambar Produksi saat ini, terdapat beberapa use case antara lain :

    1. Nama use case  : Membuat Gambar Kerja.

    2. Actor  : Manager, Supervisor dan Drafter

      Keterangan : pembuatan gambar kerja berdasarkan gambar penawaran

    3. Nama use case  : Membuat Partlist

    4. Actor  : Manager, Supervisor dan Drafter

      Keterangan : pembuatan gambar kerja berdasarkan gambar penawaran dan gambar kerja

  7. Sequence diagram sistem pembuatan gambar produksi

  8. Sequence diagram ini menampilkan urutan alur proses yang ada dalam sebuah use case sebagai berikut :

    Gambar 3.5. Sequence diagram sistem pembuatan gambar produksi

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan gambar produksi yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Drafter, Supervisor, dan Manager

    2. 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

    3. 8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  9. Activity diagram sistem pembuatan gambar produksi

  10. Activity diagram ini menggambarkan berbagai alur aktifitas use case dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Dari hasil penelitian, aktivitas pembuatan gambar produksi Locker ini dapat dilihat dengan Activity diagram sebagai berikut:

    Gambar 3.6. Activity Diagram pembuatan gambar produksi.

    Activity Diagram pembuatan gambar produksi di atas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node.

    2. 14 (Empat belas) Action.

    3. 1 (satu) Decission

    4. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu organisasi. Proses analisis SWOT ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi organisasi dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung, berikut ini penjelasan analisa SWOT :

  1. Strength (kekuatan)

    • Fasilitas produksi yang lengkap

    • Sumber daya manusia yang terampil

    • Pengalaman dalam dunia industri sudah puluhan tahun.

  2. Weakness (kelemahan)

    • Produk yang monoton, kurang inovatif.

    • Budaya 5R yang belum maksimal diterapkan

    • Regenerasi jabatan manajemen yang belum jalan, terdapat karyawan yang melebihi umur pensiun masih dipekerjakan.

  3. Opportunities (peluang)

    • Membuat produk yang bervariasi dan inovatif yang memenuhi keinginan konsumen untuk melebarkan pasar

    • Membuat sistem yang terkomputerisasi dan saling tersambung antar bagian akan mempercepat produktivitas karyawan

  4. Threats (ancaman)

    • Pesaing dengan produk yang lebih inovatif dan harga yang bersaing

    • Harga bahan baku yang naik

    • Kenaikan gaji karyawan yang tinggi

Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Nama Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing ) yang di approve customer

    Fungsi : Sebagai pedoman membuat gambar produksi

    Sumber : Marketing

    Media : Program Auto CAD dan printer

    Frekuensi : Setiap ada work order

    Format : Format dalam bentuk print out

    Keterangan : Berisi gambar penawaran dengan spesifikasi produk sesuai keinginan customer.

  3. Analisa Proses

  4. Nama Modul : Gambar Kerja Produksi

    Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing )

    Keluaran : Gambar Kerja

    Ringkasan Proses : Drafter membuat gambar kerja produksi sesuai arahan dari pimpinan konstruksi berdasarkan gambar penawaran yang diterima, setelah selesai gambar disetujui oleh pimpinan konstruksi.

  5. Analisa Keluaran

  6. Nama Keluaran : Partlist

    Fungsi : Sebagai daftar kepada bagian PPIC untuk menyiapkan bahan sesuai dengan Partlist yang dibuat Drafter

    Media : Microsoft Excel dan printer

    Rangkap : 2 set lampiran ( asli dan copy an )

    Distribusi : - 1 set lampiran asli untuk bagian konstruksi

    - 1 set lampiran copy an untuk bagian PPIC

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    • Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4460 CPU @ 3,20GHz(4 CPUs)

    • Mother Board : ASUS H81M-C

    • VGA : NVIDIA Geforce 201 2739MB

    • RAM : VGEN DDR3 4GB PC-6400

    • Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)

    • Mouse : Optical (Logitech)

    • Keyboard : PS2 (Logitech)

    • Hard Disk : 500 GB (SATA)

    • Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163)

  2. Spesifikasi Software

    • Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (service pack 1)

    • Auto CAD 2015 (For Design)

    • Microsoft Office 2010 (For Partlist)

  3. Hak Akses (Brainware)

    • Drafter

    • Supervisor

    • Pimpinan


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

  2. Dalam penulisan ini, penulis menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal adalah sebagai berikut :

    • PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem konstruksi standar untuk produk Locker.

