SI1722497394

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAYANAN

KEUANGAN TRANSPORT PT. LION AIR

TANGERANG

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1722497394
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAYANAN

KEUANGAN TRANSPORT PT. LION AIR

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1722497394
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAYANAN

KEUANGAN TRANSPORT PT. LION AIR

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1722497394
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Sistem Software Engineering

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Faridi, M.kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI)
NIP : 14020
   
NIP : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAYANAN

KEUANGAN TRANSPORT PT. LION AIR

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1722497394
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAYANAN

KEUANGAN TRANSPORT PT. LION AIR

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1722497394
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1722497394

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba canggih dan modern, komputer adalah salah satu sarana yang sangat penting peranannya untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalah pekerjaan di dalam perusahaan, instansti atau organisasi. Aplikasi layanan keuangan transport yang sedang berjalan pada PT. Lion Air dilaksanakan secara konvensional dengan menggunakan aplikasi Ms.office, danpemakaian komputer masih terbatas. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan cara seperti Ms.office dan kertas yang berbentuk mutasi atau dokumen yang banyak di temukan kekurangan-kekurangan seperti halnya hilangnya mutasi data pengembaian dana taxi crew yang tidak terjaga, kesalahan menginput data, kesalahan pencetakan invoice taxi, dan lamanya waktu pembuatan laporan. Sehingga mengakibatkan data mutasi yang dihasikan belum akurat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data para awak pesawat yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis mengusulkan adanya aplikasi Pengembalian dana Taxi Crew dengan metode analisa berorientasi objek, menggunakan alat bantu Unified Modelling Language (UML).Metode pengumpulan data penulis melakukan dengan cara observasi, dan studi pustaka. Metode analisa penulis menggunakan metode analisa SWOT(Strenghts, weakness, opportunities, threats), untuk menganalisa permasalahan yang ada pada sistem yang berjalanHasil dari penulisan ini dalam bentuk rekomendasi terhadap penyelesaian masalah yang ada selama ini.

Kata Kunci: pengembaian dana, taxi crew, komputer, sistem imformasi.

ABSTRACT

Science and technology have developed quite rapidly. With advanced science and technology all sophisticated and modern, computer is one of the most important means of its role to assist human in overcoming various problems of work within company, instansti or organization. Application of ongoing transport finance services at PT. Lion Air is implemented conventionally using Ms.office application, and the use of computers is still limited. Data processing is done by using such methods as Ms.office and paper in the form of mutations or documents that many find deficiencies as well as loss of data mutations reimbursement taxi crew is not awake, error when entered data, error when printed invoice taxi, and take a long time to make reporting data. So that resulted in the data transfer of the mutation is not yet accurate. To prevent the occurrence of data errors of crew members that will be included in the system, it takes high accuracy to overcome the system problems the authors propose an application Reimbursement Taxi Crew with object-oriented analysis method, using the Unified Modeling Language (UML) tool.The method of collecting data writers do by way of observation, and literature study. Analytical methods use SWOT (Strenghts, weaknesses, opportunities, threats)analysis methods, and Elisitation to analyze the problems that exist in the current system. The results of this writing in the form of recommendations to solve existing problems for all this time.


Keywords: reimbursement,taci crew, computer, information systems.

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohim,

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, hanya kepada-Nya kita memuji dan memohon pertolongan, kepada-Nya pula kita memohon ampunan. Dan berkat rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Layanan Keuangan Transport PT. Lion Air Tangerang”.

Tujuan penulisan atau penyusunan Skripsi sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, dan sumber-sumber yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Faridi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak DedyIskandar, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Para Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
  7. Bapak Andi Ismanto selaku Group Leader Transport PT. Lion Air dan Stakeholder saya yag telah memberikan kesempatan Observasi Penelitian Skripsi.
  8. Segenap Staff dan Karyawan PT. Lion Air yang telah memberikan arahan serta bimbingannya, dan memberikan layanan serta fasilitas demi kelancaran penulisan Skripsi ini.
  9. Kapada Bapak, Ibu, Adik dan Keluarga penulis tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a yang di panjatkan untuk penulis, agar diberikan kelancaran dalam penulisan Skripsi ini.
  10. Para sahabat, NANINU FC atas dukungan do’a serta semangat dalam menyelesikan Skripsi ini, serta para sahabat Siska, Akbar yang telah memberikan pengetahuannya untuk membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan Skripsi ini sangat penulis harapkan, dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Akhir kata penulis berharap dalam penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Tangerang, Juli 2018
Renovita Sarassati
NIM. 1722497394

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada umumnya semua perusahaan menyadari bahwa dalam mengelola informasi harus di tunjang oleh tersediannya perangkat teknologi. Sebuah sistem pada perusahaan yang kurang mendapat informasi akan sulit dalam mengambil keputusan dan dapat melemahkan kinerja dari perusahaan. Informasi dapat menguasai ketidakpastian dan mengubah kemungkinan hasil yang diharapkan dalam proses penerapan dan perencanaan keputusan aktif.

Perusahaan membutuhkan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, mengoleh ,informasi, menyiapkan informasi, dan menetapkan informasi, dengan teknologi informasi pada komputer dapat disajikan kapan saja dan dimana saja dengan fasilitas internet.

PT. Lion Air merupakan badan usaha yang bergerak dibidang penerbangan, Khususnya di bidang transportasi udara, mengingat semakin banyak jam terbang serta route penerbangan terbaru yang akan di luncurkan PT. Lion Air, semakin rumit pula untuk mengatur keuangan transport para kru pesawat dan awak kabin, serta menghindari kesalahan dalam menginput, mengolah dan menyajikan suatu informasi.

Lion Air merupakan maskapai penerbangan swasta nasional asal Indonesia yang secara hukum didirikan pada tanggal 15 November 1999 dan mulai beroperasi pertama kali pada tanggal 30 Juni 2000, dengan melayani rute penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan pesawat dengan tipe Boeing 737-200 yang pada saat itu berjumlah 2 unit.

Selama ini PT. Lion Air melakukan pengolahan datanya memang sudah menggunakan sistem namun masih belum maksimal, dengan demikian diperlukan waktu yang cukup lama untuk membuat laporan keuangan tersebut.

Sumber pengeluaran dan pemasukan kas terbesar suatu perusahaan airlines, seperti PT. Lion Air, berasal dari transaksi penjualan tunai maupun kartu debit/kredit. Kemudian transaksi tersebut di rekapitulasi menjadi laporan penjualan.

Laporan penjualan merupakan suatu bentuk laporan yang harus dibuat dan dilaporkan kepada pemilik. Karena peranannya yang cukup penting bagi perusahaan yaitu sumber informasi keuangan untuk mengambil suatu keputusan yang baik yang bersifat manageria.

Aplikasi sistem yang sudah di gunakan ini adalah media informasi untuk pemilik dan user, yang sangat memudahkan bagian keuangan transport dalam mengolah data dan pemilik mendapat informasi yang update dan akurat.

Tetapi masih banyak pula kekurangan yang terjadi pada aplikasi ini, seperti adanya pencairan dana yang seharusnya tidak di cairkan oleh kru pesawat maupun awak kabin, dengan menyalahgunakan jadwal pernerbangan mereka, sehingga terjadilah double pencairan dana yang merugikan perusahaan, serta belum ada sinkronisasi jadwal penerbangan kru dengan aplikasi yang sudah ada.

Berdasarkan uraian tersebut maka, penulis melakukan peninjauan untuk menyusun laporan SKRIPSI dan dengan judul “Perancangan Sistem Aplikasi Layanan Keuangan Transport PT. Lion Air Tangerang” untuk merancang sebuah sistem pengolahan, dan tujuan agar dapat mempermudah pekerjaan dan dapat meningkatkan kecepatan dalam bekerja.

Adapun sistem aplikasi yang diusulkan guna menangani masalah yang ada adalah dengan menggunakan program berbasis web, serta MYSQL sebagai database yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan lembaga dalam hal kemudahan dan kebutuhan sehingga menghasilkan informasi yang maksimal.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis pada sistem keuangan transport kru pada PT Lion Air maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu:

  1. Apakah aplikasi layanan keuangan transport pada PT. Lion Air sudah efektif dan efisien ?

  2. Bagaimana merancang aplikasi layanan keuangan transport yang lebih efektif ?

  3. Bagaimana merencanakan suatu aplikasi layanan keuangan transport yang bisa membantu dalam pengambilan keputusan ?

  4. Bagaimana cara sinkronisasi agar tidak terjadi konflik antara jadwal para kru pesawat dan awak kabin dengan sistem yang akan di bangun ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pembuatan atau desain aplikasi yang membuat halaman utama, informasi tentang data data kru serta awak kabin PT. Lion Air, mensinkronisasikan jadwal dengan aplikasi layanan keuangan transport para kru dan awak kabin, baik laporan pengeluaran, pemberian uang transport yang double, jurnal umum yang di dalamnya termasuk juga biaya-biaya (biaya bensin mobil,biaya tol dan biaya lain-lain) pada bagian layanan keuangan tranport PT. Lion Air.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  2. Adapun tujuan operasional penelitian ini:

    1. Memberikan perbaikan sistem informasi yang lama dengan mengusulkan sistem aplikasi baru.

    2. Membantu dalam pembuatan laporan yang tepat, cepat dan akurat.

    3. Mengurangi beban pekerjaan pada bagian kasir transport, staff admin, maupun kru &awak cabin dalamam proses penginputan data, dan pemantauan dokumen yang dikerjaan kasir transport dan dalam proses pengambilannya.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Adapun tujuan fungsional penelitian ini:

    1. Dengan adanya aplikasi ini, penulis berharap pemilik dapat memperoleh informasi layanan keuangan transport secara cepat dan akurat.

