SI1711497325

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAN PRODUK BERBASIS WEB PADA

DISTRIBUTOR PT. MULTISARI LANGGENGJAYA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1711497325

NAMA : ANNISA ZAKIA AULIA ADJI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK

BERBASIS WEB PADA DISTRIBUTOR PT. MULTISARI

LANGGENGJAYA


Disusun Oleh :

NIM
: 1711497325
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
       
Rektor
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
               
NIP : 006095
       
NIP : 010814
       
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK

BERBASIS WEB PADA DISTRIBUTOR PT. MULTISARI

LANGGENGJAYA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711497325
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05066
   
NID : 14006




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK

BERBASIS WEB PADA DISTRIBUTOR PT. MULTISARI

LANGGENGJAYA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1711497325
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK

BERBASIS WEB PADA DISTRIBUTOR PT. MULTISARI

LANGGENGJAYA


Disusun Oleh :

NIM
: 1711497325
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020
Annisa Zakia Aulia Adji
NIM. 1711497325

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000




ABSTRAKSI

PT. Multisari Langgengjaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor tunggal makanan dan minuman dari PT. Marizarasa Sarimurni yang terletak di Jl. KH. Hasyim Ashari No. 8, RT. 06 / RW. 10, Cipondoh, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15148, Indonesia. Perusahaan distributor saat ini membutuhkan informasi seputar produk dagang yang diatur oleh manajemen Logistik. Sistem informasi manajemen pada bagian logistik yang berjalan saat ini pada PT. Multisari Langgengjaya masih memiliki kekurangan dalam sistem laporan stock produk dan pembuatan Purchase Order (PO) di gudang yang dibuat dengan semi komputerisasi (Microsoft Excel), walaupun di dalamnya sudah mencakup perencanaan dan perhitungan untuk pengadaan produk, namun hal tersebut kurang efektif dan efisien dalam pelaporan produk secara update dan proses manual yang masih dilakukan dalam pembuatan Purchase Order (PO) baik pada pihak produsen dan pihak distributor. Oleh karena itu tujuan penulisan berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan adalah sistem yang saat ini berjalan harus dikembangkan menjadi sistem berbasis web agar permasalahan manajemen logistik terutama pengadaan produk yang berjalan pada PT. Multisari Langgengjaya dapat lebih optimal dan up to date. Metode analisis PIECES membantu penulis dalam menganalisa kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan serta mencari apa solusinya. Untuk metode perancangan berorientasi objek menggunakan Visual Paradigm for UML 15.2 Enterprise Edition. Untuk database yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan software framework menggunakan CodeIgniter dan Servernya dengan XAMPP, terakhir adalah pendukung yang digunakan untuk mendesain dan membuat program adalah Sublime Text. Tentunya sebelum di implementasikan sebuah sistem harus melewati tahap uji coba dengan black box testing agar bagian-bagian dari sebuah sistem yang masih bermasalah dapat diperbaiki supaya menjadi sistem yang baik.

Kata kunci : manajemen, logistik, stock, purchase order, website


ABSTRACT

PT. Multisari Langgengjaya is a company engaged in the sole distributor of food and beverages from PT. Marizarasa Sarimurni located on Jl. KH. Hasyim Ashari No. 8, RT. 06/RW. 10, Cipondoh, Kec. Tangerang, Tangerang City, Banten 15148, Indonesia. Distributor companies currently need information about the trading products that are governed by the management of logistics. Management Information System in the Logistics section currently running at PT. Multisari Langgengjaya still has flaws in the Product Stock report system and the creation of a Purchase Order (PO) in a warehouse made with semi-computerized (Microsoft Excel), although it already includes planning and calculation for product procurement, but it is less effective and efficient in reporting product updates and manual process is still done in the creation of a Purchase Order (PO) in both Party manufacturer and distributor. Therefore the purpose of writing based on the formulation of the problem described is the system that currently running should be developed into a web-based system so that the logistics management problems especially the procurement of products that run on PT. Multisari Langgengjaya can be more optimal and up to date. The PIECES analysis method assists authors in analyzing the shortcomings and excess of running systems as well as finding what the solution is. For object-oriented design methods use the Visual Paradigm for UML 15.2 Enterprise Edition. For the database used is MySQL. While the software framework uses CodeIgniter and its servers with XAMPP, the latter is the supporter used to design and create the program is Sublime Text. Of course before being implemented a system must pass the test phase with black box testing so that parts of a system that are still problematic can be repaired to be a good system.

Keywords: management, logistics, stock, purchase order, website




KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK BERBASIS WEB PADA PT. MULTISARI LANGGENGJAYA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Arief Saptono, S.Pt, MM. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Albert Putra Jaya selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Alm. Bapak, Ibu, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

   

Tangerang, Januari 2020
Annisa Zakia Aulia Adji
NIM. 1711497325

Daftar isi



DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Analisa PIECES

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara yang berjalan dan yang diusulkan

    Tabel 4.2 Tabel Produk

    Tabel 4.3 Tabel Supplier

    Tabel 4.4 Tabel Target Pengadaan

    Tabel 4.5 Tabel Purchase Order

    Tabel 4.6 Tabel Actual Unit

    Tabel 4.7 Tabel Posisi Stok

    Tabel 4.8 Tabel Master Pengadaan

    Tabel 4.9 Tabel User Master

    Tabel 4.10 Tabel User Modul

    Tabel 4.11 Tabel Modul Control

    Tabel 4.12 Tabel User Sub Modul

    Tabel 4.13 Tabel Kategori Produk

    Tabel 4.14 Tabel Jenis Produk

    Tabel 4.15 Tabel Blackbox Testing Pada Halaman Login

    Tabel 4.16 Tabel Blackbox Testing Pada Tambah User

    Tabel 4.17 Tabel Blackbox Testing Pada Tambah Produk

    Tabel 4.18 Tabel Blackbox Testing Pada Entri Stok

    Tabel 4.19 Tabel Blackbox Testing Pada Entri PO

    Tabel 4.20 Schedule Implementasi

    Tabel 4.21 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

    Gambar 2.2 Grafik Persediaan dalam Model EOQ

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Multisari Langgengjaya

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengadaan Produk

    Gambar 3.3 Activity Diagram Pengadaan Produk

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Prototype Login

    Gambar 4.6 Prototype Dashboard

    Gambar 4.7 Prototype Kelola User

    Gambar 4.8 Prototype Kelola Produk

    Gambar 4.9 Prototype Actual Unit

    Gambar 4.10 Prototype Target Bulanan

    Gambar 4.11 Prototype Entri Stok

    Gambar 4.12 Prototype Entri PO

    Gambar 4.13 Prototype Rencana Pengadaan

    Gambar 4.14 Tampilan Login

    Gambar 4.15 Tampilan Dashboard

    Gambar 4.16 Tampilan Kelola User

    Gambar 4.17 Tampilan Kelola Produk

    Gambar 4.18 Tampilan Actual Unit

    Gambar 4.19 Tampilan Target Bulanan

    Gambar 4.20 Tampilan Entri Stok

    Gambar 4.21 Tampilan Entri PO

    Gambar 4.22 Tampilan Pengadaan Produk



DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan yang lebih besar di era globalisasi saat ini adalah penggunaan internet dan teknologi yang sudah mampu mengalahkan beberapa kegiatan yang kurang efisien atau memakan waktu yang lama. Para pengguna dengan jumlah volume pemakai yang sangat banyak, sampai memanfaatkan teknologi untuk membantu kegiatan dan kebutuhan hidup.

