SI 1512489518

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Judul pranala

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA

SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA

KARYA MITRA NUSANTARA

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1512489518
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA

SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA

KARYA MITRA NUSANTARA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512489518
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
                       
Ketua Program Studi
Fakultas Sain dan Teknologi
                       
Sistem Informasi
           
           
           
           
                       
NIP : 006095
                       
NIP : 010814


Rektor
Universitas Raharja
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000594




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA

SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA

KARYA MITRA NUSANTARA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489518
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.Kom.,M.T.I)
   
(Suwarto, M.Pd)
NID : 14023
   
NID : 15001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA

SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA

KARYA MITRA NUSANTARA

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1512489518
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2019/2020

 

Dewan Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA

SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA

KARYA MITRA NUSANTARA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1512489518
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Capri Eriansyah
NIM. 1512489518

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat membuat pola berfikir manusia berubah, dengan proses yang seperti ini diharapkan generasi yang akan datang diharuskan mempunyai keahlian yang lebih baik dibidang teknologi itu sendiri. Kebutuhan akan adanya kemudahan dari segi pemasaran saya rasa penting sekali bagi perusahaan yang bergerak dibidang supplier distributor guna menunjang dari segi akurasi dan kualitas pemasaran itu sendiri. Namun sistem yang berjalan saat ini masih tergolong kurang efisien dalam melayani kebutuhan customer. Hal ini dikarenakan sistem pemasaran produk hanya bisa diakses secara manual dan belum adanya media informasi seputar produk yang ditawarkan, oleh sebab itu dibuatlah suatu perancangan sistem informasi berbasis web yang mengatur pemasaran produk di PT. Citra Karya Mitra Nusantara serta menjadi bahan dalam membuat laporan sistem penunjang keputusan. Dalam perancangan ini menggunakan metode data mining market basket analysis dan Max-Miner sebagai algoritma. Serta menggunakan metode penerapan sistem Waterfall atau sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle). Dengan demikian penelitian ini mengacu kepada bagaimana cara agar pemasaran produk dapat di akses dengan mudah, cepat, dan akurat dimanapun dan kapanpun calon customer dapat mengakses tanpa terkendala waktu dan tempat serta menjadi wadah Decision Maker dalam pengambilan keputusan.


Kata kunci: Informasi, Pemasaran, Sistem, Teknologi, data mining market basket analysis, algoritma Max-Miner, Waterfall


ABSTRACT

The development of information technology that is increasingly making human mindset change, with a process like this it is hoped that future generations are required to have better expertise in the field of technology itself. The need for ease of marketing I think is very important for companies engaged in supplying distributors to support in terms of accuracy and quality of marketing itself. But the current system is still relatively inefficient in serving customer needs. This is because the product marketing system can only be accessed manually and there is no media information about the products offered, therefore a web-based information system design that regulates product marketing at PT. Citra Karya Mitra Nusantara and become material in making a report on a decision support system. In this design using basketball market analysis and Max-Miner data mining methods as an algorithm. And using the method of applying the Waterfall system or often called the classic life cycle (classic life cycle). Thus this research refers to how to make product marketing can be accessed easily, quickly, and accurately wherever and whenever potential customers can access without constrained time and place and become a container for Decision Maker in decision making.


Keywords: Information, Marketing, Systems, Technology, data mining market basket analysis, Max-Miner algorithm, Waterfall



KATA PENGANTAR


Alhmadulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PT. CITRA KARYA MITRA NUSANTARA ”. Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Raharja.
  3. IbuDesy Apriani S.Kom.,M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Nura D.Arios selaku Direktur Utama PT. Citra Karya Mitra Nusantara, yang telah memberikan tempat untuk melakukan penelitian skripsi didalam perusahannya.
  7. Bapak Mohammad Zaki Mauludi selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  9. Terimakasih khusus untuk ibu dan ayah ku yang selalu mendukung ku untuk bisa menyelesaikan pendidikan sarjana ini, juga keluarga yang mendoakan.
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Capri Eriansyah
NIM. 1512489518

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Struktur Tabel Tbl_User
  8. Tabel 4.3 Struktur Tabel Tbl_Transaksi
  9. Tabel 4.4 Struktur Tabel Tbl_Detail_Transaksi
  10. Tabel 4.5 Struktur Tabel Tbl_Produk
  11. Tabel 4.6 Struktur Tabel Tbl_Produk
  12. Tabel 4.7 Skenario Uji Coba Admin
  13. Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Uji Coba Admin
  14. Tabel 4.9 Jadwal Pengembangan Sistem
  15. Tabel 4.10 Biaya Pengembangan



DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 XAMPP
  2. Gambar 2.2 Set-enumeration Tree Lebih Dari Empat Item
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
  4. Gambar 3.2 Flowmap Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram Kelola Data Produk
  11. Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Data Stok Produk
  12. Gambar 4.5 Activity Diagram POS
  13. Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan
  14. Gambar 4.7 Diagram Activity Registrasi
  15. Gambar 4.8 Diagram Activity Beli Produk
  16. Gambar 4.9 Sequence Diagram Kelola Data Produk
  17. Gambar 4.10 Sequence Diagram Kelola Data Stok Produk
  18. Gambar 4.11 Sequence Diagram Register Konsumen
  19. Gambar 4.12 Sequence Diagram Beli Produk
  20. Gambar 4.13 Class Diagram
  21. Gambar 4.14 First Normal Form
  22. Gambar 4.15 Second Normal Form
  23. Gambar 4.16 Third Normal Form
  24. Gambar 4.17 Flowchart
  25. Gambar 4.18 Struktur Navigasi Aplikasi
  26. Gambar 4.19 Halaman Login Admin
  27. Gambar 4.20 Halaman Data Stok Produk
  28. Gambar 4.21 Halaman Data Produk
  29. Gambar 4.22 Halaman Data Pengguna
  30. Gambar 4.23 Halaman Data Penjualan
  31. Gambar 4.24 Halaman Tambah Penjualan
  32. Gambar 4.25 Halaman Laporan
  33. Gambar 4.26 Halaman Registrasi User
  34. Gambar 4.27 Halaman Login User
  35. Gambar 4.28 Halaman Produk
  36. Gambar 4.29 Halaman Keranjang
  37. Gambar 4.31 Halaman Informasi Kesalahan Pengisian Data Login
  38. Gambar 4.32 Halaman Dashboard
  39. Gambar 4.33 Halaman Produk
  40. Gambar 4.34 Halaman Tambah Data Produk
  41. Gambar 4.35 Halaman Rubah Data Produk
  42. Gambar 4.36 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Produk
  43. Gambar 4.37 Halaman Penjualan
  44. Gambar 4.38 Halaman Tambah Penjualan
  45. Gambar 4.39 Halaman Edit Transaksi
  46. Gambar 4.40 Halaman Laporan
  47. Gambar 4.41 Halaman Registrasi User
  48. Gambar 4.42 Halaman Login User
  49. Gambar 4.43 Halaman Produk
  50. Gambar 4.43 Halaman Keranjang



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi yang terkomputerisasi memudahkan organisasi dalam mengumpulkan dan menyimpan berbagai data dalam suatu basis data dengan skala yang besar. Sebuah perusahaan pemasaran dapat mengumpulkan dan menyimpan data transaksi setiap harinya. Tetapi data yang terkumpul dan tersimpan dalam basis data yang besar itu tidak dimanfaatkan secara maksimal. Padahal data transaksi tersebut dapat diolah lebih lanjut sehinga didapat suatu informasi baru.

Belakangan ini data mining telah diimplementasikan keberbagai bidang, diantaranya dalam bidang bisnis atau perdangangan, dan telekomunikasi. Data Mining diartikan sebagai menambang data atau upaya untuk menggali informasi yang berharga dan berguna pada database yang sangat besar. Hal terpenting dalam teknik data mining adalah aturan untuk menemukan pola frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association Rules (Aturan Asosiasi). Beberapa algoritma yang termasuk dalam Aturan Asosiasi adalah seperti AIS Algorithm, Apriori Algorithm, Max-Miner Algorithm, DHP Algorithm, dan Partition Algorithm (Aggarwal,2013).

PT. Citra Karya Mitra Nusantara (CKMN) di Kota Tengerang adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer akan menghasilkan tumpukan data yang semakin lama semakin besar, sehingga dapat menimbulkan masalah baru. Jika hal ini dibiarkan, maka data-data transaksi tersebut akan menjadi tumpukan sampah yang merugikan karena membutuhkan media penyimpanan atau database yang semakin besar. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat maka berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data pada database, sehingga diperlukan suatu carai untuk memilah dan memilih data penting dari database. Dalam persaingan di dunia bisnis, menuntut para pengembang untuk menemukan suatu strategi jitu yang dapat meningkatkan penjualan barang.

Dalam perancangan ini akan dibuat suatu percobaan untuk meningkatkan penjualan PT. CKMN dengan menggunakan metode data mining market basket analysis dan algoritma Max-Miner. Data transaksi penjualan PT. CKMN pada tahun 2018 akan dianalisis menggunakan metode data mining market basket analysis dan algoritma Max-Miner untuk melihat hubungan asosiasi (korelasi) antara sejumlah atribut penjualan.

Implementasi algoritma ini mirip dengan algoritma Apriori. Namun yang menjadi pembeda algoritma Max-Miner hanya mengekstrak itemset berulang yang muncul terbanyak (maximal frequent itemset), bukan semua itemset yang berulang. Karena setiap itemset yang sering muncul (frequent maximal itemset) adalah himpunan bagian dari itemset maksimal (maximal itemset), maka keluaran Max-Miner secara implisit dan secara singkat mewakili semua itemset yang sering muncul. Algoritma Max-Miner terbukti menghasilkan kinerja yang lebih baik dari algoritma Apriori pada beberapa set data (Ozturk, 2017).

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan hasil berupa informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dalam meningkatkan transaksi penjualan di PT. CKMN. Khususnya untuk strategi pemasaran di PT. CKMN.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasahalan yang berhasil diidentifikasi, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana penerapan Data Mining pada database transaksi penjualan printer, scanner dan aksesoris printer?
  2. Bagaimana penerapan Algoritma max-miner dalam penentuan frekuensi tinggi item-set untuk memprediksi persediaan barang di waktu yang akan datang?
  3. Bagaimana rancang sistem informasi pemasaran berbasis web sebagai penunjang keputusan pada PT. CKMN?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Aplikasi ini hanya memproses data produk, transaksi, dan laporan pendapatan dari transaksi penjualan.
  2. Implementasi ini dilakukan berdasarkan data penjualan printer, scanner dan aksesoris printer PT. CKMN 6 bulan terakhir, periode Januari 2019 sampai dengan Juni 2019.
  3. Data penjualan yang di gunakan adalah data penjualan perbulan.
  4. Menggunakan perancangan UML.
  5. Analisis yang digunakan adalah PIECES.
  6. Aplikasi yang dibuat berbasis web.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Penerapan Data Mining pada database transaksi penjualan produk printer, scanner dan aksesoris printer
  2. Penerapan Algoritma max-miner dalam penentuan frekuensi tinggi item-set untuk memprediksi persediaan barang di waktu yang akan datang.
  3. Merancang sistem informasi pemasaran berbasis web sebagai penunjang keputusan pada PT. CKMN.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi pemilik dapat dijadikan sebagai sarana yang dapat meningkatkan transaksi penjualan.
  2. Bagi pemilik dapat menghemat pengeluaran untuk pemasaran.
  3. Membantu pemilik untuk menentukan strategi pemasaran kedepannya.
  4. Diharapkan dapat menambah referensi pemilik bahwa informasi teknologi dapat digunakan untuk menganalisa dan membantu suatu bisnis.

 

Metodelogi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan data-data dan informasi sebagai dasar untuk melakukan kegiatan penelitian. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  1. Observasi lapangan
  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke PT. CKMN.

  3. Wawancara
  4. Metode ini dengan cara wawancara atau tanya jawab pada pihak PT. CKMN.

  5. Studi Data
  6. Kegiatan pengumpulan data-data penunjang dari jurnal dan pustaka buku-buku teori yang berkaitan dengan proses penelitian.

