SI1122469627

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI

STANDAR PINTU BESI PADA

PT. ALBA UNGGUL METAL


SKRIPSI


jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469627
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM KALKULASI KONSTRSUKI

STANDAR PINTU BESI PADA

PT. ALBA UNGGUL METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469627
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 September 2015


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
( Ir. Untung Rahardja, M.T.I )
       
( Junaidi,M.Kom )
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI

STANDAR PINTU BESI PADA

PT. ALBA UNGGUL METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469627
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Oleh :

Tangerang, 27 Mei 2015


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sutrisno, M.Kom )
   
( Nasril Sany, S.Kom )
NID : 10020
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI

STANDAR PINTU BESI PADA

PT. ALBA UNGGUL METAL


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469627
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 September 2015


Ketua Penguji
 
 
 
 
( Endang Sunandar, Ir.,M.Kom )
NID : 02022

Penguji I Penguji II
   
   
   
   
( Diah Aryani,ST.,M.Kom ) ( Nasril Sany, S.Kom )
NID : 11010 NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI

STANDAR PINTU BESI PADA

PT. ALBA UNGGUL METAL


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469627
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 27 Mei 2015

 
 
 
NIM : 1122469627

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem yang dibuat adalah sistem yang sangat sederhana yang akan menghasilkan output yaitu berupa part list konstruksi standar pintu besi, alasan dibuatnya sistem ini adalah karena untuk membuat output part list masih menggunakan dua software yaitu Microsoft excel dan Auto CAD. Sistem ini dibuat hanya untuk produk standar saja yaitu produk steel door atau steel fire door, dengan menggunakan mysql sebagai basis datanya dan visual basic sebagai bahasa pemrogramannya yang berbasis desktop sistem ini mampu mengefektifkan waktu dalam pembuatan part list konstruksi standar pintu besi, sistem kalkulasi ini mampu memberikan solusi kepada PT. Alba Unggul Metal yang masih menggunakan dua software dalam pembuatan output berupa part list konstruksi standar pintu besi karena hanya dengan memasukkan 14 data saja sistem ini mampu memanipulasi data tersebut menjadi output berupa part list konstruksi standar pintu besi. Data yang dimasukkan dalam sistem disimpan dalam basis data mysql yang akan dikalkulasikan dalam formula crystal report kemudian ditampilkan oleh crystal report dengan tampilan sesuai dengan part list konstruksi standar PT. Alba Unggul Metal.

Kata Kunci : PT.Alba Unggul Metal, Pintu Besi, Pintu Tahan Api.

ABSTRACT

The system created is a very simple system whichwill produce output namely in the form part list steel door standardconstruction, the reason for creating this system is because to make outputpart list still using two software namely Microsoft excel and Auto CAD. Thesystem is made only to standard products alone are steel door or steel firedoor, by using mysql as the database and visual basic as the programminglanguage based desktop this system is capable of effecting time in the makingpart list steel door standard construction, this calculation system is capableto provide solutions to PT. Alba Unggul Metal which still uses two software formaking output form part list steel door standard construction because only byinputting 14 data alone the system capable to manipulate that data be outputform part list steel door standard construction. The data entered in the systemare stored in the database mysql which will be calculated in the formulacrystal report then displayed by crystal report with the display in accordancewith part list steel door standard construction PT. Alba Unggul Metal.

Keyword : PT.Alba Unggul Metal, Steel Door, Fire Door

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I (Puket I) STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Nasril Sany, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Sukra Panca Saputra selaku Manager HRD PT. Alba Unggul Metal.
  8. Bapak Tino selaku Pembimbing Lapangan PT. Alba Unggul Metal.
  9. Kepada keluargaku yang selalu memberikan dukungan serta memberikan semangat dalam mengerjakan Skripsi ini dengan baik.
  10. Kepada sahabat-sahabatku yang selalu memeberikan dukungan dan motivasi.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 22 September 2015
(Tony Tristan Saputra)
NIM. 1122469627

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar 2. Simbol Activity Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema tahapan pengembangan sistem informasi dengan pendekatan prototyping

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Alba Unggul Metal

Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.3 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar 3.5 Use Case Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Gambar Produksi

Gambar 3.8 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.10 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar 3.11 Diagram Balanced Scorecard

Gambar 4.1 Use Case Diagram Simpan Data

Gambar 4.2 Use Case Diagram Ubah Data

Gambar 4.3 Use Case Diagram Hapus Data

Gambar 4.4 Use Case Diagram Cetak Data

Gambar 4.5 Activity Diagram Simpan Data

Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Data

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data

Gambar 4.8 Activity Diagram Cetak Data

Gambar 4.9 Sequence Diagram Simpan Data

Gambar 4.10 Sequence Diagram Ubah Data

Gambar 4.11 Sequence Diagram Hapus Data

Gambar 4.12 Sequence Diagram Cetak Data

Gambar 4.13 Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.14 Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.15 Tampilan Menu Awal

Gambar 4.16 Tampilan Form Master Engsel

Gambar 4.17 Tampilan Master Data Engsel

Gambar 4.18 Tampilan Form Master Lockcase

Gambar 4.19 Tampilan Master Data Lockcase

Gambar 4.20 Tampilan Form Master Door Closer

Gambar 4.21 Tampilan Master Data Door Closer

Gambar 4.22 Tampilan Form Master Insulated

Gambar 4.23 Tampilan Master Data Insulated

Gambar 4.24 Tampilan Form Spesifikasi Single Door

Gambar 4.25 Tampilan Data Spesifikasi Single Door

Gambar 4.26 Tampilan Crystal Report

Gambar 4.27 Tampilan Depan Prototype Sistem

Gambar 4.28 Tampilan untuk kalkulasi konstruksi standar

Gambar 4.29 Tampilan untuk menyimpan data produk standar.

Gambar 4.30 Popup membuat spesifikasi single door baru

Gambar 4.31 Popup memilih tipe engsel

Gambar 4.32 Hasil otomatis muncul pada kolom teks

Gambar 4.33 Popup salah pilih rockwool #80kg/m³

Gambar 4.34 Popup salah pilih rockwool #100kg/m³

Gambar 4.35 Popup lebar kusen minimal kitamura

Gambar 4.36 Popup lebar kusen maksimal kitamura

Gambar 4.37 Popup tinggi kusen minimal kitamura

Gambar 4.38 Popup tinggi kusen maksimal kitamura

Gambar 4.39 Popup tebal kusen standar

Gambar 4.40 Popup data baru berhasil disimpan

Gambar 4.41 Popup data baru berhasil diubah

Gambar 4.42 Popup data baru berhasil dihapus

Gambar 4.43 Output hasil dari sistem kalkulasi

Gambar 4.44 Output Printout hasil dari Microsoft Excel

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Data Numeric

Tabel 2.2 Tipe Data String

Tabel 2.3 Letak Perbedaan Jumlah Memori

Tabel 2.4 Tipe Data Tanggal

Tabel 2.5 Operator Aritmatika MySQL

Tabel 2.6 Operator Pembanding MySQL

Tabel 2.7 Operator Logika MySQL

Tabel 2.8 Operator Karakter

Tabel 2.9 Operator Lain-lain

Tabel 2.10 Fungsi Agregat

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan usulan

Tabel 4.2 Tabel Unnormalized Form

Tabel 4.3 Tabel First Normal Form

Tabel 4.4 Table Engsel

Tabel 4.5 Table Lockcase

Tabel 4.6 Table Door Closer

Tabel 4.7 Table Rockwool

Tabel 4.8 Table Single Door

Tabel 4.9 Tabel Time Schedule

Tabel 4.10 Tabel Estimasi Biaya

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada awalnya ide untuk membuat sistem ini adalah karena perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi sheet metal ini sudah memiliki produk standar khususnya produk steel door tetapi tidak memiliki sistem untuk menyimpan dan mengolah data konstruksi standar nya, adapun data konstruksi standar tersebut masih disimpan dan diolah menggunakan Microsoft excel tetapi itu pun masih mengalami kendala yaitu harus selalu mengubah banyak data yang ada sesuai dengan gambar konstruksi, harus mencari-cari file yang sama dengan konstruksi yang ingin dibuat, harus lebih detail lagi untuk mengubah data yang berpengaruh terhadap konstruksi.

Proses pembuatan part list juga masih belum efektif karena untuk membuat output partlist masih menggunakan dua software yaituMicrosoft excel dan Auto CAD. Data pada Microsoft excel diubah mengikuti gambar yang ada pada Auto CAD. Adapun solusi yang diberikan kepada PT. Alba Unggul Metal yaitu akan dibuatkan software yang lebih efektif untuk membuat output berupa part list.

Gambaran permasalahan diatas yang menjadi latar belakang penulis untuk menjadikan permasalahan tersebut menjadi dasar pemikiran dan judul skripsi penulis, adapun judul skripsi yang dipergunakan adalah "SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI STANDAR PINTU BESI PADA PT. ALBA UNGGUL METAL"

PT. Alba Unggul Metal perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi sheet metal seperti steel office equipment, steel door dan steel fire door, sudah banyak memproduksi banyak produk standar maupun produk khusus. Pada awal didirikan PT. Alba Unggul Metal hanya memproduksi steel office furniture saja, pada tahun 2000 perusahaan ini membuat produk baru yaitu steel door, steel fire door, dan louvre yang berbahan dasar dari steel plate dengan ketebalan plate 1.0 mm, 1.2 mm, 1.5 mm, 1.6 mm,2.0 mm. Tidak hanya memproduksi pintu dengan bahan dasar plate saja, tapi juga memproduksi pintu dengan bahan dasar besi hollow dan besi siku dilapisi dengan steel plate.

Steel Door standard yang diproduksi memiliki dua tipe yaitu :

  1. Steel Door dan Steel Fire Door dengan menggunakan tipe engsel Kitamura (Japanese Industrial Standard ).
  2. Steel Door dan Steel Fire Door dengan menggunakan tipe engsel Simonwerk (Deutsches Institut fur Normung ).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan berbagai masalah antara lain :

  1. Apa saja software yang saat ini masih digunakan PT. Alba Unggul Metal untuk membuat part list? apakah software tersebut sudah efektif untuk membuat part list?
  2. Apa kendala yang dialami PT. Alba Unggul Metal dengan software yang digunakan saat ini untuk membuat part list?
  3. Apa solusi yang akan diberikan kepada PT. Alba Unggul Metal untuk mengatasi kendala yang dialami perusahaan dalam pembuatan partlist?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya membahas masalah konstruksi standar pintu besi (steel door). Konstruksi itu harus ada dalam suatu produk dan konstruksi standar juga harus ada karena dengan adanya konstruksi standar, produk yang diproduksi bisa dikembangkan lagi menjadi produk baru lainnya dengan bahan dasar dan teknik yang sama.

