SI 1331477185

Dari widuri
Revisi per 20 Februari 2018 11.24 oleh Ridvan (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN

NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO

PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331477185
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




ABSTRAK

Dengan semakin meningkatnya tingkat pencurian sepeda motor, sangat merugikan bagi pengguna yang melakukan aktivitas hidup dengan mengendarai sepeda motor. Kemajuan teknologi yang sangat pesat sehingga mendorong manusia untuk melakukan pengembangan-pengembangan sistem keamanan pada sepeda motor. Dalam perancangan sistem ini perancang akan membuat sistem keamanan sepeda motor yang dibuat dari perangkat keras terdiri dari Sensor sidik jari ZFM-20, Modul GSM SIM900A dan Arduino Uno. Sistem ini dibuat dengan bahasa pemograman Arduino. Cara kerja alat ini terjadi saat ingin menyalahakan sepeda motor kita tinggal menempelkan sidikjari untuk melakukan proses scan, Jika sidik jari cocok maka sepeda motor bisa diakses dan diaktifkan. Hasil dari rancangan sistem ini tidak hanya sebatas memutus dan menyambung arus kelistrikan pada sepeda motor, tetapi sistem kelistrikan keamanan ini dapat memberikan notifikasi via sms jika ada yang mencoba mengakses sepeda motor tersebut. .


Kata Kunci: Sistem keamanan kelistrikan, Sidik jari, Sms Gateway, Arduino Uno

ABSTRACT

With the increasing rate of motorcycle theft, it is very detrimental for users who do live activities by riding a motorcycle. Technological advances are so rapid that it encourages people to do the development of security systems on motorcycles. In designing this system the designer will create a motorcycle security system made of hardware consisting of ZFM-20 fingerprint sensor, SIM900A GSM Module and Arduino Uno. This system is made with Arduino programming language. How this tool works when it wants to blame our motorcycle stay put fingerprints to do the scan, If the fingerprint match then the motorcycle can be accessed and activated. The results of the design of this system is not only limited to disconnect and connect the electrical current on the motorcycle, but this security system can provide notification via sms if anyone tried to access the motorcycle.


Keywords: Electrical safety system, Fingerprint, Sms Gateway, Arduino Uno.




KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Dimana Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi adalah sebagai berikut: “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini dibuat sebagai untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom,M.Pd,MTI. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan, masukan, dan semangat sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Ignatius Agus Supriyono, S.Kom, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak pengarahan dan masukan dalam penulisan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ferry Santoso selaku Kepala cabang PT Bejo putera tunggal.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih belum sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Tangerang, 20 Januari 2018
(RIDVAN FAUZI)
NIM. 1331477185

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat mendorong manusia untuk melakukan pengembangan-pengembangan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Baik dalam bidang informasi, komunikasi, transportasi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satunya dalam hal security. Teknologi ini dinamakan Sidik jari.

Sidik jari merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam mengidentfikasi seseorang. Bahkan Sidik jari merupakan teknologi yang dirasa cukup handal karena terbukti relatif akurat, aman dan nyaman dipakai sebagai identifikasi karena Sidik jari mempunyai sifat yaitu antara lain : layak (feasible), berbeda satu sama lain (distinct), tetap (accurate), handal (reliable), dan dapat diterima (acceptable).

Sejak dulu sidik jari telah diketahui keunikannya, bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama persis. Dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan pada sidik jari berdasarkan sistem biometrik telah tumbuh secara signifikan. Tentu saja harapan adanya sistem identifikasi yang cepat dan tepat bukan hanya untuk pencarian dan pembuktian pelaku kejahatan, tetapi juga diharapkan dapat menjadi pengganti cara-cara pengamanan konvensional misalnya pada security dibidang transportasi.

Pada jaman teknologi yang canggih ini khususnya pada sepeda motor, banyak perusahaan otomotif yang saling berlomba-lomba menciptakan kendaraan dengan teknologi dan desain yang canggih dan modern. Namun sayangnya teknologi yang diciptakan oleh perusahaan -perusahaan yang ada tersebut hanya untuk kendaraannya saja, sedangkan untuk penunjang-penunjang dari segi security masih kurang diperhatikan sehingga untuk security kendaraan roda dua masih tergolong lemah. Karena lemahnya sistem security tersebut banyak sekali tindakan – tindakan kriminal yang mudah dilakukan oleh para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian atau perampokan pada kendaraan roda dua ini.

Di PT. Bejo Tunggal Putera sistem security yang dipakai yaitu hanya mengandalkan metode konvensional yaitu sistem kunci kontak sebagai sistem keamanannya. Sedangkan pada saat ini banyak para pelaku kriminal yang sudah mengetahui cara membobol sistem kunci kontak pada kendaraan roda dua. Contohnya membobol kunci kontak menggunakan kunci T dan ada juga yang menggunakan cairan kimia yang dalam sekejap dapat melunakkan kunci kontak tersebut.

Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi sensor sidik jari adalah akan teratasinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat menggunakan metode konvensional. Kelebihan dari alat ini yang tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional adalah sistem kelistrikan motor hanya dapat dikendalikan menggunakan identifikasi sidik jari pemilik motor tersebut. Fitur yang digunakan yaitu display yang berfungsi untuk mengetahui status maupun tampilan interaktif sehingga kita akan merasakan seolah-olah mesin tersebut sedang berbicara pada si pengguna melalui tampilan display.


Berdasarkan masalah yang ada, maka penulis tertarik untuk merancang suatu sistem security kendaraan sepeda motor dalam sebuah judul : “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO“.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana membuat suatu sistem kemanan motor berbasis mikrokontroler dengan menggunakan sensor sidik jari ?