    2. Selain mempermudah pemilik mempermudah pula para staff yang bekerja dalam menyusun suatu laporan.

    3. Untuk mengurangi adanya pengambilan ganda (dua kali)

    4. d. Untuk menghindari terjadinya kesalahan penulisan nama awak cabin dan kru pesawat yang di maksud.

  5. Tujuan Individual

  6. Adapun tujuan individual penelitian ini:

    1. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan kerja setelah menyelesaikan penelitian di bidang software engineering khususnya aplikasi layanan keuangan transport.

    2. Untuk mengetahui tentang proses pembayaran keuangan transport awak kabin dan kru pesawat.

    3. Serta dapat memberikan informasi yang lebih luas, tidak hanya dilingkungan sekitar kampus.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

  1. Manfaat operasional

  2. Menjadikan bahan pertimbangan pada bagian Transport kru dan awak kabin dalam perencanaan pembuatan sistem yang dibutuhkan sehingga dapat mempermudah user dalam pembuatan laporan dokumen.

  3. Manfaat fungsional

  4. Memberikan masukan yang positif untuk perancangan sistem pembayaran Transport awak kabin dan kru pesawat.

  5. Manfaat individual

  6. Memberikan wawasan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa dalam hubungannya dalam keterkaitan dan kesepadanan (links and match) antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Memudahkan pemilik dalam memperoleh informasi layanan keuangan transport pada PT. Lion Air dengan cepat dan akurat.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi ini maka penulis menggunakan metode penelitian , penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT. Lion Air selama 2(Dua) bulan. Khususnya pengamatan langsung terhadap bagian keuangan transport. Metode Observasi digunakan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan dan mencari sumber informasi dengan melalukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur –unsur yang telah diteliti.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Penulis berusaha melengkapi data data yang di peroleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, internet dan data yang relevan dengan judul penulis.

    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis dengan cara mencari data melalui datang ke perpustakaan atau mencari melalui internet guna mencari literaturereview yang terkait dengan penelitian yang sedang dicari penulis yaitu mengenai aplikasi sistem pengiriman dan pick up dokumen.

Metode Analisis

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitin SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats), Analisa SWOT digunakan penulis untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut.

Metode pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan meliputi dua bagian pokok,yaitu :

  1. Metode analisis, dilakukan melalui empat tahapan, yaitu : survey atas sistem yang sedang berjalan, analisis terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi, dan identifikasi persyaratan sistem. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan berupa UML(Unified Modeling Language), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigma.

  2. Metode Perancangan, Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan adminstrasi pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam merancang dan membuat program adalah Macromedia Dreamwever, serta pemodelan rancangannya menggunakan UML dan Visual Paradigm 6.4.

Metode Implementasi

Sementara itu, untuk menganalisis program yang dirancang penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Kemudian, untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan, penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitas.

Dalam metode implementasi melakukan proses yang secara bertahap untuk melengkapi perancangan dalam sistem. Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yaitu :

  1. Requirement Analisis

  2. Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

  3. System Design

  4. Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

  5. Implementation

  6. Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

  7. Integration & Testing

  8. Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

  9. Operation & Maintenance

  10. Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

Kelebihan Metode Waterfall

Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses pengembangan model fase one by one, sehingga meminimalis kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.

Kekurangan Metode Waterfall

Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini tidak memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali lagi dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep sebelumnya.

Sistematika Penulisan

Untuk mempemudah dan memperjelas dalam pembahasan masalah, penulis menyusun penelitian Skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori umum , teori khusus dan definisi lainnya yang berkaitan degan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi.

BAB III : PEMBAHASAN DAN ANALISIS MASALAH

Bab ini menjelaskanmengenai sejarah singkat PT. Lion Air, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasidan informasi, menjelaskan pula tentang hasil analisa yang dilakukan terhadap rumusan masalah, terdiri dari: Analisa Perusahaan, Masalah yang dihadapi, Analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT , Analisa proses, Urutan prosedur, sistem layanan yang sedang berjalan, dan Unified Modeling Language (UML) berupa Use Case Diagram,Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Permasalahan dan alternatif pemecahan masalah , serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi, Rancangan sistem yang diusulkan.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM USULAN

Bab ini berisi tentang usulan sistem dan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan atau prototype,Testing, evaluasi, konfigurasi sistem usulan,schedulle implementasi dan estimasi biaya dan pengujian dari sistem sebelumnya yang sudah ada.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diambil dari bab-bab yang telah di bahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan saat ini, serta dipergunakan pula untuk pengembangan program lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

    1. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. (Suprihadi, 2013)[1]

    2. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besah. (Romney dan Steinbart, 2014:3)[2]

    3. Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok. (Mulyadi, 2016:5)[3]

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  3. Bentuk Dasar Sistem

  4. Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran dari output tersebut.

  5. Karakteristik Sistem

  6. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target). Menurut Jogiyanto H.M. (2013:54)[4] suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System)

    2. Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) bentuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input)dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

    11. Pengolahan Sistem(Processing System)

    12. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

  7. Klasifikasi Sistem

  8. Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M. (2013:5)[4] suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang, dan lain-lain.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    8. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.


Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Data

  2. Menurut Kristanto (2013)[5], data merupakan suatu fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.

    Menurut Wahyu supriyanto dan Ahmad Muhsin (2013)[5], Data adalah bahan baku dari informasi atau simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan lain sebagainya.

    Berdasarkan penggalan diatas data bisa di definisikan sebagai segala sesuatu yang sudah dicatat (recorded), segala sesuatu itu bisa berbentuk dokumen, air, manusia, batu-batuan, pohon dan lain sebagainya.

    Segala sesuatu itu sebenarnya adalah sebuah fakta dan fakta itu selalu ada, tanpa tergantung pada penamaan kitaterhadapnya, dan semua fakta bisa menjadi data jika kita mencatatnya (baik tertulis, rekam atau bentuk pengabdian lainnya).

  3. Definisi Informasi

  4. Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.(Al- Bahra, 2013:9)[6]

    2. 2. Informasi adalah hasil pengolahan datab yang memberikan dan manfaat. (Azhar Susanto, 2013:38)[7]

    Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

  5. Nilai Informasi

  6. Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

    Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

    Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

    1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

    2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    3. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

    4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    5. Ketelitian (Accuracy)

    6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    7. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

    8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    9. Ketepatan Waktu (Timelines)

    10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    11. Kejelasan (Clarity)

    12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    13. Fleksibilitas (Flexibility)

    14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    15. Dapat Dibuktikan (Verified)

    16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

    17. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

    18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    19. Dapat Diukur (Measurable)

    20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2013:11)[4]

  7. Kualitas Informasi

  8. Terbentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Azhar Susanto (2013:10)[7] ada 3 (tiga) hal yang harus dimiliki informasi yang diangap berkualitas, yaitu :

    1. Akurat (Accurate)

    2. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    3. Tepat Waktu (Timelines)

    4. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut.

    5. Relevan (Relevance)

    6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    7. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

    8. Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksi organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan.

      Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan.(Rahardja, 2013:3).

  9. Siklus Informasi

  10. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

  11. Fungsi Informasi

  12. Menurut Azhar Susanto dalam bukunya (2013:38)[7], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

  13. Tujuan Informasi

  14. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Al-Bahra. 2013:13)[6].

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

    2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    3. Ekonomi (Economic)

    4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    5. Keandalan (Realibility)

    6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    9. Kesederhanaan (Simplicity)

    10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    11. Fleksibilitas (Fleksibility)

    12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Hendi Haryadi (2013:28)[8], ”Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting.

    Alat proses tipe transaksi rutin tertentu, pemberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta penyedia suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

    Di pihak lain, sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan.

    Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono, 2013:1)[9].

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Arfan sutedjo (2013:12)[10] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”. Blok bangunan terdiri dari :

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok Kendali (Control Block)

    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahapan yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Menurut Mulyanto (2013:15)[11], “Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. (Kusrini, 2014:29)[12].

Menurut Wahana Komputer (2013:27)[13],proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut

  2. Memahami cara kerja sistem

  3. Melakukan analisa

  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah didalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya.

Teori Khusus

Layanan

  1. Pengertian Layanan

  2. Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan hanya sekedar membantu.atau adanya permintaan kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya secara sukarela.

    Pelayanan adalah aspek yang tidak bisa disepelehkan dalam persaingan bisnis manapun. Karena dengan pelayanan konsumen akan menilai kemudian menimbang apakah selanjutnya dia akan loyal kepada pemberi layanan tersebut. Hingga tak jarang para pebisnis memaksimalkan layanannya untuk menarik konsumen sebesar-besarnya.

    Maka dari itu, bila ingin menarik konsumen dengan sebanyak-banyaknya harus mengetahui arti dari layanan itu sendiri. Pengertian layanan atau pelayanan secara umum, menurut Purwadarminta adalah menyediakan segala apa yang dibutuhkan orang lain. SedangkanPurwadarminto, kamus Umum Bahasa Indonesiamenurut Tjiptono definisi layanan adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produknya.