Teknologi yang saat ini berkembang sudah jauh lebih pesat dan dapat membantu perkembangan dunia, salah satunya pada sektor kehidupan manusia yang paling banyak menerapkan sistem informasi dan memanfaatkan teknologi adalah perusahaan yang mana berpengaruh besar untuk mempermudah kinerja kerja karyawan. Dalam pekerjaan untuk penyampaian informasi yang seharusnya menggunakan sistem yang cepat dan mudah, namun masih ada beberapa perusahaan menggunakan sistem yang kurang efisien.

Adanya pembaharuan dan perkembangan setiap sistem informasi, berpengaruh seberapa cepat dan mudah karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Seluruh bagian yang menerapkan sistem informasi harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan mampu bertahan, melakukan pengembangan secara luas serta memerlukan pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber daya yang ada salah satu contohnya pada pemanfaatan sistem untuk melaporkan persediaan barang.

Persediaan ataupun pengadaan merupakan modal usaha kerja yang berbentuk barang dan atau produk. Pengadaan dapat dikatakan memboroskan biaya perusahaan atau merugikan dengan pengaturannya yang kurang baik. Beban yang seperti itu yang harus dihilangkan dan dibuat rencana pengadaan yang mampu meringankan beban tersebut.

Sedangkan di sisi lain, pengadaan disebut sebagai kekayaan yang sangat diperlukan dalam pemenuhan kepuasan atas permintaan. Sehingga perusahaan perlu melakukan manajemen pengadaan proaktif artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan yang ada dalam manajemen pengadaan guna mencapai sasaran akhir dalam manajemen perusahaan dan juga untuk meminimalisir pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam penanganan pengadaan.

Aturan permintaan juga harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga pengadaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Perusahaan yang bergerak di bidang distributor pasti memiliki masalah terkait pengadaan barang, baik itu karena metode perhitungan pemesanan yang kurang tepat atau keterlambatan datangnya barang dari pihak produsen ( pabrik pembuatan produk ). Sehingga masalah yang terjadi lebih banyak membuat kerugian perusahaan, barang yang terlalu banyak ataupun kurangnya persediaan barang adalah penanganan yang harus tepat pada bagian logistik. Seperti survei yang dilakukan oleh peneliti pada PT. Multisari Langgengjaya yang merupakan distributor tunggal PT. Marizafoods Indonesia, perusahaan yang membuat produk Kue Lapis Legit, Selai & Topping.

Sebagai distributor tunggal, PT. Multisari Langgengjaya membutuhkan perhitungan yang intensif dan khusus pada rencana pengadaan produk dari supplier utama PT. Marizafoods Indonesia, terlebih karena produk yang diproduksi adalah makanan dengan jangka waktu expired 2 tahun untuk Kue Lapis dan 4 tahun untuk Selai, maka perhitungan yang membuat stok cukup dan tidak over di gudang selalu dibutuhkan untuk pemesanan di bulan selanjutnya. Walaupun untuk perhitungan rencana pengadaan produk tersebut, PT. Multisari Langgengjaya sudah memiliki standar perhitungan sesuai dengan yang diinginkan. Namun untuk seluruh perhitungan rencana pengadaan produk dengan input stok dan Purchase Order tersebut masih menerapkan sistem semi komputerisasi yaitu menggunakan Microsoft Excel sehingga belum optimal karena dikhawatirkan adanya perubahan pada perhitungan ( rumus dalam Excel ) yang membuat tidak relevannya data yang dihasilkan karena tidak menjaminnya terjadi human error saat mengerjakan input stok untuk rencana pengadaan produk pada PT. Multisari Langgengjaya yang produknya mencapai kurang lebih 200 item.

Untuk memecahkan masalah yang sudah diuraikan diatas pada bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN PRODUK BERBASIS WEB PADA DISTRIBUTOR PT. MULTISARI LANGGENGJAYA”.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian memiliki data relevan sebagai penunjang pemecahan masalah yang terjadi. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka secara garis besar rumusan masalah yang terdapat pada PT. Multisari Langgengjaya adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengadaan produk bagian logistik yang berjalan saat ini pada distributor PT. Multisari Langgengjaya ?
  2. Sistem pengadaan produk seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Multisari Langgengjaya ?
  3. Bagaimana mengembangkan suatu sistem yang mampu mempermudah kinerja bagian logistik dalam pengadaan produk ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Pentingnya tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah. Berikut adalah 4 (empat) tujuan penelitian pengadaan produk bagian logistik pada PT. Multisari Langgengjaya, antara lain :

  1. Untuk mengetahui sistem pengadaan produk seperti apa yang dibutuhkan PT. Multisari Langgengjaya untuk mempermudah kinerja pada bagian logistik.
  2. Mengembangkan dan merancang basis data pengadaan produk berbasis web.
  3. Memberikan solusi untuk mempermudah sistem pengadaan produk yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari laporan penelitian pengadaan produk bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya ini adalah :

  1. Bagi Penulis : Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama kuliah ke perusahaan dan memberikan sistem yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.
  2. Bagi Perusahaan : Dengan laporan skripsi ini diharapkan agar bagian logistik nantinya dapat membuat perubahan di perusahaan sehingga perusahaan memiliki cara yang efektif dan efisien dalam mengelola data pengadaan produk.
  3. Bagi Pembaca : Dengan penelitian skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca sebagai bahan untuk membuat penulisan skripsi yang lebih sempurna sehingga dapat mempermudah pembaca untuk membuat laporan.

Ruang Lingkup

Cara mempermudah suatu pembahasan masalah agar lebih terarah dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam masalah ini. Adapun ruang lingkup penelitian ini, yaitu pada laporan stok barang dengan perhitungan rencana pengadaan produk dan ITO ( inventory turn over ) sampai pada pengajuan permintaan barang atau purchase order untuk gudang dari pihak produsen dengan periode satu bulan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam laporan skripsi, pengumpulan data pengadaan produk bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya dilakukan dengan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi (Observation Research)
  2. Penulis melakukan pengamatan langsung pada bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya untuk memperoleh data dan informasi, mencatat berbagai unsur penelitian dan menganalisa sistem semi komputerisasi pengadaan produk bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya yang berjalan saat ini sehingga mengetahui berbagai elemen dan informasi tersebut sebagai bahan untuk memenuhi laporan penelitian ini.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Melakukan sebuah kegiatan wawancara atau tanya jawab yang penulis ajukan kepada seluruh narasumber yaitu para karyawan bagian logistik untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang pengadaan barang yang sedang berjalan termasuk prosedurnya pada bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya.

  5. Metode Pustaka (Study Literature)
  6. Dalam metode pustaka ini sangat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian karena dengan metode pustaka penulis dapat mempelajari unsur objek yang sedang diteliti dimana berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan sebagai pendukung objek penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap teori yang sudah ada melalui buku yang terdapat di perpustakaan, jurnal, internet serta artikel yang merangkum literatur yang berhubungan dengan judul skripsi sehingga informasi yang didapatkan lebih akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Metode Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan proses yang dilakukan untuk pengumpulan data, identifikasi masalah dan analisa kebutuhan sistem. Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode analisa PIECES ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency ) analisa tersebut dapat diterapkan dengan memilih dan menganalisis berbagai hal yang mempengaruhi setiap faktornya.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukkan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. Oleh karena itu, dalam perancangan sistem digunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition Ver. 15.2 merupakan software yang akan digunakan untuk mendesain dan membuat use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman Mysql, PHP dan Phpmyadmin, sublime text dan notepad++ merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan dibuat.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca laporan penulisan ini, maka penulis mengikuti aturan penulisan yang ada yaitu dengan mengelompokkan beberapa sub bab secara sistematis antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I membahas akar permasalahan yang ada tentang informasi umum meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB II menyajikan berbagai macam teori umum & khusus menurut para ahli sesuai dengan keterkaitan dengan penulisan yang sedang dijalani, serta adanya Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada BAB III menjabarkan tentang sejarah, struktur, tugas dan wewenang yang ada pada PT. Multisari Langgengjaya, analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pada sistem pengadaan produk yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada BAB IV penjabaran dari sistem apa yang sudah diusulkan oleh peneliti. Berupa rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, rancangan program konfigurasi sistem, testing, evaluasi, sampai dengan estimasi biaya pada program yang diusulkan dan rancangan program yang telah dibuat.

