SI1711498020

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI

UNTUK SISWA SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1711498020

NAMA : DHENNY SITOHANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03002
   
NID : 08166




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA

SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1711498020
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsiini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 19 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1711498020

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang sebagai penyelenggara pendidikan di kota tangerang. Dalam menuntaskan pendidikan siswa/i wajib melaksanakan Prakerin pada tingkat XI.Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang di lakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Namun dalam pelaksanaannya, laporan belum optimal dikarenakan untuk mendapatkan data harus di lakukan secara komputerisasi dengan aplikasi office yaitu exel, dengan menginput data tiap kelas XI yang ada pada bagian TU, sehingga sering terjadi kesalahan data dimana siswa/i yang sudah di kelas XI belum dapat Prakerin. sehingga laporan yang diberikan kepada kepala sekolah tidak bisa di sampaikan tidak efektif.Dengan permasalahan tersebut maka penulis membuat sebuah aplikasi Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi yang berbasis website .Dengan bahasa pemograman PHP dan rancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML) .Sistem ini bertujuan untuk memudahkan untuk admin TU dalam melakukan upload data siswa/i, serta memudahkan guru atau kelapa jurusan dalam mengelolah data siswa/i yang akan melaksanakan prakerin.Sehingga dapat memberikan laporan yang efektif dan efesien kepada kepala sekolah mengenai data siswa/i yang melaksanakan Prakerin. Dengan adanya sistem ini lebih mudah dalam mengelolah data prakerin siswa/i, sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efesien.

Kata kunci : Sistem, Aplikasi ,Prakerin



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI UNTUK SISWA SISWI PADA SMKN 2 KOTA TANGERANG."

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Padeli, M.Komsebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Evi resti Rahmayani,S.Pd.,M.Pd selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff UniversitasRaharja yang telah memberikanbekalilmupengetahuan dan motivasikepadapenulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   


Tangerang, 19 Juli 2019
Dhenny Sitohang
NIM. 1711498020

Daftar isi



DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 Tabel Pesanan

    Tabel 4.2 Tabel Produksi

    Tabel 4.3 Tabel Pengambilan

    Tabel 4.4 Tabel User

    Tabel 4.5 Tabel Testing Black Box

    Tabel 4.6 Schedulle Implementasi



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

    Gambar 3.3 Activity Diagram WorkOrder

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Rancangan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Kasir

    Gambar 4.3 Sequence Diagram

    Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.5 Prototype Home Kasir

    Gambar 4.6 Prototype Menu Data Master

    Gambar 4.7 Prototype Menu Data Transaksi

    Gambar 4.8 Prototype Menu Pengambilan

    Gambar 4.9 Prototype Menu Pembayaran

    Gambar 4.10 Prototype Dasboard

    Gambar 4.11 Tampilan Menu Kasir

    Gambar 4.12 Tampilan Menu Home Kasir

    Gambar 4.13 Tampilan Menu Data Master

    Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Transaksi

    Gambar 4.15 Tampilan Menu Data Laporan

    Gambar 4.16 Tampilan Dasboard WorkOrder

    Gambar 4.17 Alur Metode water fall



DAFTAR SIMBOL

A. USE CASE DIAGRAM

B. CLASS ACTIVITY DIAGRAM

C. SEQUENCE DIAGRAM

D. STATECHART DIAGRAM

E. ACTIVITY DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang ada di Kota Tangerang Provinsi Banten, Indonesia.Dalam menuntaskan pendidikan siswa/i wajib melaksanakan Prakerin pada tingkat XI.Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang di lakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Prakerin merupakan singkatan dari Praktek Kerja Industri. Dengan adanya prakerin ini diharapkan siswa dapat menambah bekal untuk masa yang akan mendatang dalam memasuki dunia kerja yang semakin banyak persaingan seperti sekarang ini.

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industi (Prakerin) siswa/i di damping oleh kepala jurusan dimana wajib menyalurkan siswa/i untuk bisa melaksanakan Prakerin di setiap tempat industry.Terutama Perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif dan sperpart mobil baik secara besar maupun kecil.Dalam perkembanganya kemampuan kompetensi siswa/I harus bisa menguasai teknologi.Oleh karna itu pihak sekolah di targetkan untuk bisa menyalurkan peserta didiknya ke dunia usaha dalam bentuk Prakerin. Tuntutan ini membuat sekolah SMKN2 Kota Tangerang wajib di setiap jurusan mempunyai data yang secara update digunakan untuk proses penyaluran Prakerin siswa/i.

Data siswa/I yang melaksankan Prakerin juga harus dapat di sampaikan dalam bentuk komputerisasi secara online , sehingga kajur dapat memproses data siswa/I yang Prakerin ,proses Prakerin dan sudah melakukan Prakerin di dunia Usaha.

Namun dalam pelaksanaannya, laporan belum optimal dikarenakan untuk mendapatkan data harus di lakukan secara komputerisasi dengan aplikasi office yaitu exel, dengan menginput data tiap kelas XI yang ada pada bagian TU, sehingga sering terjadi kesalahan data dimana siswa/i yang sudah di kelas XI belum dapat Prakerin.Kegiatan pengolahan data dibagian adminitrasi TU masih dilakukan dengan cara manual terkait data siswa/i yang mengarsip terkait laporan. Dengan mekanisme semi komputerisasi yang berjalan hingga saat ini, dengan mekanisme tersebut memungkinkan terjadinya kurang tepat waktu, pemborosan kertas dan data menjadi rentan hilang atau rusak. Dalam hal ini memiliki kesulitan dalam penyimpanan dokumen laporan hasil Prakerin, karena masih disimpan secara manual, sehingga sulit dicari apabila dibutuhkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dalam kebutuhan Akreditasi Sekolah.

Dengan latar belakang yang sudah disebutkan diatas, peneliti mencoba mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh SMKN 2 Kota Tangerang. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul skripsi “Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi Pada SMKN 2 Kota Tangerang Berbasis Web ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Masalah tersebut diidentifikasikan sebagai berikut:

  1. Bagaimana Sistem pendataan prakrin yang berjalan saat ini pada SMKN2 kota Tangerang?

  2. Bagaimana kendala yang di hadapi oleh kepala jurusan pada saat melakukan pembagian penempatan Prakrin?

  3. Bagaimana merancang sistem Prakerin yang dapat mempermudah proses pemberian laporan penempatan Prakrin?

Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini dimulai dari proses penginputan laporan kegiatan Prakerin siswa/i berdasarkan data siswa/i kelas XI, upload data para siswa yang sudah siap untuk Prakerin, yang sedang proses Prakerin dan telah melaksanakan Prakerin.Secara garis besar dapat di tampilkan dalam bentuk Laporan.:

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

  1. Untuk membuat aplikasi sistem Prakerin untuk proses Pendataan siswa/i dapat melakukan Prakerin pada perusahaan secara realtime;

  2. Aplikasi dapat menampilkan laporan data keseluruhan siswa/i yang melakukan Prakerin.

  3. Membangun sistem informasi monitoring data laporan Prakerin berbasisi web pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang sehingga dapat bermanfaat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasi dari informasi yang dihasilkan sistem informasi monitoring data yang laporan pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang

  2. Dapat meminimalisir tempat penyimpanan data laporan dengan sistem informasi pelaporan .

  3. Dapat membantu Kepala sekolah mengambil keputusan dalam rangka menciptakan sistem informasi monitoring data Prakerin siswa/I pada SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah kegiatan, peraturan, prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk suatu kegiatan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan laporan penelitian, penelitian menggunakan beberapa metode di antaranya :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation Research)
  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung pada SMKN Kota Tangerang beralamat di Jl.Veteran cikokol ,untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan melakukan pencatatan sistematis secara langsung .

