SI1114469331

Dari widuri
Revisi per 13 Agustus 2015 10.24 oleh Fitri andriyani (bicara | kontrib) (Elisitasi Tahap I)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1114469331

NAMA : Fitri Andriyani


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
NID : 02012
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 1 Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114469331

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

PT. Angkasa Pura II is one of the State-Owned Enterprises engaged in the business of airport services and services related to airports in the region of western Indonesia. Effective information systems and accountability are needed by the company as a successful support and success of a plan that is desired by a company. Information is needed to improve the quality of services for the unit technician / customer. Financial information system monitoring bill still using manual systems, by using Microsoft Excel as a data storage medium, such that the need for the development of a computerized system for creating a productive performance. The analytical methods used using SWOT analysis method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Design method using UML (Unified Modeling Language), a programming language PHP, using a MySQL database, and using Macromedia Dreamweaver CS3 for web design and testing method using the Black Box Testing. With the development of the system is expected to be the future of PT Angkasa Pura II can improve the productivity performance by using the computerized system.

Keywords : Design, Monitoring financial invoice, online.


ABSTRAKSI

PT. Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Sistem informasi yang efektif dan akuntabilitas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai penunjang sukses serta berhasilnya sebuah rencana yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi satuan teknisi/customer. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan masih menggunakan sistem manual, dengan menggunakan microsoft excel sebagai sarana penyimpanan data, Sehingga perlu adanya perkembangan sistem secara terkomputerisasi untuk menciptakan kinerja yang produktif. Metode analisa yang digunakan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strenghts,Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman PHP, menggunakan database MySQL, dan menggunakan Macromedia Dreamweaver CS3 untuk desain web serta metode testing menggunakan Black Box Testing. Penulisan ini menghasilkan rancangan aplikasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT Angkasa Pura II yang dapat meningkatkan produktifitas kinerja dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.

Kata kunci : Perancangan, Monitoring, Tagihan keuangan,online

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur saya panjatkan kepada illahi rabbi Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” dengan baik.

Tujuan penulisan Kuliah Skripsi ini dibuat sebagai syarat lulus dari Jurusan Sistem Informasi Komputer Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, mengambil data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Sugeng Santoso, M.Kom Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Darto, Bapak Wafroni Frisnandi dan Ibu Dian Anggraini selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  8. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Semua teman-teman yang juga memberikan dukungan serta masukan juga semangat kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.
  10. Ikhsan yang telah banyak membantu saya dalam memahami sistem ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 1 Juni 2015

     

(Fitri Andriyani)
NIM : 1114469331

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8 Elisitasi tahap I

Tabel 3.9 Elisitasi tahap II

Tabel 3.10 Elisitasi tahap III

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Tabel User Login

Tabel 4.3 Tabel Tagihan

Tabel 4.4 Tabel Pegawai

Tabel 4.5 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.6 Pengujian Black Box pada Tagihan

Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada Menu User

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Menu Pegawai

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.6 State machine diagram untuk Admin

Gambar 4.7 State machine diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Bagian

Gambar 4.11 Prototype Halaman Home

Gambar 4.12 Prototype Menu User Pada Admin

Gambar 4.13 Prototype Menu Pegawai Pada Admin

Gambar 4.14 Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi

Gambar 4.15Prototype Data Tagihan Pada Anggaran

Gambar 4.16 Prototype Data Tagihan Pada Pajak

Gambar 4.17 Prototype Data Tagihan Pada Kas

Gambar 4.18 Prototype Laporan Manajer Akuntansi

Gambar 4.19 Prototype Login Pegawai

Gambar 4.20 Prototype Laporan Tagihan Per NIP

Gambar 4.21 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan Menu Home

Gambar 4.24Tampilan Menu Tagihan Akuntansi

Gambar 4.25 Tampilan Menu Tagihan Anggaran

Gambar 4.26 Tampilan Menu Tagihan Pajak

Gambar 4.27 Tampilan Menu Tagihan Kas

Gambar 4.28 Tampilan Menu User pada Admin

Gambar 4.29 Tampilan Menu Pegawai pada Admin

Gambar 4.30 Tampilan Menu Login Pegawai

Gambar 4.31 Tampilan Menu Laporan Pegawai

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Manager

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi adalah salah satu kunci pada saat ini, semua kegiatan memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penyampaian informasi dan akses data adalah sistem informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Dari penelitian yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura II Proses monitoring tagihan keuangan karyawan yang memerlukan penyusunan data yang lengkap dan sistematis masih dilakukan secara manual. Beberapa masalah yang dihadapi dalam proses monitoring tagihan keuangan ini masih memerlukan proses pencarian data yang lama, letak berkas yang kurang tepat, dan dapat menyebabkan berkas tagihan hilang.