Metode Analisa

Pada tahap ini dilakukan analisa sistem yang telah di implementasikan dan telah berjalan di PT. CKMN tersebut. Kemudian dilakukan penelitian terhadap kekurangan dan kelebihan terhadap sistem yang sedang berjalan.

Metode Perancangan

Metode yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Community Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan database MySql.

Metode Pengujian

Dalam penulisan ini metode pengujian yang digunakan yaitu metode Blackbox Testing. Metode pengujian ini berupaya untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya, fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model Waterfall. Model Waterfall / air terjun sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :

  1. Perencanaan Sistem (System Planning/Analysis)
  2. Melakukan perencanaan dan analisis terlebih dahulu sebelum mengerjakan. Misalnya tabel yang dibutuhkan, flowchart, pengumpulan bahan dan sebagainya.

  3. Desain (Designing)
  4. Mendesain yang telah dianalisis dan dibuat akan diimplementasikan.

  5. Penulisan Kode (Coding)
  6. Tahap penterjemah data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu. Dalam pembangunan website ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.

  7. Pengujian (Testing)
  8. Pada tahap ini merupakan tahapan pengujian dari hasil implementasi yang telah dibuat. Tahap ini sangat penting untuk menjaga kualitas aplikasi yang dibuat. Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap ini dapat mengulangi proses pengembangan sesuai dengan urutan metode waterfall.

 

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan menjadi beberapa sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar yang menyangkut Judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporan Skripsi.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan mengenai analisa yang digunakan oleh penulis dan menguraikan tentang tinjauan umum objek penelitian hasil analisa yang meliputi kelemahan sistem, analisa kelayakan sistem, serta perancangan yang meliputi perancangan sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Dalam bab ini membahas tentang implementasi sistem yang akan dibuat, dimana kebutuhan – kebutuhan apa sajah yang diperlukan dalam pembuatan sistem dan pemecahan yang akan dijelaskan tiap – tiap langkahnya serta contoh tampilan dari setiap program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan bab penutup, berisikan kesimpulan dan memberikan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[1] , menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63))[2], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Menurut Subhan (2012:109) dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[3], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[4], Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[5], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2015:310)[6], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari definisi di atas yang telah dijelaskan di atas, peneliti menyimpulkan sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lainnnya dalam satu rangkaian yang mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, dimana sistem meliputi proses masukan (input) dan menghasilkan pengeluaran (output) yang sesuai dari sistem tersebut.


Karakteristik Sistem

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari server menuju user nya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi :


  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Linkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input system)
  10. Masukan adalah energi atau data mentah yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan sistem (Process)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  15. Sasaran atau Tujuan (Objectives)
  16. Suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :


  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem lainnya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem transportasi.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[7], Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[5], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”(as cited in CCIT Journal Vol.7 No.1-September 2015)[8].

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi penerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, dan informasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko (2016:2)[9], Kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :

  1. Kelengkapan (Completeness)
  2. Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencangkup seluruh informasi yang dibutuhkan.

  3. Relevan (Relevance)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Akurat (Accurate)
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan. Akurat juga informasi harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Tanpa Batas Waktu (Timeless)
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas.


    Nilai Informasi

    Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2015:20)[10], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat

    Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2015: 6)[11] berikut :

    1. Mudah diakses (Accesibility), sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.
    2. Luas dan lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya suatu informasi. Hal ini tidak berarti mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.
    3. Ketelitian (Accuracy), berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.
    4. Kecocokan (Appropriateness), sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran infromasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
    5. Ketepatan waktu (Timeliness), berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.
    6. Kejelasan (Clarity), atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang sulit dipahami.
    7. Keluwesan (Flexibility), sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi
    8. Dapat dibuktikan (Provable), atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka (No Prejudice), sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur (Quantifiable), sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Para ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem informasi, berikut adalah contohnya :

    1. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017:57)[12], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.
    2. Menurut Hutahaean (2015:13)[13], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
    3. Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:195)[7], Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.

    Peneliti dapat menyimpulkan dari uraian diatas bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pembentuk sistem yang dapat menghasilkan data dan informasi dalam bidang tertentu.


    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi menerima sumber data sebagai input dan memprosesnya sebagai informasi sebagai output-nya. Komponen yang terlibat didalam sistem informasi mendayagunakan agar sistem informasi mencapai tujuan.

    Komponen sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[14], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu :

    1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    3. Blok model (Modelingblock), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.
    4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.
    5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[15]“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

    Menurut Agit Amrullah, dkk dalam Semnasteknomedia Online (2016:27))[16] ,“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Dapat ditarik kesimpulan dari 3 pendapat para ahli di atas bahwa elisitasi ini adalah kegiatan yang kita lakukan bertujuan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem yang dibutuhkan pihak terkait.

    Tahap Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014:166) [17], Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desireable, Inessential), Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.


    3. Elisitasi tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya technical, Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya economy, Maksudnya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.


    Pengertian Penjualan

    Istilah penjualan sering disalah artikan dengan istilah pemasaran, bahkan ironisnya ada yang menganggap sama pengertian penjualan dan pemasaran. Kesalah pahaman tidak hanya pada praktek penjualan tetapi juga pada struktur organisasi perusahaan. Pada hakekatnya kedua istilah tersebut memiliki arti dan ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran memiliki arti yang lebih luas meliputi berbagai fungsi perusahaan, sedangkan penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran itu sendiri. Dengan demikian penjualan adalah tidak sama dengan pemasaran. Penjualan adalah kegiatan yang terkait proses produksi, finansial, sumber daya manusia, riset dan pengembangan dan seterusnya sehingga tidak mungkin penjualan yang berhasil tidak disinergikan dengan aspek lainnya dalam perusahaan. Penjualan merupakan tujuan dari pemasaran artinya perusahaan melalui departemen/bagian pemasaran termasuk tenaga penjualan (sales force) nya akan berupaya melakukan kegiatan penjualan untuk menghabiskan produk yang dihasilkan.



    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    1. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2015:22)[18],”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
    2. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2016:140)[19]. “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan menjadi 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :
      1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
      2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior Diagram terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, State Machine System.
      3. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction Diagram terdiri dari Sequence”.
    3. Satriawaty Mallu (2015:38)[20] mengutarakan pendapat bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system”

    Dapat ditarik kesimpulan dari pendapat para ahli diatas Unified Modeling Languange adalah bahasa yang berorientasi objek untuk menciptakan analisis dan desain sebuah model sistem yang kita akan buat bertujuan untuk mudah dipahami.

    Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini dijelaskan jenis-jenis UML (Unified Modeling Language) oleh Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[21], CSF (Critical success Factor) memiliki tipe dan sumber sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram
    2. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan gambar dari beberapa atau seluruh aktor dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    3. Activity Diagram
    4. Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan work flow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    5. Class Diagram
    6. Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

      1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
      2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut
      3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

      Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan bataasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewaris, asosiasi dan lain-lain.

    7. Sequence Diagram
    8. Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.


    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Kadir dalam Kusuma Widodo (2016:10)[22], Menyatakan bahwa“Website merupakan suatu publikasi media elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

    Menurut Sumaryadi (2014)[23], “Website merupakan kumpulan salah satu halaman-halaman website yang dihubungkan dan disajikan dengan cara online kan menggunakan jaringan internet maupun local”.

    Pernyataan yang dikemukakan Taufik Ginanjar (2014:5)[24], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

    Dapat ditarik kesimpulan dari bebrapa pendapat para ahli diatas bahwa website adalah sebuah lembaran virtual yang berada di internet yang biasanya menyediakan informasi berupa teks atau gambar.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Loka Diartara dalam Nur dkk (2017:57)[25],“MySQL merupakan database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System) yang memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, dimana table tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam tabel-tabel yang berbeda. Setiap tabel memiliki informasi yang berkaitan dengan tabel lainnya. Pasangan yang cocok dengan PHP. Wajar jika banyak hosting saat ini mendukung adanya PHP dan MySQL karena kecepatan, gratis, dan dapat dijalankan disistem operasi manapun.

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[19], “MySQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System).” SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (Query), tetapi juga dapat digunakan untuk membuat tabel, menghapus tabel, menambahkan data ke tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel, serta operasi lainnya. MySQL merupakan aplikasi untuk mengelola database atau manajemen data.

    Sementara itu Menurut Nofyat dkk (2018:13)[26] “MySQL merupakan software RDBMS (atau software database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-treaded)”.

    Dari pengertian di atas, peneliti berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan MySQL adalah sebuah database yang sifatnya RDBMS (Relational Database Management System) yang tabel yang saling berhubungan di dalam database tersebut. MySQL ini dapat berjalan di berbagai sistem operasi dan sangat banyak digunakan karena gratis.


    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No.4 (2014:59)[27], Menyatakan bahwa PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Menurut Tommy (2016:95)[28] , “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjkan di server”.

    “PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman skrip yang diletakkan dalam server yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis. Maksud web dinamis adalah dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan permintaan terkini, dapat dilakukan dengan menampilkan isi database ke halaman web. PHP juga digunakan secara command line, yaitu skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Dengan menggunakan lisensi GPL (GNU Public License), PHP bebas didistribusikan oleh siapa saja dan kemana saja. PHP tersedia dalam bentuk kode biner maupun kode sumber yang lengkap.” (Loka Dwiartara dalam Nur dkk, 2017:57)[25].

    Jadi, PHP ini adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat sebuah website yang dinamis. PHP ini merupakan open source yang dapat dipakai dihampir semua web server yang ada.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[2]. “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Black box testing ditunjukan untuk berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu :

    1. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai atau hilang.
    2. Kesalahan interface.
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
    4. Kesalahan kinerja.

    Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177)[29].

    Menurut Shihab dalam Mutiara (2015:22)[30]., “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”

    Selanjutnya Shihab, mengemukakan ciri-ciri Black box testing, yaitu :

    1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
    2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada White box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

    Pada black box testing terdapat jenis teknik design tes yang dapat dipilih berdasarkan tipe testing yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Equivalence class Partitioning
    2. Boundary Value Analysis
    3. State Transitions Testing
    4. Cause-Effect Graphing

    Kategori kesalahan/error yang akan diketahui melalui black box testing :

    1. Fungsi yang hilang atau tak benar/salah.
    2. Error dari antar-muka/interface
    3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
    4. Error dari kinerja atau tingkah laku/perform.
    5. Error dari inisialisasi dan terminasi.


    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Simbol XAMPP

    Peneliti mengambil beberapa pendapat ahli untuk definisi XAMPP sebagai berikut :

    Hidayatullah dan Kawistara (2017:125)[31], dalam bukunya mengatakan bahwa XAMPP support untuk banyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan Solaris sehingga tidak terdapat masalah ketika melakukan perpindahan sistem operasi

    Bunafit Nugroho dalam Fauzi, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[32], Xampp adalah paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server.

    Wahana Komputer (2015:72)[33], menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

    Manarik kesimpulan para ahli bahwa XAMPP adalah perangkat pembantu yang menyediakan beberapa fitur/tools yang memudahkan untuk pembuatan program.


    Pengertian Max-Miner

    Kumpulan data adalah serangkaian transaksi yang ditetapkan pada domain item yang terbatas. Transaksi dapat mewakili hal-hal seperti barang supermarket yang dibeli oleh pelanggan selama kunjungan belanja, atau karakteristik seseorang seperti yang dijelaskan oleh balasannya dalam kuesioner sensus. Satu set item yang lebih ringkas disebut anitemset, dan itemset sering adalah salah satu yang terkandung dalam sejumlah transaksi di atas atau sama dengan dukungan minimum (minsup) ditentukan oleh pengguna. Set item dengan item akan lebih dikenal sebagai k-itemset. Support dari itemset l, dilambangkan sup(l), adalah jumlah transaksi yang mengandungnya. Parameter pemasukan kadang-kadang akan ditentukan sebagai persentase dari transaksi dalam kumpulan data dan bukan sebagai jumlah absolut dari transaksi.