    • PT. Alba Unggul Metal harus memiliki rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar Locker.

    • PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem untuk menyimpan data produk standar dan daftar kebutuhan bahan produk standar Locker.

  3. Alternatif Pemecahan Masalah

  4. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal, penulis memiliki alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :<p style="text-indent: 0.5in">

    • <p>Dibuatkan sistem yang dapat secara otomatis menghitung konstruksi standar Locker.</p>
    • <p>Dibuatkan sistem yang memiliki rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar Locker.

    • Dibuatkan sistem yang dapat menyimpan data produk standar dan produk lainnya serta daftar kebutuhan bahan produk standar Locker

    • </ul>

Sistem yang akan dibuat nanti memiliki database MySQL dan aplikasi berbasis desktop dengan bahasa pemrograman java.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  • M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  • D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  • I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  • T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  • O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  • E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  • H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  • M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  • L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Sistem Kalkulasi Konstruksi Standar Locker Pada PT. Alba Unggul Metal. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan Sistem Aplikasi Pembuatan Partlist dan Gambar Kerja Standar Locker Pada PT. Alba Unggul Metal.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

 

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Sistem yang dibuat sedang dibuat ini adalah sistem yang cukup sederhana dan ada beberapa prosedur yang ada dalam sistem ini harus dimasukkan input data. Agar sistem ini selesai tepat waktu maka sistem hanya ditujukan untuk pembuatan Partlist dan gambar kerja tipe Locker basic saja. Sedangkan untuk tipe Locker gandeng diusulkan dalam pengembangan sistem selanjutnya.

Prosedur pertama yang harus dilakukan yaitu pada form input data, user harus memilih tipe Locker yang sudah disediakan yaitu ada 6 tipe dilihat berdasarkan jumlah pintu. 6 tipe tersebut diantaranya tipe 1 pintu, 2 pintu, 3 pintu, 4 pintu, 5 pintu dan 6 pintu. Tipe loker tersebut harus dipilih karena sangat mempengaruhi konstruksi locker yang akan dibuat.

Prosedur kedua yang harus dilakukan pada form input data, user harus memasukan data dimensi dari Locker tersebut. Data dimensi yang harus dimasukkan antara lain tinggi Locker, lebar Locker dan kedalaman Locker.

Prosedur ketiga yang harus dilakukan yaitu pada form input data, user harus mengisi data produk pesanan. Data yang harus diisi antara lain nama produk, nama pemesan, nomor pesanan, warna, tanggal pesanan, dan tanggal pengiriman.

Use Case Diagram Aplikasi Sistem Usulan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram aplikasi sistem usulan terdapat :

  • 3 Actor di dalamnya yaitu Drafter, Supervisor dan Manager

  • 9 Use Case yang dilakukan oleh beberapa aktor

  • 1 Include sebagai pedoman.

Berikut penjelasan Use Case dapat di lihat pada tabel di bawah.

Tabel 4.1. Tabel Use Case Aplikasi Usulan Sistem

No.

Use Case

Deskripsi

Aktor

1

Login

Use Case ini berfungsi untuk validasi admin saat masuk ke form utama

Manager, Supervisor, Drafter

2

Tambah Admin

Use Case ini berfungsi untuk menambahkan data admin ke database

Manager

3

Hapus Admin

Use Case ini berfungsi untuk menghapus data admin dari database

Manager

4

Edit Admin

Use Case ini berfungsi untuk mengedit data admin masing masing

Manager, Supervisor, Drafter

5

Tambah Order

Use Case ini berfungsi untuk menambah order baru

Drafter

6

Edit Order

Use Case ini berfungsi untuk mengedit data order yang sudah ada

Supervisor

7

Hapus Order

Use Case ini untuk menghapus data order yang ada

Manager

8

Cetak Partlist

Use Case ini berfungsi menampilkan daftar partlist dan mencetaknya

Supervisor, Drafter

9

Cetak Gambar

Use Case ini berfungsi menampilkan daftar gambar dan mencetaknya

Supervisor, Drafter



Activity Diagram Aplikasi Usulan Sistem

  1. Activity Diagram Drafter.

  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Drafter

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Drafter sistem yang diusulkan terdapat :

    • 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    • 1 Actor yaitu Drafter

    • 18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi

    • 3 decission node yang dapat dilakukan oleh Drafter

    • 2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya

    • 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.

