SI1622491262

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN TUGAS

LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB PADA

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1622491262


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN

TUGAS LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB

PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1622491262
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020


Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 02001


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN TUGAS

TUGAS LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB

PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1622491262
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Arkan Nur Robby,S.T.,M.M)
 
(Fifit Alfiah, M.Kom)
NID : 14005
 
NID : 17003




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN

TUGAS LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB

PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1622491262
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN

TUGAS LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB

PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1622491262
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 2020
DENNY SANTOSO
NIM. 1622491262


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang memiliki bagian Tata Usaha yang bertugas untuk membuat sebuah penjadwalan tugas kerja lapangan yang dimana harus dicatat dengan cara manual dan harus mamakan waktu yang hingga menjadi kurang efisien dan efektif. Tujuan dari penulisan ini adalah membangun sebuah sistem aplikasi penjadwalan tugas lapangan bagi para pegawai yang ada di Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. Peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa PIECES untuk menganalisa kebutuhan dan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu untuk membuat rancangan model dan desain. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi jadwal tugas lapangan berbasis web yang dibuat dengan PHP sebagai Bahasa pemrogramanya dan MySQL sebagai database. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini memiliki 2 pengguna yaitu admin Tata Usaha yang dimana bertugas dalam mengolah data pegawai dan data jadwal, pegawai dapat melihat jadwal yang telah dibuat oleh admin dan dapat menginput laporan target tugas tersebut.

Kata Kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Tugas Kerja Lapangan, Web.


ABSTRACT

The Central Statistics Agency of Tangerang City has an Administration section tasked with making scheduling of work assignments that must be recorded manually and must equalize the time until it becomes less efficient and effective. The purpose of this paper is to build an application system for scheduling fieldwork for employees in the Central Statistics Agency of the City of Tangerang. Researchers collect data by observing, interviewing, and studying literature. In this study, the authors used the PIECES analysis method to analyze the needs and use the Unified Modeling Language (UML) as a tool for making model designs and designs. This research resulted in a web-based field assignment schedule application made with PHP as a programming language and MySQL as a database. It can be concluded that this application has 2 users, the Administration admin who is tasked with processing employee data and schedule data, employees can see the schedule created by the admin and can input the target report of the task.

Keywords: Application, Scheduling, Field Work Tasks, Web.



KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN TUGAS LAPANGAN BAGI PEGAWAI BERBASIS WEB PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M,T,I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Arkan Nur Robby, S.T., M.M. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  5. Ibu Fifit Alfiah, S.Kom., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Eko Subiyanto selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam kelancaran proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa/i di Universitas Raharja.


Tangerang, 2020
DENNY SANTOSO
NIM. 1622491262


Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal
  2. Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Fasilitas
  9. Tabel 4.3 Tabel Form Keluhan
  10. Tabel 4.4 Tabel Tabel Jenjang
  11. Tabel 4.5 Tabel Mahasiswa
  12. Tabel 4.6 Tabel Pelayanan
  13. Tabel 4.7 Tabel Program
  14. Tabel 4.8 Tabel 4.8 Tabel User
  15. Tabel 4.9 Tabel User
  16. Tabel 4.10 Tabel 4.10 Black Box Testing Pada Menu Form Keluhan
  17. Tabel 4.11 TTabel 4.11 Schedule Implementasi
  18. Tabel 4.12 Tabel 4.12 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kota Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan
  4. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan
  5. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Admin
  6. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Pegawai
  7. Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Admin
  8. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Pegawai
  9. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  10. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login
  11. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Menu Dashboard
  12. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Menu Fasilitas
  13. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Menu Jenjang
  14. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Menu Mahasiswa
  15. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Menu Pelayanan
  16. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Menu Program
  17. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Menu User
  18. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Menu Laporan Form Keluhan Admin
  19. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Menu Form Keluhan Mahasiswa
  20. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Menu History Keluhan

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemakaian internet sebagai sarana pengolahan informasi kian pesat dan terbukti sangat ampuh, maka tak heran saat ini hampir semua perusahaan dan berbagai organisasi masyarakat mulai membangun sebuah aplikasi website, blog, atau media sosial lainnya guna memanfaatkan hal tersebut. Informasi yang disebarkan pun sangat beragam mulai dari profil perusahaan hingga informasi-informasi yang ditunjukan untuk anggota sebuah lembaga organisasi tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS, dahulu Biro Pusat Statistik), merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional. Dalam tata strukturnya, BPS langsung dibawah presiden. BPS terbagi kedalam tiga tingkatan, BPS Pusat, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/ Kota (Badan Pusat Statistik).

Pada saat ini, aplikasi kalender berbasis web sudah dipakai secara luas. Banyak perusahaan dan perguruan tinggi yang menggunakan aplikasi kalender berbasis web untuk mengelola berbagai kegiatan, misalnya menggunakan kalender untuk menjadwal kegiatan akademik, membuat kalender pribadi, hingga untuk mengatur jadwal penugasan. Terutama pada Badan Pusat Statistik kota Tangerang.

Dalam proses yang berjalan saat ini Badan Pusat Statistik Kota Tangerang masih harus membuat sebuah kalender besar dalam pengelolaan jadwal penugasan bagi para pegawai yang dimana admin harus membuatnya secara manual lalu mencetak dengan media kertas. Dengan sering terjadinya beberapa masalah seperti, kesalahan dalam melakukan proses penginputan dan bahkan kehilangan buku penjadwalan tersebut. Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang ada agar admin bisa dapat lebih cepat dalam proses penginputan dan pengolahan dalam membuat sebuah jadwal penugasan bagi para pegawai dan dapat menerima laporan lebih cepat dan akurat.

Berdasarka uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penjadwalan Penugasan Pegawai Berbasis Web Pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka diperoleh rumusan masalah, sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang?
  2. Apa saja kendala yang sering dialami dalam proses penginputan dan pembuatan jadwal pegawai yang berjalan saat ini pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang?
  3. Bagaimana merancang sebuah sistem pembuatan jadwal tugas pegawai pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang?

Ruang Lingkup

Berdasarkan pada permasalahan yang ada, penulis membatasi laporan ini hanya pada pembuatan jadwal, penginputan tugas dan target pekerjaan bagi setiap pegawai bertujuan sebagai penilaian kinerja.