    Max-Miner dapat dideskripsikan menggunakan kerangka pencarian pohon enumerasi set-generik (Rymon, 1992)[34]. Idenya adalah untuk memperluas sets over domain item yang dipesan dan terbatas seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 1 di mana empat item dilambangkan dengan posisi mereka dalam pemesanan. Urutan khusus yang dikenakan pada domain item mempengaruhi hubungan orang tua / anak di pohon set-enumeration tetapi tidak kelengkapannya. Angka tersebut mengasumsikan urutan leksikal statis dari item, tetapi kemudian kami menggambarkan optimasi yang secara dramatis meningkatkan kinerja dengan secara heuristik memesan item dan secara acak menyusun ulang item-item tersebut berdasarkan basis per-simpul. Set-enumeration trees bukan struktur data seperti hash tree atau trie, melainkan digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana set item harus dihitung secara lengkap dalam masalah pencarian. Perhatikan bahwa pohon dapat mengkhianati kedalaman-pertama, lebar pertama, atau bahkan terbaik-pertama seperti yang diarahkan oleh beberapa heuristik. Max-Miner menggunakan pencarian murni pertama-pertama dari pohon set-enumerasi untuk membatasi jumlah kartu yang dibuat atas data.

    Gambar 2.1 Set-enumeration Tree Lebih Dari Empat Item

    Kunci dari pencarian set-enumeration yang efisien adalah strategi pemangkasan yang diterapkan untuk menghapus seluruh cabang dari pertimbangan. Tanpa pemangkasan, pohon pencarian set-enumeration untuk item yang sering akan mempertimbangkan setiap item di atas set semua item. Max-Miner menggunakan pemangkasan berdasarkan subset infrekuensi, seperti halnya Apriori, tetapi juga menggunakan pemangkasan berdasarkan frekuensi superset.

    Untuk membantu upaya pemangkasan, akan mewakili setiap simpul di pohon set-enumeration yang disebut kelompok kandidat. Grup kandidat terdiri dari dua item. Yang pertama, disebut kepala dan dilambangkan h(g), mewakili itemset yang disebutkan oleh node, mewakili itemset yang disebutkan oleh node. Set item kedua, disebut ekor dan dilambangkan t(g), adalah himpunan terurut dan berisi semua item yang tidak dalam h(g) yang berpotensi dapat muncul di setiap sub-simpul. Sebagai contoh, simpul enumerasi itemset {1} pada gambar memiliki h(g) = {1} dan t(g) = {2, 3, 4}. Pemesanan item ekor mencerminkan bagaimana sub-node akan diperluas. Dalam kasus pemesanan leksikal astatik tanpa pemangkasan, ekor dari setiap kelompok kandidat adalah sepele dari semua item mengikuti item terbesar di kepala sesuai dengan item pemesanan. Ketika kita menerapkan pemangkasan dan penyusunan ulang item dinamis, perlu untuk membuat item ekor eksplisit.

    Prosedur utama Max-Miner dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari akar pohon di level 0, hitung dukungan 1-itemet. Hanya 1-itemset yang sering dapat disebutkan pada level 1. Dalam contoh ini, 4 node dihasilkan pada level 1 jika 1,2, 3, dan 4 semuanya sering 1-itemset. Untuk node g1, yang sesuai dengan item 1 pada level 1, kita perlu menghitung dukungan {h (g1) ⋃ t(g1)} = {1,2,3,4}. Jika dukungan dari {h(g1) ⋃ t(g1)} sama dengan atau greaterthanminsup, maka kita tidak perlu memperluas tiga dari nodeg1 apalagi. Demikian pula untuk thenodeg2, yang sesuai dengan item 2 pada level 1, dukungan {h(g2) ⋃ t(g2)} = {2,3,4} dihitung. Jika {h (g2) ⋃ t(g2)} sering terjadi, maka subnode node g2 tidak dihasilkan pada level 2.

    Pengertian Algoritma Market Basket Analysis

    Market Basket Analysis atau biasa dikenal Association Rule Mining adalah teknik data mining yang berasal dari bidang pemasaran (Aguinis, dkk., 2013)[35]. Teknik ini digunakan untuk menentukan produk-produk manakah yang akan dibeli oleh pelanggan secara bersamaan dengan melakukan analisis terhadap daftar transaksi pelanggan. Dalam prosesnya, Market Basket Analysis akan menganalisis kebiasaan membeli (buying habits) dari konsumen dengan menemukan asosiasi antar produk-produk yang berbeda yang diletakkan konsumen dalam keranjang belanja (shopping basket).

    Metodeasosiasi dikenal sebagai salah satu metode data mining yang menjadi dasar dari berbagai metode data mining lainnya. Salah satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu prosentase kombinasi item tersebut. dalam database dan confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan assosiatif. Analisis asosiasi didefinisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk confidence(minimum confidence) (Pramudiono, 2007)[36].

    Proses market basket analysis dimulai dengan transaksi yang terdiri dari satu/lebih penawaran produk/jasa dan beberapa informasi dasar suatu transaksi. Hasil dari market basket analysis adalah berwujud aturan assosiasi (association rules).

    Persamaan 1 menjelaskan bahwa nilai support itemset (group variasi produk) A terhadap itemset B sebesar probabilitas dari gabungan itemset A dan B. Sedangkan Persamaan 2 menjelaskan bahwa persentase keyakinan (confidence) itemset A terhadap itemset B sebesar probabilitas dari gabungan itemset A dan B dibagi probabilitas itemset A.

    Pengertian minimum support count adalah nilai minimum transaksi yang terlibat dalam setiap pembelian itemset (group variasi produk). Sedangkan confidence adalah besar nilai keyakinan atau kepastian bahwa suatu itemset lain akan turut dibeli pada saat bersamaan pembelian suatu itemset tertentu.

    Pada proses market basket analysis bagian yang paling membutuhkan waktu terbanyak adalah proses pencarian kandidat support count Untuk memperoleh hasil terbaik dalam segi waktu dan kinerja maka proses pencarian kandidat support count dapat dilakukan secara serentak maupun terdistribusi. Serentak artinya proses pencarian dilakukan serentak pada setiap tingkat variasi itemset. Terdistribusi artinya proses pencarian pada setiap tingkat variasi itemset dibagi sejumlah itemset yang dihasilkan dari proses sebelumnya.

    Penentuan nilai minimum support count dan persentase minimum confidence sebaiknya tidak terlampau kecil. Untuk itu besar dan kecil nilai / persentase minimum sangat bergantung pada ukuran database yang diolah serta bidang usaha perusahaan tersebut. Terdapat saran lain pengukuran hasil market basket analysis, yaitu peningkatan (improvement). Improvement merepresentasikan seberapa baik sebuah aturan dalam memprediksi hasil daripada sekedar mengasumsikan hasil pada tempat yang utama.

    Persamaan 3 menampilkan perhitungan improvement. Dari persamaan tersebut dijelaskan bahwa besar nilai improvement diperoleh dari probabilititas gabungan penentu (conditional) danhasil (result) dibagi dengan hasil perkalian antara probabilititas penentu dengan probabilititas hasil. Ketika improvement lebih besar dari 1 maka hasil aturan menjadi lebih baik dari pada kesempatan acak dan merupakan hasil yang berguna. Dari rumus ini dapat disimpulkan bahwa nilai improvement akan semakin besar bila nilai probabilitas penentu (conditional) dan probabilitas hasil (result) semakin kecil. Misalkan nilai probabilitas penentu sebesar 3%, nilai probabilitas hasil sebesar 2 % dan nilai probabilitas gabungan dari penentu dan hasil sebesar 1%. Nilai improvement yang dihasilkan adalah 0,01 / (0,03 0,02) = 16,6.

    Pengertian Framework

    Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal (Wahyudi, 2014)[37]. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework:

    1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
    2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada).
    3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll.
    4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.

    Framework menganut konsep Model View Controller (MVC) merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web (Mulyanto, 2012)[38]. Berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

    1. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
    2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
    3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

    Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.

    Pengertian Codeigniter

    Codeigniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal. Codeigniter menyediakan banyak library untuk mengerjakan tugas-tugas yang umumnya ada pada sebuah aplikasi berbasis web (Kadir, 2014)[39]. Selain itu, struktur dan susunan logis dari codeigniter membuat aplikasi yang dibuat menjadi semakin teratur dan rapi. Dengan demikian, dapat fokus pada fitur-fitur apa yang dibutuhkan aplikasi dengan membuat kode program seminimal mungkin..

    Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain yaitu (Kadir, 2014):

    1. Performa cepat.
    2. Salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.

    3. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration).
    4. Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database, PHP atau Autoload PHP, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config.

    5. Banyak komunitas.
    6. Dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.

    7. Dokumentasi yang sangat lengkap.
    8. Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.

    9. Gratis
    10. Codeigniter berlisensi dibawah Apache/BSD open source, jadi Anda bisa menggunakannya secara bebas. Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa membaca license agreement yang dapat dibaca saat instalasi codeigniter.

    11. Menggunakan PHP 6.
    12. Meskipun codeigniter dapat berjalan pada PHP 7, namun sampai saat ini kode program codeigniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 6. Hal ini dilakukan agar codeigniter dapat tersebar lebih luas di komunitas PHP. Karena hingga saat ini, sebagian besar web hosting masih menggunakan PHP 6. Jika codeigniter dibuat dengan PHP 7, tentu saja hasilnya akan jauh lebih canggih, karena bisa memanfaatkan teknologi PHP 7 yang saat ini masih belum dapat dilakukan oleh PHP 6, misalnya untuk menerapkan konsep OOP Multiple Inheritance.

    13. Berukuran kecil.
    14. Ukuran codeigniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding framework lainnya yang berukuran besar, serta membutuhkan resource yang besar pula untuk berjalan. Pada codeigniter, bisa diatur agar sistem meload library yang dibutuhkan saja, sehingga dapat berjalan ringan dan cepat.

    15. Menggunakan konsep M-V-C.
    16. Codeigniter menggunkan konsep M-V-C (Model-View-Controller) yang memungkinkan pemisahan antara layer aplication-logic dan presentation.

    17. URL yang sederhana.
    18. Secara default, URL yang dihasilkan Codeigniter sangat bersih (Clean) dan Search Engine Friendly (SEF).

    19. Memiliki paket library yang lengkap.
    20. Codeigniter memiliki library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oelh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session, dan sebagainya.

    21. Extensible.
    22. Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunkan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.

    23. Tidak memerlukan Template Engine.

    Pengertian MySQL

    MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Kadir, 2014)[39]. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. MySQL biasanya digunakan atau diinstall bersamaan dengan XAMPP sehingga untuk melihat isi tabel bisa menggunakan PHPmyAdmin.

    Pengertian HTML

    Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML) (Kadir, 2014)[39]. HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu.

    Mendesain HTML berarti melakukan suatu tindakan pemrograman. Namun HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. Namun HTML hanyalah berisi perintah-perintah yang telah terstruktur berupa tag-tag penyusun. Menuliskan tag-tag HTML tidaklah sebatas hanya memasukkan perintah-perintah tertentu agar HTML kita dapat di akses oleh browser. Mendesain HTML adalah sebuah seni tersendiri. Homepage yang merupakan implementasi dari HTML adalah refleksi dari orang yang membuatnya. Untuk itu kita perlu mendesainnya dengan baik agar para pengunjung homepage yang kita buat merasa senang dan bermanfaat. Mendesain HTML dapat dilakukan dengan cara menggunakan HTML Editor, seperti notepad++, adobe dreamweaver dan lain-lain.

    Pengertian Literature Review

    1. Definisi Literature Review
    2. Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Guritno, 2011:86)[40].


    Literatur Review

    Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

    Penelitian Robi Yanto (2015)[41]. dengan judul “IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN METODE ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN POLA PEMBELIAN OBAT”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode waterfall, yaitu metode yang menggambarkan proses software development dalam aliran sequential. Hasil yang didapat peneliti dapat mengetahui pola pembelian obat dengan cara melihat hasil dari kecendrungan konsumen membeli obat berdasarkan kombinasi 2 itemset. Pengetahuan baru yang dapat diperoleh berdasarkan hasil perhitungan algoritma aproriori dan system yang dibagun dapat dilakukan pengaturan tata letak obat secara berdekatan untuk memudahkan mencari kebedaraan obat. Dalam penelitian ini menggunakan Bahasa pemprograman Visual Basic 6 dan basis data Microsoft Access.