    Sedangkan menurut Barata bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani. Ada beberapa ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan :

    1. Memiliki karyawan yang profesional khususnya yang berhadapan langsung dengan pelanggan

    2. Tersedianya sarana dan prasaranayang baik yang dapat menunjang kelancaran produk ke pelenggan secara cepat dan tepat

    3. Tersedianya ragam produk yang diinginkan. Dalam artian konsumen sekali berhenti dapat membeli beragam produk dengan kualitas produk dan pelayanan yang mereka inginkan

    4. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan dari awal hingga selesai

    5. Mampu melayani secara cepat dan tepat, tentunya jika dibandingkan dengan pihak pesaing.

    6. Mampu berkomunikasi dengan jelas, menyenangkan dan mampu menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

    7. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutama dalam hal keuangan.

    8. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentang produk yang dijual dan pengetahuan umum lainnya

    9. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan, sehingga pelanggan merasa yakin dengan apa yang telah dilakukan perusahaan.

  3. Dimensi Layanan

  4. Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin hubungan kerja atau partner yang saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.

    Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.

    Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kerjasama yang baik antara pelanggan dengan perusahaan yang memeberikan kualitas memuaskan.

    Berdasarkan uraian di atas dalam hal kualitas, pelayanan minimal memiliki lima dimensi yaitu:Tangible, Reliability,Responsivness, Assurance, dan Emphaty. Uraiannya sebagai berikut :

    1. Tangible (Bukti fisik) yakni adanya penampakan berupa fasilitas-fasilitas penunjang, petugas ataupun sarana komunikasi yang menyertai produk tersebut

    2. Reliability (Keandalan) yakni kemampuan memberikan pelayananyang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

    3. Responsiveness (Daya Tanggap) yakni keinginan para staf dankaryawan untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan yang tanggap.

    4. Assurance (Jaminan) mencakup pengetahuan,kemampuan,kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

    5. Emphaty (Empati) yakni meliputi kemudahan dalam melakukanhubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para konsumen.

  5. Tujuan Pelayanan

  6. Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain secara lansung. Menurut Basu Swasta dan Irawan (2014:32)[14], bahwa suatu perusahaan mempunyai tiga tujuan dalam pelayanan, yaitu:

    1. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi pada pelanggan.

    2. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan.

    3. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

    Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana pelayanan atau para tenaga pelayanan, akan tetapi dalam hal ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak diantaranya adalah fungsionaris dalam perusahaan seperti bagian dari keuangan yang menyediakan dana, bagian produksi yang membuat produk, bagian personalia yang menyediakan tenaga kerja.

  7. Jenis dan Bentuk Pelayanan

  8. Menurut Loina (2013:11),mengatakan bahwa pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan baik melaluimedia berita, membentuk budaya perusahaan secara internal,maupun melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin pemerintahan serta publik lainya yang berkepentingan.

    Dan sedangkan menurut Kotler (2013:10)[15], bahwa pelayanan dapat di definisikan sebagai suatu tindakan atau kinerjayang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Layan atau lebih dikenal sebagai service dapat di klasifikasikan menjadi :

    1. High contact service

    2. yaitu klafikasi pelayanan jasa dimana kontak antara kosumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi,kosumen selalu terlibat dalam proses dari layan jasa tersebut.

    3. Low contact service

    4. Yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimna kontak antara kosumen dengan penyedia jasa terlalu tinggi.

  9. Strategi Pelayanan

  10. Strategi pelayanan adalah perencanaan aktivitas pelayanan: metode klien mencapai, perbedaan kompetitif dan sumber daya yang tersedia. Pelayanan strategi sangat penting, jika tidak daerah yang paling penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Anda.Coming up with the perfectformula regarding sales and marketing strategies is imperative for your success. Datang dengan rumus yang sempurna tentang pelayanan dan strategi pemasaran adalah suatu keharusan bagi keberhasilan anda.

Keuangan

  1. Pengertian keuangan

  2. Mempelajari bagaimna individu,bisnis, dan organisasi mengalokasi , meningkatkan, dan menggunakan sumberdaya moneter sejalan dengan waktu dan juga menghitung resiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti :

    1. Ilmu keuangan dan aset lainya

    2. Manajemen asset tersebut

    3. Menghitung, dan mengatur resiko proyek

    Menurut Ridwan dan inge (2014), bahwa keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelolah uang yang mempengaruhi setiap orang dan setiap organisasi.

    Keuangan berhubungan dengan proses pasar, lembaga, dan instrumen yang terlibat dalam tranfer uang diantra individu maupun antra bisnis dan pemerintahan.

  3. Transport

  4. Transport adalah komponen utama untuk mencapai misi tersebut. Untuk dapat membuat suatu sistem transportasi yang efisiien dengan biaya yang terjangkau diperlukan suatu manajemen yang baik, mengelola transportasi sering kali merupakan suatu masalah yang cukup kompleks karena banyak faktor yang harus diperhitungkan.

    Transport bisa pula di bilang sebagai penghubung dari apa yang akan dilakukan, dan dapat mempermudah jika dijalankan dengan baik dan benar.


Unified Modelling Language (UML)

  1. Definisi UML

  2. Menurut Haviluddin (2014:1)[16], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

    Menurut Widodo (2013:6)[17], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML)adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

  3. Komponen-komponen UML

  4. Menurut Haviluddin (2014:1)[16], “Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.

    Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

    1. Struktur Diagram

    2. Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :

      1. Class diagram

      2. Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

        Class memiliki tiga area pokok :

        1. Nama (dan stereotype)

        2. Atribut (Attribute)

        3. Metode (Method)

      3. Object diagram

      4. Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

      5. Component diagram

      6. Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

      7. Deployment diagram(Collaboration diagram in version 1.x)

      8. Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

      9. Composite structure diagram

      10. Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

      11. Package diagram

      12. Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

    3. Behavior diagram

    4. Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :

      1. Use case diagram

      2. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.

        Use case memiliki dua istilah, yaitu

        1. Sistem use case; interaksi dengan sistem.

        2. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

      3. Activity diagram

      4. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

      5. State Machine diagram (State chart diagram in version1.x)

      6. Menggambarkan state, transisi state dan event.

    5. Interaction diagram

    6. Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas :

      1. Communication diagram

      2. Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

      3. Interaction Overview diagram

      4. Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

      5. Sequence diagram

      6. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

      7. Timing diagram

      8. Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

  5. Langkah-langkah Penggunaan UML

  6. Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor, (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

    Menurut Henderi (2014:6)[16], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:

      1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

      2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Piranti lunak siap dirilis.

Visual Paradigm

Visual Paradigm merupakan sebuah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk membangun suatu solusi dalam rekayasa perangkat lunak/SE/Software Engineering dan dalam pemodelan bisnis.

Website

Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; website, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (webpage), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di world wide web (WWW) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik.

Halaman-halaman pada sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama.

Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (email), dan lain-lain.

Menurut Hidayat (2013:2)[18], “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.” Menurut Kustiyahningsih (2014:113)[19], “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Browser adalah perangkat lunak untk mengakses halaman halaman web seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Google Chrome, Rock Melt, dan lain-lain.

Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain', yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di internet.

Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan/subscript) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa mengakses situs-situs tersebut.

Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakalinya muncul pada tahun 1991.

Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu.

Sebuah website bisa berisi hyperlink yang menghubungkan ke website lain. Jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan akses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client.

Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkat bisa saja berupa PersonalComputer, Laptop Computer, PDA atau Cellphone.

Sebuah website dibuat didalam sebauh sistem komputer yang dikenal dengan Web server, juga disebut HTTP server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari user.

Apache adalah bahasa program/software yang biasa digunakan didalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Infomation Server (IIS).

Sebuah website statik, adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintain secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah:

  1. Elemen 1,Text Editor. Contohnya adalah Notepad atau Text Edit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.

  2. Elemen 2, WYSIWYG (What You See Is What You Get) Editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphic User Interface) dan format HTML secara otomatis di generate oleh editor ini.

  3. Elemen 3 yaitu editor yang sudah memiliki template, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini memperbolehkan user untuk membuat dan meng-updatewebsite-nya langsung ke web server secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih template yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat website tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

Sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode, (HTTP cookies atau variabel database, sejarah kunjungan, variabel sesi, dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse.

Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user.

Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user.

Ada banyak sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate dynamic web system dan situs dynamic, beberapa diantaranya adalah Cold Fusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate dynamic web system dan situs dinamis.

Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerja supaya tetap terjaga.

Plugin atau dapat disebut pula extension tersedia untuk menambah banyaknya feature dan melengkapi kemampuan dari web browser, dimana plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah flash, shockwave atau applets yang dtulis dalam bahasa JAVA.

Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, meng-update di web page tersebut (catatan; halaman yang dirubah, tak perlu di load atau di reload agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM dan javascript yang sudah tersedia pada semua web browser sekarang ini.

Seperti yang ditulis diatas, di luar sana ada beberapa perbedaan dalam penulisan dari terminologi website. Walaupun website sudah secara umun dipakai, namun untuk associated press stylebook, reuters, microsoft, acedemia, dan kamus-kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah dengan menggunakan 2 kata, yaitu web site. Hal ini karena web bukanlah terminilogi umum, namun ia adalah kependekan dari world wide web.


