SI1611495202

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT

TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA



SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1611495202
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT

TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611495202
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603







LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT

TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611495202
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Program Studi Sistem Informasi

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 03009
 
NID : 04043







LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT

TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :


NIM
: 1611495202
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Sistem Informasi

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________







LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT

TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1611495202
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Januari 2020


Ridhoi Ahmad Sholihin
NIM. 1611495202


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Perkembangan teknologi telah menyentuh segala aktivitias masyarakat, dimana dengan teknologi memberikan kemudahan dalam hal komunikasi serta mengefisiensikan waktu yang ada. Salah satunya yaitu kegiatan pengelolaan rapat untuk menentukan strategi dan arah kebijakan begitupun juga pada Universitas Raharja terdapat rapat dosen. Dalam hal ini, sistem pengelolaan rapat pada Universitas Raharja yang berjalan saat ini adalah penyebaran informasi rapat masih menggunakan surat yang dititipkan ke resepsionis, konfirmasi yang dilakukan oleh tiga orang yang berbeda yaitu resepsionis, kaprodi, dan juga sekprodi, dan hasil dari rapat diajukan untuk nantinya diarsipkan. Dalam proses tersebut ditemukan, seringnya terjadi keterlambatan penerimaan informasi pelaksanaan rapat, penundaan dimulainya rapat untuk menunggu peserta yang belum tentu hadir sehingga banyak memakan waktu, dan peserta rapat yang berhalangan hadir tidak mengetahui hasil rapat. Metode penelitian untuk pengumpulan data melalui observasi, wawancara, user requirement dan literatur review (studi pustaka). Untuk metode analisis menggunakan metode analisis BSC (Balanced Scorecard). Hasil analisis adalah membutuhkan sistem yang menampilkan jumlah konfirmasi dan kehadiran peserta, memberikan layanan yang cepat, serta menampilkan jumlah presentase peserta yang hadir dan terlambat. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql serta perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language). Hasil penelitian adalah sebuah sistem informasi pengelolaan rapat terpadu yang berfungsi untuk mempercepat pengiriman informasi pelaksanaan rapat, konfirmasi kehadiran yang terpusat, serta pengiriman hasil rapat kepada seluruh. Dengan adanya sistem tersebut merupakan salah satu peningkatan dalam pemberian pelayanan bagi peserta untuk mendukung kelancaran pelaksanaan rapat karena sudah dipermudah.

Kata Kunci: Rapat, Scorecard, Jadwal, Konfirmasi.


ABSTRACT

The development of technology has touched all community activities, where technology provides convenience in terms of communication and efficiency of the time available. One of them is meeting management activities to determine the strategy and policy direction as well as at Raharja University there is a lecturer meeting. In this case, the current meeting management system at Raharja University is the dissemination of meeting information still using letters entrusted to the receptionist, confirmation made by three different people namely receptionist, head of study program, and also secretary of study program, and the results of the meeting are submitted for later archived. In the process, it was found that there were often delays in receiving information about the meeting, delaying the start of the meeting to wait for participants who were not necessarily present so it took a lot of time, and meeting participants who were unable to attend did not know the results of the meeting. Research methods for data collection through observation, interviews, user requirements and literature review (literature study). For the analysis method using the BSC (Balanced Scorecard) analysis method. The results of the analysis require a system that displays the number of confirmations and attendance of participants, provides fast service, and displays the percentage of participants who are present and late. This system is made using PHP programming language and Mysql database and system design using UML (Unified Modeling Language). The results of the study are an integrated meeting management information system that functions to accelerate the delivery of information on meeting implementation, centralized attendance confirmation, and delivery of meeting results to all. The existence of this system is one of the improvements in the provision of services for participants to support the smooth running of meetings because it has been facilitated.

Keywords: Meetings, Scorecards, Schedules, Confirmations





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi/ Tugas Akhir (Disesuaikan) dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA".

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. Selaku Dekan fakultas Sains dan Teknologi dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  3. Ibu Desy Apriyani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan berbagai masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik
  8. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmatNya kepada kita semua. Dan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 24 Januari 2020
Ridhoi Ahmad Sholihin
NIM. 1611495202



Daftar isi




DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 3.1 Balanced Scorecard
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final
Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Yang Usulan
Tabel 4.2 Tabel Member
Tabel 4.3 Tabel Schedule
Tabel 4.4 Tabel Status
Tabel 4.5 Tabel User
Tabel 4.6 Tabel Meeting Results
Tabel 4.7 Tabel Absent
Tabel 4.8 Time Schedule
Tabel 4.9 Estimasi Biaya






DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Balanced Scorecard
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Raharja
Gambar 3.2 Use Case Diagram Persiapan Rapat Dosen
Gambar 3.3 Use Case Diagram Proses Berjalanya Pelaksanaan Rapat Dosen sistem yang berjalan
Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Persiapan Rapat Dosen sistem yang berjalan
Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Berjalanya Rapat Dosen
Gambar 3.6 Squence Diagram Proses Persiapan Rapat Dosen
Gambar 3.7 Squence Diagram Proses Persiapan Rapat Dosen
Gambar 3.8 Balanced Scorecard Universitas Raharja
Gambar 3.9 Empat Perspektif Balanced Scorecard
Gambar 4.1 Usecase Diagaram Usulan Sistem Pengelolaan Rapat'
Gambar 4.2 Activity Digaram Usulan Bagian Administrasi Dosen'
Gambar 4.3 Squence Digaram Usulan Dosen
Gambar 4.4 Activity Digaram Usulan Notulensi sistem yang diusulkan
Gambar 4.5 Squence Digaram Usulan Bagian Administrasi Dosen
Gambar 4.6 Squence Digaram Usulan Dosen
Gambar 4.7 Squence Digaram Usulan Notulensi
Gambar 4.8 Class Digaram Usulan Pengelolaan rapat
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login
Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard
Gambar 4.11 Tampilan Halaman Input Data Member
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Add Schedule Rapat
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Add Schedule Rapat
Gambar 4.14 Tampilan Halaman View Member
Gambar 4.15 Tampilan Halaman View Schedule
Gambar 4.16 Tampilan Halaman View Status
Gambar 4.17 Tampilan Halaman View Absent
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Meeting Results




DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan teknologi di zaman globalisasi ini terasa sangat cepat. Hal ini ditandai dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para pembuat aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer maupun mobile guna meningkatkan minat pengguna agar terus memanfaatkan teknologi serta sistem yang telah ada. Peluang kebutuhan dan berbagai macam permasalahan yang terjadi dimasyarakat inilah yang mendorong para developer terus melakukan pengembangan untuk menghasilkan sistem yang lebih efisien dan efektif.

Sistem manajemen rapat merupakan sistem yang dapat membantu dalam proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengontrol rapat sehingga apa yang menjadi tujuan sebuah rapat dapat tercapai dengan baik, karena rapat dapat dipandang sebagai alat untuk memfasilitasi pertukaran informasi diantara beberapa orang, hal-hal terpenting dalam pelaksanaan rapat meliputi kehadiran peserta rapat yang memenuhi kuorum serta tepat waktu, diskusi yang konstruktif, pengambilan keputusan bersama, dan tindak lanjut setelah rapat, apabila salah satu dari hal-hal tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka akan mempengaruhi hasil dari rapat yang telah dilaksanakan.