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis penulis sebagai berikut :

  1. Dengan adanya sistem kalkulasi konstruksi standar pintu besi, data konstruksi standar dapat disimpan dan diolah kembali.
  2. Dengan adanya sistem kalkulasi konstruksi standar pintu besi, pembuatan part list atau daftar kebutuhan bahan standar pintu besi jadi lebih cepat.
  3. Dengan adanya sistem kalkulasi konstruksi standar pintu besi, dapat mengetahui ukuran dan konstruksi standar yang digunakan pada pintu besi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Individual

a. Memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai Skripsi di STMIK RAHARJA.

b. Menerapkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan dalam perkuliahan dan pekerjaan.

c. Menetapkan suatu design konstruksi standar yang ada pada PT. Alba Unggul Metal.

2. Tujuan Fungsional

a. Agar perusahaan memiliki design konstruksi standar yang permanen.

b. Mengetahui ukuran dan konstruksi standar yang digunakan pintu besi.

3. Tujuan Operasional

a. Mempercepat pembuatan part list atau daftar kebutuhan bahan pintu besi.

b. Dapat menyimpan dan mengolah data konstruksi standar pintu besi.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Individual

a. Dengan selesainya pembuatan laporan skripsi ini, penulis dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu sidang skripsi.

b. Dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan dalam perkuliahan dan pekerjaan.

c. Mendapatkan kepuasan sendiri karena dapat menciptakan sesuatu yang beda dari yang lain.

d. Memberikan tema permasalahan baru dan tidak biasa digunakan pada sebuah laporan kuliah kerja praktek di STMIK RAHARJA.

2. Manfaat Fungsional

a. Perusahaan memiliki standar konstruksi yang permanen.

b. Dapat mengetahui ukuran dan konstruksi standar yang digunakan pintu besi.

3. Manfaat Operasional

a. Meningkatkan efisiensi waktu pembuatan part list atau daftar kebutuhan bahan.

b. Dapat mengolah kembali data konstruksi standar pintu besi yang telah disimpan.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif)

Pada metode penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif dan kualitatif karena data yang diperoleh harus dibuktikan terlebih dahulu hasilnya seperti apa kemudian bisa menarik kesimpulan.

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi (Observation)

Dalam metode ini penulis melakukan observasi terhadap design konstruksi standar pintu besi yang sedang dibuat dan dievaluasi hasilnya oleh bagian konstruksi dan bagian produksi yang berada di PT. Alba Unggul Metal. Hasil evaluasi akan diumumkan ketika meeting, jika design konstruksi memberikan manfaat yang lebih maka design tersebut akan ditetapkan dan diterapkan untuk produksi selanjutnya.

2. Wawancara (Interview)

Selain observasi penulis juga melakukan wawancara kepada Bapak Tino selaku Kepala Regu Produksi pintu besi untuk mengetahui hal teknis yang digunakan dan dilakukan dalam pembuatan dan evaluasi terhadap konstruksi standar pintu besi.

3. Studi Pustaka

Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan yang artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan laporan yang penulis buat.

Metode Analisa

1. Metode Analisa Sistem

Pada permasalahan ini penulis melakukan metode analisa sistem menggunakan metode balanced scorecard karena metode ini sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki PT. Alba Unggul Metal yaitu memenuhi ekspektasi pelanggan dalam hal kualitas, biaya, dan waktu pengiriman dengan cara perbaikan yang berkelanjutan dan menjadikan produk PT. Alba Unggul Metal sebagai pilihan utama bagi konsumen. Karenametode balanced scorecard memiliki kerangka kerja dengan empat perspektif agar dapat menjabarkan kinerja organisasi atau perusahaan dengan baikdan dapat membantu dalam menjaga kinerja saat ini serta dapat menunjukkan seberapa baik kinerja organisasi dimasa yang akan datang. Empat perspektif itu meliputi perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, untuk tiap perspektif dalam balanced scorecard terdapat empat penilaian yang perlu diperhatikan yaitu tujuan (objective), indikator (measures), inisiatif (initiative) dan target.

2. Metode Analisa Perancangan Program

Metode Analisa Perancangan Program yang digunakan dalam laporan skripsi ini adalah bagan terstruktur (Structured Chart), Structure English, Pseudocode, Tabel Keputusan (Decision Table).

Metode Perancangan

Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak.

Metode Prototype

Pada perancangan sistem ini penulis menggunakan metode prototype evolutionary karena penulis menginginkan prototype tersebut tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.


BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat PT.Alba Unggul Metal, visi dan misi PT.Alba Unggul Metal, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement tentang rancangan pembuatan software untuk kalkulasi konstruksi standar pintu besi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, UML diagram yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan program, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari Skripsi dan saran-saran yang bisa diberikan untuk memperbaiki pengembangan rancangan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2],”Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulanbagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20) [3],"Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.

Selain itu,sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yanglain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi inputbagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah datatransaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[3], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapatdiklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkanprogram-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikarena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[4], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar istem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3], “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioneryang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

a. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang pentingdalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5],“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[6], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[6], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

a. Data Internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data Personal, sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran danopini.

c. Data Eksternal, sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

3. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[6], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

a. Elemen Data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, column, item, dan attribut.

b. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris.

c. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang attribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

a. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

b. Menurut Sutabri (2012:29)[3],“Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

c. Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati dalam Jurnal CCIT (2012:57)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan ketiga pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

2. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:32)[3], “Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance)”.

  1. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Pada Waktunya (time liness)
    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[1], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 hal yaitu :

a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

b. Untuk mendapatkan pengalaman.

c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

d. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Satzinger (2010:6)[8], “Sistem Informasi merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sebagai hasil dari informasi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[3], “Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

a. Blok Masukkan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang bergunauntuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rules), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Sutabri (2012:220)[3], “Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, Maimunah dan Randy Andrian dalam jurnal CCIT (2011:322)[9], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[4], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Henderi, Maimunah dan Randy Andrian dalam Jurnal Desain aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332)[9], "Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:4)[8], “Perancangan Sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

Sedangkan menurut Kenneth C Laudon dan Jane P Laudon (2010:517)[10], Perancangan Sistem merupakan keseluruhan rencana atau model untuk sistem yang terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detail dan lebih baik dari pada sistem sebelumnya.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225)[11], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[12], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :

1) Diagram arus data (Data flow diagram)

2) Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

3) Kamus data (Data dictionary)

4) Flowchart

5) Model hubungan objek

6) Spesifikasi kelas

b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

d. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa Balanced Scorecard

1. Definisi Analisa Balanced Scorecard

Dalam sistem pengendalian manajemen dikenal alat analisis yang bertujuan untuk menunjang proses manajemen yang disebut dengan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1990 (Thomas Sumarsan, 2010: 219)[13].

2. Faktor-faktor Kegagalan Balanced Scorecard

Menurut Thomas Sumarsan (2010:240)[13], Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan implementasi Balanced Scorecard adalah :

a. Tidak didefinisikan secara benar dalam Balanced Scorecard, khususnya perspektif nonkeuangan yang merupakan indikator utama yang memberikan kepuasan bagi stakeholder dimasa yang akan datang.

b. Definisi pengukuran matriks terhadap perspektif nonkeuangan sangat minim, sehingga menyebabkan pengukurannyasulit dilakukan. Pada umumnya matriks finansial lebih mudah didefinisikan karena berhubungan dengan angka, sedangkan untuk nonfinansial tidak ada standar yang baku.

c. Adanya “negosiasi” dalam penentuan sasaran perbaikan dan tidak berdasarkan pada kebutuhan para pihak yang berkepentingan dan kemampuan proses perbaikan. Istilah negosiasi ini dalam praktiknya diistilahkan dengan “penghijauan” angka, artinya agar kelihatan kinerja yang bagus maka sasaran diturunkan.

d. Tidak adanya sistem yang terintegrasi dari tingkat manajemen puncak kepada bawahan,sehingga tidak diketahui perbaikan kegiatan yang sebenarnya terjadi.

e. Tidak adanya metode dan sistem perbaikan yang baku dalam penerapan Balanced Scorecard.

f. Kurang mampu membuat hubungan kuantitatif antara perspektif keuangan dengan perspektif nonkeuangan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

1. Definsi Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Nugroho (2011:119)[14], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2013:133)[15], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

2. Tujuan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[16], tujuan Unified Modeling Language (UML) , diantaranya adalah :

a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yangdapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[16], Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu :

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

1) Actor

Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Actor bisa didefinisikan sebagai berikut :

a. Actor hanya memberikan informasi kepada sistem.

b. Actor hanya menerima informasi dari sistem.

c. Actor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.

2) Use Case Model

Use case model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem. Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communicate association.

3) Association / Directed Association

Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

4) Generalization / Pewarisan

Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

b. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

1) Activity

Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

2) Transition

Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

3) Decision

Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.

4) Sychromization Bar

Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

c. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :

1) Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

2) Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

d. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

“Database merupakan sekumpulan tabel-tabel yang berisikan data dan merupakan kumpulan field atau kolom” (Anhar 2010: 45)[17].

Menurut Untung Rahardja, Hidayati dan Mia Novalia (2011:238)[18], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

2. Definisi Tabel

Menurut Anhar (2010:45)[17], Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalamhalaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

3. Definisi Fields

Menurut Anhar (2010:45)[17], Fields adalah sub bagian dari record. Daricontoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields nama User dan Password.

4. Definisi Record

Menurut Anhar (2010:45)[17], Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut O’Brien, James A dan George M (2011)[19], Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis. Prototyping berada pada tahap design dari langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa :

a. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

b. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.

c. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masihada fitur yang masih dikembangkan.

