SI1422481066

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
   
Rektor
   
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
   
Universitas Raharja
   
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
   
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
   
(Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
   
NIP : 000603
   
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Hendra Kusumah, S.Kom., M.T.I)
   
(M. Ifran Sanni, S.H., M.H., M.M)
NID :14017
   
NID : 08165




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO


Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020


Afri Achmadi
NIM : 1422481066
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat, menjadikan aktivitas manusia perlahan-lahan mulai beralih dari sistem yang dilakukan secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini yang akan mulai diterapkan pada PT Mekarjaya Gemarubberindo, yang mana setelah melalui analisa ditemukan beberapa kelemahan pada sistem yang saat ini sedang berjalan diantaranya yaitu dalam pelaksanaan proses pelaporan data hasil produksi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form kertas, hal ini tentunya sangat beresiko dalam hal keamanan data. Dengan adanya kelemahan tersebut, maka perlu diusulkan untuk adanya suatu perancangan sistem pelaporan hasil produksi di PT Mekarjaya Gemarubberindo, yang bertujuan untuk mempermudah User dalam melakukan pelaporan data hasil produksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pengumpulan Data yang terdiri dari Metode Observasi, Metode Wawancara, dan Metode Studi Pustaka. Metode analisa yang dilakukan yaitu menggunakan metode analisa SWOT serta menggunakan metode perancangan UML (Unifield Modelling Language) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagaram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP (Hypertext Prepocessor), Dengan diusulkannya perancangan sistem pelaporan data hasil produksi di PT Mekarjaya Gemarubberindo diharapkan dapat memberikan solusi bagi User dalam melakukan proses pengolahan data laporan hasil produksi sehingga pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: Sistem, Produksi, Laporan

ABSTRACT


The development of information technology that is developing increasingly rapidly, making human activity slowly begin to shift from a system that is done manually to a computerized system as a whole. This will begin to be applied to PT Mekarjaya Gemarubberindo, which after analyzing found several weaknesses in the current system including the implementation of the reporting process of production data is still done manually using paper forms, this is certainly very risky in data security matters. With these weaknesses, it is necessary to propose the existence of a production reporting system design at PT Mekarjaya Gemarubberindo, which aims to facilitate the User in reporting production data. This study uses a data collection research method consisting of the Observation Method, Interview Method, and Literature Study Method. The analysis method used is using the SWOT analysis method and using the UML (Unifield Modeling Language) design method consisting of Use Case Diagrams, Activity Diagrams, Sequence Diagrams, and Class Diagrams. The programming language used is PHP (Hypertext Prepocessor), With the proposed design of a reporting system of production data at PT Mekarjaya Gemarubberindo is expected to provide a solution for Users in processing the data processing of production reports so that work can be more effective and efficient.

Keywords: System, Production, Report.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ”PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.,selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja Tangerang.
  4. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom.,M.T.I. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak M.Ifran Sanni, S.H., M.H., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Ilham Kharisma selaku Supervisor Produksi dan pembimbing dari PT Mekarjaya Gemarubberindo yang telah memberikan kesempatan, informasi dan penjelasan penulisan dalam pengambilan data selama melalukan penelitian.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Univesitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa,dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Untuk teman terbaik Arditono, Puthut Hari Murtti, Achmad Wais, Yoga Anggi Pradana, Muhamad Zaelani, Muhammad Setiawan dan teman-teman Universitas Raharja lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020




(Afri Achmadi)
NIM : 1422481066
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan
  5. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Usulan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram PPC
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram QC
  9. Gambar 4.5 Class Diagram
  10. Gambar 4.6 Prototype Login
  11. Gambar 4.7 Prototype Dashboard
  12. Gambar 4.8 Prototype Item Barang
  13. Gambar 4.9 Prototype Data Customer
  14. Gambar 4.10 Prototype Tambah Item Barang
  15. Gambar 4.11 Prototype Tambah Data Customer
  16. Gambar 4.12 Halaman Menu Login
  17. Gambar 4.13 Halaman Dashboard
  18. Gambar 4.14 Halaman Purchase Order
  19. Gambar 4.15 Halaman Quality Control
  20. Gambar 4.16 Halaman Item Barang
  21. Gambar 4.17 Halaman Data Customer
  22. Gambar 4.18 Halaman Report PO List
  23. Gambar 4.19 Halaman Report PO Range
  24. Gambar 4.20 Halaman Report PO Daily
  25. Gambar 4.21 Halaman Dashboard Setting

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Final
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2 Basis Data Purchase Order
  7. Tabel 4.3 Basis Data User
  8. Tabel 4.4 Basis Data Quality Control
  9. Tabel 4.5 Basis Data Item Barang
  10. Tabel 4.6 Basis Data Customer
  11. Tabel 4.7 Daftar Pengujian
  12. Tabel 4.8 Pengujian Login
  13. Tabel 4.9 Pengujian Registrasi Account User
  14. Tabel 4.10 Pengujian Transaksi Pembuatan PO
  15. Tabel 4.11 Pengujian Transaksi Input Hasil QC
  16. Tabel 4.12 Pengujian Pencarian Laporan
  17. Tabel 4.13 Time Schedule
  18. Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Mekarjaya Gemarubberindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur spare part kendaraan roda dua. PT. Mekarjaya Gemarubberindo mempunyai jenis barang yang berbeda-beda. Di lain pihak, pengembangan sumber daya manusia akan tetap menjadi perhatian bagi pihak PT. Mekarjaya Gemarubberindo, karena PT. Mekarjaya Gemarubberindo percaya bahwa mutu sumber daya manusia yang tinggi akan menghasilkan kreatifitas dan inovasi dalam menghasilkan jenis barang, menyediakan produk yang berkualitas dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik.

Pada PT. Mekarjaya Gemarubberindo yang dilakukan oleh bagian produksi masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih menggunakan kertas dan tidak bisa melakukan penginputan laporan hasil produksi di hari yang sama karena lapoan hasil produksi di catat di form hasil produksi menggunakan kertas. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengolah data dan penyimpanannya masih kurang aman serta kurang tertata dengan baik karena tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi bertumpuk diatas meja. Sehingga laporan hasil produksi bisa hilang dan bisa tercampur dengan laporan hasil produksi yang sudah di input.

Di era teknologi informasi seperti saat ini, peranan computer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik instansi maupun perusahaan. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat akurat. Terbukti dengan banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan computer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah perusahaan PT. Mekarjaya Gemarubberindo.

Awal mulanya computer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghitung yang kemudian pada perkembangannya menjadi sebuah alat kerja yang efesien untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi, sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja sebuah instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

Pada suatu instasi kerja, yang didalamnya terdapat bagian sistem laporan hasil produksi yang menangani suatu proses penyimpanan data hasil produksi pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berkaitan dengan data.

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses laporan hasil produksi tersebut, maka diperlukan suatu sistem laporan hasil produksi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas yaitu seperti proses pencarian yang memakan waktu lama, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang dapat melandasi penulis untuk mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT. MEKARJAYA GEMARUBBERINDO”

Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pelaporan data hasil produksi yang sedang berjalan pada PT. Mekarjaya Gemarubberindo ?
  2. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mudah, cepat dan akurat saat digunakan sehingga mampu membantu perusahaan ?
  3. Kendala apa saja yang dihadapi saat ini dalam pembuatan laporan hasil produksi ?

Ruang Lingkup Penelitian

PT. Mekarjaya Gemarubberindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang mempunyai berbagai jenis barang yang berbeda-beda. Dimana dalam penulisan skripsi ini penulis hanya membatasi pada :

  1. Penelitian ini hanya membahas bagaimana proses pelaporan data hasil produksi.
  2. Penelitian ini hanya menangani proses pembuatan PO, pendataan, pencarian, membuat laporan dan mengolah laporan hasil produksi.
  3. Penelitian ini hanya menangani pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan laporan hasil produksi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini harus jelas dan tegas karena penelitian sebagai indikasi kearah mana data dan informasi yang akan dicapai melalui penelitian itu berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penulisan ini adalah untuk :

  1. Agar semua data-data yang berhubungan dengan proses laporan hasil produksi tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan, dan dapat meminimalisir kehilangan data laporan hasil produksi.
  2. Untuk menganalisis dan merancang sistem informasi yang dapat menyelesaikan atau meminimalkan kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem yang berjalan.
  3. Untuk membantu bagian produksi agar lebih mudah dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi mengenai data-data laporan hasil produksi yang lama apabila dibutuhkan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Memudahkan proses penyimpanan seluruh data laporan hasil produksi, agar semua data-data tersebut lebih tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan , dan dapat meminimalisir kehilangan data-data laporan hasil produksi.
  2. Memudahkan bagian produksi melakukan seluruh kegiatan pengolahan data laporan hasil produksi, sehingga tidak menganggu aktifitas pada bagian produksi.
  3. Memberikan kemudahan pada bagian produksi dalam pengolahan data laporan hasil produksi dan memberikan kemudahan dalam melihat laporan hasil produksi pada bagian produksi.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilapangan kerja yang bertempat di PT. Mekarjaya Gemarubberindo yang beralamat di Jl. Raya Serang Km.19 Cikupa, Tangerang. Observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja dan mengamati sistem yang berjalan.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode ini di lakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan salah satu kepala produksi yang bernama Bapak Ilham Kusuma untuk mengambil data-data yang dibutuhkan, khususnya dalam pengembangan aplikasi tersebut di PT. Mekarjaya Gemarubberindo.

  5. Metode Study Pustaka (Library Research)
  6. Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan skripsi yang bersumber dari berbagai buku Analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Setelah melakukan metode pengumpulan data, metode analisa sistem merupakan salah satu bagian yang terpenting dari sebuah penelitian untuk dilakukan. Metode analisa sistem yang dipakai disini adalah metode analisa SWOT. Hasil dari analisa SWOT dijabarkan kedalam bentuk Requitment (Kebutuhan) yang terangkum dalam Elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi . terdapat dua tinjauan dalam menyusun elisitasi yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non-fungsional sistem.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Tujuan perancangan SDLC untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru. Keunggulan metode SDLC yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum di implementasikan.