BAB V Penutup

Pada BAB V membahas mengenai Kesimpulan serta Saran dalam laporan penulisan sebagai penyempurnaan dari bab-bab sebelumnya untuk tindak lanjut yang dibutuhkan terhadap generalisasi perbaikan dimasa datang.

DAFTAR PUSTAKA


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Berikut adalah pengertian atau definisi sistem menurut para ahli yang dijelaskan di bawah ini :

    Menurut Hutahaean (2015:2)[1], bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

    Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5)[2], Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

    Sistem dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama. (Maniah (2017:1)[3].

    Dari definisi sistem menurut para ahli yang diterangkan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan bermacam elemen yang saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu terutama dalam membantu kinerja kerja perusahaan dalam menunjang kegiatan yang lebih baik.

  3. Karakteristik Sistem

    Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem yang berkembang dan bermanfaat untuk setiap tujuan tertentu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    • Komponen Sistem (Components System)
    • Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut terdapat suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    • Batas sistem (Boundary System)
    • Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    • Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    • Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang merugikan harus diperhatikan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    • Penghubung Sistem (Interface System)
    • Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) untuk subsistem lain dan akan melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

    • Masukan Sistem (Input System)
    • Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh yaitu di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    • Keluaran Sistem (Output System)
    • Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

    • Sasaran Sistem (Objectives) dan Tujuan (Goals)
    • Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic . Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  4. Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut (Hutahaean, 2015:6)[1] diuraikan sebagai berikut :

    • Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    • Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap makhluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

    • Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    • Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

    • Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
    • Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

    • Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    • Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup)

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
  2. Sumber informasi adalah data. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang memiliki makna. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :

    Menurut Indrajani (2015:69)[4], data adalah fakta-fakta mentah kemudian dikelola sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi.

    Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Jeperson Hutahaean (2015:8)[5], data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

    Dari definisi data menurut beberapa para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa data merupakan suatu dasar bahan mentah yang siap diproses untuk menghasilkan informasi yang berguna.

  3. Definisi Informasi
  4. Informasi adalah suatu penambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. (Tyoso, 2016:21)[6]

    Pengertian menurut Krismiaji (2015:14)[7], informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Hal serupa disampaikan oleh Romney dan Steinbart (2015:4)[8], informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah hasil data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi penggunanya.

  5. Kualitas Informasi

    Menurut Delone McLean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[9], indikator-indikator yang mendukung dan menentukan kualitas dari suatu informasi adalah sebagai berikut :

    • 1. Completeness (Kelengkapan)
    • Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan pengguna.

    • 2. Relevance (Relevansi)
    • Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

    • 3. Accurate (Tepat)
    • Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

    • 4. Timeliness (Ketepatan Waktu)
    • Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambil pun menjadi terlambat.

    • 5. Format
    • Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

  6. Nilai Informasi

    Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    Nilai perubahan dalam perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi oleh biaya informasi. Bila informasi baru menyebabkan diambilnya keputusan berbeda, maka nilai informasi baru adalah perbedaan nilai antara hasil keputusan lama dan baru dikurangi biaya untuk memperoleh informasi tersebut.

    Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sistem informasi manajemen (2014:77)[10] dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut :

    • 1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
    • 2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
    • 3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
    • 4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
    • 5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
    • 6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.
    • 7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
    • 8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.
    • 9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    • 10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.
  7. Komponen-Komponen Informasi

    Komponen-komponen informasi harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melakukan fungsinya yaitu sebagai pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya untuk menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat.

    Karena informasi harus bermanfaat dan memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Ada sekitar 6 (enam) komponen berdasarkan pendekatan sistem informasi. Menurut Darmawan (2014:5)[11], bahwa keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut :

    • 1. Root of Information
    • Komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

    • 2. Bar of Information
    • Komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

    • 3. Branch of Information
    • Komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

    • 4. Stick of Information
    • Komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

    • 5. Bud of Information
    • Komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

    • 6. Leaf of Information
    • Komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Anastasia Diana dan Lilis Setiawati yang dikutip oleh Al Husain dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134)[12] dengan judul “Perancangan Database Relasional Pada Toko Buku Online Tangerang”, Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang terdiri dari komponen baik manual maupun yang berbasis komputer dan berintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi untuk pihak-pihak yang bersangkutan sebagai pemakai sistem tersebut.

    Menurut Sutabri (2014:42)[13], Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Sedangkan menurut Mantala (2015 : 57)[14], Sistem informasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme pemrosesan data (process) dan informasi sebagai hasil dari pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai suatu input pada proses yang lainnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem yang khusus mengolah data dan informasi tersebut.

    Dari definisi sistem informasi yang dijabarkan menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah pengolahan, pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, pengendalian dan pelaporan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menyediakan informasi berdasarkan pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dalam menyediakan informasi yang bermanfaat dan mendukung pengambilan keputusan.

  3. Komponen Sistem Informasi

    Komponen-komponen dari sistem informasi adalah seperti berikut menurut (Abdul Kadir, 2014:71)[14] :

    • 1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
    • 2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
    • 3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
    • 4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
    • 5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
    • 6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
  4. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

  5. Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan sistem informasi terdiri dari :

    • 1. Kegunaan (Usefulness)
    • Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

    • 2. Ekonomi (Economic)
    • Semua bagian komponen sistem termasuk laporan, pengendalian dan mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    • 3. Keandalan (Reliability)
    • Keluaran sistem harus mampu beroperasi secara efektif baik pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat bagian-bagian mesin tidak beroperasi secara temporer.

    • 4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    • Memberikan pelayanan yang baik atau tamah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat dipahami oleh para pelanggannya.

    • 5. Kesederhanaan (Simplicity)
    • Kesederhanaan sistem dibuat secara terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti maupun prosedurnya.

    • 6. Fleksibilitas (Flexibility)
    • Fleksibel dalam menangani perubahan yang terjadi, kepentingannya dapat menjadi alasan dengan kondisi dimana sistem operasi diwajibkan oleh organisasi.

Definisi Teknologi Sistem Informasi

Sedangkan pernyataan menurut Rainer dalam buku Vico, (2014:169) menyatakan bahwa TI (Teknologi Informasi) adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut. (Taufiq, 2014:157)[15].

  3. Langkah-Langkah Analisa Sistem

    Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut :

    • Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah,
    • Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada,
    • Analyze, menganalisis sistem,
    • Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Definisi Pengembangan Sistem

Berikut ini merupakan definisi pengembangan sistem menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

Menurut Ladjamudin dalam Mantala (2015 : 57)[14], Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini dalam Rasdiana (2015 : 37), Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Berdasarkan definisi pengembangan sistem dari kedua para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem adalah proses pembaharuan atau upgrade sistem yang sudah ada dengan tujuan menyempurnakannya.


Teori Khusus

Konsep Dasar Pengadaan Produk

  1. Manajemen Pengadaan
  2. Pengadaan merupakan profit center, karena terlibat langsung dalam proses produksi dan kegiatan operasi yang menentukan biaya produksi dan hasil kerja pengadaan berakibat langsung terhadap kinerja serta menentukan keuntungan perusahaan.

