SI1114469331

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1114469331

NAMA : Fitri Andriyani


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
NID : 02012
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 1 Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114469331

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT. Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Sistem informasi yang efektif dan akuntabilitas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai penunjang sukses serta berhasilnya sebuah rencana yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi satuan teknisi/customer. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan masih menggunakan sistem manual, dengan menggunakan microsoft excel sebagai sarana penyimpanan data, Sehingga perlu adanya perkembangan sistem secara terkomputerisasi untuk menciptakan kinerja yang produktif. Metode analisa yang digunakan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strenghts,Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman PHP, menggunakan database MySQL, dan menggunakan Macromedia Dreamweaver CS3 untuk desain web serta metode testing menggunakan Black Box Testing. Penulisan ini menghasilkan rancangan aplikasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT Angkasa Pura II yang dapat meningkatkan produktifitas kinerja dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.

Kata kunci : Perancangan, Monitoring, Tagihan keuangan,online

ABSTRACT

PT. Angkasa Pura II is one of the State-Owned Enterprises engaged in the business of airport services and services related to airports in the region of western Indonesia. Effective information systems and accountability are needed by the company as a successful support and success of a plan that is desired by a company. Information is needed to improve the quality of services for the unit technician / customer. Financial information system monitoring bill still using manual systems, by using Microsoft Excel as a data storage medium, such that the need for the development of a computerized system for creating a productive performance. The analytical methods used using SWOT analysis method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Design method using UML (Unified Modeling Language), a programming language PHP, using a MySQL database, and using Macromedia Dreamweaver CS3 for web design and testing method using the Black Box Testing. With the development of the system is expected to be the future of PT Angkasa Pura II can improve the productivity performance by using the computerized system.

Keywords : Design, Monitoring financial invoice, online.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur saya panjatkan kepada illahi rabbi Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” dengan baik.

Tujuan penulisan Kuliah Skripsi ini dibuat sebagai syarat lulus dari Jurusan Sistem Informasi Komputer Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, mengambil data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Sugeng Santoso, M.Kom Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Darto, Bapak Wafroni Frisnandi dan Ibu Dian Anggraini selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  8. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Semua teman-teman yang juga memberikan dukungan serta masukan juga semangat kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.
  10. Ikhsan yang telah banyak membantu saya dalam memahami sistem ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 1 Juni 2015

     

(Fitri Andriyani)
NIM : 1114469331

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8 Elisitasi tahap I

Tabel 3.9 Elisitasi tahap II

Tabel 3.10 Elisitasi tahap III

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Tabel User Login

Tabel 4.3 Tabel Tagihan

Tabel 4.4 Tabel Pegawai

Tabel 4.5 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.6 Pengujian Black Box pada Tagihan

Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada Menu User

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Menu Pegawai

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.6 State machine diagram untuk Admin

Gambar 4.7 State machine diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Bagian

Gambar 4.11 Prototype Halaman Home

Gambar 4.12 Prototype Menu User Pada Admin

Gambar 4.13 Prototype Menu Pegawai Pada Admin

Gambar 4.14 Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi

Gambar 4.15Prototype Data Tagihan Pada Anggaran

Gambar 4.16 Prototype Data Tagihan Pada Pajak

Gambar 4.17 Prototype Data Tagihan Pada Kas

Gambar 4.18 Prototype Laporan Manajer Akuntansi

Gambar 4.19 Prototype Login Pegawai

Gambar 4.20 Prototype Laporan Tagihan Per NIP

Gambar 4.21 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan Menu Home

Gambar 4.24Tampilan Menu Tagihan Akuntansi

Gambar 4.25 Tampilan Menu Tagihan Anggaran

Gambar 4.26 Tampilan Menu Tagihan Pajak

Gambar 4.27 Tampilan Menu Tagihan Kas

Gambar 4.28 Tampilan Menu User pada Admin

Gambar 4.29 Tampilan Menu Pegawai pada Admin

Gambar 4.30 Tampilan Menu Login Pegawai

Gambar 4.31 Tampilan Menu Laporan Pegawai

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Manager

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi adalah salah satu kunci pada saat ini, semua kegiatan memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penyampaian informasi dan akses data adalah sistem informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Dari penelitian yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura II Proses monitoring tagihan keuangan karyawan yang memerlukan penyusunan data yang lengkap dan sistematis masih dilakukan secara manual. Beberapa masalah yang dihadapi dalam proses monitoring tagihan keuangan ini masih memerlukan proses pencarian data yang lama, letak berkas yang kurang tepat, dan dapat menyebabkan berkas tagihan hilang.