  3. Activity Diagram Supervisor.

  4. Gambar 4.3 Activity Diagram Supervisor

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Supervisor sistem yang diusulkan terdapat :

    • 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    • 1 Actor yaitu Supervisor

    • 18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi

    • 3 decission node yang dapat dilakukan oleh Supervisor

    • 2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya

    • 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.

  5. Activity Diagram Manager.

  6. Gambar 4.4 Activity Diagram Manager

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Manager sistem yang diusulkan terdapat :

    • 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    • 1 Actor yaitu Manager

    • 15 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dan suatu aksi

    • 3 decission node yang dapat dilakukan oleh Manager

    • 2 Fork Node sebagai cabang pilihan ke action state selanjutnya

    • 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan.

Sequence Diagram Aplikasi Usulan Sistem

  1. Sequence Diagram Proses Tambah Admin

  2. Gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Tambah Admin

    Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Tambah Admin terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

    • 4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Admin, dan Form Tambah Admin.

    • 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 2 Self Message yang memuat validasi data input.

  3. Sequence Diagram Proses Hapus Admin

  4. Gambar 4.6 Sequence Diagram Proses Hapus Admin

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram proses hapus admin terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

    • 3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Daftar Admin.

    • 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 1 Self Message yang memuat validasi data input.

  5. Sequence Diagram Proses Edit Admin

  6. Gambar 4.7 Sequence Diagram Proses edit Admin

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram proses hapus admin terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter, supervisor atau manager.

    • 4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Admin, dan Form Edit Admin.

    • 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 2 Self Message yang memuat validasi data input.

  7. Sequence Diagram Proses Tambah Order

  8. Gambar 4.8 Sequence Diagram Proses Tambah Order

    Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram Proses Tambah Order terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Drafter.

    • 4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Tambah Order.

    • 4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 1 Create Message yaitu work order sebagai pedoman input data

    • 2 Self Message yang memuat validasi data input.

  9. Sequence Diagram Proses Edit Order

  10. Gambar 4.9 Sequence Diagram Proses Edit Order

    Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram Proses Edit Order terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor.

    • 3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Edit Order.

    • 5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 2 Self Message yang memuat validasi data input.

  11. Sequence Diagram Proses Hapus Order

  12. Gambar 4.10 Sequence Diagram Proses Hapus Order

    Berdasarkan gambar 4.10 Sequence Diagram Proses Hapus Order terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

    • 2 lifeline, yaitu Form Login, dan Form Utama.

    • 4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 2 Self Message yang memuat validasi data input.

  13. Sequence Diagram Proses Cetak Partlist

  14. Gambar 4.11 Sequence Diagram Proses edit Admin

    Berdasarkan gambar 4.11 Sequence Diagram Proses Cetak Partlist terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter,atau supervisor

    • 3 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, dan Form Partlist.

    • 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 1 Self Message yang memuat validasi data input.

  15. Sequence Diagram Proses Cetak Gambar

  16. Gambar 4.12 Sequence Diagram Proses Cetak Gambar

    Berdasarkan gambar 4.12 Sequence Diagram Proses Cetak Gambar terdapat :

    • 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin, yang admin tersebut bisa sebagai drafter,atau supervisor

    • 4 lifeline, yaitu Form Login, Form Utama, Form Daftar Gambar dan Form Gambar.

    • 8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    • 1 Self Message yang memuat validasi data input.

Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

No

Sistem berjalan

Sistem usulan

1.

Pembuatan gambar kerja menggunakan software autocad

Pembuatan gambar kerja menggunakan program usulan

2.

Pembuatan partlist menggunakan software microsoft excell

Pembuatan gambar kerja menggunakan program usulan

3.

Prosedur pembuatan partlist setelah gambar kerja selesai

Dengan menggunakan program usulan, partlist dan gambar kerja selesai bersamaan

Tabel 4.2 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan usulan

 

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.13 Class Diagram sistem yang diusulkan

Terlihat pada gambar 4.13 class diagram terdapat 4 Class untuk sistem pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi yang diusulkan diantaranya yaitu admin, order, partlist dan gambar.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Spesifikasi ini menjelaskan nama tabel, akronim tabel, tipe tabel, fungsi, media penyimpanan yang digunakan, dan, primary key. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Nama Field

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_admin (PK)(AI)

Int

4

Id admin

Username

Varchar

20

Username admin

Password

Varchar

20

Password admin

Nama

Varchar

30

Nama lengkap admin

Jabatan

Varchar

20

Jabatan Admin

Tabel 4.3 Struktur Tabel Admin

Pada table 4.3 berfungsi sebagai penyimpan data admin untuk dijadikan user masuk dalam aplikasi.