    Menurut buku Business Dictionary yang dicetuskan oleh kalangan pebisnis, Manajemen Pengadaan adalah tindakan pengadaan sumber dari sesuatu yang dibeli dari satu titik (sumber) ke tujuan. Pembelian adalah tindakan membeli (dari administrasi/ perspektif keuangan) layanan atau baik yang akan dibeli meliputi kegiatan pencarian pemasok, negosiasi, penghitungan penyelesaian harga dan kesepakatan pengiriman.

    Sedangkan berdasarkan buku Manajemen pengadaan: procurement management ABG (Academic business Government) (Willem Siahaya, 2016)[16], Manajemen pengadaan adalah bagian dari Supply Chain Management yang secara sistematik dan strategis memproses pengadaan barang dan jasa mulai dari sumber barang sampai dengan tempat tujuan berdasarkan tepat mutu, jumlah, harga, waktu, sumber, dan tempat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Sehingga dari kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pengadaan merupakan tindakan memasok suatu barang atau produk secara sistematik dan strategis dari sumber yang dibeli menuju ke tempat tujuan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

  3. Definisi Produk
  4. Definisi produk menurut Fandy Tjiptono (2015 : 231)[17], adalah sebagai berikut : Pemahaman subyektif produsen atas ’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

    Menurut Kotler dalam Mursid (2014 : 71)[18] merumuskan produk sebagai : Hasil Akhir yang mengandung elemen-elemen fisik, jasa dan hal-hal yang simbolis yang dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan bagi pembelinya.

    Dengan demikian, kesimpulan produk adalah sesuatu atau hasil akhir yang mengandung elemen-elemen fisik atau jasa, yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dan pemenuhan kebutuhan konsumen dengan tujuan memberikan kepuasan bagi pembelinya.

  5. Metode Perhitungan Pengadaan Produk
  6. Berikut adalah metode perhitungan pengadaan produk yang dipakai atau dijadikan acuan pada bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya :

    • Klasifikasi ABC
    • Salah satu cara pengendalian persediaan dengan menggunakan analisis nilai persediaan. Klasifikasi ABC ini merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip Pareto dimana intinya adalah fokus pengendalian persediaan pada item (jenis) persediaan yang bernilai tinggi (critical) daripada yang bernilai rendah (trivial).

      Klasifikasi ABC membagi persediaan menjadi tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan sehingga dapat diketahui item mana yang harus mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan item yang lainnya. Sedangkan nilai yang dimaksud dalam klasifikasi ABC ini bukan lah harga persediaan per unit, melainkan volume persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode dikalikan dengan harga per unitnya.

      Dengan demikian, kriteria-kriteria dalam klasifikasi ABC adalah sebagai berikut :

      a. Kelas A – Persediaan ini memiliki nilai volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas ini memiliki sekitar 70% dari dari total nilai persediaan meskipun jumlahnya sedikit (sekitar 20%). Sehingga harus mendapat perhatian yang sangat serius karena akan berdampak pada biaya yang tinggi.

      b. Kelas B – Persediaan ini mempunyai nilai volume tahunan rupiah yang menengah. Kelompok ini merepresentasikan sekitar 20% dari total nilai persediaan dan memiliki jumlah item sekitar 30%. Sehingga diperlukan teknik pengendalian persediaan yang moderat.

      c. Kelas C – Persediaan ini memiliki nilai volume tahunan rupiah sekitar 10% dari total nilai persediaan. Akan tetapi memiliki jumlah item persediaan sekitar 50%. Dengan demikian hanya diperlukan teknik pengendalian yang sederhana.

    • Economic Order Quantity (EOQ)
    • Menurut (Wiratna Sujarweni, 2015:30)[19] Menyatakan kuantitas pemesanan yang ekonomis disebut Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah persediaan yang harus di pesan pada satu saat dengan tujuan untuk mengurangi biaya tahunan.

      Oleh karena itu, untuk dapat menentukan jumlah pesanan yang ekonomis, perlu dilihat pertambahan ordering costs dan carrying costs serta besarnya persediaan rata-rata yang ditentukan. EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam penggunaannya, meskipun dalam penerapan harus memperhatikan asumsi yang dipakai. Asumsi tersebut sebagai berikut :

      1. Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam.
      2. Kebutuhan atau permintaan barang diketahui, konstan dan independen.
      3. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan.
      4. Barang yang dipesan diterima dalam satu kelompok (batch).
      5. Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli.
      6. Waktu tenggang (lead time) atau waktu tunggu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan.
      7. Kehabisan persediaan atau kekurangan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

      Grafik persediaan dalam model ini berbentuk gigi gergaji, karena permintaan dianggap konstan, persediaan berkurang dalam jumlah yang sama (linear) dari waktu ke waktu. Pada saat tingkat persediaan mencapai nol, pesanan untuk kelompokbaru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q.

      Gambar 2.2 Grafik Persediaan dalam Model EOQ

      Nilai Q yang optimal/ ekonomis dapat diperoleh dengan menggunakan tabel dan grafik atau dengan menggunakan rumus/ formula.

    • Persediaan Pengaman (Safety Stock)
    • Persediaan pengaman atau sering pula disebut sebagai safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan persediaan (stockout). Faktor-faktor yang menentukan besarnya Safety Stock :

      1. Penggunaan bahan baku rata-rata Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan karena peramalan permintaan langganan memiliki risiko yang tidak dapat dihindarkan bahwa persediaan yang telah ditetapkan sebelumnya atas dasar taksiran tersebut habis sama sekali sebelum penggantian bahan/barang dari pesanan datang.
      2. Faktor waktu atau lead time (procurement time) adalah lamanya waktu antara mulai dilakukanya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi.
    • Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
    • Rasio Perputaran Persediaan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Inventory Turnover Ratio adalah jenis rasio efisiensi yang menunjukan seberapa efektif persediaan dikelola dengan membandingkan harga pokok penjualan (HPP) dengan persediaan rata-rata untuk suatu periode. Rasio Perputaran Persediaan ini mengukur rata-rata persediaan “diputar” atau “dijual” selama suatu periode. Dengan kata lain, Inventory Turnover Ratio mengukur berapa kali perusahaan menjual total persediaan rata-rata sepanjang tahun yang bersangkutan. Rasio ini merupakan indikator yang baik untuk menilai kualitas persediaan dan praktek pembelian yang efektif dalam manajemen persediaan (Inventory Management).

      Terdapat dua komponen utama dalam Rasio Perputaran Persediaan ini, yang pertama adalah pembelian barang (stock purchasing) untuk persediaan dan yang kedua adalah Penjualan (sales). Jika jumlah barang yang dibelinya banyak sehingga menyebabkan jumlah persediaannya besar maka perusahaan harus berusaha untuk menjualnya dalam jumlah yang besar juga untuk meningkatkan kinerja perputaran persediaannya (Inventory Turnover). Jika tidak, maka akan timbul biaya-biaya penyimpanan persediaan dan biaya-biaya penanganan persediaan lainnya. Penjualan harus sesuai dengan pembelian barang/persediaan agar persediaannya dapat berputar secara efektif. Itulah sebabnya mengapa departemen pembelian (Purchasing) harus selaras dengan departemen penjualan (Sales).

