SI1512489204

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG

BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1

KOTA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1512489204
NAMA : NENI SETIANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG

BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh:

NIM : 1512489204
Nama : Neni Setiana
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas     Rektor     Ketua Program Studi
Universitas Raharja     Universitas Raharja     Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom)     (Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)     (Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095     NIP : 000603     NIP : 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG

BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489204
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Abdul Hayat M.T.I)
   
(Arsi Yulianjani, M.Pd.))
NID : 07133
   
NID : 14024


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG

BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1512489204
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG

BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM : 1512489204
Nama : Neni Setiana
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen
Konsentrasi : Business Intelligence


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Neni Setiana
NIM. 1512489204


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Saat ini penyimpanan barang pada SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang masih menggunakan sistem semi manual. Pencatatan laporan dan permintaan barang dengan menggunakan media kertas hal itu dapat menimbulkan beberapa kesalahan, dan membutuhkan waktu ketika akan mencari barang yang dibutuhkan, tidak ada laporan persediaan stok barang dengan jumlah fisik yang ada di gudang tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya perancangan sistem yang sudah terkomputerisasi berbasis web yang dapat menghasilkan penyimpanan barang tersebut lebih mudah, akurat, efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan sistem informasi penyimpanan barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang untuk membantu mengatasi kesalahan yang bisa terjadi, memudahkan admin staf sarana dan prasarana untuk membuat laporan persediaan barang yang lebih terstruktur dengan baik. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya, serta menggunakan metode PIECES untuk menganalisa data dan untuk prosedur sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang di implementasikan dalam bahasa pemograman PHP dengan Notepad+ + dan pembuatan database pada MYSQL. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang akan digunakan oleh staf admin bagian sarana dan prasarana di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang untuk mmembantu dan mempermudah pekerjaan staf admin tersebut dalam pekerjaannya.

Kata Kunci : Persediaan Barang, Perancangan, UML, PIECES, PHP, MYSQL


ABSTRACT

At present the storage of goods at SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang still uses a semi- manual system. Recording reports and requests for goods using paper media that can cause some errors, and requires time when going to find the goods needed, there are no reports of inventory of goods with the physical amount in the warehouse. Therefore it is necessary to design a computerized system based on web that can produce storage of goods more easily, accurately, effectively and efficiently. This study aims to make the design of information storage information systems at SMK Yuppentek 1 in Tangerang to help overcome errors that can occur, making it easier for facility staff and infrastructure administrators to make inventory reports that are more structured. This study uses observations, interviews, and literature studies for data collection, and uses the PIECES method to analyze data and for system procedures using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language with Notepad ++ and database creation in MYSQL. The results of this study are an application that will be used by the admin staff of facilities and infrastructure at SMK Yuppentek 1 Tangerang to help and facilitate the work of the admin staff in their work.

Keywords: Inventory, Design, UML, PIECES, PHP, MYSQL



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua Universitas Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada peneliti.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom
  4. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Ir. Abdul Hayat M.T.I,selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd. M.T.I,selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  7. Bapak Drs. H. Masuni, M.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan kesempatan dan informasi selama melalukan kerja praktek.
  8. Ibu Dessy Dyah Sulistyowati, A.Md selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Kedua Orang Tua yang telah memberikan Do’a, dukungan, serta motivasi agar penulis mampu melaksanakan Skripsi serta menyelesaikan laporan Skripsi sesuai dengan yang diharapkan.
  11. Ecky Ali Akbar yang telah memberikan dukungan semangat untuk terselesaikannya laporan Skripsi ini sesuai harapan.
  12. Kak Jiha, ka Nuke, dan Thassa yang banyak membantu memberikan arahan dan semangat kepada peneliti
  13. Seluruh teman-teman saya yang membantu dan memberikan dukungan semangat untuk terselesaikanya laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 6 Januari 2020
Neni Setiana
NIM. 1512489204


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Surat Masuk Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram Surat Keluar Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Sistem Usulan pada Use Case Diagram

Gambar 4.2. Sistem Usulan pada Activity Diagram

Gambar 4.3. Sistem Usulan pada Sequence Diagram

Gambar 4.4. Sistem Usulan pada Class Diagram

Gambar 4.5. Prototype Halaman Utama-Masyarakat

Gambar 4.6. Prototype Halaman Registrasi-Masyarakat

Gambar 4.7. Prototype Halaman Login-Masyarakat

Gambar 4.8. Prototype Halaman Pelaporan Kejadian-Masyarakat

Gambar 4.9. Prototype Halaman Pelaporan Kehilangan-Masyarakat

Gambar 4.10. Prototype Pelaporan Orang Hilang-Masyarakat

Gambar 4.11. Prototype Halaman Utama-Petugas

Gambar 4.12. Prototype Halaman Patroli Harian –Petugas

Gambar 4.13. Prototype Halaman Patroli Kejadian –Petugas

Gambar 4.14. Prototype Halaman Pelaporan Kejadian –Petugas

Gambar 4.15. Prototype Halaman Utama-Operator

Gambar 4.16. Prototype Halaman Data Orang Hilang –Operator

Gambar 4.17. Prototype Halaman Data Kehilangan-Operator

Gambar 4.18. Prototype Halaman Patroli Harian –Operator

Gambar 4.19. Prototype Halaman Patroli Kejadian – Operator

Gambar 4.20. Prototype Halaman Pelaporan Kejadian –Operator

Gambar 4.21. Halaman Utama Admin

Gambar 4.22. Halaman Data Pidana

Gambar 4.23. Tambah Data Pidana

Gambar 4.24. Halaman Data Pelayanan

Gambar 4.25. Tambah Data Pelayanan

Gambar 4.26. Halaman Data Anggota

Gambar 4.27. Tambah Data Anggota

Gambar 4.28. Halaman Data Polres

Gambar 4.29. Tambah Data Polres

Gambar 4.30. Halaman Data Polsek

Gambar 4.31. Tambah Data Polsek

Gambar 4.32. Halaman Data Masyarakat

Gambar 4.33. Halaman Utama Masyarakat

Gambar 4.34. Registrasi Masyarakat

Gambar 4.35. Login Masyarakat

Gambar 4.36. Halaman Pelaporan Kejadian Masyarakat

Gambar 4.37. Pelaporan Kehilangan Masyarakat

Gambar 4.38. Pelaporan Orang Hilang Masyarakat

Gambar 4.39. Halaman Utama Petugas

Gambar 4.40. HHalaman Patroli Harian Petugas

Gambar 4.41. Halaman Patroli Kejadian Petugas

Gambar 4.42. Halaman Pelaporan Kejadian

Gambar 4.43. Halaman Balasan Pelaporan Kejadian Petugas

Gambar 4.44. Halaman Utama Operator

Gambar 4.45. Halaman Data Orang Hilang Operator

Gambar 4.46. Halaman Data Kehilangan Operator

Gambar 4.47. Halaman Patroli Harian Operator

Gambar 4.48. Halaman Patroli Kejadian Operator

Gambar 4.49. Halaman Pelaporan Kejadian Operator

Gambar 4.50. Halaman Cetak Laporan Operator


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, teknologi semakin pesat, demikian juga dengan kualitas teknologi. Perkembangan teknologi ini bertujuan untuk mempermudah dan membantu manusia dalam mengakses informasi, kebutuhan, dan segala permasalahan yang berkaitan dengan teknologi internet supaya efisien, efektif dan akurat. Teknologi informasi internet yang ada pada komputer saat ini sangat berperan penting guna meningkatkan sebuah kualitas teknologi didunia. Teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan seluruh kegiatan di setiap aspek kehidupan seperti Pendidikan, Bisnis, Perdagangan dan bidang lainnya.

Kemajuan teknologi internet mampu membantu untuk keperluan tertentu dalam menciptakan sebuah efisiensi dan efektifitas, yang dapat mempengaruhi kemajuan pada perusahaan, yayasan ataupun lembaga, baik negeri maupun swasta. Kemajuan tersebut dapat diterapkan dalam pengelolaan dibidang administrasi, keuangan, marketing, inventory dan masih banyak lainnya.

