SI1422482271

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1422482271
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(TA.2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422482271
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063





UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482271
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sendy Zul Friandi, S.Kom., M.M.)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 15021
   
NID : 10020



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482271
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482271
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020



(Muhamad Riyan Pratama)
NIM : 1422482271

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAKSI

Menciptakan suasana sekolah yang tertib dan disiplin sangatlah penting, oleh karena itu perlu adanya sebuah peraturan tatatertib yang akan mengatur pola tingkah laku siswa di sekolah. Namun seiring berkembangnya pola tingkah laku siswa, pelanggaran terhadap peraturan tatatertib sekolahpun sering terjadi khususnya di SMK Negeri 2 Tangerang. Sebagai guru yang bertugas memberikan pelayanan dan bimbingan konseling kepada siswa, sudah menjadi tanggungjawab guru BK untuk memberikan pembinaan terhadapsiswa-siswi yang bermasalah. Belum banyak sekolah yang menyadari pentingnyapemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga proses pencatatan danperhitungan nilai poin pelanggaran, pembinaan sampai pemberian sanksi terhadapsiswa yang melanggar tata tertib masih dilakukan dengan sistem yang konvensional. Hal tersebut mengakibatkan guru BK membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal penanganan siswa yangbermasalah, hal initerjadi karena harus membuat beberapa arsip pembukuan pelanggaran danmengisi buku pelanggaran tersebut secara manual sehingga hasil penanganannyapun sering tidak valid. Selain itu, penyampaian informasi mengenai baik buruknya perilaku siswa di sekolah kepada orangtua atau wali murid mengalami kesulitan. Dalam rangka untuk membantu kinerja guru BK, maka perlu dibuatnya sebuah sistem untuk menghitung nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Negeri 2 Tangerang. Dengan menggunakan metodologi penelitian berupa analisis SWOT, maka diharapkan sistem tersebut dapat mempermudah dan mempercepat proses perhitungan nilai poin pelanggaran, pembinaan, sampai pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib, serta penyampaian informasi kepada orangtua atau wali murid mengenai perilaku siswa akan lebih cepat. Selain itu, kepala sekolah juga dapat mengetahui grafik tingkat kedisiplinan siswa berdasarkan tingkatan kelas dan jurusannya.

Kata Kunci : poin pelanggaran, sanksi pelanggaran, sistem informasi, SWOT


ABSTRACT

Creating a school atmosphere orderly and discipline is very important. Therefore is necessary to a regulation rules which would regulate the behavior patterns of students in the school. But with a growing pattern of student behavior, violation of school rules are common, especially in SMK Negeri 2 Tangerang.As a teacher in charge of providing services and counseling to students, it isthe responsibility of counseling teachers to provide guidance to students withproblems. Not many schools are aware of the importance of the use ofinformation and communication technologies so that the process of recording andcalculating the value of point offense, coaching up sanctions against studentswho violate the order was carried out with conventional systems. This resultedin the BK teachers takes a long time to handle students who have problems ofhaving to create some bookkeeping records violation and fill the violation bookmanually so that the handling results are often invalid. In addition, delivery of information about good and badbehavior of students in the school to parents or guardians of students experiencing difficulties. In order to help the BK teacher performance, itneeds to be made a system to calculate the point value rules violation at SMK Negeri 2 Tangerang. By using the methodology of research in the form of a SWOT analysis, it is expected that the system can simplify and accelerate theprocess of calculation of point offense, coaching until the sanctions tostudents who violate rules, and the delivery of information to parents orguardians of the student's behavior will be faster.In addition, principals canalso find charts the level of discipline students based on grade level anddepartment.


Keywords: violation points, sanctions violation,information system, SWOT






KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN SISWA BERBASIS WEB PADA SMKN 2 TANGERANG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :  

  1. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi Universitas Raharja..

  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.

  4. Bapak Sendy Zul Friandi, S.Kom., sebagai Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Sutrisno, M.Kom., sebagai Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Drs. Margo Sarwana, selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis

  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulis laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Januari 2020
Muhamad Riyan Pratama
NIM. 1422482271

 



Daftar isi




DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Tanggung Jawab dan Wewenang

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 User

Tabel 4.3 Data Murid

Tabel 4.4 Data Kelas

Tabel 4.5 Jenis Pelanggaran

Tabel 4.6 Sanksi

Tabel 4.7 Pelanggaran murid

Tabel 4.8 Pengujian Black Box Login

Tabel 4.9 Pengujian Black Box Menu Data Sanksi

Tabel 4.10 Jadwal Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR


Gambar 1.1 Model WaterFall

Gambar 2.1 Unified Modeling Language (UML)

Gambar 2.2 Analysis SWOT

Gambar 2.3 PHP

Gambar 2.4 MySQL

Gambar 2.5 Ilustrasi Database Sistem

Gambar 2.6 Notepad++

Gambar 2.7 XAMPP

Gambar 2.8 Ilustrasi Blackbox Testing

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMKN 2 Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4 Squence Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.5 Analisis SWOT

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sisitem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Guru BK

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Kepala Sekolah

Gambar 4.4 Squence Yang diusulkan Guru BK

Gambar 4.5 Squence Yang Diusulkan Kepala Sekolah

Gambar 4.6 Class Diagram

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Utama dan Dashboard

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Master Data Murid

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Input Data Master

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Master Data Kelas

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Input Master Data Kelas

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Tata Tertib

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Input Tata Tertib

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Sanksi

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Input Sanksi

vGambar 4.17 Tampilan Halaman Input Pelanggaran Murid

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Pelanggaran Murid

Gambar 4.19 Tampilan Halaman View Detail Murid

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Laporan Murid



DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi wawasan dan pengetahuannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tempat dimana anak dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan adanya pendidikan di sekolah diharapkan siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran tetapi sekolah juga dituntut untuk dapat membentuk dan membina kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam upaya mengoptimalkan pembentukan kepribadian peserta didik, maka sekolah perlu menanamkan tata tertib terhadap siswa. Keberadaan tata tertib sekolah berfungsi sebagai pedoman bagi siswa dalam berperilaku di lingkungan sekolah.

Seiring dengan berkembangnya pola perilaku siswa khususnya di SMKN 2 Tangerang, maka tidak mengherankan jika sering dijumpai siswa yang melanggar aturan dan tata tertib sekolah. Pelanggaran-pelanggaran yang biasa dijumpai di sekolah pada umumnya cukup beragam, diantaranya pelanggaran yang termasuk kedalam kategori ringan seperti datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak mengikuti upacara, dan lain-lain, pelanggaran yang termasuk kategori sedang seperti membolos, merokok, berkelahi, dan pelanggaran yang termasuk kategori berat seperti terlibat tindakan kriminal, Membawa atau memakai atau mengedarkan miras dan narkoba serta masih banyak lagi pelanggaran-pelanggaran lainnya. Tentunya telah menjadi tugas dan kewajiban guru, khususnya guru bimbingan konseling (BK) untuk memberikan pembinaan dan sanksi bagi siswa-siswa yang bermasalah.

Namun di beberapa sekolah khususnya di SMKN 2 Tangerang, perhitungan terhadap nilai poin pelanggaran siswa masih menggunakan sistem konvensional dimana guru BK harus mencatat setiap pelanggaran siswa dalam sebuah buku besar dan mengitung nilai poin pelanggaran setiap siswa untuk diberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Hal ini tentunya mengakibatkan sering terlambatnya proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah, selain itu sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa sehingga sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggarannya.

Dalam rangka untuk membantu kinerja guru BK dalam menangani siswa bermasalah, maka penulis tertarik untuk menganalisis dan merancang suatu sistem dan menjadikan SMKN 2 Tangerang sebagai objek penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Pelanggaran Siswa Berbasis Web Pada SMKN 2 Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem monitoring dan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib pada SMKN 2 Tangerang yang berjalan pada saat ini?
  2. Sistem seperti apa yang penulis usulkan untuk dapat memonitoring pelanggaran siswa yang terkomputerisasi?
  3. Bagaimana merancang bentuk sistem monitoring yang mudah dipahami oleh user dan dapat memberikan sanksi yang sesuai untuk siswa bermasalah ?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus pada permasalahan yang akan diteliti, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu :

  1. Perancangan sistem monitoring pelanggaran siswa pada SMKN 2 Tangerang mulai dari input data siswa, input poin pelanggaran siswa, sampai pada pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sesuai dengan akumulasi perhitungan nilai poin pelanggarannya.
  2. Perancangan sistem pelanggaran siswa difokuskan pada kebutuhan user
  3. Sistem yang dirancang hanya mencatat dan merekap murid yang bermasalah atau melakukan pelanggaran.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Menganalisa dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada sistem berjalan sehingga dapat menjadi acuan dalam merancang sistem yang terkomputerisasi.
  2. Sistem yang dirancang dapat memberikan notifikasi bagi guru dan siswa mengenai jumlah poin pelanggaran yang telah dilakukan oleh para siswa.
  3. Merancang suatu sistem pelanggaran - pelanggaran siswa pada SMKN 2 Tangerang sehingga membantu guru BK dalam memberikan pembinaan dan sanksi secara cepat dan akurat

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai alat bantu bagi guru BK untuk menunjang kecepatan proses pembinaan dan pemberian sanksi pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
  2. Meningkatkan keakuratan data pelanggaran siswa sehingga dapat memberikan laporan yang rinci dan akurat kepada kepala sekolah mengenai tingkat kedisiplinan siswa.
  3. Sebagai bahan acuan untuk masalah-masalah yang serupa guna meningkatkan kenyaman khususnya yang berhubungan dengan perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib sekolah.


Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terjun langsung ke lokasi penelitian yang beralamat di Jl. Veteran No. 2, Tangerang, Banten, Indonesia. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi pendidikan sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan mengumpulkan data, informasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dibuat. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan dibuat.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka dan tanya jawab secara langsung. Dipenelitian ini yang diwawancarai adalah Bapak Drs. Margo Sarwana selaku guru Kesiswaan.

  3. Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, jurnal, browsing, literature review yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang di kaji.

Metode Penelitian

Metode Perancangan dan Analisa SDLC ( System Development Life Cycle ) tipe Waterfall

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui metode waterfall.

model waterfall atau sering disebut model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software, model ini seringkali disebut dengan sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pemeliharaan seperti yang disajikan pada gambar 1.1 Langkah-langkah model waterfall adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Waterfall

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

  1. Analisa

    Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan dengan menggunakan analiasis SWOT dan pengmpulan data, dalam tahap ini analisis SWOT metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenghs), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dan Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemprogram

  2. Design

    Untuk membuat proses desain menggunakan UML (Unified Modeling Language ) dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 6.4 Community Edition. visual yang akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

  3. Perancangan system Coding dan database

    Sistem yang dibangun akan berbasis website, peneliti menggunakan beberapa software, diantaranya :

    1. Notepad++ untuk text editor;
    2. PHP (Hypertext Prepocessor) sebagai bahasa pemrograman inti;
    3. Pengelolaan basis data menggunakan MYSQL (My Structured Query Language);
    4. Menerapkan Bootstrap (HTML, CSS, Javascript) sebagai Interface website;
    5. XAMPP sebagai web server.
  4. Testing

    Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user untuk melakukan testing menggunakan software Black box testing. Metode pengujian yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu Black-box Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

  5. Implementasi

    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

  6. Pemeliharaan

    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, atau karena pelanggaran membutuhkan perkembangan fungsional..

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi beberapa bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Berisikan uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum instansi pendidikan pada SMKN 2 Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan juga tentang rancangan basis data meliputi spesifikasi basis data, rancangan program usulan, implementasi sistem yang diusulkan, pengujian dengan Blackbox testing dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Pada ada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2017:100)[1], “perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun”.

Definisi perancangan menurut Mohammad Subhan yang di kutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT (2016:48)[2], “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

engineering According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[3], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses kegiatan membangun model sistem dari hasil analisa sistem.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72)[4]“Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Mulyadi (2016:5)[5] Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok”.

Rafika, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)[6] mengatakan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu, sedangkan pengertian

Dari berbagai definisi sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur, elemen atau komponen yang saling berinteraksi, saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[7] “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (compenents)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan slah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan sub sistem sedangkan sistem yang lebih besar tersebut sering disebut supra sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi atau pemisag antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai sautu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar (environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan ataupun yang merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga dan dipelihara sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem tersebut.

  4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sistem dengan sub sistem yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sautu subsistem ke subsistem lain. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu sistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan sub sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Mempunyai Masukan (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem, masukan dapat berupa pemeliharaan (maintance input), yaitu bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh didalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintance input yang digunakan untuk mengopersiakn komputernya “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  6. Mempunyai Keluaran (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil energi dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi yang dpat digunakan sebagai masukan untuk mengambil keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  7. Mempunyai Pengolahan (processing)

    Pengolahan (process) merupakan suatu sistem yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaram yang diinginkan. Contohnya sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Mempunyai Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang bersifat deterministic. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran,maka operasi sistem tdak ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem, tanpa adanya tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Suatu sitem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikanya ke dalam kondisi normal.

    Klasifikasi Sistem

     

    Menurut Japerson Hutahaean (2015:6)[8] Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer

     

    1. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

     

    1. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

     

    1. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

     

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Adapun beberapa definisi data menurut para ahli sebagai berikut :

    Menurut Nia Sari Ratna Wardani (2015:55)[9]Data adalah segala sesuatu yang diketahui yang merupakan hasil pengukuran yang memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan”.

    Menurut Roby Yanto (2016:10)[10]Data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, simbol, huruf, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

    Menurut pendapat Martono, Kartika, Putri Aullia, (2017 : 231)[11] dalam Jurnal CCIT, Vol 10 No 2, berpendapat bahwa data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta sehingga menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:
    1.    Tahapan Input
        Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat masukan (input device).
    2.    Tahapan Proses
    Dilakukan proses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
    3.    Tahapan Proses
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
     

    Definisi Informasi

    Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34)[12], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

    Menurut Randi V. Palit dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015:1-2)[13], (2016:22) “Informasi adalah Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, melakukan keputusan berdasarkan informasi tersebut dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali”.

    Menurut Hidayat, dkk (2016:186)[14]"Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengampilan keputusan".

     

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Prastomo (2015:166)[15], Elisitasi merupakan suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut S.Guritno dalam Ariawan (2015:63)[16] "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi".

    Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulan bahwa, Elisitasi merupakan aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan sistem baru dalam rekayasa kebutuhan. Elisitasi dapat dilakukan dengan proses wawancara melalui empat tahap

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memiasahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
        1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
        2. D pada MDI berarti desireable (boleh ada). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihiangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
        3. I pada MDI berarti Inessential (tidak penting). Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian dari sistem yang dibahas.
    3. Elitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Elisitasi Tahap 4 (Final Draft Elisitasi) merupakan bentuk akhir dari tahap-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem

     

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Maya Amelia (2016)[17] “Monitoring merupakan sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawasi berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.”

    Menurut Humas Setkab dalam Giandari Maulani dkk (2018:430)[18] Monitoring merupakan aktifitas yang diajukan untuk memberikan informasi mengenai sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. Monitoring dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang diimplementasikan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, bahwa Monitoring adalah proses pengumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan dengan tujuan agar setiap proses yang diawasi dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.

     

    Konsep Dasar Poin dan Pelanggaran Tata Tertib

    Definisi Poin Pelanggaran

    Menurut Apriyani (2015:2)[19], ”Sistem poin merupakan pemberian sejumlah poin kepada siswa yang melanggar tata tertib. Jumlah poin yang diberikan berbeda-beda sesuai jenis pelanggaran yang dilakukan dengan range poin antara dua sampai 100 poin”.

     

    Definisi Pelanggaran Tata Tertib

    Menurut Rifa’i, (2016: 142)[20], “bahwa tata tertib sekolah, baik yang berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur sebagai berikut:

    1.  Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan dilarang.
    2. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan.

    Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai tata tertib sekolah tersebut

     

    Konsep Dasar Siswa

    Definisi Siswa

    Menurut Sarwono dalam Martono (2016:422)[21], “Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan”.

    Menurut M. Iqbal Dzulhaq, dkk (2017)[22]. “Siswa, Murid atau Peserta didik adalah orang (anak yang sedang berguru, belajar atau bersekolah)”.

    Konsep Dasar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    Definisi SMK

    Menurut Wibowo (2016:46)[23] “SMK merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di Indonesia pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat”

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Sutrisno dan Rohmawati Ningsih (2018:131)[24],” Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung”.

    Menurut Tatag Abiyoso dalam Jurnal Geodesi Undip (2017:4)[25]  “Web merupakan halaman yang terdapat pada internet dan saling berhubungan serta terdapat informasi baik berupa individu, kelomopok, bahkan instansi.”

    Definisi website menurut Wiga Ariyani, dkk dalam "International Journal of Science and Research" (USR) (2015:380) adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

    Menurut Untung Rahardja, dkk (2018:78), dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Viewboard Technomedia Journal Menggunakan Sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi Raharja”. Technomedia Journal. Vol 2, No 2. ISSN : 2528 – 6544. mengemukakan bahwa website adalah World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak data animasi suara, video dam atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebuat juga sebagai domain atau sub domain.

    Dari keempat definisi para ahli, peneliti menyimpulkan Website adalah halaman yang digunakan untuk menampilkan halaman berupa informasi yang terdapat pada internet.

    Konsep UML (Unified Model Language)

    Gambar 2.1 UML (Unfied Model Language)

    Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., Abdi (2016 :42)[26], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah Teknik pengembangan sistem yang menggunakan Bahasa garfish sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

    Menurut Qurotul Aini (2017: 8)[27] , “Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah bahasa standar yang dimanfaatkan untuk membantu dalam menulis blueprint perangkat lunak atau software.”

    Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalan Jurnal CCIT Vol. 8 No.2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29)[28],“Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.

    Diagram - Diagram Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah model Unified Modeling Language (UML):

    1. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62)[29], Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    1. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62)[29], Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan), bersifat dinamis. Dinamis urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 63)[29], Diagram Aktivitas (Activity Diagram), bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016: 62)[29], Diagram Kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    Konsep Analisa SWOT

    Gambar 2.2 Analysis SWOT

    Menurut Chasanah (2015: 61)[30], analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenghs), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

    Menurut Rohman (2014: 13)[31], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT dapat diartikan metode perencanaan yang digunakan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

    Konsep Dasar PHP

    Gambar 2.3 PHP

    Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:231)[32], “PHP hypertext preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML.

    Sementara itu, menurut Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53)[33], PHP (Hypertext Preprocessing) adalah “Bahasa server – side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP (Hypertext Preprocessing) adalah bahasa script yang dapat di sisipkan ke dalam dokumen HTML.

    Konsep Dasar MySQL

    Gambar 2.4 MySQL

    Menurut MADCOMS (2016:2)[34]“MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Managemen System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan”.

    Konsep Dasar Database

    1. 1. Definisi Database

    Gambar 2.5 Ilustrasi Database System

    Ario Suryo Kusumo (2016:55)[35],,”Database adalah kumpulan data yang disimpan dalam media elektronik, saling berhubungan, diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi redudansi/ pengulangan dan inkonsistensi, serta nantinya dapat dimanfaatkan kembali”.

