SI1514490176

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1514490176
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA

KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1514490176
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, -- 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
       
       
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1514490176
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :


Tangerang, 24 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 07133
 
NID : 10020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1514490176
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer AKuntansi

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1514490176
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Januari 2020


Rizky Aditya Putra
NIM. 1514490176


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Di era globalisasi saat ini terutama dibidang teknologi informasi saat ini pelayanan keuangan bertumbuh pesat. Dibutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Koperasi Al-Husna Balaraja merupakan salah satu koperasi yang bertujuan untuk mensejahterahkan anggotanya. Koperasi ini sudah mempunyai banyak anggota akan tetapi, sistem yang di gunakan masih menggunakan sistem manual. Sistem ini dinilai belum efektif karena setiap transaksi yang terjadi baik pendaftaran anggota maupun transaksi simpan pinjamnya masih menggunakan berkas catatan dan aplikasi Microsoft Excel. Maka diperlukan suatu aplikasi sistem informasi yang dapat merubah sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi agar kinerja koperasi ini menjadi lebih baik. Metode analisis sistem yang digunakan adalah PIECES yang terdiri dari Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service . Perancangan sistem menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan Unified modeling Language (UML), bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Sublime Text. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah dalam proses pengolahan data transaksi simpan pinjam anggotanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

Kata kunci : Sistem, Koperasi Simpan Pinjam, PIECES


ABSTRACT

In the current era of globalization, especially in the field of information technology, financial services are currently growing rapidly. Required information that is precise, fast, and systematic and does not require a long time in exploring the information needed. Al-Husna Balaraja Cooperative is one of the cooperatives that aims to prosper its members. This cooperative already has many members, however, the system used still uses a manual system. This system is considered ineffective because every transaction that occurs both member registration and savings and loan transactions still use the notes file and the Microsoft Excel application. So we need an information system application that can change a manual system into a computerized system so that the performance of this cooperative for the better. The system analysis method used is PIECES which consists of "Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and Service". The system design uses object-oriented analysis method with Unified modeling Language (UML) , the programming language used is PHP and the database used is MySQL, while the supporting software used in making programs is Sublime Text. With this system, it can facilitate the data processing of members' savings and loan transactions so that they produce information that is fast and accurate.

Keywords: System, Savings and Loans Cooperatives, PIECES





KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi ini “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara dan beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Ir. Abdul Hayat, M.T,I. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak H.Wahyu Manurian, S.Si.,MM. selaku dosen pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan laporan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Seluruh Pimpinan dan Pegawai Koperasi Al-Husna Balaraja yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi.
  9. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
  10. Kedua orang tua tercinta, kakak dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  11. Sahabat saya Dodo, Najib, Rafif, Wanto, Alan, Fauzi dan Dimas yang selalu memberikan masukan dan dukungannya kepada penulis.
  12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 24 Januari 2020
RIZKY ADITYA PUTRA
NIM. 1514490176



Daftar isi






DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Al-Husna

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Administrator

Gambar 4.3 Activity Diagram Login Staff

Gambar 4.4 Activity Diagram Simpanan Dana

Gambar 4.5 Activity Diagram Penarikan Dana

Gambar 4.6 Activity Diagram Pinjaman

Gambar 4.7 Activity Diagram Angsuran

Gambar 4.8 Activity Diagram Simpanan Hasil Usaha

Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah Member

Gambar 4.10 Activity Diagram Kelola Member

Gambar 4.11 Activity Diagram Tambah User

Gambar 4.12 Activity Diagram kelola User

Gambar 4.13 Squence Diagram Login Administrator

Gambar 4.14 Squence Diagram Login Staff

Gambar 4.15 Sequence Diagram Simpanan Dana

Gambar 4.16 Sequence Diagram Penarikan Dana

Gambar 4.17 Sequence Diagram Pinjaman

Gambar 4.18 Sequence Diagram Angsuran

Gambar 4.19 Sequence Diagram Simpanan Hasil Usaha ( SHU )

Gambar 4.20 Sequence Diagram Tambah Member

Gambar 4.21 Sequence Diagram Kelola Member

Gambar 4.22 Sequence Diagram Tambah User

Gambar 4.23 Sequence Diagram Kelola User

Gambar 4.24 Class Diagram Yang Diusulkan



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Pengendalian

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Use Case Login

Tabel 4.2 Use Case Simpan Dana

Tabel 4.3 Use Case Penarikan Dana

Tabel 4.4 Use Case Pinjaman

Tabel 4.5 Use Case Angsuran

Tabel 4.6 Use Case Simpanan Hasil Usaha

Tabel 4.7 Use Case Tambah Member

Tabel 4.8 Use Case Kelola Member

Tabel 4.9 Use Case Tambah User

Tabel 4.10 Use Case Kelola User

Tabel 4.11 Activity Diagram Login Administrator

Tabel 4.12 Activity Diagram Login Staff

Tabel 4.13 Activity Diagram Simpanan Dana

Tabel 4.14 Activity Diagram Penarikan Dana

Tabel 4.15 Activity Diagram Pinjaman

Tabel 4.16 Activity Diagram Angsuran

Tabel 4.17 Activity Diagram Simpanan Hasil Usaha

Tabel 4.18 Activity Diagram Tambah Member

Tabel 4.19 Activity Diagram Kelola Member

Tabel 4.20 Activity Diagram ambah User

Tabel 4.21 Activity Diagram kelola User

Tabel 4.22 Identifikasi Primary Key dan Foreign Key

Tabel 4.23 Atribut Entitas Jenis Simpanan

Tabel 4.24 Atribut Entitas Aktivity

Tabel 4.25 Atribut Entitas Angsuran

Tabel 4.26 Atribut Entitas Company

Tabel 4.27 Atribut Entitas Member

Tabel 4.28 Atribut Entitas User

Tabel 4.29 Atribut Entitas Penarikan

Tabel 4.30 Atribut Entitas Pinjaman

Tabel 4.31 Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.32 Time Schedule

Tabel 4.33 Estimasi Biaya






DAFTAR SIMBOL

Gambar 1.1 Simbol Use Case Diagram

Gambar 1.2 Simbol Sequence Diagram

Gambar 1.3 Simbol Actifity Diagram






BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang keuangan, maka perlu peningkatan pelayanan yang memadai. Di era globalisasi saat ini terutama di bidang teknologi informasi saat ini pelayanan keuangan bertumbuh pesat. Dibutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam menggali informasi yang dibutuhkan seperti mengelola data, memproses data, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang akurat dan tepat waktu. Dalam sebuah keadaan di mana hal yang begitu sulit dilakukan tetapi dengan adanya teknologi informasi semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Untuk mewujudkan informasi yang tepat bagi instansi maupun perusahaan memerlukan sistem informasi yang canggih guna menunjang operasional. Oleh karena itu, hampir semua instansi maupun perusahaan menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan dan pengolahan data.

Koperasi sebagai salah satu bentuk organisasi yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA yang bergerak pada kegiatan simpan pinjam anggota, bentuk badan koperasi ini bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan.

Dalam proses pengolahan data transaksi simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini pada koperasi Al-Husna sudah terkomputerisasi. Akan tetapi, dalam sistem komputerisasi dengan Microsoft Excel ini belum maksimal dan staff masih kesulitan dalam melakukan penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota. Karena hal-hal tersebut, koperasi ini dituntut untuk dikelola dengan lebih efektif dan efisien sehingga di dalam pengolahan data tidak akan ada data yang rangkap, hilang, rusak dan laporan menjadi tidak lambat serta dapat mempermudah penyajian data transaksi yang ada secara real time.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul Skripsi “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI AL-HUSNA BALARAJA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya :</div>

  1. Bagaimana analisa sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini pada Koperasi Al-Husna Balaraja?
  2. Apakah sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja sudah akurat dalam pengoperasiannya?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mengetahui proses simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini pada Koperasi Al-Husna Balaraja.
  2. Menciptakan sistem simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja yang lebih akurat.
  3. 3. Merancang sebuah sistem informasi simpan pinjam yang dapat meminimalkan kesalahan dalam penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota pada Koperasi Al-Husna Balaraja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan penulis terhadap sistem informasi simpan pinjam pada koperasi dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.
  2. Dapat meningkatkan mutu pelayanan simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja.
  3. Dapat memberikan masukan yang positif untuk perkembangan sistem simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja.