Pemilihan metode SDLC didasarkan pada beberapa hal berikut yaitu untuk meningkatkan proses dalam pengolahan data laporan hasil produksi, mengurangi kesalahan saat pengkodean, fitur-fitur yang tidak digunakan di nonaktifkan secara default, dan terdapat diagram yang menunjukkan manfaat substansial dari tahap design yang mana dapat digunakan untuk merancang seluruh tampilan dan mendokumentasikannya. Dalam pelaksanaa SDLC dibagi dalam empat tahapan utama yaitu :

  1. Planning
  2. Planning merupakan proses perencenaan sistem yang akan dibuat yaitu berupa identifikasi kebutuhan sistem (system request) dan juga perencanaan pengerjaan proyek.

  3. Analisis
  4. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah untuk mengindentifikasi input, output mapun proses yang diperlukan oleh sistem (system requirement) yang beerfokus pada apa yang dilakukan oleh sistem secara fungsional maupun nonfungsional. Untuk membantu dalam melakukan analisis maka digunakan beberapa diagram antara lain :

    1. Diagram aktifitas (Activity Diagram)
    2. Use Case Diagram
    3. Sequence Diagram
  5. Perancangan
  6. Dalam skripsi ini, metode perncangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menetukan , visualisasi mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peniliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan Framework Codeigniter (CI) serta database yang digunakan adalah Mysql. Lalu beberapa software penunjang lainnya yaitu Windows 7 sebagai sistem operasi, Google Chrome sebagai browser, XAMPP sebagai web server, Notepad++, Sublime sebagai text editor.

  7. Implementasi
  8. Tahapan implementasi adalah tahapan dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi sebuah kode program yang siap untuk dioperasikan.

Metode Testing

Dalam proses pengujian sistem pelaporan data hasil produksi pada PT. Mekarjaya Gemarubberindo, penulis menggunakan metode blackbox testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa seperti security.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini ,maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan saat ini,

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian atau gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, tata laksana sistem yang sedang berjalan, rancangan prosedur sistem yang sedang berjalan, analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem pelaporan data hasil produksi pada PT Mekarjaya Gemarubberindo, konfigurasi sistem usulan, testing, dan evaluasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang kesimpulan-kesimpulan dan juga saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu hal yang paling sering digunakan dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain seperti pendidikan dan pelayanan masyarakat. Dan tidak hanya digunakan dalam sebuah instansi, tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas dari sebuah sistem baik itu dalam kegiatan belajar mengajar, jual beli di pasar ataupun bekerja pada suatu perusahaan. Pada bidang teknologi saat ini, sistem terus-menerus diperbarui, diolah dan dimodifikasi menjadi lebih baik dan berkembang secara signifikan dan lebih presisi agar semakin memudahkan pekerjaan manusia. Akan tetapi semakin berkembangnya sistem jutru berbanding terbalik dengan pemahaman manusia akan definisi sistem tersebut, banyak dari kita masih bingung jika diminta menjelaskan definisi dari sistem. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi sistem tersebut, pendapat dari para ahli tentang definisi sistem, yaitu :

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2014:3)[1], “Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan” Menurut Wina Sanjaya dalam buku Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (2015:2)[2], “Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014:29)[3] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki katerkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”. Menurut Jogiyanto dalam Japerson Hutahaean (2015:1)[4], “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang – orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen - komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Karakteristik Sistem

Gambaran umum sebuah sistem adalah IPO (Input, Process, Output). Hal ini juga merupakan sebuah konsep dari sistem secara sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki sebuah masukan (input), data yang diolah (process) dan keluaran berbentuk informasi (output). Sistem juga memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem. Berikut karakteristik sistem menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2014:35), yaitu:

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas (bondary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (environoments)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung (interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan Sistem (Input System) Masukan merupakan komponen sisten, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
  10. Pengolahan (Processing)
  11. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama dalam mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  12. Keluaran (Output)
  13. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasikan bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  14. Sasaran (Objektif) dan tujuan (GoaI)
  15. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  16. Kendali (control)
  17. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sama sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  18. Umpan balik (feed back)
  19. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5-7) terbagi menjadi beberapa sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Sistem Alamiah (Natural System)
  2. Sistem alamiah merupakan sistem yang muncul secara alami tanpa campur tangan dari manusia.

  3. Sistem Tiruan (Artificial System) Sistem tiruan merupakan sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.
  4. Sistem Deterministik (Deterministic system)
  5. Sistem deterministic merupakan sistem yang perjalanannya dapat diramalkan sebelum terlaksana.

  6. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
  7. Sistem probabilistik merupakan sistem yang hanya dapat dilacak menggunakan nilai distribusi probabilitas, sebab selalu terdapat nilai ketidakpastian yang sesungguhnya pada setiap waktu.

  8. Sistem Tertutup (Closed System)
  9. Sistem tertutup merupakan yang tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya atau dari lingkungannya, sebab tidak menggunakan input dari lingkungannya maka output yang dihasilkan tidak bertalian pula dengan lingkungannya.

  10. Sistem terbuka (Opened System)
  11. Sistem terbuka merupakan sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya, sehingga keluarannya (output) berkaitan dengan lingkungannya juga.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Drs. Jhon J. Longkutoy (dalam Sutabri,2016:18) berpendapat bahwa istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol, yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Jelasnya data data itu dapat berupa apa saja dan dapat dotemui dimana saja. Kemudian kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relative) di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis (Indrajani,2014:2). Sedangkan menurut Suprihadi, dkk. dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”.

Beberapa pendapat diatas, maka data merupakan bukti nyata yang tertuang dalam tulisan yang bersumber dari observasi maupun dari hasil sebuah keputusan sebagai perwakilan objek yang dimaksud.

Definisi Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75) mengatakan bahwa, “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.”

Menurut Deni Darmawan (2013:21) dalam bukunya Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.”

Menurut Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya (2014:9), mengatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas bahwa informasi adalah suatu data yang telah di olah sehingga memiliki suatu arti bagi orang lain yang membutuhkan yang mana dapat digunakan dalam melakukan pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas Suatu informasi sangat mempengaruhi kualitas informasi untuk menjadikan informasi menjadi lebih baik. menurut Jogiyanto (2014:11) kualitas informasi dipengaruhi oleh 5 hal, yaitu :

  1. Relavan (Relavancy)
  2. Dalam relavan ini merupakan seberapa jauh tingkat relavansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas dapat mampu menunjukan kebenaran kejadian yang terjadi.

  3. Akurat (Accuracy)
  4. Dikatakannya suatu sistem yaitu dengan menghasilkan data informasi yang akurat, seluruh pesan yang ada didalamnya benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap dengan apa yang diinginkan oleh user.

  5. Tepat Waktu (Timeliness)
  6. Dengan melakukan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

  7. Ekonomis (Economy)
  8. informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

  9. Efisien (Efficiency)
  10. Informasi yang berkualitas harus mempunyai sifat efisien yang memiliki kalimat sederhana tidak berbelit-belit ataupun puitis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

  11. Dapat dipercaya (Reliability)
  12. Informasi yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannnya.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2014:11) Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika mempunyai manfaat yang efektif dan mempunyai nilai yang dapat diukur seberapa akuratnya suatu informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses keputusan tentang sesuatu keadaan.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Deni Darmawan (2013:21) dalam bukunya, “Teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.”

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:52) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi merupakan informasi yang strategi untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu alat atau teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan proses pengolahan data, yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi yang berkualitas.

Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi memacu sutau cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Teknologi informasi mengalami perkembangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusdiana dan Irfan (2014:57), yaitu: Menjelang peralihan abad sekarang ini, manusia cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi karena tahapan ekonomi yang berdasarkan pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). dalam hal ini, telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).

Kemajuan teknologi pada masa mendatang atau pada era globalisasi, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Teknologi informasi banyak berperan dalam pendidikan (e-education). Dengan adanya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja. Hal tersebut sudah mulai banyak digunakan oleh beberapa negara yang memiliki kecanggihan teknologi salah satunya Amerika Serikat dalam penggunaan metode web baseddistance learnig.

Sistem informasi secara keseluruhan tidak hanya terdapat dalam sistem informasi manajemen, karena tidak semua informasi dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap kedalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada diluar sistem komputer.

Penggunaan Teknologi Informasi

Berdasarkan buku Sistem Informasi Manajemen, karangan Rusdiana dan Irfan (2014:59), manusia sebagai manusia sosial mebutuhkan komunikasi diantara sesamanya agar dapat saling berhubungan. Oleh karena itu, manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk saling berhubungan. Alat dan sistem komunikasi yang diciptakan manusia tersebut kemudian disebut teknologi informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi analisa sistem menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), ”Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya”.

Menurut Mulyadi dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Berdasarkan pengetian analisa sistem dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses mengidentifikasi suatu permasalahan untuk menghasilkan dokumen atau informasi yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut.

Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185), Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
  3. Identifikasi kebutuhan sistem.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk Dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117) Adapun fungsi analisa adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa :

  1. Pengertian Analisa Masukan Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.
  2. Pengertian Analisa Proses Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.
  3. Pengertian Analisa Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan implementasi dari analisa sistem yang telah dilakukan baik berupa rancangan dari tahap awal maupun pengembangan terhadap sebuah sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Hal ini dipertegas oleh pendapat Sugianto (dalam Zohrahayati, 2013:28) yang menyatakan bahwa perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.

Menurut Henderi dalam Puspito Rini, dkk (2016:76), “Perancangan sistem atau desain sistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen – elemen sistem yang ingin diterapkan diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), “Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaiman cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancangan sistem bergerak dari input menuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

Menurut Alison McKey, dkk dalam International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an inportant early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. (Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu gambaran dari berbagai elemen yang diimplementasikan untuk kesatuan sistem yang utuh.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2013:228), Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem terperinci).

