SI1422481066

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
   
Rektor
   
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
   
Universitas Raharja
   
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
   
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
   
(Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
   
NIP : 000603
   
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Hendra Kusumah, S.Kom., M.T.I)
   
(M. Ifran Sanni, S.H., M.H., M.M)
NID :14017
   
NID : 08165




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI

BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO


Disusun Oleh :

NIM
: 1422481066
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020


Afri Achmadi
NIM : 1422481066
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat, menjadikan aktivitas manusia perlahan-lahan mulai beralih dari sistem yang dilakukan secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini yang akan mulai diterapkan pada PT Mekarjaya Gemarubberindo, yang mana setelah melalui analisa ditemukan beberapa kelemahan pada sistem yang saat ini sedang berjalan diantaranya yaitu dalam pelaksanaan proses pelaporan data hasil produksi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form kertas, hal ini tentunya sangat beresiko dalam hal keamanan data. Dengan adanya kelemahan tersebut, maka perlu diusulkan untuk adanya suatu perancangan sistem pelaporan hasil produksi di PT Mekarjaya Gemarubberindo, yang bertujuan untuk mempermudah User dalam melakukan pelaporan data hasil produksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pengumpulan Data yang terdiri dari Metode Observasi, Metode Wawancara, dan Metode Studi Pustaka. Metode analisa yang dilakukan yaitu menggunakan metode analisa SWOT serta menggunakan metode perancangan UML (Unifield Modelling Language) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagaram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP (Hypertext Prepocessor), Dengan diusulkannya perancangan sistem pelaporan data hasil produksi di PT Mekarjaya Gemarubberindo diharapkan dapat memberikan solusi bagi User dalam melakukan proses pengolahan data laporan hasil produksi sehingga pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: Sistem, Produksi, Laporan

ABSTRACT


The development of information technology that is developing increasingly rapidly, making human activity slowly begin to shift from a system that is done manually to a computerized system as a whole. This will begin to be applied to PT Mekarjaya Gemarubberindo, which after analyzing found several weaknesses in the current system including the implementation of the reporting process of production data is still done manually using paper forms, this is certainly very risky in data security matters. With these weaknesses, it is necessary to propose the existence of a production reporting system design at PT Mekarjaya Gemarubberindo, which aims to facilitate the User in reporting production data. This study uses a data collection research method consisting of the Observation Method, Interview Method, and Literature Study Method. The analysis method used is using the SWOT analysis method and using the UML (Unifield Modeling Language) design method consisting of Use Case Diagrams, Activity Diagrams, Sequence Diagrams, and Class Diagrams. The programming language used is PHP (Hypertext Prepocessor), With the proposed design of a reporting system of production data at PT Mekarjaya Gemarubberindo is expected to provide a solution for Users in processing the data processing of production reports so that work can be more effective and efficient.

Keywords: System, Production, Report.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ”PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN DATA HASIL PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT MEKARJAYA GEMARUBBERINDO”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.,selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja Tangerang.
  4. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom.,M.T.I. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak M.Ifran Sanni, S.H., M.H., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Ilham Kharisma selaku Supervisor Produksi dan pembimbing dari PT Mekarjaya Gemarubberindo yang telah memberikan kesempatan, informasi dan penjelasan penulisan dalam pengambilan data selama melalukan penelitian.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Univesitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa,dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Untuk teman terbaik Arditono, Puthut Hari Murtti, Achmad Wais, Yoga Anggi Pradana, Muhamad Zaelani, Muhammad Setiawan dan teman-teman Universitas Raharja lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020




(Afri Achmadi)
NIM : 1614495591
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Pemroses Data
  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  3. Gambar 3.2 Usecase Diagram Order
  4. Gambar 3.3 Activity Diagram
  5. Gambar 3.4 Squance Diagram
  6. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Penjualan
  7. Gambar 4.2 Sistem Penjualan Barang
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Penjualan
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin
  10. Gambar 4.5 Sequence Diagram Manager
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Logistik
  12. Gambar 4.7 Class Diagram
  13. Gambar 4.8 Prototype Login
  14. Gambar 4.9 Prototype Dashboard
  15. Gambar 4.10 Prototype Order
  16. Gambar 4.11 Prototype Konfirmasi Pengiriman
  17. Gambar 4.12 Prototype Laporan
  18. Gambar 4.13 Halaman Login
  19. Gambar 4.14 Halaman Menu User
  20. Gambar 4.15 Halaman Data Barang
  21. Gambar 4.16 Halaman Data Pelanggan
  22. Gambar 4.17 Halaman Order Barang
  23. Gambar 4.18 Halaman Konfirmasi Order
  24. Gambar 4.19 Halaman Pengiriman Logistik
  25. Gambar 4.20 Halaman Laporan Pengiriman

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisis SWOT
  2. Tabel 3.2 Matriks SWOT
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Pengiriman
  9. Tabel 4.3 Tabel Detail Order
  10. Tabel 4.4 Tabel User
  11. Tabel 4.5 Tabel Barang
  12. Tabel 4.6 Tabel Order
  13. Tabel 4.7 Tabel Pelanggan
  14. Tabel 4.8 Tabel Detail Pengiriman
  15. Tabel 4.9Daftar Pengujian
  16. Tabel 4.10Pengujian login
  17. Tabel 4.11Pengujian Registrasi Account User
  18. Tabel 4.12Pengujian penginputan transaksi order
  19. Tabel 4.13Pengujian pembuatan laporan
  20. Tabel 4.14Time Schedule
  21. Tabel 4.15 Estimasi Biaya



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat bukan tidak mungkin suatu organisasi atau perusahaan akan mengikuti laju perkembangan teknologi informasi demi menunjang pelaksanaan pekerjaan agar didapatkan hasil yang lebih akurat, cepat dan relevan. Teknologi informasi yang identik dengan bantuan alat pengolah data atau yang biasa disebut komputer ini memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya,salah satunya adalah membuat pekerjaan lebih cepat dan hasil yang didapatkan akan lebih akurat. Namun banyak organisasi yang belum mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatan pekerjaan mereka. Salah satunya pada unit administrasi di PT Rubicon Jaya Abadi. PT Rubicon Jaya Abadi adalah perusahaan yang memproduksi batu bata ringan dan resmi didirikan pada bulan Maret 2010 lalu.

Dalam pengolahan data yang sedang berjalan saat ini, administrasi di PT Rubicon Jaya Abadi masih menggunakan sistem yang sangat sederhana, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan Microsoft Excel dan masih harus meminta persetujuan langsung oleh manajer marketing. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap harinya dikarenakan admin marketing harus datang menemui manajer marketing terlebih dahulu untuk meminta persetujuan surat order setiap harinya, sistem ini dirasa tidak efektif dan banyak memakan waktu. Selain itu, data yang dihasilkan terkadang tidak akurat yang disebabkan oleh human error. Dengan adanya kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, tentunya PT Rubicon Jaya Abadi membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi, yang mana dapat memudahkan admin marketing dalam mengolah data penjualan dan mempermudah bagi timmanajer marketing untuk memberikan persetujuan surat pesanan, serta mempermudah tim marketing untuk mengetahui status orderan mereka tanpa harus mendatangi admin terlebih dahulu dan mempermudah untuk mengetahui laporan penjualan per periode. Sejalan dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Batu Bata Ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dalam hal ini yang menjadi permasalahan pada unit administrasi PT Rubicon Jaya Abadi adalah :

  1. Bagaimana proses sistem penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apa Saja kendala yang dihadapi sistem proses penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi yang sedang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana rancangan Sistem Informasi Penjualan Batu Bata Ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi sehingga dapat mempermudah proses transaksi oleh user? 

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan lebih baik maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian yang akan dibahas dalam masalah ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis berdasarkan perumusan masalah yang ada adalah :

  1. Proses Penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi.
  2. Proses persetujuan surat order dari atasan langsung / manajer.
  3. Output berupa laporan penjualan per periode.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tentunya mempunyai tujuan tertentu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, berikut beberapa tujuannya yaitu :

  1. Untuk mengetahui sistem proses penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi yang sedang berjalan saat ini.
  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi sistem proses penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi yang sedang berjalan saat ini.
  3. Untuk mengetahui rancangan Sistem Informasi Penjualan Batu Bata Ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat mengetahui permasalahan yang ada pada proses penjualan batu baa ringan di PT Rubicon Jaya Abadi saat ini.
  2. engan adanya sistem proses penjualan batu bata ringan yang terkomputerisasi, maka pekerjaan akan lebih cepat dengan hasil yang di dapat akan lebih akurat.
  3. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam proses penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan pengumpulan data yaitu :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Pada metode observasi ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengolahan data penjualan batu bata ringan di PT Rubicon Jaya Abadi.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui kegiatan tanya jawab langsung. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Andrew Irawan selaku manajer dan pengurus data penjualan dari marketing diPT Rubicon Jaya Abadi.

  5. Metode Study Pustaka (Library Research)
  6. Metodestudy pustaka dilakukan untuk menunjang metode-metode sebelumnya, yaitu metode observasi dan metode wawancara. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Pada tahap analisa, penulis menganalisa proses penjualan yang ada di PT Rubicon Jaya Abadi dengan menggunakan analisa SWOT yang mana terdiri dari (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Dan Threats), dimana sistem ini digunakan untuk dapat menganalisa sistem yang sedang berjalan sehingga dapat dihasilkan informasi mengenai efisiensi kinerja sistem.

