SI0811461598

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA

BARU BERBASIS WEB PADA SMA GENTA SYAPUTRA

TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 0811461598

NAMA : Ahmad Zaenudin



JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA

BARU BERBASIS WEB PADA SMA GENTA SYAPUTRA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0811461598
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN BUKU COMPANY PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

CV. INTI SUMATERA GLOBAL

Disusun Oleh :

NIM
: 1021464751
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam era globalisasi saat ini melaju dengan sangat pesat dan informasi yang beredar semakin banyak dan kompleks sehingga dunia pendidikan harus dapatmengikuti perkembangan teknologi terutama dalam bidang teknologi komputer.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Kebutuhan manusia akan informasi pada saat ini menjadi begitu mudah terpenuhi dengan hadirnya internet, yang memungkinkan melakukan transfer informasi hanya denganhitungan detik. Waktu dan ruang tidak lagi menjadi persoalan, kemudahan ini memberikan keuntungan bagi mereka yang jauh dari sumber informasi.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Kebutuhan manusia akan informasi pada saat ini menjadi begitu mudah terpenuhi dengan hadirnya internet, yang memungkinkan melakukan transfer informasi hanya dengan hitungan detik. Waktu dan ruang tidak lagi menjadi persoalan, kemudahan ini memberikan keuntungan bagi mereka yang jauh dari sumber informasi.

SMA Genta Syaputra merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Padaprinsipnya SMA Genta Syaputra selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan, termasuk penerimaan siswa baru. Adanya kebutuhan siswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem penerimaan siswa baru yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yang telah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.

Sistem penerimaan siswa baru yang berjalan saat ini pada SMA Genta Syaputra dilakukan dengan cara manual, berupa pencatatan di kertas, yaitu menggunakan formulir penerimaan siswa baru sehingga dalam pengolahan data memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang sering terjadi kesalahan dalam proses pengerjaannya. Pembuatanlaporan pendaftaran siswa baru masih mengandalkan buku induk sebagai media penyimpanan data laporan sehingga dalam proses pembuatan sangat lamabat dikarenakan harus menungu data terkumpul.

Dengan adanya masalah di atas, maka perlu adanya pembenahan terhadap sistem yangsedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saatini, maka dalam kesempatan ini penulis mengambil judul

Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang terjadi pada SMA Genta Syaputra dalam penanganan penerimaan siswa baru adalah :

  1. Bagaimana prosedur sistem informasi pendaftaran siswa baru pada SMA Genta Syaputra?

  2. Bagaimana membuat sistem pendaftaran siswa baru tersebut secara efektif dan efisien ?

  3. Bagaimana sistem dapat menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai (user) secara akurat dan tepat waktu ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Penelitian hanya dibatasi pada proses Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru berbasis Web Pada SMA Genta Syaputra yaitu dimulai dari pendaftaran, penyeleksian, dan pembayaran registrasi,

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui prosedur sistem penerimaan siswa baru pada SMA Genta Syaputra.

    2. Membuat suatu rancangan sistem penerimaan siswa baru atau memberikan perbaikan sistem penerimaan calon siswa baru yang lama dengan mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

    3. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai (user) secara akurat dan tepat waktu.

    Manfaat Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

      1. Diharapkan hasil peneltian ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan penerimaan siswa baru pada SMA Genta Syaputra Tangerang.

      2. Diharapkan hasil peneletian ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan penerimaan siswa baru pada SMA Genta Syaputra Tangerang.

      3. Diharapkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen SMA Genta Syaputra Tangerang dalam merencanakan pembuatan program penerimaan siswa baru berbasis web.

      Metode Penelitian

      Dalam penyusunan laporan Skripsi ini, maka penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk membantu penelitian dengan metode, antara lain :

      Metode Pengumpulan Data

      1. Observasi (Pengamatan)

        Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMA Genta Syaputra Tangerang. Khususnya di bagian administrasi siswa. Metode ini dikaitkan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting guna membantu dalam analisa serta rancangan dan sebagai langkah untuk selanjutnya pengembangan sistem tersebut.

      2. Metode Wawancara ( Interview Research )

        Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan Bapak Andri selaku stakeholder, di bagian administrasi siswa dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian.

      3. Metode Wawancara ( Interview Research )

        Memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku dan literature review yangberhubungan dengan teori dan laporan penelitian ini.

      Metode Analisa

      Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

      1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

      2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada.

      3. Analize, yaitu menganalisa sistem.

      4. Analize, yaitu menganalisa sistem.

      5. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

      Lokasi Penelitian

      Sistematika Penulisan



      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      1. Definisi Sistem

      Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

      1. Menurut Mustakini (2009:34)[1], bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
      2. Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
      3. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[3],“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

      Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

      Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

      1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
      2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


      2. Karakteristik Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

      1. Komponen Sistem (Components)
        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
      2. Batas Sistem (Boundary System)
        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
        Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface System)
        Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Masukan Sistem (Input System)
        Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Pengolahan Sistem (Processing System)
        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      7. Keluaran Sistem (Output System)
        Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
      8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


      3. Klasifikasi Sistem

      Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[4] :

      1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
        Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
      2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
      3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
        Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
      4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
        Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Admin, Ahmad Zaenudin, Yudhi