SI 1511489673

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KEARSIPAN DOKUMEN

PADA KELURAHAN GANDASARI KOTA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1522490278
NAMA : BIMA JAYA LAKSANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KEARSIPAN DOKUMEN

PADA KELURAHAN GANDASARI

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM : 1511489673
Nama : BIMA JAYA LAKSANA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 29 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603         NID: 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KEARSIPAN DOKUMEN

PADA KELURAHAN GANDASARI

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489673
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen



Disetujui Oleh :

Tangerang, 29 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
((Saryani, S.Kom.,M.T.I)
NID : 17011
   
NID: 08167

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KEARSIPAN DOKUMEN

PADA KELURAHAN GANDASARI

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489673
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sitem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 29 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN DOKUMEN

PADA KELURAHAN GANDASARI

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM : 1511489673
Nama : BIMA JAYA LAKSANA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 29 Januari 2020
BIMA JAYA LAKSANA
NIM. 1511489673


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan saat ini, hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh secara cepat dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih. Komputer adalah suatu alat elektronik untuk mengola data yang digunakan oleh instansi- instansi pemerintah atau swasta. Penggunaan komputer harus sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik software maupun hardware agar komputer dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Saat ini sistem pendataan kearsipan dokumen di Kelurahan Gandasari Kota Tangerang belum berjalan dengan baik karena masih bersifat semi komputerisasi yaitu dengan buku agenda dan Microsoft Exel. Adapun kendala yang sering terjadi yaitu penomoran pada surat masuk dan surat keluar sering terjadi kesalahan, dalam pencarian berkas membutuhkan waktu yang lama dan penyimpanan yang rentan hilang dan rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pendataan kearsipan dokumen di Kelurahan Gandasari dan merancang sistem pendataan kearsipan dokumen berbasis web. Metode penelitian yang dilakukan dengan cara observasi, study pustaka, analisa PIECES (Performance, Informantion, Economy, Control, Eficiency, Service), metode perancangan sistem menggunakan daigram UML (Unified Modelling Language) sebagai alat bantu untuk menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek. Dengan adanya sistem informasi pendataan kearsipan dokumen sebagai antisipasi terhadap human eror dalam melakukan pendataan kearsipan secara konvensioal, memiliki fungsi upload file scan dokumen berformat PDF(Portable Document Format) yang memungkinkan data arsip akan tersimpan lebih rapih dan teratur serta pencarian data dokumen dengan waktu yang singkat.

Kata Kunci : Sistem, Pendataan, Kearsipan, Dokumen, Kelurahan.


ABSTRACT

Advances in technology and information are two things that can not be separated at this time, this can be seen from the process to get information that can be obtained quickly supported by advances in increasingly sophisticated technology. A computer is an electronic device for managing data used by government or private agencies. The use of computers must be in accordance with organizational needs, both software and hardware so that computers can be utilized as well as possible. Currently the document archiving system in Tangerang City's Gandasari Village has not run well because it is still semi-computerized, namely the agenda book and Microsoft Exel. As for the obstacles that often occur namely numbering on incoming and outgoing letters often an error occurs, in the search for files takes a long time and storage is vulnerable to lost and damaged. The purpose of this study was to determine the document archiving process in the Gandasari Village and to design a web-based document archiving system. Research methods conducted by observation, literature study, PIECES analysis (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service), system design methods using UML daigram (Unified Modeling Language) as a tool to describe the flow of procedures in the form of objects. With the document archiving information system in anticipation of human errors in conventional archiving data collection, it has the function of uploading file scans of documents in PDF format (Portable Document Format) that enable archived data to be stored more neatly and regularly and to search document data in a short time.

Keywords: System, Data Collection, Filling, Documents, Village.



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN KEARSIPAN DOKUMEN PADA KELURAHAN GANDASARI KOTA TANGERANG.”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Ajay Supriadi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Ibu Saryani, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak Bachrudin, S.E selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 29 Januari 2020
BIMA JAYA LAKSANA
NIM. 1511489673


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun yang berbasis komputerisasi selalu mengalami peningkatan yang sangat pesat. Saat ini teknologi menjadi pokok utama dalam melakukan segala aktifitas perkerjaan dengan menggunakan sumber daya yang ada yaitu komputer dan jaringan internet. Karena menggunakan teknologi berbasis informasi dapat mempercepat dalam mengerjakan sebuah pekerjaan dalam skala kecil maupun besar serta dapat digunakan dalam mengelola sebuah data, menyiapkan informasi yang memiliki kualitas yang baik dapat membantu memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang kompleks ataupun dalam pengambilan keputusan, serta memiliki kecepatan dan tingkat akurat yang tinggi. Salah satu sumber informasi seperti pada sektor bisnis, pariwisata, instansi, lembaga, dan pendidikan. Perkembangan dalam era digital banyak menggunakan teknologi informasi untuk mengelola arsip dalam bentuk website masih minim diterapkan, dalam instasi, atau bidang-bidang yang berhubungan dengan kearsipan masih sedikit yang mengaplikasikan teknologi ini. Website memiliki peran yang sangat penting saat ini karena dapat diakses melalui online karena dapat mengetahui seluruh informasi khusunya pada bidang informasi berkas pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang. Berkas yang dapat diakses diantaranya data yang berhubungan dengan surat, warkat, akta, piagam/sertifikat, buku dan sebagian lainnya yang sudah ada sejak dahulu maupun saat ini.

Badan pemerintah kearsipan dikantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang adalah salah satu unit kerja yang merupakan tempat untuk menyimpan, mengelola, mengumpulkan, dan mengatur dokumen/data. Badan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai sumber untuk mencari data. Pengarsipan di Kelurahan juga merupakan sebuah ruang dimana didalamnya terdapat banyak hal yang disusun berdasarkan sistem yang sudah ditetapkan.

Kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang sudah memanfaatkan jasa komputer sebagai penunjang kegiatannya untuk pengelolahan data sehari-hari. Namun Kelurahan Gandasari Kota Tangerang masih menggunakan software Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Access yang bersifat standar di dalam menyimpan dan pembuatan laporan sehingga membutuhkan waktu yang lama dan sewaktu – waktu software tersebut dapat terjadi eror serta tidak sesuai dengan keinginan masyarakat saat ini yang membutuhkan akses informasi berkas yang cepat. Serta data arsip tidak dapat di akses oleh masyarakat secara bebas sehingga data bisa saja dimanipulasi oleh pihak Kelurahan Kota Tangerang.

Dalam pengolahaan data pengarsipan berkas kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang diperlukan penataan data yang terorganisir agar data tersebut dapat tersusun secara baik serta memiliki keamanan yang sangat privasi dan tidak dapat diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Saat ini lembaga maupun instasi pemerintahan dapat memanfaatkan sebuah teknologi informasi tersebut menjadi berbasis website dan online karena sesuai dengan perkembangan teknologi yang cepat. Hal ini dapat memudahkan proses pengolahan data terutama data berkas arsip pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang.