    • Purchase Order (PO)
    • Edi Nugroho dalam Jurnal Lentera Bisnis Vol. 5 No. 2 (2016:37)[20] :

      1. Purchase order merupakan suatu bukti pemesanan atau surat pemesanan yang harus dibuat sebelum penerimaan barang.
      2. Purchase order adalah bentuk kontrak antara pengguna dengan pemasok barang dalam pelaksanaan pengadaan barang.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Nurjamiyah dan Arie Rafika Dewi (2018:39)[21] Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance (Kehandalan) Keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi
  2. Information (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Economic (Ekonomi) Alasan Ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Control (Kendali) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Efficiency (Efisiensi) menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    • a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    • b. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
    • c. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    • d. Data diproses secara berlebihan.
    • e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    • f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Service (Pelayanan) Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatakan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    • a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    • b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    • c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    • d. Sistem tidak mudah digunakan.
    • e. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. Menurut Arya Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalam jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 dengan judul Perancangan SIS+ Menggunakan metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:9)[22], “Unified Modeling language (UML), adalah himpunan struktur dan teknik pemodelan desain program berorientasi projek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan kelompok seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

    Pendapat yang dikemukakan oleh Fowler (2015:3)[23], UML (Unified Modelling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).

    Sedangkan menurut Prabowo (2014:6) bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang menggunakan grafik atau gambar sebagai visualisasi, spesifikasi dan dokumentasi dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

  3. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)
  4. Hasdiana, Hasanul Fahmi dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 dengan judul Aplikasi Pembelajaran Unified Modeling Language Berbasis Computer Assisted Instruction (2018:21)[24] Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

    1. Struktur Diagram, terdiri dari Class diagram, Object diagram, Component diagram, Deployment diagram, Composite structure diagram, Package diagram
    2. Behavior Diagram, terdiri dari Use case diagram, Activity diagram, State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x)
    3. Interaction diagram, terdiri dari Communication diagram, Interaction Overview diagram, Sequence diagram, Timing diagram

Metode Elisitasi

Menurut Dade Bachtiar, Atikah (2015:4)[25] dalam jurnal Sisfotek Global ISSN: 2088-1762, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi diakui melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  4. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    • “T” artinya Technical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    • “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    • “E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    • a. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    • b. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.
    • c. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
  5. Elisitasi Tahap Final
  6. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Website

Menurut pendapat Irma Kurnia Juliany (2018)[26], “World Wide Web (WWW) atau sering disebut Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi Web didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang memungkinkan seseorang memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain”.

Konsep Dasar PHP

Hidayatullah et.al (2017:223)[27] menyatakan, “PHP Hypertext Preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.”

Konsep Dasar HTML

Menurut pendapat Syukri Ali dalam jurnalnya (2016)[28]. “HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML merupakan file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian disajikan ke user melalui suatu aplikasi web browser. Dapat disimpulkan bahwa HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa pemrograman untuk membuat desain body atau layout (tampilan) dari sebuah website. Bahasa pemrograman HTML inilah yang akan dieksekusi oleh browser dan ditampilkan di jendela browser”.

Konsep Dasar Sublime Text

Menurut Miftah Farid (2015:13)[29], “Sublime Text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal dikalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Betha Sidiq (2014:19)[30], “XAMPP merupakan server yang paling banyak digunakan. Fiturnya lengkap, tetapi gampang digunakan oleh programmer PHP pemula karena yang perlu anda lakukan hanyalah “menjalankan” salah satu module yang bernama Apache yang dapat memproses PHP. XAMPP versi terbaru sudah mendukung penggunaan PHP 7.”

Konsep Basis Data MySQL

Menurut achmad solichin dalam bukunya yang berjudul pemrograman WEB dengan PHP dan MySQL (2016:135)[31], “MySQL merupakan salah satu perangkat lunak basis data yang sangat populer. Saat ini tersedia versi MySQL yang berbayar (MySQL Enterprise Edition), namun tetap tersedia versi MySQL yang gratis (MySQL Community Edition). MySQL community edition dapat diunduh secara gratis, dan bebas digunakan dalam berbagai keperluan. Walaupun demikian, secara fitur dan kemampuan, MySQL secara gratis tidak terlalu jauh berbeda dengan versi berbayar.”

CodeIgniter

Menurut Badiyanto (2018 :1)[32] “CodeIgniter dapat disebut sebagai framework pengembang aplikasi ( Application Development Framework ) dengan menggunakan PHP, dengan kerangka kerja sehingga menjadi sistematis. Dalam hal ini programmer tidak lagi membuat website dari awal ( from scratch ), karena codeigniter telah menyediakan library yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum.”

Konsep Dasar Black Box

Menurut pendapat Afriyonza (2014)[33], “Pengujian kotak hitam (black-box-testing) berkaitan dengan pengujian-pengujian yang dilakukan pada antarmuka perangkat lunak.Pengujian kotak hitam mengkaji beberapa aspek fundamental dari suatu sistem/perangkat lunak. Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yang artinya teknik pengujian kotak hitam memungkinkan untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program.”

Literature Review

Menurut Nur Azizah dkk (2016:122)[34], dalam jurnal SENSI yang berjudul Rancang Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower pada PT. Mandala Teknik Jakarta Vol. 2 “Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan literature review adalah uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.”

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, Devi Septiani, Putri Noer Fauziyah Sahara (2018) Pada Jurnal ICIT (Innovative Creative And Information Technology) ISSN : 2356 - 5195 dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (Persero) Tangerang”[35]. Dalam penelitian ini tentang sistem yang mengatur keluar masuknya barang untuk pencarian dan peminjaman peralatan pada PT. PLN (Persero) karena tidak adanya sistem yang mengontrolnya, rancang bangun sistem informasi terkomputerisasi dapat meminimalisir proses kerja pencarian serta dapat menjamin keamanannya. Hasil penelitian berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySql yang sesuai dengan inventory pada PT. PLN (Persero).
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa, Sara Devi (2015) Pada Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STIMK STIKOM Bali dengan judul “Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”[36]. Untuk pengolahan data yang saat ini dipakai masih terbilang manual menggunakan kartu stok barang, catatan buku besar dalam penulisan keluar masuk gudang padahal perusahaan berharap dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik. Sehingga sistem yg dibuat dirancang dengan UML, bahasa pemrograman Visual Basic .Net dan database SQL Server yang akan membuat sistem persediaan bahan baku yang efektif dan efisien.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Roihan, Abdul Hamid Arribathi, Nurussaadah (2019) Pada Jurnal ICIT (Innovative Creative And Information Technology) ISSN : 2655 - 4275 dengan judul “Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa pengelolaan data pergudangan berdasarkan produk yang masuk dan keluar pada ekspedisi PT. Super Tata Raya Steel masih manual, untuk mengatasinya dibuatkan sistem yang dirancang menggunakan UML dan perancangan sistem berbasis we menggunakan PHP dan MySql supaya sistem lebih efektif dan efisien.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdaus, Nesa Nurseha (2018) Pada Journal CERITA (Creative Education of Research In Information Technology and Artificial Informatics) ISSN : 2461 – 1417 dengan judul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”[37]. Terdapat kesimpulan adalah pelayanan yang baik merupakan standar yang dibutuhkan pada kontrol dan kualitas, dengan membantu pelaporan data barang secara online oleh bagian teknik untuk Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap, Dini Intan Pratiwi (2018) Pada Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia ISSN : 2580 – 8397 dengan judul “Pemanfaatan Rinfo Sheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang Pada Raharja Internet Cafe”[38]. Penelitian ini mengubah cara yang belum efektif yaitu menggunakan Microsoft Excel pada laporan penjualan barang RIC (Raharja Internet Cafe) pada Perguruan Tinggi Raharja, oleh karena itu memanfaatkan Rinfo Apps yaitu Rinfo Sheet supaya data dapat tersimpan secara otomatis dan data yang sedang di input tidak hilang.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Feridi, Peni Aripianti, Retno Widuri (2016) Pada Journal CERITA (Creative Education of Research In Information Technology and Artificial Informatics) ISSN : 2461 – 1417 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web”[39]. Kewajiban menghasilkan paper jurnal ilmiah adalah ketentuan yang diciptakan demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, tak terkecuali Perguruan Tinggi Raharja yang mendukung aktivitas serta kreativitas dalam memecahkan masalah. Untuk mendukung hal tersebut, diciptakan sistem E-Jurnal untuk mempermudah mencari kumpulan-kumpulan jurnal.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ramin Sadeghian (2016) Pada Jurnal IJIE (International Journal of Industrial Engineering & Production Research) yang berjudul “Dynamic Inventory Planning with Unknown Costs and Stochastic Demand”[40]. Penelitian yang membahas seputar metode Kuantitas Order Fix (FOQ) dan Periode Order Fix (FOP) ini menjelaskan bahwa metode tersebut statis dan baik untuk kuantitas pemesanan atau prosedur pemesanan yang dapat diperbaiki, karena dalam lingkungan nyata setiap permintaan itu bervariasi dan dianggap sebagai ketidakpastian. Di sisi lain, terkadang dalam lingkungan nyata beberapa biaya untuk setiap pemesanan mungkin tidak diketehuai secara tepat. Oleh karena itu metode tersebut, layak digunakan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Himanshu Pandey, Ashutosh Pandey dan dileep Kumar (2017) Pada Jurnal IJSS (International Journal Of Statistics and System) ISSN : 0973 - 2675 dalam jurnal internasional yang berjudul “A Study Of Production An Excess Inventory Policy With Stock Dependent Demand Rate”[41]. Dalam penelitian ini tingkat permintaan yang realistis bergantung pada tingkat persediaan yang tersedia. Model sistem yang sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini sangat dibutuhkan dan segera diterapkan supaya permintaan pelanggan dominan dan menunjang keinginan mereka.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Refi Sandria Oktapiadi, Kokom Komariah, Dicky Jhoansyah (2019) Pada Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 20, No. 2 yang berjudul “Analisis Inventory Turn Over dalam meningkatkan profitabilitas pada Matahari Department Store, Tbk”[42]. Sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang toko atau jual beli, membutuhkan tingkat frekuensi Perputaran Order yang tinggi sehingga keuntungan yang didapat juga sangat besar.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Ary Budi Warsito, Singgih Aji Pangestu (2017) Pada Jurnal CCIT (Creative Communication And Innovative Technology) ISSN : 1978 - 8282 dengan judul “Pemanfaatan Website Raharja.ac.id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk NS-CCIT Menggunakan FRAMEWORK YII”[43]. Penelitian ini membahas tentang program baru yang disediakan pada Perguruan Tinggi Raharja yang disebut NSCCIT merupakan Seminar Nasional and Call For Paper sebuah wadah untuk mendiskusikan hasil penelitian melalui seminar. Pengembangan sesuah sistem berbasi web database pada website raharja.ac.id untuk mempermudah proses penyebaran informasi tercepat seputar jadwal seminar dengan menggunakan PHP dan MySql.