Metode Perancangan

Metode Unifield Modelling Languange (UML) adalah metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi di PT Rubicon Jaya Abadi, yang mana terbagi dalam tahap-tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram.Serta rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan software : PHPMyAdmin, Apache, MySQL, aplikasi Visual Paradigma, bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dengan menggunakan framework Codeigniter (CI) dan Chrome.

Metode Testing

Metode testing perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah siap untuk digunakan atau tidak. Untuk melakukan tahap Testing, pada penelitian ini digunakan metode Black Box Testing, yaitu pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja yang akan difokuskan pada keperluan software. Pada metode testing ini, akan ditemukan beberapa kesalahan yang perlu untuk dilakukan perbaikan, seperti menu-menu atau fitur-fitur yang tidak berfungsi, dll.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini ,maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan saat ini,

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian atau gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, tata laksana sistem yang sedang berjalan, rancangan prosedur sistem yang sedang berjalan, analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem penjualan batu bata ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi, konfigurasi sistem usulan, testing, dan evaluasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang kesimpulan-kesimpulan dan juga saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Pengertian sistem secara etimologis atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin Systema atau bahasa Yunani Sustema yang memiliki arti suatu kesatuan dimana terdiri dari elemen atau komponen yang dihubungkan secara bersama supaya dapat memudahkan transfer materi, energi atau informasi. Sistem dikenal sebagai kesatuan bagian yang memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya dan mempunyai item-item penggerak.

Menurut Abidin (2010:7) dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari 2016 [1] yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopo dkkbahwa kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Secara umum sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian tertentu yang saling berhubungan secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input) pengolahan (processing) dan keluaran (output).

Menurut Achmad Sidik dalam Jurnal ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 1, Maret 2018[2] bahwa “Sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.”

Menurut Arman dkk, dalam Jurnal Rang Teknik Vol. 2 No.1 Januari Tahun 2019 [3], “Sistem merupakan kumpulan dari elemen atau komponen atau subsistem. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencpai tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran(objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki ruang lingkup yang lebih sempit.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan atau himpunan elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dengan sedemikian rupa untuk menjalankan suatu proses tertentu dalam mencapai suatu tujuan utama.

Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem yaitu input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Adapun Karakteristik Sistem Menurut H.A. Rusdiana dkk (2014) yang dikutip kembali dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 Maret tahun 2017 yaitu :

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.

  3. Batas (bondary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  5. Lingkungan (environoments)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  7. Penghubung / antarmuka (interface)
  8. Penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjabatani hubungan antar komponen dalam sistem.

  9. Masukan (input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatuyang perlu dimasukan kedalam sistem sebagia bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasikan bentuk kluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objektif) dan tujuan (goaI)
  16. Setiap komponen dalam sisterm perlu juga agar cepat bekerja sesuai dengan agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponendalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (feed back)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan menegmbalikannya pada kondisi normal.

Komponen Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3) dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari tahun 2016 yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopodkk bahwa komponen sistem yaitu suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  1. Batasan Sistem (Boundary)
  2. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebu disebut lingkungan luar sistem.Ingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan data juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.Kalau tidak, makaakan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
  5. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrase sistem yang membentuk satu kesatuan.

  6. Masukan Sistem (Input)
  7. Energy yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit komputer “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  8. Keluaran Sistem (Output)
  9. Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan kepuusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  10. Pengolah Sistem (Proces)
  11. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akanmengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  12. Sasaran Sistem (Objective)
  13. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009;8) yang dikutip kembali pada Jurnal EMBA Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 814-827 sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.
  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sedangkan sistem tidak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka ( open system) Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup.
  5. Sistem relatif tertutup Biasanya mempunyai masukan dan pengeluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan diluar sistem.
  6. Sistem terbuka Sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk sub sistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses dalam sistem.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mulyanto (2009;2) yang dikutip dari Jurnal EMBA 818 Vol.4 No.2 Juni Tahun 2016, menyatakan bahwa data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamah dari bentuk tunggal data item.

Menurut Indriyani dan Humdiana (2009;18) data adalah fakta-fakta simbol karakter data atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda, semua itu adalah data.Sumber informasi adalah data juga merupakan bentuk tunggal yang menggambarkan suatu kenyataan yang terjadi pada saat tertentu.

Menurut Siregar (2010:9) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopo pada Jurnal Informatika Vol. 11 No 1 Februari 2016 bahwa data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Menurut Achmad Sidik dalam Jurnal ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 1, Maret 2018 bahwa data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Sedangkan menurut Tata Sutabri, data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Untuk jelasnya, seperti gambar dibawah ini :

g21
Gambar 2.1 : Pemroses Data

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.

Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumbernya. Berikut klasifikasi data tersebut yaitu :

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)Data ukur adalah data yang mennjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan daam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data kualitatif (Qualitative Data)Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data
    1. Data Internal (Internal Data) Data internal adalah data yang asli, artiya data sebagai hasil observasi yang dilalukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (External Data) Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

    - Data Eksternal Primer (Primary Eksternal Data)Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan daripemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    - Data Eksternal Sekunder (Secondary Eksternal Data) Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abidin dalam Jurnal Informatika Vol. 11 No. 1 Februari 2016 (2010:9) yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopo dkk, bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

  1. Relevan (Relevancy)
  2. Akurat (Accurancy)
  3. Tepat waktu (Time liness)
  4. Ekonomis (Economy)
  5. Efisien (Efficiency)
  6. Ketersediaan (Availability)
  7. Dapat dipercaya (Reliability)
  8. Konsisten (Consistent)

Menurut Achmad Sidik dalam Jurnal ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 1, Maret 2018 “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan suatu keputusan.”

Sedangkan menurut Hartono (2013) yang dikutip kembali oleh Darman Umagapi dan Arisandy Ambarita dalam Jurnal Ilmiah ILKOMINFO Vol 1 No 2 Juli tahun 2018 mendefinisikan bahwa “Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi suatu yang memiliki arti dan kegunaan yang lebih luas. Kualitas informasi harus dapat memenuhi beberapa yaitu : akurat, relevan dan tepat waktu.

Kesimpulan dari pengertian informasi diatas adalah bahwa informasi merupakan sekumpulan data-data yang telah diolah dengan sedemikian rupa, menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut, sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Tata Sutabri (2014:33), Nilai dari informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) hal yaitu :

  1. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan Lengkap Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.
  3. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.
  4. Kecocokan Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.
  5. Ketepatan Waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi.
  6. Kejelasan Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
  7. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak Ada Prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat Diukur Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Nilai informasi sempurna adalah pengambil keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian.

Kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009;2) yang dikutip kembali oleh Randy R.W. Jermias pada Jurnal EMBA 818 Vol.4 No.2 Juni Tahun 2016 kualitas informasi bergantung pada tiga hal yang sangat dominan yaitu:

  1. Informasi harus akurat Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Informasi harus tepat waktu Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Informasi harus relevan Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut ditangkap sebagai input, kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut : Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :

  1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines) Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usang tidak lagi mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimnya.
  3. Relevan (Relevance) Informasi tetsebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Achmad Sidik dalam Jurnal ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 1, Maret 2018 bahwa sistem informasi adalah cara terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses data serta menyimpan, mengelola, mengontrol, dan melaporkannya sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan.

Menurut Siregar (2010:9)yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopo dkkdalam Jurnal Informatika Vol. 11 No. 1 Februari 2016 (2010:9) bahwa Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jikatanpa adanya komputer.Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Menurut O’Brian yang dikutip kembali oleh Darman Umagapi dan Arisandy Ambarita dalam Jurnal Ilmiah ILKOMINFO Vol 1 No 2 bulan Juli tahun 2018 mendefinisikan bahwa Sistem Informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. (Yakub, 2012).

Dari pengertian beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem pengolah data menjadi sebuah informasi sistem yang akurat dan efektif.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.

  1. Blok Masukan
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi
  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengedalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (Tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga bergunauntuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).

  11. Blok Kendali
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, tidak efisien , sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Menurut Jogiyanto (2005:3) 2016 yang dikutip oleh Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari bahwa Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sudiyoto Sapto Atmojo Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro dalam skripsinya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. Bara Computer Banjarnegara bahwa analisa sistem adalah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek.

Menurut Jogiyanto (2011:129) yang dikutip kembali oleh Tutik Lestari dkk dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 8 No 1 Juli tahun 2017, analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dan dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sedangkan menurut Aris dkk Dosen Universitas Raharja[4], Kota Tangerang dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 bahwa analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian–bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian–bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan dalam suatu rekomendasi sistem berjalan yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penyusunan sistem usulan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan memahami sistem dengan proses menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi ataupun mengevaluasi permasalahanuntuk mencapai tujuan dalam suatu rekomendasi sistem berjalan yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penyusunan sistem usulan, yang nantinya dapat diusulkan alternative perbaikan pada sistem tersebut.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Di dalam tahap analisa system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system, sebagai berikut :

  1. Tahap identify yaitu: mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi.
  2. Tahap understand yaitu: memahami lebih lanjut tentang permasalahan yang ada dengan cara melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan.
  3. Tahap analyze yaitu: mencari kelemahan-kelemahan sistem yang ada dan mengumpulkan informasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Aris dkk Dosen Universitas Raharja, Kota Tangerang dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia tahun 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari tahun 2015 Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru dan kegiatan ini merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi logis kedalam sebuah rancangan logik sebagai suatu bentuk dari model sistem yang akan dirancang.

