SI1114469331

Dari widuri
Revisi per 24 Juli 2015 00.29 oleh Fitri andriyani (bicara | kontrib) (Saran)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PADA PT. ANGKASA PURA II

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1114469331

NAMA : Fitri Andriyani


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PADA PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PADA PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
NID : 02012
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PADA PT. ANGKASA PURA II


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 1 Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN

PADA PT. ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469331
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 1 Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114469331

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

PT. Angkasa Pura II is one of the State-Owned Enterprises engaged in the business of airport services and services related to airports in the region of western Indonesia. Effective information systems and accountability are needed by the company as a successful support and success of a plan that is desired by a company. Information is needed to improve the quality of services for the unit technician / customer. Financial information system monitoring bill still using manual systems, by using Microsoft Excel as a data storage medium, such that the need for the development of a computerized system for creating a productive performance. The analytical methods used using SWOT analysis method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Design method using UML (Unified Modeling Language), a programming language PHP, using a MySQL database, and using Macromedia Dreamweaver CS3 for web design and testing method using the Black Box Testing. With the development of the system is expected to be the future of PT Angkasa Pura II can improve the productivity performance by using the computerized system.

Keywords : Design, Monitoring financial invoice, online.


ABSTRAKSI

PT. Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Sistem informasi yang efektif dan akuntabilitas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai penunjang sukses serta berhasilnya sebuah rencana yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi satuan teknisi/customer. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan masih menggunakan sistem manual, dengan menggunakan microsoft excel sebagai sarana penyimpanan data, Sehingga perlu adanya perkembangan sistem secara terkomputerisasi untuk menciptakan kinerja yang produktif. Metode analisa yang digunakan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strenghts,Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman PHP, menggunakan database MySQL, dan menggunakan Macromedia Dreamweaver CS3 untuk desain web serta metode testing menggunakan Black Box Testing. Penulisan ini menghasilkan rancangan aplikasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT Angkasa Pura II yang dapat meningkatkan produktifitas kinerja dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.

Kata kunci : Perancangan, Monitoring, Tagihan keuangan,online

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur saya panjatkan kepada illahi rabbi Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” dengan baik.

Tujuan penulisan Kuliah Skripsi ini dibuat sebagai syarat lulus dari Jurusan Sistem Informasi Komputer Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, mengambil data dan informasi berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature review yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Sugeng Santoso, M.Kom Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Darto, Bapak Wafroni Frisnandi dan Ibu Dian Anggraini selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  8. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Semua teman-teman yang juga memberikan dukungan serta masukan juga semangat kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.
  10. Ikhsan yang telah banyak membantu saya dalam memahami sistem ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 1 Juni 2015

     

(Fitri Andriyani)
NIM : 1114469331

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8 Elisitasi tahap I

Tabel 3.9 Elisitasi tahap II

Tabel 3.10 Elisitasi tahap III

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Tabel User Login

Tabel 4.3 Tabel Tagihan

Tabel 4.4 Tabel Pegawai

Tabel 4.5 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.6 Pengujian Black Box pada Tagihan

Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada Menu User

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Menu Pegawai

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.6 State machine diagram untuk Admin

Gambar 4.7 State machine diagram untuk Setiap Bagian

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Bagian

Gambar 4.11 Prototype Halaman Home

Gambar 4.12 Prototype Menu User Pada Admin

Gambar 4.13 Prototype Menu Pegawai Pada Admin

Gambar 4.14 Prototype Data Tagihan Pada Akuntansi

Gambar 4.15Prototype Data Tagihan Pada Anggaran

Gambar 4.16 Prototype Data Tagihan Pada Pajak

Gambar 4.17 Prototype Data Tagihan Pada Kas

Gambar 4.18 Prototype Laporan Manajer Akuntansi

Gambar 4.19 Prototype Login Pegawai

Gambar 4.20 Prototype Laporan Tagihan Per NIP

Gambar 4.21 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan Menu Home

Gambar 4.24Tampilan Menu Tagihan Akuntansi

Gambar 4.25 Tampilan Menu Tagihan Anggaran

Gambar 4.26 Tampilan Menu Tagihan Pajak

Gambar 4.27 Tampilan Menu Tagihan Kas

Gambar 4.28 Tampilan Menu User pada Admin

Gambar 4.29 Tampilan Menu Pegawai pada Admin

Gambar 4.30 Tampilan Menu Login Pegawai

Gambar 4.31 Tampilan Menu Laporan Pegawai

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Manager

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi adalah salah satu kunci pada saat ini, semua kegiatan memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penyampaian informasi dan akses data adalah sistem informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Dari penelitian yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura II Proses monitoring tagihan keuangan karyawan yang memerlukan penyusunan data yang lengkap dan sistematis masih dilakukan secara manual. Beberapa masalah yang dihadapi dalam proses monitoring tagihan keuangan ini masih memerlukan proses pencarian data yang lama, letak berkas yang kurang tepat, dan dapat menyebabkan berkas tagihan hilang.

PT. Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan pada bagian akuntansi dan anggaran, setiap satuan teknisi (ST)/customer harus memberikan berkas ke bagian akuntansi dan anggaran untuk pencairan dana. Proses monitoring tagihan keuangan karyawan dari satuan teknisi/customer yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan aplikasi sederhana (dengan menggunakan Microsoft excel). Sehingga sistem yang digunakan belum bekerja secara tepat dan optimal. Dengan adanya kebutuhan sistem informasi ini yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik untuk memudahkan semua proses monitoring tagihan keuangan karyawan ini. Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis tertarik untuk memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING TAGIHAN KEUANGAN KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II” sebagai judul Skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apa saja kendala yang sering dialami pada sistem yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II untuk mempermudah satuan teknisi/customer dalam hal pencarian data?
  3. Bagaimana merancang sistem ini sehingga membuat informasi secara cepat dan akurat?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.
  2. Memberi kemudahan baik untuk pihak perusahaan maupun satuan teknisi/customer.
  3. Melakukan pengembangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu untuk memperoleh informasi yang cepat dan efisien dalam penggunaan waktu dan sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura II dalam hal tagihan keuangan.
  2. Perancangan sistem ini dapat memberikan informasi pelayanan yang lebih baik dan memperkecil kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan dan dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.
  3. Perancangan sistem yang dihasilkan dapat mempermudah satuan teknisi/customer mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat.

Ruang Lingkup

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka dalam melakukan penelitian hanya dibatasi pada perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke PT. Angkasa Pura II yang beralamat Bandara Soekarno-Hatta gedung 600 Kota Tangerang - Banten

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara kepada Manager dan karyawan bagian akuntansi dan anggaran agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan situs internet yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan data-data yang ada. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar kepustakaan ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk memonitoring tagihan keuangan PT. Angkasa Pura II untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Setelah menganalis sistem yang berjalan tahap analisis selanjutnya peneliti akan menganalisis kebutuhan untuk membangun sistem, seperti jenis perangkat lunak yang digunakan yaitu bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor), database MySQL versi, dan Website editor Adobe Dreamweaver CS5 / NPP (Notepad Plus Plus) sebagai aplikasi perancangan layout . Selanjutnya dilakukan perancangan sistem yang dimulai dari tahap merancang Use case Diagram, tampilan (interface) sistem dan pangkalan data (database).

Metode desaign

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya dan menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Metode Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

Metode Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada satuan teknisi/customer pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena nasabah tersebut membutuhkan perkembangan fungsional.


Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis membagi dalam 5 (lima) bab yang saling berkaitan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar dan teori yang menyangkut judul laporan serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, ruang lingkup kerja PT. Angkasa Pura II dan struktur organisasi, dan analisis perangkat sistem serta tata laksana sistem yang berjalan saat ini masih manual.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk UML Yang Diusulkan, Analisa Proses, SWOT dan PIECES, Spesifikasi Proses, Prototype rancangan, Blackbox, Tampilan Sistem Yang Diusulkan, Rancangan Sistem Yang Diusulkan, Sarana Pengolahan Data, Spesifikasi Hardware Dan Software, Rancangan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Al-Jufri (2011:141)[1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Mahdiana (2011:37)[3], berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

  1. Sutabri (2012:225[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
    1. Rancangan sistem secara umum : Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
      1. Rancangan sistem secara rinci Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Sutarman (2012:13)[5], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

      Sutabri (2012:16)[4], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

      Jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)[6], “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar.

      Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang teroganisir untuk mencapai suatu tujuan.

      Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:17) [4] , suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

      1. Komponen Sistem (Components) adalah yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
      2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
      7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

      Klasifikasi Sistem

      Menurut Sutabri (2012:22)[4] , sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

      1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
      2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
      3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
      4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Data

      Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

      Sutabri (2012:72)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

      Definisi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

      Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:57) [8], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

      Fungsi Informasi

      Sutabri (2012:12)[4], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


      Nilai Informasi

      Menurut Sutabri (2012:37)[4] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      1. Mudah diperoleh
      2. Luas dan lengkap
      3. Ketelitian
      4. Kecocokan
      5. Ketepatan waktu
      6. Kejelasan
      7. Keluwesan
      8. Dapat dibuktikan
      9. Tidak ada prasangka
      10. Dapat diukur

      Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri (2012:41)[4] , kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

      1. Akurat (Accurate)
        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
      2. Tepat Waktu (Timeline)
        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
      3. Relevan (Relevance)
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Sutarman (2012:13)[5], ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

      Menurut Sutabri (2012:2)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Jurnal CCIT Henderi (2009:2)[9], “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

      Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.

      Tujuan Sistem Informasi

      Metode Penelitian

      Tahapan Pengumpulan Data

      Menurut Rapina (2011:15)[10], teknik pengumpulan data, yaitu:

      1. Studi Lapangan
        Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
        1. Observasi
          Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
        2. Wawancara
          Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
        3. Dokumentasi
          Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
      2. Studi Kepustakaan
        Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:199)[11], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

      1. Kuadran 1
        Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
      2. Kuadran 2
        Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
      3. Kuadran 3
        Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
      4. Kuadran 4
        Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

      Menurut Yusmini (2011:68)[12], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

      Tujuan Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:197)[11], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

      Pendekatan Pemecahan Masalah

      Menurut Puspitasari (2011:96)[13], Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
      2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
      3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
      4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
      5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
      6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
      7. Physical Evidence : bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Waterfall

      Menurut Nasution (2012:118)[14], dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yangbersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

      Menurut Rizky (2011:61)[15], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

      Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle

      Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

      1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
      2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
      3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
      4. Integrasi dan testing sistem (Integrationand Systen Testing)
      5. Uji coba (Testing)
      6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)
      7. Menurut Irwansyah (2012:16)[16], penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:

      8. Perancangan Sistem (System Enginering)
        Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.
      9. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)
        Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.
      10. Perancangan (Design)
        Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antarmuka pemakai.
      11. Pengkodean (Coding)
        Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.
      12. Pengujian (Testing)
        Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
      13. Pemeliharaan (Maintenance)
        Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      Definisi UML

      Menurut Nugroho (2010:6)[17] , “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Menurut Alim (2012:30)[18], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untukmem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

      Jenis-Jenis Diagram UML

      1. Use Case
      2. Menurut Murad (2013:57)[19], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

        Menurut Triandini (2012:18)[20], langkah-langkah membuat diagram use case:

        1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
        2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkahberikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yangdilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

      3. Activity Diagram
      4. Menurut Murad (2013:53)[19], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

        Menurut Vidia (2013:20)[21], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

      5. Sequence Diagram
      6. Menurut Vidia (2013:21)[21], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

        Menurut Wijayanto (2013:35)[22], ”Sequencediagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      7. Class Diagram
      8. Menurut Vidia (2013:21)[21], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

        Menurut Wijayanto (2013:33)[22], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

      Konsep Dasar Dreamweaver

      Definisi Dreamweaver

      Menurut Madcoms (2010:1)[23], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

      Menurut Prasetio (2012:96)[24], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

      Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

      Menurut Madcoms (2010:11)[23], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

      1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
      2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
      3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
      4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
      5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
      6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
      7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
      8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
      9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
      10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
      11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181)[24], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

      Menurut Mustakini (2009:46)[25], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

      Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

      1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
      2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
      3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

      Jenis Database Yang Digunakan

      1. Web server
      2. Menurut Anhar (2010:4)[26] Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

        Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

        Menurut Oktavian (2010:11)[27], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melaluiweb browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

        Menurut Arief (2011:19)[28], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

      3. XAMPP
      4. Menurut Madcoms (2010:341)[23], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan databaseMySQL.

        Menurut Wardana (2010:8)[29], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

        Menurut Nugroho (2010:74)[30], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

        1. PhpMyAdmin
        2. Menurut Nugroho (2010:88)[30], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

          Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

          Menurut Arief (2011:429)[28], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

          Menurut Prasetio (2012:53)[24], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, makaaplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

        3. PHP
        4. Menurut Arief (2011:43)[28]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

          Menurut Oktavian (2010:31)[27], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

          1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
          2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
          3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
          4. Merupakan software yang berdifat open source.
          5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
          6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

          Menurut Anhar (2010:3)[26]PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

          Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

          1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
          2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
          3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
          4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
          5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
          6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

          Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

        5. MySQL

        Menurut Nugroho (2010:91)[30]MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

        Menurut Madcoms (2010:367)[23], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

        Menurut Arief (2011:151)[28], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

        Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

        Tabel 2.1 Tipe Data PadaMySQL

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

      Konsep Dasar Website

      Definisi Website

      Menurut Murad (2013:49)[19], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Simarmata (2010:47)[31], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Arief (2011:7)[28], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      Jenis-Jenis Website

      Menurut Arief (2011:8)[28], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Konsep Dasar HTML

      Definisi HTML

      Menurut Oktavian (2010:13)[31], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

      Menurut Simarmata (2010:52)[31], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

      Menurut Arief (2011:23)[31], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

      Tag Yang Sering Digunakan

      Menurut Oktavian (2010:14)[31], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

      1. Tag "!.."
        Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.
      2. Tag "a"
        Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :
        1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
        2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
        3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
      3. Tag "b"
        Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.
      4. Tag "big"
        Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).
      5. Tag "body"
        Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.
      6. Tag "br" Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.
      7. Tag "button"
        Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.
      8. Tag "caption"
        Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.
      9. Tag "center"
        Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.
      10. Tag "div"
        Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.
      11. Tag "font"
        Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.
      12. Tag "form"
        Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.
      13. Tag "frame" dan "frameset"
        Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.
      14. Tag "head"
        Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big".
      15. Tag "h1" sampai dengan "h6"
        Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.
      16. Tag "hr"
        Digunakan untuk membuat garris horisontal.
      17. Tag "html"
        Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big".
      18. Tag "i"
        Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
      19. Tag "img"
        Digunakan untuk membuat teks cetak miring.
      20. Tag "input"
        Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form".
      21. Tag "li"
        Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul".
      22. Tag "link"
        Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.
      23. Tag "ol"
        Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li".

      Konsep Dasar Normalisasi

      Menurut Kadir (2009:116)[32], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

      1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
        Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
      2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
        Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
      3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
        Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
      4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).
        Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

      Ada beberapa kunci yang digunakan dalamnormalisasi meliputi:

      1. Kunci Utama (Primary Key)
        Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.
      2. Kunci Calon (Candidate Key)
        Satu atribut atau satu minimal atribut yangmengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.
      3. Kunci Alternatif (Alternative Key)
        Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primarykey. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalampembuatan laporan.
      4. Kunci Tamu (Foreign Key)
        Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.

      Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

      1. Tipe File
        Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:
        1. File Induk (Master)
          File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
        2. File Transaksi (File Transaction)
          Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.
        3. File Laporan (File Report)
          Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.
        4. File pelindung (Backup)
          Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.
        5. File Sejarah (History)
          Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.
        6. File Kerja (Temporary)
          Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
        7. File Library
          File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.
      2. File Akses (Access File)
        Metode yang menunjukan bagaimana suatu programcomputer akan membaca record-record dari suatu file:
        1. Secara Urut (Sequential Access)
          Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari recordawal dahulu.
        2. Secara Langsung (Direct Access)
          Metode yang melakukan proses membaca ataumenulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca recordpada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.
      3. Organisasi File
        Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:
        1. File Urut (Sequential File)
          Merupakan file dengan organisasi urut danpengaksesan secara urut.
        2. File Urut Berindex (Index Sequential File)
          Merupakan file dengan organisasi urutdengan pengaksesan secara langsung.
        3. File Akses Langsung (Direct Akses File)
          Merupakan file dengan organisasi acakdengan pengaksesan secara langsung.

      Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:256)[31], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
        Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
      2. Biaya
        Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
      3. Kinerja testing
        Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
      4. Kerusakan
        Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[31], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
      2. Menurut Rizky (2011:262)[31], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

      3. Black Box Testing

      Menurut Rizky (2011:265)[31], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

      1. Equivalence Partitioning
        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
      2. Boundary Value Analysis
        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
      3. Cause Effect Graph
        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
      4. Random Data Selection
        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
      5. Feature Test
        Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

      Requirement Elicitation

      Requirement

      Menurut Guritno (2011:301)[33], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

      1. Unambiguous (tidak ambigu)
      2. Complete (lengkap)
      3. Consistent (konsisten)
      4. Modifiable (dapat diubah)
      5. Traceable (dapat dilacak)
      6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

      Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

      1. Functional requirements
        Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
      2. Nonfunctional requirements
        Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
      3. Constraints (psudo requirement)
        Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      Elisitasi

      Menurut Guritno (2011:302)[33], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

      Menurut Saputra (2012:51)[34], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Tahap II
        Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
      3. Tahap III
        Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
        1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
        2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
        3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
        2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
        3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
      4. Final Draft Elisitasi
        Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literatur Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:43)[35], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

      Menurut Semiawan (2010:104)[36], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.


      Literatur Review

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

      1. Skripsi yang disusun oleh Karmelia Ester Lamia (2012) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada CV. Chara Florist Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MYSQL”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan memperbaiki masalah dalam menyusun laporan keuangan berbasi web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan disusun setidaknya mengurangi permasalahan yang ada laporan keuangan jadi lebih efektif dan efisien. Terdapat kesamaan dalam penggunaan software seperti yang penulis lakukan,hanya saja penulis kembangan dengan sistem input laporan yang lebih jelas.
      2. Skripsi yang disusun oleh Maulida (2014) yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Keuangan Pada PT. Putera Pasar Baru”, pada STMIK Raharja, penelitian ini diusulkan untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan perancangan ini disusun rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat. Karena permasalahan yang dihadapi sama dengan penulis, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang sedang dihadapi penulis.
      3. Skripsi yang disusun oleh Selviawati (2008) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa Pada STMIK Raharja”, Penelitian ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, Karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan ini penelitian akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi keuangan dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan, hanya saja penulis kembangan dengan sistem informasi lebih detail.
        1. Skripsi yang disusun oleh Khanna Tiara yang berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”, Penelitian ini diusulkan untuk pada tahun 2014. Penelitian ini memonitoring persediaan barangdengan menggunakan PHP dan MYSQL. Sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Terdapat kesamaan masalah tentang informasi monitoring dan penggunaan software seperti yang penulis lakukan.

        BAB III

        PEMBAHASAN

        Sejarah Singkat PT.Angkasa Pura II

        PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

        Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

        Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

        Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

        Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

        Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” (2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed, The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng)

        Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

        Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II

        1. Visi PT Angkasa Pura II

        Menjadi pengelola bandarudara kelas dunia yang terkemuka dan profesional.

        Untuk mewujudkan visi tersebut, AngkasaPura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

        2. Misi PT Angkasa Pura II

        1. Mengelola jasa bandarudara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
        2. Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan system manajemen kelas dunia
        3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
        4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa Bandar udara
        5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagimasyarakat dan lingkungan

        STRUKTUR ORGANISASI

        organisai.JPG
        Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II

        Tugas dan Wewenang

        Direktur Keuangan

        TUGAS :

        1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profitabilitas untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan;
        2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target profitabilitas perseroan;
        3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sesuai perencanaan strategis korporasi;
        4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan keuangan;
        5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas unit Manajemen Aset & Perlengkapan, Anggaran & Akuntansi, Perbendaharaan dan PKBL;
        6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Direksi dalam pengelolaan keuangan;
        7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
        8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS.


        WEWENANG :

        1. Menetapkan kebijakan-kebijakan, strategi dan sasaran Direktorat Keuangan;
        2. Memberikan saran kepada Direktur Utama dan Direktur lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
        3. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
        4. Mewakili Direksi dalam melakukan hubungan dengan pihak luar dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.


        Deputi Direktur Manajemen Aset & Perlengkapan

        TUGAS :

        1. Merumuskan kebijakan kegiatan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
        2. Menyusun strategi pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
        3. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
        4. Memastikan pemberian masukan mengenai pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan kepada unit terkait;
        5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan pengelolaan aset tetap, manajemen persediaan dan pengelolaan perlengkapan;
        6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP;
        7. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program serta sistem dan prosedur unit Manajemen Aset &Perlengkapan;
        8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi manajemen aset & perlengkapan kepada pihak terkait;
        9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan secara periodik;
        10. Melaporkan pencapaian unit Manajemen Aset & Perlengkapan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
        11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi manajemen aset & perlengkapan;
        12. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

        WEWENANG :

        1. Menetapkan program kerja unit Manajemen Aset & Perlengkapan yang tertuang dalam RKAP.
        2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP.
        3. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
        4. Memberi saran dan rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan Perusahaan.
        5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan.
        6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

        Deputi Direktur Anggaran & Akuntansi

        TUGAS :

        1. Merumuskan kebijakan kegiatan anggaran & akuntansi;
        2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan anggaran &akuntansi;
        3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran eksploitasi dan investasi perusahaan;
        4. Memastikan penyusunan laporan keuangan, laporan manajemen dan laporan konsolidasi perusahaan;
        5. Memastikan kegiatan rekonsiliasi data keuangan dengan unit-unit terkait baik internal maupun eksternal;
        6. Memastikan pelaksanaan kegiatan konseling di bidang anggaran & akuntansi seluruh kantor cabang;
        7. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan anggaran & akuntansi;
        8. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
        9. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Anggaran & Akuntansi;
        10. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi anggaran & akuntansi kepada pihak terkait;
        11. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Anggaran & Akuntansi secara periodik ;
        12. Melaporkan pencapaian kinerja unit Anggaran & Akuntansi kepada Direktur Keuangan secara periodik;
        13. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi anggaran & akuntansi.

        WEWENANG :

        1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit kerja Anggaran & Akuntansi yang tertuang dalam RKAP;
        2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
        3. Memberi saran serta rekomendasi kepada Direksi dan unit-unit kerja lain terkait dalam bidangnya untuk kepentingan perusahaan;
        4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan berdasarkan aturan internal perusahaan;
        5. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

        Deputi Direktur Perbendaharaan

        TUGAS :

        1. Merumuskan kebijakan perbendaharaan
        2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan perbendaharaan;
        3. Memastikan penyusunan rencana kebutuhan pengelolaan dana dan pajak, serta perencanaan kegiatan pembiayaan pengembangan bandar udara;
        4. Berkoordinasi dengan Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan mengenai evaluasi kinerja keuangan anak perusahaan, Perusahaan Penyertaan, afiliasi, dan Kemitraan Strategis;
        5. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan perbendaharaan;
        6. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja perusahaan yang tertuang dalam RKAP;
        7. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan;
        8. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi perbendaharaan kepada pihak terkait;
        9. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Administrasi Keuangan & Manajemen Piutang, Penyediaan Dana & Investasi Keuangan serta Perpajakan secara periodik;
        10. Melaporkan pencapaian kinerja unit Perbendaharaan kepada Direktur Keuangan secara periodik;
        11. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi perbendaharaan.

        WEWENANG :

        1. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit Perbendaharaan yang tertuang dalam RKAP;
        2. Melakukan pengeluaran kas dan bank sebatas kewenangannya;
        3. Melakukan pengelolaan piutang dan hutang secara korporat;
        4. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal berdasarkan aturan internal perusahaan;
        5. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
        6. Mewakili Direktur Keuangan selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

        Deputi Direktur Program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)

        TUGAS :

        1. Merumuskan kebijakan kegiatan PKBL di kantor pusat dan cabang;
        2. Menyusun strategi optimalisasi kegiatan PKBL;
        3. Memastikan penyusunan konsep RKA PKBL dan RKA perusahaan untuk kegiatan PKBL serta pelaksanaan pembinaan ke kantor cabang dalam penyusunan RKA;
        4. Mengawasi kegiatan pendanaan dan pembinaan program kemitraan dan bina lingkungan.
        5. Mengkoordinasikan penanganan/tindak lanjut atas piutang bermasalah, piutang kurang lancar, diragukan dan macet di kantor pusat dan cabang;
        6. Memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program, sistem dan prosedur kegiatan PKBL;
        7. Melakukan validasi hasil pencapaian program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
        8. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program, sistem dan prosedur unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL;
        9. Mengelola kegiatan pembinaan perbaikan program, sistem dan prosedur mengenai fungsi PKBL kepada pihak terkait;
        10. Mengevaluasi laporan pencapaian unit Perencanaan & Penyaluran PKBL serta Pengawasan & Pelaporan PKBL secara periodik ;
        11. Melaporkan pencapaian kinerja unit PKBL kepada Direktur Keuangan secara periodik;
        12. Bertanggung jawab penuh atas penyusunan program, sistem, prosedur dan standar kualifikasi karyawan fungsi PKBL;
        13. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

        WEWENANG :

        1. Menetapkan program kerja unit PKBL yang tertuang dalam RKAP;
        2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP;
        3. Memberikan bantuan program kemitraan dan bina lingkungan kepada masyarakat sesuai dengan program kerja;
        4. Menentukan mitra kerja dan bina lingkungan sesuai dengan program kerja;
        5. Menyetujui pengadaan barang dan/atau jasa dengan nominal sesuai peraturan internal perusahaan;
        6. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.