Demikian juga SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang , yang berlokasi di jalan Veteran, kota Tangerang, adalah sebuah yayasan pendidikan yang tidak lepas dari penggunaan teknologi internet sebagai sarana pengelolaan yayasan tersebut, terutama dibidang administrasi, pengelolaan keuangan bahkan penyimpanan barang-barang kebutuhan untuk proses belajar seperti stasionary, mesin- mesin praktek dan lain-lain. Namun dalam pengelolaan barang-barang tersebut masih dirasakan kurang optimal dan efektif, karena masih bersifat manual, yaitu masih menggunakan media kertas atau berupa formulir-formulir dalam proses permintaan barang, pengambilan barang dan peminjaman barang, sehingga sering terjadi berbagai masalah seperti dapat terjadi kotor pada kertas form, dan mudah rusak kertas form peminjaman, pemasukan dan pengembilan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud merancang sebuah sistem dalam pengolahan data penyimpanan atau inventory, di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang, supaya lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu penulis memberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN BARANG BERBASIS WEB PADA SMK YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengolahan penyimpanan barang yang berjalan di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang?
  2. Apakah sistem pengolahan Penyimpanan barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang selama ini sudah berjalan secara efisien dan efektif ? Apa saja kendala-kendalanya?
  3. Bagaimana cara untuk merancang suatu sistem penyimpanan barang berbasis web pada SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang sehingga mampu menghasilkan laporan yang akurat efisien, dan efektif ?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan ini penulis membatasi pembahasan masalah agar tidak melebar pembahasannya. Untuk itu, penulis memfokuskan pembahasan pada : Penyimpanan Barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang, yaitu tentang peminjaman barang, barang masuk dan barang keluar.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

  1. Untuk membuat sistem penyimpanan barang berbasis web di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang.
  2. Untuk membantu mengatasi permasalahan penyimpanan barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang.
  3. Untuk membantu staf sarana dan prasarana dalam hal penyimpanan barang.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

  1. Mempermudah pengolahan data penyimpanan barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang
  2. Menghasilkan perancangan sistem penyimpanan barang di SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang yang akurat, efektif dan efisien.
  3. Mempermudah bagian staff sarana dan prasarana dalam mengolah data penyimpanan barang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada metode penelitian ini merupakan suatu langkah yang sangat penting untuk penyusunan laporan SKRIPSI khususnya untuk sistem perancangan. Dalam kegiatan observasi pada sekolah tersebut penulis telah melaksanakan pengumpulan data dengan menggunakan suatu metode berikut ini :

  1. Wawancara (Interview)

    Dalam penulisan laporan SKRIPSI ini, untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka penulis melakukan suatu metode suatu tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi penyimpanan barang berbasis web pada SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang.

  2. Pengamatan (Observation)

    Penulis melakukan pengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang di ambil. Hasil dari pengamatan tersebut di catat oleh penulis dan dari observasi dapat di ketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature study)

    Selain melakukan kegiatan yang ada diatas penulis juga telah melaksanakan studi kepustakaan melalui literatur-riteratur atau referensi-referensi yang ada pada perpustakaan Universitas Raharja.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini, metode analisa yang akan digunakan yaitu PIECES, yaitu Performance (kinerja), Information (informasi), Economic (ekonomis), Control (control), Efficiency (efisiensi), dan Service (pelayanan). Metode ini digunakan untuk mempermudah menganalisa serta merancang sistem yang akan penulis buat.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap selesai. Pada tahap perancangan atau tahap mendesain merupakan tahap untuk menentukan proses sistem baru. Sehingga menghasilkan akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. dalam metode penelitian perancangan sistem yang digunakan yaitu, UML (Unified Modeling Language) dengan Visual Paradigm yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram. Dalam perancangan ini peneliti menggunakan sofware XAMPP dengan pendukung bahasa pemograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.

Metode Pengujian

Untuk metode pengujian yang direkomendasikan menggunakan BlackBox Testing yaitu metode pengujian yang akan memfokuskan keperluan software, pengujian metode BlackBox Testing menentukan kesalahan yang ada pada beberapa kategori, yaitu fungsi-fungsi yang salah atau hilang. Kesalahan interface, kesalahan pada struktur data ataupun ketika akan menggakses database eksternal dan kesalahan pada perfoma. Oleh sebab itu, penulis mengunkan merekomendasikan pengujian pada Blackbox Testing sehingga menggetahui hasil sitem yang telah di rencanakan oleh stakeholder tersebut. Pada tahapan implementasi adalah membahas suatu tahapan perancangan sistem yang telah dibentuk menjadi suatu kode (program) yang akan dioperasikan, audit sistem. Penjagaan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan laporan SKRIPSI maka telah menggelompokan sehingga terdapat menjadi 5 bab, dari itu penulis menggunakan suatu sistematika pada penulisan bertujuan untuk mempermudah pembaca menulusuri dan untuk memahami, penyampaian sistematika seperti berikut ini.

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian dan dan Literatur Review atau penelitian sebelumnya seperti : pengertian perancangan, pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian pengolahan persediaan barang, literature rivew.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum dan sejarah singkat SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang, struktur organisasi, job discription, gambaran mengenai tata laksana pengolahan persediaan barang, permasalahan atau kendala pada sistem pengolahan persediaan barang, serta solusi permasalahan yang ada.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Untuk bab ini menjelaskan sistem yang akan diusulkan penulis dengan menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor), dengan rancangan menggunakan sistem Mysql yang sudah terangkum pada xammp, dan implementasi suatu pemograman telah dibuatkan, kelebihan, kekurangan pemograman yang telah penulis usulkan.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian sistem, sebagai berikut:

  1. Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)[1] mengatakan, Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya saling berhubungan, berkumpul bersama-sama saling melakukan suatu kegiatan dan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Hesty dkk (2017:66)[2], “Sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling berkaitan dan bergantung satu sama lain, bekerja sama mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat penulis menyimpulkan bahwa sistem yaitu suatu komponen yang saling berkaitan satu sama lain, berkerja sama , dan mereka akan saling berhubungan untuk menggolah suatu informasi sehingga menghasilkan tujuan yang tepat.

Karakteristik Sistem

Berikut ini definisi Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto dalam Irwan (2017:126-127), sistem mempunyai suatu karakteristik dan sifat-sifat tertentu :

  1. Komponen-komponen (components)

    Komponen-komponen satu sistem terdapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem mempunyai sifat dari sistem yang menjalankan fungsi tertentu dan memperngaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (boundry)

    Batas sistem yaitu daerah yang membatasi di antaranya suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluar batas sistem sangat mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubungan Sistem (interface)

    Penghubung sistem yaitu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya untuk berinteraksi membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan merupakan energi untuk dimasukan kedalam sistem. Masukan terdapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran merupakan hasil energi yang diolah atau diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem terdapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem tentunya mempunyai tujuan (goal) ataupun sasaran (objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5-7)[3], mengatakan beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklasifikasikan sistem relevan dengan sistem informasi. Berikut penjelasannya.

  1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia adalah sebuah sistem, sistem pencernaan yaitu subsistem tubuh manusia.
  2. Sistem Tiruan (Artificial Sistem) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan yaitu efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).
  3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu yaitu contoh sistem ini.
  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem informasi adalah sebuah probabilistic, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor komputer.
  5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light yaitu contoh sistem tertutup, sistem ini akan habis masa pakainya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
  6. Sistem terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukkan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan.
  7. Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik. Input dan output tersebut dipastikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, inputnya dikendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.

Analisa Sistem

Berikut ini adalah definisi pendapat ahli terhadap definisi Analisa Sistem yaitu :

  1. Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:106)[4] analisa sistem yaitu dapat didefinisikan sebagai penguraian sistem informasi yang utuh dalam bagian komponennya dengan bermaksud mengidentifikasi atau mengevaluasikan permasalahan, kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
  2. Menurut Lasminiasih, Sandhi P dkk (2016:885)[5], “Analisa sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama. Masalah dapat didentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan atau diselesaikan”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem yaitu suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana sistem yang ada apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai yang harapkan serta sesuai dengan hasil yang ada.

Tahap-tahap Analisa Sistem

Berikut ini definisi pendapat ahli terhadap definisi dari Tahap-Tahap Analisa Sistem.

  1. Menurut Nur Elfi & Husda Yvonne Wangdra (2016:106-107)[4] tahap analisa sistem yaitu tahap krisis dan sangat penting, karna kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahapan mudah jika klien sangat paham dengan permasalahan akan dihadapi dalam organisasinya dan fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahapini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.
  2. Menurut Nur Elfi & Husda Yvonne Wangdra (2016:106-107)[4] pada tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang. Analis sistem, berikut di antaranya yaitu:
    1. Identify, merupakan proses dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, merupakan memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analysis, merupakan melakukan analisa terhadap sistem.
    4. Report, merupakan membuat laporan dari hasil analis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli terhadap definisi data sebagai berikut

  1. Menurut Kusnady dan Ardiman Siregar (2018:10)[6] mengatakan “Data merupakan jamak dan bentuk tunggal, data merupakan informasi dalam bentuk mentah yang belum dapat diceritakan sehingga perlu diolah lebih lanjut.
  2. Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74)[7] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan informasi yang belum di gambarkan keasliannya, untuk menghasilkan keasliannya, data harus di olah agar menghasilkan gambaran kesatuan yang nyata.

Definisi Informasi

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli terhadap definisi informasi sebagai berikut.

  1. Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192)[8], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.
  2. Menurut Jaluanto Sunu Punjul (2016:31)[9], “Informasi merupakan pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah secara formal.”

Dapat penulis simpulkan dari beberapa pendapat di atas yaitu informasi merupakan bagian terpenting untuk institusi yang menghasilkan informasi dengan nyata.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2016:30-32)[10], Para ahli sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

  1. Informasi berdasarkan Persyaratan Yaitu suatu infromasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seseorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklarifikasikan sebagai berikut : informasi yang tepat waktu, informasi yang relevan, informasi yang bernilai dan informasi yang dapat dipercaya.
  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu Yaitu Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi dua macam : Informasi masa lalu dan Informasi masa kini.
  3. Informasi Berdasarkan Sasaran Yaitu informasi yang ditunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat didalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklarifikasikan sebagai berikut : informasi individual dan informasi komunitas.