  2. Bagaimana cara kerja sensor sidik jari dengan Electrical security system pada kendaraan motor ?

  3. Bagaimana cara menyimpan sample Sidik jari pemilik sebagai proses sistem ini ?


Ruang Lingkup Penelitian

Pembuatan Sistem ini menitik beratkan pada pengimplementasian sistem mikrokontroler sebagai pemroses dan pengendali. Untuk menghindari adanya pembahasan diluar materi penulis dalam merancang sistem ini, maka permasasalahan dibatasi pada :

  1. Perancangan dan Pembuatan alat ini menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno.

  2. Metode akses yang digunakan sensor sidik jari untuk menyalahkan sistem kelistrikan pada motor.

  3. Dapat memberikan Notifikasi lewat SMS pada smartphone android.

  4. Pemrograman pada alat ini menggunakan bahasa Arduino.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan sepeda motor dengan sistem pengamanan yang terhubung via SMS. Tujuan dari alat ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual

    1. Untuk mengimplementasikan hasil karya ide serta meningkatkan kreatifitas dalam merancang suatu sistem security pada kendaraan motor.

    2. Menerapkan suatu sistem ganda motor dengan teknologi yang canggih dan dapat diandalkan.

  1. Tujuan Fungsional

    1. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk pengaman motor.

    2. Meningkatkan sistem keamanan motor berbasis Mikrokontroler

  1. Tujuan Operasional

    1. Sebagai alat yang dapat memberikan rasa aman kepada pemilik sepeda motor.

    2. Mencegah dan mengantisipasi terjadinya pencurian motor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual

    1. Dapat menghasilkan suatu sistem yang bermanfaat dengan ilmu yang penulis dapatkan di perkuliahan.

    2. Mengantisipasi dan mempersulit terjadinya pencurian motor.

  1. Manfaat Fungsional

    1. Meningkatkan sistem keamanan pada sepeda motor.

    2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang selanjutnya bisa dikembangkan lagi dengan teknologi yang lebih canggih.

  1. Manfaat Operasional

    1. Membatasi sistem akses pada kendaraan motor.

    2. Menambah wawasan dan memberikan teknologi dengan fitur terbaru pada sepeda motor.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan
  2. Dalam metode pengamatan adalah melakukan mewawancarai secara langsung terhadap karyawan dan pihak manajemen dimana tempat melakukan penelitian dengan mengambil data-data yang berkaiatan yang diperlukan dalam melakukan penelitian.

  3. Wawancara
  4. Metode untuk mendapatkan informasi melalui wawancara secara langsung terhadap pihak instansi tempat melakukan riset tentang alat yang ingin dibuat, sehingga alat tersebut dapat difungsikan dengan lebih efektif.

  5. Studi Pustaka
  6. Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan dari berbagai sumber intormasi baik itu berupa sumber pada buku, jurnal dan internet.

  7. Pengambilan Kesimpulan
  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan dan pengujian alat sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dengan yang dirancang.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di rancang sesuai alat yang akan dibuat. perancangan alat menggunakan dengan konsep diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana melakukan pembuatan dan perancangan alat yang saling terhubung, penulis menggunakan alat seperti: Arduino uno, sensor sidik jari dan modul GSM.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode black box, karena metode ini memungkinkan pengujian secara software dan hardware.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan, maka penulisan SKRIPSI ini dibagi menjadi 5 (lima) BAB dan beberapa lampiran dengan sistematika yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan sejarah singkat struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab pada instansi tempat melakukan observasi, serta tujuan perancangan, langkah langkah perancangan diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sitem yang berjalan, permasalahan yang di hadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirtmen elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.



BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran PT. Bejo Tunggal Putera

Sejarah singkat PT Bejo Tunggal Putera ( Honda )

PT Bejo Tunggal Putera (Honda) ialah salah satu dari 1.800 showroom yang ada di Indonesia. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) didirikan pada tahun 2005 yang merupakan perusahaan otomotif roda dua merek Honda yang bergerak dibidang Penjualan (Sales), Perbaikan (Service) dan Suku Cadang (Spare part) dan merupakan dealer resmi dari Astra Honda Motor Internasional. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Bernard Gumulyo, diawali dengan membuka chanel motor dirumah pada tahun 2000 di wilayah Jakarta selama 2 tahun dan mulai bergabung dengan Astra Honda Motor pada tahun 2003 didaerah Jakarta mempunyai cabang didaerah Bogor, Depok dan Bekasi sampai sekarang. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan, PT Bejo Tunggal Putera (Honda) menyediakan segala jenis motor Honda mulai dari Type Matic, Sport dan Cub.



Gambar 3.1. PT Bejo Putera Tunggal

Visi dan Misi PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

  1. Visi Perusahaan
  2. Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.

  3. Visi Perusahaan Misi Perusahaan
  4. Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik.

Struktur Organisasi

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena pada kenyataannya aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau yang berada di dalam struktur organisasi tersebut. Bagi PT Bejo Putera Tunggal, penjualan merupakan suatu masalah yang memegang peranan sangat penting serta mendukung kelancaran pendapatan perusahaan.

Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditemukan sebelumnya.


STRUKTUR ORGANISASI

PT BEJO PUTERA TUNGGAL



Gambar 3.2.Struktur Organisasi PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada PT Bejo Tunggal Putera (Honda) :

  1. Kepala Cabang
  2. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  3. Supervisor
  4. Bertugas mengontrol marketing dalam hal penjualan, report-report yang diperlukan marketing memastikan timnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

  5. Marketing
  6. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costomer biasanya mereka ada kios masing-masing setiap kelompok menyebar price list.

  7. Sales Counter
  8. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costumer yang datang langsung ke dealer sehingga customer tertarik untuk membeli produk, sales counter adalah seorang perempuan.

  9. Admin Penjualan
  10. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan surat jalan, cek PO dan unit yang ada di dealer.

