SI1711497011

Dari widuri
Revisi per 23 Januari 2021 07.25 oleh Rizka T (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN

PENGADUAN PELANGGAN BERBASIS WEBSITE DI PDAM

TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Disusun Oleh :


NIM
: 1711497011
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2020/2021




ABSTRAKSI

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang jasa penyedia sarana air minum/bersih. Layanan pengaduan pelanggan bagian kebocoran pipa dan kerusakan meter air di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang belum maksimal, dimana pelanggan yang melaporkan pengaduan tidak dapat mengetahui status pengaduan yang telah dilaporkan sehingga pelanggan harus meminta kepada pegawai terlebih dahulu agar saat dilakukan perbaikan pelanggan tersebut mengetahui jadwal perbaikan pengaduannya. Selain itu pegawai yang menangani pengaduan belum terintegrasi sehingga beberapa koordinasi harus dilakukan secara konvensional. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, user requirement dan studi Pustaka (literature review), metode pengembangan sistem menggunakan model pengembangan sistem secara waterfall, metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan metode pengujian sistem menggunakan metode uji blackbox. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP, CodeIgniter sebagai framework serta databasenya menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem informasi layanan pengaduan pelanggan yang berfungsi untuk mempermudah pelanggan dalam menerima status pengaduan juga melaporkan pengaduan dimanapun kapanpun tanpa harus datang ke kantor PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang serta pekerjaan pegawai yang menangani laporan pengaduan mengenai kebocoran pipa dan kerusakan meter air.

Kata Kunci : PDAM, Layanan, Pengaduan


ABSTRACT

Regional Drinking Water Company (PDAM) Tirta Benteng Tangerang City is a Regional Owned Enterprise (BUMD) which is engaged in providing drinking / clean water services. Customer complaint services for pipe leaks and water meter damage at PDAM Tirta Benteng, Tangerang City are not optimal, where customers who report complaints cannot know the status of complaints that have been reported so customers must ask employees first so that when repairs are carried out the customer knows the schedule for correcting their complaints. In addition, employees who handle complaints have not been integrated so that some coordination must be carried out conventionally. The data collection methods used were observation, interviews, user requirements and literature review, the system development method used the waterfall system development model, the design method used UML (Unified Modeling Language) and the system testing method used the blackbox test method. This system uses the HTML and PHP programming languages, CodeIgniter as the framework and the database uses MySQL. The result of this research is a customer complaint service information system which functions to make it easier for customers to receive the status of complaints as well as to report complaints anywhere at any time without having to come to the PDAM Tirta Benteng Tangerang City office as well as the work of employees handling complaints about pipe leaks and water meter damage.

Keywords: PDAM, Service, Complaint



BAB II

LANDASAN TEORI

Daftar isi

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sinkron menggunakan konteks dimana pengertian sistem itu dipakai. Berikut beberapa definisi sistem secara umum:

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:2)[1], “sistem merupakan suatu jaringan kerja yang berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu aktivitas atau suatu target eksklusif”.

Maniah dan Hamidin (2017:1)[2], “sistem adalah suatu perpaduan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja menurut mekanisme-mekanisme yang saling berafiliasi, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

Menurut Kresna (2016:183)[3], “sistem adalah keterpaduan dimana komponen yang saling berafiliasi dan saling berketergantungan.”.

Sedangkan menurut Sugiarti dalam Nur Azizah, dkk (2017:16)[4], “Sistem adalah bentuk integrasiantara satu komponen menggunakan komponen lain. Sistem mempunyai target yang tidak sama untuk setiap masalah yang terjadi pada sistem tadi sebagai akibatnya.”

Dari beberapa definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa sistem merupakan seformasi jaringan, elemen, objek yang saling berafiliasi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai tujuan secara efektif & efisien.