Kualitas Informasi

Menurut Deleno Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[11] kualitas informasi baru disukung dengan indikator indikator berikut:

  1. Completeness

    Suatu informasi yang dilakukan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap, informasi yang lengkap ini sangat di butuhkan oleh penguna dalam pengambilan keputusan informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan penguna.

  2. Relevance

    Kualitas informasi dikatakan releven apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pengunannya.

  3. Accurate

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangan berguna bagi penguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dsri kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut hatus jelas dengan kata lain harus mencermikan maksud dari informasi yang disediakam oleh sistem informasi.

  4. Timeliness

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut udah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  5. Format

    Agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2016:33-34)[10], Nilai informasi ditentukan oleh dua (2) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu :

  1. Mudah Di Peroleh Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Luas dan Lengka

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Ketelitian

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi menyebabkan kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  4. Kecocokan

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  6. Kejelasan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab - musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  7. Keluwesan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab - musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  8. Dapat Dibuktikan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab - musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  9. Tidak ada Prasangka

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  10. Dapat Diukur

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut definisi menurut pendapat ahli terhadap definisi sistem informasi sebagai berikut ini.

  1. Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3)[12] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.
  2. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017: 57)[13], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkanbahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintergrasi sehingga menghasilakn informasi yang bermanfaat untuk perusahaan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21)[14], Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain ;

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan di masukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contohnya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi Merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ke tidak efisien, sabotase, dll.

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang definisi persediaan, sebagai berikut:

  1. Menurut Rivaldo Barchelino, (2016:838)[15], "Persediaan yaitu salah satu aktiva lancar mempunyai nilai investasi besar, sehingga hal tersebut di atas kita dapat mengetahui akan pentingnya persediaan bagi suatu perusahaan”.
  2. Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016: 11)[16], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan".

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[17] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisalkan) pemasuk dari proses produksi.
  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.
  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/oprasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating- MRO) yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.
  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208)[17] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut:

  1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.
  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.
  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.
  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Konsep Dasar Notepad++

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar notepad++, sebagai berikut:

  1. Menurut Madcoms (2016)[18] Vol 2, No. 2 Oktober 2018 “Notepad++ adalah sebuah editor yang sangat berguna dalam membuat program, Notepad++ menggunakan komponen scinintilla untuk menampilkan teks dan erkas kode sumber berbagai bahasa pemograman yang berjalan di atas sistem operasi M.windows”.
  2. Venkatatamangaro Nampally, Dr. M. Ranghavender Sharma dkk dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 No. 5 (2017:885)[19], “Notepad++ is a text editor and source code editor for use with Microsoft Windows. It support tabbed editing, which allows working with multiple open files in a single windows”.

Konsep Dasar XAMPP

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar xampp, sebagai berikut:

  1. Achmad Sidik, Lilis Sakuroh dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 2 (2017:82)[20], berpendapat bahwa, “XAMPP merupakan sebuah aplikasi pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam aplikasi pemrograman seperti : Apache HTTP Server, MySQL database, bahasa pemrograman PHP dan Perl”.
  2. Menurut Madcoms (2016)[18] Vol 2, No. 2 Oktober 2018” XAMPP adalah sebuah paket perkumpulan software yang terdiri dari Apache, MySQL, Php My Admin, PHP, Perl, Filezilla, dan lain-lain.

Konsep Dasar Web

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar web, sebagai berikut:

  1. Menurut Prito Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[21], “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.
  2. Menurut pendapat Irma Kurnia Juliany (2018)[22]. “World Wide Web (WWW) atau sering disebut Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi Web didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang memungkinkan seseorang memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain”.

Konsep Dasar Database

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar database sebagai berikut:

  1. Arshi Gouhar dalam International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 7 No. 5 (2017:11766)[23], “Database an organised or systematic collection of data. A database can have a number of table or relations to store the data. This data can be retrieved, modified or deleted as per the user requirement”.
  2. Agustian Noor dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2 (2016:77)[24] berpendapat bahwa, “Sistem basis data atau database adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

Konsep Dasar Mysql

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar mysql sebagai berikut:

  1. Menurut Madcoms (2016)[18] Vol 2, No.2 Oktober 2018 “MySQL adalah sistem manajemen Database SQL yang bersifat Open Source dan paling popular saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multiuserdan SQL Database managemen system (DBMS)”.
  2. Menurut pendapat Nasril dalam jurnalnya (2016)[25]. “MySQL merupakan RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user”.

Konsep Dasar HTML

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian konsep dasar html, sebagai berikut:

  1. Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol. 14 No.1 (2016:95)[26] berpendapat bahwa, “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.
  2. Menurut pendapat Syukri Ali dalam jurnalnya (2016)[27]. “HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML merupakan file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian disajikan ke user melalui suatu aplikasi web browser. Dapat disimpulkan bahwa HTML (HyperText Markup Language) ialah bahasa pemrograman untuk membuat desain body atau layout (tampilan) dari sebuah website. Bahasa pemrograman HTML inilah yang akan dieksekusi oleh browser dan ditampilkan dijendela browser”.

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang definisi php sebagai berikut:

  1. Definisi PHP adalah akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (Hyper Text Markup Language). (Rotmianto dan Wahyudi, 2016:21).
  2. Menurut pendapat Gunawan Putrodjodjo, jurnal ICIT (Vol.2 No.1 ISSN : 2356 : 5195, 2016)[28]. “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP dirancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang pengertian sistem, sebagai berikut:

  1. Menurut Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa dkk (2016:27)[29], “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
  2. Menurut Roger S. Pressman, ph.d yang dikutip oleh Hadi dkk dalam jurnal teknologi (2017:142)[30], unified modeling language (uml) adalah bahasa standar untuk penulisan cetak biru perangkat lunak. Uml dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan artifak-artifak suatu suatu sistem software-intensive. Dengan kata lain, sama seperti arsitek bangunan membuat cetak biru untuk digunakan oleh perusahaan konstruksi, arsitek perangkat lunak membuat diagram uml untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membangun perangkat lunak.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Beberapa definisi pendapat ahli terhadap fungsi persediaan sebagai berikut ini.

  1. Menurut Handy Januar (2018:207)[31], “UML (Unified Modelling Language) yaitu bahasa permodelan sistem paradigma berorientasi objek untuk menspesifikasi, memvisualisasikan sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.
  2. Menurut Handayani dkk (2018)[32], dalam jurnal berjudul “Statcounter Sebagai Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi” berpendapat bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah metode perancangan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan membuat software yang berorientasi pada objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk permodelan bahasa berorientasi pada objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan kepada paradigma object orientied”.

Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut pendapat Ade Hendini dalam Jurnalnya (2016:108)[33]. “UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.

Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
  2. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.
  3. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Definisi Website

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang definisi website, sebagai berikut:

  1. Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet” (Zufria & Azhari 2017)[34].
  2. Menurut pendapat Irma Kurnia Juliany (2018)[22]. “World Wide Web (WWW) atau sering disebut Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi Web didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang memungkinkan seseorang memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain”

Definisi PIECES

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017)[35], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan (Performance) Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi. Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.
  2. Informasi (Infromation) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
  3. Analisis Ekonomi (Economic) Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
  4. Analisis Kemanan (Security) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
  5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    c. Data diproses secara berlebihan.

    d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    g. Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel.

Definisi Black Box Testing

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang definisi black box, sebagai berikut:

  1. Menurut ST Dini Nur Ismiyanti, Leni Fitriani dkk dalam Jurnal Algoritma Vol. 14 No. 2 (2017:417)[36], “Black box testing merupakan pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.
  2. Menurut Mahendra dkk (2018)[37], Black-Box Testing adalah salah satu teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sebuah perangkat lunak untuk memastikan semua fungsional pada perangkat lunak yang telah berjalan dengan baik.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Di bawah ini terdapat 2 pendapat ahli, tentang definisi website, sebagai berikut:

  1. Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48)[12] Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.
  2. Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Aptisi Transactions On Management Vol.2 No.2 (2018:114)[38] Literature Review is written material both in the form of books and sources from previous research as management of learning,discussing the issue of journals or scientific works with topics to be researched that are relevant top revious research topics or those that already exist.Because in previous studies there have been many scientific studies that conducted research on credit memo features to minimize deposits and bad debts.