Dengan demikian perlu diterapkan sistem informasi yang membantu atau mempermudah dalam penginputan berkas, penyimpanan berkas, dan pencarian berkas pada proses pengarsipan sehingga berkas yang akan dicari atau dibutuhkan bisa diperoleh secara mudah, cepat, dan akurat. Berdasarkan uraian diatas , penulis mencoba untuk merancang sebuah sistem pengarsipan pendataan dokumen pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang yang dituangkan pada penelitian skripsi dengan mengangkat judul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Kearsipan Dokumen Pada Keluruhan Gandasari Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, peneliti mengindentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu :

  1. Bagaimana proses pendataan kearsipan dokumen yang berjalan saat ini pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang?
  2. Bagaimana klasifikasi penyimpanan arsip pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengarsipan berkas dokumen pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup berisi tentang batasan-batasan sistem yang akan dibahas pada penelitian agar pembahasan lebih terarah serta dapat berjalan dengan lancar. Karena akses di kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang sangat terbatas penulis hanya menyajikan ruang lingkup penelitian yang berkaitan dengan proses penginputan, penyimpanan, pencarian, pembuatan surat dan pengarsipan dokumen. Penelitian hanya dilakukan pada Sub Bagian Umum dan Tata Usaha kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian dan penjelasan di atas peneliti mempunyai beberapa tujuan antara lain:

  1. Untuk mengetahui proses sistem pengarsipan dokumen yang digunakan pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang.
  2. Agar mengetahui pengarsipan yang sedang berjalan saat ini serta memperbaiki data pengarsipan berkas dokumen agar lebih berjalan secara efektif dan efisien.
  3. Untuk merancang sistem informasi berkas arsip dokumen agar lebih mudah dikelola oleh pihak kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dengan dirancangnya sistem informasi pengarsipan berkas dapat menjadi efisien dalam input data berkas dokumen serta dapat menghemat waktu tanpa input data Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Access.
  2. Dapat mengimplementasikan ilmu yang dipelajari dari dalam perkuliahan kepada permasalahan yang ada dikantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang.
  3. Dapat merancang sistem informasi pengarsipan berkas yang efisien, bermanfaat bagi kantor Kelurahan Gandasari serta dapat input data secara cepat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung prosedur yang sedang berjalan pada proses arsip berkas dokumen dikantor Kelurahan Gandasari serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan, baik berupa dokumen, catatan-catatan, maupun laporan. Observasi dilakukan di Kelurahan Gandasari Kota Tangerang, Banten 15137.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara ini penulis melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan orang-orang yang terlibat atau dengan pihak yang terkait mengenai informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Wawancara dilakukan kepada Bapak Bachrudin, SE yang menjabat sebagai Sekretaris Lurah. Penulis bertanya mengenai sistem yang berjalan dan masalah yang sering terjadi saat proses arsip.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah mencari sebuah informasi yang berkaitan dengan laporan tentang masalah yang diteliti. Informasi yang didapatkan berasal dari buku, jurnal, internet serta sumber-sumber lainnya.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan penulis yaitu menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Informantion, Economy, Control, Eficiency, Service). Tujuan penulis menggunakan metode analisa PIECES karena metode ini digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berjalan dan mengindentifikasi kelemahan sistem agar menjadi acuan untuk perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan untuk kedepannya.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan pada perancangan sistem informasi pendataan kearsipan dokumen pada kantor Kelurahan Gandasari Kota Tangerang adalah menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) karena metode ini memodelkan secara visual yang berorientasi pada objek dan sekaligus menggambarkan alur dari sebuah sistem yang digunakan untuk menunjang pembuatan rancangan sepeti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Penulis pun menggunakan perancangan basisi data dan spesifikasi data menggunakan beberapa software antara lain yang MySQL pada PhpMyAdmin, XAMPP, Visual Paradigm, sublime text 3 dan PHP (Hypertext Prepocessor) sebagai Bahasa pemrograman inti dengan menerapkan Bootstrap (HTML,CSS,Javascript) sebagai Interface Website.

Metode Testing

Dalam melakukan perancangan berbasis website tersebut. Metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing dapat diartikan sebagai alat pengujian yang dapat dilakukan dengan mengamati hasil dari eksekusi dan mengetahui seberapa besar kesalahan yang ditimbulkan pada fungsi sistem yang diuji. Oleh karena itu, uji coba Blakbox memungkinkan dapat pengembangan pada software tersebut untuk membuat himpunan kondisi sesuai dengan kondisi perancangan website tersebut.

Sistematika Penulisan

Dalam menyusun laporan penelitian skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, masing-masing bab tersebut berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang disebut dengan Sistematika penulisan. Berikut penjelasan Bab I – Bab V dibawah ini:

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai informasi umum yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori yang berupa pengertian dan definisi yang terbagi menjadi dua bagian yaitu teori umum dan teori khusus yang diambil dari kutipan buku, jurnal nasional, dan jurnal internasional yang berkaitan dengan penyusunan laporan penelitian skripsi serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternative pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draf elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan mind map dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Tyoso (2016:1)[1], “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”, sedangkan Ageng Setiani dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:49) mendefinisikan sistem adalah “Suatu aringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Rahayu, dkk. (2017:193)[2], dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Vol. 5 No.1 (2017), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Menurut Arnold, Ross. D. & Jon P. Wade, dalam Jurnal “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675)[3], “Sytems : Groups or combinations of interrelated interdependt or interacting elements forming collective entities”. (Sistem: sekumpulan kelompok atau kombinasi elemen independen atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif).

    Menurut Aris (2016:17)[4], “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan menganalis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Sistem adalah suatu kelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[5] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik nya sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

      Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batasan Sistem (boundary)

      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    7. Pengolahan Sistem (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[6], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem produksi dan sistem transportasi.

    2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan.

      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan ouput sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

    Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48)[7], Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157)[8], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Sopingi (2015:20)[9], “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

  2. Definisi Informasi

    Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga, mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

    Menurut Hutahaean (2015:9)[10], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya".

    Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)[11], “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[12], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[13], Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

  3. Kualitas Informasi

    Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

    Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)[14], Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :

    1. Relevansi
    2. Kelengkapan dan Keluasan
    3. Kebenaran
    4. Terukur
    5. Keakuratan
    6. Kejelasan
    7. Keluwesan
    8. Ketepatan Waktu

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

    Menurut Anggraeni (2017:2)[15], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[13], mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[12], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok masukkan (input block)
    2. Blok model (model block)
    3. Blok keluaran (output block)
    4. Blok teknologi (technology block)
    5. Blok basis data (database block)
    6. Blok kendali (control block)
  3. Komponen Sistem Informasi

    Me31nurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[13], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Process
    3. Output
    4. Penyimpanan
  4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[16], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Rancang Bangun

Konsep Dasar Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi

    Menurut Yuhefizar dalam martono, dkk (2017:232)[17], “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.

    Menurut Chan (2017:4)[18], “Aplikasi adalah window dan objek-objek yang menyediakan fungsi untuk aktivitas user, seperti pemasukan data, proses dan pelaporan”.

    Menurut Kusmanto dalam Jurnal INFOTEK Vol.3, No.1 (2018:200)[19], “Aplikasi adalah software yang dirancang khusus untuk membantu pengerjaan tugas-tugas yang diperlukan dan program yang siap pakai untuk digunakan”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[20], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

    Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045)[21], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55)[22], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

  2. Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

    Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :

    1. Use Case Diagram

      Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2014:58)[17], “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[23], “Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

    2. Activity Diagram

      Menurut Afriyonza, dkk (2014:199)[17], “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses”.

    3. Sequence Diagram

      Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37)[17], “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[23] “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

    4. Class Diagram

      Menurut Carina Titus (2016:20)[23], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”.

      Menurut Maimunah, dkk (2016:29)[24], “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.”.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

    Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180)[25], “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

    Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[12], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[13] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Konsep Dasar Penunjang Keputusan

  1. Definsi Penunjang Keputusan

    Menurut Hasanudin Muhaimin, di dalam jurnal Nasional (2018:91)[26] “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Pada PT. Bando Indonesia)”. Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support Systems (DSS) memiliki pengertian yaitu sistem berbasis computer yang menyajikan dan memproses informasi yang memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih produktif, dinamis dan inovatif.

    Menurut Ramanathan dan Jadhav, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.7 (5) (2016:2356)[27] , “The tools and techniques that supports managerial decision making with the help of information and techniques to handle complex, semi-structured and unstructured problems is called as Decision Support System (DSS)”.

    Menurut Yoga, dkk. (2015:178)[17] , “Sistem Penunjang Keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi atau perusahaan”.