2. Tahap-tahap Prototype

Menurut O’Brien, James A dan George M (2011)[19], Prototype memiliki tahapan tahapan sebagai berikut :

a. Identifikasi kebutuhan end user

Pada tahap ini para pemakai akhir mengidentifikasi kebutuhan bisnis mereka dan menilai kelayakan beberapa alternatif solusi sistem informasi. Pengguna sistem informasi dan vendor mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat beserta alternatif solusi sistem.

b. Membangun prototype business system

Pada tahap ini para pemakai akhir atau pakar sistem informasi menggunakan alat pengembangan aplikasi untuk secara interaktif mendesain dan menguji prototype berbagai komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir. Membangunprototyping aplikasi pengembangan dengan membuat model sebagai uji coba yang mewakili kebutuhan pengguna secara garis besar.

c. Revisi prototype kedalam bentuk yang mendekati kebutuhan end user

Model sistem bisnis diuji coba, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima oleh pengguna dan dirasakan oleh pengguna telah sesuai dengan kebutuhan.

d. Menggunakan dan memelihara business system yang telah diterima

Dalam tahap ini sistem bisnis yang telah disepakati antara pengguna dan vendor dapat dimodifikasi dengan mudahkarena sebagian besar dokumentasi dari sistem telah tersimpan.

Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perencanaan secara cepat. Sehingga prototyping dikenal dengan Rapid Application Development (RAD).

3. Tujuan Prototype

Menurut O’Brien, James A dan George M (2011)[19], Prototype memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Mengurangi waktu sebelum melihat software yang konkret.

b. Menyediakan feedback cepat dari user ke pengembang.

c. Membantu menggambarkan kebutuhan user dengan menekan kesalahan sesedikit mungkin.

d. Meningkatkan kesepahaman antara user dengan pengembang terhadap sasaran yang akan dicapai.

Skema tahapan pengembangan sistem informasi dengan pendekatan prototyping menurut O’Brien :

Gambar11_zps0f8c3f06.jpg

Gambar 2.1 Skema tahapan pengembangan sistem informasi dengan pendekatan prototyping

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:145)[20], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

Menurut Wahana Komputer (2010:21)[21], MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaanya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh Mysql, memungkinkan bermacam-macam aplikasi Komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemograman dapat mengakses basis data MySQL.

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL.

2. Tipe Data MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[20], “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah tabel berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut.Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”.

Menurut Anhar (2010:45)[17], MySql (My structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakanya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

a. Tipe data numeric

Tipe numeric dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal. Tipe data numeric selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel11_zps4df9d9c7.jpg

Tabel 2.1 Tipe Data Numeric

b. Tipe data String

String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data 'string dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut :

Tabel12_zps71fd605e.jpg

Tabel 2.2 Tipe Data String

c. Tipe data char() dan varchar()

Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkanuntuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte, dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel13_zpseebe70e3.jpg

Tabel 2.3 Letak Perbedaan Jumlah Memori

d. Tipe Data Tanggal

Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel14_zps01e3c0d9.jpg

Tabel 2.4 Tipe Data Tanggal

3. Operator MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:149)[20], MySQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya :

a. Operator Aritmatika

Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (Numeric) dan tanggal (Date) menggunakan ekspresi aritmatika. Dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel15_zpsdfc924d9.jpg

Tabel 2.5 Operator Aritmatika MySQL

b. Operator Pembandingan

Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa Where dan mempunyai sintaks sebagai berikut : Where expr operator value. Tabel 2.6. menunjukkan operator pembadingan pada MySQL.

Tabel16_zpsf1fd9274.jpg

Tabel 2.6 Operator Pembanding MySQL

c. Operator Logika

Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai variabel yang bertipe boolean. Tabel 2.7. menunjukkan operatorlogika pada MySQL :

Tabel17_zps4e8c5693.jpg

Tabel 2.7 Operator Logika MySQL

d. Operator Karakter

Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang mencantumkan pada kondisi. Kondisi pencarian dapat berisi karakter, ada 3 simbol khusus berikut ini yang dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel18_zps15419e95.jpg

Tabel 2.8 Operator Karakter

e. Operator Lain-lain

Operator yang digunakan untuk menguji nilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung) dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai. Ada 2 simbol dapat dilihat tabel 2.9.

Tabel19_zpsb82a24f7.jpg

Tabel 2.9 Operator Lain-lain

f. Fungsi Agregat

Fungsi agregat (kadangkala disebut fungsi grup atau fungsi ringkasan) adalah fungsi yang disediakan oleh SQL untuk menghasilkan sebuah nilai berdasarkan sejumlah data. Fungsi sendiri adalah sesuatu kumpulan intruksi yang menghasilkan sebuah nilai jika dipanggil. Fungsi ini juga digunakan pada data numeric untuk menghitung nilai baik rata-rata dan jumlah dari sekumpulan data maupun pencarian jumlah baris dalam tabel. Untuk lebih jelasnya data dilihat dalam tabel 2.10.

Tabel20_zps6daa91ed.jpg

Tabel 2.10 Fungsi Agregat

Konsep Dasar Microsoft Visual Basic

1. Definisi Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).

Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda (Evangelos Petroutsos, 2010)[22].

2. Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Visual Basic

Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic, Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.

Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.

Visual Basic merupakan bahasa yang mendukung Pemrograman berorientasi objek , namun tidak sepenuhnya, Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic, seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module, Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki Interface tertentu. Visual Basic (VB) tidak bersifat case sensitif.

Desain Visual dan Komponen : Visual Basic menjadi populer karena kemudahan desain form secara visual dan adanya kemampuan untuk menggunakan komponen-komponen ActiveX yang dibuat oleh pihak lain. Namun komponen ActiveX memiliki masalahnya tersendiri yang dikenal sebagai DLL hell, Pada Visual Basic .NET, Microsoft mencoba mengatasi masalah DLL hell dengan mengubah cara penggunaan komponen (menjadi independent terhadap registry) (Evangelos Petroutsos, 2010)[22]..

3. Sejarah Microsoft Visual Studio

Bill Gates, pendiri Microsoft, memulai bisnis perangkat lunak dengan mengembangkan interpreter bahasa Basic untuk Altair 8800, untuk kemudian ia ubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan sistem operasi DOS. Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft Quick Basic dan Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler).

Visual Basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh Professor John Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan Tinggi Dartmouth pada pertengahan tahun 1960-an.Bahasa program tersebut tersusun mirip dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan oleh para programer untuk menulis program-program komputer sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman komputer. Sejak saat itu, banyak versi BASIC yang dikembangkan untuk digunakan pada berbagai platform komputer, seperti Microsoft QBASIC, QUICKBASIC, GWBASIC, IBM BASICA, Apple BASIC dan lain-lain.

Apple BASIC dikembangkan oleh Steve Wozniak, mantan karyawan Hewlett Packard dan teman dekat Steve Jobs (pendiri Apple Inc.). Steve Jobs pernah bekerja dengan Wozniak sebelumnya (mereka membuat game arcade “Breakout” untuk Atari). Mereka mengumpulkan uang dan bersama-sama merakit PC, dan pada tanggal 1 April 1976 mereka secara resmi mendirikan perusahaan komputer Apple. Popularitas dan pemakaian BASIC yangluas dengan berbagai jenis komputer turut berperan dalam mengembangkan dan memperbaiki bahasa itu sendiri, dan akhirnya berujung pada lahirnya Visual Basic yang berbasis GUI (Graphic User Interface) bersamaan dengan Microsoft Windows. Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programer musiman karena ia menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya komponen-komponen siap pakai.

Hingga akhirnya Visual Basic juga telah berkembang menjadi beberapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic 2010. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling populer karena mudah dalam membuat programnya dan ia tidak menghabiskan banyak memori.

Sejarah BASIC di tangan Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi (BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic diimplementasikan sebagai gabungan keduanya. Programmer yang menggunakan Visual Basic bisa memilih kode bahasa pemrograman yang dikompilasi atau kode yang harus bahasa pemrograman yang diinterpretasikan sebagai hasil porting dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi bahasa mesin, DLL bernama MSVBVMxx.DLL tetap dibutuhkan. Namun karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (ia lebih cepat dari kalau kita pakai mode terinterpretasi) (Evangelos Petroutsos, 2010)[22]..

4. Perkembangan Visual Basic

Visual Basic 1.0 dikenalkan pada tahun 1991. Konsep pemrograman dengan metode drag-and-drop untuk membuat tampilan aplikasi Visual Basic ini diadaptasi dari prototipe generator form yang dikembangkan oleh Alan Cooper dan perusahaannya, dengan nama Tripod. Microsoft kemudian mengontrak Cooper dan perusahaannya untuk mengembangkan Tripod menjadi sistem form yang dapat diprogram untuk Windows 3.0, di bawah kode nama Ruby.

Tripod tidak memiliki bahasa pemrograman sama sekali. Ini menyebabkan Microsoft memutuskan untuk mengkombinasikan Ruby dengan bahasa pemrograman Basic untuk membuat Visual Basic.

  1. Proyek Thunder dimulai.
  2. Visual Basic 1.0 dirilis untuk Windows pada Comdex/Windows Trade Show di Atlanta, Georgia pada Mei 1991.
  3. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada September 1992. Bahasa pemrogramannya sendiri tidak terlalu kompatibel dengan Visual Basic untuk Windows, karena sesungguhnya itu adalah versi selanjutnya dari kompiler BASIC berbasis DOS yang dikembangkan oleh Microsoft sendiri, yaitu Quick BASIC. Antarmuka dari program ini sendiri menggunakan antarmuka teks, dan memanfaatkan kode-kode ASCII tambahan untuk mensimulasikan tampilan GUI.
  4. Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992. Lingkungan pemrogramannya lebih mudah untuk digunakan, dan kecepatannya lebih ditingkatkan.
  5. Visual Basic 3.0 dirilis pada musim semi 1993 dan hadir dalam dua versi: Standar dan Professional. VB3 juga menyertakan versi 1.1 dari Microsoft Jet Database Engine yang dapat membaca dan menulis database Jet/Access 1.x.
  6. Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) adalah versi pertama yang dapat membuat program 32-bit seperti program 16-bit. VB4 juga memperkenalkan kemampuannya dalam membuat aplikasi non-GUI. Bila versi sebelumnya menggunakan kontrol VBX,sejak VB4 dirilis Visual Basic menggunakan kontrol OLE (dengan ekstensi file*.OCX), yang lebih dikenal kemudian dengan kontrol ActiveX.
  7. Dengan versi 5.0 (Februari 1997), Microsoft merilis Visual Basic eksklusif untuk versi 32-bit dari Windows. Para programmer yang lebih memilih membuat kode 16-bit dapat meng-impor program yang ditulis dengan VB4 ke versi VB5, dan program-program VB5 dapat dikonversi dengan mudah ke dalam format VB4.
  8. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) telah diimprovisasi dibeberapa bagian, termasuk kemampuan barunya, yaitu membuat aplikasi web.Meskipun kini VB6 sudah tidak didukung lagi, tetapi file runtime-nya masih didukung hingga Windows 7 (Evangelos Petroutsos, 2010)[22]..