    Penelitian Mateus Paga Tana, Fitri Marisa, Indra Dharma Wijaya (2019)[42] dengan judul “PENERAPAN METODE DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS TERHADAP DATA PENJUALAN PRODUK PADA TOKO OASE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI”. Dalam penelitian ini menyimpulkan bawah hubungan-hubungan keterkaitan barang yang satu dengan barang yang lainnya. Dan dari hubungan-hubungan keterkaitan tersebut digunakan untuk mengatur penempatan barang. Pengaturan penempatan barang dapat diketahui melalui nilai support dan nilai confidence. Barang-barang yang memiliki nilai support tinggi posisi penempatannya ditempatkan diawal/ujung akrena barang-barang tersebut merupakan barang-barang yang paling sering dibeli oleh pembeli. Sedangkan barang-barang yang memiliki nilai confidence tinggi diletakkan bersebelahan karena dengan tingginya nilai confidence antar kedua barang atau lebih memiliki kesempatan dibeli secara bersamaan yang tinggi. Penerapan Algoritma Apriori pada Teknik Data Mining sangat efisien dan dapat mempercepat proses pembentukan kecendrungan pola kombinasi itemset hasil penjualan Produk-produk barang di Toko OASE, yaitu dengan support dan confidence tertinggi adalah Rokok, kopo Snack, mie goreng, dan waper Nabati. Barang-barang tersebut diletakkan berdekatan di etalase barang. Penelitian ini juga menghasilkan sebuah aplikasi menggunakan Bahasa pemprograman PHP dan basis data MYSQL.

    Penelitian Winie Yuliana, Widan Budiawan, Ichsan Taufiq, Khaerul Manaf (2018)[43] dengan judul “IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGOPTIMALKAN KOMBINASI MENU di KANE PIZZERIA BANDUNG”. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang ditulis dengan Bahasa Java dan Oracle sebagai Basis Datanya. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk menentukan promosi menu bundling di Kane Pizzeria Bandung. Berdasarkan hasil dari komparasi sales yang telah diterapkan maka dapat disimpulkan bahwa penjualan di Kane Pizzeria mengalam peningkatan setelah menerapkan hasil analisis apriori tersebut.

    Penelitian Rusydi Umar dan Rizka Iromas Putri (2015)[44] dengan judul “PENGEMBANGAN E-COMMERCE YANG TERINTEGRASI DENGAN MARKET BASKET ANALYSIS”. Istilah Electronic Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapatkan perhatian, sebenarnya Electronic Commerce telah ada dalam berbagai bentuk selama lebih dari 20 tahun. Raditya Material Supplier dan Transportation Service adalah sebuah CV (Commanditaire Vennootschap) yang bergerak dibidang Business Material Supplier. Karena penggunaan internet dan sistem komputerisasi masih terbatas maka CV tersebut hanya memiliki pelanggan disekitar area jawa. Melihat kondisi tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan website E-commerce yang terintegrasi dengan Market Basket Analysis. Tujuannya adalah mempermudah konsumen dalam menggunakan website Ecommerce dengan menampilkan barang yang direkomendasikan oleh CV tersebut berdasarkan pola pembelian konsumen. Pengembangan E-Commerce ini menggunakan metode waterfall, yaitu analisis,desain, implementasi dan pengujian. Dari hasil pengujian diketahui bahwa web e-commerce ini layak untuk digunakan

    Penelitian Ari Muzakir dan Laili Adha (2016)[45] dengan judul “MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA SITUS WEB E-COMMERCE ZAKIYAH COLLECTION”. E-commerce menghubungkan antara produsen dengan produsen, produsen dengan konsumen, konsumen dengan produsen, konsumen dengan konsumen. Untuk mengimplementasi e-commerce dalam mendukung bisnis organisasi perlu di perhatikan 5 komponen utama yaitu ; pengembangan produk, promosi, transaksi online, product delivery dan after sales support. Hal ini yang tengah diterapkan pada Zakiyah Collection. Zakiyah Collection bergerak dibidang penjualan aneka macam kain khas Palembang seperti songket, blongket,tanjung, dan lain sebagainya. Untuk melakukan analisis terhadap pangsa pasar yang ada agar dapat bersaing dengan toko online lainnya dilakukan dengan strategi pemasaran dengan menggunakan pendekatan market basket analysis (MBA). MBA merupakan salah satu teknik dari data mining yang digunakan untuk menentukan produk-produk manakah yang akan dibeli oleh pelanggan secara bersamaan dengan melakukan analisa terhadap daftar transaksi pelanggan. Dengan mengetahui produk-produk tersebut, maka sebuah sistem e-commerce dapat membuat maupun mengembangkan sebuah sistem customer profiles dan dapat menentukan layout katalog pelanggannya sendiri. Model pengembangan sistem yang dilakukan menggunakan prototype dimana pelanggan dan pengguna akan dilibatkan secara langsung dalam proses ini. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah berupa analisis data transaksi menggunakan market basket analysis dengan dilakukan 4 kali kombinasi produk yang berdasarkan nilai support x confidence terbesar dengan hasil berupa angka-angka kemungkinan transasksi yang berkaitan dengan produk yang dijual. Jika dengan menggunakan 1 kali kombinasi, maka didapatkan blongket dengan nilai support sebesar 0.5625. Jika dilakukan 2 kali kombinasi diperoleh kombinasi blongket dan songket dengan nilai support 0.375.

    Penelitian Elijah L. Meyer (2018)[46] dengan judul “Efficient Mining of Maximal Frequent Itemsets Based on M-Step Lookahead”. Elijah mengusulkan algoritma penambangan itemset maksimal baru, bernama m-step lookahead. Ini adalah varian dari algoritma Max-Miner yang, alih-alih menghitung dukungan superset terbesar yang mungkin dari setiap kandidat itemset, menghitung dukungan superset dengan panjang yang telah ditentukan. Ini dirancang untuk menghindari kelemahan dalam algoritma Max-Miner bahwa kemungkinan menemukan superset yang sering sangat rendah untuk beberapa lintasan pertama. Dengan mencari superset yang lebih kecil, m-step lookahead dapat menemukan pola yang sering lebih cepat daripada Max-Miner. Hasil percobaan kami menunjukkan bahwa ini adalah kasus untuk dataset tertentu dan parameter yang ditentukan pengguna.

    Penelitian Soon M. Chung (2004)[47] dengan judul “Distributed Mining of Maximal Frequent Itemsets from Databases on a Cluster of Workstations”. Dalam penelitian ini, Chung mengusulkan algoritma baru, bernama Distributed Mar-Miner (DMM), untuk menambang item item maksimal dari basis data. Set item yang sering akan maksimal jika nonc dari superaetnya sering. DMM memerlukan komunikasi dan sinkronisasi overhead yang sangat rendah dalam sistem komputasi terdistribusi. DMM memiliki fase penambangan lokal dan fase penambangan global. Selama fase penambangan lokal, masing-masing nodc menambang basis data lokal untuk menemukan set item maksimum lokal, kemudian mereka membentuk satu set set item kandidat maksimal Untuk pencarian top-down dalam fase penambangan global berikutnya. Struktur data prefiks-tree baru dikembangkan untuk memfasilitasi penyimpanan dan penghitungan item kandidat global dengan berbagai ukuran. Fase penambangan global ini menggunakan prefiks-tree dapat bekerja dengan algoritma penambangan lokal apa pun. Kami menerapkan DMM pada sekelompok workstation dan mengevaluasi kinerjanya untuk berbagai kasus. DMM menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada algoritma sekuensial dan paralel lainnya, dan kinerjanya cukup scalable, bahkan ketika ada banyak set item maksimal maksimal (mis., Pola panjang) dalam basis data.

    Penelitian R. Sumithra (2010)[48] dengan judul “Using distributed apriori association rule and classical apriori mining algorithms for grid based knowledge discovery”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi pengetahuan menggunakan apriori prediktif dan algoritma apriori berbasis grid terdistribusi untuk penambangan aturan asosiasi. Makalah ini menyajikan implementasi dari asosiasi aturan penemuan tugas penambangan data menggunakan teknologi Grid. Hasil implementasi dengan perbandingan apriori klasik dan apriori terdistribusi juga dibahas. Sistem data mining terdistribusi menyediakan penggunaan yang efisien dari beberapa prosesor dan database untuk mempercepat pelaksanaan data mining dan memungkinkan distribusi data. Untuk mengevaluasi efisiensi sistem yang diusulkan, analisis kinerja apriori dan algoritma apriori prediktif pada database terpusat telah diberikan menggunakan alat weka. Tujuan utama dari komputasi grid adalah untuk memberikan organisasi dan pengembang aplikasi kemampuan untuk menciptakan lingkungan komputasi terdistribusi yang dapat memanfaatkan sumber daya komputasi sesuai permintaan. Oleh karena itu, ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya jaringan komputasi dengan mengurangi waktu pemrosesan data dan mengoptimalkan sumber daya dan mendistribusikan beban kerja, sehingga memungkinkan pengguna untuk mencapai hasil yang jauh lebih cepat pada operasi besar dan dengan biaya lebih rendah. Dalam makalah ini didistribusikan aturan asosiasi apriori pada lingkungan berbasis grid ditambang dan pengetahuan yang diperoleh ditafsirkan.

    Penelitian Avadh Kishor Singh (2014)[49] dengan judul “An Empirical Analysis and Comparison of Apriori and FP-Growth Algorithm for Frequent Pattern Mining”. Dalam penelitian ini, kami menentukan perbandingan empiris dari Apriori dan algoritma FP-Growth untuk urutan urutan item yang sering untuk data Penggunaan Web. Kami mendefinisikan struktur data, implementasi dan fitur algoritmik utamanya berfokus pada hal-hal yang juga muncul dalam penambangan item yang sering terjadi. Penambangan penggunaan web itu sendiri dapat didefinisikan lebih lanjut tergantung pada jenis data penggunaan yang dianggap seperti data server web, data server aplikasi dan data tingkat aplikasi. Log pengguna yang dikumpulkan di server web juga dikenal sebagai data server web. Beberapa data karakteristik yang dikumpulkan di server web termasuk alamat IP pengguna, referensi halaman, dan waktu akses pengguna dan ini adalah input utama untuk penelitian ini. Perbandingan algoritma berkonsentrasi pada penambangan penggunaan web dan khususnya berfokus pada menentukan pola penggunaan web situs web dari file log server. Dalam analisis kami, kami mengambil perbandingan empiris untuk properti seperti ukuran memori, input data, pre-fetching, skalabilitas dan efisiensi pemrosesan dll, untuk lebih memahami hasil evaluasi.

    Penelitian Kajal R. Thakre (2017)[50] dengan judul “Implementation on an approach for Mining of Datasets using APRIORI Hybrid Algorithm”. Sesuai dengan daya tarik data mining yang tergesa-gesa dan terus meningkat di berbagai perusahaan dan asosiasi seperti perbankan, kedokteran, penelitian ilmiah dan di antara lembaga-lembaga pemerintah ada banyak metode yang mungkin diperoleh untuk pemeriksaan data. Ini memungkinkan pengguna data memeriksa dari berbagai sudut dan dari dimensi yang berbeda, menggabungkannya, dan merangkum hubungan yang dikenali. Kita harus menyimpan dataset dalam format tertentu dari salah satu toko tertentu dan data yang disimpan dalam basis data teks harus dalam format json, csv, XML. Kita semua tahu bahwa dataset toko ini dalam bentuk dataset teks yang tidak menjadi tidak terstruktur atau terstruktur sepenuhnya berarti itu adalah dataset semi-terstruktur. Sesuai penelitian kami dalam makalah tinjauan sebelumnya kami telah menerapkan dataset semi-terstruktur ini dalam makalah implementasi yang diusulkan ini. Klasifikasi data atau proses ekstraksi dilakukan untuk menangani data yang tidak terstruktur seperti abstrak dan konten dalam buku. Jadi dalam makalah implementasi yang kami usulkan, kami menggunakan algoritma Apriori-Hybrid yang merupakan kombinasi dari algoritma Apriori dan hash tree yang ditimbang untuk mendahului kumpulan data kami untuk hasil pencarian. Selain itu hasil yang diperoleh ini lebih lanjut menuju FDM (algoritma cepat didistribusikan) untuk tujuan perbandingan.