        Prosedur Sistem yang Berjalan

        1. Satuan teknisi menyiapkan Surat Permohonan Pby, Invoice, kuitansi, Faktur Pajak (Copy), Surat Peryataan, kontrak.
        2. kemudian satuan teknisi menyerahkan kelengkapan berkas ke bagian akuntansi
        3. Selanjutnya bagian akuntansi akan memeriksa apakah berkas sudah lengkap atau tidak lengkap jika tidak lengkap maka kembali lagi ke satuan teknisi
        4. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
        5. kemudian supervisor manager akuntansi menandatangani faktur yang masuk tersebut untuk lanjut ke bagian anggaran
        6. kemudian dibawa berkas ke bagian anggaran akan di memberi nomor konfirmasi anggaran dan cost center
        7. selanjutnya dibawa ke bagian pajak untuk menghitung ppn dan pph tagihan
        8. selanjutnya akuntansi mencatat sebagai tanda telah masuk di akuntansi dan menginput nama vendor, pekerjaan, contact person, nomor kontrak
        9. dan selanjutnya ke bagian finance untuk menginput kedalam laporan keuangan perusahaan
        10. kemudian ke bagian kas untuk mencairkan tagihan dan melakukan pembayaran tunai/cash


        Analisa Sistem Berjalan

        Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

        Gambar 3.3 Use Case Diagram Monitoring Tagihan Keuangan Karyawan Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 Use Case Diagram sistem monitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini terdapat: a. 1 (satu) System, yang mencakup monitoring tagihan keuangan karyawan b. 6 (enam) Actor, yang terlibat atau melakukan kegiatan yaitu Satuan Teknisi/Customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas. c. 7 (tujuh) Use Case, yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut di atas diantaranya memasukan berkas tagihan, memeriksa kelengkapan berkas, Menandatangi berkas, memasukan NKA dan Cost Center, menghitung PPH dan pembayaran. 3.3.2. Activity DiagramYang Sedang Berjalan

        Gambar 3.4 Activity Diagram monitoring tagihan keuangan karyawan Activity Diagrammonitoring tagihan keuangan karyawan yang berjalan saat ini, terdapat: a. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan. b. 6 vertical swimeline yaitu Unit ST/customer, Akuntansi, Manajer Akuntansi, Anggaran, Pajak, dan Kas. c. 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor. d. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


        3.4. Metode Analisa Sistem yang Berjalan 3.4.1. Metode Analisa Sistem Berikut akan dijelaskan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) pada PT. Angkasa Pura II. 1. Analisis SWOT Table 3.1 Analisis SWOT FAKTOR INTERNAL

        FAKTOR EKSTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESS (W) 1. PT. Angkasa Pura II adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat dan telah berdiri selama 30 tahun. 2. Selalu adanya dukungan dari para manajemen untuk meningkatkan kualitas dari PT. Angkasa Pura II dengan cara mendukung kegiatan yang dilaksanakan. 1. PT. Angkasa Pura II belum mempunyai sistem yang monitoring tagihan keuangan karyawan terkomputerisasi sehingga pengolahan data dan informasi masih dilakukan dengan manual sehingga sering terlambat dalam pencarian data. OPPOTURNITY STRATEGI SO STRATEGI WO 1. Teknologi informasi yang berkembang dengan pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. 1. Adanya teknologi informasi maka dapat dibuat dan dirancang sistem informasi pembuatan monitoring tagihan keuangan yang dapat mempermudah satuan teknisi/customer mendapatkan informasi tagihan. 1. Perlu adanya ahli dibidang IT sehingga pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. THREATS STRATEGI ST STRATEGI WT 1. Biaya pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras membutuhkan biaya yang tidak sedikit dikarenakan, baik perangkat lunak maupun perangkat keras perlu diupdate dan biaya pemeliharaan. 1. Meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan baik internal maupun eksternal kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas perusahaan. 1. Meningkatkan standar sistem untuk mempermudah satuan teknisi/customer memonitoring tagihan keuangan. 2. Memberikan pelayanan yang baik dengan disaat satuan teknisi/customer menyerahkan berkas. 3. Perlu penyimpanan data yang baik.


        2. Analisis PIECES Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu : a. Performance (kinerja) Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik. 3.2. Tabel Hasil Analisa Kinerja Parameter Hasil Analisa Troughout Penyajian Informasi yang dibutuhkan memerlukan waktu lama karena harus mencari dari banyak tagihan dan letak berkas yang menumpuk, dapat menyebabkan kesalahan posisi berkas yang kurang tepat. Pencarian data tagihan satuan teknisi/customer pembayaran membutuhkan waktu kurang lebih 2 menit pertagihan. Respond Time Waktu pencarian sangat lambat menggunakan komputer dengan microsoft excel dan buku catatan,Jika dengan sistem komputer maka pencarian dan pencatatan hanya membutuhkan waktu 30 detik setiap tagihan.

        b. Information (informasi) Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada. 3.3. Tabel Hasil Analisa Informasi Parameter Hasil Analisis Akurat Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena masih dilakukan dengan sistem konvensional sehingga rincian tagihan tidak ditampilkan secara detail. Relevan Penyajian informasi yang dhasilkan kurang relevan. Sehingga sistem yang tepat harus memberikan informasi untuk setiap bagian dan satuan teknisi/customer. Tepat Waktu Keterlambatan waktu dalam pencarian data untuk mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. c. Economy (ekonomi) Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data tagihan, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis. 3.4. Tabel Hasil Analisa Ekonomi Parameter Hasil Analisis Biaya Mengeluarkan biaya banyak dalam pencatatannya karena melakukan pencatatan pada buku dan microsoft excel. d. Control (kontrol) Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. 3.5. Tabel Hasil Analisa Kontrol Parameter Hasil Analisis Kontrol Sistem Kontrol Sistem tagihan tidak ada, sehingga tidak dapat diketahui pembayaran tagihan yang telah dikeluarkan/dapat diambil oleh satuan teknisi/customer.


        e. Effisiency (efisiensi) Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum. 3.6. Tabel Hasil Analisa Efisiensi Parameter Hasil Analisis Sumber Daya Biaya Buku catatan, tinta dan stempel yang digunakan untuk pencatatan transaksi pembayaran terlalu berlebihan. Sumber Daya Tenaga Banyaknya satuan teknisi/customer yang mengurus tagihan keuangan setiap harinya sehingga tidak efisien sumber daya manusia.

        f. Service (Pelayanan) Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan. 3.7. Tabel Hasil Analisa Pelayanan Parameter Hasil Analisis Proses Layanan Pelayanan terhadap satuan teknisi/customer mengenai tagihan yang ada mengalami ketidaknyamanan karena mengakibatkan satuan teknisi/customer tidak mengetahui kapan pembayaran itu akan dikeluarkan untuk keperluan satuan teknisi/customer ketika dana tersebut harus lebih cepat digunakan. Proses pemberian pelayanan kepada satuan teknisi/customer oleh para bagian akuntansi dan anggaran menjadi tidak baik karena setiap bagian lebih disibukkan pada proses pencarian data daripada proses pelayanan.