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap – tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci.
  2. Analisa bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  3. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem.
  4. Analisis harus mengindentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  5. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.
  6. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
  7. Memilih konfigurasi terbaik
  8. Menyiapkan usulan implementasi
  9. Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  10. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database merupakan layout dari tempat penyimpanan sekumpulan data yang berisikan banyak informasi mengenai suatu project yang disimpan dalam komputer pada sebuah sistem. Pendapat tersebut dipertegas oleh Nandari dan Sukadi dalam Jurnal IJNS Vol.3 (2014:43) yang mengatakan bahwa database adalah sekumpulan data yang berisikan informasi mengenai satu atau beberapa project.

Menurut Michael A.Cortez, dkk. dalam International Journal Of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6(2) (2015:1143) “ A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and update. In one view, database can be classified according to type of content: bibliographic, full-text, numeric, and images”. Sementara itu menurut Warnars (dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1, 2014:84) juga menyatakan bahwa database baik dalam bentuk databse terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis.

Kriteria Database

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan sebelumnya , dapat disimpulkan bahwa databse memiliki kriteria penting, yaitu (Rusdiana dan Irfan, 2014:304) :

  1. Bersifat data oriented, dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah: Menurut Yasin dalam Henny Destiana (2014:34), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”. Menurut Yusuf, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:27), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Rosa Ariani dan M. Shalahuddin (2013:133), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.

Menurut Fergus. U. Onu dan Chinelo. V. Umekuka dalam International Journal of Computer Application Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506), “A UML is a standard modelling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. ( UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem di bawah desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, node-node UML dihubungkan dengan edge (flows) yang mewakili elemen-elemen model sistem. UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti kasus penggunaan yang ditulis sebagai teks).

Menurut Sparx S yang dikutip oleh K.P. Jayant dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 4 Issue. 2 (2014:148), “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak).

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut adalah beberapa definisi dari jenis – jenis diagram yang akan digunakan, yaitu :

  1. Use Case Diagram
  2. Menurut Carina Titus in International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) , “Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. (Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem). Menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491), “ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

  3. Class Diagram
  4. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas.

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

  7. Activity Diagram
  8. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram dalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk mneganalisa proses”.Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166) “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puspito Rini, Puput, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti (2016:64) , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangansistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi Tahap II
  3. Elisitasi Tahap III
  4. Final Draft Elisitasi

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disaggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (Penting).
    2. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    3. “D” pada MDI itu artinya Desirable.
    4. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. “I” pada MDI itu artinya Inessential.
    6. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Laporan

Definisi Laporan

Menurut M. Khalfani (2012:106) menyatakan bahwa, “Laporan adalah cara penulis menyampaikan informasi tentang sesuatu kepada seseorang atau instansi.

Sementara itu menurut M. Miftah Fauzi S.Pd, (2014:171) “Laporan merupakan segala sesuatu yang dilaporkan dari seseorang atau suatu badan hukum sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penelitian menyimpulkan bahwa Laporan adalah suatu proses penyampaian informasi terhadap seseorang atau sebuah instansi suatu badan hukum.

Jenis-Jenis Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:251), Jenis-jenis laporan :

  1. Laporan Ilmiah
  2. Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati.

  3. Laporan Teknis
  4. Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu data oby ektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah, tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol sehinggayang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan dari si pelapor (perseorangan, tim, badan atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan.

Fungsi Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:250), Tujuan laporan :

  1. Mengenal pasti masalah.
  2. Memberikan maklumat dan fakta.
  3. Mencadangkan penyelesaian.
  4. Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan.
  5. Membuat kesimpulan
  6. Menilai sesuatu penyelidikan atau aktivitas.
  7. Membuat record sesuatu peristiwa.
  8. Menganalisi aktiviti perniagaan.
  9. Mensintesis sesuatu pelan tindakan
  10. Menguraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dan lain-lain.

Manfaat Laporan

<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rama dan Jones (2008:251) Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :

  1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
  2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
  3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
  4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Ciri-ciri Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:253), Ciri-ciri laporan :

  1. Ringkas
  2. Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

  3. Lengkap
  4. Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

  5. Logis
  6. Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

  7. Sistematis
  8. Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Menurut Heizer dan Render (2004), produksi adalah aktifitas yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui adanya pengubahan input menjadi output. Sedangkan Assauri (2008), menyatakan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi luaran (output).Secara umum sistem produksi dapat didefinisikan kedalam tiga sistem utama dalam kegiatan menghasilkan produk berupa barang (Assauri, 2008) :

  1. Proses produksi yang kontinu (Continuous Production)
  2. Dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandarisasi.

  3. Proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Production) Dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan pada produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dapat bersifat lebih luwes (flexible) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
  4. Proses produksi yang bersifat proyek (Project Process)
  5. Dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.

Menurut Rosnani Ginting (2007:5), “Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa”. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi dan sebagainya.

Jenis-Jenis Produksi

Menurut Dewi rossalia, dkk (2015:190) menyatakan bahwa jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi 6 bidang, yaitu :

  1. Ekstraktif
  2. Merupakan kegiatan memungut langsung dari alam, seperti pertambangan, perikanan laut.

  3. Agrarian
  4. Merupakan kegiatan mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan. Seperi pertanian dan perternakan.

  5. Industry
  6. Meliputi pengolahan, perakitan, kerajinan bahan mentah diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi perakitan mobil, usaha perbengkelan, pabrik makana dan minuman. Pariwisata diindonesia termasuk industri, karena kegiatan itu dianggap sebagai pengolahan onyek-obyek pariwisata untuk mendapatkan penghasilan bagi Negara.

  7. Perdagangan
  8. Pengertian perdagangan mencakup kegiatan membeli untuk kemudian dijual. Misal pedagang membeli hasil pertanian dari desa untuk kemudian diekspor ke luar negri untuk kemudian dijual didalam negeri.

  9. Transportasi/Pengangkutan
  10. Merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh : pengangkutan darat, laut dan udara.

  11. Jasa
  12. Produksi jasa adalah kegiatan penyajian sarana jasa, seperti pergudangan, perbankan, asuransi, perhotelan, travel biro,. Yang dihasilkan sector jasa bukanlah barang-barang, tetapi sarana, sarana adalah kebutuhan untuk menunjang bidang produksi lainnya.

Fungsi Produksi

Menurut Iswardono (2004:10), fungsi produksi membatasi pencapaian profit maksimum kaena keterbatsan teknologi dan pasar dimana hal ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output. Hubungan antara input dengan output dan output dengan output menjadi karakteristik dari fungsi produksi tergantung pada Teknik produksi yang digunakan. Pada umumnya semakin maju teknologi yang digunakan maka akan semakin meningkat ouput yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2016:197) mengatakan analisa SWOT atau analisis TOWS merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Sementara menurut Osita dalam International Journal of Innovative and Applied Research (2014:23), “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project".

Tahap-tahap Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2016:81), proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT perlu melalui tahapan sebagi berikut :

  1. Tahap pengambilan data, yaitu evaluasi factor internal dan eksternal.
  2. Tahapan analisis, yaitu pembuatan matriks internal matriks SWOT.
  3. Tahap pengambilan keputusan adalah tahapan pembuatan matriks internal dan eksternal.

Manfaat Analisa SWOT

Tujuan dan manfaat analisis SWOT menurut Faruqi (2016:2) adalah untuk memadukan 4 faktor atau komosisi secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths), mengatasi kelemahan (weaknesess), menemukan peluang (opportunities) dan strategi menghadapi beragam ancaman (threats).

Ketika teknik ini dapat dijalankan secara tepat dengan menggabungkan keempat elemen tersebut maka kesempurnaan dalam meraih visi dan misi program yang direncanakan tentunya akan berjalan lebih baik dengan hasil yang optimal.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho dalam jurnal Informasi Sistem Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 yang dikutip kembali oleh Syukri Ali dan Arisandy Ambarita bahwa “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu lagi bingung untuk melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP”. Dikutip oleh Zaldy Samudra dalam jurnal yang berjudul Aplikasi Delivery Makanan Berbasis Web Di Area Telkom University Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 bahwa “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah tool berbasis open source yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Walia, dkk. dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing Vol. 3 No. 8 (2014:29), “MySQL is a relational database system. It can store bits of information in separate tables and link those tables together. Each table consists of separate fields, which represent each bit of information”. Sementara Raharjo (2016:424) mengatakan bahwa dalam MySQL, root merupakan pengguna (user) dengan hak akses paling tinggi. Semua kegiatan administrasi database di dalam MySQL dapat dilakukan oleh root.

Selain itu menurut B. Dipina, dkk. dalam International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387), “MySQL is a popular open-source relational database management system (RDBMS) that is distributed, developed, and supported by Oracle Corporation. The relational systems like, MySQL stores data in tabular form and uses structured query language (SQL) for accessing of data”.

Keistimewaan MySQL

Menurut Watung,dkk. dalam E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 3 No. 1 (2014:2) yang menyatakan bahwa MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.
  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  1. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  2. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain-lain.
  3. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
  4. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
  5. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
  6. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
  7. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
  8. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  9. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  10. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemrograman PHP pada tahun 1995 yang pada masa itu masih di kenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan (Rahayu dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1, 2015:53).

Sementara itu menurut Mishra dalam International Journal of Scientific and Technology Research Vol. 3 No. 7 (2014:331), “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) is an open source general-purpose scripting language that is specifically suited for web development and can be embedded into HTML”.

Konsep Dasar CodeIgniter

Definisi CodeIgniter

<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Raharjo (2015:3), “CodeIgniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.” Sementara itu Parlika, dkk. (2017), berpendapat bahwa CodeIgniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan oleh script pemrograman web PHP (Hypertext Preprocessor) dalam mengembangkan sistem informasi web dinamis dengan dasar kerja CRUD (Create, Read, Update, Delete).

Keunggulan CodeIgniter

<p style="text-indent: 0.5in;">Terdapat beberapa hal yang dijadikan alasan untuk menggunakan framework CodeIgniter dengan beberapa keunggulan, yaitu (Mahdia,2013:166):

  1. Gratis
  2. Berjalan di PHP versi 4 dan 5
  3. Ringan dan Cepat
  4. Fitur / Pustaka Lengkap
  5. Menggunakan Metode MVC (Model View Controller)

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Prototipe adalah suatu proses dalam membangun sebuah model yang menunjukkan fitur dari produk yang diusulkan, layanan atau sistem (Husni, 2016:4).