Nama Field

Tipe Data

Panjang

Keterangan

Id_order

Int

4

Id order

No_work_order (PK)

Varchar

20

Nomor pesanan

Nama_brg

Varchar

50

Nama Barang

Type

Int

2

Type Barang

Dim_h

Int

5

Tinggi Barang

Dim_w

Int

5

Lebar Barang

Dim_d

Int

5

Tebal Barang

Jml_order

Int

5

Jumlah Barang

Warna

Varchar

20

Warna Barang

Pemesan

Varchar

30

Yang Memesan Barang

Tgl_order

Date

 

Tanggal diterima pesanan

Tgl_selesai

Date

 

Tanggal barang dikirim

Tgl_dibuat

Date

&nbsp

Tanggal order diinput

Dibuat

Varchar

30

Yang membuat gambar

Diperiksa

Varchar

30

Yang memeriksa gambar

Disetujui

Varchar

30

Yang Menyetujui

Tabel 4.4 Struktur Tabel Order

Pada table 4.4 berfungsi sebagai penyimpan data order agar semua pesanan loker tersebut tersimpan yang dibuat oleh admin yang sedang login sistem.

Nama Field

Tipe Data

Panjang

Keterangan

Id_part (PK)

Int

4

Id part

Type

Int

3

Type part

nama_part

Varchar

30

Nama part

Thickness

Double

5

Tebal material part

Lebar

Double

6

Lebar material part

Panjang

Double

6

Panjang matrial part

Material

Varchar

20

Jenis Material

Qty_perunit

Int

4

Jumlah per unit

Satuan

Varchar

10

Satuan unit

Keterangan

Varchar

30

Keterangan komponen

Tabel 4.5 Struktur Tabel Partlist

Pada table 4.5 berfungsi sebagai penyimpan data komponen standar loker besi dari berbagai type yang nanti sebagai patokan perhitungan pada form partlist.

Nama Field

Tipe Data

Panjang

Keterangan

Id_gambar (PK)

Int

3

Id Gambar

Type

Int 3

Type Gambar

Nama_gambar

Varchar

30

Nama gambar

Tabel 4.6 Struktur Tabel Gambar

Pada table 4.6 berfungsi sebagai penyimpan data gambar standar loker besi dari berbagai type yang nanti sebagai patokan pemanggilan pada form gambar.

 

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Flowchart Form Utama

Gambar 4.14 Flowchart form utama

Dari gambar 4.14 diatas, prosedur menuju form utama antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk Form Login

  3. Masukkan data username dan password yang valid

  4. Masuk ke decission apakah data valid? Jika tidak kembali ke form login, jika ya ke form utama

  5. Masuk ke form utama

  6. Selesai prosedur

Flowchart Tambah Order

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.

Gambar 4.15 Flowchart Tambah order

Dari gambar 4.15 diatas, prosedur tambah order antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk Form utama

  3. Pilih Tambah Order

  4. Menuju form tambah order

  5. Input data order

  6. Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form tambah admin, jika ya menuju form utama

  7. Menuju form utama

  8. Prosedur selesai

Flowchart Tambah Admin

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.

Gambar 4.16 Flowchart Tambah Admin

Dari gambar 4.16 diatas, prosedur tambah admin antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk Form utama

  3. Pilih tombol kelola admin

  4. Menuju form admin

  5. Pilih tombol tambah admin

  6. Masuk form tambah admin

  7. Input data admin

  8. Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form tambah admin, jika ya menuju form admin

  9. Menuju form admin

  10. Prosedur selesai

Flowchart Edit Order

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke menu utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form utama.

Gambar 4.17 Flowchart Edit Order

Dari gambar 4.17 diatas, prosedur edit order antara lain :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk Form utama

  3. Pilih data order pada tabel

  4. Pilih Edit Order

  5. Masuk ke form edit order

  6. Input data order yang baru

  7. Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form edit order, jika ya menuju form utama

  8. Menuju form utama

  9. Prosedur selesai

Flowchart Edit Admin

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama kemudian masuk ke form admin. Jadi prosedur ini dimulai dari form admin.