PT. Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan pada bagian akuntansi dan anggaran, setiap satuan teknisi (ST)/customer harus memberikan berkas ke bagian akuntansi dan anggaran untuk pencairan dana. Proses monitoring tagihan keuangan karyawan dari satuan teknisi/customer yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan aplikasi sederhana (dengan menggunakan Microsoft excel). Sehingga sistem yang digunakan belum bekerja secara tepat dan optimal. Dengan adanya kebutuhan sistem informasi ini yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik untuk memudahkan semua proses monitoring tagihan keuangan karyawan ini. Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” sebagai judul Skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apa saja kendala yang sering dialami pada sistem yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II untuk mempermudah satuan teknisi/customer dalam hal pencarian data?
  3. Bagaimana merancang sistem ini sehingga membuat informasi secara cepat dan akurat?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.
  2. Memberi kemudahan baik untuk pihak perusahaan maupun satuan teknisi/customer.
  3. Melakukan pengembangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu untuk memperoleh informasi yang cepat dan efisien dalam penggunaan waktu dan sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura II dalam hal tagihan keuangan.
  2. Perancangan sistem ini dapat memberikan informasi pelayanan yang lebih baik dan memperkecil kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan dan dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.
  3. Perancangan sistem yang dihasilkan dapat mempermudah satuan teknisi/customer mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat.

Ruang Lingkup

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka dalam melakukan penelitian hanya dibatasi pada perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke PT. Angkasa Pura II yang beralamat Bandara Soekarno-Hatta gedung 600 Kota Tangerang - Banten

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara kepada Manager dan karyawan bagian akuntansi dan anggaran agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan situs internet yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan data-data yang ada. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar kepustakaan ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk memonitoring tagihan keuangan PT. Angkasa Pura II untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Setelah menganalis sistem yang berjalan tahap analisis selanjutnya peneliti akan menganalisis kebutuhan untuk membangun sistem, seperti jenis perangkat lunak yang digunakan yaitu bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor), database MySQL versi, dan Website editor Adobe Dreamweaver CS5 / NPP (Notepad Plus Plus) sebagai aplikasi perancangan layout . Selanjutnya dilakukan perancangan sistem yang dimulai dari tahap merancang Use case Diagram, tampilan (interface) sistem dan pangkalan data (database).

Metode desaign

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya dan menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Metode Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

Metode Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada satuan teknisi/customer pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena nasabah tersebut membutuhkan perkembangan fungsional.


Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis membagi dalam 5 (lima) bab yang saling berkaitan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar dan teori yang menyangkut judul laporan serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, ruang lingkup kerja PT. Angkasa Pura II dan struktur organisasi, dan analisis perangkat sistem serta tata laksana sistem yang berjalan saat ini masih manual.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk UML Yang Diusulkan, Analisa Proses, SWOT dan PIECES, Spesifikasi Proses, Prototype rancangan, Blackbox, Tampilan Sistem Yang Diusulkan, Rancangan Sistem Yang Diusulkan, Sarana Pengolahan Data, Spesifikasi Hardware Dan Software, Rancangan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Al-Jufri (2011:141)[1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Mahdiana (2011:37)[3], berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

  1. Sutabri (2012:225[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
    1. Rancangan sistem secara umum : Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
      1. Rancangan sistem secara rinci Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Sutarman (2012:13)[5], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

      Sutabri (2012:16)[4], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

      Jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)[6], “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar.

      Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang teroganisir untuk mencapai suatu tujuan.

      Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:17) [4] , suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

      1. Komponen Sistem (Components) adalah yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
      2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
      7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

      Klasifikasi Sistem

      Menurut Sutabri (2012:22)[4] , sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

      1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
      2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
      3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
      4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Data

      Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

      Sutabri (2012:72)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

      Definisi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

      Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:57) [8], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

      Fungsi Informasi

      Sutabri (2012:12)[4], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


      Nilai Informasi

      Menurut Sutabri (2012:37)[4] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      1. Mudah diperoleh
      2. Luas dan lengkap
      3. Ketelitian
      4. Kecocokan
      5. Ketepatan waktu
      6. Kejelasan
      7. Keluwesan
      8. Dapat dibuktikan
      9. Tidak ada prasangka
      10. Dapat diukur

      Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri (2012:41)[4] , kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

      1. Akurat (Accurate)
        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
      2. Tepat Waktu (Timeline)
        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
      3. Relevan (Relevance)
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Sutarman (2012:13)[5], ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

      Menurut Sutabri (2012:2)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Jurnal CCIT Henderi (2009:2)[9], “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

      Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.