Universitas Raharja merupakan Universitas yang berlokasi di Kota Tangerang, yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Raharja yang berubah nama karena bergantinya status dari Perguruan Tinggi menjadi Universitas, saat ini Universitas sedang memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktivitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Universitas Raharja berdiri pada tahun 1994 sampai dengan saat ini secara berkesinambungan melanjutkan perannya ikut serta dalam mencerdaskan anak bangsa dalam menggapai cita-cita

Setiap Universitas pasti melakukan rapat untuk menentukan strategi dan arah kebijakan begitupun juga pada Universitas Raharja terdapat rapat-rapat yang dilaksanakan secara rutin seperti rapat pimpinan, rapat pleno, dan rapat divisi yang dilakukan setiap minggu sekali serta rapat-rapat insidental yang dilaksanakan berdasarkan situasi tertentu.

Peneliti menemukan permasalahan pada Universitas Raharja yaitu pada penyebaran informasi dan konfirmasi kehadiran dari peserta rapat dimana untuk pemberitahuan pelaksanaan rapat dengan cara melalui surat undangan yang dititipkan kepada resepsionis dan kemudian dikonfirmasi melalui telepon atau grup whatsapp yang terkadang menimbulkan berbagai hal masalah karena setiap penerima surat tidak setiap hari mengunjungi resepsionis dan untuk yang mengkonfirmasi kehadiran pada rapat tersebut tidak terpusat pada satu orang yang bertugas untuk mengkonfirmasi, bahkan peserta rapat bisa mendapatkan tiga kali panggilan telepon untuk konfirmasi kehadiran dari tiga orang yang berbeda, begitupun saat pelaksanaan rapat akan dimulai sehingga cukup mengganggu penerima undangan dan melonggar dari waktu jadwal rencana yang sudah ditentukan karena menunggu konfirmasi dari peserta yang belum hadir.

Dengan mengetahui permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk membuat sebuah sistem yang terintegritas mengenai penyampaian informasi serta konfirmasi kehadiran pada Universitas Raharja. Dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat menghemat waktu berjalanya rapat serta memberikan kenyamanan bagi para peserta rapat sehingga mendukung kelancaran aktivitas rapat tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisa lebih lanjut dengan mengambil judul penelitian berupa “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN RAPAT TERPADU PADA UNIVERSITAS RAHARJA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pemberian informasi rapat, konfirmasi kehadiran rapat, dan proses pelaksanaan rapat yang berjalan pada Universitas Raharja?
  2. Apa permasalahan yang terjadi pada sistem pengelolaan rapat yang berjalan pada saat ini?
  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Agenda Rapat yang dapat memberikan kemudahan bagi pelaksana rapat dan memberikan kenyamanan bagi peserta rapat di Universitas Raharja ?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup dibuat untuk mempermudah penelitian skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Adapun batasan masalah penelitian ini yaitu hanya membahas tentang pengelolaan rapat dosen mulai dari pemberian informasi pelaksanaan rapat, konfirmasi kehadiran peserta rapat, dan proses pelaksanaan rapat yang dilakukan di Universitas Raharja.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan yang ingin didapatkan oleh peneliti dalam penelitian ini dibagi menjadi (3) tiga bagian yaitu:

  1. Tujuan Operasional.

    1. Untuk menganalisa sistem pengelolaan rapat yang sedang berjalan pada Universitas Raharja

    2. Mengidentifikasi kekurangan sistem pengelolaan rapat yang berjalan pada Universitas Raharja

    3. Dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk langkah kedepanya, sekaligus mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

  2. Tujuan Fungsional.

    1. Memberikan informasi dan pengetahuan tambahan kepada pembaca, terutama mahasiswa Raharja.

    2. Sebagai bahan acuan atau literature review penulisan laporan skripsi pada masa yang akan datang.

  3. Tujuan Individual.

    1. Memahami tehknik menganalisa sehingga dapat membantu peneliti merancang sebuah sistem yang baru.

    2. Untuk memenuhi syarat kelulusan yang telah ditentukan oleh akademik.


Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang ingin didapatkan oleh peneliti dalam penelitian ini dibagi menjadi (3) tiga bagian yaitu:

  1. Manfaat bagi Peneliti

    1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baru tentang proses sistem pengelolaan rapat.

    2. Meningkatkan pengetahuan pemprograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website sistem informasi pengelolaan rapat.

    3. Menambah pengalaman peneliti dalam membuat rancangan dan implementasi sistem yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

  2. Manfaat bagi Universitas Raharja

  3. Hasil rancangan dan penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan solusi dari informasi terkait permasalahan sistem informasi pengelolaan rapat pada Universitas Raharja.

  4. Manfaat bagi calon peneliti

  5. Sebagai referensi bahan penelitian mengenai sistem pengelolaan rapat di Universitas Raharja dan bahan kajian penentuan hipotesis lainnya. Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian mengenai sistem pengelolaan rapat yang lebih baik lagi dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi baru.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan praktek secara langsung di Universitas Raharja, observasi dan praktek langsung dilakukan guna melihat langsung sistem rapat yang berjalan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Peneliti melakukan sesi tanya jawab dengan Stakeholder yaitu Bapak Padeli, M.Kom (Wakil Dekan Fakultas Saint & Teknologi) sebagai narasumber pengambilan data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian terhadap sistem dan mengetahui alur pengelolaan rapat yang terjadi.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan, membaca, serta memahami data - data yang ada di berbagai media seperti: buku, karya tulis, jurnal penelitian, ataupun artikel artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas.

  4. User Requirement

    Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Analisis

Metode analisa yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode analisa BSC (Balance Scorecard). Karena merupakan sebuah strategi analisa yang diharapkan dapat membantu universitas untuk mencapai tujuannya dari beberapa perspektif keungan, pelanggan/customer, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini pengelolaan rapat yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak kampus untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan pada masa yang akan datang dan untuk mengukur keberhasilan secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem yang berorientasi objek dengan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML untuk mendesign dan membuat model diagram sistem. Kemudian untuk bahasa pemprograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu bahasa pemprograman PHP. Database yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL, Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat serta software lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. Proses testing dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Black-box testing adalah pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini dilakukan hanya untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software. Bagaimana input dan output yang dihasilkan, dan mengamati User Interface dari software tersebut.

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Uraian singkat mengenai laporan Skripsi akan dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan antara lain: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian dan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan serta pendukung analisis Laporan Skripsi dan juga literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan tentang gambaran umum Universitas Raharja, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi Universitas. Selanjutnya, dijelaskan juga permasalahan yang sedang dihadapi, analisis proses, perancangan UML sistem yang berjalan, analisis BSC (Balance Scorecard ), serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram, sequence diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem informasi pengelolaan rapat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

1. Menurut Sri Mulyani (2016), [1] “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem, komponen, ataupun elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang menghasilkan output yang sudah ditentukan”.

2. Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016), [2] “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”.