Konsep Dasar Crystal Report

1. Definisi Crystal Report

Menurut Madcoms (2010:234)[23], Crystal Report merupakan program yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.

Konsep Dasar Auto CAD

1. Definisi Auto CAD

Anonim (2011:2)[24], AutoCAD merupakan software komputer CAD yang bisa anda dimanfaatkan untuk membuat gambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Software ini banyak dipakai oleh drafter atau designer profesional yang membuat simulasi proyek-proyek dengan presisi tinggi.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[25], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja (2011:302)[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja (2011:302)[26], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

1) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2) D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3) I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

1) T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

2) O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

3) E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah dikerjakan.

d. Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[25], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

4. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[25], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

f. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak software yang sebelumnya banyak digunakan oleh seorang engineering dibidang sheet metal works, dalam hal ini penulis ingin membuat suatu sistem yang berkaitan dengan bidang sheet metal works. Untuk itu diperlukan studi pustaka (literature review) yang juga berkaitan dengan bidang tersebut sebagai acuan untuk penulis dalam pembuatan sistem. Adapun software yang digunakan oleh seorang engineering sebagai acuan adalah :

1. Solidworks, dalam paper presentation yang dibuat oleh Suraj Nurholi[27] seorang Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Fakultas Teknologi Jurusan Teknik Perkapalan yang berjudul “Pemodelan 3D Konstruksi kapal berbasis Solidworks studi kasus Grand Block 09 M.T. Kamojang”, memiliki kesimpulan sebagai berikut :

a. Tahap pertama : data ukuran utama kapal dan key plan kapal diperoleh oleh tim desain sebagai dasar untuk memodelkan konstruksi secara 3D dan membuat pedoman pembagian komponen konstruksi kapal.

b. Tahap Kedua : penetapan standar-standar penggambaran dan pemodelan 3D konstruksi kapal dan perencanaan sistem jaringan komputer.

c. Tahap ketiga : proses penggambaran dan pemodelan 3D konstruksi kapal dilakukan perpotongan frame. Dimana tiap-tiap potongan frame tersebut terbagi atas sejumlah komponen konstruksi yang lebih kecil.

d. Tahap keempat : dihasilkannya file gambar referensi dari proses penggambaran dan pemodelan 3D dengan coding file atau penamaan file.

e. Tahap kelima : menggabungkan model gambar referensi menjadi satu block assembly.

f. Hasil : dihasilkannya gambar master yang dibentuk dari sejumlah file gambar referensi yang digabungkan dengan feature assembly.

2. Inventor, dalam paper presentation yang dibuat oleh Saddam Jahidin[28] seorang Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Fakultas Teknologi Jurusan Teknik Perkapalan yang berjudul “Rancang Bangun 3D Konstruksi Kapal Berbasis Autodesk Inventor Untuk Menganalisa Berat Konstruksi”, memiliki kesimpulan sebagai berikut :

a. File master (file assembly) yang dihasilkan memiliki kapasitas jauh lebih kecil.

b. 2 Hubungan antar part lebih terkontrol.

c. 3 Pendefinisian material saat membuat model 3D membuat gambar yang dihasilkan lebih nyata.

d. Pemodelan 3D menggunakan Autodesk Inventor dapat menghasilkan desain yang akurat dengan selisih berat yang kecil.

3. Dalam Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil yang dibuat oleh A.A. Bayu Maha Kesuma Putra[29] adalah mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar, Ida Ayu Rai Widhiawati dan Ida Bagus Rai Adnyana adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar dengan judul “EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN, DAN MUTU (K3LM) PROYEK KONTRUKSI PADA PT. WASKITA KARYA (Studi Kasus Pada Proyek DSDP II ICB 1)” yang membahas tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan dan mutu (K3LM) pada proyek konstruksi, adapun peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek konstruksi :

a. Pakaian Kerja

b. Sepatu Kerja

c. Kacamata Kerja

d. Penutup Telinga

e. Sarung tangan

f. Helm

g. Masker

h. Jas Hujan

i. Sabuk Pengaman

j. Tangga

k. P3K

l. Alat Pemadam Api (Fire Extinguisher)

Oleh karena itu, berdasarkan studi pustaka (literature review) diatas, maka penulis melakukan perancangan sistem dengan judul “SISTEM KALKULASI KONSTRUKSI STANDAR PINTU BESI PADA PT.ALBA UNGGUL METAL”.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1962 : PT. Alba Unggul Metal dibentuk dan berdiri sebagai produsen alat-alat kantor (Office Equipment) dari bahan baku baja.Produk utamanya saat itu adalah Filling Cabinet,Lemari Arsip,Locker,Meja Kerja dan sejenisnya.

Pada tahun 1988 : PT. Alba Unggul Metal di Jakarta Barat dipindahkan ke Kawasan Industri Jatake Tangerang Banten dengan tujuan untuk perluasan area dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan dan peningkatan kemajuan perusahaan yang pesat.

Pada tahun 1994 : PT. Alba Unggul Metal melakukan perluasan area pabrik dan menambah peralatan mesin-mesin produksi,untuk mengembangkan produktifitas hasil produksi baik secara kuantitas,kualitas,efisiensi dan tepat waktu,serta melakukan inovasi dengan membuat produk varian baru.Mobile File Cabinet dengan sistem penggerak mekanik dan manual untuk penyimpanan file yang lebih efisien penggunaan ruangan dan efisien waktu yang sangat sistematis.

Pada tahun 2000 : Dengan didukung oleh tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman.PT. Alba Unggul Metal mengembangkan dan menambah variasi produk dengan memproduksi pintu besi (steel door) dan pintu tahan api (fire door) sesuai standar keamanan dan kekuatan untuk pembangunan gedung dan bangunan lainnya.Variasi produk juga ditambah,dengan memproduksi rak penyimpanan di gudang seperti Heavy Duty Rack (Pallet Rack),Medium Duty Rack dan Selving Rack.

Pada tahun 2004 : Untuk melengkapi persyaratan sertifikasi produk pintu tahan api.PT.Alba Unggul Metal melakukan uji ketahanan pintu tahan api di Laboratorium dan telah lulus uji ketahanan 2 jam dan 3 jam pada produk pintu tahan api merk ‘ALBA’ dan mendapatkan sertifikat kelayakan dari Dinas Pemadam Kebakaran wilayah DKI Jakarta.

Pada tahun 2009 : PT. Alba Unggul Metal memulai penerapan sistem manajemen mutu dan berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 9001-2008 di bidang Manajemen dari Badan Sertifkasi WQA. Untuk menjaga konsistensi penerapan sistem manajemen mutu dibentuklah Komite 5R dan QIT sebagai upaya pencapaian sasaran mutu perusahaan.

Pada tahun 2010 : PT.Alba Unggul Metal melakukan uji sertifikasi produk untuk meningkatkan kualitas dan standarisasi ke Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi (SPPT) Departemen Perindustrian dan dinyatakan telah memenuhi standar ketentuan SPPT NI sebagai pengguna tanda SNI untuk produk bermerk “ALBA”.

Pada tahun 2012 : PT.Alba Unggul Metal selalu meningkatkan layanan kepada pelanggan terhadap hasil produksi yang berkualitas dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan mengikuti perkembangan mesin berteknologi tinggi, maka di awal tahun 2012. PT. Alba Unggul Metal menginvestasikan mesin berteknologi yaitu CNC Punching TruPunch dan Cutting Laser TruLaser dari Trumpf Germany, dengan mesin TruPunch dan TruLaser yang dioperasikan secara komputerisasi ini diharapkan akan meningkatkan layanan pelanggan dengan lebih cepat,variatif dan tingkat akurasi yang tinggi.

PT.Alba Unggul Metal memiliki visi yaitu menjadikan produk alba selalu dekat dan sebagai pilihan utama bagi konsumen dan memiliki misi yaitu menghadirkan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas, harga dan layanan waktu pengiriman serta perbaikan yang berkelanjutan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar12_zpsd2f09196.jpg

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Alba Unggul Metal

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT.Alba Unggul Metal :

1. Wakil Manajemen Mutu

a. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.

b. Melaporkan kepada pucuk pimpinan tentang kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan apapun untuk kebaikannya.

c. Memastikan peningkatan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh perusahaan.

d. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

2. Manajer Pabrik

Memimpin kegiatan operasional di dalam pabrik.

3. Marketing

a. Pengembangan pasar.

b. Penangangan order dan permintaan penawaran.

c. Penanganan keluhan pelanggan.

d. Penanganan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.

4. PPIC

a. Membuat rencana produksi.

b. Membuat rencana pengiriman.

5. Gudang

Mengendalikan bahan baku.

6. Produksi

Melaksanakan produksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

7. Quality Control

Melakukan inspeksi dan verifikasi pada barang masuk,barang dalam proses,barang jadi dan barang keluar.

8.Konstruksi

a. Menyiapkan gambar penawaran.

b. Menyiapkan gambar produksi.

9. HRD/Personalia

a. Pengembangan sumber daya manusia.

b. Penyusunan standar kompetensi tugas dan matriks.

c. Penyusunan tugas dan wewenang karyawan.

d. Penilaian dampak atau hasil dari pengembangan SDM.

e. Pengendalian atau pengolahan administrasi SDM.

10. Purchasing

a. Pengendalian pembelian.

b. Menyusun daftar supplier.

c. Menilai supplier.

11. Maintenance

a. Pemeliharaan mesin peralatan produksi.

b. Perawatan mesin peralatan produksi.