      Tujuan Sistem Informasi

      Metode Penelitian

      Tahapan Pengumpulan Data

      Menurut Rapina (2011:15)[10], teknik pengumpulan data, yaitu:

      1. Studi Lapangan
        Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
        1. Observasi
          Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
        2. Wawancara
          Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
        3. Dokumentasi
          Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
      2. Studi Kepustakaan
        Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:199)[11], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

      1. Kuadran 1
        Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
      2. Kuadran 2
        Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
      3. Kuadran 3
        Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
      4. Kuadran 4
        Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

      Menurut Yusmini (2011:68)[12], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

      Tujuan Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:197)[11], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

      Pendekatan Pemecahan Masalah

      Menurut Puspitasari (2011:96)[13], Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
      2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
      3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
      4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
      5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
      6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
      7. Physical Evidence : bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Waterfall

      Menurut Nasution (2012:118)[14], dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yangbersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

      Menurut Rizky (2011:61)[15], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

      Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle

      Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

      1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
      2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
      3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
      4. Integrasi dan testing sistem (Integrationand Systen Testing)
      5. Uji coba (Testing)
      6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)
      7. Menurut Irwansyah (2012:16)[16], penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:

      8. Perancangan Sistem (System Enginering)
        Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.
      9. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)
        Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.
      10. Perancangan (Design)
        Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antarmuka pemakai.
      11. Pengkodean (Coding)
        Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.
      12. Pengujian (Testing)
        Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
      13. Pemeliharaan (Maintenance)
        Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      Definisi UML

      Menurut Nugroho (2010:6)[17] , “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Menurut Alim (2012:30)[18], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untukmem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

      Jenis-Jenis Diagram UML

      1. Use Case
      2. Menurut Murad (2013:57)[19], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

        Menurut Triandini (2012:18)[20], langkah-langkah membuat diagram use case:

        1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
        2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkahberikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yangdilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

      3. Activity Diagram
      4. Menurut Murad (2013:53)[19], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

        Menurut Vidia (2013:20)[21], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

      5. Sequence Diagram
      6. Menurut Vidia (2013:21)[21], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

        Menurut Wijayanto (2013:35)[22], ”Sequencediagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      7. Class Diagram
      8. Menurut Vidia (2013:21)[21], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

        Menurut Wijayanto (2013:33)[22], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

      Konsep Dasar Dreamweaver

      Definisi Dreamweaver

      Menurut Madcoms (2010:1)[23], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

      Menurut Prasetio (2012:96)[24], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

      Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

      Menurut Madcoms (2010:11)[23], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

      1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
      2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
      3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
      4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
      5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
      6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
      7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
      8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
      9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
      10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
      11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181)[24], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

      Menurut Mustakini (2009:46)[25], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

      Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

      1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
      2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
      3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

      Jenis Database Yang Digunakan

      1. Web server
      2. Menurut Anhar (2010:4)[26] Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

        Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

        Menurut Oktavian (2010:11)[27], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melaluiweb browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

        Menurut Arief (2011:19)[28], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

      3. XAMPP
      4. Menurut Madcoms (2010:341)[23], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan databaseMySQL.

        Menurut Wardana (2010:8)[29], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

        Menurut Nugroho (2010:74)[30], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

        1. PhpMyAdmin
        2. Menurut Nugroho (2010:88)[30], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

          Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

          Menurut Arief (2011:429)[28], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

          Menurut Prasetio (2012:53)[24], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, makaaplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

        3. PHP
        4. Menurut Arief (2011:43)[28]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

          Menurut Oktavian (2010:31)[27], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

          1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
          2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
          3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
          4. Merupakan software yang berdifat open source.
          5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
          6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

          Menurut Anhar (2010:3)[26]PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

          Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

          1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
          2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
          3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
          4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
          5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
          6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

          Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

        5. MySQL

        Menurut Nugroho (2010:91)[30]MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

        Menurut Madcoms (2010:367)[23], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

        Menurut Arief (2011:151)[28], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

        Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

        Tabel 2.1 Tipe Data PadaMySQL

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

      Konsep Dasar Website

      Definisi Website

      Menurut Murad (2013:49)[19], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Simarmata (2010:47)[31], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Arief (2011:7)[28], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      Jenis-Jenis Website

      Menurut Arief (2011:8)[28], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Konsep Dasar HTML

      Definisi HTML

      Menurut Oktavian (2010:13)[31], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

      Menurut Simarmata (2010:52)[31], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

      Menurut Arief (2011:23)[31], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

      Tag Yang Sering Digunakan

      Menurut Oktavian (2010:14)[31], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

      1. Tag "!.."
        Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.
      2. Tag "a"
        Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :
        1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
        2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
        3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
      3. Tag "b"
        Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.
      4. Tag "big"
        Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).
      5. Tag "body"
        Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.
      6. Tag "br" Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.
      7. Tag "button"
        Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.
      8. Tag "caption"
        Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.
      9. Tag "center"
        Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.
      10. Tag "div"
        Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.
      11. Tag "font"
        Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.
      12. Tag "form"
        Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.
      13. Tag "frame" dan "frameset"
        Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.
      14. Tag "head"
        Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big".
      15. Tag "h1" sampai dengan "h6"
        Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.
      16. Tag "hr"
        Digunakan untuk membuat garris horisontal.
      17. Tag "html"
        Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big".
      18. Tag "i"
        Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
      19. Tag "img"
        Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
      20. Tag "input"
        Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form".
      21. Tag "li"
        Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul".
      22. Tag "link"
        Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.
      23. Tag "ol"
        Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li".

