Si1222473834

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG

KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI

KCP TANGERANG CIKUPA

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473834
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG

KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI

KCP TANGERANG CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473834
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, April 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG

KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI

KCP TANGERANG CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473834
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Arkan Nur Robby, ST,. MM
   
(Dedi Iskandar, S.Kom., MTI)
NID : 14005
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG

KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI

KCP TANGERANG CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473834
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, April 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG

KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI

KCP TANGERANG CIKUPA


Disusun Oleh :

NIM
: 1222473834
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, April 2018

 
 
 
NIM : 1222473834

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang usaha maka dibutuhkan yang namanya efisiensi dan efektivitas. maka masyarakat dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan tersebut dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi bisa terus berkembang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi identik dengan diterapkannya sistem komputerisasi diberbagai bidang. Saat ini hampir semua jenis usaha sudah menerapkan sistem komputerisasi. Hal ini dilakukan guna mendukung sistem kerja yang efektif dan efisien. Salah satu contohnya adalah penilaian nasabah terhadap pelayanan perbankan.

Dengan menerapkannya sistem berbasis aplikasi pada sistem penilaian pelayanan, maka dapat mempermudah nasabah dalam proses input, berarti perusahaan tersebut terus melangkah untuk memajukan fasilitas pelayanan. Mengapa demikian, dikarenakan keterbatasan ruanglah yang memaksa seseorang untuk melakukan suatu hal yang cepat (praktis). Aplikasi ini nantinya bisa dikembangkan untuk menerima pendapat dan juga masukan dari nasabah terhadap pelayanan yang ada pada perusahaan baik online maupun offline, yang memungkinkan perusahaan mendapatkan informasi akurat untuk melakukkan evaluasi terhadap pelayanan dan nilai tambah dengan adanya fasilitas aplikasi praktis.

Implementasi perancangan aplikasi pada Bank Mandiri akan sangat bermanfaat bagi pemegang kendali perusahaan dan memberikan suatu kemudahan dalam melakukan evaluasi terhadap pelayanan dan kualitas para karyawan yang berperan melayani nasabah. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mendisain aplikasi khusus yang mampu memanagemen proses penilaian pelayanan, yang bertujuan meningkatkan efesiensi, akurat, dan efektifitas sebuah sistem pada perusahaan.

Sehubungan dengan penjelasan pada latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “ APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI KCP TANGERANG CIKUPA “ di harapkan agar membantu mutu dan kinerja perusahaaan meningkat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah sistem penilaian komplemen pelayanan yang berjalan pada Bank Mandiri ?

  2. Apakah sistem penilaian komplemen pelayanan pada Bank Mandiri sudah efektif dan efisien ?

  3. Apakah sistem penilaian komplemen pada Bank Mandiri sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Kegunaan dari penulisan ini adalah agar hasil yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan oleh suatu lembaga. Dan agar kedepannya dapat dijadkan acuan dalam mengembangkan kualitas pelayanan pada perusahaan tersebut. Penulisan haruslah di laksanankan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas yang telah di tetapkan sebelum pelaksanaannya. Tujuan-tujuan yang sudah ditentukan diharapkan bisa menjadi pedoman bagi para pembaca.

Di harapkan bisa memotivasi bagi para pembaca, maupun yang ingin mengembangkan perusahaannya dalam implementasi aplikasi compliment card pelayanan. Tujuan dari penelitian ini antara lain :

  1. Untuk mengetahui sistem penilaian komplemen pelayanan pada Bank Mandiri yang berjalan saat ini.

  2. Untuk menciptakan sistem penilaian komplemen pelayanan pada Bank Mandiri yang efektif dan efisien.

  3. Untuk menciptakan sistem penilaian komplemen pelayanan pada Bank Mandiri yang cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diingkan dalam penulisan ini adalah:

