SI1711498020

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI

UNTUK SISWA SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1711498020

NAMA : DHENNY SITOHANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03002
   
NID : 08166




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsiini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 19 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1711498020

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang sebagai penyelenggara pendidikan di kota tangerang. Dalam menuntaskan pendidikan siswa/i wajib melaksanakan Prakerin pada tingkat XI.Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang di lakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Namun dalam pelaksanaannya, laporan belum optimal dikarenakan untuk mendapatkan data harus di lakukan secara komputerisasi dengan aplikasi office yaitu exel, dengan menginput data tiap kelas XI yang ada pada bagian TU, sehingga sering terjadi kesalahan data dimana siswa/i yang sudah di kelas XI belum dapat Prakerin. sehingga laporan yang diberikan kepada kepala sekolah tidak bisa di sampaikan tidak efektif.Dengan permasalahan tersebut maka penulis membuat sebuah aplikasi Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi yang berbasis website .Dengan bahasa pemograman PHP dan rancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML) .Sistem ini bertujuan untuk memudahkan untuk admin TU dalam melakukan upload data siswa/i, serta memudahkan guru atau kelapa jurusan dalam mengelolah data siswa/i yang akan melaksanakan prakerin.Sehingga dapat memberikan laporan yang efektif dan efesien kepada kepala sekolah mengenai data siswa/i yang melaksanakan Prakerin. Dengan adanya sistem ini lebih mudah dalam mengelolah data prakerin siswa/i, sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efesien.

Kata kunci : Sistem, Aplikasi ,Prakerin



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG."

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Padeli, M.Komsebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Evi resti Rahmayani,S.Pd.,M.Pd selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff UniversitasRaharja yang telah memberikanbekalilmupengetahuan dan motivasikepadapenulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   


Tangerang, 19 Juli 2019
Dhenny Sitohang
NIM. 1711498020

Daftar isi



DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 Tabel Pesanan

    Tabel 4.2 Tabel Produksi

    Tabel 4.3 Tabel Pengambilan

    Tabel 4.4 Tabel User

    Tabel 4.5 Tabel Testing Black Box

    Tabel 4.6 Schedulle Implementasi



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

    Gambar 3.3 Activity Diagram WorkOrder

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Rancangan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Kasir

    Gambar 4.3 Sequence Diagram

    Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.5 Prototype Home Kasir

    Gambar 4.6 Prototype Menu Data Master

    Gambar 4.7 Prototype Menu Data Transaksi

    Gambar 4.8 Prototype Menu Pengambilan

    Gambar 4.9 Prototype Menu Pembayaran

    Gambar 4.10 Prototype Dasboard

    Gambar 4.11 Tampilan Menu Kasir

    Gambar 4.12 Tampilan Menu Home Kasir

    Gambar 4.13 Tampilan Menu Data Master

    Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Transaksi

    Gambar 4.15 Tampilan Menu Data Laporan

    Gambar 4.16 Tampilan Dasboard WorkOrder

    Gambar 4.17 Alur Metode water fall



DAFTAR SIMBOL

A. USE CASE DIAGRAM

B. CLASS ACTIVITY DIAGRAM

C. SEQUENCE DIAGRAM

D. STATECHART DIAGRAM

E. ACTIVITY DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang ada di Kota Tangerang Provinsi Banten, Indonesia.Dalam menuntaskan pendidikan siswa/i wajib melaksanakan Prakerin pada tingkat XI.Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang di lakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Prakerin merupakan singkatan dari Praktek Kerja Industri. Dengan adanya prakerin ini diharapkan siswa dapat menambah bekal untuk masa yang akan mendatang dalam memasuki dunia kerja yang semakin banyak persaingan seperti sekarang ini.

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industi (Prakerin) siswa/i di damping oleh kepala jurusan dimana wajib menyalurkan siswa/i untuk bisa melaksanakan Prakerin di setiap tempat industry.Terutama Perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif dan sperpart mobil baik secara besar maupun kecil.Dalam perkembanganya kemampuan kompetensi siswa/I harus bisa menguasai teknologi.Oleh karna itu pihak sekolah di targetkan untuk bisa menyalurkan peserta didiknya ke dunia usaha dalam bentuk Prakerin. Tuntutan ini membuat sekolah SMKN2 Kota Tangerang wajib di setiap jurusan mempunyai data yang secara update digunakan untuk proses penyaluran Prakerin siswa/i.

Data siswa/I yang melaksankan Prakerin juga harus dapat di sampaikan dalam bentuk komputerisasi secara online , sehingga kajur dapat memproses data siswa/I yang Prakerin ,proses Prakerin dan sudah melakukan Prakerin di dunia Usaha.

Namun dalam pelaksanaannya, laporan belum optimal dikarenakan untuk mendapatkan data harus di lakukan secara komputerisasi dengan aplikasi office yaitu exel, dengan menginput data tiap kelas XI yang ada pada bagian TU, sehingga sering terjadi kesalahan data dimana siswa/i yang sudah di kelas XI belum dapat Prakerin.Kegiatan pengolahan data dibagian adminitrasi TU masih dilakukan dengan cara manual terkait data siswa/i yang mengarsip terkait laporan. Dengan mekanisme semi komputerisasi yang berjalan hingga saat ini, dengan mekanisme tersebut memungkinkan terjadinya kurang tepat waktu, pemborosan kertas dan data menjadi rentan hilang atau rusak. Dalam hal ini memiliki kesulitan dalam penyimpanan dokumen laporan hasil Prakerin, karena masih disimpan secara manual, sehingga sulit dicari apabila dibutuhkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dalam kebutuhan Akreditasi Sekolah.

Dengan latar belakang yang sudah disebutkan diatas, peneliti mencoba mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh SMKN 2 Kota Tangerang. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul skripsi “Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi Pada SMKN 2 Kota Tangerang Berbasis Web ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Masalah tersebut diidentifikasikan sebagai berikut:

  1. Bagaimana Sistem pendataan prakrin yang berjalan saat ini pada SMKN2 kota Tangerang?

  2. Bagaimana kendala yang di hadapi oleh kepala jurusan pada saat melakukan pembagian penempatan Prakrin?

  3. Bagaimana merancang sistem Prakerin yang dapat mempermudah proses pemberian laporan penempatan Prakrin?

Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini dimulai dari proses penginputan laporan kegiatan Prakerin siswa/i berdasarkan data siswa/i kelas XI, upload data para siswa yang sudah siap untuk Prakerin, yang sedang proses Prakerin dan telah melaksanakan Prakerin.Secara garis besar dapat di tampilkan dalam bentuk Laporan.:

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

  1. Untuk membuat aplikasi sistem Prakerin untuk proses Pendataan siswa/i dapat melakukan Prakerin pada perusahaan secara realtime;

  2. Aplikasi dapat menampilkan laporan data keseluruhan siswa/i yang melakukan Prakerin.

  3. Membangun sistem informasi monitoring data laporan Prakerin berbasisi web pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang sehingga dapat bermanfaat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasi dari informasi yang dihasilkan sistem informasi monitoring data yang laporan pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang

  2. Dapat meminimalisir tempat penyimpanan data laporan dengan sistem informasi pelaporan .

  3. Dapat membantu Kepala sekolah mengambil keputusan dalam rangka menciptakan sistem informasi monitoring data Prakerin siswa/I pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah kegiatan, peraturan, prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk suatu kegiatan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan laporan penelitian, penelitian menggunakan beberapa metode di antaranya :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation Research)
  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung pada SMKN Kota Tangerang beralamat di Jl.Veteran cikokol ,untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan melakukan pencatatan sistematis secara langsung .