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian, dengan melakukan wawancara langsung secara lisan kepada stakeholder pada Kepala jurusan otomotif yaitu ibu Evi di SMK Negeri 2 Kota Tangerang.

  5. Metode Pustaka (Library Research)
  6. Selain melakukan pengamatan langsung dan wawancara, penelitian juga mengumpulkan data dengan cara studi pustaka. Metode ini diperoleh dari berbagai literatur yang ada seperti melalui buku-buku, laporan penelitian yang sudah ada di perpustakaan kampus dan referensi yang bersumber dari internet dalam pencarian data-data yang berhubungan dengan topik yang diteliti untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.

Metode Analisis

Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats). Analisis SWOT ini merupakan metode yang digunakan untuk melihat kondisi organisasi baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap organisasi sehingga dapat membantu seorang pimpinan dalam mengambil keputusan.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini menggunakan UML (Unified Modelling Language). Software program yang digunakan dalam perancangan adalahVisual Paradigm 6.4.01, MySQL Workbench 8.0 CE merupakan database yang digunakan. Kemudian NetBeans IDE 8.0.2 yang digunakan sebagai tools untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber bahasa pemrograman.

Metode Testing

Dalam metode ini, peneliti pengujian dengan metode Black Box Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. BlackBox Testing adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Oleh karena itu, uji coba memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input dan output yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian BlackBox d berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan performa, kesalahan instalasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas tentang tata cara penulisan, skripsi ini disusun menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang ringkas dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil meliputi konsep dasar sistem, , konsep dasar sistem informasi, konsep dasar database, konsep sistem informasi, analisa SWOT, konsep dasar perancangan sistem, konsep dasar UML, konsep dasar elisitasi, Black Box Testing, XAMPP, PHP, MySQL dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung dalam menganalisis dan merancang sistem.dan Literature review penelitian yang sejenis.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum SMK Negeri 2 Kota Tangerang, struktur organisasi, tugas dan wewenang, serta analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun ke dalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan elisitasi final.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk UML, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB V PENUTUP

Bab penutup ini peneliti memberikan saran-saran yang dapat melakukan pemecahan masalah yang ada dan peneliti memberikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian yang peneliti lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada tiga definisi perancangan sistem, yaitu:

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[1] “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38)[2], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[3], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan, perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Tujuan Perancangan Sistem

Menutut Muharto & Arisandy (2016:103)[4]. “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem.”

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Maniah dan Dini Hamidini (2017:1)[5] “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Sedangkan menurut Indra dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[6] “Sistem adalah suatu atau sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11)[7] mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Dari yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik nya sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan (Process System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem (Objectives)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[9]. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [8]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Sementara, Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861)[10] menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[11], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[6], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Berikut Penjelasan tentang kualitas informasi :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timelines)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[12], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Ada beberapa pendapat menurut para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[6] "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”.

Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157)[13] mendefinisikan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Sementara, Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[6] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang menyediakan informasi untuk pegambilan suatu keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12)[6] menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat keras

    Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  2. Perangkat lunak

    Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  3. Database

    Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  4. Telekomunikasi

    Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  5. Manusia

    Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Rangkuti F yang dikutip oleh Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:44)[14], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[15] mengatakan bahwa “ Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[5] “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Sementara, Abi Burrahman (2017:36)[16] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Berdasarkan dari pendapat beberapa para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[15] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti dalam Jurnal INTEKNA Syamsudin, Noor (2014:102-109)[17], “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Menurut Saptono (2017:261), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Menurut Wheelen dan Hunger dalam Ishak et al (2018:38), “SWOT adalah (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional”.

Jadi dapat disimpulkan SWOT adalah (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), yang mana sebagai suatu analisis organisasi yang didasarkan pada logika sehingga dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Langkah-langkah Penyusunan SWOT

Menurut Assen et al, alih bahasa Susanto dalam Sopandi (2017:4), langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Identifikasi masalah-masalah eksternal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan dalam industri dan lingkungan pada umumnya, dengan pengertian bahwa peluang dan ancaman adalah faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh manajemen secara langsung.
  2. Identifikasi masalah-masalah internal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan.
  3. Analisis dan urutkan masalah-masalah eksternal berdasarkan probabilitas dan dampak.
  4. Buatlah daftar isu-isu strategis dan faktor dari dalam atau luar organisasi yang secara signifikan memengaruhi posisi kompeteitif dalam matrik SWOT.
  5. Identifikasi strategi yang cocok bagi perusahaan, dengan mempertimbangkan kemampuan internal dan lingkungan eksternal perusahaan.
  6. Rumuskan strategi-strategi alternative untuk mengatasi isu-isu utama.
  7. Tempatkan strategi-strategi alternatif ke salah satu dari empat kuadran dalam matriks SWOT:
    1. S-O: kekuatan internal dikombinasikan dengan peluang eksternal. Adalah kombinasi yang ideal, tetapi ini membutuhkan pemahaman bagaimana kekuatan internal dapat mendukung kelemahan di daerah lain;
    2. W-O: kelemahan internal dikombinasikan dengan peluang harus dinilai dari efektifitas investasi untuk menentukan apakah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan upaya untuk membeli atau mengembangkan kemampuan internal;
    3. S-T: kekuatan internal dikombinasikan dengan ancaman eksternal membutuhkan pengetahuan untuk mengadaptasi organisasi dalam rangka mengubah ancaman menjadi peluang;
    4. W-T: kelemahan internal dikombinasikan dengan ancaman menciptakan skenario terburuk perubahan-perubahan radikal seperti divestasi diperlukan.
  8. Kembangkan strategi tambahan untuk setiap “blind spot” yang tersisa dalam matriks SWOT.
  9. Pilih strategi yang tepat.
  10. Kembangkan rencana tindakan untuk mengimplementasikan strategi SWOT.
  11. Tetapkan tanggungjawab dan anggaran
  12. Pantau kemajuan.
  13. Mulai proses pengkajian dari awal.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro dalam Saptono (2017:261), banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weakness, Opportunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision)
  5. Menjawab hal yang bersifat intuitif atas keputusan yang bersifat emosional.

Unified Modelling Language (UML)

Menurut Mulyani (2016:35)[18], “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Menurut Windu Gata, Grace dalam Hendini (2016:108), “UML adalah adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak”.

Menurut Fridayanthie dalam Maulani et al (2018:157), “UML merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (fushion, shlaermellon, coad-yourdom) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan diindustri perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML adalah bahasa pemodelan berorientasi objek untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan agar lebih mudah dipelajari.

Definisi Diagram-diagram UML

Menurut Urva & Siregar (2015:2–3) Hasil pemodelan pada OOAD terdokumentasikan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

    merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dapat dikatakan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

  2. Activity Diagram (Diagram Aktifitas)

    Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

  3. Class Diagram (Diagram Kelas)

    Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Class diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan. Class diagram secara khas meliputi: Kelas (Class), Relasi, Associations, Generalization dan Aggregation, Atribut (Attributes), Operasi (Operations/Method), Visibility, tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau atribut. Hubungan antar kelas mempunyai keterangan yang disebut dengan multiplicity dan kardinalitas.

  4. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

    Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Definisi Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut Ariawan & Wahyuni (2015:3):

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Black Box Testing

Menurut Kermite et al (2017:19), “Black Box adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program”.