      Konsep Dasar Normalisasi

      Menurut Kadir (2009:116)[32], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

      1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
        Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
      2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
        Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
      3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
        Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
      4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).
        Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

      Ada beberapa kunci yang digunakan dalamnormalisasi meliputi:

      1. Kunci Utama (Primary Key)
        Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.
      2. Kunci Calon (Candidate Key)
        Satu atribut atau satu minimal atribut yangmengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.
      3. Kunci Alternatif (Alternative Key)
        Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primarykey. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalampembuatan laporan.
      4. Kunci Tamu (Foreign Key)
        Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.

      Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

      1. Tipe File
        Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:
        1. File Induk (Master)
          File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
        2. File Transaksi (File Transaction)
          Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.
        3. File Laporan (File Report)
          Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.
        4. File pelindung (Backup)
          Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.
        5. File Sejarah (History)
          Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.
        6. File Kerja (Temporary)
          Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
        7. File Library
          File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.
      2. File Akses (Access File)
        Metode yang menunjukan bagaimana suatu programcomputer akan membaca record-record dari suatu file:
        1. Secara Urut (Sequential Access)
          Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari recordawal dahulu.
        2. Secara Langsung (Direct Access)
          Metode yang melakukan proses membaca ataumenulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca recordpada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.
      3. Organisasi File
        Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:
        1. File Urut (Sequential File)
          Merupakan file dengan organisasi urut danpengaksesan secara urut.
        2. File Urut Berindex (Index Sequential File)
          Merupakan file dengan organisasi urutdengan pengaksesan secara langsung.
        3. File Akses Langsung (Direct Akses File)
          Merupakan file dengan organisasi acakdengan pengaksesan secara langsung.

      Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:256)[31], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
        Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
      2. Biaya
        Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
      3. Kinerja testing
        Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
      4. Kerusakan
        Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[31], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
      2. Menurut Rizky (2011:262)[31], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

      3. Black Box Testing

      Menurut Rizky (2011:265)[31], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

      1. Equivalence Partitioning
        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
      2. Boundary Value Analysis
        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
      3. Cause Effect Graph
        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
      4. Random Data Selection
        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
      5. Feature Test
        Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

      Requirement Elicitation

      Requirement

      Menurut Guritno (2011:301)[33], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

      1. Unambiguous (tidak ambigu)
      2. Complete (lengkap)
      3. Consistent (konsisten)
      4. Modifiable (dapat diubah)
      5. Traceable (dapat dilacak)
      6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

      Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

      1. Functional requirements
        Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
      2. Nonfunctional requirements
        Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
      3. Constraints (psudo requirement)
        Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      Elisitasi

      Menurut Guritno (2011:302)[33], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

      Menurut Saputra (2012:51)[34], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Tahap II
        Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
      3. Tahap III
        Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
        1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
        2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
        3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
        2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
        3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
      4. Final Draft Elisitasi
        Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literatur Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:43)[35], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

      Menurut Semiawan (2010:104)[36], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.


      Literatur Review

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

      1. Skripsi yang disusun oleh Karmelia Ester Lamia (2012) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada CV. Chara Florist Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MYSQL”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan memperbaiki masalah dalam menyusun laporan keuangan berbasi web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan disusun setidaknya mengurangi permasalahan yang ada laporan keuangan jadi lebih efektif dan efisien. Terdapat kesamaan dalam penggunaan software seperti yang penulis lakukan,hanya saja penulis kembangan dengan sistem input laporan yang lebih jelas.
      2. Skripsi yang disusun oleh Maulida (2014) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada PT. Putera Pasar Baru”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan ini disusun rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat. Karena permasalahan yang dihadapi sama dengan penulis, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang sedang dihadapi penulis.
      3. Skripsi yang disusun oleh Selviawati (2008) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa Pada STMIK Raharja”, Penelitian ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, Karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan ini penelitian akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi keuangan dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan, hanya saja penulis kembangan dengan sistem informasi lebih detail.
      4. Skripsi yang disusun oleh Khanna Tiara yang berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”, Penelitian ini diusulkan untuk pada tahun 2014. Penelitian ini memonitoring persediaan barangdengan menggunakan PHP dan MYSQL. Sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi monitoring dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Sejarah Singkat PT.Angkasa Pura II

      PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

      Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

      Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

      Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

      Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

      Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” (2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed, The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng)

      Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

      Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II

      1. Visi PT Angkasa Pura II

      Menjadi pengelola bandarudara kelas dunia yang terkemuka dan profesional.