Karakteristik Sistem

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggareni dan Rita Irviani (2017:24)[5], sistem memiliki karateristik atau sifat ekslusif diantaranya:

  1. Komponen sistem (Component), Suatu sistem menciptakan suatu komponen sistem yang mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja.
  2. Batas sistem (Boundary), adalah wilayah yang membatasi suatu sistem menggunakan sistem yang lain atau menggunakan lingkungan kerjanya.
  3. Subsistem, adalah bagian-bagian berdasarkan sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan menggunakan sasarannya masing-masing.
  4. Lingkungan luar sistem (Environment), adalah operasi sistem sebagai akibatnya mensugesti suatu sistem yang terdapat diluar batas sistem.
  5. Penghubung sistem (Interface), memungkinkan aneka macam sumber daya mengalir berdasarkan suatu sistem ke subsistem lainnya lantaran media penghubung antara suatu sub sistem menggunakan sub sistem lain.
  6. Masukan sistem (Input), adalah energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan & sinyal. Dimana masukan perawatan merupakan hubungan yang ditimbulkan oleh energi yang dimasukan.
  7. Keluaran sistem (Output), keluaran yang bermanfaat & residu pembuangan lantaran output energi yang diolah
  8. Pengolahan sistem (Process), adalah suatu sistem yang memiliki suatu bagian pengolahan dan membarui masukan sebagai keluaran.
  9. Sasaran sistem (Object), adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai target atau tujuan.

Kualitas Sistem

Menurut Nurazizah dkk, (2017:16)[4], kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan”.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk (2017:193)[6], yang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem informasi, sistem pembayaran.
  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan. Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang telah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah apakah faktor-faktor yang mensugesti berdasarkan luar sistem ada atau tidak, bila terdapat faktor-faktor yang mensugesti berdasarkan luar itu sanggup diklaim menggunakan sistem terbuka akan tetapi jika tidak ada pengaruh komponen berdasarkan luar disebut sistem tertutup.
  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin Sistem manusia dan sistem mesin adalah sebuah penjabaran sistem bila dicermati berdasarkan pelakunya. Sistem manusia merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Adapun sistem mesin adalah sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, menjadi model sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem dicermati berdasarkan taraf kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem kompleks & sederhana. Sistem kompleks merupakan sistem yang mempunyai banyak subsistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. Sedangkan sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit.
  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi. Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan menggunakan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan adalah sebuah sistem yang dapat bertahan bila terjadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.
  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya. Sistem sementara dan sistem selamanya adalah penjabaran sistem bila dicermati berdasarkan pemakainya. Sistem sementara adalah sebuah sistem yang dibangun dan dipakai untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden dimana pemilihan presiden sudah tidak digunakan lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Elemen-elemen Sistem

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggareni dan Rita Irviani (2017:24)[5], elemen sistem merupakan bagian terkecil berdasarkan sistem yang bisa diidentifikasikan. Elemen sistem masih ada dalam strata yang paling rendah yang dikategorikan menjadi individu bila sebuah sistem relative besar. Elemen-elemen sistem terdiri dari:

  1. Energi, mempunyai atribut berupa jumlah dan ongkos energi.
  2. Tenaga kerja, yang mempunyai atribut berupa jumlah tenaga kerja dan upah.
  3. Mesin atau peralatan, yang mempunyaiatribut berupa jenis, jumlah, dan kapasitas.
  4. Bahan standar, yang mempunyai atribut berupa harga bahan standar, jumlah bahan standar dan ongkos.
  5. Bahan produk, yang mempunyai atribut berupa jumlah permintaan, jumlah produk dan harga jual.

Siklus Hidup Sistem

Maniah dan Hamidin (2017:1)[7], sebuah sistem harus memenuhi syarat minimumnya yaitu 3 unsur pembentuk sistem, yaitu input, proses, output. Input adalah data atau informasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan proses yang telah ditentukan. Pada akhirnya sistem akan menghasilkan keluaran (output) yang bila diperlukan lagi maka, hasil output tersebut akan kembali menjadi sebuah input, begitu seterusnya, ini yang kita sebut dengan system life cycle (siklus hidup sistem).

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:7)[7], “Analisa sistem yaitu memodifikasi dengan beberapa cara untuk memahami sistem yang rumit”

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Yahya (2016:4)[8], “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang diharapkan agar dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan”

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Handoko (2016:83)[4], “informasi merupakan nilai yang dapat dipahami didalam keputusan untuk sekarang maupun masa depan sehingga data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata”.