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian, dengan melakukan wawancara langsung secara lisan kepada stakeholder pada Kepala jurusan otomotif yaitu ibu Evi di SMK Negeri 2 Kota Tangerang.

  5. Metode Pustaka (Library Research)
  6. Selain melakukan pengamatan langsung dan wawancara, penelitian juga mengumpulkan data dengan cara studi pustaka. Metode ini diperoleh dari berbagai literatur yang ada seperti melalui buku-buku, laporan penelitian yang sudah ada di perpustakaan kampus dan referensi yang bersumber dari internet dalam pencarian data-data yang berhubungan dengan topik yang diteliti untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.

Metode Analisis

Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats). Analisis SWOT ini merupakan metode yang digunakan untuk melihat kondisi organisasi baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap organisasi sehingga dapat membantu seorang pimpinan dalam mengambil keputusan.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini menggunakan UML (Unified Modelling Language). Software program yang digunakan dalam perancangan adalahVisual Paradigm 6.4.01, MySQL Workbench 8.0 CE merupakan database yang digunakan. Kemudian NetBeans IDE 8.0.2 yang digunakan sebagai tools untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber bahasa pemrograman.

Metode Testing

Dalam metode ini, peneliti pengujian dengan metode Black Box Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. BlackBox Testing adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Oleh karena itu, uji coba memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input dan output yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian BlackBox d berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan performa, kesalahan instalasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas tentang tata cara penulisan, skripsi ini disusun menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang ringkas dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil meliputi konsep dasar sistem, , konsep dasar sistem informasi, konsep dasar database, konsep sistem informasi, analisa SWOT, konsep dasar perancangan sistem, konsep dasar UML, konsep dasar elisitasi, Black Box Testing, XAMPP, PHP, MySQL dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung dalam menganalisis dan merancang sistem.dan Literature review penelitian yang sejenis.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum SMK Negeri 2 Kota Tangerang, struktur organisasi, tugas dan wewenang, serta analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun ke dalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan elisitasi final.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk UML, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB V PENUTUP

Bab penutup ini peneliti memberikan saran-saran yang dapat melakukan pemecahan masalah yang ada dan peneliti memberikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian yang peneliti lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Menurut Kadir, Abdul dalam Yunitarini (2013:45)[1], “Sistem adalah beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Hutahaean (2015:2)[2] dalam buku Konsep Sistem Informasi, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu ”.

Menurut Iswandy (2015:72)[3], “Sistem merupakan terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran”.

Menurut Pratama dalam Mulyati l (2018:119), “Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama”.Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan kegiatan atau elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama atau saling berhubungan dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-4)[2], dalam bukunya Konsep Sistem Informasi sebagai berikut:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Kriteria Sistem

Kriteria Sistem menurut Anggraeni, et al (2017:25), ada beberapa kriteria sistem diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Deterministik: Sistem yang beroperasi melalui cara yang dapat diramalkan secara tepat. Misalnya program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.
  2. Sistem Probabilistik: Sistem yang dapat diuraikan dalam perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem.
  3. Sistem Tertutup: Sistem yang mandiri (self contained), sistem ini tidak bertukar materai, informasi atau energi dengan lingkungannya.
  4. Sistem Relatif Tertutup: Sistem yang relatif tersosialisasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan mengelola dan memberi keluaran, yang juga telah ditentukan sebelumnya serta memiliki masukan dan keluaran yang terkendali.
  5. Sistem Terbuka: Sistem yang mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki adaptasi, yaitu dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem ini juga mengorganisasikan diri dan mengubah organisasinya sebagai tanggapan atas perubahan keadaan.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut Hutahaean (2015:6)[2], dalam bukunya Konsep Sistem Informasi sebagai berikut:

  1. a. Klasifikasi sistem sebagai:
    • Sistem abstrak (abstract system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    • Sistem fisik (physical system)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasi sebagai:
    • Sistem alamiah (natural system)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

      Misalnya sistem perputaran bumi.

    • Sistem buatan manusia (human made system)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    • Sistem tertentu (deterministic system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    • Sistem tak tentu (probabilistic system)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    • Sistem tertutup (close system)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    • Sistem terbuka (open system)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Data

Data tidak terlepas dari informasi, sebelum memahami konsep dasar informasi. Kita akan membahas mengenai data, berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

Menurut Tyoso (2016:40)[4], “Data adalah fakta yang belum dievaluasi sebagai bahan mentah informasi”.

Menurut Iswandy (2015:73)[3], “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan”.

Menurut Aris, et al dalam Mulyati et al. (2018:2), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi”.

Data dapat berupa simbol, kalimat, kata, tanda, gambar, video, angka yang belum mempunyai ciri khusus dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan untuk mengolahnya. Dengan demikian perlu prosedur khusus dalam pengolahan misalnya pengukuran terhadap data-data yang dimilikinya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Data adalah bahan mentah yang harus diolah untuk menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimanya.

Klasifikasi Data

Menurut Han dalam Leidiyana (2013:67), “Klasifikasi data terdiri dari 2 langkah proses. Pertama adalah learning (fase training), dimana algoritma klasifikasi dibuat untuk menganalisa data training lalu direpresentasikan dalam bentuk rule klasifikasi”. Proses kedua adalah klasifikasi, dimana data tes digunakan untuk memperkirakan akurasi dari rule klasifikasi.

Menurut Gorunescu dalam Leidiyana (2015:67)[5] Proses klasifikasi didasarkan pada empat komponen:

  1. Kelas Variabel dependen yang berupa kategorik yang merepresentasikan ‘label’ yang terdapat
  2. pada objek. Contohnya: resiko penyakit jantung, resiko kredit, customer loyalty, jenis gempa.
  3. Predictor Variabel independen yang direpresentasikan oleh karakteristik (atribut) data. Contohnya: merokok, minum alkohol, tekanan darah, tabungan, aset, gaji.
  4. Training dataset Satu set data yang berisi nilai dari kedua komponen di atas yang digunakan untuk menentukan kelas yang cocok berdasarkan predictor.
  5. Testing dataset Berisi data baru yang akan diklasifikasikan oleh model yang telah dibuat dan akurasi klasifikasi dievaluasi.

Konsep Dasar Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Hermawan, et al (2016:33), “Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang bernilai tinggi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam setiap pengambilan keputusan”.

Menurut Yunitarini (2013:45), “Informasi adalah data/fakta yang telah diproses dan telah memiliki arti yang bermanfaat terutama dalam kebutuhan komunikasi”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu nilai tambah dan bermanfaat bagi penerima dan penggunanya.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9)[2], Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya Perangkat Keras

    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya Untuk Analisis

    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

    Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkatkan sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya Perubahan

    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya Operasi

    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Hermawan, et al (2016:33), “Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling bersatu untuk mencapai suatu tujuan yakni menyediakan sebuah informasi bagi yang membutuhkan”.