    Arshi Gouhar dalam International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 7 No. 5 (2017:11766)[36] “Database an organised or systematic collection of data. A database can have a number of table or relations to store the data. This data can be retrieved, modified or deleted as per the user requirement”.

    Menurut Warsito dkk dalam jurnal CCIT (2015:29)[37], “database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server“

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan yang digunakan untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan


    Konsep Dasar Notepad++

    1. Definisi Notepas++

    Gambar 2.6 Notepad++

    Menurut Agustian Noor dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2 (2016:78)[38], Notepad++ adalah program aplikasi pengembangan yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman”.

                  Menurut Venkatatamangarao Nampally, Dr. M. Raghavender Sharma dkk dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 No. 5 (2017:885)[39], “Notepad++ is a text editor and source code editor for use with Microsoft Windows. It support tabbed editing, which allows working with multiple open files in a single windows”.

                  Menurut Achmad Sidik, Lilis Sakuroh dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 2 (2017:82)[40], “Notepad++ adalah program penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows”.

    Konsep Dasar Xampp

    Gambar 2.7 XAMPP

    Menurut Hidayatullah (2015:127)[41],“XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost)”.

    Sedangkan menurut Walia dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26)[42], “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”. Yang artinya adalah XAMPP adalah singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P). Ini adalah distribusi Apache sederhana dan ringan yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    1. Definisi Black Box Testing

     Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[43], menyimpulkan bahwa pada dasarnya black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

    Menurut Jan dkk dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET) (2016:683)[44], “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

    Gambar 2.8 Ilustrasi Black box testing

    Black-Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

    1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada;
    2. Kesalahan antarmuka (interface errors);
    3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data;
    4. Kesalahan performansi (performance errors);
    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?.
    2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?.
    3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?.
    4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?.
    5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?.
    6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?


    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[45], “literature review berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”

    Menurut Warsito (2015:29)[46], “literature review adalah untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan”.

    Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231)[47],“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untukmengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”

    Dari definisi diatas, disimpulkan literature review adalah tinjauan pustaka mengenai teori-teori penemuan yang didapat dari penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan.

    1. Manfaat Literature Review
      1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.
      2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.
      3. Menambah kompentensi dengan subjek yang terkait.

     

    1. Sumber Literature Review

    Banyak penelitian sebelumnya mengenai sistem monitoring  perlanggaran tata tertib. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses monitoring pelanggaran siswa berbasis web pada SMKN 2 Tangerang ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

    Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut ::

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Patmi Kasih dan Yuni Lestari pada tahun 2015[48] dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berjudul “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: SMK N 1 Tanah Grogot-Kaltim)". Penelitian ini membahas mengenai Aplikasi penghitung poin kesalahan yang dirancang dengan menggunakan sistem berbasis web dengan harapan dapat mempermudah hak akses yang dituju. Aplikasi ini dirancang sebagai sistem pendukung keputusan bagi guru dan badan bimbingan konseling sekolah dengan tujuan untuk mempermudah Guru Bimbingan Konseling dalam penanganan siswa bermasalah guna menentukan poin kesalahan dan memperoleh data-data yang valid dengan menerapkan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM), dan metode Simple Additive Weighting (SAW)
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Ershinta Putri dan Azis Ahmadi pada tahun 2015[49] dari Universitas Yudharta Pasuruan yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Poin Pelanggaran Dan Prestasi Siswa Berbasis Sms Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sistem pencatatan poin pelanggaran siswa masih menggunakan sistem yang konvensional sehingga membutuhkan waktu dan ketelitian dan mengakibatkan tindakan pelanggaran yang di ambil sering terlambat dan tidak sesuai dengan buku tata tertib siswa, kesalahan dalam rekapitulasi poin dan menimbulkan masalah baru yang akan memperlambat pembuatan laporan untuk pihak sekolah maupun orangtua siswa. sehingga untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka dirancang sebuah sistem informasi poin pelanggaran dan prestasi siswa berbasis sms gateway pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan yang diharapkan dapat mempermudah orang tua mengetahui pelanggaran-pelanggaran anaknya secara cepat sehingga dapat memperkecil tingkat kenakalan siswa disekolah.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Apriyani pada tahun 2015[19] dari Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Pengelolaan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Penelitian ini termasuk kedalam jenis Research and Development (R&D), sistem dikembangkan dengan model pengembangan Waterfall dan analisis kualitas sistem menggunakan beberapa instrumen penelitian sesuai dengan standar ISO 9126. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan mengetahui kualitas sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web di SMK Muhammadiyah 1 Bantul berdasarkan standar ISO 9126.
    4. Rifqia Sandra Nastiti Universitas Negeri Yogyakarta 2015[50] yang berjudul “Sistem Informasi Pelanggaran Siswa Berbasis Web Pada Sma Negeri 1 Bawang Banjarnegara”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan data pelanggaran di SMA Negeri 1 Bawang masih dikelola secara konvensional. Data-data pelanggaran siswa masih disimpan dalam lembaran-lembaran kertas dan ditumpuk begitu saja sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan bahkan kehilangan data. Selain itu, orangtua atau wali siswa sulit memantau atau mengontrol anaknya karena kurang maksimalnya ketersampaian informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis kualitas sistem informasi pelanggaran siswa pada SMA N 1 Bawang Banjarnegara. Sistem ini diharapkan mampu membantu proses pengelolaan data pelanggaran siswa dan mengoptimalkan ketersampaian informasi. Metode yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan metode pengembangan sistem waterfall.
    5. Penelitian yang dijalankan Rizi Wahyudi dan Aprilita Dwi Aristia (2017)[51] Penelitian ini mengenai “Aplikasi Pengolahan Data Pelanggaran Siswa Pada SMK Yayasan Pendidikan Teknologi 1 Purbaingga Terintegrasi Denga SMS Gateway”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah penanganan ketidakdisiplinan siswa dalam lingkungan sekolah dengan membangun aplikasi yang mempermudah perhitungan point pelanggaran tata tertib siswa sehingga pihak sekolah dapat melakukan tindakan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kepribadian siswa serta dengan di integrasikannya aplikasi dengan sms gateway yang secara otomatis mengirimkan laporan tentang ketidakdisiplinan siswa langsung kepada wali murid. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall. Perancangan sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD), implementasi program menggunakan bahasa Visual Studio 2012 dan database MySQL dan pengujian dilakukan menggunakan metode black-box yang hasilnya fungsional sistem bekerja menghasilkan output yang diharapkan.
    6. Tinjauan studi pustaka penelitian Noemi dan Reyes (2015)[52], Dengan judul pnelitian“Monitoring the Students Discipline through the Implementation of LAN – Based Information System for College of Information and Communications Technology” Sistem informasi dikembangkan untuk meningkatkan kebutuhan perusahaan dan memberikan solusi untuk masalah mereka dalam pengolahan data, penyajian data, dan penyimpanan catatan. Ini mendukung kegiatan pengambilan keputusan dan pernyataan kemajuan organisasi. Ini menghasilkan output yang dapat diandalkan dengan melacak catatan dengan redundansi data minimum, peningkatan kualitas data, aksesibilitas dan responsif, dan menghilangkan kesalahan manusia, yang merupakan tujuan utama menggunakan sistem informasi. Karena keunggulan ini, penggunaan sistem informasi akan bermanfaat bagi berbagai lembaga terutama universitas dan lembaga pemerintah. Peran utama dari Pusat Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah untuk memantau perilaku siswa dan menanggapi mereka yang membutuhkan dukungan psikologis.”

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat SMKN 2 Tangerang


    Pada Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama STM Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

    Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dengan Drs. Purwanto A.T Sebagai Kepala Sekolah

    SMK Negeri 2 Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP,TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ.

    Saat ini SMK Negeri 2 Kota Tangerang memiliki 33 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa 927 siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan kretivitas siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya: bela diri (karate, silat, kempo), futsal dan sepak bola, volley ball, basket, pramuka, PMR, marawis, band, KIR (karya ilmiah remaja) dan keterampilan jurusan (sesuai program keahlian masing-masing). Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan Anggaran. Pencapaian sasaran organisasi harus dilakukan dengan melalui penggunaan suatu Sistem Manajemen yang didukung dengan adanya sumber daya yang sesuai. Manajemen mutu adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu system untuk menerapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu dan untuk mencapai sasaran tersebut.

    Sistem Manajeman Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang harus mampu mengintegrasikan seluruh proses dan sumber daya yang diperlukan oleh SMK Negeri 2 Kota Tangerang untuk menghasilkan produk/layanan yang diharapkan. Pengembangan dan penyusunan Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang mengacu pada 9001:2008, yang merupakan suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

    Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan


    Visi dan Misi SMKN 2 Tangerang

    1. Visi SMKN 2 Tnagerang

    “Menjadi sekolah unggulan dalam prestasi, berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa”.

    1. Misi SMKN 2 Tangerang
    1. kompetensi keahlian profesinya, memiliki jiwa wirausaha, dan memiliki daya saing Menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, menguasai.
    2. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang adaptif, efektif, kreatif dan berwawasan lingkungan serta mengutamakan keunggulan, sehingga setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
    3. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.
    4. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2008

    Struktur Organisasi SMKN 2 Tangerang

    Susunan Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

    1. Majelis Sekolah
    2. Kepala Sekolah. 
    3. Komite Sekolah. 
    4. Wakil Manajemen Mutu. 
    5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha. 
    6. Wakil Kepala Kesiswaan. 
    7. Wakil Kepala Kurikulum.
    8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana.
    9. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat. 
    10. Bimbingan Penyuluhan. 
    11. Pembina OSIS. 
    12. BKK. 
    13. Unit Produksi.
    14. Wali Kelas / Dewan Guru / kepala jurusan.
    15. Siswa.