Menurut Khozin Yuliana dan Muh Afiffudim (2017:192) [4], “informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna untuk pengambilan keputusan dari sekumpulan fakta-fakta yang sudah dioalah menjadi bentuk data-data yang sudah diolah.

Kualitas Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk (2017:16)[4], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk (2017:17) [4], Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit dimana suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
  3. Ketelitian (Accuracy)
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
  6. Kejelasan (Clarity)
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
  9. Dapat Diukur (Measurable)
  10. Tidak ada prasangka

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut George M. Scoot dalam Patma, dkk (2018:8)[4], “Sistem informasi merupakan kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen”

Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[4], “Sistem informasi adalah sistem agar mencapai tujuan tertentu dengan yang didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah pendukung manajemen atau tujuan tertentu dari kumpulan sistem yang menyediakan informasi.

Karakteristik Sistem Informasi

Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018:10)[4], sistem informasi yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana;
  2. Menciptakan aliran data yang lebih efisien;
  3. Mempunyai model penyajian yang informatif dan standar (mudah dipaham oleh user);
  4. Menditribusikan informasi secara efektif (kepada yang berhak menerima informasi).

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri dalam Mulyati (2018:119)[4], “Perancangan sistem adalah mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Konsep Dasar Pengembangan

Definisi Pengembangan

Menurut Adianto dan Sugianto (2019:500)[4], “pengembangan adalah proses meningkatkan kemampuan bekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan pembelajaran yang diberikan kepada karyawan”.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Lubis (2016:1)[4], “data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian sebenarnya pada waktu tertentu”.

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1)[4], “Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan Menurut Martono dkk (2017:231)[4], “Data adalah informasi mengenai benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Indrajani (2018:19-23)[4], terdapat 5 (lima) teknik pencarian fakta yang digunakan:

  1. Uji dokumentasi. Ini bermanfaat jika kita sedang berusaha mendalami kebutuhan basis data/sistem yang akan datang.
  2. Wawancara. Teknik yang paling sering digunakan dan sangat berguna dibandingkan teknik yang lainnya, terdapat dua jenis wawancara: wawancara tidak terstruktur, dan wawancara terstruktur.
  3. Observasi. Adalah pemahaman suatu sistem yang didapat dari salah satu teknik pencarian data yang paling efektif.
  4. Riset. Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet seperti buletin merupakan sumber-sumber informasi yang baik dan dapat menyediakan informasi mengenai bagaimana orang lain memecahkan masalah.
  5. Kuesioner. Merupakan teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner: free form at yang memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan, dan fix form at yang memerlukan tanggapan spesifik dari individu. Responden harus memilih jawaban yang tersedia.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Raharja U dalam Albar, dkk (2017:254)[4], “Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

Menurut Indrajani (2018:2)[4], “Database merupakan pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi”.

Menurut Rizaldi, dkk (2018:45-50)[4], “Database adalah kumpulan dari sejumlah tabel yang saling berhubungan”.

Dapat disimpulkan dari ketiga definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi, sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

Komponen Database

Menurut Indrajani (2018:10-13)[4], terdapat 5 (lima) komponen dalam database management system:

  1. Hardware. Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh perangkat keras, antara lain personal komputer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.
  2. Software. Beberapa penggunaan software:
    1. Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
    2. Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
    3. Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
    4. Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
  3. Data. Data merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.
  4. Prosedur. Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan penggunaan basis data, dimana pengguna sistem dan pengelola basis data memerlukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.
  5. Manusia, dimana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut:
    1. Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
    2. Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
    3. Application Developers atau Programmer, merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
    4. End user, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.