Menurut Nidhra and Dondett dalam Mustaqbal et al (2015:34)[4], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak”. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Definisi Prototype

Menurut Kosasi (2014:41)[19], “Prototipe adalah suatu mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dihasilkan”.

Menurut Kermite, et al (2017:20), “Prototipe adalah salah satu metode pendekatan sistem yang sekuensial, tahap-tahapan yang dijalankan akan lebih mudah diterima oleh calon pengguna, karena pengguna juga aktif berperan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Sujadi and Paisal (2018:126), “Prototipe adalah bentuk (model) awal dari suatu sistem yang akan dibangun guna memenuhi kebutuhan user secara cepat serta mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Prototipe adalah metode yang mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dihasilkan oleh penggunanya.

Prakerin

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi habus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.

Tujuan diadakannya PRAKERIN adalah :

  1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah;
  2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi PRAKERIN;
  3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional didunia kerja yang sebenarnya;
  4. Membentuk Etos kerja yang baik bagi siswa-siswi PRAKERIN;
  5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing;
  6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari;
  7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.

Kewajiban Siswa ditempat PRAKERIN adalah :

  1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati;
  2. Mematuhi setiap Instruksi ditempat kerja;
  3. Melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja);
  4. Menjaga nama baik Lembaga Pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia Industri;
  5. Melakukan Observasi dan Penelitian yang mempunyai tujuan Positif;
  6. Bertanya kepada pihak yang berkompten apabila kurang paham/ dimengerti.

Dalam proses pengajuan siswa-siswi PRAKERIN wajib mengikuti Prosedur yang ditetapkan oleh lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha. Setiap lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha tentu saja memiliki Prosedur yang berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing Dunia Industri maupun Dunia Usaha terkait.

XAMPP

Menurut Sitohang (2018:8)[20], “XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut”.

Menurut Wahana dalam Prayitno, Agus dan Safitri, Yulia (2015:2), “XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut”.

Menurut Hayat et al. (2016:3) “XAMPP Adalah perangkat lunak yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan XAMPPadalah paket instalasi yaitu apache, PHP, dan MySQLdengan instan yang kemudian dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut.

Konsep Dasar PHP (Programming Hypertext Processor)

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut para ahli diantaranya :

Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4)[21] “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[22], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Menurut B. Permana yang dikutip Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53)[23] “PHP (Hypertext Preprocessing) adalah Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi web yang menyatu dengan HTML dan berada pada server.

Kelebihan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[24] mempunyai beberapa kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.
  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.
  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.
  4. Mendukung banyak database.
  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

Kekurangan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[24] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.
  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.
  3. Tidak mengenal package.
  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[25] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[26] menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa dapat disimpulkan MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang digemari di kalangan programmer web.