Literature Review

Dalam sebuah penelitian perlu dilakukan studi pustaka, sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian guna, mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang karya ilmiah, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui ruang lingkup penelitian terdahulu, agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan karya ilmiah yang lebih baik. Berikut beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani dkk (2018)[39] berjudul, “Rancang Bangun Sistem Inofrmasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Penelitian ini menjelaskan tetang masalah yang ada pada PT. PLN (Persero) cabang cikupa, dalam masalah disana yaitu terletak pada sering tidak terkontrolnya peralatan-peralatan yang ada di Gudang perusahaan, dari segi jumlah dan penggunaanya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatannya membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini dibuatkan sistem inventory Gudang agar dapat mempermudah serta membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, agar proses kegiatan kerja dapat berjalan dengan baik serta dapat meminimalisir lamanya proses pencarian serta keamanan datanya dapat terjaga.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Astriyani, Rahmadi Ahmad dan Ricky Alfariz dalam Jurnal CERITA (2017)[40], dengan judul “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. Penelitian ini menjelaskan bagian pengadaan barang yang berperan sangat penting dalam menunjang terlaksananya pekerjaan proyek, Terdapat kekurangan dan kendala pada sistem yang berjalan yaitu penerapannya masih menggunakan semi komputerisasi dan manual dimana barang yang masuk digudang diinput dari nota pembelian kedalam Microsoft excel serta barang yang akan keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo pada kertas. Hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian pelaporan barang, dimana menyulitkan dalam proses mengadakan barang kembali pada gudang. Dari hasil analisa yang berjalan peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari analisa ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website, yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang keluar pada bagian gudang.
  3. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. (2017)[41] Jurnal Tugas Akhir : lampung Penelitian yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W (2017). Penelitian ini berjudul “APLIKASI INVENTORI DATA OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB” Aplikasi yang dapat membantu proses inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung saat ini belum diterapkan, persediaan data obat masih dilakukan dengan cara manual setiap melakukan pendataan laporan data barang masuk dan keluar masih menggunakan buku besar. Dengan demikian staff gudang membutuhkan waktu yang lama untuk mendata laporan barang masuk dan keluar. Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang dibangun dengan menggunakan metode dari model waterfall. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan MySQL. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode black box testing, aplikasi ini telah dikembangkan sesuai dengan tujuan dan siap diimplementasikan pada inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang akan datang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Nulhakim dkk dalam jurnal SENSITEK (2018)[42] Yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT. Care Spundbond”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan admin dalam menciptakan laporan yang lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien. Bahasa pemograman yang digunakan PHP, dan database Mysql. Serta metode Analisa menggunakan PIECES.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati dkk dalam jurnal SIMIKA vol.2 No.2 (2019)[43] yang berjudul “Aplikasi Sistem Pendataan Barang Habis Pakai Guna Meningkatkan Kualitas Stok Barang Pada PT.Angkasa Pura II Tangerang. Untuk mengetahui masalah internal dan eksternal perusahaan peneliti menggunakan metode analisis SWOT serta metode berorientasi objek UML (Unified Modeling Language).
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016)[44] RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DEKSTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Menerapkan metodologi pendekatan Unified Approach untuk merancang sistem persediaan berbasis dekstop dimana kasir dapat mudah melakukan pencarian data dan dapat memberikan informasi yang akurat kepada pemilik toko. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan jumlah barang dan dapat mengetahui laporan persediaan barang yang ada di gudang secara efektif.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Satyanarayana, P. dkk, 2019[45] yang berjudul “Inventory and Monitoring of Glacial Lakes in Himalayan Region Using Geo Spatial TechnologiesThis paper discusses a case study on the inventory and monitoring of glacial lakes or water bodies in Sutlej basin using satellite remote sensing. The study area is Sutlej basin from its origin to Bhakra dam situated in Western Himalayas. This basin is highly rugged terrain with abundant natural water resource in the form of snow pack and glacial lakes. The Inventory of glacial lakes or water bodies was done using Indian Remote Sensing LISS-III data and monitoring using AWiFS data. A total of 197 lakes or water bodies have been identified whose water spread area is greater than 2 ha. 40 lakes with area greater than 10 ha were monitored during June–August 2007. The change in water spread area statistics was observed in 23 lakes with a variation of greater than ±10%.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Anderson Sprecher dkk, 2019[46] yang berjudul “Using Object Observations Of Mobile Robots To Generate A Spatio-Temporal Object Inventory, And Using The Inventory To Determine Monitoring Parameters For The Mobile RobotsIn this paper, Methods, apparatus, systems, and computer-readable media are provided for generating a spatio-temporal object inventory based on object observations from mobile robots and determining, based on the spatio-temporal object inventory, monitoring parameters for the mobile robots for one or more future time periods.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Hakim Firdaus dkk, 2019[47] yang berjudul “5S Application and Semi-Finished Products Inventory Monitoring to Create Clean Work Area in PT Asta KriyaIn this paper, problems that occur at PT Asta Kriya, based on the results of discussions with the owner and direct observation, are not well-organized work area and the occurrence of the build-up of semi-finished products in the work area. If these conditions continue to happen, then the potential waste will pile up in the work area of PT Asta Kriya. These problems arise because of the absence of a system that regulates the layout of the work area and lack of supervision of semi-finished products inventory. Implementation of the 5S concept in PT Asta Kriya work area uses qualitative method by comparing differences before and after implementation. From the results of the 5S implementation in this business coaching, work area of PT Asta Kriya looks more organized with the sorting of unused items, the classification of semi-finished products, and the provision of floor marking in the work area. Supervision of semi-finished products is done by making a stock card for semi-finished products to supervise inbound and outbound activities of the product.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Herbon, A dkk, 2018[48] yang berjudul “Monitoring Perishable Inventory Using Quality Status And Predicting Automatic Devices Under Various Stochastic Environmental ScenariosIn this paper, incorporates both dynamic pricing and TTI-based ADs for monitoring a perishable inventory system. The results have potential application in competitive markets such as the pharmaceutical and food industries. The current extension presents innovative results through the use of a random search algorithm combined with experimental design. Among the new scenarios explored in this study are different levels of the following: price-sensitivity; utility variability; expiry prediction error; demand variability; expected shelf-life; variability of shelf-life. It is found that the expected shelf-life and its variance significantly affect expected profits. Applying TTI-based ADs substantially mitigates the negative effect of the variability of shelf-lif

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat SMK YUPPENTEK I

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan manusia Indonsesia dan mencerdaskan dan kehidupan bangsa. Manusia yang mempunyai taqwa dan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, kesehatan rohani dan jasmani keterampilan dan pengetahuan, dan terakhir mempunyai rasa tanggung jawab untuk berbangsa dan bermasyarakat. SMK/MAK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Berdasarkan kurikulum bahwa tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai wadah pendidikan Kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang dapat diterima di dunia kerja, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Bermodalkan semangat untuk memajukan dunia pendidikan di Tangerang, khususnya pendidikan Sekolah Teknik Menengah (STM) pada 51 Tahun yang lalu, Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (YUPPENTEK) memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan masyarakat Tangerang.

Secara garis besar bisa digambarkan bahwa pada tahun 1967 tuntutan sarana pendidikan lanjutan kejuruan (STM) di Tangerang belum tersedia. Saat itu Kota Tangerang secara administratif masih tergabung dalam Kabupaten Tangerang. Bila siswa yang akan melanjutkan ke STM harus ke Jakarta.

Tentu saja dengan bersekolah ke Jakarta yang jaraknya antara 30-50 KM dari rumah masing-masing anak didik sangat menyusahkan. Selain waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan ke sekolah jauh, beresiko selama perjalanan, juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Terkait itu sejumlah orang tua murid dari sekolah Teknik Negeri (STN) IX Tangerang, yaitu sekolah teknik setingkat SLTP, mengajukan permohonan kepada Kepala STN IX yang saat itu dijabat oleh D. Sadjoeri agar diupayakan didirikan Sekolah Teknik Menengah (STM) di Tangerang. Berbekal keinginan para orang tua murid itu, D Sadjoeri bersama beberapa guru STN IX meneruskan Permintaan itu kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang melalui seorang Anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) yang waktu itu dijabat oleh Mohammad Ali Thairuddin. Selanjutnya permintaan ini disampaikan ke Bupati Tangerang yang waktu itu dijabat HE Muchdi. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Bupati tangerang tertanggal 16 Januari 1968 mengeluarkan SK bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang No. 16/17/Kpts/1968 tentang pembentukan Badan Pembina STM Tangerang.SK ini pun menetapkan komposisi personalia dari Badan Pembina STM Tangerang, Terdiri dari :

  1. Ketua Umum Pembina oleh E Muchdi (Bupati KDH Tangerang)
  2. Ketua Harian pembina oleh MA Thairuddin (Anggota BPH)
  3. Sekretaris oleh Soesarno (Guru STN IX)
  4. Bendahara oleh Ny Hasanah (Guru STN IX)
  5. Seksi usaha oleh Kho Kim Lie (Orang Tua Murid)
  6. D. Sadjoeri (Kepala STN IX Jakarta di Tangerang)

Dalam perjalanannya akhirnya tanggal dikeluarkannya SK Bupati Tangerang diatas dijadikan titik kelahiran STM Yuppentek Tangerang. Sejak diterbitkan SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang No. 16/17/Kpts/1968 tentang pembentukan Badan Pembina STM Tangerang.