Konsep Dasar SWOT

Menurut Freddy Rangkuti(2013:19)[20], analisis SWOT adalah analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

  1. Kekuatan (Strenghts) adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

  2. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

  3. Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

  4. Ancaman (Threats) adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.


Definisi Database

Ario Suryo Kusumo (2016), Database adalah kumpulan data yang disimpan dalam media elektronis, saling berhubungan, diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi redudansi/ pengulangan dan inkonsistensi, serta nantinya dapat dimanfaatkan kembali.

Untuk mengelola database digunakan DBMS (Data Management System), yaitu perangkat lunak untuk melakukan manajemen basis data dan berinteraksi dengan aplikasi penguna.Dalam aplikasi, DBMS merupakan backend (database yang mendukung aplikasi).


MySQL

Database telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia. Sebuah pekerjaan akan terasa berat jika tidak didukung oleh database. Sebagai contoh, keberadaan database dirasakan sangat penting dalam pekerjaan Bank, Universitas, dan Perpustakaan.

Contoh lain adalah beberapa fasilitas di internet yang tidak mungkin berjalan tanpa adanya dukungan database, seperti search engine, e-commerce dan website berita. Database yang berjalan dan dikendalikan dikomputer dinamakan database server.

Salah satu server yang cukup dikenal saat ini adalah MySQLDatabase Server keluaran T.c.X DatakonsultAB, sebuah perusahaan IT Swedia ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan database server lain.

Berikut adalah beberapa keunggulan MySQL :

  1. Mampu menangani jutaan user dalam kurung waktu bersamaan.

  2. Mampu menampung lebih dari 50.000.000 record.

  3. Sangat cepat mengeksekusi perintah.

  4. Memiliki user privilege system yang mudah dan efesien.

Selain itu, MySQL juga menyediakan dukungan open source. Setiap pengguna MySQL diizinkan mengubah source untuk keperluan pengembangan atau menyelasarkan spesifikasi database sesuai kebutuhan.


Apache

Untuk menjalankan PHP dan MySQL, Anda membutuhkan web server. Web server yang juga dikenal dengan istilah HTTPD '(HypertxtTransfer Protocol Daemon) atau HTTP server adalah service yang bekerja untuk melayani request dari HTTP client (web browser) ke komputer server.

PHP dan MySQL dapat bekerja sama dengan banyak web server. Salah satu web server yang dikenal dan sudah terbukti ketangguhan serta konektivitasnya dengan PHP dan MySQL adalah Apache.

Seperti halnya PHP dan MySQL, Apache juga dikembangkan oleh komunitas open source di internet. Saat ini Apache merupakan web server yang paling populer. Berdasarkan hasil penelitian Netcraft Web Server Survey pada tahun 2002, 63% website di dunia menggunakan Apache sebagai web server.


PHP

  1. Pengertian PHP

  2. Menurut Sibero (2013:49)[21], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Anhar (2013:3)[22], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source”.

    Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[19], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools.

    Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke browser”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    PHP/FI (Personal Home Page Form Interface) merupakan nama awal dari PHP. Di buat pertama kali oleh Rasmus Terdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam web browser.

    PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemrograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data.

    Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5.2 terakhir pada saat ini.

    Software ini disebarkan dan disesuaikan sebagai software open source (gratis). PHP secara resmi merupakan kepanjangan dari PHP HypertextPreprocessor, merupakan bahasa script server-slide yang disiapkan pada halaman HTML.

  3. Kemampuan PHP

  4. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis dan menerima cookies.

    Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP :

    1. AdabasD

    2. Dbase

    3. Empress

    4. FilePro

    5. FrontBase

    6. Hyperwave

    7. IBM DB2

    8. Informix

    9. Ingres

    10. Interbase

    11. MSQL

    12. Direct MS SQL

    13. MySQL

    14. ODBC

    15. Oracle

    16. Ovrimos

    17. PosgreSQL

    18. Solid

    19. SQLite

    20. Sybase

    21. Velosis

    22. Unix DBM

    PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP (Internet Message Access Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), POP3 (Post Office Protocol Version 3), HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

    Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS Windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser.

    Beberapa web server untuk PHP diantaranya :

    1. Apache

    2. Oreily Website Pro (Windows)

    3. Xitami


XAMPP

Menurut Menurut Riyanto (2013:1), dikutip dalam (Choliviana, Triyono, & Sukadi, 2012), XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.

Memanfaatkan XAMPP sebagai database karena XAMPP menyediakan aplikasi database MySQL dengan interface lebih mudah dalam pengoperasiannya, tool-tool yang disediakan cukup lengkap dan memenuhi kebutuhan perancangan database selain XAMPP aplikasi gratis.


Elisitasi (Elicitation)

Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. (Alhadi, 2013:51).

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal (Technical), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional (Operational), bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomis (Economic), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Prototype

Prototype merupakan penggambaran secara umum mengenai sistem baru yang diusulkan untuk dapat membantu instansi dalam mengolah dan menyimpan data dengan lebih akurat. Dengan adanya prototype tersebut, maka tampilan dari sistem yang baru baik gambaran input maupun outputnya dapat terlihat dengan jelas. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

  1. Prototype jenis I

  2. Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

    Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

    2. Mengembangkan prototype

    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima

    4. Menggunakan prototype

  3. Prototype jenis II

  4. Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru (blueprint) bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

    Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

    1. Mengkodekan sistem operasional

    2. Menguji sistem operasional

    3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

    4. Menggunakan sistem operasional.


Konsep dasar Testing

Menurut Ita Purnama Sari dan Erik Hadi Saputra (2014)Uji coba dilakukan terhadap sistem dan program. Perbedaan antara uji coba sistem dengan program terletak pada ruang lingkupnya.Uji coba sistem adalah black box testing dan white box testing.Uji coba program fokus pada program aplikasi. Program yang dibangun harus bebas dari kesalahan logika, proses, dan kesalahan sintaks.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikasi yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang dapat menimbulkan kesalahan. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik.Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box and White box testing.

  1. Pengertian Black Box Testing

  2. Menurut Himawan dkk (2016)[23], bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya, Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure.

    (Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    2. Kesalahan interface

    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

    4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

    5. Kesalahan performa.

    6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya.Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut :

    1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?

    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?

    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?

    4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi ?

    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem ?

    6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem ?

    Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut :

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak

    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    5. Melakukan pengujian.

    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Pengertian White Box Testing

  4. Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya, White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing. White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem.Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat.Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).

Study Pustaka (Literature Review)

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Warsito (2013:42) “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis. Saat ini adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya berhubungan dengan topik penelitian”.

  3. Tujuan Literature Review

  4. Menurut Suryo, dkk (2014:87), berikut ini tujuan literature review antara lain :

    1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topic atau bidang.

    2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminology.

    3. Menentukan studi, model, studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.

    4. Menentukan lingkup penelitian topic penelitian.

    Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan literature review adalah suatu bentuk kerangka yang menjelaskan definisi serta kata kunci yang mendukung topik dalam menentukkan studi kasus yang menentukan ruang lingkup penelitian.

  5. Literature Review

  6. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Skripsi ini diantara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan Soleman H. Abdul KaharVol 12 No 3 (2017)[24] dengan judul “Kepemilikan ManajerialTerhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen”. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh pada pembiayaan dan kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kebijakan pembiayaan. Manajer dapat memantau investasi terbaik dan menambah modal dari pembiayaan eksternal (hipotesis permintaan). Selain itu, efek manajerialownership negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Investor sebagai pemilik dan pemilik perusahaan lebih suka memilih kompensasi lain seperti gaji, bonus atau insentif jangka waktu lainnya daripada dividen.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Santosa Vol 5, No 2 (2013)[25] penelitian ini berjudul “PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN, PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN 33 PROVINSI DI INDONESIA”. Menjelaskan bahwa studinya bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan lokal (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana bagi Hasil (DBH) pada pertumbuhan, pengangguran, dan kemiskinan, baik secara langsung maupun tidak langsung. . Sampel yang digunakan adalah data dari 33 provinsi di Indonesia pada periode 2007-2011. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa PAD dan DAU tidak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di daerah, sementara DAK dan DBH mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Sementara itu, PAD dan DAU memiliki pengaruh pada penurunan jumlah pengangguran regional, tetapi DAK dan DBH tidak berpengaruh pada pengurangan pengangguran lokal

    3. Penelitian ini dilakukan oleh Farah Margaretha dan Marsheilly Pingkan Zai Vol 15 No 2(2013)[26] yang berjudul “FAKTOR‐FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA”.Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Indonesia pada periode 2007-2011. Analisis data dengan regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA di Indoensiapublic Bank. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa manajemen bank dan investor dapat meningkatkan kinerja keuangan sehubungan dengan rasio keuangan bank untuk mempertahankannya dalam kategori bank yang sehat.