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMKN 2 Tangerang

    Wewenang dan Tanggung jawab

    Tabel 3.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

    TANGGUNG JAWAB

    WEWENANG

    JABATAN

    BERTANGGUNG JAWAB KEPADA

     

    BILA ABSEN DIDELEGASIKAN KEPADA

     

    BERHUBUNGAN DENGAN UNIT KERJA

     

    Mengkoordinasikan  program  sekolah

     

    Menetapkan Program Kerja Sekolah, mengawasi pelaksanaan program, memberi penghargaan dan sanksi

     

    Kepala Sekolah

     

    Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten

     

    Pejabat yang ditunjuk

     

    Seluruh unit kerja, Komite Sekolah dan pelanggan   eksternal

     

    Mengkoordinasikan kegiatan   ketatausahaan  sekolah

     

     

     

    Menentukan kegiatan dan menyusun laporan ketatausahaan

     

    Ka. TU

     

    Kepala Sekolah

     

    Pejabat yang ditunjuk

     

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Menjamin keterlaksanaan Sistem Manajemen Mutu, yaitu : memastikan  penerapan proses  sesuai dengan SMM, melaporkan kinerja penerapan SMM, memastikan pemahaman persyaratan pelanggan

    Mengendalikan  Sistem Manajemen Mutu di sekolah, yaitu: mengendalikan SMM, menetapkan kinerja penerapan SMM dan mengkomunikasi SMM di dalam maupun ke luar

    WMM

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal auditor

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran normatif, adaptif, produktif dan muatan local

    Mengusulkan penetapan Kurikulum SMK Negeri 2 Tangerang,  Silabus,  dan mengesahkan perencanaan administrasi pembelajaran

    Waka Kurikulum

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia, pelatiha-pelatihan, diklat-diklat baik intern atau ekstern

     

     

     

    Mengusulkan kegiatan-kegiatan atau pelatihan-pelatihan

    Waka PSDM dan Humas

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjukan

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran di DUDI, hubungan industri/masyarakat, bursa kerja dan mengelola kewirausahaan sekolah

    Mengusulkan kerjasama dengan institusi pasangan yang relevan dan berkoodinasi dengan Ka. Kompetensi Keahlian dalam pembelajaran di DUDI

     

     

     

     

     

    Waka. Pengembangan DUDI & BKK

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan sarana, prasarana, menciptakan iklim kerja, melaksanakan pengelolaan SMK Berwawasan Lingkungan

    Mengusulkan pengelolaan dan   penggunaan sarana dan prasarana  sekolah

    Waka. Sarpras

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan pembinaan kesiswaan

    Mengusulkan  kegiatan pembinaan kesiswaan dan penetapan penghargaan dan sanksi  siswa

     

    Waka. Kesiswaan

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit Unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    TKR

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    AP

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    TKJ

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    TSM

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    AK

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

     

     

     

     

     

     

     

     

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Multimedia

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    Multimedia

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Multimedia

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    RPL

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran produktif,   pada Kompetensi Keahlian Multimedia

    Mengusulkan pembagian tugas mengajar guru, memverifikasi RPP/job sheet, bahan ajar dan  instrument evaluasi hasil pembelajaran program produktif

    Kepala Kompetensi

    Teknik Pemesinan

    Kepala Sekolah

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan Bursa Kerja Khusus dan penelusuran lulusan

    Mengusulkan  program kerja BKK dan teknik penelusuran lulusan

    Pengelola BKK

    Waka. Pengembangan DUDI & BKK

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan perpustakaan

    Mengusulkan sistem pengelolaan perpustakaan

    Pembina Perpustakaan

    Waka. Sarana Prasarana

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan siswa

    Mengusulkan jenis-jenis pembinaan siswa

    Pembina BP dan BK

    Waka. Kesiswaan

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan keorganisasian di sekolah

    Mengusulkan jenis-jenis kegiatan ekstra kurikuler

    Pembina OSIS

    Waka. Kesiswaan

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler

    Mengusulkan jenis-jenis kegiatan ekstra kurikuler

    Pembina Ektrakurikuler

    Pembina OSIS

    Pejabat yang ditunjuk

    Seluruh unit kerja internal dan eksternal yang sejenis

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Siswa yang ditemui melakukan pelanggaran langsung menghadap Guru BK selanjutnya Guru BK mencatat data pelanggaran murid Selanjutnya Guru BK mncatat data tata tertib beserta poinnya Guru BK memberikan sanksi yang sesuai dengan jumlah point pelanggaran, dan poin siswa tersebut akan bertambah dengan maximal 100 point, Selanjutnya setiap bulannya guru BK memberikan laporan pelanggaran murid kepada kepala sekolah.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram Pelanggaran Murid

    Berikut adalah use case diagram pelanggaran murid yang berjalan pada SMK Negeri 2 Tangerang

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

    Berdasarkan gambar use case diagram sistem yang sedang berjalan terdapat :

    1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu guru BK, murid dan kepala sekolah
    2. .6 (enam) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : Melakukan Pelanggaran, mencatat pelanggaran, Melihat data tat tertib dan poin, Melihat data sanksi ,Pemberian sanksi, laporan perbulan.
    3. 9 ( Sembilan ) association antara actor dengan use case.

     

    1. 2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram Surat Masuk

                  Berikut adalah Activity diagram yang berjalan pada SMK Negeri 2  Kota

                  Tangerang.

    Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Sedanag Berjalan

    Berdasarkan gambar Activity diagram sistem yang sedang berjalan terdapat :

                  1. 3 (tiga) swimlane
                  2. 1 (satu) initial node sebagai yang mengawali objek
                  3. 7 ( tujuh ) action yang menggambarkan kegiatan surat masuk
                  4. 1 (satu) final node.

     

    1. 3. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Squence Diagram Surat Masuk

    Berikut adalah sequence diagram yang berjalan pada SMK Negeri 2 Tangerang

    Gambar 3.4 Squence Diagram SIstem Yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem  Pencatatan Pelangggaran Murid pada SMKN 2 Tangerang yang berjalan saat ini terdapat :

                  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan
                  2. 6  ( enam) life line yang merupakan entity antar muka yang saling berkaitan
                  3. 16 (enam belas) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Pada metode ini, penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strengths), dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (oppotunities) dan ancaman (threats).

    Gambar 3.5 Analisis SWOT

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

                1. Analisa Masukan
    1. Nama Masukan       : Buku kasus atau pembukuan pelanggaran

    Fungsi                      :Mencatat data siswa yang melakukan   pelangaran

    Sumber                    : Guru BK sekolah

    Media                      : Kertas

    Frekuensi               :Setiap ada siswa yang melakukan                 pelannggaran

    Format                   : Buku

    Keterangan               :Berisi data siswa yang melakukan  pelanggaran.

    1. Nama Masukan       : Buku kasus.

    Fungsi                     :Mencatat pelanggaran dan poin pelanggaran

    Sumber                    : Guru BK.

    Media                      : Kertas.

    Frekuensi               :Setiap ada siswa yang melakukan pelanggaran.

    Format                    : Buku.

    Keterangan            :Berisi data pelanggaran dan poin   pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

     

                1. Analisa Proses
    1. Masukan                :Data siswa yang melakukan pelanggaran

    Keluaran                 :Data – data siswa yang melakukan   pelanggaran.

    Ringkasan proses   : Pada proses ini guru BK akan mencatat data – data siswa yang meakukan pelanggaran.

     

    1. Masukan                : Perhitungan poin pelanggaran

    Keluaran                : Sanksi yang akan diberikan kepada murid sesuai dengan jumlah poin pelanggaran.

    Ringkasan Proses   : Pada proses ini guru BK akan menghitung poin pelanggaran yang dilakukan oleh murid dan memberi sanksi sesuai dengan jumah poin pelanggaran.

     

                1. Analisa Keluaran
    1. Nama Keluaran       : Surat Pernyataan

    Fungsi                    : Sebagai sanksi bagi siswa yang melakukan pelanggaran dan harus ditandatangani diatas materai.

    Media                      : Kertas

    Rangkap                  : 2 (dua) lembar

    Distribusi                : Buku Agenda

    1. Nama Keluaran       : Laporan Kedisiplinan Murid

    Fungsi                     :Memberikan laporan kedisiplinan murid 

    Kepada kepala sekolah

    Media                      : Kertas

    Rangkap                  : 2 (dua) lembar

    Distribusi                : Buku Agenda

    Konfigurasi Sistem yang berjalan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor   :  Intel R Core 2 Duo
    2. Monitor      : 27.0” LCD
    3. RAM           : 2GB
    4. Harddisk    : 300GB
    5. Mouse           : Optical
    6. Printer          : Ink Jet Multi Function
    7.  Keyboard     : PS2

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 10

    2. Microsoft Office 2013

    Hak Akses

    1. Guru  bimbingan konseling (BK)
    2. Kepala sekolah

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Penggunaan sistem yang masih konvensional dalam melakukan Pencatatan dan perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa di sekolah memang cukup merepotkan guru bimbingan konseling (BK). Hampir setiap hari guru BK harus menangani siswa yang melakukan berbagai jenis pelanggaran mulai dari pelanggaran dengan kategori kecil, sedang, sampai kepada pelanggaran besar yang harus ditangani secara cepat dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

    Setiap pelanggaran tata tertib di sekolah memiliki poin-poin tersendiri sesuai dengan jenis pelanggarannya. Untuk memberikan pembinaan sanksi kepada siswa yang melanggar maka guru BK harus mencatat terlebih dahulu setiap pelanggaran siswa ke dalam sebuah buku besar kemudian menghitung nilai poin pelanggaran setiap siswa. Setelah nilai poin pelanggaran diketahui, maka guru BK baru dapat memberikan tindakan kepada siswa yang melanggar dan memberikan sanksi sesuai dengan nilai poin pelanggarannya mulai dari diberikan peringatan oleh wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK), membuat surat perjanjian yang dibubuhi tanda tangan diatas materai sampai pada tingkat yang paling tinggi dengan bobot atau nilai poin pelanggaran paling besar yaitu dikembalikan kepada orang tua atau wali.