        3.5. Analisa Sistem yang Berjalan Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

        3.6. Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan 3.6.1. Analisa Masukan Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data tagihan keuangan masuk didapat ketika satuan teknisi/customer memberikan berkas tagihan kepada bagian akuntansi. 1. Nama Masukan : Surat Permohonan Pembayaran, Invoice, kwitansi, Faktur Pajak (Copy), Surat Peryataan, kontrak 2. Fungsi  : Sebagai bukti kelengkapan berkas tagihan 3. Sumber : Satuan Teknisi/Customer 4. Media : Kertas 5. Frekuensi :Setiap permintaan tagihan dari satuan teknisi/customer ke akuntansi lalu memeriksa kelengkapan berkas dan mencatat transaksi lalu ke bagian anggaran, pajak dan kas untuk menerima dana. 3.6.2. Analisa Proses Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. 1. Nama modul : Daftar Tagihan 2. Masukan :Daftar tagihan karyawan lengkap dengan identitas karyawan 3. Keluaran : Catatan tagihan yang telah dikeluarkan 4. Rigkasan proses :Proses ini akan menghasilkan catatan manualkaryawan terhadap tagihan yang dibutuhkan oleh masing-masing satuan teknisi/customer. 3.6.3. Analisa Keluaran Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu: 1. Nama keluaran : Faktur pencairan dana 2. Fungsi : Mencetak dan menampilkan data tagihan dan satuan teknisi/customer. 3.7. Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem monitoring tagihan keuangan di perusahaan PT. Angkasa Pura II yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan monitoring tagihan keuangan secara tepat, akurat dan terbaru serta efisien, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II Sistem informasi monitoring tagihan keuangan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses pendataan tagihan keuangan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, kadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang kadang tidak diketahui letaknya,menyebabkan pendataan yang kurang efisien. 3.8. Analisa Kebutuhan Pada sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan PT. Angkasa Pura II membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-datanya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi tagihan keuangan kepada atasan. 3.9. Analisa Piranti Sistem 3.9.1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut: a. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz) b. Monitor : 14.0 HD LED LCD c. Memory : 2 GB DDR3 Memory d. Hardisk : 320 GB HDD 3.9.2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem monitoring tagihan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Microsoft Excel 2. Buku 3.10. Alternatif Pemecahan Masalah Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain : a. Menerapkan rancangan program sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan dengan online. b. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis android c. Menerapkan perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan berbasis dekstop. Dari ketiga alternatif di atas penulis menerapkan perancangan program sistem informasi tagihan keuangan karyawan berbasis online karena lebih mudah digunakan dan minimalnya kesalahan.


        3.11. User Requirement 3.11.1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi tahap I merupakan daftar yangdiperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Tabel 3.8. Elisitasi Tahap I Functional Analisa Kebutuhan No Keterangan 1. Menampilkan Home 2. Menampilkan Tambah User 3. Menampilkan Edit User 4. Menampilkan Hapus User 5. Menampilkan Menu Tambah Pegawai/Satuan Teknisi 6. Menampilkan Menu Edit Pegawai/Satuan Teknisi 7. Menampilkan Menu Hapus Pegawai/Satuan Teknisi 8. Menampilkan Tambah Data Tagihan 9. Menampilkan Simpan Data Tagihan 10. Menampilkan Edit Data Tagihan 11. Menampilkan Delete Data Tagihan 12. Menampilkan Tagihan Perperiode 13. Menampilkan Laporan Tagihan 14. Menampilkan Posisi Tagihan Disetiap Data Tagihan 15. Menampilkan Tanggal Masuk Berkas Tagihan 16. Menampilkan Rincian Tagihan Keuangan Satuan Teknisi/Customer 17. Menyediakan Search Data Tagihan 18. Menampilkan Cetak Laporan Non Functional Saya Ingin Sistem Dapat: 1. Menggunakan Jaringan LAN Untuk Di Kantor 2. Login Dengan Username Dan Password 3. Menyediakan Menu Logout 4. Menggunakan Pemograman PHP Untuk Mengelola Program Tagihan 5. Mengunakan MySQL Untuk Mengelola Database Program 6. AntivirusUntuk Menjaga Data Yang Telah Diinput Agar Tidak Hilang 7. Menampilkan Message Box Jika Kesalahan Input Username Dan Password Saat Login 8. Hanya Membutuhkan Waktu 15 Detik Untuk Input Data Tagihan Penyusun

        Fitri Andriyani NIM : 1114469331


        3.11.2. Elisitasi Tahap II Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II


        Keterangan : M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi 3.11.3. Elisitasi Tahap III Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu: 3.10. Elisitasi Tahap III

        Keterangan : T  : Technical L : Low O  : Operational M : Middle E  : Economic H  : High 3.11.4. Final Draft Elisitasi Tabel 3.11. Final Draft Elisitasi


        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Usulan Prosedur Yang Baru

        Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem monitoring inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

        Diagram Rancangan Sistem

        Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

        Use Case Diagram Yang Diusulkan

        Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Monitoring Inventori Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya

        Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: supplier, kasir, pimpinan, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

        1. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
          Use case  : Faktur Beli
          Aktor  : Supplier dan admin
          Skenario  : Supplier memberikan faktur beli kepada admin bagian gudang dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input faktur beli. Setelah admin input faktur beli, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan fakturbeli yang didapatkan dari supplier. Jika ada barang yang rusak dan harus di retur, maka admin dapat membuatkan retur beli.
        2. Prosedur barang keluar
          Use case : Faktur Jual
          Aktor  : Kasir dan admin
          Skenario : Kasir memberikan faktur jual kepada admin gudang. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input faktur jual. Setelah admin melakukan input faktur jual, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan faktur jual yang diberikan oleh kasir. Jika ada barang yang rusak yang diperoleh dari pelanggan dan harus di retur, maka admin dapat membuatkan retur jual.
        3. Prosedur pembuatan laporan
          Use case  : Laporan
          Aktor  : Pimpinan dan admin
          Skenario  : Jika admin gudang ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan retur beli, laporan retur jual, laporan stok barang, laporan stok minim, dan laporan barang kadaluarsa. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

        Activity Diagram Yang Diusulkan

        Activity Diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

        Gambar 4.2 Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

        Activity diagram sistem untuk prosedurbarang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

        1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
        2. 11 (sebelas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari supplier membawa faktur beli disertai kirim barang kepada bagian gudang. Kemudian admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create surat barang masuk dan retur jual. Admin dapat input data faktur beli kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
        3. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
        4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

        Activity Diagram Untuk Prosedur Barang Keluar

        Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Keluar

        Activity diagram sistem untuk prosedurbarang keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
        2. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kasir memberikan faktur jual kepada bagian gudang. Kemudian admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur jual admin dapatmelakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create surat barang keluar dan retur jual. Ketika admin input data faktur jual kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
        3. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
        4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

        Activity Diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

        Gambar 4.4 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

        Activity diagram sistem untuk prosedurpembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
        2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 7 laporan yaitu laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan stok barang, laporan stok minim, laporan barang kadaluarsa, laporan retur beli, dan laporan retur jual. Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.
        3. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
        4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

        Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

        Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk dan Keluar

        Gambar 4.5 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk dan Keluar

        Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        1. 3 (tiga) actoryang melakukan kegiatan, yaitu supplier, kasir, dan admin.
        2. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
        3. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
        4. 9 (sembilan) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 9 (sembilan) entity class tersebut, yaitu: faktur beli, faktur jual, home, menu faktur beli, surat barang masuk, retur beli, menu faktur jual, surat barang keluar, dan retur jual.
        5. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
          1. Memberikan faktur beli dan barang kepada admin
          2. Kasir membuatkan faktur jual sesuai pesanan pelanggan
          3. Memberikan faktur jual kepada admin
          4. Masuk ke menu login
          5. Masukan username
          6. Masukan password
          7. Validasi
          8. Login gagal
          9. Login berhasil
          10. Pilih faktur beli untuk melihat, tambah, dan edit data faktur beli
          11. Pilih surat barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit surat barang masuk
          12. Pilih retur beli untuk melihat, tambah, dan edit retur beli
          13. Pilih laporan retur beli untuk melihat dan mencetak laporan retur beli
          14. Pilih faktur jual untuk melihat, tambah, dan edit data faktur jual
          15. Pilih surat barang keluar untuk melihat, tambah, dan edit surat barang keluar
          16. Pilih retur jual untuk melihat, tambah, dan edit retur jual

        Sequence diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

        Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

        Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        1. 1 (satu) actoryang melakukan kegiatan, yaitu admin.
        2. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
        3. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
        4. 9 (sembilan) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 9(sembilan) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan stok barang, laporan stok minim, laporan barang kadaluarsa, laporan retur beli, laporan retur jual.
        5. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
          1. Masuk ke menu login
          2. Masukan username
          3. Masukan password
          4. Validasi
          5. Login gagal
          6. Login berhasil
          7. Pilih menu laporan untuk memilih laporan-laporan yang akan dilihat
          8. Pilih laporan barang masuk untuk melihat dan mencetak laporan barang masuk
          9. Pilih laporan barang keluar untuk melihat dan mencetak laporan barang keluar
          10. Pilih laporan stok barang untuk melihat dan mencetak laporan stok barang
          11. Pilih laporan stok minim untuk melihat dan mencetak laporan stok minim
          12. Pilih laporan barang kadaluarsa untuk melihat dan mencetak laporan barang kadaluarsa
          13. Pilih laporan retur beli untuk melihat dan mencetak laporan retur beli
          14. Pilih laporan retur jual untuk melihat dan mencetak laporan retur jual.