    4. Penelitian ini dilakukan oleh Sandika Adi Nugraha dan Ridwan Setiawan Vol 13,No 1 (2016)[27] penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut”. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut.Metodologi yang digunakan adalah metode Object Oriented Programing dengan menggunakan pendekatan USDP (Unified Software Development Process). Adapun tahapan pengembangan sistem menggunakan metode USDP adalah Model Requirements, Model Analisis, Model Desain, Model Impelementasi, Model Test. Dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai kakas (tool) utamanya.Hasil dari penelitian ini adalah membuat sebuah Aplikasi ini digunakan untuk pengolahan administrasi keuangan sekolah menengah pertama islam terpadu assalam garut yang meliputi proses pendataan siswa baru dan transaksi pembayaran bagi siswa yang telah membayar salah satu jenis pembayaran. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup bagian keuangan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut. Penelitian ini dapat membuat proses pendataan Administrasi Keuangan Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut.

    5. Penelitian ini di lakukan oleh Antonius Wahyu Sudrajat vol 2, no 1(2014)[28], yang berjudul “Penerapan Framework Zachman Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah (Studi Kasus UPTD Graha Teknologi Sriwijaya)”. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah untuk SKPD Graha Teknologi Sriwijaya, menginventarisasi kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah, dan memberikan rekomendasi bagi para pengambil keputusan dalam pengembangan Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah. Kerangka kerja yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah Kerangka kerja Zachman, untuk baris pada kerangka kerja Zachman, yaitu: Scope (Contextual), Business Model (Conceptual), dan System Model (Logical). Pada baris Business Model untuk kolom jaringan (network) menjabarkan letak atau lokasi secara geografis dari masing-masing instansi yang terkait dalam Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah. Berikut ini letak atau lokasi dari masing-masing instansi yang terkait, yaitu: Unit-unit SKPD, Dinas Pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah.

    6. Penelitian ini dilakukan oleh Merethe Dotterud Leiren ,Kaare Skollerud [29] yang berjudul “Demand Responsive Transport and Citizen Experiences: Insights from Rural Norway”, peneitian ini dilakukan Literatur yang meningkat berfokus pada bagaimana Demand Responsive Transport (DRT) dapat berkontribusi untuk meningkatkan transportasi umum. Namun, studi kualitatif tentang apakah layanan tersebut berkontribusi pada inklusi sosial yang kurang. Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk memahami bagaimana warga mengalami layanan DRT.

    7. Penilitian ini dilakukan oleh Martin Schiefelbusch [30] yang berjudul “German Experiences with Volunteer-Based Paratransit and Public Transport”. Penelitian ini dilakukan menyajikan pengalaman relawan untuk mengatur dan mengoperasikan layanan transportasi umum di Jerman. Gambaran singkat tentang masalah praktis dan diskusi tentang kemungkinan dan keterbatasan diberikan.

    8. Penelitian ini dilakukan oleh Antonella Cugini [31] yang berjudul “Innovating cost accounting practices in rail transport companies”. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi fitur khas yang harus dimiliki sistem akuntansi untuk menangkap struktur tertentu dari proses produksi perusahaan transportasi kereta api dan mengembangkan praktik akuntansi inovatif yang membahas fitur khusus layanan kereta api, khususnya biaya tetap tinggi yang terkait dengan infrastruktur. Inovasi akuntansi ini diterapkan pada Trentino Trasporti, perusahaan kereta api penumpang pribadi berukuran sedang yang beroperasi di wilayah Trentino Alto Adige, Italia.

    9. Penelitian ini dilakukan oleh Jonas Flodén[32] , Edith Sorkina dengan judul “Business Models for Shipper-Operated Intermodal Transport Solutions”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui salah satu kesulitan utama dalam mengembangkan solusi transportasi intermodal baru adalah menemukan model bisnis yang tepat. Meskipun model bisnis telah menerima perhatian terbatas dalam penelitian intermodal yang ada, beberapa penulis telah menunjukkan pentingnya model bisnis dalam konteks intermodal.

    10. Penelitian ini dilakukan oleh Chukwuemeka David Emele ,Steve Wright ,Richard Mounce ,Cheng Zeng ,John D. Nelson [33] dengan judul “A Visualisation Tool for Planning Passenger Transport Services in Rural and Low-Demand Settings”. Penelitian ini dilakukan untuk menyajikan alat visualisasi baru, yang dikenal sebagai Flexible Integrated Transport Services (FITS) yang mengangkut komisioner, penyedia, dan administrator yang dapat menggunakan untuk menentukan dan mengedit kendala-kendala operasional saat mereka mendesain ulang layanan transportasi.


BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISIS MASALAH

Umum

Dalam era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi sangat dibutuhkan terutama untuk membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada suatu instansi pemerintah maupun instansi swasta. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dibutuhkan sarana atau alat yang dapat membantu memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Bila dalam suatu perusahaan, informasi tersebut berhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi tidak seimbang. Salah satu contohnya adalah sistem pencairan biaya transport karena erat kaitannya dengan perhitungan dan juga informasi yang beraneka ragam yang harus tepat pada waktunya. Untuk itu perusahaan pun perlu adanya tenaga yang ahli dan alat pengolahan data seperti contohnya komputer.


Tinjauan Perusahaan

Semakin tingginya persaingan di dalam dunia penerbangan membuat banyak maskapai harus melakukan kreatifitas dan inovasi dari segi mana saja. Keberhasilan, kelancaran, serta kesuksesan perusahaan sangatlah di tentukan oleh SDM (Sumber Daya Manusia). Machine (mesin), Money (uang), Methode (cara) dan Enviroment (lingkungan). Profesional dan mencintai pekerjaan yang dilakukannya.

PT. Lion Air berkeinginan sangat besar untuk membuat para awak penerbangannya merasa nyaman dan lebih mudah dalam mengurus administrasi transport mereka, melalui perbaikan laporan keuangan yang tadi manual menjadi menggunakan sistem, sehingga awak penerbangan tidak perlu menunggu terlalu lama lagi dalam pengambilan hak mereka, yang tadinya di repotkan dan mungkin merasa membuang buang waktu mereka karena masih menggunakan manual, mungkin dengan menggunakan sistem akan membuat mereka merasa nyaman serta cepat dalam penyelesaian nya.

Sehingga semua jadwal penerbangan mereka tidak terganggu dengan masalah administrasi transport ini dan pula tidak merepotkan dari berbagai pihak.

Gambaran Umum PT. Lion Air

Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai PT. Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan Boeing 737-200 yang disewa untuk membuka rute ke Pontianak. Maskapai penerbangan ini dikomandoi oleh Rusdi Kirana dan keluarganya.

Dalam perkembangannya, maskapai penerbangan ini berencana untuk bergabung dengan IATA, tetapi sebelum masuk ke dalam IATA, organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal karena masalah keamanan. Tetapi, PT. Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. PT. Lion Air bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.

Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya Boeing 747-400 yang merupakan purna pakai dari maskapai Oasis Hong Kong Airlines yang bangkrut pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400 dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.

Pada tanggal 19 Juli 2011, PT. Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13 armadanya akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai PT. Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP PT. Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.

Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.

Pada bulan Januari 2012, PT. Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.

PT. Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. PT. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015. Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787.

Pada 11 September 2012, PT. Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian Joint Venture untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.

Pada 18 Maret 2013, PT. Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.Pada tanggal 31 Juli 2015, Lion Air secara resmi hengkang dari INACA karena adanya ketidakcocokan dengan anggota yang lain.

Visi dan Misi

Pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air.Komitmen dan dedikasi kami dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut tercermin dalam kesuksesan maskapai kami.

Struktur Organisasi dan Fungsi

Pengertian Struktur Organisasi

Pada dasarnya Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi.

Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Menurut The Liang Gie dalam Nisful Qomar (2011), Struktur organisasi adalah kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerja sama.

Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi tentang :

  1. Tipe Organisasi, artinya struktur organisasi akan memberikan informasi tentang tipe organisasi yang dipergunakan perusahaan, apa line organization, line an staff organization, atau functional organization.

  2. Pendepartemenan organisasi, artinya struktur organisasi akan memberikan informasi mengenai dasar pendepartmenan (bagian), apa berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah, produksi, shift dan lain sebagainya.

  3. Kedudukan, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai apa seseorang termasuk kelompok manajerial atau karyawan operasional.

  4. Jenis wewenang, artinya struktur organsasi memberikan informasi tentang wewenang yang dimiliki seseorang, apa line authority, staff authority, atau functional authority.

  5. Rentang kendali, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam setiap departemen (bagian).

  6. Manajer dan bawahan, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai garis perintah dan tanggung jawab, siapa atasan dan siapa bawahan.

  7. Tingkatan manajer, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang top manager, middle manager, dan lower manager.

  8. Bidang pekerjaan, artinya setiap kotak dalam struktur organisasi memberikan informasi mengenai tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan serta tanggung jawab yang dilakukan pada bagian tersebut.

  9. Tingkat manajemen, artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan, tetapi juga hirarki manajemen secara keseluruhan. Semua karyawan yang melapor kepada orang yang sama berada pada tingkat manajemen yang sama, tidak jadi soal di mana mereka ditempatkan dalam organisasi.

  10. Pimpinan organisasi, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang, apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif, atau presidium.