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010) yang dikutip kembali oleh Rohmat Taufiq dan Niswan Fiqih Fahrozi dalam Jurnal Scientium, Vol 3 No 5 Desember tahun 2016 “Perancangan Sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

Dan menurut A.S Rosa dan Shalahuddin M (2013:23) yang dikutip kembali oleh Hanif Nurman Arief dan Jaka Suwita dalam penulisannya yang berjudul Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi E-Commerce Untuk Kalangan Umkm (Bengkel Motor) Perancangan sistem merupakan upaya untuk megontruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan kebutuhan secara implisit atau ekspilit dari segi performasi maupun sumber saya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat.

Bedasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem adalah fase dimana mengontruksi sebuah sistem guna memenuhi kebutuhan dan sebagai suatu bentuk dari model sistem yang akan dirancang.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut Eva Rianti dkk mahasiswi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 tahun 2017 juga menyebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perancangan sistem informasi maka terlebih dahulu seorang analis sistem harus membuat suatu tahapan perancangan sistem yaitu :

  1. Mendefinisikan Masalah
  2. Yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yangmenjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan pemecahan yang sesuai.

  3. Analisis Masalah
  4. Yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap perancangan sistem yang baru saja digambarkan.

  5. Perancangan Global
  6. Yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.

  7. Perancangan Detail
  8. Yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file dan struktur program.

  9. Program
  10. Yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

  11. Testing
  12. Yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.

  13. Implementasi
  14. Yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang diinginkan.

  15. Evaluasi, Operasi, dan Perawatan
  16. Yaitu melakukan operasi terhadap program dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang ada.

  17. Dokumentasi
  18. Yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dapat mengantisipasinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Observation)

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas dimana menggunakan panca indranya, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena yang berdasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya sehingga mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Atau, dengan kata lain Metode observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Metode Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara penulis tidak hanya menggali dan mencari apa yang diketahui oleh seseorang atau subyek yang diteliti, tetapi juga membantu penulis untuk melakukan pemikiran-pemikiran kritis untuk mencari solusi dari hasil wawancara tersebut.

Studi Pustaka (Literature Review)

Studi pustaka merupakan pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang diperoleh dari buku-buku yang terkait, jurnal, website, dan artikel.

Literature review atau daftar pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan / melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Aris dkk Dosen STMIK Raharja, Kota Tangerang dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari tahun 2015 bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu perkakas yang sangat bermanfaat untuk melakukan analisis dan perancangan sistem program aplikasi dalam konteks pemrograman berorientasi objek. UML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990 ketika Grady booch dan Ivan Jacobson dan James Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodenya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemudian dinamakan UML (Unified Modelling Language). UML digunakan sebagai suatu cara untuk mengkomunikasikan idenya kepada para pemrograman Nugroho Adi, Rekayasa perangkat lunak menggunakan UML dan JAVA.

Menurut Abdul Rochman dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1, Maret tahun 2018 “Unified Modeling Language (UML) yaitu sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemograman berorientasi objek”.

Sedangkan menurut Munawar yang dikutip oleh Deni Mahdiana dalam Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2 September tahun 2011 mendefinisikan Unified Modeling Language yaitu sebagai salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain

Bedasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa permodelan untuk melakukan analisis dan perancangan sistem program aplikasi dalam konteks pemrograman berorientasi objek yang mudah dimengerti.

Jenis-Jenis Unified Modelling Language (UML)

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsionalitas dari suatu sistem. Use case diagram juga menggambarkan siapa saja pihak yang berinteraksi dengan sistem, serta apa saja bentuk interaksi tersebut.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan deskripsi dari class, package, dan objek. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar class tersebut dapat saling berkolaborasi utuk mencapai suatu tujuan.

  5. Activity Diagram
  6. Activity diagram menggambarkan alur kerja (work flow) dalam suatu proses bisnis yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana alir tersebut berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Fokus utama dari activity diagram adalah aktifitas dari sistem, bukan aktifitas dari actor.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian / even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case.

Diagram-diagram Unified Modelling Language (UML)

Diagram-Diagram Unified Modelling Language (UML) Menurut Widodo (2011:10), yang dikutip kembali oleh Otto Fajarianto dalamJurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 / Maret Tahun 2017“ beberapaliterature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. namun demikian model-model itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu diantara lain:

  1. Diagram kelas
  2. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi diagram ini umum dijumpai pada sistem beriontasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagrm paket
  4. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use-case
  6. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan prilaku suatu sitem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
  8. Bersifat statis, diagram urutan adalah interksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (comunication diagram)
  10. Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram Statechart (Statechart diagram)
  12. Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaankeadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktivitas (activity diagram)
  14. Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Diagram komponen (component diagram)
  16. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang didalamnya.

Metode Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan lain dalam pengembangan sistem.

Menurut Siahaan (2012:66) yang dikutip kembali oleh M. Iqbal dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 Maret tahun 2017 elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi ,Elisitasi ada tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Definisi PHP (Hypertext Prepocessor)

Menurut Kusuma Ardhana (2014:65) yang dikutip kembali oleh Shanti Ria Serepia Siregar dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 Maret tahun 2016, “PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.”

Menurut Abdul Rochman dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1, Maret tahun 2018 “PHP adalah bahasa pemograman scripting yang pertama dikembangkan untuk meng-generate statement HTML. Bahkan program yang dikembangkan dengan PHP seratus persen, tetap ditampilkan dalam bentuk kode HTML”.

Sedangkan menurut Darman Umagapi dan Arisandy Ambarita dalam Jurnal Ilmiah ILKOMINFO Vol 1 No 2 Juli tahun 2018 mendefinisikan bahwa PHP yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PHP Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemograman berbasis server – sideyang dapat melakukan parsing script php menjadi script web yang pertama dikembangkan untuk meng-generate statement HTML dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Definisi XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2009:30) yang dikutip kembali oleh Shanti Ria Serepia Siregar dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 Maret tahun 2016 “XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

Sedangkan menurut Darman Umagapi dan Arisandy Ambarita dalam Jurnal Ilmiah ILKOMINFO Vol 1 No 2 Juli tahun 2018 mendefinisikan pengertian XAMPP adalah perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program.

Menurut (Bunafit Nugroho, 2011:23) yang dikutip kembali oleh Mochamad Rendy Riskianto Widodo dkk dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol 1 No 3 Desember tahun 2016, XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost). Beberapa paket yang telah disediakan adalah Apache, MySQL, PHP, Filezila dan PhpMyAdmin. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan untuk membuat tampilan halaman web dinamis.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian XAMPP yaitu perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung untuk banyak sistem operasi yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) dan dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.

Definisi MySQL

Menurut Kusuma Ardhana (2014:45) yang dikutip kembali oleh Shanti Ria Serepia Siregar dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 Maret tahun 2016, MySQL dikembangkan oleh pengembang dan konsultan database bernama MySQL AB sekitar tahun 1994 di Swedia. Tujuan awal dikembangkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. MySQL sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

Sedangkan menurut Darman Umagapi dan Arisandy Ambarita dalam Jurnal Ilmiah ILKOMINFO Vol 1 No 2 Juli tahun 2018 mendefinisikan pengertian MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

Dan Menurut Arief (2011:152) yang dikutip kembali dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 Maret tahun 2017 MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Dari beberapa pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia yang banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Definisi Code Igniter

Menurut Hakim (2010:8) yang dikutip kembali oleh Ivan Patriana dalam Jurnal Nuansa Informatika VOL 11. NO 1 September tahun 2016 “Code Igniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

Definisi Notepad++

Menurut Angga Reza Palevi (2013:4) dalam Jurnal ilmiah DASI Vol 14 No. 4 Desember tahun 2013 “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis.Notepad menitikeratkan kegunaan aplikasi untukditing text dalam waktu yang cepat dan praktis”.Notepad++ mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript, dan CSS.

Definisi Testing

Testing atau Pengujian perangkat lunak merupakan sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program yang telah dibuat oleh peneliti telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Dimana setiap hasil program harus di uji coba terlebih dahulu oleh peneliti.

Definisi Black Box Testing

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1) yang dikutip kembali dalam Jurnal PPKM I tahun 2018 42-48, “black box testing yaitu sebuah cara pengujian aplikasi atau software yang menitik beratkan pada pengujian secara fungsional dengan cara merancang test case berlandaskan informasi dari spesifikasi.”

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freddy Rangkuti, 2009: 18 yang dikutip kembali oleh Pambayun Aji Widagdha dkk dalam Jurnal of Management tahun 2018 yang menyatakan bahwa analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Streghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan visi, misi, tujuan, strategi serta kebijakan perusahaan.

Sedangkan Menurut Grewal dan Levy yang dikutip kembali oleh Roby Setyawan (2015:34) bahwa analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang di gunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.