Desain Database

Menurut Indrajani (2018:6-8)[4], desain basis data adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Dengan tujuan untuk: menggambarkan relasi data, menyediakan model data, menspesifikasikan desain dengan struktur sesuai kebutuhan sistem. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mendesain basis data, yaitu:

  1. Top-down Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat diilustrasikan menggunakan entity-relationship (ER) model yang high level, kemudian mengidentifikasikan entity, dan relationship antar-entity organisasi. Pendekatan ini sesuai bagi basis data yang kompleks.
  2. Bottom-up, Dimulai dari level dasar atribut (properti entity dan relationship), menganalisis hubungan antar-atribut, mengelompokkannya dalam suatu relasi yang menggambarkan tipe entitas dan relasi antar-entitas. Pendekatan ini sesuai bagi basis data dengan jumlah atribut yang sedikit.
  3. Inside-out Mirip seperti pendekatan bottom-up, perbedaannya adalah pada tahap awal mengidentifikasi major entity lalu menguraikannya menjadi entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang berhubungan dengan major entity.
  4. Mixed Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down. Dalam mendesain database, Ada 3 (tiga) fase dalam pembuatannya seperti yang disebutkan di bawah ini:
    1. Conceptual Database Design. Merupakan suatu proses pembentukan model dari informasi untuk perusahaan yang bersifat independen dari keseluruhan aspek fisik.
    2. Logical Database Design. Merupakan suatu proses pembentukan model yang berasal dari informasi untuk perusahaan berdasarkan model data tertentu, namun independen terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Misalnya relasional. Model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya, diperbaiki, dan dipetakan kembali ke dalam model data logika.
    3. Physical Database Design. Merupakan proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fiskal merupakan cara pembuatan menuju DBMS tertentu.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Triyono (2018:23)[4], “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi berupa teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya dan membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana rangkaian bangunan tersebut dapat dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari (2017:52)[4], “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Layanan

Definisi Layanan

Menurut Lena Ellitan dalam Ilsah Raini (2018:34)[4], “Layanan merupakan aktivitas-aktivitas tidak terwujud yang merupakan obyek utama dari transaksi untuk dirancang agar dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan”.

Konsep Dasar pengaduan

Definisi Pengaduan

Menurut Muhamad Arif Fahrurozi1 dan Fajar Masya (2020:78)[4], “Pengaduan merupakan suatu bentuk partisipasi karyawan agar perusahaan atau organisasi tersebut dapat dengan cepat memperbaiki kualitas dan layanan”.

Menurut Anwar dalam Siti Widharetno Mursalim (2018:7)[4], “Pengaduan merupakan bentuk timbal balik dari konsumen yang berisi informasi yang unik dan berharga, sehingga organisasi dapat memperhatikan peningkatan kualitas dan manajemen resiko”.

Konsep Dasar Pelanggan

Definisi Pelanggan

Menurut Nofyat, dkk (2018:11)[4], “Pelanggan merupakan seseorang atau kelompok yang sudah memilki perjanjian dalam bisnis tertentu atau seorang yang dianggap terdaftar pada suatu layanan tertentu, pelanggan memilki kewenangan dalam melakukan sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang dimenjadi hak atau tujuan dari pelanggan tersebut”.

Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Menurut Abdulloh Rohi (2018:261)[4], “Bootstrap merupakan salah satu framework CSS paling populer dari sekian banyak framework CSS yang ada. Bootstrap memungkinkan desain sebuah web menjadi responsif sehingga dapat dilihat dari berbagai macam ukuran device dengan tampilan tetap menarik”.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Abdullah Rohi (2018:7)[4], HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language yaitu bahasa standar web yang dikelola penggunanya oleh W3C (World Wide Web Consortium) berupa tag- tag yang menyusun setiap elemen dari website. HTML berperan sebagai penyusun struktur halaman website yang menempatkan setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan.

Konsep Dasar CSS

Definisi CSS

Menurut Abdullah Rohi (2018:45)[4], “CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan. Sebagian orang menganggap CSS bukan termasuk salah satu bahasa pemrograman karena memang strukturnya yang sederhana, hanya berupa kumpulan – kumpulan aturan yang mengatur style elemen HTML”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Arief dalam Iqbal dkk (2017:2)[4], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web dinamis”.

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Konsep Dasar Unified Modeling Language

Definisi Unified Modeling Language

Menurut Abdul Mubarak (2019:20)[4], “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software”.

Menurut Rahayu, Alfeno dan Wahyono (2019:)[4], “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tools untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Albar, Hardiyanti, dan Romadhona (2017: 254)[4], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Dari beberapa definisi di atas, UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan sebagai metodologi pengembangan sistem OOP. Berbentuk diagram untuk memvisualisasikan antar kelas/class dan juga objek. UML menjadi notasi yang populer untuk menggambarkan perancangan sistem atau program yang berorientasi objek.