Gambar Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tanggung Jawab dan Wewenang

  1. KOORDINATOR CGK

  2. Bertugas sebagai :

    1. Memimpin serta menjalankan perusahaan

    2. Merencakan sesuatu agar tercapai dapat terus berkembangnya perusahaan

    3. Mengarahkan semua karyawannya

    4. Mengawasi semua jalannya kegiatan yang ada di dalam maupun di luar perusahaan

    5. Mengambil keputusan serta motivator kepada semua karyawan nya.

  3. KOORDINATOR CGK1A

  4. Bertugas sebagai :

    1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

    2. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan stategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaanya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

    3. Menontrol dan mengevaluasi implementasi stategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

    4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil dari implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan permasalahan yang timbul dari pengeluaran uang.

    5. Mengarahkan fungsi keuangan setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

  5. KOORDINATOR CGK1B

  6. Bertugas sebagai :

    1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

    2. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan stategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaanya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

    3. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi stategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

    4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil dari implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan permasalahan yang timbul dari sistem.

    5. Mengarahkan fungsi sistem di setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

  7. KOORDINATOR KASIR

  8. Bertugas sebagai :

    1. Melakukan pencatatan dan dokumentasi ruang lingkup

    2. Menyusun dan membuat laporan-laporan keuangan dan absensi setiap karyawan

    3. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.

    4. Membuat sumber daya yang efektif serta efisien.

    5. Membuat kontrak kerja kepada setiap karyawan.

    6. Melakukan tindakan disiplin kepada setiap karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan

  9. KOORDINATOR CHIEF KASIR

  10. Bertugas sebagai :

    1. Melakukan pengecekan terhadap pengeluarn pengeluaran biaya dalam perusahaan.

    2. Melakukan input biaya yang timbul untuk kebijakan penumpang yang dibebankan setengahnya pada penumpang.

    3. Membuat laporan bulanan untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan suatu keputusan.

    4. Melakukan pengiriman dokumen penumpang

    5. Melakukan pembelian barang-barang seperti peralatan kantor agar tersedia dengan yang di butuhkan oleh setiap bagian.

  11. KOORDINATOR ADMIN

  12. Bertugas sebagai :

    1. Melakukan pencatatan dan dokumentasi ruang lingkup.

    2. Memeriksa laporan-laporan keuangan dan absensi setiap karyawan.

    3. Memeriksa laporan anggaran secara periodik.

    4. Memeriksa kembali laporan-laporan yang telah di kerjakan oleh admin.

  13. ADMIN

  14. Bertugas sebagai :

    1. Menyusun dan membuat laporan-laporan keuangan dan absensi setiap karyawan.

    2. Menyusun dan melakukan pembayaran gaji pada karyawan.

    3. Menyusun dan membuat laporan anggaran secara periodik.

    4. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.


  15. CHIEF KASIR

  16. Bertugas sebagai :

    1. Sebagai pemimpin dan chief kasir tidak hanya mengelola tetapi juga membina, memimpin, memotivasi, agar anak buah mampu bekerja dengan baik sesuai apa yang di tentukan.

    2. Barisan terdepan dari manajemen yang berhadapan langsung dengan pelaksana.

    3. Melaksanakan semua sistem manajemen yang di pakai dan juga harus mampu menjalankan sistem manajemen tersebut yang akan menolong chief kasir itu sendiri dalam tanggung jawabnya.

    4. Menerima dan memeriksa laporan-laporan yang telah dibuat oleh kasir ebt maupun kasir transport sebelum di berikan kepada admin untuk diperiksa kembali.

  17. KASIR EBT DAN TIKET

  18. Bertugas sebagai :

    1. Melaksanakan transaksi pembayaran tiket yang telah di booking online maupun di bandara langsung, mau secara tunai maupun memakai kartu.

    2. Melaksanakan transaksi pembayaran over baggage atau bagasi yang dibawa penumpang melebihi dari gratis bagasi yang telah di sediakan oleh maskapai, pembayaran notoc atau hewan maupun tumbuhan yang akan dibawa untuk penerbangan.

    3. Melaksanakan proses endorse PT. Lion Airdari atau ke maskapai luar.

    4. Melaksanakan proses refund jika penumpang tidak bersedia mengikuti penerbangan kami dengan syarat dan ketentuan berlaku.

  19. KASIR TRANSPORT

  20. Bertugas sebagai :

    1. Melakukan pencatatan schedule penerbangan para awak penerbangan sebelum pencairan biaya

    2. Melakukan pencairan biaya akomodasi untuk para awak penerbangan, seperti : CAPTAIN PILOT, CO-PILOT, FLIGHT ATTENDANT, serta ENGINEER ON BOARD, di dalam akan atau selesai melaksanakan tugasnya.

    3. Membuat laporan keuangan Reimbursement Taxi crew harian di setiap selesai duty.


Waktu Kerja

Setiap pekerja wajib mematuhi jam kerja yang telah di berlakukan oleh perusahaan, khususnya di bagian layanan keuangan transport ini terdapat 3 (tiga) shift yaitu :

  1. PAGI : 05.30-12.30

  2. SIANG : 12.30-20.30

  3. MALAM : 20.30-05.30


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisis sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan kegiatan sistem yang sedang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun Prosedur sistem yang berjalan dalam aplikasi layanan keuangan transport PT. Lion Air yang terdiri dari :

  1. Para awak pesawat menyerahkan dokumen kepada kasir Trasnport berupa data-data mengenai jadwal penerbangan awak pesawat secara manual

  2. Kasir Transport meng-input jadwal penerbangan para awak pesawat, alamat rumah para awak pesawat, serta no ID awak pesawat untuk menentukan zona rumah mereka

  3. Kasir Transport mencetak bukti dalam sebutan Invoice Taxi Crew, yang menerangkan atau menjadi bukti tanda terima bahwa para awak pesawat telah menerima pencairan uang transport mereka pada saat itu.

  4. Para awak pesawat mentanda tangani bukti dalam sebutan Invoice Taxi Crew sebagai proses yang menandakan bahwa transaksi tersebut telah sah dilaksanakan.

  5. Setelah Invoice Taxi Crew ditanda tangani kasir Transport memberikan uang kepada awak pesawat sebagai pembayaran Transport mereka.


Adapun urutan prosedur dari system yang berjalan untuk pengambilan uang Transport sebagai berikut :

  1. Para awak pesawat harus terdaftar sebagai karyawan aktif

  2. Minimal masa kerja sudah 5 (lima) tahun

  3. Minimal jabatan sudah FA 1 (senior FA) untuk FLIGHT ATTANDENT

  4. Minimal jabatan sudah EOB senior untuk ENGINEER.

  5. Daerah tempat tinggal masih daerah yang bisa terjangkau perjalanan darat.

  6. Daerah tempat tinggal sudah melalukan registrasi kepada chief masing masing.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis rancangan tata sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling language (UML).

  1. Use Case Diagram

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan layanan keuangan transport PT. Lion Air.

    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Chief kasir, kasir transport, dan awak pesawat.

    3. 6 (enam) Use Case kegiatan yang biasa dilakukan oleh para actor.


  3. Sequence Diagram

  4. Pada diagram ini biasanya menerangkan tentang kebiasaan kegiatan sistem yang sedang berjalan, penggambaran ini di namakan sequence diagram yaitu :

    Gambar 3.3 Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 3 lifeline antamuka yang saling berinteraksi.

    2. 3 actor yang sedang melakukan kegiatan.

    3. 11 message adalah interaksi atau kormunikasi antar aktor dan lifeline yang memberikan informasi tentang aktifitas yang terjadi.


  5. Activity Diagram

  6. Pada diagram ini biasanya menerangkan tentang kebiasaan kegiatan sistem yang sedang berjalan, penggambaran ini di namakan sequence diagram yaitu :

    Gambar 3.4 Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial node, objek yang diawali.

    2. 9 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Final State, objek yang diakhiri.


Analisa Sistem Yang berjalan

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Di dalam aplikasi layanan keuangan transport ini mash mempunyai kekurangan, diantaranya :

Banyak data data yang hilang dikarenakan beberapa masih di manualkan belum menggunakan komputer, sehingga berdampak merugikan bagi kasir maupun chief –nya dalam merekap atau menyimpan mutasi yang harus di laporkan ke kantor pusat.

Adapula menjadikan kerugian bagi perusahaan, karena dikhawatirkan akan terjadinya double pencairan dikarenakan mutasi yang hilang, sehingga tidak sadar bahwa para awak telah mengambil double.

Analisa Kebutuhan Sistem

Suatu sistem informasi yang sudah terkomputerisasi mempunyai kebutuhan untuk menunjang kinerjanya sehingga dapat mengurangi kendala yang terjadi, sehingga dapat mempercepat dan mempermudah dalam kinerjnya, kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Layanan keuangan yang terkomputerisasi menjadikan kinerja yang lebih mudah, rapi, efektif dan efisien, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan perulangan data, serta mempermudah membuat laporan harian maupun bulanan.

  2. Komputerisasi sistem sangat mendukung proses kejelasan data, kecepatan proses yang dilakukan, lebih akurat lagi dalam penyimpanan data sehingga mempermudah untuk pemberian informasi kepada pihak yang bersangkutan.

Analisa SWOT

Tabel 3.1. Analisa SWOT


Analisa Masukan, Proses, Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Sistem layanan keuangan transport ini memang sudah memakai komputer dalam penanganannya, sehingga masih terdapat kesalahan peng-input-an data, kesalahan ID crew mengakibatkan kesalahan terteranya nama.

