SI1422482622

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTIPE SISTEM OTOMATISASI TRASH CAN BERBASIS

ARDUINO PADA BOOK MY SHOW INDONESIA



SKRIPSI






Disusun Oleh :


NIM
: 1433482622
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CCIT

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTIPE SISTEM OTOMATISASI TRASH CAN BERBASIS

ARDUINO PADA BOOK MY SHOW INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1433482622
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Kosentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 13001

Rektor

Universitas Raharja

           
           
           
           
(Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si)
NID : 000594

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTIPE SISTEM OTOMATISASI TRASH CAN BERBASIS

ARDUINO PADA BOOK MY SHOW INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1433482622
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Study Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology


Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 02022
 
NID : 13001

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTIPE SISTEM OTOMATISASI TRASH CAN BERBASIS

ARDUINO PADA BOOK MY SHOW INDONESIA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini  :


NIM
: 1422482622
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangsi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Muhammad Anggi
NIM: 1422482622


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti, sehingga penelitian laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah peneliti mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul Prototipe Sistem Otomatisasi Trash Can Berbasis Arduino Pada Bookmyshow Indonesia.

Penelitian laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Universitas Raharja. Sebagai bahan penelitian, Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Ageng Setiani R, S.Kom., M.Si., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer pada Universitas Raharja Tangerang serta selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan masukan dan motivasi sehingga Skripsi ini bisa selesai dengan baik.
  4. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom. selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  6. Neng putri annisa selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Kepada kedua Orang tua saya yang telah memberikan doa, dukungan moral maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  8. 8. Seluruh karyawan di lingkup Bookmyshow yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Peneliti juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.


Tangerang, Januari 2020
Muhammad Anggi
NIM. 1422482622


ABSTRAKSI


Dengan perkembangan teknologi yang cepat dan dapat di control langsung oleh manusia akan menjadikan sistem berjalan efektif dan efisien. Karena akan memudahkan dan membantu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat. BookMyShow memiliki lingkup kantor yang selalu mengutamakan dalam kebersihan karena dengan lingkungan yang bersih maka karyawan akan bekerja secara baik. Namun saat ini lingkup BookMyShow masih menggunakan sistem tempat sampah yang manual dan tidak dapat memantau jika tempat sampah sudah penuh. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini maka dibuatlah sistem otomatisasi trash can berbasis arduino. Alat yang dibuat pun menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai pemantau volume sampah. Sensor pun selain berfungsi untuk membuka dan menutup pada penutup tempat sampah. Dengan dibuatnya sistem tersebut maka menghasilkan sebuah alat yang dapat mengontrol volume sampah dan dapat membantu pekerjaan cleaning service sehingga lingkungan kerja BookMyShow dapat tetap bersih dan nyaman bagi seluruh karyawan.

Kata Kunci :sampah, arduino, volume.

ABSTRACTION

With the rapid development of technology and can be directly controlled by humans will make the system run effectively and efficiently. Because it will facilitate and help complete the work in a short time. BookMyShow has an office scope that always prioritizes cleanliness because with a clean environment, employees will work well. But now the scope of BookMyShow still uses a manual trash system and cannot monitor if the trash can is full. Therefore, with this research, an arduino-based trash can automation system was created. The device that was made also uses an ultrasonic sensor that functions as a monitor of waste volume. The sensor also functions to open and close the lid of the trash. By creating this system, it produces a tool that can control the volume of waste and can help cleaning service work so that the work environment of BookMyShow can remain clean and comfortable for all employees.

Keywords : rubbish, arduino, volume.


Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Struktur Tabel Penampungan

Tabel 4.2. Struktur Tabel Penampungan

Tabel 4.3. Skala Perbandingan

Tabel 4.4. Schedule Penelitian

Tabel 4.5. Estimasi Biaya

DAFTAR Simbol

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Sebuah perusahaan saat ini berusaha memudahkan bagi masyarakat yang dapat memudahkan dalam melakukan sebuah transaksi yaitu dimulai dari pemesanan sebuah tiket dalam beberapa event yang diselenggarakan. Oleh karena itu diperlukan sebuah ruang lingkup sebuah pekerjaan yang nyaman bagi seluruh karyawan agar dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan sebuah ruangan dalam keadaan bersih.

Dengan kebersihan yang diutamakan maka seluruh lingkup perusahaan memerlukan sebuah wadah atau tempat bagi karyawan untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan oleh perusahaan. Sehingga kebersihan perusahaan akan terjaga dengan baik.

BookMyShow adalah sebuah perusahaan platform tiket online yang melayani di wilayah Indonesia dengan platform yang menjual tiket online dimulai dari tiket konser, tiket olahraga, tiket pertunjukan panggung hingga music. Mulai pertama di Indonesia pada tahun 2015 dan secara resmi diluncurkan pada juni tahun 2016. Dengan MyBookShow memiliki alasan mendirikan di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan pasar besar dalam transaksi berbasis internet.

Dengan perusahaan yang bergerak pada bidang tersebut maka diperlukan sebuah alat yang memudahkan bagi seluruh karyawan untuk menjaga kebersihan. Permasalahan yang dihadapi oleh BookMyShow adalah belum memiliki sebuah alat yang dapat memudahkan bagi perusahaan yang memudahkan dalam pengelolaan sebuah trash dimana sistem trash yang digunakan saat ini dinilai sangat tidak efektif dan sering kali trash tersebut penuh sehingga dapat menyulitkan bagi orang yang ingin membuang sampah dan tidak dapat dipantau secara mudah oleh cleaning service sehingga tidak mengetahui bahwa trash tersebut sudah penuh atau belum. Oleh karena itu perlu adanya solusi yang efektif serta memudahkan bagi seluruh lapisan karyawan maupun cleaning service dalam membuang sampah yaitu prototipe sebuah sistem otomatisasi trash can yang berbasis Arduino.

Dengan membuat sebuah prototipe alat tersebut maka akan memudahkan bagi karyawan yang ingin membuang sampahnya maka akan secara otomatis alat tersebut akan bekerja dengan membuka dari penutup tempat sampah tersebut secara otomatis. Dengan cara mendekatkan dengan sensor dan otomatis akan terbuka. Hal tersebut akan memudahkan bagi karyawan yang ingin membuang sampah. Serta dengan prototipe alat tersebut maka sampah tidak akan berantakan serta tidak menimbulkan bau di area kerja pada BookMyShow.

Dengan permasalahan tersebut maka penelitian ini akan fokus terhadap dalam rancangan prototipe tersebut maka penulis akan melakukan penelitian ini dengan judul “Prototipe Sistem Otomatisasi Trash Can Berbasis Arduino Pada BookMyShow Indonesia”.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas maka terdapat beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

  1. Bagaimana sensor alat trash can dapat bekerja ketika isi volume dari tempat sampah tersebut sudah penuh ?
  2. Bagaimana sensor dapat bekerja secara otomatis ketika karyawan akan membuang sampah tersebut ?
  3. Apakah dengan sistem trash can dapat bekerja efektif dan efisien untuk menyimpan sampah dengan mudah ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini maka terfokus dan dibatasi oleh ruang lingkup penelitian yaitu Prototipe Sistem Otomatisasi Trash Can Berbasis Arduino Pada BookMyShow Indonesia. Dengan dirancangnya prototipe trash can tersebut maka akan mempermudah pekerjaan bagi cleaning service serta karyawan dalam membuang sampah dengan menggunakan prototipe trash can.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian skripsi pada BookMyShow adalah :

  1. Untuk memudahkan pekerjaan dari cleaning service pada lingkup kerja BookMyShow bahwa tempat sampah tersebut sudah penuh sehingga dapat dengan cepat untuk dibuang oleh cleaning service.
  2. Untuk membantu dalam ruang lingkup BookMyShow dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan dibuatnya prototipe trash can.
  3. Untuk membuat pengelolaan tempat sampah menjadi efisien dan efektif ketika ingin membuang sampah dan sampah sudah penuh maka alat akan bekerja dengan otomatis.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada BookMyShow adalah :

  1. untuk meringankan pekerjaan bagi cleaning service dalam mengetahui kondisi dari volume tempat sampah serta menjaga kebersihan dalam lingkup kerja pada BookMyShow.
  2. Untuk memberikan kesadaran bagi karyawan pada ruang lingkup BookMyShow dalam pentingnya menjaga kebersihan.
  3. Untuk menambah jumlah titik trash can agar memudahkan karyawan dalam membuang sampahnya.

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Observasi yaitu melakukan penelitian atau pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu pada BookMyShow dan penelitian terhadap data – data yang diperlukan yang berkaitan dengan Prototipe Sistem Otomatisasi Trash Can Berbasis Arduino Pada BookMyShow.

