Si1411482150

Dari widuri
Revisi per 15 Februari 2018 08.37 oleh Ekoarjun (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<P> </P> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI '''</p></div> <...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SMKN 2 KABUPATEN PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411482150
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB PADA

SMKN 2 KABUPATEN PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1411482150
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482150
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Aris Martono, M.Kom,. M.M.S.I)
   
NID : 08197
   
NID : 15027

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482150
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(???)
 
(???)
 
(???)
NID: ???
 
NID: ???
 
NID : ???

|

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1411482150
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1411482150

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau kehadiran siswa dengan menggunakan sistem berbasis website dilingkungan SMKN 2 Kabupaten Tangerang. Permasalahan yang ada saat sistem kehadiran siswa pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang masih menggunakan sistem yang manual dengan jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 2320 siswa penggunaan sistem kehadiran yang masih manual sedikit menyulitkan karena melibatkan banyak pihak, belum lagi memakan proses yang cukup panjang, terlebih keakuratan data belumlah terjamin karena seringnya terjadi kecurangan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan juga studi pustaka. Menggunakan analisis SWOT untuk menemukan faktor-faktor kekurangan dan kelebihan sistem guna mengatasi kelemahan serta menambah kelebihan. Pembuatan diagram Unified Modelling Language (UML) pun dilakukan guna menggambarkan prosedur sistem berjalan menggunakan visual paradigm. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu terdapat 10 poin functional requirement dan 2 poin nonfunctional requirement. Dalam merancang prototype peneliti membuat tampilannya seperti pada struktur menu yaitu terdiri dari halaman utama, login, home, menu master, menu user, menu siswa, menu jadwal, menu presensi, menu laporan presensi dan juga logout. Dan dalam pembuatan sistem, peneliti menggunakan beberapa bahasa pemrograman guna membuat sistem seperti kebutuhan pengguna, diantaranya digunakan HTML guna menampilkan layout dari sistem, PHP digunakan guna membuat fungsi-fungsi sistem, CSS digunakan guna pengaturan design content dari sistem, dan juga sedikit penggunaan Java guna Alogaritma Pemrograman serta penampilan beberapa alert ataupun Notifikasi. Lalu untuk pengujian sistem digunakan metodeBlack Box sistem guna pengujian terhadap fungsional dari sistem. Dan hasil dari penelitian ini berupa terciptanya tampilan dari sistem berdasar dari prototype yang telah dibuat terlebih dulu.

Kata kunci  : Sistem Kehadiran, Kebutuhan Fungsional, Sistem Konseptual, Sistem Detail.


ABSTRACT

The purpose of this research is to monitor the presence of students using the system-based websites surroundings 2 Tangerang Regency. The problems of the present system of attendance at SMK N 2 Tangerang Regency still using manual systems with a number of students who pretty much IE 2320 students use of the system the presence of which is still a bit troublesome because it involves manual many parties, not to mention a fairly long process consuming, especially data accuracy is far from assured because of cheating occurs frequently in practice. This research was conducted by means of observation, interview, and also a study of the literature. Using SWOT analysis to find factors deficiency and excess system in order to overcome the weaknesses as well as adding to the excess. Making a diagram of the Unified Modelling Language (UML) to describe a procedure done any system running using visual paradigm. Results and discussion in this study i.e. There is10 points requirement, functional and nonfunctional requirement points 2. In designing the prototype researchers make it looks like on a menu structure that is made up of the main page, log in, home, menu, menu master user, menu, students menu schedule, menu presence menu present report, and also the logout. And in the manufacture of the system, researchers use several programming languages in order to make the system as user needs, including the use of HTML in order to display the layout of the system, PHP is used in order to make the functions of the system, CSS is used to set the design content of the system, and also a bit of Java to use complex algorithms to programming as well as the appearance of some of the alert or Notification. And then for a testing system used a method of Black Box system to testing against functional from the system. And the results of this research in the form of the creation of the appearance of the system based on the prototype that was created first.

Keywords: functional requirements, Attendance Systems, conceptual systems, system details.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan bnyak rahmat dan hidayahnya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat melaksanakan skripsi dengan baik, serta menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan skripsi serta penyusunan laporan ini peneliti medapatkan banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,. MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi yang telah mengarahkan penulis dalam persiapan maupun pelaksanaan skripsi.
  4. Bapak Aris Martono, M.Kom,. M.Msi selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan maupun, arahan, serta motivasi kepada penulis baik dalam pembuatan program maupun penyusunan laporan skripsi.
  5. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan maupun, arahan, serta motivasi kepada penulis guna menyelesaikan Laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Yunus, S.Pd,. M.T selaku Kepala SMKN 2 Kab. Tangerang yang telah menerima penulis sebagai peserta KKP serta mengizinkan untuk melanjutkanya hingga pembuatan laporan skripsi ini.
  8. Bapak Nur Ahmad Fauzi, S.Pd selaku pendamping lapangan yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan KKP maupun skripsi hingga pengambilan berbagai data guna penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Seluruh staff dan guru-guru SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang telah membantu penulis dalam melakukan riset dan menerima dengan baik.
  10. Kedua Orang Tua, adik tercinta dan keluarga besar yang telah memberikan Do’a, dukungan, serta motivasi agar penulis mampu melaksanakan skripsi dengan baik serta menyelesaikan laporan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.
  11. Teman-teman yang banyak memberikan dukungan moril, motivasi, juga memberikan semangat untuk terselesaikanya laporan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa di dalam pelaksanaan skripsi maupun penyusunan laporan skripsi ini masihlah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman, guna penyempurnaan laporan peneliti di karya ilmiah yang selanjutnya agar dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.



Tangerang, 23 Januari 2018
Eko Arjun Setyawan
NIM. 1411482150

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Struktur tbl_user

Tabel 4.2. Struktur tbl_jadwal

Tabel 4.3. Struktur tbl_detail_jadwal

Tabel 4.4. Struktur tbl_siswa

Tabel 4.5. Perbedaan prosedur sistem berjalan dengan sistem ususlan

Tabel 4.6. Pengujian Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.7. Time Schedule

Tabel 4.8. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Terbuka

Gambar 2.2. SistemTertutup

Gambar 3.1. SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2. Strukur Organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Gambar 3.3. Rich Picture sistem berjalan

Gambar 3.4. Use Case Diagramsistem berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagramsistem berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagramsistem berjalan

Gambar 3.7. Struktur Menu

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Guru Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Guru Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.6. Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.7. Tampilan Prototype Haman Utama Sistem

Gambar 4.8. Tampilan Prototype Login Sistem

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Home Sistem

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Master Sistem

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Menu User Sistem

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Menu Siswa Sistem

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Menu Jadwal Sistem

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Menu Presensi Sistem

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Menu Laporan Presensi Sistem

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Logout

Gambar 4.17. Tampilan Haman Utama Sistem

Gambar 4.18. Tampilan Login Sistem

Gambar 4.19. Tampilan Home Sistem

Gambar 4.20. Tampilan Master Sistem

Gambar 4.21. Tampilan Menu User Sistem

Gambar 4.22. Tampilan Menu Siswa Sistem

Gambar 4.23. Tampilan Menu Jadwal Sistem

Gambar 4.24. Tampilan Menu Presensi Sistem

Gambar 4.25. Tampilan Menu Laporan Presensi Sistem

Gambar 4.26. Tampilan Logout



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Teknologi yang mana merupakan suatu kebutuhan penting guna menunjang kegiatan manusia dalam berbagai bidang, baik dalam bidang bisnis, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Kebutuhan akan perkembangan teknologi bukan serta merta hanya untuk mengikuti trend dari perkembangan IPTEK saat ini, namun juga karena memang telah menjadi suatu kebutuhan serta keharusan dalam menjalankan banyak kegiatan. Dari banyak instansi yang terus bermunculan dan berkembang di Indonesia ini tak hanya instansi besar saja yang terus berusaha menyesuaikan keadaan dengan perkembangan IPTEK saat ini, namun instansi-instansi kecil pun kian berusaha untuk mempelajari perkembangan IPTEK saat ini guna bersaing dalam bidang bisnis.

Dalam era globalisasi ini banyak hal yang menunjang sebuah instansi untuk tetap eksis dalam persaingannya, salah satu diantaranya adalah dalam pengolahan informasi. Sebuah instansi yang mampu menyediakan informasi yang cepat dan tepat tentunya akan lebih diminati banyak costumer, tentunya itu bukan hanya terjadi pada instansi dibidang bisnis saja, hal itu juga berlaku bagi semua instansi di berbagai bidang begitupun dibidang pendidikan, instansi yang mampu menyediakan sistem pengelolaan informasi yang cepat dan tepat juga akan menjadi kelebihan tersendiri diantara banyak instansi pendidikan lainya. Di era modern saat ini seharusnya instansi-instansi yang ada di Indonesia sudah harus semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman di era modern ini, bukan hanya sekedar untuk trend, namun juga karena kebutuhan akan kemajuan teknologi informasi guna menunjang segala kebutuhan agar semakin lebih mudah terpenuhi, pada satu contoh di instansi penting seperti instansi pendidikan yang mana sejalan dengan keingininan para pendahulu bahwa instansi pendidikan agar mampu menjadi garda terdepan dalam hal mencerdaskan bangsa, maka dari itu dirasa semakin perlunya pengembangan teknologi informasi guna mendukung kemajuan instansi pendidikan yang ada di Indonesia.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kabupaten Tangerang adalah sekolah yang bergerak dalam berbagai bidang kejuruan yang tentunya memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Karena itu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kabupaten Tangerang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik sesuai tuntutan perkembangan teknologi dan sistem informasi yang terus berkembang pesat saat ini, juga agar dapat menghasilkan siswa-siswi yang berkompeten juga mempunyai daya saing.