  11. Kasir
  12. Bertanggung jawab terhadap pembayaran costumer.

  13. Finance
  14. Bertanggung jawab dalam mengatur pengeluaran serta pemasukan keuangan, serta membuat terobosan dalam meningkatkan keuangan perusahaan dan pengolahan financial perusahaan.

  15. Admin STNK
  16. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan STNK costomer yang sudah kirim barang.

  17. Kepala Bengkel
  18. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan bengkel, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  19. Kasir Bengkel
  20. Bertanggung jawab penuh terhadap costumer yang ingin service motor, mencatat apa saja yang ingin di service atau membeli suku cadang.

  21. Mekanik
  22. Petugas perbaikan serta service motor costumer.

  23. Driver
  24. Bertanggung jawab penuh terhadap mengantarkan barang sampai tujuan kepada konsumen.

Langkah-langkah Perancangan

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan pada pembuatan alat antara lain sebagai berikut :

  1. Metode Analisa
  2. Dalam perancangan ini peneliti melakukan analisa suatu system yang sudah ada, bagaimana system itu berjalan dan apa saja kekurangan dari system tersebut.

  3. Metode Perancangan
  4. Dalam metode perancangan peneliti dapat mengetahui bagaimana system tersebut dibuat dan alat apa sajakah yang di butuhkan. Melalui tahapan pembuatan Flowchartdari system yang akan dibuat dan perancangan berupa perangkat keras (Hardware)serta perangkat lunak (Software).

  5. Metode Pengujian
  6. Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah pengujian black box, pengujian tersebut akan dibahas pada BAB IV.

Diagram Blok

Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:



Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Sistem keamanan Motor

Sensor sidik Jari memberikan inputan berupa sinyal untuk dilanjutkan ke Arduino Uno. Inputan tersebut kemudian diproses oleh arduino, jika Verifikasi benar maka LCD akan menampilkan “Warning Information” Berupa Error atau Success dan Rangkaian Relay akan membuka arus listrik dari Aki untuk menyalahkan mesin motor. Selanjutnya jika ada yang mencoba mengakses motor sensor arus akan memberikan perintah kepada modul gsm untuk memberikan notifikasi via sms ke nomer handphone pemilik kendaraan motor yang sudah di daftarkan pada program.

Cara Kerja Alat

  1. Input, Proses dan Output
    1. Input
    2. Proses input terjadi pada saat salah satu sidik jari ditempelkan pada Modul Fingerprint yang sidik jari tersebut sudah disimpan pada program.

    3. Proses
    4. Pada saat salah satu jari ditempelkan pada Modul Fingerprint maka Fingerprint langsung memberikan perintah kepada Arduino Uno agar memproses ke Relay untuk menjalankan perintah tersebut. Ketika ada orang lain yang mencoba ingin mengakses atau menyalahkan motor tersebut, sensor arus akan bekerja untuk meneruskan perintah ke modul gsm untuk memberikan notifikasi via sms yang sudah terprogram dan didaftarkan nomer handphonenya.

    5. Output
    6. Setelah input dan proses sudah berjalan, maka output yang dihasilkan yaitu LCD menampilkan informasi berupa Error atau Succes. Alat ini juga akan memberikan notifikasi via SMS jika ada yang mencoba mengakses kendaraan.


Pembuatan Alat

Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

  1. Laptop / Personal Computer (PC)
  2. Software Arduino IDE 1.0.6
  3. Rangkaian arduino uno
  4. Modul Fingerprint ZFM-20
  5. Modul GSM SIM900A
  6. Sensor Arus ACS712
  7. LCD 16x2
  8. Catu Daya/Power Supply
  9. Kendaraan Motor
  10. Relay

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan perancangan perangkat keras (hardware) diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.



Gambar 3.4. Proses membuka Software Fritzing

Setelah membuka fritzing seperti gambar yang diatas selanjutnya akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.



Gambar 3.5. Halaman Utama Fritzing

Sebelum memulai menggambar perancangan ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.



Gambar 3.6. Menyimpan Project pada Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.


Gambar 3.7. Memasukan Komponen pada Breadboard

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dan dibuat seperti gambar dibawah ini :

  1. Rangkaian Arduino Uno
  2. Rangkaian Arduino Uno ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, Arduino Uno berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontroler arduino mempunyai 3 buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya.



    Gambar 3.8. Arduino Uno
  3. Modul Fingerprint ZFM-20
  4. Modul Fingerprint ZFM-20 berfungsi sebagai input dari Sistem keamanan motor yang dapat mendeteksi suatu sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian di kalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.


    Gambar 3.9. Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

    Adapun fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul Fingerprint ZFM-20 adalah:

    1. Daya operational 3,6 - 6V
    2. Daya Maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul secara permanen
    3. Konsumsi Arus < 150mA, pada Tegangan Input 5V
    4. Protokol Interface serial asynchronous, level TTL
    5. Baudrate komunikasi 57600bps
    6. Kapasitas data pengguna 512 bytes
    7. Template sidik jari 162 template
    8. Kecepatan Identifikasi < 1.0s
    9. Waktu Power-on < 200ms
    10. Suhu kerja -10ºC s/d +40ºC
    11. Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm
  5. Rangkaian Display LCD
  6. Liquid Crystal Display (LCD) merupakan display yang dapat digunakan untuk menampilkan berbagai tampilan baik berupa huruf, angka dan karakter lainnya serta dapat menampilkan berbagai macam tulisan maupun pesan–pesan pendek lainnya. Display yang dipakai adalah LCD 16X2 bisa dilihat pada Gambar LCD digunakan untuk menampilkan informasi apa yang sedang dikerjakan oleh sistem arduino.


    Gambar 3.10. Rangkaian LCD 2x16
  7. Rangkaian Catu day
  8. Rangkaian catu daya yang berfungsi untuk memberi supply tegangan arduino agar stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai arduino sehingga tidak terjadi drop tegangan saat arduino sedang bekerja.

    Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (currentlimiter) dan pembatas suhu (thermalshutdown). Pada rangkaian alat ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC LM 7805.



    Gambar 3.11. Rangkaian Catu Daya
  9. Rangkaian Relay
  10. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.



    Gambar 3.12. Rangkaian relay
  11. Rangkaian GSM dan arduino
  12. Rangkaian gsm merupakan penghubung Arduino ke jaringan telepon seluler GSM / GPRS dengan GPRS, dan dapat menggunakan Arduino uno untuk menghubungi nomor telepon atau mengirim pesan teks ke sesama operator ataupun operator yang berbeda dengan mudah dan mengunakan perintah AT command. Modul GSM ini memiliki quad-band konsumsi daya rendah GSM / GPRS modul SIM900 serta antena PCB kompak. Penggunaan Modul GSM ini memungkinkan user dapat mengetahui informasi yang sedang terjadi dan adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.



    Gambar 3.13. Rangkaian GSM Shield


    Dalam penggunaan GSM perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur software serial dan gsm Shield juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis gsm Shield yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan gsm Shield yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Fungsi gsm Shield dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana gsm Shield tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroler pada jalur software serial yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

  13. Rangkaian Keseluruhan Sistem
  14. Tahap selanjutnya setelah membuat diagram blok dan diagram alir sistem, dalam pembuatan sistem keamanan kelistrikan motor adalah pembuatan skema rangkaian. Skema rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.



    Gambar 3.14. Rangkaian keseluruhan sistem

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    1. Jalur merah sebagai arus positif (+).
    2. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).
    3. Jalur biru sebagai jalur data.

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino IDE 1.0.6 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

  1. Penulisan Listing Program Bahasa C
  2. Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan software Arduino IDE 1.0.6 yang digunakan untuk menuliskan listing program dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan mengkompilasi file program menjadi file heksa. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash. Cara instal software arduino versi 1.0.6 pada windows setelah selesai di download dan di extract filenya selanjutnya double klik file aplikasi dengan nama arduino lalu akan muncul seperti pada gambar 3.15. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0.6 sebagai berikut :


    Gambar 3.15. License Agreement Software Arduino
    • klik I Agree pada kolom pojok bawah kanan
    • Lalu akan muncul tampilan select components klik next
    • Pilih folder penyimpanan lalu klik install
    • Tunggu sampai selesai

    Gambar 3.16. Installation Options Software Arduino

    Gambar 3.17. Installation Folder Software Arduino
    • Biarkan saja program tersimpan pada partisi C,
    • Selanjutnya Klik Install

    Gambar 3.18.Proses InstallingSoftware Arduino
    • Proses Install sedang berjalan,tunggu sampai selesai.
    • Selanjutnya klik Program Arduino yang sudah selesai di-install
    • Kemudian, Klik shortcut yang ada pada desktop seperti pada gambar dibawah ini.



    Gambar 3.19. Membuka Program Arduino IDE 1.0.6



    Gambar 3.20. Halaman Utama Arduino IDE 1.0.6

    Setelah form utama program Arduino 1.0.6 terbuka, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.


    Gambar 3.21. Konfigurasi port koneksi melalui device manage

    Gambar 3.22. Menentukan koneksi port 1 pada Arduino IDE 1.0.6

    Setting koneksi port padaArduino 1.0.6 agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.



    Gambar 3.23. Menyimpan file program pada Arduino IDE 1.0.6

    Langkah berikutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama ekstensi .ino dalam penelitian ini nama file adalah RIDVAN.ino, seperti gambar dibawah ini :



    Gambar 3.24. Proses menyimpan file program pada Arduino IDE 1.0.6

    Setelah menyimpan fileprogram selanjutnya tahap penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat pada gambar dibawah ini sebagai berikut:


    Gambar 3.25. Mengimpor libraryfile program


    Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman ArduinoUno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino IDE 1.0.6.


    Gambar 3.26. Struktur susunan coding program secara keseluruhan

    Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.27 diatas.


    Gambar 3.27. Proses Kompilasi Coding program’’’

    Pada gambar 3.27. menampilkan hasil dari proses kompilasi listing program dan hasil dari proses tersebut memberikan keterangan “Done compiling” yaitu tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan dimasukan atau diupload ke dalam sistem Arduino Uno.


    Gambar 3.28. Hasil Kompilasi Coding program


  3. Pengisian Program ke dalam Board Arduino Uno
  4. Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.6Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.6 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.29. sebagai berikut:


    Gambar 3.29. Proses pemilihan Arduino board pada Tools

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.30. Proses upload coding program kedalam Arduino

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.6 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.6, pada saat menguploadlisting program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar seperti dibawah ini.


    Gambar 3.31. Hasil upload coding program Done

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dan siap digunakan.

Flowchart sistem yang berjalan

Pada pembuatan sebuah sistem keamanan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatusistem yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk diagram alir. Dibawahini adalah gambaran diagram Sistem Flowchart :


Gambar 3.32. Diagram alir yang berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi
  2. Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan pada PT. BejoTunggal Putera (Honda). Sistem keamanan yang dipakai pada PT. Bejo Tunggal Putera belum memakai sistem keamanan dengan cara scanning sidik jari, masih memakai sistem kunci kontak.

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang sudah ada, terdapat permasalahan yang dihadapi antara lain :

    1. Sistem kunci kontak yang lemah sehingga mudah dibobol oleh para pelaku pencurian motor.
    2. Sistem kunci kontak dapat menghilang sewaktu-waktu.
  3. Alternatif Pemecahan Masalah
  4. Berdasarkan permasalahan yang ada , maka alternatif pemecahan masalah yaitu dibuat Perancangan Sistem Electrical Security pada Sepeda Motor dengan Authentifikasi Sidik jari. Yang menghasilkan sebuah sisstem antara lain :

    1. Membuat sistem keamanan kendaraan sepeda motor yang sulit dibobol dengan Authentifikasi Sidik Jari.
    2. Membuat sistem keamanan kendaraan yang hanya bisa diakses oleh Sidik Jari pemiliknya yang sudah disimpan data sidik jari tersebut dengan Teknologi Komputer masa kini.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi.


Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serang kaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dapat di lihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pengujian menggunakan Module stepdown LM2596 Display
  2. Power supply / Catu daya adalah sebuah Rangkaian elektronikayang difungsikan sebagai sumber daya untuk piranti lain. Dalam realisasi alat keamanan kendaraan menggunakan Mikrokontroler Arduino, Sensor sidik jari, Modul GSM dan beberapa komponen elektronika lainnya membutuhkan sumber listrik sebesar 5 volt. Uji coba dilakukan dengan memberikan inputan sebesar 24 volt dc dan akan menghasilkan output sebesar 12 volt dc untuk sistem yang dibuat.

    Dari hasil pengujian pada Catu daya menggunakan Module stepdown LM2596 Displaydidapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :


    Gambar 4.1 Pengujian catu daya ke-1 dengan modul stepdown lm2596
    1. Hasil pengukuran menggunakan modul stepdown lm2596 satu yang merupakan pengujian Output dihasilkan Output sebesar 23.9 volt atau hampir sebesar 24 volt.

    2. Gambar 4.2 Pengujian catu daya ke 2 dengan modul stepdown lm2596
    3. Hasil pengukuran menggunakan modul stepdown lm2596 yang merupakan pengujian Output untuk kebutuhan sistem yang dirancang, dengan melakukan pengaturan pada trimpot sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan dengan keluaran sebesar 5 volt.
    4. Kesimpulan pengujian rangkaian diatas didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang dibutuhkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

      Pengujian Lampu Indikator

      Lampu led adalah suatu komponen elektronika biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink, uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


      Gambar 4.3.Pengujiam lampu indikator menggunakan LED posisi OFF

      Gambar 4.4.Pengujiam lampu indikator menggunakan LED posisi ON

      Gambar 4.5. Listing program pengujian lampu led blink dengan Arduino IDE 1.0.6
      Listing Program Testing LED ON-OFF
      int led=13;
      void setup() {
      pinMode(led, OUTPUT);
      

      } void setup() {

       pinMode(13, OUTPUT);
      

      } void loop() {

       digitalWrite(13, HIGH);   
       delay(1000);              
       digitalWrite(13, LOW);
       delay(1000);              
      

      }

      Pengujian Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

      Modul Fingerprint ZFM-20 ini merupakan sensor sidik jari optikal, yang dapat mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian mengkalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.

      Pengujian menggunakan Modul Fingerprint ZFM-20 ini dilakukan dengan dihubungkan langsung dengan Rangkaian Mikrokontroler. Yang kemudian di koneksikan dengan PC/Laptop dengan menggunakan software SFG Demo. Sebelum sensor ini dapat digunakan, kita terlebih dahulu harus memasukan data sidik jari. Jika data sudah masuk, maka kita dapat melakukan pencarian pada software SFG Demo.


      Gambar 4.6. Rangkaian Sensor Fingerprint dengan Mikrokontroler OFF

      4.7.jpg

      Gambar 4.7. Rangkaian Sensor Fingerprint dengan Mikrokontroler ON

      Gambar 4.8. Listing program sensor sidik jari dengan Arduino IDE 1.0.6


      Listing Program Pengujian Sensor Sidik jari
      #include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial mySerial(2, 3); Adafruit_Fingerprint finger = Adafruit_Fingerprint(&mySerial); void setup() {

       Serial.begin(9600);
       while (!Serial);  
       delay(100);
       Serial.println("\n\nAdafruit finger detect test");
       finger.begin(57600);
       if (finger.verifyPassword()) {
         Serial.println("Found fingerprint sensor!");
       } else {
         Serial.println("Did not find fingerprint sensor :(");
         while (1) { delay(1); }
       }
       Serial.println("Waiting for valid finger...");
      

      } void loop() {

       getFingerprintIDez();
       delay(50);            
      

      } uint8_t getFingerprintID() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image taken");
           break;
         case FINGERPRINT_NOFINGER:
           Serial.println("No finger detected");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_IMAGEFAIL:
           Serial.println("Imaging error");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
       }
       p = finger.image2Tz();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image converted");
           break;
         case FINGERPRINT_IMAGEMESS:
           Serial.println("Image too messy");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_FEATUREFAIL:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
      }
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p == FINGERPRINT_OK) {
         Serial.println("Found a print match!");
       } else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {
         Serial.println("Communication error");
         return p;
       } else if (p == FINGERPRINT_NOTFOUND) {
         Serial.println("Did not find a match");
         return p;
       } else {
         Serial.println("Unknown error");
         return p;
       }   
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence); 
       return finger.fingerID;
      

      } int getFingerprintIDez() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.image2Tz();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence);
       return finger.fingerID; 
      

      }

      Selanjutnya cara menyimpan sidik jari kita dengan software SFG Demo yaitu :

      • Pertama buka Software SFG Demo yang sudah diinstal pada laptop.
      • Kemudian klik Open Device yang ada di bagian kiri bawah. Kemudian pilih COM port Mikrokontroler/arduino yang kita gunakan.
      • -


        ’’’ Gambar 4.9. Check COM port Mikrokontroler Device Manager 1.0.6


        -


        Gambar 4.10. Pilih COM port Mikrokontroler sesuai pada Device Manager


      • klik tombol OK. Jika COM port sesuai dengan yang ada pada Device Manager akan keluar keterangan "Open Device Success!".
      • -