  2. Wawancara

    Wawancara yaitu proses tanya jawab secara langung dengan bertatap muka dengan stakeholder pada BookMyShow dan mencatat setiap point yang menjadi hasil wawancara untuk dijadikan bahan sumber data pada penelitian tersebut.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka yaitu mendapatkan data-data yang diperlukan berkaitan dengan peneltian ini. Sumber-sumber yang berasal dari buku, jurnal maupun sumber tertulis yang bersifat valid.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan ini peneliti menggunakan metode sistem yang digunakan yaitu Flowchart, karena dengan metode tersebut memudahkan dalam memvisualisasikan prototipe yang akan dibangun serta dapat memperlihatkan secara rinci dari langkah-langkah proses program kerja dari alat trash can.

Metode Prototipe

Dalam melakukan perancangan ini peneliti menggunakan metode trash can berbasis arduino sistem yang digunakan yaitu Flowchart, karena dengan metode tersebut memudahkan dalam memvisualisasikan prototipe yang akan dibangun serta dapat memperlihatkan secara rinci dari langkah-langkah proses program kerja dari alat trash can.


Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini disusun menjadi beberapa bab yang setiap babnya mempunyai pembahasan sesuai dengan pokok pembahasan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan Teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang beberapa landasan teori yang diantaranya teori umum, teori khusus serta literature review.

BAB III   ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum yang terdiri dari sejarah dari BookMyShow, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi serta komponen yang digunakan dalam rancangan alat tersebut serta dilengkap dengan pembahasannya.

BAB IV   HASIL PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dari prototipe yang telah dirancang dan dilakukan pengujian dari kinerja sistem serta analisa antara sensor untuk mendeteksi sampah yang akan dibuang serta mendeteksi ketika volume sampah sudah penuh.

BAB V   KESIMPULAN

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan serta saran yang berkaitan dengan rancangan sistem untuk pengembangan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka membahas tentang seluruh referensi yang digunakan dalam penyusunan laporan tersebut.

LAMPIRAN

Lampiran membahas tentang melampirkan dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem menurut pendapat Triyono, dkk. Yang dikutip dalam jurnal SENSI (2018:156),[1] “bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sisten tersebut.”

Pendapat lainnya mengenai definisi sistem menurut Aisyah, dkk. Yang dikutip dalam jurnal SENSI (2015:1),[2] sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Oleh karena itu dari 2 pendapat diatas mengenai konsep dasar sistem dapat disimpulkan disimpulkan sistem adalah sebuah unsur yang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan dan sasaran dalam membangun sebuah sistem yang akan membuat komunikasi yang relevan sehingga dapat berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem menurut kutipan Harfizar, dkk. Dalam kutipan jurnal CERITA (2017:230),[3]terdapat beberapa karakteristik sistem antara lain :

  1. Komponen Sistem (Componen System)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (Interface)

    Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.

  3. Batas (Boundary)

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (Enviroment)

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input)

    Sesuatu yang merupakan bahan diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processing)

    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output)

    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan

  8. Tujuan (Goal/objective)

    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor & Control)

    sesuatu yang bertugas memantau dan mengifornasikan perubahan-peruabahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan Balik (Feedback)

    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubaha (penyimpanan) dalam diri sistem mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistemmenurut kutipan Harfizar, dkk. Dalam kutipan jurnal CERITA (2017:230),[3]terdapat beberapa klasifikasi sistem yang terdiri dari :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan anatara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

    Sistem terututp dan sistem terbuka yang membendakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar iti bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional,dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil mesin industri, dan lain-lain,

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem bisa beradaptasi dan sistem tidak bisa beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sisten yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya.

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemillihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Pengertian perancangan menurut kutipan dari Maimunah, dkk. Dalam kutipan jurnal CERITA (2017:38),[4]Perancangan adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah.

Kutipan lainnya dikutip dari Triyono, dkk. Dalam kutipan jurnal SENSI (2018:156),[1]Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Dari kedua kutipan mengenai definisi perancangan, maka dapat disimpulkan perancangan adalah merancang sebuah sistem yang baik, diperlukan prosedur serta teknik yang baik oleh seorang penulis agar rancangan tersebut dalam berjalan efektif.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Pengertian Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut pendapat Maimunah, dkk. dalam kutipan jurnal CERITA (2017:38),[4]Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah. Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang dapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Sedangkan kutipan lainnya mengenai perancangan sistem menurut pendapat Supriati, dkk. Dalam jurnal SENSI (2018:90),[5]Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Dari kedua pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan yaitu sebuah perencanaan dalam membangun atau akan mempersiapkan sebuah sistem yang dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan pemecah masalah yang dihadapi saat ini oleh sebuah perusahaan agar sistem dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem menurut Endra dan Mutiara Sari dalam kutipan jurnal Sistem Informasi dan Telematika (2016:19),[6]Analisa adalah suatu cara membagi-bagi suatu subjek kedalam komponen-komponen ; berarti melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatuyang terikat padu. Sesuai dengan sifat komponen analisa dibagi menjadi analisa bagian, analisa fungsional, analisa proses dan analisa kausal.

Reza dan Hestya Patrie Dalam kutipan jurnal Idealis (2018:338),[7]Analisa sistem, kegiatan melihat sistem yang berjalan, bagaimana yang bagus dan tidak bagus, mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dengan sistem yang baru.

Dari kedua kutipan diatas mengenai analisa sistem dapat disimpulkan analisa sistem adalah sebuah cara untuk meneliti sebuah sistem yang akan dibangun dengan memiliki kualitas yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan sistem yang baru.

Konsep Dasar Data

Pengertian Data

Pengertian data menurut Rizqi dan Abdul Wachid. Dalam kutipan jurnal Administrasi Publik (2015:95),[8]Data adalah Bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Dan data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian dan kesatuan nyata.

Pengertian data menurut Triyono, dkk. Dalam kutipan jurnal SENSI (2018:73),[1]Data adalah bahan mentah dari fakta-fakta yang dioleh kembali sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi.

Maka dapat disimpulkan Data merupakan hasil yang nyata sehingga data dapat menjadi suatu data yang asli sehingga dapat menjadi data dengan hasil yang murni.

Jenis Data

Jenis data menurut Hidayat dan Christiono Utomo dalam kutipan jurnal Teknik Pomits (2014:58),[9]jenis data memiliki 2 macam yang akan digunakan. Antara lain :

  1. Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh melalui sumber-sumber asli, sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama dari mana data tersebut diperoleh. Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui survei terhadap masyarakat.

  2. Data Sekunder

    Data sekunder terdiri dari data-data yang diperlukan untuk melakukan penelitian tersebut.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Saruan. Dalam kutipan jurnal Emba (2015:522),[10]Teknik pengumpulan data dibagi menjadi 2 teknik yaitu :

  1. Penelitian Lapangan

    Penelitian lapangan yaitu melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian. Adapun ada beberapa cara untuk mendapatkan data melalui penelitian lapangan yaitu :

    a.Wawancara

    Merupakan Teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada objek penelitian.

    b. Kuesioner

    Merupakan pengumpulan data yang sering tidak memerlukan kehadiran peneliti.

  2. Studi Kepustakaan

    Studi kepustakaan adalah penelitian yang didasari dari perpustakaan dengan mengumpulkan data berupa teori yang bersumber dari literature yang berhubungan dengan penelitian.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pengertian sistem menurut pendapat Suwarto, dkk. Dalam kutipan jurnal SENSI. (2019:143),[11]Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Sedangkan Sistem Informasi menurut Rahayu, dkk. Dalam jurnal SENSI (2018:3),[12]Sistem Informasi merupakan elemen - elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

Dari pengertian mengenai sistem informasi dapat disimpulkan sebagai elemen yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem yang berisi informasi yang bermanfaat bagi pengguna tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Tempat Sampah

Definisi Tempat Sampah

Tempat sampah menurut kutipan Sulistiyorini, dkk dalam kutipan jurnal Share Social Work (2016:75),[13]kata sampah padat merupakan suatu kata yang umum digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang kita buang. Sampah padat, dimana terdiri dari bermacam benda-benda yang sudah dibuang, mengandung berbagai macam zat baik yang dapat berbahaya maupun tidak bebahaya. Akan tetapi secara umum, sampah padat yang menumpuk mampu menimbulkan dampak yang cukup serius bagi populasi manusia yang padat. Dari penjelasan tersebut, masalah sampah sebagai salah satu permasalahan lingkungan dapat dikatakan juga sebagai masalah sosial yang perlu diatur karena mempengaruhi kehidupan masyarakatl luas sebagaimana dikatakan bahwa lingkungan merupakan faktor pendukung kehidupan manusia.

Darmawan. Dalam kutipan jurnal Ilmu Pemerintahan (2015:1389),[14]pengelolaan sampah sangat penting untuk mencapai kualitas lingkungan yang bersih dan sehat, dengan demikian sampah harus dikelola dengan sebaik-baiknya sedemikian rupa sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, suatu pengelolaan sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi media perantara menyebar luasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sampah ialah tidak mencemari udara, air, dan tanah, tidak menimbulkan bau (segi estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan lain sebagainya.