    Tentunya hal tersebut membutuhkan waktu yang lama karena harus membuat beberapa arsip pembukuan pelanggaran dan mengisi buku pelanggaran tersebut secara manual sehingga hasil penanganannya pun sering tidak valid. Selain itu penyampaian informasi kepada orangtua atau wali murid mengenai baik buruk perilaku siswa mengalami kesulitan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem perhitungan poin pelanggaran tata tertib di SMKN 2 Tangerang, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu :

    1. Membuat sebuah sistem yang dapat mempercepat proses pencatatan dan perhitungan poin pelanggaran siswa sehingga dapat mempermudah kinerja guru BK dalam menangani siswa-siswa bermasalah.
    2.   Sistem yang dirancang dapat menjadi fasilitas bagi orangtua atau wali murid dalam memantau secara langsung kedisiplinan siswa di sekolah.
    3.   Sistem tersebut dapat memberikan laporan yang akurat kepada sekolah mengenai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah.
    4. Elisitasi

      Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang digunakan oleh SMKN 2 Tangerang dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut lampiran Elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :

       

       

      Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

       

      Functional                                             

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      1

       Menampilkan halaman login

      2

       Menampilkan halaman notifikaasi login

      3

       Menampilkan halaman utama

      4

       Menampilkan halaman dashboard

      5

       Menampilkan halaman profil SMK 2 Tangerang

      6

       Menampilkan halaman sejarah  SMK 2 Tangerang

      7

       Menampilkan halaman visi,misi dan tujuan

      8

       Menampilkan halaman data murid

      9

       Dapat menyimpan data murid

      10

       Dapat mengubah data murid

      11

       Dapat menghapus data murid

      12

       Menampilkan view detail murid

      13

       Menampilkan halaman data kelas

      14

       Dapat menyimpan data kelas

      15

       Dapat menghapus data kelas

      16

       Menampilkan halaman data tata tertib sekolah

      17

       Dapat menyimpan data tata tertib sekolah

      18

       Dapat mengubah  data tata tertib sekolah

      19

       Dapat menghapus data tata tertib sekolah

      20

       Menampilkan halaman sanksi

      21

       Dapat menyimpan data sanksi

      22

       Dapat mengubah data sanksi

      23

       Dapat menghapus data sanksi

      24

       Menampilkan halaman pelanggaran murid

      25

       Dapat input pelanggaran murid

      26

       Dapat menyimpan pelanggaran murid

      27

       Menampilkan halaman grafik pelnggaran murid berupa diagram   batang kedisiplinan murid berdasarkan bulan.

      28

       Menampilkan laporan keseluruhan murid yang melakukan pelanggaran

      29

       Memiliki fasilitas search engine

      30

       Mennampilkan animasi jam dan kalender

      31

       Menampilkan halaman logout

      32

       Menampilkan halaman notifikasi Logout

      MenamNon

       Functional

      Saya ingin sistem dapat

      No

      Keterangan

      1

       Tampilan sistem mudah digunakan dan dipahami oleh user

      2

       Memiliki tampilan sistem yang menarik

      3

       Kemanan data yang telah di input terjamin

      4

       Pasword hanya dapat diubah oleh admin

      Penyusun

       

       

       

       (Muhamad Riyan Pratama)

      Nim : 1422482271

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklarifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasn mengenai MDI:

      1. M pada MDI artinya mandotory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI artinya inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap II yang ditunjukkan pada tabel dibawah:

       

      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal-nya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

      1. T artinya technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dibuat.
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut.

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

      1. L (Low) Mudah untuk dikerjakan.
      2. M (Middle) Mampu untuk dikerjakan
      3. H (High)   Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal.

      Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap III yang di tunjukkan pada tabel dibawah.:

      Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin system dapat :

      Feasibility

      T

      O

      E

      Risk

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      No

      Keterangan

       

       

       

       

       

       

       

       

       

      1

       Menampilkan halaman login

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      2

       Menampilkan halaman notifikasi login

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      3

       Menampilkan halaman utama

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      4

       Menampilkan halaman dashboard

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      5

       Menampilkan halaman data murid

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      6

       Dapat menyimpan data murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      7

       Dapat mengubah data murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      8

      Dapat menghapus data murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      9

      Dapat melihat view detail murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      10

      Menampilkan halaman data kelas

      •  

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      11

      Dapat menyimpan data kelas

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      12

      Dapat menghapus data kelas

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      13

       Menampilkan halaman data tata tertib sekolah

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      14

       Dapat menyimpan data tata tertib sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      15

       Dapat mengubah data tata tertib sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      16

       Dapat menghapus tata tertib sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      17

       Menampilkan halaman sanksi

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      18

       Dapat menyimpan data sanksi

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      19

      Dapat mengubah data sanksi

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      20

      Dapat menghapus data sanksi

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      21

      Menampilkan halaman pelanggaran murid

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      22

       Dapat input pelanggaran murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      23

       Dapat menyimpan pelanggaran murid

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      24

       Menampilkan halaman grafik berupa diagram batang kedisiplinan murid

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      25

       Menampilkan laporan keseluruhan murid yang melakukan pelanggaran

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      26

      Memiliki fasilitas search engine

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      27

      Menampilkan halaman logout

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      28

      Menampilkan halaman notifikasi

      Logout

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

       

      Saya ingin system dapat :

      Feasibility

      T

      O

      E

      Risk                                     

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      No

      Keterangan

       

       

       

       

       

       

       

       

       

      1

      Tampilan sistem mudah digunakan dan dipahami oleh user

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      2

       Memiliki tampilan sistem yang menarik

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      3

       Kemanan data yang telah di input terjamin

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      4

       Pasword hanya dapat diubah oleh admin

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      Penyusun

       

       

      (Muhamad Riyan Pratama)

      NIM : 1422482271

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

      Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Usulan

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMKN 2 Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring pelanggaran siswa yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pencatatan pelanggaran dan point siswa yang melakukan pelanggaran yang saat ini masih menggunakan manual menjadi sistem monitoring pelanggaran menggunakan sistem berbasis web, sehingga memudahkan user dalam mengelola pencatataan pelanggaran siswa yang melakukan pelanggara dan ke akuratan data. Berdasarkan perubahan sistem monitoring pelanggaran siswa yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah selanjutnya adalah perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprise Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, acticity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Prosedur Sistem Usulan Pada Guru BK (Admin)

             Prosedur sistem monitoring pelanggaran siswa berbasis web pada SMKN 2 Tangerang yang akan digunakan oleh Guru  BK yang bertindak sebagai admin yaitu :

        1. Admin atau Guru BK login dengan menginputkan username dan password yang telah dibuat.
        2. Guru BK menginputkan data-data siswa yang melakukan pelanggaran.
        3. Guru BK menginputkan data kelas siswa yang melakukan pelanggaran
        4. Guru BK menginputkan tata tertib, point pelanggaran, jenis pelanggaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di sekolah
        5. Guru BK menginputkan data sanksi pelanggaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di sekolah
        6. Setelah menginputkan data siswa data kelas dan tata tertib , selanjutnya guru BK menginputkan data-data pelanggaran siswa pada halaman pelanggaran.
        7. Guru BK menginputkan detail tindakan berupa status tindakan (Sudah Ditindak dan Belum Ditindak) atas sanksi yang diterima oleh siswa sesuai dengan poin pelanggaran.
        8. Setelah semua proses inputan selesai, guru BK dapat melihat Daashboard yang disajikan dalam bentuk grafik batang. Garis horizontal pada diagram menampilkan nama-nama pelanggaran sedangkan garis vertikal pada diagram menampilkan jumlah pelanggaran yang telah dilakukan oleh masing-masing siswa.
        9. Guru BK Logout keluar dari sistem.

       

      1. Prosedur Sistem Usulan Pada Kepala Sekolah

      Prosedur yang akan diusulkan pada Perancangan sistem Monitoring pelanggaran siswa berbasis web pada SMKN 2  Tangerang yang akan digunakan oleh Kepala Sekolah yang bertindakn sebagai admin yaitu :

      1. Kepala sekolah login dengan menginputkan username dan password yang telah dibuat oleh admin.
      2. Kepala sekolah dapat melihat laporan pelanggaran murid Berbentuk grafik Pada Dasboard.
      3. Kepala sekolah dapat melihat laporan pelanggaran murid berdasarkan bulan di menu laporn murid.
      4. Kepala Sekolah Logout keluar dari sistem

      Use case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Use Case Diagram Sistem Monitoring Pelanggaran Siswa

      Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yan Disulkan

      Berdasarkan gambar diatas terdiri dari :

      1. Usecase        : Login

      Actor            : Guru BK dan Kepala Sekolah

      Description : Agar bisa masuk kedalam sistem, Guru BK dan Kepala Sekolah harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password. Namun, setiap actor memiliki batasan hak akses, Guru BK dapat membuka seluruh halaman yang terdapat dalam sistem yaitu halaman Master Data Siswa, data Kelas Tata Tertib, Sanksi, pelanggaran dan Laporan. Sementara Kepala Sekolah hanya dapat membuka halaman Laporan pelanggaran.

       

        1. Usecase        : Halaman Utama dan Dashboard

      Actor             : Guru BK

      Description    : Setelah Guru BK Berhasil Login , Maka akan muncul halaman utama dengan view dashboard dan menu menu seperti data murid, data kelas, tata tertib, sanksi, pelanggaran murid dan penguna.