  2. Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

    Seperti yang dijabarkan dalam buku Konsep data mining vs sistem penunjang keputusan Nofriasyah (20:1-2)[28] , mengatakan bahwa karakteristik dari sistem penunjang keputusan adalah sebagai berikut :

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
    2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia(user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur, serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
    4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
    5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
    6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Konsep Dasar Produksi

  1. Definisi Produksi

    Menurut Yuli Siska, (2016:307)[29], Produksi adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau faedah dari suatu barang.

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[30], menyatakan bahwa produksi ialah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produksi untuk mempetinggi nilai dan untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

  2. Jenis-jenis Produksi'

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[30], Menyatakan bahwa jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi 6 bidang, yaitu :

    1. Ekstraktif Merupakan kegiatan memungut langsung dari alam, seperti pertambangan, perikanan laut.
    2. Agrarian Merupakan kegiatan mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan. Seperti pertanian dan perternakan.
    3. Industry Meliputi pengolahan, perakitan, kerajinan bahan mentah diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi perakitan mobil, usaha perbengkelan, pabrik makanan dan minuman. Pariwisata diindonesia termasuk industri, karena kegiatan itu dianggap sebagai pengolahan obyek-obyek pariwisata untuk mendapatkan penghasilan bagi Negara.
    4. Perdagangan Pengertian perdagangan mencakup kegiatan membeli untuk kemudian dijual. Misal pedagang membeli hasil pertanian dari desa untuk kemudian diekspor ke luar negri untuk kemudian dijual didalam negeri.
    5. Transportasi/Pengangkutan Merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh : pengangkutan darat, laut dan udara.
    6. Jasa Produksi jasa adalah kegiatan penyajian sarana jasa, seperti pergudangan, perbankan, asuransi, perhotelan, travel biro, . Yang dihasilkan sector jasa bukanlah barang-barang, tetapi sarana, sarana adalah kebutuhan untuk menunjang bidang produksi lainya.

Konsep Dasar Persediaan

  1. Definisi Persediaan

    Menurut Indrajit dalam Maulana dkk (2018:185)[31], “Persediaan adalah aktiva yang terdiri untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplier) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.

    Menurut Maulani dkk (2018:157)[17], “Inventory adalah Sejumlah barang-barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.

    Menurut Gumilang (2018:580)[32], “Inventory (persediaan) merupakan salah satu perkiraan kelompok harta lancar dalam neraca yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perusahaan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan persediaan, berikut ini akan dikemukakan definisi persediaan”.

  2. Tujuan Persediaan

    Menurut Hidayat dkk (2018:75)[33], “Didalam persedian pastinya terdapat hal-hal yang perlu diketahui termasuk tujuan dari persediaan itu sendiri. bahwa tujuan kebijakan persediaanadalah untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan, dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui persediaan”.

    1. Penentu jumlah produksi.
    2. Penentu harga persediaan.
    3. Sistem pencatatan persediaan.
    4. Kebijakan tentang kualitas persediaan
  3. Jenis-jenis Persediaan

    Menurut Susanto dalam Suleman dkk (2017:152)[34], “Jenis persediaan di dalam perusahaan dagang, perusahaan industri, dan perusahaan jasa”. Berdasarkan pengertian diatas persediaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan, adalah:

    1. Persediaan bahan baku.
    2. Persediaan barang dalam proses
    3. Persediaan hasil jadi.
    4. Persediaan suku cadang.
    5. Persediaan bahan bakar.
    6. Persediaan barang cetakan dan alat tulis.
    7. Persediaan barang dagangan.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

    Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39)[35], “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”

    Menurut Enterprise (2017:1)[36], “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

    Sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[37] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

  2. Ciri – Ciri Kode Khusus PHP
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
    2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Merupakan software yang bersifat opensource.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  3. Kelebihan PHP

    Menurut Maimunah, dkk (2017:2)[24] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

    1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
    2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
    3. PHP diterbitkan secara gratis.
    4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
    5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
    6. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar MySql

  1. Definisi MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[35], “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari generalpubliclicense (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat closesource (komersial)”.

    Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34)[38], dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

    Menurut Supono dan Putratama (2016: 2)[39], “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

    Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351)[40], “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

  2. Keunggulan MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[35] , Beberapa keunggulan dari MySQL.

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
    2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat closesource (komersial).
    3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
    4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
    5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
    6. Command danFunction : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
    8. Scalability danLimits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
    11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
    12. Clients danTools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
    13. Struktur Table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.
  3. Kelebihan MySql

    Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89)[41], terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

    1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySQL adalah sebuah software data opensource artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
    3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2)[42], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  2. Tahap Elisitasi

    Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[43], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Salusu (2015:175)[17], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

    Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[37], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

  2. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut Fahmi (2016:304)[44], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

  3. Faktor Dalam Analisa SWOT

    Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[37], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

    1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
    2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
    3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
    4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

    Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32)[45], “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

    Menurut Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[46], mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan performa.
    4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
  2. Teknik Pengujian Black Box Testing

    Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[47], mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

    1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected."(Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
    2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are b used in the test process" (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
    3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).


Study Pustaka (Literatur Riview)

Definisi Literature Review

Menurut ageng setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[48], “literaturereview berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literaturereview ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51)[49], “Literaturereview adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.