PT. Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan pada bagian akuntansi dan anggaran, setiap satuan teknisi (ST)/customer harus memberikan berkas ke bagian akuntansi dan anggaran untuk pencairan dana. Proses monitoring tagihan keuangan karyawan dari satuan teknisi/customer yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan aplikasi sederhana (dengan menggunakan Microsoft excel). Sehingga sistem yang digunakan belum bekerja secara tepat dan optimal. Dengan adanya kebutuhan sistem informasi ini yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik untuk memudahkan semua proses monitoring tagihan keuangan karyawan ini. Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” sebagai judul Skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apa saja kendala yang sering dialami pada sistem yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II untuk mempermudah satuan teknisi/customer dalam hal pencarian data?
  3. Bagaimana merancang sistem ini sehingga membuat informasi secara cepat dan akurat?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.
  2. Memberi kemudahan baik untuk pihak perusahaan maupun satuan teknisi/customer.
  3. Melakukan pengembangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu untuk memperoleh informasi yang cepat dan efisien dalam penggunaan waktu dan sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura II dalam hal tagihan keuangan.
  2. Perancangan sistem ini dapat memberikan informasi pelayanan yang lebih baik dan memperkecil kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan dan dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.
  3. Perancangan sistem yang dihasilkan dapat mempermudah satuan teknisi/customer mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat.

Ruang Lingkup

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka dalam melakukan penelitian hanya dibatasi pada perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke PT. Angkasa Pura II yang beralamat Bandara Soekarno-Hatta gedung 600 Kota Tangerang - Banten

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara kepada Manager dan karyawan bagian akuntansi dan anggaran agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan situs internet yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan data-data yang ada. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar kepustakaan ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk memonitoring tagihan keuangan PT. Angkasa Pura II untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Setelah menganalis sistem yang berjalan tahap analisis selanjutnya peneliti akan menganalisis kebutuhan untuk membangun sistem, seperti jenis perangkat lunak yang digunakan yaitu bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), database MySQL versi, dan Website editor Adobe Dreamweaver CS5 / NPP (Notepad Plus Plus) sebagai aplikasi perancangan layout . Selanjutnya dilakukan perancangan sistem yang dimulai dari tahap merancang Use case Diagram, tampilan (interface) sistem dan pangkalan data (database).

Metode design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya dan menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Metode Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

Metode Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada satuan teknisi/customer pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena nasabah tersebut membutuhkan perkembangan fungsional.


Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis membagi dalam 5 (lima) bab yang saling berkaitan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar dan teori yang menyangkut judul laporan serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, ruang lingkup kerja PT. Angkasa Pura II dan struktur organisasi, dan analisis perangkat sistem serta tata laksana sistem yang berjalan saat ini masih manual.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk UML Yang Diusulkan, Analisa Proses, SWOT dan PIECES, Spesifikasi Proses, Prototype rancangan, Blackbox, Tampilan Sistem Yang Diusulkan, Rancangan Sistem Yang Diusulkan, Sarana Pengolahan Data, Spesifikasi Hardware Dan Software, Rancangan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Al-Jufri (2011:141)[1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2013:228)[2], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Mahdiana (2011:37)[3], berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum : Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sutarman (2012:13)[5], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Sutabri (2012:16)[4], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)[6], “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang teroganisir untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:17) [4] , suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  9. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[4] , sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Sutabri (2012:72)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:22)[4] , data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

  1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
  2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.


    Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
  2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.


    Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

  1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
  2. Data ekternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:57) [8], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Fungsi Informasi

Sutabri (2012:12)[4], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


Nilai Informasi

Sutabri (2012:37)[4] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[4] , kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sutarman (2012:13)[5], ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sutabri (2012:2)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Jurnal CCIT Henderi (2009:2)[9], “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[4] , kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Blok Masukan (input block)
    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (Humanwareatau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis data (Database Block)
    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto, 2010:13)[10], Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility)

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Jurnal CCIT Tanti (2009:6)[6], “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Jurnal CCIT Henderi dkk (2011:322)[9], tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.

Tahap Analisa Sistem

Sutabri (2011:60)[4] , Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

    Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

  1. Mengidentifikasi penyebab masalah
  2. Mengidentifikasi titik keputusan
  3. Mengidentifikasi personil-personil kunci


    Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

  1. Menentukan jenis dan objek penelitian
  2. Merencanakan jadwal penelitian
  3. Mengatur jadwal wawancara.
  4. Mengatur jadwal observasi.
  5. Membuat agenda wawancara.
  6. Mengumpulkan hasil penelitian.

    Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

  1. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.
  2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

    Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

  1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan..
  2. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
  3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Konsep Dasar Basis Data

Pengertian Basis Data

Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[11], "database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT (2012:193)[12], “database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut."


Sistem Basis Data

Wahana Komputer (2010:25), [13], ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database
  2. Database Server
  3. Komponen Client software
  4. Aplikasi Database

Elisitasi

Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:302)[14], menjelaskan bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Tahapan Elisitasi Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  • Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan system baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  • Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil mengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  • Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.
  • Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Monitoring

    Pengertian Monitoring

    Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu (Junaidi, 2010 : 14)[15]

    Tujuan Monitoring

    1. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
    2. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
    3. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
    4. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan
    5. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

    Konsep Dasar Tagihan

    Baridwan (2008:123)[16], “Tagihan merupakan klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa-jasa terhadap pihak lain. Namun di dalam akuntansi pengertian tagihan biasanya digunakan untuk menunjukan klaim yang akan dilunasi dengan uang”.
  • Klasifikasi Tagihan
    Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi jumlah yang terbesr biasanya timbul dari penjualan barang atau jasa.Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaa dapat dibagi dalam 2 dua kelompok yaitu :
    1. Tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut piutang
    2. Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel.