Visi dan Misi SMK YUPPENTEK I TANGERANG

Visi pada SMK Yupentek 1 Tangerang adalah:

Menjadi sekolah pilihan utama masyarakat yang menghasilkan lulusan berakhlak mulia, berkarakter, dan kompeten di bidangnya. Misi pada SMK Yupentek 1 Tangerang:

  1. Menyelenggarakan pendidikan Kejuruan yang profesional dan bermartabat
  2. Membekali peserta didik sehingga dapat :

    a. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

    b. Berjiwa pancasila dan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), cakap berkomunikasi dan adaptif terhadap lingkungannya. <p>c. Enterpreunership dan terampil mengelola diri dan orang lain.

    d. Memobilisasi inovasi dan iptek.

Tujuan Umum dan Tujuan Khusus SMK Yuppentek I Tangerang

Tujuan Umum Pendidikan :

  1. Meningkatkan keimanan dan ketqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Menjadikan peserta didik warga negara yang mandiri
  3. Menyiapkan peserta didik dapat menjalani kehidupan secara layak
  4. Menjadikan peserta didik dapat memhami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa indonesia
  5. Menjadikan peserta didik dapat menerapkan dan memelihars hidup sehat, memiliki wawasan, lingkungan, pengetahuan, dan seni

Tujuan Khusus Pendidikan :

  1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi program keahlian yang dipilih
  2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
  3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri atau kelompok maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
  4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Struktur Organisasi SMK Yuppentek I Tangerang

Sebuah Instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti SMK Yuppentek 1 Tangerang yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi SMK Yuppentek 1 Tangerang. Adapun struktur organisasi dari SMK Yuppentek 1Tangerang adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Wewenang dan Tanggung Jawab

Sama halnya dengan sebuah perusahaan, SMK Yupentek 1 Tangerang dalam manajemenya terdapat bagian- bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah

    Bertanggung jawab kepada :

    Kepala Dinas Pendidikan, dan Bupati Tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah adalah:

    a. Koordinator tercapainya visi dan misi SMK

    b. Koordinator pelaksanaan administrasi sekolah yang baik dan tertib

    c. Supervisor tenaga pendidik dan kependidikan

    d. Supervisor pelaksanaan hokum

    e. Pencipta iklim kerja yang sehat dan kompetitif

    f. koordinator penggunaan anggaran dan sarana pendidikan

    g. pemeriksa kebenaran lapora – laporan

    h. penentu kebijakan sekolah

    i. koordinator kegiatan unit sekolah

  2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah

    Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum adalah :

    a. Koordinator penyusunan dan pengembangan kurikulum

    b. Koordinator pembagian tugas jam mengajar dan pembagian wali kelas

    c. Penyusun jadwal pelajaran

    d. Penyusun kalender pendidikan

    e. Melakukan koordinasi dengan WMM dan waka SDM dan menyeleksi calon tenaga pendidik

    f. Koordinator proses belajar mengajar

    g. Membuat daftar pembagian kelas

    h. Koordinator evaluasi semester dan evaluasi tahunan UAS/UN

    i. Penyusunan rambu rambu pengisian raport dan tanggal titimangsa pengisian raport

    j. Supervisor guru

    k. Koordinator penulisan STTB/IJAZAH

  3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah

    Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan adalah :

    a. Koordinator pembinaan siswa

    b. Koordinator perencaaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah/Ekstrakulikuler

    c. Pembina kepengurusan OSIS, MPK, Pramuka, Paskibra, PMR, dan Ekstrakulikuler lainya

    d. Pembimbing dan pengawas hubungan siswa dengan siswa sekolah lain melalui organisasi sekolah yang ada

    e. Koordinator kegiatan upacara bendera di sekolah, dan upacara hari besar nasional di luar sekolah

    f. Koordinator perlombaan antar sekolah

    g. Memelihara piala atau piagam siswa di sekolah

    h. Administrator data siswa

  4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana

    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana adalah :

    a. Koordinator pengadaan perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga sekolah

    b. Koordinator inventarisasi barang

    c. Pengawas penggunaan sarana

    d. Pengelola unit produksi sekolah bersama ketua kompetensi keahlian

    e. Koordinator pengadaan seragam guru dan pegawai

    f. Koordinator pengadaan seragam siswa

    g. Koordinator kebersihan ruang guru, lab dan bengkel dan halaman sekolah sekitarnya

    h. Koordinator pembangunan dan perbaikan sarana sekolah

  5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Dunia Usaha/Dunia Industri

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Dunia Usaha/Dunia Industri adalah :

    a. Koordinator pelaksanaan program praktik kerja industri bersama wakasek kurikulum

    b. Koordinator pemetaan DU / DI mitra kerja

    c. Fasilitator instansi terkait

    d. Koordinator sinkronisasi kurikulum bersama wakasek kurikulum

    e. Koordinator peningkatan kuantitas dan kualitas kerjasama dengan institusi pasangan

    f. Pelaksana bimbingan karir / bimbingan kejuruan bersama guru BP

    g. Koordinator perolehan MOU dari dunia industry

    h. penyaluran alumni ke dunia industry

    i. Pemeliharaan hubungan baik dengan DU / DI dan stake holder lainya

    j. Pelaksana lomba kompetensi siswa / LKS bersama wakasek kesiswaan

  6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu

    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu :

    a. Pelaksana sosialisasi SMM kepada seluruh Biro / Bidang dan unit kerja

    b. Koordinator pembuatan dokumentasi ISO / SMM kepada Biro / Bidang dan unit kerja

    c. Pemeriksa hasil pembuatan dokumen ISI / SMM dari Biro / Bidang dan unit kerja

    d. Kooordinator imlementasi dokumen ISO / SMM dalam proses kerja sehari-hari seluruh unit kerja

    e. Pelaksana tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidak sesuaian implementasi dokumen ISO / SMM yang dilakukan oleh seluruh unit kerja

    f. Penangggung jawab rapat tinjauan manajemen

    g. Penjamin kontinuitas pelaksanaan ISO / SMM dalam selurih proses kerja secara berkesinambungan

  7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sumber Daya Manusia

    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sumber Daya Manusia adalah :

    a. Menyusun DUK bersama – sama Kepala Tata Usaha

    b. Menyeleksi calon Tenaga Pendidik dan Kependidikan bekerjasama dengan WMM dan Waka Kurikulum

    c. Mengelola guru dan pegawai

    d. Pembuatan uraian tugas guru dan pegawai

    e. Pengajuan pendidikan dan pelatihan guru dan pegawai

    f. Administrasi pegawai

    g. Pemeliharaan Piagam/ Piala yang dimiliki guru

    h. Pemeliharaan papan pengumuman / sarana informasi

  8. Koordinator Bursa Kerja Khusus (KBKK)

    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Bursa Kerja Khusus (KBKK) adalah:

    a. Mengkoordinir kegiatan bursa kerja sekolah

    b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama dengan dunia kerja dan industry

    c. Mengkoordinir pelaksanaan promosi sekolah dan pemasaran tamatan

    d. Mengkoordinir penelusuran tamatan

    e. Bekerjasama dengan waka kesiswaan dan koordinator BP untuk mempersiaapkan siswa menghadapi dunia kerja.

    f. Membuat MOU dengan Industri

  9. Ketua Kompetensi Keahlian

    Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

    Tugas Pokok dan Fungsi Ketua Kompetensi Keahlian adalah :

    a. Menganalisa dan mengembangkan kurikulum kompetensi keahlian

    b. Mengkoordinir tugas guru dikompetensi keahlian keahlian

    c. Mengevaluasi hasil analisis kurikulum dari masing – masing guru binaannya.

    d. Mengkoordinir dan menata ruang praktik

    e. Membantu semua wakil kepala yang ada kaitan dengan kompetensi keahlian

    f. Melaksanakan dan memelihara hubungan dengan dunia kerja / dudi

    g. Membuat daftar kebutuhan Alat dan Bahan dalam program keahlian

    h. Mengkodinir dan melaporkan tingkat kehadiran guru pada kompetensi keahlian setiap bulan pada WAKA SDM

  10. Guru Bimbingan Konseling

    Bertanggung Jawab Kepada : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

    Tugas Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan Konseling :

    a. Membantu peserta didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi, mengembangkan kehidupan sosial,Mengembangkan kemampuan belajar, dan mengembangkan karir

    b. Memberikan pelayanan konseling

    c. Memberikan pelayanan mediasi, yaitu membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

    d. Masuk ruang kelas apabila ada guru yang berhalangan hadir

    e. Melaporkan peserta didik yang bermasalah ke wali kelas

Tata Laksana Sistem yang Berjalan saat ini

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Guru atau Staff melakukan permintaan barang kepada Staff Sarana atau Petugas Gudang.
  2. Staff Sarana atau Petugas Gudang mengeluarkan atau meminjamkan barang yang dibutuhkan oleh Guru atau Staff.
  3. Staff Sarana atau Petugas Gudang membuat laporan pengeluaran, peminjaman dan pengembalian barang untuk diberikan kepada Kepala Sekolah.

Analisa Prosedur Yang Berjalan

  1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Diagram.