        Gambar 4.11.Open Device Succes SFG Demo
      • Selanjutnya untuk memasukkan sample sidik jari yang akan dijadikan data sidik jari kita, pilih Preview, dan tekan Enroll (Con Enroll / "Continuous Enroll" berarti Anda hendak memasukkan data sidik jari yang lain).
      • -


        Gambar 4.12. Enroll button SFG Demo
      • Selanjutnya akan muncul Form untuk memasukkan ID sidik jari yang akan Anda masukkan.
      • -


        Gambar 4.13. User Adress Form untuk memasukan ID sidik jari
      • Klik OK, Selanjutnya software SFG Demo ini akan meminta kita untuk meletakkan sidik jari pada optikal Modul Fingerprinttersebut.
      • -


        Gambar 4.14. Notifikasi perintah meletakkan sidik jari SFG Demo

        Dibawah ini salah satu contoh screenshoot meletakkan sidik jari di SFG Demo.

        -


        Gambar 4.15 Hasil proses Scan sidik jari SFG Demo‘’’


      • Perlu diingat, untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proses scan sidik jari harus dilakukan berulang-ulang dengan jari yang sama. Jika success, maka akan keluar notifikikasi berupa "Success to enroll!"

      • Gambar 4.16. Notifikasi Success to enroll! SFG Demo
      • Untuk mendeteksi apakah sidik jari kita sudah tersimpan atau belum klik “Search”.
      • -


        Gambar 4.17. Deteksi Sidik jari SFG Demo


      • Letakkan jari yang akan dideteksi, jika berhasil, maka software akan memberitahu ID sidik jari tersebut.

        -


        Gambar 4.18. Sidik jari berhasil dideteksi SFG Demo
      • Jika tidak ada data sidik jari tersebut, software akan memberitahu Anda pesan berkut :

      Gambar 4.19. Sidik jari Tidak ada

      Prosedur Penggunaan LCD 16x2 Karakter

      Agar rangkaian LCD 16x2 Character dapat bekrja sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu dilakukan pengujian, yaitu dengan melakukan uji coba untuk menampilkan tulisan ”RIDVAN FAUZI” dan ”1331477185” pada layar LCD 16x2 Character.

      Untuk uji coba rangkaian LCD 16x2 Characterdapat menggunakan program yang tersedia pada Examples untuk membuktikan bahwa LCD 16x2 ini dapat diguanakan pada rangkaian alat keamanan kendaraan ini. Untuk uji coba pada rangkaian seperti gambar dibawah ini :


      Gambar 4.20. Pengujian rangkaian LCD 16x2 karakter

      Gambar 4.21. Pengujian rangkaian LCD 16x2 dengan Arduino IDE
      Listing Program Testing LCD 2X16 Display
      LiquidCrystal lcd(14, 12, 11, 10, 9, 8);

      void setup() {

       lcd.begin(16, 2);
      
       lcd.setCursor(16,0);
       lcd.print("RIDVAN FAUZI");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("1331477185");
         delay(500);
      

      } void loop() {

       lcd.setCursor(0, 1);
       lcd.print(millis()/1000);
      

      }

      Setelah melakukan uji coba maka rangkaian LCD 16x2 Charakter dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian LCD 16x2 Charakter memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.

      Pengujian sms

      Rangkaian gsm shield digunakan sebagai module yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan komunikasi melalui gsm, module ini akan bekerja ketika seseorang mencoba mengakses sidik jari untuk menyalahkan kendaraan motor maka akan diberikan notifikasi via pesan sms ke handphone secara langsung. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian modul gsm adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan modul gsm dapat berfungsi dengan baik, dan adapun pengujian modul gsm dan handphone dapat dilihat pada gambar berikut ini

      -


      Gambar 4.22. Rangkaian modul gsm shield dalam kondisi LOW‘’’
      <p style="font-size:12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">Pengujian rangkaian modul gsm ini bertujuan untuk melihat apakah modul gsm bekerja atau tidak. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan pin 13 arduino dan gsm shield langsung dihubungkan dengan arduino sedangkan untuk tegangan kerja gsm shield menggunakan tegangan yang bersumber dari power arduino sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

      -


      Gambar 4.23. Rangkaian module gsm shield dalam kondisi HIGH

      Ketika melakukan pengujian modul gsm diatas, pada saat gsm shield dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika gsm shield dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala berwarna biru. Pada saat melakukan pengujian terhadap gsm shield maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.


      Gambar 4.24. Listing program pengujian modul gsm
      Listing Program pengujian modul GSM SIM 900
      #include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial sim900(7, 8);

      #define led1 2

      #define gsm_sw 9

      bool myNumber;

      int state; String sms; oid send_sms(String text) {

       sim900.println("AT + CMGS = \"+6287887582644\"");    //harus menggunakan kode negara, "+62" (no yang akan menerima notif sms)
       delay(500);
       sim900.println(text);
       delay(500);
       sim900.println((char)26);
       delay(500);
       sim900.println();
      

      } int test_gsm() {

       int fail=0;
       sim900.println("ATE0\r");
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("No Echo OK");
       }
       else{
           fail++;
       }  
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGF=1\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Text Mode OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CNMI=2,2,0,0\r");    
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Setting GSM OK");  
      

      } }

       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGD=1,4\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Delete Memory OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(2000);
      
       return fail;
      

      } void setup() {

       sim900.begin(9600);
       Serial.begin(9600);
       pinMode(led1,OUTPUT);
       pinMode(gsm_sw,OUTPUT);
       digitalWrite(led1,LOW);
       digitalWrite(gsm_sw,LOW);
       int i,temp;
       for(i=0; i<3; i++)
       {
         Serial.println("Test GSM");
         temp=test_gsm();
         if(temp<4) break;
         if(temp==0)
         {
           digitalWrite(gsm_sw,HIGH);
           delay(1500);
           digitalWrite(gsm_sw,LOW);      
         }
       }
       if(i==3) Serial.println("Tidak Dapat Komunikasi Dengan GSM");
       if(i<3) Serial.println("Connect GSM SIM900");
      