Ruang Lingkup Penelitian

Bedasarkan permasalahan yang ada, penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem simpan pinjam pada koperasi Al-Husna Balaraja. Pembahasan yang akan dilakukan dari awal pendaftaran, simpanan, pinjaman, proses pembayaran dan proses laporan.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Pada metode ini, penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap sistem yang dipakai, sehingga dapat melihat langsung permasalahan yang ada saat ini.

  3. Metode Wawancara
  4. Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas terhadap sistem pengelolaan simpan pinjam yang diterapkan.

  5. Studi Pustaka
  6. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tambahan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan yang penulis sedang teliti saat ini. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi, internet dan sebagainya.

Metode Analisis Sistem

Pada metode analisis sistem informasi ini, penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), karena analisis PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Penulis juga melakukan analisis terhadap prosedur sistem berjalan dan menggambarkannya menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm.

Metode Perancangan

Pada metode analisis rancangan sistem informasi untuk melakukan analisis terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan alat bantu (tools) berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied programming melalui tahap : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram dan class diagram yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap temuan survey.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap I mencakup semua kebutuhan sistem, tahap II melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap III dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final.
  4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

Metode Pengujian Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem simpan pinjam pada koperasi Al-Husna Balaraja, peneliti menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujianblackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, sistematika penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum Koperasi Al-Husna Balaraja tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, Unified Modeling Languege (UML) sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan dari hasil laporan skripsi yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Data dan Informasi

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada tiga definisi sistem menurut para ahli, yaitu:

Menurut Maimunah, dkk (2017) [1]“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2) [2]“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Dan menurut Mulyani (2016:2) [3]menyatakan bahwa “Sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”.

Berdasarkan serangkaian pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpullan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan yang memiliki hubungan satu sama lain dan saling berinteraksi satu sama lain, guna melakukan sebuah proses untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun karakteristik sistem menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [4]menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (boundary)
  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (environtment)
  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (output)
  12. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem (procces)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem (objective)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut Hutahaean (2015:6) [5]diuraikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem
  2. Abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem 11 reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal data atau data item. Data didefinisikan sebagai suatu representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, teks, simbol, gambar dan bunyi. Berikut ini adalah definisi data menurut beberapa ahli, dintaranya:

Data menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24), [6]data merupakan istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.

Data adalah bentuk mentah yang perlu diolah lebih lanjut. Pengertian informasi dan data yang dikemukakan oleh Romney dan Steinbart (2015:4) yang diterjemahkan oleh Kikin dan Novita sebagai berikut “Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem informasi. Informasi adalah data yang diatur dan diproses untuk memberikan arti”.

Pendapat dari Gorden B. Davis dalam Hutahaean (2015:8). [5]Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan, hal-hal, dan sebagainya.

Dari beberapa definisi data di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada suatu objek berupa benda tempat maupun orang, yang mana merupakan hasil dari pengukuran atau pengamatan, hasilnya dapat berupa angka, huruf, simbol, simbol khusus atau gabungan darinya.

Definisi Informasi

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [4]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Sementara, Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861) [7]menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3), [8]“The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), [9]Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat waktu (Timelines)
  4. Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17), [10]ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. 10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Krismiaji (2015:16), [11]sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11) [2]Menjelaskan bahwa, "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.”

Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam jurnal SENSI (2017:192) [12]Menjelaskan bahwa, “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi merupakan pengorganisasian data dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi untuk menyimpan serta mengelola menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12) [2]menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

  1. Perangkat keras
  2. Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  3. Perangkat lunak
  4. Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  5. Database
  6. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  7. Telekomunikasi
  8. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  9. Manusia
  10. Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Komponen Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Rangkuti F yang dikutip oleh Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:44), [13]tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)
  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)
  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan mencapai tujuan sistem tertentu. sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)
  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)
  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)
  12. Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Whitten dan Bentley dalam Sri Mulyani (2016:38)[3]Menurut Whitten dan Bentley dalam Sri Mulyani (2016:38) Menjelaskan bahwa, “Analisis sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen“.

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[14], “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[15], Menjelaskan bahwa, “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Berdasarkan definisi mengenai analisa sistem menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari sebuah informasi yang utuh kedalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Banyak pendapat mengenai perancangan sistem oleh para ahli dan berikut adalah beberapa diantaranya:

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[16], “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sementara Susanto (2016:62)[17], menjelaskan bahwa “Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi”.

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[18], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan, perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Susanto (2016:62)[17], tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dikutip oleh Hanif Al Fatta dkkdalam jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:7)[19], Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Anaisis harus mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
  4. Memilih konfigurasi terbaik
  5. Menyiapkan usulan implementasi
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Menurut UU No.25 Pasal 1 Tahun 1992 yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:

  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.
  2. 2. Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu kopersi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh angggota, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasanya disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) dihitung berdarsarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian deviden berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) dalam Journal of Management Vol.2 No.2 (2016)[20], “Koperasi adalah usaha bersama untuk /memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.

Menurut P.J.V Dooren yang dikutip oleh aris dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:8), “Koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corpprate)”.

Tujuan Koperasi

Dalam UU No.25 Pasal 3 Tahun 1992 disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi dan Peran Koperasi

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Pasal 5 Tahun 1992 dijelaskan prinsip koperasi yaitu:

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  3. Pembagiaan Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (adil anggota tersebut dalam koperasi).
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian.
  5. Kemandirian.
  6. Pendidikan perkoperasian.
  7. Kerja sama antar koperasi.

Prinsip Koperasi

Menurut UU No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu:

  1. Koperasi Simpan Pinjam
  2. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.

  3. Koperasi Konsumen
  4. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.

  5. Koperasi Produsen
  6. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.

  7. Koperasi Pemasaran
  8. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

  9. Koperasi Jasa
  10. Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.


Konsep Dasar Simpan Pinjam

Definisi Simpanan

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50)[21], “Simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri. Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman”.

Jenis-Jenis Simpanan

  1. Simpanann Pokok
  2. Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  3. Simpanan Wajib
  4. Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  5. Simpanan Sukarela
  6. Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan Sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.

Definisi Pinjaman

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50)[21], “Pinjaman adalah uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Jenis-Jenis Pinjaman

  1. Pinjaman Jangka Panjang
  2. Menurut Reeve dalam jurnal Nur Fajrina (2015:5), “Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan yang bersifat investasi”.

  3. Simpanan Wajib
  4. Menurut R. Taufik Hidayat (2016:22)[22]“Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman yang digunakan baik untuk kebutuhan modal maupun untuk menambah likuiditas koperasi. Jangka waktu pembayarannya kurang dari setahun”.

Definisi Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah badan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam biasa juga disebut koperasi kredit. Koperasi kredit adalah suatu bentuk koperasi yang independen dimana anggotanya adalah gabungan antara orang-orang atau badan-badan tertentu. Orang yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa menyimpan apalagi meminjam dana dari koperasi simpan pinjam.

Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992, Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk:

  1. Anggota koperasi yang bersangkutan.
  2. Koperasi lain dan atau anggota.

Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.

Tujuan Koperasi Simpan Pinjam

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012, Tujuan Koperasi Simpan Pinjam adalah:

“Koperasi Simpan Pinjam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan”.


'Definisi Analisa PIECES

Di bawah ini adalah beberapa definsi dari para ahli mengenai analisa PIECES:

Menurut Adhi Priyanto dan Fanji (2017:42)[23]“Analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat”.