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Definisi Arduino uno menurut pendapat Rohmanu dan David Widiyanto. Dalam jurnal Informatika Simantik (2018:7),[15]arduino adalah kit elektronika atau papan rangkaian elektronika open source yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Gunawan dan Akhmad Burhan Maulana Tentang pendapatnya mengenai Arduino Uno dalam kutipan Jurnal Cahaya Bagaskara (2017:24),[16]Kata arduino berasal dari bahasa italia ardui = sulit dan no = tidak Arduino merupakan platform dalam pembuatan prototype elektronik yang bersifat opensource baik pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mudah digunakan (fleksibel). Hardware-nya menggunakan prosesor Atmel AVRATMega328. Arduino Uno memiliki 14 pin input/output digital (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, sebuah koneksi menggunakan USB dan sebuah tombol reset. Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) dan dalam lingkup pengembang berdasarkan Processing.

Dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas mengenai Arduino uno adalah sebuah alat yang berbentuk dan berupa chip mikrokontroller yang dapat berguna sebagai penggerak dari sebuah alat yang didalamnya terdapat komponen utama.

Konsep Dasar Prototipe

Pengertian Prototipe

Handayani. Dalam pendapatnya mengenai prototipe dalam kutipan Journal of Applied Bussines and Economics (2016:324),[17]Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan. Model ini dapat berupa tiga bentuk:

a. Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.

b. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.

c. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada, seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.

Arisantoso, dkk dalam kutipan Jurnal Maklumatika (2018:123-124),[18]Definisi prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.

Dari kedua pendapat diatas mengenai prototipe bahwa dapat disimpulkan adalah sebuah proses untuk membuat sebuah sistem yang perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal.

Konsep Dasar Sensor

Konsep Dasar Load cell(sensor Berat)

Mufti dan Indra dalam kutipan jurnal Budi Luhur (2016:2),[19]Load cell adalah perangkat elektronik (tranducer) yang digunakan untuk mengkonversi tekanan menjadi sebuah besaran sinyal listrik Load cell biasanya terdiri dari empat susun Strain Gauge dalam konfigurasi jembatan wheatstone. Keluaran sinyal listrik Strain Gauge Load cell hanya beberapa millivolts sehingga membutuhkan amplifikasi dengan penguat instrumentasi diferential sebelum dapat digunakan. Output dari Strain Gauge Load cell diproses ke dalam algoritma yang terintergrasi untuk menghitung gaya yang diterapkan pada Strain Gauge Load cell.

Limantara, dkk dalam kutipan jurnal Seminar Nasional Sains dan Teknologi (2017:4),[20]Sensor adalah perangkat (biasanya elektro mekanis) yang membantu kita mengukur parameter fisik (seperti suhu, tekanan, gaya, percepatan dan lain-lain) dengan memberikan sinyal yang mengukur secara kuantitatif (tingkat) parameter fisik atau memberikan sinyal biner sederhana yang menunjukkan sinyal ya/tidak yang memberitahu kita jika terjadi sesuatu atau tidak (seperti sensor sentuh). Sebagian besar sensor memerlukan tenaga untuk diberikan ke elemen penginderaan dan sinyal listrik kemudian dihasilkan setelah pengukuran.

Dapat disimpulkan dari kedua kutipan diatas adalah perangkat elektronik (tranducer) yang digunakan untuk mengkonversi tekanan menjadi sebuah besaran sinyal listrik serta mengukur parameter fisik (seperti suhu, tekanan, gaya, percepatan dan lain-lain) dengan memberikan sinyal yang mengukur secara kuantitatif.

Konsep Dasar Mikrokontroler

Pengertian Mikrokontroler

Prasetya. Dalam kutipan jurnal Elektum. (2017:50),[21]Mikrokontroler adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal. Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Gunawan dan Akhmad Burhan Maulana. Dalam kutipan jurnal Cahaya Bagaskara (2017:24),[22]Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosessor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, computer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

Dapat disimpulkan dari kedua kutipan diatas adalah Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan control dalam berjalannya sebuah sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Pengertian Elisitasi

Elisitasi menurut pendapat dari Hanafri, dkk. Dalam Jurnal SISFOTEK Global (2018:82),[23]adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

a. Elisitasi Tahap I

elisitasi Tahap I adalah sebuah proses dimana seluruh urutan dalam proses perancangan yang telah disusun bersama dengan stakeholder sehingga mendapatkan sebuah urutan sistem yang akan dirancang.

b. Elisitasi Tahap II

elisitasi tahap II adalah sebuah proses pemilahan dimana dalam rancangan sistem tersebut apakah sesuai dengan yang diinginkan, yang mutlak diinginkan hingga yang tidak diperlukan dalam proses rancangan sistem tersebut.

c. Elisitasi Tahap III

elisitasi tahap III adalah seluruh proses dari setiap rancangan akan dibagi sesuai dengan tingkat dari komponen dari sistem dengan tingkat low, middle, high. Serta dibagi menjadi beberapa teknikal, operasional serta ekonomi.

d. Final Draft Elisitasi.

Final elisitasi adalah seluruh dari proses elisitasi yang sudah sesuai dan terencana dan proses tersebut siap dijadikan acuan untuk proses perancangan kedepannya.

Literature Review

Berdasarkan hasil penelitian dari Jurnal Nasional serta Jurnal Internasional yang terkait dengan penelitian ini. Maka dilakukan penelitan dengan metode literature review dengan meneliti penelitian sebelumnya sebagai acuan dalam rancangan tersebut yang Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dan Faizal Dwi Syahrani dalam kutipan jurnal VOI (Voice Of Informatics) (2017:65),[24]dengan judul penelitian Perancangan Sistem Control Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor PIR Dan Sensor Ultrasonik. Dalam penelitian tersebut menjelaskan :

    Pada saat ini banyak masyarakat sering membuang sampah di sembarang tempat dikarenakan berbagai faktor , salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah minat masyarakat dalam membuang sampah sangat rendah, alasannya karena tempat sampah yang ada saat ini keadaanya tidak terawat. Tujuan pembuatan tempat sampah otomatis berbasis arduino ini untuk menarik minat masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya sehingga membuat lingkungan menjadi bersih, asri dan nyaman. Banyak cara atau rupa tempat sampah otomatis yang menggunakan arduino sebagai pengontrolnya, tetapi penulis disini hanya akan membahas satu cara yaitu merancang tempat sampah otomatis berbasis Arduino.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunus. Dalam kutipan jurnal Universitas Majalengka (2018:340),[25]dengan judul penelitian Rancang Bangun Prototipe Tempat Sampah Pintar Pemilah Sampah Organik Dan Anorganik Menggunakan Arduino. Dalam penelitian tersebut menjelaskan :

    Produksi sampah yang semakin meningkat seiring bertambahnya penduduk dan konsumsi masyarakat. Pengelolaan sampah yang kurang baik berdampak pada permasalahan lingkungan. Untuk dapat mengatasi permasalahan lingkungan akibat sampah diantaranya dengan mengelola sampah dengan baik dan benar. Sampah organik dan anorganik, keduanya dapat dimanfaatkan atau di daur ulang dengan memisahkan sesuai tempatnya terlebih dahulu. Selain itu, meskipun sudah tersedianya tempat sampah sesuai dengan jenisnya, tetapi masih ada masyarakat yang membuang sampah tidak sesuai dengan jenisnya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya tempat sampah otomatis pemilah sampah organik dan anorganik.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Mujadin dan Dwi Astharini. Dalam kutipan jurnal Al – Axhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi (2017:7),[26]dengan judul penelitian Prototipe Tempat Sampah Elekronik Bersuara Berbasis Mikrokontroler ATMega328P dan Decoder VS1011 dalam penelitian tersebut menjelaskan :

    Perilaku membuang sampah sembarangan tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Saat ini, dalam menangggapi masalah buang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan dimasyarakat yang biasa karena semua orang melakukannya. Merubah prilaku orang sangatlah tidak mudah perlu cara yang luar biasa.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, dkk. Dalam kutipan jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi (2018:117),[27]dengan judul penelitian Perancangan Prototype Sistem Pemantau Dan Lokasi Tempat Sampah Kota Depok Via SMS dalam penelitian tersebut menjelaskan :