    Konsep Dasar Laporan Keuangan

    Baridwan (2008:17)[16], “Baridwan (2008:17), “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemiliki perusahaan. Di samping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak luar perusahaan”.

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199)[17], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
    1. Kuadran 1
      Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
    2. Kuadran 2
      Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
    3. Kuadran 3
      Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
    4. Kuadran 4
      Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197)[17], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

    Konsep Dasar Analisa PIECES

    Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154)[18], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa di terjemahkan menjadi berikut :
    1. P: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa
    2. I: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)
    3. E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.
    4. C: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan
    5. E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses
    6. S: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.
    Al Fatta (2007:51) [19], metode yang mengunakan enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Eficiency dan Service.
    1. Performance (Analisis Kinerja)
      Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidakmencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
    2. Information (Analisis Informasi)
      Informasi merupakan komoditas krusial bagi penguna akhir. Evaluasiterhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi :
      1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang.
      2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang.
      3. Kurangnya informasi yang tepat waktu.
      4. Terlalu banyak informasi.
      5. Informasi tidak akurat.
      Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang meliputi :
      1. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap atau disimpan di banyak tempat.
      2. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehinga laporan dan pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
    3. Economic (Analisis Ekonomi)
      Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
    4. Biaya
      1. Biaya tidak diketahui.
      2. Biaya tidak dapat dilacak ke sumber.
      3. Biaya terlalu tinggi.
      Keuntungan
      1. Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.
      2. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.
      3. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.
    5. Security (Analisis Keamanan)
      Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
    6. Keamanan atau kontrol yang lemah
      1. Input data tidak diedit dengan cukup.
      2. Kejahatan (misalnya, pengelapan atau pencurian) terhadap data.
      3. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.
      4. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada dokumen atau database yang berbeda.
      5. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.
      6. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak).
      7. Terjadi error saat membuat keputusan.
      Kontrol atau keamanan berlebihan
      1. Prosedur birokratis memperlamban sistem.
      2. Pengendalian yang berlebihan mengganggu para pelangan atau karyawan.
      3. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan.
    7. Eficiency (Analisis Efisiensi)
      Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien, yaitu :
      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
      3. Data diproses secara berlebihan.
      4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    8. Services (Analisis Layanan)
      Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :
      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      4. Sistem tidak mudah dipelajari.
      5. Sistem tidak mudah digunakan.
      6. Sistem cangung untuk digunakan.
      7. Sistem tidak fleksibel.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Widodo (2011:6)[20], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

      Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

      Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011:6)[9], yaitu:
      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
      2. Class Diagram
        Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
      3. Sequence Diagram
        Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
      4. State Chart Diagram
        Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
      5. Activity Diagram
        Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      Aplikasi Web

      Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet, seperti: internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).
      Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[21], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.
      Jarot Setyaji (2010:296)[22], ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World WideWeb (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.
      Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain:
      1. Status Bar
        Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
      2. Addres Bar
        Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
      3. Title Bar
        Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
      4. Toolbar Icon
        Toolbar atau icon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
      5. Display Window
        Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
      6. Scroll Bar
        Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

      HTML (Hypertext Markup Language

      File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.
      Anhar (2010:3)[23], ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.
      PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.
      Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah fileberextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.
      Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.
      1. Ciri-ciri Khusus PHP
      2. Anhar (2010:31)[23],Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:
        1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
        2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
        3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
        4. Merupakan software yang bersifat open source.
        5. Gratis untuk di download dan digunakan.
        6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
      3. Tipe Data Pada PHP
      Winarno (2011:8)[24], “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”
      Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya.
      Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :
      1. Boolean
        Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.
        Contoh:
        <?
        $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a
        $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b
         ?>
      2. Integer
        Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
        Contoh:
        <?
        $a=10; //angka desimal
        $b=0x1A; //angka hexadesimal
        $c=-5; //angka desimal negatif
        $d=$a * $c; //contoh perkalian
        echo "a = $a
        ";
        echo "b = $b
        ";
        echo "c = $c
        ";
        echo "a * c = $d
        ";
         ?>
        Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
      3. Floating-point
        Tipe data floating-point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
        Contoh
        <?
        $a=10.08697;
        $b=4.97586e9;
        $x=8E-100;
        $y=$z * $x;
        echo "z = $z
        ";
        echo "y = $y
        ";
        echo "x = $x
        ";
        echo "z * x = $v
        ";
         ?>
      4. String
        Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip ("").
        Contoh:
        <?
        $jeruk='orange ';
        $pisang="banana";
        ?>
      5. Array
        Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variabel.
        C ontoh:
        <?
        $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=> "Susi");
        echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
        ";
        echo "Nama Adik = $nama[cewek]
        ";
        ?>
      6. Objek
        Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi.Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
        Contoh:
        <?php
        Class makan {
        Var $lauk = "telur";
        Function makan_malam ($lauk) {
        $ lauk = "lauk";
        }
        }
        $hari_ini=new makan;
        Echo $hari_ini -> lauk;
        ?>
      7. Resource
        Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4 tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect,mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.
        Contoh:
        <?
        $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ;
        $b = mysql_fetch_array($sql);
        if($b==0){
         ?>
        <script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? }
        ?>
      8. Null
        Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.
        Contoh:
        <?
        $kosong=NULL;
        ?>