Sementara itu Aryani, dkk.(2017:38) berpendapat bahwa prototipe merupakan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Menurut Rizaldi (2014:31), kelebihan dan kekurangan prototipe adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan Prototipe
    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user.
    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.
    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototipe.
  2. Kekurangan Prototipe
    1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.
    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping
    3. lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Testing

Menurut Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:32), “Pengujian software adalah satu elemen dari sebuah topik yang lebih luas yang sering diartikan sebagai verifikasi dan validasi (V&V). Verifikasi: menunjuk kepada kumpulan aktifitas yang memastikan bahwa software telah mengimplementasi sebuah fungsi spesifik. Validasi: menunjuk kepada sebuah kumpulan berbeda dari aktivitas yang memastikan bahwa software yang telah dibangun dapat ditelusuri terhadap kebutuhan customer”.

Sementara menurut Yadav, dkk. dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 4 No. 2 (2013:306), “Software testing is a process of finding errors or bug in the software or program and it involves any activity & evaluating an attribute or capabilities of a program or system or software and determining that it meets its required results”.

Definisi Black Box Testing

Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177).

Selain itu menurut Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683), “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing.”

Literatur Review

Menurut Maulani, dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231), “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”. Adapun literature review yang peneliti ambil sebagai landasan awal ataupun pendukung dari kegiatan penelitian.

Sumber Literature Review

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto, Setia Wardani, dan Wibawa (2016), Universitas PGRI Yogyakarta, yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Produksi Unit Painting & Packaging Cv. Karya Hidup Sentosa Berbasis Web”. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode observasi langsung. Tujuannya adalah sistem yang dibuat dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang baik karena sistem sebelum di implementasikan sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan terlebih dahulu.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hana Busyrol (2010), Universitas Negeri Semarang, yang berjudul “Aplikasi Pengolahan dan Pelaporan Data Hasil Produksi Kertas NCR di PT Pura Barutama Unit Coating Kudus”. Penelitian ini mengenai sistem yang berjalan di PT Pura Barutama yang masih menggunakan program Ms. Word dan Ms. Excel untuk melakukan pengolahan dan pelaporan data laporan hasil produksi kertas NCR, sehingga perlu adanya suatu aplikasi tambahan yang dapat membantu proses tersebut menjadi lebih cepat dan praktis. Tujuannya adalah membuat model aplikasi yang tepat untuk mengolah dan melaporakan data hasil produksi.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Priskila Christine Rahayu, Natalia Hartono, Nugroho Darmawan Indraputra (2017), Universitas Pelita Harapan. Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Produksi Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan Metode SDLC”. Penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle). Tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan laporan hasil produksi dan dapat menyederhanakan persiapan laporan produksi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Yudhi Yanuar (2016), Universitas Telkom Bandung, dengan judul “Aplikasi Berbasis Web Untuk Pengelolaan Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi Kasus Pada Ukm Donat Bebek, Bandung)”. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall dimana sistem yang dibangun dapat menghitung EOQ yang diperlukan untuk melakukan pembelian bahan baku. Tujuannya adalah sistem dapat menghitung stock persediaan barang dalam gudang sebelum pihak marketing melakukan penjualan .
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Billy Radiant Victor Imbar dari Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2011 dengan judul "Pembuatan Sistem informasi Pembelian, Penjualan, dan Produksi dengan Penjadwalan Mesin Produksi". Menjelaskan tentang tentang pentingnya sistem produksi yang telah terkomputerisasi yang dapat meningkatkan efisiensi di pabrik, terutama proses penjadwalan mesin produksi yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam aktivitas produksi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nilo Legowo dari Universitas Binus pada tahun 2012 dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Produksi Pada Perusahaan Yang Memproduksi Acrylic”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah monitor proses produksi, meminimalisirnya human error pada proses produksi, mengotomasi proses transaksi yang ada, memperjelas pembagian tugas pada monitoring produksi pada perusahaan. Setiap proses produksi mulai dari project order, sales order, material release, production, assembly, dan delivery order dapat dipantau dengan cepat sehingga laporan kegiatan proses produksi dapat dibuat lebih sistematis dan jelas.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Prasetyo dari STMIK Raharja pada tahun 2013 dengan judul “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”. PT Gajah Tunggal Tbk yang bergerak dalam pembuatan compound masiih menggunakan Ms. Word dan Ms. Excel, sering terjadinya keterlambatan ketika data yang dibutuhkan diminta, ketika terjadi masalah sulit untuk mencari dan mengecek laporan yang sudah lama dibuat. Saat ini semua kegiatan pembuatan laporan bertujuan untuk menghitung hasil efisisensi produksi masih menggunakan sistem yang sederhana sehingga membutuhkan waktu yang lama dan berpotensi adanya kesalahan-kesalahan dalam pembuatan laporan produksi.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Hasdi dan Ravi Azhari dari Universitas Andalas, Padang (2016) dengan judul “Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Pengadaan Bahan Baku Dan Pengelolaan Produksi Pada Perusahaan Furniture Menggunakan Adempiere”. Sistem ini menggunakan Aplikasi Adempire untuk mengimplementasikan ERP (Enterprise Resource Planning) pada tempat penelitian. Tujuannya adalah untuk Menghasilkan sebuah laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, Mengelola bahan baku untuk proses produksi dan Mengahasilkan laporan produksi dengan kwalitas baik dan buruknya saat QC mengecek hasil pembuatan produksi.
  9. Penilitian yang dilakukan oleh Sorapak Pukdesree dari Bangkok University , Pathumthani, Thailand dengan judul ”The Comparative Study Of Collaborative Learning And SDLC Model To Develop IT Group Projects”. Sistem ini dibuat dengan mengembangkan courseware e-learning computer kursus organisasi dan arsitektur sebagai TI proyek kelompok (To Develop e-learning Courseware Of Computer Organization And Architecture Course as IT Group Projects) Tujuannya adalah untuk mengembangkan sistem laporan yang lebih baik dan efisien.
  10. Peniltian yang dilakukan oleh Zaidir dan Andreas Ardani dari Universitas Respati Yogyakarta (2017) dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Terintegrasi Untuk Manajemen Produksi, Persediaan Dan Distribusi Barang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan, pengumpulan data, dan pengembangan sistem terintegrasi. Rancangan sistem terintegrasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengelolaan produksi, persediaan dan distribusi barang serta membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Tujuannya adalah Dapat mempermudah pekerjaan admin produksi dan manajemen dalam membuat laporan harian, bulanan dan tahunan secara cepat dan tepat


Secara umum penjualan merupakan sesuatu kegiatan yang dilakukan sebagian manusia yang menjual barang dagangan baik itu barang atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal Rancang Bangun Penjualan Vol.8 No.1 Februari tahun 2016, Hal. 25-36 Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Penjualan menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016:3) yang dikutip kembali oleh Nana Diana dan Anggi Pasca Arnu dalam Journal of Accounting and Finance Vol. 4 No. 02. Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.

Menurut Kasmir (2012:114-116) yang dikutip kembali oleh Moh Lawi dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi. Vol 01, Nomor 01 tahun 2016, mengemukakan bahwa penjualan adalah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai maupun secara kredit. Definisi penjualan tersebut menekankan bahwa penjualan merupakan sebuah pembebanan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan baik secara tunai maupun secara kredit kepada pelanggan atas barang atau jasa yang didapatkannya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan ekonomi yang didasari dengan promosi dan dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secaratunai maupun kredit.

Konsep Penjualan

Menurut beberapa sumber yang dikutip oleh Anthony dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 4, No. 2, Juni tahun 2017, hlm. 136-147 Yang dimaksud dengan konsep penjualan ialah menjual barang dagang yang menjadi usaha pokok suatu perusahaan dengan dilakukan secara terus menerus dan tepat (Marom, Chairul. 2002). penjualan juga adalah salah satu langkah pemasaran dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang akibatnya adalah kegiatan operasional perusahaan dapat tetap dijalankan. Berikut pengertian penjualan menurut beberapa ahli: Basu Swasta (2001:1) diambil dari bukunya yang merupakan buku manajemen penjualan edisi ketiga, yaitu ”Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan” (Basu Swastha, 2001).

Menurut Winardi (2005:26), “Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang”. Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016:3) ”Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran”.

Faktor Penjualan

Menurut Agus Iskandar dan A . Haris Rangkuti dalam Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS Vol.3 No.2 November tahun 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan yaitu :

  1. Kondisi dan kemampuan penjualan.
  2. Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu pembeli dan penjual. Disini penjual harus meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjual yang diharapkan.

  3. Kondisi Pasar.
  4. Pasar sebagai tempat kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat juga mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun fakor -fator kondisi pasar yang diperahatiakan antara lain : ·

    1. Jenis pasar, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, pasar pemerintah atau pasar internasional.
    2. Kelompok pembeli atau segmen pasar.
    3. Daya belinya.
    4. Frekuensi pembeliannya.
    5. Kegiatan dan kebutuhan.

Jenis-jenis Penjualan

Sri Rezeki Candra Nursari1 dan Yossela Immanuel menyebutkan dalam jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Vol.11 No.1 – Februari 2018 menjelaskan bahwa berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan perusahaan. Jenis penjualan terdiri dari:

  1. Penjualan langsung (direct response marketing / hardsell). Para pemasar melakukan pemasaran langsung untuk meningkatkan produktivitas satuan penjual-an. Selain itu perusahaan juga berupaya untuk menggantikan unit – unit penjualan berbasis pos dan telepon untuk mengurangi biaya penjualan lapangan.
  2. Penjualan pribadi (personal selling). Seorang pemasar akan menawarkan produknya secara langsung dengan cara tatap muka.
  3. Penjualan tidak langsung. Merupakan startegi untuk mempromosikan suatu produk atau jasa dapat ditemui dalam bentuk iklan, humas via internet secara tidak langsung.
  4. Penjualan partaian (merchandising) dan titik pembelian (point of purchase). Titik pembelian (Point-of-Purchase (P-O-P)) adalah kegiatan untuk menampilkan produk di tempat-tempat strategis di sebuah toko dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap merek tersebut.
  5. Penjualan Online. Pemasaran secara online dilakukan melalui sistem computer online interaktif yang menghubungkan pelanggan dengan penjual secara elektronik

Adapun menurut Hermawan Budi Wibowo dala proyek tugas akhirnya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Penjualan Gadget Berbasis Website pada tahun 2017 menjelaskan beberapa jenis-jenis penjualan yaitu sebagai berikut :

  1. Trade Selling
  2. Merupakan suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh pedagang kepada grosir, tujuan utamanya untuk dijual kembali.