       

      1. Usecase        : Input Data Siswa

      Actor           : Guru BK

      Description : Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan data master siswa yang melakukan pelanggaran

       

       

      1. Usecase          : Input Data Kelas

      Actor              : Guru BK

      Description  : Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan data master kelas siswa yang melakukan pelanggaran

                           

      1. Usecase       : Input Tata Tertib

      Actor           : Guru BK

      Description : Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan tata tertib sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

       

      1. Usecase      : Input Sanksi

      Actor          :  Guru BK

      Descriptio : usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan sanksi dari pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Sanksi-sanksi tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib sekolah dan total poin. Pelanggaran

      1. Usecase        : Input Pelanggaran

      Actor            : Guru BK

      Description   : Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan data pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yaitu data siswa yang melakukan pelanggaran, jenis pelanggaran yang dilakukan, dan poin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

      1. Usecase : View  Dashboard

      Actor : Kepala Sekolah

      Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk melihat laporan pelanggaran siswa Berdasarkan bulan yang ditampilkan dalam bentuk grafik

       

      1. Usecase : Laporan Murid

      Actor : Kepala Sekolah

      Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan melihat keseluruhan data murid yang melakukan pelanggaran.

      Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Guru BK

      Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Guru BK

      Berdasarkan gambar 4.2. activity diagram yang diusulkan untuk Guru BK diatas terdapat :

        1. Guru BK yang bertindak sebagai admin melakukan Login dengan memasukkan username dan password.
        2. Verifikasi login. Jika username dan password yang diinputkan benar, maka login berhasil dan akan masuk pada tampilan halaman utama, Jika username dan password yang diinputkan salah, maka login gagal dan guru BK harus menginputkan kembali username dan password.
        3. Setelah masuk halaman utama , maka akan terdapat beberapa halaman seperti  Dashboard, data siswa, data kelas ,tata tertib, sanksi, pelanggaran.
        4. Guru BK dapat mengakses seluruh halaman yang terdapat dalam sistem seperti :
      1. Data master siswa : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, menghapus dan view detail data master siswa.
      2. Tata tertib : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, dan menghapus tata tertib.
      3. Sanksi : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, dan menghapus daftar sanksi pelanggaran.
      4. Pelanggaran : pada ini guru BK dapat menginput data pelanggaran dan hapus pelanggaran.

       


      2. Activity Diagram Sistem Usulan Untuk Kepala Sekolah

      Gambar 4.3. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah


      Berdasarkan gambar 4.3. activity diagram yang diusulkan untuk kepala sekolah diatas terdapat :

      1. Kepala Sekolah melakukan Login dengan memasukkan username dan password.
      2. Verifikasi login. Jika username dan password yang diinputkan benar, maka login berhasil dan akan masuk pada tampilan halaman utama .Jika username dan password yang diinputkan salah, maka login gagal dan Kepala Sekolah harus menginputkan kembali username dan password.
      3. Setelah masuk halaman utama. maka akan terdapat beberapa halaman seperti Dashboard dan laporan murid
      4. Kepala Sekolah dapat melihat grafik pelanggaran murid di dashboard
      5. Pada halaman laporan murid  kepala sekolah dapat melihat pelanggaran murid di kategoikan bedasarkan bulan.

       


      Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.4. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru BK

      Berdasarkan gambar 4.4. sequence diagram diatas menjelaskan skenario sebagai berikut :

        1. Guru BK harus melakukan login terlebih dahulu.
        2. Guru BK memasukkan username dan password.
        3. Verifikasi login, jika username dan password yang dimasukkan benar maka login berhasil dan masuk ke halaman utamatetapi jika username dan password yang dimasukkan salah maka login gagal dan harus memasukkan username dan password kembali.
        4. Masuk ke halaman halaman utama.
        5. Guru BK memilih dan menampilkan halaman data siswa.
        6. Guru BK menginputkan data siswa yang melakukan pelanggaran lalu menampilkan data siswa tersebut pada halaman master data siswa.
        7. Guru BK menginputkan data kelas yang melakukan pelanggaran lalu menampilkan data siswa tersebut pada halaman master data kelas.
        8. Guru BK menginputkan tata tertib sesuai dengan peraturan sekolah lalu menampilkan tata tertib tersebut pada halaman tata tertib.
        9. Guru BK menginputkan data sanksi pelanggaran sesuai dengan peraturan tata tertib sekolah.
        10. Guru BK menginputkan data pelanggaran
        11. Guru BK mengklik tombol logout untuk keluar dari sistem.
      1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah

       

      Gambar 4.5. Sequence Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah

      Berdasarkan gambar 4.5. sequence diagram diatas menjelaskan skenario sebagai berikut :

        1. Kepala Sekolah harus melakukan login terlebih dahulu.
        2. Kepala Sekolah memasukkan username dan password.
        3. Verifikasi login, jika username dan password yang dimasukkan benar maka login berhasil dan masuk ke halaman utama tetapi jika username dan password yang dimasukkan salah maka login gagal dan harus memasukkan username dan password kembali.
        4. Masuk ke halaman utama.
        5. Kepala Sekolah memilih halaman dashboard lalu keluar tampilan grafik..
        6. Kepala sekolah memlih halaman laporan murid lalu keluar tampilan halaman laporan keseluruhan data murid yang melakukan pelanggaran, bisa memilih berdasarkan bulan.
        7. Kepala Sekolah mengklik tombol logout untuk keluar dari sistem

       


      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

       

      Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem  Usulan

      Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

       

       

      Dari beberapa poin uraian perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan dapat disimpulkan bahwa :

      1. Proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah masih membutuhkan waktu yang lama.
      2. Sistem yang digunakan untuk mencatat data pelanggaran siswa dan proses perhitungan poin pelanggaran masih dilakukan secara manual
      3. Sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa
      4. Sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
      5. Proses penindaklanjutan terhadap siswa yang melakukan pelanggaran tidak lagi membutuhkan waktu yang lama sehingga pekerjaan guru BK menjadi lebih cepat.
      6. Data siswa yang melakukan pelanggaran disimpan dalam sebuah database sehingga keamanan datanya terjamin.
      7. Menghasilkan laporan yang detail dan akurat perhitungannya.

       

      Rancangan Basis Data

      1. Class Diagram

      Berikut ini adalah class diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang diusulkan :

       

      Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang dipergunakan, isi yang ditersimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang dipergunakan dalam sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

        1. Nama File              : User

           Fungsi                    :  Untuk memasukkan daftar user yang berhak mengakses sistem poin pelanggaran

      Isi                          :  (id_user + nama_lengkap + user_nama + password)

      Media                    : Harddisk

      Primary Key          : id_user

      Panjang Record     : 67

      Tabel 4.2. Tabel User

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_user

      Int

      11

      Berisikan id user

      2

      Nama_lengkap

      Varchar

      25

      Berisikan data nama user

      3

      Username

      Varchar

      11

      Berisikan data

       username

      4

      Password

      Varchar

      20

      Berisikan data password

       

        1. Nama File  : Data Murid

      Fungsi : Untuk memasukkan data siswa yang melakukan pelanggaran

      Isi : (id_murid + nis + nama_murid + alamat_murid + jenis_kelamin + foto_murid + tempat_lahir + tgll_lahir+ id_kelas+ nama_ortu + no_ortu )

      Media : Harddisk

      Primary Key : id_murid

      Panjang Record : 132

      Tabel 4.3 Data Murid

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_murid

      Int

      11

      Berisikan id murid

      2

      Nis

      Bigint

      2

      Berisikan Nis siswa

      3

      Nama_murid

      Varchar

      30

      Berisikan Nama  siswa

      4

      Alamat_murid

      Text

       

      Berisikan data alamat

      5

      Jenis_kelamin

      Varchar

      30

      Berisikan data alamat kampus

      6

      Foto_murid

      Text

       

      Berisikan  data foto murid

      7

      Tempat_lahir

      Varchar

      30

      Berisikan data tempat lahir

      8

      Tgl_lahir

      Date

       

      Berisikan data tgl_lahir

      9

      Id_kelas

      Int

      11

      Berisikan data kelas

      10

      Nama_ortu

       

      Varchar

      13

      Berisikan data nama ortu

      11

      No_ortu

      Varchar

      13

      Berisikan No ortu

       

      1. Nama File  : Kelas

      Fungsi : Untuk memasukkan data kelas

      Isi : (id_kelas + nma_kelas)

      Media : Harddisk

      Primary Key : id_kelas

      Panjang Record : 21

      Tabel 4.4. Kelas

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_kelas

      Int

      11

      Berisikan id user

      2

      Nma_kelas

      Varchar

      10

      Berisikan data nama user

       

      1. Nama File  : Jenis Pelanggaran

      Fungsi : Untuk memasukkan data tata tertib

      Isi : (id_ip + nama_ip + point_ip + status + status_tindakan + kode_tt + format)

      Media : Harddisk

      Primary Key : id_ip

      Panjang Record : 109

                                                   

      Tabel 4.5. Jenis Pelanggaran

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_ip                       

      Int

      11

      Berisikan input tata tertib

      2

      nama_ip

      Varchar

      30

      Berisikan nama tata tertib

      3

      point_ip

      Varchar

      30

      Berisikan point tata tertib

      4

      Status

      Varchar

      15

      Berisikan status aktif/tidak aktif

      5

      status_tindakam

      Int

      1

      Berisikan Tindakan

      6

      kode_tt

      Varchar

      15

      Berisikan  kode tata tertib

      7

      Format

      Varchar

      7

      Berisikan

       

      1. Nama File  : Sanksi

      Fungsi : Untuk memasukkan data sanksi

      Isi : (id_sanksi + nama_sanksi + dari + status_sanksi + sampai)