Definisi Website

Menurut Priyo dkk (2016:25)[27] “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46) “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[28] “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahawa web adalah kumpulan halaman dijaringan internet yang berisikan informasi, iklan serta program aplikasi.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Penelitian ini antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sunardi (2018)[29] ,dalam Jurnal Manajemen Pendidikan pada Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Pengelolaan Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Sukoharjo”. Tujuan penelitian ini adalah (1). Mendeskripsikan karakteristik perencanaan prakerindi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, (2). Mendiskripsikan karakteristik pelaksanaan Prakerin di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, (3). Mendiskripsikan karakteristik penilaian Prakerin di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain diskriptif. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua pokja prakerin , kepala program keahlian, guru produktif dan pimpinan industri. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian adalah (1).Perencanaan prakerin meliputi : pemetaan industri, program prakerin, waktu prakerin, pembekalan prakerin, dan penetapan guru pembimbing, (2).Pelaksanaan prakerin meliputi pengorganisasian, penyerahan siswa prakerin ke industri, monitoring siswa prakerin, dan penarikan siswa prakerin ke Sekolah. (3). Penilaian prakerin ada dua tahap, yaitu penilaian oleh pembimbing industri dan pembimbing Sekolah dengan parameter nilai dari industri (IN) diberi bobot 60 %, nilai jurnal prakerin (JP) diberi bobot 10 %, nilai ujian lisan (UL) diberi bobot 20 %, dan nilai laporan (LP) diberi bobot 10 %. Sehingga nilai total hasil prakerin siswa adalah : 0,6 (IN) + 0,1(JP) + 0,2 (LP) +0,1 (LP).
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Juradin (2018)[29],dalam Jurnal online eprints.unm.ac.id pada UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR dengan judul “SISTEM INFORMASI MONITORING PRAKTEK KERJA INDUSTRI BERBASIS WEB”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil pengembangan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web; (2) mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web yang dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Waterfall. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Makassar. Subyek uji coba lapangan dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Pada tahap pengujian sistem dipilih dua validator yang memahami tentang langkah-langkah pengembangan sistem informasi monitoring prakerin. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dari perhitungan persentase serta melihat kriteria rentang persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan sistem informasi monitoring prakerin terdiri dari empat tahap yaitu: analisis, desain, pengembangan/pengkodean dan implementasi/pengujian. Sistem ini memiliki empat pengguna yaitu admin/koordinator prakerin, guru pembimbing, siswa, dan pembimbing industri dengan fitur sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Sistem ini memberikan informasi mengenai prakerin secara online. Kegiatan pencatatan data-data prakerin akan dilakukan oleh administrasi prakerin yang nantinya data tersebut akan dikirim dan disimpan pada web; (2) sistem informasi monitoring prakerin berbasis web berada pada kategori sangat valid, sehingga layak digunakan untuk uji coba lapangan terhadap pengguna, kepraktisan dan keefektifan sistem informasi monitoring prakerin berbasis web pada saat uji coba lapangan berada pada kategori sangat praktis dan sangat efektif sehingga layak digunakan dan memberikan manfaat bagi pengguna untuk pengelolaan serta pelaksanaan prakerin di SMKN 4 Makassar.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Umiati (2016)[29],dalam Jurnal online journal.student.uny.ac.id pada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta dengan judul “PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan Praktek Kerja Industri di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Depok. Subjek penelitian adalah Kaur Prakerin, WK Kehumasan, Admin WKS4, Kepala Sekolah, WK Kurikulum, Guru Pembimbing, Siswa, dan Pembimbing Lapangan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: perencanaan Prakerin dilaksanakan setiap awal tahun ajaran, yang dimulai dari sinkronisasi kurikulum, pembuatan peta DUDI, koordinasi Pokja PSG, sosialisasi, dan pembekalan.Pelaksanaan Prakerin terdapat beberapa kegiatan, yaitu: Pencarian Tempat Prakerin, Penyerahan Siswa Prakerin, Kegiatan dan Penempatan Siswa di Industri, Monitoring Prakerin, Penarikan siswa Prakerin, dan Pelaporan Prakerin. Sedangkan Evaluasi Prakerin di SMK Negeri 2 Depok, dilakukan dengan dua kegiatan terkait dengan kemajuan tindakan dan pencapaian sasaran.
  4. Dan penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Dastian Susila,dkk (2016)[29],dalam Jurnal JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN online ejournal.unri.ac.idpada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Riau dengan judul “EVALUASI PENGELOLAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 1 SIAK KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK”. Penelitian ini dilakukan untuk pelaksaan Prakerin disetiap SMK di Indonesia wajib dilaksanakan sesuai dengan jurusan dan kebutuhan setiap sekolah. Setiap tahun seluruh SMK melaksanakan Prakerin sehingga banyak Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) terbantukan dengan adanya Prakerin. Pengelolaan Prakerin dilakukan oleh pihak sekolah sehingga perlu di lakukan penelitian dengan cara mengevaluasi pengelolaan prakerin. Tujuan penelitian ini mengungkapkan dan menganalisis secara jelas dan cermat beberapa hal yaitu (1) mengetahui dan menganalisis perencanaan.(2) mengetahui dan menganalisis proses pengorganisasian.(3) mengetahui dan menganalisis pelaksanaan.(4) Mengetahui dan menganalisis pengendalian program.Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan menggunakan metode telaah dokumen, observasi, dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Siak yang berlokasi di Jalan Tengku Buwang Asmara No 2, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau. Waktu penelitiandilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu Oktober hingga Desember 2016.Model evaluasi yang digunakan yaitu model evaluasi CIPP yang meliputi evaluasi terhadap Context (C), Input (I), Process (P), dan Product (P). Model CIIP tersebut maka di adaptasi sesuai dengan kebutuhan dalam mengevaluasi sehingga menghasilkan penilaian yang disebut dengan tafsiran. Perencanaan dalam pengelolaan praktek kerja industri yang dilakukan di SMKN 1 Siak sesuai dengan standar efektifitas maka termasuk pada standar Baik. Hasil evaluasi tentang pengoragnisasian terhadap pengelolaan praktek kerja industri diperoleh nilai Sangat Baik yang ditelaah sesuai standar penilaian efektifitas. Melihat hasil perencanaan dan pengoganisasian maka evaluasi pelaksanaan terhadap pengelolaan praktek kerja industri diperoleh Baik. Hasil penilitian tentang sub fokus terakhir yaitu evaluasi pengawasan dalam pengelolaan praktek kerja industri diperoleh hasil efektivitasnya adalah Sangat Baik. Kesimpulan dari hasil penilitian pengelolaan yang temukan secara keseluruhan dapat dikatakan Baik akan tetapi perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Saputra, dkk (2017)[21],dalam Journal of Mechanical Engineering Education pada Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Evaluasi Implementasi Praktik Kerja Industri Di SMK”. Penelitian ini membahas daristudi pendahauluan yang telah dilakukan melalui wawancara dengan guru di SMK Negeri 6 Bandung, bahwa pelaksanaan prakerin masih terdapat masalah yang terjadi pada siswa diantaranya: disiplin kerja kurang maksimal, hubungan sosial dengan mekanik tidak baik, budaya kerja kurang maksimal, dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan kurang. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan prakerin dengan pedoman prakerin, dan pelaksanaan prakerin dengan pedoman prakerin, serta evaluasi prakerin dengan pedoman prakerin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy model, discrepancy model ini digunakan untuk mengukur adanya perbedaan antara yang seharusnya dicapai dengan yang sudah real dicapai. Responden pada penelitian ini adalah 1 orang Wakil Kepala Sekolah bidang Hubin, 1 orang guru program keahlian, 1 orang instruktur dari Industri dan 25 siswa kelas XII TKR 6 yang telah melaksanakan prakerin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara. Hasil temuan penelitian dari analisis data adalah perencanaan prakerin sesuai dengan pedoman prakerin, pelaksanaan prakerin sesuai dengan pedoman prakerin, dan evaluasi prakerin sesuai dengan pedoman prakerin.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sardimanto,dkk(2017)[30],dalam Jurnal Magister Administrasi Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala dengan judul “PENGELOLAAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BANDA ACEH”. Penelitian ini membahasPraktik Kerja Industri merupakan suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan dengan memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui bekerja langsung pada DU/DI dengan keadaan sesungguhnya yang relevan di dunia kerja atau dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengelolaan, pelaksanaan dan hambatan Praktik Kerja Industri pada jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Humas, Ketua Jurusan, Guru Pembimbing dan pihak DU/DI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyusunan program praktik kerja industri dilakukan melalui perencanaan dengan menyelaraskan kegiatan perencanaan dengan visi misi sekolah serta struktur organisasi dan pelaksana program prakerin sesuai dengan tugas dan tanggung jawab; (2) Pelaksanaan program Praktik Kerja Industri dilaksanakan dalam berbagai tahapan yang terstruktur dan sistematis; (3) Kegiatan pengawasan dilakukakan secara langsung dan tidak langsung sesuai dengan program kerja; dan (4) Hambatan yang dirasakan dari pihak internal dan eksternal sekolah dalam pengelolaan Praktik Kerja Industri masih kurang optimal dan dari segi fasilitas praktik khususnya jurusan Teknik kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Banda Aceh dirasakan kurang mengimbangi teknologi yang ada di DU/DI saat ini.
  7. Penelitian yang dilakukan olehI Gusti Ayu Made Widyari,dkk(2017)[31], dalam Prosiding Snatika pada STMIK Primakara dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Data Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Web Responsive pada SMK TI Udayana”. Penelitian ini membahas Sistem informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan terutama pada bidang pendidikan yaitu sekolah.Dengan adanya penerapan sistem informasi pada sekolah juga dapat membantu pihak sekolah menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.Pada SMK TI Udayana terdapat kegiatan yang dinamakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).Dalam kegiatan PKL ini, pihak sekolah SMK TI Udayana masih menggunakan sistem manual dalam mendata siswa yang mengakibatkan kinerja pihak sekolah menjadi kurang efektif.Pengimplementasian sistem PKL bertujuan agar meningkatkan kinerja pihak sekolah dalam kegiatan praktek kerja lapangan dan memudahkan siswa dalam mencari informasi jadwal praktek kerja lapangan.Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan web responsive yang dapat memudahkan user pada saat menggunakan sistem informasi PKL.Penelitian ini menggunakan metode waterfall pada perancangan sistem yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap observasi, tahap analisa sistem, desain sistem, pembuatan sistem, implementasi sistem dan pemeliharaan sistem. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi data siswa praktek kerja lapangan berbasis web responsive yang membantu dalam pengolahan data kegiatan PKL. Sistem ini dapat digunakan oleh empat user yaitu operator, kepala sekolah, guru pembimbing dan siswa.Penyebaran kuisioner kepada responden atau pengguna sistem menghasilkan sistem informasi data siswa PKL yang efektif dikembangkan untuk menujang kinerja pihak sekolah SMK TI Udayana.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Lailatissilmi Lailatissilmi,dkk (2018)[32], dalam Jurnal FamilyEdu pada Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Departemen PKK FPTK UPI, dengan judul “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Oleh Peserta Didik Sebagai Caregiver Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi”. Penelitian ini membahas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang berorientasi pada dunia kerja dan merupakan pendidikan yang berbasis bakat, minat dan keterampilan sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya. Dalam kurikulumnya, selain menyelenggarakan pembelajaran di kelas, SMK juga menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan secara block placement. Peserta didik yang akan melaksanakan PKL, hendaknya memiliki kesiapan dan bekal teori yang cukup, sehingga PKL dapat terlaksana sesuai dengan tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan PKL oleh peserta didik sebagai caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi Bandung yang berkaitan dengan aspek pelayanan, penjagaan/pemeliharaan dan rekreasi/olah raga. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total yaitu seluruh peserta didik SMK Negeri 15 Bandung yang melaksanakan PKL di PSTW Budi Pertiwi Bandung yang berjumlah enam orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan daftar cheklist dengan metode Skala Guttman. Hasil temuan menunjukan bahwa: (1) lebih dari setengah responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek pelayanan, (2) kurang dari setengah responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek penjagaan/pemeliharaan dan (3) setengah dari responden/peserta didik melaksanakan kriteria unjuk kerja pada aspek rekreasi/olah raga. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu hendaknya pihak sekolah menempatkan mata pelajaran yang berkaitan dengan pelayanan lanjut usia pada semester yang tidak bersamaan dengan pelaksanaan PKL.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Permata Sari,dkk (2018)[33], dalam Jurnal SiTekIn pada UIN SUSKA RIAU dengan judul “PENEMPATAN LOKASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI YANG TEPAT DENGAN METODE PROFILE MATCHING”. Penelitian ini membahas Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dari masing-masing siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dari siswa sehingga dapat menjadi bekal di masa datang untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Namun terkadang pemilihan tempat praktek kerja industri sering tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga siswa tidak dapat menerapkan ilmunya dengan baik. Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem yang mampu mengelola data dan memberikan solusi alternatif terbaik. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data siswa, data nilai, dan beberapa data pendukung lainnya yang bersumber dari Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Muko-Muko Bathin VII. Selanjutnya data dari siswa tersebut diolah dengan menggunakan metode Profile Matching. Tahapan pengolahannya adalah mencocokkan nilai bobot masing-masing kriteria dengan nilai yang ada pada masing-masing siswa. Selanjutnya akan ditentukan core dan second factor. Hasil dari pengujian terhadap metode ini adalah perankingan terhadap masing-masing siswa. Dari pengujian terhadap 10 sampel data siswa, didapatkan tingkat akurasi sistem terhadap hasil keputusan sekolah adalah 60%.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Siti Aminah Solihati (2015)[34], dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15,No.1 pada LPPM Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMBIMBING TERHADAP MUTU PROSES PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN”. Penelitian ini membahas Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran. Prakerin merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di dunia kerja. Sikap kewirausahaan merupakan kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Artikel ini menelaah pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik terhadap mutu proses prakerin dan sikap kewirausahaan siswa SMK AL-Huda Sariwangi Tasikmalaya.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum SMK Negeri 2 Tangerang