  3. Analisa Proses

  4. Proses dalam sistem yang berjalan ini sudah terkomputerisasi, namun sistem yang ada belum terhubung dan beberapa proses masih menggunakan manual sehingga masih terjadi perulangan data pencairan dana yangdapat merugikan perusahaan.

  5. Analisa Keluaran

  6. Pada sistem ini memang sudah ada keluaran, namun masih ada beberapa kesalahan yang terjadi dalam pendeteksian perulangan data.

Konfigurasi Sistem

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Pentium IV

  2. Memory : 1 GB

  3. HardDisk : 500 GB

  4. Monitor LCD : 15 inci

  5. DVD ROM : Optical Drive

  6. Keyboard dan Mouse : Standard

  7. Printer : Dot Matrix Epson LX-310

Perangkat Lunak (Software)

  1. Sistem Operasi Windows XP Profesional

  2. Microsoft Office 2007

  3. Microsoft Excel 2007

  4. Electronic Mail

Hak akses (Brainware)

  1. Chief kasir

  2. Kasir transport

  3. Admin

  4. Pimpinan Perusahaan


Permasalahan Yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil penelitian dan analisa yang di lakukan penulis, berikut ini adalah beberapa analisa permasalahan yang di hadapi oleh penulis, yaitu :

  1. Kenyataannya perusahaan telah memakai komputer dalam penanganan layanan keuangan transport ini, namun masih hanya sebatas aplikasi yang sederhana, menjadikan pemrosesan lebih lama dalam pengerjaannya, sehingga dapat merugikan dalam hal waktu atau kata lain kurang efektif.

  2. Banyaknya masalah yang timbul dari aplikasi yang sedang berjalan yaitu, adanya double pencairan uang dikarenakan belum terhubung dengan database para awak pesawat yang telah mencairkan uangnya sebelumnya. Serta dalam pembuatan laporan yang kurang terorganisir.

Pemecahan Masalah

Dari setiap masalah yang muncul dari sistem, membutuhkan pemecahannya masng-masing, sama seperti sistem layanan keuangan ini yang butuh pemecahan masalahnya juga, beberapa yang diajukan penulis adalah :

  1. Perancangan sistem baru, untuk melanjutkan komputerisasi yang sudah berjalan saat ini, sehingga mengurangi dampak perulangan data yang menyebabkan kerugian perusahaan.

  2. Dengan meneruskan memperbaiki sistem yang sudah berjalan saat ini dapat pula mempermudah pihak terkait dalam pengunaannya, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dari segi waktu maupun finansial.


User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

KETERANGAN :

  1. M (MANDATORY) : Dibutuhkan atau penting.

  2. D (DESIRABLE)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

  3. I (INNESSENTIAL) : Di luar sistem atau di eliminasi.


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T : Technical

  2. O : Operational

  3. E : Economic

  4. L : Low

  5. M : Middle

  6. H : High


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem layanan keuangan transport yang sedang berjalan pada saat ini di PT Lion Air maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.

Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem layanan keuangan pembayaran transport yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses penginputan yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan staff kasir untuk menginput berbagai pekerjaan yang bersangkutan dengan tugasnya.

Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Berikut adalah prosedur usulan untuk dibuat sistem layanan keuangan transport yang baru :

  1. Awak pesawat memberikan dokumen berupa id dan tgl skejul tugas mereka ke staff kasir.

  2. Staff kasir login.

  3. Staff kasir upload skejul awak pesawat yang di terima dari email.

  4. Staff seacrh no ID awak pesawat pada aplikasi.

  5. Staff kasir menuntukan tanggal yang ingin di reimburse.

  6. Muncul invoice sebagai tanda terima uang.

  7. Staff kasir print invoice.

  8. Staff kasir memberikan invoice ke awak pesawat untuk di tanda tangani sebagai bukti sah penerimaan uang.

  9. Setelah staff kasir selesai jam tugas staff kasir harus closing pekerjaan mereka.

  10. Staff kasir membuka laporan rincian invoice yang sudah di reimburse pada hari tsb.

  11. Laporan rincian invoice muncul di aplikasi lalu staff kasir print sebagai laporan harian pekerjaan mereka.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang :

Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) sistem mencakup seluruh kegiatan Sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : SuperAdmin dan kasir.

  3. 8 (delapan) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : menu zona, menu pegawai, menu tipe pegawai, menu jadwal, menu pengguna, menu harga, menu pencairan dana, menu laporan.


Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram sistem untuk proses input data berita yang diusulkan saat ini yaitu :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.

  2. 11 (sebelas) activity state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kasir akan melakukan Login , jika Login diterima maka akan masuk pada menu Home, tetapi jika salah maka akan kembai ke menu Login. Setelah itu memilih menu jadwal untuk meng-upload data jadwal para awak pesawat, setelah upload selesai dilakukan kita memilih menu pencairan dana untuk ketik no id awak pesawat serta jadwal mana yang ingin dicairkan oleh awak pesawat lalu langsung kita simpan/save, jika datayang dipilih valid maka data tersimpan dengan munculnya tampilan invoice taxi crew yang harus kita cetak sebagai bukti tanda terima transaksi dan bisa mengakhiri aktivitas, tetapi jika save failure/penyimpanan gagal kembali ke proses ketik ID pegawai dan pilih jadwal yang ingin dicairkan yang lain.

  3. 2 (dua) decision node yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas kegiatan dari proses transaksi keuangan.


Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur transaksi pembayaran transport awak penerbangan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaoutu kasir.

  2. 6 (enam) life line objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

  3. 8 (delapan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Di samping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang.

Gambar 4.4 Class Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang


Spesifikasi Basis data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record.

  1. Tabel Pegawai

  2. Tabel 4.2 : Pegawai

  3. Tabel Tipe Pegawai

  4. Tabel 4.3 : Tipe Pegawai

  5. Tabel Zona

  6. Tabel 4.4 : Zona

  7. Tabel Harga Zona

  8. Tabel 4.5 : Harga Zona

  9. Tabel Pengguna

  10. Tabel 4.6 : pengguna

  11. Tabel Jadwal Penerbangan

  12. Tabel 4.7 : jadwal penerbangan

  13. Tabel Pencairan Dana

  14. Tabel 4.8 : Pencairan Dana


Rancangan dan Prototype Sistem

Rancangan Sistem

  1. Rancangan Form Login

  2. Gambar 4.5 Rancangan Form Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.


  3. Rancangan Halaman Home

  4. Gambar 4.6 Rancangan Halaman Home

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil home . yang mana didalamnya terdapat lambang dari maskapai.


  5. Rancangan Halaman Master Tipe Pegawai

  6. Gambar 4.7 Rancangan Halaman Master Tipe Pegawai

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Tipe Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan jenis jenis awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


  7. Rancangan Halaman Master Zona

  8. Gambar 4.8 Rancangan Halaman Master Zona

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Zona, yang mana superadmin harus mendaftar kan zona alamat rumah awak pesawat yang bisa mencairkan dana.


  9. Rancangan Halaman Master Pegawai

  10. Gambar 4.9 Rancangan Halaman Master Pegawai

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan nama nama serta no ID awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


  11. Rancangan Halaman Informasi Jadwal

  12. Gambar 4.10 Rancangan Halaman Informasi Jadwal

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu jadwal, yang mana kasir di haruskan meng-upload jadwal penerbangan para awak pesawat.


  13. Rancangan Halaman Informasi Harga

  14. Gambar 4.11 Rancangan Halaman Informasi Harga

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu Harga, yang mana kasir dan superadmin di haruskan menambahkan nominal dari zona yang sudah didaftarkan di menu master.


  15. Rancangan Halaman Transaksi Pencairan Dana

  16. Gambar 4.12 Rancangan Halaman Transaksi Pencairan Dana

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Transaksi dengan sub menu Pencairan dana, yang mana kasir hanya melakukan mencairan nama awak pesawat yang ingin mencairkan dana, kemudian muncul keterangan lengkap rute penerbangannya beserta nominal pencairan dananya.


  17. Rancangan Halaman Admin Pengguna

  18. Gambar 4.13 Rancangan Halaman Admin Pengguna

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Admin dengan sub menu Pengguna, yang mana Superadmin dapat menambahkan siapa saja yang bisa menggunakan sistem aplikasi ini.


Prototype Sistem

  1. Prototype Form Login

  2. Gambar 4.14 Rancangan Prototype Form Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.


  3. Prototype Halaman Home

  4. Gambar 4.15 Rancangan Prototype Halaman Home

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil home . yang mana didalamnya terdapat lambang dari maskapai.


  5. Prototype Halaman Master Tipe Pegawai

  6. Gambar 4.16 Rancangan Prototype Halaman Master Tipe Pegawai

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Tipe Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan jenis jenis awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


  7. Prototype Halaman Master Zona

  8. Gambar 4.17 Rancangan Prototype Halaman Master Zona

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Zona, yang mana superadmin harus mendaftar kan zona alamat rumah awak pesawat yang bisa mencairkan dana.


  9. Prototype Halaman Master Pegawai

  10. Gambar 4.18 Rancangan Prototype Halaman Master Pegawai

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan nama nama serta no ID awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


  11. Prototype Halaman Informasi Jadwal

  12. Gambar 4.19 Rancangan Prototype Halaman Informasi Jadwal

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu jadwal, yang mana kasir di haruskan meng-upload jadwal penerbangan para awak pesawat.