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan maka dibuatlah tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

  1. Agar Badan Pusat Statistik Kota Tangerang memiliki sistem aplikasi berbasis web dalam pengolahan jadwal tugas pegawai.
  2. Memudahkan admin dalam melakukan proses penginputan dan penyampaian informasi.
  3. Agar pegawai lebih mudah dalam memperoleh informasi tugas kerja yang diberikan oleh admin.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, sebagai berikut :

  1. Badan Pusat Statistik Kota Tangerang akan memiliki sebuah sistem yang baru dalam proses pembuatan jadwal tugas bagi pegawai.
  2. Membantu admin dalam mengolah data-data jadwal dan tugas pegawai menjadi lebih cepat dan efisien.

Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja pikir dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara teknis bagaimana mengisi atau melakukan hasil dari pemahaman tersebut. Untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Adapun metode-metode tersebut akan dipaparkan di bawah ini:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian laporan skripsi ini, peneliti melakukan metode-metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Method)

    Pada metode ini, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan prosedur pengolahan data jadwal pegawai agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

  2. Metode Wawancara (Interview Method)

    Pada metode ini, penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab kepada stakeholder atau pembimbing lapangan agar penulis dapat memahami yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Pustaka (Literature Method)

    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Analisa PIECES

    Analisa PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency) dan pelayanan (Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Setelah peneliti menganalisa dengan metode tersebut, maka peneliti juga melakukan analisa terhadap prosedur system berjalan dan menggambarkannya menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram), selanjutnya peneliti membuat elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan sistem.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini peneliti akan menggambarkan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan diagram UML (Unified Modelling Language) yang diantaranya sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram adalah rancangan sistem dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satu sistem.
  2. Activity Diagram adalah rangkaian aliran dari aktivitas digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.
  3. Sequence Diagram adalah gambaran kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem.
  4. Class Diagram adalah gambaran rancangan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara pewarisan, asosiasi dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan beberapa tool berupa software, yaitu sebagai berikut :

  1. Visual Paradigm for UML Enterprises Edition 8, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram.
  2. XAMPP Version v3.2.4 adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
  3. MySQL adalah database yang akan digunakan.

Metode Pengujian

Metode pengujian sistem yang digunakan peneliti adalah Metode Black Box Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal,.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun laporan Skripsi ini maka, peneliti mengelompokkan penulisan Skripsi ini dalam beberapa bab penulisan, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode testing yang digunakan serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review, analisa sistem, serta teori-teori yang berhubungan dengan pembuatan penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini, membahas sejarah singkat Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, struktur organisasi permasalahan yang dihadapi, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemehacan masalah, user requirement menggunakan elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi sebagai landasan men-desain sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini penulis akan menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data dan dalam bentuk diagram rancangan sistem yang menggunakan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan program, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan serta penyempurnaan laporan skripsi ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Bangun

Pengertian Rancang Bangun

Menurut Maulani dkk dalam Jurnal ICIT Vol. 4 No. 2 (2018:157)[1],“Rancang bangun adalah menciptakan dan membuat suatu aplikasi ataupun sistem yang belum ada pada suatu instansi atau objek tersebut”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa rancang bangun adalah gambaran dari sistem untuk menciptakan sistem baru atau memperbaharui sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Menurut Mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[2],“sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk melaksanakan kegiatan pokok.

Karakterisitik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3)[3], adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen

    Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

  5. Masukkan sistem (input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

  6. Keluaran sistem (output)

    Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

  7. Pengolah sistem

    Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.

  8. Sasaran sistem

    Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6-7)[3], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem 11 reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Data

Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[4]mengatakan, data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization (data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1)[5], data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa data merupakan sekumpulan fakta yang didalamnya berisi tulisan atau gambar untuk melakukan pendekatan bisnis.

Pengertian Informasi

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[6], informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[7], informasi adalah kumpulan data yang diproses dan diolah menjadi data yang memiliki arti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan dipahami.

Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna dan memiliki arti bagi penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri yang dikutip oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016 : 10)[8], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutapean (2015 : 12-13)[3], bahwa nilai informasi ditemtukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras : merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya untuk analisis : merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk tempat dan factor control lingkungan : Biaya ini setengah berubah / semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya perubahan : Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya operasi : Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Suryana dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80)[9], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen (bersumber dari wikipedia).

Menurut Rahayu dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:3)[10], sistem infomasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan elemen saling berinteraksi yang data yang dikelola untuk diproses menjadi suatu bentuk yang dapat dipahami.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:13)[11], terdapat beberapa komponen sistem informasi:

  1. Blok Masukan (input block) : data yang masuk ke dalam sistem informasi.
  2. Blok Model (model block) : kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang terseimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (output block) : hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang serbaguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (technology block) : alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
  5. Blok Basis Data (database block) : kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
  6. Blok Kendali (control block) : komponen yang mengendalikan gangguan terhadapat sistem informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Pengertian Analisa Sistem

Menurut Yahya dalam Jurnal SIMETRIS Vol. 7 No.1 (2016:4)[12], analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:7)[13], analisa sistem yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah kegiatan untuk mengindentifikasi sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan yang ada supaya dapat memodifikasi sesuai kebutuhan yang diperlukan.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[14], analisa sistem memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan pada saat penelitian yang terdiri dari:

  1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Pengertian Analisa PIECES

Menurut Priyanto dan Fanji (2017:188)[15], analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat.

Menurut Nurjamiyah dan Arie dalam jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 (2018)[16], PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik.

Menurut Widiati (2016:106)[17], analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa analisa PIECES adalah metode untuk menganalisa sistem dari segi kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan agar memperoleh pokok permasalahan.

Komponen PIECES

Dalam PIECES terdapat enam komponen yang dapat digunakan dalam evaluasi kepuasan pengguna sistem informasi, yaitu:

  1. Performance (Kehandalan) Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah atau program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  2. Information (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
  3. Economic (Ekonomi) Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
  4. Control (Kendali) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
  5. Eficiency (Efsiensi) menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
    3. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    4. Data diproses secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Service (Pelayanan) Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut:
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
    4. Sistem tidak mudah digunakan
    5. Sistem tidak fleksibel

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Pengertian Website

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 1 No. 1 (2017:52)[18], website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

Menurut Abdullah (2015:1)[19], web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet.