Pada Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama STM Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dengan Drs. Purwanto A.T Sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP,TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ.

Saat ini SMK Negeri 2 Kota Tangerang memiliki 33 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa 927 siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan kretivitas siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya: bela diri (karate, silat, kempo), futsal dan sepak bola, volley ball, basket, pramuka, PMR, marawis, band, KIR ( karya ilmiah remaja) dan keterampilan jurusan (sesuai program keahlian masing-masing). Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan Anggaran. Pencapaian sasaran organisasi harus dilakukan dengan melalui penggunaan suatu Sistem Manajemen yang didukung dengan adanya sumber daya yang sesuai. Manajemen mutu adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu system untuk menerapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu dan untuk mencapai sasaran tersebut.

Sistem Manajeman Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang harus mampu mengintegrasikan seluruh proses dan sumber daya yang diperlukan oleh SMK Negeri 2 Kota Tangerang untuk menghasilkan produk/layanan yang diharapkan. Pengembangan dan penyusunan Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang mengacu pada 9001:2008, yang merupakan suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang

  1. Visi SMK Negeri 2 Tangerang

    “Menjadi sekolah unggulan dalam prestasi, berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa”.

  2. Misi SMK Negeri 2 Tangerang
    1. Menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi keahlian profesinya, memiliki jiwa wirausaha, dan memiliki daya saing.
    2. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang adaptif, efektif, kreatif dan berwawasan lingkungan serta mengutamakan keunggulan, sehingga setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
    3. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.
    4. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2008.
    5. Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang
    6. Meningkatkan profesionalisme para guru agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para siswa melalui pelatihan-pelatihan, penataran,Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), seminar dan sebagainya.

Struktur Organisasi Sekolah

Agar kegiatan di SMK Negeri 3 Tangerang berjalan sesuai dengan progran yang telah dibentuk maka dibentuk struktur organisasi keperguruan sekolah, yaitu :

  1. Majelis Sekolah.
  2. Kepala Sekolah.
  3. Komite Sekolah.
  4. Wakil Manajemen Mutu.
  5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
  6. Wakil Kepala Kesiswaan.
  7. Wakil Kepala Kurikulum.
  8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana.
  9. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat.
  10. Bimbingan Penyuluhan.
  11. Pembina OSIS.
  12. BKK.
  13. Unit Produksi.
  14. Wali Kelas / Dewan Guru / kepala jurusan.
  15. Siswa.

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah instansi pendidikan, SMK Negeri 2 Tangerang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan bidang pendidikan.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Negeri 2 Tangerang adalah sebagai berikut:

  1. Majelis Sekolah

    Pada tingkat SMK Majelis Sekolah memiliki tugas dan fungsi antara lain :

    1. Menjadi mitra pimpinan sekolah dalam menentukan kebijaksanaan sekolah, pada batas-batas yang tidak menyimpang dari kebijaksanaan Depdikbud.
    2. Menjembatani hubungan kerjasama yang dan lembaga antara sekolah dan dunia/industri.
    3. Membantu sekolah dalam pengembangan kurikulum, pengembangan unit produksi, pengembangan iklim kerja yang positif, pengembangan staf (guru dan non guru), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.
    4. Membantu penyelenggaraan ujian profesi, sertifikasi dan pemasaran tamatan.
    5. Membantu memberikan jalan keluar dari berbagai hambatan yang dihadapi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan.
  2. Kepala Sekolah
    1. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.
    2. Pembina kesiswaan.
    3. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.
    4. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi, ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
    5. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
  3. Komite Sekolah
    1. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepadaorang tua murud serta memusyawarakan.
    2. Koordinasi dengan instansi lain.
    3. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
    4. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.
  4. Wakil Manajemen Mutu

    Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Menyusun program kerja tahunan ( Action Plan ).
    2. Mengkoordinir penyusunan program kerja dan evaluasi program kerja tahunan Sekolah.
    3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya.
    4. Dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya membuantu Kepala Sekolah dalam menyusun, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), Program Peningkatan Kinerja Sekolah (PPKS), Program Kerja Sekolah dan Evaluasi Program Kerja Tahunan.
    5. Mengadakan koordinasi dengan Wakil Kepala.
    6. Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya untuk menganalisis kebutuhan berbagai komponen penunjang pelaksanaan Diklat di Sekolah.
    7. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporkan dalam berbagai kegiatan kegiatan peningkatan serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
    8. Mengkoordinir pengajuan berbagai kebutuhan Sekolah.
    9. Menganalisa hasil evaluasi pemelajaran secara berkala, untuk peningkatan kualitas tamatan.
    10. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan Sekolah.
    11. Memonitor pelaksanaan program Standar Nasional dan Internasional serta Program Sekolah lainnya.
    12. Mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran/minggu.
    13. Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan perencanaan dan pengembangan Sekolah.