      } void loop() {

       // put your main code here, to run repeatedly:
      

      while(sim900.available())

       {
         char temp1 = (char)sim900.read();
         sms+=temp1;
         if(temp1=='\n') 
         {
           state++;
           if(state==1) sms="";
         }
         if(sms.indexOf("+CMT: \"+6287887582644\"")>-1)    //harus menggunakan kode negara, "+62" (nomer yang memberi perintah)
         {
           sms="";
           state=0;
           myNumber=true;
         }
         Serial.print(temp1);
       }
       if(myNumber && state>=2)
       {
         myNumber=false;
         if(sms.indexOf("Led1on")>-1)
         {
           digitalWrite(led1,HIGH);
           sms="";
           send_sms("LED 1 ON");
         }
         else if(sms.indexOf("Led1off")>-1)
         {
           digitalWrite(led1,LOW);
           sms="";
           send_sms("LED 1 OFF");
         }
         {
           digitalWrite(led1,LOW);
         }
      

      Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

      Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.


      Gambar 4.25. Listing Program Keseluruhan

      Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0.6 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

      Listing program keseluruhan sistem
      #include <Adafruit_Fingerprint.h>
      1. include <LiquidCrystal.h>
      2. include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial sim900(7,8); LiquidCrystal lcd(13,14,15,16,17,18);

      1. if ARDUINO >= 100
      #include <SoftwareSerial.h>
      
      1. else
      #include <NewSoftSerial.h>
      
      1. endif

      int getFingerprintIDez(); int Relay1 = 11; int Relay2 = 12;


      Kode yang ditulis di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen serta pengalamatan port sensor sidik jari, LCD Display, Modul gsm dan Relay.

      Selanjutnya untuk Setting pada modul gsm agar nantinya modul gsm melakukan perintah berupa output yaitu mengirimkan notifikasi via sms. Seperti kode dibawah ini :

      Listing program keseluruhan sistem
      int incomingByte = 0;
      1. define gsm_sw 10

      bool myNumber; int state; String sms; void send_sms(String text) {

       sim900.println("AT + CMGS = \"+6285782747086\"");    
       delay(500);
       sim900.println(text);
       delay(500);
       sim900.println((char)26);
       delay(500);
       sim900.println();
      

      } int test_gsm() {

       int fail=0;
       sim900.println("ATE0\r");
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("No Echo OK");
       }
       else{
           fail++;
       }  
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGF=1\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Text Mode OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CNMI=2,2,0,0\r");    
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Setting GSM OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
      
       sim900.print("AT+CMGD=1,4\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Delete Memory OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(2000);
       return fail;
      

      }


      Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

      Listing program keseluruhan sistem
      void setup()

      { sim900.begin(9600); Serial.begin(9600); pinMode(Relay1, OUTPUT); pinMode(Relay2, OUTPUT); digitalWrite(Relay1, HIGH); digitalWrite(Relay2, HIGH); finger.begin(57600); lcd.begin(16,2); }

      Adapun program untuk menampilkan tampilan interaktif berjalalan pada LCD 2X16 sebagai berikut :

      Listing program keseluruhan sistem
      void setup()

      { lcd.setCursor(16,0);

       lcd.print("RIDVAN FAUZI");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("1331477185");
       delay(100);
       for (int positionCounter = 0; positionCounter < 38; positionCounter++) 
      

      {

         // scroll one position left:
       lcd.scrollDisplayLeft();
         // wait a bit:
       delay(200);
      

      } //===========================================Tampilan pesan 2

       lcd.clear();
       lcd.setCursor(16,0);
       lcd.print("STMIK Raharja");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("Tahun 2016/2017");
       delay(100);
       for (int positionCounter = 0; positionCounter < 38; positionCounter++) 
      

      {

         // scroll one position left:
       lcd.scrollDisplayLeft();
         // wait a bit:
       delay(200);
      

      }

      Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat dinyalahkan, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini:

      Listing program keseluruhan sistem
      void loop() //Looping Proses

      {

       if(getFingerprintIDez()==0)
       {
        lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay1, LOW);

       } 
      if(getFingerprintIDez()==0)
      

      {

        lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay1, HIGH);

       }
           if(getFingerprintIDez()==1)
       {
         lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay2, HIGH);

       } 
      if(getFingerprintIDez()==1)
      

      {

      digitalWrite(Relay2, LOW);

       }
        lcd.clear();
        lcd.setCursor(0,0);
        lcd.print(" Silahkan scan  ");
        lcd.setCursor(0,1);
        lcd.print("Sidik Jari Anda!");
        delay(200); 
      

      } uint8_t getFingerprintID() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image taken");
           break;
         case FINGERPRINT_NOFINGER:
           Serial.println("No finger detected");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_IMAGEFAIL:
           Serial.println("Imaging error");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p; 
       }
       p = finger.image2Tz();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image converted");
           break;
         case FINGERPRINT_IMAGEMESS:
           Serial.println("Image too messy");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_FEATUREFAIL:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
      

      }

       // OK converted!
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p == FINGERPRINT_OK) {
         Serial.println("Found a print match!");
       } else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {
         Serial.println("Communication error");
         return p;
       } else if (p == FINGERPRINT_NOTFOUND) {
         Serial.println("Did not find a match");
         return p;
       } else {
         Serial.println("Unknown error");
         return p;
       }   
       // found a match!
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence); 
      