  1. Terciptanya sistem komplemen pelayanan pada Bank Mandiri yang terkomputerisasi.

  2. Terciptanya sistem komplemen pelayanan pada Bank Mandiri yang efektif dan efisien.

  3. Terciptanya sistem komplemen pelayanan pada Bnak Mandiri yang cepat dan akurat.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penulisan ini di batasi pada Perancangan Aplikasi komplemen pelayanan karyawan berbasis PHP pada Bank Mandiri yang memuat tentang proses pendataan komplemen dari nasabah untuk pelayanan karyawan Bank Mandiri dan pimpinan mengevaluasi karyawan terhadap kualitas pelayanan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Adalah metode yang di gunakan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penulisan dengan cara mendatangi objek penulisan secara langsung.

  2. Metode Wawancara (interview Research)
    Mengadakan wawancara langsung kepada karyawan dan pimpinan disana tentang bagaimana prosedur komplemen nasabah terhadap pelayanan karyawan yang terjadi saat ini pada Bank Mandiri.

  3. Studi Kepustakaan (Library Research).
    Dengan cara mempelajari literatur buku dan bahan - bahan yang berkaitan dengan materi dalam pembahasan laporan dan menulis data - data yang di butuhkan dalam penulisan laporan.

Metode Analisa

Analisis data merupakan tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data, identifikasi masalah, dan analisis kebutuhan sistem hingga aktifitas pendefinisian sitem. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dari implementasi yang dibuat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Penulisan menggunakan metode perancangan berorintasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi,merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Metode Pengujian

White box testing adalah pengujian yang didasari pada pengecekan terhadap detail perancangan menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara akurat.

Sistematika Penulisan

Guna untuk memahami lebih jelas Laporan Skripsi ini, dilakuan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitin, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III PEMBAHASAN

Berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta analisa sistem yang berjalan yang dapat digunakan dan diusulkan, seperti UML yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dalam menulis dan saran – saran yang di berikan sebgai tindak lanjut di pergunakan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata 2012:2)-- Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta. (2012:16)

Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2012:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2012:1)

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2012 : 2).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistema kuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2013 : 247) :

  1. Akurasi (Accuracy)
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
    a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  2. Tepat Waktu (Timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevansi (Relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2013 : 247)

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2013:29)., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2012:13).

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2013:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.


Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2013:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2013:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:
a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).

Menurut Daryanto (2012:3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2013:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Henderi (2012:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2012:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activitydiagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. .Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan UML.

Menurut Nugroho (2012:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2012:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
    a. Structural Things
    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    b. Behavioral Things
    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu. c. Grouping Things
    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem. d. Annotational Things
    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    a. Ketergantungan (Dependention).
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    b. Asosiasi (Association)
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. c. Generalisasi (Generalization)
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi. d. Realisasi (Realization)
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2012:6) yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Definisi Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program computer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Michael Levy (2012). Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
b. Aplikasi paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

Definisi Penilaian Kinerja

Menurut pendapat Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2013, 382) penilaian kinerja (performance appraisal ) adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan.

Menurut Dessler dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (2012, 2), mengatakan bahwa menilai kinerja adalah kegiatan memperbandingkan kinerja actual bawahan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai prosedur yang meliputi :
a. Penetapan standart kerja.
b. Penilaian kinerja actual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi.
Beberapa alasan untuk menilai kinerja, antara lain :
a. Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji karyawan.
b. Penilaian member suatu peluang bagi manajer dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja karyawan.


Definisi Basis Data

Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:43) menjelaskan bahwa “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan“. Basis data juga dapat diartikan sebagai media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Database Management Sistem (DBMS)

Database management sistem atau disingkat DBMS adalah perangkat luna (Software) yang berfungsi untuk mengelola databse, mulai dari membuat database itu sendiri, sampai dengan proses – proses yang berlaku dalam databse tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien, salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RSBMS ini, misalnya MySQL, Roracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access dan lain – lain.

Ada tiga kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola data dan mengorganisasikan data dalam RDBMS yaitu :

  1. Data Definition Language
    Merupakan perintah – oerintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefisinikan struktur dari databse, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpnan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lainsebagainya.