    BAB III
    ANALISA SISTEM BERJALAN

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    Gambaran umum perusahaan menjelaskan tentang gambaran profil PT. Citra Karya Mitra Nusantara. Seperti bidang usaha yang dijalani, badan hukum yang dimiliki, produk atau jasa yang dihasilkan, sejarah berdirinya PT. Citra Karya Mitra Nusantara, serta pengalaman usaha PT. Citra Karya Mitra Nusantara sampai sekarang.

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. Citra Karya Mitra Nusantara berkomitmen membentuk supplier distributor terbaik dengan didukung jaringan relationship dengan beberapa perusahaan dan ditambah tenaga ahli yang telah berpengalaman. Berdasarkan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 0253/PM/IV/BPMPTSP/2015 PT.CKMN lebih fokus bergerak di bidang supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer. Produk yang dihasilkan toner, cartridge, scanner, serta peralatan computer lainnya.

    PT. Citra Karya Mitra Nusantara berlokasi di Jl. Ruko Modernland Blok DR. 31 LT 2 Kel. Buaran Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 4 Maret 2015. Perusahaan ini didirikan oleh ibu Nura D.Arios. Merupakan perusahaan yang berfokus bergerak di bidang supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer. Dengan jaringan relationship dengan beberapa perusahaan serta kualitas SDM berpengalaman menambah kemampuan kami untuk berkompetisi dalam ajang pasar supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer. Berdasarkan hasil statistika perbulan Januari 2018 tercatat kenaikan pelanggan pada perusahaan kami mencapai angka 70% dari tahun sebelumnya suatu kebanggan dari kami telah menjadi salah satu perusahaan supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer yang terpercaya.

    Visi PT. Citra Karya Mitra Nusantara

    Perusahaan supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer yang terpercaya, terdepan yang menewarkan konsep service delivery terbaik untuk pelanggan dengan fokus kepada efisensi dan didukung oleh teknologi masa kini.

    Misi PT. Citra Karya Mitra Nusantara

    Menjaga mutu dan kualitas demi kepuasan pelanggan.

    Tujuan PT. Citra Karya Mitra Nusantara

    Menjaga kualitas produk serta memenuhi kebutuhan user. Serta pelayanan secara langsung, dengan sistem pelayanana dirubah menjadi sistem yang terkomputerisasi didalam web serta terintegrasi satu sama lain.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. PT. CKMN mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

    Tanggung Jawab

    PT. Citra Karya Mitra Nusantara di dalam struktur manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara, yaitu sebagai berikut:

    1. Presiden Direktur
    2. a. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

      b. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

      c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

      d. Bertanggung jawab memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.

    3. General Manager
    4. a. Merencanakan, mengelola, dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan.

      b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

      c. Membuat prosedur dan standar perusahaan.

      d. Bertanggung jawab mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    5. Fanancial Departement
    6. a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan

      secara akurat dan tepat waktu.

      b. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk

      memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

      c. Bertanggung jawab memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses

      pengambilan keputusanyang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

    7. Logistic Departement
    8. a. Pengelolaan stock dan distribusi peralatan atau perlengkapan kepada unit kerja untuk menunjang pelaksanaan tugas perusahaan.

      b. Melakukan koordinasi kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa sesuai kebutuhan atau permintaan unit kerja (user).

      c. Log data yang berkaitan dengan administrasi logistik ke dalam sistem pengiriman.

      d. Bertanggung jawab memperbarui laporan bulanan terkait logistik.

    9. Administrator Department
    10. a. Filling data entry / mengisi data entri perusahaan.

      b. Membuat agenda kantor.

      c. Mengelola buku harian.

      d. Bertanggung jawab memastikan segala kegiatan yang bersifat administratif / ketatausahaan kantor atau perusahaan berjalan dengan baik dan

      lancar.

    11. Human Resources Department
    12. a. Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.

      b. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap

      setiap pengeluaran hasil kegiatan.

      c. Melakukan koordinasi ke department lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan

      dan turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.

      d. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

      kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di

      perusahaan.

    13. Production Departement
    14. a. Menganalisa dan mengevaluasi setiap masalah yang terjadi dan memberikan solusi yang baik.

      b. Mempersiapkan presentasi atas kenaikan volume order dari customer dan menghitung kapasitas produksi.

      c. Mengadakan meeting dan berkoordinasi dengan para anggota PIC dan juga dengan departemen terkait lainnya.

      d. Bertanggung jawab atas rencana produksi, baik produksi yang berjalan maupun proyek baru.

    15. Production Manager
    16. a. Memperkirakan, negosiasi, dan menyetujui anggaran dan rentang waktu dengan klien dan manajer.

      b. Mengawasi proses produksi.

      c. Menyusun skala waktu untuk pekerjaan.

      d. Bertanggung jawab melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.

    17. Purchasing Department
    18. a. Mengadakan negosiasi terhadap supplier.

      b. Mempersiapkan barang sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan.

      c. Mengkoordinir setiap pembelian yang dibutuhkan oleh requesting department.

      d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

    19. Warehouse Management
    20. a. Penempatan barang yang ditentukan oleh sistem sehingga memudahkan penyimpanan, pengambilan, dan perhitungan stok.

      b. Mengurangi lead time dari aktivitas penyimpanan barang dan pengiriman barang.

      c. Membuat catatan administrasi persediaan barang, yang meliputi jenis barang, kode barang, dan jumlah barang dengan benar.

      d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bongkar muat barang di gudang dan ikut menandatangani surat penerimaan barang dan surat jalan.

    21. Manufacturing
    22. a. Berwenang mengajukan usul kepada manager di bidang pelaksanaan produksi.

      b. Berwenang menilai, menyampaikan usul promosi, degradasi, dan alih tugas bawahannya sampai tingkat kepala regu.

      c. Berwenang menandatangani dokumen dan surat-surat yang berhubungan dengan pelaksanaan produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

      d. Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin dan tata tertib perusahaan diseluruh unit yang dipimpinnya.

    23. Quality Management
    24. a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.

      b. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.

      c. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.

      d. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaan.


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Dalam aktifitas pemasaran produk PT. Citra Karya Mitra Nusantara dari sistem pelayanan pemasaran sistem yang masih belum terintegrasi melalui web pemasanan dan prosesnya pun masih dikerjakan secara manual, berikut Ini adalah prosedur dari sistem pelayanan pemasaran produk:

    1. Proses Pemasaran
    2. Dalam hal ini langkah awal yang akan akan diproses ialah menyiapkan katalog produk yang akan dipasarkan. Tim marketing akan mengadakan rapat dengan bagian internal untuk membahas katalog yang akan dirilis dari semua aspek akan dibahas mulai dari spesifikasi teknis, Time schedule pemesanan ke pabrikan. Setelah semua itu dinyatakan sesuai dengan rencana kegiatan serta anggaran biaya, tim marketing akan mengunakan metode on the spot ke setiap rekanan untuk mengenalakan katalog produk yang akan kami pasarkan.

    3. Proses Pemesanan
    4. Pertama user melakukan pemesanan dengan 2 cara, yaitu pertama user datang ke perusahaan dengan memesan printer, scanner dan aksesoris printer bagian purchasing dan mensepakati persetujuan pemesanan dan rancangannya dari konsumen. Bagian production department menyimpan data spesifikasi item barang, jumlah serta satuan barang dan mencatat orderan. Bagian purchasing menyerahkan nota orderan 2 (nota berwarna merah) ke user, dan menyerahkan nota orderan 1 (nota berwarna putih) ke administrator department. Setelah itu bagian purchasing memberikan data spesifikasi item barang, jumlah serta satuan barang yang telah di setujui ke pihak pabrikan. Kemudian production department mengarsip data pemesanan dan nota orderan 3 (nota berwarna kuning). Yang kedua dengan mengunakan metode Purchase Order (PO) atau email untuk melakukan pemesanan dengan mencantumkan data spesifikasi item barang, jumlah serta satuan barang pada tahapan proses pemesanan ini user akan di minta dp 20% dari total jumlah data pesanan agar bisa masuk ketahapan selanjutnya.

    5. Proses Produksi
    6. Proses produksi printer, scanner dan aksesoris printer yang dilakukan diperusahaan manufaktur bertujuan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik sesuai dengan data pemesana yang telah dibuat oleh PT. Citra Karya Mitra Nusantara, Standar produksi yang dimiliki berupa work instruction / Instruksi Kerja seperti tools yang digunakan, layout kerja dan cycle time produksi menjadi pedoman dalam perakitan printer, scanner dan aksesoris printer sehingga memiliki kualitas yang baik dan premium serta terhindar dari produk reject atau cacat.

    7. Proses Quality Control
    8. Di tahapan ini barang yang telah dikirim dari pabrikan printer, scanner dan aksesoris printer akan dilanjutkan ketahapan quality control untuk memestikan tidak ada barang yang cacat selama proses produksi dan pengiriman serta memestikan spesifikasi jumlah dan satuan barang sudah sesuai dengan data pemesanan.

    9. Proses Packaging
    10. Pada saat barang sudah melalaui tahapan quality control akan dilakukan packaging dengan box packaging lalu barang diberi stiker di masing-masing dus sesuai dengan data pesanan dari user.

    11. Proses Pembayaran
    12. Setelah waktu yang ditentukan, user menyerahkan nota orderan 2 (nota berwarna merah) dan melakukan pelunasan biaya transaksi kebagian administrasi. Kemudian bagian administrasi menyerahkan barang pesanan milik user beserta nota orderan 1 (nota berwarna putih) sebagai bukti barang sudah di ambil.

    13. Proses Pembuatan Laporan
    14. Setelah pemesanan selesai bagian admin mengarsip Nota Orderan 2 (nota berwarna merah) menjadi sebuah laporan harian. Setelah itu laporan harian tersebut diserahkan kepada general manager untuk diterusakan ke pemimpin perusahaan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
    2. Use Case Diagram merupakan gambaran interaksi pengguna sistem terhadap sistem dengan menjalankan fungsi-fungsi yang dapat diterima sistem tersebut. Pada sistem ini, terdapat tiga aktor pengguna, yakni kasir, atasan, dan pelanggan yang menjalankan fungsi yang berbeda terhadap sistem yang berjalan. Bentuk interaksi pengguna terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

      Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan:

      a. 1 (Satu) sistem penempatan area yang yang mencakup seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penempatan area kerja.

      b. 6 (Enam) Actor yang melakukan kegiatan: Marketing, General Manager, Production Departement, Purchasing, User, dan Administrator Departement.

      c. 8 (Delapan) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Marketing membahas katalog yang dirilis dengan pihak internal atau General Manager, User melakukan pemesanan barang kepada Purchasing, Purchasing akan memberikan nota orderan kepada User, Purchasing menyerahkan nota orderan putih kepada Administrator Departement, User melunasi pembayaran kepada Administrator Departement, Administrator Departement memberikan barang orderan, dan Administrator Departement membuatkan laporan yang akan diberikan kepada General Manager.

    3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
    4. Gambar Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

      a. 14 (Empatbelas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      b. 1 (Satu) Final State, objek yang diawali.

      c. 1 (Satu) Final State, objek yang diakhiri.


    5. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
    6. Pada diagram sequance ini dapat diketahui urutan proses sistem yang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.4.