  3. Tehnical Selling
  4. Merupakan suatu cara atau usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara memberikan saran dan nasehat kepada konsumen atau pembeli akhir dari barang dan jasanya. Dalam hal yang satu ini wirausaha tersebut mempunyai tugas utama untuk mengidentifikasi dan juga menganalisa segala macam masalah yang dihadapi oleh pembeli lalu setelah itu menunjukkan bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan bisa mengatasi masalah si konsumen dan pembeli.

  5. Missionary Selling
  6. Merupakan suatu bentuk wirausaha dimana pengusaha atau perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara mendorong pembeli dan tentu saja untuk membeli produk atau jasanya. Dalam hal ini pengusaha atau perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur tersendiri dalam menyalurkan atau mendistribusikan produk maupun jasanya.

  7. New Business Selling
  8. Merupakan suatu usaha-usaha untuk membuka transaksi batu dengan cara mengubah seorang calon konsumen menjadi konsumen.

Aktivitas Penjualan

Menurut Agus Iskandar dan A . Haris Rangkuti dalam Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS Vol.3 No.2 November tahun 2008 Aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ada 2 macam yaitu :

  1. Penjualan Tunai
  2. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang terlebih dahulu sesuai dengan purchase order yang diterima oleh pembeli atau pelanggan dan pembayarannya pada perusahaan ditagih dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat pembayarannya atau jangka waktu tempo yang telah ditentukan, dan pihak pelanggan langsung membayarnya sesuai dengan jumlah harga yang tertera pada dokumen penagihan tersebut tanpa mengangsur.

  3. Penjualan Kredit.
  4. Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang terlebih dahulu sesuai dengan purcahase order yang diterima oleh pembeli atau pelanggan dan pembayarannya pada perusahaan ditagih secara berangsur-angsur sesuai dengan jangka waktu tempo atau sesuai dengan syarat pembayaran yang telah ditentukan.

Studi Pustaka (Literature Review )

Studi pustaka merupakan untuk melihat penelitian-penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti yang masih berhubungan dengan topik penelitain. Dengan adanya study pustaka peneliti dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian ini.

Manfaat yang didapatakan dalam studi pustaka adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi kesenjangan dari penelitian ini
  2. Menghindari membuat ulang sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
  3. Mengidentifikasi metode yang penah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan dari pengetahuan sebelumnya.

Banyak penelitian sebelumnya yang mengenai pelayanan jasa. Dalam upaya membangun suatu sistem pelayanan maka peneliti melakukan studi pustaka sebagai salah satu untuk mengetahui metode apa saja yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rezeki Candra Nusari dan Yossela Imanuel (2018) dalam Jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa proses penjualan secara online dengan menggunakan web atau internet dapat memudahkan penjual dan pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan waktu sehingga dapat meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Rizal dan Hestya Patrie (2018)[5] dalam Jurnal Idealis Vol 1 No 1 yang berjudul “Perancaangan Sistem Informasi Penjualan PD. TM Jaya Menggunakan Unified Modeling Language”. Menjelaskan bahwa dengan adanya sistem informasi penjualan yang menggunakan program VB.NET dan untuk databasenya menggunakan MySql dapat membantu dan mempermudah bagian penjualan dalam proses pencarian data penjualan agar lebih efektif dan efisien.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh MO Lasisi, JD Owens dan S Udagedara (2017)[6] pada UK Academy for Information Systems Conference 2017 dengan judul “Key benefits of enterprise resource planning adoption within small family businesses : a conceptual framework”. Penelitian ini membahas mengenai manfaat yang dirasakan dari adanya penggunaan ERP “This research mainly focused on the perceived benefits of ERP adoption for Small Family Businesses (SFB). In doing so, it explores some of the key benefits of an ERP system for SMEs. Through the exploration of the literature, a framework is constructed classifying the ERP benefits to SFBs, in that they are different to other businesses where ERP systems have historically been implemented.”
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Agustina (2015)[7] dalam Journal Speed yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan (Studi Kasus Di Counter Ketro)”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pengolahan data penjualan pada Counter Ketro masih menggunakan sistem konvensional yang menyebabkan penyampaian data atau informasi mengalami keterlambatan baik kepada pimpinan atau pun kepada konsumen. Dengan adanya sistem penjualan ini diharapkan dapat mempermudah proses pencarian data dan data yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nuraisyah, Novi Nur Atika dan Rere Intan Fandi (2017)[8] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. ISTEM”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa PT. ISTEM salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi yang terkomputerisasi namun masih ada beberapa laporan yang masih menggunakan Ms. Excel, yang mengakibatkan proses pelaporan tidak berjalan efektif. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah rancang bangun sistem informasi penjualan ekspor yang sesuai dengan kebutuhan user dan memudahkan user dalam membuat laporan penjualan, dan menjadikan proses pengarsipan data-data laporan penjualan ekspor menjadi lebih rapi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Bayu Pramono dan Aditya Pratama (2016)[9] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower Pada PT.Mandala Teknik Jakarta”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa PT. Mandala Teknik meskipun telah menggunakan komputer dalam pengerjaan pengolahan data namun proses penyusunan kalkulasi hitung barang masih dilakukan secara terpisah dengan proses pengamatan kurva. Proses kalkulasi kurva belum memberikan hasil maksimal karena informasi tentang data penjualan dan pengamatan grafik yang belum terstuktur dengan baik sehingga menyulitkan proses perhitungan kalkulasi penjualan dan membutuhkan waktu penginputan yang lama. Pada penelitian ini disarankan bahwa perlu diterapkannya sistem yang dapat membantu mempersingkat waktu pengolahan data kalkulasi penjualan untuk mengatasi permasalahan human error dan dapat menghasilkan laporan-laporan yang cepat dan akurat.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan Putrojojo, Putu Handy Arjana dan Edward (2016) dalam Jurnal ICIT yang berjudul “Penerapan Php Dan MySQL Untuk Merancang SIM Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat permasalahan dalam pengelolaan sistem penjualan pada PD Baby2go yang menyebabkan pembuatan daftar pesanan dan laporan penjualan membutuhkan waktu yang lama serta sulit mendapatkan laporan penjualan berdasarkan pengelompokan yang diinginkan oleh manajer seperti penjualan pada periode tertentu, ataupun penjualan berdasarkan pada data produk dan pelanggan. Selain itu, sistem yang berjalan saat ini tidak menjamin keamanan data yang disimpan. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuatlah sebuah SIM penjualan atau sistem informasi penjualan berbasis web pada PD Baby2go.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Donatus Agus Andrianto dan Yudha Surya Putra (2016)[10] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo berbasis online pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang merupakan sebuah toko yang melayani penjualan alat-alat Taekwondo. Karena proses penyampaian informasi dan penjualan yang belum efektif maka terdapat kendala dalam penyampaian informasi dan penjualan, oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep sistem aplikasi penjualan secara online, konsep ini meliputi proses dari input data, pengolahan data, pemesanan barang, transaksi penjualan serta pengiriman.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sandy dan Dian Anubhakti dalam Jurnal IDEALIS Vol 1 No. 1 Maret tahun 2018 [11]yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT Citra Bersaudara”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa kegiatan perusahaan yang berjalan saat ini di perusahaan PT. Citra Bersaudara sudah menggunakan sistem komputer, akan tetapi masih ada beberapa sistem yang mengadopsi sistem manual. Hal ini dirasakan berdampak pada kemungkinan akan hilangnya dokumen, penyajian dokumen yang memakan waktu yang cukup lama, penyajian data yang memakan waktu dan berpotensial untuk menghasilkan penyajian dokumen yang kurang akurat. Pada akhirnya akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep sistem aplikasi penjualan komputerisasi dan terintegrasi yang dirasa mampu untuk menutupi permasalahan yang ada.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhil Chedry dan Ady Widjaja dalam Jurnal IDEALIS Vol 2 No. 1 Januari tahun 2019[12] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Herbal pada Mitra Herbal Parung Panjang”. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa mengenai sistem penjualan yang ada disana. Dimana sistem yang sedang berjalan pada Mitra Herbal masih dilakukan secara manual seperti melakukan penjualan obat herbal dan pembuatan laporan mingguan. Begitupun dengan pengolahan data yang dihasilkan dari transaksi yang terjadi masih menggunakan tulisan tangan, sehingga beresiko terjadi kesalahan dalam penulisan dan perhitungan. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2008, dan menggunakan Database MySQL. Penulis berharap dengan adanya rancangan sistem informasi penjualan obat herbal pada Mitra Herbal yang terkomputerisasi, dapat membantu Mitra Herbal dalam mengatasi masalah – masalah yang sering terjadi dalam penjualan tersebut.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Rubicon Jaya Abadi

PT Rubicon Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan.Didirikan pada bulan Maret 2010, PT Rubicon Jaya Abadi beralamat di Slipi Jakarta Barat dan memiliki pabrik atau tempat produksi di Serang, Banten.Saat ini PT Rubicon Jaya Abadi sudah memiliki karyawan kurang lebih 350 orang yang berada di pabrik dan head office.