Pendapat lain menurut Guyana dan Mustamu (2013) yang dikutip kembali oleh Diyah Lestari dalam Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 2015 bahwa analisis SWOT adalah sebuah alat pencocokkan yang penting untuk membantu para manajer dalam mengembangkan empat jenis strategi yaitu: S-O (Streangth-Opportunity), W-O (Weakness-Opportunity), S-T (Strength-Threat), dan W-T (Weakness-Threat).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi SWOT yaitu proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis yang di gunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats serta untuk membantu para manajer dalam mengembangkan empat jenis strategi tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Secara umum penjualan merupakan sesuatu kegiatan yang dilakukan sebagian manusia yang menjual barang dagangan baik itu barang atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal Rancang Bangun Penjualan Vol.8 No.1 Februari tahun 2016, Hal. 25-36 Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Penjualan menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016:3) yang dikutip kembali oleh Nana Diana dan Anggi Pasca Arnu dalam Journal of Accounting and Finance Vol. 4 No. 02. Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.

Menurut Kasmir (2012:114-116) yang dikutip kembali oleh Moh Lawi dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi. Vol 01, Nomor 01 tahun 2016, mengemukakan bahwa penjualan adalah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai maupun secara kredit. Definisi penjualan tersebut menekankan bahwa penjualan merupakan sebuah pembebanan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan baik secara tunai maupun secara kredit kepada pelanggan atas barang atau jasa yang didapatkannya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan ekonomi yang didasari dengan promosi dan dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secaratunai maupun kredit.

Konsep Penjualan

Menurut beberapa sumber yang dikutip oleh Anthony dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 4, No. 2, Juni tahun 2017, hlm. 136-147 Yang dimaksud dengan konsep penjualan ialah menjual barang dagang yang menjadi usaha pokok suatu perusahaan dengan dilakukan secara terus menerus dan tepat (Marom, Chairul. 2002). penjualan juga adalah salah satu langkah pemasaran dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang akibatnya adalah kegiatan operasional perusahaan dapat tetap dijalankan. Berikut pengertian penjualan menurut beberapa ahli: Basu Swasta (2001:1) diambil dari bukunya yang merupakan buku manajemen penjualan edisi ketiga, yaitu ”Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan” (Basu Swastha, 2001).

Menurut Winardi (2005:26), “Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang”. Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016:3) ”Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran”.

Faktor Penjualan

Menurut Agus Iskandar dan A . Haris Rangkuti dalam Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS Vol.3 No.2 November tahun 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan yaitu :

  1. Kondisi dan kemampuan penjualan.
  2. Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu pembeli dan penjual. Disini penjual harus meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjual yang diharapkan.

  3. Kondisi Pasar.
  4. Pasar sebagai tempat kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat juga mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun fakor -fator kondisi pasar yang diperahatiakan antara lain : ·

    1. Jenis pasar, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, pasar pemerintah atau pasar internasional.
    2. Kelompok pembeli atau segmen pasar.
    3. Daya belinya.
    4. Frekuensi pembeliannya.
    5. Kegiatan dan kebutuhan.

Jenis-jenis Penjualan

Sri Rezeki Candra Nursari1 dan Yossela Immanuel menyebutkan dalam jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Vol.11 No.1 – Februari 2018 menjelaskan bahwa berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan perusahaan. Jenis penjualan terdiri dari:

  1. Penjualan langsung (direct response marketing / hardsell). Para pemasar melakukan pemasaran langsung untuk meningkatkan produktivitas satuan penjual-an. Selain itu perusahaan juga berupaya untuk menggantikan unit – unit penjualan berbasis pos dan telepon untuk mengurangi biaya penjualan lapangan.
  2. Penjualan pribadi (personal selling). Seorang pemasar akan menawarkan produknya secara langsung dengan cara tatap muka.
  3. Penjualan tidak langsung. Merupakan startegi untuk mempromosikan suatu produk atau jasa dapat ditemui dalam bentuk iklan, humas via internet secara tidak langsung.
  4. Penjualan partaian (merchandising) dan titik pembelian (point of purchase). Titik pembelian (Point-of-Purchase (P-O-P)) adalah kegiatan untuk menampilkan produk di tempat-tempat strategis di sebuah toko dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap merek tersebut.
  5. Penjualan Online. Pemasaran secara online dilakukan melalui sistem computer online interaktif yang menghubungkan pelanggan dengan penjual secara elektronik

Adapun menurut Hermawan Budi Wibowo dala proyek tugas akhirnya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Penjualan Gadget Berbasis Website pada tahun 2017 menjelaskan beberapa jenis-jenis penjualan yaitu sebagai berikut :

  1. Trade Selling
  2. Merupakan suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh pedagang kepada grosir, tujuan utamanya untuk dijual kembali.

  3. Tehnical Selling
  4. Merupakan suatu cara atau usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara memberikan saran dan nasehat kepada konsumen atau pembeli akhir dari barang dan jasanya. Dalam hal yang satu ini wirausaha tersebut mempunyai tugas utama untuk mengidentifikasi dan juga menganalisa segala macam masalah yang dihadapi oleh pembeli lalu setelah itu menunjukkan bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan bisa mengatasi masalah si konsumen dan pembeli.

  5. Missionary Selling
  6. Merupakan suatu bentuk wirausaha dimana pengusaha atau perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara mendorong pembeli dan tentu saja untuk membeli produk atau jasanya. Dalam hal ini pengusaha atau perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur tersendiri dalam menyalurkan atau mendistribusikan produk maupun jasanya.

  7. New Business Selling
  8. Merupakan suatu usaha-usaha untuk membuka transaksi batu dengan cara mengubah seorang calon konsumen menjadi konsumen.

Aktivitas Penjualan

Menurut Agus Iskandar dan A . Haris Rangkuti dalam Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS Vol.3 No.2 November tahun 2008 Aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ada 2 macam yaitu :

  1. Penjualan Tunai
  2. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang terlebih dahulu sesuai dengan purchase order yang diterima oleh pembeli atau pelanggan dan pembayarannya pada perusahaan ditagih dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat pembayarannya atau jangka waktu tempo yang telah ditentukan, dan pihak pelanggan langsung membayarnya sesuai dengan jumlah harga yang tertera pada dokumen penagihan tersebut tanpa mengangsur.

  3. Penjualan Kredit.
  4. Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang terlebih dahulu sesuai dengan purcahase order yang diterima oleh pembeli atau pelanggan dan pembayarannya pada perusahaan ditagih secara berangsur-angsur sesuai dengan jangka waktu tempo atau sesuai dengan syarat pembayaran yang telah ditentukan.

Studi Pustaka (Literature Review )

Studi pustaka merupakan untuk melihat penelitian-penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti yang masih berhubungan dengan topik penelitain. Dengan adanya study pustaka peneliti dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian ini.

Manfaat yang didapatakan dalam studi pustaka adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi kesenjangan dari penelitian ini
  2. Menghindari membuat ulang sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
  3. Mengidentifikasi metode yang penah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan dari pengetahuan sebelumnya.