12. Workshop

a. Perbaikan matres.

b. Perawatan matres.

c. Pembuatan matres.

d. Pembuatan komponen non matres.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Prosedur Pembuatan Kebutuhan Bahan Konstruksi Standar Pintu Besi

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya :

a. Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Pada prosedur ini hanya membuat gambar penawaran untuk diajukan kepada customer, gambar penawaran yang dibuat meliputi gambar tampak depan, gambar potongan A, gambar potongan B, gambar detail pemasangan angkur, gambar lockcase, serta menjelaskan ukuran lebar tinggi kusen dan pintu, unit pintu yang dipesan berserta kanan kirinya, ukuran ketinggian handle, dan spesifikasi standar yang akan digunakan untuk 1 unit pintu seperti kusen menggunakan plat 2.0 mm, besi angkur diameter 12 mm, daun pintu beserta tulang-tulangnya menggunakan plat 1.5 mm, rockwool atau glasswool (jika menggunakan atau untuk fire door), engsel tipe apa yang digunakan dan berapa jumlah yang digunakan untuk 1 unit pintu, lockcase tipe dan merk apa yang digunakan, door closer tipe dan merk apa (jika menggunakan), dan cantumkan nama perusahaan customer yang order. Semua yang dijelaskan diatas dikemas dengan kop gambar standar PT.Alba Unggul Metal.

b. Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

Pada prosedur ini hanya membuat gambar produksi untuk kemudian di produksi, ada banyak part yang digambar untuk mengetahui konstruksi pintu. Untuk standar konstruksi single steel door dengan jenis engsel kitamura gambar produksi dimulai dari gambar kusen vertikal L/ R, kusen atas, penguat kusen bawah, tutup lubang lockcase, penguat kusen, besi angkur, daun pintu luar, daun pintu dalam, tulang atas bawah, tulang lockcase, tulang engsel L/R, tulang pintu A, tulang pintu B, lapisan plat handle, dudukan door closer, dudukan lockcase, dan gambar pengelasan tulang pintu ke daun pintu.

Untuk standar konstruksi single fire door dengan jenis engsel kitamura gambar produksi sama dengan single steel door, hanya ada perubahan sedikit yaitu hanya menggunakan tulang pintu A saja supaya tulang pintu bisaterisi penuh dengan rockwool/glasswool dan tambahan plat penutup lockcase supaya rockwool/glasswool tidak mengenai lockcase.

Untuk standar konstruksi single steel door dengan jenis engsel simonwerk gambar produksi dimulai dari gambar kusen vertikal L/ R, kusen atas, penguat kusen bawah, tutup lubang lockcase, penguat kusen, besi angkur, daun pintu dalam, daun pintu luar, tulang atas, tulang bawah, tulang lockcase, tulang engsel L/R, tulang pintu A, tulang pintu B, lapisan plat handle, dudukan door closer, dudukan lockcase, dan gambar pengelasan tulang pintu ke daun pintu.

Untuk standar konstruksi single fire door dengan jenis engsel simonwerk gambar produksi sama dengan single steel door, hanya ada perubahan sedikit yaitu hanya menggunakan tulang pintu A saja supaya tulang pintu bisa terisi penuh dengan rockwool/glasswool dan tambahan plat penutup lockcase supaya rockwool/glasswool tidak mengenai lockcase.

Jika dilihat secara prosedur pembuatan gambar produksi memang sama tapi antara pintu jenis engsel kitamura dengan pintu jenis engsel simonwerk memiliki bentuk konstruksi yang sangat bebeda.

c. Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Pada prosedur ini part yang telah digambar dan memiliki ukuran kemudian datanya dimasukkan ke dalam Microsoft excel untuk dibuatkan daftar kebutuhan bahan. Susunan daftar kebutuhan bahan dimulai dari bahan plat yang lebih tebal, untuk daftar kebutuhan bahan pintu single steel door engsel kitamura adalah dimulai dari komponen yang menggunakan tebal plat 2.0 mm yaitu kusen vertikal L/R, kusen atas, penguat kusen, dudukan door closer, dudukan lockcase, kemudian dilanjutkan dengan komponen yang menggunakan tebal plat 1.5 mm yaitu penguat kusen bawah, tutup lubang lockcase, daun pintu luar, daun pintu dalam, tulang atas bawah, tulang lockcase, tulang engsel L/R, tulang pintu A, tulang pintu B, lapisan plat handle.

Setelah itu susunan daftar kebutuhan dilanjutkan dengan tipe engsel dan jumlah yang digunakan, lockcase, karet stopper laci, door closer (jika menggunakan), besi angkur, cat dasar dan cat finishing. Untuk daftar kebutuhan bahan pintu single fire door engsel kitamura sama dengan pintu single steel door engsel kitamura, hanya menghilangkan tulang B, menambah tambahan plat penutup lockcase dan rockwool/glasswool yang akan digunakan.

Untuk daftar kebutuhan bahan pintu single steel door engsel simonwerk adalah dimulai dari komponen yang menggunakan tebal plat 2.0 mm yaitu kusen vertikal L/R, kusen atas, penguat kusen, dudukan door closer, dudukan lockcase, tulang bawah, tulang lockcase, tulang engsel, kemudian dilanjutkan dengan komponen yang menggunakan tebal plat 1.5 mm yaitu penguat kusen bawah, tutup lubang lockcase, daun pintu dalam, daun pintu luar, tulang atas pintu, tulang pintu A, tulang pintu B, lapisan plat handle.

Setelah itu susunan daftar kebutuhan dilanjutkan dengan tipe engsel dan jumlah yang digunakan, lockcase, karet stopper laci, door closer (jika menggunakan), besi angkur, cat dasar dan cat finishing. Untuk daftar kebutuhan bahan pintu single fire door engsel simonwerk sama dengan pintu single steel door engsel simonwerk, hanya menghilangkan tulang B, menambah tambahan plat penutup lockcase dan rockwool/glasswool yang akan digunakan.

Setelah gambar dan daftar kebutuhan bahan selesai dibuat, kemudian gambar dan daftar kebutuhan bahan dikoreksi dan ditanda tangani oleh Kepala Bagian Konstruksi supaya bisa diproses oleh bagian PPIC dan Gudang, untuk kemudian segera diproduksi untuk memenuhi pesanan customer.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. UML Pembuatan Kebutuhan Bahan Konstruksi Standard Pintu Besi

Pada analisa ini terdiri dari beberapa UML diagram diantaranya :

a. Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar%203.2_zpszo9fcumq.jpg

Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran terdapat :

1. 4 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­Drafter, sistem Auto CAD, printer dan customer.

2. 7 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem Auto CAD, 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap printer dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap customer.

b. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar%203.3_zpsqqgwonr9.jpg

Gambar 3.3 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran terdapat :

1. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem Auto CAD, printer dan customer.

2. 12 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

c. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Gambar15_zps74878d93.jpg

Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Penawaran terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 3 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter, printer dan customer.

3. 12 action state yang dilakukan oleh actor.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

d. Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

Gambar%203.5_zpsqrkqvkvf.jpg

Gambar 3.5 Use Case Diagram Prosedur Gambar Produksi

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram Prosedur Gambar Produksi terdapat :

1. 3 Actor yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­Drafter, sistem Auto CAD dan printer.

2. 7 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem Auto CAD dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor terhadap printer.

e. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

Gambar%203.6_zpsbdhcn9pc.jpg

Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Gambar Produksi

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Gambar Produksi terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem Auto CAD, dan printer.

2. 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

f. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Gambar Produksi

Gambar18_zps683330dd.jpg

Gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Gambar Produksi

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Gambar Produksi terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter dan printer.

3. 8 action state yang dilakukan oleh actor.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

g. Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar%203.8_zpsd61wqoej.jpg

Gambar 3.8 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Berdasarkan gambar 3.8 Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan terdapat :

1. 3 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­Drafter, sistem Microsoft excel dan printer.

2. 3 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem microsoft excel dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor terhadap printer.

h. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar%203.9_zps3keqrcgl.jpg

Gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem Microsoft excel, dan printer.

2. 5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

i. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Gambar21_zps99153413.jpg

Gambar 3.10 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan

Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Daftar Kebutuhan Bahan terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter dan printer.

3. 5 action state yang dilakukan oleh actor.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Seperti yang sudah dijelaskan dalam penulisan ini yaitu pada bab 1 bagian 1.6 Metode Penelitian, metode analisa sistem yang digunakan dalam kasus ini adalah metode balanced scorecard.

Metode balanced scorecard memiliki kerangka kerja dengan empat perspektif, empat perspektif itu meliputi perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode diatas sesuai dengan visi dan misi PT. Alba Unggul Metal, visi yaitu menjadikan produk alba selalu dekat dan sebagai pilihan utama bagi konsumen dan memiliki misi yaitu menghadirkan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas, harga dan layanan waktu pengiriman serta perbaikan yang berkelanjutan. Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing perspektif dari metode balanced scorecard yang berkaitan dengan visi dan misi PT.Alba Unggul Metal :

1. Perspektif Finansial

Setiap perusahaan pasti tidak akan lepas dari finansial atau keuangan begitu juga pada PT. Alba Unggul Metal, perusahaan yang bergerak di bidang sheet metal working ini juga memiliki perhitungan yang matang mengenai finansial. Dari modal usaha, penggajian karyawan dan lain lain hingga omset yang diperoleh perusahaan. Sebagai contoh pada tahun 2012 PT. Alba Unggul Metal membeli 2 alat CNC yaitu CNC Punching dan CNC Laser merek TRUMPF, dengan modal yang dikeluarkan terhitung banyak itu hal tersebut dilakukan karna untuk menambah omset perusahaan, dengan 2 alat CNC tersebut pekerjaan dapat diselesaikan jauh lebih cepat dibanding dengan mesin biasa dan juga dapat membuat pola yang lebih rumit dari produk biasanya. Dan pada tahun 2014 ini PT. Alba Unggul Metal memiliki target omset 13 milyar rupiah khusus nya untuk divisi pintu saja dan target tersebut telah tercapai sebelum akhir tahun 2014. Hal itu dapat dicapai karna faktor finansial dengan modal membeli 2 mesin CNC, itu salah satu bukti prespektif finansial yang dilakukan oleh PT. Alba Unggul Metal.

2. Perspektif Pelanggan

Salah satu faktor berhasilnya suatu perusahaan adalah karna adanya pelanggan, sebagus apapun produk, secanggih apapun produk, semahal apapun produk jika tidak ada pelanggan tentu usaha tersebut tidak akan berhasil. PT. Alba Unggul Metal dalam hal ini sangat memperhatikan sekali keinginan pelanggan, sesuai dengan misinya yaitu menghadirkan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas, harga dan layanan waktu pengiriman serta perbaikan yang berkelanjutan. Sebagai contoh pada PT. Alba Unggul Metal baru baru ini mencoba membuat produk khusus permintaan pelanggan yaitu membuat kan body untuk mesin ticketing, perusahaan akan berusaha memenuhi keingingan pelanggan dengan kemampuan alat yang dimiliki PT. Alba Unggul Metal.