    Kota Depok merupakan kota yang sedang berkembang dan setiap harinya memproduksi sampah dapat mencapai kisaran 1200 ton per hari dengan memiliki 527 unik tempat sampah terpisah dan 319 unit gerobak sampah. Namun belum dapat mengangkut sampat secara efektif, karena masih banyak sampah dipinggiran kota yang belum terangkut. Yang disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai kondisi tempat sampah diberbagai titik yang belum terjangkau. Untuk itu diperlukan alat untuk memantau kondisi tempat sampah yang penuh dengan menggunakan GPS dan SMS sebagai pendukung apabila kondisi tempat sampah tersebut dalam keadaan penuh sehingga dapat membantu menginformasikan pada petugas kebersihan kota agar cepat mengangkut sampat tersebut.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Siboro, dkk. Dalam kutipan jurnal Integrasi (2018:80),[28]dengan judul penelitian Rancang Bangun Penampung Sampah Laut Portable (PSP) dan Uji Solar Panel untuk Mengurangi Sampah Laut. Penelitian tersebut menjelaskan :

    Sampah laut adalah sampah hasil pembuangan yang dihasilkan oleh manusia yang terbuang ke lingkungan pesisir dan laut. Keberagaman aktivitas manusia yang tersebar dimana saja dapat menjadi sumber sampah. Sumber ini dapat berlokasi di laut, sepanjang pesisir, maupun daerah pedalaman. Sampah - sampah ini berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang jauh dan dapat memasuki habitat laut. Akumulasi dari sampah laut, tentunya dapat mempengaruhi habitat makhluk hidup, fungsi ekologikal organisme, dan juga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kinerja prototipe penampung sampah laut portable (PSP) dalam mengurangi jumlah sampah laut. Metode pengujian yang digunakan yaitu menghitung volume sampah laut yang diperoleh pada daerah uji coba yaitu Pantai Biru Sehati, Tanjung Piayu, mengidentifikasi ukuran dan jenis bahan sampah yang tertampung.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yang, et all dalam kutipan jurnal IEEE Explore Digital Liblary (2017:162),[29]dengan judul penelitian Design and implementation of a tdd-based 128-antenna massive MIMO prototype system . Penelitian tersebut menjelaskan :

    Owing to the dramatic mobile IP growth, the emerging Internet of Things, and cloud-based applications, wireless networking is witnessing a paradigm shift. By fully exploiting spatial degrees of freedom, massive multiple-input-multiple-output (MIMO) systems promise significant gains in data rates and link reliability. Although the research community has recognized the theoretical benefits of these systems, building the hardware of such complex systems is a challenge in practice. This paper presents a time division duplex (TDD)-based 128-antenna massive MIMO prototype system from theory to reality. First, an analytical signal model is provided to facilitate the setup of a feasible massive MIMO prototype system. Second, a link-level simulation consistent with practical TDDbased massive MIMO systems is conducted to guide and validate the massive MIMO system design. We design and implement the TDDbased 128-antenna massive MIMO prototype system with the guidelines obtained from the link-level simulation. Uplink real-time video transmission and downlink data transmission under the configuration of multiple single-antenna users are achieved. Comparisons with state-of-the-art prototypes demonstrate the advantages of the proposed system in terms of antenna number, bandwidth, latency, and throughput. The proposed system is also equipped with scalability, which makes the system applicable to a wide range of massive scenarios.

    Karena pertumbuhan IP mobile yang dramatis, Internet of Things yang muncul, dan aplikasi berbasis cloud, jaringan nirkabel menyaksikan perubahan paradigma. Dengan sepenuhnya mengeksploitasi derajat kebebasan spasial, sistem multi-input-multi-output (MIMO) yang masif menjanjikan peningkatan signifikan dalam kecepatan data dan keandalan tautan. Meskipun komunitas riset telah mengakui manfaat teoretis dari sistem ini, membangun perangkat keras dari sistem yang kompleks tersebut merupakan tantangan dalam praktiknya. Makalah ini menyajikan 128-antena berbasis massal-duplex (TDD) berbasis sistem prototipe MIMO besar dari teori ke kenyataan. Pertama, model sinyal analitik disediakan untuk memfasilitasi pengaturan sistem prototipe MIMO besar yang layak. Kedua, simulasi level link yang konsisten dengan sistem MIMO masif berbasis TDD praktis dilakukan untuk memandu dan memvalidasi desain sistem MIMO yang masif. Kami merancang dan mengimplementasikan sistem prototipe MIMO 128-antena berbasis-TDD yang besar dengan pedoman yang diperoleh dari simulasi level-link. Uplink, transmisi video real-time dan transmisi data downlink di bawah konfigurasi beberapa pengguna antena tunggal tercapai. Perbandingan dengan prototipe mutakhir menunjukkan keunggulan sistem yang diusulkan dalam hal jumlah antena, bandwidth, latensi, dan throughput. Sistem yang diusulkan juga dilengkapi dengan skalabilitas, yang membuat sistem tersebut berlaku untuk berbagai skenario masif.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Oh, et al. dalam kutipan Journal of Digital Imaging (2016:450),[30]dengan judul penelitian Porter : a Prototype System for Patient Oriented Radiology Reporting . Penelitian tersebut menjelaskan :

    To empower patients to participate in their medical care and decision-making, effective communication is critical. In radiology, the clinical report is the primary medium of communication. Although radiologists historically have authored reports with the referring provider as the intended reader, patients increasingly access the reports through portals to electronic health record systems. We developed a system named PORTER (Patient-Oriented Radiology Reporter) to augment radiology reports with lay-language definitions. Our IRB-approved, HIPAA-compliant study protocol analyzed 100 knee MRI reports from an academic medical center to identify the most commonly utilized terms. A glossary of 313 terms was constructed to include definitions of the terms and, where available, links to reference sources and public-domain images. Flesch-Kincaid readability scores were computed to assure that definitions were readable at or below 10th-grade reading level. The system provided an interactive web site to view outpatient knee MRI exams. After logging in with their exam ID number and date of birth, patients viewed their report annotated with definitions from the glossary. Applicable images were displayed when the user’s mouse hovered over a glossary term. This patient-oriented system can help empower patients to better understand their radiology results.

    Untuk memberdayakan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan medis dan pengambilan keputusan, komunikasi yang efektif sangat penting. Dalam radiologi, laporan klinis adalah media komunikasi utama. Meskipun ahli radiologi secara historis telah menulis laporan dengan penyedia rujukan sebagai pembaca yang dituju, pasien semakin mengakses laporan melalui portal ke sistem catatan kesehatan elektronik. Kami mengembangkan sistem bernama PORTER (Patient-Oriented Radiology Reporter) untuk menambah laporan radiologi dengan definisi bahasa awam. Protokol penelitian kami yang telah disetujui IRB dan HIPAA menganalisa laporan MRI 100 lutut dari pusat medis akademik untuk mengidentifikasi istilah yang paling umum digunakan. Glosarium 313 istilah dibangun untuk memasukkan definisi istilah dan, jika tersedia, tautan ke sumber referensi dan gambar domain publik. Skor keterbacaan Flesch-Kincaid dihitung untuk memastikan bahwa definisi dapat dibaca pada atau di bawah tingkat membaca kelas 10. Sistem ini menyediakan situs web interaktif untuk melihat ujian MRI lutut rawat jalan. Setelah masuk dengan nomor ID ujian dan tanggal lahir, pasien melihat laporan mereka yang dianotasi dengan definisi dari glosarium. Gambar yang berlaku ditampilkan ketika mouse pengguna melayang di atas istilah glosarium. Sistem yang berorientasi pasien ini dapat membantu memberdayakan pasien untuk lebih memahami hasil radiologi mereka.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Boni, et al. dalam kutipan jurnal IEEE Journal (2016:2794),[31]dengan judul penelitian A Prototype System for Flood Monitoring Based on Flood Forecast Combined With COSMO-SkyMed and Sentinel-1 Data . Penelitian tersebut menjelaskan :

    The use of synthetic aperture radar (SAR) data is presently well established in operational services for flood management. However, some events might be missed because of the limited area that can be observed through a SAR image and the need of programming SAR acquisitions in advance. To tackle these problems, it is possible to setup a system that is able to trigger the SAR acquisitions based on flood forecasts and to take advantage of the various satellite SAR sensors that are presently operating. On behalf of the Italian Civil Protection Department (DPC), a prototype of this kind of system has been setup and preliminary tested, using COSMO-SkyMed (CSK) and Sentinel-1 (S-1) data, to monitor the Po River (Northern Italy) flood occurred in November 2014. This paper presents the prototype system and describes in detail the near real-time flood mapping algorithm implemented in the system. The algorithm was previously developed to classify CSK images, and is modified here in order to be applied to S-1 data too. The major outcomes of the monitoring of the Po River flood are also analyzed in this paper, highlighting the importance of the in advance programming of the radar acquisitions. Results demonstrate the reliability of the flood predictions provided by the model and the accuracy of the flood mapping algorithm. It is also shown that, when CSK and S-1 data are simultaneously acquired, their joint use allows for an interpretation of some ambiguous radar signatures in agricultural areas.