          Rancangan Basis Data

          Rancangan basis data digunakan sebagai mediapenyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

          Hasil analisa pada sistem yang dihasilkanterdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.

          Normalisasi

          Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

          UNNORMALIZED

          Tabel 4.1 Tabel Unnormal

          Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

          First Normal Form (INF)

          Gambar 4.7 First Normal Form (1NF)

          Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya.

          Second Normal Form (2NF)

          Gambar 4.8 Second Normal Form (2NF)

          Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

          Third Normal Form (3NF)

          Gambar 4.9 Third Normal Form (3NF)

          Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli,tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detailretur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

          1. Nama File : Supplier
            Akronim : Supp
            Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data supplier
            Tipe File : File Master
            Organisasi File : Index Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 120 karakter
            Primary key : id_supp
          2. Tabel 4.2 Tabel Supplier


          3. Nama File : Faktur Beli
            Akronim : Fb
            Fungsi : Untuk menyimpan data faktur beli yang diberikan oleh supplier kepada admin
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 15 karakter
            Primary key : no_fb
          4. Tabel 4.3 Tabel Faktur Beli


          5. Nama File : Detail Faktur Beli
            Akronim : -
            Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang masuk
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 30 karakter
            Primary key : -
          6. Tabel 4.4 Detail Faktur Beli


          7. Nama File : Surat Barang Masuk
            Akronim : sbm
            Fungsi : Untuk menyimpan data surat barang masuk
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 10 karakter
            Primary key : no_sbm
          8. Tabel 4.5 Tabel Surat Barang Masuk


          9. Nama File : Retur Beli
            Akronim : rb
            Fungsi : Untuk menyimpan dan menetahui data retur beli
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 18 karakter
            Primary key : no_rb
          10. Tabel 4.6 Tabel Retur Beli


          11. Nama File : Detail Retur beli
            Akronim : -
            Fungsi : Untuk mengetahui jumlah data retur beli
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 28 karakter
            Primary key : -
          12. Tabel 4.7 Tabel Detail Retur Beli


          13. Nama File : Barang
            Akronim : brg
            Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang
            Tipe File : File Master
            Organisasi File : Index Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 59 karakter
            Primary key : id_brg
          14. Gambar 4.8 Tabel Barang


          15. Nama File : Detail Barang
            Akronim : -
            Fungsi : Untuk menyimpan data faktur beli yang diberikan oleh supplier kepada admin
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Index Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 26 karakter
            Primary key : -
          16. Tabel 4.9 Tabel Detail Barang


          17. Nama File : Jenis Barang
            Akronim : jenis
            Fungsi : Untuk mengetahui data jenis barang
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 64 karakter
            Primary key : id_jenis
          18. Tabel 4.10 Tabel Jenis Barang


          19. Nama File : Satuan Barang
            Akronim : satuan
            Fungsi : Untuk mengetahui data satuan barang
            Tipe File : File Master
            Organisasi File : Index Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 33 karakter
            Primary key : id_satuan
          20. Tabel 4.11 Tabel Satuan


          21. Nama File : Kasir
            Akronim : karyawan
            Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan
            Tipe File : File Master
            Organisasi File : Index Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 14 karakter
            Primary key : id_karyawan
          22. Tabel 4.12 Tabel Kasir


          23. Nama File : Faktur Jual
            Akronim : Fj
            Fungsi : Untuk menyimpan data faktur jual
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 24 karakter
            Primary key : no_fb
          24. Tabel 4.13 Tabel Faktur Jual


          25. Nama File : Detail Faktur Jual
            Akronim : -
            Fungsi : Untuk menyimpan data faktur jual yang diberikan oleh kasir kepada admin
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 28 karakter
            Primary key : -
          26. Tabel 4.14 Tabel Detail Faktur Jual


          27. Nama File : Surat Barang Keluar
            Akronim : sbk
            Fungsi : Untuk menyimpan data surat barang keluar
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 18 karakter
            Primary key : no_sbk
          28. Tabel 4.15 Tabel Surat Barang Keluar


          29. Nama File : Retur Jual
            Akronim : rj
            Fungsi : Untuk menyimpan dan menetahui data retur jual
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 16 karakter
            Primary key : no_rb
          30. Tabel 4.16 Tabel Retur Jual


          31. Nama File : Detail Retur Jual
            Akronim : -
            Fungsi : Untuk mengetahui jumlah data retur jual
            Tipe File : File Transaksi
            Organisasi File : Sequential
            Media : Harddisk
            Panjang record : 22 karakter
            Primary key : -
          32. Tabel 4.17 Tabel Detail Retur Jual


          Flowchart Program Yang Diusulkan

          Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchartprogram untuk Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, yaitu:

          Flowchart Program Untuk Login Admin

          Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Login Admin

          Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini terdiri dari:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.
          2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.
          3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
          4. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, supplier, kasir, faktur beli, faktur jual, grafik, dan laporan.

          Flowchart Program Untuk Menu Barang

          Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Menu Barang

          Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.
          2. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.
          3. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id Jenis, Id Satuan, Harga Jual, dan Stok Barang”,jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            2. Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
            3. Pada decisionsubmenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id Jenis, Nama Jenis, dan Keterangan Jenis”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            4. Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
            5. Pada decisionsubmenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id Satuan dan Keterangan Satuan”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            6. Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

          Flowchart Program Untuk Menu Supplier

          Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Supplier

          Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu supplier.
          2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “Supplier” yang mempunyai submenu “Create Supplier dan Manage Supplier”.
          3. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Create Supplier” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id Supp, Nama Supp, Alamat Supp, dan Telp Supp”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            2. Pada decision submenu “Manage Supplier” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

          Flowchart Program Untuk Menu Kasir

          Gambar 4.13 Flowchart Program Untuk Menu Kasir

          Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu kasir.
          2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kasir dan Manage Kasir”.
          3. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Create Kasir” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari“Id Karyawan dan Nama Karyawan”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            2. Pada decision submenu “Manage Kasir” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

          Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli

          Tabel 4.14 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli

          Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Monitoring Inventory ControlPada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu faktur beli.
          2. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Faktur Beli, Manage Faktur Beli, Create Surat Barang Masuk, Manage Surat Barang Masuk, Create Retur Beli, dan Manage Retur Beli”.
          3. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Create Faktur Beli” terdapat form input data faktur beli yang terdiri dari “No Faktur Beli, Tanggal Faktur Beli, Id Supp, Id Barang, Qty Faktur Beli, Tanggal Produksi, Tanggal Masuk, Tanggal Kadaluarsa, dan Harga Beli”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            2. Pada decision submenu “Manage Faktur Beli” terdapat 3 (tiga) decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
            3. Pada decision submenu “Create Surat Barang Masuk” terdapat form input data surat barang masuk yang terdiri dari “Nomor Surat Barang Masuk, Tanggal Surat Barang Masuk, dan Nomor Faktur Beli”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            4. Pada decision submenu “Manage Surat Barang Masuk” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
            5. Pada decision submenu “Create Retur Beli” terdapat form input data retur beli yang terdiridari “Nomor Retur Beli, Tanggal Retur Beli, Nomor Faktur Beli, Id Barang, Qty Barang, dan Harga Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            6. Pada decision submenu “Manage Retur Beli” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”

          Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual

          Gambar 4.15 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual

          Dapat dijelaskan gambar 4.15 flowchart program untuk menu faktur jual pada “Sistem Monitoring Inventory ControlPada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu faktur jual.
          2. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Jual” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Faktur Jual, Manage Faktur Jual, Create Surat Barang Keluar, Manage Surat Barang Keluar, Create Retur Jual, dan Manage Retur Jual”.
          3. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Create Faktur Jual” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “No Faktur Jual, Tanggal Faktur Jual, Total Faktur Jual, Id Barang, Qty Faktur Beli, dan No Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            2. Pada decision submenu “Manage Faktur Jual” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
            3. Pada decision submenu “Create Surat Barang Keluar” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “Nomor Surat Barang Keluar, Tanggal Surat Barang Keluar, dan Nomor Faktur Jual”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            4. Pada decision submenu “Manage Surat Barang Keluar” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
            5. Pada decision submenu “Create Retur Jual” terdapat form input data retur jual yang terdiri dari “Nomor Retur Jual, Tanggal Retur Jual, Nomor Faktur Jual, Id Barang, dan Qty Retur Jual”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
            6. Pada decision submenu “Manage Retur Beli” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