Penelitian dalam skripsi ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap sistem penerimaan siswa baru di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, yang mana dengan jumlah siswa yang sangat banyak yaitu 2320 siswa lebih banyak dibanding sekolah menengah kejuruan lainya, dan juga dengan jumlah 8 kejuruan yang juga lebih banyak dibandingkan dengan Sekolah Menengah Kejuruan lainya otomatis jumlah siswanya pun memang sangat banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa pada sekolah umumnya. Lalu ketertarikan berlanjut pada sistem kehadiran di SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang mana sistem seperti apa yang digunakan pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang guna mengatasi jumlah siswa yang sangat banyak, bahkan sempat diketahui dari hasil wawancara dengan stake holder di SMKN 2 Kabupaten Tangerang bahwa sebelumnya SMKN 2 Kabupaten Tangerang pernah melakukan uji coba terhadap sistem kehadiran siswa dengan menggunakan sistem kartu, namun dalam masa uji cobanya yang tidak terlalu lama, ditemui beberapa kendala seperti terlalu lamanya waktu yang dibutuhkan guna melakukan abensi karena mesin absensi yang dimiliki hanya satu, serta pengadaan mesin yang cukup mahal membuat pihak SMKN 2 Kabupaten Tangerang mengakhiri uji coba tersebut. Dari hasil percobaan sebelumnya terdapat beberapa solusi yang ditemukan guna membuat sistem kehadiran siswa yang lebih efektif dan juga efisien, yang mana sistem harus mudah diakses dari mana saja dan juga tidak memerlukan biaya besar guna pengadaanya. Lalu penelitian dimulai dengan berfokus pada analisis keefektifan dan efesiensi sistem dalam mengatasi jumlah siswa yang banyak dan juga berubah tiap tahunya seiring tahun ajaran yang juga berubah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirasa perlu untuk diadakannya sebuah penelitian guna memberikan solusi serta mengatasi permasalahan yang timbul di SMKN 2 Kabupaten Tangerang ini khususnya dalam sistem kehadiran ini, dengan judul. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu :

  1. Bagaimana proses kehadiran siswa yang saat ini digunakan oleh SMKN 2 Kabupaten Tangerang?

  2. Apakah kendala yang terjadi dalam proses kehadiran siswa yang saat ini digunakan oleh SMKN 2 Kabupaten Tangerang?

  3. Bagaimana rancangan sistem untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan sistem kehadiran siswa di SMKN 2 Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang sedang terjadi agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang diteliti, juga untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup untuk membatasi permasalahan pada sistem kehadiran siswa yaitu meliputi :

  1. Mengidentifikasi kendala kendala sering terjadi dalam pelaksanaan sistem kehadiran siswa

  2. Menganalisa sistem kehadiran siswa mengikuti requirement dari elisitasi yang ada, baik fungtional requirement maupun non fungtional requirement.

  3. Merancang sistem kehadiran siswa berbasis Web.?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

  1. Untuk mengidentifikasi serta mengenali sistem informasi kehadiran siswa yang saat ini sedang digunakan.

  2. Untuk menganalisa kecenderungan dari kendala-kendala yang timbul saat proses kehadiran berlangsung.

  3. Merancang sistem kehadiran siswa untuk memudahkan kerja dari berbagai pihak, serta mampu mengatasi segala kekurangan yang ada disistem sebelumnya.

Manfaat Penelitian

Berikut beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

  1. Dapat menambah wawasan bagi peneliti dalam hal menganalisa masalah, menemukan solusi, mengembangkan sebuah sistem maupun menciptakan sistem yang baru, guna keefektifan dan efisiensi kinerja sebuah instansi.

  2. Sebagai wujud sumbangsi peneliti dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu menerbitkan karya ilmiah berupa Skripsi.

  3. Hasil dari penelitian mampu memberikan kontribusi nyata berupa kemudahan proses absensi siswa oleh guru yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual berubah menjadi sistem online.

  4. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pribadi Raharja terutama mahasiswa Raharja yang akan mengerjakan project berupa KKP ataupun Skripsi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data mengenai analisa sistem kehadiran siswa pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang sebagai bahan penulisan Skripsi. Penelitian menggunakan beberapa metode dalam pengumplan data diantaranya sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Peneliti melakukan penelitian dengan mendatangi sekolah untuk mengetahui secara detail dan menyeluruh kendala atau masalah apa saja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara

    Peneliti melakukan penelitian dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan dan tertulis kepada stakeholder yang bersangkutan guna mendapatkan data yang diperlukan.

  3. Studi Pustaka

    Referensi yang didapat dari membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan, serta dijadikan landasaan teoritis dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan laporan.

Metode Analisis Data

  1. Metode Analisis Sistem

    Untuk menganalisis kinerja dari sistem yang berjalan maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap organisasi terkait, prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem.

  2. Metode Analisis Kebutuhan

    Untuk menganalisis kebutuhan sistem guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari para pengguna, maka akan dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis elisitasi.


Metode Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHP My Admin, dan Sublime Text merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, tentunya setelah sistem tersebut selesai dibuat. Dalam penulisan laporan metode pengujian yang digunakan yaitu, blackbox testing dan juga whitebox testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Pada garis besarnya masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, sistematika penulisan Skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai teori yang berkaitan dengan sistem yang sedang diteliti.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum SMKN 2 Kab Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi serta menganalisis sistem yang berjalan dengan menggunakan UML, juga perancangan prototype dari sistem yang akan dibuat.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan, instansi pemerintah atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan pencapaian yang berkaitan dengan tujuan yang sudah dipaparkan sebelumnya serta, tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan untuk sistem yang sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang didapat selama penelitian yang dilakukan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi laporan Skripsi yang dibuat.






BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum


Konsep Dasar Perancangan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai definisi perancangan, dan jenis perancangan yaitu sebagai berikut:

Definisi Perancangan
  1. Menurut Nasril dan Adi Yanto Saputra daam jurnalnya (2016) mengutip dari Subhan (2012:109)[1], “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

  2. Menurut Aris Dkk dalam jurnalnya (2016) [2], “perancangan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

  3. Menurut Ahmad Arifin dalam jurnalnya (2015) mengutipdari hendri (2012:11) [3], “perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari perancangan adalah penggambaran dari sebuah perencanaan yang berisi beberapa elemen yang diterapkan menjadi sebuah kesatuan sistem yang utuh serta dapat difungsikan dan diimplementasikan.

Jenis Perancangan

Menurut Nasril dan Adi Yanto Saputra daam jurnalnya (2016) mengutip dari Subhan (2012:109)[1], “terapat beberapa jenis perancangan”.

  1. Perancangan Model.

  2. Perancangan Keluaran.

  3. Perancangan Masukan.

  4. Perancangan Basis Data.


Konsep Dasar Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, bentuk-bentuk sistem, jenis-jenis sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, siklus sistem, langakh-langkah pengembangan sistem yaitu sebagai berikut:

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Taufiq (2013:2),[4], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  2. Menurut Anesia di dalam Jurnalnya (2017), [5], “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi definisi sistem adalah Kumpulan dari sub-sub sistem baik abstrak maupun fisik, yang berhubungan erat satu sama lain, dan berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Bentuk-Bentuk Sistem

Menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:40) [6], “menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

    a. Sistem Alami
    Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

    b, Sistem Buatan Manusia
    Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya.

Jenis-Jenis Sistem

Menurut McLeod, Jr dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:41)[6], “menyatakan bahwa secara prinsip “sistem dapat dikelompokan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya”.

Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut:


Gambar 2.1. sistem terbuka.

“Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkunganya melalui arus sember daya”. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2. sistem tertutup.


Karakteristik Sistem

“ Suatu sistem tentulah memiliki karakteristik atau sifat tertentu, berikut adalah karakteristik sistem:

Menurut Hartono (2013:14),[7], menyimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik yaitu:

  1. Komponen (Components) Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk abstrak atau nyata, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antar bagian (Interface) Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi / komunikasi antar bagian.

  3. Batas (Boundary) Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem- sistem lain.

  4. Lingkungan (Environment) Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input) Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processing) Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output) Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (Goal / Objective) Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor and Control) Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (Feedback) Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Ruhul Amin (2017), mengutip dari Mustakini (2005:6) [6], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologis, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan lain sebgainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Menurut Rochmawati Daud (2014), [8], “siklus hidup pengembangan sistem adalah proses yang ditempuh organisasi untuk memperoleh dan mengimplementasikan sistem informasi yang baru”.

Langkah-Langkah Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Menurut Rochmawati Daud (2014), [8], “Terdapat enam langkah siklus hidup pengembangan sistem yaitu:

  1. Perencanaan sistem.

  2. Analisis sistem.

  3. Perancangan sistem secara umum/konseptual.

  4. Evaluasi dan seleksi sistem.

  5. Fase perencanaan sistem secara detail/fungsional.

  6. Implementasi sistem dan pemeliharaan sistem.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi data, definisi informasi, kualitas informasi dan siklus informasi yaitu sebagai berikut:

Definisi Data

Sumber dari informasi adalah data. Sebelum menjadi informasi data merupakan kumpulan dari berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada benda, tempat maupun orang, yang mana data ini masih belum memiliki arti. Berikut adalah beberapa pendapat mengenai definisi dari data:

  1. Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, dan Zaenal Arifin, dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Siregar (2010:9), bahwa[9], “data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.

  2. Menurut Randy Richy Wuaya Jermias dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Mulyanto (2009:22), bahwa [10],“data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Dan dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi dari data yaitu data adalah deskripsi yang menggambarkan suatu kejadian, dan kesatuan nyata, yang kita hadapi atau kita rasakan serta jelas temapt dan waktu kejadianya.

Klasifikasi Data

Menurut A.Rusdiana (2014:71), [11], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan sifat data

  2. a. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

    b. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melaikan dalam bentuk pernyataan dan kategori.

  3. Berdasarkan sumber data

  4. a. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperloleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.

    b. Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokan menjadi

    1). Data eksternal primer (pimary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpul data.

    2). Data eksternal sekunder (secodary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

  5. Berdasarkan cara memperolehnya

  6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokan menjadi:

    a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

    b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.