PT Rubicon Jaya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Stephen Cahyadi yang sekaligus menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan dibantu oleh adiknya yang bernama Andrew Irawan sebagai General Manager. Memiliki aset bangunan pabrik seluas ± 3 hektar dan memiliki kendaraan operasional untuk pengiriman yaitu 60 unit mobil truk, PT Rubicon Jaya Abadi berkomitmen untuk memproduksi bahan bangunan yang berupa hebel dengan kualitas Standar Nasional Indonesia dan dapat menjangkau customer se-Jabodetabek.

Visi dan Misi PT Rubicon Jaya Abadi

  • Visi Menjadi produsen hebel terkemuka di Indonesia, dengan kualitas nomor satu se Jabodetabek.
  • Misi Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan hebel berkualitas baik dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.

    Struktur Organisasi Rubicon Jaya Abadi

    g31
    Gambar 3.1 : Struktur Organisasi

    Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap kelompok atau individual yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan tertentu.Sebuah organisasi yang digunakan untuk pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.Serta untuk menunjukan (garis) perintah fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dalam sebuah orgaisasi, PT Rubicon Jaaya Abadi dalam menjalankan kegiatan organisasi terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab daam menyelesaikan pekejaannya masing-masing.

    Setelah terbentuknya kepengurusan dari masing-masing bagian, hal pertama yang akan dilakukan adalah rapat pengurus, rapat pengurus ini bertujuan untuk menetapkan pembagian tugas bagi masing-masing pengurus atau karyawan.

    Berikut tugas dan tangung jawab karyawan PT Rubicon Jaya Abadi yaitu :

    1. CEO
    2. Tugas dan tanggung jawab seorang CEO yaitu melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan.

      Adapun tugas dan tanggung jawab lainnya dari CEO yaitu :

      1. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan perusahaan.
      2. Meneliti pembukuan serta pencatatan yang ada pada perusahaan.
      3. Memberi koreksi, saran dan teguran kepada manajer atau karyawan apabila ada hal yang tidak benar.
      4. Membuat laporan tertulis terhadap laporan pengawasan.
      5. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak yang tidak bersangkutan.
    3. General Manajer.
    4. Tugas dan tanggung jawab general manajer yaitu :

      1. Mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan.
      2. Memimpin, mengkoodinir, dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada didalam perusahaan.
      3. Menerima laporan atas kegiatan yang dilakukan.
      4. Menandatangani surat penting yang bersangkutan dengan perusahaan.
      5. Memimpin rapat bersama seluruh karyawan.
      6. Memeriksa pembukuan serta pencatatan yang ada pada perusahaan.
    5. Accounting dan Finance
    6. Divisi Akunting dan finance adalah bagian yang memegang peranan krusial dalam perusahaan.

      Tugas dan tanggung jawab finance dan akunting yaitu :

      1. Membuat pembukuan keuangan kantor.
      2. Melakukan jurnal operasional.
      3. Membuat laporan keuangan.
      4. Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem yang dimiliki perusahaan.
      5. Memeriksa dan memverifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan.
      6. Melakukan penyesuaian data keuangan.
    7. Staff Pajak
    8. Tugas staff pajak yaitu sebagai berikut :

      1. Menghitung potensi pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
      2. Membuat rencana strategi pajak perusahaan.
      3. Membuat laporan pajak masukan.
      4. Membuat laporan pajak keluaran.
    9. Admin Marketing
    10. Tugas dan tanggung jawab admin marketing yaitu :

      1. Menerima orderan dari tim marketing.
      2. Memastikan kelengkapan orderan dengan jelas.
      3. Menginput orderan kedalam data penjualan.
      4. Merekap data penjualan bulanan.
    11. Marketing
      1. Memasarkan barang kepada distributor atau toko.
      2. Meminta orderan kepada customer.
      3. Membuat surat pesanan untuk diberikan kepada admin marketing.
      4. Merekap data penjualan masing-masing marketing.
    12. Staff Logistik
      1. Menerima pemesanan dari admin marketing.
      2. Mengatur jadwal pengiriman barang beserta nama supir dan mobil yang dipakai untuk mengirim barang.
      3. Merekap data pengiriman setiap harinya.
      4. Merekap dan memperbarui data stok barang yang tersedia.
      5. Membuat surat jalan untuk supir mengirim barang.

    Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

    Prosedur Yang Sedang Berjalan

    Prosedur Penjualan

    Adapun sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Rubicon Jaya Abadi sebagai berikut :

    1. Tim marketing menerima pesanan dari customer baik dari customer distributor maupun toko bangunan biasa.
    2. Pesanan yang diterima oleh tim marketing akan diproses dalam bentuk surat pesanan untuk diserahkan kepada admin marketing.
    3. Kemudian admin marketing akan mengecek kelengkapan format penulisan pesanan terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam Microsoft Excel.
    4. Setelah admin memasukkan data kedalam Microsoft Excel, kemudian data dicetak untuk diserahkan ke Manajer Marketing untuk dicek terlebih dahulu.
    5. Setelah proses pengecekan oleh manajer marketing selesai selanjutnya akan diinfo oleh Manajer Marketing untuk surat pesanan yang disetujui dan tidak disetujui.
    6. Admin marketing akan mengambil kembali surat pesanan yang sudah mendapat persetujuan dari Manajer Marketing untuk dikirimkan ke bagian Logistik.
    7. Selanjutnya bagian logistik akan membuat surat jalan untuk diserahkan kepada bagian pengiriman dan surat jalan copy untuk diberikan ke bagian admin marketing sebagai bukti transaksi.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Yang Berjalan

    g32
    Gambar 3.2. Use Case Diagram Order
    1. 1 use case diagram yang mencakup seluruh kegiatan Order.
    2. 3 aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Marketing, Admin Marketing, Manajer Marketing.
    3. 9 use case yang biasa dilakukan oleh admin marketing tersebut diantaranya : Menerima, menginput, mencetak, dan memproses surat order.

    Activity Diagram Yang Berjalan

    g33
    Gambar 3.3 Activity Diagram
    1. 1 Inital Node untuk memulai kegiatan.
    2. 11 Action diantaranya menerima, menginput, dan memproses data.
    3. 4 vertical swimlane untuk membedakan aktor aktor yang melakukan kegiatan tersebut.
    4. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    g34
    Gambar 3.4 Squance Diagram
    1. 4 actor diantarnya Marketing, Admin Marketing, Logistik, dan Manajer Marketing.
    2. 2 Life Line yaitu File / Data dan Surat Jalan.
    3. 11 Massage diantaranya memberikan surat order, menginput surat order, mencetak surat order yang telah diinput, memberikan data order, mengecek data order, memberikan persetujuan, memproses dan memberikan data order, mencetak surat jalan, mengatur surat jalan, memberika bukti transaksi berupa surat jalan, meneruskan bukti trasnaksi berupa surat jalan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya, kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Oleh karena itu untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membatasi permasalahan yang terfokus pada sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT Rubicon Jaya Abadi, yaitu berfokus kepada penjualan.

    Analisa SWOT

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem adalah tahapan yang paling kritis dalam menganalisa suatu sistem, karena dengan melakukan tahapan analisis suatau masalah/ tambatan/ kendala dapat diketahui.Tahapan analisis ini dilakukan sebelum tahapan perancangan sistem. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan metode SWOT.

    Berikut akan dijelaskan analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasikan kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threat).

    Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem informasi penjualan yang diusulkan di PT Rubicon Jaya Abadi :

    Tabel 3.1 Analisis SWOT
    t31

    Setelah identifikasi SWOT dilakukan, tahap selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (Strategi S-T) dan dianalisa pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (Strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (Strategi W-T). Berikut adalah Matriks SWOT :

    Tabel 3.2 Matriks SWOT
    t32

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Pentium Dual Core CPU E5500
    2. Monitor : LG Flatron W1643S
    3. Mouse : Logitech M100r
    4. Keyboard : Logitech K100
    5. RAM : 4 GB
    6. Hardisk : 500 GB
    7. Printer : EPSON L220

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2010

    Spesifikasi Brainware

    1. Marketing
    2. Admin Marketing
    3. Manager Marketing
    4. Logistik

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Adapun permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah :

    1. Sebagaimana yang diketahui, bahwa sistem yang sedang berjalansaat ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yang mana kegiatan pencatatan penjualan dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. Proses transaksi penjualan ini dirasa kurang efektif karena memiliki resiko terjadinya human error.
    2. Kegiatan proses penjualan yang dilakukan dengan sistem semi komputerisasi ini mengakibatkan banyaknya berkas-berkas atau file-file yang tercecer sehingga menjadikan admin marketing lebih sulit untuk menemukan file dan sering kehilangan file tertentu.
    3. Dikarenakan admin marketing harus meminta persetujuan manajer untuk setiap surat pesanan maka hal tersebut sangat menyita waktu apabila manajer sedang tidak bisa diganggu namun admin marketing harus tetap menunggu untuk proses persetujuan tersebut. Terlebih lagi apabila manajer tidak hadir ke kantor maka admin marketing tetap harus meminta persetujuannya untuk surat pesanan, hal tersebut sangat tidak efisien.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarka penjabaran diatas mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT Rubicon Jaya Abadi, maka peneliti mencoba untuk memberikan alternatif

    pemecahan masalah, adapun alternatif pemecahan masalah yang disarankan adalah :

    1. Merancang suatu sistem penjualan sehingga admin marketing dapat dengan mudah menjalakan semua pekerjaannya dengan cepat dan hasil yang lebih akurat.
    2. Menyajikan sistem yang dapat diakses oleh manajer untuk memberikan persetujuan surat pemesananan dari customer.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap 1

    Berikut merupakan elisitasi tahap 1 yang mana disusun berdasarkan analisa yang telah dilakukan, yaitu : Tabel 3.3 : Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    Menampilkan Tampilan Log In

    Menampilkan Halaman Utama / Home Page

    Menampilkan Nama Perusahaan

    Menampilkan Visi Misi Perusahaan

    Menampilkan Logo Perusahaan

    Menampilkan chat orderan dari marketing

    Mnampilkan chat langsung dengan customer

    Menampilkan Menu Master

    Menampilkan Menu Penjualan

    Menampilkan Menu Logistik

    Menampilkan Menu Laporan

    Menampilkan Menu Logout

    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master

    Menampilkan Barang Pada Menu Master

    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master

    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik

    Menampilkan Order Pada Menu Laporan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan

    Menampilkan data pengguna pada menu user

    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user

    Menampilkan Data Barang pada menu master barang

    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang

    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan

    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan

    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order

    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang

    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi

    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing

    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager

    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman

    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistik

    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order

    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman

    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim

    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun





    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Elisitasi Tahap 2

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi:

    Tabel 3.4 : Elisitasi tahap II

    Functional




    Analisa Kebutuhan

    M

    D

    I

    Saya ingin sistem dapat :

    Menampilkan Tampilan Log In



    Menampilkan Halaman Utama / Home Page



    Menampilkan Nama Perusahaan



    Menampilkan Visi Misi Perusahaan



    Menampilkan Logo Perusahaan



    Menampilkan chat orderan dari marketing



    Menampilkan chat langsung dengan customer



    Menampilkan Menu Master



    Menampilkan Menu Penjualan



    Menampilkan Menu Logistik



    Menampilkan Menu Laporan



    Menampilkan Menu Logout



    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master



    Menampilkan Barang Pada Menu Master



    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master



    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan



    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan



    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik



    Menampilkan Order Pada Menu Laporan



    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan



    Menampilkan data pengguna pada menu user



    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user



    Menampilkan Data Barang pada menu master barang



    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang



    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan



    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan



    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order



    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang



    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi



    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing



    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager



    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman



    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistic



    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order



    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman



    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim



    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1.