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politehnik Indonusa Surakarta Vol 1 No.3 (2015:6)[22], “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Bariah dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol:5 No:2 (2015:31)[23], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service) adalah:

  1. Performance (Kinerja)
  2. Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

  3. Information (Informasi)
  4. Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

  5. Economy (Ekonomis)
  6. Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  7. Control (Pengendalian)
  8. Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Maka dilihat dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisa PIECES merupakan analisa yang digunakan untuk melihat kelebihan maupun kekurangan pada sistem yang ada dengan memfokuskan pada kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi dan pelayanan dimana output dari analisa ini dapat digunakan sebagai catatan perbaikan pada sistem yang ada.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi Unified Modeling Language (UML), diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Adi N yang dikutip Maimunah, dkk (2017:1)[1], “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[24], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[25], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language (UML) digunakan untuk memvisualisasikan, merancang, mendokumentasi sistem piranti lunak dan membangun sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi (Open Journal System) Semnasteknomedia Online (2016:62-64)[26], tipe-tipe UML diantaranya adalah:

  1. Use Case Diagram
  2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem.

  3. Sequence Diagram
  4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horizontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.


  5. Activity Diagram
  6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case.

  7. Class diagram
  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

  9. Service (Pelayanan)
  10. Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12)[27] adapun jenis-jenis diagram antara lain:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  5. Activity Diagram
  6. Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  7. Sequence Diagram
  8. Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2017:6) [27] langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  8. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  9. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  10. Mulailah membangun sistem.
  11. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  12. Perangkat lunak siap dirilis.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi database yaitu sebagai berikut:

Menurut Syahrial Chan (2017:161)[28]Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[29] mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Budi R yang dikutip Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[30]Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Dari para pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan sebuah bahasa pemograman yang biasa digunakan untuk membuat sebuah website ataupun aplikasi berbasis web yang menyatu dengan HTML.


Pengguna Database

Menurut Anhar (2016:20)[31], Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut:

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.


Konsep Dasar PHP (Programming Hypertext Processor)

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut para ahli diantaranya:

Menurut Jubilee Enterprise (2017:1)[32], mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4)[33], “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015:53)[30], “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dari para pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan sebuah bahasa pemograman yang biasa digunakan untuk membuat sebuah website ataupun aplikasi berbasis web yang menyatu dengan HTML.


Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[34], menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[35], “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Menurut Siregar dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[36], “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang banyak dipakai di kalangan programmer.


Definisi XAMPP

Di bawah ini adalah beberapa definisi dari XAMPP menurut para ahli diantaranya:

Menurut Betha Sidik (2018:6)[37], XAMPP kependekan dari X Apache MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah server web, M untuk MySQL atau MariaDB adalah server database, P yang pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi, dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun Linux.

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[38], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86)[39], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Definisi HTML

Berikut beberapa pendapat mengenai definisi HTML menurut para ahli, sebagai berikut:

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:1)[40], “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Menurut Sugiri yang dikutip dalam M.Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)[41], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform computer”.

Menurut Solichin (2016:10)[42], berpendapat bahwa “HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan bahasa pemograman web yang memberitahukan permaban web browser bagaimana menyusun dan menyajikan konten di halaman web.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan text editor untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada web browser.


Definisi HTML

Menurut Adi Tri dalam jurnalnya (2015:723)[42], “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.”

Menurut Faridl Miftah yang di kutip Aulia Fitrul Hadi dalam Jurnal PSYCHE (2018:56)[43]Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer.

Dari para pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sublime text adalah sebuah text editor berbasis Phyton yang memiliki banyak fitur serta memiliki beberapa keunggulan sehingga cukup banyak dipakai oleh kalangan developer.


Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2)[44]Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Sementara itu Parlika, dkk dalam jurnalnya (2017)[45], berpendapat bahwa Codeigniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan oleh script pemrograman web PHP (Hypertext Preprocessor) dalam mengembangkan sistem informasi web dinamis dengan dasar kerja CRUD (Create, Read, Update, Delete).

Menurut Raharjo (2015:3)[46], “Codeigniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.

Sehingga dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter merupakan sebuah framework web untuk bahasa pemograman PHP guna mengembangkan sistem informasi yang dinamis.


Definisi Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[47], “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64)[48], “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[49], “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititikberatkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.


Konsep Dasar Elisitasi

Definsi Elisitasi

Menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7)[50]mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Sunarya, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[51], “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[52], “Elisitasi dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah kegiatan pengumpulan kebutuhan yang digunakan untuk pembuatan maupun pengembangan sistem yang di inginkan oleh pihak terkait.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74), [53]“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang dusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
  3. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
  4. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  5. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  6. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Sutrisno, dkk (2018:122)[54], ”Literature Review adalah uraian teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang digunakan sebagai landasan penyusunan kerangka penelitian dari perumusan masalah yang di teliti".

Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[55]Literature Review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam Literature Review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51)[56], ”Literature Review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti".