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:23)[20], website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa website merupakan situs berupa halaman – halaman yang berisi informasi text, gambar, video, audio, animasi yang bersifat dinamis dan saling terkait.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo dkk dalam jurnal Sistem Informasi Vol. 8 No. 2 (2015)[21], UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[22], The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system. (UML adalah bahasa untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat, mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak yang intensif).

Menurut Mulyani (2017:48)[23], Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan pengertian dari Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak atau berorientasi dengan objek.

Bangunan Dasar UML

Untuk memahami UML, kita membutuhkan model konseptual dari ”bahasa” ini. Metodologi UML menggunakan 3 bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang dikembangkan, yaitu:

  1. Benda (Things)
  2. Relasi (Relationship)
  3. Diagrams

Setiap bangunan dasar dapat diterapkan sepanjang tahap pengembangan sistem. Ketiga jenis bangunan dapat digunakan secara saling melengkapi satu sama lain.

Tipe-tipe Diagram UML

  1. Usecase Diagram

    Menurut Sukma Kharisma Vol. 12 No. 35 (2017:4)[24], Usecase diagram menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem.

  2. Activity Diagram

    Menurut Maimunah dalam Jurnal CERITA Vol. 1 No.2 (2016:26)[25], Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Mulyani (2017: 249)[23], Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah usecase.

  4. Class Diagram

    Menurut Mulyani (2017: 249)[23], Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka.

Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Menurut Prasetyo (2015:22)[26], database adalah tempat media penyimpanan data kita dalam membuat sebuah program yang berisikan table, field, dan record yang diselimuti namaya DBMS (database Management System).

Menurut Ladjamudin yang dikutip oleh Canggih dalam jurnal INFORMA Vol. 1 No. 2 (2015:10)[27], database merupakan sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Menurut Indrajani (2015:70)[28], basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Bedasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang terkomputerisasi yang berisikan tabel, fields, dan record.

Jenis Database yang digunakan

  1. MySQL

    Menurut Albar dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No.2 (2017:254)[29], MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data.

  2. XAMPP

    Menurut bulla dkk dalam International Journal od Engineering Science and Computing (2017:12632)[30],XAMPP is a free and open source cross-platfrom web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming Languages (XAMPP adalah web server platform cross-platfrom gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl).

  3. PHP

    Menurut Enterprise (2017:1)[31], mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Menurut Rahayu dkk dalam CCIT Jurnal Vol.9 No.1 (2015: 53)[32], PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

  4. Webserver

    Menurut Fathyansyah yang dikutip oleh Prayitno dalam Jurnal IJSE Vol. 1 No.1 (2015:2)[33], pengertian web server adalah server web (web server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atau berkas–berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai.

Konsep Dasar Testing

Pengertian Testing

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CSRID Vol 8, No 1 (2016)[34], testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi.

Menurut Mustaqbal dalam Jurnal JITTER Vol. 1 No. 3 (2015:1)[35], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa testing adalah proses pengujian dari program yang ada untuk menemukan kesalahan.

Jenis-jenis pengujian Testing

Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak menurut khan dalam Mustaqbal dkk (2015:30)[35], antara lain:

  1. Pengujian White Box merupan pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan menggunakan struktur control dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian kedalam beberapa kasus pengujian.
  2. Pengujian Black Box Testing adalah salah satu cara pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Konsep Dasar Elisitasi

Pengertian Elisitasi

Menurut Iqbal Hanafri dkk dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 (2017:7)[36], elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Sofiana dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang Vol. 2 No. 1 (2017:2)[37], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan sistem berdasarkan sistem baru atau sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan stakeholder.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tahapan-tahapan, sebagai berikut:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh hasil rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Berisi hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disetujui oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Ialah requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti desirable. Ialah requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunkan dalam pembentukan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti inessential. ialah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III

    Berisi hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L)  : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi adalah hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[38], “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah.