  7. Berdasarkan cara pengumpulanya

  8. Berdasarkan cara pengelompokannya, data dapat dikelompokan menjadi:

    a. Data sensus yaitu data dapat yang diperoleh dari populasi.

    b. Data yang diperoleh dari hasil sampel.

  9. Berdasarkan skala pengukurannya

  10. Berdasarkan skala pengukurannya dikenal dengan data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

    Definisi Infromasi

    Informasi adalah kumpulan dari data data yang telah diolah, yang tentunya telah memiliki arti atau makna. Beberapa pendapat dari para ahli menenai definisi dari informasi berikut diantaranya:

  11. Menurut Anesia dalam Jurnalnya (2017) mengutip dari Hanif (2007:9), [5], “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

  12. Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, dan Zaenal Arifin, dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Abidin (2010:9), [9], “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya.

  13. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat serta telah memiliki arti bagi penerimanya guna pendukung dalam pengambilan sebuah keputusan.

    Kualitas Infromasi

    Sebuah informasi haruslah memiliki kualitas agar bisa disebut layak untuk menjadi dasar dari sebuah pengambilan keputsan, menurut Abdul Kadir (2013:384),[12], sebuah infomasi dapat disebut berkualitas apabila memenih beberapa faktor diantaranya :

    1. Akurasi

    2. Bahwa sebuah informasi haruslah bebas dari kesalahan-kesalahan.

    3. Relevan

    4. Bahwa suatu informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang.

    5. Tepat Waktu

    6. Bahwa suatu informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

    Bahwa suatu informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.



    Konsep Dasar Sistem Infromasi

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi sistem informasi dan komponen sistem informasi yaitu sebagai berikut:

    Definisi Sistem Infromasi

    Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari sistem informasi diantaranya:

    1. Menurut Krismiaji (2015:16),[13], sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan acara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    2. Menurut Abdul Kadir (2013:384),[14], sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

    Dari beberapa teori di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi sistem informasi yaitu kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi, yang dioganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Komponen Sistem Infromasi

    Sebelum menjadi sebuah sistem informasi tentulah ada beberapa komponen pembentuknya. Menurut Kadir (2013:71),[14] sebuah sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    2. Merupakan sekumpulan piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

    3. Perangkat Lunak (Software)

    4. Yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

    5. Prosedur

    6. Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan dan pembangkitan keluaran dikehendaki.

    7. Orang (User)

    8. Yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

    9. Basis Data

    10. Yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

    11. Jaringan komputer dan komunikasi data

    12. Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses oleh sejumlah pemakai.


    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi analisa sistem yaitu sebagai berikut:

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Rahmat Taufiq (2013:155),[4] “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.


    Konsep Dasar Database

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi database dan kriteria database.

    Definisi Database

    Menurut Aris, dkk (2016),[2] bahwa Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling terhubung satu dengan yang lainya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikan kedalam bentuk basis data (database).

    2. Simpanan Permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan disistem informasi. Simpanan permanen yang biasanya digunakan berupa harddisk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi datanya. Perangkat lunak ini dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer, atau dibeli dalam satu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut DBMS (Data Base Management System).

    Kriteria Database

    Menurut Aris, dkk (2016),[2] Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, mengahpus data dan melaporkan data dalam database. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama bentuk, yang merupakan kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah table, record dan elemen data/field. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting yaitu:

    1. Bersifat data oriented bukan program oriented.

    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

    3. Dapat dikembangkan dengan mudah baik volume maupun strukturnya.

    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

    5. Dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.


    Konsep Dasar Web

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi web dan fungsi web .

    Definisi Web

    Menurut Dewa Gede Hendra Divayana (2016), [15] World Wide Web atau WWW atau dikenal juga dengan web adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung kejaringan internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” atau informasi tidak berguna sama sekali sampai infomasi yang serius dari informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilakan infomasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman hyperlink.

    Fungsi Web

    Menurut Dewa Gede Hendra Divayana (2016), [15] fungsi web secara umum antara lain :

    1. Fungsi komunikasi

    2. Fungsi informasi

    3. Fungsi Hiburan

    4. Fungsi pembelajaran

    5. Fungsi transaksi


    Teori Khusus


    Konsep Dasar Kehadiran

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi kehadiran yaitu sebagai berikut:

    Definsi Kehadiran

    Menurut KBBI [15] (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kehadiran adalah adanya seseorang, atau sekumpulan orang pada suatu tempat.


    Konsep Dasar Siswa

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi siswa yaitu sebagai berikut:

    Definisi Siswa

    Menurut Mendikbud [16]“Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusu diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.


    Konsep Dasar Unifield Modelling Language (UML)

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi UML, dan diagram dalam UML yaitu sebagai berikut:

    Definisi UML

    Unified Modelling Language atau biasa dikenal UML adalah sebuah standard bahasa yang biasa digunakan dalam mendefinisikan serta mendesain sebuah arsitektur pemrograman, terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari UML berikut diantaranya:

    1. Menurut Aris (2016), [2]“ UML adalah sintesis dari tiga metode analisis berbasis objek serta ditambah keunggulan berbasis objek lainya, uml menawarkan pendekatan yang cukup baik serta digunakan cukup luas digunakan diindustri perangkat lunak. Secara umum uml meupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumntasi.

    2. Menurut Puspitasari (2016), [17] Unified Modelling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan UML adalah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi dalam pemrograman berbasis objek.

    Diagram UML

    Menurut Retnoningsih (2015), [18]“ bahwa terdapat beberapa diagram di dalam UML :

    1. Use Case Diagram

    2. Merupakan pemodelan untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

    3. Activity Diagram

    4. Menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

    5. Class Diagram

    6. Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

    7. Sequence Diagram

    8. Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

    9. Component Diagram

    10. Menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

    11. Deployment Diagram

    12. Menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.


    Konsep Dasar SWOT

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi SWOT yaitu sebagai berikut:

    Definisi SWOT

    Analisis SWOT adalah tahapan analisa yang kerap kali digunakan dalam menganalisa suatu masalah, menurut Kadir (2013:416), [14]“ analisa SWOT mengandung empat bagian:

    1. Strengths (S) atau kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi.

    2. Weakness (W) atau kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar kelak memberikan keuntungan bagi organisasi.

    3. Opportunities (O) atau peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan . Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi.

    4. Threats (T) atau ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi elisitasi yaitu sebagai berikut:

    Definisi Elisitasi

    Menurut Agit Amrullah Dkk (2016), [19]“ Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap:

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi, berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut:

    3. a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

      b. D pada MDI berarti desireable (boleh ada). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.

      c. I pada MDI berarti Inessential (tidak penting). Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian dari sistem yang dibahas.

    4. Elisitasi Tahap III, merpakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    5. a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

      b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

      c. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2) Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

      3) Low (L): Mudah untuk dikerjakan.


    Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu sebagai berikut:

    Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

    Menurut Shanti Ria Serepia Siregar dan Penti Sundari (2016) Mengutip dari Kusuma Ardhana (2014:65), [20]“PHP Hypertext Prrocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.”


    Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi HTML (Hyper Text Markup Language) yaitu sebagai berikut:

    Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

    Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016),[17]Hyper Text Markup Language merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.


    Konsep Dasar CSS (Cassading Style Sheet)

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi CSS (Cassading Style Sheet) yaitu sebagai berikut:

    Definisi CSS (Cassading Style Sheet)

    Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016),[17]Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C)”.


    Konsep Dasar Sublime Text

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi Sublime Text yaitu sebagai berikut:

    Definisi Sublime Text

    Menurut Adi Tri Soelistio dalam jurnalnya (2015),[21]“Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi Sublime Text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal. Keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split”.



    Konsep Dasar MySQL

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi MySQL (My Structured Query Language) yaitu sebagai berikut:

    Definisi MySQL

    Menurut Uswatun Hasanah dalam jurnalnya (2013),[22]“MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Data Base Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source”.


    Konsep Dasar MySQL

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi MySQL (My Structured Query Language) yaitu sebagai berikut:

    Definisi MySQL

    Menurut Uswatun Hasanah dalam jurnalnya (2013),[22]“MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Data Base Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source”.


    Konsep Dasar XAMPP

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi XAMPP yaitu sebagai berikut:

    Definisi XAMPP

    Menurut Nasril, dan Adri Yanto Saputra dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Riyanto (2011:1)[22]“MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Data Base Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source”.


    Konsep Dasar Prototype

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi prototype dan jenis-jenis prototype yaitu sebagai berikut:

    Definisi Prototype

    Prototype biasa disebut dengan permodelan dari sesuatu rangkaian atau gabungan dari suatu barang maupun program yang akan dibuat.