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Literature review adalah menganalisis dan memeriksa kembali tentang topik yang sedang diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide dalam sebuah penelitian.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Menurut suryo, dkk yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[57], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan ametode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan atau tidak. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian dalam sebuah Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi yang dilakukan oleh Indra Griha Tofik Isa dan George Pri Hartawan (2017)[58], dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, yang berjudul “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia)”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu aplikasi web yang dapat mempermudah Koperasi Mitra Setia dalam kegiatan operasionalnya, dimulai dari pencatatan dan perekapan data simpan pinjam, pencarian data, proses pelaporan dan pencatatan simpan pinjam. Metode perancangan sistem menggunakan metode perancangan berbasis objek, dengan pemodelan Unified Modelling Language (UML). Dalam proses implementasi program, menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL.
  2. Penelitian dalam sebuah Jurnal Manajemen Sistem Informasi yang dilakukan oleh Herly Kusuma Wati dan Kondar Siahaan (2017)[59], dari STIKOM Dinamika Bangsa, yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengelolaan data pada Koperasi simpan pinjam MTs Negeri Talang Bakung. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan alat bantu UML (United Modelling Language). Sedangkan dalam pembuatan prototype sistem menggunakan adobe dreamweaver dan untuk merancang basis data menggunakan MySQL. Sehingga dapat menghasilkan prototype sistem informasi koperasi simpan pinjam berbasis web pada MTs Negeri Talang Bakung yang dapat mengelola simpan pinjam secara komputerisasi.
  3. Penelitian dalam sebuah jurnal IJSE (Indonesian Journal on Software Engineering) yang dilakukan oleh Ela Nurelasari (2016)[60], dari AMIK Bina Sarana Informatika, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra)”. Permasalahan yang dihadapi yaitu sulit mencari informasi tentang data anggota dan data simpan pinjam serta pembuatan laporan data simpan pinjam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi dekstop yang diharapkan akan dapat mengatasi masalah tersebut. Program aplikasi desktop dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic.6.0, Miccrosoft Acces 2007 untuk database dan menggunakan peralatan pendukung (Tools System) UML (Unified Modeling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram).
  4. Penelitian dalam sebuah jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta yang dilakukan oleh Aris, Muhammad Akbar Fadillah, Faisal Zakky Muttaqin dan Ahmad Milly Van Barry Marbun (2016)[61], dari STMIK Raharja, yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang”. Permasalahan yang dihadapi yaitu administrasi simpan pinjam masih dikerjakan secara manual sehingga terdapat kelemahan-kelemahan dalam kegiatan operasionalnya, anatara lain: lamanya waktu proses pengolahan data, kurang tepatnya dalam perhitungan, lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan data. Untuk itu dalam meningkatkan usahanya, koperasi tersebut sangat membutuhkan suatu pendukung untuk pengolahan data simpan pinjam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi sehingga dapat membantu permasalahan yang sedang terjadi. Sehingga admin dapat mengelolah dengan baik inputan data mulai dari anggota, simpanan, maupun laporan yang dapat di tampilkan sesuai dengan periode yang diinginkan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainiyah pada tahun (2015), yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi Sman 6 Tangerang”, Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejaterahakan anggotanya. Pada koperasi di SMAN 6 TANGERANG masih belum terkomputerisasi dengan baik. Di koperasi tersebut untuk melihat,mencatat pengeluaran, pemasukan barang dan juga pembayarannya masih belum efektif dan efisien karena masih menggunakan kertas. Oleh karena itu perlunya dibutuhkan sebuah sistem untuk menunjang kebutuhan para petugas koperasi dan siswa untuk meningkatkan kualitas pada koperasi SMAN 6 TANGERANG. Proses perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Dreamweaver 8. Dengan demikian penulis lebih mengacu kepada bagaimana agar informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah cepat dan akurat.
  6. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Adenegan KE, Adewoye RA, dan Adedoja HA (2017)[62], yang berjudul “Numerical and Comparative Analysis of Savings and Loan Schemes Using cooperative Societies, Banks and Contributory Schemes”. Masalah yang dihadapi pada penelitian ini yaitu Kebutuhan manusia yang tak terpuaskan dan kerinduan dan aspirasi selalu ada untuk memuaskan keinginan kita dengan tidak mencukupi dan gaji, pendapatan dan keuntungan finansial yang mengejutkan di tempat kerja, transaksi bisnis atau finansial. Kebanyakan orang memutuskan untuk menabung uang dan mengambil pinjaman dari bank atau masyarakat koperasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sementara beberapa orang lain ikut berkontribusi dan bergeser kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan numerik dan komparatif analisis skema simpan pinjam menggunakan beberapa koperasi terpilih, bank dan skema kontribusi di Ondo West Pemerintah Daerah Ondo. Hipotesis penelitian dirumuskan dan korelasi produk pearson digunakan untuk analisis mereka.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. K. Munusamy (2016)[63], dalam International Journal of Research – Granthaalayah dengan judul “A Study On Job Satisfaction Of Employees With The Use Of Information Technology (IT) In Co-Operative Sector”. Penelitian ini membahas mengenai perlunya penerapan TI pada sektor koperasi “Information Technology in Co-operative Sector Today co-operative societies can gainfully utilize computers in development work. This system is very useful in mechanized accounting, data processing and communication system. Above all the expectations of members and customers in terms of speed, quality and convenience of service have gone up. Today with global scenario the main concern of co-operative sector is the use of IT applications in new economic activities.
  8. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Aimé Muyombano and Mbabazi Mbabazize (2017)[64], dari JKUAT University, Kigali- Rwanda , yang berjudul “Contribution of Umwalimu Savings and Credit Cooperative (Umwalimu Sacco) On Socio –Economic Development of Teachers in Rwanda”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kontribusi tabungan pada Umwalimu Saccothat guna meningkatkan perkembangan sosio-ekonomi guru di Rwanda, untuk memeriksa dampak pinjaman / kredit yang diberikan oleh pengembangan ekonomi Umwalimu socio guru di Rwanda dan yang terakhir menentukan pentingnya koperasi guru yang didukung oleh Umwalimu Sacco pada pengembangan kesejahteraan sosial-ekonomi guru di Rwanda. Penelitian ini menggunakan sampel yang nyaman yang mencakup 90 responden dari 1276 anggota Guru Pratama dan Kedua dari Umwalimu Sacco di Distrik Gasabo, Pejabat Umwalimu Sacco dan akhirnya para pejabat Distrik Gasabo. Survei dilakukan secara anonim melalui internet dan peserta diminta untuk menjawab kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti seperti kontribusi penghematan pada Umwalimu Sacco, pentingnya pinjaman / kredit dan dampak koperasi guru terhadap pembangunan sosio-ekonomi guru di Rwanda.
  9. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Melania D. Kwai dan Justin K. Urassa (2015)[65], dari Sokoine University of Agriculture, Development Studies Institute (DSI), yang berjudul “The Contribution of Saving and Credit Cooperative Societies to Income Poverty Reduction”. Masalah yang dihadapi yaitu data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, diskusi kelompok fokus dan wawancara informan kunci. Data kuantitatif dianalisis menggunakan SPSS di mana statistik deskriptif dan inferensial ditentukan: data kualitatif dianalisis menggunakan analisis konten. Temuan studi menunjukkan bahwa SACCOS melakukan kegiatan yang berbeda dalam penyediaan layanan keuangan dan non-keuangan kepada anggota. mereka menyediakan saham, peluang investasi, tabungan, kredit, dan pelatihan keterampilan kewirausahaan. Analisis test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,001). Menggunakan analisis MLR, dampak SACCOS terhadap pengurangan kemiskinan pendapatan adalah signifikan (p<0,05). Pada umumnya, sikap responden terhadap SACCOS sangat cocok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SACCOS memainkan peran penting dalam meningkatkan kondisi petani kecil. Penelitian ini bertujuan merekomendasikan bahwa SACCOS diberdayakan untuk memungkinkan mereka bekerja lebih baik dan menyediakan berbagai layanan kepada anggota sehingga membantu penerima manfaat untuk mengurangi kemiskinan pendapatan mereka.
  10. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Tumwine Frank, Dr.Mbabazi Mbabazize, dan Dr. Jaya Shukla (2015) [65], dari Jommo Kenyatta University of Agriculture and Technology, Kigali Campus, yang berjudul “Savings And Credit Cooperatives (Sacco’s) Services’ Terms and Members’ Economic Development in Rwanda”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi persyaratan layanan SACCO terhadap pengembangan ekonomi anggota dengan menggunakan Zigama sebagai studi kasus. Penelitian ini didasarkan pada tiga tujuan spesifik, yaitu untuk menguji sifat persyaratan layanan di Zigama, untuk menilai pengaruh persyaratan layanan tabungan terhadap perkembangan ekonomi anggota di Zigama dan untuk menganalisis pengaruh persyaratan layanan kredit terhadap pengembangan ekonomi anggota di Zigama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengadopsi desain penelitian cross sectional, korelasional dan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara tatap muka dan metode observasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik, (statistik deskriptif, analisis Korelasi dan regresi).

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Koperasi

Sejarah Singkat Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang

Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang didirikan pada tanggal 25 Mei 1999. Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang adalah koperasi yang berjalan dibidang perdagangan dan simpan pinjam terhadap Masyarakat sekitar Desa Saga Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang. Koperasi ini didirikan atas kuasa Rapat Pembentukan Koperasi yang ditunjuk oleh Pendiri selaku kuasa Pendiri dan sekaligus pertama kalinya sebagai Pembina. Koperasi ini berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

Visi, Misi dan Motto Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang

Setiap Koperasi memiliki visi, misi dan motto yang harus dicapai, Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang memilki :

Visi Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khusunya, masyarakat pada umunya serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Misi Koperasi

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umunya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.

Motto Koperasi

  1. Dari anggota oleh anggota untuk anggota.
  2. Dengan menjunjung tinggi kejujuran serta pola pikir yang jernih untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh anggota.
  3. Mewujudkan koperasi karyawan yang mandiri, maju dan terpercaya.

Struktur Organisasi Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang

Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan tanggung jawab,wewenang pola hubungan dan tingkatan dalam suatu organisasi. Sebagai suatu organisasi yang baik maka pada saat ini Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang mempunyai struktur organisasi kepengurusan yang terdiri dari personil, pegurus dan pengawas koperasi yang semuanya berasal dari anggota koperasi. Berikut adalah struktur organisasi Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang

Tanggung Jawab dan Wewenang

Sehubungan dengan bagan struktur organisasi Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang, maka dapat dijelaskan mengenai tanggung jawab dan wewenang berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai tanggung jawab dan wewenang tersebut sebagai berikut :

 

  1. Rapat Anggota (RA)
    • Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
    • Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
    • Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan ataupun pengawas.
    • Mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk laporan keuangan atau neraca dan rugi laba.
    • Menetapkan rencana atau program kerja koperasi, rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi.
    • Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan dan pembubaran koperasi.
    • Menentukan pembagian sisa hasil usaha.
  2. Pembina
  3. Bertugas membimbing  dan memberikan masukan kepada ketua koperasi dalam mengambil suatu keputusan untuk kesejahteraan Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang.