Langkah-Langkah Literature Review

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016)[39], Manfaat literature review antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan membangun diatas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelayanan keluhan ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu metode penelitian yang akan dilakukan, bentuk literature review sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ninda Lutfiani, Wahyu Setya Wardana[40] pada Jurnal Teknoinfo, Vol 12, No. 2, 2018. Mengenai “Penjadwalan Agenda Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Secara Online Menggunakan Google Calendar” disimpulkan bahwa kalender memiliki berbagai fungsi lainya, yaitu salah satunya berfungsi sebagai pengingat atau reminder, dan digunakan untuk membuat note atau catatan pada hari tersebut.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini, Priyatna Abdul Azis[41] pada Technomedia Journal (TMJ), Vol. 2 No. 2 2018 mengenai “Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada Pestta+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi Raharja” dapat disimpulkan bahwa sistem generate penjadwalan sidang TA/Skripsi pada perguruan tinggi merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis Yii Framework di mana sistem dapat mempermudah penjadwalan secara efektif dan efisien. Dalam pembuatan sistem ini perancangan dan konsep nya melalui pengumpulan data dari proses penjadwalan di perguruan tinggi. Hasil akhir dari penelitian ini berupa sebuah website di dalam sistem PESSTA+ yang mempermudah proses penjadwalan dan aplikasi penjadwalan nya berfungsi untuk mempercepat dan mempermudah penyampaian informasi jadwal sidang TA/Skripsi. Dengan adanya validasi data mahasiswa, jadwal dosen, ruangan, waktu dan hari sehingga mempercepat proses penjadwalan sidang TA/Skripsi dan juga mempercepat kinerja dalam menyusun jadwal sidang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Indri Handayani, Bella Dhea Elinda[42] pada CSRID journal, Vol. 10 No. 2, 2018 mengenai “Viewboard Jadwal Persiapan Sidang Pada Sistem Pessta+ Meggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi” dapat di simpulkan bahwa penjadwalan sidang TA/Skripsi, penilaian objektif dan penilaian pembimbing sering kali menjadi kendala bagi mahasiswa, dan ketua panitia sidang sebab, mahasiswa harus datang ke kampus untuk mengetahui jadwal siding dan nilai yang di dapat dari pembimbing panitia yang ingin memantau perkembangan mengenai persiapan sidang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Dewi Ariessanti, Dwi Sloria Suharti, Ary Budi Warsito, I Joko Dewanto[43] pada (SENSITEK, 2018) “Pengembangan Penjadwalan Kuliah Menggunakan Metode Auto Generate Time Table” penelitian ini bertujuan menghasilkan penjadwalan kuliah menggunakan metode otomatis menghasilkan jadwal yang dapat digunakan secara efektif untuk kuliah di Raharja Higher Education. Dapat disimpulkan hasil dari penilitian ini adalah penerapan optimalisasi pengaturan penjadwalan dan kartu belajar tetap dapat digunakan perkuliahan di lingkup perguruan tinggi Raharja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Muhamad Yusup, Sri Wahyani[44] pada Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, 2015 “Implementasi Sistem Online Jadwal Rencana Studi (OJRS+) pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini adalah bagian dari pengembangan sistem dimuat dalam Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2014/2015 sebagai bagian dari layanan IT kampus untuk meningkatkan layanan penjadwalan perkuliahan yang diakses secara luas. Adapun fungsi OJRS+ ini melayani kebutuhan batal tambah mahasiswa secara online, informasi KST (Kartu Studi Tetap) dan KSTF (Kartu Studi Tetap Final). Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap analisis, tahap desain dan tahap pengujian dan implementasi. Tahapan analisa dilakukan dengan menganalisa secara keseluruhan terhadap sistem OOJRS lama, permasalahan yang ditemui antara lain proses generate dan delivery, time out expired, waktu proses dan server hang, kelas bentrok, kuota kelas, akses lokal dan antrian panjang, jadwal dosen, dan database. Pada tahapan desain ditampilkan dalam bentuk class diagram dan prototipe sistem OJRS+. Serta tahapan uji coba dan implementasi ini dilakukan selama 3 bulan, terdapat 10 target uji coba yang ditentukan sebagai landasan keberhasilan pada proses pengujian sistem, dan hasilnya10 target tersebut dapat dicapai 100%. Sehingga sistem OJRS+ ini layak untuk diimplementasikan sebagai bagian dari asset Perguruan Tinggi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Yusup, Ary Budi Warsito, Ninu Apriyani[45] pada Vol. 9 No.2, 2016 “Pengembangan Sistem OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian survey dengan menggunakan teknik pengolahan kuesioner yang diolah berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan software SPSS. Dengan hasil penelitian sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini masih tergolong kurang maksimal serta masih ada 5 kekurangan atau kelemahan pada sistem tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai sistem OJRS yang sedang berjalan pada saat ini dengan menggambarkan analisa sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) diagram dan mencoba memberikan masukan berupa rancangan sistem dalam mendukung serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan sistem OJRS+ yang berada dalam SiS+ (Student iLearning Services Plus) yang dapat diakses secara online di luar lingkungan kampus dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan koneksi internet.
  7. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Muhaimin dkk[46] dari jurnal CCIT (2019), yang berjudul “Prototype Aplikasi Sistem Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Karawaci Medika”. Penerapan Teknologi dalam bidang kesehatan saat ini dapat mempermudah segala pekerjaan khususnya pendaftaran dan pengolahan data yang membutuhkan kecepatan, ketepatan dan kevalidan data. Prototype aplikasi rekam medis pasien berbasis web bertujuan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan tersebut pada klinik. Selama proses yang berjalan, Klinik Karawaci Medika melakukan proses rawat jalan dengan kartu rekam medis pasien yangdisimpan oleh pihak klinik yang berbentuk kertas sehingga kartu rekam medis pasien sulit untuk ditemukan ketika data rekam medis pasien dibutuhkan untuk pemeriksaan rawat jalan dan pada registrasi pasien rawat jalan, pasien diharuskan menunggu cukup lama karena masih manualnya proses pendaftaran pasien. Dari permasalahan tersebut didapatkan pemecahan masalah yaitu prototype aplikasi dapat mempermudah admin dalam menangani, mengelola data pasien dan mempermudah pasien dalam registrasi rawat jalan serta melihat rekam medis kapan dan dimana saja. Memudahkan pasien dalam rawat jalan karena tidak diperlu membawa kartu rawat jalan sehingga pasien maupun klink dapat sama sama terbantu dengan adanya prototype aplikasi rekam medis pasien berbasis web.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Dewi Ariessanti, Dwi Sloria Suharti, Ary Budi Warsito[43] pada Vol.11 No.2, 2018 “Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Metode Auto Generate Timetable Dengan Array”. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyusunan jadwal perkuliahan menggunakan metode Auto Generate Timetable dengan array untuk mencari kandidat terbaik penjadwalan kuliah dengan tujuan meminimalisir konflik dan mengoptimalkan penyusunan jadwal. Metode ini dilakukan berdasarkan pada mekanisme proses perkuliahan yang telah berjalan pada perguruan tinggi. Setiap kurikulum, ruang, hari/waktu, dibutuhkan untuk menyusun jadwal mahasiswa dan dosen sebagai bagian dari variabel penjadwalan yang merupakan kandidat solusi. Kemudian dilakukan proses penyesuaian terhadap constraint-constraint yang telah dibuat dengan berbagai parameter. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data, analisis, desain, pengkodean, pengujian dan sampai tahap pemliharaan dengan menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem jenis waterfall. Model waterfall menyediakan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem perangkat lunak dalam bentuk sekuensial atau terurut. Sehingga dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengaturan perkuliahan tidak menemukan permasalahan sebagai kendala dalam menyusun jadwal perkuliahan.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Qurotul Aini, Alwiyah, Dian Mustika Putri[47] pada Jurnal internasional ATM Vol. 3, No. 1, 2019 “Effectiveness of Installment Payment Management Using Recurring Scheduling to Cashier Performance”. The purpose of writing this paper is to provide an overview of the progress of cloudbased accounting systems that are applied to Student Financial Services (cashiers) at Raharja College. Implementation of this system is due to the existence of good management in college to solve the problem. This recurring scheduling feature in the cloud-based accounting system is a new breakthrough that is useful for paying for lectures that use the installment payment system. Where, students can pay tuition twice in installments, namely the period before the midterm exam and before the final exam. This feature is useful to minimize the existence of human error because it forgets billing input, bills are inputted twice with the same nominal, and sending invoices via email is not monitored. So, with the implementation of this system, the cashier's work on students in the installment system can be more effective and have a positive impact on the cashier's performance. This research was conducted using the literature review research method, to find useful theoretical foundations as a reference for solving problems that occur.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Dewi Ariestanti, Ignatius Joko Dewanto, Dewi Sloria Suharti, Muhamad Yusup[48] pada International Journal of Engineering and Technology (IJET) Vol. 10 No. 6, 2018 “Implementation of Lecture Scheduling Using Method – Auto Generate Timetable“. The purpose of this research is to produce Lecture Scheduling Using the Auto Generate Timetable Method that can be used effectively for lectures at Raharja Higher Education. The research problem in arranging schedule in the college are time, space and timeslots. Considering the list of hard constraints and soft constraints presented in one semester, thus no conflicts are created in allocating the schedule. Research methods used are questionnaires and fixed study cards, as well as System Development Life Cycle (SDLC) methodology and Object Oriented Analyses Design (OOAD). The tools used are UML, Xamp with Apache software support, PHP, MySql, and Yii Framework. The final result of this research is the application of scheduling arrangement and fixed study card which can be used for lectures at the scope of Raharja College to support academic administration system in the scope of Higher Education. Follow-up of this research is to develop academic information system.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Badan Pusat Statistik

Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Tangerang

Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda oleh suatu lembaga yang didirikan oleh Direktur Pertanian. Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheld en Handel) di Bogor. Pada Februarl 1920. Lembaga tersebut bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistic. Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan Sensus Penduduk pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada masa Pemerintahan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, lembaga tersebut dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Setelah adanya Surat Edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri Kemakmuran..

Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”. Pada Keputusan Presiden No.86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik, menetapkan bahwa perwakilan BPS di daerah merupakan Instansi Vertikal dengan nama BPS Provinsi, BPS Kabupaten, dan BPS Kotamadya. Serta pada tanggal 26 Mei 1999, ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia..


Visi Dan Misi

Visi

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.

Misi

  1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.
  2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik.
  3. Pembangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. Susunan organisasi BPS terdiri dari:

  1. Kepala;
  2. Sekretariat Utama;
  3. Deputi Bidang Intrgrasi Pegolahan & Diserminasi Statistik;
  4. Deputi Bidang Statistik Sosial;
  5. Deputi Bidang Statistik Produksi;
  6. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa;;
  7. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik;
  8. Koordinator Statistik;

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kota Tangerang

    Tugas dan Tanggung jawab

    Tugas

    1. Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.;

    Tanggung Jawab :

    1. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik.;
    2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.;
    3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.;
    4. Penetapan sistem statistik nasional.;
    5. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik.;

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pembuatan jadwal tugas yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

    1. Dalam proses pembuatan kalender penjadwalan tugas lapangan, Kepala Seksi harus mencetak sebuah buku kalender terlebih dahulu.
    2. Setelah Kepala Seksi mencetak sebuah buku kalender, Kepala seksi melakukan proses penginputan tugas bagi setiap pegawai.
    3. Setelah data tugas sudah di input oleh Kepala Seksi, pegawai dapat melihat jadwal dan tugas tersebut.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini dengan diagram berikut ini :

    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Analisa sistem yang berjalan pada use case adalah suatu gambaran bagaimana proses berjalannya suatu sistem yang terdiri dari interaksi actor dan sistem. Use Case diagram menggambarkan bagaimana fungsionalitas yang sedang berjalan pada suatu sistem.

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 sistem yang mencangkup kegiatan pembuatan jadwal pada Badan Pusat Statistik KotaTangerang.
    2. Terdapat 2 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : Kepala Seksi dan Pegawai.
    3. Terdapat 4 usecase, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.

    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1Vertical Swimlane, yang mencangkup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kepala seksi dan pegawai.
    2. Terdapat 1Initial Node untuk mengawali kegiatan.
    3. Terdapat 3Decision Node digunakan untuk pemilihan kondisi lengkap atau tidak lengkap.
    4. 9 (sembilan) Action dari sistem yang mencerminkan suatu aktivitas yang terjadi, diantaranya adalah :
    5. 1 (satu) Final Node digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem dan aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan pada sistem. Tujuan analisis pieces terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, dan merumuskan kebutuhan apa saja dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan perancangan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu:
    1. Performance (kinerja)
      Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik
    2. Information (informasi)
      Informasi merupakan komoditas terpenting abgi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.
    3. Economy (ekonomi)
      Sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.
    4. Control (Kontrol)
      Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.
    5. Effisiency (efisiensi)
      Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.
    6. Service (pelayanan)
      Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
      1. Nama Masukan : Formulir Pengajuan Kredit

        Fungsi : Sebagai bukti dan syarat utama pengajuan kredit

        Sumber : Nasabah

        Media : Kertas

        Rangkap : 3 (Tiga) Lembar

        Frekuensi : Setiap Nasabah

        Format : Lampiran

        Keterangan : Berisi data calon nasabah

      2. Nama Masukan : Data berkas

        Fungsi : Sebagai bukti dan jaminan permohonan pengajuan kredit

        Sumber : Nasabah

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap nasabah pengajuan kredit

        Format : Lampiran

        Keterangan : Berisi data berkas (KTP, KK, NPWP, SKU, Ledger Gaji).

      1. Analisa Proses

        Nama Proses : Analisa Berkas

        Masukan : Berkas pengajuan kredit

        Keluaran : Nasabah di acc pengajuan kreditnya

        Ringkasan Proses : Proses ini akan menganalisa berkas nasabah berdasarkan kelengkapan berkas, dianalisa nominal pengajuan kreditnya dan kemudian dibuat akad kredit setelah itu dikonfirmasikan kembali ke nasabah bahwa pengajuan kredit di Acc kemudian bisa mencairkan dana ke bagian teller.

    2. Analisa Keluaran
      1. Nama Keluaran : Laporan Pengajuan Kredit

        Fungsi : Sebagai konfirmasi ke nasabah bahwa berkas pengajuan kredit di acc oleh kepala cabang.

        Media : Kertas

        Rangkap : 2 (dua) Lembar

        Distribusi :- Lembar 1, untuk Pimpinan (Direksi) – Lembar 2, untuk pelayanan kredit (Kredit analis).

      2. Nama Keluaran : Tanda Terima Jaminan

        Fungsi : Sebagai tanda terima nasabah di acc dan bisa mencairkan dana.