Menurut Purba (2018:48), “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Yunitarini (2013:45), “Sistem Informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses(data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

Dari kutipan di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling bekerja dan berhubungan untuk mendukung pengambilan keputusan dan untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi penggunanya.

Alat Pengolahan Sistem Informasi

Sistem informasi yang pertama kali muncul didunia adalah sistem informasi ciptaan Tuhan (alamiah). Pada kehidupan manusia sudah ada sistem informasi yang terpusat di otak manusia. Karena itu di dalam menyusun urutan daftar alat pengolahan suatu sistem informasi, susunannya diawali otak sebagai pengolahan pertama yang digunakan oleh manusia. Alat pengolahan sistem informasi menurut Azhar Susanto (2013:53)[6] .mengenai alat pengolahan sistem informasi sebagai berikut:

  1. Otak

    Dalam menjalankan berbagai aktivitas dimana otak manusia sangat berperan dalam mengolah rangsangan yang tertangkap oleh indranya. Mengolah rangsangan/menginterpretasikan/ mempersepsikan akan menghasilkan suatu fakta. Berdasarkan fakta yang muncul dalam pikirannya itulah manusia melakukan suatu tindakan. Sistem informasi berbasis kepada otak manusia (kognisi) ini merupakan sistem informasi yang paling sempurna yang ada didunia ini.

  2. Manual

    Kebutuhan umat manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya didalam suatu lingkungan tertentu menuntut umat manusia untuk mampu mengingat lebih dari kemampuan otaknya. Untuk itulah manusia menciptakan berbagai alat bantu manual yang berfungsi untuk menambah kemampuannya, seperti shisha, pen, dan ink.

  3. Mekanik

    Seperti halnya alat bantu manual, munculnya alat bantu pengolahan mekanik pun didesak oleh kebutuhan. Kebutuhan yang muncul saat itu diantaranya adalah perlu adanya alat yang bisa menghasilkan suatu tulisan dengan lebih cepat dan lebih rapi, seperti mesin dan mesin penjumlah.

  4. Elektrik

    Dilihat dari bentuk alatnya peralatan elektrik tidak jauh berbeda dengan peralatan mekanik yang membedakan antara peralatan mekanik dan elektrik adalah peralatan mekanik digerakkan oleh manusia sedangkan peralatan elektrik digerakkan oleh listrik.

  5. Elektronik

    Manusia tidak pernah puas dalam hidupnya, perkembangan peralatan yang bisa membantu otak manusia mengolah data terus berkembang. Selanjutnya ditemukan peralatan elektronik. Peralatan ini bekerja jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan peralatan elektrik. Pengolahan data yang menggunakan peralatan elektronik dikenal dengan elektronik data prosesing.

Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Al-Bahra (2013:14), mengemukakan bahwa terdapat 5 komponen dalam sistem informasi dan kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.
  2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
  3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Kualitas Informasi

Menurut Liu dan Arnett dalam Tajuddin Muhammad et al (2016:8), “Kualitas Informasi adalah tingkat relevan (relevant) ketepatan waktu (timely), aman dan disajikan dengan rancangan informasi yang baik dalam sebuah website”. Kualitas Informasi terbaik dapat diberikan oleh internet ketika bisa didapatkan dengan mudah (tidak susah dalam pencariannya), terorganisasi (teratur) dan tersedia dalam jumlah yang banyak.

Menurut O’Briens dalam Septianita et al (2014:54), “Kualitas informasi adalah tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu”.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Kualitas Informasi adalah kualitas hasil dari informasi yang disajikan kepada pengguna dalam waktu yang tepat, aman dan baik.

Teori Khusus

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti dalam Jurnal INTEKNA Syamsudin, Noor (2014:102-109)[7], “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Menurut Saptono (2017:261), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Menurut Wheelen dan Hunger dalam Ishak et al (2018:38), “SWOT adalah (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional”.

Jadi dapat disimpulkan SWOT adalah (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), yang mana sebagai suatu analisis organisasi yang didasarkan pada logika sehingga dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Langkah-langkah Penyusunan SWOT

Menurut Assen et al, alih bahasa Susanto dalam Sopandi (2017:4), langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Identifikasi masalah-masalah eksternal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan dalam industri dan lingkungan pada umumnya, dengan pengertian bahwa peluang dan ancaman adalah faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh manajemen secara langsung.
  2. Identifikasi masalah-masalah internal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan.
  3. Analisis dan urutkan masalah-masalah eksternal berdasarkan probabilitas dan dampak.
  4. Buatlah daftar isu-isu strategis dan faktor dari dalam atau luar organisasi yang secara signifikan memengaruhi posisi kompeteitif dalam matrik SWOT.
  5. Identifikasi strategi yang cocok bagi perusahaan, dengan mempertimbangkan kemampuan internal dan lingkungan eksternal perusahaan.
  6. Rumuskan strategi-strategi alternative untuk mengatasi isu-isu utama.
  7. Tempatkan strategi-strategi alternatif ke salah satu dari empat kuadran dalam matriks SWOT:
    1. S-O: kekuatan internal dikombinasikan dengan peluang eksternal. Adalah kombinasi yang ideal, tetapi ini membutuhkan pemahaman bagaimana kekuatan internal dapat mendukung kelemahan di daerah lain;
    2. W-O: kelemahan internal dikombinasikan dengan peluang harus dinilai dari efektifitas investasi untuk menentukan apakah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan upaya untuk membeli atau mengembangkan kemampuan internal;
    3. S-T: kekuatan internal dikombinasikan dengan ancaman eksternal membutuhkan pengetahuan untuk mengadaptasi organisasi dalam rangka mengubah ancaman menjadi peluang;
    4. W-T: kelemahan internal dikombinasikan dengan ancaman menciptakan skenario terburuk perubahan-perubahan radikal seperti divestasi diperlukan.
  8. Kembangkan strategi tambahan untuk setiap “blind spot” yang tersisa dalam matriks SWOT.
  9. Pilih strategi yang tepat.
  10. Kembangkan rencana tindakan untuk mengimplementasikan strategi SWOT.
  11. Tetapkan tanggungjawab dan anggaran
  12. Pantau kemajuan.
  13. Mulai proses pengkajian dari awal.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro dalam Saptono (2017:261), banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weakness, Opportunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision)
  5. Menjawab hal yang bersifat intuitif atas keputusan yang bersifat emosional.

Unified Modelling Language (UML)

Menurut Mulyani (2016:35)[8], “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Menurut Windu Gata, Grace dalam Hendini (2016:108), “UML adalah adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak”.

Menurut Fridayanthie dalam Maulani et al (2018:157), “UML merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (fushion, shlaermellon, coad-yourdom) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan diindustri perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML adalah bahasa pemodelan berorientasi objek untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan agar lebih mudah dipelajari.

Definisi Diagram-diagram UML

Menurut Urva & Siregar (2015:2–3) Hasil pemodelan pada OOAD terdokumentasikan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

    merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dapat dikatakan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

  2. Activity Diagram (Diagram Aktifitas)

    Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

  3. Class Diagram (Diagram Kelas)

    Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Class diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan. Class diagram secara khas meliputi: Kelas (Class), Relasi, Associations, Generalization dan Aggregation, Atribut (Attributes), Operasi (Operations/Method), Visibility, tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau atribut. Hubungan antar kelas mempunyai keterangan yang disebut dengan multiplicity dan kardinalitas.