    Menurut Darmawan (2013:229),[23]prototype adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

    Jenis-Jenis Prototype

    Menurut Darmawan (2013:230),[23]“Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan”. Pengembangan prototype evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototype evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem

    2. Membuat satu prototipe pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi Tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototipe evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:

    5. a. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.

      b. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.

      c. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.

      d. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi Black Box Testing yaitu sebagai berikut:

    Definisi Black Box Testing

    Menurut M. Sidi Mustaqbal Dkk dalam jurnalnya (2015),[24]“Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


    Literature Review

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Kuswara dan Deni Kusmana dari AMIK BSI Jakarta dan STMIK Nusa Mandiri Jakarta, yang berjudul “Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Munir Bekasi”, pada tahun 2017. Penelitian ini membahas tentang Sistem absensi pada sebuah lembaga pendidikan merupakan salah satu instrumen dalam menentukan kehadiran peserta didik diberbagai level satuan pendidikan. Di Sekolah Menengah Atas atau di Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) absensi siswa juga menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap periode pembelajaran. Kurangnya media pendataan, membuat pihak sekolah kesulitan dalam mem-backup data absensi siswa. Manualnya proses absensi siswa juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi, siswa harus datang langsung ke sekolah untuk mengisi absensi kemudian data tersebut dicatat pada buku besar. Pembuatan laporan yang juga masih manual membuat sering terjadinya kesalahan dalam memasukan data sehingga memerlukan waktu yang lama. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah sistem informasi absensi siswa berbasis web untuk memudahkan pendataan absensi berikut database-nya. Dengan menggunakan pengembangan perangkat lunak waterfall, peneliti mencoba membangun sebuah sistem informasi absensi siswa berbasis web dengan sms gateway pada sekolah menengah kejuruan Al-Munir Bekasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai Web Server serta MySql sebagai database-nya sehingga proses input dan olah data lebih cepat. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan siswa dalam proses absensi siswa.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Yoni Widhiarso dan Berliana Kusuma Riasti, yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Akademik dan Presensi Siswa Berbasis SMS Gateway pada SDN Tulakan III”, pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang Perkembangan dunia teknologi membuat sistem komputer ikut berkembang. Perkembangan ini berdampak luas pada semua sektor, termasuk dalam bidang pendidikan. Dengan mengacu pada pelayanan informasi akademik sekolah SMS (Short Message Service) guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih maju. Dipilihnya teknologi komunikasi dalam bentuk SMS ini dikarenakan lebih praktis, murah, dan efisien untuk menyampaikan informasi. Short Message Service (SMS) adalah teknologi yang sangat banyak diminati dan digunakan oleh banyak kalangan masyarakat. Selain karena unggul dari segi kepraktisan dan kemudahan dalam penggunaannya maka timbul gagasan untuk membuat Sistem SMS Gateway yang dapat memberikan pelayanan informasi dibidang pendidikan di SDN Tulakan III. Operasi yang berjalan pada sistem SMS Gateway ini Auto Respond sistem yang dapat menerima SMS dan dapat membalas SMS tersebut secara otomatis. Dalam hal ini memberikan fasilitas untuk nilai dan presensi siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah pembuatan Sistem Informasi nilai akademik dan presensi siswa berbasis sms Gateway. Metode yang diambil peneliti yaitu dengan melaksanakan observasi, wawancara, Studi Kepustakaan, Analisis dan perancangan Sistem Informasi dilanjutkan dengan Pembuatan Sistem Informasi nilai akademik dan presensi siswa berbasis SMS Gateway. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi orang tua siswa untuk mengetahui nilai dan presensi putera/puterinya di sekolah serta memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam penyampaian nilai dan presensi siswa kepada orang tua siswa.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Adam M.Eng.Sc dan Lamhot Sagala dari STMIK LPKIA, yang berjudul “Sistem Absensi Menggunakan Teknologi RFID”, pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang Fakta bahwa masih banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan pencatatan kehadiran karyawan secara manual, yaitu dengan menggunakan buku pencatatan kehadiran pada saat masuk maupun selesai waktu kerja. Mengurangi efisiensi dan keakurasian perusahaan dalam mengoptimalisasi produktivitas mereka. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang sebuah prototipe sistem absensi RFID yang terintegrasi dengan database untuk mendukung program peningkatan sikap displin karyawan sebagai langkah awal dari peningkatan kinerja kerja perusahaan secara keseluruhan. Prototipe RFID sistem absensi ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu tag yang akan digunakan sebagai pengganti ID Card dan reader yang digunakan untuk membaca informasi menyangkut kehadiran karyawan, integrasi database pada sistem ini akan memungkinkan dua untuk langsung disimpan secara otomatis ke dalam database. Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah prototype dari RFID sistem absensi yang memiliki fungsi untuk menyimpan data kehadiran karyawan, dengan jarak baca maksimum 3 cm dengan peluang keberhasilan 1.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Meta Amalya Dewi, Vivi Duwi Anggraeni, Sibgatullah Achmad Mudjadi, dan Aditya Wicaksono dari STMIK Raharja Tangerang, yang berjudul “APLIKASI REKAPITULASI ELEKTRONIK ABSENSI GURU & PEGAWAI (AREA-GP) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS”, pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang Absensi merupakan salah satu bentuk pengawasan atau kontrol terhadap tenaga pendidik maupun pegawai yang dilakukan di dunia pendidikan. Kegiatan absensi yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem manual, dengan cara mencatat kehadiran tenaga pendidikan dan pegawai dibuku atau kertas absensi. Akibatnya kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun hambatan dalam membuat rekapitulasi absensi menjadi besar. Kesalahan ataupun hambatan yang sering muncul antara lain hilangnya kertas atau daftar absensi. Salah satu cara untuk mengurangi kesalahan yang terjadi adalah dengan membuat sebuah sistem yang dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan satu database yang akan menyimpan data absensi sehingga kemungkinan data tercecer akan kecil. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islamic Center Kota Tangerang yang telah terakreditasi A dan memiliki 30 orang tenaga pendidik serta 8 pegawai. Dengan predikat tersebut maka pihak sekolah senantiasa berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan pegawainya sebagai bagian dari kompetisi mereka didunia pendidikan. Penelitian ini dikembangkan dengan desain eksploratori menggunakan alat bantu (tools) Unified Modelling Language dilanjut pemrograman menggunakan MySQL untuk repositori data, penulisan koding dengan PHP dan desain interface dengan Dreamweaver CS3. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi rekapitulasi absensi guru dan pegawai secara elektronik yang dapat menyajikan informasi kinerja guru dan pegawai dengan tepat dan akurat.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Putut Aji Nalendro dari Universitas Negeri Yogyakarta, yang berjudul “Pengembangan Dan Analisis Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Menggunakan Framework PHP Codeigniter”, pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) menghasilkan sistem informasi absensi siswa berbasis web yang mampu mengolah dan merekap data absensi siswa selama satu semester, (2) mengetahui tingkat kelayakan sistem informasi absensi siswa berbasis Web menggunakan framework PHP codeigniter yang dikembangkan dari sisi functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability (ISO 9126). Sistem informasi dari penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pengolahan data absensi siswa. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Sedangkan metode pengembangan sistem informasi ini adalah The Systems Development Life Cycle atau metode Waterfall. Tahapan pertama yaitu identifikasi potensi dan masalah di SMPN 03 Sawit sebagai tempat penelitian. Tahapan kedua dilakukan analisis kebutuhan. Tahapan ketiga dilakukan dengan melakukan desain perangkat lunak dengan menggunakan UML. Tahapan keempat yaitu implementasi atau pengembangan sistem. Tahap terakhir yaitu tahap pengujian kualitas perangkat lunak menggunakan beberapa instrumen penelitian sesuai dengan standar ISO 9126. Berdasarkan pengembangan, pengujian dan analisis yang dilakukan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan: 1) Sistem informasi absensi siswa berbasis Web menggunakan Framework PHP Codeigniter terdiri dari fitur-fitur untuk rekap data absensi, olah data absensi, kelas, semester, siswa, pengumuman, guru piket dan menampilkan statistik absensi siswa sudah sesuai dengan kebutuhan. 2) Hasil pengujian sistem dari aspek functionality, reliability, dan usability sistem dikategorikan sangat layak. Kemudian ditinjau dari pengujian aspek maintainability dan portability menunjukan sistem dalam keadaan baik. Hasil pengujian aspek efficiency sistem menunjukan sistem dalam score/grade yang tinggi dan tergolong sangat cepat.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Ankita Agrawal dan Ashish Bansal pada tahun 2013 yang berjudul Online Attendance Management System Using RFID with Object Counter”. Educational institutions’ administrators in our country and the whole world are concerned about regularity of student attendance. Student overall academic performance is affected by it. The conventional method of taking attendance by calling names or signing on paper is very time consuming, and hence inefficient. Radio Frequency Identification (RFID) based attendance system is one of the solutions to address this problem. A system that can automatically capture student’s attendance by flashing their student card at the RFID reader and save all the mentioned troubles was given by T.S.Lim et al. [1].The RFID system using web-based applications such as ASP.NET and IIS server to cater the recording and reporting of the students’ attendances was given by Abdul Aziz Mohammed et.al. [2]. Arulogun O. T. et al made an attempt to solve recurrent lecture attendance monitoring problem in developing countries using RFID technology [3]. Rajan Patel et al [4] presents the integration of ubiquitous computing systems into classroom for managing the students’ attendance using RFID technology. H.B. Hamid et al [5] gave a system that has been built using the web-based applications such as JSP, MySQL and Apache to cater the recording and reporting of the students’ attendances. NetBeans IDE 6.1 is used for developing the overall system. We have proposed the system in this paper using C#. Microsoft Visual Studio is used for the system designing. Also, the issue related to fake /false attendance through the RFID system has been addressed, we eliminate it by using a special object counter for the head count. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Administrator institusi pendidikan di negara kita dan keseluruhannya dunia prihatin tentang keteraturan kehadiran siswa. Mahasiswa Prestasi akademik secara keseluruhan dipengaruhi olehnya. Yang konvensional Metode pengambilan kehadiran dengan memanggil nama atau tanda tangan di atas kertas adalah sangat memakan waktu, dan karenanya tidak efisien. Frekuensi Radio Sistem absensi berbasis RFID (RFID) merupakan salah satu solusinya untuk mengatasi masalah ini Sebuah sistem yang bisa ditangkap secara otomatis kehadiran siswa dengan cara mengedarkan kartu pelajar mereka ke pembaca RFID dan menyimpan semua masalah yang disebutkan diberikan oleh T.Sim et al. [1]. Sistem RFID menggunakan aplikasi berbasis web seperti ASP.NET dan server IIS untuk melayani pencatatan dan pelaporan siswa. Kehadiran diberikan oleh Abdul Aziz Mohammed et.al. [2]. Arulogun O. T. et al membuat upaya untuk memecahkan kehadiran kuliah berulang masalah pemantauan di negara berkembang menggunakan teknologi RFID [3]. Rajan Patel dkk [4] menyajikan integrasi dimana-mana sistem komputasi ke dalam kelas untuk mengelola siswa ' kehadiran menggunakan teknologi RFID. H.B. Hamid dkk [5] memberi sebuah sistem yang telah dibangun menggunakan aplikasi berbasis web seperti JSP, MySQL dan Apache untuk melayani pencatatan dan pelaporan kehadiran siswa. IDE NetBeans 6.1 digunakan untuk pengembangan keseluruhan sistem kami telah mengusulkan sistem dalam makalah ini menggunakan C #. Microsoft Visual Studio digunakan untuk merancang sistem. Juga Masalah yang berkaitan dengan kehadiran palsu/salah melalui sistem RFID sudah diatasi, kita hilangkan dengan menggunakan counter objek khusus jumlah kepala”.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh S.R.Bharamagoudar, Geeta R.B dan S.G. Totad pada tahun 2013 yang berjudul Web Based Student Information Management System”. Student Information Management System (SIMS) provides a simple interface for maintenance of studentinformation. It can be used by educational institutes or colleges to maintain the records of students easily. The creation and management of accurate, up-to-date information regarding a students’ academic career is critically important in the university as well as colleges. Student information system deals with all kind of student details, academic related reports, college details, course details, curriculum, batch details, placement details and other resource related details too. It tracks all the details of a student from the day one to the end of the course which can be used for all reporting purpose, tracking of attendance, progress in the course, completed semesters, years, coming semester year curriculum details, exam details, project or any other assignment details, final exam result and all these will be available through a secure, online interface embedded in the college’s website. It will also have faculty details, batch execution details, students’ details in all aspects, the various academic notifications to the staff and students updated by the college administration. It also facilitate us explore all the activities happening in the college, Different reports and Queries can be generated based on vast options related to students, batch, course, faculty, exams, semesters, certification and even for the entire college. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Student Information Management System (SIMS) menyediakan antarmuka sederhana untuk pemeliharaan siswa informasi. Hal ini dapat digunakan oleh lembaga pendidikan atau perguruan tinggi untuk menjaga catatan siswa dengan mudah. Ciptaan dan pengelolaan informasi terkini yang akurat mengenai karir akademis seorang siswa sangat penting dalam universitas maupun perguruan tinggi. Sistem informasi siswa berkaitan dengan semua jenis rincian siswa, laporan terkait akademik, rincian kuliah, rincian kursus, kurikulum, rincian batch, rincian penempatan dan rincian sumber daya lainnya juga. Ini melacak semua rincian siswa dari hari pertama sampai akhir kursus yang dapat digunakan untuk semua tujuan pelaporan, pelacakan kehadiran, kemajuan dalam kursus, menyelesaikan semester, tahun, semester akhir tahun rincian kurikulum, rincian ujian, proyek atau rincian tugas lainnya, hasil ujian akhir dan semua ini akan tersedia melalui antarmuka online yang aman tertanam di website perguruan tinggi. Ini juga akan memiliki rincian fakultas, rincian eksekusi batch, rincian siswa di semua aspek, berbagai pemberitahuan akademis kepada staf dan siswa yang diperbaharui oleh administrasi perguruan tinggi. Ini juga memudahkan kita jelajahi semua kegiatan yang terjadi di perguruan tinggi, Berbagai laporan dan Kueri dapat dihasilkan berdasarkan pilihan yang luas terkait dengan siswa, kursus, kursus, fakultas, ujian, semester, sertifikasi dan bahkan untuk seluruh perguruan tinggi.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Unanti A. Patel dan Dr. Swaminarayan Prima R pada tahun 2014 yang berjudul Development of a Student Attendance Management System Using RFID and Face Recognition: A Review”. Whole world and administrators of Educational institutions’ in our country are concerned about regularity of student attendance. Student’s overall academic performance is affected by the student’s present in his institute. Mainly there are two conventional methods for attendance taking and they are by calling student nams or by taking student sign on paper. They both were more time consuming and inefficient. Hence, there is a requirement of computer-based student attendance management system which will assist the faculty for maintaining attendance of presence. The paper reviews various computerized attendance management system. In this paper basic problem of student attendance management is defined which is traditionally taken manually by faculty. One alternative to make student attendance system automatic is provided by Computer Vision. In this paper we review the various computerized system which is being developed by using different techniques. Based on this review a new approach for student attendance recording and management is proposed to be used for various colleges or academic institutes. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Seluruh dunia dan administrator lembaga Pendidikan 'di negara kita khawatir dengan keteraturan kehadiran siswa. Prestasi akademik keseluruhan siswa dipengaruhi oleh kehadiran siswa di institutnya. Terutama ada dua metode konvensional untuk absensi dan mereka dengan menghubungi nama siswa atau dengan mengambil tanda siswa di atas kertas. Mereka berdua lebih banyak memakan waktu dan tidak efisien. Oleh karena itu, ada persyaratan sistem manajemen kehadiran siswa berbasis komputer yang akan membantu fakultas untuk menjaga kehadiran kehadiran. Makalah ini mengulas berbagai sistem manajemen kehadiran komputer. Dalam makalah ini masalah dasar manajemen absensi siswa didefinisikan yang secara tradisional diambil secara manual oleh fakultas. Salah satu alternatif untuk membuat sistem absensi siswa otomatis disediakan oleh Computer Vision. Dalam tulisan ini kami mengulas berbagai sistem komputerisasi yang sedang dikembangkan dengan menggunakan teknik yang berbeda. Berdasarkan tinjauan ini, sebuah pendekatan baru untuk perekaman dan manajemen kehadiran siswa diusulkan untuk digunakan di berbagai perguruan tinggi atau lembaga akademis”.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Arulogun O. T., Olatunbosun, A., Fakolujo O. A., dan Olaniyi, O. M. pada tahun 2013 yang berjudul RFID-Based Students Attendance Management System”. In recent years, there have been rise in the number of applications based on Radio Frequency Identification (RFID) systems and have been successfully applied to different areas as diverse as transportation, health-care, agriculture, and hospitality industry to name a few. RFID technology facilitates automatic wireless identification using electronic passive and active tags with suitable readers. In this paper, an attempt is made to solve recurrent lecture attendance monitoring problem in developing countries using RFID technology. The application of RFID to student attendance monitoring as developed and deployed in this study is capable of eliminating time wasted during manual collection of attendance and an opportunity for the educational administrators to capture face-to-face classroom statistics for allocation of appropriate attendance scores and for further managerial decisions. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah aplikasi berdasarkan sistem Radio Frequency Identification (RFID) dan telah berhasil diterapkan ke berbagai bidang yang beragam seperti industri transportasi, perawatan kesehatan, pertanian, dan perhotelan beberapa nama. Teknologi RFID memfasilitasi identifikasi nirkabel otomatis menggunakan tag pasif dan aktif elektronik dengan pembaca yang sesuai. Di jurnal ini, sebuah upaya dilakukan untuk memecahkan masalah pemantauan kehadiran kuliah berulang di negara-negara berkembang dengan menggunakan teknologi RFID. Penerapan RFID terhadap pemantauan kehadiran siswa sebagaimana dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini mampu menghilangkan waktu terbuang selama pengumpulan kehadiran secara manual dan kesempatan bagi administrator pendidikan untuk menangkap statistik kelas tatap muka untuk alokasi nilai kehadiran yang sesuai dan untuk keputusan manajerial lebih lanjut.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Saptorshi Bhattacharjee, Dipankar Kundu,Shinjini Raychaudhuri, dan Papiya Chakraborty. pada tahun 2016 yang berjudul Attendance Management System an Android Application” In the last few years due to improvement of technology education system in India has developed. Smart Class, video conferencing is some of the examples of modern trends in educational system. Student Attendance Management Systemis an android based application which helps the institute to move forward, fulfill their vision accomplish their goals.It generates the attendance of the student on basis of their presence in class. It is maintained on the daily basis of their attendance. The staffs will be provided with the separate username &password to take the student’s status. It helps the teacher to take attendance through their smart phone and to keep the record of the attendance in their pocket for any time use. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: Dalam beberapa tahun terakhir ini karena adanya peningkatan sistem pendidikan teknologi di India telah berkembang. Kelas Pintar, konferensi video adalah beberapa contoh tren modern dalam sistem pendidikan. Manajemen kehadiran siswa Sistemis merupakan aplikasi berbasis android yang membantu institut untuk maju, memenuhi visi mereka mencapai tujuan mereka. Ini menghasilkan kehadiran siswa berdasarkan kehadiran mereka di kelas. Ini dipelihara setiap hari kehadiran mereka. Para staf akan diberi nama pengguna yang terpisah & kata sandi untuk mengambil status siswa. Ini membantu guru untuk hadir melalui ponsel cerdas mereka dan untuk menyimpan catatan kehadiran di saku mereka untuk penggunaan waktu.