3. Menurut I Putu Agus Eka (2016), [3] “Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, yang tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017)[4] Elemen sistem adalah bagian terkecil dari sebuah sistem yang berada pada tingkatan yang terendah. Adapun elemen-elemen sistem tersebut terdiri dari :

  1. Energi: memiliki atribut yaitu jumlah dan ongkos energi.

  2. Tenaga Kerja: memiliki atribut yaitu jumlah tenaga kerja dan upah.

  3. Mesin atau Peralatan: memiliki atribut yaitu jenis, jumlah dan kapasitas.

  4. Bahan Baku: memiliki atribut yaitu harga bahan baku, jumlah bahan baku dan ongkos.

  5. Bahan Produk: memiliki atribut jumlah permintaan, jumlah produk dan harga jual.

Karakteristik Sistem

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017) [4] ada beberapa karakteristik sistem (2017), diantaranya:

  1. Sistem Deterministik.

    Sistem deterministik adalah sebuah sistem yang beroperasi melalui cara yang dapat diramalkan secara tepat. Misalnya program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.

  2. Sistem probabilistik

    Sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang dapat diuraikan dalam perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem.

  3. Sistem tertutup

    Sistem Tertutup adalah sebuah sistem yang mandiri, yang artinya sistem ini tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungannya.

  4. Sistem relatif

    Sistem relatif tertutup adalah sebuah sistem yang relatif tersosialisasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan mengelola dan memberi keluaran, yang juga telah ditentukan sebelumnya serta memiliki masukan dan keluaran yang terkendali.

  5. Sistem terbuka

    Sistem terbuka adalah sebuah sistem yang mengadakan pertukaran materi, informasi atau energi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung dapat beradaptasi, menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017) [5] mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System).

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah (Natural System)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Tertentu (probabilitas Sistem)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup (Close System)

    Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang definisi data diantaranya:

  1. Data menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016) [6]data merupakan istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.

  2. Data adalah bentuk mentah yang perlu diolah lebih lanjut. Pengertian informasi dan data yang dikemukakan oleh Romney dan Steinbart (2015)[7]yang diterjemahkan oleh Kikin dan Novita sebagai berikut “Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem informasi. Informasi adalah data yang diatur dan diproses untuk memberikan arti”.

  3. Pendapat dari Hutahaean (2015). [8]Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan, hal-hal, dan sebagainya.

  4. Dari beberapa definisi data di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada suatu objek berupa benda tempat maupun orang, yang mana merupakan hasil dari pengukuran atau pengamatan, hasilnya dapat berupa angka, huruf, simbol, simbol khusus atau gabungan darinya.

Siklus Informasi

Siklus informasi menurut Burch dan Grudnitski dalam Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017) [4] menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk pengambilan keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

Kualitas Informasi

Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond McLeod dalam Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017) [4] adalah:

  1. Akurat, informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan.

  2. Tepat waktu, informasi itu harus tersedia/ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan tidak terhambat.

  3. Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai yang dibutuhkan.

  4. Lengkap, informasi harus diberikan secara lengkap karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

  5. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

  6. Security, berarti informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dan dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Karakteristik Informasi

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani karakteristik data dan informasi terdapat tujuh yaitu (2017)[4] :

  1. Akurasi dan Presisi.

    Akurasi adalah menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang akurat berarti informasi yang benar-benar harus bebas dari kesalahan. Sedangkan presisi berkaitan dengan tingkat kerincian suatu informasi.

  2. Usia dan Rentang Waktu.

    Usia informasi menyatakan lama waktu sejak informasi dihasilkan hingga saat sekarang. Rentang waktu menyatakan selang waktu dapat beroperasi di masa lalu, masa sekarang atau masa mendatang.

  3. Tingkat Keringkasan dan Kelengkapan.

    Informasi harus diringkas agar sesuai dengan kebutuhan penerima informasi. Idealnya informasi yang penting bagi pengambilan keputusan harus lengkap sehingga dapat mengurangi faktor ketidakpastian.

  4. Kemudahan akses

    Agar informasi bisa diterima dengan lancar kemudahan akses terhadap informasi harus terjamin. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkompeten dengan informasi biasanya terhubung dengan sebuah server untuk memudahkan pengaksesan informasi.

  5. Sumber

    Terdapat dua sumber informasi yaitu sumber informasi internal dan eksternal, sumber informasi internal berasal dari perusahaan itu sendiri sedangkan sumber informasi eksternal berasal dari lingkungan luar perusahaan.

  6. Relevansi dan Nilai

    Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.

  7. Kualitas informasi

    Kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan relevansi, ketepatan waktu, dan keakuratan. Kualitas informasi dapat dianalogikan sebagai pilar-pilar dalam bangunan dan menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2016), [9]Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

  2. Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2016), [9]Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

  3. Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017[4],

    Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

  4. Menurut Harfizar, Yuliana dan Afiffudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 195). [10]“Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

Karakteristik Informasi

Menurut Fuad dalam I Putu Agus Eka Pratama (2016), [3] “sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen didalamnya”. Adapun berikut merupakan komponen yang dimaksud tersebut diantaranya:

  1. Input (Masukan)

    Sebuah sistem informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output (Keluaran)

    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya. Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

  3. Software (Perangkat Lunak).

    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Hardware (Perangkat Keras)

    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

  5. database (basis data)

    Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu perlu adanya tempat untuk menampung data tersebut yang disebut dengan database (basis data).

  6. Kontrol dan prosedur

    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server). Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer

    Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017)”. [11] , setiap organisasi harus menyesuaikan informasinya dengan kebutuhan pemakainya, secara umum tujuan sistem informasi pada perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

    Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta.

  2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen

    Sistem informasi memberikan informasi kepada para manajer agar dapat melakukan pengambilan keputusan atas masalah yang sedang dihadapi.

  3. Software (Perangkat Lunak).

    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan harian

    Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016), [12] “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009)[13], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sri Rahayu, M. Yusup, dan Sinta dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54),[14], ““Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat manipulasi , diambil, dan dicari secara cepat”.Menurut Aripianti, Peni, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal : sebuah database flat dan sebuah database relasional”.

Sedang beberapa definisi database dalam buku Subandi dan Aulia (2018) [15] termuat antara lain sebagai berikut:

  1. Basis Data adalah sebuah kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan secara logika. Basis data biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari multiple user dalam sebuah organisasi. – Jeffrey A. Hoffer, Mary B, Prescott dan Fred R.

  2. Basis Data merupakan kumpulan data, umumnya mendeskripsikan suatu organisasi yang berhubungan atau lebih. – Raghu Ramakrishnan dan Johannes Gehrke 30.

  3. Basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. – Rosa A. S. Dan M. Shalahuddin Secara sederhana, basis data dapat diungkapkan sebagai pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkannya dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup permodelan data maupun permanipulasian data seperti menambah serta menghapus data.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem oleh Sri Mulyani (2016) [1] dalam bukunya yaitu perancangan sistem adalah mendesain solusi sistem yang telah dikonsep pada saat analisis sistem berdasarkan kebutuhan dan permasalahan sistem sehingga sistem bisa diterapkan dengan menggunakan teknologi komputerisasi.

Tujuan Perancangan Sistem

Agus Irwandi dkk (2015)[16], mengutip pernyataan Sutabri dan menyampaikan beberapa tujuan dari perancangan sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur yang akan diatur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman 26 dalam pemrograman sistem serta keluwesan/fleksibilitas keluaran informasi yang dibutuhkan.

  3. Penulisan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan sehingga dapat memudahkan dalam mengidentifikasi, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusutan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Rapat

Definisi Rapat

Menurut Wikipedia (2019) [17] Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk memutuskan suatu tujuan. rapat juga dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang yang bersifat formal dengan melibatkan empat orang atau lebih dengan tujuan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijakan, pengambilan keputusan, dan pemberian motivasi.