  4. Pengawas
    • Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.
    • Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada pengurus dan dilaporan kepada Rapat Anggota.
    • Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
    • Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
    • Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus.

     

  5. Ketua
    • Mengkoordinir segala kegiatan yang menyangkut tugas keorganisasian.
    • Memberikan keputusan dalam rangka melaksanakan tugas – tugas yang diamanatkan oleh rapat anggota.
    • Menjadi komunikator baik sesama pengurus maupun antar pengurus dengan anggota.
    • Sekretaris
    • Bertanggung jawab dalam bidang administrasi dan perkantoran.
    • Mengerjakan administrasi, surat menyurat, laporan dan menyimpan arsip.
    • Mewakili tugas ketua apabila behalangan hadir.
  6. Bendahara
    • Bertangggung jawab masalah keuangan koperasi.
    • Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
    • Menyusun anggaran setiap bulan.
    • Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
    • Menyusun rencana anggaran pendapatan koperasi.
  7. Anggota
    • Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan khusus dan keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
    • Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota.
    • Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
    • Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Tata Laksana Sistsem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pengajuan

Pada proses pengajuan anggota mengisi formulir permohonan pinjaman.

  1. Transaksi

Pada proses transaksi terdapat tiga proses yaitu :

  • Proses Simpanan
  • Pada proses simpanan anggota mendapat buku tabungan.

  • Proses Pinjaman
  • Pada proses pinjaman anggota mengisi formulir pinjaman lalu menunggu selama waktu kurang lebih satu minggu dan uang dapat diambil satu atau dua hari setelah acc pinjaman.

  • Pembayaran Angsuran
  • Pada proses pembayaran angsuran dilakukan secara cash.

  • Proses Penarikan Dana
  • Pada proses  Penarikan dana , Anggota dinyatakan keluar dari keanggotaan koperasi.

      1. Realisasi

      Di dalam realisasi ini bendahara akan merealisasikan setiap pinjaman sebelum ketua memutuskannya pengajuan yang dilakukan oleh anggota.

      1. Rekapitulasi Pinjaman

      Sebelum bendahara mencairkan dana, terlebih dahulu bendahara merekap pinjaman dan memberikan hasil rekapan pinjaman kepada ketua sehingga ketua dapat memberikan memutuskan.

      1. Keputusan

      Ketua akan memutuskan setiap pengajuan yang dilakukan oleh anggota, apakah pengajuan tersebut dapat diterima atau ditolak.

      1. Cairan Dana

      Jika ketua sudah memberikan keputusan kalau pengajuan tersebut sudah diterima, maka bendahara akan mencairkan dana dan staff memberikan langsung kepada anggota.

      1. Laporan

      Setiap staff maupun bendahara wajib membuat laporan serta memberikannya kepada ketua.

      1. Tandatangan

      Sesudah anggota menerima dana yang sudah dicairkan wajib menandatangani bahwa mereka sudah mengambil dana yang sudah di acc.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Berikut ini merupakan sistem proses simpan pinjam yang berjalan pada Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang :

    1. Use Case Diagram
    2. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem . use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada prosedur simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang dapat dilihat seperti gambar 3.2

      Gambar 3.2 Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

      1. Terdapat 1 sistem yaitu pendaftaran pertama untuk menjadi anggota koperasi dan proses simpan pinjam.
      2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : anggota, staff, bendahara dan ketua.
      3. Terdapat 9 use case diagram, diantaranya : melakukan pengisian formulir pendaftaran anggota, membayar simpanan pokok, membayar simpanan wajib, mengecek kelengkapan formulir, mengajukan pinjaman, pengajuan diterima, mendapat pinjaman, membayar pinjaman, dan membuat laporan.
      4. Terdapat 2 include, diantaranya : membayar simpanan pokok dan membayar simpanan wajib.
      5. Terdapat 2 extend, diantaranya : pinjaman jangka panjang dan pinjaman sementara.
    3. Activity Diagram
    4. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sisem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram sistem yang berjalan saat ini pada simpan pinjam Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang dapat dilihat seperti gambar 3.3 .

      Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

      1. Terdapat 1 initial node, yaitu sebagai objek yang diawali.
      2. Terdapat 4 swimline, diantaranya : anggota, staff, bendahara dan ketua.
      3. Terdapat 18 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : mengisi formulir pendaftaran anggota, mengecek formulir pendaftaran, membayar simpanan pokok, menerima simpanan pokok, membayar simpanan wajib, menerima simpanan wajib, mengajukan pinjaman, mengisi formulir permohonan pinjaman, menerima formulir permohonan pinjaman, melaporkan permohonan pinjaman anggota, pengajuan diterima, meminta persetujuan pinjaman anggota, pengajuan diterima, memberi pinjaman, menerima pinjaman, membayar pinjaman, membuat laporan, dan laporan diterima.
      4. Terdapat 2 decision point, yaitu sebagai pengambilan salah satu keputusan.
      5. Terdapat 1 final state, yaitu sebagai objek yang di akhiri.
    5. Sequence Diagram
    6. Sequence Diagram merupakan secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini pada simpan pinjam Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang dapat dilihat seperti gambar 3.4 .

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

      1. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : anggota, staff, bendahara dan ketua.
      2. Terdapat 2 life line antarmuka yaitu : formulir pendaftaran anggota dan formulir permohonan pinjaman.
      3. Terdapat 2 sell message yang mempresentasikan pemanggilan metode yang dimiliki oleh objek itu sendiri.
      4. Terdapat 16 message, yaitu spesifikasi komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktivitas yang terjadi.

    Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

    Metode Analisa PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam istem tersebut bekerja secara optimal. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan PIECES yaitu:

    1. Performance
    2. Analisis Kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem.

      Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja

    3. Information (Informasi)
    4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada. Informasi diukur dengan akurat, relevan dan tepat waktu dari suatu sistem.

      Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

    5. Economy (Ekonomi)
    6. Pada sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis. Ekonomi diukur dengan biaya dari suatu sistem.

      Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi


    7. Control ( Pengendalian )
    8. Pengendalian dalam sistem sangatlah diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Pengendalian diukur dengan kontrol sistem dari suatu sistem.

      Tabel 3.4 Hasil Analisa Pengendalian


    9. Efficiency (Efisiensi)
    10. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum. Efisiensi diukur dengan sumber daya biaya dan sumber daya tenaga dari suatu sistem.

      Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

    11. Service ( Pelayanan )
    12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Pelayanan Merupakan faktor yang menentukan apakah lembaga dapat mencapai tujuan dari pembentukan kebijakan atau tidak. Karena perkembangan dipicu kepuasan pelayanan yang baik. Pelayanan diukur dengan proses pelayanan dari suatu sistem.

      Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

    Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

    1. Analisis Masukan
    2. Nama Masukan           :    Formulir pendaftaran anggota

    Fungsi                              :    Sebagai syarat keanggotaan koperasi

    Sumber                             :    Calon anggota

    Media                               :    Kertas

    Frekuensi                         :    Satu kali

    Format                             :    Lampiran

    Keterangan                      :    Berisi data calon anggota

    1. Nama Masukan :    Formulir permohonan pinjaman

    Fungsi                              :    Untuk mengetahui syarat pinjaman dan angsuran yang diajukan

    Sumber                            :    Anggota

    Media                              :    Kertas

    Frekuensi                         :    Setiap dibutuhkan

    Format                             :    Lampiran

    Keterangan                      :  Berisi data mengenai total nominal pinjaman

     

    1. Analisis Proses
    2. Nama Modul`           :    Pembuatan buku simpanan

    Masukan                          :    Data simpanan anggota

    Keluaran                          :    Buku simpanan

    Ringkasan Proses            : Menghasilkan buku anggota yang dibutuhkan anggota untuk melakukan transaksi simpanan

    1. Nama Modul :   Pembayaran simpanan

    Masukan                          : Data total nominal pembayaran simpanan perbulan

    Keluaran                          :   Laporan simpanan

    Ringkasan Proses            :   Menghasilkan laporan simpanan  yang  dibutuhkan dan dimiliki oleh Bendahara dan Ketua Koperasi

    1. Nama Modul :    Pembayaran pinjaman

    Masukan                          : Data total nominal pembayaran pinjaman perbulan

    Keluaran                          :   Laporan pinjaman

    Ringkasan Proses            :    Menghasilkan laporan pinjaman yang  dibutuhkan dan dimiliki oleh Bendahara dan Ketua Koperasi

    1. Nama Modul :    Penarikan Dana

    Masukan                          : Data total nominal penarikan dana

    Keluaran                          :   Laporan penarikan dana

    Ringkasan Proses            :    Menghasilkan laporan penarikan dana yang  dibutuhkan dan dimiliki oleh Bendahara dan Ketua Koperasi

     

     

    1. Analisis Keluaran
    2. Nama Keluaran :    Buku simpanan

    Fungsi                              :    Untuk melakukan transaksi simpanan

    Media                              :    Kertas

    Distribusi                         :    Admin dan anggota

    1. Nama Keluaran :    Laporan simpanan

    Fungsi                              :    Untuk mengetahui jumlah simpanan anggota setiap bulan

    Media                               :    Kertas

    Distribusi                         :    Ketua dan bendahara

    1. Nama Keluaran :    Laporan pinjaman

    Fungsi                              :  Untuk mengetahui jumlah pinjaman  anggota setiap bulan

                                                 Media                              :    Kertas  

                                                 Distribusi                         :    Ketua dan bendahara

    1. Nama Keluaran :    Laporan penarikan dana

    Fungsi                              :    Untuk mengetahui jumlah penarikan dana anggota

    Media                              :    Kertas

    Distribusi                         :    Ketua dan bendahara

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Adapun konfigurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

    1. Processor : Intel 1,3 Core
    2. Monitor : 15 Inch
    3. Mouse : Wireless
    4. Keyboard : USB
    5. RAM             : 4 GB
    6. Hardisk : 500 GB
    7. Printer : Catridge
    8. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

    1. Windows 10
    2. Microsoft Excel 2010
    3. Microsoft Word 2010
    4. Google Chrome
    5. Hak Akses ( Brainware)

    Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    1. Administrator
    2. Staff Pengurus (Ketua, Bendahara, Sekretaris, Staff Pembantu)

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses pengajuan pinjaman yang ada pada Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu :

    1. Pendaftaran anggota koperasi masih menggunakan kertas, lalu di input ke microsoft excel.
    2. Permohonan peminjaman uang masih menggunakan kertas dan melalui prosedur yang panjang.
    3. Segala aktivitas yang dilakukan di dalam Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang masih semi komputerisasi, dikhawatirkan terjadinya duplikasi atau inkonsistensi pada data dan tidak ada backup (cadangan) data.
    4. Pengolahan datanya kurang maksimal karena masih menggunakan kertas sehingga banyak berkas-berkas anggota yang tercecer sehingga data mudah sekali untuk hilang, pada saat akan mencari berkas anggota yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dikarenakan berkas yang menumpuk begitu banyak.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

    1. Membangun sistem agar memudahkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan di koperasi.
    2. Membangun suatu sistem berbasis web yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal.
    3. Membangun suatu sistem sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mencegah hilangnya data anggota dengan melakukan backup pada data anggota yang telah diinput dan mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem koperasi simpan pinjam yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut lampiran elisitasi tahap II yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II


    Keterangan :

    M = Mandatory : Penting

    D = Desirable Tidak Terlalu Penting

    I = Inessential : Tidak Penting

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III :

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III


    FInal Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, Berikut lampiran final draft elisitasi :

    Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi




    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada bagian simpan pinjam pada Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang ditemukan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan data diinput secara terkomputerisasi dengan menggunakan microsoft excel sehingga admin masih kesulitan dalam melakukan penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mengusulkan sistem simpan pinjam yang tersistem. Semua data tersimpan langsung ke database, proses perhitungan jumlah angsuran, proses penarikan dana, proses pembuatan laporan simpanan dan cetak laporan diinput secara terotomatisasi dengan sistem.

    Selanjutnya akan dibahas tentang rancangan sistem yang akan dibangun. Sistem usulan bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan sistem yang telah berjalan saat ini. Setelah menentukan sistem yang dibutuhkan langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem yang diusulkan yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Rancangan sistem yang diusulkan ini menggunakan software draw.io untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Use Case

    Use Case Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Usecase Diagram Usulan

    Activity Diagram

    Activity Diagram Login Administrator

    Gambar 4.2 Activity Diagram Login Administator

    Tabel 4.11 Activity Diagram Login Administrator

    Activity Diagram Login Staff

    Gambar 4.3 Activity Diagram Login Staff

    Tabel 4.12 Activity Diagram Login Staff

    Activity Diagram Simpan Dana

    Gambar 4.4 Activity Diagram Simpanan Dana

    Tabel 4.13 Activity Diagram Simpanan Dana

    Activity Diagram Penarikan Dana

    Gambar 4.5 Activity Diagram Penarikan Dana

    Tabel 4.14 Activity Diagram Penarikan Dana

    Activity Diagram Pinjaman

    Gambar 4.6 Activity Diagram Pinjaman

    Tabel 4.15 Activity Diagram Pinjaman

    Activity Diagram Angsuran

    Gambar 4.7 Activity Diagram Angsuran

    Tabel 4.16 Activity Diagram Angsuran

    Activity Diagram Simpanan Hasil Usaha

    Gambar 4.8 Activity Diagram Simpanan Hasil Usaha

    Tabel 4.17 Activity Diagram Simpanan Hasil Usaha

    Activity Diagram Tambah Memeber

    Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah Member

    Tabel 4.18 Activity Diagram Tambah Member

    Activity Diagram Kelola Memeber

    Gambar 4.10 Activity Diagram Kelola Member

    Tabel 4.19 Activity Diagram Kelola Member

    Activity Diagram Tambah User

    Gambar 4.11 Activity Diagram Tambah User

    Tabel 4.20 Activity Diagram Tambah User

    Activity Diagram Kelola User

    Gambar 4.12 Activity Diagram Kelola user

    Tabel 4.21 Activity Diagram kelola User

    Sequence Diagram

    Sequence Diagram Login Administrator

    Gambar 4.13 Sequence Diagram Login Administrator

    Keterangan Gambar 4.13 Sequence Diagram Login Administrator:

    1. Administrator menginput Username dan Password
    2. Administrator menekan tombol Login
    3. Halaman Login mengirimkan input Username dan Password ke Controller
    4. Controller akan melakukan validasi input
    5. Jika input data tidak valid maka Controller akan menampilkan pesan “data tidak valid”
    6. Jika data valid maka dilanjutkan dengan pengecekan data pengguna pada Database
    7. Controller akan melakukan validasi data
    8. jika data tidak tersedia di Controller maka sistem akan menampilkan pesan “data tidak tersedia”
    9. Jika data tersedia maka Sistem akan menampilkan halaman utama

    Sequence Diagram Login Staff

    Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Staff

    Keterangan Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Staff :

    1. Staff menginput Username dan Password
    2. Staff menekan tombol Login
    3. Halaman Login mengirimkan input Username dan Password ke Controller
    4. Controller akan melakukan validasi input
    5. Jika input data tidak valid maka Controller akan menampilkan pesan “data tidak valid”
    6. Jika data valid maka dilanjutkan dengan pengecekan data pengguna pada Database
    7. Controller akan melakukan validasi data
    8. jika data tidak tersedia di Controller maka sistem akan menampilkan pesan “data tidak tersedia”
    9. Jika data tersedia maka Sistem akan menampilkan halaman utama

    Sequence Diagram Simpanan Data

    Gambar 4.15 Sequence Diagram Simpanan Dana

    Keterangan Gambar 4.15 Sequence Diagram Smpanan Danaf :