        Media : Kertas

        Rangkap : 2 (dua) lembar

        Distribusi :- Lembar 1, untuk Pimpinan (Kepala Cabang), - Lembar 2, untuk Pelayanan Kredit ( Kredit Analis).

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Pada Konfigurasi Sistem yang berjalan ini berisi tentang Spesifikasi Hardware, Spesifikasi Software, dan Hak Akses (Brainware) yang digunakan pada perusahaan.
    1. Spesifikasi Hardware
      1. Processor : AMD Radeon A4 2.2 GHz
      2. Keyboard : Anne Pro 60%
      3. Mouse : Microsoft Basic Optical
      4. RAM : 4 GB
      5. Harddisk : 500 GB
    2. Spesifikasi Software
      1. Windows : Windows 10 Home Single Language 64-bit
      2. MySql
      3. PhpMyAdmin
      4. Microsoft Word 2016
      5. Visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
      6. Xampp
      7. Google Chrome
    3. Hak Akeses (Brainware)
      1. Kredit Analis
      2. Kepala Cabang

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalah yang dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu:
    1. Sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini pada Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang masih menggunakan sistem manual yaitu mengharuskan nasabah mengurus berkas dan mengisi formulir pengajuan kredit.
    2. Pengumpulan berkas data nasabah pengajuan kredit tidak tertata rapih dan berceceran sehingga kehilangan berkas data pengajuan kredit nasabah mungkin terjadi.
    3. Kredit Analis membutuhkan waktu untuk mencari data berkas nasabah jika hendak menganalisa dan mewawancarai calon nasabah.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain :
    1. Dibuatnya sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan staff Kredit Analis dalam melayani nasabah pengajuan kredit.
    2. Pengisian kelengkapan dibuat secara online, untuk mempermudah Staff Kredit Analis. Proses ini diterapkan diperusahaan dengan sistem terkomputerisasi sehingga verifikasi data nasabah pengajuan kredit akan lebih mudah.
    3. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan akurat, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Sistem yang telah terkomputerisasi mencegah hilangnya data nasabah dengan melakukan back up pada data nasabah yang sudah diinput.  

    User Requirement

    Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi tahap satu ini merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dielisitasi:

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap tiga dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus diimplementasi. Berikut adalah requirement, tersebut:

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.. Berkut ini merupakan tabel 3.10 yang berisikan final draft elisitasi yang merupakan hasil akhir dari elisitasi tahap III.



    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah penulis melakukan penelitia dan analisa sistem yang berjalan pada PT. Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang, maka tahapan selanjutnya akan dibahas mengenai sistem usulan yang akan dibangun. Prosedur usulan yang akan dijelaskan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
    Berikut ini prosedur sistem yang diusulkan penulis :
    1. Calon Nasabah
      1. Melakukan Registrasi Email
      2. Melakukan Login
      3. Melakukan Pengajuan Kredit
      4. Melihat Status Pengajuan
      5. Logout
    2. Kredit Analis
      1. Melakukan login
      2. Sistem meampilkan menu untuk Kredit Analis
      3. Kredit Analis melihat dan mengecek data pengajuan kredit.
      4. Kredit Analis memverifikasi data nasabah yang sudah lengkap
      5. Kredit Analis mengirim hasil verifikasi data kepada Kepala Cabang untuk di Acc
      6. Logout
    3. Kepala Cabang
      1. Melakukan Login
      2. Kepala Cabang menerima dan mengecek hasil data nasabah yang terlah di verifikasi oleh Kredit Analis
      3. Kepala Cabang meng acc pengajuan kredit nasabah
      4. Logout

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sistem yang dibangun.
    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:
    1. System yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang.
    2. 3 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu: Calon Nasabah, Kredit Analis, dan Kepala Cabang.
    3. 10 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.
    4. 3 Include
    5. 5 Extend

    Activity Diagrarm Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah
      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:
      1. 1 Initial Node sebagai objek awal
      2. 1 decision node
      3. 10 action, yang mencerminkan suatu eksekusi dari aksi
      4. 4 Fork Node yang mencerminkan penggabungan action
      5. 1 final node sebagai akhir objek
    2. Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kredit Analis
      Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdapat:
      1. 1 Initial Node sebagai objek awal
      2. 1 decision node
      3. 7 action, yang mencerminkan suatu eksekusi dari aksi
      4. 3 Fork Node yang mencerminkan penggabungan action
      5. 1 final node sebagai akhir objek  
    3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Kepala Cabang
      Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Diagram diatas terdapat:
      1. 1 Initial Node sebagai objek awal
      2. 1 decision node
      3. 10 action, yang mencerminkan suatu eksekusi dari aksi
      4. 4 Fork Node yang mencerminkan penggabungan action
      5. 1 final node sebagai akhir objek  

    Sequence Diagram

    1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Calon Nasabah
      Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram sistem diatas terdapat:
      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu nasabah
      2. 5 lifeline, antar muka yang saling berinteraksi
      3. 12 messages, yaitu komunikasi objek yang dilakukan oleh actor
    2. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Kredit Analis
      <" />
      Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram sistem diatas terdapat:
      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu nasabah
      2. 5 lifeline, antar muka yang saling berinteraksi
      3. 10 messages, yaitu komunikasi objek yang dilakukan oleh actor  
    3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Kepala Cabang
      Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan pada Kepala cabang terdapat:
      1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu nasabah.
      2. 5 (lima) lifeline, antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 8 (Delapan) messages, yaitu komunikasi objek yang dilakukan oleh actor.
    Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Usulan
    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    Rancangan Basis Data

    Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan sistem yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

    Class Diagram

    Berdasarkan gambar 4.8 diatas, rancangan class diagram sebagai berikut:
    1. 4 Class, himpunan dari objek berbagai atribut diantaranya, User Account, Pengajuan Kredit, Jenis Kredit, dan Cabang.
    2. 3 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada dalam database, berikut ini spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang dibangun sebagai berikut:
    1. Nama Tabel: User Account

      Tipe File: File Master

      Fungsi: Untuk menambahkan akses user, registrasi, email, dan login

      Media: Harddisk

      Primary Key: idUser

      Panjang Record: 775

    2. Nama Tabel: Pengajuan Kredit

      Tipe File: File Master

      Fungsi: Untuk melakukan proses pengajuan kredit

      Media: Harddisk

      Primary Key: idPengajuanKredit

      Panjang Record: 2081

    3. Nama Tabel: Cabang

      Tipe File: File Master

      Fungsi: Untuk memilih cabang tempat pengajuan

      Media: Harddisk

      Primary Key: idCabang

      Panjang Record: 265

    4. Nama Tabel: Jenis Kredit

      Tipe File: File Master

      Fungsi: Untuk memilih jenis kredit

      Media: Harddisk

      Primary Key: idJenisKredit

      Panjang Record: 265

    Rancangan Prototype

    Tampilan Prototype Halaman Utama Login Nasabah

    Pada gambar 4.9 diatas merupakan prototype tampilan halaman utama berisi Home, Cara pengajuan, registrasi, dan Login.