    Wewenang :

    1. Mengkoordinir pelaksanan tugas Wakil Kepala Sekolah.
    2. Mengatur pelaksanaan tugas dan mekanisme kerja staf pembantu Kepala Sekolah.
    3. Mengembangkan sekolah yang dituangkan dalam program kerja sekolah sejalan dengan Renstra Pendidikan Menengah Kejuruan.
    4. Memberikan data sekolah kepada pihak-pihak terkait yang memerlukan.
    5. Bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam mengembangkan sekolah.
  5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
    1. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah.
    2. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah.
    3. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat.
    4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
  6. Wakil Kepala Kesiswaan

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah
    Berhubungan dengan : Semua unit kerja dan Organisasi Kesiswaan
    Tanggung Jawab:

    1. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan.
    2. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).
    3. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.
    4. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.
    5. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa.
    6. Mengkoordinasikan pelaksanaan Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan, dan Kekeluargaan.
    7. Membina program kegiatan OSIS.
    8. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.
  7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana kerja dan program Diklat pengajaran sekolah.
    2. Menyusun pembagian tugas mengajar guru berdasarkan usulan Ketua Program Keahlian.
    3. Menyusun jadwal Diklat berdasarkan data dari Ketua Prog. Keahlian.
    4. Mengawasi kelancaran kegiatan Diklat.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi ( Ulum, UAN dan Uji Kompetensi ) sesuai kalender pendidikan disekolah.
    6. Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan pengajaran sesuai kalender pendidikan di sekolah.
    7. Memberikan lembaran-lembaran Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jurnal, format pencapaian kurikulum pada guru.
    8. Mengkoordinasikan perangkat kegiatan diklat dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
    9. Membuat rekapitulasi pencapaian target kurikulum.
    10. Kerjasama dengan Institusi Pasangan atau DU-DI dlm rangka Singkronisasi Program Pembelajaran.
    11. Membuat Validasi Kurikulum hasil singkronisasi Program.
    12. Membuat laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
  8. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana/ Prasarana adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja.
    2. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah.
    3. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengadaan bahan-bahan pengajaran pengajaran.
    4. Mengkoordinasikan kegiatan program perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan dan penambahan sarana dan prasarana baru di lingkungan sekolah.
  9. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    1. Menyusun rencana program kerja dan jadwal kerja.
    2. Mengkoordinasikan kegiatan Praktik Industri bersama Pokja.
    3. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan sekolah lain.
    4. Mengkoordinasikan dan melakukan pendekatan dengan dunia kerja dan industri, instansi terkait dan masyarakat untuk penjajagan kemungkinan kerjasama
    5. Mengkoordinasikan pengembangan kegiatan Unit Produksi.
    6. Mendorong dan memacu kegiatan Unit Produksi.
    7. Mengeksplorasi dan menjajagi kemungkinan bantuan industri.
    8. Bersama-sama dengan Pengertian Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam pemasaran dan penelusuran tamatan.
    9. Mengkoordinasikan jika ada kegiatan studi tour, studi banding dan kegiatan-kegiatan ilmiah di masyarakat.
    10. Membuat laporan kegiatan rutin dan laporan secara berkala.
  10. Pembina Osis
    1. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS.
    2. Memberikan nasehat kepada Perwakilan Kelas & Pengurus OSIS.
    3. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas.
    4. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS.
    5. Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS.
    6. Menghadiri rapat-rapat OSIS.
    7. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksaan tugas OSIS.
  11. Bimbingan Penyuluhan atau Konseling
    1. Dalam perkembangan belajar di sekolah.
    2. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.
    3. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan tersebut.
    4. Mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.
  12. Unit Produksi

    Unit Oroduksi adalah (Income Genarating Unit) merupakan suatu program usaha peningkatan mutu SMK, melalui pemberdayaan sumber Daya sekolah ( siswa, Guru, karyawan dan peralatan yang dimiliki ) untuk memperoleh nilai tambah (kompetensi tamatan & finansial).

    1. Pembentukan tim pengelolaan unit produksi.
      • Wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI atas persetujuan kepala sekolah membentuk tim pengelola unit
      • Tim pengelola unit produksi disahkan dengan SK kepala sekolah paling lambat satu minggu setelah pembentukan.
    2. Penyusunan program.
      • Tim pengelola unit produksi menyusun program unit produksi.
      • Program unit produksi harus selesai dua minggu sesudah tahun ajaran.
      • Program unit produksi melalui wakil kepala sekolah bidang Humas disahkan oleh kepala sekolah paling lambat satu minggu sesudah awal tahun ajaran.
    3. Pelaksanaan program.
      • Tim pengelola unit produksi melaksanakan kegiatan sesuai dengan programnya.
    4. Evaluasi
      • Ketua unit produksi mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi.
      • Evaluasi unit produksi dilaksanakan satu kali dalam enam bulan kecuali keadaan darurat.
      • Hasil evaluasi unit produksi dilaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI.
    5. Pelaporan dan tindak lanjut.
      • Ketua unit produksi melaporkan hasil evaluasi unit produksi kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI paling lambat satu kali enam bulan.
      • Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU atau DI bersama ketua unit produksi menindak lanjuti hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi minimal satu kali dalam enam bulan.
  13. Kepala Jurusan dan Guru

    Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

    1. Membuat program pengajaran.
    2. Membuat persiapan pengajaran.
    3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
    4. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa
    5. Memantau jam pelajaran praktikum.
    6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
  14. Siswa
    1. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMK Negeri 2 Kota Tangerang.
    2. Menaati peraturan datang ke sekolah 15 menit sebelum kelas dimulai.
    3. Bersikap sopan santun terhadap guru dan menjaga nama baik sekolah SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur pengolahan data Siswa :
    1. Bagian administrasi atau TU mengisi data lengkap siswa/i kepada kepala jurusan.
    2. Data siswa/i dicatat pada suatu aplikasi komputer yaitu exel,.
    3. Data-data siswa/i tersebut setiap bulan diajukan untuk mengikuti Prakrin di perusahaan di berikan kepada Kepala Jurusan.
  2. Prosedur Pengajuan siswa/I yang ingin Prakrin:
    1. Siswa/i yang sudah tingkat 11 dilakukan pendataan,sesuai jurusan.
    2. Kepala jurusan menentukan Tempat Prakerin,dari data perusahaan yang sudah di data.
    3. Kepala jurusan menentukan Guru Pembimbing kepada siswa/I yang mengikuti Prakerin
    4. Siswa/I dapat mengajukan perubahan tempat Prakerin
    5. Apabila persyaratan data Siswa/i disetujui oleh Kepsek, selanjutnya di kirim ke Perusahaan yang di minta.
    6. Setelah itu siswa/I dapat melaksanakan Prakerin sesuai jadwal yang sudah di tentukan
    7. Guru pembimbing melakukan monitoring terhadap Siswa/I yang prakerin
    8. Siswa/I melakukan laporan prakerin
    9. Guru pembimbing dan Kepala Sekolah mengetahui dan menyetujui hasil laporan siswa/I yang Prakerin
    10. Guru pembimbing menginput nilai hasil laporan Prakerin siswa/i.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

Berdasarkan gmbaran 3.2 Use case diagram yag berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Sistem Prakerin.
  2. actor, yaitu: Kajur , Siswa, Guru Pembimbing dan Kepala Sekolah.
  3. 10 Use case yang dilakukan oleh Actor – actor.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram Prakerin

Berdasarkan gambar 3.3 Tabel Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali
  2. Vertical Swimlane yaitu: Kajur , Siswa , Guru Pembimbing dan Kepala Sekolah
  3. 14 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 1 Final State, Objek yang diakhiri

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    • Processor : Intel Pentium Dual Core
    • Monitor : LG 14 Inci
    • Hardisk : 500 GB
    • RAM : 2 GB
    • Keyboard : Logitech USB
    • Mouse : Logitech USB
  2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
    • Microsoft Windows 7 32 Bit
    • Microsoft Office 2010 Profesional
  3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Kajur.