Banyak penelitian sebelumnya yang mengenai pelayanan jasa. Dalam upaya membangun suatu sistem pelayanan maka peneliti melakukan studi pustaka sebagai salah satu untuk mengetahui metode apa saja yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rezeki Candra Nusari dan Yossela Imanuel (2018) dalam Jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa proses penjualan secara online dengan menggunakan web atau internet dapat memudahkan penjual dan pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan waktu sehingga dapat meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Rizal dan Hestya Patrie (2018)[5] dalam Jurnal Idealis Vol 1 No 1 yang berjudul “Perancaangan Sistem Informasi Penjualan PD. TM Jaya Menggunakan Unified Modeling Language”. Menjelaskan bahwa dengan adanya sistem informasi penjualan yang menggunakan program VB.NET dan untuk databasenya menggunakan MySql dapat membantu dan mempermudah bagian penjualan dalam proses pencarian data penjualan agar lebih efektif dan efisien.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh MO Lasisi, JD Owens dan S Udagedara (2017)[6] pada UK Academy for Information Systems Conference 2017 dengan judul “Key benefits of enterprise resource planning adoption within small family businesses : a conceptual framework”. Penelitian ini membahas mengenai manfaat yang dirasakan dari adanya penggunaan ERP “This research mainly focused on the perceived benefits of ERP adoption for Small Family Businesses (SFB). In doing so, it explores some of the key benefits of an ERP system for SMEs. Through the exploration of the literature, a framework is constructed classifying the ERP benefits to SFBs, in that they are different to other businesses where ERP systems have historically been implemented.”
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Agustina (2015)[7] dalam Journal Speed yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan (Studi Kasus Di Counter Ketro)”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pengolahan data penjualan pada Counter Ketro masih menggunakan sistem konvensional yang menyebabkan penyampaian data atau informasi mengalami keterlambatan baik kepada pimpinan atau pun kepada konsumen. Dengan adanya sistem penjualan ini diharapkan dapat mempermudah proses pencarian data dan data yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nuraisyah, Novi Nur Atika dan Rere Intan Fandi (2017)[8] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. ISTEM”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa PT. ISTEM salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi yang terkomputerisasi namun masih ada beberapa laporan yang masih menggunakan Ms. Excel, yang mengakibatkan proses pelaporan tidak berjalan efektif. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah rancang bangun sistem informasi penjualan ekspor yang sesuai dengan kebutuhan user dan memudahkan user dalam membuat laporan penjualan, dan menjadikan proses pengarsipan data-data laporan penjualan ekspor menjadi lebih rapi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Bayu Pramono dan Aditya Pratama (2016)[9] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower Pada PT.Mandala Teknik Jakarta”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa PT. Mandala Teknik meskipun telah menggunakan komputer dalam pengerjaan pengolahan data namun proses penyusunan kalkulasi hitung barang masih dilakukan secara terpisah dengan proses pengamatan kurva. Proses kalkulasi kurva belum memberikan hasil maksimal karena informasi tentang data penjualan dan pengamatan grafik yang belum terstuktur dengan baik sehingga menyulitkan proses perhitungan kalkulasi penjualan dan membutuhkan waktu penginputan yang lama. Pada penelitian ini disarankan bahwa perlu diterapkannya sistem yang dapat membantu mempersingkat waktu pengolahan data kalkulasi penjualan untuk mengatasi permasalahan human error dan dapat menghasilkan laporan-laporan yang cepat dan akurat.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan Putrojojo, Putu Handy Arjana dan Edward (2016) dalam Jurnal ICIT yang berjudul “Penerapan Php Dan MySQL Untuk Merancang SIM Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat permasalahan dalam pengelolaan sistem penjualan pada PD Baby2go yang menyebabkan pembuatan daftar pesanan dan laporan penjualan membutuhkan waktu yang lama serta sulit mendapatkan laporan penjualan berdasarkan pengelompokan yang diinginkan oleh manajer seperti penjualan pada periode tertentu, ataupun penjualan berdasarkan pada data produk dan pelanggan. Selain itu, sistem yang berjalan saat ini tidak menjamin keamanan data yang disimpan. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuatlah sebuah SIM penjualan atau sistem informasi penjualan berbasis web pada PD Baby2go.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Donatus Agus Andrianto dan Yudha Surya Putra (2016)[10] dalam Jurnal SENSI yang berjudul “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo berbasis online pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang merupakan sebuah toko yang melayani penjualan alat-alat Taekwondo. Karena proses penyampaian informasi dan penjualan yang belum efektif maka terdapat kendala dalam penyampaian informasi dan penjualan, oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep sistem aplikasi penjualan secara online, konsep ini meliputi proses dari input data, pengolahan data, pemesanan barang, transaksi penjualan serta pengiriman.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sandy dan Dian Anubhakti dalam Jurnal IDEALIS Vol 1 No. 1 Maret tahun 2018 [11]yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT Citra Bersaudara”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa kegiatan perusahaan yang berjalan saat ini di perusahaan PT. Citra Bersaudara sudah menggunakan sistem komputer, akan tetapi masih ada beberapa sistem yang mengadopsi sistem manual. Hal ini dirasakan berdampak pada kemungkinan akan hilangnya dokumen, penyajian dokumen yang memakan waktu yang cukup lama, penyajian data yang memakan waktu dan berpotensial untuk menghasilkan penyajian dokumen yang kurang akurat. Pada akhirnya akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep sistem aplikasi penjualan komputerisasi dan terintegrasi yang dirasa mampu untuk menutupi permasalahan yang ada.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhil Chedry dan Ady Widjaja dalam Jurnal IDEALIS Vol 2 No. 1 Januari tahun 2019[12] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Herbal pada Mitra Herbal Parung Panjang”. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa mengenai sistem penjualan yang ada disana. Dimana sistem yang sedang berjalan pada Mitra Herbal masih dilakukan secara manual seperti melakukan penjualan obat herbal dan pembuatan laporan mingguan. Begitupun dengan pengolahan data yang dihasilkan dari transaksi yang terjadi masih menggunakan tulisan tangan, sehingga beresiko terjadi kesalahan dalam penulisan dan perhitungan. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan konsep dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2008, dan menggunakan Database MySQL. Penulis berharap dengan adanya rancangan sistem informasi penjualan obat herbal pada Mitra Herbal yang terkomputerisasi, dapat membantu Mitra Herbal dalam mengatasi masalah – masalah yang sering terjadi dalam penjualan tersebut.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Rubicon Jaya Abadi

PT Rubicon Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan.Didirikan pada bulan Maret 2010, PT Rubicon Jaya Abadi beralamat di Slipi Jakarta Barat dan memiliki pabrik atau tempat produksi di Serang, Banten.Saat ini PT Rubicon Jaya Abadi sudah memiliki karyawan kurang lebih 350 orang yang berada di pabrik dan head office.

PT Rubicon Jaya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Stephen Cahyadi yang sekaligus menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan dibantu oleh adiknya yang bernama Andrew Irawan sebagai General Manager. Memiliki aset bangunan pabrik seluas ± 3 hektar dan memiliki kendaraan operasional untuk pengiriman yaitu 60 unit mobil truk, PT Rubicon Jaya Abadi berkomitmen untuk memproduksi bahan bangunan yang berupa hebel dengan kualitas Standar Nasional Indonesia dan dapat menjangkau customer se-Jabodetabek.

Visi dan Misi PT Rubicon Jaya Abadi

  • Visi Menjadi produsen hebel terkemuka di Indonesia, dengan kualitas nomor satu se Jabodetabek.
  • Misi Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan hebel berkualitas baik dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.

    Struktur Organisasi Rubicon Jaya Abadi

    g31
    Gambar 3.1 : Struktur Organisasi

    Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap kelompok atau individual yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan tertentu.Sebuah organisasi yang digunakan untuk pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.Serta untuk menunjukan (garis) perintah fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dalam sebuah orgaisasi, PT Rubicon Jaaya Abadi dalam menjalankan kegiatan organisasi terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab daam menyelesaikan pekejaannya masing-masing.

    Setelah terbentuknya kepengurusan dari masing-masing bagian, hal pertama yang akan dilakukan adalah rapat pengurus, rapat pengurus ini bertujuan untuk menetapkan pembagian tugas bagi masing-masing pengurus atau karyawan.

    Berikut tugas dan tangung jawab karyawan PT Rubicon Jaya Abadi yaitu :

    1. CEO
    2. Tugas dan tanggung jawab seorang CEO yaitu melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan.

      Adapun tugas dan tanggung jawab lainnya dari CEO yaitu :

      1. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan perusahaan.
      2. Meneliti pembukuan serta pencatatan yang ada pada perusahaan.
      3. Memberi koreksi, saran dan teguran kepada manajer atau karyawan apabila ada hal yang tidak benar.
      4. Membuat laporan tertulis terhadap laporan pengawasan.
      5. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak yang tidak bersangkutan.
    3. General Manajer.
    4. Tugas dan tanggung jawab general manajer yaitu :

      1. Mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan.
      2. Memimpin, mengkoodinir, dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada didalam perusahaan.
      3. Menerima laporan atas kegiatan yang dilakukan.
      4. Menandatangani surat penting yang bersangkutan dengan perusahaan.
      5. Memimpin rapat bersama seluruh karyawan.
      6. Memeriksa pembukuan serta pencatatan yang ada pada perusahaan.
    5. Accounting dan Finance
    6. Divisi Akunting dan finance adalah bagian yang memegang peranan krusial dalam perusahaan.

      Tugas dan tanggung jawab finance dan akunting yaitu :

      1. Membuat pembukuan keuangan kantor.
      2. Melakukan jurnal operasional.
      3. Membuat laporan keuangan.
      4. Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem yang dimiliki perusahaan.
      5. Memeriksa dan memverifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan.
      6. Melakukan penyesuaian data keuangan.
    7. Staff Pajak
    8. Tugas staff pajak yaitu sebagai berikut :

      1. Menghitung potensi pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
      2. Membuat rencana strategi pajak perusahaan.
      3. Membuat laporan pajak masukan.
      4. Membuat laporan pajak keluaran.
    9. Admin Marketing
    10. Tugas dan tanggung jawab admin marketing yaitu :

      1. Menerima orderan dari tim marketing.
      2. Memastikan kelengkapan orderan dengan jelas.
      3. Menginput orderan kedalam data penjualan.
      4. Merekap data penjualan bulanan.
    11. Marketing
      1. Memasarkan barang kepada distributor atau toko.
      2. Meminta orderan kepada customer.
      3. Membuat surat pesanan untuk diberikan kepada admin marketing.
      4. Merekap data penjualan masing-masing marketing.
    12. Staff Logistik
      1. Menerima pemesanan dari admin marketing.
      2. Mengatur jadwal pengiriman barang beserta nama supir dan mobil yang dipakai untuk mengirim barang.
      3. Merekap data pengiriman setiap harinya.
      4. Merekap dan memperbarui data stok barang yang tersedia.
      5. Membuat surat jalan untuk supir mengirim barang.

    Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

    Prosedur Yang Sedang Berjalan

    Prosedur Penjualan

    Adapun sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Rubicon Jaya Abadi sebagai berikut :

    1. Tim marketing menerima pesanan dari customer baik dari customer distributor maupun toko bangunan biasa.
    2. Pesanan yang diterima oleh tim marketing akan diproses dalam bentuk surat pesanan untuk diserahkan kepada admin marketing.
    3. Kemudian admin marketing akan mengecek kelengkapan format penulisan pesanan terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam Microsoft Excel.
    4. Setelah admin memasukkan data kedalam Microsoft Excel, kemudian data dicetak untuk diserahkan ke Manajer Marketing untuk dicek terlebih dahulu.
    5. Setelah proses pengecekan oleh manajer marketing selesai selanjutnya akan diinfo oleh Manajer Marketing untuk surat pesanan yang disetujui dan tidak disetujui.
    6. Admin marketing akan mengambil kembali surat pesanan yang sudah mendapat persetujuan dari Manajer Marketing untuk dikirimkan ke bagian Logistik.
    7. Selanjutnya bagian logistik akan membuat surat jalan untuk diserahkan kepada bagian pengiriman dan surat jalan copy untuk diberikan ke bagian admin marketing sebagai bukti transaksi.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Yang Berjalan

    g32
    Gambar 3.2. Use Case Diagram Order
    1. 1 use case diagram yang mencakup seluruh kegiatan Order.
    2. 3 aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Marketing, Admin Marketing, Manajer Marketing.
    3. 9 use case yang biasa dilakukan oleh admin marketing tersebut diantaranya : Menerima, menginput, mencetak, dan memproses surat order.

    Activity Diagram Yang Berjalan

    g33
    Gambar 3.3 Activity Diagram
    1. 1 Inital Node untuk memulai kegiatan.
    2. 11 Action diantaranya menerima, menginput, dan memproses data.
    3. 4 vertical swimlane untuk membedakan aktor aktor yang melakukan kegiatan tersebut.
    4. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    g34
    Gambar 3.4 Squance Diagram
    1. 4 actor diantarnya Marketing, Admin Marketing, Logistik, dan Manajer Marketing.
    2. 2 Life Line yaitu File / Data dan Surat Jalan.
    3. 11 Massage diantaranya memberikan surat order, menginput surat order, mencetak surat order yang telah diinput, memberikan data order, mengecek data order, memberikan persetujuan, memproses dan memberikan data order, mencetak surat jalan, mengatur surat jalan, memberika bukti transaksi berupa surat jalan, meneruskan bukti trasnaksi berupa surat jalan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya, kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Oleh karena itu untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membatasi permasalahan yang terfokus pada sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT Rubicon Jaya Abadi, yaitu berfokus kepada penjualan.

    Analisa SWOT

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem adalah tahapan yang paling kritis dalam menganalisa suatu sistem, karena dengan melakukan tahapan analisis suatau masalah/ tambatan/ kendala dapat diketahui.Tahapan analisis ini dilakukan sebelum tahapan perancangan sistem. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan metode SWOT.

    Berikut akan dijelaskan analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasikan kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threat).

    Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem informasi penjualan yang diusulkan di PT Rubicon Jaya Abadi :

    Tabel 3.1 Analisis SWOT
    t31

    Setelah identifikasi SWOT dilakukan, tahap selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (Strategi S-T) dan dianalisa pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (Strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (Strategi W-T). Berikut adalah Matriks SWOT :

    Tabel 3.2 Matriks SWOT
    t32

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Pentium Dual Core CPU E5500
    2. Monitor : LG Flatron W1643S
    3. Mouse : Logitech M100r
    4. Keyboard : Logitech K100
    5. RAM : 4 GB
    6. Hardisk : 500 GB
    7. Printer : EPSON L220

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2010

    Spesifikasi Brainware

    1. Marketing
    2. Admin Marketing
    3. Manager Marketing
    4. Logistik

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Adapun permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah :

    1. Sebagaimana yang diketahui, bahwa sistem yang sedang berjalansaat ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yang mana kegiatan pencatatan penjualan dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. Proses transaksi penjualan ini dirasa kurang efektif karena memiliki resiko terjadinya human error.
    2. Kegiatan proses penjualan yang dilakukan dengan sistem semi komputerisasi ini mengakibatkan banyaknya berkas-berkas atau file-file yang tercecer sehingga menjadikan admin marketing lebih sulit untuk menemukan file dan sering kehilangan file tertentu.
    3. Dikarenakan admin marketing harus meminta persetujuan manajer untuk setiap surat pesanan maka hal tersebut sangat menyita waktu apabila manajer sedang tidak bisa diganggu namun admin marketing harus tetap menunggu untuk proses persetujuan tersebut. Terlebih lagi apabila manajer tidak hadir ke kantor maka admin marketing tetap harus meminta persetujuannya untuk surat pesanan, hal tersebut sangat tidak efisien.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarka penjabaran diatas mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT Rubicon Jaya Abadi, maka peneliti mencoba untuk memberikan alternatif

    pemecahan masalah, adapun alternatif pemecahan masalah yang disarankan adalah :

    1. Merancang suatu sistem penjualan sehingga admin marketing dapat dengan mudah menjalakan semua pekerjaannya dengan cepat dan hasil yang lebih akurat.
    2. Menyajikan sistem yang dapat diakses oleh manajer untuk memberikan persetujuan surat pemesananan dari customer.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap 1

    Berikut merupakan elisitasi tahap 1 yang mana disusun berdasarkan analisa yang telah dilakukan, yaitu : Tabel 3.3 : Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    Menampilkan Tampilan Log In

    Menampilkan Halaman Utama / Home Page

    Menampilkan Nama Perusahaan

    Menampilkan Visi Misi Perusahaan

    Menampilkan Logo Perusahaan

    Menampilkan chat orderan dari marketing

    Mnampilkan chat langsung dengan customer

    Menampilkan Menu Master

    Menampilkan Menu Penjualan

    Menampilkan Menu Logistik

    Menampilkan Menu Laporan

    Menampilkan Menu Logout

    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master

    Menampilkan Barang Pada Menu Master

    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master

    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik

    Menampilkan Order Pada Menu Laporan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan

    Menampilkan data pengguna pada menu user

    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user

    Menampilkan Data Barang pada menu master barang

    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang

    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan

    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan

    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order

    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang

    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi

    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing

    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager

    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman

    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistik

    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order

    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman

    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim

    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun





    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Elisitasi Tahap 2

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi:

    Tabel 3.4 : Elisitasi tahap II

    Functional




    Analisa Kebutuhan

    M

    D

    I

    Saya ingin sistem dapat :

    Menampilkan Tampilan Log In



    Menampilkan Halaman Utama / Home Page



    Menampilkan Nama Perusahaan



    Menampilkan Visi Misi Perusahaan



    Menampilkan Logo Perusahaan



    Menampilkan chat orderan dari marketing



    Menampilkan chat langsung dengan customer



    Menampilkan Menu Master



    Menampilkan Menu Penjualan



    Menampilkan Menu Logistik



    Menampilkan Menu Laporan



    Menampilkan Menu Logout



    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master



    Menampilkan Barang Pada Menu Master



    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master



    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan



    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan



    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik



    Menampilkan Order Pada Menu Laporan



    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan



    Menampilkan data pengguna pada menu user



    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user



    Menampilkan Data Barang pada menu master barang



    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang



    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan



    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan



    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order



    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang



    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi



    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing



    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager



    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman



    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistic



    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order



    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman



    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim



    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1.

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2.

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3.

    Program dapat berjalan dengan baik

    4.

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun





    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Keterangan : M : Mandatory,

    D : Desirable,

    I : Inessential

    Elisitasi Tahap 3

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.5 : Elisitasi tahap III

    Functional

    Saya ingin sistem dapat :

    Feasibility

    T

    O

    E

    Risk

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    Menampilkan Tampilan Log In







    Menampilkan Halaman Utama / Home Page







    Menampilkan Nama Perusahaan







    Menampilkan Visi Misi Perusahaan







    Menampilkan Logo Perusahaan







    Menampilkan Menu Master







    Menampilkan Menu Penjualan







    Menampilkan Menu Logistik







    Menampilkan Menu Laporan







    Menampilkan Menu Logout







    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master







    Menampilkan Barang Pada Menu Master







    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master







    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan







    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan







    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik







    Menampilkan Order Pada Menu Laporan







    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan







    Menampilkan data pengguna pada menu user







    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user







    Menampilkan Data Barang pada menu master barang







    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang







    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan







    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan







    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order







    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang







    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi







    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing







    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager







    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman







    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistic







    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order







    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman







    Menamplkan notifikasi barang telah dikirim







    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Mengetahui

    Penyusun







    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIK : 002

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.6 : Final Draft Elisitasi

    Functional

    Saya ingin sistem dapat :

    Feasibility

    Risk

    Menampilkan Tampilan Log In

    Menampilkan Halaman Utama / Home Page

    Menampilkan Nama Perusahaan

    Menampilkan Visi Misi Perusahaan

    Menampilkan Logo Perusahaan

    Menampilkan Menu Master

    Menampilkan Menu Penjualan

    Menampilkan Menu Logistik

    Menampilkan Menu Laporan

    Menampilkan Menu Logout

    Menampilkan Pengguna Pada Menu Master

    Menampilkan Barang Pada Menu Master

    Menampilkan Pelanggan Pada Menu Master

    Menampilkan Order Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Konfirmasi Pada Menu Penjualan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Logistik