  4. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

    Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Definisi Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut Ariawan & Wahyuni (2015:3):

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Black Box Testing

Menurut Kermite et al (2017:19), “Black Box adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program”.

Menurut Nidhra and Dondett dalam Mustaqbal et al (2015:34)[9], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak”. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Definisi Prototype

Menurut Kosasi (2014:41)[10], “Prototipe adalah suatu mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dihasilkan”.

Menurut Kermite, et al (2017:20), “Prototipe adalah salah satu metode pendekatan sistem yang sekuensial, tahap-tahapan yang dijalankan akan lebih mudah diterima oleh calon pengguna, karena pengguna juga aktif berperan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Sujadi and Paisal (2018:126), “Prototipe adalah bentuk (model) awal dari suatu sistem yang akan dibangun guna memenuhi kebutuhan user secara cepat serta mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Prototipe adalah metode yang mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dihasilkan oleh penggunanya.

Prakerin

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi habus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.

Tujuan diadakannya PRAKERIN adalah :

  1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah;
  2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi PRAKERIN;
  3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional didunia kerja yang sebenarnya;
  4. Membentuk Etos kerja yang baik bagi siswa-siswi PRAKERIN;
  5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing;
  6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari;
  7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.

Kewajiban Siswa ditempat PRAKERIN adalah :

  1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati;
  2. Mematuhi setiap Instruksi ditempat kerja;
  3. Melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja);
  4. Menjaga nama baik Lembaga Pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia Industri;
  5. Melakukan Observasi dan Penelitian yang mempunyai tujuan Positif;
  6. Bertanya kepada pihak yang berkompten apabila kurang paham/ dimengerti.

Dalam proses pengajuan siswa-siswi PRAKERIN wajib mengikuti Prosedur yang ditetapkan oleh lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha. Setiap lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha tentu saja memiliki Prosedur yang berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing Dunia Industri maupun Dunia Usaha terkait.

XAMPP

Menurut Sitohang (2018:8)[11], “XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut”.

Menurut Wahana dalam Prayitno, Agus dan Safitri, Yulia (2015:2), “XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut”.

Menurut Hayat et al. (2016:3) “XAMPP Adalah perangkat lunak yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan XAMPPadalah paket instalasi yaitu apache, PHP, dan MySQLdengan instan yang kemudian dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut.

PHP(Hypertext Preprocessor)

Menurut Anhar dalam Prayitno, dkk (2015:2), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML”.

Menurut Hasanah (2013:41), “PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang dijalankan di server”.

Menurut Winarno et al dalam Sitohang (2018:8)[11], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web berbasis server (server slide) yang mampu memparsing kode PHP dari kode dengan ekstensi PHP sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis disisi client.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa PHPadalah suatu bahasa pemrograman pada website yang berupa script kemudian dapat mengintegrasikan dengan HTML.

MySQL(My Structured Query Language)

Menurut Anhar dalam dalam Prayitno, Agus dan Safitri, Yulia (2015:2), “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postgre SQL dan lainnya”.

Menurut Hasanah (2013:42), “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (DataBase Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source”.

Menurut Sitohang (2018:8)[11], “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah software database, yang merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL penyimpanan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan MySQLadalah suatu program dan pengelola database yang bersifat Open Source.

Web

Menurut Simarmata dalam Murad, et al (2013:49), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web pada umumnya ditulis dalam format HTML”. Interaksi web dibagi dalam 3 langkah yaitu permintaan, pemrosesan, dan jawaban.