Permasalahan sedang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

Permasalahan dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih menggunakan data Microsoft excel Ketidakakuratan data, dikarenakan tidak bisa memberikan secara cepat data siswa/i yang melakukan Prakrin atau blom melakukan Prakerin .
  2. Pengolahan data siswa prakerin yang masih dalam bentuk penulisan di kertas dapat memakan waktu lama.
  3. Siswa membutuhkan waktu pencarian data lebih lama .
  4. Siswa kesulitan dalam mencari lokasi tempat Prakerin dan informasi lengkap mengenai perusahaan tempat Prakerin.
  5. Pelaporan yang kurang masksimal kepada kepala Sekolah.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan data Siswa/I yang mengajukan Prakerin.
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah Siswa/I yang melaksanakan Prakerin dan tidak.
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.
  4. Membangun sistem web yang dapat diakses siswa juga dapat membantu pengolahan data oleh admin.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pada SMKN 2 Kota tangerang. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap pada SMKN 2 Kota Tangerang.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandatory
  2. D : Desirable
  3. I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML.

Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

  1. T : Technical                 L : Low
  2. O : Operational              M : Middle
  3. E : Economic                 H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem pada SMKN 2 Kota Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu system Aplikasi Simpan Pinjam Koprasi , Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis sistem yang berjalan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu, sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan masih adanya data yang dobel atau dalam pengumpulannya melebihi batas waktu dan sistem penginputan masih menggunakan M.S Excel.

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), diagram yang digunakan pada aplikasi Visual Paradigm for UML 6.4, sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan XAMPP. Adapun UML yang dibuat pada beberapa diagram adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

  1. Staf TU (Admin)
    • Melakukan login sistem;
    • Menampilkan menu dashboard;
    • Ada beberapa menu pada dashboard diantaranya adalah Data Master ; Siswa,Guru, Perusahaan dan User.Data Transaksi ; Pengajuan dan prakerin.Data Laporan  ; Pengajuan .
    • Dapat mengolah atau mengoperasikan semua menu pada tampilan dashboard; dan
    • Logout sistem.
  2. Guru
    • Melakukan login sistem;
    • Menampilkan melihat dashboard;
    • Hanya dapat mengolah dan mengoperasikan menu Data Transaksi ;Pengajuan dan prakerin. Dan Menu laporan ; Pengajuan
    • Logout sistem
  3. Kepala Bagian
    • Hanya dapat menerima laporan yang di cetak oleh Guru

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dari prosedur sistem yang diusulkan telah selesai, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dipahami dan dibaca. Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut merupakan usulan alur proses setiap use case yang terdapat dalam use case diagram bisa dilihat dibawah ini:

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa:

  1. Dua Actor yang melakukan kegiatan diantaranya adalah TU (Admin) Guru/kepala jurusan dan Kepala Sekolah.
  2. Delapan Use Case yang bisa dilakukan oleh Admin dan Guru/kepala jurusan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Terkait use case diagram diatas maka dapat menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan secara global dengan activity diagram. Activity diagram menggambarkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Activity Diagram Staf TU (Admin)
  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Staf TU (Admin)

    Berdasarkan gambar diatas terdapat:

    1. Satu Initial Node, sebagai objek yang diawali;
    2. Dua puluh Sembilan Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan;
    3. Dua Decision Node, mencerminkan pilihan eksekusi;
    4. Sebelas Join Node; dan
    5. Satu Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  3. Activity Diagram Guru

    Gambar 4.3 Activity Diagram Guru

    Berdasarkan gambar diatas terdapat:

    1. Satu Initial Node, sebagai objek yang diawali;
    2. Delapan belas Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan;
    3. Satu Decision Node, mencerminkan pilihan eksekusi;
    4. Satu Join Node; dan
    5. Satu Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Interaksi antara objek yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah use case, dalam menangkap interaksi pada objek-objek ini menggunakan sequence diagram. Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram usulan dapat dilihat pada gambar diatas terdapat:

  1. Dua actor, yang melakukan kegiatan adalah Admin, dan Guru
  2. Enam life line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi; dan
  3. Dua puluh satu sembilan message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktivitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan prosedur sistem berjalan dan prosedur sistem usulan jelas berbeda, adapun perbedaan antara dua prosedur dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data memakai class diagram, spesifikasi basis data dan normalisasi.

Rancangan Dengan Class Diagram

Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 6 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya Siswa,Perusahaan,Guru,Prakerin dan user.
  2. 4 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Tabel Siswa

  2. Nama File: siswa

    Media  : Hardisk

    Isi  : Nama, Kelas ,Jenis kelamin

    Primary Key: Npd

    Panjang Record : 70

    Tabel 4.2 Tabel Siswa

  3. Tabel User

  4. Nama File: User

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_User, User name, Password, role

    Primary Key: id_user

    Panjang Record : 65

    Tabel 4.3 Tabel User

  5. Tabel Prakerin

  6. Nama File: prakerin

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_prakerin,npd,id_perusahaan.kode_guru, tahun Pelajaran

    Primary Key: id_prakerin

    Panjang Record : 40

    Tabel 4.4 Tabel Prakerin

  7. Tabel Perusahaan

  8. Nama File: perusahaan

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_Perusahaan ,nama perusahaan,profile perusahaan, alamat perusahaan

    Primary Key: id_perusahaan

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.5 Tabel Perusahaan

  9. Tabel Pengajuan

  10. Nama File: pengajuan

    Media  : Hardisk

    Isi  : id pengajuan , npd,id perusahaan, alasan, status, tanggal

    Primary Key:

    Panjang Record : 30

    Tabel 4.6 Tabel Pengajuan

  11. Tabel Guru

  12. Nama File: Guru

    Media  : Hardisk

    Isi  : Kode guru, nama guru, jumlah siswa

    Primary Key: kode guru

    Panjang Record : 45

    Tabel 4.7 Tabel Guru

Rancangan Prototype

Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Login

Pada gambar 4.6 merupakan tampilan rancangan login untuk admin yang di gunakan awal masuk ke aplikasi prakerin.

Rancangan Tampilan Dashboard Admin

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Dashboard Admin

Pada gambar 4.7 merupakan rancangan tampilan menu dashboard admin jika sudah masuk ke dalam menu pengelolahan aplikasi prakerin

Rancangan Tampilan Menu Master

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Menu Master

Pada gambar 4.8 merupakan rancangan tampilan menu master yang berisi data siswa,guru,perusahaan dan user.

Rancangan Tampilan menu Data Transaksi

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Transaksi

Pada gambar 4.9 merupakan rancangan tampilan menu Transaksi yang berisi data pengajuan dan prakerin.

Rancangan Tampilan Laporan

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Laporan

Pada gambar 4.10 merupakan rancangan tampilan menu laporan yang berisi data pengajuan prakerin.

Rancangan Tampilan Cetak Pelaporan

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Cetak Pelaporan

Pada gambar 4.11 merupakan rancangan tampilan menu cetak laporan

Tampilan Program

Tampilan Login

Gambar 4.12 Tampilan Login

Pada gambar 4.12 merupakan tampilan login untuk admin yang di gunakan awal masuk ke aplikasi prakerin.

Tampilan Dashboard Admin

Gambar 4.13 Tampilan Dashboard

Pada gambar 4.13 merupakan tampilan menu dashboard admin jika sudah masuk ke dalam menu pengelolahan aplikasi prakerin

Tampilan Data Master

Gambar 4.14 Tampilan Data Master

Pada gambar 4.14 merupakan tampilan menu master yang berisi data siswa,guru,perusahaan dan user.

Tampilan Transaksi

Gambar 4.15 Tampilan Transaksi

Pada gambar 4.15 merupakan tampilan menu Transaksi yang berisi data pengajuan dan prakerin.

Tampilan Data Laporan

Gambar 4.16 Tampilan Data Laporan

Pada gambar 4.16 merupakan rancangan tampilan menu laporan yang berisi data pengajuan prakerin.

Tampilan Cetak Pelaporan

Gambar 4.17 Tampilan cetak laporan

Pada gambar 4.17 merupakan tampilan menu cetak laporan dalam bentuk ke PDF.