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2.

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3.

    Program dapat berjalan dengan baik

    4.

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun





    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Keterangan : M : Mandatory,

    D : Desirable,

    I : Inessential

    Elisitasi Tahap 3

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.5 : Elisitasi tahap III

    Functional

    Saya ingin sistem dapat :

    Feasibility

    T

    O

    E

    Risk

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    Menampilkan Tampilan Log In







    Menampilkan Halaman Utama / Home Page







    Menampilkan Nama Perusahaan







    Menampilkan Visi Misi Perusahaan







    Menampilkan Logo Perusahaan







    Menampilkan Menu Master







    Menampilkan Menu Penjualan







    Menampilkan Menu Logistik







    Menampilkan Menu Laporan







    Menampilkan Menu Logout







    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master







    Menampilkan Barang Pada Menu Master







    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master







    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan







    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan







    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik







    Menampilkan Order Pada Menu Laporan







    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan







    Menampilkan data pengguna pada menu user







    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user







    Menampilkan Data Barang pada menu master barang







    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang







    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan







    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan







    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order







    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang







    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi







    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing







    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager







    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman







    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistic







    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order







    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman







    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim







    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun







    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.6 : Final Draft Elisitasi

    Functional

    Saya ingin sistem dapat :

    Feasibility

    Risk

    Menampilkan Tampilan Log In

    Menampilkan Halaman Utama / Home Page

    Menampilkan Nama Perusahaan

    Menampilkan Visi Misi Perusahaan

    Menampilkan Logo Perusahaan

    Menampilkan Menu Master

    Menampilkan Menu Penjualan

    Menampilkan Menu Logistik

    Menampilkan Menu Laporan

    Menampilkan Menu Logout

    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master

    Menampilkan Barang Pada Menu Master

    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master

    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik

    Menampilkan Order Pada Menu Laporan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan

    Menampilkan data pengguna pada menu user

    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user

    Menampilkan Data Barang pada menu master barang

    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang

    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan

    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan

    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order

    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang

    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi

    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing

    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager

    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman

    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistik

    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order

    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman

    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Penyusun



    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Mengetahui

    Dosen Pembimbing I





    ( Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I )

    NID : 14023


    Dosen Pembimbing II





    ( Suwarto. M.Pd )

    NID : 15001

    Menyetujui

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIP : 002


    Kepala Program Studi





    (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)

    NIP : 010814

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analasia sistem yang berjalan serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di PT. Rubicon Jaya Abadi, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem usulan akan merubah proses berjalannya transaksi penjualan , dimana sebelumnya masih banyak actor yang terliibat di dalam sistem tersebut mengakibatkan lama nya transaksi penjualan.

    Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama.Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Admin Penjualan

    Aktor yang dapat melakukkan semua akses sistem yang mengenai tranksaksi penjualan sampai dengan proses pendataan barang dapat di lakukan oleh admin penjualan dengan hak akses sebagai berikut :

    1. Dapat melakukan login system.
    2. Admin dapat melakukan penambahan user baru.
    3. Manampilkan menu utama.
    4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin.
    5. Menampilkan Menu Master, Penjualan, Gudang, Laporan dan Logout.
    6. Dapat mengelola data dan mengopetasikan menu yang ada pada dashboard.
    7. Menambahkan user baru.
    8. Dapat melakukan logout.

    Manager Marketing

    Manager Marketing dapat melakukan kegiatan di dalam sistem anatara lain :

    1. Dapat melakukan login system.
    2. Manampilkan menu utama.
    3. Menampilkan menu dashboard untuk Logistik.
    4. Menampilkan Penjualan, Gudang, Laporan dan Logout.
    5. Dapat mengelola data dan mengoperasikan menu yang ada pada dashboard.
    6. Dapat melakukan logout.

    Logistik

    Logistik dapat melakukan kegiatan di dalam sistem anatara lain :

    1. Dapat melakukan login sistem.
    2. Manampilkan menu utama.
    3. Menampilkan menu dashboard untuk Logistik.
    4. Menampilkan, menu Pengiriman.
    5. Menampilkan menu Laporan dan Logout.
    6. Dapat melakukan logout.

    Usecase Diagram yang Diusulkan

    Diagram usecase yang diusulkan pada sistem penjualan berbasiskan web adalah sebagai berikut :

    1. Usecase Diagram Sistem Penjualan
    2. g41
      Gambar 4.1 :Usecase Diagram Sistem Penjualan

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem penjualan terbagi menjadi 3 Level yaitu : Admin, Manager, dan Logistik

      1. Admin
      2. Diagram Usecase diatas menunjukan admin sebagai actor untuk memproses transaksi order, seperti penginputan data order, data barang, dan penjualan. Semua transaksi terdapat di menu admin.

      3. Manager
      4. Diagram Usecase diatas menunjukan untuk level manager sebagai konfimasi order yang telah dilakukan sebelumnya oleh admin, dengan itu manager mengecek terlebih dahulu data order tersebut sebelum dikirimkan ke customer, jika data telah dinyatakan benar maka status order dirubah menjadi acc atau diterima,

      5. Logistik
      6. Diagram usecase diatas menunjukan untuk actor logistic ialah sebagai mengecek jumlah order yang akan dikirimkan, dan tim logistic akan menubah status diterima menjadi status dikirim.

    3. Usecase Diagram Admin melakukan transaksi order penjualan
    4. g42
      Gambar 4.2 : Sistem Penjualan Barang

      Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

      Admin melakukan login terhadap sistem penjualan , kemudian admin masuk kedalam menu penjualan dan memilih submenu order, selanjutnya mengisi data order sesuai dengan kebutuhan dari customer , ada beberapa isian yang harus diperhatikan terutama dibagian harga dan jumlah barang yang akan dikirimkan, karena data tersebut bersifat penting, jika data telah dinyatakan benar maka simpan data tersebut dengan menklik tombol simpan. Data tersebut akan masuk kedalam menu konfirmasi yang akan di konfirmasi oleh manager, dan kemudian jika telah di terima oleh manager data masuk kedalam bagian logistic, logistic akan mengecek barang yang akan dikirimkan hingga mengubah status order menjadi dikirim. Kemudian setiap user melakukan logout.

    Activity Diagram yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    g43
    Gambar 4.3 :Activity Diagram Sistem Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :

    1. 20 (lima puluh dua) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    2. 8 (dua puluh dua) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.
    3. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
    4. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

    Sequence Diagram yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. Sequence Diagram Admin
    2. g44
      Gambar 4.4 :Sequence Diagram Admin

      Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      Admin melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, selanjutnya admin memilih menu order, controller order akan menampilkan halaman order, admin menginput data order, work order akan menyimpan data order, jika admin ingin menampilkan data order, work order akan mengeluarkan data order yang telah disimpan, setalah transaksi selesai admin dapat melakukan logout.

    3. Sequence Diagram Manager
    4. g45
      Gambar4.5 :Sequence Diagram Manager

      Berdasarkan gambar 4.5Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      Manager melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, setalah itu manager memilih menu konfirmasi, controller konfirmasi akan menampilkan data order yang harus di konfirmasi oleh manager, manager memilih data order yang akan dirubah status pengirimannya menjadi status Dikirim, setalah itu work konfirmasi akan mengupdate data di dalama database serta menampilkan data update terbaru di halaman konfirmasi.

    5. Sequence Diagram Logistik
    6. image
      Gambar4.6 :Sequence DiagramLogistik

      Berdasarkan gambar 4.6Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      logistik melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, setalah itu logistik memilih menu logistik, controller logistik akan menampilkan data order yang harus di kirim oleh logistik, logistikr memilih data order yang akan dirubah status pengirimannya menjadi status Dikirim, setalah itu work konfirmasi akan mengupdate data di dalama database serta menampilkan data update terbaru di halaman konfirmasi.