Literature Review

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

  1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Muhamad Fauzi (2017)[50] dari STMIK Dipanegara Makassar mengenai judul “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN MENENTUKAN KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING”. Kelulusan merupakan target yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa, tentunya dengan nilai yang bagus. setiap mahasiswa harus belajar dengan keras untuk mendapatkan nilai yang bagus, seiring berkembangnya zaman beberapa masalah muncul dalam penilaian mahasiswa. Sekarang mahasiswa bisa lebih pintar dari pada dosennya dikarenakan banyaknya sumber yang bisa didapat didunia maya. Dengan itu mahasiswa lebih lugas mencari sumber yang bagus dalam pengerjaan tugas yang diberikan dosennya, hal ini membuat mahasiswa malas membaca atau membeli buku untuk pelajaran mereka karena canggihnya alat dan fitur di dunnia maya untuk mencari data, semua tugas dikerjakan dengan system copy dan paste, dengan sedikit pembaharuan dan pergantian beberapa kata tugaspun selesai dikerjakan tanpa harus bersusah payah dalam mencari data. Memang hal ini masih menjadi pro dan kontra karena tidak semua mahasiswa seperti itu. Hal itu yang membuat dosen kesulitan memberikan nilai. Dengan permasalahan itu dicarilah penyelesaian dengan menggunakan beberapa hitungan untuk kelayakan kelulusan mahasiswa pada setiap pelajaran. Oleh karena itu penulis menggunakan metode profile matching untuk membantu penilaian kelayakan kelulusan mahasiswa. Diperuntukkan sebagai penilaian untuk mahasiswa agar mendapat nilai sesuai kontribusi dan yang mereka lakukan, hal ini lebih adil dan membut posisi dosen tidak goyah dan lebih adil dalam menilai. Ada beberapa kriteria dasar yang digunakan untuk menentukan kelayakan kelulusan mahasiswa yakni, absensi, tugas & quiz, ujian tengah semester dan ujia akhir semester. Sistem yang dibangun mampu memberikan rekomendasi peringkat dari mahasiwa dengan bobot nilai mahasiswa yang diurutkan berdasarkan nilai bobot tertinggi pada suatu matakuliah tertentu yang diampu mahasiswa dan tentunya cara ini sangat adil dan logis untuk menilai mahasiswa pintar yang kadang mau bermasalah.
  2. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Abdul Halim Hasibuan (2018)[51] dari STMIK Budi Darma mengenai judul “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI KARTU PERDANA TELEPON SELULER DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS PADA PT INDOSAT OOREDOO TBK)”. PT Indosat Ooredoo Tbk merupakan suatu perusahaan milik negara yang memberikan layanan seperti telepon interlokal internasional, seluler, multimedia, data dan internet. Selama ini produksi kartu perdana telpon seluler setiap bulan selama bulan februari 2014 sampai dengan bulan januari 2015 rata –rata sebanyak 500 kartu sedangkan jumlah permintaan mulai dari bulan februari 2014 sampai dengan bulan januari 2015 setiap bulan rata – rata sebanyak 700 kartu. Selisih jumlah antara jumlah produksi dan jumlah permintaan ini mengakibatkan persedian kartu yang tersisa di setiap akhir sering berkurang. Hal ini terjadi karena kurang tepatnya pihak perusahaan khususnya manager produksi dalam pengambilan keputusan jumlah kartu yang di produksi. Penelitian ini mengangkat suatu kasus yaitu menenentukan jumlah produksi untuk mempermudah pekerjaan, dalam hal ini berdasarkan metode fuzzy Tsukamoto akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan dan memberikan rekomendasi jumlah produksi yang diterapkan dalam suatu sistem pendukung keputusan. Metode Fuzzy Tsukamoto dalam menentukan jumlah produksi berdasarkan 3 kriteria yaitu jumlah permintaan,jumlah persedian dan jumlah produksi. Adapun penggunaan pendekatan analisa perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisa terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sistem pendukung keputusan menentukan jumlah produksi yang dibangun sudah dapat membantu manager produksi dalam menentukan jumlah produksi yang sebaiknya diproduksi setiap bulannya.
  3. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Agus Prayogi (2018)[52] dari Universitas Brawijaya mengenai judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK JUMLAH PRODUKSI NANAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PT.GREAT GIANT PINEAPPLE)”. PT. Great Giant Pineapple merupakan salah satu perusahaan agro industri. Perusahaan ini melakukan kegiatan mulai dari budidaya buah nanas hingga proses pengalengan. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Great Giant Pineapple adalah jika terjadi produksi berlebihan maka nanas tersebut akan ditempatkan di gudang penyimpanan sebagai persediaan dan nanas mempunyai masa konsumsi yang tidak bertahan lama dan tidak dapat dikonsumsi karena nanas sudah kadaluarsa dikarenakan penimbunan produksi nanas di gudang penyimpanan yang terlalu lama. Apabila terjadi kekurangan produksi nanas maka pelanggan akan kecewa karena nanas yang ingin dibeli sudah habis. Maka, dengan hal itu perusahaan akan kehilangan pelanggan dan mengalami kerugian. Metode Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran monoton. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan a- predikat (fire strength). Persediaan bahan baku dan jumlah permintaan digunakan sebagai variabel yang akan direpresentasikan dengan fungsi keanggotaan fuzzy. Selanjutnya metode fuzzy tsukamoto untuk menentukan jumlah produksi diterapkan dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK), kemudian SPK akan mengolah data-data tersebut dengan metode tsukamoto dan akan menampilkan keluaran (output) berupa jumlah barang yang akan diproduksi. Berdasarkan hasil pengujian akurasi diperoleh nilai kesalahan dari hasil peramalan yang kecil yakni 0,0607 %. Hasil yang diberikan oleh metode Fuzzy Tsukamoto memiliki kesesuaian dengan hasil data PT. GGC dengan nilai kesalahan 0,0607 %.
  4. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Hetty Rohayani (2015)[53] dari STIKOM Dinamika Bangsa Jambi mengenai judul “FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PRODUKSI (STUDI KASUS PT. TALKINDO SELAKSA ANUGRAH”. Selama ini pemutusan produksi roti pada PT. Talkindo Selaksa Anugrah selalu mengandalkan perkiraan dari manager saja. Dimana dengan hal tersebut banyak ditemui kekurangan yang berakibat kerugian bagi pihak perusahaan. Berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan, maka dirancang suatu sistem penunjang keputusan menggunakan metode tsukamoto.Dalam sistem penunjang keputusan ini ada tiga variabel yang dimodelkan, yaitu: permintaan, persediaan dan produksi. Variabel permintaan terdiri dari dua himpunan fuzzy, yaitu: TURUN, dan NAIK, variabel persediaan terdiri dari dua himpunan fuzzy,yaitu: SEDIKIT, dan BANYAK, sedangkan variabel produksi terdiri dari dua himpunan fuzzy yaitu: BERKURANG, dan BERTAMBAH. Dengan mengkombinasikan semua himpunan fuzzy tersebut, diperoleh empat aturan fuzzy, yang selanjutnya digunakan dalam tahap inferensi. Pada tahap inferensi, dicari nilai keanggotaan anteseden (a) dan nilai perkiraan jumlah produksi (z) dari setiap aturan. Jumlah barang yang akan diproduksi (Z) dicari dengan defuzzifikasi rata-rata terpusat.
  5. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Atta Cahya Pradana, Purnomo Budi Santoso dan Agustina Eunike (2015)[54] dari Universitas Brawijaya mengenai judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRODUKSI DENGAN PEMANFAATAN PENDEKATAN FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI”. Ketidak pastiaan permintaan produk menjadikan kebutuhan informasi yang cepat dan tepat menjadi syarat mutlak yang tersedia secara up to date sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan jumlah produksi. Saat ini, pengelolaan permintaan produk keripik singkong di UD Lumba-lumba masih dilakukan secara manual. Pencatatan yang dilakukan secara manual dirasa kurang efisien, sebab dibutuhkan ketelitian dan kedisiplinan pegawai dalam melakukan update informasi. Selain itu, dalam pengambilan keputusan jumlah produksi di UD Lumba-Lumba juga masih menggunakan keputusan subyektif dari penanggung jawab produksi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan sistem informasi manajemen produksi dengan pemanfaatan sistem database sebagai pengelola data serta penerapan pendekatan fuzzy logic untuk membantu dalam pengembilan keputusan jumlah produksi. Sistem informasi manajemen produksi dirancang untuk mengotomasi sistem yang telah ada di UD Lumba-Lumba agar lebih baik. Perancangan prototype sistem informasi manajemen produksi, dilakukan dengan membangun aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Berdasarkan uji prototype yang dilakukan, sistem informasi manajemen produksi mampu memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan permintaan produk, persediaan dan memberikan rekomendasi terhadap jumlah produksi. Dengan pemanfaatan sistem informasi dan database, pengelolaan data serta penyediaan informasi menjadi lebih baik, cepat dan efisien.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Gorcalo Figuera, Pedro Amorim, Luis Guimaries, Mario Amorim-Lopes, Fabio Neves-Moreira, Bernando Almada-Lobo (2015)[55] mengenai. “A DECISION SUPPORT SYSTEM FOR THE OPERATIONAL PRODUCTION PLANNING AND SCHEDULING OF AN INTEGRATED PULP AND PAPER MILL”. Production planning and scheduling in the process industry in general and in the pulp and paper (P&P) sector in particular can be very challenging. Most practitioners, however, address those activities relying only on spreadsheets, which is time-consuming and sub-optimal. The literature has reported some decision support systems (DSSs) that are far from the state-of-the-art with regard to optimization models and methods, and several research works that do not address industrial issues. We contribute to reduce that gap by developing and describing a DSS that resulted from several iterations with a P&P company and from a thorough review of the literature on process systems engineering. The DSS incorporates relevant industrial features (which motivated the development of a specific model), exhibits important technical details (such as the connection to existing systems and user-friendly interfaces) and shows how optimization can be integrated in real world applications, enhanced by key pre- and post-optimization procedures.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Samira Alvandi, Wen Li dan Sami Kara (2017)[56] mengenai. ”AN INTEGRATED SIMULATION OPTIMISATION DECISION SUPPORT TOOL FOR MULTI-PRODUCT PRODUCTION SYSTEM”. Over the past decades, the rising energy prices and imposing environmental regulations have motivated manufacturers to improve the energy efficiency of their manufacturing processes. Manufacturers need to also consider energy efficiency in addition to classical performance measures. The additional performance dimension (energy-related indicators) significantly increases the complexity of classical production planning problems (e.g. scheduling), already known as NP-hard problem). To overcome the inherited complexity, an integrated simulation-optimization framework is proposed. The proposed approach tackles scheduling problem in a multi-product/multi-machine manufacturing environment and optimizes several production objectives simultaneously. A case study is presented to demonstrate the applicability of the proposed approach in a real-life industrial facility.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sebnem Yilmaz Balaman, Aristides Matopoulus, Daniel G. Wright, James Scott (2018)[57] mengenai. “INTEGRATED OPTIMIZATION OF SUSTAINABLE SUPPLY CHAINS AND TRANSPORTATION NETWORKS FOR MULTI TECHNOLOGY BIO-BASED PRODUCTION: A DECISION SUPPORT SYSTEM BASED ON FUZZY CONSTRAIN METHOD”. Developing and employing effective design methodologies can significantly improve the economic and environmental viability of renewable production processes. This study contributes by presenting a novel bi-level decision support system (DSS) to aid modelling and optimization of multi technology, multi product supply chains and co-modal transportation networks for biomass based (bio-based) production combining two multi-objective mathematical models. Considering the supply chain configuration optimized by the first level of the DSS, in the second level, the transportation network is designed specifying the most appropriate transportation mode and related transportation option under transfer station availability limitations. A hybrid solution methodology that integrates fuzzy set theory and e-constraint method is proposed. This methodology handles the system specific uncertainties addressing the economic and environmental sustainability aspects by capturing trade-offs between conflicting objectives in the same framework. To explore the viability of the proposed models and solution methodology, a regional supply chain and transportation network is designed using the entire West Midlands (WM) region of the UK as a testing ground. Additionally, scenario and sensitivity analyses are conducted to provide further insights into design and optimization of the biomass based supply chains.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Hangyao Wu, Zeshui Xu, Peijia Ren, Huchang Liao (2018)[58] mengenai. “HESITANT FUZZY LINGUISTIC PROJECTION MODEL TO MULTI-CRITERIA DECISION MAKING FOR HOSPITAL DECISION SUPPORT SYSTEMS”. To improve the ability and efficiency of the hospital management, it is needed for us to handle the decision making problems so as to assist the hospital decision support systems. Considering the complexity and urgency of the hospital management affairs, this paper proposes a projection model with hesitant fuzzy linguistic term sets to solve the decision making problems under consideration. The proposed model not only can describe the uncertainties of the problems and the hesitancy of the decision makers, but also can decrease subjective and increase objectives of the decision making results. Then, the error analysis method is provided to obtain the weights of the criteria with hesitant fuzzy linguistic information. Furthermore, we make comparisons between the proposed model and other decision making methods, and present its advantages and drawbacks. Finally, a case study on hospital decision support systems is made to illustrate the validity and applicability of the proposed model.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Somayeh Nazari, Mohammad Fallah, Hamed Kazemipoor, Amir Salehipour (2018)[59]. “A FUZZY INFERENCE- FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS-BASED CLINICAL DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DIAGNOSIS OF HEART DISEASES”. Many organizations and institutions are implementing accurate and practical tools to accelerate decision-making process. In this regard, hospitals and healthcare centers are not exceptions, in particular, because they directly impact the health and well-being of the community. When it comes to disease diagnosis, practitioners may have different opinions, which lead to different decisions and actions. On the other hand, the amount of available information, even in a case of a typical disease is so vast that rapid and accurate decision-making may be difficult. For example, practitioners may prescribe several expensive tests in order to diagnose a heart disease whereas many of those tests might not even be required. Accordingly, a Clinical Decision Support System (CDSS) can be very helpful here. In particular, such a CDSS can be developed as an expert system for those patients who have a high likelihood of developing heart diseases. This study develops an expert system based on Fuzzy Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Inference System in order to evaluate the condition of patients who are being examined for heart diseases. The Fuzzy AHP is used to calculate weights for different criteria that impact developing heart diseases, and the Fuzzy Inference System is used to assess and evaluate the likelihood of developing heart diseases in a patient. The developed system has been implemented in a hospital in Tehran. The outcomes show efficiency and accuracy of the developed approach.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT Molex Ayus