Gambar 4.18 Flowchart Edit Admin

Dari gambar 4.18 diatas, prosedur edit admin antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk form admin

  3. Pilih data admin pada tabel

  4. Pilih Edit

  5. Masuk ke form edit admin

  6. Input data admin yang baru

  7. Masuk decission apakah input data sudah lengkap? Jika tidak kembali ke form edit admin, jika ya menuju form admin

  8. Menuju form admin

  9. Prosedur selesai

Flowchart Print Partlist

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama. Jadi prosedur ini dimulai dari form admin.

Gambar 4.19 Flowchart Print Partlist

Dari gambar 4.19 diatas, prosedur print partlist antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk form utama

  3. Pilih data order pada tabel

  4. Pilih tombol Partlist

  5. Masuk ke form Partlist

  6. Pilih tombol print

  7. Prosedur selesai

Flowchart Print Gambar

Pada prosedur ini harus sudah melewati prosedur masuk ke form utama kemudian ke prosedur print partlist. Jadi prosedur ini dimulai dari form partlist.

Gambar 4.20 Flowchart Print Partlist

Dari gambar 4.20 diatas, prosedur print partlist antara lain sebagai berikut :

  1. Mulai Prosedur

  2. Masuk form partlist

  3. Pilih Komponen pada tabel

  4. Pilih tombol Gambar

  5. Masuk ke form Gambar

  6. Pilih tombol print

  7. Prosedur selesai

Rancangan Program

Dibawah ini adalah tampilan rancangan program yang telah dibuat :

  1. Tampilan Awal Login

  2. Gambar 4.21 Tampilan Awal Login

  3. Tampilan Utama

  4. Gambar 4.22 Tampilan Utama

  5. Tampilan form admin

  6. Gambar 4.23 Tampilan Form admin

  7. Tampilan Form Tambah Order

  8. Gambar 4.24 Tampilan Form Tambah Order

  9. Tampilan Form Tambah Admin

  10. Gambar 4.25 Tampilan Form Tambah Admin

  11. Tampilan Hasil Printout Partlist

  12. Gambar 4.26 Tampilan Printout Partlist

  13. Tampilan Hasil Printout Gambar

  14. Gambar 4.27 Tampilan Printout Gambar

Rancangan Prototyping

Dibawah ini adalah tampilan rancangan prototyping yang telah dibuat :

  1. Tampilan Prototype login

  2. Gambar 4.28 Tampilan Prototype login

  3. Tampilan Prototype halaman utama

  4. Gambar 4.29 Tampilan Prototype halaman utama

  5. Tampilan Prototype daftar admin

  6. Gambar 4.30 Tampilan Prototype Daftar Admin

  7. Tampilan Prototype Tambah Order

  8. Gambar 4.31 Tampilan Prototype Tambah Order

  9. Tampilan Prototype tambah admin

  10. Gambar 4.32 Tampilan Prototype Tambah admin

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Hardware

    • Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4460 CPU @ 3,20GHz(4 CPUs)

    • Mother Board : ASUS H81M-C

    • VGA : NVIDIA Geforce 201 2739MB

    • RAM : VGEN DDR3 4GB PC-6400

    • Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)

    • Mouse : Optical (Logitech)

    • Keyboard : PS2 (Logitech)

    • Hard Disk : 500 GB (SATA)

    • Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163)

  2. Spesifikasi Software

    • Operating System : Microsoft Windows 7 Professional (sp 1)

    • Java SE Development Kit 8 + Netbeans 8.2

    • Xampp (MySQL) for database

  3. Hak Akses (Brainware)

    • Drafter

    • Supervisor

    • Manager

Testing

Metode testing yang digunakan adalah metode testing black box, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian black box mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface nya), fungsionalitasnya. tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output). Berikut dibawah ini adalah beberapa tampilan print screen metode testing black box dari sistem yang telah dibuat :

  1. Pengujian salah memasukan username atau password

  2. Skenario pengujian memasukkan data yang salah ke kolom username atau password, atau username dan password tidak diisi, kemudian tekan tombol login. Hasil yang diharapkan keluar message box “username atau password salah” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.33 testing ketika salah memasukan username atau password

  3. Pengujian username dan password yang dimasukkan benar

  4. Skenario pengujian memasukkan data yang benar ke kolom username dan password kemudian tekan tombol login. Hasil yang diharapkan keluar message box “Selamat datang ‘nama admin yang login’ ”, kemudian tekan tombol ok akan langsung masuk ke form utama, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.34 testing ketika benar memasukan username atau password