  2. Data Manipulation Language (DML) Perintah – perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database, Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
    a. Penambahan data
    b. Penyisipan data
    c. Penghapunsan data
    d. Perubahan data

  3. DML merupakan bahasa yang memudahkan pengguna dalam mengakses database, Ada dua jenis DML :
    a. Prosedural
    Mengharuskan pengguna untuk spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendpatkanya. Contoh paket bahasanya adalah sBase III, FoxBase, FoxPro.
    b. Non Prosedural
    Pengguna hanya menentukan data apa yang dibutuhkan tanpa harus tahu bagaimana cara mendapatkan. Contoh paket bahasanya diberi nama Structurak Query Language (SQL).
    c. Data Control Language
    Bagian ini berkenaan dengan cara mendendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain – lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.

MySQL

Definisi MySQL

Menurut Sibero (2013:97), “MySQL atau dibaca My Sekuel adalah RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi system yang menjalankan fungsi pengelola data”.

Kelebihan MySQL

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.

  2. MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.

  3. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.

  4. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

  5. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

  6. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Struktured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini di lakukan oleh (Haris Duvall JS dan Ahmad Rusdiansyah:2013) Mahasiswa Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya membahas tentang “Perancangan Prototipe Aplikasi Penilaian Kinerja Perusahaan Berbasis Indonesia Quality Award (IQA) DI PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI”. Penulis membuat sistem ini dengan dasar untuk memenangkan persaingan pasar dan agar terus tumbuh berkembang maka PT PJB berbenah diri dalam pencapaian keefektifan dan keetisiensian kinerjanya; dan sesuai kebijakan PT PLN (Persero) maka meminta anak perusahaan tersebut menerapkan sistem manajemen kinerja perusahaan berdasarkan program Business Excelence. Salah satu alat yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan tersebut adalah penggunaan Balance Score Card (BSC). Selanjutnya kinerja perusahaan akan dibandingkan antar anak perusahaan dalam program tahunan penilaian kinerja tersebut.

  2. Penelitian ini di lakukan oleh (Agus Purwanto dan Bambang Sudaryatno:2012) Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta yang membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Dan Kepribadian Siswa Pada SDN Gilis Rembang” Dengan memanfaatkan fasilitas teknologi tersebut, penulis mencoba untuk menampilkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam proses pengelolaan data. Hal ini untuk mempermudah pendataan dengan menggunakan aplikasi yang akan dibuat, sehingga dapat menghemat tempat dan waktu karena data diolah dengan menggunakan komputer, serta dapat meningkatkan kecepatan maupun ketepatan dalam proses pengolahan data.

  3. Penelitian yang dilakukan Oleh (Dwiana Okviandini, Oky Dwi Nurhayati, Ike Pertiwi Windasari:2014) Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ini membahas mengenai “SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK CODEIGNITER DAN SMS GATEWAY”. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem yang dibangun berdasarkan metode CRM ini bertujuan memudahkan pegawai Balai IPTEKnet dan pelanggannya dalam memanajemen keluhan dan mendapatkan informasi di Balai IPTEKnet Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

  4. Penelitian ini dilakukkan oleh (Siva Febrianingsih:2015) Mahasiswa FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET mengenai “ANALISI PENANGANAN KOMPLAIN BUYER TERHADAP PRODUKCACAT PADA PERUSAHAAN PT JATI AGUNG ARSITAMA DISUKOHARJO (STUDI KASUS BUYER AFRIKA SELATAN)”. Tujuan diadakan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana sistem komplain pelanggan yang diterapkan pada perusahaan PT JATI AGUNG ARSITAMA serta mengetahui jenis komplain yang dilayangkan oleh buyer..