Sejarah Singkat PT Molex Ayus

PT Molex Ayus memiliki pabrik yang didirikan dijalan raya serang km. 11,5 Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan berkantor pusat di jalan Ir. H. Juanda No. 5 C, Jakarta Pusat. Sejak Pertama kali berdiri PT Molex Ayus sudah melakukan beberapa kali perubahan, baik perluasan gedung pabrik maupun perubahan terhadap penggunaan peralatan yang lebih modern. Hal ini dilakukan sesuai dengan perkembangan produksi yang terus berlangsung di PT Molex Ayus.

PT Molex Ayus adalah perusahaan farmasi swasta yang berdiri pada tanggal 23 Agustus 1985 dan memperoleh izin pendirian pabrik pada tanggal 25 September 1987 dengan akta pendirian usaha No.2314/3285/01/PB/921. Pada tahun yang sama perusahaan memperoleh izin produksi obat dalam bentuk sediaan liquid dan semi solid melalui SK Menkes No. 02768/A/SK/PAB/IX/87. Proses produksi dimulai secara efektif pada tahun 1989. Pada tahun 1994, PT Molex ayus melanjutkan proses sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) melalui upaya perbaikan sarana dan prasarana produksi sesuai dengan rrencana induk perbaikan yang disetujui oleh Badan POM. Sebelum berproduksi sendiri perusahaan ini bergabung dengan PT Pharmac Apex dalam mengawali usahanya. Pada tahun 1992 dibeli oleh manajemen pemegang saham dan dewan komisaris PT Molex Ayus yaitu Bapak Ismet Tahir dan Bapak Drs. Tryana Syam’un.

PT Molex Ayus merupakan perusahaan obat yang memiliki tujuan yaitu membangun perusahan yang baik, bermanfaat bagi pengusaha, dan pelanggan PT Molex Ayus. Menciptakan lapangan pekerjaan yang diharapkan mampu berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Memproduksi obat-obatan yang berkualitas dengan harga terjangkau, yang merupakan upaya nyata untuk berpartisipasi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Visi dan Misi PT Molex Ayus

  1. Visi

    Menjadi perusahaan industri farmasi yang menyediakan produk kesehatan yang berkualitas dengan mutu terjamin dan harga yang kompetitif.

  2. Misi
    1. Memproduksi produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat serta menjamin efektifitas dan keamanan produk.
    2. Menyediakan produk kesehatan dengan harga terjangkau serta kualitas terjamin.
    3. Menjadi yang terbaik dalam bidang produksi, Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pemasaran, serta Manajemen.

Strutur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktur Utama

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Mengatur seluruh operasional perusahaan.

b. Membawa visi dan misi perusahaan

2. Plant Manager

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Memastikan bahwa operasional dipabrik berjalan lancar.

b. Sejalan dengan target dan strategi perusahaan sesuai dengan peraturan perusahaan dan pemerintah dengan memperhatikan perencanaan Cara Pembuatan Obat Yang Baik(CPOB).

3. Direktur Pemasaran

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menentukan strategi pemasaran untuk kedepan.

b. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

c. Memilih strategi pemasaran yang baik.

4. Direktur keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.

b. Melaporkan laporan keuangan langsung kepada Direktur Utama.

5. Manager produksi 1

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani produksi mulai dari penimbangan sampai pengemasan primer.

6. Manager produksi 2

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani mulai dari pengemasan sekunder sampai produk keluar dari gudang obat jadi.

7. Manager teknik

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Perbaikan, pemeliharaan, kalibrasi, validasi, dan juga kegiatan dokumentasi yang berhubungan dengan teknik.

8. Manager QMR

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menyiapkan, memeriksa dan menetapkan prosedur pengawasan mutu, program validasi, program kualifikasi, dan prosedur-prosedur dalam proses sesuai dengan CPOB.

b. Menetapkan spesifikasi bahan awal, produk antara, dan obat jadi.