    Menampilkan Order Pada Menu Laporan

    Menampilkan Pengiriman Pada Menu Laporan

    Menampilkan data pengguna pada menu user

    Dapat melakukan Edit Update delete pada menu user

    Menampilkan Data Barang pada menu master barang

    Dapat melakukan edit update delete pada menu barang

    Menampilkan datanama pelanggan pada menu master pelanggan

    Dapat melakukan edit update delete pada menu pelanggan

    Menampilkan data order barang yang telah dilakukan di menu order

    Dapat melakukan edit update delete pada menu order barang

    Menampilkan list order pada menu penjualan di subkonfirmasi

    Menampilkan data konfirmasipengiriman pada menu konfirmasi manager marketing

    Dapat melakukan update status pada konfirmasi order di level manager

    Menampilkan datapengiriman pada menu logistic di sub pengiriman

    Dapat melakukan update status pengiriman di level logistik

    Menampilkan laporan order pada menu laporan di sub order

    Menampilkan laporan pengiriman pada menu laporan di sub pengiriman

    Non Functional

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    1

    Menggunakan XAMPP sebagai webserver

    2

    Menggunakan Localhost sebagai database

    3

    Program dapat berjalan dengan baik

    4

    Mudah digunakan oleh user

    Penyusun



    (Aulia Farah Diba)

    NIM : 1614495591

    Mengetahui

    Dosen Pembimbing I





    ( Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I )

    NID : 14023


    Dosen Pembimbing II





    ( Suwarto. M.Pd )

    NID : 15001

    Menyetujui

    Stakeholder





    (Andrew Irawan)

    NIP : 002


    Kepala Program Studi





    (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)

    NIP : 010814

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analasia sistem yang berjalan serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di PT. Rubicon Jaya Abadi, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem usulan akan merubah proses berjalannya transaksi penjualan , dimana sebelumnya masih banyak actor yang terliibat di dalam sistem tersebut mengakibatkan lama nya transaksi penjualan.

    Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama.Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Admin Penjualan

    Aktor yang dapat melakukkan semua akses sistem yang mengenai tranksaksi penjualan sampai dengan proses pendataan barang dapat di lakukan oleh admin penjualan dengan hak akses sebagai berikut :

    1. Dapat melakukan login system.
    2. Admin dapat melakukan penambahan user baru.
    3. Manampilkan menu utama.
    4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin.
    5. Menampilkan Menu Master, Penjualan, Gudang, Laporan dan Logout.
    6. Dapat mengelola data dan mengopetasikan menu yang ada pada dashboard.
    7. Menambahkan user baru.
    8. Dapat melakukan logout.

    Manager Marketing

    Manager Marketing dapat melakukan kegiatan di dalam sistem anatara lain :

    1. Dapat melakukan login system.
    2. Manampilkan menu utama.
    3. Menampilkan menu dashboard untuk Logistik.
    4. Menampilkan Penjualan, Gudang, Laporan dan Logout.
    5. Dapat mengelola data dan mengoperasikan menu yang ada pada dashboard.
    6. Dapat melakukan logout.

    Logistik

    Logistik dapat melakukan kegiatan di dalam sistem anatara lain :

    1. Dapat melakukan login sistem.
    2. Manampilkan menu utama.
    3. Menampilkan menu dashboard untuk Logistik.
    4. Menampilkan, menu Pengiriman.
    5. Menampilkan menu Laporan dan Logout.
    6. Dapat melakukan logout.

    Usecase Diagram yang Diusulkan

    Diagram usecase yang diusulkan pada sistem penjualan berbasiskan web adalah sebagai berikut :

    1. Usecase Diagram Sistem Penjualan
    2. g41
      Gambar 4.1 :Usecase Diagram Sistem Penjualan

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem penjualan terbagi menjadi 3 Level yaitu : Admin, Manager, dan Logistik

      1. Admin
      2. Diagram Usecase diatas menunjukan admin sebagai actor untuk memproses transaksi order, seperti penginputan data order, data barang, dan penjualan. Semua transaksi terdapat di menu admin.

      3. Manager
      4. Diagram Usecase diatas menunjukan untuk level manager sebagai konfimasi order yang telah dilakukan sebelumnya oleh admin, dengan itu manager mengecek terlebih dahulu data order tersebut sebelum dikirimkan ke customer, jika data telah dinyatakan benar maka status order dirubah menjadi acc atau diterima,

      5. Logistik
      6. Diagram usecase diatas menunjukan untuk actor logistic ialah sebagai mengecek jumlah order yang akan dikirimkan, dan tim logistic akan menubah status diterima menjadi status dikirim.

    3. Usecase Diagram Admin melakukan transaksi order penjualan
    4. g42
      Gambar 4.2 : Sistem Penjualan Barang

      Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

      Admin melakukan login terhadap sistem penjualan , kemudian admin masuk kedalam menu penjualan dan memilih submenu order, selanjutnya mengisi data order sesuai dengan kebutuhan dari customer , ada beberapa isian yang harus diperhatikan terutama dibagian harga dan jumlah barang yang akan dikirimkan, karena data tersebut bersifat penting, jika data telah dinyatakan benar maka simpan data tersebut dengan menklik tombol simpan. Data tersebut akan masuk kedalam menu konfirmasi yang akan di konfirmasi oleh manager, dan kemudian jika telah di terima oleh manager data masuk kedalam bagian logistic, logistic akan mengecek barang yang akan dikirimkan hingga mengubah status order menjadi dikirim. Kemudian setiap user melakukan logout.

    Activity Diagram yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    g43
    Gambar 4.3 :Activity Diagram Sistem Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :

    1. 20 (lima puluh dua) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    2. 8 (dua puluh dua) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.
    3. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
    4. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

    Sequence Diagram yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. Sequence Diagram Admin
    2. g44
      Gambar 4.4 :Sequence Diagram Admin

      Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      Admin melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, selanjutnya admin memilih menu order, controller order akan menampilkan halaman order, admin menginput data order, work order akan menyimpan data order, jika admin ingin menampilkan data order, work order akan mengeluarkan data order yang telah disimpan, setalah transaksi selesai admin dapat melakukan logout.

    3. Sequence Diagram Manager
    4. g45
      Gambar4.5 :Sequence Diagram Manager

      Berdasarkan gambar 4.5Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      Manager melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, setalah itu manager memilih menu konfirmasi, controller konfirmasi akan menampilkan data order yang harus di konfirmasi oleh manager, manager memilih data order yang akan dirubah status pengirimannya menjadi status Dikirim, setalah itu work konfirmasi akan mengupdate data di dalama database serta menampilkan data update terbaru di halaman konfirmasi.

    5. Sequence Diagram Logistik
    6. image
      Gambar4.6 :Sequence DiagramLogistik

      Berdasarkan gambar 4.6Sequence Diagram skenario program sebagai berikut:

      logistik melakukan login didalam menu login terdapat dicision yang mana jika username atau password salah maka akan kembali lagi ke munu login, sebaliknya apabila benar maka masuk ke halaman dashboard, setalah itu logistik memilih menu logistik, controller logistik akan menampilkan data order yang harus di kirim oleh logistik, logistikr memilih data order yang akan dirubah status pengirimannya menjadi status Dikirim, setalah itu work konfirmasi akan mengupdate data di dalama database serta menampilkan data update terbaru di halaman konfirmasi.

    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem penjualan di PT. Rubicon Jaya, adpun perbedaan nya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 : Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
    image

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Fungsi dari Class Diagram ialah untuk membantu memvisualisasikan database dari suatu sistem , karena Class Diagram memiliki dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk Class Diagram sistem penjualan adalah sebagai berikut :

    image
    Gambar 4.7 :Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

    1. Tabel Pengiriman
    2. Nama File : tbl_pengiriman

      Media : Mysql

      Primary key : id_pengiriman

      Panjang record : 20

      t42
    3. Tabel Detail Order
    4. Nama File : tbl_detail_order

      Media : Mysql

      Primary key : id_order

      Panjang record : 30

      t43
    5. Tabel User
    6. Nama File : tbl_user

      Media : Mysql

      Primary key : id_user

      Panjang record : 110

      t44
    7. Tabel Barang
    8. Nama File : tbl_barang

      Media : Mysql

      Primary key : id_barang

      Panjang record : 46

      t45
    9. Tabel Order
    10. Nama File : tbl_order

      Media : Mysql

      Primary key : id_order

      Panjang record : 38

      t46
    11. Tabel Pelanggan
    12. Nama File : tbl_pelanggan

      Media : Mysql

      Primary key : id_pelanggan

      Panjang record : 45

      t47
    13. Tabel detail Pengiriman
    14. Nama File : tbl_detail_penigiriman

      Media : Mysql

      Primary key : id_pengiriman

      Panjang record : 19

      t48

    Rancangan Prototype Sistem yang Diusulkan

    g48
    Gambar 4.8 :Prototype Login
    g49
    Gambar 4.9 :Prototype Dashboard
    g410
    Gambar 4.10 :Prototype Order
    g411
    Gambar 4.11 :Prototype Konfirmasi Pengiriman
    g412
    Gambar 4.12 :Prototype Laporan

    Tampilan Sistem yang Diusulkan

    Berikut merupakan tampilan dari hasil program yang di usulkan untuk mempermudah transaksi order, adapun tampilannya sebagai berikut :

    1. Tampilan Halaman Login
    2. g413
      Gambar 4.13 : Halaman Login

      Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem penjualan, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

    3. Tampilan Halaman Penambahan User
    4. g414
      Gambar 4.14 :Halaman Menu User

      Tampilan tambah user merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem penjualan, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Username, Password dan level user tersebut. apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

    5. Tampilan Halaman Penambahan Data Barang
    6. g415
      Gambar4.15 : Halaman Data Barang

      Tampilan data barang merupakan hamalan untuk penginputan data barang baru dan menampilkan dari data yang telah diinputkan sebelumnya, didalam halaman data barang terdapat textarea yang harus disikan jika ingin menambah data baru seperti id barang, nama barang dan ukuran barang tersebut.