    Usecase Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan oleh sebuah sistem. Yang dilaksanakan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah usecase mempersentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

    Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan usecase diagram, berikut ini adalah usecase diagram yang berjalan

    Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan


    Berdasarkan gambar Usecase Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat :

    1. Terdapat 3 Actor terdiri dari Guru atau Staff, Staff Sarana Gudang, dan Kepala Sekolah.
    2. Usecase yang terdiri dari Penerimaan Barang, Pengeluaran Barang, Peminjaman Barang, Pengembalian Barang, dan Laporan Barang.
    3. Terdapat 5 Uusecase.
  2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktvitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decition yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


    Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

    1. Terdapat Initial Node yang merupakan awal kegiatan.
    2. Terdapat 2 Fork Node.
    3. Terdapat 10 Action, melakukan Permintaan Barang, Pengeluaran Barang, Peminjaman Barang, Pengecakan Barang, Menerima Barang, Memberikan Barang, Selesai Peminjaman Barang, Pengembalian Barang, Pembuatan Laporan, Dan Memberikan Laporan.
    4. Terdapat 1 Final State yang merupakan akhir kegiatan.
  3. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequance Diagram

    Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek.

    Berikut ini adalah Sequence Diagram untuk sistem informasi persediian barang pada SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang.

    Gambar 3.4 Sequance Diagram Sistem Yang Berjalan


    Berdasarkan gambar Sequance Diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

    1. Terdapat 3 Actor terdiri dari Guru atau Staff, Staff Sarana Gudang, dan Kepala Sekolah.
    2. Terdapat 4 objek Data Barang, Data Pengeluaran, Peminjaman dan Laporan.
    3. Terdapat 12 Massage, Melakukan Permintaan Barang, Permintaan Barang, Pengecekan Barang, Permintaan Barang, Pengecekan Barang, Memberikan Barang, Menerima Barang, Pengembalian Barang Yang Dipinjam, Pengembalian Barang, Menerima Data Barang, Membuat Laporan, Dan Memberikan Laporan.

Analisa Dan Perancangan

Metode Analisa PIECES

Pada metode Analisa sistem, table untuk mengindetifikasi sistem yang berjalan saat ini yaitu penulis menggunakan Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control/Security, Efficiency, Service) yang digunakan untuk menganalisa sistem yang berjalan dari segi kinerja apakah sudah efisien, informasi yang dihasilkan, keamanan dari sistem tersebut yang tidak memakan biaya yang cukup besar samapai kepada pelayanan yang diberikan.

Tabel 3.1 Analysis PIECES

Metode Analisis Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Nama Masukan : Pencataatan Data Barang

    Fungsi : Untuk pencatatan data barang

    Sumber : Staff Bidang

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap Bulan

    Format : Lampiran Kertas A4

    Keterangan  : Berisi data barang.

  2. Analisa Proses

    Nama Masukan : Transaksi Barang Masuk, Barang Keluar, Dan Peminjaman

    Fungsi : Mengetahui Data Barang

    Sumber : Staff Sekolah Dan Supplier

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap Hari

    a. Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang <p>Keterangan  : Data Barang didapat dari Staf Sarana Atau Gudang pada saat penerimaan barang.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemencahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada SMK YUPPENTEK 1 Kota Tangerang, Permasalahan yang dihadapi yaitu sebagai berikut:

    1. Sistem yang berjalan masih kurang efektif, efisien, dan akurat karena masih semi manual.
    2. Sistem pencarian barang yang berjalan saat ini memerlukan waktu yang cukup lama, tidak mengetahui stok barang, dan tidak mengetahui tempat penyimpanan barang tersebut.
    3. Sistem data penyimpanan dalam pembuatan laporan masih manual berupa form kertas laporan sehingga belum berjalan dengan baik. Dari permasalahan diatas, sebaiknya diadakannya sistem yang dapat membantu dalam hal penyimpanan barang ini agar mempermudah dan mempercepat kinerja bagian admin penyimpanan.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan analisa terhadap tata laksana sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

    1. Membuat aplikasi pengolahan data penyimpanan barang yang mudah dioperasikan, cepat, tepat dan akurat.
    2. Aplikasi yang akan dibuat harus terintegrasi dengan database sehingga dapat diupdate jika ada perubahan informasi serta aman dalam penyimpanan data.

User Requitment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut merupakan tabel elisitasi tahap I :

Tabel Requirement 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable dan Innesential) untuk memisahkan rancangan sistem yang memang penting dan harus ada di dalam sistem yang baru ingin diusulkan dan telah disanggupi untuk selanjutnya dieksekusi. Berikut adalah berupa tabel metode MDI :

Tabel 3.3 Requirement Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory)  : Dibutuhkan atau penting

D (Desirable)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting

I (Innessential)  : Di luar sistem atau di eliminasi

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil dari penyusutan berdasarkan elisitasi tahap II yang mengeliminasi oPTion “I” pada metode MDI dan kembali diklasifikasikan dengan metode TOE. Berikut adalah elisitasi tahap III :

Tabel 3.4 Requirement Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap Final

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi perihal sistem yang akan dibentuk untuk dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem nantinya. Berikut requirement final draft elisitasi yang telah diperoleh:

Tabel 3.5 Requirement Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan XAMPP. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain :

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Sequence Diagram
  4. Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin

    a. Login sebagai admin

    b. Masukan data kategori barang

    c. Masukan data barang masuk

    d. Membuat aktivitas data keluar

    e. Membuat aktivitas peminjaman barang dan pengembalian barang

    f. Membuat laporan

    g. Membuat barcode

    h. Membackup data aplikasi

Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Diagram

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dibaca dan dipahami. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Sistem Usulan pada Use Case Diagram


Berdasarkan Use Case Diagram Gambar 4.1 di atas terdapat : memiliki 1 sistem yang diberi nama sistem aplikasi pergudangan sekolah, aplikasi ini memiliki 3 aktor : admin, guru/staff, dan kepala sekolah, memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing yang digambarkan melalui 12 use case yaitu : login yang dilakukan admin dan masuk kedaam menu admin dan di dalam menu admin terdapat 5 use case extension points data kategori, data barang masuk, data barang keluar, data peminjaman barang dan data pengambilan barang. Sebelum admin melakukan aktivitas peminjaman atau pengeluaran barang, admin mengisi data kategori, dan data barang masuk, setelah melakukan penginputan, lalu aktor guru/staff meminta barang yang diinginkan, lalu admin melakukan aktivitas yang memiliki 2 use case extension points barang keluar dan peminjaman barang. use case peminjaman barang memiliki include ke use case data pengembalian barang. Setelah selesai melakukan aktivitas admin membuat laporan dan memberikannya kepada kepala sekolah. Lalu admin dapat logout.

Prosedur Sistem Usulan pada Activity Diagram

Gambar 4.2 Sistem Usulan pada Activity Diagram


Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat: memiliki 2 Initial Node untuk mengawali sistem, 17 Action yang dilakukan 3 actor : admin, guru/staff dan kepala sekolah. Initial Node pertama dilakukan oleh admin lalu melakukan action login untuk masuk ke menu admin. lalu admin, menginput data kategori lalu menginput data barang masuk setelah menginput data admin dapat melakukan aktivitas nya. Setelah itu Initial Node yang kedua berada di posisi guru/staff untuk mengawali aktivitasnya dan melakukan action pertamanya dengan list barang yang dibutuhkan lalu admin melakukan aktivitas dengan menggunakan fork node pada action barang keluar dan barang peminjaman barang lalu melakukan join node dan melanjutkan dengan action menyiapkan barang yang dibutuhkan lalu memberikan barang kepada guru/staff, setelah memberikan barang lalu melakukan fork node pada action barang keluar dan barang yang dipinjam, jika menuju ke action barang keluar aktivitas dilanjut dengan actifity final node jika memilih action barang yang dipinjam pada aktor guru/staff action akan berlanjut ke pengembalian barang yang sudah dipinjam, lalu admin melakukan input data pengembalian barang, setelah melakukan penginputan admin lalu membuat laporan dan menyerahkan laporan kepada kepala sekolah dan berakhir dengan actifity final node lalu admin melakukan logout dan berakhir dengan actifity final node.

Prosedur Sistem Usulan pada Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sistem Usulan pada Sequence Diagram


Prosedur Sistem Usulan pada Class Diagram

Gambar 4.4 Sistem Usulan pada Class Diagram


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Diusulan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Tabel Barang Masuk

    Nama File : tb_barang_masuk

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_barang_masuk

    Tabel 4.2 Tabel Barang Masuk
  2. Tabel Detail Barang Keluar

    Nama File : tbl_detail_barang_keluar

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_barang_keluar

    Tabel 4.3 Tabel Detail Barang Keluar
  3. Tabel Barang Keluar

    Nama File : tbl_barang_keluar

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_barang_keluar

    Tabel 4.4 Tabel Barang Keluar
  4. Tabel Tampilan Barang Keluar

    Nama File : tmp_barang_keluar

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_barang_masuk

    Tabel 4.5 Tabel Tampilan Barang Keluar
  5. Tabel Detail Pinjaman

    Nama File : tbl_detail_pinjaman

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_pinjaman

    Tabel 4.6 Tabel Detail Pinjam
  6. Tabel Peminjaman

    Nama File : id_peminjaman

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_pinjam

    Tabel 4.7 Tabel Peminjaman
  7. Tabel Tampilan Pinjam

    Nama File : tmp_brg_pinjam

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_barang_masuk

    Tabel 4.8 Tabel Tampilan Barang Pinjam
  8. Tabel Update Stok

    Nama File : tb_update_stok

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_update_stok

    Tabel 4.9 Tabel Update Stok
  9. Tabel User

    Nama File : tb_user

    Media : Hardisk

    Primary Key : user_id

    Tabel 4.10 Tabel User
  10. Tabel Kategori

    Nama File : tb_kategori

    Media : Hardisk

    Primary Key : id_kategori

    Tabel 4.11 Tabel Kategori

Rancangan Prototype

Prototype Aplikasi Pergudangan Sekolah

  1. Halaman Login Aplikasi
    Gambar 4.5 Halaman Login Aplikasi


    Pada halaman login, wajib mengisi username dan password agar dapet masuk ke menu utama apikasi.