Oleh karena itu, menyimpulkan literature review diatas adalah setiap perusahaan maupun perguruan tinggi memerlukan sistem pengadaan yang efektif supaya dapat dipantau dengan mudah dan dapat dilaporkan dengan baik.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Multisari Langgengjaya dan PT. Marizarasa Sarimurni (Marizafoods) didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Jatmatama dan Ibu Enggawati. Sejak awal kegiatan perusahaan ini adalah distribusi dan pemasaran berbagai macam produk makanan dan minuman. PT. Multisari Langgengjaya telah berkomitmen untuk melayani Indonesia dengan memberi pelayanan terbaik di bidang distribusi ke masyarakat Indonesia. Didukung oleh para ahli di bidang pemasaran dan pengembangan bisnis. Tujuan perusahaan adalah menjadi distributor terbaik dalam di masyarakat Indonesia.

Produk pertama yang dibuat adalah Selai (jam) Srikaya. Selai rasa Srikaya terbuat dari santan, telur, dan daun pandan (daun pandan). Melalui pembangunan berkelanjutan dan inovasi produk Selai Srikaya yang terkenal di Indonesia untuk sarapan adapun termasuk juga buah lainnya, Chocolate, Peanut Butter, Strawberry dan banyak lagi variant rasanya yang telah diproduksi oleh PT. Marizarasa Sarimurni.

Pada tahun 1976, pembuatan Layer Cake adalah produk yang diproduksi untuk pertama kalinya di pabrik nya. Layer Cake tersebut diproduksi melalui proses memanggang sederhana yang memungkinkan kapasitas produksi sekitar 10 sampai 15 kue kaleng per hari.

PT. Multisari Langgengjaya merupakan kantor distributor dari produk- produk Mariza sedangkan PT. Marizarasa Sarimurni merupakan factory nya. Kedua Perusahaan ini terus memperluas dan mengamankan posisi sebagai perusahaan makanan terkemuka di Indonesia. Perusahaan mereka menggabungkan kreativitas dan kemajuan teknologi untuk memproduksi produk berkualitas tinggi dan unik dalam hubungannya dengan kemajuan zaman kita. Perusahaan selalu mengejar tujuan utama dalam hal peningkatan kapasitas produksi, distribusi dan pangsa pasar melalui jenis produksi yang beragam pada produk makanan baik untuk pasar domestik dan internasional.

Selain produk di atas perusahaan juga memiliki produk untuk customer industri, produk-produk yang dihasilkan adalah bahan setengah jadi untuk di supply kembali ke pada industri-industri yang bekerjasama seperti hotel, restoran, cafe, dan industri makanan besar lainnya.

PT. Multisari Langgengjaya berpusat di Jalan KH. Hasyim Ashari No. 8 Cipondoh, Kota Tangerang 15148. Selain di Tangerang perusahaan ini memiliki 4 cabang diantaranya : Cabang Tangerang, Cabang Bekasi, Cabang Semarang, Cabang Surabaya dan 2 sub distributor di area Indonesia Timur & Indonesia Barat.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
  2. Memberikan kepuasan dan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan, menggabungkan produk yang berkualitas, teknologi yang canggih dan sumber daya manusia yang bekompeten di masing-masing bidangnya untuk menjadi sebuah kinerja perusahaan yang baik.

  3. Misi Perusahaan
  4. Menjadi perusahaan yang baik dalam bidang foods & beverages, memperluas jaringan bisnis di luar dan dalam negeri.

Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi PT. Multisari Langgengjaya sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Multisari Langgengjaya

Tugas dan Tanggung Jawab

Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan di dalam menjalankan kegiatan operasinya yaitu struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi dapat memperhatikan atau memperjelas batasan-batasan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang merupakan anggota dari organisasi perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian tugas dari struktur organisasi PT. Multisari Langgengjaya dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Komisaris

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
    • Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
    • Komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.
  2. Direktur Utama

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan
    • Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
    • Memelihara dan mengawasi kekayaan perusahaan
    • Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien
    • Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas manajer yang bekerja pada perusahaan
  3. Direktur Operasional

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan
    • Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi
    • Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut
    • Membantu tugas-tugas direktur utama
    • Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan
    • Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan
    • Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan
    • Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk maupun karyawan
    • Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama
    • Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi
  4. General Manager

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang
    • Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    • Membantu peraturan itern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
    • Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
    • Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staf.
    • Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
  5. Kepala Cabang

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Mewakili Direksi Pusat menjalankan perusahaan di cabang itu.
    • Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direksi Pusat termasuk keuangannya.
    • Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan lancar.
    • Menjalankan Program Perusahaan untuk cabang itu/mengejar target.
    • Berhak atas promosi dan bonus jika cabang maju melebihi target Perusahaan.
  6. Sales Supervisor

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Membina hubungan baik dengan klien yang ada
    • Mengembangkan hubungan dengan klien baru
    • Meningkatkan penjualan untuk mencapai target.
  7. Admin Fakturis