Menurut Sutopo, et al (2015:25), “Web merupakanterobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Simarmata dalam Habibie et al (2014:78-79), “web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks”.Dari penjelasan diatas bahwa dapat disimpulkan Web adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi internet dalam beberapa bentuk yaitu gambar, teks dan lain-lain yang mudah saja diakses oleh penggunanya.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Penelitian ini antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sunardi (2018)[12] ,dalam Jurnal Manajemen Pendidikan pada Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Pengelolaan Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Sukoharjo”. Tujuan penelitian ini adalah (1). Mendeskripsikan karakteristik perencanaan prakerindi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, (2). Mendiskripsikan karakteristik pelaksanaan Prakerin di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, (3). Mendiskripsikan karakteristik penilaian Prakerin di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain diskriptif. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua pokja prakerin , kepala program keahlian, guru produktif dan pimpinan industri. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian adalah (1).Perencanaan prakerin meliputi : pemetaan industri, program prakerin, waktu prakerin, pembekalan prakerin, dan penetapan guru pembimbing, (2).Pelaksanaan prakerin meliputi pengorganisasian, penyerahan siswa prakerin ke industri, monitoring siswa prakerin, dan penarikan siswa prakerin ke Sekolah. (3). Penilaian prakerin ada dua tahap, yaitu penilaian oleh pembimbing industri dan pembimbing Sekolah dengan parameter nilai dari industri (IN) diberi bobot 60 %, nilai jurnal prakerin (JP) diberi bobot 10 %, nilai ujian lisan (UL) diberi bobot 20 %, dan nilai laporan (LP) diberi bobot 10 %. Sehingga nilai total hasil prakerin siswa adalah : 0,6 (IN) + 0,1(JP) + 0,2 (LP) +0,1 (LP).
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Juradin (2018)[12],dalam Jurnal online eprints.unm.ac.id pada UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR dengan judul “SISTEM INFORMASI MONITORING PRAKTEK KERJA INDUSTRI BERBASIS WEB”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil pengembangan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web; (2) mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web yang dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Waterfall. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Makassar. Subyek uji coba lapangan dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Pada tahap pengujian sistem dipilih dua validator yang memahami tentang langkah-langkah pengembangan sistem informasi monitoring prakerin. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dari perhitungan persentase serta melihat kriteria rentang persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan sistem informasi monitoring prakerin terdiri dari empat tahap yaitu: analisis, desain, pengembangan/pengkodean dan implementasi/pengujian. Sistem ini memiliki empat pengguna yaitu admin/koordinator prakerin, guru pembimbing, siswa, dan pembimbing industri dengan fitur sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Sistem ini memberikan informasi mengenai prakerin secara online. Kegiatan pencatatan data-data prakerin akan dilakukan oleh administrasi prakerin yang nantinya data tersebut akan dikirim dan disimpan pada web; (2) sistem informasi monitoring prakerin berbasis web berada pada kategori sangat valid, sehingga layak digunakan untuk uji coba lapangan terhadap pengguna, kepraktisan dan keefektifan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web pada saat uji coba lapangan berada pada kategori sangat praktis dan sangat efektif sehingga layak digunakan dan memberikan manfaat bagi pengguna untuk pengelolaan serta pelaksanaan prakerin di SMKN 4 Makassar.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Umiati (2016)[12],dalam Jurnal online journal.student.uny.ac.id pada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta dengan judul “PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan Praktek Kerja Industri di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Depok. Subjek penelitian adalah Kaur Prakerin, WK Kehumasan, Admin WKS4, Kepala Sekolah, WK Kurikulum, Guru Pembimbing, Siswa, dan Pembimbing Lapangan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: perencanaan Prakerin dilaksanakan setiap awal tahun ajaran, yang dimulai dari sinkronisasi kurikulum, pembuatan peta DUDI, koordinasi Pokja PSG, sosialisasi, dan pembekalan.Pelaksanaan Prakerin terdapat beberapa kegiatan, yaitu: Pencarian Tempat Prakerin, Penyerahan Siswa Prakerin, Kegiatan dan Penempatan Siswa di Industri, Monitoring Prakerin, Penarikan siswa Prakerin, dan Pelaporan Prakerin. Sedangkan Evaluasi Prakerin di SMK Negeri 2 Depok, dilakukan dengan dua kegiatan terkait dengan kemajuan tindakan dan pencapaian sasaran.
  4. Dan penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Dastian Susila,dkk (2016)[12],dalam Jurnal JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN online ejournal.unri.ac.idpada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Riau dengan judul “EVALUASI PENGELOLAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 1 SIAK KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK”. Penelitian ini dilakukan untuk pelaksaan Prakerin disetiap SMK di Indonesia wajib dilaksanakan sesuai dengan jurusan dan kebutuhan setiap sekolah. Setiap tahun seluruh SMK melaksanakan Prakerin sehingga banyak Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) terbantukan dengan adanya Prakerin. Pengelolaan Prakerin dilakukan oleh pihak sekolah sehingga perlu di lakukan penelitian dengan cara mengevaluasi pengelolaan prakerin. Tujuan penelitian ini mengungkapkan dan menganalisis secara jelas dan cermat beberapa hal yaitu (1) mengetahui dan menganalisis perencanaan.(2) mengetahui dan menganalisis proses pengorganisasian.(3) mengetahui dan menganalisis pelaksanaan.(4) Mengetahui dan menganalisis pengendalian program.Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan menggunakan metode telaah dokumen, observasi, dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Siak yang berlokasi di Jalan Tengku Buwang Asmara No 2, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau. Waktu penelitiandilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu Oktober hingga Desember 2016.Model evaluasi yang digunakan yaitu model evaluasi CIPP yang meliputi evaluasi terhadap Context (C), Input (I), Process (P), dan Product (P). Model CIIP tersebut maka di adaptasi sesuai dengan kebutuhan dalam mengevaluasi sehingga menghasilkan penilaian yang disebut dengan tafsiran. Perencanaan dalam pengelolaan praktek kerja industri yang dilakukan di SMKN 1 Siak sesuai dengan standar efektifitas maka termasuk pada standar Baik. Hasil evaluasi tentang pengoragnisasian terhadap pengelolaan praktek kerja industri diperoleh nilai Sangat Baik yang ditelaah sesuai standar penilaian efektifitas. Melihat hasil perencanaan dan pengoganisasian maka evaluasi pelaksanaan terhadap pengelolaan praktek kerja industri diperoleh Baik. Hasil penilitian tentang sub fokus terakhir yaitu evaluasi pengawasan dalam pengelolaan praktek kerja industri diperoleh hasil efektivitasnya adalah Sangat Baik. Kesimpulan dari hasil penilitian pengelolaan yang temukan secara keseluruhan dapat dikatakan Baik akan tetapi perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Saputra, dkk (2017)[13],dalam Journal of Mechanical Engineering Education pada Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Evaluasi Implementasi Praktik Kerja Industri Di SMK”. Penelitian ini membahas daristudi pendahauluan yang telah dilakukan melalui wawancara dengan guru di SMK Negeri 6 Bandung, bahwa pelaksanaan prakerin masih terdapat masalah yang terjadi pada siswa diantaranya: disiplin kerja kurang maksimal, hubungan sosial dengan mekanik tidak baik, budaya kerja kurang maksimal, dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan kurang. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan prakerin dengan pedoman prakerin, dan pelaksanaan prakerin dengan pedoman prakerin, serta evaluasi prakerin dengan pedoman prakerin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy model, discrepancy model ini digunakan untuk mengukur adanya perbedaan antara yang seharusnya dicapai dengan yang sudah real dicapai. Responden pada penelitian ini adalah 1 orang Wakil Kepala Sekolah bidang Hubin, 1 orang guru program keahlian, 1 orang instruktur dari Industri dan 25 siswa kelas XII TKR 6 yang telah melaksanakan prakerin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara. Hasil temuan penelitian dari analisis data adalah perencanaan prakerin sesuai dengan pedoman prakerin, pelaksanaan prakerin sesuai dengan pedoman prakerin, dan evaluasi prakerin sesuai dengan pedoman prakerin.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sardimanto,dkk(2017)[14],dalam Jurnal Magister Administrasi Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala dengan judul “PENGELOLAAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BANDA ACEH”. Penelitian ini membahasPraktik Kerja Industri merupakan suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan dengan memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui bekerja langsung pada DU/DI dengan keadaan sesungguhnya yang relevan di dunia kerja atau dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengelolaan, pelaksanaan dan hambatan Praktik Kerja Industri pada jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Humas, Ketua Jurusan, Guru Pembimbing dan pihak DU/DI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyusunan program praktik kerja industri dilakukan melalui perencanaan dengan menyelaraskan kegiatan perencanaan dengan visi misi sekolah serta struktur organisasi dan pelaksana program prakerin sesuai dengan tugas dan tanggung jawab; (2) Pelaksanaan program Praktik Kerja Industri dilaksanakan dalam berbagai tahapan yang terstruktur dan sistematis; (3) Kegiatan pengawasan dilakukakan secara langsung dan tidak langsung sesuai dengan program kerja; dan (4) Hambatan yang dirasakan dari pihak internal dan eksternal sekolah dalam pengelolaan Praktik Kerja Industri masih kurang optimal dan dari segi fasilitas praktik khususnya jurusan Teknik kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Banda Aceh dirasakan kurang mengimbangi teknologi yang ada di DU/DI saat ini.
  7. Penelitian yang dilakukan olehI Gusti Ayu Made Widyari,dkk(2017)[15], dalam Prosiding Snatika pada STMIK Primakara dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Data Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Web Responsive pada SMK TI Udayana”. Penelitian ini membahas Sistem informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan terutama pada bidang pendidikan yaitu sekolah.Dengan adanya penerapan sistem informasi pada sekolah juga dapat membantu pihak sekolah menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.Pada SMK TI Udayana terdapat kegiatan yang dinamakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).Dalam kegiatan PKL ini, pihak sekolah SMK TI Udayana masih menggunakan sistem manual dalam mendata siswa yang mengakibatkan kinerja pihak sekolah menjadi kurang efektif.Pengimplementasian sistem PKL bertujuan agar meningkatkan kinerja pihak sekolah dalam kegiatan praktek kerja lapangan dan memudahkan siswa dalam mencari informasi jadwal praktek kerja lapangan.Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan web responsive yang dapat memudahkan user pada saat menggunakan sistem informasi PKL.Penelitian ini menggunakan metode waterfall pada perancangan sistem yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap observasi, tahap analisa sistem, desain sistem, pembuatan sistem, implementasi sistem dan pemeliharaan sistem. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi data siswa praktek kerja lapangan berbasis web responsive yang membantu dalam pengolahan data kegiatan PKL. Sistem ini dapat digunakan oleh empat user yaitu operator, kepala sekolah, guru pembimbing dan siswa.Penyebaran kuisioner kepada responden atau pengguna sistem menghasilkan sistem informasi data siswa PKL yang efektif dikembangkan untuk menujang kinerja pihak sekolah SMK TI Udayana.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Lailatissilmi Lailatissilmi,dkk (2018)[16], dalam Jurnal FamilyEdu pada Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Departemen PKK FPTK UPI, dengan judul “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Oleh Peserta Didik Sebagai Caregiver Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi”. Penelitian ini membahas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang berorientasi pada dunia kerja dan merupakan pendidikan yang berbasis bakat, minat dan keterampilan sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya. Dalam kurikulumnya, selain menyelenggarakan pembelajaran di kelas, SMK juga menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan secara block placement. Peserta didik yang akan melaksanakan PKL, hendaknya memiliki kesiapan dan bekal teori yang cukup, sehingga PKL dapat terlaksana sesuai dengan tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan PKL oleh peserta didik sebagai caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi Bandung yang berkaitan dengan aspek pelayanan, penjagaan/pemeliharaan dan rekreasi/olah raga. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total yaitu seluruh peserta didik SMK Negeri 15 Bandung yang melaksanakan PKL di PSTW Budi Pertiwi Bandung yang berjumlah enam orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan daftar cheklist dengan metode Skala Guttman. Hasil temuan menunjukan bahwa: (1) lebih dari setengah responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek pelayanan, (2) kurang dari setengah responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek penjagaan/pemeliharaan dan (3) setengah dari responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek rekreasi/olah raga. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu hendaknya pihak sekolah menempatkan mata pelajaran yang berkaitan dengan pelayanan lanjut usia pada semester yang tidak bersamaan dengan pelaksanaan PKL.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Permata Sari,dkk (2018)[17], dalam Jurnal SiTekIn pada UIN SUSKA RIAU dengan judul “PENEMPATAN LOKASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI YANG TEPAT DENGAN METODE PROFILE MATCHING”. Penelitian ini membahas Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dari masing-masing siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dari siswa sehingga dapat menjadi bekal di masa datang untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Namun terkadang pemilihan tempat praktek kerja industri sering tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga siswa tidak dapat menerapkan ilmunya dengan baik. Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem yang mampu mengelola data dan memberikan solusi alternatif terbaik. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data siswa, data nilai, dan beberapa data pendukung lainnya yang bersumber dari Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Muko-Muko Bathin VII. Selanjutnya data dari siswa tersebut diolah dengan menggunakan metode Profile Matching. Tahapan pengolahannya adalah mencocokkan nilai bobot masing-masing kriteria dengan nilai yang ada pada masing-masing siswa. Selanjutnya akan ditentukan core dan second factor. Hasil dari pengujian terhadap metode ini adalah perankingan terhadap masing-masing siswa. Dari pengujian terhadap 10 sampel data siswa, didapatkan tingkat akurasi sistem terhadap hasil keputusan sekolah adalah 60%.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Siti Aminah Solihati (2015)[18], dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15,No.1 pada LPPM Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMBIMBING TERHADAP MUTU PROSES PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN”. Penelitian ini membahas Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran. Prakerin merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di dunia kerja. Sikap kewirausahaan merupakan kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Artikel ini menelaah pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik terhadap mutu proses prakerin dan sikap kewirausahaan siswa SMK AL-Huda Sariwangi Tasikmalaya.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum SMK Negeri 2 Tangerang