      MySQL

      Definisi MySQL

      Budi Raharjo (2011:21)[25], berkata bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

      Perintah Dasar MySQL

      Budi Raharjo (2011:22)[25], berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:
      1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
      2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
      3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
      5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);
      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
      7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
      8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;
      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM table WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
      12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
      13. Menghapus tabel: DROP tabel;
      14. Menghapus database: DROP database;
      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;


      XAMPP

      XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.
      Riyanto (2013:1)[26], “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, Xampp mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam suatu paket.”
      Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (Hypertext Preprocessor), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.
      Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:


      1. Apache
        Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
      2. PHP
        Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source.Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoftaccess, interbase, d-base dan postgreSQL.
      3. MySQL
        SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam databaseakan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
      4. PhpMyAdmin
        Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu.Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu.Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.
      5. Perl
        Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987.Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

      Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

      Sigit (2010:1)[27], Dreamweaver adalah sebuah HTML Editor Profesional untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.
      Puspitasari (2011:9)[28], Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML editor profesional yang berfungsi untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs halaman web.

      Konsep Dasar BlackBox

      Definisi BlackBox

      Siddiq (2012:4)[29], “Pengujian blackbox adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
      Budiman (2012:4)[30], “Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak”. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
      Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

      Keuntungan Blackbox

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain: (Rizky, 2011:264) [31]
      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

      Literatur Review

      Guritno dkk (2011:86)[32], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.Terdapat sebuah penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi penulis, antara lain:
      1. Skripsi yang disusun oleh Karmelia Ester Lamia (2012) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada CV. Chara Florist Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MYSQL”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan memperbaiki masalah dalam menyusun laporan keuangan berbasi web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan disusun setidaknya mengurangi permasalahan yang ada laporan keuangan jadi lebih efektif dan efisien. Terdapat kesamaan dalam penggunaan software seperti yang penulis lakukan,hanya saja penulis kembangan dengan sistem input laporan yang lebih jelas.
      2. Skripsi yang disusun oleh Maulida (2014) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada PT. Putera Pasar Baru”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan ini disusun rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat. Karena permasalahan yang dihadapi sama dengan penulis, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang sedang dihadapi penulis.
      3. Skripsi yang disusun oleh Selviawati (2008) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa Pada STMIK Raharja”, Penelitian ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, Karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan ini penelitian akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi keuangan dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan, hanya saja penulis kembangan dengan sistem informasi lebih detail.
      4. Skripsi yang disusun oleh Khanna Tiara yang berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”, Penelitian ini diusulkan untuk pada tahun 2014. Penelitian ini memonitoring persediaan barangdengan menggunakan PHP dan MYSQL. Sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi monitoring dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan.
      Berdasarkan beberapa literature review di atas yang merupakan penelitian-penelitian sebelumnya telah menjadi bahan pengembangan untuk judul yang sedang diteliti. Keempat literature review tersebut memiliki permasalahan yang sama yang dihadapi oleh penulis, sehingga penelitian ini merupakan pengembangan dari keempat literature review tersebut.



      BAB III

      PEMBAHASAN


      Sejarah Singkat PT.Angkasa Pura II

      PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
      Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
      Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
      Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.
      Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
      Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” (2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed, The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng)
      Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

      Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II

      1. Visi PT Angkasa Pura II
      1. Menjadi pengelola bandarudara kelas dunia yang terkemuka dan profesional.
      2. Untuk mewujudkan visi tersebut, AngkasaPura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.
      2. Misi PT Angkasa Pura II
      1. Mengelola jasa bandarudara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
      2. Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan system manajemen kelas dunia
      3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
      4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa Bandar udara
      5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagimasyarakat dan lingkungan

      STRUKTUR ORGANISASI

      organisai.JPG
      Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II

      Tugas dan Wewenang

      Direktur Keuangan

      TUGAS :
      1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profitabilitas untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan;
      2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target profitabilitas perseroan;
      3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sesuai perencanaan strategis korporasi;
      4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan keuangan;
      5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas unit Manajemen Aset & Perlengkapan, Anggaran & Akuntansi, Perbendaharaan dan PKBL;
      6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Direksi dalam pengelolaan keuangan;
      7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
      8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS.


      WEWENANG :
      1. Menetapkan kebijakan-kebijakan, strategi dan sasaran Direktorat Keuangan;
      2. Memberikan saran kepada Direktur Utama dan Direktur lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
      3. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
      4. Mewakili Direksi dalam melakukan hubungan dengan pihak luar dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.