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Menginput (memasukkan) data penjualan yang dilakukan sales
    • Menerima dan membalas telepon/email yang masuk
    • Membuat laporan persedian barang
    • Melakukan order (pesanan) ke pabrik
    • Membuat laporan penjualan yang diminta oleh pimpinan perusahaan atau principal
    • Membuat laporan akhir bulan berbentuk faktur penjualan untuk diserahkan kepada Supervisor Adm. setelah dicek dengan laporan tagihan dari masing-masing counter
    • Rekap tagihan dari counter per periode
    • Mendistribusikan salinan faktur konsinyasi ke tiap counter
    • Membuat laporan penjualan dan tagihan customers dan pabrik
    • Merekap retur customers
  8. Manager Keuangan

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu
    • Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintahan yang berlaku
    • Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan, terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan
    • Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan
    • Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan
    • Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya
    • Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan
  9. Finance Staff

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Melakukan pengaturan keuangan perusahaan
    • Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program
    • Melakukan transaksi keuangan perusahaan
    • Melakukan pembayaran kepada supplier
    • Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan
    • Melakukan penagihan kepada customer
    • Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan
    • Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan
    • Menerima dokumen dari vendor internal maupun external
    • Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen
  10. Accounting Staff

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan perusahaan
    • Setelah dicatat, harus diotorisasi oleh departemen terkait
    • Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
    • Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
    • Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)
    • Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)
  11. HRD & GA Manager

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Bertanggung jawab atas penyeleksian karyawan/karyawati yang akan bergabung diperusahaan.
    • Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional kantor dan pabrik.
    • Bertanggung jawab atas penggajian seluruh karyawan baik di head office maupun pabrik.
  12. HRD Staff

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang adalah sebuah perusahaan
    • Memberikan bantuan dan masukan dalam membuat sistem HR yang efisien dan efektif
    • Melakukan penilaikan terhadap kinerja pegawai sehingga nantinya juga bertindak dalam seleksi, promosi, demosi pegawai yang dirasa perlu dilakukan
    • Membuat kontrak kerja untuk pegawai termasuk memperbaharuinya
    • Membuat surat tugas dan administrasi bagi pegawai
    • Mengurusi Asuransi pegawai, seperti BPJS Ketenagakerjaan
    • Membuat rekapitulasi absensi pegawai
    • Membantu mengarsipkan dokumen perusahaan
  13. General Affair Staff

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Mengelola Pengadaan Barang atau Fasilitas Operasional Perusahaan seperti mobil pengiriman ataupun mobil inventory untuk karyawan
    • Membuat Prioritas Anggaran Perusahaan
    • Menjalin Komunikasi dengan Seluruh Divisi di Perusahaan
    • Berkoordinasi dengan Pihak Luar Perusahaan
  14. Kepala Gudang

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
    • Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
    • Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang
    • Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP
    • Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
    • Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
    • Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
    • Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja
    • Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
    • Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang
  15. Staff Gudang

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Melengkapi pengiriman dan penyimpanan barang melalui pengolahan dan perintah pemuatan.
    • Mengontrol dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang dari kehilangan, pencurian, kebakaran dan keusangan.
    • Bertanggung jawab atas pelaksanaan bongkar muat barang di gudang dan ikut menandatangani surat penerimaan barang dan surat jalan.
    • Bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapian di dalam area gudang barang.
    • Bertanggungjawab atas ketepatan laporan gudang
  16. Supervisor Logistik

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Membuat PO (Purchase Order) kepada pihak Pabrik Marizafoods.
    • Menerima surat pengiriman barang dan salinan faktur penjualan yang diterima dari bagian pencatatan.
    • Kemudian dokumen tersebut dicocokkan dengan barang yang telah disiapkan oleh bagian gudang.
    • Setelah mengirim barang dan menyerahkan salinan faktur penjualan ke pelanggan, surat pengiriman barang dan faktur penjualan disahkan dan diserahkan ke bagian pencatatan.
    • Membuat laporan service level pengiriman antara Pabrik ke Distributor Multisari.
  17. Admin Logistik

    Tanggung jawab dan wewenang :

    • Pengambilan data seputar stok pada rencana pengadaan.
    • Melakukan tugas administratif (termasuk dokumen pendistribusian / collection / filling).
    • Perbarui dan kompilasi laporan bulanan terkait logistik.
    • Memelihara dan memperbarui catatan persediaan persediaan dan lokasi barang.
    • Membantu menjawab panggilan masuk dan pengambilan pesan.
    • Tugas logistik terkait lainnya yang ditugaskan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem pengadaan produk yang sedang berjalan pada bagian logistik PT. Multisari Langgengjaya sebagai berikut :

  1. Staff gudang mengecek stock barang dan mencatatnya di kartu stock setiap hari.
  2. Staff gudang menyalin kartu stock tersebut ke microsoft excel dengan format pengadaan produk yang dilaporkan pada logistik dan Kepala Cabang.
  3. Admin logistik Multisari mengontrol dan menganalisa perhitungan pengadaan produk ( Pengadaan perbulan, EOQ, Safety Stock dan ITO )
  4. Pembuatan PO (Purchase Order) dilakukan oleh Kepala Cabang ke kantor pusat Multisari, permintaan tersebut berdasarkan laporan pengadaan produk dari staff gudang akan stock update yang ada di gudang kemudian dikirimkan kepada admin logistik.
  5. Admin logistik mengecek & merevisi PO yang dibuat oleh kepala cabang.
  6. General Manager menyetujui PO yang sudah direvisi oleh admin logistik sebelum dikirim lewat email kepada pihak pabrik Marizafoods.
  7. Pihak pabrik Marizafoods mengirim barang ke gudang Multisari sesuai dengan pesanan tersebut.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

  1. Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengadaan Produk

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Pengadaan Produk yang berjalan saat ini terdapat :

    • 1 (Satu) Sistem Pengadaan Produk
    • 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff Gudang, Kepala Cabang, Admin Logistik, General Manager.
    • 7 (Tujuh) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Staff Gudang mengecek barang dan entri stok ke pengadaan produk yang dilaporkan kepada admin logistik serta kepala cabang, kemudian di analisa dan di kontrol setiap hari, kepala cabang membuat PO (Purchase Order) sesuai analisa dari pengadaan produk yang selanjutnya dicek dan direvisi oleh admin logistik. Untuk persetujuan PO oleh General Manager yang kemudian terkahir setelah di acc, PO tersebut dikirim lewat email kepada pihak pabrik.
  2. Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Gambar 3.3 Activity Diagram Pengadaan Produk

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    • 1 (Satu) Initial Node, object yang diawali.
    • 4 (Empat) Vertical swimlane yaitu : Staff Gudang, Admin Logistik, Kepala Cabang dan General Manager.
    • 10 (Sepuluh) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. Diantaranya : Cek Stok, Entri Stok ke Pengadaan Produk, Menerima Pengadaan Produk, Menganalisa Pengadaan Produk, Membuat PO, Mengecek & Merevisi PO, Menyetujui PO, Menerima Persetujuan PO, Email PO ke Pabrik.
    • 1 (Satu) Final State, object yang diakhiri.
  3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

    • 4 (Empat) Actor yaitu Staff Gudang, Kepala Cabang, Admin Logistik dan General Manager
    • 4 (Empat) object yang saling berinteraksi yaitu : Stok, Pengadaan Produk, PO dan Email PO
    • 9 (sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.
    • Tujuan Kegiatan yaitu :
    • a. Staff Gudang mengecek stok dan entri stok ke format pengadaan produk di Microsoft Excel yang dilaporkan kepada Kepala Cabang dan Admin Logistik.
    • b. Kepala Cabang menerima pengadaan produk yang sudah ada stok update dari staff gudang, kemudian membuat PO ( Purchase Order ) yang diberika kapada Logistik.
    • c. Admin logistik menganalisa pengadaan produk kemudian mengecek dan merevisi PO sesuai dengan perhitungan dari pengadaan produk dan diajukan kepada General Manger. Setelah diajukan, mengemail PO tersebut kepada pihak pabrik.
    • d. General Manager menerima pengajuan PO dan menyetujui PO kemudian dikembalikan kepada admin logistik.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa PIECES

Metode analisa sistem yang berjalan ini, peneliti menggunakan analisa PIECES. Metode yang mengidentifikasi masalah dengan pelaksanaan yang terbagi menjadi 6 langkah yaitu analisa Kinerja (Perfomance), Analisa Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Pengendalian (Control), Efesiensi (Efficiency) & Layanan (Service).