    7. Tampilan Halaman Penambahan Data Pelanggan
    8. g416
      Gambar 4.16 :Halaman Data Pelanggan

      Tampilan data Pelanggan merupakan hamalan untuk penginputan data Pelanggan baru dan menampilkan dari data pelanggan yang telah diinputkan sebelumnya, didalam halaman data pelanggan terdapat textarea yang harus disikan jika ingin menambah data pelanggan baru seperti nama pelanggan, alamat dan no telpon. Selain penambahan data pelanggan terdapat info pelanggan pelanggan yang telah teregistrasi.

    9. Tampilan Halaman Transaksi Order Penjualan
    10. g417
      Gambar 4.17 :Halaman Order Penjualan

      Halaman order barang dapat dilakukan oleh actor admin yang ingin melakukan order penjualan, admin akan menginput informasi order penjualan ke dalam siste, dari mulai nama pelanggan, kemudian id barang, pemilihan sales , harga sampai dengan keterangan dari order tersbut. Jika telah dinyatakan ok maka dapat menyimpan data tersbut.

    11. Tampilan Halaman Konfirmasi Order
    12. g418
      Gambar 4.18 :Halaman Konfirmasi Order

      Halaman konfirmasi order ini dapat dilakukan oleh manager marketing yang melihat informasi dari order penjualan yang telah diinputkan sebelumnya oleh admin , manager akan melihat jumlah pengiriman, nama pelanggan dan harga penjualan, jika dinyatakan sesuai dengan order customer maka manager akan merubah staus order menjadi dikirim dalam kata lain dapat diproses ke pihak logistic untuk menyimpkan barang yang akan di kirim.

    13. Tampilan Halaman Pengiriman Logistik
    14. g419
      Gambar 4.19 :Halaman Pengiriman Logistik

      Halaman pengiriman merupakan halaman untuk bagian logistic yang akan melihat berapa banyak jumlah barang yang akan dikirimkan, dan nama pelanggan serta alamat pelanggan tersbut. Tim logistic akan merubah setatus dikirim menjadi selesai. Dalam arti selesai tersebut barang yang dikirimkan telah masuk kedalam proses pengiriman barang ke customer.

    15. Tampilan halaman laporan pengiriman
    16. g420
      Gambar 4.20 :Halaman Laporan Pengiriman

      Halaman laporan pengiriman merupakan halaman laporan dari setiap transaksi dari pengiriman barang tersebut, disini terdapat pilihan dari tanggal berapa yang akan di ambil sampai dengan tanggal yang akan di tampilkan, jika dinyatakan oke maka klik tombol view.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem.Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan: A. Spesifikasi komputer

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 1 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem penjualan diantaranya:

    1. Admin
    2. Manager Marketing
    3. Logistik

    Testing

    Black Box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem penjualan ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional.Pengujian ini berfokus kepada

    t49
    1. Login sistem penjualan
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada sistem penjualan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya disistem penjualan berikut ini merupakan hasil pengujian pada loginsistem penjualan :

      Tabel 4.10 : Pengujian login
      t410
    3. Penambahan akun User
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan user berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form penambahan user ini hanya berlaku untuk hak akses admin saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 : Pengujian Registrasi Account User
      t411
    5. Menambah data order penjualan
    6. Pengujian penambahan data order sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh customer, transaksi ini dilakukan hanya pada level admin, setiap informasi order diinputkan oleh admin, dari mulai tipe barang, harga sampai dengan nama pelanggan Adapun pengujiannya sebagai berikut

      Tabel 4.12 : Pengujian penginputan transaksi order
      t412
    7. Laporan
    8. Pengujian laporan dari setiap transaksi order dan pengiriman memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh admin telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan laporan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.13 : Pengujian pembuatan laporan
      t413

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar. Kemudian pengujian pada perubahan status order yang dilakukan oleh manager dapat berjalan dengan lancer.

    Implementasi

    Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

    Tabel 4.14 : Time Schedule
    t414

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Batu Bata Ringan pada PT Rubicon Jaya Abadi sebagai berikut :

    Tabel 4.15 : Estimasi biaya
    image

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya Abadi maka dapat di simpulkan bahwa :

    1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di PT. Rubicon Jaya Abadi dalam hal pengolahan data masih menggunakan sistem semi komputerisasi, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan Microsoft Excel dan masih harus meminta persetujuan langsung oleh manajer marketing. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap harinya dikarenakan admin marketing harus datang menemui manajer marketing terlebih dahulu untuk meminta persetujuan surat order setiap harinya
    2. Kendala pada saat proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya abadi ialah data yang dihasilkan terkadang tidak akurat yang disebabkan oleh human error. Sistem yang berjalan masih menggunakan Microsoft excel dan proses menuju pengiriman membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal persetujuan manager, dimana sistem berjalan tidak terintegrasi dengan manager marketing. Selain itu sistem pembuatan laporan masih manual.
    3. Sistem yang dirancang harus memenuhi kebutuhan proses penjualan batu bata ringan di PT. Rubicon Jaya Abadi, dimana sistem memiliki database yang dapat menyimpan data kebutuhan penjualan, sistem dapat terintegrasi dengan manager marketing dan departemen logistic, sistem juga harus mempunyai keakuratan data pada saat pembuatan laporan pengiriman.

    Saran

    Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1. Adanya sebuah apresiasi bagi pengguna untuk dapat melakukan setiap transaksi pada saat proses pengiriman batu bata ringan di dalam sistem yang telah di usulkan, serta pengadaan pelatihan pengoperassian bagi para pengguna.
    2. Adanya penambahan fitur notifikasi yang dapat memudahkan manager dan logistic jika ada barang yang belum dikirim atau ada pengiriman yang belum di proses.
    3. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai perubahan dan perkembangan pada PT. Rubicon Jaya Abadi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutopo, Priyo. Cahyadi, Dedi. dan Arifin, Zainal. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Informatika Mulawarman Jurnal, Vol. 11 No. 1. Samarinda: Universitas Mulawarman.
    2. Sidik, Achmad. Mariana, Arnie Retno. dan Anggraeny, Alfia Ria. 2018. Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa. SISFOTEK GLOBAL Jurnal, Vol. 8 No. 1. Tangerang: Bina Sarana Global.
    3. Arman. Efendy, Zainul. Sugiarto, Edo. 2019. Sistem Pendukung Keputusan Mutasi Karyawan Pada PT. Sakato Jaya Dengan Metode Multi Faktor Evaluation Proses. Rang Teknik Jurnal, Vol. 2 No. 1. Padang: STMIK Indonesia.
    4. Aris. Purnama, Dian Eka. Aryanti, Dian Suci. Hartati , Teti. dan Habibi, Ahmad. 2015. Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Siswa Berbasis Web Pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Serang. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
    5. Rizal, Syaiful. Dan Patrie, Hestya. 2018. Perancangan Sistem Informasi Penjualan PD TM Jaya Menggunakan Unified Modeling Language. Idealis Jurnal. Vol. 1 No. 1. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    6. Lasisi. Owens. Dan Udagedara. 2017. Key Benefits Of Enterprise Resource Plannning Adoption Within Smal Family Businesses. Conference Journal. Mancester: University Of Salford.
    7. Agustina, Rina. 2015. Sistem Informasi Penjualan. Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Jurnal, Vol. 7 No.3. Ketro.
    8. Aisyah, Euis Sitinur. Atika, Novi Nur. dan Fandiny, Rere Intan. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor . ISSN Jurnal, Vol. 3 No. 1. Tangerang: Universitas Raharja.
    9. Azizah, Nur. Pramono, Bayu. Dan Pratama, Aditya. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower pada PT Mandala Teknik Jaya. ISSN Jurnal, Vol. 2 No. 2. Tangerang: Universitas Raharja.
    10. Aris. Andriyanto, Donatus Agus. dan Putra, Yudha Surya. 2016. Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online pada Toko Sporrt Taekwondo Mawar Hitam Kab Tangerang. ISSN Jurnal, Vol. 2 No. 1. Tangerang: Universitas Raharja.
    11. Sandy. Dan Anubhakti, Dian. 2018. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT Citra Bersaudara. IDEALIS Jurnal, Vol. 1 No. 1. Jakarta: Uniersitas Budi Luhur.
    12. Chedry, Fadhl. Dan Widjaja, Ady. 2019. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Herbal pada Mitra Herbal Parung Panjang. IDEALIS Jurnal, Vol. 2 No. 1. Jakarta: Uniersitas Budi Luhur.



  • Contributors

    Afri Achmadi