    1. Administrator memilih halaman utama
    2. Sistem akan menampilkan halaman utama
    3. Administrator memilih menu simpanan
    4. Sistem mengirimkan pilihan ke Controller
    5. Controller akan mencari data simpanan dana pada database
    6. Database akan mengirimkan data simpanan dana
    7. Controller akan menampilkan halaman Simpanan dana

    Sequence Diagram Penarikan Dana

    Gambar 4.16 Sequence Diagram Penarikan Dana

    Keterangan Gambar 4.16 Sequence Diagram Penarikan Dana:

    1. Administrator memilih halaman utama
    2. Sistem akan menampilkan halaman utama
    3. Administrator memilih menu Penarikan
    4. Sistem mengirimkan pilihan ke Controller
    5. Controller akan mencari data Penarikan dana pada database
    6. Database akan mengirimkan data Penarikan dana
    7. Controller akan menampilkan halaman Penarikan dana

    Sequence Diagram Pinjaman

    Gambar 4.17 Sequence Diagram Pinjaman

    Keterangan Gambar 4.17 Sequence Diagram Pinjaman:

    1. Administrator memilih halaman Utama
    2. Sistem akan menampilkan halaman Utama
    3. Administrator memilih menu Pinjaman
    4. Sistem mengirimkan pilihan ke Controller
    5. Controller akan mencari data Pinjaman pada database
    6. Database akan mengirimkan data Pinjaman
    7. Controller akan menampilkan halaman Pinjaman

    Sequence Diagram Angsuran

    Gambar 4.18 Sequence Diagram Angsuran

    Keterangan Gambar 4.18 Sequence Diagram Angsuran:

    1. Administrator memilih halaman Utama
    2. Sistem akan menampilkan halaman Utama
    3. Administrator memilih menu Angsuran
    4. Sistem mengirimkan pilihan ke Controller
    5. Controller akan mencari data Angsuran pada database
    6. Database akan mengirimkan data Angsuran
    7. Controller akan menampilkan halaman Angsuran

    Sequence Diagram Simpanan Hasil Usaha (SHU)

    Gambar 4.19 Sequence Diagram Simpanan Hasil Usaha ( SHU )

    Keterangan Gambar 4.19 Sequence Diagram Simpanan Hasil Usaha (SHU) :

    1. Administrator memilih halaman Reports
    2. Sistem akan menampilkan halaman Reports
    3. Administrator memilih menu Simpanan Hasil Usaha
    4. Sistem mengirimkan pilihan ke Controller
    5. Controller akan mencari data Simpanan Hasil Usaha pada database
    6. Database akan mengirimkan data Simpanan Hasil Usaha
    7. Controller akan menampilkan halaman Simpanan Hasil Usaha

    Sequence Diagram Tambah Memeber

    Gambar 4.20 Sequence Diagram Tambah Member

    Keterangan Gambar 4.20 Sequence Diagram Tambah Member :

    1. Administrator memilih Menu member
    2. Sistem akan menampilkan halaman member
    3. Administrator memilih menu Tambah Member
    4. Sistem akan menampilkan halaman tambah member
    5. Administrator menginput data pada form tambah member
    6. Administrator mengklik tombol signup
    7. Halaman tambah member akan mengirim data kepada controller
    8. Controller melakukan validasi data
    9. Apabila data tidak valid sistem akan menampilkan notifikasi
    10. Apabila data valid sistem akan menyimpan data pada database
    11. Sistem akan menampilkan notofikasi data berhasil di simpan

    Sequence Diagram Kelola Memeber

    Gambar 4.21 Sequence Diagram Kelola Member

    Keterangan Gambar 4.21 Sequence Diagram kelola Member :

    1. Administrator memilih Menu member
    2. Sistem akan menampilkan halaman member
    3. Administrator memilih menu edit member
    4. Sistem akan menampilkan halaman edit member
    5. Administrator menginput data pada form edit member
    6. Halaman Edit Member akan mengirim data kepada controller
    7. Controller melakukan validasi data
    8. Apabila data tidak valid sistem akan menampilkan notifikasi
    9. Apabila data valid sistem akan mengubah data pada database
    10. Sistem akan menampilkan notofikasi data berhasil di ubah

    Sequence Diagram Tambah User

    Gambar 4.22 Sequence Diagram Tambah User

    Keterangan Gambar 4.22 Sequence Diagram Tambah User:

    1. Administrator memilih Menu User
    2. Sistem akan menampilkan halaman User
    3. Administrator memilih menu Tambah User
    4. Sistem akan menampilkan halaman tambah User
    5. Administrator menginput data pada form tambah User
    6. Administrator mengklik tombol signup
    7. Halaman tambah User akan mengirim data kepada controller
    8. Controller melakukan validasi data
    9. Apabila data tidak valid sistem akan menampilkan notifikasi
    10. Apabila data valid sistem akan menyimpan data pada database
    11. Sistem akan menampilkan notofikasi data berhasil di simpan

    Sequence Diagram Kelola User

    Gambar 4.23 Sequence Diagram Kelola User

    Keterangan Gambar 4.23 Sequence Diagram kelola User:

    1. Administrator memilih Menu User
    2. Sistem akan menampilkan halaman User
    3. Administrator memilih menu edit User
    4. Sistem akan menampilkan halaman edit User
    5. Administrator menginput data pada form edit User
    6. Halaman tambah User akan mengirim data kepada controller
    7. Controller melakukan validasi data
    8. Apabila data tidak valid sistem akan menampilkan notifikasi
    9. Apabila data valid sistem akan mengubah data pada database
    10. Sistem akan menampilkan notifikasi data berhasil di ubah

    Class Diagram Kelola

    Gambar 4.24 Class Diagram Yang Diusulkan

    Perancangan Basis Data

    Tabel 4.22 Identifikasi Primary Key dan Foreign Key

    1. Nama File : Tabel Absen

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_absen

    Panjang Record : 120


    Tabel 4.23 Atribut Entitas Jenis Simpanan

    1. Nama File : Tabel Master Guru

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_guru

    Panjang Record : 90


    Tabel 4.24 Atribut Entitas Aktivity

    1. Nama File : Tabel Master Kelas

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_kelas

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.25 Atribut Entitas Angsuran

    1. Nama File : Tabel Master Pelajaran

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_pelajaran

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.26 Atribut Entitas Company

    1. Nama File : Tabel Master Siswa

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_siswa

    Panjang Record : 90

    Tabel 4.27 Atribut Entitas Member

    1. Nama File : Tabel User

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.28 Atribut Entitas User


    1. Nama File : Tabel User

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.29 Atribut Entitas Penarikan


    1. Nama File : Tabel User

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.30 Atribut Entitas Pinjaman

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian penting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Hardisk : 250 GB
    5. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    6. Mouse : Standard
    7. Keyboard : Standard

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan :

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

    Hak Akses Brainware

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Koperasi Simpan Pinjam harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Koperasi Simpan Pinjam, diantaranya:

    1. Administrator
    2. Staff

    Testing(Pengujian)

    Implementasi program pada sistem informasi koperasi simpan pinjam dengan menggunakan Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Black Box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi koperasi simpan pinjam ini menggunakan Black Box Testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Black Box Testing sebagai berikut :

    Tabel 4.31 Pengujian Black Box Testing

    Tabel 4.31 Pengujian Black Box Testing

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau instansi.