    Tampilan Prototype Login Admin Kredit Analis Dan Kepala Cabang

    Pada gambar 4.10 diatas merupakan prototype tampilan halaman login untuk Kredit Analis Dan Kepala Cabang.

    Tampilan Prototype Pengajuan Kredit Nasabah

    Pada gambar 4.11 diatas merupakan prototype tampilan halaman pengajuan kredit nasabah.

    Tampilan Halaman Laporan Pengajuan Kredit

    Pada gambar 4.12 diatas merupakan prototype tampilan halaman laporan pengajuan kredit.

    Rancangan Program

    Tampilan Halaman Utama

    Pada gambar 4.13 diatas merupakan tampilan sistem program halaman utama.

    Tampilan Menu Registrasi Pendaftaran Nasabah

    Pada gambar 4.14 diatas merupakan tampilan sistem program Registrasi Nasabah.

    Tampilan Halaman Login User

    Pada gambar 4.15 diatas merupakan tampilan sistem program Login user yaitu, Nasabah, Kredit Analis, dan Kepala Cabang.

    Tampilan Halaman Pengajuan Kredit

    Pada gambar 4.16 diatas merupakan tampilan sistem program Pengajuan Kredit Nasabah.

    Tampilan Halaman List Daftar Pengajuan Kredit Pada Kredit Analis

    Pada gambar 4.17 diatas merupakan tampilan Halaman sistem program List Daftar Pengajuan Kredit yang akan diverifikasi oleh Kredit Analis.

    Tampilan Menu Lengkap Pengajuan Kredit Pada Kredit Analis

    Pada gambar 4.18 diatas merupakan tampilan Menu Lengkap sistem program Pengajuan Kredit yang akan diverifikasi oleh Kredit Analis.


    Tampilan Halaman Utama Pada List Daftar Pengajuan Kredit Pada Kepala Cabang

    Pada gambar 4.19 diatas merupakan tampilan Halaman sistem program List Daftar Pengajuan Kredit Kepala Cabang yang telah di verifikasi oleh Kredit Analis.

    Tampilan Halaman Kelengkapan Pengajuan Kredit Pada Kepala Cabang

    Pada gambar 4.20 diatas merupakan tampilan Menu Lengkap sistem program Pengajuan Kredit yang akan diacc oleh Kepala Cabang.

    Tampilah Pengajuan Kredit Yang Telah Diacc

    Pada gambar 4.21 diatas merupakan tampilan Pengajuan Kredit Yang Telah Diacc.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:
      1. Komputer
      1. Processor: Pentium(R) Dual-Core CPU 575 @2.00GHz
      2. RAM: 2,00 GB
      3. Hardisk: 320 GB
      4. Monitor: 14 inchi
      5. Mouse USB
    1. Handphone yang berisi aplikasi Web Browser

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan inFormasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:
    1. Windows 10 64-bit
    2. Mozila Firefox
    3. Apache sebagai Web Server
    4. MySQL sebagai Database Management Systems (DBMS)

    Hak Akses

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pengajuan Kredit harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem tersebut diantaranya:
    1. Nasabah
    2. Kredit Analis
    3. Kepala Cabang

    Testing

    BlackBox Testing

    Pengujian dengan metode black box testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilakan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Implementasi

    Time Schedule

    Pada tahapan ini dibutuhkan rencana implemetasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table seperti table 4.7:

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukkan pada table 4.8:
    <" />



    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi pengajuan kredit PT Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
    1. Sistem pengajuan kredit pada PT Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang masih manual dalam pengisian form nya yaitu dengan menggunakan proses catat mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehingga mempunyai banyak kendala seperti lambatnya proses pengajuan dan penginputan data kurang terkontrol, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil suatu keputusan terutama dalam persetujuan kredit.
    2. Kualitas pelayanan kredit pada PT Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang dirasa masih kurang maksimal karena pada proses pengajuan kredit nasabah diharuskan mengisi formulir pengajuan kredit yang memakan waktu lama dalam proses pengumpulan berkas.
    3. Rancangan aplikasi pengajuan kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari Bank Mandiri Tangerang Batu Ceper sehingga dapat memberikan kemudahan kepada admin dan user dalam proses pengolahan data yang dibutuhkan dan memudahkan kepala cabang untuk menghasilkan suatu keputusan pengajuan kredit. Peneliti merancang aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan proses pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis internet (online) seperti membuat website berisi database yang mampu menyimpan semua data yang diperlukan oleh sistem dengan aman sesuai dengan Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang untuk menunjang aplikasi pengajuan yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja untuk menghasilkan laporan yang cepat, tepat, dan akurat.

    Saran

    Agar penggunaan sistem informasi pengajuan kredit pada PT Bank Mandiri Batu Ceper Tangerang dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain:
    1. Perlu meningkatkan ketelitian user dalam memproses pengajuan kredit nasabah agar terhindar atau meminimalisir kesalahan, sehingga informasi yang dihasilkan akurat, relevan, dan tepat waktu.
    2. Disarankan adanya pelatihan kepada user dalam hal proses pengolahan data meliputi input data atau perubahan data agar user tidak mengalami kesulitan saat menggunakannya dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk menyempurnakan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan user.
    3. Setelah sistem yang berjalan dengan baik diharapkan untuk dilakukan pengembangan sistem yang lebih baik agar memungkinkan dapat mengatasi kekurangan dari sistem ini dan penggunaan yang lebih maksimal serta sesuai dengan perkembangan dan perubahan teknologi.