  13. Prototype Halaman Informasi Harga

  14. Gambar 4.20 Rancangan Prototype Halaman Informasi Harga

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu Harga, yang mana kasir dan superadmin di haruskan menambahkan nominal dari zona yang sudah didaftarkan di menu master.


  15. Prototype Halaman Transaksi Pencairan Dana

  16. Gambar 4.21 Rancangan Prototype Halaman Transaksi Pencairan Dana

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Transaksi dengan sub menu Pencairan dana, yang mana kasir hanya melakukan mencairan nama awak pesawat yang ingin mencairkan dana, kemudian muncul keterangan lengkap rute penerbangannya beserta nominal pencairan dananya.


  17. Prototype Halaman Admin Pengguna

  18. Gambar 4.22 Rancangan Prototype Halaman Admin Pengguna

    Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Admin dengan sub menu Pengguna, yang mana Superadmin dapat menambahkan siapa saja yang bisa menggunakan sistem aplikasi ini.



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz

  2. Monitor : LED Monitor 19 Inch

  3. Hardisk : 500 GB HDD

  4. RAM : 2,00 GB

Hak Akses

  1. Admin

  2. Pengguna

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Windows 7

  2. Microsoft Office 2010

  3. Google Chrome

  4. Visual Pradigm

  5. MySQL

  6. Xampp


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box Pada menu Login

  2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada menu login, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login


  3. Pengujian Black Box Pada menu Master Pegawai

  4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada menu Master Pegawai, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master Pegawai


Evaluasi & Maintanance

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu.

Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Tabel 4.12 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang didapat dari uraian pada bab-bab sebelumnya dan setelah mempelajari permasalahan yang di hadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

  1. Sistem pencairan dana uang tranport para awak pesawat sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga dapat meminimalisir kesalahan kesalahan yang terjadi di operasional, dan juga proses pencairan dana dapat berjalan efektif dan efisien.

  2. Rancangan aplikasi yang sudah di rancang oleh penulis sudah di jelaskan di dalam bab bab sebelumnya dengan membuat sistem untuk mempermudah para user operasional dalam menjalankan tugasnya, dan dapat pula mengurangi kesalahan kesalahan yang sering terjadi di lapangan.

  3. Dengan adanya sistem ini bukan hanya dapat mempermudah user diapangan, namun dapat mempermudah pembuatan laporan harian, bulanan ataupun tahunan dengan lebih baik dan pastinya tepat waktu, dimana pembuatan laporan tersebut ditujukan untuk atasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Pemecahan masalah yang dipertanyakan sudah terjawab dengan adanya sistem dapat meminimalisir konflik yang terjadi dalam proses pencairan dana, dan sistem sudah langsung ter sinkronisasi langsung terhadap jadwal actual dari para awak pesawat sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan dalam masalah terdahulunya.


Saran

Melihat dari kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan SKRIPSI ini, berikut adalah beberapa saran yang diusulkan penulis :

  1. Diperlukannya komunikasi yang baik antara user, IT maupun atasan yang berwenang dalam penjalanan sistem, jadi jika terjadi kendala di dalam lapangan dapat mudah dikomunikasikan langsung ke IT dan dapat di mengetahui oleh atasan agal tidak terjadi misskomunikasi.

  2. Mengurangi munculnya masalah yang timbul pada sistem yang sedang berjalan dalam pengolahan data, pencatatan data, serta pencarian data dan memudahkan dalam pembuatan laporan.

  3. Dengan mambangun suatu sistem aplikasi yang dapat membantu mempercepat pekerjaan serta, keakuratan dalam pembuatan laporan dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi saat sistem sedang berjalan.

  4. Suatu rancangan dibutuhkan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang akurat, agar terciptanya sistem aplikasi yang di inginkan oleh user.


Kesan

Kesan yang dirasakan saat menjalani observasi dilapangan merupakan kesan yang tidak ternilai, dikarenakan disana bukan hanya meneliti apa yang kita inginkan untuk dijadikan bahan SKRIPSI melainkan pula memberikan nilai nilai di luar dari pekerjaan Stakeholder.

Pembelajaran yang diberikan Stakeholder maupun pegawai yang lain sangat berguna bagi saya karena sayapun bukan hanya mempelajari penelitian yang saja jalani, melainkan tugas tugas pegawai yang lainpun di jelaskan kepada saya walau tidak se rinci dari bahan penelitian saya.

Saya pun mengerti pula arti dari pekerjaan , sebagai contohnya tanggung jawab yang karyawan tanggung dalam pekerjaan yang sudah diamanatkan dari atasan kepada para karyawan, jika ada kesalahan kita harus bisa bertanggung jawab serta harus pula memperbaiki pekerjaan yang sudah kita buat.

PT Lion Air merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan besar yang memiliki banyak pesawat untuk melayani rute domestik dan luar negeri sehingga banyak pula karyawan yang dipekerjakan di maskapai ini.

Dengan banyaknya karyawan yang dipekerjakan harus didampingi dengan sistem yang memadai agar memudahan para karyawan menjalankan pekerjaannya, dengan itu saya disini ingin sedikit membantu mengenai sistem transport para awak pesawat yang sebelumnya masih belum bekerja secara efektif dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, dkk. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang: Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10, No. 1.
  2. Romney dan Steinbart. 2014. “Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas berbasis Komputer pada Perusahaan Kecil (Studi Kasus Pada PT. TRUST TECHNOLOGY)”. Bandung: Pustaka Setia.
  3. Mulyadi.2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: SalembaEmpat.
  4. 4,0 4,1 4,2 Jogiyanto. 2013. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan tertruktur teori dan praktik aplikasi bisnis.Andi Offset. Yogyakarta.
  5. 5,0 5,1 Phillip Kristanto, 2013, Sistem Kelistrikan Otomotif, Yogyakarta: Garaha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 7,2 Susanto Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  8. Haryadi,Hendi. 2013. Administrasi Perkantoran untuk Manajer dan Staf. Jakarta: Visimedia.
  9. Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Sutedjo, Arfan. Perancangan & pembangunan sistem informasi. Andi,Yogyakarta: 2013.
  11. Agus Mulyanto. 2013. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  12. Kusrini.”Sistem Pakar Teori dan Aplikasi”. Penerbit Andi, Yongyakarta, 2013.
  13. Wahana Komputer. 2013. Tips & Trik Adobe Dreamweaver CS5.5. Yogyakarta: ANDI.
  14. Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen Pemasaran.
  15. Kotler Philip, Amstrong Gary. 2013. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-12. Penerbit Erlangga.
  16. 16,0 16,1 16,2 Haviluddin, 2014. Memahami Penggunaan Diagram Arus Data. Jurnal Informatika mulawarman, vol 4 no 3: 1–6.
  17. Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
  18. Ade Kusuma Hidayat 2013, Aplikasi Pembelajaran Materi Dasar Taman Kanak- Kanak Berbasis Android, Jurnal Transit Volume 1, Nomer 3, Universitas Semarang.
  19. 19,0 19,1 Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2014. Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  20. Rangkuti, Freddy. 2013:19. AnalisisSWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.
  21. Alexander F.K. Sibero. 2013. Web programming power pack. MediaKom, Yogyakarta.
  22. Anhar, ST. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Mediakita. Jakarta.
  23. Himawan, dkk. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib pada Smk Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.2, No.3.
  24. Kahar H Abdul Soleman. 2017. “ Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 12, no. 3.
  25. Santosa Budi 2013“Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Daerah Terhadap Pertumbuhan, Pengangguran dan Kemiskinan 33 Provinsi di Indonesia” Jurnal Keuangan dan Bisnis Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Vol: 5, No. 2.
  26. Margaretha Farah dan Marsheilly Pingkan Zai. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 15 No 2.
  27. N. Adi Sandika dan Ridwan Setiawan. “ Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut”. Online Jurnal STT-Garut Spirit of Technology. Vol. 13, No. 1(2016).
  28. Sudrajat Antonius Wahyu. 2014. “Penerapan Framework Zachman Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah (Studi Kasus UPTD Graha Teknologi Sriwijaya)”. Creative Information Technology Journal (CITEC Journal) Vol 2, no 1.
  29. Dotterud Dotterud Leiren dan Kaare Skollerud 2016 “ Demand Responsive Transport and Citizen Experiences: Insights from Rural Norway” Jurnal Internasional, Economics and Management, ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.
  30. Schiefelbusch Martin 2016“German Experiences with Volunteer-Based Paratransit and Public Transport” International Journal for Quality Research ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.
  31. Cugini Antonella 2013“ Innovating cost accounting practices in rail transport companies”International Journal Of Department of Economics and Management, University of Padova, Padova, Italy , Volume 14, Issue 2, 2013.
  32. Flodén Jonas dan Edith Sorkina 2017 “Business Models for Shipper-Operated Intermodal Transport Solutions” Journal International Of Research Article,ISBN: 978-1-78441-062-9 eISBN: 978-1-78441-061-2.
  33. Emele Chukwuemeka David,Steve Wright ,Richard Mounce ,Cheng Zeng ,dan John D. Nelson 2016 “A Visualisation Tool for Planning Passenger Transport Services in Rural and Low-Demand Settings” Jurnal Internasional Transport and Sustainability, Vol. 8 ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.


Contributors

Admin, Renovita sarassati