    Time Schedule

    Time Schedule merupakan perencanaan terhadap waktu atau penjadwalan yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sampai pada proses implementasi tentang “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang”. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang dirancang pada intansi terkait. Maka jadwal kegiatan yang diperlukan peneliti yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.32 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan terhadap kebutuhan biaya untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan dengan penyesuaian pada jadwal kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Maka rincian estimasi biaya yang diperlukan peneliti dalam melakukan perancangan ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.33 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini pada kegiatan simpanan dan pinjaman di Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang , maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

    1. Sistem yang berjalan saat ini dalam kegiatan simpan pinjam masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Ms. Excel.
    2. Sistem yang berjalan saat ini memiliki kendala dalam proses pengolahan data transaksi simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini pada koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang sudah semi terkomputerisasi. Akan tetapi, masih belum maksimal dan staff masih kesulitan dalam melakukan penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota.
    3. Sistem Informasi Simtem Informasi Simpan Pinjam berbasis Website merupakan sistem yang diusulkan untuk memberikan kemudahan staff Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang dalam melakukan kegiatan simpan pinjam akurat dan lebih cepat. Sistem Informasi Simpan Pinjam ini dirancang dengan menghubungkan dari satu proses ke proses lainnya sehingga dapat menghasilkan laporan dengan waktu yang cepat, dan tentunya membantu menciptakan kinerja yang efektif dan efisien. Dalam Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Website ini disediakan 2 level user yang memiliki hak akses yang berbeda, yaitu Administrator yang memiliki hak penuh atas Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Website, Staff yang memiliki hak untuk melakukan input transaksi, Sistem Informasi Berbasis Website ini menghasilkan laporan-laporan dari hasil input data transaksi, yaitu diantaranya:
      1. Laporan Simpanan
      2. Laporan Penarikan Dana
      3. Laporan Pinjaman
      4. Laporan Angsuran
      5. Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)

    Saran

    1. Dapat dilakukan pengembangan mengikuti perkembangan yang terjadi agar menjadi sistem yang lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan staff koperasi di Koperasi Al-Husna Balaraja Tangerang dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.
    2. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.
    3. Dapat dilakukan pengembangan misalnya dengan menambahkan level user yang lebih dari 2 seperti penambahan level (hak akses) pada anggota untuk mengajukan pinjaman secara online.
    4. Dapat dikebangkannya proses transaksi pembayaran menggunakan e-wallet atau dompet digital agar anggota dapat melakukan pembayaran dimana pun dan kapan pun.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Maimunah. dkk. 2017. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol.5 No.1. ISSN : 2302-3805.
    2. 2,0 2,1 2,2 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    3. 3,0 3,1 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
    4. 4,0 4,1 Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
    5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    6. Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1. ISSN : 2088-1762.
    7. Brata, Muhamad Evan Widyawan. dkk. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5 No. 1 Maret 2018. ISSN : 2355-9357.
    8. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
    9. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
    10. Azizah, Nur. dkk. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.
    11. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPN
    12. Yuliana, Khozin dan Saptono Ramadhan. “Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang Berbasis Arduino Uno”. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global STMIK Bina Sarana Global Tangerang. 2017. Vol.7 No.2.
    13. Rahayu, Nina. dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia . Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
    14. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3.
    15. Maniah dan Dini, Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
    16. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018.Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195
    17. 17,0 17,1 Susanto, Anggit. Perancangan Aplikasi Pembayaran Spp Pada Sma N 1 Ambarawa Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. Prociding Kmsi, 2016. Vol. 4.No. 1.
    18. Mckay,Alison. dkk. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
    19. Fatta. Hanif Al , Robert Marco. 2015. ANALISIS PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMART BERBASIS CLOUD COMPUTING PADA SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI (SMUN) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Telematiaka. ISSN : 1979 – 925X e-ISSN : 2442 - 4528 Vol. 8 No.2, Agustus 2015.
    20. Rusyana, Azis Fathoni dan M. Mukeri Warso. 2016. Pengaruh Partisipasi, Komitment Dan Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi:Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang. Journal of Management. Vol.2 No.2.
    21. 21,0 21,1 Sari, Renna Kurnia. 2015. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pt. Adis Dimension Footwear Tangerang. SKRIPSI. Tangerang : STMIK Raharja.
    22. 22,0 22,1 Hidayat, R. Taufik. 2016. Penerapan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan –Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Untuk Pelaporan Keuangan Bagi Entitas Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menghadapi Di Indonesia. STIE Tri Bhakti Bekasi.
    23. 23,0 23,1 Priyanto, Adhi & Fanji Ulinnuha. 2017. Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siste SMK Salafiyah Berbasis Android. Indonesian Journal on Networking and Security. Vol. 6 No 4
    24. Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol.5 No.8 . ISSN : 2319-8656.
    25. Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015
    26. Rahardi, Majid. dkk. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
    27. 27,0 27,1 Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika (MJI). Vol. 9 No. 1 Juni 2017. ISSN : 2477-2542.
    28. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    29. Faridi., Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016. ISSN: 2461-1417.
    30. 30,0 30,1 Rahayu, Sri, Yusup. 2015. Muhamad, Dewi. Sinta. Puspita. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar berbasis Web dengan Menggunakan Framework YII”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No.1.
    31. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
    32. Enterprise Jubilee. 2015. Mengenal PHP Menggunakan Framework Lavarel.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    33. Aris., Muhammad Akbar Fadillah. dkk. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang. Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta , 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805.
    34. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693.
    35. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
    36. Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.
    37. Betha, Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
    38. Bulla, Chetan. dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC). Vol. 7 Issue No. 6.
    39. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
    40. Gerry, Kurniawan Gisma. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
    41. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
    42. 42,0 42,1 Solichin, Ahmad. 2016. Pemograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    43. Fitrul, Hadi, A. 2018. Analisa Ketangkapan Daya Ingat Anak Dengan Menggunakan Game Edukasi Non Player Character “ANI!” Berbasis Android. LPPM UPI YPTK Jurnal PSYCHE 165 Vol. 11, No. 1.
    44. Sidik, Bertha. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
    45. Parlika, Rizky., Achmad Heidhar Mubarok, and M. Syahrul Munir. 2017. Rancangan Sistem Informasi Pegawai Lapangan Rentcar Menggunakan Framework Codeigniter. Jurnal INFORM, Vol.2 No.2.
    46. Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak Framework Codeigniter : Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework Codeigniter 3. Bandung: Informatika Bandung.
    47. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri.
    48. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1.
    49. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2.
    50. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1.
    51. Suryana, Abas., Sudaryono dan Sugeng Santoso. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    52. Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
    53. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
    54. Sutrisno, Mursalat Asyidiq, Sugeng Santoso. 2018. Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada Aplikasi E-Commerce (E-Gemanusa) Menggunakan Metode Restful Api Dan Framework Laravel. Banten: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Banten Jaya. Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi. Vol. 1 No. 1.
    55. Budianto dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
    56. Handayani, Indri., Siti Mutmainah, Olis Rosmawati. 2017. Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Tangerang: STMIK Raharja. Technomedia Journal (TMJ). Vol. 2 No. 1.
    57. Rafika, Ageng Setiani. dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
    58. Isa, I. G. T., & Hartawan, G. P. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), 5(10), 139-151.
    59. Wati, H. K., & Siahaan, K. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada Mts Negeri Talang Bakung Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 2(3), 641-660.
    60. Wati, H. K., & Siahaan, K. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada Mts Negeri Talang Bakung Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 2(3), 641-660.
    61. Aris, A., Fadillah, M. A., Muttaqin, F. Z., & Marbun, A. M. V. B. (2016). Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Usaha Bersama Syari’Ah At-Tahwil Kota Tangerang. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 1-4.
    62. Adenegan, K. E., Adewoye, R. A., & Adedoja, H. A. 2017. Numerical and comparative analysis of cooperative societies, banks and cont. Indian Journal of Arts, 7(22), 128-136.
    63. Jeyaseelan, S., & Bridget, C. 2015. A study on job satisfaction of IT sector employees in Chennai. International Journal, 3(6).
    64. BIZUMUREMYI, S. 2017. The contribution of financial institutions’ products on socio-economic development of their beneficiaries in Rwanda (Doctoral dissertation, Library).
    65. 65,0 65,1 Kwai, M. D., & Urassa, J. K. (2015). The contribution of savings and credit cooperative societies to income poverty reduction: A case study of Mbozi District, Tanzania.

Contributors

Rizky Aditya Putra