Pada Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama STM Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dengan Drs. Purwanto A.T Sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP,TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ.

Saat ini SMK Negeri 2 Kota Tangerang memiliki 33 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa 927 siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan kretivitas siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya: bela diri (karate, silat, kempo), futsal dan sepak bola, volley ball, basket, pramuka, PMR, marawis, band, KIR ( karya ilmiah remaja) dan keterampilan jurusan (sesuai program keahlian masing-masing). Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan Anggaran. Pencapaian sasaran organisasi harus dilakukan dengan melalui penggunaan suatu Sistem Manajemen yang didukung dengan adanya sumber daya yang sesuai. Manajemen mutu adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu system untuk menerapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu dan untuk mencapai sasaran tersebut.

Sistem Manajeman Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang harus mampu mengintegrasikan seluruh proses dan sumber daya yang diperlukan oleh SMK Negeri 2 Kota Tangerang untuk menghasilkan produk/layanan yang diharapkan. Pengembangan dan penyusunan Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang mengacu pada 9001:2008, yang merupakan suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang

  1. Visi SMK Negeri 2 Tangerang

    “Menjadi sekolah unggulan dalam prestasi, berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa”.

  2. Misi SMK Negeri 2 Tangerang
    1. Menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi keahlian profesinya, memiliki jiwa wirausaha, dan memiliki daya saing.
    2. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang adaptif, efektif, kreatif dan berwawasan lingkungan serta mengutamakan keunggulan, sehingga setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
    3. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.
    4. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2008.
    5. Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang
    6. Meningkatkan profesionalisme para guru agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para siswa melalui pelatihan-pelatihan, penataran,Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), seminar dan sebagainya.

Struktur Organisasi Sekolah

Agar kegiatan di SMK Negeri 3 Tangerang berjalan sesuai dengan progran yang telah dibentuk maka dibentuk struktur organisasi keperguruan sekolah, yaitu :

  1. Majelis Sekolah.
  2. Kepala Sekolah.
  3. Komite Sekolah.
  4. Wakil Manajemen Mutu.
  5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
  6. Wakil Kepala Kesiswaan.
  7. Wakil Kepala Kurikulum.
  8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana.
  9. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat.
  10. Bimbingan Penyuluhan.
  11. Pembina OSIS.
  12. BKK.
  13. Unit Produksi.
  14. Wali Kelas / Dewan Guru / kepala jurusan.
  15. Siswa.

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah instansi pendidikan, SMK Negeri 2 Tangerang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan bidang pendidikan.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Negeri 2 Tangerang adalah sebagai berikut:

  1. Majelis Sekolah

    Pada tingkat SMK Majelis Sekolah memiliki tugas dan fungsi antara lain :

    1. Menjadi mitra pimpinan sekolah dalam menentukan kebijaksanaan sekolah, pada batas-batas yang tidak menyimpang dari kebijaksanaan Depdikbud.
    2. Menjembatani hubungan kerjasama yang dan lembaga antara sekolah dan dunia/industri.
    3. Membantu sekolah dalam pengembangan kurikulum, pengembangan unit produksi, pengembangan iklim kerja yang positif, pengembangan staf (guru dan non guru), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.
    4. Membantu penyelenggaraan ujian profesi, sertifikasi dan pemasaran tamatan.
    5. Membantu memberikan jalan keluar dari berbagai hambatan yang dihadapi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan.
  2. Kepala Sekolah
    1. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.
    2. Pembina kesiswaan.
    3. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.
    4. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi, ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
    5. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
  3. Komite Sekolah
    1. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepadaorang tua murud serta memusyawarakan.
    2. Koordinasi dengan instansi lain.
    3. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
    4. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.
  4. Wakil Manajemen Mutu

    Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Menyusun program kerja tahunan ( Action Plan ).
    2. Mengkoordinir penyusunan program kerja dan evaluasi program kerja tahunan Sekolah.
    3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya.
    4. Dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya membuantu Kepala Sekolah dalam menyusun, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), Program Peningkatan Kinerja Sekolah (PPKS), Program Kerja Sekolah dan Evaluasi Program Kerja Tahunan.
    5. Mengadakan koordinasi dengan Wakil Kepala.
    6. Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya untuk menganalisis kebutuhan berbagai komponen penunjang pelaksanaan Diklat di Sekolah.
    7. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporkan dalam berbagai kegiatan kegiatan peningkatan serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
    8. Mengkoordinir pengajuan berbagai kebutuhan Sekolah.
    9. Menganalisa hasil evaluasi pemelajaran secara berkala, untuk peningkatan kualitas tamatan.
    10. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan Sekolah.
    11. Memonitor pelaksanaan program Standar Nasional dan Internasional serta Program Sekolah lainnya.
    12. Mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran/minggu.
    13. Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan perencanaan dan pengembangan Sekolah.