3. Perspektif Proses Internal Bisnis

Proses internal bisnis juga sangat berkaitan erat dengan pelanggan, PT. Alba Unggul Metal sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang sheet metal working harus bisa mengembangkan produknya supaya tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang yang sama. Sesuai sejarah perusahaan PT. Alba Unggul Metal mengawali karir hanya memproduksi alat-alat kantor yang terbuat dari bahan baku plat baja, produk andalannya pada waktu itu hanya Filling Cabinet,Lemari Arsip,Locker,Meja Kerja dan sejenisnya, pada tahun 2000 membuat produk baru yaitu pintu besi (steel door) dan pintu tahan api (fire door) sesuai standart keamanan dan kekuatan untuk pembangunan gedung dan bangunan lainnya.Variasi produk juga ditambah,dengan memproduksi rak penyimpanan di gudang seperti Heavy Duty Rack (Pallet Rack),Medium Duty Rack dan Selving Rack. Mulai tahun ini PT. Alba Unggul Metal akan membuat produk baru yaitu panel dan sejenisnya, seperti itulah proses bisnis internal yang telah dilakukan oleh PT. Alba Unggul Metal.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Pembelajaran dan pertumbuhan juga berkaitan erat dengan proses bisnis internal, tidak berhubungan dengan pengembangan produk tapi lebih mengarah kepada individu masing masing orang atau kelompok. Semua bagian atau semua orang di PT. Alba Unggul Metal harus bisa mengembangkan kemampuannya dan terus belajar hal yang baru, hal tersebut dilakukan bukan semata-mata untuk kemajuan perusahaan tapi juga untuk diri sendiri. Sebagai contoh pada PT. Alba Unggul Metal dengan adanya produk baru yaitu panel, seorang drafter dituntut supaya harus bisa mengetahui tentang panel karena panel memiliki konstruksi dan pola bahan yang agak rumit jadi drafter juga dituntut untuk bisa menggunakan software selainAuto CAD yaitu Solid Work yang bisa jauh lebih presisi dibanding Auto CAD. Seperti itulah contoh yang diterapkan pada PT. Alba Unggul Metal.

Dari keempat perspektif diatas dapat disimpulkan balanced scorecard merupakan alat ukur kinerja organisasi yang baik yang melalui empat prespektif yaitu prespektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Organisasi harus mengembangkan balanced scorecard sesuai dengan kebutuhan mereka. Tantangan besar terjadi ketika mengembangkan alat ukur, menyederhanakan proses, penanganan resistensi terhadap perubahan, kelemahanberkomunikasi organisasi, mengumpulkan data, mengadaptasi teknologi untuk proses brenchmarking. Dalam balanced scorecard tiap perspektif memiliki keterkaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi.

82e00947-04e5-4a39-88c5-44e17a055ef2_zpsef96088b.jpg

Gambar 3.11 Diagram Balanced Scorecard

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing )

Fungsi : Sebagai gambar penawaran kepada customer untuk di approval

Sumber : Drafter dan Estimator di bagian konstruksi

Media : Program Auto CAD, Microsoft Excel dan printer

Frekuensi : Setiap ada permintaan pesanan

Format : Format dalam bentuk file Auto CAD dan hasil print out

Keterangan : Berisi gambar penawaran dengan spesifikasi sesuai kebutuhan customer

2. Analisa Proses

Nama Modul : Gambar Kerja Produksi

Masukan : Gambar Penawaran ( Shop Drawing )

Keluaran : Gambar Kerja

Ringkasan Proses : Gambar Penawaran diajukan ke customer untuk di Approval, setelah di approval kemudian dibuat Gambar kerja produksi

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Daftar kebutuhan bahan ( part list )

Fungsi : Sebagai daftar kepada bagian PPIC untuk menyiapkan bahan sesuai dengan part list yang dibuat drafter

Media : Microsoft Excel dan printer

Rangkap : 2 set lampiran ( asli dan copy an )

Distribusi : - 1 set lampiran asli untuk bagian konstruksi

- 1 set lampiran copy an untuk bagian PPIC

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Pentium(R) Dual-Core CPU E5300 @2,60GHz(2 CPUs)

b. Mother Board : Gigabyte G31M70C

c. VGA : Pixelview Geforce 8400GS 512MB

d. RAM : VGEN DDR2 1 GB PC-6400

e. Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)

f. Mouse : Optical (Logitech)

g. Keyboard : PS2 (Logitech)

h. Hard Disk : 80 GB (SATA)

i. Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163)

2. Spesifikasi Software

a. Operating System : Microsoft Windows XP Professional (5.1,Build 2600)

b. Auto CAD 2008 (For Design)

c. Microsoft Office 2007

3. Hak Akses (Brainware)

a. Drafter

b. Pimpinan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Dalam penulisan ini, penulis menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal adalah sebagai berikut :

a. PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem untuk kalkulasi konstruksi standar untuk produk pintu besi.

b. PT. Alba Unggul Metal harus memiliki rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar pintu besi.

c. PT. Alba Unggul Metal belum memiliki sistem untuk menyimpan data produk standar dan daftar kebutuhan bahan produk standar pintu besi.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam permasalahan yang dihadapi oleh PT. Alba Unggul Metal, penulis memiliki alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Dibuatkan sistem yang dapat mengkalkulasi konstruksi standar pintu besi.

b. Dibuatkan sistem yang memiliki report rumus dan perhitungan yang sama untuk setiap konstruksi standar pintu besi.

c. Dibuatkan sistem yang dapat menyimpan data produk standar dan produk lainnya serta daftar kebutuhan bahan produk standar pintu besi

Sistem yang akan dibuat nanti memiliki database mySQL dan berbasis desktop dengan bahasa pemrograman visual basic.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem memiliki login

2.

Sistem memiliki master data standar

3.

Sistem dapat menampilkan gambar part

4.

Sistem memiliki form untuk menentukan spesifikasi pintu

5.

Sistem memiliki peringatan untuk setiap pilihan yang tidak sesuai standar perusahaan

6.

Sistem dapat merubah data spesifikasi pintu yang sudah tersimpan

7.

Sistem dapat menampilkan gambar komponen pada report

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Master data dapat ditambah, diubah,dihapus

2.

Ada beberapa data yang otomatis muncul sebagai pengingat user

3.

Data yang disimpan dapat ditampilkan kembali dalam bentuk form

4.

Report yang ditampilkan sesuai dengan report standar perusahaan

Penyusun

 

 

(Tony Tristan Saputra )
NIM : 1122469627

Stakeholder

 

 

(Pak Tino)
NIK : 00091-0694-1

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem memiliki login

 

 

2.

Sistem memiliki master data standar

 

 

3.

Sistem dapat menampilkan gambar part

 

 

4.

Sistem memiliki form untuk menentukan spesifikasi pintu

 

 

5.

Sistem memiliki peringatan untuk setiap pilihan yang tidak sesuai standar perusahaan

 

 

6.

Sistem dapat merubah data spesifikasi pintu yang sudah tersimpan

 

 

7.

Sistem dapat menampilkan gambar komponen pada report

 

 

Non Functional

 

 

 

No.

Saya ingin sistem :

 

 

 

1.

Master data dapat ditambah, diubah,dihapus

 

 

2.

Ada beberapa data yang otomatis muncul sebagai pengingat user

 

 

3.

Data yang disimpan dapat ditampilkan kembali dalam bentuk form

 

 

4.

Report yang ditampilkan sesuai dengan report standar perusahaan

 

 

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

3. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan ?

2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Sistem memiliki login

 

√;

 

 

 

 

 

2.

Sistem memiliki master data standar

 

 

 

 

 

 

3.

Sistem memiliki form untuk menentukan spesifikasi pintu

 

 

 

 

 

 

 

4.

Sistem memiliki peringatan untuk setiap pilihan yang tidak sesuai standar perusahaan

 

 

 

 

 

 

5.

Sistem dapat merubah data spesifikasi pintu yang sudah tersimpan

 

 

 

 

 

 

Non Functional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No.

Saya ingin sistem :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.

Master data dapat ditambah, diubah,dihapus

 

 

 

 

 

 

2.

Ada beberapa data yang otomatis muncul sebagai pengingat user

 

 

 

 

 

 

3.

Data yang disimpan dapat ditampilkan kembali dalam bentuk form

 

 

 

 

 

 

4.

Report yang ditampilkan sesuai dengan report standar perusahaan

 

 

 

 

 

 

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

4. Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untukmengimplementasikan Sistem Kalkulasi Konstruksi Standar Pintu Besi Pada PT. Alba Unggul Metal. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan Sistem Kalkulasi Konstruksi Standar Pintu Besi Pada PT. Alba Unggul Metal.

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

1.

Sistem memiliki login

2.

Sistem memiliki master data standar

3.

Sistem memiliki form untuk menentukan spesifikasi pintu

4.

Sistem memiliki peringatan untuk setiap pilihan yang tidak sesuai standar perusahaan

5.

Sistem dapat merubah data spesifikasi pintu yang sudah tersimpan

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Master data dapat ditambah, diubah,dihapus

2.

Ada beberapa data yang otomatis muncul sebagai pengingat user

3.

Data yang disimpan dapat ditampilkan kembali dalam bentuk form

4.

Report yang ditampilkan sesuai dengan report standar perusahaan

Penyusun

 

(Tony Tristan Saputra)
NIM : 1122469627

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Sutrisno, M.Kom)
NID : 10020

(Nasril Sany, S.Kom)
NID : 08190

Menyetujui,

Stakeholder Kepala Jurusan
(Pak Tino )
NIK : 00091-0694-1
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 001405

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Sistem yang dibuat ini termasuk sistem yang cukup simple dan ada beberapa prosedur yang ada dalam sistem ini yang harus dilakukan. Sistem ini hanya memiliki 4 form master data dan 1 form input data (Form Konstruksi Standar Single Door) yang 4 datanya diambil dari data master yang ada.

Prosedur pertama yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user harus memilih tipe engsel karena tipe engsel sangat mempengaruhi pada konstruksi pintu besi yang akan dibuat.