Fungsi Unified Modeling Language

Menurut Muslihudin (2016:59)[4], UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain: a. Merancang perangkat lunak, b. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis, c. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang diperlukan sistem, d. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Jenis-jenis Unified Modeling Language

Ada 4 (empat) jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Use Case Menurut Sri Mulyani (2016: 42-43)[4], “Use Case Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan actor”. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit, berikut ini elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram.
    1. System, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem.
    2. Actor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Actor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.
    3. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari system.
    4. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan actor.
  2. Activity Diagram Menurut Sri Mulyani (2016:55)[4], “Activity Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case”.
  3. Sequence Diagram Menurut Mulyani (2016:28)[4], "Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya. berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu”.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhamad Harun (2017:115)[4], “SWOT adalah gambaran tentang lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threat yang dihadapi oleh dunia usaha ataupun dunia Pendidikan ”.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Padeli, dkk (2017:149)[4], “Blackbox Testing merupakan metode uji coba yang fokus terhadap perangkat lunak atau software. Dengan metode ini maka dapat diketahui kondisi mengenai sistem yang telah peneliti buat. Metode pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Dengan metode ini kita dapat terbantu dalam uji sistem”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Rizky Amalia (2020:26)[4], “Elisitasi adalah tahapan awal dan usulan rancangan system yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan dapat disanggupi penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan-tahapan Elisitasi

Adapun beberapa tahapan – tahapan elisitasi menurut Amrullah dkk (2016:27)[4], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” adalah mandatory (penting)
    2. “D” adalah desirable (tidak terlalu penting)
    3. “I” adalah inessential (tidak penting)
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. “T” adalah technical (tata cara atau teknik pembuatan)
    2. “O” adalah operational (tata cara penggunaan)
    3. “E” adalah economy (biaya)
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. “H” adalah hard (sulit untuk dikerjakan)
    2. “M” adalah middle (mampu untuk dikerjakan)
    3. “L” adalah low (mudah untuk dikerjakan)
  4. Elisitasi Tahap Final Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Email

Definisi Email

Menurut Muhammad Nur Faiz, dkk (2017:110)[4], “Email adalah electronical mail (Surat elektronik) yang merupakan metode surat menyurat dari menulis, mengirim, menerima dan menyimpan surat melalui sebuah sistem komunikasi elektronik”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Nurcholish dalam Rizky Amalia (2020:22)[4], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program apache, HTTP server, MYSQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa program PHP dan Perl”.

Konsep Dasar Metode Waterfall

Definisi Metode Waterfall

Menurut Tristiato (2018:13)[4], “Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), coding & testing, penerapan program, dan pemeliharaan”.

Studi Pustaka (Literatur Review)

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Menurut Azizah, Rahayu dan Nova (2017: 185)[4], “literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Sitohang, H,T. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  2. Maniah., dan Hamidin, Dini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
  3. Ramanda, Kresna. 2016. Penerapan Sistem Manajemen Operasional Pelayanan Pemesanan Menu Makanan Dengan Waiting Line Method. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 12(2).
  4. 4,00 4,01 4,02 4,03 4,04 4,05 4,06 4,07 4,08 4,09 4,10 4,11 4,12 4,13 4,14 4,15 4,16 4,17 4,18 4,19 4,20 4,21 4,22 4,23 4,24 4,25 4,26 4,27 4,28 4,29 4,30 4,31 4,32 4,33 4,34 4,35 4,36 4,37 4,38 4,39 4,40 4,41 4,42 4,43 4,44 Azizah, N., Yuliana, L., & Juliana, E. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada Pt Flex Indonesia. SENSI Journal, 3(1), 14-21.
  5. 5,0 5,1 Anggareni, Elisabeth Yunaeti.2017.Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta,Indonesia:CV. Andi Offset.
  6. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI,3(2)
  7. 7,0 7,1 Maniah., dan Hamidin, Dini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
  8. Welim, Yahya Yohannes, dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin. Jurnal SIMETRIS Universitas Budi Luhur. 7(1).




Contributors

Admin, Rizka T