Konsep Dasar Pengelolaan

Definisi Pengelolaan

Menurut Balderton (dalam Adisasmita, 2011) [18], istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.

Selanjutnya Adisasmita (2011) [18]mengemukakan bahwa, “Pengelolaan bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, akan tetapi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.”

Konsep Dasar Analisa Balanced Scorecard (BSC)

Definisi Analisa Balanced Scorecard (BSC)

Menurut Freddy Rangkuti (2013) [19] pengertian sederhana dari Balanced Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan kesimbangan antara sisi keuangan dan nonkeuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.

Menurut Mulyadi (2014) [20] menambahkan mengenai pengertian Balanced Scorecard yaitu Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance).

Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sebuah strategi analisa yang dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Gambar 2.1 Balanced Scorecard
Sumber : Bain, Firli, Zein, dan Dwi (2015)

Fungsi Balanced Scorecard (BSC)

Mengacu dari buku yang ditulis Moeheriono (2012) [21] Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunjukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan non finansial. Scorecard atau kartu skor digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian 2 kata di atas maka Balanced Scorecard berfungsi untuk menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan non finansial.

Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat menjadi alat komunikasi bagi semua orang di dalam perusahaan/organisasi, setiap orang dalam organisasi dapat mencapai rencana strategis, karyawan dapat memahami apabila rencana-strategis dinyatakan dalam bentuk pengukuran dan target serta dapat menjadikan perusahaan melaksanakan rencana strategis ke arah yang lebih baik.

Perspektif Balanced Scorecard (BSC)

Perspektif Dalam Balanced Scorecard Ada 4 Perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu (Atkinson,et al 2012) [22] :

  1. Perspektif Keuangan Balanced scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakili pengukuran kesuksesan akhir penjualan pencari laba. Pengukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan tingkat pengembalian investasi, menunjukan apakah strategi perusahaan dan penerapannya dapat meningkatkan nilai pemegang saham kinerja keuangan meningkat melalui dua pendekatan dasar: pertumbuhan pendapatan dan produktivitas.

  2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Suatu produk atau jasa harus bernilai bagi pelanggan atau potensial pelanggan, artinya memberikan manfaat yang lebih besar dan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya.

  3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para pemegang saham.

  4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, Krismiaji dan Aryani (2011) menjelaskan dalam Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat tiga faktor utama yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi, yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Jubilee Enterprise (2017)[23] , mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd Dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015) [24] , “PHP adalah bahasa pemrograman, dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita dibutuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language) form. Selain itu kita juga akan butuh CSS (Cascading Style Sheets) sebagai kode pemanis web, juga bisa jadi pengganti HTML. Jadi, dalam membuat web, kita pasti akan menggunakan kode HTML dan PHP”.

Dari para pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat sebuah website ataupun aplikasi berbasis web.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017), [25] “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Konsep Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML

Menurut Indra Griha Tofik Isa dan George Pri Hartawan (2017) [26], Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berbasis objek.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Mengutip dari Deden Rustiana, Muhammad Faisal, dan Lina Iamayanti (2019) [27] mengatakan MySQL merupakan sebuah tempat database yang menghubungkan script PHP 40 dengan menggunakan query dan escape character yang sama dengan PHP. MySQL mempunya tampilan client yang mempermudah user dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengijinkan proses yang akan dilakukan.

Yaulie dkk (2015) [28] dalam jurnalnya mengutip pendapat beberapa pendapat mengenali definisi MySQL diantaranya sebagai berikut:

MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. – Kustiyahningsih

MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaannya. Dengan berbagai kunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. – Wahana Komputer

Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver CS5

Definisi Macromedia Dreamweaver CS5

Menurut Sigit (2010) [29], Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamweaver CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definsi Black Box Testing

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016) [30]“Black box testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Al Husain, dan Felita Ariyanti dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 134) [31] “Web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016) [32], “Elisitasi dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi penulis untuk dieksekusi”.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

  1. Menurut Sutrisno, dkk (2018)[33], , ”Literature review adalah uraian teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang digunakan sebagai landasan penyusunan kerangka penelitian dari perumusan masalah yang diteliti".

  2. Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015)[34], Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam Literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

  3. Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185)[35], , “literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Literature review adalah analisa berupa kritik (membangun atau menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian hasil temuan dengan metodologi yang digunakan. Serta menganalisis dan memeriksa kembali tentang topik yang sedang diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide dalam sebuah penelitian.

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta dengan judul Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter (2014), [36] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya operasional Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Pada tahap ke III ini, poin TOE tadi dikelasifikasikan lagi ke dalam HML, yang artinya sebagai berikut:

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan atau tidak. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Sasty Pratiwi, Narti Prihartini, Rudy Dwi Nyoto, Hengky Anra (2018) dengan judul “Traceability Kebutuhan dan Perancangan Konseptual Manajemen Rapat Terintegrasi” Penelitian ini berhasil memberikan rancangan konseptual sesuai analisis eksisting dan perbaikan sistem yang dapat menjadi acuan pengembangan aplikasi berbasis mobile dan web pada manajemen rapat terintegrasi meliputi diagram statis (diagram alir data, entity relationship diagram, relational database) serta diagram dinamis (diagram use case, dan class diagram).

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris H. Rismayana dan Vivi Apriliani Nur (2016) dengan judul “Sistem Informasi Agenda Rapat Berbasis Web Menggunakan Sms Gateway (Studi kasus Politeknik TEDC Bandung)” Penelitian ini menjelaskan pembuatan aplikasi yang dapat membantu proses pembuatan agenda rapat, serta mempermudah staf bagian kepegawaian untuk proses pembuatan informasi agenda rapat. Dengan memanfaatkan teknologi web dan SMS Gateway yang diterapkan pada sistem ini, dapat mempermudah kinerja staf dari kepegawaian dalam menyampaikan informasi via SMS kepada dosen atau karyawan di Politeknik TEDC Bandung, serta data-data yang dihasilkan lebih akurat, efektifitas waktu tanpa harus menyebar undangan ke setiap peserta rapat dan lebih hemat biaya.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Arde Maskur (2018) dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Penjadwalan Ruang Rapat Berbasis Web Pada Pt. Sintech Berkah Abadi” Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem penyusun dan monitoring suatu penjadwalan, terutama penjadwalan ruang rapat berbasis web yang diharapkan memudahkan user dalam monitoring penjadwalan ruangan sesuai dengan sumberdaya dan batasan yang ada.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Fitriana Muchtar (2015) dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Perkumpulan Kepala Keluarga Berbasis Sms Gateway (Studi Kasus: Wilayah RW-IV Kelurahan Kratonan)” Penelitian ini membahas sistem informasi kegiatan perkumpulan kepala keluarga dibuat berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, menggunakan XAMPP sebagai server database, MySQL sebagai database, serta Cloud SMS Gateway sebagai server SMS Gateway. Dalam tahap pengujiannya menggunakan kuesioner untuk mendapatkan tanggapan dan penilaian dari system yang sudah dirancang. Kuesioner akan dibagikan kepada 11 responden diantaranya 1 Admin, 10 Warga (User).