9. Supervisor QC

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Memastikan bahwa hasil produksi selalu sesuai dengan rancangan produk yang dibuat oleh bagian desain.

b. Melakukan pengambilan sampel diruang sampling yang ada diruangan produksi.

10. Analis

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Mengisi form yang tersedia, sekaligus dengan melampirkan COA dan Form.

b. Memasukan data ke komputer dan diberi tabel release jika sampel yang diperiksa memenuhi persyaratan.

11. Supervisor QA

Tugas dan tanggung Jawab:

a. Melakukan penyelidikan dan analisa terhadap produk kembalian tersebut.

b. Isi form daftar penerimaan obat yang mencakup alasan retur.

c. QA berwenang untuk memutuskan apakah obat kembalian tersebut dilanjutkan untuk dilakukan pengujian atau tidak.

12. Inspektor CPOB

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Melaksanakan program inspeksi diri dan audit mutu.

b. Audit mutu internal yang dilakukan secara rutin, dapat dilakukan setiap hari atau setiap minggu.

c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dan meningkatkan efisiensi serta produktifitas kerja dari masing-masing bagian.

13. Ass. Manager R&D

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Melakukan efisiensi formulasi produk baru yang meliputi proses pembuatan, penampilan fisik, efisiensi komposisi bahan pembantu tanpa mengurangi mutu produk dan proses.

14. Supervisor produksi 1

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani produksi sediaan solid mulai dari proses granulasi sampai pencampuran akhir yang menghasilkan produk siap cetak (produk antara).

15. Ass. Manager PPIC

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menyerahkan catatan pengolahan bets yang dibuat kepada bagian produksi.

b. Membuat form permintaan bahan baku yang kemudian akan dikirim ke bagian gudang untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam produksi tersebut.

c. Perencanaan produksi (baik perencanaan per hari, per bulan maupun per tahun).

16. Supervisor produksi 2

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani pencetakan, pengemasan primer (stripping), pengisian kapsul, dan coating (penyalutan).

17. Supervisor produksi 3

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani sediaan semisolid dan likuid.

18. Supervisor beta laktam

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menangani pengolahan limbah.

19. Manager QC

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menyetujui lampiran COA dan Form yang diisi oleh analis dan membubuhi tanda tangan.

20. Manager QA

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Keputusan tentang tindak lanjut obat kembalian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur untuk target produksi stok barang saat ini:

  1. Bagian pemasaran membuat form permintaan barang kepada bagian gudang.
  2. Kemudian bagian gudang menerima form permintaan barang(obat-obatan).
  3. Bagian gudang mengecek ketersediaan stok barang dan mengkonfirmasi kesiapan pengiriman barang(obat-obatan).
  4. Selanjutnya, bagian gudang mengecek stok akhir dan membuat laporan keluar/masuk barang(obat-obatan)
  5. PPIC menyerahkan catatan yang dibuat kepada bagian produksi

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram sistem yang berjalan.
    Gambar 3.2 Use Case Diagram


    1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan target produksi.
    2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatannya diantaranya: Pemasaran, Bagian Gudang, PPIC, Produksi.
    3. 6 Use Case Diagram yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu: Form Permintaan, Cek Ketersediaan Barang, Konfirmasi Kesiapan Pengiriman Barang, Cek Stok Akhir, Membuat Laporan Keluar/Masuk, Perintah Produksi.
  2. Activity Diagram sistem yang berjalan.
    Gambar 3.3 Activity DIagram


    1. Terdapat 1 Vertical Swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh : Pemasaran, Bagian Produksi, PPIC, Produksi.
    2. Terdapat 1 Initial Node untuk awal melakukan kegiatan.
    3. Terdapat 6 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Permintaan barang, Cek ketersediaan barang, Konfirmasi kesiapan pengiriman barang, Cek stok akhir, Laporan keluar/masuk barang, Perintah produksi
    4. 1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  3. Sequence Diagram sistem yang berjalan.
    Gambar 3.4 Sequence Diagram


    1. Terdapat 4 Actor terdiri dari : Pemasaran, Bagian Gudang, PPIC, Bagian Produksi.
    2. Terdapat 1 Lifeline terdiri dari : Gudang.
    3. 7 Message memberikan informasi-informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem yang berjalan di suatu tempat tentunya mempunyai batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan masalah yang sudah ditentukan oleh peneliti, bahwa yang akan menjadi pembahasan adalah mengenai Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Target Produksi Stok Obat-obatan Berbasis Web Pada PT Molex Ayus. Permasalahan yang diangkat antara lain mencakup bagaimana mengatasi permasalahan pada sistem yang berjalan marketing harus mancatat secara manual dan untuk memberikan data pemesanan yang dapat diakses melalui web dengan aplikasi sistem yang dibuat.

Metode Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang peneliti gunakan adalah analisa SWOT. Analisa SWOT adalah bentuk analisa di dalam manajemen suatu tempat atau suatu perkumpulan yang secara teratur dapat membantu dalam penyusunan suatu rencana untuk memenuhi suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan Metode SWOT dapat membantu menganalisa kelemahan dan hambatan yang dihasilkan ketika penerapan penggunaan Aplikasi penunjang keputusan target produksi yang dapat mempermudah admin dan para staf untuk melakukan kegiatan PO pada web dimana saja dan kapan saja

Analisa SWOT berisi 4 Komponen dasar yang terdiri dari : Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman). Pada penilitian ini, penulis melakukan analisa SWOT pada PT Molex Ayus, yaitu :

  1. Strengths (Kekuatan)

    a. Adanya komunikasi secara terstruktur antara marketing dengan Bagian Gudang dan PPIC.

  2. Weaknessen (Kelemahan)

    a. Sulitnya dalam mencatat manual untuk memberikan data pemesanan dikarenakan dalam jumlah yang banyak.

    b. Sulitnya mengetahui mengecek stok obat secara manual.

  3. Opportunities (Peluang)

    a. Memberikan peluang bagi mahasiswa/i untuk membuat inovasi baru berupa sistem yang fungsinya mempercepat tanpa harus mencatat secara manual.

  4. Threats (Ancaman)

    a. Terkait data stok obat cukup rentan terhadap manipulasi data dan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Premium CPU G2030 3.00 GHz.
  2. RAM : 2 GB
  3. Hardisk : 37 GB
  4. Monitor : 14 inci
  5. Mouse : Dell inc
  6. Keyboard : Genius

Spesifikasi Software

  1. Linuk Mint
  2. Libre Office
  3. Mozilla Firefox

Hak Akses

  1. Pemasaran
  2. Bagian Gudang
  3. PPIC

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yg dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem yang ada saat ini masih dilakukan secara manual untuk memberikan data pemesanan.
  2. Bagian gudang perlu mengecek stok barang(obat) secara manual.
  3. Sering terjadinya keterlambatan dalam proses memberikan pemesanan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Merancang sebuah Aplikasi sistem penunjang keputusan target produksi stok obat berbasis web yang dapat digunakan secara efektif dan efisien.
  2. Pada sistem yang diusulkan staf gudang sudah bisa melihat apakah ada pemesanan dengan melihat notifikasi saja pada web.
  3. Pada sistem yang diusulkan marketing tidak perlu mencatat secara manual untuk memberikan data pemesanan yang dapat diakses melalui web.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah, diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang dibuat yaitu metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap PPIC dan Staf Gudang pengolah data barang (obat) mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan menggunakan metode (M.D.I) Mandatory, Desirable, Inessential. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus di eliminasi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II



Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi III yang diklarifikasikan kembali dengan menggunakan metode (T.O.E) Technical, Operational dan Economic dengan opsi (H.M.L) High, Middle dan low. Requirements yang opsinya High (H) dikolom (T.O.E) harus dieliminasi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III



Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses Elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