      Gambar Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan:

      a. 6 (Enam) Actor yang melakukan kegiatan: Marketing, General Manager, Production Departement, Purchasing, User, dan Administrator Departement.

      b. 9 (Sembilan) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan serta hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dilakukan perbaikan - perbaikan dalam sistem informasi tersebut.

    Pada tahap analisa diperlukan suatu pendekatan analisa guna menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya, yaitu perancangan sistem baru. Karena pada tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja sistem yang sedang berjalan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada. Sehingga akan diketahui permasalahannya serta kesulitan apa saja yang dihadapi oleh sistem yang sedang berjalan, apa saja pengaruhnya dan harus diperhatikan validasinya terhadap sasaran sistem yang dirancang sebelum dilakukan perbaikan.


    Metode Analisa PIECES

    Sistem informasi lama yang saat ini sudah ada di PT. Citra Karya Mitra Nusantara tentunya masih memiliki beberapa kelemahan. Diharapkan dengan adanya pembuatan sistem berupa aplikasi Max-Miner dengan Market Basket Analysis yang akan dibuat, beberapa permasalahan yang timbul dapat teratasi. Analisis kelemahan sistem lama dapat ditinjau dari sudut pandang PIECES.

    Tabel 3. 1 Analisa PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
    2. Nama Masukan : Data Transaksi

      Fungsi : Berisi data transaksi penjualan

      Sumber : Kasir

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap ada transaksi penjualan

      Keterangan : Berisikan data transaksi penjualan


      Nama Masukan : Data Produk

      Fungsi : Sebagai masukan untuk entry data produk

      Sumber : Kasir

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap update data produk

      Keterangan : Berisikan informasi data produk

    3. Analisa Proses
    4. Nama Modul: Penjualan

      Masukan : Data Produk

      Keluaran : Laporan Penjualan

      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan penjualan setelah melakukan transaksi penjualan

    5. Analisa Keluaran
    6. Nama Keluaran : Laporan penjualan

      Fungsi: Berisi data laporan penjualan

      Media : Kertas

      Rangkap : 1

      Distribusi : Atasan


    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Konfigurasi terdiri dari kebutuhan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Berikut ini kebutuhan minumum untuk implementasi sistem :

    1. Kebutuhan Minimum Perangkat Keras
    2. Perangkat minimum yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sistem perangkat komputer atau laptop dengan detail spesifikasi sebagai berikut:

      a. Intel Core i3-3320

      b. Memori RAM 4 GB

      c. Harddisk 20 GB

    3. Kebutuhan Perangkat Lunak
    4. a. Sistem Operasi Microsoft Windows 10

      b. Google Chrome

      c. Sublime Text 3

      d. XAMPP


    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalah Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem informasi pemasaran pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara masih belum meberikan kepuasan bagi customer. Sehingga kebutuhan perusahaan yang harus diprioritaskan saat ini yaitu harus memiliki sebuah media yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan berupa penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Mulai pada informasi seputar produk yang ditawarkan, layanan pemesanan produk sampai kepada barang terkirim dan diterima dengan baik oleh customer, serta belum adanya transaksi secara online sehingga customer masih perlu datang langsung ke perusahaan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem informasi pemasaran yang berjalan di PT. Citra Karya Mitra Nusantara, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu:

    1. Memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis internet dangan melakukan perancangan sistem informasi pemasaran berbasis web sebagai penunjang keputusan pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara.
    2. Perancangan sistem informasi pemasaran berbasis web sebagai penunjang keputusan pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara harus memperhatikan sistem informasi pemasaran di web tersebut agar memberikan informasi kepada pelanggan seputar produk yang ditawarkan oleh PT. Citra Karya Mitra Nusantara dan bisa langsung memesan produk yang customer inginkan secara online, memberikan sistem informasi secara grafik penjulan produk unggulan, menjadi acuan dalam melaukan review pemasaran terhadap produk yang kurang diminati, memberikan kemudahan dalam proses sistem penunjang keputusan dalam membuat laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan atas transaksi pemasaran produk.
    3. Sistem penjualan dengan menggunakan metode data mining market basket analysis dan max-miner yang dapat meningkatkan penjualan pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara. Data transaksi penjualan PT. Citra Karya Mitra Nusantara pada tahun 2019 akan dianalisis menggunakan metode data mining market basket analysis dan max-miner algorithm untuk melihat hubungan asosiasi (korelasi) antara sejumlah atribut penjualan.

    User Requirement

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dan berikut adalah tabel Elisitasi Tahap I.

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


    3. Elisitasi Tahap II
    4. Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Keterangan:

      M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting, D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting, I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi.

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


    5. Elisitasi Tahap III
    6. Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode Technical, Operational, dan Economic (T.O.E) dengan opsi High Middle Low (H.M.L). Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


    7. Final Draft Elisitasi
    8. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan digunakan. Hasil dari wawancara dan analisa dapat disusun pada tabel 3.4. sistem yang final seperti berikut :

      Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    PT. Citra Karya Mitra Nusantara berlokasi di Jl. Ruko Modernland Blok DR. 31 LT 2 Kel. Buaran Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang. PT. Citra Karya Mitra Nusantara (CKMN) di Tengerang adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang supplier distributor printer, scanner dan aksesoris printer.

    Tuntutan untuk menjadi lebih baik, PT. Citra Karya Mitra Nusantara (CKMN) harus meningkatkan aspek yang ada, yaitu sistem penjualan dengan menggunakan metode data mining market basket analysis dan Max-Miner yang dapat meningkatkan penjualan pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara (CKMN). Data transaksi penjualan PT. Citra Karya Mitra Nusantara (CKMN) pada tahun 2018 akan dianalisis menggunakan metode data mining market basket analysis dan max-miner algorithm untuk melihat hubungan asosiasi (korelasi) antara sejumlah atribut penjualan.

    Dalam penelitian ini dilakukan analisis secara rinci dan mendasar terhadap kebutuhan pengguna. Analisis fitur-fitur pada aplikasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sistem. Fitur-fitur tersebut dibuat untuk memudahkan admin dalam mengelola data.

    1. Admin
    2. Admin dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain :

      a. Admin dapat melakukan login

      b. Admin dapat menambah dan mengelola data produk.

      c. Admin dapat menambah dan mengelola data pengguna.

      d. Admin dapat mengelola data penjualan

      e. Dapat melakukan print/cetak laporan

      f. Dapat melakukan logout

    3. Konsumen
    4. a. Konsumen dapat melakukan register jika belum memiliki akun untuk login

      b. Konsumen dapat melakukan login.

      c. Konsumen dapat melihat produk-produk yang ditawarkan.

      d. Konsumen dapat menambahkan barang ke keranjang.

      e. Konsumen dapat melihat data histori keranjang.

      f. Konsumen dapat melakukan logout.


    Use case Diagram Sistem Usulan

    Use Case Diagram merupakan gambaran interaksi pengguna sistem terhadap sistem dengan menjalankan fungsi-fungsi yang dapat diterima sistem tersebut. Pada sistem ini, terdapat dua aktor pengguna, yakni admin dan konsumen yang menjalankan fungsi yang berbeda terhadap sistem. Bentuk interaksi pengguna terhadap sistem dapat dilihat pada Gambar 4.1.

    Gambar 4.1 Use Case Diagram
    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penempatan area kerja.
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu: admin dan konsumen.
    3. 25 Use case yaitu : register, melihat produk, keranjang, transaksi saya, login, dashboard, tambah produk, edit produk, hapus produk, mengelola data produk, mengelola data admin, tambah admin, edit admin, hapus admin, mengelola data penjualan, tambah penjualan, edit penjualan, hapus penjualan, mengelola data member, hapus member, mengelola stok produk, tambah stok produk, edit stok produk, hapus stok produk, dan cetak laporan.
    4. 13 Extend yaitu : tambah produk, edit produk, hapus produk, tambah admin, edit admin, hapus admin, tambah penjualan, edit penjualan, hapus penjualan, hapus member, tambah stok produk, edit stok produk, dan hapus stok produk.

    Activity Diagram Sistem Usulan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada berapa eksekusi.

    1. Admin
    2. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Admin

      Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem informasi penempatan, usulan untuk admin diatas terdapat :

      1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram.

      2. 26 (dua puluh enam) action state yang menggambarkan eksekusi.

      3. 5 (lima) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

      4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.

      5. 1 (satu) join node.

      6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.


    3. Konsumen
    4. Gambar 4. 3 Activity Diagram Usulan Konsumen

      Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram sistem informasi penempatan, usulan untuk konsumen diatas terdapat :

      1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram.

      2. 8 (delapan) action state yang menggambarkan eksekusi.

      3. 1 (lima) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

      4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.

      5. 1 (satu) join node.

      6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

    Sequence Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4. 4 Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram usulan di atas terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin dan konsumen.
    2. 11 (sebelas) life line, diantaranya : halaman login, halaman dashboard, halaman produk, halaman admin, halaman member, halaman penjualan, halaman stok produk, halaman laporan, halaman cart, halaman transaksi dan logout.
    3. 32 (tiga puluh dua) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.




    Class Diagram Sistem Usulan

    Class adalah deskripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku(operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya.

    Gambar 4. 5 Class Diagram

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Analisa Sistem Usulan

    Dalam penelitian ini dilakukan analisis secara rinci dan mendasar terhadap kebutuhan pengguna. Analisis fitur-fitur pada aplikasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sistem. Fitur-fitur tersebut dibuat untuk memudahkan admin dalam mengelola data.

    1. Menambah dan mengelola data Produk.
    2. Menambah dan mengelola data stok produk
    3. Mengelola data transaksi
    4. Menambah dan mengelola data pesanan.

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Normalisasi database merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan kerangkapan data pada suatu database tersebut agar dapat bekerja optimal.

    1. First Normal Form (1NF)
    2. Dibawah ini merupakan first normal fom (1NF) yang digunakan pada sistem penjualan dengan menggunakan metode data mining market basket analysis dan Max-Miner.

      Gambar 4.6 First Normal Form

      First Normal Form pada gambar 4.15 membuat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data form yang terkait. Pada tahap ini juga mengindetifikasi setiap baris dengan kolom unik (primary key).

    3. Second Normal Form (2NF)
    4. Gambar 4.6 Second Normal Form

      Second Normal Form pada gambar 4.16 untuk menciptakan foreign key. Syarat untuk membuat Second Normal Key adalah data telah dibentuk dalam 1NF.

    5. Third Normal Form (3NF)
    6. Gambar 4.7 Third Normal Form

      Third Normal Form pada gambar 4.17 bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut yang tidak berhubungan dengan primary key. Dimana telah memenuhi semua persyaratan dalam bentuk normal kedua.

    Spesifikasi Basis Data

    spesifikasi database menggambarkan/menjelaskan detail dari tiap tabel yang berisi field, tipe data, panjang data, dan keterangan lainnya. Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam database sebagai berikut :

    1. Tbl_User
    2. Tabel tbl_user digunakan untuk menyimpan data user. Berikut adalah penjelasan dari tbl_user dapat dilihat pada Tabel 4.2.

      Nama table : tbl_user

      Fungsi : Simpan, mengapus dan edit user

      Primary Key : user_id

      Foreign Key: -

      Jenis : Master

      Tabel 4.2 Struktur Tabel Tbl_User
    3. Tbl_Transaksi
    4. Tabel tbl_transaksi digunakan untuk menyimpan data transaksi. Berikut adalah penjelasan dari tbl_transaksi dapat dilihat pada Tabel 4.3.

      Nama table : tbl_transaksi

      Fungsi : Simpan, mengapus dan edit transaksi

      Primary Key : transaksi_id

      Foreign Key: user_id

      Jenis : transaksi

      Tabel 4.3 Struktur Tabel Tbl_Transaksi
    5. Tbl_Detail_Transaksi
    6. Tabel tbl_detail_transaksi digunakan untuk menyimpan data detail transaksi. Berikut adalah penjelasan dari tbl_detail_transaksi dapat dilihat pada Tabel 4.4.