  5. Penelitian ini dilakukkan oleh (Muhammad Ganda Diputera:2014) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya mengenai “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Impor Menggunakan Metode 360-Derajat” (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Juanda Surabaya) Dengan sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat dan mendukung dalam penentuan penilaian dengan cara memberikan kemudahaan memproses dengan komputer pada sistem ini, informasi kinerja pegawai diperoleh dari penilaian kinerja pegawai yang dilakukan pada pegawai baik secara vertikal maupun horizontal yang didukung dengan data pegawai, jabatan, bobot kriteria, bobot subkriteria dan bobot jenis_penilaian menghasilkan nilai kinerja pegawai dengan menggunakan metode 360-degree.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu. Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959.

Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk dengan nama Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank Pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Sejarah Singkat Bank Mandiri

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN ), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Visi dan Misi

  1. Visi Bank Mandiri Menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.
  2. Misi Bank Mandiri
    1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
    2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional
    3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
    4. Melaksanakan Manajemen terbuka
    5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

Struktur Organisasi

Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, hubungan kerjasama terhadap layanan kepada nasabah sangatlah penting. Dengan adanya pimpinan perusahaan dituntut agar dapat menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis antara karyawan dengan nasabah, sehingga tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik.

Untuk menciptakan hal tersebut diatas setiap perusahaan perlu membuat struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan diharapkan karyawan dapat mengetahui jelas tugas dan tanggung jawabnya secara jelas didalam perusahaan. Demikian pula halnya dengan Bank Mandiri, mengingat pentingnya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab bagi setiap karyawannya, maka dibuatlah struktur organisasi perusahaan.

Struktur yang digunakan oleh Bank Mandiri adalah struktur organisasi garis (lini). Dalam struktur organisasi ini, kekuasaan berjalan secara langsung dari manajemen kepada pelaksana, sampai setiap orang yang tercakup didalamnya. Hal ini berarti tugas perencanaan dan pengendalian serta pengawasan berada disatu tangan dan garis wewenang diberikan atasan kepada bawahan.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Bank Mandiri dapat digambarkan sebagai berikut :


           Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi Bank Mandiri

Tugas dan Kewajiban Tiap Bagian

Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan semua tugas.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

  1. Branch Manager

    Branch Manager ini memiliki tugas – tugas antara lain :
    a. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan di Kantor Cabang.
    b. Memimpin operasional Pemasaran produk-produk Commercial Banking & Consumer Banking.
    c. Menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk Cabangnya dan melakukan sosialisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) kepada bawahan.
    d. Memberikan feedback positif maupun negatif untuk meningkatkan kinerja bawahan.
    e. Memonitor perkembangan kinerja yang dilakukan oleh bawahan.

  2. Branch Officer Manager

    Branch Officer Manager ini memiliki tugas – tugas antara lain :
    a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional dan service cabang.
    b. Mengkoordinir, mengelola dan mensupervisi langsung kegiatan service.
    c. Mengawasi operational dan pengelolaan resiko sehari-hari di cabang sesuai dengan kebijakan dan prosedur.
    d. Melaporkan seluruh aktifitas pekerjaan kepada line manager.

  3. Customer Service Officer

    Customer Service Officer ini memiliki tugas – tugas antara lain :
    a. Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan
    b. Bertanggung jawab dalam hal pengawasan kebenaran,
    c. ketepatan dan kualitas produksi secara terus menerus.
    d. Mengkoordinasi kegiatan dan kinerja pegawai.

  4. Teller Coordinator

    Teller Coordinator ini memiliki tugas – tugas antara lain :
    a. Mengawasi transaksi – transaksi teller.
    b. Mengkoordinir transaksi antar bank.
    c. Menjaga hubungan baik terhadap nasabah dengan melakukkan maintenance melalui follow up yang dilakukkan kepada nasabah.
    d. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara jumlah kas di sistem dengan kas di terminalnya. Bertanggung jawab pada perbaikan fisik komputer.