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Pada analisa masukan terdapat data yang masuk dalam sistem informasi pengadaan produk sebagai berikut :

    a. Data Penjualan

    • Nama Masukan : Data Penjualan
    • Fungsi : Sebagai data awal untuk setiap perhitungan rencana pengadaan
    • Sumber : Admin Logistik
    • Media : Komputer
    • Frekuensi : Setiap satu tahun
    • Format : Lampiran xslx
    • Keterangan : Berisi data penjualan seluruh produk

    b. Data Target

    • Nama Masukan : Data Target
    • Fungsi : Sebagai data yang digunakan untuk acuan PO
    • Sumber : Admin Logistik
    • Media : Komputer
    • Frekuensi : Setiap satu bulan
    • Format : Lampiran xslx
    • Keterangan : Berisi data target seluruh produk

    c. Kartu Stok

    • Nama Masukan : Kartu Stok
    • Fungsi : Sebagai data stok yang ada di Gudang
    • Sumber : Staff Gudang
    • Media : Kertas
    • Frekuensi : Setiap hari
    • Format : Lampiran 5 rangkap
    • Keterangan : Berisi data Stok
  2. Analisa Proses

    Pada analisa proses terdapat data yang akan diproses dalam sistem informasi pengadaan produk sebagai berikut :

    a. Permintaan PO

    • Nama Modul : Permintaan PO
    • Masukan : Perhitungan pengadaan produk
    • Keluaran : Lembar PO
    • Ringkas Proses : Proses ini akan menghasilkan form PO terhadap produk yang dibutuhkan oleh logistik untuk diajukan ke pihak pabrik
  3. Analisa Keluaran

    Pada analisa keluaran berisi informasi yang keluar dari suatu proses pengadaan produk sebagai berikut :

    a. Laporan Pengadaan Produk

    • Nama Keluaran : Laporan Pengadaan Produk
    • Fungsi : Menganalisa produk yang ada di Gudang
    • Media : Komputer
    • Tampilan : Microsoft Excel dengan bentuk format pengadaan produk
    • Distribusi : Kepala Cabang & Logistik

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    • Processor : Intel(R) Core(™) i3-4150 CPU
    • Monitor : LCD 14”
    • Mouse : B100
    • Keyboard : Classic Keyboard K100
    • RAM : 2 GB
    • Harddisk : 500 GB
    • Printer : Inkjet
  2. Spesifikasi Software
    • Windows 7
    • Microsoft Office 2010
    • Mozilla Firefox
  3. Hak Akses (Brainware)
    • Logistik
    • Kepala Cabang
    • General Manager

Permasalahan yang dihadapai dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, masalah yang dihadapi sebagai berikut :

    • Kesulitan mendapatkan informasi stok secara update, dikarenakan proses pencatatan dan pencarian untuk data stok masih menggunakan Kartu Stock dan Microsoft Excel sehingga bagian logistik harus mencari satu persatu untuk mengetahui data stok barang.
    • Terjadinya human error seperti kesalahan entri data yang menimbulkan kesalahan dalam pelaporan pengadaan produk sehingga kualitas laporan menjadi kurang efektif dan keterlambatan saat melaporkan pengadaan produk karena harus di email.
    • Memakan waktu lama untuk melakukan analisa pada pengadaan produk, terutama untuk melihat ITO (Inventory Turn Over).
  2. Alternatif Pemecah Masalah

    Melihat dari permasalahan yang dihadapi maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    • Mengembangkan sistem informasi pengadaan produk secara terkomputerisasi untuk mendapatkan informasi mengenai stok secara update sehingga dapat dilihat dengan mudah.
    • Sistem yang disediakan harus dapat memberikan informasi seputar pengadaan produk lebih komunikatif sehingga tidak adanya kesalahan entri dan lebih mudah diakses.
    • Didalam sistem tersebut dibuatkan grafik atau informasi ITO untuk dianalisa.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka berikut adalah beberapa kebutuhan yang diperlukan guna mengembangkan sebuah sistem seperti yang diinginkan dan disusun pada Elisitasi Tahap 1 sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  3. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II didapat berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

      M = Mandatory (Penting)

      D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)

      I = Inessential (Tidak Mutlak Ada)

  4. Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III adalah hasil dari penyusutan tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan pilihan I (Inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

    • a. T (Technical), adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    • b. O (Operational), adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    • c. E (Economic), adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu :

    • a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.
    • b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    • c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Elisitasi tahap III ini berisikan 25 (dua puluh lima) kebutuhan functional dari 28 (dua puluh delapan) yang sudah dieliminasi pilihan I (Inessential) oleh tahap II sebelumnya dan 4 (empat) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut :

  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  6. Elisitasi Tahap Final
  7. Elisitasi tahap final merupakan bentuk akhir rangkaian tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibuat. Berikut tabel elisitasi final :

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Pada rancangan sistem usulan ini adalah tahap untuk menjelaskan sebuah sistem yang akan dibangun setelah menyelesaikan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, hal ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan adalah merubah proses input stok dari Microsoft Excel kedalam web sehingga laporan pengadaan produk menjadi lebih terarah, cepat, mudah dan efektif. Perancangan atau desain sistem usulan juga bertujuan untuk memperbaiki atau memeberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir.

Dalam rancangan sistem yang diusulkan ini, menggunakan program Visual Paradigma for UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Staff Gudang
    • Melakukan login sistem
    • Sistem menampilkan menu utama atau dashboard
    • Input stok dan NED (Near Expoired Date) setiap hari
    • Mengecek ITO (Inventory Turn Over)
  2. Kepala Cabang
    • Melakukan login sistem
    • Sistem menampilkan menu utama atau dashboard
    • Menerima dan menganalisa hasil pengadaan produk termasuk ITO (Inventory Turn Over) setelah stok selesai di input dari Staff Gudang
    • Mengentri PO (Purchase Order) per satu bulan
  3. Admin Logistik
    • Melakukan login sistem
    • Sistem menampilkan menu utama atau dashboard
    • Input penjualan dan target selama satu tahun sebagai dasar dari perhitungan pengadaan produk
    • Menganalisa ITO (Inventory Turn Over)
    • Mengecek dan revisi PO (Purchase Order) yang sudah dibuat oleh kepala gudang
    • Mengeprint dan mengajukan PO kepada General Manager
    • Input PO yang telah disetujui
    • Input barang datang dari pabrik
  4. General Manager
    • Melakukan login sistem
    • Sistem menampilkan menu utama atau dashboard
    • Cek PO yang sudah di input oleh admin logistik
    • Memantau ITO (Inventory Turn Over)
    • Memantau perkembangan pengadaan produk

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Pengadaan Produk yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem Pengadaan Produk
  2. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff Gudang, Kepala Cabang, Admin Logistik, General Manager.
  3. 21 (Dua Satu) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Login, