SI 1331477185

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN

NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO

PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331477185
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




ABSTRAK

Dengan semakin meningkatnya tingkat pencurian sepeda motor, sangat merugikan bagi pengguna yang melakukan aktivitas hidup dengan mengendarai sepeda motor. Kemajuan teknologi yang sangat pesat sehingga mendorong manusia untuk melakukan pengembangan-pengembangan sistem keamanan pada sepeda motor. Dalam perancangan sistem ini perancang akan membuat sistem keamanan sepeda motor yang dibuat dari perangkat keras terdiri dari Sensor sidik jari ZFM-20, Modul GSM SIM900A dan Arduino Uno. Sistem ini dibuat dengan bahasa pemograman Arduino. Cara kerja alat ini terjadi saat ingin menyalahakan sepeda motor kita tinggal menempelkan sidikjari untuk melakukan proses scan, Jika sidik jari cocok maka sepeda motor bisa diakses dan diaktifkan. Hasil dari rancangan sistem ini tidak hanya sebatas memutus dan menyambung arus kelistrikan pada sepeda motor, tetapi sistem kelistrikan keamanan ini dapat memberikan notifikasi via sms jika ada yang mencoba mengakses sepeda motor tersebut. .


Kata Kunci: Sistem keamanan kelistrikan, Sidik jari, Sms Gateway, Arduino Uno

ABSTRACT

With the increasing rate of motorcycle theft, it is very detrimental for users who do live activities by riding a motorcycle. Technological advances are so rapid that it encourages people to do the development of security systems on motorcycles. In designing this system the designer will create a motorcycle security system made of hardware consisting of ZFM-20 fingerprint sensor, SIM900A GSM Module and Arduino Uno. This system is made with Arduino programming language. How this tool works when it wants to blame our motorcycle stay put fingerprints to do the scan, If the fingerprint match then the motorcycle can be accessed and activated. The results of the design of this system is not only limited to disconnect and connect the electrical current on the motorcycle, but this security system can provide notification via sms if anyone tried to access the motorcycle.


Keywords: Electrical safety system, Fingerprint, Sms Gateway, Arduino Uno.




KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Dimana Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi adalah sebagai berikut: “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini dibuat sebagai untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom,M.Pd,MTI. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan, masukan, dan semangat sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Ignatius Agus Supriyono, S.Kom, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak pengarahan dan masukan dalam penulisan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ferry Santoso selaku Kepala cabang PT Bejo putera tunggal.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih belum sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Tangerang, 20 Januari 2018
(RIDVAN FAUZI)
NIM. 1331477185

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat mendorong manusia untuk melakukan pengembangan-pengembangan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Baik dalam bidang informasi, komunikasi, transportasi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satunya dalam hal security. Teknologi ini dinamakan Sidik jari.

Sidik jari merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam mengidentfikasi seseorang. Bahkan Sidik jari merupakan teknologi yang dirasa cukup handal karena terbukti relatif akurat, aman dan nyaman dipakai sebagai identifikasi karena Sidik jari mempunyai sifat yaitu antara lain : layak (feasible), berbeda satu sama lain (distinct), tetap (accurate), handal (reliable), dan dapat diterima (acceptable).

Sejak dulu sidik jari telah diketahui keunikannya, bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama persis. Dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan pada sidik jari berdasarkan sistem biometrik telah tumbuh secara signifikan. Tentu saja harapan adanya sistem identifikasi yang cepat dan tepat bukan hanya untuk pencarian dan pembuktian pelaku kejahatan, tetapi juga diharapkan dapat menjadi pengganti cara-cara pengamanan konvensional misalnya pada security dibidang transportasi.

Pada jaman teknologi yang canggih ini khususnya pada sepeda motor, banyak perusahaan otomotif yang saling berlomba-lomba menciptakan kendaraan dengan teknologi dan desain yang canggih dan modern. Namun sayangnya teknologi yang diciptakan oleh perusahaan -perusahaan yang ada tersebut hanya untuk kendaraannya saja, sedangkan untuk penunjang-penunjang dari segi security masih kurang diperhatikan sehingga untuk security kendaraan roda dua masih tergolong lemah. Karena lemahnya sistem security tersebut banyak sekali tindakan – tindakan kriminal yang mudah dilakukan oleh para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian atau perampokan pada kendaraan roda dua ini.

Di PT. Bejo Tunggal Putera sistem security yang dipakai yaitu hanya mengandalkan metode konvensional yaitu sistem kunci kontak sebagai sistem keamanannya. Sedangkan pada saat ini banyak para pelaku kriminal yang sudah mengetahui cara membobol sistem kunci kontak pada kendaraan roda dua. Contohnya membobol kunci kontak menggunakan kunci T dan ada juga yang menggunakan cairan kimia yang dalam sekejap dapat melunakkan kunci kontak tersebut.

Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi sensor sidik jari adalah akan teratasinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat menggunakan metode konvensional. Kelebihan dari alat ini yang tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional adalah sistem kelistrikan motor hanya dapat dikendalikan menggunakan identifikasi sidik jari pemilik motor tersebut. Fitur yang digunakan yaitu display yang berfungsi untuk mengetahui status maupun tampilan interaktif sehingga kita akan merasakan seolah-olah mesin tersebut sedang berbicara pada si pengguna melalui tampilan display.


Berdasarkan masalah yang ada, maka penulis tertarik untuk merancang suatu sistem security kendaraan sepeda motor dalam sebuah judul : “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO“.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana membuat suatu sistem kemanan motor berbasis mikrokontroler dengan menggunakan sensor sidik jari ?

  2. Bagaimana cara kerja sensor sidik jari dengan Electrical security system pada kendaraan motor ?

  3. Bagaimana cara menyimpan sample Sidik jari pemilik sebagai proses sistem ini ?


Ruang Lingkup Penelitian

Pembuatan Sistem ini menitik beratkan pada pengimplementasian sistem mikrokontroler sebagai pemroses dan pengendali. Untuk menghindari adanya pembahasan diluar materi penulis dalam merancang sistem ini, maka permasasalahan dibatasi pada :

  1. Perancangan dan Pembuatan alat ini menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno.

  2. Metode akses yang digunakan sensor sidik jari untuk menyalahkan sistem kelistrikan pada motor.

  3. Dapat memberikan Notifikasi lewat SMS pada smartphone android.

  4. Pemrograman pada alat ini menggunakan bahasa Arduino.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan sepeda motor dengan sistem pengamanan yang terhubung via SMS. Tujuan dari alat ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual

    1. Untuk mengimplementasikan hasil karya ide serta meningkatkan kreatifitas dalam merancang suatu sistem security pada kendaraan motor.

    2. Menerapkan suatu sistem ganda motor dengan teknologi yang canggih dan dapat diandalkan.

  1. Tujuan Fungsional

    1. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk pengaman motor.

    2. Meningkatkan sistem keamanan motor berbasis Mikrokontroler

  1. Tujuan Operasional

    1. Sebagai alat yang dapat memberikan rasa aman kepada pemilik sepeda motor.

    2. Mencegah dan mengantisipasi terjadinya pencurian motor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual

    1. Dapat menghasilkan suatu sistem yang bermanfaat dengan ilmu yang penulis dapatkan di perkuliahan.

    2. Mengantisipasi dan mempersulit terjadinya pencurian motor.

  1. Manfaat Fungsional

    1. Meningkatkan sistem keamanan pada sepeda motor.

    2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang selanjutnya bisa dikembangkan lagi dengan teknologi yang lebih canggih.

  1. Manfaat Operasional

    1. Membatasi sistem akses pada kendaraan motor.

    2. Menambah wawasan dan memberikan teknologi dengan fitur terbaru pada sepeda motor.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan
  2. Dalam metode pengamatan adalah melakukan mewawancarai secara langsung terhadap karyawan dan pihak manajemen dimana tempat melakukan penelitian dengan mengambil data-data yang berkaiatan yang diperlukan dalam melakukan penelitian.

  3. Wawancara
  4. Metode untuk mendapatkan informasi melalui wawancara secara langsung terhadap pihak instansi tempat melakukan riset tentang alat yang ingin dibuat, sehingga alat tersebut dapat difungsikan dengan lebih efektif.

  5. Studi Pustaka
  6. Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan dari berbagai sumber intormasi baik itu berupa sumber pada buku, jurnal dan internet.

  7. Pengambilan Kesimpulan
  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan dan pengujian alat sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dengan yang dirancang.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di rancang sesuai alat yang akan dibuat. perancangan alat menggunakan dengan konsep diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana melakukan pembuatan dan perancangan alat yang saling terhubung, penulis menggunakan alat seperti: Arduino uno, sensor sidik jari dan modul GSM.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode black box, karena metode ini memungkinkan pengujian secara software dan hardware.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan, maka penulisan SKRIPSI ini dibagi menjadi 5 (lima) BAB dan beberapa lampiran dengan sistematika yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan sejarah singkat struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab pada instansi tempat melakukan observasi, serta tujuan perancangan, langkah langkah perancangan diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sitem yang berjalan, permasalahan yang di hadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirtmen elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan Skripsi ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Mohamad Subhan (2012:8) [1], suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    Menurut Yakub (2012:1)[2], Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

    Sistem menurut McLeod (2010:34) [3], Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

    Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Jogiyanto H.M (2010:14)[4], sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut :

    1. Komponen (Components) Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    2. Penghubung antar bagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.

    3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

    4. Lingkungan (environment) Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan

    5. Masukan (input) Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    7. Keluaran (output) Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

    8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

    10. Umpan-balik (feedback) Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Hutahaean (2014:3) [5], bahwa suatu sistem di klasifikasikan sebagai berikut:

    1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system).Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik

    2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

    4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Sistem Komputer

  1. Definisi Sistem Komputer

  2. Menurut Jogiyanto (2005:34) [4], menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dan komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

    Berdasarkan pengertian diatas Sistem Komputer adalah sistem yang dibangun dan dijalankan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantunya. Elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan pengolahan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan perangkat computer. Terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau electronic data processing (EDP).

  3. Komponen Sistem Komputer

    1. Hardware Component ( Komponen Perangkat Keras )

    2. Komponen ini adalah semua peralatan sistem komputer yang dapat disentuh secara fisik. Perangkat keras ini sendiri juga terdiri dari tiga komponen, yaitu CPU; Peralatan Input Output, dan Memory. Bila lebih diperinci lagi, CPU juga terdiri beberapa komponen utama yaitu ALU atau Arithmatic Logic Unit yang gunanya untuk melakuka fungsi perhitungan; CU atau Control Unit yang mengatur proses perintah serta per pindahan data dari bagian CPU yang satu kebagian CPU yang lainnya; dan BUS atau Interface Unit adalah komponen untuk mengantar perintah serta data diantara CPU dengan hardware lainnya.

    3. Software Component ( Komponen Perangkat Lunak )

    4. Merupakan bagian komponen sistem komputer yang berupa program yang akan menentukan mengenai hal yang harus dilakukan. Untuk mendapat hasil yang bermanfaat, maka komputer harus melakukan perintah yang ada didalam program tersebut. Terdapat dua jenis perangkat lunak dalam sistem komputer, yaitu software aplikasi dan software system. Sofware system bermanfaat untuk mengatur penyimpanan file, melakukan load, serta menjalankan program dan menerima instruksi yang diberikan melalui keyboard maupun mouse. Software system ini sering disebut dengan sistem operasi atau operation system, yang contohnya adalah Windows; Linux, Mac, dll. Sedangkan software aplikasi merupakan perangkat lunak yang merupakan tambahan sistem pada sistem operasi, seperti Open Office, aplikasi game, aplikasi multimedia.

    5. Data Component (Komponen Data)

    6. Merupakan fakta dasar yang menjadi wakil atas suatu kejadian. Data ini merupakan hasil dari proses sistem komputer yang berupa informasi. Bila kita melihat kilas balik sejarah komputer, data merupakan alasan utama hingga terciptanya komputer. Bentuk data pun berbagai jenis yang umumnya berupa angka.

    7. Communication component ( komponen komunikasi )

    8. Untuk jenis perangkat keras dari komponen komunikas ini adalah Comunication Channel dan Network Interface Card / NIC atau yang umumnya disebut modem. Fungsi utama komponen komunikasi adalah untuk menyediakan saluran antara komputer. Hubungan tersebut dapat berupa radio, fiber optic, wirreless technology / saluran telepon, wire cable, infra merah, bluetooth. Berbeda dengan modem, maka komponen ini mengubungkan komputer dengan saluran komunikasi sebagai interface. Kemudian adanya software berfungsi untuk membuat tiap-tiap komputer mengerti atas data yang terkirim dianatar kompuer yang saling terhubung. Dengan demikian software ini dapat membangun saluran serta mengongtrol setiap aliran data yang ada.

  4. Prinsip Kerja Sistem Komputer

  5. Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.

    Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi, maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer. Sistem yang dimaksud disini terdiri atas elemen-elemen yang saling terhubung sehingga membentuk satu kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.

    Cara kerja dari sistem komputer tersebut. Mulai dari data dimasukan, diproses, sampai data tersebut dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali. Baca lebih lanjut jika Anda ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.


    Gambar 2.1. Computer Working Flow
    Sumber: image.slidesharecdn.com
  1. Pemasukan (Input)

  2. Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang terjadi pada sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke dalam sistem komputer melalui input device. Contoh dari peralatan masukan (input device) diantaranya, keyboard, mouse, dan scanner. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf, angka, maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan diproses.

  3. Pemrosesan (Process)

  4. Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan diproses. Tahap proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang mana CPU ini dapat melakukan fungsi perhitungan dan logika untuk perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada tahap ini, data yang masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.

  5. Pengeluaran (Output)

  6. Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input, kemudian diproses oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan ini bisa berupa hardcopy dan juga softcopy. Hardcopy berarti menggunakan media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya. Softcopy berarti menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun projektor. Yang termasuk dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer.

  7. Penyimpanan (Storage)

  8. Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan (storage device) dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses selanjutnya. Jadi, data mentah yang telah diproses tadi dapat disimpan pada media penyimpanan (storage device) agar nantinya bisa digunakan kembali sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.

    Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini menunjukan bahwa data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan untuk keperluan pengolahan data.

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Sistem Komputer

  2. Menurut Erinofiardi (2012:261) [6], mSuatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis).

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan mengontrol (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

    Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

  3. Jenis – Jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Erinofiardi dan dan kawan-kawan (2012:261) [6], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


      Gambar 2.2.Gambar 2.2. Sistem Pengendali loop Terbuka
      Sumber: (Sumber : jurnal Erinofiardi tahun 2012 halaman 261)


      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    4. Menurut Erinofiardi dan dkk (2012:261) [6], sistem kontrol loop tertutupadalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


      Gambar 2.3. Sistem Pengendali loop Terbuka
      Sumber: (Sumber : jurnal Erinofiarditahun 2012 halaman 261)

      Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

      Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Metode Penelitian

  1. Perancangan

    1. Flowchart
    2. Menurut Senosy Arrish (2014:114) [7] , Flowcharts become a significant issue to explain different kinds of information based on figure types. Flowchart adalah proses-proses yang dapat dinyatakan dalam subset gambar-gambar, yang dapat ditandai oleh jenis fitur gambar.

      Menurut Fuad (2012:398) [8]Flowchart merupakan suatu cara untuk menggambarkan langkah-langkah kerja program yang meliputi input, proses dan output .

      Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
      4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
      5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
      6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
      7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.
    3. Pengujian

    4. Secara teoritis, Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe Pengujianyang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak dan keras. Dua jenis tersebut adalah Black Box dan White Box Testing.

      1. Black Box
      2. Menurut Soetam Rizky (2011:264), [9]berpendapat bahwa Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) [10] , “Black BoxTesting is a softwareTesting techniques in which Functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure”. (Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

        Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

        Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

        Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

        Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

        1. Kesalahan interface
        2. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
        3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
        4. Kesalahan performa.
        5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

        Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabai.kan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

        1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.
        2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
        3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
        4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
        5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
        6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

        Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

        1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak
        2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji
        3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
        4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
        5. Melakukan pengujian.
        6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
        7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.
      3. White Box

      4. Menurut Archarya dan dkk (2013) [11] White box Testing is Testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White box Testing is contrasted with Black BoxTesting.(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black BoxTesting).

        Keuntungan pengujian white box :

        1. Peningkatan Efektivitas : keputusan-keputusan dan asumsi-asumsi terhadap kode sumber mungkin menguraikandesain yang kuat, tetapi pelaksanaan mungkin tidak sejajar dengan tujuan desain.
        2. Kode penuh Pathway: semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan, kesalahandependensi, dan internal kode tambahan logika/aliran
        3. Identifikasi Early Defect : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkanpenguji untuk menemukan pemrograman kesalahan dengan cepat.
        4. Mengungkapkan Code Flaws : Akses ke kode sumber meningkatkan pemahaman dan mengungkap konsekuensi perilaku modul program tersembunyi.
        5. Tidak menunggu: Menguji dapat bermula pada tahap yang lebih awal. Orang tidak perlu menunggu GUI untuk tersedia.

        Menurut Rizky (2011:262) [9] White box Testing is Testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White box Testing is contrasted with Black BoxTesting.

        1. Decision (Branch) Coverage
          Sesuai dengan namanya, teknik Testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
        2. Condition Coverage
          Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
        3. Path Analysis
          Merupakan teknik Testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
        4. Executive Time
          Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
        5. Algorithm Analysis
          Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

        Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

Konsep Dasar SDLC ( System Development Life Cycle )

  1. Definisi SDLC

  2. Menurut M.C.Leod, (2004) [12],System Development Life Cycle adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis computer.

    Menurut Sinarmata (2010:39)[13] SDLC mengacu pada model dan proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalahan ke solusi.

    Menurut Nugroho (2010:2),[14] pengembangan/rekayasa sistem informasi (system development) dan/atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem/perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya.

  3. Tahapan SDLC

    1. Tahap awal yaitu perencanaan (planning) adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s specification), studi-studi kelayakan (feasibility study) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu proyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai dengan kakas (tool) yang penulis gunakan yaitu UML.

    2. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis), yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek, hubungan antar objek dan sebagainya.

    3. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencari solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

    4. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikan perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

    5. Tahap kelima, adalah pengujian (testing), yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, proses selanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya. Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan atau meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saat mereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

    6. Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaa (maintenance) atau perawatan dimana pada tahap ini mulai dimulainya proses pengoperasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistem habis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

    7. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build&fix, dan synchronize&stabilize

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

  2. Menurut Guritno (2011:302), [15], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), [16], Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui percakapan dengan sesorang dimana orang tersebut tidak sadar sedang digali informasi yang dimiliki.

  3. Tahap-Tahap Elisitasi

  4. Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302) , [15], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I
      Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneleti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. Elisitasi Tahap III
      Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkaMetode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi
      Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.


Konsep Dasar Sidik Jari

  1. Definisi Sidik Jari

  2. Menurut Poonguzhali, N. and Ezhilarasan (2014:320) [17],A fingerprint is a pattern of interleaved ridges and valleys which run in parallel on the surface of the finger. Fingerprints mature during seven months of fetus maturity.(Sidik jari adalah pola lembah dan lembah interleaved yang berjalan paralel di permukaan jari. Sidik jari matang selama tujuh bulan kematangan janin).

    Sidik jari didefinisikan sebagai gambaran sulur-sulur dermal yang pararel pada jari-jari tangan dan kaki, serta telapak tangan dan telapak kaki. Sidik jari memiliki suatu orientasi dan struktur periodik berupa komposisi dari garis-garis gelap dari kulit yang naik (ridges) dan garis-garis terang dari kulit yang turun (furrows) yang berliku-liku membentuk suatu pola yang berbeda-beda.

    Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri, yang perlu didukung oleh teknologi.

  3. Klasifikasi dan Tipe pola Fingerprint

  4. Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tidak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya.Ada tiga pola yaitu :

    1. Loop (Sangkuatan) Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula.
    2. Arch (Busur) Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik ditengah-tengah.
    3. Whorl (Lingkaran) Merupakan teknik Testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
    4. Executive Time Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

Konsep Dasar SMS Gateway

  1. Definisi SMS Gateway

  2. Menurut Wahana (2014:01), [18], SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk mengirim dan menerima SMS. SMS Gateway dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang memiliki SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS dengan sangat mudah. Hal ini dimungkinkan karena SMS Gateway juga dibekali tampilan antarmuka yang mudah dan standar.

    Menurut Wahana (2014:01), [18], Fitur yang biasa ditemukan pada SMS Gateway, antara lain:

    1. Auto Reply
      Fitur ini biasa dijumpai pada program “Ketik REG”. Pada program tersebut anda diwajibkan mendaftar terlebih dahulu sebelum dapat menikmati layanan yang ditawarkan, format SMS pada saat mendaftar juga sudah ditetapkan. Jika format yang anda kirimkan salah, anda akan mendapat balasan bahwa format yang anda kirimkan salah.
    2. Pengiriman massal(Broadcast Message).
      Fitur pengiriman masal ini sudah banyak disediakan pada model handphone sekarang. Namun pada fitur tersebut masih terdapat banyak kekurangan, yaitu SMS yang dikirim haruslah sama. Jika anda ingin mengirim ke banyak orang sekaligus menyebutkan nama di dalam SMS anda, hal tersebut tidak dapat dilakukan. Dengan SMS gateway, hal tersebut dapat dilakukan.
    3. Pengiriman terjadwal
      Fitur ini memungkinkan anda mengirimkan SMS pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.Fitur ini biasa digunakan pada ucapan selamat ulang tahun maupun sebagai pesan pengingat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroller

  1. Definisi Mikrokontroler

  2. Menurut M. Rafiq Uddin, G. R. Maeen & M. Shahidul Islam dalam International Journal of Software Engineering and Knowledge Engineering Vol. 15, No. 2 (2005) 319-324. [19] “A microcontroller is a device which can control a system automatically according to the given instruction (or program). Mikrokontroler adalah perangkat yang bisa mengendalikan sistem secara otomatis sesuai instruksi yang diberikan (atau program).

    Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto 2013. “Pembuatan Otomasi Pengatura Ketera Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.</ref> Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output

    Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

    Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

  3. Karakteristik Mikrokontroler

  4. Menurut Sumardi (2013:2) Sumardi. 2013. “Belajar AVR mulai dari nol”. Yogyakarta: CV.GrahaIlmu</ref> Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasitertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
    2. Konsumsi daya kecil.
    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
    4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.
    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkunganekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.
  5. Klasifikasi Mikrokontroller

  6. Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut.

    Menurut Syahwil (2013:57) [20] Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas intruksi- intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC.

    1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh dari Mikrokontroler RISC adalah AVR, PIC, FUJITSU.
    2. CISC merupakan kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel.

Konsep Dasar Arduino

  1. Definisi Arduino

  2. Menurut Yuwono, Marta Dinata (2015:1) [21]Arduino merupakan mikrokontroller yang memang dirancang untuk bisa digunakan dengan mudah oleh para seniman dan desainer (yang memang bukan orang teknik).

    Menurut Paul H. Schimpf dalam Int. J. Embedded Systems, Vol. 5, Nos. 1/2, 2013 [22] “The Arduino provides a capable and extremely easy to use development environment for a wide variety of embedded systems projects”. Arduino menyediakan lingkungan pengembangan yang mumpuni dan sangat mudah digunakan untuk berbagai macam proyek sistem tertanam.

    Menurut Maratur dan F. Rizal (2013:79) [23]Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat membuanya bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB-toserial converter untuk komunikasi serial ke computer melalui port USB.

    Berdasarkan ketiga definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta sofware pemrograman yang berlisensi open source.

  3. Hardware Arduino

  4. Menurut Feri Juandi (2011:10) [24]Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino.


    Gambar 2.4. Papan Arduino USB Standar
    Sumber: Feri Djuandi (2011:9)

    Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuahmicrocontroller 8 bit dengan merk ATmegayang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan Atmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih mengguakan Atmega2560. Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah microcontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari microcontroller ATmega328 (dipakai pada Arduino Uno).


    Gambar 2.5. GambarDiagram blok sederhana dari Atmega32
    Sumber: E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:8)


    Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut :

    1. Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
    2. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program.
    3. 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash menyimpan bootloader.Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.
    4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino (red: namun bisa diakses/diprogram oleh pemakai dan digunakan sesuai kebutuhan).
    5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari program.
    6. Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

    Gambar 2.6. Arduino USB
    Sumber: E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:5)
  5. Software Arduino

  6. Menurut Feri Djuandi (2011:12) [24]IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:

    1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
    2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrocontroller.
    3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori mikrocontroller.

    Gambar 2.7. Tampilan Arduino IDE
    Sumber: Feri Djuandi (2011:12)
    Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.
  7. Daya ( Power ) yang digunakan Arduino Uno


    Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor Power.

    Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt.

    Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:

    1. VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.
    2. 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian tegangan melalui pin 5V atau 3,3V membypass regulator, dan dapat membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.
    3. 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
    4. GND. Pin ground.
  8. Memori

  9. ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).

  10. Input dan Output

  11. Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

    1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX).
      Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
    2. External Interrupts: 2 dan 3.
      Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
    3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11
      . Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analogWrite().
    4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK).
      Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.
    5. LED: 13.
      Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.

    Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().

  12. Komunikasi

  13. Komunikasi Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai comport virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasiinterface pada sistem.

  14. Pemrograman Arduino Uno

  15. Arduino dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino.Pilih Arduino Uno dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. pada ATmega328. Pada Arduino Uno memiliki bootloader yang memungkinkan untuk meng-upload program baru, untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Arduino Uno berkomunikasi menggunakan protokol dari bahasa C.

Modul Fingerprint ZFM-20

  1. Definisi Modul Fingerprint ZFM-20

  2. Serial Modul Fingerprint ZFM-20 merupakan sensor sidik jari optikal, yang dapat mendeteksi suatu sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian di kalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.


    Gambar 2.8. Modul Finger Print ZFM-20
    Sumber: www.hotmcu.com/fingerprint-sensor-p-182.html
  3. Spesifikasi

  4. Fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul FingerprintZFM-20  :

    1. Daya operational 3,6 - 6V
    2. Daya Maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul secara permanen
    3. Konsumsi Arus < 150mA, pada Tegangan Input 5V
    4. Protokol Interface serial asynchronous, level TTL
    5. Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm
    6. Template sidik jari 162 template
    7. Kecepatan Identifikasi < 1.0s
    8. Kapasitas data pengguna 512 bytes
    9. Suhu kerja -10ºC s/d +40ºC
    10. Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm
    11. Kapasitas data pengguna 512 bytes

Konsep Dasar Modul GSM/SIM900A

  1. Modul GSM/SIM900A

  2. Modul GSM/SIM900A untuk arduino bisa digunakan untuk mengirim / menerima pesan dan membuat / menerima panggilan seperti ponsel biasa dengan menggunakan kartu SIM dari sebuah provider jaringan seluler. Dengan cara menghubungkan modul GSM dengan papan arduino dan masukkan kartu SIM dari operator yang menyediakan cakupan GPRS.

    Untuk bisa menghubungkan dengan jaringan seluler, shield membutuhkan kartu SIM yang dikeluarkan oleh provider jaringan seluler.


    Gambar 2.9. Modul GSM/SIM900A
    Sumber: Datasheet Modul GSM SIM900A

Konsep Dasar Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah:

  1. Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda.
  2. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
  3. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda).
  4. Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.

Gambar 2.10. Relay
Sumber: www.amazon.com

Konsep Dasar LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

  1. Fitur LCD 16 x 2

  2. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

    1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
    2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
    3. Terdapat karakter generator terprogram.
    4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
    5. Dilengkapi dengan back light.
  3. Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2

  4. Pin Deskripsi

    1. 1 Ground
    2. 2 Vcc
    3. 3 Pengatur kontras
    4. 4 “RS” Instruction/Register Select
    5. 5 “R/W” Read/Write LCD Registers
    6. 6 “EN” Enable
    7. 7-14 Data I/O Pins
    8. 15 Vcc
    9. 16 Ground
  5. Cara Kerja LCD Secara Umum

  6. Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

    Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

    Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.


    Gambar 2.11. LCD 2 x 16
    Sumber: www.letsarduino.com

Konsep Dasar Sensor Arus ACS712

  1. Definisi Sensor Arus ACS712

  2. Sensor arus ACS712 ini merupakan modul sensor untuk mendeteksi besar arus yang mengalir lewat blok terminal menggunakan current sensor chipACS712-5 Yang Memanfaatkan Efek Hall.

    Besar arus maksimum yang dapat dideteksi sebesar 5A di mana tegangan pada pin keluaran akan berubah secara linear mulai dari 2,5 Volt (½×VCC, tegangan catu daya VCC = 5V) untuk kondisi tidak ada arus hingga 4,5V pada arus sebesar +5A atau 0,5V pada arus sebesar -5A (positif/negatif tergantung polaritas, nilai di bawah 0,5V atau di atas 4,5V dapat dianggap lebih dari batas maksimum). Perubahan tingkat tegangan berkorelasi linear terhadap besar arus sebesar 400 mV / Ampere.

    1. Karakateristik ACS712

      • Memiliki sinyal analog dengan ganguan rendah (low-noise)
      • bandwidth 80 kHz
      • untuk output memiliki error 1.5% pada Ta = 25 °C
      • Range sensitivitas antara 66 – 185 mV/A
      • Memiliki resistansi sebesar 1.2 mO
      • Tegangan kerja pada 5.0 V
      • Tegangan offset keluaran yang sangat stabil
      • Hysterisis yang diakibatkan oleh medan magnet mendekati nol
      • Perbandingan rasio keluaran sesuai tegangan sumber

      Gambar 2.12. Gambar Sensor Arus ACS712
      Sumber: www.nyebarilmu.com

Konsep Dasar Elektronika

  1. Definisi elektronika

  2. Menurut Hakiem (2015:41) [25] Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentang partikel bermuatan dialam ruang hampa, gas, dan bahan semikonduktor.

    1. Komponen Pasif
    2. Menurut Rusmadi (2009:10) [26]Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain.

      Menurut Rusmadi (2009:10) [26]ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

      1. Resistor atau Tahanan
      2. Kapasitor atau Kondensator
      3. Trafo atau Transformator
    3. Komponen aktif
    4. Menurut Rusmadi (2009:33) [26] bahwa Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya.

      1. Dioda
      2. Transistor
      3. IC (Intragated Circuit)
      4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)

Konsep Dasar Resistor

  1. Definisi Resistor atau Tahanan

  2. Menurut Yuwono Martha Dinata (2015:30) [21]Dalam rangkaian elektronika, pasti tidak mungkin terlepas dari resistor. Fungsi resistor seperti yang telah disebutkan secara implisit pada bagian pull up dan pull down, yaitu menghambat arus atau membatasi arus untuk mengalir. Perhitungan resistor ada tiga jenis, yaitu resistor seri, resistor parallel, maupun gabungan dari keduanya.


    Gambar 2.13. Resistor
    Sumber: Rusmadi (2009:12)

    Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

    Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.


    Tabel 2.1. SkemaWarna Resistor
    Sumber: Rusmadi (2009:13)

    Penjelasan dari kode warna resistor pada gambar 2.15 sebagai berikut:

    • Kode I, menyatakan angka ke satu
    • Kode II, menyatakan angka ke dua
    • Kode III, menyatakan faktor pengali
    • Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

    Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ±5% = 25 K ohm ±5%.

    Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

    Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

    Pada Alat yang digunakan pada resistor terbagi atas dua macam yaitu:

    1. Resistor Tetap

    2. Menurut Rusmadi (2009:11) [26]bahwa Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.

      Menurut Rusmadi (2009:15) [26]resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

      1. Resistor Kawat
        Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.
      2. Resisitor Batang Karbon (Arang)
      3. Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna

      4. Resistor Keramik atau Porselin
      5. Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt

      6. Resisitor Film Karbon
      7. Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon

      8. Resisitor Film Metal
      9. Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur

      10. Resisitor Tipe Film Tebal
      11. Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi.


      Gambar 2.14. Bentuk Fisik dan Simbol Resistor Tetap.
    3. Resistor Tidak Tetap
    4. Menurut Rusmadi (2009:16) [26] bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.

      Menurut Rusmadi (2009:16) [26], bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:

      1. Pensiometer
        Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).
      2. Potensiameter Preset
        Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan
      3. NTC dan PTC
        NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.
      4. LDR ( Light Dependent Resisitor)
        LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya
      5. VDR (Volttage Dependent Resistor)
        VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

      6. Gambar 2.15. Bentuk Fisik Dan Simbol Resistor Tidak Tetap


Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

  1. Definisi Kapasitor atau Kondensator
  2. Menurut John (2010:61) [27], Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

    Menurut Rusmadi (2009:20) [26], bahwa Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

    .

    Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.



    Gambar 2.16. Lambang Kondensator
    (Sumber: Rusmadi (2009:20))



    Gambar 2.17. Lambang Kapasitor


    Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Konsep Dasar Trafo atau Transformator

  1. Definisi Trafo atau Transformator
  2. Menurut Rusmadi (2009:61) [26], bahwa “Trafo adalah alat yang dibuah dari gulungan kawat yang fungsinya memindahkan tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya”.

    Bentuk pemidahan ini biasanya dapat berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induktansi, perubahannya bisa berupa kenaikan suatu harga dan bisa juga berupa penurunan harga.

    2.18.jpg



    Gambar 2.18. Trafo
    (Sumber: Rusmadi (2009:61))


    Dalam bidang elektronika tenyata penggunaan alat yang menggunakan prinsip gulunga kawat memegang peranan penting dan banyak ragamnya.

    Menurut Rusmadi (2009:61) [26] berdasarkan kegunaanya jenis gulungan kawat dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

    1. Gulungan Tunggal
    2. Yang dimaksud gulungan tunggal adalah yang di bagian tengahnya dipercabangkan. Pada gulungan tunggal, bagian primer dan sekundernya menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini.

    3. Gulungan Induktif
    4. Trafo yang digunakan sebagai trafo catu daya pada umumnya menggunakan prinsip gulungan induktif adalah gulungan yang terdiri dari 2 buah gulungan. Gulungan pertama disebut gulungan primer yang dipakai sebagai inputnya dan gulungan kedua disebut dulungan sekunder yang dipergunakan sebagain outputnya. Gulungan sekunder bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi dari gulungan primernya seperti pada gambar dibawah ini.

    5. Gulungan Induktif Bertap
    6. Pada dasarnya Gulungan Induktif Bertap hamper sama dengan Gulungan Induktif yaitu terdiri dari 2 buah gulungan yaitu Gulungan primer dan gulungan sekunder, hanya pada beberapa tempat pada bagian gulungan sekunder disadap dan sipercabangkan dengan tujuan untuk mendapatkan tegangan yang dikehendaki.

Konsep Dasar Dioda

  1. Definisi Dioda
  2. Menurut John (2010:143) [27], Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor.

    Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.



    Gambar 2.19. Dioda
    (Sumber: Rusmadi (2009:33))

    Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hamper selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

    Menurut Rusmadi (2009:34) [26] Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

    1. Penyearah tegangan listrik.
    2. Pengaman tegangan listrik.
    3. Memblokir tegangn listrik.

Konsep Dasar Transistor

  1. Definisi Transistor
  2. Menurut Budiharto (2009:3) [28], bahwa Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium.

    Menurut Rusmadi (2009:42) [26], bahwa Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian.

    Alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.



    Gambar 2.20. Transistor
    (Sumber: Rusmadi (2009:40))

    Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

    Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

  1. BJT (Bipolar Juction Transistor)
  2. BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

    1. NPN (Negative Positive Negative)
    2. Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.



      Gambar 2.21. Simbol Transistor NPN
      (Sumber: Rusmadi (2009:41))
    3. PNP (Positive Negative Positive)
    4. Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.



      Gambar 2.22. Simbol Transistor PNP
      (Sumber: Rusmadi (2009:41))

      Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

  1. Definisi IC (Integrated Circuit)
  2. Menurut Rusmadi (2009:46) [26], bahwa IC adalah Sebuah rangakian terpadu. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.



    Gambar 2.23. Integrated Circuit
    (Sumber: Rusmadi (2009:46))

    Menurut Rusmadi (2009:48) [26], ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

    1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).
    2. Catu daya yang diperlukan kecil.
    3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat
    4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.
    5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012:80) [29], memiliki tiga pengertian yang berbeda. Literature Review atau Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yangsedang dikaji.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rino Reifano Rachmat dkk, 2016[30]. Universitas Trisakti dalam Jurnal JETri Vol 13/No. 2 ISSN 1412-0372 “PERANCANGAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER” Penelitian ini mebahas tentang sistem keamanan sepeda motor menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 16A dengan tambahan notifikasi via Sms. Adapun kelemahan dari sistem ini yaitu, sistem kelistrikan motornya masih diaktifkan dengan kunci kontak sehingga sepeda motor masih memungkinkan dapat dinyalahkan.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Juwariyah & Dewi, 2017[31].Universitas Pembangunan Nasional dalam Jurnal BINA TEKNIKA Vol.13/No.2 hal 223-227 . “RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR DENGAN SENSOR SIDIK JARI “ Penelitian ini hanya sebatas memutus dan menyambung arus kelistrikannya saja tidak ada fitur-fitur yang menarik.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Beman Suharjo dkk, 2011[32]. Binus University dalam Jurnal Teknik Komputer Vol. 19/No. 1 “PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR DENGAN SISTEM SIDIK JARI”. Penelitian ini membahas tentang sistem keamanan sepeda motor dengan akses sidik jari dan kombinasi password yang dapat mempersulit seseorang untuk menghidupkan kendaraanya. Adapun kelemahan dari sistem ini yaitu alat ini tidak dapat menyimpan sidik jari lebih dari 1 jari dan respon waktu pemrosesan data masih sangat lambat.
  4. Penelitian ini dilakukan Tjhin Santo dkk, 2014[33]. STMIK RAHARJA, dalam SENTIKA ISSN: 2089-9813 yang berjudul “SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE MENGGUNAKAN AVR MIKROKONTROLER ATMEGA8” pada Penelitian ini secara fungsional sudah cukup baik, hanya saja tidak ada pengaman dari segi hardwarenya, karena alat ini hanya sebatas memberikan notifikasi saja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Harris Mas’ud yang berjudul “AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P” dengan jurusan sistem komputer pada perguruan Tinggi STMIK Raharja Tahun 2014. Keuntungan dari prototipe ini adalah sebagai pengganti kunci konvensional yang masih memungkinkan hilangnya kunci , serta lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pencariannya. Kekurangan pada alat ini , masih menggunakan sensor manual seperti sensor infra red.
  6. Penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh Hadi Fakarilmi dkk. 2013 Telkom University dalam Tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KUNCI SEPEDA MOTOR DENGAN KONTROL BLUETOOTH MENGGUNAKAN MOBILE APPLICATION BERBASIS ANDROID”. Keuntungan dari alat ini yaitu untuk menyalahkan, mematikan,dan mengunci stang dengan aplikasi pada Smartphone Android, jadi semua perintah itu hanya bisa dilakukan oleh pembuat system tersebut.
  7. Penelitian yang dilakukan M. Rafiq Uddin dkk[19], International Journal of Software Engineering and Knowledge Engineering Vol. 15, No. 2 (2005) 319-324. Yang berjudul “MICROCONTROLLER BASED LIGHT CONTROL” Dalam penelitian ini peneliti membuat sistem kontrol cahaya berbasis mikrokontroler, sistem yang dibuat sudah cukup baik karena pada pengontrolan ini semua dibuat otomatis. Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroler ini sudah banyak dibahas. Untuk itu saya melakukan penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Sehingga Sistem keamanan kelistrkansepeda motor dengan menggunakan metode Fingerprintdapat di kemas menjadi satu sistem yang lebih efektif dan efisien. Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “PERANCANGAN ELECTRICAL SECURITY SYSTEM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN AUTENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN NOTIFIKASI VIA SMS BERBASIS ARDUINO UNO “.

Templat:Page break

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran PT. Bejo Tunggal Putera

Sejarah singkat PT Bejo Tunggal Putera ( Honda )

PT Bejo Tunggal Putera (Honda) ialah salah satu dari 1.800 showroom yang ada di Indonesia. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) didirikan pada tahun 2005 yang merupakan perusahaan otomotif roda dua merek Honda yang bergerak dibidang Penjualan (Sales), Perbaikan (Service) dan Suku Cadang (Spare part) dan merupakan dealer resmi dari Astra Honda Motor Internasional. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Bernard Gumulyo, diawali dengan membuka chanel motor dirumah pada tahun 2000 di wilayah Jakarta selama 2 tahun dan mulai bergabung dengan Astra Honda Motor pada tahun 2003 didaerah Jakarta mempunyai cabang didaerah Bogor, Depok dan Bekasi sampai sekarang. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan, PT Bejo Tunggal Putera (Honda) menyediakan segala jenis motor Honda mulai dari Type Matic, Sport dan Cub.



Gambar 3.1. PT Bejo Putera Tunggal

Visi dan Misi PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

  1. Visi Perusahaan
  2. Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.

  3. Visi Perusahaan Misi Perusahaan
  4. Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik.

Struktur Organisasi

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena pada kenyataannya aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau yang berada di dalam struktur organisasi tersebut. Bagi PT Bejo Putera Tunggal, penjualan merupakan suatu masalah yang memegang peranan sangat penting serta mendukung kelancaran pendapatan perusahaan.

Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditemukan sebelumnya.


STRUKTUR ORGANISASI

PT BEJO PUTERA TUNGGAL



Gambar 3.2.Struktur Organisasi PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada PT Bejo Tunggal Putera (Honda) :

  1. Kepala Cabang
  2. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  3. Supervisor
  4. Bertugas mengontrol marketing dalam hal penjualan, report-report yang diperlukan marketing memastikan timnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

  5. Marketing
  6. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costomer biasanya mereka ada kios masing-masing setiap kelompok menyebar price list.

  7. Sales Counter
  8. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costumer yang datang langsung ke dealer sehingga customer tertarik untuk membeli produk, sales counter adalah seorang perempuan.

  9. Admin Penjualan
  10. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan surat jalan, cek PO dan unit yang ada di dealer.

  11. Kasir
  12. Bertanggung jawab terhadap pembayaran costumer.

  13. Finance
  14. Bertanggung jawab dalam mengatur pengeluaran serta pemasukan keuangan, serta membuat terobosan dalam meningkatkan keuangan perusahaan dan pengolahan financial perusahaan.

  15. Admin STNK
  16. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan STNK costomer yang sudah kirim barang.

  17. Kepala Bengkel
  18. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan bengkel, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  19. Kasir Bengkel
  20. Bertanggung jawab penuh terhadap costumer yang ingin service motor, mencatat apa saja yang ingin di service atau membeli suku cadang.

  21. Mekanik
  22. Petugas perbaikan serta service motor costumer.

  23. Driver
  24. Bertanggung jawab penuh terhadap mengantarkan barang sampai tujuan kepada konsumen.

Langkah-langkah Perancangan

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan pada pembuatan alat antara lain sebagai berikut :

  1. Metode Analisa
  2. Dalam perancangan ini peneliti melakukan analisa suatu system yang sudah ada, bagaimana system itu berjalan dan apa saja kekurangan dari system tersebut.

  3. Metode Perancangan
  4. Dalam metode perancangan peneliti dapat mengetahui bagaimana system tersebut dibuat dan alat apa sajakah yang di butuhkan. Melalui tahapan pembuatan Flowchartdari system yang akan dibuat dan perancangan berupa perangkat keras (Hardware)serta perangkat lunak (Software).

  5. Metode Pengujian
  6. Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah pengujian black box, pengujian tersebut akan dibahas pada BAB IV.

Diagram Blok

Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:



Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Sistem keamanan Motor

Sensor sidik Jari memberikan inputan berupa sinyal untuk dilanjutkan ke Arduino Uno. Inputan tersebut kemudian diproses oleh arduino, jika Verifikasi benar maka LCD akan menampilkan “Warning Information” Berupa Error atau Success dan Rangkaian Relay akan membuka arus listrik dari Aki untuk menyalahkan mesin motor. Selanjutnya jika ada yang mencoba mengakses motor sensor arus akan memberikan perintah kepada modul gsm untuk memberikan notifikasi via sms ke nomer handphone pemilik kendaraan motor yang sudah di daftarkan pada program.

Cara Kerja Alat

  1. Input, Proses dan Output
    1. Input
    2. Proses input terjadi pada saat salah satu sidik jari ditempelkan pada Modul Fingerprint yang sidik jari tersebut sudah disimpan pada program.

    3. Proses
    4. Pada saat salah satu jari ditempelkan pada Modul Fingerprint maka Fingerprint langsung memberikan perintah kepada Arduino Uno agar memproses ke Relay untuk menjalankan perintah tersebut. Ketika ada orang lain yang mencoba ingin mengakses atau menyalahkan motor tersebut, sensor arus akan bekerja untuk meneruskan perintah ke modul gsm untuk memberikan notifikasi via sms yang sudah terprogram dan didaftarkan nomer handphonenya.

    5. Output
    6. Setelah input dan proses sudah berjalan, maka output yang dihasilkan yaitu LCD menampilkan informasi berupa Error atau Succes. Alat ini juga akan memberikan notifikasi via SMS jika ada yang mencoba mengakses kendaraan.


Pembuatan Alat

Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

  1. Laptop / Personal Computer (PC)
  2. Software Arduino IDE 1.0.6
  3. Rangkaian arduino uno
  4. Modul Fingerprint ZFM-20
  5. Modul GSM SIM900A
  6. Sensor Arus ACS712
  7. LCD 16x2
  8. Catu Daya/Power Supply
  9. Kendaraan Motor
  10. Relay

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan perancangan perangkat keras (hardware) diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.



Gambar 3.4. Proses membuka Software Fritzing

Setelah membuka fritzing seperti gambar yang diatas selanjutnya akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.



Gambar 3.5. Halaman Utama Fritzing

Sebelum memulai menggambar perancangan ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.



Gambar 3.6. Menyimpan Project pada Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.


Gambar 3.7. Memasukan Komponen pada Breadboard

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dan dibuat seperti gambar dibawah ini :

  1. Rangkaian Arduino Uno
  2. Rangkaian Arduino Uno ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, Arduino Uno berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontroler arduino mempunyai 3 buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya.



    Gambar 3.8. Arduino Uno
  3. Modul Fingerprint ZFM-20
  4. Modul Fingerprint ZFM-20 berfungsi sebagai input dari Sistem keamanan motor yang dapat mendeteksi suatu sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian di kalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.


    Gambar 3.9. Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

    Adapun fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul Fingerprint ZFM-20 adalah:

    1. Daya operational 3,6 - 6V
    2. Daya Maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul secara permanen
    3. Konsumsi Arus < 150mA, pada Tegangan Input 5V
    4. Protokol Interface serial asynchronous, level TTL
    5. Baudrate komunikasi 57600bps
    6. Kapasitas data pengguna 512 bytes
    7. Template sidik jari 162 template
    8. Kecepatan Identifikasi < 1.0s
    9. Waktu Power-on < 200ms
    10. Suhu kerja -10ºC s/d +40ºC
    11. Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm
  5. Rangkaian Display LCD
  6. Liquid Crystal Display (LCD) merupakan display yang dapat digunakan untuk menampilkan berbagai tampilan baik berupa huruf, angka dan karakter lainnya serta dapat menampilkan berbagai macam tulisan maupun pesan–pesan pendek lainnya. Display yang dipakai adalah LCD 16X2 bisa dilihat pada Gambar LCD digunakan untuk menampilkan informasi apa yang sedang dikerjakan oleh sistem arduino.


    Gambar 3.10. Rangkaian LCD 2x16
  7. Rangkaian Catu day
  8. Rangkaian catu daya yang berfungsi untuk memberi supply tegangan arduino agar stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai arduino sehingga tidak terjadi drop tegangan saat arduino sedang bekerja.

    Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (currentlimiter) dan pembatas suhu (thermalshutdown). Pada rangkaian alat ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC LM 7805.



    Gambar 3.11. Rangkaian Catu Daya
  9. Rangkaian Relay
  10. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.



    Gambar 3.12. Rangkaian relay
  11. Rangkaian GSM dan arduino
  12. Rangkaian gsm merupakan penghubung Arduino ke jaringan telepon seluler GSM / GPRS dengan GPRS, dan dapat menggunakan Arduino uno untuk menghubungi nomor telepon atau mengirim pesan teks ke sesama operator ataupun operator yang berbeda dengan mudah dan mengunakan perintah AT command. Modul GSM ini memiliki quad-band konsumsi daya rendah GSM / GPRS modul SIM900 serta antena PCB kompak. Penggunaan Modul GSM ini memungkinkan user dapat mengetahui informasi yang sedang terjadi dan adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.



    Gambar 3.13. Rangkaian GSM Shield


    Dalam penggunaan GSM perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur software serial dan gsm Shield juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis gsm Shield yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan gsm Shield yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Fungsi gsm Shield dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana gsm Shield tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroler pada jalur software serial yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

  13. Rangkaian Keseluruhan Sistem
  14. Tahap selanjutnya setelah membuat diagram blok dan diagram alir sistem, dalam pembuatan sistem keamanan kelistrikan motor adalah pembuatan skema rangkaian. Skema rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.



    Gambar 3.14. Rangkaian keseluruhan sistem

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    1. Jalur merah sebagai arus positif (+).
    2. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).
    3. Jalur biru sebagai jalur data.

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino IDE 1.0.6 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

  1. Penulisan Listing Program Bahasa C
  2. Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan software Arduino IDE 1.0.6 yang digunakan untuk menuliskan listing program dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan mengkompilasi file program menjadi file heksa. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash. Cara instal software arduino versi 1.0.6 pada windows setelah selesai di download dan di extract filenya selanjutnya double klik file aplikasi dengan nama arduino lalu akan muncul seperti pada gambar 3.15. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0.6 sebagai berikut :


    Gambar 3.15. License Agreement Software Arduino
    • klik I Agree pada kolom pojok bawah kanan
    • Lalu akan muncul tampilan select components klik next
    • Pilih folder penyimpanan lalu klik install
    • Tunggu sampai selesai

    Gambar 3.16. Installation Options Software Arduino

    Gambar 3.17. Installation Folder Software Arduino
    • Biarkan saja program tersimpan pada partisi C,
    • Selanjutnya Klik Install

    Gambar 3.18.Proses InstallingSoftware Arduino
    • Proses Install sedang berjalan,tunggu sampai selesai.
    • Selanjutnya klik Program Arduino yang sudah selesai di-install
    • Kemudian, Klik shortcut yang ada pada desktop seperti pada gambar dibawah ini.



    Gambar 3.19. Membuka Program Arduino IDE 1.0.6



    Gambar 3.20. Halaman Utama Arduino IDE 1.0.6

    Setelah form utama program Arduino 1.0.6 terbuka, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.


    Gambar 3.21. Konfigurasi port koneksi melalui device manage

    Gambar 3.22. Menentukan koneksi port 1 pada Arduino IDE 1.0.6

    Setting koneksi port padaArduino 1.0.6 agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.



    Gambar 3.23. Menyimpan file program pada Arduino IDE 1.0.6

    Langkah berikutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama ekstensi .ino dalam penelitian ini nama file adalah RIDVAN.ino, seperti gambar dibawah ini :



    Gambar 3.24. Proses menyimpan file program pada Arduino IDE 1.0.6

    Setelah menyimpan fileprogram selanjutnya tahap penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat pada gambar dibawah ini sebagai berikut:


    Gambar 3.25. Mengimpor libraryfile program


    Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman ArduinoUno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino IDE 1.0.6.


    Gambar 3.26. Struktur susunan coding program secara keseluruhan

    Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.27 diatas.


    Gambar 3.27. Proses Kompilasi Coding program’’’

    Pada gambar 3.27. menampilkan hasil dari proses kompilasi listing program dan hasil dari proses tersebut memberikan keterangan “Done compiling” yaitu tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan dimasukan atau diupload ke dalam sistem Arduino Uno.


    Gambar 3.28. Hasil Kompilasi Coding program


  3. Pengisian Program ke dalam Board Arduino Uno
  4. Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.6Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.6 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.29. sebagai berikut:


    Gambar 3.29. Proses pemilihan Arduino board pada Tools

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.30. Proses upload coding program kedalam Arduino

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.6 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.6, pada saat menguploadlisting program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar seperti dibawah ini.


    Gambar 3.31. Hasil upload coding program Done

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dan siap digunakan.

Flowchart sistem yang berjalan

Pada pembuatan sebuah sistem keamanan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatusistem yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk diagram alir. Dibawahini adalah gambaran diagram Sistem Flowchart :


Gambar 3.32. Diagram alir yang berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi
  2. Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan pada PT. BejoTunggal Putera (Honda). Sistem keamanan yang dipakai pada PT. Bejo Tunggal Putera belum memakai sistem keamanan dengan cara scanning sidik jari, masih memakai sistem kunci kontak.

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang sudah ada, terdapat permasalahan yang dihadapi antara lain :

    1. Sistem kunci kontak yang lemah sehingga mudah dibobol oleh para pelaku pencurian motor.
    2. Sistem kunci kontak dapat menghilang sewaktu-waktu.
  3. Alternatif Pemecahan Masalah
  4. Berdasarkan permasalahan yang ada , maka alternatif pemecahan masalah yaitu dibuat Perancangan Sistem Electrical Security pada Sepeda Motor dengan Authentifikasi Sidik jari. Yang menghasilkan sebuah sisstem antara lain :

    1. Membuat sistem keamanan kendaraan sepeda motor yang sulit dibobol dengan Authentifikasi Sidik Jari.
    2. Membuat sistem keamanan kendaraan yang hanya bisa diakses oleh Sidik Jari pemiliknya yang sudah disimpan data sidik jari tersebut dengan Teknologi Komputer masa kini.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi.


Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serang kaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dapat di lihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pengujian menggunakan Module stepdown LM2596 Display
  2. Power supply / Catu daya adalah sebuah Rangkaian elektronikayang difungsikan sebagai sumber daya untuk piranti lain. Dalam realisasi alat keamanan kendaraan menggunakan Mikrokontroler Arduino, Sensor sidik jari, Modul GSM dan beberapa komponen elektronika lainnya membutuhkan sumber listrik sebesar 5 volt. Uji coba dilakukan dengan memberikan inputan sebesar 24 volt dc dan akan menghasilkan output sebesar 12 volt dc untuk sistem yang dibuat.

    Dari hasil pengujian pada Catu daya menggunakan Module stepdown LM2596 Displaydidapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :


    Gambar 4.1 Pengujian catu daya ke-1 dengan modul stepdown lm2596
    1. Hasil pengukuran menggunakan modul stepdown lm2596 satu yang merupakan pengujian Output dihasilkan Output sebesar 23.9 volt atau hampir sebesar 24 volt.

    2. Gambar 4.2 Pengujian catu daya ke 2 dengan modul stepdown lm2596
    3. Hasil pengukuran menggunakan modul stepdown lm2596 yang merupakan pengujian Output untuk kebutuhan sistem yang dirancang, dengan melakukan pengaturan pada trimpot sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan dengan keluaran sebesar 5 volt.
    4. Kesimpulan pengujian rangkaian diatas didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang dibutuhkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

      Pengujian Lampu Indikator

      Lampu led adalah suatu komponen elektronika biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink, uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


      Gambar 4.3.Pengujiam lampu indikator menggunakan LED posisi OFF

      Gambar 4.4.Pengujiam lampu indikator menggunakan LED posisi ON

      Gambar 4.5. Listing program pengujian lampu led blink dengan Arduino IDE 1.0.6
      Listing Program Testing LED ON-OFF
      int led=13;
      void setup() {
      pinMode(led, OUTPUT);
      

      } void setup() {

       pinMode(13, OUTPUT);
      

      } void loop() {

       digitalWrite(13, HIGH);   
       delay(1000);              
       digitalWrite(13, LOW);
       delay(1000);              
      

      }

      Pengujian Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

      Modul Fingerprint ZFM-20 ini merupakan sensor sidik jari optikal, yang dapat mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian mengkalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.

      Pengujian menggunakan Modul Fingerprint ZFM-20 ini dilakukan dengan dihubungkan langsung dengan Rangkaian Mikrokontroler. Yang kemudian di koneksikan dengan PC/Laptop dengan menggunakan software SFG Demo. Sebelum sensor ini dapat digunakan, kita terlebih dahulu harus memasukan data sidik jari. Jika data sudah masuk, maka kita dapat melakukan pencarian pada software SFG Demo.


      Gambar 4.6. Rangkaian Sensor Fingerprint dengan Mikrokontroler OFF

      4.7.jpg

      Gambar 4.7. Rangkaian Sensor Fingerprint dengan Mikrokontroler ON

      Gambar 4.8. Listing program sensor sidik jari dengan Arduino IDE 1.0.6


      Listing Program Pengujian Sensor Sidik jari
      #include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial mySerial(2, 3); Adafruit_Fingerprint finger = Adafruit_Fingerprint(&mySerial); void setup() {

       Serial.begin(9600);
       while (!Serial);  
       delay(100);
       Serial.println("\n\nAdafruit finger detect test");
       finger.begin(57600);
       if (finger.verifyPassword()) {
         Serial.println("Found fingerprint sensor!");
       } else {
         Serial.println("Did not find fingerprint sensor :(");
         while (1) { delay(1); }
       }
       Serial.println("Waiting for valid finger...");
      

      } void loop() {

       getFingerprintIDez();
       delay(50);            
      

      } uint8_t getFingerprintID() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image taken");
           break;
         case FINGERPRINT_NOFINGER:
           Serial.println("No finger detected");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_IMAGEFAIL:
           Serial.println("Imaging error");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
       }
       p = finger.image2Tz();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image converted");
           break;
         case FINGERPRINT_IMAGEMESS:
           Serial.println("Image too messy");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_FEATUREFAIL:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
      }
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p == FINGERPRINT_OK) {
         Serial.println("Found a print match!");
       } else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {
         Serial.println("Communication error");
         return p;
       } else if (p == FINGERPRINT_NOTFOUND) {
         Serial.println("Did not find a match");
         return p;
       } else {
         Serial.println("Unknown error");
         return p;
       }   
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence); 
       return finger.fingerID;
      

      } int getFingerprintIDez() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.image2Tz();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence);
       return finger.fingerID; 
      

      }

      Selanjutnya cara menyimpan sidik jari kita dengan software SFG Demo yaitu :

      • Pertama buka Software SFG Demo yang sudah diinstal pada laptop.
      • Kemudian klik Open Device yang ada di bagian kiri bawah. Kemudian pilih COM port Mikrokontroler/arduino yang kita gunakan.
      • -


        ’’’ Gambar 4.9. Check COM port Mikrokontroler Device Manager 1.0.6


        -


        Gambar 4.10. Pilih COM port Mikrokontroler sesuai pada Device Manager


      • klik tombol OK. Jika COM port sesuai dengan yang ada pada Device Manager akan keluar keterangan "Open Device Success!".
      • -


        Gambar 4.11.Open Device Succes SFG Demo
      • Selanjutnya untuk memasukkan sample sidik jari yang akan dijadikan data sidik jari kita, pilih Preview, dan tekan Enroll (Con Enroll / "Continuous Enroll" berarti Anda hendak memasukkan data sidik jari yang lain).
      • -


        Gambar 4.12. Enroll button SFG Demo
      • Selanjutnya akan muncul Form untuk memasukkan ID sidik jari yang akan Anda masukkan.
      • -


        Gambar 4.13. User Adress Form untuk memasukan ID sidik jari
      • Klik OK, Selanjutnya software SFG Demo ini akan meminta kita untuk meletakkan sidik jari pada optikal Modul Fingerprinttersebut.
      • -


        Gambar 4.14. Notifikasi perintah meletakkan sidik jari SFG Demo

        Dibawah ini salah satu contoh screenshoot meletakkan sidik jari di SFG Demo.

        -


        Gambar 4.15 Hasil proses Scan sidik jari SFG Demo‘’’


      • Perlu diingat, untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proses scan sidik jari harus dilakukan berulang-ulang dengan jari yang sama. Jika success, maka akan keluar notifikikasi berupa "Success to enroll!"

      • Gambar 4.16. Notifikasi Success to enroll! SFG Demo
      • Untuk mendeteksi apakah sidik jari kita sudah tersimpan atau belum klik “Search”.
      • -


        Gambar 4.17. Deteksi Sidik jari SFG Demo


      • Letakkan jari yang akan dideteksi, jika berhasil, maka software akan memberitahu ID sidik jari tersebut.

        -


        Gambar 4.18. Sidik jari berhasil dideteksi SFG Demo
      • Jika tidak ada data sidik jari tersebut, software akan memberitahu Anda pesan berkut :

      Gambar 4.19. Sidik jari Tidak ada

      Prosedur Penggunaan LCD 16x2 Karakter

      Agar rangkaian LCD 16x2 Character dapat bekrja sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu dilakukan pengujian, yaitu dengan melakukan uji coba untuk menampilkan tulisan ”RIDVAN FAUZI” dan ”1331477185” pada layar LCD 16x2 Character.

      Untuk uji coba rangkaian LCD 16x2 Characterdapat menggunakan program yang tersedia pada Examples untuk membuktikan bahwa LCD 16x2 ini dapat diguanakan pada rangkaian alat keamanan kendaraan ini. Untuk uji coba pada rangkaian seperti gambar dibawah ini :


      Gambar 4.20. Pengujian rangkaian LCD 16x2 karakter

      Gambar 4.21. Pengujian rangkaian LCD 16x2 dengan Arduino IDE
      Listing Program Testing LCD 2X16 Display
      LiquidCrystal lcd(14, 12, 11, 10, 9, 8);

      void setup() {

       lcd.begin(16, 2);
      
       lcd.setCursor(16,0);
       lcd.print("RIDVAN FAUZI");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("1331477185");
         delay(500);
      

      } void loop() {

       lcd.setCursor(0, 1);
       lcd.print(millis()/1000);
      

      }

      Setelah melakukan uji coba maka rangkaian LCD 16x2 Charakter dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian LCD 16x2 Charakter memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.

      Pengujian sms

      Rangkaian gsm shield digunakan sebagai module yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan komunikasi melalui gsm, module ini akan bekerja ketika seseorang mencoba mengakses sidik jari untuk menyalahkan kendaraan motor maka akan diberikan notifikasi via pesan sms ke handphone secara langsung. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian modul gsm adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan modul gsm dapat berfungsi dengan baik, dan adapun pengujian modul gsm dan handphone dapat dilihat pada gambar berikut ini

      -


      Gambar 4.22. Rangkaian modul gsm shield dalam kondisi LOW‘’’
      <p style="font-size:12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">Pengujian rangkaian modul gsm ini bertujuan untuk melihat apakah modul gsm bekerja atau tidak. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan pin 13 arduino dan gsm shield langsung dihubungkan dengan arduino sedangkan untuk tegangan kerja gsm shield menggunakan tegangan yang bersumber dari power arduino sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

      -


      Gambar 4.23. Rangkaian module gsm shield dalam kondisi HIGH

      Ketika melakukan pengujian modul gsm diatas, pada saat gsm shield dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika gsm shield dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala berwarna biru. Pada saat melakukan pengujian terhadap gsm shield maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.


      Gambar 4.24. Listing program pengujian modul gsm
      Listing Program pengujian modul GSM SIM 900
      #include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial sim900(7, 8);

      #define led1 2

      #define gsm_sw 9

      bool myNumber;

      int state; String sms; oid send_sms(String text) {

       sim900.println("AT + CMGS = \"+6287887582644\"");    //harus menggunakan kode negara, "+62" (no yang akan menerima notif sms)
       delay(500);
       sim900.println(text);
       delay(500);
       sim900.println((char)26);
       delay(500);
       sim900.println();
      

      } int test_gsm() {

       int fail=0;
       sim900.println("ATE0\r");
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("No Echo OK");
       }
       else{
           fail++;
       }  
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGF=1\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Text Mode OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CNMI=2,2,0,0\r");    
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Setting GSM OK");  
      

      } }

       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGD=1,4\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Delete Memory OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(2000);
      
       return fail;
      

      } void setup() {

       sim900.begin(9600);
       Serial.begin(9600);
       pinMode(led1,OUTPUT);
       pinMode(gsm_sw,OUTPUT);
       digitalWrite(led1,LOW);
       digitalWrite(gsm_sw,LOW);
       int i,temp;
       for(i=0; i<3; i++)
       {
         Serial.println("Test GSM");
         temp=test_gsm();
         if(temp<4) break;
         if(temp==0)
         {
           digitalWrite(gsm_sw,HIGH);
           delay(1500);
           digitalWrite(gsm_sw,LOW);      
         }
       }
       if(i==3) Serial.println("Tidak Dapat Komunikasi Dengan GSM");
       if(i<3) Serial.println("Connect GSM SIM900");
      

      } void loop() {

       // put your main code here, to run repeatedly:
      

      while(sim900.available())

       {
         char temp1 = (char)sim900.read();
         sms+=temp1;
         if(temp1=='\n') 
         {
           state++;
           if(state==1) sms="";
         }
         if(sms.indexOf("+CMT: \"+6287887582644\"")>-1)    //harus menggunakan kode negara, "+62" (nomer yang memberi perintah)
         {
           sms="";
           state=0;
           myNumber=true;
         }
         Serial.print(temp1);
       }
       if(myNumber && state>=2)
       {
         myNumber=false;
         if(sms.indexOf("Led1on")>-1)
         {
           digitalWrite(led1,HIGH);
           sms="";
           send_sms("LED 1 ON");
         }
         else if(sms.indexOf("Led1off")>-1)
         {
           digitalWrite(led1,LOW);
           sms="";
           send_sms("LED 1 OFF");
         }
         {
           digitalWrite(led1,LOW);
         }
      

      Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

      Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.


      Gambar 4.25. Listing Program Keseluruhan

      Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0.6 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

      Listing program keseluruhan sistem
      #include <Adafruit_Fingerprint.h>
      1. include <LiquidCrystal.h>
      2. include <SoftwareSerial.h>

      SoftwareSerial sim900(7,8); LiquidCrystal lcd(13,14,15,16,17,18);

      1. if ARDUINO >= 100
      #include <SoftwareSerial.h>
      
      1. else
      #include <NewSoftSerial.h>
      
      1. endif

      int getFingerprintIDez(); int Relay1 = 11; int Relay2 = 12;


      Kode yang ditulis di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen serta pengalamatan port sensor sidik jari, LCD Display, Modul gsm dan Relay.

      Selanjutnya untuk Setting pada modul gsm agar nantinya modul gsm melakukan perintah berupa output yaitu mengirimkan notifikasi via sms. Seperti kode dibawah ini :

      Listing program keseluruhan sistem
      int incomingByte = 0;
      1. define gsm_sw 10

      bool myNumber; int state; String sms; void send_sms(String text) {

       sim900.println("AT + CMGS = \"+6285782747086\"");    
       delay(500);
       sim900.println(text);
       delay(500);
       sim900.println((char)26);
       delay(500);
       sim900.println();
      

      } int test_gsm() {

       int fail=0;
       sim900.println("ATE0\r");
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("No Echo OK");
       }
       else{
           fail++;
       }  
       delay(500);
       sim900.print("AT+CMGF=1\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Text Mode OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
       sim900.print("AT+CNMI=2,2,0,0\r");    
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Setting GSM OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(500);
      
       sim900.print("AT+CMGD=1,4\r");   
       if(sim900.find("OK")) 
       {
         Serial.println("Delete Memory OK");  
       }
       else{
           fail++;
       }
       delay(2000);
       return fail;
      

      }


      Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

      Listing program keseluruhan sistem
      void setup()

      { sim900.begin(9600); Serial.begin(9600); pinMode(Relay1, OUTPUT); pinMode(Relay2, OUTPUT); digitalWrite(Relay1, HIGH); digitalWrite(Relay2, HIGH); finger.begin(57600); lcd.begin(16,2); }

      Adapun program untuk menampilkan tampilan interaktif berjalalan pada LCD 2X16 sebagai berikut :

      Listing program keseluruhan sistem
      void setup()

      { lcd.setCursor(16,0);

       lcd.print("RIDVAN FAUZI");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("1331477185");
       delay(100);
       for (int positionCounter = 0; positionCounter < 38; positionCounter++) 
      

      {

         // scroll one position left:
       lcd.scrollDisplayLeft();
         // wait a bit:
       delay(200);
      

      } //===========================================Tampilan pesan 2

       lcd.clear();
       lcd.setCursor(16,0);
       lcd.print("STMIK Raharja");
       lcd.setCursor(16,1);
       lcd.print("Tahun 2016/2017");
       delay(100);
       for (int positionCounter = 0; positionCounter < 38; positionCounter++) 
      

      {

         // scroll one position left:
       lcd.scrollDisplayLeft();
         // wait a bit:
       delay(200);
      

      }

      Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat dinyalahkan, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini:

      Listing program keseluruhan sistem
      void loop() //Looping Proses

      {

       if(getFingerprintIDez()==0)
       {
        lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay1, LOW);

       } 
      if(getFingerprintIDez()==0)
      

      {

        lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay1, HIGH);

       }
           if(getFingerprintIDez()==1)
       {
         lcd.clear();
       lcd.setCursor(0,0);
       lcd.print("  AKSES SUKSES  ");
       lcd.setCursor(0,1);
       lcd.print("  TERIMA KASIH  ");
       delay(200); 
      

      digitalWrite(Relay2, HIGH);

       } 
      if(getFingerprintIDez()==1)
      

      {

      digitalWrite(Relay2, LOW);

       }
        lcd.clear();
        lcd.setCursor(0,0);
        lcd.print(" Silahkan scan  ");
        lcd.setCursor(0,1);
        lcd.print("Sidik Jari Anda!");
        delay(200); 
      

      } uint8_t getFingerprintID() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image taken");
           break;
         case FINGERPRINT_NOFINGER:
           Serial.println("No finger detected");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_IMAGEFAIL:
           Serial.println("Imaging error");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p; 
       }
       p = finger.image2Tz();
       switch (p) {
         case FINGERPRINT_OK:
           Serial.println("Image converted");
           break;
         case FINGERPRINT_IMAGEMESS:
           Serial.println("Image too messy");
           return p;
         case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:
           Serial.println("Communication error");
           return p;
         case FINGERPRINT_FEATUREFAIL:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE:
           Serial.println("Could not find fingerprint features");
           return p;
         default:
           Serial.println("Unknown error");
           return p;
      

      }

       // OK converted!
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p == FINGERPRINT_OK) {
         Serial.println("Found a print match!");
       } else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {
         Serial.println("Communication error");
         return p;
       } else if (p == FINGERPRINT_NOTFOUND) {
         Serial.println("Did not find a match");
         return p;
       } else {
         Serial.println("Unknown error");
         return p;
       }   
       // found a match!
       Serial.print("Found ID #"); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.print(" with confidence of "); Serial.println(finger.confidence); 
      

      } // returns -1 if failed, otherwise returns ID # int getFingerprintIDez() {

       uint8_t p = finger.getImage();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.image2Tz();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       p = finger.fingerFastSearch();
       if (p != FINGERPRINT_OK)  return -1;
       // found a match!
       Serial.print("ID di Temukan # "); Serial.print(finger.fingerID); 
       Serial.write("ID di Temukan # ");
       Serial.print(" Akses Sukses "); Serial.println(finger.confidence);
       return finger.fingerID;
      

      Penjelasan Struktur Listing Program

      1. Penjelasan Struktur Listing Program
      2. Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

      1. Void setup() { }
      2. yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

      3. void loop( ) { }
      4. yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

        merupakan kumpulan aturan yang medefinisikan suatu bentuk bahasa program bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/ urutan dari pemelihan suatu kata dasar. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

        1. // (komentar satu baris)
        2. Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

        3. /* */ (komentar banyak baris)
        4. Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

        5. { } (kurung kurawal)
        6. Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

        7. ; (titk koma)
        8. Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

        9. pinMode
        10. digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai Input atau Output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode(pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

        11. digitalWrite
        12. digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

      Pengujian Blacbox


      Tabel 4.1. Pengujian blackbox

      -

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

      -


      Gambar 4.26. Flowchart sistem yang di usulkan

      Rancangan Program

      Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.

      Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan.


      Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino

      Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

      Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.29 berikut.

      -


      Gambar 4.27. Tampilan listing program pada Ide Arduino

      Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek kesalahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.28 berikut.

      -


      Gambar 4.28. Proses upload program kedalam arduino

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sistem arduino maupun Outputnya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

      Spesifikasi Hardware

      Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

      1. Arduino uno
      2. Laptop : Asus 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 500 GB of Hardisk
      3. Printer Epson L361
      4. Sensor Arus ACS721
      5. LCD 2X16 Karakter
      6. Rangkaian Elektronika
      7. Adaptor baterai
      8. Fingerprint
      9. Modul GSM SIM 900


      Spesifikasi Software

      Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

      1. Google Chrome
      2. Microsoft Office 2013
      3. IDE Arduino 1.0.6
      4. SFG Demo
      5. Paint
      6. Fritzing
      7. Hak Akses

        Dalam membuat sebuah sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses pengguna kendaraan untuk menjamin keamanannya. Hak akses selain pemilik kendaraan motor harus dibatasi. Karena suatu sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini memiliki hak akses dengan menggunakan proses scaning dan simpan sidik jari menggunakan software SFG demo dan modul Fingerprint ZFM 20.


        Evaluasi

        Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian modul gsm proses selanjutnya tidak dapet berjalan seperti yang diinginkan yaitu tidak memberi balasan notifikasi sms nomer handphone yang sudah didaftarkan pada program. Secara hardware, modul fingerprint ZFM 20 kurang sensitif untuk membaca sidik jari, harus pada posisi yang akurat. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam alat ini .

        Implementasi

        Schedule

        Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem keamanan pada kendaraan motor dapat bekerja dengan baik, penulis pun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat menguatkan sistem keamanan pada motor, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel sebagai berikut :


        Tabel: 4.2. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

        Estimasi Biaya

        Berikut adalah rincian dalam pembuatan Electrical Security System adalah :


        Tabel: 4.3 Estimasi biaya yang dikeluarkan


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Setelah melakukan beberapa langkah penelitian dari proses penyelesaian masalah yang dianalisa oleh penulis maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah:

        1. Membuat sistem keamanan kendaraan motor dengan menggunakan sensor sidik jari dibutuhkan kordinasi antara perangkat lunak ( Software ) dan Perangkat keras ( Hardware ) yang saling berhubungan. Untuk Implementasi Electrical Security System ini dibutuhkan Otak penggerak yaitu Mikrokontroler Arduino yang diprogram menggunakan Software Arduino IDE untuk memberikan perintah-perintah kepada modul-modul yang akan diproses oleh Arduino Uno. Sensor sidik jari akan memberikan inputan agar sistem kelistrikan pada motor dapat membuka arus agar motor bisa dilakukan proses starter untuk menyalahkan motor.
        2. Cara kerja sensor sidik jari pada sistem ini tergolong mudah, karena Modul Fingerprint ZFM-20 yang digunakan sebagai Inputan akan menyimpan sample sidik jari menggunakan Software SFG Demo. Setelah sample sidik jari pengguna sudah disimpan, selanjutnya akan diproses di Arduino Uno dengan program yang sebelumnya sudah dimasukan. Jika sidik jari sesuai maka akan tampil tulisan “ Akses Diterima “ pada Display LCD yang terpasang pada rangkaian sistem ini. Selanjutnya proses starter motor dapat dilakukan.
        3. Dengan menggunakan Software SFG Demo, sidik jari pengguna dapat disimpan untuk dijadikan hak akses kendaraan motor. Sebelum masuk ke Software SFG demo, dipastikan Modul fingerprint terpasang pada masing-masing pinnya yaitu pin 1-6, tetapi yang dipakai 1-4 saja. Selanjutnya proses konfigurasi seperti yang dijelaskan pada BAB IV. Proses pertama yaitu memilih COM port yang sesuai pada device manager tinggal mengikuti langkah yang ada pada software, selanjutnya software SFG Demo akan memberikan perintah untuk meletakan sidik jari untuk discan dan disimpan. Pada semua rangkaian proses menyimpan sampel sidik jari Mikrokontroler Arduino harus terhubung menggunakan usb cable agar terhubung dengan Laptop atau PC yang akan djadikan tempat pemrosesan.

        Saran

        Adapun saran-saran yang penulis sampaikan kepada para pembaca yang akan melanjutkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

        1. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan berbasis Internet Of Things agar kendaraan motor dapat di Kontrol dari jarak jauh menggunakan Teknologi Internet.
        2. Di dalam implementasi alat ini untuk sepeda motor, posisi alat diletakan di tempat yang aman, kokoh dan tidak mudah terjangkau.
        3. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperhatikan dalam memilih komponen hardware agar tidak terjadi trouble saat alat bekerja.

        Daftar Pustaka

        1. Subhan, Mohamad. 2012. “Analisa Perancangan Sistem”. Penerbit Lentera Ilmu Cendekia Jakarta.
        2. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        3. McLeod. 2010 “Management Information System”.Jakarta :PT. Prenhal lindo.
        4. 4,0 4,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010.” Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: Andi Offset.
        5. Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
        6. 6,0 6,1 6,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, SimulasiPada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012. ISSN 2086-3403.
        7. Senosy Arrish, Fadhil NoerAfif, AhmaduMaidorawa dan NaomieSalim . 2014. Shape-Based Plagiarism Detection for Flowchart Figures in Texts Faculty of Computing, Universiti Teknologi Malaysia, Skudai, Malaysia(IJCSIT) Vol 6, No 1, February 2014.
        8. Fuad, Nurul dan Yuliana. 2012. Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital. Jurnal Teknika Vol. 4 No.2, September 2012.ISSN : 2085 – 0859
        9. 9,0 9,1 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
        10. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. ”Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2
        11. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1
        12. Raymond, McLeod. Schell, George. 2004. Sistem Informasi Manajemen. diterjemahkan oleh Hendra Teguh. PT. Indeks: Jakarta.
        13. Sinarmata. 2010. “Konsep Dasar Bahasa Pemrograman”. Yogyakarta: PT. Gramedia Indonesia.
        14. Nugroho, Adi. 2011. “Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        15. 15,0 15,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011.” Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        16. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        17. Poonguzhali, N. and Ezhilarasan, M. (2014) ‘A novel approach on cluster-based indexing technique for level-1 and level-2 fingerprint features’, Int. J. Computational Intelligence Studies, Vol. 3, No. 4, pp.320–328.
        18. 18,0 18,1 Wahana, 2014. “Mudah Membuat Aplikasi SMS Gateway dengan Codeigniter.Elex Media Computindo.
        19. 19,0 19,1 M. Rafiq Uddin dkk, 2005. “Microcontroller Based Light Control”. International Journal of Software Engineering and Knowledge Engineering Vol. 15, No. 2 (2005) 319-324.
        20. Syahwil, Muhammad. 2013.”Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta: ANDI
        21. 21,0 21,1 Dinata, Yuwuno Martha. 2015. “Arduino itu mudah”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
        22. Schimpf Paul H, 2013. ARTK: a compact real-time kernel for Arduino. Int. J. Embedded Systems, Vol. 5, Nos. 1/2, 2013
        23. Simanjuntak Maratur Gabe dan Batubara F Rizal.2013.“PerancanganPrototipe Smart Building BerbasisArduino Uno”.Vol 2 No 2, Mei 2013.Medan :Singuida Ensikom
        24. 24,0 24,1 Feri Djuandi. 2011. “Pengenalan Arduino”.E-book: www.tokobuku.com, Juli 2011.
        25. Hakiem, Ilmiawan.2015. “Toko Teknlogi Electronic Design and repair. Porbolinggo : PT Toko Teknologi Mikro Elektronik Nusantara
        26. 26,00 26,01 26,02 26,03 26,04 26,05 26,06 26,07 26,08 26,09 26,10 26,11 26,12 26,13 Rusmadi, Dedy. 2009. MengenalKomponenElektronika. Bandung: Pionir Jaya.
        27. 27,0 27,1 BirdJohn. 2010. “Electrical And Electronic Principles And Technology”. Oxford: Elsevier &Technology.
        28. Budiharto Widodo. 2009. “10 Proyek robot spektakuler.Jakarta”: P T. Elex Media Komputindo.
        29. Prastowo.2012.“Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
        30. Rino Reifano Rachmat. 2014“Perancangan Sepeda motor berbasis Mikrokontoler. Jurnal JETri Vol.13/No.2 ISSN 1412-0372 .
        31. Juwariyah & Dewi, 2017.” Rancang Bangun Sistem Keamanan Sepeda Motor Dengan Sesnor Sidik Jari dalam Jurnal BINA TEKNIKA Vol.13/No.2 hal 223-227 .
        32. Suharjo, Beman, Steven Falentino, dan S. Liawatimena.2011. Percangan Sistem Keamanan Sepeda Motor dengan Sistem Sidik Jari. Jurnal Teknik Komputer Vol. 19 No.1, Februari 2011.
        33. Tjhin Santo dkk, 2014. “ Sistem keamanan sepeda melalui short message service menggunakan AVR Mikrokontroler ATNEGA8”, dalam SENTIKA ISSN: 2089-9813

        </div>

Contributors

Ridvan