    Penggunaan data radar aperture sintetis (SAR) saat ini telah mapan dalam layanan operasional untuk pengelolaan banjir. Namun, beberapa peristiwa mungkin terlewatkan karena area terbatas yang dapat diamati melalui gambar SAR dan kebutuhan pemrograman pemrograman akuisisi di muka. Untuk mengatasi masalah ini, dimungkinkan untuk menyiapkan sistem yang dapat memicu akuisisi SAR berdasarkan perkiraan banjir dan memanfaatkan berbagai sensor SAR satelit yang saat ini beroperasi. Atas nama Departemen Perlindungan Sipil Italia (DPC), prototipe sistem semacam ini telah disiapkan dan diuji coba, menggunakan data COSMO-SkyMed (CSK) dan Sentinel-1 (S-1), untuk memantau Sungai Po ( Banjir di Italia Utara) terjadi pada bulan November 2014. Makalah ini menyajikan sistem prototipe dan menjelaskan secara rinci algoritma pemetaan banjir waktu nyata yang diterapkan dalam sistem. Algoritma ini sebelumnya dikembangkan untuk mengklasifikasikan gambar CSK, dan dimodifikasi di sini untuk diterapkan pada data S-1 juga. Hasil utama dari pemantauan banjir Sungai Po juga dianalisis dalam makalah ini, menyoroti pentingnya pemrograman pemrograman akuisisi radar terlebih dahulu. Hasil menunjukkan keandalan prediksi banjir yang disediakan oleh model dan akurasi algoritma pemetaan banjir. Juga ditunjukkan bahwa, ketika data CSK dan S-1 secara bersamaan diperoleh, penggunaan bersama mereka memungkinkan interpretasi beberapa tanda tangan ambigu radar di area pertanian.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Lin, et al. dalam kutipan jurnal Science Direct (2017:18691),[32]dengan judul penelitian A seawater freeze desalination prototype system utilizing LNG cold energy . Penelitian tersebut menjelaskan :

    The freeze desalination method is not being used widely, since it needs refrigeration system that consumes much electricity. On the other hand, liquefied natural gas (LNG) releases a lot of cold energy during its vaporization process. Thus, combining the two processes of LNG vaporization and seawater freezing may produce freshwater in an economical and environment-friendly way. In this paper, a seawater freeze desalination prototype system is designed and manufactured. In this system, R410A is chosen as the secondary refrigerant to transfer cold energy from LNG to seawater, and a flake ice-maker is adopted to produce ice. Experiments are conducted with the prototype system, with liquid nitrogen as the cold source. The results show that the system is able to reach the designed fresh water capacity of 150 L h−1, with the converted cold energy efficiency above 2 kg (fresh water)·kg (LNG)−1. The salt removal rate of the system is about 50%, indicating that one cycle of the freeze desalination is not enough for producing drinking water. The influences of some key factors, such as refrigerant evaporating temperature, number of spraying nozzles at the water distributing disk, and seawater flowrate, on the salinity of the formed ice are also tested.

    Metode desalinasi beku tidak digunakan secara luas, karena membutuhkan sistem pendingin yang menghabiskan banyak listrik. Di sisi lain, gas alam cair (LNG) melepaskan banyak energi dingin selama proses penguapannya. Dengan demikian, menggabungkan dua proses penguapan LNG dan pembekuan air laut dapat menghasilkan air tawar dengan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan. Dalam tulisan ini, dirancang dan dibuat sistem prototipe desalinasi pembekuan air laut. Dalam sistem ini, R410A dipilih sebagai pendingin sekunder untuk mentransfer energi dingin dari LNG ke air laut, dan pembuat es serpihan diadopsi untuk menghasilkan es. Eksperimen dilakukan dengan sistem prototipe, dengan nitrogen cair sebagai sumber dingin. Hasil menunjukkan bahwa sistem mampu mencapai kapasitas air tawar yang dirancang 150 L h − 1, dengan efisiensi energi dingin yang dikonversi di atas 2 kg (air tawar) · kg (LNG) −1. Tingkat pembuangan garam dari sistem adalah sekitar 50%, menunjukkan bahwa satu siklus desalinasi beku tidak cukup untuk menghasilkan air minum. Pengaruh beberapa faktor utama, seperti suhu penguapan refrigeran, jumlah nozel penyemprotan pada cakram pendistribusian air, dan laju alir air laut, terhadap salinitas es yang terbentuk juga diuji.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Song, et al. dalam kutipan jurnal IEEE Explore (2016),[33]dengan judul penelitian Novel graph processor architecture, prototype system, and results . Penelitian tersebut menjelaskan :

    Graph algorithms are increasingly used in applications that exploit large databases. However, conventional processor architectures are inadequate for handling the throughput and memory requirements of graph computation. Lincoln Laboratory's graph-processor architecture represents a rethinking of parallel architectures for graph problems. Our processor utilizes innovations that include a sparse matrix-based graph instruction set, a cacheless memory system, accelerator-based architecture, a systolic sorter, high-bandwidth multidimensional toroidal communication network, and randomized communications. A field-programmable gate array (FPGA) prototype of the new graph processor has been developed with significant performance enhancement over conventional processors in graph computational throughput.

    Algoritma grafik semakin banyak digunakan dalam aplikasi yang mengeksploitasi basis data besar. Namun, arsitektur prosesor konvensional tidak memadai untuk menangani persyaratan throughput dan memori dari perhitungan grafik. Arsitektur prosesor grafik Lincoln Laboratorium merupakan pemikiran ulang arsitektur paralel untuk masalah grafik. Prosesor kami menggunakan inovasi yang mencakup rangkaian instruksi grafik berbasis matriks yang jarang, sistem memori tanpa-cach, arsitektur berbasis akselerator, penyortir sistolik, jaringan komunikasi toroidal multidimensi bandwidth tinggi, dan komunikasi acak. Prototipe gate-programmable gate array (FPGA) dari prosesor grafik baru telah dikembangkan dengan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan prosesor konvensional dalam throughput komputasi grafik.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat Bookmyshow

    Karena BookMyShow di India berjalan sangat baik, mereka mulai berkembang dan membidik pasar global. Mulai pertama di Indonesia pada November 2015 dan secara resmi diluncurkan pada Juni 2016. Alasannya adalah karena Indonesia merupakan pasar besar dalam transaksi berbasis internet. BookMyShow Indonesia menawarkan platform tiket online untuk tidak hanya film tetapi juga konser, pertunjukan panggung & musik, dan acara olahraga.

    Visi dan Misi Bookmyshow

    Dalam perusahaan bookmyshow terdapat beberapa visi misi yang menjadi dasar acuan dari suatu perusahaan. Visi dan misi tersebut adalah :

    Visi Bookmyshow

    Visi dari bookmyshow adalah Menjadikan bookmyshow yang professional dalam melayani konsumen di seluruh wilayah asia tenggara.

    Misi Bookmyshow

    1. Menerapkan aspek sosial budaya sesuai dengan culture dari wilayah asia tenggara.

    2. Membangun sebuah kerja sama dengan stakeholder dalam mengembangkan industri tiket berbasis online.

    3. Membangun koneksi dengan berbagai negara di wilayah asia tenggara agar bookmyshow menjadi perusahaan industri tiket berbasis online yang professional.

    Struktur Organisasi

    Berikut gambar struktur organisasi dari Bookmyshow Indonesia adalah :

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Bookmyshow

    Tugas dan Kewajiban

    1. President Director
    2. Tugas dan kewajiban president director adalah memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan serta merencanakan dan mengembangkan agar sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

    3. General Manager
    4. Tugas dan tanggung jawab general manager adalah memimpin, mengelola dan merencanakan semua aktivitas dari perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.

    5. Manager Marketing
    6. Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing adalah membuat rumusan, arahan dan koordinasi hingga kebijakan yang terkait dengan kegiatan ticketing.

    7. Manager HRD
    8. Tugas dan tanggung jawab Manager HRD adalah menjadi penghubung antara manajemen perusahaan dan karyawan dan melakukan evaluasi tentang tingkat kepuasan.

    9. Sales Promotion
    10. Tugas dan tanggung jawab Sales Promotion adalah melakukan pengenalan produk terhadap konsumen, menjaga hubungan baik relasi dengan konsumen serta menjaga reputasi dan nama baik perusahaan.

    11. Ticketing
    12. Tugas dan tanggung jawab Ticketing adalah Merancang tiket yang akan digunakan. Mencetak tiket yang akan digunakan. Mendistribusikan tiket yang telah dicetak. Menjual tiket yang telah dicetak.