Prosedur kedua yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user harus memilih tipe lockset karena setiap pintu yang diproduksi harus memiliki lockset tertentu sesuai dengan kebutuhan yang berpengaruh juga pada jenis pintu dan ketebalan pintu.

Prosedur ketiga yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user tidak harus memilih tipe door closer karena tidak semua tipe pintu menggunakan door closer, opsi ini di dipilih tergantung spesifikasi yang inginkan customer.

Prosedur keempat yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user tidak harus memilih jenis rockwool karena tidak semua tipe pintu menggunakan rockwool, opsi ini dipilih tergantung spesifikasi yang diinginkan customer.

Empat prosedur diatas memiliki data yang diambil dari form master data yang telah dibuat sebelumnya.

Prosedur kelima yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user harus memasukkan ukuran lebar kusen, tinggi kusen dan tebal kusen. Adapun lebar kusen dan tinggi kusen memiliki ukuran minimal dan maksimal tergantung dari tipe engsel yang dipilih dan tebal pintu memiliki ukuran yang tergantung dari lockset yang dipilih, dan ukuran standar tebal kusen yaitu 100, 110, 120, 130, 140 dan 150.

Prosedur keenam yang harus dilakukan yaitu pada form input data (Form Konstruksi Standar Single Door), user harus memasukkan nomor pesanan produk (PP), tanggal pesanan produk (PP), jumlah order right (R), jumlah order left (L), nama pemesan dan nama pembuat part list.

Setelah keenam prosedur tersebut dilakukan kemudian simpanlah spesifikasi yang sudah di pilih tersebut, jika sudah tersimpan kemudian cari di daftar data single door. Double click id single door yang ingin ditampilkan kemudian akan keluar spesifikasinya sesuai dengan datanya, data tersebut bisa diubah, dihapus atau dicetak.

Use Case Diagram yang diusulkan

1. Use Case Diagram Simpan Data

Gambar%2B4.1.jpg

Gambar 4.1 Use Case Diagram Simpan Data

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Simpan Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 9 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem kalkulasi dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap database.

3. 2 Include untuk memasukkan ukuran lebar dan tinggi kusen.

2. Use Case Diagram Ubah Data

Gambar%2B4.2.jpg

Gambar 4.2 Use Case Diagram Ubah Data

Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram Ubah Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 2 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem kalkulasi, 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap database dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi terhadap drafter.

3. Use Case Diagram Hapus Data

Gambar%2B4.3.jpg

Gambar 4.3 Use Case Diagram Hapus Data

Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram Hapus Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 2 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem kalkulasi, 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap database dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi terhadap drafter.

4. Use Case Diagram Cetak Data

Gambar%2B4.4.jpg

Gambar 4.4 Use Case Diagram Cetak Data

Berdasarkan gambar 4.4 Use Case Diagram Cetak Data yang diusulkan terdapat :

1. 2 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu ­drafter dan sistem kalkulasi.

2. 4 Use Case yang dapat dilakukan oleh drafter terhadap sistem kalkulasi dan 1 Use Case yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi terhadap drafter.

Activity Diagram yang diusulkan

1. Activity Diagram Simpan Data

Gambar%204.5_zpsvydvktfr.jpg

Gambar 4.5 Activity Diagram Simpan Data

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Simpan Data terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter dan database.

3. 10 action state yang dapat dilakukan oleh drafter dan 1 action state yang dapat dilakukan oleh database.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

2. Activity Diagram Ubah Data

Gambar%204.6_zpsug698yok.jpg

Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Data

Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Data yang diusulkan terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 3 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem kalkulasi dan database.

3. 3 action state yang dapat dilakukan oleh drafter, 1 action state yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi dan 1 action state yang dapat dilakukan oleh database.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

3. Activity Diagram Hapus Data

Gambar%204.7_zpsngl3azxo.jpg

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data

Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data yang diusulkan terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 3 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem kalkulasi dan database.

3. 3 action state yang dapat dilakukan oleh drafter, 1 action state yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi dan 1 action state yang dapat dilakukan oleh database.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

4. Activity Diagram Cetak Data

Gambar%204.8_zpskhpijl1j.jpg

Gambar 4.8 Activity Diagram Cetak Data

Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram Cetak Data yang diusulkan terdapat :

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 2 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu drafter dan sistem kalkulasi.

3. 3 action state yang dapat dilakukan oleh drafter dan 2 action state yang dapat dilakukan oleh sistem kalkulasi.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan drafter.

Sequence Diagram yang diusulkan

1. Sequence Diagram Simpan Data

Gambar%204.9_zpscdpchb5d.jpg

Gambar 4.9 Sequence Diagram Simpan Data

Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram Simpan Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 10 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

2. Sequence Diagram Ubah Data

Gambar%204.10_zpstqdmnesx.jpg

Gambar 4.10 Sequence Diagram Ubah Data

Berdasarkan gambar 4.10 Sequence Diagram Ubah Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

3. Sequence Diagram Hapus Data

Gambar%204.11_zpshp51kkjw.jpg

Gambar 4.11 Sequence Diagram Hapus Data

Berdasarkan gambar 4.11 Sequence Diagram Hapus Data yang diusulkan terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter, sistem kalkulasi dan database.

2. 5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

4. Sequence Diagram Cetak Data

Gambar%204.12_zpswxm0iuml.jpg

Gambar 4.12 Sequence Diagram Cetak Data

Berdasarkan gambar 4.12 Sequence Diagram Cetak Data yang diusulkan terdapat :

1. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu drafter dan sistem kalkulasi.

2. 5 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel%204.1_zpsiv618ua2.jpg

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized Form, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Unnormalized Form

Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Tabel%204.2_zpsdurhkg4c.jpg

Tabel 4.2 Tabel Unnormalized Form

2. First Normal Form

First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.

Tabel%204.3_zpsvfmubbto.jpg

Tabel 4.3 Tabel First Normal Form

3. Second Normal Form

Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 5tabel, yaitu engsel, lockcase, doorcloser, rockwool dan single_door.

Gambar%204.13_zps1grmn4x9.jpg

Gambar 4.13 Second Normal Form (2NF)

4. Thrid Normal Form

Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 5 tabel, yaitu engsel, lockcase, doorcloser, rockwool dan single_door.

Gambar%2B4.14.jpg

Gambar 4.14 Third Normal Form (3NF)

Spesifikasi Basis Data

Sistem Kalkulasi Konstruksi Standar Pintu Besi memiliki spesifikasi basis data, 4 table master dan 1 table transaksi. Adapun format spesifikasi basis data sebagai berikut :

1. Nama File : Engsel

Fungsi  : Untuk menyimpan data engsel

Tipe File : File Master

Panjang Record : 33 karakter

Field Kunci : id_engsel

Tabel%2B4.4.jpg

Tabel 4.4 Table Engsel

2. Nama File : Lockcase

Fungsi  : Untuk menyimpan data lockcase

Tipe File : File Master

Panjang Record : 38 karakter

Field Kunci : id_lockcase

Tabel%2B4.5.jpg

Tabel 4.5 Table Lockcase

3. Nama File : Door Closer

Fungsi  : Untuk menyimpan data door Closer

Tipe File : File Master

Panjang Record : 38 karakter

Field Kunci : id_doorcloser

Tabel%2B4.6.jpg

Tabel 4.6 Table Door Closer

4. Nama File : Rockwool

Fungsi  : Untuk menyimpan data rockwool

Tipe File : File Master

Panjang Record : 26 karakter

Field Kunci : id_rockwool

Tabel%2B4.7.jpg

Tabel 4.7 Table Rockwool

5. Nama File : Single Door

Fungsi  : Untuk menyimpan data single Door

Tipe File : File Transaksi

Panjang Record : 201 karakter

Field Kunci : id_single_door

Tabel%2B4.8.jpg

Tabel 4.8 Table Single Door

Rancangan Program

Dibawah ini adalah rancangan program yang telah dibuat :

1. Tampilan Menu Awal

Gambar%204.15_zpsz2rg9gpd.jpg

Gambar 4.15 Tampilan Menu Awal

2. Tampilan Master Data Engsel

Gambar%204.16_zpslgoamhgm.jpg

Gambar 4.16 Tampilan Form Master Engsel

Gambar%204.17_zpskgwtbtx2.jpg

Gambar 4.17 Tampilan Master Data Engsel

3. Tampilan Master Data Lockcase

Gambar%204.18_zpskgtst9uk.jpg

Gambar 4.18 Tampilan Form Master Lockcase

Gambar%204.19_zpsiwcnisfe.jpg

Gambar 4.19 Tampilan Master Data Lockcase

4. Tampilan Master Data Door Closer

Gambar%204.20_zpsnmcj3krq.jpg

Gambar 4.20 Tampilan Form Master Door Closer

Gambar%204.21_zpsm0cobbzq.jpg

Gambar 4.21 Tampilan Master Data Door Closer

5. Tampilan Master Data Insulated

Gambar%204.22_zpsl2kq3mdv.jpg

Gambar 4.22 Tampilan Form Master Insulated

Gambar%204.23_zps0oh8likl.jpg

Gambar 4.23 Tampilan Master Data Insulated

6. Tampilan Form Spesifikasi Single Door

Gambar%204.24_zpsjfqup0dj.jpg

Gambar 4.24 Tampilan Form Spesifikasi Single Door

Gambar%204.25_zpsmpefwjan.jpg

Gambar 4.25 Tampilan Data Spesifikasi Single Door

7. Tampilan Crystal Report

Gambar%204.26_zpsmytn6myb.jpg

Gambar 4.26 Tampilan Crystal Report

Rancangan Prototype

Dibawah ini adalah prototype dari sistem yang akan dibuat :

1. Tampilan depan

Gambar%204.27_zpsv9dlbwr3.jpg

Gambar 4.27 Tampilan Depan Prototype Sistem

2. Tampilan untuk kalkulasi konstruksi standar.

Gambar%204.28_zpsj8ehyhjc.jpg

Gambar 4.28 Tampilan untuk kalkulasi konstruksi standar

3. Tampilan untuk menyimpan data produk standar.

Gambar%204.29_zpsugq4humh.jpg

Gambar 4.29 Tampilan untuk menyimpan data produk standar.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

1. Processor : Pentium® Dual Core E5400 2, 70GHz (2 CPUs)

2. Mother Board : Asus P5KPL-AMSE

3. VGA : Pixelview Geforce 9300GS 512MB

4. RAM : VGEN DDR2 2 GB PC-6400

5. Monitor : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)

6. Mouse : Optical (Logitech)

7. Keyboard : PS2 (Logitech)

8. Hard Disk : 250 GB (SATA)

9. Printer : Toner Ink (Kinoca Minolta bizhub 163)

Spesifikasi Software

1. Operating System : Microsoft Windows XP Professional (5.1,Build 2600)

Hak Akses (Brainware)

1. Drafter

Testing

Metode testing yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah metode testing black box, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kitamelihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface nya), fungsionalitasnya. tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output). Berikut dibawah ini adalah beberapa tampilan print screen metodetesting black box dari sistem yang telah dibuat :

1. Popup atau validasi ketika ingin membuat spesifikasi single door baru

Gambar%204.30_zpsaau7ppbz.jpg

Gambar 4.30 Popup membuat spesifikasi single door baru

2. Popup atau validasi setelah memilih tipe engsel

Gambar%204.31_zpsza60wh0e.jpg

Gambar 4.31 Popup memilih tipe engsel

3. Hasil otomatis muncul pada kolom teks lebar kusen dan tinggi kusen setelah memilih tipe engsel dan hasil otomatis muncul pada kolom teks nama pintu dan tebal pintu setelah memilih lockset.