      } // returns -1 if failed, otherwise returns ID # int getFingerprintIDez() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.image2Tz();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       // found a match!
       Serial.print("ID di Temukan # "); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.write("ID di Temukan # ");
       Serial.print(" Akses Sukses "); Serial.println(finger.confidence);
       return finger.fingerID;
      

      Penjelasan Struktur Listing Program

      1. Penjelasan Struktur Listing Program
      2. Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

      1. Void setup() { }
      2. yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

      3. void loop( ) { }
      4. yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

        merupakan kumpulan aturan yang medefinisikan suatu bentuk bahasa program bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/ urutan dari pemelihan suatu kata dasar. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

        1. // (komentar satu baris)
        2. Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

        3. /* */ (komentar banyak baris)
        4. Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

        5. { } (kurung kurawal)
        6. Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

        7. ; (titk koma)
        8. Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

        9. pinMode
        10. digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai Input atau Output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode(pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

        11. digitalWrite
        12. digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

      Pengujian Blacbox


      Tabel 4.1. Pengujian blackbox

      -

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

      -


      Gambar 4.26. Flowchart sistem yang di usulkan

      Rancangan Program

      Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.

      Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan.


      Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino

      Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

      Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.29 berikut.

      -


      Gambar 4.27. Tampilan listing program pada Ide Arduino

      Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek kesalahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.28 berikut.

      -


      Gambar 4.28. Proses upload program kedalam arduino

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sistem arduino maupun Outputnya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

      Spesifikasi Hardware

      Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

      1. Arduino uno
      2. Laptop : Asus 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 500 GB of Hardisk
      3. Printer Epson L361
      4. Sensor Arus ACS721
      5. LCD 2X16 Karakter
      6. Rangkaian Elektronika
      7. Adaptor baterai
      8. Fingerprint
      9. Modul GSM SIM 900


      Spesifikasi Software

      Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office 2013
      3. IDE Arduino 1.0.6
      4. SFG Demo
      5. Paint
      6. Fritzing
      7. Hak Akses

        Dalam membuat sebuah sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses pengguna kendaraan untuk menjamin keamanannya. Hak akses selain pemilik kendaraan motor harus dibatasi. Karena suatu sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini memiliki hak akses dengan menggunakan proses scaning dan simpan sidik jari menggunakan software SFG demo dan modul Fingerprint ZFM 20.


        Evaluasi

        Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian modul gsm proses selanjutnya tidak dapet berjalan seperti yang diinginkan yaitu tidak memberi balasan notifikasi sms nomer handphone yang sudah didaftarkan pada program. Secara hardware, modul fingerprint ZFM 20 kurang sensitif untuk membaca sidik jari, harus pada posisi yang akurat. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam alat ini .

        Implementasi

        Schedule

        Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem keamanan pada kendaraan motor dapat bekerja dengan baik, penulis pun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat menguatkan sistem keamanan pada motor, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel sebagai berikut :


        Tabel: 4.2. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

        Estimasi Biaya

        Berikut adalah rincian dalam pembuatan Electrical Security System adalah :


        Tabel: 4.3 Estimasi biaya yang dikeluarkan


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Setelah melakukan beberapa langkah penelitian dari proses penyelesaian masalah yang dianalisa oleh penulis maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah:

        1. Membuat sistem keamanan kendaraan motor dengan menggunakan sensor sidik jari dibutuhkan kordinasi antara perangkat lunak ( Software ) dan Perangkat keras ( Hardware ) yang saling berhubungan. Untuk Implementasi Electrical Security System ini dibutuhkan Otak penggerak yaitu Mikrokontroler Arduino yang diprogram menggunakan Software Arduino IDE untuk memberikan perintah-perintah kepada modul-modul yang akan diproses oleh Arduino Uno. Sensor sidik jari akan memberikan inputan agar sistem kelistrikan pada motor dapat membuka arus agar motor bisa dilakukan proses starter untuk menyalahkan motor.
        2. Cara kerja sensor sidik jari pada sistem ini tergolong mudah, karena Modul Fingerprint ZFM-20 yang digunakan sebagai Inputan akan menyimpan sample sidik jari menggunakan Software SFG Demo. Setelah sample sidik jari pengguna sudah disimpan, selanjutnya akan diproses di Arduino Uno dengan program yang sebelumnya sudah dimasukan. Jika sidik jari sesuai maka akan tampil tulisan “ Akses Diterima “ pada Display LCD yang terpasang pada rangkaian sistem ini. Selanjutnya proses starter motor dapat dilakukan.
        3. Dengan menggunakan Software SFG Demo, sidik jari pengguna dapat disimpan untuk dijadikan hak akses kendaraan motor. Sebelum masuk ke Software SFG demo, dipastikan Modul fingerprint terpasang pada masing-masing pinnya yaitu pin 1-6, tetapi yang dipakai 1-4 saja. Selanjutnya proses konfigurasi seperti yang dijelaskan pada BAB IV. Proses pertama yaitu memilih COM port yang sesuai pada device manager tinggal mengikuti langkah yang ada pada software, selanjutnya software SFG Demo akan memberikan perintah untuk meletakan sidik jari untuk discan dan disimpan. Pada semua rangkaian proses menyimpan sampel sidik jari Mikrokontroler Arduino harus terhubung menggunakan usb cable agar terhubung dengan Laptop atau PC yang akan djadikan tempat pemrosesan.

        Saran

        Adapun saran-saran yang penulis sampaikan kepada para pembaca yang akan melanjutkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

        1. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan berbasis Internet Of Things agar kendaraan motor dapat di Kontrol dari jarak jauh menggunakan Teknologi Internet.
        2. Di dalam implementasi alat ini untuk sepeda motor, posisi alat diletakan di tempat yang aman, kokoh dan tidak mudah terjangkau.
        3. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperhatikan dalam memilih komponen hardware agar tidak terjadi trouble saat alat bekerja.

        Daftar Pustaka

        </div>

Contributors

Ridvan