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Thabrani dan faisal (2016) dengan judul “ Perancangan Aplikasi Rapat Virtual berbasis Intranet pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan” Permasalahan yang dihadapi adalah surat yang dikirimkan tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan adanya penundaan rapat pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Lambatnya informasi yang diterima oleh peserta rapat. Dibutuhkan sebuah sistem Rapat Virtual Berbasis Intranet untuk memberikan kemudahan bagi pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan untuk melayani masyarakat yang berhubungan dengan proses hukum. Metode pengujian untuk sistem ini adalah white box. Dengan adanya Aplikasi Rapat Virtual Berbasis Intranet pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dapat membantu para pegawai yang ada dilingkungan instansi terkait dalam menyebarkan informasi agenda rapat yang akan diselenggarakan dengan cepat serta menginformasikan hasil dari rapat yang telah dilaksanakan.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh David Pashman, Odile Beniflah, Jake Levine, dan Nick Stamas (2018) dengan judul “System And Method For Organizing A Plurality Of Local Meeting Groups” Penelitian ini membahas suatu sistem dan metode untuk memfasilitasi pengawasan pengawasan kelompok pertemuan lokal. Termasuk metode langkah-langkah menghasilkan grup rapat master berdasarkan input diterima dari master organizer, yang kemudian menghasilkan sejumlah tiket otentikasi berdasarkan input yang diterima dari organisator utama kelompok rapat utama yang mengidentifikasi penyelenggara lokal, mengaitkan sejumlah penyelenggara lokal berdasarkan setidaknya sebagian pada tiket otentikasi untuk setiap penyelenggara lokal, dan menghasilkan sejumlah sub kelompok pertemuan yang terkait dengan kelompok rapat master paling tidak sebagian didasarkan pada pada setidaknya satu parameter rapat sehingga setiap subkelompok rapat terkait satu sama lain.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Steven A. Siegel, Richard R. Erickson, dan Karen Mullis (2018) dengan judul “System And Method Of Managing Meeting Invitations” Penelitian ini membahas metode menerima pesan dari server. pesan dari perangkat pertama yang dikaitkan dengan pengguna pertama kemudian pesan itu diarahkan ke pengguna kedua. Metodenya juga termasuk menentukan apakah pesan berkaitan dengan rapat sebagai tanggapan untuk menentukan bahwa pesan terkait dengan rapat dan mengirimkan data terkait dengan rapat ke server platform untuk mengaktifkan server platform mengirim peringatan tentang rapat ke perangkat kedua yang berkaitan dengan pengguna.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Megumu Sekiguchi (2018) dengan judul “Information Processing Apparatus, Electronic Meeting System , And Program” Penelitian ini membahas Peralatan pemrosesan informasi yang diungkapkan terhubung dengan terminal melalui jaringan termasuk unit penghasil daftar yang menerima permintaan untuk memperoleh daftar yang mencantumkan tempat mendaftarkan bahan untuk dibagikan, dan membuat daftar yang mencantumkan tempat yang memungkinkan untuk digunakan, unit pengirim daftar mengirim daftar ke terminal mengirim permintaan, dan unit penghasil data yang menerima permintaan keberadaan hadir di tempat yang dipilih dari daftar, dan menghasilkan data materi untuk menampilkan materi yang terdaftar di tempat yang dipilih pada terminal, dan unit pengiriman data material ke terminal untuk mengirim permintaan kehadiran, dimana unit penghasil daftar menentukan tempat untuk dibuka atau dilanjutkan sebagai tempat yang memungkinkan, dan unit penghasil data menghasilkan data material untuk menampilkan memo tulisan tangan yang ditulis di tempat dan terdaftar di tempat itu.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Nicholas, Jennifer, Cayden, Harold, dan Xudong (2019) dengan judul “System And Method For Automatic Meeting Note Creation And Sharing Using A User'S Context And Physical Proximity” Penelitian ini membahas Sistem dan metode untuk menghasilkan berbagi dokumen dengan individu yang ditentukan peserta dalam pertemuan atau rapat. Perangkat pertama pengguna menerima pilihan untuk membuat dokumen untuk pertemuan. Perangkat mencari data yang terkait dengan pertemuan yang akan dilakukan dan menentukan peserta berdasarkan data. Dokumen termasuk informasi dari data yang dibuat untuk rapat. Daftar kontrol akses untuk dokumen yang ditetapkan termasuk peserta yang ditentukan untuk berinteraksi. Dokumen tersebut kemudian dibagikan dengan peserta sesuai dengan daftar kontrol akses.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Jens, Matti, Saeed, Susan, dan Miroslav (2019) dengan judul “Systems And Methods For Communicating Among Meeting Attendees Via Wireless Telephones” Penelitian ini membahas penyelenggaraan menggunakan perangkat lunak untuk menentukan konferensi atau bertemu berlangsung di lokasi pertemuan fisik dan daftar peserta. Para peserta dapat menerima informasi rapat, termasuk lokasi dan peserta daftar, melalui perangkat lunak sisi klien pada telepon nirkabel. Juga melalui telepon nirkabel mereka, para peserta dapat menampilkan halaman yang terkait dengan peserta lain, kirim dan menerima pesan dari satu sama lain, mengatur lebih lanjut pertemuan di tempat atau di luar kantor, dan berbagi berbagai jenis informasi pribadi dan bisnis.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis mengambil beberapa acuan dalam penerapan model perancangan sistem yaitu UML (Unified Modelling Language), PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai pengelolaan basis datanya. Sedangkan perbedaannya, metode analisis yang penulis gunakan adalah metode BSC (Balanced Scorecard).


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat

Universitas Raharja merupakan Universitas yang berlokasi di Kota Tangerang, yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Raharja yang berubah nama karena bergantinya status dari Perguruan Tinggi menjadi Universitas, bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Rektor Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Rektor Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP), Raharja kini telah berhasil mendirikan Universitas Raharja.

Visi

Visi Universitas Raharja adalah menjadi Universitas swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi, komputer, dan ekonomi. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Struktur Organisasi

Berikut adalah diagram struktur organisasi yang dimiliki Universitas Raharja

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Universitas Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

Ketua

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Universitas Raharja.

  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab :

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi Universitas Raharja hubungannya dengan lingkungan.

Pembantu Ketua I

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  4. Mengadakan afiliasi.

  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Asisten Rektor

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Rektor atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

  2. Mengusulkan kepada Rektor tentang kenaikan honor staf binaannya.

  3. Mengusulkan kepada Rektor tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya..

  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

  5. Mengusulkan kepada Rektor tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

  6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

  7. Mengusulkan kepada Rektor tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambun>gan.

  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

Kaprodi

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Asisten Rektor Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

  2. Mengusulkan kepada Asisten Rektor Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

  3. Mengusulkan kepada Asisten Rektor Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

  4. Mengusulkan kepada Asisten Rektor Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

  5. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Universitas Raharja.