      Untuk mewujudkan visi tersebut, AngkasaPura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

      2. Misi PT Angkasa Pura II

      1. Mengelola jasa bandarudara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
      2. Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan system manajemen kelas dunia
      3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
      4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa Bandar udara
      5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagimasyarakat dan lingkungan

      STRUKTUR ORGANISASI

      organisai.JPG
      Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II

      Tugas dan Wewenang

      Direktur Keuangan

      TUGAS :

      1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profitabilitas untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan;
      2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target profitabilitas perseroan;
      3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sesuai perencanaan strategis korporasi;
      4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan keuangan;
      5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas unit Manajemen Aset & Perlengkapan, Anggaran & Akuntansi, Perbendaharaan dan PKBL;
      6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Direksi dalam pengelolaan keuangan;
      7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
      8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS.


      WEWENANG :

      1. Menetapkan kebijakan-kebijakan, strategi dan sasaran Direktorat Keuangan;
      2. Memberikan saran kepada Direktur Utama dan Direktur lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
      3. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
      4. Mewakili Direksi dalam melakukan hubungan dengan pihak luar dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.


      Deputi Direktur Manajemen Aset & Perlengkapan

      TUGAS :

      1. Merumuskan kebijakan kegiatan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
      2. Menyusun strategi pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      3. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      4. Memastikan pemberian masukan mengenai pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan kepada unit terkait;
      5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP;
      7. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program serta sistem dan prosedur unit Manajemen Aset &Perlengkapan;
      8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi manajemen aset & perlengkapan kepada pihak terkait;
      9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan secara periodik;
      10. Melaporkan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
      12. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

      WEWENANG :

      1. Menetapkan program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP.
      2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP.
      3. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
      4. Memberi saran dan rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan Perusahaan.
      5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan.
      6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Anggaran & Akuntansi

      TUGAS :

      1. Merumuskan kebijakan kegiatan anggaran & akuntansi;
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan anggaran &akuntansi;
      3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran eksploitasi dan investasi perusahaan;
      4. Memastikan penyusunan laporan keuangan, laporan manajemen dan laporan konsolidasi perusahaan;
      5. Memastikan kegiatan rekonsiliasi data keuangan dengan unit-unit terkait baik internal maupun eksternal;
      6. Memastikan pelaksanaan kegiatan konseling di bidang anggaran & akuntansi seluruh kantor cabang;
      7. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan anggaran & akuntansi;
      8. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
      9. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Anggaran & Akuntansi;
      10. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi anggaran & akuntansi kepada pihak terkait;
      11. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Anggaran & Akuntansi secara periodik ;
      12. Melaporkan pencapaian kinerja unit Anggaran & Akuntansi kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      13. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi anggaran & akuntansi.

      WEWENANG :

      1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit kerja Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
      2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
      3. Memberi saran serta rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
      4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
      5. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Perbendaharaan

      TUGAS :

      1. Merumuskan kebijakan perbendaharaan
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan perbendaharaan;
      3. Memastikan penyusunan rencana kebutuhan pengelolaan dana dan pajak, serta perencanaan kegiatan pembiayaan pengembangan bandar udara;
      4. Berkoordinasi dengan Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan mengenai evaluasi kinerja keuangan anak perusahaan, Perusahaan Penyertaan, afiliasi, dan Kemitraan Strategis;
      5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan perbendaharaan;
      6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja perusahaan yang tertuang dalam RKAP;
      7. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan;
      8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi perbendaharaan kepada pihak terkait;
      9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan secara periodik;
      10. Melaporkan pencapaian kinerja unit Perbendaharaan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi perbendaharaan.

      WEWENANG :

      1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit Perbendaharaan yang tertuang dalam RKAP;
      2. Melakukan pengeluaran kas dan bank sebatas kewenangannya;
      3. Melakukan pengelolaan piutang dan hutang secara korporat;
      4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan;
      5. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
      6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)

      TUGAS :

      1. Merumuskan kebijakan kegiatan PKBL di kantor pusat dan cabang;
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan PKBL;
      3. Memastikan penyusunan konsep RKA PKBL dan RKA perusahaan untuk kegiatan PKBL serta pelaksanaan pembinaan ke kantor cabang dalam penyusunan RKA;
      4. Mengawasi kegiatan pendanaan dan pembinaan program kemitraan dan bina lingkungan.
      5. Mengkoordinasikan penanganan/tindak lanjut atas piutang bermasalah, piutang kurang lancar, diragukan dan macet di kantor pusat dan cabang;
      6. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan PKBL;
      7. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
      8. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL;
      9. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi PKBL kepada pihak terkait;
      10. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL secara periodik ;
      11. Melaporkan pencapaian kinerja unit PKBL kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      12. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi PKBL;
      13. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

      WEWENANG :

      1. Menetapkan program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
      2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP;
      3. Memberikan bantuan program kemitraan dan bina lingkungan kepada masyarakat sesuai dengan program kerja;
      4. Menentukan mitra kerja dan bina lingkungan sesuai dengan program kerja;
      5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal sesuai peraturan internal perusahaan;
      6. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.