      Nama table : tbl_detail_transaksi

      Fungsi : Simpan, mengahapus dan edit transaksi detail

      Primary Key : detail_transaksi_id

      Foreign Key: transaksi_id, produk_id

      Jenis : Transaksi

      Tabel 4.4 Struktur Tabel Tbl_Detail_Transaksi
    7. Tbl_Produk
    8. Tabel tbl_produk digunakan untuk menyimpan data produk. Berikut adalah penjelasan dari tbl_produk dapat dilihat pada Tabel 4.5.

      Nama table : tbl_produk

      Fungsi : Simpan, menghapus dan edit data produk

      Primary Key : produk_id

      Foreign Key: -

      Jenis : Master

      Tabel 4.5 Struktur Tabel Tbl_Produk
    9. Tbl_Stok_Produk
    10. Tabel tbl_stok_produk digunakan untuk menyimpan data stok produk. Berikut adalah penjelasan dari tbl_stock_produk dapat dilihat pada Tabel 4.6.

      Nama table : tbl_stok_produk

      Fungsi : Simpan, menghapus dan edit data stok produk

      Primary Key : stok_produk_id

      Foreign Key: produk_id

      Jenis : Master

      Tabel 4.6 Struktur Tabel Tbl_Produk


    11. Tbl_city
    12. Tabel tbl_city digunakan untuk menyimpan data user. Berikut adalah penjelasan dari tbl_city dapat dilihat pada Tabel 4.7.

      Nama table : tbl_city

      Fungsi : Simpan, mengapus dan edit city

      Primary Key : city_id

      Foreign Key: province_id

      Jenis : Master

      Tabel 4. 7 Struktur Tabel Tbl_City


    13. Tbl_Province
    14. Tabel tbl_province digunakan untuk menyimpan data transaksi. Berikut adalah penjelasan dari tbl_province dapat dilihat pada Tabel 4.8.

      Nama table : tbl_province

      Fungsi : Simpan, mengapus dan edit province

      Primary Key : province_id

      Foreign Key: province_id

      Jenis : Master

      Tabel 4. 8 Struktur Tabel Tbl_Province


    15. Tbl_Subdistrict
    16. Tabel tbl_Subdistrict digunakan untuk menyimpan data transaksi. Berikut adalah penjelasan dari tbl_province dapat dilihat pada Tabel 4.9.

      Nama table : tbl_Subdistrict

      Fungsi : Simpan, mengapus dan edit Subdistrict

      Primary Key : Subdistrict_id

      Foreign Key: province_id , city_id

      Jenis : Transaksi

      Tabel 4. 9 Struktur Tabel Tbl_Subdistrict


    17. Tbl_Member
    18. Tabel tbl_member digunakan untuk menyimpan data member. Berikut adalah penjelasan dari tbl_member dapat dilihat pada Tabel 4.10.

      Nama table : tbl_member

      Fungsi : Simpan, menghapus dan edit data member

      Primary Key : member_id

      Foreign Key: id_kecamatan, id_kota, id_provinsi

      Jenis : Master

      Tabel 4. 10 Struktur Tabel Tbl_Member


    19. Tbl_Pengiriman
    20. Tabel tbl_pengiriman digunakan untuk menyimpan data pengiriman. Berikut adalah penjelasan dari tbl_pengiriman dapat dilihat pada Tabel 4.11.

      Nama table : tbl_pengiriman

      Fungsi : Simpan, menghapus dan edit data pengiriman

      Primary Key : pengiriman_id

      Foreign Key: id_transaksi

      Jenis : Transaksi

      Tabel 4. 11 Struktur Tabel Tbl_Pengiriman


    21. Tbl_Callback
    22. Tabel tbl_callback digunakan untuk menyimpan data callback. Berikut adalah penjelasan dari tbl_callback dapat dilihat pada Tabel 4.12.

      Nama table : tbl_callback

      Fungsi : simpan data callback

      Primary Key : callback_id

      Foreign Key: -

      Jenis : -

      Tabel 4. 12 Struktur Tabel Tbl_Callback



    Flowchart Sistem Usulan

    Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.

    Gambar 4.14 Flowchart

    Rancangan Program

    Pembuatan aplikasi ini menggunakan struktur navigasi campuran (composite) dimana semua macam struktur navigasi dapat digunakan. Hal tersebut disebabkan karena aplikasi tersebut memiliki banyak percabangan, sehingga dipilihlah pemilihan struktur navigasi campuran pada aplikasi berbasis website ini. Pada struktur navigasi, aplikasi ini memiliki 1 menu utama, 1 sub menu, dan 5 sub sub menu yaitu, Data pengguna, Data produk, penjualan, laporan, dan Logout.

    Gambar 4. 10 Struktur Navigasi Aplikasi Admin


    Pada struktur navigasi user, aplikasi ini memiliki 1 menu utama, 4 sub menu, Produk, cart, transaksi saya, checkout, dan Logout.

    Gambar 4. 11 Struktur Navigasi Aplikasi User


    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype sistem usulan menjadi dasar untuk melakukan pembuatan sistem usulan. Berikut ini desain setiap halaman fungsional sistem usulan adalah sebagai berikut.

    1. Halaman login admin
    2. Halaman ini berfungsi menampilkan halaman login untuk admin. Pada halaman ini admin harus mengisi kolom isian username dan password. Berikut ini bentuk rancangan halaman login.

      Gambar 4.12 Halaman Login Admin
    3. Halaman Dashboard
    4. Pada halaman ini pertama yang ditampilkan setelah berhasil login. Berikut ini bentuk rancangan halaman dashboard.

      Gambar 4.13 Halaman Login Admin
    5. Halaman Data Produk
    6. Pada halaman ini berfungsi untuk mengelola data produk yang dapat melakukan tambah data, rubah data, dan hapus data.

      Gambar 4.14 Halaman Data Produk
    7. Halaman Admin
    8. Pada halaman ini berfungsi untuk mengelola data admin yang dapat melakukan tambah data, rubah data, dan hapus data.

      Gambar 4.15 Halaman admin
    9. Halaman Member
    10. Halaman ini berfungsi untuk melihat data member.

      Gambar 4. 16 Halaman Data Member
    11. Halaman Penjualan
    12. Halaman ini berfungsi untuk melihat data penjualan

      Gambar 4.17 Halaman Data Penjualan
    13. Halaman Tambah Penjualan
    14. Halamana ini berfungsi menambah data penjualan, saat admin melakukan tambah penjualan dan memasukkan produk yang dipilih oleh pelanggan sistem akan merekomendasikan produk yang lainnya juga.

      Gambar 4.18 Halaman Tambah Penjualan
    15. Halaman Data Stok Produk
    16. Pada halaman ini berfungsi untuk mengelola data stok produk yang dapat melakukan tambah data, rubah data, dan hapus data.

      Gambar 4.19 Halaman Data Stok Produk
    17. Halaman Laporan
    18. Halaman ini berfungsi untuk melihat laporan

      Gambar 4.20 Halaman Laporan
    19. Halaman Registrasi User
    20. Halaman ini berfungsi untuk user melakukan registrasi agar menjadi member.

      Gambar 4.21 Halaman Registrasi User
    21. Halaman Login User
    22. Halaman ini berfungsi menampilkan halaman login untuk user. Pada halaman ini pengguna harus mengisi kolom isian username dan password. Berikut ini bentuk rancangan halaman login user.

      Gambar 4.22 Halaman Login User
    23. Halaman Produk
    24. Halaman ini berfungsi menampilkan produk yang dapat dipilih oleh user dan menambahkannya kedalam keranjang.

      Gambar 4.23 Halaman Produk
    25. Halaman Keranjang
    26. Halaman ini berfungsi menampilkan halaman keranjang untuk melihat produk apa saja yang sudah dipilih dan akan melakukan pembayaran.

      Gambar 4.24 Halaman Keranjang

    Implementasi

    Tahap implementasi sistem merupakan proses membangun sistem sesuai dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahapan ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsi-fungsi yang dibuat.

    Halaman Login

    Potongan progam di atas menampilkan function checkLogin. Selanjutnya pada function checkLogin akan melihat nilai variable yang digunakan untuk login yaitu username dan password pada database. Lalu potongan program ini mengambil nilai variable username dan password pada database. Kalau berhasil maka akan bernilai benar dan masuk ke dalam beranda. Jika salah, maka akan muncul teks “GagalLogin”. Berikut ini bentuk halaman login sistem usulan.

    Gambar 4.25 Halaman Login

    Setiap tekan tombol “Login”, Sistem melakukan validasi username dan password yang dimiliki. Apabila data yang diinputkan tidak benar, maka sistem memberikan informasi kesalahan seperti gambar 4.26 berikut ini.

    Gambar 4.26 Halaman Informasi Kesalahan Pengisian Data Login

    Sedangkan apabila benar, sistem akan menampilkan halaman menu dashboard seperti pada gambar 4.27..

    4.27 Halaman Dashboard


    Halaman Data Produk

    Potongan program diatas terdapat function getListProduk dimana pada function ini mengambil nilai dari database. Dan admin dapat melihat semua daftar produk yang ada dan berfungsi untuk mengelola data produk. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman daftar produk.

    Gambar 4.28 Halaman Produk

    Pada halaman menu daftar bahan, terdapat fungsi untuk tambah data bahan dengan cara tekan tombol “Tambah Data”

    Gambar 4.29 Halaman Tambah Data Produk

    Pada halaman tambah data produk, admin dapat menginput data produk baru. Sedangkan tombol “lihat/Edit” berfungsi untuk menampilkan halaman rubah data produk. Berikut ini hasil implementasi halaman rubah data produk.

    Gambar 4.30 Halaman Rubah Data Produk

    Sedangkan tombol “Hapus” berfungsi untuk menghapus data produk yang ada. Pada saat menghapus salah satu data, Sistem memberikan konfirmasi penghapusan data seperti gambar berikut ini.

    Gambar 4.31 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Produk

    Halaman Data Admin

    Halaman menu data admin berfungsi untuk mengelola data admin. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman admin.

    Gambar 4. 32 Halaman Admin

    Pada halaman menu daftar admin, terdapat fungsi untuk tambah data bahan dengan cara tekan tombol “Tambah Data”

    Gambar 4. 33 Halaman Tambah Data Admin

    Pada halaman tambah data admin, admin dapat menginput data admin baru. Sedangkan tombol “lihat/Edit” berfungsi untuk menampilkan halaman rubah data admin. Berikut ini hasil implementasi halaman rubah data admin.

    Gambar 4. 34 Halaman Rubah Data Admin

    Sedangkan tombol “Hapus” berfungsi untuk menghapus data admin yang ada. Pada saat menghapus salah satu data, Sistem memberikan konfirmasi penghapusan data seperti gambar berikut ini.

    Gambar 4. 35 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Admin


    Halaman Data Member

    Halaman menu data admin berfungsi untuk melihat data member. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman member.

    Gambar 4. 36 Halaman Member

    Sedangkan tombol “Hapus” berfungsi untuk menghapus data member yang ada. Pada saat menghapus salah satu data, Sistem memberikan konfirmasi penghapusan data seperti gambar berikut ini.


    Gambar 4. 37 Halaman Konfirmasi Penghapusan Data Member

    Halaman Data Penjualan

    Potongan program diatas terdapat function getListPenjualan dimana pada function ini mengambil nilai dari database. Dan admin dapat melihat semua daftar transaksi yang ada. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman daftar transaksi.

    Gambar 4.38 Halaman Penjualan

    Pada tombol “Tambah Data” sistem akan membuka halaman tambah penjualan yang digunakan untuk menambah daftar penjualan baru.

    Gambar 4.39 Halaman Tambah Penjualan

    Sedangkan tombol “lihat/edit” berfungsi untuk menampilkan halaman edit transaksi. Berikut ini hasil implementasi halaman edit transaksi.

    Gambar 4.40 Halaman Edit Transaksi


    Halaman Laporan

    Pada potongan program diatas berfungsi untuk menampilkan halaman laporan penjualan. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman laporan.