    Wewenang :

    1. Mengkoordinir pelaksanan tugas Wakil Kepala Sekolah.
    2. Mengatur pelaksanaan tugas dan mekanisme kerja staf pembantu Kepala Sekolah.
    3. Mengembangkan sekolah yang dituangkan dalam program kerja sekolah sejalan dengan Renstra Pendidikan Menengah Kejuruan.
    4. Memberikan data sekolah kepada pihak-pihak terkait yang memerlukan.
    5. Bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam mengembangkan sekolah.
  5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
    1. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah.
    2. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah.
    3. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat.
    4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
  6. Wakil Kepala Kesiswaan

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah
    Berhubungan dengan : Semua unit kerja dan Organisasi Kesiswaan
    Tanggung Jawab:

    1. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan.
    2. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).
    3. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.
    4. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.
    5. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa.
    6. Mengkoordinasikan pelaksanaan Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan, dan Kekeluargaan.
    7. Membina program kegiatan OSIS.
    8. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.
  7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana kerja dan program Diklat pengajaran sekolah.
    2. Menyusun pembagian tugas mengajar guru berdasarkan usulan Ketua Program Keahlian.
    3. Menyusun jadwal Diklat berdasarkan data dari Ketua Prog. Keahlian.
    4. Mengawasi kelancaran kegiatan Diklat.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi ( Ulum, UAN dan Uji Kompetensi ) sesuai kalender pendidikan disekolah.
    6. Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan pengajaran sesuai kalender pendidikan di sekolah.
    7. Memberikan lembaran-lembaran Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jurnal, format pencapaian kurikulum pada guru.
    8. Mengkoordinasikan perangkat kegiatan diklat dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
    9. Membuat rekapitulasi pencapaian target kurikulum.
    10. Kerjasama dengan Institusi Pasangan atau DU-DI dlm rangka Singkronisasi Program Pembelajaran.
    11. Membuat Validasi Kurikulum hasil singkronisasi Program.
    12. Membuat laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
  8. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana/ Prasarana adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja.
    2. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah.
    3. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengadaan bahan-bahan pengajaran pengajaran.
    4. Mengkoordinasikan kegiatan program perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan dan penambahan sarana dan prasarana baru di lingkungan sekolah.
  9. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana program kerja dan jadwal kerja.
    2. Mengkoordinasikan kegiatan Praktik Industri bersama Pokja.
    3. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan sekolah lain.
    4. Mengkoordinasikan dan melakukan pendekatan dengan dunia kerja dan industri, instansi terkait dan masyarakat untuk penjajagan kemungkinan kerjasama
    5. Mengkoordinasikan pengembangan kegiatan Unit Produksi.
    6. Mendorong dan memacu kegiatan Unit Produksi.
    7. Mengeksplorasi dan menjajagi kemungkinan bantuan industri.
    8. Bersama-sama dengan Pengertian Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam pemasaran dan penelusuran tamatan.
    9. Mengkoordinasikan jika ada kegiatan studi tour, studi banding dan kegiatan-kegiatan ilmiah di masyarakat.
    10. Membuat laporan kegiatan rutin dan laporan secara berkala.
  10. Pembina Osis
    1. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS.
    2. Memberikan nasehat kepada Perwakilan Kelas & Pengurus OSIS.
    3. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas.
    4. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS.
    5. Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS.
    6. Menghadiri rapat-rapat OSIS.
    7. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksaan tugas OSIS.
  11. Bimbingan Penyuluhan atau Konseling
    1. Dalam perkembangan belajar di sekolah.
    2. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.
    3. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan tersebut.
    4. Mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.
  12. Unit Produksi

    Unit Oroduksi adalah (Income Genarating Unit) merupakan suatu program usaha peningkatan mutu SMK, melalui pemberdayaan sumber Daya sekolah ( siswa, Guru, karyawan dan peralatan yang dimiliki ) untuk memperoleh nilai tambah (kompetensi tamatan & finansial).

    1. Pembentukan tim pengelolaan unit produksi.
      • Wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI atas persetujuan kepala sekolah membentuk tim pengelola unit
      • Tim pengelola unit produksi disahkan dengan SK kepala sekolah paling lambat satu minggu setelah pembentukan.
    2. Penyusunan program.
      • Tim pengelola unit produksi menyusun program unit produksi.
      • Program unit produksi harus selesai dua minggu sesudah tahun ajaran.
      • Program unit produksi melalui wakil kepala sekolah bidang Humas disahkan oleh kepala sekolah paling lambat satu minggu sesudah awal tahun ajaran.
    3. Pelaksanaan program.
      • Tim pengelola unit produksi melaksanakan kegiatan sesuai dengan programnya.
    4. Evaluasi
      • Ketua unit produksi mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi.
      • Evaluasi unit produksi dilaksanakan satu kali dalam enam bulan kecuali keadaan darurat.
      • Hasil evaluasi unit produksi dilaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI.
    5. Pelaporan dan tindak lanjut.
      • Ketua unit produksi melaporkan hasil evaluasi unit produksi kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI paling lambat satu kali enam bulan.
      • Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI bersama ketua unit produksi menindak lanjuti hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi minimal satu kali dalam enam bulan.
  13. Kepala Jurusan dan Guru

    Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

    1. Membuat program pengajaran.
    2. Membuat persiapan pengajaran.
    3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
    4. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa
    5. Memantau jam pelajaran praktikum.
    6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
  14. Siswa
    1. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMK Negeri 2 Kota Tangerang.
    2. Menaati peraturan datang ke sekolah 15 menit sebelum kelas dimulai.
    3. Bersikap sopan santun terhadap guru dan menjaga nama baik sekolah SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur pengolahan data Siswa :
    1. Bagian administrasi atau TU mengisi data lengkap siswa/i kepada kepala jurusan.
    2. Data siswa/i dicatat pada suatu aplikasi komputer yaitu exel,.
    3. Data-data siswa/i tersebut setiap bulan diajukan untuk mengikuti Prakrin di perusahaan di berikan kepada Kepala Jurusan.
  2. Prosedur Pengajuan siswa/I yang ingin Prakrin:
    1. Siswa/i yang sudah tingkat 11 dilakukan pendataan,sesuai jurusan.
    2. Kepala jurusan menentukan Tempat Prakerin,dari data perusahaan yang sudah di data.
    3. Kepala jurusan menentukan Guru Pembimbing kepada siswa/I yang mengikuti Prakerin
    4. Siswa/I dapat mengajukan perubahan tempat Prakerin
    5. Apabila persyaratan data Siswa/i disetujui oleh Kepsek, selanjutnya di kirim ke Perusahaan yang di minta.
    6. Setelah itu siswa/I dapat melaksanakan Prakerin sesuai jadwal yang sudah di tentukan
    7. Guru pembimbing melakukan monitoring terhadap Siswa/I yang prakerin
    8. Siswa/I melakukan laporan prakerin
    9. Guru pembimbing dan Kepala Sekolah mengetahui dan menyetujui hasil laporan siswa/I yang Prakerin
    10. Guru pembimbing menginput nilai hasil laporan Prakerin siswa/i.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