      Prosedur Sistem yang Berjalan

      1. Satuan teknisi menyiapkan Surat Permohonan Pby, Invoice, kuitansi, Faktur Pajak (Copy), Surat Peryataan, kontrak.
      2. kemudian satuan teknisi menyerahkan kelengkapan berkas ke bagian akuntansi
      3. Selanjutnya bagian akuntansi akan memeriksa apakah berkas sudah lengkap atau tidak lengkap jika tidak lengkap maka kembali lagi ke satuan teknisi
      4. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
      5. kemudian supervisor manager akuntansi menandatangani faktur yang masuk tersebut untuk lanjut ke bagian anggaran
      6. kemudian dibawa berkas ke bagian anggaran akan di memberi nomor konfirmasi anggaran dan cost center
      7. selanjutnya dibawa ke bagian pajak untuk menghitung ppn dan pph tagihan
      8. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
      9. dan selanjutnya ke bagian finance untuk menginput kedalam laporan keuangan perusahaan
      10. kemudian ke bagian kas untuk mencairkan tagihan dan melakukan pembayaran tunai/cash


      Analisa Sistem Berjalan

      Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

      gambar 3.3 Use Case Diagram Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan

      Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 Use Case Diagram sistem monitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini terdapat:

      1. 1 (satu) System, yang mencakup monitoring tagihan keuangan karyawan
      2. 6 (enam) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Satuan Teknisi/Customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas.
      3. 7 (tujuh) Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya memasukan berkas tagihan, memeriksa kelengkapan berkas, Menandatangi berkas, memasukan NKA dan Cost Center, menghitung PPH dan pembayaran.

      Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

      Dapat dijelaskan pada Gambar 3.4 Activity Diagram monitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini, terdapat::

      1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 6 vertical swimeline yaitu Unit ST/customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas.
      3. 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

      Metode Analisa Sistem yang Berjalan=

      3.4.1. Metode Analisa Sistem

      1. Analisis SWOT

      Table 3.1 Analisis SWOT

      gambar 3.3 Use Case Diagram Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan

      2. Analisis Pieces

      Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

      1. Performance (kinerja)

        Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

        3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja
      2. Information (informasi)

        Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

        3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi
      3. Economy (ekonomi)

        Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data tagihan, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

        3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi
      4. control (kontrol)

        Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

        3.5 Tabel hasil Analisa Kontrol
      5. Effisiency (efisiensi)

        Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

        3.6 Tabel Hasil Analisis Efisiensi
      6. service (pelayanan)

        Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

        3.7 Tabel Hasil Analisis Pelayanan

      Analisa Sistem Yang berjalan

      Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

      Permasalahan Yang dihadapi

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem monitoring tagihan keuangan di perusahaan PT. Angkasa Pura II yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan monitoring tagihan keuangan secara tepat, akurat dan terbaru serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura IISistem informasi monitoring tagihan keuangan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendataan tagihan keuangan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, kadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang kadang tidak diketahui letaknya,menyebabkan pendataan yang kurang efisien.


      Analisa kebutuhan

      Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi tagihan keuangan kepada atasan.

      Analisa Piranti Lunak

      Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor  : 14.0 HD LED LCD
      3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk : 320 GB HDD

      Spesifikasi perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut :

      1. Microsoft Excel
      2. Buku

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

      1. Menerapkan rancangan program sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan dengan online.
      2. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis android
      3. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis dekstop.

      Dari ketiga alternatif di atas penulis menerapkan perancangan program sistem informasi tagihan keuangan karyawan berbasis online karena lebih mudah digunakan dan minimalnya kesalahan.


      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

      Tabel 3.8 Elisitasi tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:


      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

      Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Prosedur Yang Baru

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT.Angkasa Pura II, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki danmenyempurnakan sistem monitoring tagihankeuangan karyawan yangsedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan tagihan saat ini yang masih manual menjaditerkomputerisasi berbasis websehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem monitoring tagihankeuangan yang terjadidan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, makalangkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yanglama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhirpenelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian inidigunakan program Visual Paradigm for UMLEnterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

      Diagram Rancangan Sistem

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II


      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses monitoring tagihan keuangan karyawan
      2. 7 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Satuan Teknisi/customer, Admin, Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas dan Manager Akuntansi.
      3. Terdapat 6 (enam) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu :Login, Data User, Data Pegawai, Data Tagihan, Melihat Data Tagihan, dan Melihat Laporan Tagihan.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

      Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

      Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:

      1. 6 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.
      2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
      3. 9 (sembilan) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri darilogin dan login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman admin, kemudian admin dapat mengakses data userdan dapat mengakses data. Jika sudah selesai maka logout.
      Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi Dan Satuan Teknisi/Customer

      Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:

      1. 11 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi
      2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.
      3. 48 (empat puluh sembilan) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari login dan Login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman sesuai dengan halaman home bagian login, jika bagian Akuntansi. Anggaran, Pajak, dan Kas login akan menampilkan halaman data tagihanakan menampilkan Input data tagihan, Edit data tagihan dan delete data tagihan,jika manajer akuntansi login maka akan menampilkan halaman laporan data tagihan dan jika satuan teknisi/customer login memilih login pegawai input NIP dan Password maka akan menampilkan halaman lihat data tagihan sesuai NIP. Jika sudah selesai maka logout.