    Gambar 4.41 Halaman Laporan

    Halaman Registrasi User

    Pada potongan program diatas berfungsi untuk menampilkan halaman registrasi. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman registrasi.

    Gambar 4.42 Halaman Registrasi User

    Halaman Login User

    Halaman login berfungsi untuk keamanan sistem. Pada halaman ini pengguna harus mengisi kolom isian username dan password. Berikut ini bentuk halaman login sistem usulan.

    Gambar 4.43 Halaman Login User

    Halaman Produk

    Pada potongan program diatas berfungsi untuk menampilkan halaman produk. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman produk.

    Gambar 4.44 Halaman Produk

    Halaman Keranjang

    Halaman keranjang berfungsi untuk melihat data barang apa saja yang sudah dipilih oleh konsumen yang selanjutkan akan dilakukan pembayaran. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman keranjang.

    Gambar 4.45 Halaman Keranjang

    Halaman Transaksi

    Halaman transaksi berfungsi untuk melihat data transaksi apa saja yang sudah dilakukan oleh konsumen. Berikut ini bentuk hasil impelementasi halaman transaksi.

    Gambar 4.46 Halaman Transaksi

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat minimum yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sistem perangkat komputer atau laptop dengan detail spesifikasi sebagai berikut:

    a. Intel Core i3-3320

    b. Memori RAM 4GB

    c. Harddisk 1 GB

    Aplikasi Yang Digunakan

    a. Sistem Operasi Microsoft Windows 10

    b. Google Chrome

    c. Sublime Text 3

    d. XAMPP

    Hak Akses

    a. Petugas yang berwenang

    b. User yang sudah register



    Testing

    Metode testing yang dilakukan untuk uji coba sistem ini adalah black box testing. Metode testing ini mengutamakan uji coba pada fungsi-fungsi sistem perangkat lunak tanpa melihat hubungannya dengan kode program yang dibuat.

    Skenario Testing Black Box

    Skenario pengujian yang dilakukan sudah ditentukan berdasarkan rancangan-rancangan yang ditetapkan. Diharapkan dengan adanya skenario ini, sistem ini dapat dieksekusi dan memberikan hasil-hasil yang sesuai dengan rancangan, namun jika sistem mengeluarkan hasil yang tidak sesuai rancangan, maka skenario pengujian ini pun tergolong berhasil karena mampu memberikan hasil di luar skenario dan dapat dilakukan evaluasi untuk pengembangan dan perbaikan sistem seanjutnya.

    Tabel 4.13 Skenario Uji Coba Admin

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu Login, input produk, menu data admin, menu data penjualan, menu data stok produk dan menu laporan. Jika input yang yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian yang sudah dilakukan menggunakan metode blackbox testing seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.



    Schedule

    Schedule untuk mengukur sejauh mana pencapaian pengembangan sistem. Jadwal pengembangan sistem ini menggunakan metode system development life cycle (SDLC) dengan menggunakan metode waterfall.

    Table 4.14 Jadwal Pengembangan Sistem



    Estimasi Biaya

    Adapun dalam penelitian ini tabel 4.15 Estimasi Biaya Pengembangan adalah sebagai berikut:

    Table 4.15 Biaya Pengembangan


    BAB V
    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil implementasi dan uji coba yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Kesimpulan berdasarkan rumusan masalah :
    2. a. Penerapan data mining pada data transaksi penjualan printer, scanner, dan aksesoris printer menggunakan algoritma Max-Miner.

      b. Dengan aplikasi ini dapat diketahui asosiasi barang apa saja yang sering dibeli bersamaan oleh konsumen di PT. Citra Karya Mitra Nusantara, mencari pola frekuensi tinggi dengan aturan Association Rules dari Frequent Itemset untuk mendapatkan hasil support dan confidence yang nantinya informasi ini dapat memberikan pertimbangan tambahan bagi manajer dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara.

    3. Kesimpulan terhadap tujuan dan maanfaat penilitian :
    4. a. Algoritma Max-Miner telah berhasil diterapkan untuk menganalisis market basket antar produk pada transaksi yang terjadi di database PT. Citra Karya Mitra Nusantara. Sehingga hasil yang diperoleh dapat menjadi acuan untuk mengambil keputusan dalam menganalisis market basket guna meningkatkan penjualan.

    5. Kesimpulan terhadap metode penelitian : :
    6. a. Penelitian ini membutuhkan data-data dan informasi sebagai dasar untuk melakukan kegiatan penelitian. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan studi data.

      b. Metode analisa berguna untuk menganalisis sistem yang telah berjalan pada PT. Citra Karya Mitra Nusantara, dan mencari kekurangan dari sistem yang telah berjalan.

      c. Perancangan aplikasi analisa Algoritma Max-Miner dan Market Basket Analysis terhadap asosiasi penjualan memulai dari perancangan sistem, di dalam perancangan sistem tersebut terdapat UML, Flowchart, setelah itu membuat perancangan basis data dan membuat perancangan aplikasi, sehingga dapat dilakukan dan dapat digunakan dengan baik dan berguna.

      d. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode Blackbox Testing, hasil pengujian tiap fitur berfungsi dengan baik.

      e. Pada sistem pengembangan aplikasi dapat di terapkan metode waterfall karena tahapan waterfall yang terstruktur, sehingga dapat menghasilkan perangkat lunak yang baik

    Saran

    Berdasarkan hasil implementasi aplikasi, ditemukan saran-saran pengembangan aplikasi yang dapat dilakukan pada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

    1. Sistem dapat dikembangkan menjadi aplikasi mobile, sehingga konsumen dapat memesan produk pada perangkat smartphone yang dimiliki.:
    2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menerapkan algoritma pembangkitan frequent itemset yang berbeda, seperti FP-Growth dan Apriori.

    Kesan

    Melalui kesempatan yang telah diberikan PT. Citra Karya Mitra Nusantara, didapat berbagai pengalaman dan wawasan yang sangat bermanfaat mulai dari bagaimana cara memberikan informasi dan penjualan printer, scanner, dan aksesoris printer.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
    2. 2,0 2,1 2,2 Puput Puspito Rini Dkk.2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1.
    3. Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jakarta Pusat: Jurnal Lentera ICT. Vol. 3 number 1, Mei 2016. Diambil dari : https://scholar.google.co.id/citations?user=jl-NZnwAAAAJ&hl=en. (1 Desember 2018)
    4. Mulyati dkk.2018.“sistem informasi absensi berbasis web pada badan penanggulangan bencana daerah kota tangerang”.Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal ICIT. Vol. 04 No. 02, agustus 2018
    5. 5,0 5,1 Romney, Marshall B Dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
    6. Suprihadi,Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    7. 7,0 7,1 Hafizar dkk.2017“perancangan sistem informasi pendataan karyawan pada perusahaan jasa berbasis web”. Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02, agustus 2017.
    8. Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Susanti, Erna. 2015. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1 – September 2013
    9. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Kuliah Praktek Di Perguruan Tinggi. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara Ultima Infosys Vol Vii No. 1.
    10. Boyke Fitriadi. 2014. Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada Pt. Bumi Bersama. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
    11. Sri Rahayu, Nur Azizah, Rizky Ferlyawan. 2018. Implementasi sistem informasi pada E-Recruitment calon karyawan. Jurnal SENSI Vol.4 No.2
    12. Nur Azizah, Sri Rahayu, Yuniar Putri, D.S. 2016. Sistem Informasi Aircraft Maintenance Engineer Lisence (AMEL)Berbasis WEB Application Pada PT.GMF Aeroasia Cengkareng. Jurnal SENSI Vol.2. No.1.
    13. Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    14. 16. Hisbanarto, Y. V. (2014). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    15. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
    16. 19. Amrullah, Agit, dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Semnasteknomedia Online. Vol.4 No1.
    17. Andi Prastomo. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Jakarta: Univ. Budi Luhur. Faktor Exacta Vol 7 No 2.
    18. Wijayanti Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang.
    19. 19,0 19,1 Shalahuddin, M Dan Rosa A.S. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    20. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN :
    21. Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer 2017:185
    22. Kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar. http://unisbablitar.ejournal.web.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
    23. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
    24. Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
    25. 25,0 25,1 Aristania, Nur dan Indah Uly Wardati. 2017. Pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Barang Dan Data Proyek Gypsum Pada Utomo Gypsum. Journal Speed Vol 9 No 1.
    26. Nofyat, Adelina Ibrahim dan Arisandy Ambarita. 2018. Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Air Berbasis Website Pada PDAM Kota Ternate. Indonesian Journal On Information System, Hal: 10-19.
    27. Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Bebasis Website Pada Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.4.
    28. Tommy. 2016. Trik membuat Software BOT dengn Visual Basic.Net. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    29. Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177), Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi perangkat lunak yang berfokus pada fungsi dan hasil akhir.
    30. Rifta, Mutiara. 2015. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Berteknologi Android Pada Sma Negeri 6 Palembang. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
    31. Hidayatullah, Priyanto dan J.K. Kawistara. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung : Informatika Bandung
    32. Fauzi Moch Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015, System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. ISSN : 2477-3042. Surya Informatika Vol.1 No.1
    33. Wahana Komputer. 2014. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset
    34. Rymon. McLeod, 1992. Sistem Informasi manajemen. PT. Indeks. Jakarta.
    35. Aguinis, H. (2013). Performance Management. New Jearsey: Pearson Prentice Hall.
    36. Pramudiono, I (2007). ‘Pengantar Data Mining : Menambang Permata Pengetahuan di Gunung Data’, Paper ITS Surabaya.
    37. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. (2014). Sistem Pakar Untuk MengidentifikasiPenyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes.Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
    38. Mulyanto, Agus. 2012. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    39. 39,0 39,1 39,2 Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”. Yogyakarta:Andi
    40. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    41. Yanto, R., & Khoiriah, R. (2015). Implementasi Data Mining dengan Metode Algoritma Apriori dalam Menentukan Pola Pembelian Obat. Creative Information Technology Journal, 2(2), 102-113.
    42. Tana, M. P., Marisa, F., & Wijaya, I. D. (2018). Penerapan Metode Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk Pada Toko Oase Menggunakan Algoritma Apriori. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 3(2).
    43. Yuliana, W., Zulfikar, W. B., Taufik, I., & Manaf, K. (2018). Implementasi Algoritma Apriori untuk Mengoptimalkan Kombinasi Menu di Kane Pizzeria Bandung. Insight, 1(2), 195-201.
    44. Umar, R., & Putri, R. I. (2015, November). Pengembangan E-Commerce yang terintegrasi dengan market basket analysis. In Prosiding Sentrinov (Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif) (Vol. 1, No. 1, pp. 291-300).
    45. Muzakir, A., & Adha, L. (2016). Market Basket Analysis (MBA) Pada Situs Web E-Commerce Zakiyah Collection. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(2), 459-466.
    46. Meyer, E. L., & Chung, S. M. (2018, November). Efficient Mining of Maximal Frequent Itemsets Based on M-Step Lookahead. In 2018 5th International Conference on Data and Software Engineering (ICoDSE) (pp. 1-5). IEEE.
    47. Chung, S. M., & Luo, C. (2004, April). Distributed mining of maximal frequent itemsets from databases on a cluster of workstations. In IEEE International Symposium on Cluster Computing and the Grid, 2004. CCGrid 2004. (pp. 499-507). IEEE.
    48. Sumithra, R., & Paul, S. (2010, July). Using distributed apriori association rule and classical apriori mining algorithms for grid based knowledge discovery. In 2010 Second International conference on Computing, Communication and Networking Technologies (pp. 1-5). IEEE.
    49. Singh, A. K., Kumar, A., & Maurya, A. K. (2014, May). An empirical analysis and comparison of apriori and FP-growth algorithm for frequent pattern mining. In 2014 IEEE International Conference on Advanced Communications, Control and Computing Technologies (pp. 1599-1602). IEEE.
    50. Thakre, K. R., & Shende, R. (2017, May). Implementation on an approach for mining of datasets using APRIORI hybrid algorithm. In 2017 International Conference on Trends in Electronics and Informatics (ICEI) (pp. 939-943). IEEE.



Contributors

Capri eriansyah