      Deputi Direktur Manajemen Aset & Perlengkapan

      TUGAS :
      1. Merumuskan kebijakan kegiatan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
      2. Menyusun strategi pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      3. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      4. Memastikan pemberian masukan mengenai pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan kepada unit terkait;
      5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
      6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP;
      7. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program serta sistem dan prosedur unit Manajemen Aset &Perlengkapan;
      8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi manajemen aset & perlengkapan kepada pihak terkait;
      9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan secara periodik;
      10. Melaporkan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
      12. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
      WEWENANG :
      1. Menetapkan program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP.
      2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP.
      3. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
      4. Memberi saran dan rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan Perusahaan.
      5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan.
      6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Anggaran & Akuntansi

      TUGAS :
      1. Merumuskan kebijakan kegiatan anggaran & akuntansi;
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan anggaran &akuntansi;
      3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran eksploitasi dan investasi perusahaan;
      4. Memastikan penyusunan laporan keuangan, laporan manajemen dan laporan konsolidasi perusahaan;
      5. Memastikan kegiatan rekonsiliasi data keuangan dengan unit-unit terkait baik internal maupun eksternal;
      6. Memastikan pelaksanaan kegiatan konseling di bidang anggaran & akuntansi seluruh kantor cabang;
      7. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan anggaran & akuntansi;
      8. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
      9. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Anggaran & Akuntansi;
      10. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi anggaran & akuntansi kepada pihak terkait;
      11. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Anggaran & Akuntansi secara periodik ;
      12. Melaporkan pencapaian kinerja unit Anggaran & Akuntansi kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      13. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi anggaran & akuntansi.
      WEWENANG :
      1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit kerja Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
      2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
      3. Memberi saran serta rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
      4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
      5. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Perbendaharaan

      TUGAS :
      1. Merumuskan kebijakan perbendaharaan
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan perbendaharaan;
      3. Memastikan penyusunan rencana kebutuhan pengelolaan dana dan pajak, serta perencanaan kegiatan pembiayaan pengembangan bandar udara;
      4. Berkoordinasi dengan Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan mengenai evaluasi kinerja keuangan anak perusahaan, Perusahaan Penyertaan, afiliasi, dan Kemitraan Strategis;
      5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan perbendaharaan;
      6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja perusahaan yang tertuang dalam RKAP;
      7. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan;
      8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi perbendaharaan kepada pihak terkait;
      9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan secara periodik;
      10. Melaporkan pencapaian kinerja unit Perbendaharaan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi perbendaharaan.
      WEWENANG :
      1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit Perbendaharaan yang tertuang dalam RKAP;
      2. Melakukan pengeluaran kas dan bank sebatas kewenangannya;
      3. Melakukan pengelolaan piutang dan hutang secara korporat;
      4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan;
      5. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
      6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

      Deputi Direktur Program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)

      TUGAS :
      1. Merumuskan kebijakan kegiatan PKBL di kantor pusat dan cabang;
      2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan PKBL;
      3. Memastikan penyusunan konsep RKA PKBL dan RKA perusahaan untuk kegiatan PKBL serta pelaksanaan pembinaan ke kantor cabang dalam penyusunan RKA;
      4. Mengawasi kegiatan pendanaan dan pembinaan program kemitraan dan bina lingkungan.
      5. Mengkoordinasikan penanganan/tindak lanjut atas piutang bermasalah, piutang kurang lancar, diragukan dan macet di kantor pusat dan cabang;
      6. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan PKBL;
      7. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
      8. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL;
      9. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi PKBL kepada pihak terkait;
      10. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL secara periodik ;
      11. Melaporkan pencapaian kinerja unit PKBL kepada Direktur Keuangan secara periodik;
      12. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi PKBL;
      13. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
      WEWENANG :
      1. Menetapkan program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
      2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP;
      3. Memberikan bantuan program kemitraan dan bina lingkungan kepada masyarakat sesuai dengan program kerja;
      4. Menentukan mitra kerja dan bina lingkungan sesuai dengan program kerja;
      5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal sesuai peraturan internal perusahaan;
      6. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.


      Tata Laksana Sistem Yang berjalan

      Langkah-Langkah penelitian

      Langkah metodologi penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      1. Satuan teknisi menyiapkan Surat Permohonan Pby, Invoice, kuitansi, Faktur Pajak (Copy), Surat Peryataan, kontrak.
      2. kemudian satuan teknisi menyerahkan kelengkapan berkas ke bagian akuntansi
      3. Selanjutnya bagian akuntansi akan memeriksa apakah berkas sudah lengkap atau tidak lengkap jika tidak lengkap maka kembali lagi ke satuan teknisi
      4. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
      5. kemudian supervisor manager akuntansi menandatangani faktur yang masuk tersebut untuk lanjut ke bagian anggaran
      6. kemudian dibawa berkas ke bagian anggaran akan di memberi nomor konfirmasi anggaran dan cost center
      7. selanjutnya dibawa ke bagian pajak untuk menghitung ppn dan pph tagihan
      8. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
      9. dan selanjutnya ke bagian finance untuk menginput kedalam laporan keuangan perusahaan
      10. kemudian ke bagian kas untuk mencairkan tagihan dan melakukan pembayaran tunai/cash

      Analisa Sistem Berjalan

      Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

      gambar 3.3 Use Case Diagram Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan
      Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 Use Case Diagram sistem monitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini terdapat:
      1. 1 (satu) System, yang mencakup monitoring tagihan keuangan karyawan
      2. 6 (enam) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Satuan Teknisi/Customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas.
      3. 7 (tujuh) Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya memasukan berkas tagihan, memeriksa kelengkapan berkas, Menandatangi berkas, memasukan NKA dan Cost Center, menghitung PPH dan pembayaran.

      Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

      Dapat dijelaskan pada Gambar 3.4 Activity Diagram monitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini, terdapat::
      1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 6 vertical swimeline yaitu Unit ST/customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas.
      3. 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

      Metode Analisa Sistem yang Berjalan

      1. Analisa SWOT

      gambar 3.3 Use Case Diagram Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan

      2. Analisis Pieces

      Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :
      1. Performance (kinerja)
        Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.
      2. 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja
      3. Information (informasi)
        > Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.
      4. 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi
      5. Economy (ekonomi)
        Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data tagihan, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.
      6. 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi
      7. control (kontrol)
        Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.
      8. 3.5 Tabel hasil Analisa Kontrol
      9. Effisiency (efisiensi)
        Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.
      10. 3.6 Tabel Hasil Analisis Efisiensi
      11. service (pelayanan)
        Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.
      12. 3.7 Tabel Hasil Analisis Pelayanan

      Analisa Sistem Yang berjalan

      Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data tagihan keuangan masuk didapat ketika satuan teknisi/customer memberikan berkas tagihan kepada bagian akuntansi.
      1. Nama Masukan : Surat Permohonan Pembayaran, Invoice, kwitansi, Faktur Pajak (Copy), Surat Peryataan, kontrak
      2. Fungsi  : Sebagai bukti kelengkapan berkas tagihan
      3. Sumber : Satuan Teknisi/Customer
      4. Media : Kertas
      5. Frekuensi :Setiap permintaan tagihan dari satuan teknisi/customer ke akuntansi lalu memeriksa kelengkapan berkas dan mencatat transaksi lalu ke bagian anggaran, pajak dan kas untuk menerima dana.

      Analisa Proses

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
      1. Nama Modul : Daftar tagihan
      2. Masukan :Daftar tagihan karyawan lengkap dengan identitas karyawan
      3. Keluaran : Catatan tagihan yang telah dikeluarkan
      4. Rigkasan proses :Proses ini akan menghasilkan catatan manualkaryawan terhadap tagihan yang dibutuhkan oleh masing-masing satuan teknisi/customer.

      Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:
      1. Nama keluaran : Faktur pencairan dana
      2. Fungsi : Mencetak dan menampilkan data tagihan dan satuan teknisi/customer.

      Permasalahan Yang dihadapi

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem monitoring tagihan keuangan di perusahaan PT. Angkasa Pura II yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan monitoring tagihan keuangan secara tepat, akurat dan terbaru serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura IISistem informasi monitoring tagihan keuangan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendataan tagihan keuangan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, kadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang kadang tidak diketahui letaknya,menyebabkan pendataan yang kurang efisien.


      Analisa kebutuhan

      Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi tagihan keuangan kepada atasan.

      Analisa Piranti Lunak

      Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut:
      1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
      2. Monitor  : 14.0 HD LED LCD
      3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
      4. Hardisk : 320 GB HDD

      Spesifikasi perangkat Lunak (Software)

      Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut :
      1. Microsoft Excel
      2. Buku

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :
      1. Menerapkan rancangan program sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan dengan online.
      2. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis android
      3. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis dekstop.
      Dari ketiga alternatif di atas penulis menerapkan perancangan program sistem informasi tagihan keuangan karyawan berbasis online karena lebih mudah digunakan dan minimalnya kesalahan.


      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.
      Tabel 3.8 Elisitasi tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:
      Tabel 3.9 Elisitasi tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:
      Tabel 3.10 Elisitasi tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.11 final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Prosedur Yang Baru

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT.Angkasa Pura II, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki danmenyempurnakan sistem monitoring tagihankeuangan karyawan yangsedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan tagihan saat ini yang masih manual menjaditerkomputerisasi berbasis websehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem monitoring tagihankeuangan yang terjadidan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, makalangkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yanglama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhirpenelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian inidigunakan program Visual Paradigm for UMLEnterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

      Diagram Rancangan Sistem

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II


      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :
      1. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses monitoring tagihan keuangan karyawan
      2. 7 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Satuan Teknisi/customer, Admin, Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas dan Manager Akuntansi.
      3. Terdapat 6 (enam) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu :Login, Data User, Data Pegawai, Data Tagihan, Melihat Data Tagihan, dan Melihat Laporan Tagihan.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
      Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
      Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:
      1. 6 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.
      2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
      3. 9 (sembilan) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri darilogin dan login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman admin, kemudian admin dapat mengakses data userdan dapat mengakses data. Jika sudah selesai maka logout.
      Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi Dan Satuan Teknisi/Customer
      Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan
      Berdasarkan gambar 4.3Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:
      1. 11 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi
      2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.
      3. 48 (empat puluh sembilan) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari login dan Login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman sesuai dengan halaman home bagian login, jika bagian Akuntansi. Anggaran, Pajak, dan Kas login akan menampilkan halaman data tagihanakan menampilkan Input data tagihan, Edit data tagihan dan delete data tagihan,jika manajer akuntansi login maka akan menampilkan halaman laporan data tagihan dan jika satuan teknisi/customer login memilih login pegawai input NIP dan Password maka akan menampilkan halaman lihat data tagihan sesuai NIP. Jika sudah selesai maka logout.