    11. Dari beberapa literature review di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan judul Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang memiliki relevansi dengan beberapa penelitian yang dipaparkan di atas, namun ada beberapa metode serta penerapan yang berbeda, maka dari itu beberapa literature review dijadikan pedoman agar penelitian yang dilakukan dapat lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.



    BAB III

    GAMBARAN UMUM INSTANSI DAN ANALISA SISTEM


    Gambaran Umum SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat SMKN 2 Kab Tangerang, lokasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang, visi & misi SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Motto SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Struktur Organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang, serta Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di SMKN 2 Kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut:

    </div


    Sejarah Singkat SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang ditetapkan terhitung tanggal 20 Maret 2003 dan mulai beroperasi pada tahun ajar 2003/2004 serta mengawali kegiatanya dengan membuka dan melaksanakan 2 Program Keahlian yaitu Program Keahlian Budidaya Tanaman dan Program Keahlian Budidaya Ikan.

    SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang pada dasarnya merupakan Sekolah Kejuruan alih fungsi yang awalnya bernama SPP-SPMA Daerah Kabupaten Tangerang. selaras dengan perubahan kebijakan dan Undang-Undang Otonomi Daerah sebagaimana dituangkan dalam SK Bupati nomor 422/Kep-90HUK/2003, perihal penetapan SPP-SPMA menjadi SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang.

    Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS), bidang keahlian/program keahlian yang ada akan dikembangkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan lapangan kerja. Seperti yang telah dibuka tahun 2006/2007 ini bidang keahlian bisnis manajemen dengan program keahlian Akuntansi dan program keahlian Administrasi Perkantoran.

    Hingga saat ini Tahun ajaran 2016/2017 SMKN 2 Kab Tangerang telah resmi memiliki 8 bidang kejuruan yaitu: Administrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Permesinan (TPM), dan Teknik Ketenaga Listrikan (TKL). Yang mana diharapkan dengan ditambahnya jumlah bidang kejuruan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tuntutan keahlian yang harus dimiliki oleh setiap orang guna penyesuaian dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan baik untuk saat ini maupun disaat masa mendatang.


    Lokasi SMKN 2 Kabupatem Tangerang

    SMKN 2 Kabupaten Tangerang Berlokasi di “Jalan Raya Mauk, Sepatan, Km 12, Pisangan Jaya , Tangerang - Banten 15520”.

    Gambar 3.1. SMKN 2 Kabupaten Tangerang.

    (Sumber : src="https:// goo.gl/G7VdHT )

    (Diakses pada: Sabtu, 08 Juli 2017)


    Visi & Misi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    Visi

    Visi SMKN 2 Kabupaten Tangerang meliputi :

    “Terwujudnya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang melahirkan manusia yang mampu mengembangkan diri pada kehidupan global selaras dengan peingkatan kualitas lingkungan dan berakhlak mulia”.

    Misi

    Visi SMKN 2 Kabupaten Tangerang meliputi :

      a. Melaksanakan pembelajaran berstandar industri nasional dan internasional.

      b. Meningkatkan sumber daya yang handal.

      c. Meningkatkan mutu pembelajaran.

      d. Meningkatkan kualitas hubungan dengan masyarakat dan dunia usaha/dunia industri.

      e. Menigkatan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pengembangan diri.

      f. Meningkatkan kegiatan keagamaan.

      g. Meningkatkan kualitas hidup sekolah.

      h. Meciptakan suasana kerja yang nyaman serasi dan harmonis yang didukung oleh rasa kekeluargaan.


    Motto SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    “Diburu karena mutu teratas karena kualitas”.


    Struktur Organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    Sebuah Instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi SMKN 2 Kabupaten Tangerang.

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG
    (Sumber: SMKN 2 Kabupaten Tangerang)


    Tugas Pokok dan Fungsi SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    Sama halnya seperti sebuah perusahaan SMKN 2 Kabupaten Tangerang juga memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai protokoler organisasi di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, berikut tugas pokok dan fungsi yang ada dalam SMKN 2 Kabupaten Tangerang:

    1. Kepala Sekolah

    2. Bertanggung jawab kepada: Kepala Dinas Pendidikan, dan Bupati Tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah adalah:

      a. Koordinator tercapainya visi dan misi SMK.

      b. Koordinator pelaksanaan administrasi sekolah yang baik dan tertib.

      c. Supervisor tenaga pendidik dan kependidikan.

      d. Supervisor pelaksanaan hukum.

      e. Pencipta iklim kerja yang sehat dan kompetitif.

      f. Koordinator penggunaan anggaran dan sarana pendidikan.

      g. Pemeriksa kebenaran laporan-laporan.

      h. Penentu kebijakan sekolah.

      i. Koordinator kegiatan unit sekolah.


    3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    4. Bertanggung jawab kepada: Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum adalah:

      a. Koordinator penyusunan dan pengembangan kurikulum.

      b. Koordinator pembagian tugas jam mengajar dan pembagian Wali Kelas.

      c. Penyusun jadwal pelajaran.

      d. Penyusun kalender pendidikan.

      e. Melakukan koordinasi dengan WMM dan Waka SDM dan menyeleksi calon tenaga pendidik.

      f. Koordinator proses belajar mengajar.

      g. Membuat daftar pembagian kelas.

      h. Koordinator evaluasi semester dan evaluasi tahunan UAS/UN.

      i. Penyusunan rambu rambu pengisian raport dan tanggal titimangsa pengisian raport.

      j. Supervisor guru.

      k. Koordinator penelitian STTB/IJAZAH.


    5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

    6. Bertanggung jawab kepada: Kepala Sekolah Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan adalah:

      a. Koordinator pembinaan siswa.

      b. Koordinator perencaaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah/Ekstrakurikuler.

      c. Pembina kepengurusan OSIS, MPK, Pramuka, Paskibra, PMR, dan Ekstrakurikuler lainya.

      d. Pembimbing dan pengawas hubungan siswa dengan siswa sekolah lain melalui organisasi sekolah yang ada.

      e. Koordinator kegiatan upacara bendera di sekolah, dan upacara hari besar nasional di luar sekolah.

      f. Koordinator perlombaan antar sekolah.

      g. Memelihara piala atau piagam siswa di sekolah.

      h. Administrator data siswa.


    7. Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana

    8. Bertanggung jawab kepada: Kepala Sekolah Tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana adalah:

      a. Koordinator pengadaan perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga sekolah.

      b. Koordinator inventarisasi barang.

      c. Pengawas penggunaan sarana.

      d. Pengelola unit produksi sekolah bersama Ketua Kompetensi Keahlian.

      e. Koordinator pengadaan seragam guru dan pegawai.

      f. Koordinator pengadaan seragam siswa.

      g. Koordinator kebersihan ruang guru, lab dan bengkel dan halaman sekolah sekitarnya.

      h. Koordinator pembangunan dan perbaikan sarana sekolah.



    Tugas dan Wewenang

    Berikut ini uraian dari tugas dan wewenang masing-masing divisi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG, yaitu sebagai berikut :

    1. Manager

    2. Fungsi Manajer adalah menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

      Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

      1. Menyusun anggaran operasi (RAO) dan anggaran investasi (AI) dalam satu tahun.

      2. Menerapkan kebijakan pelaksanan penyambungan baru (PB) dan penambahan daya (PD) sesuai TMP.

      3. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik.

      4. Mengelola pembacaan meter melalui AMR.

      5. Mengelola kegiatan tata usaha unit meliputi kepegewaian, kesekretariatan, keuangan dan pembukuan.

      6. Membuat perencanaan kebutuhan material secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan) termasuk penyusunan strategi pengadaan material.

      7. Merencanakan, mengendalikan dan pengawasan kegiatan penertiban penggunaan tenaga listrik (P2TL) di pelanggan.

      8. Menyusun strategi komunikasi dengan pelanggan sehingga diperoleh citra positip perusahaan.

      9. Mengelola keluhan pelanggan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan bidang / unit terkait untuk menindaklanjutinya demi kepuasan pelanggan.

      10. Mengoptimalkan sumber daya manusia untuk memenuhi melayani pelanggan.

      11. Mengimplementasikan kebijakan management Distribusi Jakarta Raya.

    3. Asman KSA

    4. Assistant Manager Keuangan, SDM dan Administrasi bertanggungjawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit.

      Adapun tugas dan wewenang sebagai berikut :

      1. Melakukan koordinasi, mensupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya cash flow (laba / rugi dan neraca).

      2. Memverifikasi dan memvalidasi terhadap kelengkapan bukti-bukti pembayaran, tentang kesesuaian persyaratan berkas tagihan serta kelayakannya.

      3. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas penerimaan dan pengeluaran dana imprest, berdasarkan bukti-bukti yang sah.

      4. Memvalidasi buku kas / bank harian.

      5. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi Credit Nota (CN) / Debet Nota (DN) rekening bank receipt dan imprest

      6. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi arus keluar masuk pada rekening bank receipt dan imprest.

      7. Melaksanakan rekonsiliasi dengan bank.

      8. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi ketepatan dan kecepatan penerimaan pendapatan.

      9. Memonitor Daftar Pelunasan Harian (DPH) dan Saldo Piutang.

      10. Mengendalikan piutang pelanggan.

      11. Mengkoordinir penerimaan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

      12. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi atas tersusunnya laporan keuangan.

      13. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM.

      14. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja.

      15. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

    5. Senior Account Executive

    6. Tugas dan Wewenang Senior Account Executive adalah sebagai berikut :

      1. Memelihara suasana kerja yang baik.

      2. Memonitor aktifitas pembayaran, untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai rencana.

      3. Melaporkan data serta kegiatan perusahaan.

      4. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

      5. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan (sesuai SOP).

    7. Assistant Analyst AE

    8. Assistant Analyst Account Executive memiliki tugas dan wewenang membantu Senior Account Executive dalam menjalankan tugas baik yang di dalam perusahaan maupun tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

    9. Analyst KSA

    10. Analyst Keuangan, SDM dan Administrasi memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

      1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan.

      2. Pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

      3. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data SIMKEU.

      4. Melakukan rekonsiliasi / konfirmasi pendapatan operasi, saldo bank, saldo hutang, piutang, persekot pegawai / dinas, PUMP-KPR / BPRP dan fungsi terkait.

      5. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan, untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi.

      6. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan, pajak, hutang usaha, hutang biaya dan lain-lain.

    11. Junior Officer SDM

    12. Junior officer sumber daya manusia memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

      1. Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor pada fungsi terkait.

      2. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan biaya perawatan kesehatan.

      3. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau pelaksanaan kegiatan hukum.

    13. Junior Analyst Keuangan

    14. Junior Analyst Keuangan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

      1. Melaksanakan administrasi keuangan.

      2. Melaksanakan pencatatan dan akuntansi.

      3. Melaksanakan administrasi SDM.

      4. Melaksanakan tugas kesekretriatan dan umum.

      5. Melaksanakan laporan keuangan.

      6. Melaksanakan admnistrasi fasilitas dan sarana.

      7. Melakukan pengawasan hasil penjualan rekening.

      8. Laporan rekonsiliasi bank.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Analisis Batasan Sistem

    Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem monitoring tunggakan pelanggan dengan daya besar seperti perusahaan, industri, pemerintahan dll yaitu di atas 200 KVA atau 200.000 VA yang sistemnya masih menggunakan semi komputer seperti aplikasi MS. Excel dan untuk melihat hasil pencapaian pendapatan perusahaan tiap bulannya yang masih secara manual.