    13. Massenger
    14. Tugas dan tanggung jawab Massenger adalah mengecek terlebih dahulu ticket yang dipesan oleh konsumen sehingga tidak terjadi

    Tata laksana sistem yang berjalan

    ata laksana sistem yang berjalan pada sistem trash can berbasis arduino tersebut memiliki beberapa alur yaitu diantaranya :

    1. Trash can berbasis arduino adalah sistem yang dapat memudahkan bagi cleaning service untuk memantau volume sampah di setiap tempat sampah.
    2. Sistem trash can menggunakan sensor yang dapat mendeteksi sampah apabila sudah mencapai batas volume maksimal.
    3. Sensor ultrasonic akan membaca disetiap kondisi apabila terdapat halangan didepannya maka sensor akan mengirimkan data ke arduino uno.
    4. Arduino akan memproses data tersebut.
    5. Dengan terdapat 2 buah sensor maka setiap sensor memiliki fungsi yang berbeda.
    6. Sensor pertama apabila terdapat halangan maka servo akan bergerak.
    7. Apabila terdapat halangan pada sensor kedua maka buzzer akan mengeluarkan suara.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan pada sistem trash can berbasis arduino tersebut :

    Gambar 3.2 FlowchartSistem Yang Berjalan

    Dapat dijelaskan dari gambar 3.2 flowchart sistem trash can berbasis arduino tersebut terdiri dari :

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada aliran proses flowchart sistem trash can yang berjalan.
    2. 3 (tiga) simbol proses, yang berperan sebagai “sensor ultrasonic mengirim data”.
    3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu : apakah jika ada sampah?.

    Rangkaian Keseluruhan Alat

    Perancangan Prototipe

    Sistem trash can berbasis arduino pada bookmyshow adalah sistem trash can berbasis arduino. Serta terdapat beberapa alat yang akan digunakan seperti Sensor ultrasonic, Arduino uno, Servo dan Buzzer

    Metode Prototipe

    Metode yang digunakan dalam rancangan sistem tersebut menggunakan trash can berbasis arduino sehingga dapat memudahkan bagi pekerjaan cleaning service untuk memantau volume tempat sampah.

    Cara kerja Alat

    Cara kerja alat pada sistem trash can berbasis arduino tersebut terdapat 2 sensor ultrasonic dimana sensor pertama untuk membuka tutup tempat sampah serta sensor kedua untuk mengetahui sampah jika sudah penuh. Apabila sensor ultrasonic membaca terdapat halangan didepannya maka dia akan mengirim data ke arduino uno dan arduino akan memproses data tersebut. Dengan output apabila terdapat halangan pada sensor pertama servo akan bergerak. Dan apabila terdapat halangan pada sensor kedua maka buzzer akan bunyi.

    Blok Diagram

    Berikut ini adalah gambar diagram blok dari rancangan sistem alat otomatisasi trash can berbasis arduino tersebut :

    Gambar 3.3 Blok diagram

    Prosedur sistem yang berjalan pada sistem trash can berbasis arduino tersebut :

    Keterangan :

    1. Sensor ultrasonic
    2. Merupakan perangkat yang digunakan untuk membuka tutup tempat sampah serta sensor kedua untuk mengetahui sampah jika sudah penuh.

    3. Arduino uno
    4. Berfungsi untuk memproses data tersebut.

    5. Power adaptor
    6. Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC (arus bolak balik) yang tinggi menjadi DC (arus searah) yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternative pengganti dari tegangan DC.

    7. Servo
    8. Berfungsi sebagai pengerak dari tutup tempat sampah.

    9. Buzzer
    10. Sebagai media untuk mengeluarkan suara atau bunyi sebagai sebuah tanda.

    Pembuatan Alat

    Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) serta perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan tersebut adalah sebuah hal yang penting untuk menghasilkan suatu sistem yang baik. Serta menghasilkan sinkroniasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Pada perancangan ini. Dibutuhkan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

    Perangkat Keras (Hardware)

    1. Arduino Uno
    2. Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan Arduino Uno. Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin input ari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output. Arduino uno tersebut utuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan board arduino uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik. Uno arduino memiliki sejumlah fasilitas utuk berkomunikasi dengan kompuer, arduino lain atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega8U2 sebagai saluran komunikasi serial melalui USB dan sebagai port virtual com untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware ’8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang diperlukan.

      Gambar 3.4 Arduino Uno


    3. Sensor Ultrasonic HCSR-05
    4. Sensor ultrasonic HCSR-05 merupaka sensor pengukur jarak yang menggunakan ultrasonic. Dimana prinsip kerja sensor ultrasonik ini adalah pemancar (transmitter) mengirimkan seberkan gelombang ultrasonik, lalu diukur waktu yang dibutuhkan hingga datangnya pantulan dari obyek. Lamanya waktu ini sebanding dengan dua kali jarak sensor dengan obyek, sehingga didapat jarak sensor dengan obyek yang bisa ditentukan dengan persamaan. Dengan menggunakan sensor tersebuut maka untuk perangkat yang digunakan untuk membuka tutup tempat sampah serta sensor kedua untuk mengetahui sampah jika sudah penuh.

      Gambar 3.5 Sensor Ultrasonic HCSR-05

    5. Servo SG90
    6. Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Pada alat ini servo berfungsi sebagai pengerak dari tutup tempat sampah.

      Gambar 3.6 Servo SG90

    7. Buzzer
    8. Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau getaran. Energi getaran ini akan menghasilkan suara. buzzer dalam alat trash can arduino berfungsi Sebagai media untuk mengeluarkan suara atau bunyi sebagai sebuah tanda.

      Gambar 3.7 Buzzer

    9. Adaptor 9V 2A
    10. Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC (arus bolak balik) yang tinggi menjadi DC (arus searah) yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternative pengganti dari tegangan DC. Karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat menggunakannya asalkan terdapat aliran listrik di tempat tersebut.

    Gambar 3.8 Adaptor 9V 2A

    Perangkat Lunak (Software)

    Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak. Didalam rancangan sistem tersebut diperlukan perangkat lunak untuk mendukung rancangan trash can berbasis arduino uno adalah :

    1. Arduino IDE
    2. Arduino IDE (Integrated Development Enciroenment) adalah untuk pemograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemograman. Arduino menggunakan bahasa pemograman sendiri dan dari bahasa yang digunakan pun menyerupai dengan bahasa C. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkap dengan library C/C++ yang biasa disebut wiring yang membuat operasi input dan output menjadi mebih mudah.

      Gambar 3.9 Arduino IDE

    3. Multitester (AVO)
    4. Multimeter atau multitester adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listri, arus listrik dan tahanan (resistensi).

    Gambar 3.10 Multitester (AVO)

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh stakeholder dari Bookmyshow maka didapatkan permasalahan yang dihadapi adalah :

    1. Level volume sampah sulit diketahui karena banyaknya titik tempat yang tersedia sehingga menyulitkan bagi cleaning service dalam mengontrol setiap tempat sampah.
    2. Dapat menimbulkan dampak kesehatan yang kurang baik di ruang pekerjaan sehingga diperlukan rancangan sistem trash can.
    3. Sulitnya petugas cleaning service dalam memantau volume dari setiap tempat sampah sehingga menyulitkan bagi pekerjaan cleaning service.

    Alternatif Pemecah Masalah

    Setelah meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu :

    1. Merancang sebuah sistem untuk memudahkan bagi cleaning service dalam memantau volume tempat sampah sehingga dapat dikontrol dengan mudah.
    2. Membuat sistem yang membuat ruang lingkup pekerjaan menjadi bersih serta sehat untuk karyawan yang bekerja.
    3. Membuat sistem yang dapat memudahkan bagi cleaning service dalam memantau volume tempat sampah di lingkungan bookmyshow.

    User Requirement

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder pada bookmyshow Indonesia mengenai sistem yang diusulkan. Adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Oleh karena itu terdapat beberapa elisitasi :

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I adalah daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali. Berikut elisitasi tahap III tersebut :

    Elisitasi Final

    Final Draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, Berikut lampirkan Gambar Final Draft Elisitasi :

    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Dalam prosedur sistem yang akan dijalankan berikut ini beberapa prosedur yang perlu dilakukan dalam menjalankan sistem otomatisasi berbasis trash can pada BookMyShow adalah :

    1. Prosedur volume tempat sampah penuh
    2. Untuk mengetahui bahwa trash can sudah terisi penuh maka sensor akan mengeluarkan bunyi suara untuk memanggil cleaning service agar dengan cepat mengkondisikan tempat sampah dan dapat segera dibersihkan.

    3. Prosedur servo mengeluarkan suara
    4. Fungsi servo mengeluarkan suara adalah untuk memudahkan pekerjaan cleaning service dalam mengetahui isi dari volume sampah pada bookmyshow indonesia.

    5. Prosedur menerima informasi volume penuh
    6. Dengan informasi yang dikeluarkan berupa bunyi. Bunyi tersebut berfungsi sebagai sebuah tanda untuk memudahkan bagi pekerjaan cleaning service dalam memantau volume tempat sampah yang tersedia.

    Uji Coba

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen alat pada rancangan trash can selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian guna mendapatkan kesesuaian dan hasil yang ingin dicapai.