    Gambar 4.35 Testing ketika benar memasukan username atau password

  5. Pengujian menekan tombol new order pada form Utama

  6. Skenario pengujian menekan tombol New Order pada form utama. Hasil yang diharapkan keluar form tambah order, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.36 Testing ketika menekan tombol New Order

  7. Pengujian menekan tombol Tambah pada form Tambah Order tanpa memasukkan data.

  8. Skenario pengujian menekan tombol tambah pada form tambah order tanpa memasukkan data atau data ada yang kurang. Hasil yang diharapkan keluar message box “Harap Lengkapi Data”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.37 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data

  9. Pengujian menekan tombol Tambah pada form Tambah Order setelah memasukkan data lengkap.

  10. Skenario pengujian menekan tombol tambah pada form tambah order setelah memasukkan data lengkap. Hasil yang diharapkan keluar message box “Data berhasil ditambah”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.38 Testing ketika menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap

  11. Pengujian menekan tombol Kelola Admin pada form Utama

  12. Skenario pengujian menekan tombol Kelola Admin pada form Utama. Hasil yang diharapkan muncul form Admin, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.39 Testing ketika menekan tombol kelola admin

  13. Pengujian menekan tombol tambah admin pada form admin

  14. Skenario pengujian menekan tombol Tambah Admin pada form Utama. Hasil yang diharapkan muncul form Tambah Admin, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.40 Testing ketika menekan tombol tambah admin pada form admin

  15. Pengujian menekan tombol tambah tanpa memasukkan data

  16. Skenario pengujian menekan tombol Tambah tanpa memasukkan data atau data yang dimasukkan kurang. Hasil yang diharapkan muncul message box “Harap lengkapi data”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.41 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data

  17. Pengujian menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap

  18. Skenario pengujian menekan tombol Tambah setelah memasukkan data lengkap. Hasil yang diharapkan muncul message box “Data berhasil ditambahkan”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.42 Testing ketika menekan tombol tambah setelah memasukkan data lengkap

  19. Pengujian menekan tombol delete tanpa pilih data di tabel

  20. Skenario pengujian menekan tombol delete tanpa pilih data di tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “ pilih baris data terlebih dahulu”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.43 Testing ketika menekan tombol tambah tanpa memasukkan data

  21. Pengujian menekan tombol delete setelah pilih data di tabel

  22. Skenario pengujian menekan tombol delete setelah pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “data berhasil dihapus”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.44 Testing ketika menekan tombol delete setelah pilih data tabel

  23. Pengujian menekan tombol partlist tanpa pilih data di tabel

  24. Skenario pengujian menekan tombol partlist tanpa pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul message box “pilih baris data terlebih dahulu”, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.45 Testing menekan tombol partlist tanpa pilih data tabel

  25. Pengujian menekan tombol partlist setelah pilih data di tabel

  26. Skenario pengujian menekan tombol partlist setelah pilih data tabel. Hasil yang diharapkan muncul form partlist, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4.46 Testing menekan tombol partlist setelah pilih data tabel

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing – masing form. Pada form Login, tambah order, tambah admin, jika inputan data tidak lengkap maka data tidak dapat diproses dan memberi informasi kepada pengguna bahwa data harus dilengkapi agar memudahkan pengguna dalam menjalankan program dan menghasilkan informasi yang berguna pada pengguna.

Schedule Penelitan

Penelitian dan perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.7 Schedule Penelitian

Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan

Biaya (Rp)

1

Pengumpulan Dan Analisa Data

 

 

 

 

Pengumpulan Data

 

 

50.000

 

Pengolahan Data

 

 

100.000

 

Pembuatan Model

 

 

100.000

 

Desain dan Pembuatan Sistem

 

 

200.000

 

Testing Model, dan Testing Sistem

 

 

200.000

 

 

 

 

650.000

2

Lain-lain

 

 

 

 

Ongkos Transportasi

5 Trip

20.000

100.000

 

Fotocopy

2 Paket

25.000

50.000

 

Laporan Penyelesaian Tugas

2 Bundel

50.000

100.000

 

 

 

 

250.000

 

Jumlah Estimasi Biaya

 

Rp.

900.000

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

 

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada sistem yang berjalan di PT. Alba Unggul Metal Tangerang, kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan masalah adalah :

  1. PT. Alba Unggul Metal menggunakan software Microsoft Excell untuk membuat part list, dan Auto CAD untuk membuat gambar kerja yang gambar kerja tersebut dipakai sebagai patukan pembuatan partlist. Hal tersebut masih dirasa belum efektif dan cepat karena membutuhkan dua software.