    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem penjualan di PT. Rubicon Jaya, adpun perbedaan nya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 : Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
    image

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Fungsi dari Class Diagram ialah untuk membantu memvisualisasikan database dari suatu sistem , karena Class Diagram memiliki dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk Class Diagram sistem penjualan adalah sebagai berikut :

    image
    Gambar 4.7 :Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

    1. Tabel Pengiriman
    2. Nama File : tbl_pengiriman

      Media : Mysql

      Primary key : id_pengiriman

      Panjang record : 20

      t42
    3. Tabel Detail Order
    4. Nama File : tbl_detail_order

      Media : Mysql

      Primary key : id_order

      Panjang record : 30

      t43
    5. Tabel User
    6. Nama File : tbl_user

      Media : Mysql

      Primary key : id_user

      Panjang record : 110

      t44
    7. Tabel Barang
    8. Nama File : tbl_barang

      Media : Mysql

      Primary key : id_barang

      Panjang record : 46

      t45
    9. Tabel Order
    10. Nama File : tbl_order

      Media : Mysql

      Primary key : id_order

      Panjang record : 38

      t46
    11. Tabel Pelanggan
    12. Nama File : tbl_pelanggan

      Media : Mysql

      Primary key : id_pelanggan

      Panjang record : 45

      t47
    13. Tabel detail Pengiriman
    14. Nama File : tbl_detail_penigiriman

      Media : Mysql

      Primary key : id_pengiriman

      Panjang record : 19

      t48

    Rancangan Prototype Sistem yang Diusulkan

    g48
    Gambar 4.8 :Prototype Login
    g49
    Gambar 4.9 :Prototype Dashboard
    g410
    Gambar 4.10 :Prototype Order
    g411
    Gambar 4.11 :Prototype Konfirmasi Pengiriman
    g412
    Gambar 4.12 :Prototype Laporan

    Tampilan Sistem yang Diusulkan

    Berikut merupakan tampilan dari hasil program yang di usulkan untuk mempermudah transaksi order, adapun tampilannya sebagai berikut :

    1. Tampilan Halaman Login
    2. g413
      Gambar 4.13 : Halaman Login

      Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem penjualan, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

    3. Tampilan Halaman Penambahan User
    4. g414
      Gambar 4.14 :Halaman Menu User

      Tampilan tambah user merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem penjualan, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Username, Password dan level user tersebut. apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

    5. Tampilan Halaman Penambahan Data Barang
    6. g415
      Gambar4.15 : Halaman Data Barang

      Tampilan data barang merupakan hamalan untuk penginputan data barang baru dan menampilkan dari data yang telah diinputkan sebelumnya, didalam halaman data barang terdapat textarea yang harus disikan jika ingin menambah data baru seperti id barang, nama barang dan ukuran barang tersebut.

    7. Tampilan Halaman Penambahan Data Pelanggan
    8. g416
      Gambar 4.16 :Halaman Data Pelanggan

      Tampilan data Pelanggan merupakan hamalan untuk penginputan data Pelanggan baru dan menampilkan dari data pelanggan yang telah diinputkan sebelumnya, didalam halaman data pelanggan terdapat textarea yang harus disikan jika ingin menambah data pelanggan baru seperti nama pelanggan, alamat dan no telpon. Selain penambahan data pelanggan terdapat info pelanggan pelanggan yang telah teregistrasi.

    9. Tampilan Halaman Transaksi Order Penjualan
    10. g417
      Gambar 4.17 :Halaman Order Penjualan

      Halaman order barang dapat dilakukan oleh actor admin yang ingin melakukan order penjualan, admin akan menginput informasi order penjualan ke dalam siste, dari mulai nama pelanggan, kemudian id barang, pemilihan sales , harga sampai dengan keterangan dari order tersbut. Jika telah dinyatakan ok maka dapat menyimpan data tersbut.

    11. Tampilan Halaman Konfirmasi Order
    12. g418
      Gambar 4.18 :Halaman Konfirmasi Order

      Halaman konfirmasi order ini dapat dilakukan oleh manager marketing yang melihat informasi dari order penjualan yang telah diinputkan sebelumnya oleh admin , manager akan melihat jumlah pengiriman, nama pelanggan dan harga penjualan, jika dinyatakan sesuai dengan order customer maka manager akan merubah staus order menjadi dikirim dalam kata lain dapat diproses ke pihak logistic untuk menyimpkan barang yang akan di kirim.

    13. Tampilan Halaman Pengiriman Logistik
    14. g419
      Gambar 4.19 :Halaman Pengiriman Logistik

      Halaman pengiriman merupakan halaman untuk bagian logistic yang akan melihat berapa banyak jumlah barang yang akan dikirimkan, dan nama pelanggan serta alamat pelanggan tersbut. Tim logistic akan merubah setatus dikirim menjadi selesai. Dalam arti selesai tersebut barang yang dikirimkan telah masuk kedalam proses pengiriman barang ke customer.

    15. Tampilan halaman laporan pengiriman
    16. g420
      Gambar 4.20 :Halaman Laporan Pengiriman

      Halaman laporan pengiriman merupakan halaman laporan dari setiap transaksi dari pengiriman barang tersebut, disini terdapat pilihan dari tanggal berapa yang akan di ambil sampai dengan tanggal yang akan di tampilkan, jika dinyatakan oke maka klik tombol view.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem.Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan: A. Spesifikasi komputer

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 1 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem penjualan diantaranya:

    1. Admin
    2. Manager Marketing
    3. Logistik

    Testing

    Black Box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem penjualan ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional.Pengujian ini berfokus kepada

    t49
    1. Login sistem penjualan
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada sistem penjualan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya disistem penjualan berikut ini merupakan hasil pengujian pada loginsistem penjualan :

      Tabel 4.10 : Pengujian login
      t410
    3. Penambahan akun User
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan user berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form penambahan user ini hanya berlaku untuk hak akses admin saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 : Pengujian Registrasi Account User
      t411
    5. Menambah data order penjualan
    6. Pengujian penambahan data order sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh customer, transaksi ini dilakukan hanya pada level admin, setiap informasi order diinputkan oleh admin, dari mulai tipe barang, harga sampai dengan nama pelanggan Adapun pengujiannya sebagai berikut

      Tabel 4.12 : Pengujian penginputan transaksi order
      t412
    7. Laporan
    8. Pengujian laporan dari setiap transaksi order dan pengiriman memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh admin telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan laporan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.13 : Pengujian pembuatan laporan
      t413

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar. Kemudian pengujian pada perubahan status order yang dilakukan oleh manager dapat berjalan dengan lancer.

    Implementasi

    Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

    Tabel 4.14 : Time Schedule
    t414

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Batu Bata Ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi sebagai berikut :

    Tabel 4.15 : Estimasi biaya
    image

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya Abadi maka dapat di simpulkan bahwa :

    1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di PT. Rubicon Jaya Abadi dalam hal pengolahan data masih menggunakan sistem semi komputerisasi, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan Microsoft Excel dan masih harus meminta persetujuan langsung oleh manajer marketing. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap harinya dikarenakan admin marketing harus datang menemui manajer marketing terlebih dahulu untuk meminta persetujuan surat order setiap harinya
    2. Kendala pada saat proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya abadi ialah data yang dihasilkan terkadang tidak akurat yang disebabkan oleh human error. Sistem yang berjalan masih menggunakan Microsoft excel dan proses menuju pengiriman membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal persetujuan manager, dimana sistem berjalan tidak terintegrasi dengan manager marketing. Selain itu sistem pembuatan laporan masih manual.
    3. Sistem yang dirancang harus memenuhi kebutuhan proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya Abadi, dimana sistem memiliki database yang dapat menyimpan data kebutuhan penjualan, sistem dapat terintegrasi dengan manager marketing dan departemen logistic, sistem juga harus mempunyai keakuratan data pada saat pembuatan laporan pengiriman.

    Saran

    Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1. Adanya sebuah apresiasi bagi pengguna untuk dapat melakukan setiap transaksi pada saat proses pengiriman batu bata ringan di dalam sistem yang telah di usulkan, serta pengadaan pelatihan pengoperassian bagi para pengguna.
    2. Adanya penambahan fitur notifikasi yang dapat memudahkan manager dan logistic jika ada barang yang belum dikirim atau ada pengiriman yang belum di proses.
    3. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai perubahan dan perkembangan pada PT. Rubicon Jaya Abadi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Romney,Marshall B dan Paul John Steinbart. 2014 “Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”. Buku Sistem Informasi Akutansi: Accounting Information System(Edisi 13), Prentice Hall.
    2. Sanjaya, Wina. 2015. “Sistem Dapat Diartikan Sebagai Satu Kesatuan Komponen Yang Satu Sama Lain Saling Berhubungan Untuk Mencapai Tujuan Tertentu”. Jurnal e-DuMath Vol. 2 No. 1. Jombang : Universitas Hasyim Asy’ari.
    3. Rusdiana,Irfan. 2014. "Sistem Informasi Manajemen". Bandung:Pustaka Setia.
    4. Hutahaean, Japerson. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    5. Rizal, Syaiful. Dan Patrie, Hestya. 2018. Perancangan Sistem Informasi Penjualan PD TM Jaya Menggunakan Unified Modeling Language. Idealis Jurnal. Vol. 1 No. 1. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    6. Lasisi. Owens. Dan Udagedara. 2017. Key Benefits Of Enterprise Resource Plannning Adoption Within Smal Family Businesses. Conference Journal. Mancester: University Of Salford.
    7. Agustina, Rina. 2015. Sistem Informasi Penjualan. Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Jurnal, Vol. 7 No.3. Ketro.
    8. Aisyah, Euis Sitinur. Atika, Novi Nur. dan Fandiny, Rere Intan. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor . ISSN Jurnal, Vol. 3 No. 1. Tangerang: Universitas Raharja.
    9. Azizah, Nur. Pramono, Bayu. Dan Pratama, Aditya. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower pada PT Mandala Teknik Jaya. ISSN Jurnal, Vol. 2 No. 2. Tangerang: Universitas Raharja.
    10. Aris. Andriyanto, Donatus Agus. dan Putra, Yudha Surya. 2016. Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online pada Toko Sporrt Taekwondo Mawar Hitam Kab Tangerang. ISSN Jurnal, Vol. 2 No. 1. Tangerang: Universitas Raharja.
    11. Sandy. Dan Anubhakti, Dian. 2018. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT Citra Bersaudara. IDEALIS Jurnal, Vol. 1 No. 1. Jakarta: Uniersitas Budi Luhur.
    12. Chedry, Fadhl. Dan Widjaja, Ady. 2019. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Herbal pada Mitra Herbal Parung Panjang. IDEALIS Jurnal, Vol. 2 No. 1. Jakarta: Uniersitas Budi Luhur.



  • Contributors

    Afri Achmadi