Tanggung jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

  2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

  3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

  4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

  5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

  6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan proses persiapan rapat dosen pada Universitas Raharja sebagai berikut :

  1. Dekan memberikan intruksi kepada bagian administrasi dosen;

  2. Bagian administrasi dosen mempersiapkan kebutuhan rapat seperti rincian anggaran rapat dan tempat pelaksaan rapat;

  3. Bagian administrasi dosen membuat surat undangan rapat;

  4. Bagian administrasi dosen menitipkan Surat undangan kepada resepsionis untuk nantinya diberikan kepada dosen dan menginturksikan resepsionis untuk mengkonfirmasi kehadiran dosen;

  5. Resepsionis memberikan surat undangan dan mengkonfirmasi kehadiran dosen melalui email, whatsapp, atau telephone;

  6. Dosen melakukan konfirmasi kehadiran;

  7. Resepsionis melakukan input data keterangan kehadiran dosen ke google spreadsheet;

  8. Dekan melakukan pengecekan keterangan dosen yang belum melakukan konfirmasi kehadirannya;

  9. Dekan memberikan instruksi kepada kaprodi untuk melakukan follow up dosen yang belum melakukan konfirmasi;

  10. Kaprodi menginstruksikan sekprodi untuk melakukan follow up kehadiran dosen melalui email, whatsapp, atau telephone;

  11. Dosen melakukan konfirmasi kehadiran.

Adapun urutan proses berjalanya pelaksanaan rapat dosen pada universitas raharja sebagai berikut :

  1. Bagian administrasi dosen mempersiapkan absensi rapat, uang transport, dan melakukan dokumentasi;

  2. Dosen mengisi absensi rapat;

  3. Pimpinan rapat memulai rapat

  4. Pimpinan memberikan materi rapat;

  5. Notulensi mencatat hasil rapat;

  6. Pimpinan rapat menutup rapat;

  7. Bagian administrasi dosen memberikan uang transport kepada dosen;

  8. Mengajukan hasil rapat kepada rektor

  9. Notulensi mengarsipkan hasil rapat;

Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

Pada rancangan sistem berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada poin 3.2.1. yang akan penulis gambarkan dalam UML (United Modelling Language)

Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2. Use Case Diagram persiapan rapat dosen

Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan proses persiapan rapat dosen;

  2. Enam actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Dekan, Bagian administrasi dosen, Resepsionis, kaprodi, dosen, sekrpodi;

  3. Sembilan belas use case yang terdapat pada gambar;

Gambar 3.3 Use Case Diagram proses berjalanya pelaksanaan rapat dosen

Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh proses berjalanya pelaksanaan rapat dosen;

  2. Lima actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Bagian administrasi dosen, Dosen, Rektor, Notulensi, Pimpinan rapat;

  3. Sembilan use case yang terdapat pada gambar.

Rancangan Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.4 Activity Diagram proses persiapan rapat

Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Satu initial node untuk memulai kegiatan;

  2. Terdapat enam swimlane yaitu : dekan, bagian administrasi dosen, resepsionis, dosen, sekprodi, kaprodi;

  3. Terdapat tiga belas action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. Satu final node untuk mengakhiri kegiatan.

Gambar 3.5 Activity Diagram proses berjalannya rapat

Berdasarkan Gambar 3.5 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Satu initial node untuk memulai kegiatan;

  2. Terdapat lima swimlane yaitu : bagian administrasi dosen, dosen, pimpinan rapat, notulensi, rektor;

  3. Terdapat sebelas action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. Satu final node untuk mengakhiri kegiatan.

Rancangan Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.6 Sequence Diagram persiapan rapat dosen

Berdasarkan Gambar 3.6 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Enam Actor diantaranya dekan, bagian administrasi dosen, resepsionis, dosen, kaprodi, sekprodi;

  2. Empat lifeline diantaranya rapat, surat undangan, konfirmasi kehadiran, google spreadsheet;

  3. Terdapat delapan belas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Persiapan Rapat Dosen

Berdasarkan Gambar 3.7 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Lima Actor diantaranya bagian administrasi dosen, dosen, pimpinan rapat, notulensi, rektor;

  2. Empat lifeline diantaranya absensi rapat, uang transport, rapat, hasil rapat;

  3. Terdapat sepuluh message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis BSC

  1. Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya

  2. Gambar 3.8 Balanced Scorecard Universitas Raharja
  3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

  4. Gambar 3.9 Empat Perspektif Balanced Scorecard
  5. Karakteristik Balanced Scorecard

    1. Financial (A)

    2. Customer (B)

    3. Business Process (C)

    4. Learn & Growth (D)

  6. Untuk masing-masing bagian yang ada Universitas Raharja, yaitu :;

    1. Bagian Keuangan (Financial point A)

    2. Dosen (Customer point B)

    3. Bagian Administrasi Dosen (Business Process point C)

    4. Sistem Penjaminan Mutu Internal Raharja (Learn & Growth point D)

    5. Tabel 3.1 Balanced Scorecard

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfirgurasi yang dibutuhkan pada sistem Social Media Advertise Maintenance adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel® Core™ i3-2220 CPU @ 3.30GHz

  2. Komputer : Acer

  3. Mouse : Logitech

  4. Keyboard : Lenovo

  5. RAM : 2GB

  6. Printer  : Epson LX-310

Spesifikasi Perangkat Lunak (Softare)

  1. Microsoft Office 2013

  2. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. User (admin)

Permasalahan Yang Dihadapi dan Analisis Kebutuhan Sistem

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut :

  1. Lamanya penyebaran informasi pelaksanaan rapat karena masih menggunakan surat undangan yang dititipkan pada resepsionis dan penerima surat tidak setiap hari mengunjungi resepsionis;

  2. Konfirmasi kehadiran dosen yang belum terpusat karena kehadiran dosen dikonfirmasi oleh tiga orang yang berbeda;

  3. Dosen yang tidak dapat hadir dalam rapat tidak mengetahui hasil dalam rapat tersebut karena tidak adanya sosialiasi setelah pelaksanaan rapat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan alternatife pemecahan dari masalah yang dihadapi yaitu membuat sistem pengolahan rapat yang mudah dioperasikan sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai, membangun aplikasi yang dapat memberikan informasi secara cepat sekaligus dapat mengkonfirmasi dan dapat diakses oleh pihak yang terkait untuk melihat laporanya.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Keterangan :

M (Mandatory) = Yang diinginkan

D (Desirable) = Diperlukan

D (Desirable) = Diperlukan

Tabel 3.3. Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

Tabel 3.4. Requirement Elicitation Tahap III

Final Elisitasi

Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk, komponen-komponen yang terdapat di tahap ini lah yang harus ada dalam fungsional sistem yang akan diimplementasikan. Berikut bentuk penelitian lampirkan tabel final draft elisitasi.

Tabel 3.5. Requirement Elicitation Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan, dapat diketahui bahwa dalam proses pelaksanaan rapat di Universitas Raharja saat ini masih mengalami beberapa kendala. Untuk meningkatkan pelayanan yang ada dapat dilakukan dengan merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk memudahkan proses penyebaran informasi dan konfirmasi kehadiran sehingga dosen mendapatkan informasi secara cepat dan hanya sekali melakukan konfirmasi kehadiranya.

Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

  1. Bagian Administrasi Dosen
    Bagian administrasi dosen dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain:

    1. Bagian administrasi dosen dapat melakukan login.

    2. Bagian administrasi dosen Menampilkan Dashboard

    3. Bagian administrasi dosen dapat mengelola data member create,read,update,dan delete.

    4. Bagian administrasi dosen dapat mengelola schedule rapat create,read,update,dan delete.

    5. Bagian administrasi dosen dapat mengirim pesan notifikasi rapat kepada member.

    6. Bagian administrasi dosen dapat mengelola absen rapat.

    7. Bagian administrasi dosen dapat melihat data report.

    8. Admin dapat melakukan Log Out.

  2. Dosen

    1. Dosen dapat melakukan login.

    2. Dosen dapat melihat undangan rapat.

    3. Dosen dapat histori rapat.

    4. Dosen dapat melakukan konfirmasi kehadiran rapat.

    5. Dapat melakukan Log Out.

    6. Notulensi

  3. Notulensi

    1. Notulensi dapat Melakukan login.

    2. Notulensi dapat melihat menu Absent.

    3. Notulensi dapat mengelola meeting results create, read, dan update.

    4. Notulensi dapat melihat data report.

    5. Dapat melakukan Log Out.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang diusulkan.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Usulan Sistem Pengelolaan rapat (E-Meeting)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas use case diagram yang diusulkan, terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup rancangan sistem usulan pengelolaan rapat (E-Meeting).

  2. 3 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Bagian Administrasi Dosen, Dosen, dan Notulensi.

  3. 11 (sebelas) Use Case sebagai interaksi aktor-aktor dengan sistem diantaranya:
    1. Prosedur Login

    2. Prosedur Menampilkan Dashboard

    3. Prosedur add member

    4. Prosedur add schedul

    5. Prosedur view member

    6. Prosedur view schedule

    7. Prosedur view status

    8. Prosedur absent

    9. Prosedur meeting results

    10. Prosedur Report

    11. Prosedur Logout

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan.

  1. Activity usulan Bagian Administrasi Dosen

  2. Gambar 4.2. Activity Diagram usulan Bagian Administrasi Dosen

    Berdasarkan gambar 4.2 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. (sepuluh) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.

    4. 1 (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan masuk ke tampilan dashboard.

    5. 1 (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

  3. Activity usulan Dosen

  4. Gambar 4.3 : Activity Diagram usulan Dosen

    Berdasarkan gambar 4.3 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. (enam) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.

    4. (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.

    5. (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

  5. Activity usulan Notulensi

  6. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan Notulensi

    Berdasarkan gambar 4.4 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 5 (lima) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 2 (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.

    4. 1 (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.

    5. (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.


Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan.

  1. Squence diagram usulan Bagian Administrasi Dosen

  2. Gambar 4.5 : Sequence Diagram Usulan Bagian Administrasi Dosen

    Berdasarkan gambar 4.5 diatas sequence diagram usulan diatas terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan.

    2. 8 (delapan) Boundary,

    3. 1 (satu) control life line.

    4. 11 (sebelas) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  3. Squence diagram usulan Dosen

  4. Gambar 4.6 : Sequence Diagram Usulan Dosen

    Berdasarkan gambar Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan.

    2. 6 (Enam) Boundary,

    3. 1 (satu) control life line.

    4. 9 (sembilan) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  5. Squence diagram usulan Notulensi

  6. Gambar 4.7 : Sequence Diagram Usulan Dosen

    Berdasarkan gambar 4.7 diatas sequence diagram usulan diatas terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan.

    2. 5 (Lima) Boundary,

    3. 1 (satu) control life line.

    4. 8 (Delapan) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, adapun perbedaannya sebagai berikut :


Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
No Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1 Dalam proses konfirmasi kehadiran belum terpusat masih dilakukan oleh tiga aktor. Dengan sistem yang diusulkan proses konfirmasi dilakukan secara mandiri oleh peserta rapat.
2 Absensi rapat belum tekomputerisasi masih menggunakan kertas. Dengan sistem yang diusulkan absensi dilakukan melalui sistem.
3 Hasil rapat tidak dibagikan kepada seluruh peserta rapat sehingga peserta yang berhalangan hadir tidak mengetahui hasil dari rapat tersebut. Hasil rapat dapat langsung dibagikan melalui sistem secara otomatis kepada seluruh peserta rapat.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Gambar 4.8 : Class Diagram Sistem Usulan Pengelolaan rapat (E-Meeting)

Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Member

  2. Nama File  : Member

    Media : hard disk

    Isi : (phone_number + name + position + email)

    Primary key : phone_number

  3. Tabel Schedule

  4. Nama File : schedule

    Media : hard disk

    Isi : (id_schedule + phone number + date + room + title_meeting + starting_hour + ending_hour)

    Primary key : id_schedule

  5. Tabel Status

  6. Nama File : Status

    Media : hard disk

    Isi : (id_status + id_schedule + information)

    Primary key : id_status

  7. Tabel User

  8. Nama File : User

    Media : hard disk

    Isi : (id_user + password + level)

    Primary key : id_user

  9. Tabel meetingresults

  10. Nama File : meetingresults

    Media : hard disk

    Isi : (id_meeting + id_absent + id_user + budget_set + budget_used + meeting_notes)

    Primary key : id_meeting

  11. Tabel Absent

  12. Nama File  : Member

    Media : hard disk

    Isi : (phone_number + name + position + email)

    Primary key : phone_number

  13. Tabel Member

  14. Nama File : Absent

    Media : hard disk

    Isi : (id_absent + id_status + presence + presentation_attendance)

    Primary key : id_absent

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface dari sistem pengelolaan rapat (E-Meeting) :

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login

    Tampilan halaman login diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke dalam sistem. Setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan cara input user dan password yang sesuai supaya dapat masuk ke dalam sistem.

  3. Tampilan Halaman DashBoard

  4. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard

    Tampilan diatas merupakan dashboard untuk melihat data schedule yang sudah selesai, masih aktif, dan dibatalkan terdapat juga jumlah member yang terdaftar, member yang tidak hadir dalam rapat, dan data user admin.

  5. Tampilan Halaman Add Member

  6. Gambar 4.11 Tampilan halaman input data member

    Tampilan diatas merupakan form untuk input data member yang akan dijadikan peserta rapat. Tampilan tersebut terdiri atas beberapa field yang harus di input sesuai data member.

  7. Tampilan Halaman Add Schedule
  8. Gambar 4.12 Tampilan halaman add schedule rapat

    Tampilan diatas merupakan form untuk input schedule yang akan dilaksanakan. Tampilan tersebut terdiri atas beberapa field yang harus di input sesuai instruksi dan pilih member untuk dijadikan peserta.

  9. Tampilan Halaman View Member

  10. Gambar 4.13 Tampilan halaman view member

    Tampilan diatas merupakan table data member untuk mengelola dan melihat data member yang telah di input sebelumnya.

  11. Tampilan Halaman View Schedule

  12. Gambar 4.14 Tampilan halaman view schedule

    Tampilan diatas merupakan table schedule untuk mengelola dan melihat schedule yang telah di input sebelumnya.

  13. Tampilan Halaman View Status

  14. Gambar 4.15 Tampilan halaman view status

    Tampilan diatas merupakan table status untuk mengelola dan melihat konfirmasi kehadiran peserta rapat yang akan terlaksana.

  15. Tampilan Halaman Absent

  16. Gambar 4.16 Tampilan halaman absent

    Tampilan diatas merupakan table absent untuk mengelola dan melihat absent peserta rapat.

  17. Tampilan Halaman Meeting Results

  18. Gambar 4.17 Tampilan halaman meeting results

    Tampilan diatas merupakan form untuk input hasil rapat yang telah dilaksanakan. Tampilan tersebut terdiri atas beberapa field yang harus di input oleh notulensi sesuai hasil rapat.