  2. PT. Alba Unggul Metal selalu menemui hambatan dalam pembuatan part list dengan software yang digunakan saat ini. Hambatannya yaitu harus selalu mengubah banyak data yang ada sesuai dengan gambar konstruksi, harus mencari file dengan konstruksi yang sama, harus lebih detail lagi untuk mengubah data yang berpengaruh terhadap konstruksi.

  3. PT. Alba Unggul Metal mengharapkan sebuah terobosan yaitu ada software yang dapat mengeluarkan output partlist dan gambar kerja dengan efektif dan tidak menemukan kendala seperti menggunakan software sebelumnya.

  4. Setelah penulis melaksanakan penelitian dengan mengumpulkan data di lapangan, maka penulis memberikan usulan rancangan sistem yang baru untuk menjawab permasalahan yang dikeluhkan oleh stakeholder di atas.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tujuan dan manfaat dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tujuan

  1. Tujuan Operasional, yaitu mempercepat pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi dan pengelolaannya yang lebih tertata.

  2. Tujuan Fungsional, yaitu menjadikan sistem yang lebih cepat dalam pembuatan partlist dan gambar kerja loker besi untuk mengetahui ukuran standarnya.

  3. Tujuan Individual, yaitu penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan dalam perkuliahan pada penelituan ini sehingga penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan.

Manfaat

  1. Manfaat bagi Stakeholder : mempunyai sistem standar desain produk loker besi yang lebih baik dari sebelumnya sehingga menjadikan pengolahan data lebih tertata dengan rapi.

  2. Manfaat bagi penulis : pengalaman bagi penulis tentang bagaimana membangun sebuah sistem di dunia kerja sehingga sistem tersebut mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Kesimpulan Terhadap Metodologi Penelitian

Berdasarkan beberapa metodologi yang diterapkan pada perancangan dan pembuatan usulan sistem, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pada metode pengumpulan data, pada tahapan observasi peneliti mendapatkan pengetahuan bagaimana sebuah produk loker besi dibuat sampai jadi dan permasalahan apa saja yang ditemui. Pada tahapan wawancara dari Stakeholder membebaskan peneliti untuk memberikan usulan sistem yang baru serta memberikan toleransi kepada penulis terha-dap output dari sistem yang diusulkan tidak sama persis seperti yang sebelumnya. Pada tahapan studi pustaka peneliti mengambil dari jurnal, e-book, buku, web resmi dan beberapa dari penelitian sebelumnya.

  2. Pada metode analisis, penulis menggunakan metode SWOT yang men-gidentifikasi beberapa faktor dari eksternal dan internal pada PT Alba Unggul Metal. Dari faktor internal, fasilitas, sumberdaya manusia dan pengalaman usaha menjadi modal kekuatan Perusahaan, sedangkan produk yang kurang inovatif, budaya 5R yang belum berjalan baik dan regenerasi menjadi kelemahan yang masih ada di perusahaan ini. Dari faktor eksternal, membuat variasi produk bagi konsumen dan sistem yang terkomputerisasi menjadi peluang yang dapat di raih oleh perusahaan ini, sedangkan variasi produk dari kompetitor, naiknya harga bahan baku dan kenaikan gaji karyawan tiap tahun menjadi ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan ini.

  3. Pada metode perancangan, menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) sangat efektif dalam rekayasa dan pengemban-gan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan de-sain perangkat lunak.

  4. Pada metode pendekatan prototyping, sangat cocok digunakan untuk perancangan sistem dalam waktu yang singkat. Sehingga dalam penelitian waktu yang singkat ini usulan rancangan sistem dapat terselesaikan.

  5. Pada metode testing, peneliti menggunakan Blackbox Testing yang mempermudah pengecekan tiap bagian sistem yang belum valid dan valid untuk mencegah adanya masalah pada saat system digunakan oleh user.

 

Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan ada penelitian lanjutan untuk mengembangkan sistem ini tidak hanya untuk produk standar loker besi saja melainkan produk standar yang lainnya.