    Daftar Pustaka

    1. Maulani, Giandari., Septiani, D., dan Sahara, P. N. F. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada Pt. Pln (Persero) Tangerang. ICIT Journal. 4(2).
    2. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. 4(2).
    3. 3,0 3,1 3,2 Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    4. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambil dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
    5. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish.
    6. Hafizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. 3(2).
    7. Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Edisi 13.
    8. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    9. Lusyani, Sunarya., Po. Abas Sunarya dan Jasmine Daara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Ejournal STIMIK Raharja. 9(1).
    10. Rahayu, Sri., Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1).
    11. Anggraeni, Elisabeth Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    12. Welim, Yahya Yohannes, dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin. Jurnal SIMETRIS Universitas Budi Luhur. 7(1). ISSN: 2252-4983.
    13. Maniah dan Dini Hamdini. 2017. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish.
    14. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
    15. Priyanto, A., dan Pati, F. U. S. A. 2017. Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siswa SMK Salafiyah Berbasis Android. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. 6(4).
    16. Nurjamiyah, dan Arie Rafika Dewi. 2018. Analisis Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES Pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Jurnal Sistem Informasi. 2(2). ISSN 2579-5341.
    17. Widiati, Sholihah, Ina., dkk. 2016. Penerapan Kerangka Kerja Zachman Untuk Merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech. Diambil dari : http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/downloads/2016/06/IT19_Ina-Sholihah-Widiati.pdf
    18. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi. 1(1): 2579-5341.
    19. Abdullah, Rohi. 2015. Web Programing is Easy. Jakarta: Elek Media Komputindo.
    20. Triyono, Diah Minarsih., dan Dwi Oktavia. Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1). ISSN 2461-1409. Diambil dari: https://drive.google.com/file/d/1nTqgsoka_BdKLRSNr_3ZaoQ0uoIrbGv4/view
    21. Waspodo, Bayu., Ahmad Nurul Fajar., dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan dan Peruntukkan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Studi Informatika : Jurnal Sistem Informasi. 8(2). ISSN : 1979-0767.
    22. Vani. M. L. V. Roopa., Kumari. M. Chandrika., Priya. M. Hari., dan Harika. N. 2015. “An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language)”. India: Institute of Engineering & Technology.
    23. 23,0 23,1 23,2 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: AbdiSistematika.
    24. Kharisma, Sukma Rizqi, Muhammad Aziz Fatchu Rachman. 2017. Pembuatan Aplikasi Notes Menggunakan Algoritma Kriptografi Polyalphabetic Substitution Cipher Kombinasi Kode ASCII dan Operasi XOR Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi. 12(35). ISSN : 1907-2430.
    25. Maimunah, dkk. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sami Berbasi Web. Tangerang : Jurnal CERITA. 1(2).
    26. Prasetyo, E.,Kom S.,& Kom,M. 2015. Rancang Bangun sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmanyah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Website. Jurnal Informatika. 1(2).
    27. Pamungkas, Canggih Ajika dan Sudarmaji. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta. 1(2). ISSN : 2442-7942.
    28. Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    29. Albar. Fauzan Manafi, dkk. 2017. Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Tangerang : Jurnal SENSI. 3(2). Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/https://drive.google.com/file/d/0B5c7mrEq2mXVV1FSWklzUzRTM2s/view.
    30. Bulla, C., Bakanetti. S., Bhosale . J., Patil. K., & Gujanal. P. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science (IJESC). 7(6). Diambil dari : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=My%20+Campus+Android+Application&btnG=
    31. Enterprise, Jubilee. 2017. "PHP Komplet". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    32. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 9(1). ISSN: 1978-8282.
    33. Prayitno, Agus dan Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. Jakarta : Jurnal IJSE. 1(1).
    34. Maimunah, Illamsyah dan Muhammad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. STMIK RAHARJA : CSRID Journal. 8(1):26.
    35. 35,0 35,1 Mustaqbal, M. Sidi. dkk. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Bandung : Jurnal JITTER. 1(3).
    36. Hanafri, Muhammad Iqbal dkk. 2017. Proses Perakitan Trafo dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. 7(1). ISSN: 2088 – 1762.
    37. Sofiana, Sofa. 2017. Rancang Bangun Dashboard Administrasi Akademik di SMK Fadilah Tangerang Selatan. Tangerang : Jurnal Informatika Universitas Pamulang. 2(1).
    38. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
    39. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Universitas Mulawarman: Jurnal Informatika Mulawarman. 11 (1).
    40. Raharja, U., Lutfiani, N., & Wardana, W. S. (2018). Penjadwalan Agenda Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Secara Online Menggunakan Google Calendar. Jurnal Teknoinfo, 12(2), 66-71.
    41. Handayani, I., Aini, Q., & Azis, P. A. (2018). Pemanfaatan Generate Penjadwalan Sidang Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 1-13.
    42. Rahardja, U., Handayani, I., & Elinda, B. D. (2019). Viewboard Jadwal Persiapan Sidang Pada Sistem PESSTA+ Menggunakan YII Framework di Perguruan Tinggi. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 10(3), 171-179.
    43. 43,0 43,1 Ariessanti, H. D., Suharti, D. S., Warsito, A. B., & Dewanto, I. J. (2018, August). Pengembangan Penjadwalan Kuliah Menggunakan Metode: Auto Generate Time Table. In Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (Vol. 1, No. 1, pp. 486-491)
    44. Aisyah, E. S. N., Yusup, M., & Wahyani, S. (2015). Implementasi Sistem Online Jadwal Rencana Studi (OJRS+) pada Perguruan Tinggi Raharja. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
    45. Yusup, M., Warsito, A. B., & Apriyani, N. (2016). Pengembangan Sistem OJRS+(Online Jadwal Rencana Studi Plus) Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah. CCIT Journal. Perguruan Tinggi Raharja.
    46. Hasanudin, M., Purba, E. H., & Prabowo, A. (2019). Prototype Aplikasi Sistem Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Karawaci Medika. CCIT Journal Vol 12 No 1, 42-53.
    47. Aini, Q., Alwiyah, A., & Putri, D. M. (2019). Effectiveness of Installment Payment Management Using Recurring Scheduling to Cashier Performance. Aptisi Transactions on Management (ATM), 3(1), 13-21.
    48. Ariestanti, H.D., Dewanto, I.J., Suharti, D., & Yusup, M.Z. (2018). Implementation of Lecture Scheduling Using Method – Auto Generate Timetable.