    Metode Whitebox Testing

    Berikut ini adalah tabel pengujian whitebox untuk sistem pembuangan sampah otomatis berbasis trash can arduino pada BookMyShow Indonesia berikut ini adalah testing sistem yang berjalan pada sistem tersebut :

    Gambar 4.1 Whitebox Testing Pada Sistem Yang Berjalan

    Uji Coba Hardware

    Berikut ini menampilkan uji coba sistem pada rancangan trash can berbasis arduino tersebut :

    Gambar 4.2 Pengujian Atau Testing Sistem

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk flowchart untuk memberikan solusi permsalahan pada sistem yang berjalan saat ini adalah :

    Gambar 4.3 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    1. Kelebihan
    2. a. Petugas kebersihan dapat mengetahui informasi volume tempat sampah tanpa harus memantau secara langsung.

      b. Keseluruhan sistem pembuangan dapat dipantau dengan servo mengeluarkan bunyi.

      c. Adanya informasi dengan servo bunyi maka akan memudahkan cleaning service dalam memantau tempat sampah di lingkungan kantor.

    3. Kekurangan
    4. a. Sistem perlu dikembangkan menjadi sistem yang berbasis mobile sehingga memudahkan cleaning service dalam memantau volume tempat sampah.

      b. Memerlukan budget dalam rancangan sistem tersebut yang cukup besar.

      c. Perlu pengemgembangan sistem secara berkala agar dapat memudahkan pekerjaan cleaning service dalam memantau volume sampah.

    Rancangan Database

    Rancangan database digunakan untuk mempermudah dalam proses mendeteksi volume sampah ketika sudah penuh. Untuk memudahkan pekerjaan bagi cleaning service dalam mengawasi volume sampah pada sistem trash can. Oleh karena itu pada database digunakan tabel-tabel dan pada tabel tersebut akan dijelaskan secara detail mengenai rancangan sistem yang berjalan pada rancangan alat trash can tersebut :

    Rancangan Program

    Rancangan program adalah sebuah tahapan perancangan untuk pembuatan sebuah alat dan menjadi sebuah tolak ukur perancangan sistem yang harus disesuaikan dengan kebutuhan oleh perusahaan. Dengan dirancangnya sistem tersebut maka akan menjadi acuan untuk merancang sebuah alat. Dengan diperlukan juga pembuatan program. Maka dari itu tujuan dari perancangan sistem tersebut adalah untuk memudahkan dalam merealisasikan pembuatan alat yang sesuai kebutuhan serta sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.

    Perancangan Perangkat Lunak

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program wemos. Sehingga sistem wemos DI yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tampilan arduino pada saat menuliskan listing program adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.4 Tampilan Listing Program Arduino

    Adapun tahap yang akan dilakukan agar sistem berjalan dengan baik adalah menuliskan listing program. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat sebagai berikut :

    1. Menulis program
    2. Agar sebuah rancangan program dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu menulis program sangat diperlukan. Dengan menulis program maka akan mengetahui mengenai alur dari program yang akan dibuat dan sistem akan berjalan dengan baik.

    3. Upload listing program
    4. Dengan upload listing program, maka program siap dijalankan dengan menggunakan software yang akan menjalankan sistem trash can berbasis arduino.

    5. Mikrokontroler
    6. Dengan menggunakan peralatan untuk merancang trash can tersebut yang terdiri dari :

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program wemos. Sehingga sistem wemos DI yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tampilan arduino pada saat menuliskan listing program adalah sebagai berikut :

  11. Arduino uno
  12. Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega32 yang memiliki 14 pin input ari 'output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output. Arduino uno tersebut utuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan

  13. Sensor ultrasonic
  14. Sensor ultrasonic HCSR-05 merupaka sensor pengukur jarak yang menggunakan ultrasonic. Dimana prinsip kerja sensor ultrasonik ini adalah pemancar (transmitter) mengirimkan seberkan gelombang ultrasonik, lalu diukur waktu yang dibutuhkan hingga datangnya pantulan dari obyek.

  15. Alarm
  16. Sebuah komponen elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau getaran. Energi getaran ini akan menghasilkan suara. buzzer dalam alat trash can arduino berfungsi Sebagai media untuk mengeluarkan suara atau bunyi sebagai sebuah tanda.

  17. Servo
  18. Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.

  19. Adapter
  20. Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC (arus bolak balik) yang tinggi menjadi DC (arus searah) yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternative pengganti dari tegangan DC.

    Tampilan Alat Trash Can

    Berikut ini adalah tampilan alat trash can yang akan digunakan pada lingkup BookMyShow Indonesia :

    Gambar 4.5 Tampilan Trash Can

    Gambar 4.6 Tampilan Trash Can

    Gambar 4.7 Tampilan Trash Can

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Dalam konfigurasi sistem usulan terdapat beberapa spesifikasi yang diperlukan yaitu antara lain :

    Spesifikasi Hardware

    Adapun spesifikasi hardware yang diusulkan agar sistem dapat berjalan dengan baik adalah :

    1. Laptop dengan spesifikasi prosessor intel core i3 CPU : 2,5 GHz
    2. Memory 4 GB
    3. Harddisk 120GB
    4. Sensor ultrasonik
    5. Motor DC
    6. Motor servo
    7. Kabel data
    8. Power supply 12v

    Spesifikasi Software

    Adapun spesifikasi software yang diusulkan agar sistem dapat berjalan dengan baik adalah :

    1. Arduino UNO
    2. Browser
    3. Sublime Text

    Testing

    Pada tahapan testing pada alat tersebut dilakukan pengujian yaitu dengan menggunakan metode whitebox testing. Adapun pengujian dilakukan melalui interface arduino. Oleh karena itu dilampirkan juga beberapa gambar dalam pengujian alat tersebut. Dimana pengujian tersebut dilakukan agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang maupun bagian sistem yang terdapat didalamnya. Adapun tahapan tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya adalah :

    1. Dengan melihat beberapa fungsi yang digunakan maka akan memudahkan sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan.
    2. Memperhatikan kesalahan yang terjadi ketika sistem dijalankan.
    3. Dengan memperhatikan perfoma trash can dapat mendukung bagi perusahaan untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan BookMyShow Indonesia.
    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

    Pengujian dengan menggunakan metode whitebox memperhatikan fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkap untuk menemukan kesalahan atau error.

    Gambar 4.8 Pengujian Sistem Menggunakan Whitebox testing

    Evaluasi

    Pada tahapan evaluasi ini yaitu untuk mengamati sistem yang telah dirancang. Dimulai dari tahapan pengumpulan data dan diharapkan dapat mendukung pengembangan sistem yang akan berjalan. Sehingga ketika sistem dijalankan maka dapat sesuai dengan diinginkan. Oleh karena itu ada beberapa evaluasi selama sistem dijalankan, yaitu antara lain :

    1. Pada tahapan perancangan awal peneliti ingin menggunakan sensor yang mengeluarkan suara sebagai sebuah informasi kepada cleaning service agar memberikan tanda bahwa tempat sampah tersebut volumenya sudah penuh dan peneliti menggunakan sensor suara agar memudahkan pekerjaan cleaning service untuk segera mengkosongkan tempat sampah tersebut.
    2. Dengan rancangan sistem yang berjalan dengan menggunakan arduino maka tempat sampah akan otomatis membuka dan menutup tempat sampah agar kebersihan di lingkungan kantor dapat tetap terjaga dengan baik.

    Skala Perbandingan Prototype Dengan Realita

    Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan skala prototype yang berjalan pada sistem trash can berbasis arduino :

    Schedule

    Berikut ini adalah tabel dari schedule penelitian yang dilakukan pada BookMyShow dan rancangan sistem tersebut adalah :

    Estimasi Biaya

    Adapun esitimasi biaya dalam rancangan sistem trash can berbasis arduino tersebut adalah sebagai berikut :

    BAB V

    KESIMPULAN

    Kesimpulan

    Setelah melakukan penelitian pada Bookmyshow Indonesia maka didapatkan beberapa kesimpulan adalah :

    1. Dengan menggunakan alat buzzer yang bekerja sebagai alarm. Jika volume trash can sudah penuh maka buzzer akan mengeluarkan suara sebagai penanda volume trash can sudah penuh.
    2. Dengan menggunakan sensor ultrasonic maka setiap orang yang ingin membuang sampah ke dalam alat tersebut dengan menggunakan jarak 25 centimeter maka penutup sampah akan membuka dan menutup secara otomatis. ?
    3. Dengan menggunakan trash can maka memudahkan bagi karyawan dalam menjaga kebersihan serta dapat memudahkan pekerjaan cleaning service dalam memantau volume sampah yang sudah penuh.  ?

    Saran

    Saran yang dapat diberikan untuk Bookmyshow dalam rancangan sistem trash can berbasis arduino adalah :

    1. Agar dikembangkan ke dalam sistem berbasis mobile untuk dapat memantau volume tempat sampah tersebut sehingga memudahkan bagi cleaning service untuk monitoring setiap harinya.
    2. Perlu dikembangkan sistem trash can untuk memisahkan jenis limbah sampah seperti sampah organik dan non organic sehingga dapat memudahkan dalam memisahkan kategori jenis sampah.
    3. Dapat mengembangkan sistem hanya menggunakan jaringan wifi untuk mengirimkan notifikasi bahwa volume dari tempat sampah tersebut sudah melebihi kapasitas.