Konfigurasi Sistem Usulan

Dalam Sistem Informasi Prakerin pada SMKN2 Kota Tangerang membutuhkan beberpa konfigurasi sistem agar pada sistem ini bisa berjalan dengan lancar.

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel 3.00 GHz.
  2. Monitor  : LCD 15,6”
  3. RAM  : 8 GB
  4. Harddisk  : 8 TB
  5. Mouse  : Optical
  6. Keyboard  : USB
  7. Printer  : Laserjet

Spesifikasi Software

  1. Windows 10
  2. Office 2016
  3. Google Chrome
  4. Xampp
  5. NetBeans
  6. MySQL Workbench

Hak Akses

Pada Sistem Informasi Prakerin pada SMKN2 Kota Tangerang ada beberapa hak akses yaitu sebagai berikut:

  1. Admin (TU).

    Tambah, Ubah, Hapus, data siswa,guru dan perusahan, Print Laporan Hasil Kegiatan Prakerin

  2. Guru (Kepala Jurusan)

    Pengajuan, Upload, cetak Laporan hasil kegiatan prakerin.

Testing

Implementasi Program sistem informasi monitoring pelaporan ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box Testing

Dalam penelitian ini menggunakan pengujian Black Box Testing dalam menguji Sistem Pengujian Pada Menu Login

Tabel 4.14 Pengujian Black Box Testing

Evaluasi

Setelah diadakan pengujian dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap dan tidak sesuai dengan yang diharapkan maka sistem akan menampilkan pesan atau menyampaikan pesan yang sangat membantu dalam mengatahui letak kesalahannya, maka hal ini dinyatakan valid.

Implementasi

Implementasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji data dan menerapkan sistem yang diperoleh dari kegiatan seleksi. Pada tahap ini peneliti sudah melakukan implementasi sistem dengan cara melakukan presentasi dan sosialisai dihadapan stakeholder. Berikut ini adalah pembuktian dari implementasi yang telah dilaksanakan:

Schedule

Pada melakukan penelitian ini tentunya peneliti melakukan banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari hasil kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti:

Tabel 4.22 Schedule

Penerapan

Pada tahap ini penerapan masih dalam proses berjalan, dan sosialisasi terhadap stakeholder lainnya harus secara optimal agar penerapan Sistem berjalan dengan baik.

Estimasi Biaya

Pada estimasi biaya ini digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan oleh peneliti. Dibawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi Pada SMKN 2 Kota Tangerang Berbasis Web”.

Tabel 4.23 Rincian Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisa yang dilakukan oleh penulis, mengenai Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi Pada SMKN 2 Kota Tangerang Berbasis Web maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem Prakerin yang berjalan saat ini masih manual, berupa aplikasi office dalam bentuk excel, sehingga masih terjadi kesalahan di dalam pengolahan data dan di pencatatan serta proses pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama. Pendataan para Siswa/i yang sudah siap untuk melakukan Prakerin juga sering terhambat.baik dari segi waktu dan tempat untuk prakerin.
  2. Sistem Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi ,belum mempunyai sistem yang cepat dan akurat, karena sistem yang berjalan saat ini proses pencarian dan pembuatan laporannya belum efektif dan efesien sehingga masih memiliki kekurangan pada saat pengolahan data pelaporan terhadap Kepala Sekolah.
  3. Sistem rancangan usulan ini dapat mengatasi masalah yang sebelumnya sering dihadapi yaitu masalah yang cukup memakan waktu untuk mengolah data. Dengan sistem usulan ini dapat menghemat waktu serta dapat dilakukan secara efisien dan efektif.Proses pembuatan sistem yang diusulkan pada Aplikasi sewa menyewa ini didukung dengan Aplikasi Macromedia Dreamweaver CS5 (PHP) dan databasenya menggunakan phpMySql.Sebelumnya untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan maupun yang diusulkan melalui diagram menggunakan Visual Paradigm 6.4 (UML)Interprice Edition.

Saran

Agar penerapan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri untuk Siswa-siswi inidapatterwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru.
  2. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem berbasis Web kepada staf administrasi terutama bagian TU dan Guru atau Kepala jurusan
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyati. dkk. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  2. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN : 2302-3805 (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795
  3. Mckay,Alison. dkk. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  4. 4,0 4,1 Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish. (https://books.google.co.id/books?id=t6VzDQAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false )
  5. 5,0 5,1 Maniah dan Dini, Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  7. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  8. 8,0 8,1 Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  9. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.3 No.2, ISSN: 1978-8282 (https://drive.google.com/file/d/0B5c7mrEq2mXVcy1GblkybFJxT1E/view )
  10. Brata, Muhamad Evan Widyawan. dkk. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5 No. 1 Maret 2018. ISSN : 2355-9357.
  11. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  12. Azizah, Nur. dkk. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.
  13. Maulani, Giandari. dkk. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  14. Rahayu, Nina. dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia . Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
  15. 15,0 15,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  16. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. ISSN : 2302-8149.
  17. Freddy Rangkuti.”Penggunaan Analisa SWOT dalam Penelitian”. Jurnal INTEKNA.hal 102-109.Tahun 2014
  18. Mulyani. “Unified Modeling Language (UML)sebagai rancangan penelitian”.Jurnal Semnas Teknomedia.2016
  19. Kosasi. 2014. “Membangun Website Dinamis Interaktif Dengan PHP-MySQL”. Jakarta :Eska Media Press.
  20. Sitohang. 2018. “Anti Gaptek Internet”. Jakarta : KawanPustaka.
  21. 21,0 21,1 Aris., Muhammad Akbar Fadillah. dkk. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang. Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta , 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805.
  22. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue.5 ISSN: 2319-8753.
  23. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282.
  24. 24,0 24,1 Lula, Alaika Wiwnety. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
  25. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  26. Desai, Prashant Ramchandra. 2016. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol.4 Issue.7. E-ISSN: 2347-2693.
  27. Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  28. Ariyani, Wiga. dkk. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 Issue.5 . ISSN (O) : 2319-7064.
  29. 29,0 29,1 29,2 29,3
  30. Sardimanto,dkk. “PENGELOLAAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BANDA ACEH ”. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, Volume5, No.1 Februari 2017
  31. Gusti Ayu Made Widyari,dkk.“ Rancang Bangun Sistem Informasi Data Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Web Responsive pada SMKTI Udayana”.Jurnal SNATIKA . Volume 04.November 2017
  32. Lailatissilmi Lailatissilmi,dkk. “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Oleh Peserta Didik Sebagai Caregiver Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi”. Jurnal FamilyEdu.Vol 4.No1.Mei 2018
  33. Indah Permata Sari,dkk.” PENEMPATAN LOKASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI YANG TEPAT DENGAN METODE PROFILE MATCHING” Jurnal SiTekIn UIN SUSKA RIAU,JNTETI, Vol. 16, No. 1 , Desember 2018
  34. Siti Aminah Solihati. “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMBIMBING TERHADAP MUTU PROSES PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN” . Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15,No.1.Agustus 2015

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwintansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwintansi Pembayaran Sidang dan Raharja Career
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Formulir Final Persentasi
A.10. Formulir Pertemuan Stakehoder
A.11. Sertifikat RCEP TOEFL
A.12. Sertifikat PROSPEK
A.13. Sertifikat IT Internasional
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15. Curriculum Vitae (CV)
A.16. Surat Keterangan Perbaikan Laporan Skripsi



Contributors

Admin, Dhenny Sitohang