    Metode Analisis Sistem

    Analisis SWOT

    Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG adalah sebagai berikut :


    Tabel 3.1 SWOT

    Analisis PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

    Tabel 3.2 Analisis PIECES

    Prosedur Sistem Berjalan

    Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

    1. Analyst KSA melakukan pengecekan data pelanggan yang menunggak.

    2. Dari seluruh data tunggakan yang ada kemudian difilter secara manual sesuai area masing-masing agar memudahkan dalam melakukan pemutusan untuk diberikan ke petugas lapangan sesuai area masing-masing.

    3. Bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan pelanggan.

    4. Setelah membuat laporan tunggakan pelanggan bagian Analyst KSA membuat surat pemberitahuan pemutusan dikirim via email, telepon dan fax bagi pelanggan yang menunggak lalu memberikan laporan pemutusan listrik pelanggan ke Manager.

    5. Jika sudah di ACC manager bagian Analyst KSA memberikan surat perintah pemutusan sementara untuk pelanggan yang menunggak satu bulan dan surat pemutusan rampung untuk pelanggan yang menunggak tiga bulan berturut-turut ke bagian petugas lapangan.

    6. Setelah Petugas lapangan selesai melaksanakan tugasnya lalu Analyst KSA membuat surat berita acara pemutusan untuk dilaporkan ke Manager.

    Use Case Diagram yang Berjalan

    Use case diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan, yaitu :


    Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

    1. Nama use case  : Melakukan pengecekan tunggakan

    2. Aktor  : Analyst KSA

      Keterangan  : Bagian analyst KSA melakukan pengecekan tunggakan bulan berjalan, dari seluruh tunggakan yang ada kemudian dibagi ke 9 (sembilan) area wilayah kerja PLN Prima.

    3. Nama use case  : Membuat laporan tunggakan

    4. Aktor  : Analyst KSA

      Keterangan  : Setelah melakukan pengecekan kemudian bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan yang akan dilaporkan ke Manager.

    5. Nama use case  : Laporan pemutusan

    6. Aktor  : Analyst KSA dan Manager

      Keterangan  : Setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui Pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan yang akan diberikan ke Manager untuk di ACC.

    7. Nama use case  : ACC laporan pemutusan

    8. Aktor  : Manager

      Keterangan  : Manager menerima laporan pemutusan dari bagian Analyst KSA, setelah dicek kemudian di ACC oleh Manager kecuali pelanggan yang menjadi beban APBD / APBN yang berdasarkan pertimbangan General Manager.

    9. Nama use case  : Surat perintah pemutusan

    10. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

      Keterangan  : Berdasarkan keputusan Manager dari laporan Pemutusan tersebut lalu dibuatkan surat perintah pemutusan oleh Analyst KSA yang akan diberikan kepada petugas lapangan sesuai area wilayah kerjanya masing-masing.

    11. Nama use case  : Berita acara pemutusan

    12. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

      Keterangan  : Setelah petugas lapangan melaksanakan tugas yaitu sudah selesai melakukan pemutusan aliran listrik / bongkar sesuai dengan surat perintah, maka dibuatlah surat berita acara pemutusan / bongkar oleh Analyst KSA kemudian diserahkan ke Manager sebagai laporan berita acara pemutusan / bongkar.

    13. Nama use case  : ACC berita acara pemutusan

    14. Aktor  : Manager

      Keterangan  : Manager menerima laporan berita acara pemutusan dari bagian Analyst KSA dan menandatangani berita acara tersebut untuk dibuatkan laporan ke PLN Pusat.

    Activity Diagram yang Berjalan

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktifitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :


    Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram laporan tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2. 13 action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Analisis Masalah

    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem informasi monitoring tunggakan pelanggan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses output monitoring tunggakan pelanggan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk memfilter ke area masing-masing dan penyimpanan data tersebut, di mana pada saat ini masih dipilih-pilih secara manual satu per satu dan untuk grafik tunggakan pelanggannya pun digambarkan dalam bentuk tabel atau grafik yang seharusnya di update setiap bulannya tetapi masih sering terlupakan karena masih manual yaitu menggambarkannya di papan tulis yang posisinya terlihat oleh setiap staff / petugas terkait padahal dengan selalu update jumlah tunggakan pelanggan akan menimbulkan keinginan dari petugas terkait untuk menurunkan angka tunggakan setiap bulan agar tidak mengalami kenaikan angka tunggakan dari bulan sebelumnya, ketidakakuratan dalam memonitoring tunggakan menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien.

    Analisis Kontrol

    Pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG yang berjalan saat ini sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian internal agar data yang dijadikan sebagai bahan untuk proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan karena sistem pengontrolan yang digunakan masih manual, pengontrolan dilakukan dengan cara melihat semua data pelanggan yang menunggak lalu dipisahkan ke masing-masing area satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

    Dengan penggunaan sistem yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga mengakibatkan perulangan saat proses penginputan data pelanggan. Sehingga dalam pengontrolan ini masih sederhana yaitu dilakukan hanya dengan mengecek data pelanggan yang belum bayar sampai yang menunggak pembayaran menggunakan aplikasi pengolah data Ms. Excel.

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG adalah sebagai berikut :

    1. Processor  : Core i3-370M

    2. Monitor  : 14.0 HD LCD

    3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

    4. Hardisk  : 500 GB HDD

    5. Printer  : Laserjet

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem pengolahan laporan tunggakan pelanggan adalah sebagai berikut :

    1. Google Chrome

    2. Microsoft Word

    3. Microsoft Excel

    Hak Akses (Brainware)

    1. Petugas terkait

    2. Manager

    Analisis Kebutuhan Sistem

    Pada sistem monitoring tunggakan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pembuatan laporan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Program sistem informasi terasa penting dalam menunjang kalancaran operasional perusahaan, sehingga faktor keterlambatan pembayaran dapat dipantau dan dapat diminimalkan angka tunggakan untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Membuat suatu rancangan aplikasi sistem monitoring tunggakan pelanggan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman ASP dan menggunakan SQL Server sebagai database yang dapat menyimpan data pelanggan, dimana setiap bulannya petugas terkait mendapatkan informasi yang lengkap tentang jumlah data tunggakan yang ada yang akan ditagihkan kepada pelanggan, dimana data pelanggan tersebut sudah bisa difilter ke areanya masing-masing sesuai wilayah kerja PLN prima.

    2. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh petugas terkait dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

    Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

    1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

    2. Dapat mempermudah bagian Analyst KSA untuk memonitoring pelanggan yang menunggak tanpa adanya pengulangan karena salah penempatan area.

    3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan data dalam memonitoring tunggakan pelanggan.

    Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL server untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data pelanggan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring tunggakan yang terkomputerisasi. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi inessensial (I) dan harus dieliminasi yaitu sebagai berikut :

    Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M = Mandatory  : Penting

    D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

    I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option LMH.

    Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap 3

    Keterangan :

    T (Technical)

    L (Low)

    O (Operational)

    M (Middle)

    E (Economic)

    H (High)

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisis sistem yang berjalan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

    Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Analyst KSA

      1. Melakukan Log-in.

      2. Menampilkan home.

      3. Melakukan monitoring.

      4. Menampilkan laporan tunggakan pelanggan.

      5. Menampilkan surat pemutusan/bongkar listrik.

      6. Menampilkan berita acara pemutusan.

      7. Print.

      8. Log-out.

    2. Manager

      1. Melakukan Log-in.

      2. Menampilkan home.

      3. Menampilkan monitoring tunggakan.

      4. Print.

      5. Log-out.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


    Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


    Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

    1. Nama use case  : Pelanggan

    2. Aktor : Analyst KSA

      Keterangan : Analyst KSA melakukan login lalu memilih menu pelanggan untuk melihat data pelanggan dan dapat melakukan input, edit, delete data pelanggan dan dapat menambahkan data pelanggan baru.

    3. Nama use case  : Laporan

    4. Aktor : Analyst KSA dan Manager

      Keterangan : Analyst KSA memonitoring tunggakan pelanggan, setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan dan Manager bisa login untuk melihat laporan.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    1. Activity diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA


    2. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

      Bedasarkan gambar 4.2. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

      2. 26 (dua puluh enam) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home yang berisi pelanggan, laporan dan logout.

      3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.


    3. Activity diagram sistem yang diusulkan manager



    4. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager


      Bedasarkan gambar 4.3. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

      2. 8 (delapan) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home kemudian manager memilih menu laporan yang berisi monitoring tunggakan.

      3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.

    Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    1. Squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

    2. Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

      Bedasarkan gambar 4.4. squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA terdapat :

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin Analyst KSA.

      2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

      3. 12 (dua belas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, input data pelanggan yang menunggak, menampilkan data pelanggan, memonitoring pelanggan, menampilkan laporan per area, membuat surat pemutusan / bongkar, membuat BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

    3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager







    4. Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

      Bedasarkan gambar 4.5. squence diagram sistem yang diusulkan pihak manager terdapat :

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak manager.

      2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

      3. 11 (sebelas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, menampilkan laporan monitoring tunggakan pelanggan, menampilkan info surat pemutusan / bongkar, menampilkan BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

    State Machine Diagram Sitem Yang Diusulkan

    State diagram digunakan untuk mendeskripsikan prilaku sitsem. State diagram mendeskripsikan semua kondisi yang mungkin muncul sebagai sebuah object begitu pula event. State machine diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat di bawah ini :

    1. State machine diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

    2. Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin
    3. State machine diagram sistem yang diusulkan manager


    4. Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

    Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Gambar 4.8. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

    Bedasarkan gambar 4.8. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya table_login, table_pelanggan, table_tagihan, table_kogol.