      Activity Diagram yang diusulkan untuk admin

      Gambar 4.4 Activity diagram Untuk Admin
      Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:
      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
      3. 14 (empat belas) action state yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari daftar login dan login pegawai, jika ingin login maka harus verifikasi password, jika berhasil maka akan muncul home admin, dan akan tampilan menu data user yang terdapat menu input, edit, dan delete data user, dan tampilan menu data pegawai yang terdapat menu input, edit dan delete data pegawai. Jika sudah selesai maka logout.
      4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

      Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer

      Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manager Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.
      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:
      1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
      2. 6 (enam) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer.
      3. 20 action berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari daftar login dan login pegawai, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul jika bagian akuntansi akan menampilkan home dan menu data tagihan akan menampilkan tambah data tagihan, Edit data tagihan dan delete data tagihan, jika bagian anggaran, pajak dan kas akan menampilkan home dan menu data tagihan dan akan menampilkan edit data tagihan.jika manager akuntansi login maka akan menampilkan halaman laporan tagihan data tagihan dan jika satuan teknisi/customer login maka akan menampilkan laporan data tagihan sesuai NIP dan Logout.
      4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk

      State machine diagram yang diusulkan

      State machine diagram yang diusulkan Admin

      Gambar 4.6. State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Admin
      Berdasarkan Gambar 4.6. State Machine Diagram yang diusulkan terdapat :
      1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali
      2. 13 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
      3. 1 final state, objek dibentuk.

      State Machine Diagram Yang Diusulkan Untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi Dan Satuan Teknisi/Customer

      Gambar 4.7. State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Akuntansi, Anggaran, Pajak, Kas, Manajer Akuntansi dan Satuan Teknisi/Customer
      Berdasarkan Gambar 4.7. State Machine Diagram yang diusulkan terdapat :
      1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali
      2. 19 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
      3. 1 final state, objek dibentuk dan dihancurkan

      Class Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
      Berdasarkan gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan terdapat:
      1. 3 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
      2. 2 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang anda buat. Format Spesifikasi basis data sebagai berikut:
      1. Nama File : User Login
        Akronim : user_login
        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data user
        Media : Harddisk
        Panjang record : 37 karakter
        Primary key : user_id

      2. Tabel 4.2 Tabel User Login


      3. Nama File : Tagihan
        Akronim : tagihan
        Fungsi : Untuk menyimpan data tagihan
        Media : Harddisk
        Panjang record : 239 karakter
        Primary key : id_tagihan
      4. Tabel 4.3 Tabel Tagihan


      5. Nama File : Pegawai
        Akronim : pegawai
        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data pegawai
        Media : Harddisk
        Panjang record : 98 karakter
        Primary key : id_pegawai
      6. Tabel 4.4 tabel Pegawai

        Rancangan Prototype

        Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan yang akan dibuat, yaitu:

        Prototype Halaman Utama

        Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama


        Prototype Halaman Login

        Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Admin, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak dan Kas


        Prototype Halaman Home

        Gambar 4.11 Prototype Halaman Home


        Prototype Menu User Pada Admin

        Gambar 4.12 Prototype menu user pada Admin


        Prototype Menu pegawai Pada Admin

        Gambar 4.13 Prototype Menu pegawai Pada Admin


        Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi

        Gambar 4.14 Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi


        Prototype Data Tagihan Pada Anggaran

        Gambar 4.15 Prototype Data Tagihan Pada Anggaran


        Prototype Data Tagihan Pada Pajak

        Gambar 4.16 Prototype Data Tagihan Pada Pajak


        Prototype Data Tagihan Pada Kas

        Gambar 4.17 Prototype Data Tagihan Pada Kas


        Prototype Laporan Manajer Akuntansi

        Gambar 4.18 Prototy pelaporan Manajer Akuntansi


        Prototype Login Pegawai

        Gambar 4.19 Prototype Login Pegawai


        Prototype Laporan Tagihan Per NIP

        Gambar 4.20 Prototype Laporan Tagihan Per NIP

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistemadalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu::
        1. Processor  : Intel Core i3
        2. Monitor  : 14”HD
        3. Mouse  : Optic
        4. RAM  : 2 GB
        5. HD  : 320 GB
        6. Keyboard  : Classic
        7. Printer  : Laserjet

        Aplikasi Yang Digunakan

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
        1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
        2. Browser
        3. Xampp
        4. Adove Dreamweaver CS5
        5. visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
        6. MySQL

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 7 (tujuh) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai pengelola data user dan data pegawai, akuntansi, anggaran, pajak, kas yag bertugas mengelola data tagihan, manajer akuntansi yang bertugas melihat laporan, satuan teknisi/customer yang melihat laporan sesuai NIP.