  2. Halaman Utama Aplikasi
    Gambar 4.6 Halaman Utama Aplikasi


    Pada halaman utama aplikasi yang menampilkan menu aktivitas yang ingin dilakukan.

  3. Halaman Kategori
    Gambar 4.7 Halaman Kategori Barang


    Gambar 4.8 Halaman Tambah Kategori Barang


    Pada halaman kategori terdapat halaman kategori untuk melihat data kategori barang yang ada dan halaman tambah kategori barang untuk menambahkan kategori barang.

  4. Halaman Barang Masuk
    Gambar 4.9 Halaman Barang Masuk


    Gambar 4.10 Halaman Tambah Barang Masuk


    Pada halaman barang masuk terdapat halaman barang masuk untuk melihat data barang masuk yang ada dan halaman tambah barang masuk untuk menambahkan barang masuk.

  5. Halaman Barang Keluar
    Gambar 4.11 Halaman Barang Keluar


    Gambar 4.12 Halaman Tambah Barang Keluar


    Pada halaman barang keluar terdapat halaman barang keluar untuk melihat data barang keluar yang ada dan halaman tambah data barang keluar untuk menambahkan data barang keluar.

  6. Halaman Peminjaman
    Gambar 4.13 Halaman Peminjaman


    Gambar 4.14 Halaman Tambah Peminjaman


    Pada halaman peminjaman terdapat halaman peminjaman untuk melihat data peminjaman yang ada dan halaman tambah peminjaman untuk menambahkan data peminjaman.

  7. Halaman Laporan
    Gambar 4.15 Halaman Laporan Aplikasi


    Pada halaman laporan ini dibuat untuk membuat laporan, barang masuk, barang keluar, peminjaman dan stok barang, agar mempermudah pembuatan laporan

Evaluasi Prototype

Setelah rancangan prototype dibuat, maka ada beberapa evaluasi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan agar didalam program tidak ada kesalahan. Dalam pototype aplikasi ini, ada kekurangan pada aplikasi adalah tidak adanya menu backup, restore, pembuatan barcode, dan data user. Adapun kebutuhannya adanya menu backup , agar penyimpanan data agar lebih aman dan terjaga. menu restore dibuat untuk memasukan data backup. pembuatan barcode dibuat agar mempermudah pengguna agar barang-barang besar yang tidak memiliki barcode dapat dibuatkan barcode oleh admin. data user penggunan user jika diperlukan lebih dari satu.

Program

Program Aplikasi Pergudangan Sekolah

  1. Halaman Login Aplikasi
    Gambar 4.16 Halaman Login Aplikasi


    Halaman Login yang digunakan untuk dapat masuk kedalam menu operator atau admin, sesuai dengan yang ingin di akses.

  2. Halaman Utama
    Gambar 4.17 Halaman Utama


    Halaman utama yang menampilkan menu-menu untuk menuju keaktivitas yang ingin dilakukan.

  3. User
    Gambar 4.18 Halaman User


    Gambar 4.19 Halaman Tambah User


    Halaman user dan tambah user adalah tampilan form data user untuk mengetahui jumlah pengguna dan menambahkan data user.

  4. Halaman Kategori
    Gambar 4.20 Halaman Kategori


    Gambar 4.21 Halaman Tambah Kategori


    Halaman kategori dan tambah kategori adalah tampilan form data kategori untuk mengetahui jumlah pengguna dan menambahkan data kategori.

  5. Halaman Barang Masuk
    Gambar 4.22 Halaman Barang Masuk


    Gambar 4.23 Halaman Tambah Barang Masuk


    Halaman barang masuk dan tambah barang masuk yang ditampilkan pada gambar diatas memunculkan atau menampilkan form data barang masuk yang sudah masuk kedalam sistem dan dapat menambahkan di form tambah data barang masuk.

  6. Halaman Barang Keluar
    Gambar 4.24 Halaman Barang Keluar


    Gambar 4.25 Halaman Tambah Barang Keluar


    Halaman barang keluar dan tambah barang keluar yang ditampilkan pada gambar diatas memunculkan atau menampilkan form data barang keluar yang sudah masuk kedalam sistem dan dapat menambahkan di form tambah data barang keluar.

  7. Halaman Peminjaman Barang
    Gambar 4.26 Halaman Peminjaman Barang


    Gambar 4.27 Halaman Tambah Peminjaman Barang


    Halaman peminjaman barang dan tambah peminjaman barang adalah tampilan form peminjaman barang untuk mengetahui jumlah data yang ada, mengembalikan pada barang peminjaman dan menambahkan data peminjaman barang.

  8. Halaman Buat Barcode
    Gambar 4.28 Halaman Buat Barcode


    Halaman buat barcode ini dibuat agar mempmudah pembuatan barcode yang sesuai kita inginkan.

  9. Halaman Laporan
    Gambar 4.29 Halaman Laporan


    Dihalaman laporan terdapat beberapa laporan yaitu, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman dan laporan stok barang

  10. Halaman Backup
    Gambar 4.30 Halaman Backup


    Halaman backup yang di gunakan untuk membackup data base yang ada.

  11. Halaman Restore
    Gambar 4.31 Halaman Restore


    Halaman ini dibuat untuk melengkapi data backup agar bisa dimasukan kedalam data base sistem.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Adapun Spesifikasi kebutuhannya adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3
  2. RAM : DDR3 2 GB
  3. Harddisk : 500 GB
  4. Monitor : 14 inch

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar sistem dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7 Pro 64 bit
  2. XAMPP
  3. Sublime Text 2.0
  4. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  5. Browser (Mozilla Firefox), Opera browser

Hak Akses

Hak akses untuk dapat mengoperasikan atau mengolahan data dapat dilakukan oleh :

  1. admin

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujian program terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan ouput yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan dengan baik, tetapi apabila ouput yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan funsionalnya, maka masih terdapt kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penulusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut metode testing dengan menggunakan metode black box :

1. Login Aplikasi

Tabel 4.12 Login Aplikasi

2. Testing Aplikasi

Tabel 4.13 Testing Aplikasi

Evaluasi Sistem

Setelah melakukan pengujian dengan metode Black box testing untuk aplikasi pergudangan sekolah, yang diawali oleh tampilan login yang wajib di isi dengan menggunaan username dan password yag terdaftar dengan benar jika salah satu tidak diisi dengan benar aplikasi akan menolak masuk keaplikasi.

Setelah aplikasi sudah masuk ke menu utama uji coba selanjutnya adalah penggunaan aplikasi tersebut. Pengujian yang dilakukan pada data kategori barang adalah menambahkan data kategori yang sudah dilakukan test diatas bawasanya tambah data kategori berhasil masuk kedalam data kategori. Begitupun dengan barang masuk, barang keluar, dan peminjaman barang, yang telah meakukan pengujian dan menyatakan bawasnya adalah berhasil masuk ke menu masing-masing yang ditambahan.

Setelah itu dilakukan pengujian kembali pada menu buat barcode untuk membuat barcode dan pengujian menyatakan berhasil pada pengujaan pembuatan barcode dan menampilkan media mencetak. Sama seperti pembuatan barcode, pembuatan laporan melakukan pengujian dalam pembuatan dan pencetakan laporan yang diinginkan dan menyatakan berhasil berjalan dengan baik.

Pengujian selanjutnya adalah backup dan restore, menu ini dibuat sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan data yang dimiliki aplikasi agar tidak terjadi kehilangan pada data dan uji coba yang dilakukan sukses mem backup data, setelah di backup menu restore adalah menu untuk memasukan data yang telah dibackup oleh menu backup dan pengujian berhasil memasukan data kedalam sistem.

Time Schedule

Time schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan langkah-langkah kegiatan implementasi. Adapun langkah-langkah time schedule ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Schedule Time

Estimasi Biaya

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini kesimpulan perihal dalam rumusan masalah dan hasil dari pengamatan penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Pengolahan sistem informasi persediaan barang pada SMK Yuppentek 1 Kota Tangerang masih menggunakan sistem yang semi manual, dimulai dari permintaan barang, penggecekan stok barang, pencatatan laporan masuk, laporan keluar, dan peminjaman barang, dengan menggunakan media kertas.
  2. Kendala yang sering terjadi yaitu menyebabkan, tidak ada laporan persediaan stok barang dengan jumlah fisik yang ada di gudang tersebut, tidak mengetahui stok barang yang ada di gudang, sehingga menghabiskan banyak waktu untuk mencari stok tersebut, penempatan barang tidak teratur sehingga membutuhkan banyak wantu untuk mencari terlebih dahulu permintaan barang tersebut, dan tidak ada laporan persediaan stok barang dengan jumlah fisik yang ada di gudang tersebut
  3. Maka penulis membuat sistem informasi pernyimpanan barang berbasis web yang menggunakan barcode, sehingga tidak menghasilkan selisih stok barang, dapat memudahkan staf admin untuk menggelola laporan persediaan barang, terdapat menu membuat barcode dengan membuat kode barcode dengan manual, sehingga barang yang tidak mempunyai barcode dapat dibuat dengan manual.