    2. 4 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama Field  : tbl_login

    2. Media  : harddisk

      Isi : id_user+nama+username+password+alamat+email+telp

      Primary Key : id_user

      Panjang Record : 223

      Tabel 4.2. Tabel Login
    3. Nama Field  : table_pelanggan

    4. Media : harddisk

      Isi : id_pel+nama+alamat+area+tarif+daya+kogol+gardu

      Primary Key : id_pel

      Panjang Record : 172

      Tabel 4.3. Tabel Pelanggan
    5. Nama Field  : table_kogol

    6. Media : hardisk

      Isi : kogol+nama

      Primary Key : kogol

      Panjang Record : 21

      Tabel 4.4. Tabel Kogol
    7. Nama Field  : table_tagihan

    8. Media : harddisk

      Isi : id_pel+nama+tagihan+status+terlambat+tgl+kogol +bulan

      Primary Key : id_pel

      Panjang Record : 65

      Tabel 4.5. Tabel Tagihan

    Rancangan Prototype

    Tampilan Prototype Login

    Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

    Tampilan Prototype Home

    Gambar 4.10. Tampilan Prototype Home

    Tampilan Prototype Pelanggan Baru

    Gambar 4.11. Gambar Tampilan Pelanggan Baru

    Tampilan Prototype Pelanggan

    Gambar 4.12. Gambar Tampilan Prototype Pelanggan

    Tampilan Prototype Input Tagihan

    Gambar 4.13. Gambar Tampilan Prototype Input Tagihan


    Tampilan Prototype Monitoring

    Gambar 4.14. Tampilan Prototype Monitoring

    Tampilan Prototype Laporan Tampil Info

    Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan Tampil Info



    Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP

    Gambar 4.16. Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP



    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Tampilan Login

    Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah tampilan user jika ingin memasuki sistem user harus memasukan username dan password.

    Tampilan Menu Home

    Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

    Keterangan:

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA dan pihak manager. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki aplikasi monitoring tunggakan pelanggan.

    Tampilan Pelanggan Baru

    Gambar 4.19. Tampilan Pelanggan Baru

    Keterangan :

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah input pelanggan baru yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data pelanggan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar pelanggan.

    Tampilan Menu Pelanggan

    Gambar 4.20. Tampilan Menu Pelanggan

    Keterangan:

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data pelanggan yang sudah input oleh admin Analyst KSA.

    Tampilan Input Tagihan

    Gambar 4.21. Tampilan Input Tagihan

    Keterangan:

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah form input tagihan pelanggan yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu list tagihan pelanggan.

    Tampilan Monitoring Tunggakan

    Gambar 4.22. Tampilan Monitoring Tunggakan

    Keterangan :

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah laporan per kogol (kode golongan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan. Tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam daftar tunggakan.


    Tampilan Menu Laporan BAP

    `

    Gambar 4.23. Tampilan Menu Laporan BAP

    Keterangan :

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah BAP (Berita Acara Pemutusan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil BAP. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form Berita acara sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

    Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

    Gambar 4.24. Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

    Keterangan :

    Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah info pemutusan/bongkar yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil info. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form info tunggakan sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hadware)

    Perangkat keras (hadware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

    1. Processor  : Core i3

    2. Monitor  : 14” LCD monitor

    3. RAM  : 2 GB

    4. Harddisk  : 500 GB

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

    1. Windows 7

    2. Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition

    3. IIS 7.0

    4. Adobe Dreamweaver CS3

    5. Google Chrome (Browser)

    Hak Akses

    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

    1. Admin : Analyst KSA

    2. Pihak Management : Manager

    Blackbox Testing

    Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

    Tabel 4.6. Blackbox Testing

    Time Schedule

    1. Pembuatan Proposal

    2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

    3. Pengumpulan Data

    4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama tiga minggu/dua puluh satu hari.

    5. Analisis Sistem

    6. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama dua minggu/empat belas hari.

    7. Perancangan Sistem

    8. Pada tahap ini perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama empat minggu/dua puluh delapan hari.

    9. Pembuatan Program

    10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung delapan minggu/lima puluh enam hari.

    11. Testing Program

    12. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama empat minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

    13. Evaluasi Program

    14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung tiga minggu beriringan dengan testing program.

    15. Perbaikan Program

    16. Setelah melakukan evaluasi program masih terdapat bug (kesalahan) pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid selama dua minggu/empat belas hari.

    17. Pelatihan User

    18. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

    19. Implementasi Program

    20. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.

    21. Dokumentasi

    22. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

    Table 4.7 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

    Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

    Tabel 4.8 Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan mengenai sistem monitoring tunggakan pelanggan PT PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Pada sistem yang berjalan, realisasi monitoring tunggakan pelanggan masih menggunakan aplikasi spread sheet sederhana, sehingga belum mampu menyediakan informasi untuk mengetahui jumlah tunggakan ke beberapa area wilayah kerja.

    2. Dalam menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yaitu masih terdapat kendalan dan kekurangan diantaranya dalam mengolah data pelanggan petugas bagian terkait harus memfilter data pelanggan yang belum bayar ke area wilayah kerja PLN Prima secara manual, untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan di papan tulis dalam bentuk table atau bagan dll.

    3. Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring tunggakan pelanggan melalui tahapan pengumpulan kebutuhan dengan elisitasi, merancang prosedur sistem yang baru dengan UML, membangun database dengan SQL server, melakukan koding dengan bahasa pemrograman ASP dan IIS sebagai web servernya. Dengan adanya sistem tersebut mampu membantu PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima PADA SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG dalam memantau tunggakan pelanggan yang ada lebih cepat dan akurat, serta dapat membantu untuk mengetahui laporan-laporan mengenai jumlah tunggakan pelanggan di dalam web tersebut.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

    1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

    2. Sistem informasi yang dirancang masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online” : Jurnal Lentera ICT.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani & Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan aplikasi sistem informasi penjualan tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web” : Stmik Amikom Yogyakarta.
    3. Arifin Ahmad, Fenina Adline Twince Tobing & Apriliani.2015. “Aplikasi Akumulasi Biaya Pabrikasi Dengan Metode Proses Studi Kasus PT.Vitra Graha Interia” : Jurnal Sisfotek Global.
    4. 4,0 4,1 Taufiq Rohmat. 2013. “Sistem infomasi manajemen”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    5. 5,0 5,1 Kinanti Nela Anesia. 2017. “Implementasi Sms Gateway Dalam Pengolahan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Bahasa Pemograman Php Dan Database Mysql”. Padang : Universitas Putra Indoenesia YPTK.
    6. 6,0 6,1 6,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    7. Hartono Bambang. 2013. “Sistem informasi manajemen berbasis komputer”. Jakarta : Rineka Cipta
    8. 8,0 8,1 Daud Rochmawati & Valeria Mimosa Windana. 2014. “ Pengembangan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas berbasis komputer pada perusahaan kecil studi kasus pada pt. trust technology”. Palembang : Universitas Sriwijaya.
    9. 9,0 9,1 Sutopo Priyo, Dedi Cahyadi, Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web” : Jurnal Informatika Mulawarman.
    10. Richy Randy Wuaya Jermias. 2016. “ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH PADA PT. BANK SINARMAS Tbk. MANADO” : Jurnal Emba.
    11. Rusdiana A & Moch Irfan. 2014 “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : CV.PUSTAKA SETIA.
    12. Kadir Abdul & Triwahyuni Terra Ch. 2013 “Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi”. Yogyakarta : Andi.
    13. Krismiaji. 2015. “Sistem informasi akuntansi”. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
    14. 14,0 14,1 14,2 Kadir Abdul. 2013. “Pengenalan sistem informasi edisi revisi”. Yogyakarta : Andi.
    15. 15,0 15,1 15,2 Divayana DGH, P Wayan Arta Suyasa & Nyoman Gugihartini. 2016. “Pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah kurikulum dan pembelajaran di jurusan teknik informatika Universitas Pendidikan Ganesha” : Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI).
    16. Mentri pendidikan dan kebudayaan. Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas).
    17. 17,0 17,1 17,2 Puspitasari diah. 2016 “ Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web”. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.
    18. Retnoningsih Endang. 2015. “Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan Pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal” : Jurnal IJSE Tahun 2015.
    19. Amrullah Agit, Rifda Faticha Alfa, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi S & Eri Susanto Sasmita. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasipenilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultasadab Dan Ilmu Budaya Universitasislam Negri Sunan Kalijaga yogyakarta”. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2016.
    20. Siregar SRS & Penti Sundari. 2016. “Rancangan Sistem Infromasi Pengolahan data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Sepata Timur)” : STMIK Bina Sarana Global.
    21. Soelistio Adi Tri, Tody Ariefianto Wibowo, ST.,MT. & Agus Ganda Permana, ST.,MT. 2015. “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) UntukPengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web” : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015.
    22. 22,0 22,1 22,2 Hasanah Uswatun. 2013. “Sistem Informasi Penjualan On_Line Pada Toko Kreatif Suncom Pacitan” : Indonesian Jurnal on Network Security.
    23. 23,0 23,1 Darmawan Deni. 2013. “Sistem informasi manajemen”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    24. Mustaqbal M Sidi, Roeri Fajri Firdaus & Hendra Rahmadi. 2015. “PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)” : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1. Surat Pengantar SKRIPSI

    A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja

    A.3. Form Penggantian Judul

    A.4. Kartu Bimbingan

    A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

    A.6. Form Validasi SKRIPSI

    A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

    A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang

    A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

    A.10. Daftar Nilai

    A.11. Formulir Seminar Proposal

    A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder

    A.13. Sertifikat TOEFL

    A.14. Sertifikat Prospek

    A.15. Sertifikat IT Internasional

    A.16. Sertifikat IT Nasional

    A.17. Curriculum Vitae (CV)


    LAMPIRAN B

    B.1. Form Observasi

    B.2. Form Wawancara

    B.3. Surat Keterangan Implementasi


    LAMPIRAN C

    C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013

    C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal


     

Contributors

Ekoarjun