Berdasarkan gmbaran 3.2 Use case diagram yag berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Sistem Prakerin.
  2. actor, yaitu: Kajur , Siswa, Guru Pembimbing dan Kepala Sekolah.
  3. 10 Use case yang dilakukan oleh Actor – actor.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram Prakerin

Berdasarkan gambar 3.3 Tabel Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali
  2. Vertical Swimlane yaitu: Kajur , Siswa , Guru Pembimbing dan Kepala Sekolah
  3. 14 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 1 Final State, Objek yang diakhiri

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    • Processor : Intel Pentium Dual Core
    • Monitor : LG 14 Inci
    • Hardisk : 500 GB
    • RAM : 2 GB
    • Keyboard : Logitech USB
    • Mouse : Logitech USB
  2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
    • Microsoft Windows 7 32 Bit
    • Microsoft Office 2010 Profesional
  3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Kajur.

Permasalahan sedang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

Permasalahan dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih menggunakan data Microsoft excel Ketidakakuratan data, dikarenakan tidak bisa memberikan secara cepat data siswa/i yang melakukan Prakrin atau blom melakukan Prakerin .
  2. Pengolahan data siswa prakerin yang masih dalam bentuk penulisan di kertas dapat memakan waktu lama.
  3. Siswa membutuhkan waktu pencarian data lebih lama .
  4. Siswa kesulitan dalam mencari lokasi tempat Prakerin dan informasi lengkap mengenai perusahaan tempat Prakerin.
  5. Pelaporan yang kurang masksimal kepada kepala Sekolah.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan data Siswa/I yang mengajukan Prakerin.
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah Siswa/I yang melaksanakan Prakerin dan tidak.
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.
  4. Membangun sistem web yang dapat diakses siswa juga dapat membantu pengolahan data oleh admin.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pada SMKN 2 Kota tangerang. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap pada SMKN 2 Kota Tangerang.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandatory
  2. D : Desirable
  3. I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML.

Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

  1. T : Technical               L : Low
  2. O : Operational              M : Middle
  3. E : Economic               H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem pada SMKN 2 Kota Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu system Aplikasi Simpan Pinjam Koprasi , Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisa yang dilakukan oleh penulis, mengenai Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi Pada SMKN 2 Kota Tangerang Berbasis Web maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem Prakerin yang berjalan saat ini masih manual, berupa aplikasi office dalam bentuk excel, sehingga masih terjadi kesalahan di dalam pengolahan data dan di pencatatan serta proses pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama. Pendataan para Siswa/i yang sudah siap untuk melakukan Prakerin juga sering terhambat.baik dari segi waktu dan tempat untuk prakerin.
  2. Sistem Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi ,belum mempunyai sistem yang cepat dan akurat, karena sistem yang berjalan saat ini proses pencarian dan pembuatan laporannya belum efektif dan efesien sehingga masih memiliki kekurangan pada saat pengolahan data pelaporan terhadap Kepala Sekolah.
  3. Sistem rancangan usulan ini dapat mengatasi masalah yang sebelumnya sering dihadapi yaitu masalah yang cukup memakan waktu untuk mengolah data. Dengan sistem usulan ini dapat menghemat waktu serta dapat dilakukan secara efisien dan efektif.Proses pembuatan sistem yang diusulkan pada Aplikasi sewa menyewa ini didukung dengan Aplikasi Macromedia Dreamweaver CS5 (PHP) dan databasenya menggunakan phpMySql.Sebelumnya untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan maupun yang diusulkan melalui diagram menggunakan Visual Paradigm 6.4 (UML)Interprice Edition.

Saran

Agar penerapan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi inidapatterwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru.
  2. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem berbasis Web kepada staf administrasi terutama bagian TU dan Guru atau Kepala jurusan
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kadir. 2014. “Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teoridan Praktek Aplikasi Bisnis”. Cet.2. Yogyakarta :Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Hutahaean. 2015. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”. EdisiRevisi. Cet.1. Yogyakarta :Gava Media.
  3. 3,0 3,1 Iswandy. 2015. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek”. EdisiRevisi. Bandung :Informatika.
  4. Tyoso. 2016. “Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL”. Cet.1. Jakarta :Mediakita.
  5. Gorunescu. 2015. “Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dream weaver MX (6,7,2004, dan 8)”. EdisiPertama. Yogyakarta :Gava Media.
  6. AzharSusanto. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta :Andi.
  7. Freddy Rangkuti.”Penggunaan Analisa SWOT dalam Penelitian”. Jurnal INTEKNA.hal 102-109.Tahun 2014
  8. Mulyani. “Unified Modeling Language (UML)sebagai rancangan penelitian”.Jurnal Semnas Teknomedia.2016
  9. Nidhra and Dondett. 2017. “Membuat Aplikasi Web Server dengan Winsock”. Yogyakarta :Andi.
  10. Kosasi. 2014. “Membangun Website Dinamis Interaktif Dengan PHP-MySQL”. Jakarta :Eska Media Press.
  11. 11,0 11,1 11,2 Sitohang. 2018. “Anti Gaptek Internet”. Jakarta : KawanPustaka.
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3
  13. Imam Saputra, dkk. “Evaluasi Implementasi Praktik Kerja Industri Di SMK”., Journal of Mechanical Engineering Educationpada Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 4,No.2, Desember2017
  14. Sardimanto,dkk. “PENGELOLAAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BANDA ACEH ”. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, Volume5, No.1 Februari 2017
  15. Gusti Ayu Made Widyari,dkk.“ Rancang Bangun Sistem Informasi Data Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Web Responsive pada SMKTI Udayana”.Jurnal SNATIKA . Volume 04.November 2017
  16. Lailatissilmi Lailatissilmi,dkk. “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Oleh Peserta Didik Sebagai Caregiver Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi”. Jurnal FamilyEdu.Vol 4.No1.Mei 2018
  17. Indah Permata Sari,dkk.” PENEMPATAN LOKASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI YANG TEPAT DENGAN METODE PROFILE MATCHING” Jurnal SiTekIn UIN SUSKA RIAU,JNTETI, Vol. 16, No. 1 , Desember 2018
  18. Siti Aminah Solihati. “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMBIMBING TERHADAP MUTU PROSES PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN” . Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15,No.1.Agustus 2015

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Contributors

Admin, Dhenny Sitohang