  2. Penulis berharap pengembangan sistem yang akan datang lebih baik lagi dari sistem yang penulis buat saat ini.

 

Kesan

Penulis mendapatkan beberapa hal tentang bagaimana suka duka yang dihadapi saat penyusunan Skripsi ini. Saat penyusunan Skripsi ini berlangsung, kabar duka dari ayah penulis telah meninggal dunia, yang saat itu tentu menjadi pukulan yang berat bagi penulis. Dan juga ada kabar gembira yaitu penulis telah menempati rumah baru walopun pada saat proses pindahan ke rumah baru tersebut sempat memakan waktu dan menunda penyelesaian penyusunan skripsi ini. Walaupun begitu alhamdulillah penyusunan skripsi ini selesai tepat waktu. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga, kerabat, dan sahabat dari penulis yang telah memberikan support yang sangat diharapkan penulis.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Azzam, Abdullah. 2014. berjudul Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku Produksi Buku LKS Dengan Material Requirement Planning (MRP) Study Kasus Pada PT. Harapan Makmur Abadi. Jurnal TIKomSiN. Vol. 2, No. 1, 2014. Diambil dari : http://p3m.sinus.ac.id/jurnal/index.php/TIKomSiN/article/view/157. (19 Oktober 2017)
  2. Saputra, Tony Tristan. 2015. berjudul Sistem Kalkukasi Perhitungan Konstruksi Standar Pintu Besi pada PT. Alba Unggul Metal. Diambil dari : http://widuri.raharja.info/index.php/SI1122469627. (19 Oktober 2017)
  3. Faisal, Alfi. 2015. berjudul Perancangan Gambar Kerja Tiga Dimensi (3D) pada Proses Produksi PT. Matahari Leisure.. Jurnal TIKomSiN. Vol. 2, No. 1, 2014. Diambil dari : http://widuri.raharja.info/index.php/PERANCANGAN_GAMBAR_KERJA_TIGA_DIMENSI_(3D)_PADA_PROSES_PRODUKSI_PT.MATAHARI_LEISURE. (19 Oktober 2017)
  4. Sawant, Abhijit A., Dr. B. B. Meshram. 2013. berjudul Network Programming In Java Using Socket. International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622. Vol. 3, Issue 1, January - February 2013. diambil dari : http://www.ijera.com/papers/Vol3_issue1/GU311299 1305.pdf (30 November 2017)
  5. Sunarya, Abas., Sugeng Santoso, dan Windy Sentanu. 2015. berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan LAN. Journal CCIT, No.2, Vol.8, January 2015. Diambil dari : http://library.gunadarma.ac.id/journal/files/14475/sistem-pakar-untuk-mendiagnosa-gangguan-jaringan-lan. (24 November 2017)
  6. Iskandar, Dedy., Nasril Sany, dan Andi Saputro. 2014. Pengaruh Motivasi Kompetensi Lingkungan Sosial dan Interaksinya Dengan Facebook Terhadap Sikap Pembelajaran Siswa SMK Studi Kasus Siswa SMK Bonavita Tangerang. Jurnal CCIT Vol.8, No.1, September 2014. Diambil dari : https://www.academia.edu/12457678/PENGARUH_MOTIVASI_KOMPETENSI_LINGKUNGAN_SOSIAL_DAN_INTERAKSINYA_DENGAN_FACEBOOK_TERHADAP_SIKAP_PEMBELAJARAN_SISWA_SMK_STUDI_KASUS_SISWA_SMK_BONAVITA_TANGERANG. (19 Oktober 2017)
  7. Alkhalifah, Ali. 2017. berjudul Developing Mobile Commerce Website Design to Enhance Users Experience. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, VOL.17 No.9, September 2017. Diambil dari : http://paper.ijcsns.org/07_book/201709/20170910.pdf (30 November 2017)
  8. Mathur, Shilpa. 2011. berjudul Generic Programming in C++ and Java. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, VOL.11 No.9, September 2011. Diambil dari : http://paper.ijcsns.org/07_book/201109/20110910.pdf (30 November 2017)
  9. Sharker, Iqbal H. dan K. Apu. 2014. berjudul Mvc Architecture Driven Design and Implementation of Java Framework For Developing Desktop Application. International Journal of Hybrid Information Technology vol.7 no.6 2014. Diambil dari : http://www.sersc.org/journals/IJHIT/vol7_no5_2014/29.pdf (30 November 2017)
  10. Bawankule, Kamalakant L,. 2015. berjudul Design And Implementation Of Massive Mysql Data Intelligent Export System To Excel By Using Apache – Poi Libraries. IJCSNS VOL.15 No.9, September 2015. Diambil dari : http://paper.ijcsns.org/07_book/201509/20150917.pdf (30 November 2017)


Contributors

Herman88