          Flowchart Program Untuk Menu Laporan

          Gambar 4.16 Flowchart Program Untuk Menu Laporan

          Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.
          2. 9 (sembilan) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Barang Masuk, Laporan Barang Keluar, Laporan Stok Barang, Laporan Stok Minim, Laporan Barang Kadaluarsa, Laporan Retur Beli, Laporan Retur, dan Retur Jual”.
          3. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
            1. Pada decision submenu “Laporan Barang Masuk” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            2. Pada decision submenu “Laporan Barang Keluar” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            3. Pada decision submenu “Laporan Stok Barang” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            4. Pada decision submenu “Laporan Stok Minim” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            5. Pada decision submenu “Laporan Barang Kadaluarsa” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            6. Pada decision submenu “Laporan Retur Beli” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
            7. Pada decision submenu “Laporan Retur Jual” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

          Flowchart Program Untuk Menu Grafik

          Gambar 4.17 Flowchart Program Untuk Menu Grafik

          Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:

          1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.
          2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

          Rancangan Program

          HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

          Gambar 4.18 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)


          Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

          1. Nama program : Login
            Fungsi program : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Monitoring Inventory Control CV. Cihanjuang Budi Jaya
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Jalankan program
            2. Menampilkan halaman login, lalu input username dan password
            3. Klik login untuk menyatakan bahwa username dan password sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama
            4. Jika salah memasukan username dan password maka akan muncul pesan “Incorrect username or password”
          2. Nama program : Menu Utama
            Fungsi program : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, Supplier, Kasir, Faktur Beli, Faktur Jual, Grafik, Laporan, dan Logout.
          3. Nama program : Home
            Fungsi program : Sebagai tampilan awal Sistem Monitoring Inventory Control setelah berhasil melakukan “Login”
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program : Setelah berhasil melakukan “Login” dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.
          4. Nama program : Barang
            Fungsi program : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam gudang
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Barang” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.
              1. Klik “Create Barang” untuk input data barang
              2. Klik “Manage Barang” untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:
                1. Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data barang.
                2. Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data
                3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
              3. Klik “Create Jenis Barang” untuk input data jenis barang
              4. Klik “Manage Jenis Barang” untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:
                1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data jenis barang.
                2. Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah jenis barang
                3. Jika “delete” yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
              5. Klik “Create Satuan Barang” untuk input data satuan barang
              6. Klik “Manage Satuan Barang” untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:
                1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data jenis barang.
                2. Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah jenis barang
                3. Jika “delete” yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
          5. Nama program : Supplier
            Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui data supplier.
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Supplier” yang terdapat 2 (dua) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Supplier dan Manage Supplier

            2. Klik “Create Supplier” untuk input data supplier
            3. Klik “Manage Supplier” untuk dapat view, update, dan delete data supplier. Dapat dijelaskan seperti:
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data supplier.
              2. Jika memilih “update” dapat merubah data supplier, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah supplier
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
          6. Nama program : Kasir
            Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui nama karyawan dan Id karyawan CV. Cihanjuang Budi Jaya
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Kasir” yang terdapat 2 (dua) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Kasir dan Manage Kasir
            2. Klik “Create Kasir” untuk input data karyawan
            3. Klik “Manage Kasir” untuk dapat view, update, dan delete data karyawan. Dapat dijelaskan seperti:
            1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data karyawan dengan dilengkapi nama karyawan dan Id karyawan.
            2. Jika memilih “update” dapat merubah data karyawan, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data karyawan
            3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
          7. Nama program : Faktur Beli
            Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang masuk disertai jumlah barang dan tanggal kadaluarsa barang yang diperoleh dari supplier.
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Faktur Beli” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Faktur Beli, Manage Faktur Beli, Create Surat Barang Masuk, Manage Surat Barang Masuk, Create Retur Beli, dan Manage Retur Beli.
            2. Klik “Create Faktur Beli” untuk input data faktur beli yang di dalamnya terdapat nama supplier, nama barang, jumlah barang, harga barang, dan juga input tanggal kadaluarsa yang terdapat pasa masing-masing barang.
            3. Klik “Manage Faktur Beli” untuk dapat view, update, dan delete data faktur beli. Dapat dijelaskan seperti:
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data-data barang masuk.
              2. Jika memilih “update” dapat data faktur beli, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data faktur beli yang tersedia
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
            4. Klik “Create Surat Barang Masuk”untuk input surat barang masuk yang berperan sebagai lampiran faktur beli yang diperoleh dari supplier yang di dalamnya terdapat nomor surat barang masuk, tanggal surat barang masuk, dan nomor fakturbeli.
            5. Klik “Manage Faktur Beli” untuk dapat view, update, dan delete data faktur beli. Dapat dijelaskan seperti:
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data surat barang masuk..
              2. Jika memilih “update” dapat data surat barang masuk., kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data surat barang masuk. yang tersedia
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
            6. Klik “Create Retur Beli” untuk input data retur beli yang diakibatkan rusaknya barang
            7. Klik “Manage Retur Beli” untuk input data retur beli yang diakibatkan rusaknya barang.
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data retur beli barang yang akan diserahkan kepada supplier.
              2. Jika memilih “update” dapat merubah data retur beli, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data retur beli yang tersedia.
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


          8. Nama program : Faktur Jual
            Fungsi program :Untuk menyimpan dan mengetahui data barang keluar yang disertai jumlah barang yang ditentukan oleh masa efektif pakai barang yang diperoleh dari tanggal kadaluarsa sesuai informasi pada faktur jual yang diberikan oleh kasir sesuai pesanan pelanggan.
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Faktur Jual” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Faktur Jual, Manage Faktur Jual, Create Surat Barang Keluar, Manage Surat Barang Keluar, Create Retur Jual, dan Manage Retur Jual.
            2. Klik “Create Faktur Jual” untuk input jumlah data barang pada faktur jual yang di dalamnya terdapat nama supplier, nama barang, jumlah barang, dan juga nama karyawan yang ditugaskan untuk mengirim barang.
            3. Klik “Manage Faktur Jual” untuk dapat view, update, dan delete data faktur jual. Dapat dijelaskan seperti:
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data-data barang keluar.
              2. Jika memilih “update” dapat data faktur jual, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data faktur jual yang tersedia
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
            4. Klik “Create Surat Barang Keluar” untuk input surat barang keluar yang berperan sebagai lampiran faktur jual yang diperoleh dari kasir yang didalamnya terdapat nomor surat barang keluar, tanggal surat barang keluar, dan nomor faktur jual.
            5. Klik “Manage Surat Barang Keluar” untuk dapat view, update, dan delete data surat barang keluar. Dapat dijelaskan seperti:
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat data surat barang keluar.
              2. Jika memilih “update” dapat data surat barang keluar, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data surat barang keluar. yang tersedia
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
            6. Klik “Create Retur Jual” untuk input data retur jualyang diakibatkan rusaknya barang
            7. Klik “Manage Retur Jual” untuk input data retur jual yang diakibatkan rusaknya barang.
              1. Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data retur jual barang yang akan didapatkan dari pelanggan.
              2. Jika memilih “update” dapat merubah data retur jual, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data retur jual yang tersedia.
              3. Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
          9. Nama program : Grafik
            Fungsi program : Untuk menampilkan data-data laporan yang dibutuhkan oleh CV. Cihanjuang Budi Jaya
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program : Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Grafik” dan setelah di klik akan terlihat grafik stok barang di dalam gudang CV. Cihanjuang Budi Jaya.
          10. Nama program : Laporan
            Fungsi program : Untuk melihat grafik stok barang
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Laporan” yang terdapat 7 (tujuh) sub menu laporan, yang terdiri dari: Laporan Barang Masuk, Laporan Barang Keluar,Laporan Stok Barang, Laporan Stok Minim, Laporan Barang Kadaluarsa, Laporan Retur Beli, dan Laporan Retur Jual.
            2. Klik “Laporan Barang Masuk”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang masuk. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang masuk untuk diberikan kepada pimpinan.
            3. Klik “Laporan Barang Keluar”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang kaluarsa. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang keluar untuk diberikan kepada pimpinan.
            4. Klik “Laporan Stok Barang”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan stok barang yang ada di dalam gudang. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan stok barang untuk diberikan kepada pimpinan sebagai informasi tentang persediaan barang yang ada di dalam gudang.
            5. Klik “Laporan Stok Minim”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan stok minim. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan stok minim untuk diberikan kepada pimpinan sebagai informasi bahwa persediaan di dalam gudang sudah mendekati batas stok minimal barang dan untuk menjaga kestabilan persediaan barang di dalam gudang agar tetap terjaga.
            6. Klik “Laporan Barang Kadaluarsa”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang kadaluarsa. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang yang sudah mendekati batas minimal masa efektif pakai yang telah ditentukan oleh perusahaan dan laporan akan diserahkan kepada pimpinan.
            7. Klik “Laporan Retur Beli”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan retur beli. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan retur beli untuk diberikan kepada pimpinan.
            8. Klik “Laporan Retur Jual”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan retur jual. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan retur jual untuk diberikan kepada pimpinan.
          11. Nama program : Logout
            Fungsi program : Untuk keluar dari program menu utama
            Bahasa Pemrograman : PHP
            Proses program : Dapat melakukan klik pada menu “Logout” untuk dapat keluar dari sistem Monitoring Inventory Control.