  5. Customer Service / Administratif

    Customer Service / Administratif ini memiliki tugas – tugas antara lain:
    a. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan rekening tabungan, giro, pembukaan deposito, permohonan nasabah yang lainnya.
    b. Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah..
    c. Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah sehubungan dengan pelayanan.
    d. Merekap data data pegawai dan nasabah.

  6. Teller

    Teller ini mempunyai tugas – tugas antara lain :
    a. Melayani nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan b. Menerima setoran dari nasabah (baik tunai maupun non tunai), kemudian melakukan posting di sistem komputer bank.
    c. Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah yang bertransaksi tunai di counter bank dan melakukan posting di sistem komputer bank.
    d. Menjadi gerbang awal pengamanan bank dalam mencegah peredaran uang dan warkat (cek/bilyet giro) palsu.
    e. Menjalankan fungsi tag on dalam cross selling produk - produk perbankan.
    f. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara jumlah kas di sistem dengan kas di terminalnya. Bertanggung jawab pada perbaikan fisik komputer.

  7. Security

    Security ini mempunyai tugas – tugas antara lain :
    a. Mengawasi seluruh wilayah Bank mulai dari radius lokasi bank sampai dengan pintu masuk dan ruangan dalam bank.
    b. Membuka pintu, menyambut dan memberi salam dengan ramah setiap nasabah yang akan masuk ke dalam bank.
    c. Memeriksa bawaan nasabah jika mencurigakan atau sikap dan tindak-tanduk nasabah mencurigakan.
    d. Menanyakan keperluan nasabah dan memberikan nomor antrian kepada nasabah sesuai dengan keperluan nasabah.
    e. Memberikan petunjuk dan arahan dengan baik jika ada nasabah yang memerlukan pertanyaan dan informasi.

  8. Office Boy

    Office Boy ini mempunyai tugas – tugas antara lain :
    a. Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan lainnya.
    b. Menyediakan minuman untuk karyawan maupun tamu.
    c. Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian.
    d. Melayani permintaan fotokopi/faksimili.
    e. Membereskan piring, gelas dan perlengkapan makan karyawan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk dapat menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Pemberian Form Keluhan / Saran

    Proses pemberian form keluhan / saran yaitu disaat nasabah selesai melakukkan transaksi baik ke Customer Service maupun Teller, nasabah merasa kurang puas dengan pelayan di Customer Service atau di Teller, kemudian nasabah meminta form dan Security memberikan form tersebut. Nasabah mengisi form tersebut secara manual dengan alat tulis yang sudah disediakan. Form yang diisi nasabah di masukkan ke kotak keluhan / saran.

  2. Proses Input

    Proses Input dilakukkan setelah semua transaksi di cabang selesai, Security mengambil semua form yang ada di kotak keluahan / saran., kemudian Security memberikan kepada Customer Service Administratif untuk dibuat laporan kepada Branch Manager.

  3. Proses Approve

    Proses Approve dilakukkan oleh Branch Manager yang merupakan proses pengesahan atau persetujuan terhadap laporan setelah Customer Service Administratif membuat laporan dari form yang telah diisi oleh nasabah. Hasil tersebut merupakan referensi Branch Manager sebagai penilaian kinerja pegawai dan mengevaluasi agar kinerja pegawai lebih baik lagi.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

  1. Usecase Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang sedang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Usecase Diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :
    a. 2 Actor yang terdiri dari Nasabah dan CSA.
    b. 6 Use Case yang terdiri dari Melakukan Transaksi, Memproses Transaksi, Mengisi Form Transaksi, Menaruh Form Keluhan / Saran di Box, Merekap Form Keluhan / Saran, Membuat Laporan dari Form Keluahan / Saran.
    c. 7 Association antara Actor dengan Use Case.