Gambar%204.32_zpsgk01g7h9.jpg

Gambar 4.32 Hasil otomatis muncul pada kolom teks

4. Popup atau validasi ketika memilih jenis rockwool #80kg/m³, #60kg/m³ dan #40kg/m³ yang tidak sesuai dengan tebal pintu 55 mm pada gambar 4.33 dan popup atau validasi ketika memilih jenis rockwool #100kg/m³ yang tidak sesuai dengan tebal pintu 45 mm pada gambar 4.34.

Gambar%204.33_zpsynv2uh7l.jpg

Gambar 4.33 Popup salah pilih rockwool #80kg/m³

Gambar%204.34_zps4gd7prvd.jpg

Gambar 4.34 Popup salah pilih rockwool #100kg/m³

5. Popup atau validasi ketika input ukuran lebar kusen dan tinggi kusen dibawah atau diatas standar ukuran, yang berpengaruh dari tipe engsel yang dipilih, jika tipe engsel kitamura yang dipilih maka lebar kusen minimal 660 mm dan lebar maksimal 1250 mm sedangkan untuk tingginya memiliki tinggi kusen minimal 1800 mm dan tinggi kusen maksimal 2400 mm. Jika tipe engsel simonwerk maka lebar kusen minimal 700 mm dan lebar maksimal 1200 mm sedangkan untuk tingginya memiliki tinggi kusen minimal 1800 mm dan tinggi kusen maksimal 2400 mm.

Gambar%204.35_zpstlxlxlnh.jpg

Gambar 4.35 Popup lebar kusen minimal kitamura

Gambar%204.36_zpskk10lfwd.jpg

Gambar 4.36 Popup lebar kusen maksimal kitamura

Gambar%204.37_zpsue4r2djv.jpg

Gambar 4.37 Popup tinggi kusen minimal kitamura

Gambar%204.38_zpsilmughws.jpg

Gambar 4.38 Popup tinggi kusen maksimal kitamura

Gambar%204.39_zpsnnel6wae.jpg

Gambar 4.39 Popup tebal kusen standar

Evaluasi

Setelah testing selesai dilakukan tiba saatnya untuk melakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Sistem yang dibuat ituminimal harus dapat menyimpan data, mengubah data, menghapus data, menampilkan data yang disimpan dan menampilkan data yang ingin dicetak atau di print out.

Gambar%204.40_zpsr7tffkgv.jpg

Gambar 4.40 Popup data baru berhasil disimpan

Gambar%204.41_zpscyvgp4xg.jpg

Gambar 4.41 Popup data baru berhasil diubah

Gambar%204.42_zpstbpme3jp.jpg

Gambar 4.42 Popup data baru berhasil dihapus

Untuk tampilan data yang disimpan dan tampilan data yang ingin di print out bisa dilihat di sub bab 4.3rancangan program pada gambar 4.25 tampilan data spesifikasi single door dan pada gambar 4.26 tampilan crystal report.

Implementasi

Schedule

Berikut adalah Time Schedule yang dibuat mulai dari observasi hingga dokumentasi penelitian dalam jangka waktu 3 bulan :

Tabel%204.9_zpsfiwcs6mx.jpg

Tabel 4.9 Tabel Time Schedule

Penerapan

Penerapan yang sudah dilakukan adalah mencocokan hasil output program dengan hasil output dari perusahaan yang selama ini digunakan dalam proses produksi. Penerapan dilakukan ketika ada pesanan produk standar pintu besi dengan mencocokan angka hasil kalkulasi dari program dengan kenyataan yang ada di lapangan, penerapan tersebut pernah dilakukan dalam 2 pesanan yang berbeda pada bulan Maret 2015.

Gambar%204.43_zps1eob4qjh.jpg

Gambar 4.43 Output hasil dari sistem kalkulasi

Gambar%204.44_zps9yfogfat.jpg

Gambar 4.44 Output Printout hasil dari Microsoft Excel

Estimasi Biaya

Pada sistem yang dibuat ini penulis membuat estimasi biaya sebagai berikut :

Tabel%204.10_zpssdlwwroq.jpg

Tabel 4.10 Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan masalah adalah :

1. Software yang digunakan PT. Alba Unggul Metal untuk membuat part list adalah Microsoft Excel dan Auto CAD. Hal tersebut masih belum efektif karena untuk membuat part list masih menggunakan dua software.

2. Kendala yang dialami PT. Alba Unggul Metal dalam pembuatan part list dengan software yang digunakan saat ini adalah harus selalu mengubah banyak data yang ada sesuai dengan gambar konstruksi, harus mencari-cari file yang sama dengan konstruksi yang ingin dibuat, harus lebih detail lagi untuk mengubah data yang berpengaruh terhadap konstruksi.

3. Solusi yang diberikan pada PT. Alba Unggul Metal adalah dibuatkan software yang dapat mengeluarkan output part list dengan efektif dan tidak menemukan kendala seperti menggunakan software sebelumnya.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Dari ketiga tujuan penelitian dapat diambil kesimpulan, sistem hasil penelitian yang dibuat sudah mencapai tujuan penelitian yang direncanakan.

2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Dari ketiga manfaat penelitian dapat diambil kesimpulan, sistem hasil penelitian yang dibuat sudah memberikan manfaat kepada banyak pihak.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dari beberapa metode penelitian yang digunakan dapat diambil kesimpulan bahwa metode-metode tersebut sangat penting dan berpengaruh dalam melakukan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
  2. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 Taufiq,Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Graha Ilmu.
  5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  7. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati.2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol-5 No.3.
  8. 8,0 8,1 Satzinger,J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. 2010. System Analysis And Design in A Changing World. Boston, MA: Course Technology.
  9. 9,0 9,1 Henderi, Maimunah dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  10. Kenneth C Laudon dan Jane P Laudon. 2010. Management Information Systems (11th Edition). Pearson Prentice Hall. New Jersey
  11. Sutabri,Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  12. Al-Jufri,Hamid.2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  13. 13,0 13,1 Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen : Konsep, Aplikasi, Pengukuran Kinerja. Medan : PT Indeks.
  14. Nugroho,Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  15. Rosa,A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  16. 16,0 16,1 Yasin,Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta : Mediakita.
  18. Rahardja,Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
  19. 19,0 19,1 19,2 O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
  20. 20,0 20,1 20,2 Kustiyahningsih,Yeni.2011.Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  21. Wahana Komputer.2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta : Andi.
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 Petroutsos, Evangelos.(19 Maret 2010). Mastering Microsoft Visual Basic 2010. John Wiley and Sons. ISBN 0470532874, 9780470532874.
  23. Madcoms. 2010. Microsoft Visual Basic 6.0 & Crystal Report 2008. Yogyakarta : Andi Offset.
  24. Anonim. 2011. AutoCAD 2011. Yogyakarta: Andi Offset
  25. 25,0 25,1 25,2 Siahaan,Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  26. 26,0 26,1 Guritno,Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  27. Nurholi,Suraj.2013. Pemodelan 3D Konstruksi kapal berbasis Solidworks studi kasus Grand Block 09 M.T. Kamojang.Diambil dari : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29629-4108100089-Presentation.pdf Diakses pada hari Selasa 7 April 2015 jam 06.05 WIB.
  28. Jahidin,Saddam.2013.Rancang Bangun 3D Konstruksi Kapal Berbasis Autodesk Inventor Untuk Menganalisa Berat Konstruksi. Diambil dari : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29627-4109100085-Presentation.pdf Diakses pada hari Selasa 7 April 2015 jam 06.04 WIB.
  29. A.A.Bayu Maha Kesuma, Ida Ayu Rai Widhiawati dan Ida Bagus Rai Adnyana.2012. Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, dan mutu (k3lm) proyek kontruksi pada PT. Waskita karya(Studi Kasus Pada Proyek DSDP II ICB 1) Diambil dari : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:qdBt1IuhN5IJ:download.portalgaruda.org/article.php%3Farticle%3D12505%26val%3D911+&cd=15&hl=id&ct=clnk&gl=id Diakses pada hari Kamis 16 April 2015 jam 07.05 WIB.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Surat Penugasan Skripsi
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan Skripsi
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi Skripsi
A.7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar proposal
A.11. Sertifikat TOEFL
A.12. Sertifikat Prospek
A.13. Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)
A.14. Sertifikat IT Nasional (Minimal 4)
A.15. Curriculum Vitae (CV)
A.16. Kwitansi Pembayaran Poster Sesion

Lampiran B:

B.1. Form Wawancara
B.2. Form Observasi
B.3. Surat Pernyataan Implementasi Sistem
B.4. Surat Keterangan Hibah
B.5. Kwitansi Hibah
B.6. Gambar Shop Drawing
B.7. Part List
B.8. Gambar Kerja Produksi
B.9. Kamus Data
B.10. Tabel Elisitasi Tahap I
B.11. Final Draft Elisitasi

Lampiran C:

C.1. Part List Komponen

Lampiran D:

D.1. Tampilan Menu Awal
D.2. Tampilan Master Data Engsel
D.3. Tampilan Form Spesifikasi Single Door
D.4. Tampilan Data Spesifikasi Single Door
D.5. Tampilan Crystal Report