        Testing

        Pengujian Blackbox

        Pengujian Black Box Pada Login

        Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:
        Tabel 4.5 Tabel Pengujian Black box Pada Login

        Pengujian Black Box Pada Menu Tagihan

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Tagihan, yaitu sebagai berikut:
        Tabel 4.6 Tabel Pengujian Black box Pada menu Tagihan

        Pengujian Black Box Pada Menu User

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:
        Tabel 4.7 Tabel Pengujian Black box Pada menu User

        Pengujian Black Box Pada Menu Pegawai

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Pegawai, yaitu sebagai berikut:
        Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black box Pada menu Pegawai

        Pengujian Black Box Pada Menu Laporan

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II untuk fungsi menu Laporan, yaitu sebagai berikut:
        Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black box Pada menu laporan

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

        Schedulle Implementasi

        Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:
        Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

        Estimasi Biaya

        Tabel 4.26 Estimasi Biaya


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II ini adalah sebagai berikut:
        1. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menyediakan informasi tagihan keuangan dengan cepat, karena masih menggunakan sistem tagihan keuangan manual dengan Microsoft Excel dan buku untuk ekspedisi atau catatan setiap bagian sehingga sering terjadi kesalahan letak berkas yang salah dan pencarian data yang lama, karena monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II masih menggunakan Microsoft Excel dan buku maka Sistem yang berjalan saat ini belum optimal, data yang disajikan belum lengkap dan detail.
        2. Berdasarkan hasil analisa, maka perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti perancangan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Dan Class Diagram yang dibuat menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. penulis membuat database yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi MySQL. Kemudian sistem tersebut dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dengan software Adobe Dreamweaver CS5. Hasil rancangan aplikasi ini membantu PT. Angkasa Pura II dalam melaksanakan monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi,diantaranya sistem lebih cepat penginputan, pencarian data yang lebih cepat dengan detail, serta data yang tersimpan aman di database sehingga tidak terjadi kehilangan data dan penggunan buku sebagai catatan.
        3. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi ini dibangun melalui perancangan database dan perancangan aplikasi, MySQL digunakan untuk membangun database berfungsi untuk menampung data dengan struktur tabel yang sesuai kebutuhan, sementara perancangan aplikasinya sebagai user interface, sehingga dapat menyediakan informasi yang cepat dan akurat.

        Saran

        Dengan mengamati langsung Sistem Informasi Monitoring tagihan keuangan karyawan pada PT. Angkasa Pura II maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut:
        1. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
        2. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
        3. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

        Daftar Pustaka

        1. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
        2. 2,0 2,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
        3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
        4. 4,00 4,01 4,02 4,03 4,04 4,05 4,06 4,07 4,08 4,09 4,10 4,11 4,12 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta.
        5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta
        6. 6,0 6,1 Tanti, Lili. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Journal CCIT Vol.3 No.2 Januari 2009:208 : Tangerang
        7. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
        8. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
        9. 9,0 9,1 9,2 Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
        10. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi III, Andi Offset : Yogyakarta.
        11. Untung Rahardja, dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282
        12. Kurniawan, Helmi dan Iwan Fitrianto Rahmad. 2012. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. jurnal CCIT.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
        13. Wahana, Komputer. 2010. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi
        14. Hidayati, dkk. 2011. Metode Pencarian Data Dengan menggunakan Intellingence Auto Find System (IAFS). Journal Vol.5 No. 1 September 2011. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
        15. Junaidi. 2010. Enriching Merchandise Sebagai Media Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
        16. 16,0 16,1 Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Yogykarta.
        17. 17,0 17,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
        18. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu
        19. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI.
        20. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML Unified Model Language. Bandung: Informatika.
        21. Sidik, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung
        22. Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop. Jakarta: Media Kita
        23. 23,0 23,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan: Media Kita.
        24. Winarno, dkk. 2011. Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
        25. 25,0 25,1 Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung :Informatika.
        26. Riyanto. 2013. Membangun Mobile Website Store dengan Codeigniter, MySQL, dan jQuery Mobile. Yogyakarta: Andi Offset.
        27. Sigit, christianus. 2010. Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
        28. Puspitasari. 2011. Pemograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta : Skripta
        29. Siddiq, Asep Jafar 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website, Makalah, halaman: 4.
        30. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website, Makalah, halaman: 4.
        31. Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. PrestasiPustaka Raya.
        32. Guritno, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

        Daftar Lampiran

        Lampiran A
        A.1 Curiculum Vitae
        A.2 Validasi Skripsi
        A.3 Form Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
        A.4 Daftar Nilai
        A.5 KSTF
        A.6 Kwitansi Pembayaran Skripsi
        A.7 Kwitansi Pembayaran Sidang
        A.8 Kwitansi Pembayaran RC
        A.9 Kartu Bimbingan Skripsi
        A.10 Kartu Bimbingan Skripsi Group
        A.11 Surat Pengantar Magang
        A.12 Formulir Seminar Proposal
        A.13 Form Pertemuan stakholder
        A.14 Katalog Produk
        A.15 Surat Keterangan riset Skripsi
        A.16 Surat Keterangan Implementasi Program
        A.17 Hibah
        A.18 Sertifikat Jurnal
        A.19 Sertifikat TOEFL
        A.20 Sertifikat Prospek
        A.21 Sertifikat IT Nasional dan internasional (Pelatihan RCEP dan seminar-seminar nasional)
        Lampiran B
        Lampiran B.1  : Bukti Observasi
        Lampiran B.2  : Bukti Wawancara
  • Contributors

    Fitri andriyani