      Activity Diagram yang diusulkan untuk admin

      Gambar 4.4 Activity diagram Untuk Admin

      Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
      3. 14 (empat belas) action state yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari daftar login dan login pegawai, jika ingin login maka harus verifikasi password, jika berhasil maka akan muncul home admin, dan akan tampilan menu data user yang terdapat menu input, edit, dan delete data user, dan tampilan menu data pegawai yang terdapat menu input, edit dan delete data pegawai. Jika sudah selesai maka logout.
      4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

      Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer

      Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.

      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

      1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
      2. 6 (enam) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.
      3. 20 action berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari daftar login dan login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul jika bagian akuntansi akan menampilkan home dan menu data tagihan akan menampilkan tambah data tagihan, Edit data tagihan dan delete data tagihan, jika bagian anggaran, pajak dan kas akan menampilkan home dan menu data tagihan dan akan menampilkan edit data tagihan.jika manager akuntansi login maka akan menampilkan halaman laporan tagihan data tagihan dan jika satuan teknisi/customer login maka akan menampilkan laporan data tagihan sesuai NIP dan Logout.
      4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk

      State machine diagram yang diusulkan

      State machine diagram yang diusulkan Admin

      Gambar 4.6. State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Admin

      Berdasarkan Gambar 4.6. State Machine Diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali
      2. 13 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
      3. 1 final state, objek dibentuk.

      State Machine Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi Dan Satuan Teknisi/Customer

      Gambar 4.7. State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer

      Berdasarkan Gambar 4.7. State Machine Diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali
      2. 19 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
      3. 1 final state, objek dibentuk dan dihancurkan

      Class Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 3 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
      2. 2 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang anda buat. Format Spesifikasi basis data sebagai berikut:

      1. Nama File : User Login
        Akronim : user_login
        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data user
        Media : Harddisk
        Panjang record : 37 karakter
        Primary key : user_id

      2. Tabel 4.2 Tabel User Login


      3. Nama File : Tagihan
        Akronim : tagihan
        Fungsi : Untuk menyimpan data tagihan
        Media : Harddisk
        Panjang record : 239 karakter
        Primary key : id_tagihan
      4. Tabel 4.3 Tabel Tagihan


      5. Nama File : Pegawai
        Akronim : pegawai
        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data pegawai
        Media : Harddisk
        Panjang record : 98 karakter
        Primary key : id_pegawai
      6. Tabel 4.4 tabel Pegawai

        Rancangan Prototype

        Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan yang akan dibuat, yaitu:

        Prototype Halaman Utama

        Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama


        Prototype Halaman Login

        Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Admin, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Kas


        Prototype Halaman Home

        Gambar 4.11 Prototype Halaman Home


        Prototype Menu User Pada Admin

        Gambar 4.12 Prototype menu user pada Admin


        Prototype Menu pegawai Pada Admin

        Gambar 4.13 Prototype Menu pegawai Pada Admin


        Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi

        Gambar 4.14 Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi


        Prototype Data Tagihan Pada Anggaran

        Gambar 4.15 Prototype Data Tagihan Pada Anggaran


        Prototype Data Tagihan Pada Pajak

        Gambar 4.16 Prototype Data Tagihan Pada Pajak


        Prototype Data Tagihan Pada Kas

        Gambar 4.17 PrototypeData Tagihan Pada Kas


        Prototype Laporan Manajer Akuntansi

        Gambar 4.18 Prototypelaporan Manajer Akuntansi


        Prototype Login Pegawai

        Gambar 4.19 Prototype Login Pegawai


        Prototype Laporan Tagihan Per NIP

        Gambar 4.20 Prototype Laporan Tagihan Per NIP

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistemadalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu::

        1. Processor  : Intel Core i3
        2. Monitor  : 14”HD
        3. Mouse  : Optic
        4. RAM  : 2 GB
        5. HD  : 320 GB
        6. Keyboard  : Classic
        7. Printer  : Laserjet

        Aplikasi Yang Digunakan

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

        1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
        2. Browser
        3. Xampp
        4. Adove Dreamweaver CS5
        5. visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
        6. MySQL

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 7 (tujuh) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai pengelola data user dan data pegawai, akuntansi, anggaran, pajak, kas yag bertugas mengelola data tagihan, manajer akuntansi yang bertugas melihat laporan, satuan teknisi/customer yang melihat laporan sesuai NIP.