      Media : Harddisk

      Primary Key : id_sanksi

      Panjang Record : 43

      Tabel 4.6. Sanksi

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_sanksi                

      Int

      11

      Berisikan

      id_sanksi

      2

      nama_sanksi

      Varchar

      25

      Berisikan nama sanksi

      3

      Dari

      Int

      3

      Berisikan Range dari poin

      4

      status_sanksi

      Int

      1

      Berisikan status sanksi

      5

      Sampai

      Int

      3

      Berisikan sampai range sampai point

      1. Nama File  : Pelanggaran Murid

      Fungsi : Untuk memasukkan data pelanggaran murid

      Isi : (id_pm + id_ip + point_pm + id_murid + tgl_pm + id_user + id_kelas + id_sanksi + tindakan + tgl_tindakan)

      Media : Harddisk

      Primary Key : id_pm

      Panjang Record : 88

      Tabel 4.7. Pelanggaran Mrid

      No

      Nama Field

      Tipe Data

      Field Size

      Keterangan

      1

      id_pm

      Int

      11

      Berisikan id_pm

      2

      id_ip

      Int

      11

      Berisikan id_ip

      3

      point_pm

      Int

      11

       Beriikan point_pm

      4

      id_murid

      Int

      11

      Berisikan id_murid

      5

      tgl_pm

      Date

       

      Berisikan tgl_pm

      6

      id_user

      Int

      11

      Berisikan id_user

      7

      id_kelas

      Int

      11

      Berisikan id_kelas

      8

      id_sanksi

      Int

      11

      Berisikan id_sanksi

      9

      Tindakan

       

      Int

      11

      Berisikan id_tindakan

      10

      tgl_tindakan

      Date

      11

      Berisikan tgl_tindakan

       

      Rancangan Program

      1. Tampilan Menu Login

      Gambar 4.7. Tampilan Halaman Login

      Agar dapat masuk kedalam sistem, maka user harus melakukan login terlebih dahulu dengan cara memasukkan username dan password..apa bila salah memasukan  username dan password muncul notifikasi untuk mengulang.

       

      2. Tampilan Halaman Utama dan Dashboard

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman utama pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.8. Tampilan Halaman dashboard

      Halaman utama menampilkan Halaman Dashboard dan  menampilkan menu-menu yang terdapat pada sistem diantaranya yaitu  menu dashboard, data siswa, data kelas, menu tata tertib, menu sanksi, menu pelanggaran dan logout untuk keluar dari sistem.

       

       

       

      1. Tampilan Halaman Master Data Murid

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman master data murid pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.9. Tampilan Halaman master data murid

      Halaman master data siswa berfungsi untuk menampilkan daftar data siswa yang melakukan pelanggaran. Fungsi yang terdapat pada halaman master data siswa yaitu fungsi input, ubah, hapus dan view detail. Fungsi input digunakan untuk menginputkan data siswa yang baru melakukan pelanggaran, fungsi ubah digunakan untuk mengubah data siswa yang telah diinput, dan fungsi hapus digunakan untuk menghapus data siswa dan fungsi view detail untuk melihat data pelanggaran dan point yang didapatkan murid.

      Field-field yang ditampilkan pada halaman master data siswa yaitu no, nis, nama lengkap, jenis kelamin, kelas dan action. Halaman master data siswa juga akan menampilkan nama siswa yang melakukan pelanggaran.

       

       

      4. Tampilan Halaman Input Data Murid

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman input data murid pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.10. Tampilan Halaman Input Data Murid

      Halaman input data siswa berfungsi untuk menginputkan data siswa yang melakukan pelanggaran. Field-field yang diinputkan yaitu nis, nama lengkap, kelas, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, nama oranag tua, no telepon orang tua dan mengupload foto siswa yang melakukan pelangaran.

      Fungsi yang terdapat pada halaman input data siswa yaitu fungsi simpan dan reset. fungsi simpan data digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput oleh admin dan fungsi reset digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput.

       

      5. Tampilan Halaman Master Data Kelas

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman master data kelas pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.11. Tampilan Halaman Master Data Kelas

      Halaman master data kelas berfungsi untuk menampilkan daftar data kelas yang melakukan pelanggaran. Fungsi yang terdapat pada halaman master data kelas yaitu fungsi input dan delete. Fungsi input digunakan untuk menginputkan data kelas murid yang melakukan pelanggaran dan fungsi delete digunakan untuk menghapus data kelas.

      Field-field yang ditampilkan pada halaman master data siswa yaitu no, kelas dan action.

      6. Tampilan Halaman Input Data Kelas

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman input data kelas pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.12. Tampilan Halaman Input Data Kelas

      Halaman input data kelas berfungsi untuk menginputkan data kelas murid yang melakukan pelanggaran. Field-field yang diinputkan yaitu nama kelas..

      Fungsi yang terdapat pada halaman input data siswa yaitu fungsi simpan dan reset. fungsi simpan data digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput oleh admin dan fungsi reset digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput.

      7. Tampilan Halaman Tata Tertib

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman tata terib pada sistem yang diusulkan :

       

       

      Gambar 4.13 Tampilan Halaman Tata tertib

      Halaman input tata tertib berfungsi untuk menginputkan data tata tertib sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah.

      Field-field yang diinput yaitu kode tata tertib, nama tata tertib, point tata tertib, jenis tata tertib dan status. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman input tata tertib yaitu fungsi simpan yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput dan fungsi reset yang digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput.

      Penginputan data tata tertib ini dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin.

      9. Tampilan Halaman Sanksi

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman tata terib pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.15. Tampilan Halaman Sanki

      Halaman sanksi berfungsi untuk menampilkan sanksi-sanksi pelanggaran berdasarkan range poin yang telah ditetapkan oleh sekolah.

      Field-field yang ditampilkan yaitu no, nama tindakan , range point, status dan action. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman sanksi yaitu fungsi input yang digunakan untuk menginputkan data sanksi, fungsi ubah untuk mengubah data sanksi yang telah diinput, fungsi hapus untuk menghapus data sanksi, fungsi show untuk menampilkan jumlah data sesuai dengan yang diinginkan, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya, dan terdapat kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data.

      10. Tampilan Halaman Input Sanksi

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman tata terib pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.16. Tampilan Halaman Input sanksi

      Halaman input sanksi berfungsi untuk menginputkan data tata sanksi sesuai dengan range poin yang telah ditetapkan.

      Field-field yang diinput yaitu jenis tindakan, dari poin, dan sampai poin dan status. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman input sanksi yaitu fungsi simpan yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput, fungsi reset yang digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput.

      Penginputan data sanksi ini dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin.

      11. Tampilan Halaman input pelanggaran

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman pelanggaran pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.17 Tampilan Halaman Input pelanggaran

      Halaman input pelanggaran berfungsi untuk menginputkan data pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Field-field yang terdapat pada halaman ini yaitu nama murid, kelas, tanggal pelanggaran, pelanggaan (point), sanksi (range point).

      fungsi yang terdapat pada halaman input pelanggaran yaitu fungsi simpan yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput, Fungsi fungsi reset yang digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput

      12. Tampilan Halaman Pelanggaran Murid

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman pelanggaran pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.18. Tampilan Halaman pelanggaran

      Halaman pelanggaran berfungsi untuk menampilkan data-data pelanggaran yang dilakukan oleh setiap siswa. Field-field yang ditampilkan yaitu no, nama Lengkap, pelanggaran, point, kelas, tanggal dan action.

      Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman pelanggaran yaitu fungsi input yang digunakan untuk menginputkan data murid yang melakukan pelangaran,fungsi delete untuk menghapus data pelanggaran, fungsi tindak digunakan untuk menindak murid sesuai dengan point yang didapat ditindak dengan sanksi, dengan cara mengklik tindak , jika murid sudah ditindak maka otomatis status tindakan sudah update ke view detail  yang berada di master data murid jika belum ditindak maka status di view detail murid statusnya belum di tindak, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya, kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data.

      Penginputan data pelanggaran ini dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin.

      14.Tampilan Halaman View Detail Murid

      Dibawah ini merupakan tampilan halaman view data murid pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.20. Tampilan Halaman View detail Murid


      Halaman View detail pelanggaran murid berfungsi untuk menampilkan detail pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.  Jadi  Pada halaman ini semua data yang telah diinputkan pada halaman sebelumnya sebelumnya akan di tampilkan semuanya di view detail pelanggaran murid, di view detail pelanggaran murid Field-field yang ditampilkan yaitu biodata murid, no , kode , pelanggaran, point, tanggal tindakan, Status tindakan, total point, sisa point.