    Kesan

    Kesan penulis selama melakukan observasi yang dilakukan di BookMyShow dalam merancang sistem trash can berbasis arduino adalah :

    1. Mendapatkan ilmu baru mengenai sistem yang dibutuhkan perusahaan sehingga penulis dapat mengetahui keinginan dari perushaan yang membutuhkan alat trash can.
    2. Mendapatkan pengalaman baru mengenai dunia kerja yang sesungguhnya dalam mempersiapkan segala kebutuhan mengenai alat-alat yang dibutuhkan disetiap perusahaan
    3. Lebih mengetahui dalam merancang sebuah alat dan dapat mengetahui alat – alat apa saja yang perlu dipersiapkan sehingga penulis memahami mengenai peralatan apa saja yang digunakan dalam setiap membuat alat.

    Daftar Pustaka

    1. 1,0 1,1 1,2 Triyono. Rosiana Safitri dan Taufik Gunawan. 2018. Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Siswa Pada SMK Pancakarya Tangerang Berbasis Web. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI. Vol.4 No.2.
    2. Aisyah, Euis Sitinur. Novi Nur Atika dan Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. ISTEM. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
    3. 3,0 3,1 Triyono. Rosiana Safitri dan Taufik Gunawan. 2018. Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Siswa Pada SMK Pancakarya Tangerang Berbasis Web. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI. Vol.4 No.2.
    4. 4,0 4,1 Maimunah. Supra Singgih dan Anwar Supriadi. 2017. Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CERITA. Vol.3 No.1.
    5. Supriati, Ruli. Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada Pt Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI. Vol.4 No.1.
    6. Endra, Yuli Robby dan Mutiara Sari. 2016. Analisa Kegiatan Pembelajaran Berbasis Multimedia Edukatif di SMBB. Lampung : Universitas Bandar Lampung. Jurnal Sistem Informasi dan Telematika. Vol. 6 No.2.
    7. Reza, Fachzi dan Hesta Patrie. 2018. Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Toko Baju New Maestro Collection. Jakarta : Universitas Budi luhur. Jurnal Ideal. Vol.1 No.1.
    8. Rizqi, Luhur Nurmala Tjahjanulin Domai dan Abdul Wachid. 2015. Penatausahaan Asset Pemerintah Daerah Melalui Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (Simbada) di Kabupaten Malang (Studi Pada Bidang Asset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Malang. Malang : Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Publik. Vol.1 No.1
    9. Hidayat, Muchamad Faridz dan Christiono Utomo. 2014. Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November. Jurnal Teknik Pomits. Vol.3 No.2.
    10. Saruan, Widya K. 2015. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasif Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Jurnal EMBA. Vol.3 No.4..
    11. Suwarto. Ita Erliyani dan Mita triana Putri. 2019. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Taman Kanak-Kanak Pada Ra.Darussalam Tangerang Berbasis web. Tangerang : Universitas Raharja. Jurnal SENSI. Vol.5 No.2.
    12. Rahayu, Sri. Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI. Vol.4 No.1
    13. Sulistiyorini, Nur Rahmawati. Rudi Saprudin Darwis dan Arie Surya Gutama. 2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug. Bandung : Universitas Pajajaran. Jurnal Share Social Work. Vol.5 No.1.
    14. Darmawan, Guruh. 2015. Peran Unit Pelaksana Teknis (Upt) Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemakaman (Kpp) Pada Dinas Pekerjaan Umum Dalam Pengelolaan Sampah Di Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Kutai Timur : Universitas mulawarman. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol.1 No.4.
    15. Rohmanu, Ajar dan David Widiyanto. 2018. Sistem Sensor Jarak Aman Pada Mobil Berbasis Mikrokontroller Arduino ATMEGA328. Cikarang : STMIK Cikarang. Jurnal Informatika Simantik. Vol.3 No.1.
    16. Gunawan, Ery dan Akhmad Burhan Maulana. 2017. Rancang Bangun Prototype Sistem Pernyotiran Barang Melalui Kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Pekalongan. Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. Jurnal Cahaya Bagaskara. Vol.1 No.1.
    17. Handayani, Tuti. 2016. Prototipe Knowledge Management System Koperasi Pada Perusahaan Perbankan: Studi Kasus Koperasi Karyawan Permata Bank. Jakarta : universitas indraprasta PGRI. Journal of Applied Bussines and Economics. Vol.2 No.4.
    18. Arisantoso. Bambang Mulyanto dan Zaenab Diah Febrian. 2018. Prototipe Pengembangan Sistem Aplikasi Bimbingan Dan Konseling Mahasiswa Universitas Islam At-Tahiriyah Menggunakan Pendekatan Model Diagram Alir Data. Jakarta : Universitas Islam Attahiriyah. Jurnal Maklumatika. Vol.4 No.2.
    19. Mufti dan Indra. 2016. Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menimbang Dan Mengenali Jenis Sampah Pada Bank Sampah Budi Luhur. Jakarta : Universitas Budi luhur. Jurnal Budi Luhur. Vol.13 No.1.
    20. Limantara, Arthur Daniel. Candra. Mudjanarko. 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Kediri : Universitas Kadiri. Jurnal Seminar Nasional Sains dan Teknologi
    21. Prasetya, Eka Budhy. 2017. Pemantau Kebocoran Ac Menggunakan Sensor Yl83 Dan Lm35dz Berbasis Mikrokontroler Arduino Melalui Webserver. Jakarta : Universitas Muhammadiyah. Jurnal Elektum. Vol.14 No.1.
    22. Gunawan, Ery dan Akhmad Burhan Maulana. 2017. Rancang Bangun Prototype Sistem Pernyotiran Barang Melalui Kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Pekalongan. Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. Jurnal Cahaya Bagaskara. Vol.1 No.1.
    23. Hanafri, Muhammad Iqbal. Triono. Imam Luthfiudin. 2018. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global. Jurnal SISFOTEK Global. Vol.8 No.1.
    24. Hidayat, Cepi Rahmat dan Faizal Dwi Syahrani. 2017. Perancangan Sistem Control Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor PIR Dan Sensor Ultrasonik”. Tasikmalaya : STMIK Tasikmalaya. Jurnal VOI (Voice Of Informatics). Vol.6 No.1.
    25. Yunus, Muhammad. 2018. Rancang Bangun Prototipe Tempat Sampah Pintar Pemilah Sampah Organik Dan Anorganik Menggunakan Arduino. Majalengka : Universitas Majalengka. Jurnal Universitas Majalengka.
    26. Mujadin, Anwar dan Dwi Astharini. 2017. Prototipe Tempat Sampah Elektronik Bersuara Berbasis Mikrokontroler ATMega328P dan Decoder VS1011. Jakarta : Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal Al Azhar Indonesia. Vol. 4 No.1.
    27. Fauziah. Nur Sultan Salahuddin dan Trini Saptariani. 2018. Perancangan Prototipe Sistem Pemantau dan Lokasi Tempat Sampah Kota Depok Via SMS. Depok : Universitas Gunadarma. Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi.
    28. Siboro, Amanda. Feby Angelin Garizi Siahaan dan Sarnaen Simanjuntak. 2018. Rancang Bangun Penampung Sampah Laut Portable (PSP) dan Uji Solar Panel untuk Mengurangi Sampah Laut. Riau : Politeknik Negeri Batam. Jurnal integrasi. Vol.10 No.2
    29. Yang, Xi. Wenjun lu dan Ning Wang. 2017. Design and implementation of a tdd-based 128-antenna massive MIMO prototype system. China : Southeast University. IEEE Explore Digital Liblary. Vol.14 No.12
    30. Oh, Seong Cheol. Tessa Cook dan Charle E Kahn. 2016. a Prototype System for Patient Oriented Radiology Reporting. United States of America : University of Pennsylvania. Journal of Digital Imaging. Vol.29 No.4
    31. Boni, Giorgio. Luca Ferrais dan Luca pulvirenti. 2016. A Prototype System for Flood Monitoring Based on Flood Forecast Combined With COSMO-SkyMed and Sentinel-1 Data. Italy : University of Padua. IEEE Journal. Vol.9 No.6
    32. Lin, Wensheng, Meibin Huang dan Anzhong Gu. 2017. A seawater freeze desalination prototype system utilizing LNG cold energy. China : Shanghai Jiao Tong University. Journal Science Direct. Vol.42 No.29
    33. Song, et al2016.">Song, William. Vitaliy Gleyzer dan Alexie Lomakin. 2016. Novel graph processor architecture, prototype system, and results. United States of America. MIT Lincoln Laboratory. IEEE Journal. Vol.27 No.9