        Testing

        Pengujian Blackbox

        Pengujian Black Box Pada Login

        Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.5 Tabel Pengujian Black box Pada Login

        Pengujian Black Box Pada Menu Tagihan

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Tagihan, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.6 Tabel Pengujian Black box Pada menu Tagihan

        Pengujian Black Box Pada Menu User

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.7 Tabel Pengujian Black box Pada menu User

        Pengujian Black Box Pada Menu Pegawai

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Pegawai, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black box Pada menu Pegawai

        Pengujian Black Box Pada Menu Laporan

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Laporan, yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black box Pada menu laporan

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

        Schedulle Implementasi

        Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

        Estimasi Biaya

        Tabel 4.26 Estimasi Biaya


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II ini adalah sebagai berikut:

        1. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menyediakan informasi tagihan keuangan dengan cepat, karena masih menggunakan sistem tagihan keuangan manual dengan Microsoft Excel dan buku untuk ekspedisi atau catatan setiap bagian sehingga sering terjadi kesalahan letak berkas yang salah dan pencarian data yang lama, karena monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II masih menggunakan Microsoft Excel dan buku maka Sistem yang berjalan saat ini belum optimal, data yang disajikan belum lengkap dan detail.
        2. Berdasarkan hasil analisa, maka perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti perancangan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Dan Class Diagram yang dibuat menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. penulis membuat database yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi MySQL. Kemudian sistem tersebut dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dengan software Adobe Dreamweaver CS5. Hasil rancangan aplikasi ini membantu PT. Angkasa Pura II dalam melaksanakan monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi,diantaranya sistem lebih cepat penginputan, pencarian data yang lebih cepat dengan detail, serta data yang tersimpan aman di database sehingga tidak terjadi kehilangan data dan penggunan buku sebagai catatan.
        3. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi ini dibangun melalui perancangan database dan perancangan aplikasi, MySQL digunakan untuk membangun database berfungsi untuk menampung data dengan struktur tabel yang sesuai kebutuhan, sementara perancangan aplikasinya sebagai user interface, sehingga dapat menyediakan informasi yang cepat dan akurat.

        Saran

        Dengan mengamati langsung Sistem Informasi Monitoring tagihan keuangan karyawan pada PT. Angkasa Pura II maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut:

        1. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
        2. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
        3. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

        Daftar Pustaka

        1. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
        2. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
        3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
        4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta.
        5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta
        6. Tanti, Lili. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Journal CCIT Vol.3 No.2 Januari 2009:208 : Tangerang
        7. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
        8. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
        9. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
        10. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
        11. 11,0 11,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
        12. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
        13. Puspitasari. Nia, dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan TAspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PY. Telkom Area Blora). Semarang: Universitas Diponegoro.
        14. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nasution
        15. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
        16. Irwansyah, Muhammad Azhar, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Apotek Berbasis Client-Server. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
        17. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
        18. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
        19. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Murad
        20. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
        21. 21,0 21,1 21,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
        22. 22,0 22,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
        23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        24. 24,0 24,1 24,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
        25. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mustakini
        26. 26,0 26,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
        27. 27,0 27,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
        28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 28,5 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        29. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
        30. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nugroho
        31. 31,0 31,1 31,2 31,3 31,4 31,5 31,6 31,7 31,8 Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
        32. Kadir. Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
        33. 33,0 33,1 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
        34. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
        35. Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
        36. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

        Daftar Lampiran

        DAFTAR LAMPIRAN

        LAMPIRAN A

        Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
        Lampiran A.1  : Validasi Skripsi
        Lampiran A.2  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
        Lampiran A.3  : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
        Lampiran A.4  : Surat Pengantar Observasi Skripsi
        Lampiran A.5  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
        Lampiran A.6  : Kartu Bimbingan Skripsi
        Lampiran A.7  : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
        Lampiran A.8  : Daftar Nilai
        Lampiran A.9  : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
        Lampiran A.10 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
        Lampiran A.11 : Formulir Final Presentasi Skripsi
        Lampiran A.12 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
        Lampiran A.13 : Sertifikat Prospek 2011
        Lampiran A.14 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
        Lampiran A.15 : Sertifikat Toefl
        Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional
        Lampiran A.17 : Sertifikat Seminar Nasional
        Lampiran A.18 : Sertifikat Raharja Career
        Lampiran A.19 : Sertifikat Juara 1 Untuk Kategori Decision Support and Inteligent System
        Lampiran A.20 : Ijazah SMA
        Lampiran A.21 : Daftar Riwayat Hidup

        LAMPIRAN B

        Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
        Lampiran B.1  : Hasil Wawancara
        Lampiran B.2  : Bukti Observasi

Contributors

Fitri andriyani