       

      13. Tampilan Halaman Laporan Murid

      ini merupakan tampilan halaman Laporan Murid pada sistem yang diusulkan :

      Gambar 4.21. Tampilan Halaman Laporan Murid

      Halaman laporan murid Menampilkan laporan keseluruhan murid yang melakukan pelangaran, Kepala sekolah dapat mlihat berdasarkan bulan

      Menampilkan Field-field kode no, nis, nama lengkap, jenis kelamin, kelas, action. Jika ingin melihat murid beserta biodaata dan pelanggarannya, admin bisa mengklik view detail.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dbutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

      1. Processor        : Intel Core i5
      2. Monitor           : Asus 14”
      3. Mouse              : Ps2
      4. RAM                : 4 GB
      5. HDD               : 500 GB
      6. Keyboard        : Compatible Ps2
      7. Printer             : EPSON

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

      1. Sistem Operasi Windows 10
      2. Microsoft Office 2010
      3. Google Chrome
      4. Mozila Firefox
      5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition
      6. Notepad++ v7.6
      7. Xampp 1.7.4

      Hak Akses

      1. Guru BK sebagai admin dapat mengakses semua halaman pada sistem yaitu halaman utama, data siswa, data kelas ,tata tertib, sanksi, pelanggaran
      2. Kepala sekolah hanya dapat mengakses halaman utama dan laporan

      Testing

      Pengujian Black Box Pada Menu  Login

      Tabel 4.8 Pengujian Login Pada Blackbox  Testing

      .   Pengujian Black Box Pada Menu sanksi

      Tabel 4.9 Pengujian Data Sanksi Pada Blackbox  Testing

      <img src="black1.png"

      Implementasi

      Jadwal Implementasi

      Schedule atau jadwal implementasi berisi waktu yang diperlukan dalam mengoperasikan sistem yang dibuat. Jadwal implementasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

      Tabel 4.10 Jadwal implementasi

      Estimasi Biaya

      Pada sub-bab ini penulis akan menjabarkan rincian biaya yang akan diaplikasikan pada SMKN 2 Tangerang, berikut adalah tabel estimasi biaya yang dibutuhkan :

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

      1. Sistem monitoring pelanggaran  tata tertib yang sedang berjalan saat ini pada SMK Negeri 2 Tangerang masih menggunakan sistem yang konvensional. Hal ini dikarenakan data siswa yang melakukan pelanggaran masih dicatat dalam sebuah buku pelanggaran siswa dan poin pelanggarannya pun masih dihitung secara manual sehingga mengakibatkan sering terlambatnya proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah, selain itu sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa sehingga sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggarannya
      2. Dengan diterapkannya aplikasi Sistem Monitoring Pelanggaran Siswa Berbasis pada SMKN 2 Tangerang, pekerjaan guru BK dalam mencatat data pelanggaran siswa, menghitung total poin pelanggaran, pemberian sanksi kepada siswa dan pembuatan laporan untuk diberikan kepada kepala sekolah menjadi lebih mudah dan cepat.
      3. Dalam merancang sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified Modeling Language (UML) sehingga mendapatkan informasi yang cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan user.

      Saran

      Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem pendataan kearsipan sokumen yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar dapat dicapai hasil yang optimal dan juga bertujuan terhadap kelancaran dalam kegiatan pendataan dibutuhkan :

      1. .Perlu dilakukan pengontrolan dan maintenance secara rutin terhadap sistem perhitungan nilai poin pelanggaran ini guna menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan pada sistem dan dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan pada SMKN 2 Tangerang .
      2. Perlu adanya sosialisasi dan training terhadap aplikasi ini untuk memperkenalkan bagaimana aplikasi dijalankan dan untuk mengoptimalkan sistem ini dalam membantu kinerja guru bimbingan konseling (BK) dalam menyelesaikan pekerjaannya.
      3. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan judul yang sama, diharapkan dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik. Serta dapat menambahkan beberapa fungsi untuk meningkatkan kinerja guru BK seperti memberikan hak akses kepada orangtua atau wali siswa untuk dapat melihat dan mengontrol secara langsung kedisiplinan siswa di sekolah.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Santoso, B. (2018). “Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Proccesing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia LubukLinggau Dengan Metode Clustering”. Jurnal Teknologi Informasi MURA, Vol 9 No. 2, 98- 107.
      2. Nasril, Adri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1-Mei 2016.
      3. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016. “Principles for the definition of design structures”. International Journal of computer integrated manufacturing. Volume 29, 2016 Issue 3. Pages 237-250.
      4. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1.
      5. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
      6. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
      7. Jeperson Hutahaean. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher.
      8. Hutahaean, Japerson . 2015 .Sistem Informasi Manajement Yogyakarta: Deepublish.
      9. Wardani, Nia Sari Ratna. 2015. Pengolahan dan Analisa Pengolahan Data Statistika. Yogyakarta : Deepublish Publisher.
      10. Yanto, Roby. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta : Deepublish Publisher.
      11. Martono, Kartika dan Putri Aulia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT. Vol. 10:2.
      12. Khanna, d..2015." Penerapan sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja". Jurnal CCIT , Vol. 9 No. 1
      13. Palit. V Randi, Yaulie dan Arie. 2015. Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web di Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4, No. 7, 2015
      14. Hidayat, Wahyu, Riri Mahmuriyah, dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
      15. Prastomo, Andi. 2015. "Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. "Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web". Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1:63.
      16. Ariawan, Jesa., dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sispotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015
      17. Maya Amelia. 2016. Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis Sms Gateaway Pada Petani Karet Di Desa Surya Adi Kabupaten Oki Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Informatika Global Vol. 7 No. 1 Issn: 2302-500x
      18. Maulani, Giandari, Kartika Chandra Buana Sejati. 2018. Sistem Informasi Pendaftaran dan Monitoring Pelayanana Jasa Notaris dan PPAT Rosita Yunawasari. STMIK Atma Luhur Pangkalpinang.
      19. 19,0 19,1 Apriyani. 2015. “Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Pengelolaan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Laporan Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
      20. Rifa’I, Muhammad (2016). Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: AR_Ruzz media
      21. Martono, Aris, Al Bahra Ladjamudin dan Mulyati. (2016). "Rancang-Bangun Sistem Data Mart Mutu Nilai Siswa Pada Sekolah Lanjutan Atas (Studi Kasus Sman 2 Kota Tangerang)". Lombok: Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM) Hotel Lombok Raya Mataram
      22. Dzulhaq, Muhammad Iqbal, Sutarman dan Sefti Wulandari. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Simple Additive Weighting di SMK Kusuma Bangsa. Vol. 7 No. 2. ISSN : 2088 – 1762.Jurnal Sisfotek Global: Tangerang.
      23. Wibowo, Nugroho. 2016. Upaya Memperkecil Kesenjangan Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Tuntutan Dunia Industri. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Volume 23, Nomor 1, Mei 2016: 45-50.
      24. Sutrisno, Rohmawati Ningsih. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Akademik Mahasiswa Jurusan Berbasis Web Pada STMIK Prastikom. CERITA, Vol 4 No 2. ISSN : 2461 – 1417.
      25. Utomo, Tatag Abiyoso, Bambang Darmo Yuwono dan Fauzi Janu Amarrohman. 2017. "Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web dan Android untuk Pemilihan Jalur Alternatif Menuju Tempat Pariwisata (Studi Kasus: Kota Wisata Cibubur Dan Jungleland, Kabupaten Bogor)". Semarang: Jurnal Geodesi Undip Vol.6 No.2”.
      26. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
      27. Aini, Q., Irwin, R. H., & Marjayanti, E. (2017). Notifikasi Pembelajaran iLearning Melalui Media Aplikasi iDu dengan Menggunakan E-mail Rinfo. Technomedia Journal, 1(2), 1-12.
      28. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram, 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT (Vol.8 No.2-Januari-2015).
      29. 29,0 29,1 29,2 29,3 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
      30. Chasanah, S. U.(2015). Pemasaran sosial Kesehatan. Deepublish.
      31. Rohman, M. F. (2014). Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
      32. Hidayatullah, Priyanto dan Kawistara, Jauhari, Khairul. 2014. “Pemrograman WEB”. Bandung: BI-Obses
      33. Rahayu, Sri. Yusup, Muhamad dan Sinta, Puspita. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan Menggunakan Framework Yii”. Peguruan Tinggi Raharja: Jurnal CCIT Vol.7 No.2 Oktober .
      34. Madcoms Madiun. 2016 “Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula” Penerbit Andi Yogyakarta.
      35. Kusumo, Ario Suryo. 2016.“ Administrasi SQL Server 2014”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
      36. Gouhar, Arshi. 2017. Database Management System. International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 2, No. 5, May 2017.
      37. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2
      38. Noor, Agustian. 2016. Aplikasi Kisah 25 Nabi dan Rasul Berbasis Android. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains & Informatika Vol. 2, No. 2,
      39. Nampally, Venkatatamangarao. M. Raghavender dan K.R. alaji. 2017. Network Simulator Version 2 for VANET. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2, No. 5, Oktober 2017.
      40. Sidik, Achmad. Lilis dan Diana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 7, No. 2, September 2017
      41. Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhati Khairul K. 2015.Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung.
      42. Walia, Er. Saurabh, Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) Vol.3 No.8.
      43. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jakarta Selatan: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer. Vol. 2, No. 2, E-ISSN: 2527-4864.
      44. Jan, Syed Roohullah, Syed Tauhid Ullah Shah, Zia Ullah Johar, Yasin Shah dan Fazlullah Khan. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research In Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2, Print ISSN: 2395-1990 Online ISSN: 2394-4099
      45. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
      46. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
      47. Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol.9 No.2, Januari 2016 ISSN: 1978-8282
      48. Kasih, Patmi dan Yuni Lestari. 2015. “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: SMK N 1 Tanah Grogot-Kaltim)”. Jurnal Nusantara of Engineering. Universitas Nusantara PGRI Kediri . Vol.2 No.1,2015.
      49. Putri, Ellen Ershinta dan Aziz Ahmadi. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Poin Pelanggaran Dan Prestasi Siswa Berbasis Sms Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan”. IJNS–Indonesian Journal on Networking and Security. Universitas Yudharta Pasuruan – Vol.4 No. 1, Januari 2015.
      50. Nastiti. Rifqia Sandra. 2015. “Sistem Informasi Pelanggaran Siswa Berbasis Web Pada SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara”. Laporan Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta .
      51. Wahyudi Rizi dan Aprilita Dwi Aristia (2017) “Aplikasi Pengolahan Data Pelanggaran Siswa Pada SMK Yayasan Pendidikan Teknologi 1 Purbaingga Terintegrasi Denga SMS Gatewa,” Program Suda Sistem Informasi.STMIK Amikom Purwokerto.
      52. Noemi dan Reyes (2015),“Monitoring the Students Discipline through the Implementation of LAN – Based Information System for College of Information and Communications Technology”