  19. Tampilan Halaman Report

  20. Gambar 4.18 Tampilan halaman meeting results

    Tampilan diatas merupakan table report untuk mengelola dan melihat report hasil rapat yang telah di input sebelumnya oleh notulensi.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : Minimal 2 GB

  4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps

  5. Harddisk : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Softare)

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.

  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Internet Exploler dan Mozila Firefox.

Spesifikasi Brainware

Dalam sistem yang dikembangkan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem tersebut, diantaranya:

  1. Bagian Administrasi Dosen

  2. Dosen

  3. Notulensi

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Dalam skripsi ini, dilakukan pengujian Black Box untuk mengetahui kondisi input yang akan memenuhi seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Table 4.15 Blackbox testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 4.8 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Rapat Terpadu Pada Universitas Raharja”.

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Sebagai hasil evaluasi penelitian terhadap sistem pengelolaan rapat dosen, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem pengelolaan rapat dosen yang saat ini berjalan pada Universitas Raharja yaitu mulai dari proses pemberian informasi rapat melalui surat undangan yang dititipkan ke resepsionis oleh bagian adminstrasi dosen untuk diberikan kepada dosen ketika mengunjungi meja resepsionis, setelah itu masuk ke proses konfirmasi kehadiran yang dilakukan oleh resepsionis melalui email, whatsapp, dan telephone yang dibantu oleh Kaprodi dan juga Sekprodi. Untuk proses pelaksanaan rapatnya bagian administrasi dosen menyediakan fasilitas rapat, kemudian dosen mengisi absensi rapat dan menerima uang transport, pimpinan rapat memimpin jalanya rapat, notulensi mencatat hasil rapat, dan mengajukan hasil rapat ke pada rektor kemudian hasilnya di arsipkan.

  2. Dari hasil analisis sistem yang berjalan saat ini, permasalahan yang terdapat pada sistem yang berjalan saat ini diantaranya adalah penyebaran informasi, konfirmasi kehadiran dari peserta rapat, dan sosialisasi hasil rapat dimana untuk pemberitahuan pelaksanaan rapat dengan cara melalui surat undangan yang dititipkan kepada resepsionis dan kemudian dikonfirmasi melalui telepon atau grup whatsapp yang terkadang menimbulkan berbagai hal masalah karena setiap penerima surat tidak setiap hari mengunjungi resepsionis dan untuk yang mengkonfirmasi kehadiran pada rapat tersebut tidak terpusat pada satu orang yang bertugas untuk mengkonfirmasi, bahkan peserta rapat bisa mendapatkan tiga kali panggilan telepon untuk konfirmasi kehadiran dari tiga orang yang berbeda, begitupun saat pelaksanaan rapat akan dimulai sehingga cukup mengganggu penerima undangan dan melonggar dari waktu jadwal rencana yang sudah ditentukan karena menunggu konfirmasi dari peserta yang belum hadir, kemudian tidak adanya sosialisai dari hasil rapat tersebut sehingga untuk peserta yang berhalangan hadir tidak mengetahui hasil dari rapat tersebut.

  3. Dari hasil analisa sistem pengelolaan yang berjalan pada Universitas raharja, merancang sistem pengelolaan rapat menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan teks ediornya menggunakan sublime text. Database yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL, software yang digunakan untuk men-design webnya adalah Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS5. Terdapat fungsional sistem yang dapat memberikan informasi secara cepat dan serentak, dapat melakukan konfirmasi kehadiran secara mandiri melalui sistem, dan dapat mengirimkan hasil rapat melalui email kepada peserta rapat sehingga prosesnya lebih cepat dan pelayanan meningkat.

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

  1. Perluas cakupan sistem pengelolaannya, sehingga tidak hanya pengelolaan rapat dosen saja tapi rapat-rapat lainya juga dapat dimuat dalam sistem tersebut agar seluruh kegiatan rapat dapat lebih terkoordinasi.

  2. Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai aplikasi pendukung lainya seperti mengirimkan pesan notifikasi melalui sms atau whatsapp untuk menyempurnakan sistem dan memberikan layanan yang lebih baik.

  3. Dilakukanya pengembangan lebih lanjut mengenai perangkat pendukung lainya seperti melakukan scan QR Code dengan perangkat mobile agar lebih mempercepat dan mempermudah proses scaning.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modelling Language(UML). Bandung: Abdi Sistematika.
  2. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Eka, I Putu Agus. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika Bandung.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Anggraeni, Elisabet Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  5. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. "Sistem Informasi Teknologi". Yogyakarta : Andi Offset.
  6. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1.
  7. Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. 2000. Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
  8. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. TOKO BUKU ONLINE. CERITA Journal, 2(2), 133-141.
  9. 9,0 9,1 Eka, I Putu Agus. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika Bandung.
  10. Eka, I Putu Agus. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika Bandung.
  11. FAUZI, Rizki Ahmad. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish
  12. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3
  13. MulyantoAgus2009 Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  14. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal, 9(1), 51-59.
  15. Subandi. Aulia Syahidi. “Basis Data: Teori dan Praktik menggunakan Microsoft Office Access”. Yogyakarta, Indonesia : Deepublish.
  16. Irwandi, Agus. Winda Sari, Ulya Ulfah. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi Kasusu: SDN 02 Anjir Serapat Tengah)”. Jurnal POSITIF Tahun 1 No. 1 November 2015 : 29 – 36.
  17. Wikipedia. “Rapat”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rapat. Diakses pada 15 Oktober 2019.
  18. 18,0 18,1 Adisasmita, Raharjo (2011). Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  19. Freddy Rangkuti. 2013. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  20. Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
  21. Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta : Rajawali Pers.
  22. Atkinson, Anthoy.,Kaplan,Robert.,Matsumura,Ella., Young, Mark. 2012. Akuntasi Manajemen. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.
  23. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  24. Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2.
  25. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1.
  26. Isa, Indra Griha Tofik dan Hartawan, George Pri. 2017. “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web”. Sukabumi: Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Vol.5, Edisi. 10 Maret 2017 https://bit.ly/2AokQBv
  27. Rustiana, Deden. M. Faisal, Lina Iamayanti. “Prototype Analisa Sistem Informasi Penilaian E-Raport Menggunakan SWOT”. Jurnal ICIT Vol. 5 No. 1 Februari 2019 https://bit.ly/2J3dJpM
  28. Palit, Randi V. Yaulie D.Y. R. Arie S.M.L. “Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web Di Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang”. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 2015. https://bit.ly/2C9z8HW
  29. C. Sigit, “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.2010.
  30. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2.
  31. Husain, A., & Ariyanti, F. (2016). PERANCANGAN DATABASE RELATIONAL PADA TOKO BUKU ONLINE. CERITA Journal, 2(2), 133-141.
  32. Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  33. Sutrisno, Mursalat Asyidiq, Sugeng Santoso. 2018. Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada Aplikasi E-Commerce (E-Gemanusa) Menggunakan Metode Restful Api Dan Framework Laravel. Banten: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Banten Jaya. Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi. Vol. 1 No. 1.
  34. Budianto dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
  35. Azizah, N., Rahayu, S., & Adhista, N. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SPG BERSTATUS KONTRAK PADA PT. SOFTEX INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). SENSI Journal, 3(2), 182-189.
  36. Andi, P. 2014." Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codelgniter". Studi Kasus SMP Yamad Bekas. Faktor Exacta 7 (2), 165-175.
Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1611495202&oldid=365692"