  2. Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang sedang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan terdapat :
    a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    b. 8 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    c. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang sedang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan terdapat :
    a. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Nasabah dan CSA
    b. 8 Message yang terhubung.
    c. 1 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemastis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT terdiri dari Strengths, Weakness, Opportunities, Threats yang dianalisa oleh Bank Mandiri untuk menentukan langkah-langkah strategis, berikut ini penjelasan analisa SWOT :

  1. Strenghts
    a. Produk yang ditawarkan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk memanage pengeluaran dan masukan nasabah agar dapat terjamin dan memiliki prospek yang cukup stabil kedepannya.
    b. Pengorganisasian pada nasabah ini sudah tersusun dengan rapi.
    c. Produk yang relative dan tidak terlalu mahal.
  2. Weakness
    a. Kurangnya promosi pasar.
    b. Kontrol produk ke nasabah masih belum optimal.
    c. Penanganan pemesanan produk belum optimal.
  3. Opportunitie
    a. Menjalin mitra dengan perusahaan lain.
    b. Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar.
  4. Threats
    a. Kualitas produk dan pasar yang makin lama cenderung meningkat dan melambung tinggi, sehingga dapat terjadinya kenaikan pada jumlah produk.
    b. Pasar global dan lokal semakin luas, sehingga pemain baru pada usaha sejenis juga semakin bermunculan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan=

Perangkat Keras (Hardware)


a. Proccesor : Dual Core (CPU)
b. Memory RAM: 2GB
c. Hard Disk : 500GB
d. Monitor LCD : 15 inci
e. Keyboard dan Mouse : Standard

Perangkat Lunak (Software)


a. Sistem Operasi Windows 7
b. Microsoft Office 2007
c. Internet Explore

Hak Akses (Brandware)

Actor yang dapat mengakses sistem komplemen nasabah yaitu:
a. Branch Manager
b. Customer Service Administrator

Analisa Pemecahan Masalah

Analisa Masalah

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Sistem belum maksimal dan masih menggunakan alat tulis dalam proses pengisian form oleh nasabah sehingga proses pengisian cukup memakan waktu.
  2. Sistem komplemen pada Bank Mandiri masih belum maksimal karena form yang sudah ada tidak terdata dengan rapih dan form hilang.

Pemecahan Masalah

Adapun alternative pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Perlu pengembangan sistem agar tersedianya fasilitas yang dibutuhkan (yang masih belum terkomputerisasi) untuk proses pendataan form keluhan / saran menjadi lebih rapih dan terdata.
  2. Perlu pengembangan terhadap proses penyimpanan data agar dibuat menjadi terkomputerisasi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:


Tabel elisitasi 3.6.1


Elisitas Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:


Tabel elisitasi 3.6.2

Keterangan :
M (Mandatory) = Penting
D (Desirable) = Tidak terlalu penting
I (Inessential) = Tidak


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah requirement tersebut.

Tabel 3.6.3 Elisitasi III

Keterangan :

T = Technical(Teknis)
H = High (Tinggi)
O = Operational (Operasional)
M = Middle (Tengah atau Sedang)
E = Economic (Ekonomis)
L = Low (Rendah)



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.


Tabel 3.6.4. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga pendataan yang di lakukan masih banyak kekurang seperti data hilang dan rusak, maupun susah di cari jika tidak di tata rapi. Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem penilaian nasabah terhadap pelayanan karyawan agar tidak lagi adanya data yang hilang maupun rusak. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram dan Class diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah dalam mencari data dan mempermudah dalam melihat dan membuat laporan hasil penilaian nasabah terhadap pelayanan karyawan. Berdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan di dalam pengolahan data dan memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Untuk itu kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas pada pengolahan data menjadi hal yang sangat diharapkan.

Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sistem yang ada. Pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem baru yang didapat dari proses analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan sistem aplikasi karena bila terjadi kesalahan dalam menganalisa dan mengidentifikasi masalah dari sistem yang lama, maka usulan untuk memperbaiki sistem akan menjadi tidak efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.





Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Yang Diusulkan

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

  2. Gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang diusulkan

    Berdasaran gambar 4.1. Use Case Admin yang diusulkan terdapat:
    a. 7 Actor yang melakukan kegiatan dalam sistem.
    b. 4 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Transaksi, Sistem Komplemen , Review Laporan dan Approve Laporan.
    c. 12 Association yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan




  2. Gambar 4.2. Activity Diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Penilaian yang diusulkan terdapat: a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    b. 24 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    c. 1 Decision Node, menggambarkan test condition untuk memastikan bahwa control flow atau object flow mengalir ke lebih dari satu jalur.
    d. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan




  2. Gambar 4.3. Sequence Diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat: a. 4 Life Line yaitu Transaksi, Sistem Aplikasi, Review Laporan dan Approve Laporan.
    b. 7 Actor yang melakukan kegiatan,yaitu Nasabah, Customer Service, Teller, Security, Banking Hall, BOM dan Branch Manager
    c. 15 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Class Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4. Class Diagram Sistem yang diusulkan terdapat:

  1. <p style="line-height: 2">8 Class Diagram, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. </p>

</ol>

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan sistem aplikasi.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama File : user Media : Hard Disk Isi : id_user+nm_user+username+almt_user+ jns_kelamin_user+fhoto_user+password_user+ level_user+stts_user Primary Key : id_user Panjang Record : 235

  2. Tabel 4.1. Tabel User

  3. Nama File : tbl_karyawan Media : Hard Disk Isi : nik+nm_karyawan+telp_karyawan+ almt_karyawan+jns_kelamin_karyawan+ id_jabatan+ id_user Primary Key : nik Panjang Record : 110

  4. Tabel 4.2. Tabel Karyawan

  5. Nama File : tbl_nasabah Media : Hard Disk Isi : no_rek+user_name_nasabah+password_user+ nm_nasabah+email_nasabah+telp_nasabah+ almt_nasabah+jns_kelamin_nasabah+id_user Primary Key : no_rek Panjang Record : 363

  6. Tabel 4.3. Tabel Nasabah


  7. Nama File : tbl_non_nasabah Media : Hard Disk Isi : id_non_nasabah+nm_non_nasabah+ telp_non_nasabah+email_non_nasabah Primary Key : id_non_nasabah Panjang Record : 130

  8. Tabel 4.4. Tabel Non Nasabah

  9. Nama File : tbl_jabatan Media : Hard Disk Isi : id_jabatan+nm_jabatan+id_user Primary Key : id_jabatan Panjang Record : 127

  10. Tabel 4.5. Tabel Jabatan

  11. Nama File : tbl_penilaian Media : Hard Disk Isi : id_penilaian+nm_penilaian+kategori_penilaian+ id_user Primary Key : id_penilaian Panjang Record : 125

  12. Tabel 4.6.Tabel Penilaian



  13. Nama File : tbl_hasil_penilaian Media : Hard Disk Isi : id_hasil_penilaian+id_penilaian+nik+no_rek+ id_non_nasabah+tgl_penilaian+nilai Primary Key : id_ hasil_penilaian Panjang Record : 67

  14. Tabel 4.7. Tabel Hasil Penilaian





  15. Nama File : tbl_komentar Media : Hard Disk Isi : id_komentar+nm_komentar+isi_komentar+ tgl_komentar+email_komentar+tgl_penilaian+ stts_komentar Primary Key : id_ komentar Panjang Record : 213

  16. Tabel 4.8. Tabel Komentar




  17. Nama File : tbl_galeri Media : Hard Disk Isi : id_galeri+file_name_galeri+ket_galeri+id_user Primary Key : id_ galeri Panjang Record : 24

  18. Tabel 4.9. Tabel Galeri




Rancangan Tampilan

Tampilan Home

Gambar 4.5. Halaman Home


Tampilan Visi & Misi

Gambar 4.6. Halaman Visi & Misi

Tampilan Sejarah

Gambar 4.7. Halaman Sejarah

Tampilan Galeri

Gambar 4.8. Halaman Galeri

Tampilan Penilaian

Gambar 4.9. Halaman Penilaian

Tampilan Hasil Penilaian

Gambar 4.10. Halaman Hasil Penilaian

Tampilan Komentar

Gambar 4.11. Halaman Komentar

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Penilaian Nasabah Terhadap Pelayanan Karyawan dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak dan user yang baik pula, agar terlaksananya rancangan sistem ini penulis mengusulkan rancangan sistem sebagai berikut:

Spesifikasi Sistem

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

  1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Processor Pentium IV
    b. Memory 1 GB
    c. Hardisk 160 GB
    d. LCD 14”
    e. PS 2
    f. Optical Mouse

  2. <p style="line-height: 2">Perangkat Lunak (Software)

  3. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut: a. Operating System Windows 7
    b. Browser
    c. XAMPP

  4. Hak Akses (Brainware) Untuk mengoperasikan website ini dapat dilakukan langsung oleh Nasabah dan Branch Manager yang bertindak sebagai User.

Schedule Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Tabel 4.5.1. Tabel Jadwal Implementasi

Rincian Biaya Penelitian

Rincian biaya penelitian mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian :

  1. Honorarium, maksimum 30%.

  2. Bahan dan Peralatan Penelitian.

  3. Perjalanan.

  4. Biaya lain-lain, yang mencakup biaya untuk seminar, laporan, dan lain-lain.

Tabel 4.5.2. Rincian Biaya Penelitian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih belum optimal, karena dalam proses penilaian yang dilakukkan nasabah masih dilakukkan secara manual dan masih menggunakan alat tulis yang secara operasional cukup memakan waktu dalam pelaksanaan transaksi serta untuk penyimpanan form hasil penilaian nasabah pun masih belum tersistem sehingga berkas-berkas penilaian dan pengecekkan laporan hasil penilaian masih dilakukkan secara manual.
  2. Dalam metode sistem penilaian ini masih menggunakan alat tulis dan inputan masih secara manual, pengelolaan informasi yang dihasilkan kurang maksimal dan rawan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, sistem yang ada pada Bank Mandiri KCP TANGERANG CIKUPA saat ini masih belum efektif dan efesien sehingga membutuhkan sebuah sistem yang baru yang lebih tersistem dalam pengelolaan informasi serta terkomputerisasi dalam membuat laporan hasil dari sistem penilaian pada Bank Mandiri KCP TANGERANG CIKUPA.
  3. Proses pengolahan data pada Bank Mandiri KCP TANGERANG CIKUPA masih perlu diadakan sistem komputerisasi yang terintegrasi. Karena sistem penilaian yang ada pada Bank Mandiri KCP TANGERANG CIKUPA saat ini masih belum mampu menciptakan laporan yang cepat dan akurat serta masih belum dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat untuk pengambilan suatu keputusan.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik berdasarkan penilitian dan analisa yang dilakukan penulis mengenai APLIKASI SISTEM COMPLIMENT CARD PELAYANAN UNTUK MENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI KCP TANGERANG CIKUPA, maka terdapat beberapa saran yang dapat dimasukkan untuk meningkatkan kualitas penilaian pelayanan, yaitu sebagai berikut :

  1. Membangun sebuah aplikasi pendukung untuk mengoptimalkan proses penilaian pelayanan pada karyawan.
  2. Meningkatkan mutu dan tanggung jawab terhadap pelayanan dengan mewujudkannya pada etos kerja.
  3. Kedepannya dapat melakukan penilaian pelayanan secara terkomputerisasi, sehingga pelayanan semakin berkualitas.
  4. Terbentuknya hubungan relasi yang baik dengan nasabah untuk meningkatkan pelayanan.
  5. Meningkatkan quality Sumber Daya Manusia (SDM), yang di harapkan mampu menyesuaikan dengan teknologi terbaru.

Demikian saran yang penulis bisa sampaikan agar sekiranya perusahaan bisa mewujudkan beberapa point yang baik, demi kualitas dan kemajuan pelayanan pada perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Ahmad rozi