          Rancangan Prototype

          Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Inventory Control yang akan dibuat, yaitu:

          Prototype Halaman Login Admin

          Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin


          Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya

          Gambar 4.20 Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya


          Prototype Halaman Data Barang

          Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang


          Prototype Halaman Jenis Barang

          Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang


          Prototype Halaman Satuan Barang

          Gambar 4.23 Prototype Halaman Satuan Barang


          Prototype Halaman Data Supplier

          Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Supplier


          Prototype Halaman Data Karyawan

          Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Karyawan


          Prototype Halaman Data Faktur Beli

          Gambar 4.26 Prototype Halaman Data Faktur Beli


          Prototype Halaman Surat Barang Masuk

          Gambar 4.27 Prototype Halaman Surat Barang Masuk


          Prototype Halaman Retur Beli

          Gambar 4.28 Prototype Halaman Retur Beli


          Prototype Halaman Data Faktur Jual

          Gambar 4.29 Prototype Halaman Data Faktur Jual


          Prototype Halaman Surat Barang Keluar

          Gambar 4.30 Prototype Halaman Surat Barang Keluar


          Prototype Halaman Retur Jual

          Gambar 4.31 Prototype Halaman Retur Jual


          Prototype Halaman Grafik Barang

          Gambar 4.32 Prototype Halaman Grafik Barang


          Prototype Halaman Laporan Barang Masuk

          Gambar 4.33 Prototype Halaman Laporan Barang Masuk


          Prototype Halaman Laporan Barang Keluar

          Gambar 4.34 Prototype Halaman Laporang Barang Keluar


          Prototype Halaman Laporan Stok Barang

          Gambar 4.35 Prototype Halaman Laporan Stok Barang


          Prototype Halaman Laporan Stok Minim

          Gambar 4.36 Prototype Halaman Laporan Stok Minim


          Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa

          Gambar 4.37 Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa


          Prototype Halaman Laporan Retur Beli

          Gambar 4.38 Prototype Halaman Laporan Retur Beli


          Prototype Halaman Laporan Retur Jual

          Gambar 4.39 Prototype Halaman Laporan Retur Jual

          Konfigurasi Sistem

          Spesifikasi Hardware

          Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistemadalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu::

          1. Processor  : Intel Core i5
          2. Monitor  : Accer 14”
          3. Mouse  : Ps2
          4. RAM  : 2 GB
          5. HD  : 500 GB
          6. Keyboard  : Compatible Ps2
          7. Printer  : Canon Ip1800 Series
          8. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

          Aplikasi Yang Digunakan

          Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

          1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
          2. Microsoft Office 2007
          3. Xampp
          4. Dreamweaver CS6

          Hak Akses

          Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala gudang, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin CV. Cihanjuang Budi Jaya.

          Testing

          Metode Implementasi

          Implementasi program Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

          Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan outputyang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudahbenar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

          Pengujian Blackbox

          Pengujian Black Box Pada Login Admin

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.18 Tabel Pengujian Black box Pada Login Admin

          Pengujian Black Box Pada Menu Barang

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.19 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Barang

          Pengujian Black Box Pada Menu Supplier

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu supplier, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.20 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Supplier

          Pengujian Black Box Pada Menu Kasir

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu kasir, yaitu sebagai berikut:

          Gambar 4.G

          Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Beli

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu faktur beli, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 2.22 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Faktur Beli

          Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Jual

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu faktur jual, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 2.22 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Faktur Jual

          Pengujian Black Box Pada Menu Laporan

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu laporan, yaitu sebagai berikut:

          Tabel 4.24 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan

          Evaluasi

          Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

          Schedulle Implementasi

          Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

          Tabel 2.5 Schedulle Implementasi

          Estimasi Biaya

          Tabel 4.26 Estimasi Biaya


          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II ini adalah sebagai berikut:

          1. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menyediakan informasi tagihan keuangan dengan cepat, karena masih menggunakan sistem tagihan keuangan manual dengan Microsoft Excel dan buku untuk ekspedisi atau catatan setiap bagian sehingga sering terjadi kesalahan letak berkas yang salah dan pencarian data yang lama, karena monitoring tagihan keuangan pada PT. Angkasa Pura II masih menggunakan Microsoft Excel dan buku maka Sistem yang berjalan saat ini belum optimal, data yang disajikan belum lengkap dan detail.
          2. Berdasarkan hasil analisa, maka perancangan sistem informasi monitoring tagihan keuangan ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti perancangan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Dan Class Diagram yang dibuat menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. penulis membuat database yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi MySQL. Kemudian sistem tersebut dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dengan software Adobe Dreamweaver CS5. Hasil rancangan aplikasi ini membantu PT. Angkasa Pura II dalam melaksanakan monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi,diantaranya sistem lebih cepat penginputan, pencarian data yang lebih cepat dengan detail, serta data yang tersimpan aman di database sehingga tidak terjadi kehilangan data dan penggunan buku sebagai catatan.
          3. Sistem informasi monitoring tagihan keuangan karyawan/satuan teknisi ini dibangun melalui perancangan database dan perancangan aplikasi, MySQL digunakan untuk membangun database berfungsi untuk menampung data dengan struktur tabel yang sesuai kebutuhan, sementara perancangan aplikasinya sebagai user interface, sehingga dapat menyediakan informasi yang cepat dan akurat.

          Saran

          Dengan mengamati langsung Sistem Informasi Monitoring tagihan keuangan karyawan pada PT. Angkasa Pura II maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut:

          1. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
          2. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.
          3. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

          Daftar Pustaka

          1. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
          2. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
          3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
          4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta.
          5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta
          6. Tanti, Lili. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Journal CCIT Vol.3 No.2 Januari 2009:208 : Tangerang
          7. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
          8. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
          9. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
          10. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
          11. 11,0 11,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
          12. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
          13. Puspitasari. Nia, dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan TAspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PY. Telkom Area Blora). Semarang: Universitas Diponegoro.
          14. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nasution
          15. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
          16. Irwansyah, Muhammad Azhar, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Apotek Berbasis Client-Server. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
          17. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
          18. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
          19. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Murad
          20. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
          21. 21,0 21,1 21,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
          22. 22,0 22,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
          23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
          24. 24,0 24,1 24,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
          25. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mustakini
          26. 26,0 26,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
          27. 27,0 27,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
          28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 28,5 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
          29. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
          30. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Nugroho
          31. 31,0 31,1 31,2 31,3 31,4 31,5 31,6 31,7 31,8 Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
          32. Kadir. Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
          33. 33,0 33,1 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
          34. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
          35. Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
          36. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

          Daftar Lampiran

          DAFTAR LAMPIRAN

          LAMPIRAN A

          Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
          Lampiran A.1  : Validasi Skripsi
          Lampiran A.2  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
          Lampiran A.3  : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
          Lampiran A.4  : Surat Pengantar Observasi Skripsi
          Lampiran A.5  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
          Lampiran A.6  : Kartu Bimbingan Skripsi
          Lampiran A.7  : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
          Lampiran A.8  : Daftar Nilai
          Lampiran A.9  : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
          Lampiran A.10 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
          Lampiran A.11 : Formulir Final Presentasi Skripsi
          Lampiran A.12 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
          Lampiran A.13 : Sertifikat Prospek 2011
          Lampiran A.14 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
          Lampiran A.15 : Sertifikat Toefl
          Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional
          Lampiran A.17 : Sertifikat Seminar Nasional
          Lampiran A.18 : Sertifikat Raharja Career
          Lampiran A.19 : Sertifikat Juara 1 Untuk Kategori Decision Support and Inteligent System
          Lampiran A.20 : Ijazah SMA
          Lampiran A.21 : Daftar Riwayat Hidup

          LAMPIRAN B

          Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
          Lampiran B.1  : Hasil Wawancara
          Lampiran B.2  : Bukti Observasi

Contributors

Fitri andriyani