BAB IV

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah menjalani analisa dan penelitian yang dilakukan dalam proses stok barang (obat) serta penjualan obat yang berjalan saat ini ternyata belum memiliki media penyimpanan data stok barang (obat) dan penjualan yang dapat diakses dengan aplikasi berbasis web dimana saja dan kapan saja. Maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membahas mengenai sistem usulan dalam melakukan pengembangan sistem stok obat dan penjualan berbasis web yang bertujuan untuk memudahkan karyawan maupun staf dalam melakukan upload obat dan juga stok ketersediaan dalam penjualan secara mudah agar lebih baik lagi dalam hal produksi dan penjualan. Adapun sistem yang diusulkan untuk prosedur yang baru ini yaitu dengan menggunakan UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan


  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan sistem ppic.
  2. Terdapat 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu, Admin PPIC, Staf Gudang, Marketing.
  3. Terdapat 30 (tiga puluh) Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut yaitu, Login, Login Gagal, Masukan Username & Password, Login Berhasil, Home, Selamat Datang Admin PPIC, Kelola : Tambah, Daftar Barang, Rekomendasi Jenis Satuan, Kelola : Tambah Daftar User, Informasi ; Transaksi, Bulanan, Kelola : Nama PT Deskripsi Foto/Logo Nama Pejabat, Selesai, Modul Barang, User Akun, Laporan, Profil, Logout, Selamat Datang Staf Gudang, Barang, Daftar Permintaan, Lihat dan Kelola Stok Barang, Lihat dan Konfirm Status Permintaan, Selesai, Logout, Selamat Datang Marketing, Daftar Permintaan, Permintaan, Lihat Status Permintaan, Mengajukan Permintaan, Selesai, Logout.
  4. Terdapat 12 (dua belas) Include yaitu, Home, Modul Barang, User Akun, Laporan, Profil, Logout, Barang, Daftar Permintaan, Logout, Daftar Permintaan, Permintaan, Logout.

Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Yang Diusulkan


  1. Terdapat 1 (satu) selfmessage yaitu 3.2 login gagal.
  2. Terdapat 17 (tujuh belas) message yang menggambarkan komunikasi, yaitu : Masukan username & password, Login, Login Gagal, Selamat Datang Admin PPIC, Kelola : Tambah, Daftar Barang, Rekomendasi Jenis Satuan, Kelola : Tambah Daftar User, Informasi ; Transaksi, Bulanan, Kelola : Nama PT Deskripsi Foto/Logo Nama Pejabat, Selamat Datang Staf Gudang, Lihat dan Kelola Stok Barang, Lihat dan Konfirmasi Status Permintaan, Selamat Datang Marketing, Lihat Status Permintaan, Mengajukan Permintaan, Selesai.

Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan


  1. Terdapat 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek
  2. Terdapat 30 (tiga puluh) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. Login, Login Gagal, Masukan Username & Password, Login Berhasil, Home, Selamat Datang Admin PPIC, Kelola : Tambah, Daftar Barang, Rekomendasi Jenis Satuan, Kelola : Tambah Daftar User, Informasi ; Transaksi, Bulanan, Kelola : Nama PT Deskripsi Foto/Logo Nama Pejabat, Selesai, Modul Barang, User Akun, Laporan, Profil, Logout, Selamat Datang Staf Gudang, Barang, Daftar Permintaan, Lihat dan Kelola Stok Barang, Lihat dan Konfirm Status Permintaan, Selesai, Logout, Selamat Datang Marketing, Daftar Permintaan, Permintaan, Lihat Status Permintaan, Mengajukan Permintaan, Selesai, Logout.
  3. Terdapat 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan


Analisa Sistem yang Diusulkan

Analisa SWOT Yang Diusulkan Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan analisis SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (peluang)dan Threats (ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan table analisa SWOT yang diusulkan :

Tabel 4.2 Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. berikut ini merupakan tabel Matriks SWOT :

Tabel 4.3 Matriks SWOT Yang Diusulkan


Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi S-O (Strength-Opportunity), yang digunakan untuk mencari peluang kekuatan, strategi S-T (Strength-Threats), yang digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan, strategi W-O (Weakness-Opportunity), yang digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang dan strategi W-T (Weakness-Threats),digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman.

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Class Diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput kedalam database. Berikut ini adalah class diagram sistem modul pembelajaran berbasis web yang diusulkan:

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulakan


Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat 7 (Tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu Class Riwayat, Class User, Class Pejabat, Class Profil, Class Satuan, Class Barang, Class Pesanan.
  2. Terdapat 4 (empat) association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Spesfikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan oleh class diagram sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Barang Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Barang
    Media : Harddisk
    Panjang Record : 168
    Primary Key : id_ barang
    Tabel 4.4 Tabel Struktur Barang


  2. Tabel Pejabat Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data pejabat
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 521
    Primary Key : id_pejabat
    Tabel 4.5 Tabel Struktur Data Pejabat


  3. Tabel Data Pesanan Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data Pesanan
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 99
    Primery Key : id_pesanan
    Tabel 4.6 Tabel Struktur Data Pesanan


  4. Tabel Data Profil Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data Profil
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 82
    Primery Key : id_profil
    Tabel 4.7 Tabel Struktur Data Profil


  5. Tabel Data Riwayat Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data Riwayat
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 55
    Primery Key : id_profil
    Tabel 4.8 Tabel Struktur Data Riwayat



  6. Tabel Data Satuan Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data Satuan
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 91
    Primery Key : id_ satuan
    Tabel 4.8 Tabel Struktur Data Satuan


  7. Tabel Data User Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data User
    Media : Hard Disk
    Panjang Record : 458
    Primery Key : id_ user
Tabel 4.10 Tabel Struktur Data User


Tampilan Program Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Tampilan Menu Login


Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama Admin


Gambar 4.7 Tampilan Halaman Utama Staf Gudang


Gambar 4.8 Tampilan Daftar Obat


Gambar 4.9 Tampilan Utama Marketing


Gambar 4.10 Tampilan Daftar Permintaan


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor : Intel ® Celeron ® CPU B815 @ 1.60GHz 1.60 GHz
  2. Monitor : 15.0 HD LCD
  3. Mouse : Optik
  4. Keyboard : Standar
  5. RAM : 2 GB DDR3 Memory
  6. Hardisk : 1TB

Spesifikasi Software

Spesifikasi software atau perangkat lunak merupakan penunjang peralatan komputer yang digunakan untuk menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware pada saat mengakses sistem tersebut agar menghasilkan sebuah informasi. Konfigurasi sistem yang dibutuhkan:

  1. Microsoft Windows 7 Home Premium
  2. Google Chrome
  3. Mozilla Firefox
  4. XAMPP

Hak Akses Brainware

User yang dapat mengakses sistem ini terdiri dari :

  1. Ass Manager PPIC
  2. Staf Gudang
  3. Marketing

Pengujian Sistem Yang Diusulkan

Black Box Testing

Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan Black-Box Testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Tabel Black Box Testing


Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.12 Tabel Time Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN TARGET PRODUKSI STOK OBAT-OBATAN PADA PT MOLEX AYUS”.