Saran

  1. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan lagi, sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh rekomendasi persediaan stok barang pada sekolah dan juga dapat diakses melalui perangkat smartphone.
  2. Dengan sistem yang terkomputerisasi, proses pengolahan data bisa lebih cepat dan data yang di hasilkan akan lebih akurat.
  3. Diharapkan untuk menggembangkan sistem perancangan persediaan barang yang sebelumnya agar lebih update atas perkembangan teknologi sekarang

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hengki Tamando Sitohang. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Negeri Medan. Jurnal Informatik Pelita Nusantara : Vol.3, No.1
  2. Sari, Hesty Puspita dkk. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 11 No 1.
  3. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
  4. 4,0 4,1 4,2 Husda Elfi Nur dan Wangdra Yvonne. “Pengantar Teknologi Informasi”. Badouse Media,Jakarta 2016.
  5. Lasminiasih, Sandhi, Ali, Miftah dan Roowhan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Jurnal Sistem Informasi (JSI) Vol. 8, No.1, April 2016.
  6. Kusnady, Diding dan Ardiman Siregar. 2018. Sistem informasi biaya Pendidikan (BPP) pada Politeknik Ganesha Medan Berbasis Web. Medan : politeknik Ganesha Medan. Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan. Vol. 1 No.1 :10.
  7. Aris, Donatus Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 1 - Februari 2016 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Punjul S. Jaluanto. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  10. 10,0 10,1 Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  11. Setiawan. Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1. N.
  12. 12,0 12,1 Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diakses 8 Oktober 2018.
  13. Aristania, Nur dan Indah Uly Wardati. 2017. Pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Barang Dan Data Proyek Gypsum Pada Utomo Gypsum. Journal Speed Vol 9 No 1.
  14. Fauzi, Rizki Ahmad. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish
  15. Barchelino, Rivaldo. "Analisis Penerapan PSAK No. 14 Terhadap Metode Pencatatan dan Penila3ian Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Surya Wenang Indah Manado." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4.1 (2016).
  16. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  17. 17,0 17,1 Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5 (1).
  18. 18,0 18,1 18,2 Madcom. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL Untuk Pemula. Yogyakarta: C.V Andi.
  19. Nampally, Venkatatamangarao. M. Raghavender dan K.R. alaji. 2017. Network Simulator Version 2 for VANET. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2, No. 5, Oktober 2017.
  20. Sidik, Achmad. Lilis dan Diana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 7, No. 2, September 2017.
  21. Sutopo, Priyo. Dedi dan Zainal. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 1, No. 1, Februari 2016.
  22. 22,0 22,1 Juliany Irma Kurnia. 2018. Perancangan Sistem Informasi E-Marketplace Bank Sampah Berbasis Web. Universtias AMIKOM Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018.
  23. Gouhar, Arshi. 2017. Database Management System. International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 2, No. 5, May 2017.
  24. Noor, Agustian. 2016. Aplikasi Kisah 25 Nabi dan Rasul Berbasis Android. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains & Informatika Vol. 2, No. 2, November 2016.
  25. Nasril, Adi Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online : Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1, Mei 2016.
  26. Masykur, Fauzan dan Fiqiana. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Ponorogo: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol. 14, No. 1, Desember.
  27. Ali Syukri, dan Arisandy Ambarita. 2016. Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate : Indonesian Journal on Information System Volume 1 Nomor 1 April 2016.
  28. Putrodjodjo Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan mysql Untuk Merancangsim Penjualan Berbasis Webpada Pd Baby2go. Tangerang : ICIT Journal Vol.2No.1–Februari 2016.
  29. Amrullah, Agit. Rifda. Danang. Renna. Hendi dan Eri. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  30. Hadi, Febri, Syafri Arlis, Sugeng Hariyanto. 2017. Perancangan Aplikasi Pencarian Labor Dan Lokal Untuk Kuliah Pengganti Di Universitas Putra Indonesia “Yptk” Padang . Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1.
  31. Permana, Handy Januar, Erna Astriyani, and Tanti Mayang Sari. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. SANICHEM TUNGGAL PERTIWI." SENSI Journal 4.2 (2018): 205-219.
  32. Indri, Handayani, Erick Febryanto dan Egi Wijatriana Bachri. Statcounter Sebagai Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 8, No. 2.
  33. Hendini Ade. 2016. Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus : Distro Zhezha Pontianak). IAIN Pontianak : Jurnal Khatulistiwa Informatika, 2016.
  34. Ilka Zufria & M. Hasan Azhari (2017). Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Query: Journal of Information Systems, 1(01). ISSN 2579-5341.
  35. Soleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127). (http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/SNIf/article/view/253/200. (Diakses pada tanggal 13 November 2019)
  36. Ismiyanti, Nur Dini ST. Leni dan Rina. 2017. Pengembangan Aplikasi Lowongan Kerja Career Development Center di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Jurnal Algoritma Vol. 12, No. 2, 2017.
  37. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2.
  38. Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. (2018). Application of Learning Management Test Instruments to Identify Questions as Evaluation Tools. Aptisi Transactions On Management, 2(2), 112-120. (https://media.neliti.com/media/publications/275203-application-of-learning-management-test-6a2c0622.pdf). Diakses pada tanggal 2 Desember 2019.
  39. Maulani Giandari, Septiani Devi, dan Sahara P.N.F. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (Persero) (Tangerang. STMIK Raharja Tangerang : ICIT Journal, Vol.4 No.2 Agustus 2018.
  40. Astriyani, Erna, and Ahmad Ricky Alfariz. "RANCANGAN SISTEM PENGADAAN STOK BARANG PADA PT. LAJU KARUNIA JAYA." CERITA Journal 3.1 (2017): 85-90 Anderson-Sprecher, P. E. (2019). U.S. Patent Application No. 10/195,740 (https://patents.google.com/patent/US10195740B2/en). Diakses pada tanggal `20 November 2019.
  41. Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. 2017. APLIKASI INVENTORI DATA OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB.Lampung.Jurnal Tugas Akhir
  42. Nulhakim, L., Azizah, N., & Ajija, M. T. (2018). Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond. SENSITEK,1(1),480-485. (https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://www.sisfotenika.stmikpontianak.ac.id/index.php/sensitek/article/viewFile/239/253). Diakses pada tanggal 17 Desember 2019.
  43. Supriati, R., & Sari, A. W. (2019). APLIKASI SISTEM PENDATAAN BARANG HABIS PAKAI GUNA MENINGKATKAN KUALITAS STOK BARANG PADA PT. ANGKASA PURA II TANGERANG. Jurnal Sistem Informasi dan Informatika, 2(2), 13-28. (http://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index.php/jsii/article/view/601/293. (Diakses pada tanggal 22 November 2019)
  44. Budiman, A., & Mulyani, A. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Persedian Barang Di TB. Indah Jaya Berbasis Desktop. Jurnal Algoritma,13(1)(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Rancang+Bangun+Aplikasi+Sistem+Informasi+Persedian+Barang+Di+TB.+Indah+Jaya+Berbasis+Desktop&btnG=). Diakses pada tanggal 22 November 2019.
  45. Satyanarayana, P., Shankar, E. S., Amminedu, E., & Babu, N. V. (2019). Inventory and Monitoring of Glacial Lakes in Himalayan Region Using Geo Spatial Technologies. In Proceedings of International Conference on Remote Sensing for Disaster Management (pp. 535-550). Springer, Cham.” (http://www.bookmetrix.com/detail/chapter/c3f73feb-ebb1-4e37-baee-7f0749997a02#downloads. (Diakses pada tanggal 25 November 2019)
  46. Anderson-Sprecher, P. E. (2019). U.S. Patent Application No. 10/195,740 (https://patents.google.com/patent/US10195740B2/en). Diakses pada tanggal 20 November 2019.
  47. Firdaus, I. H., & Widjaja, A. W. (2019, March). 5S Application and Semi-Finished Products Inventory Monitoring to Create Clean Work Area in PT Asta Kriya. In 12th International Conference on Business and Management Research (ICBMR 2018). Atlantis Press. (https://www.atlantis-press.com/proceedings/icbmr-18/55914337). Diakses pada tanggal 26 November 2019.
  48. Herbon, A., & Ceder, A. (2018). Monitoring perishable inventory using quality status and predicting automatic devices under various stochastic environmental scenarios. Journal of Food Engineering, 223, 236-247.” (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0260877417304442). Diakses pada tanggal 2 Desember 2019.


Contributors

Neni

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1512489204&oldid=361526"