Tabel 4.1 Tabel Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem penunjang keputusan target produksi stok obat-obatan pada PT Molex Ayus maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien masih dilakukan secara manual dengan cara menuliskan data ke dalam kertas sehingga memakan arsip yang cukup banyak akan sulit dicari bila dibutuhkan kembali dan kemungkinan besar data akan rusak maupun hilang.
  2. Kendala dalam proses pengambilan keputusan yang berjalan sering terjadinya manipulasi data yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
  3. Proses pengambil keputusan yang berjalan masih secara manual yaitu mengandalkan perkiraan setiap harinya dan dapat menyebabkan target produksi menjadi berlebihan atau kekurangan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Melakukan pembaharuan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi Staf Gudang dan Marketing agar lebih memahami sistem yang ada.
  2. Diperlukan back up data secara berkala untuk menghindari kehilangan data.
  3. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Tyoso, dan Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish
  2. Rahayu, N., Chorisyah, T. R., & Dame, M. (2017). Information Systems Design Web-Based for Data Processing: SDN 09 Kebayoran Lama-Jakarta Selatan. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 1-2
  3. Arnold. D. Ross & Jon. P. Wade A. (2015). “Defini tion of Systems Thinking: A System Approach”. Procedia Computer Science. Stevens Institute, Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ 07030,USA (44 ( 2015 ) 669 – 678.)
  4. Aris. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Usaha Bersama Syariah At-Tahwil Kota Tangerang. Yogyakarta : Jurnal Nasional Semnas Teknomedia, Vol. 4, No. 1- Februari 2016.
  5. Sutopo, Priyo. dkk. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  6. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  7. Yuliana, Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.?Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
  8. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  9. Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang :Gunung Samudera.
  10. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish.
  11. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
  12. 12,0 12,1 12,2 Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
  14. Pamungkas, Ridho.2017."Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan". Vol.1 No.2. ISSN: 2580-409X.
  15. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  16. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
  18. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database dengan PowerBuilder 12.6 dan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  19. Kusmanto . 2018. Perancangan Aplikasi Pendataan Suplayer Getah Karet Pada PT Rubber Hock Lie Menggunakan Visual Basic.Net. Jurnal INFOTEK, Vol 3:200.
  20. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang: Journal CCIT Vol.8,No.2. ISSN: 1978-8282.
  21. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
  22. Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile”. Jakarta: Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN 2338-3134.
  23. 23,0 23,1 23,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. Dodoma: International Journal of Computer Application. Vol. 145, No. 9.
  24. 24,0 24,1 Maimunah, Dedeh Suprianti ,Hendrian. 2017 “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”ISSN : 2302-3805.
  25. Aryani, Diah, Ade Setiadi dan Fifit Alfiah. 2015. “Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan Sms Dengan Gammu Sms Engine Berbasis PHP”. ISSN : 1978 -8282 Vol 8.
  26. Hasanudin Muhaimin, Marli Yansen, Hendriawan Beni (2018) “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Pada PT. Bando Indonesia)”. STMIK Raharja Tangerang.
  27. Ramanathan, Krishnan dan Dr. Anil Jadhav. 2016. Intelligent Decision Support Systems - A Tool for Human Resource Allocation in Information Technology Projects. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). India:Symbiosis Centre for Information Technology. Vol.7 (5).
  28. Nofriansyah, Dicky. 2017. Konsep Data Mining Vs Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
  29. Yuli Siska. 2016. “Konsep Dasar IPS Umum SD/MI”.
  30. 30,0 30,1 Dewi Rossalia, dkk. 2015.Big Book SBMPTN SOSHUM 2016. Jakarta : Cmedia.
  31. Maulana, Alief, Muhammad Sadikin, dan Arief Izzuddin. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi – BPPT.” SETRUM Volume 7, No.1, Juni, 2018: 182-196.
  32. Maulani, Giandari, Devi Septiani, dan Putri Noer Fauziyah Sahara. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. Pln (Persero) Tangerang.” ICIT JOURNAL ISSN : 2356 -5195 Vol.4 No.2–Agustus, 2018: 156-167.
  33. Hidayat, Rohmat, Wina Witanti, and Fajri Rakhmat Umbara. Pembangunan Sistem Informasi Inventory Management Pada Cv. Sumber Tani - Cirebon." Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ISSN : 2302-3805 , 2018: 1-6.
  34. Suleman, Andini Tirta Cricela, Jantje J. Tinangon, and Winston Pontoh. Nalisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pelumas (Studi Kasus Pada Pt. Fajar Indah Kusuma )." Jurnal Riset Akuntansi Going Concern12(1), 149-159, 2017: 1-11.
  35. 35,0 35,1 35,2 Maimunah, Supra Singgih, Supriyadi, Anwar Supriyadi. 2017.“Rancang Bangun Sistem Sms Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan CutiKaryawan”. Jurnal CeritaVol 3 No 1ISSN : 2461-1417.
  36. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  37. 37,0 37,1 37,2 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
  38. Ali, syukri Ambarita, Arisandy.2016.” Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate” indonesian journal on information system.
  39. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta :Deepublish.
  40. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017. Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research Vol. 5, No.8:1351.
  41. Putrodjojo, Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan Mysql Untuk Merancang Sim Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go. ICIT JurnalVol. 2 No. 1: 77.
  42. Fuad,Hilmi.,Sutarman,Yayah.2018.?Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda”. Jurnal Sisfotek Global.Vol. 8 No. 1.ISSN : 2088 – 1762.
  43. Azizah, Nur, DwiOktavianidan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
  44. Fahmi, Irham. 2016. Teoridan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  45. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal Vol.8 No.2:32.
  46. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. ?Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata TertibPada SMK Yuppentek 1 Tangerang”, Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
  47. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. ?Predicting Fault in the Aplications using Data Mining” Vol.131, Process of Producing Important Android Techniques. International Journal of Computer Applications. No.13, December 2015.ISSN : 0975-8887.
  48. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  49. Handayani, Indri.,Siti Mutmainah, Olis Rosmawati. 2017. Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Tangerang: STMIK Raharja. Technomedia Journal (TMJ). Vol. 2, No. 1. E-ISSN: 2528 – 6544.
  50. Fauzi Muhamad. 2017. “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN MENENTUKAN KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING”. Makassar: Open Journal System. Vol.6, No.2.
  51. Hasibuan Abdul Halim. 2018. “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI KARTU PERDANA TELEPON SELULER DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS PADA PT INDOSAT OOREDOO TBK”. Medan: Jurnal Pelita Informatika. Vol 17, No 2 ISSN 2301-9425.
  52. Prayogi Agus. 2018. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK JUMLAH PRODUKSI NANAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PT.GREAT GIANT PINEAPPLE”. Universitas Brawijaya: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas ilmu Komputer. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol.2, No. 6. e-ISSN: 2548-964X.
  53. Rohayati Hetty. 2015. “FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PRODUKSI (STUDI KASUS PT. TALKINDO SELAKSA ANUGRAH”. Jambi: Jurnal Sistem Informasi, Program Studi Sistem Komputer. Vol. 7, No. 1, April 2015.
  54. Pradana Atta Cahya, Santoso Purnomo Budi, Eunike Agustina. 2015. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRODUKSI DENGAN PEMANFAATAN PENDEKATAN FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI”. Universitas Brawijaya: Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri. Jurusan Teknik Industri. Vol,. 3 No. 1.
  55. Figueira Goncalo, Amorim Pedro, Guimaraes Luis, Lopes Mario Amorim, Moreira Fabio Neves, Lobo Bernando Almada. 2015. Computer & Chemical Engineering. https://www.sciencedirect.com/journal/computers-and-chemical-engineering.
  56. Alvandi Samira, Li Wen, Kara Sami. 2017. “AN INTEGRATED SIMULATION OPTIMISATION DECISION SUPPORT TOOL FOR MULTI-PRODUCT PRODUCTION SYSTEM”. University of New South Wales. Vol. 11, No. 6. ISSN 1913-1844 E-ISSN 1913-1852.
  57. Balaman Sebnem Yilmaz, Matopoulus Aristides, Wright Daniel G, Scott James. 2018. Journal Of Cleaner Production. https://www.sciencedirect.com/journal/journal-of-cleaner-production/vol/172/suppl/C.
  58. Wu Hangyao, Xu Zeshui, Ren Peijia, Liao Huchang. 2018. Computers & Industrial Engineering. https://www.sciencedirect.com/journal/computers-and-industrial-engineering/vol/115/suppl/C.
  59. Nazari Somayeh, Fallah Mohammad, Kazemipoor Hamed, Salehipour Amir. 2018. Expert System With Applications. https://www.sciencedirect.com/journal/expert-systems-with-applications/vol/95/suppl/C.


Contributors

Bima Jaya Laksana

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI_1511489673&oldid=362570"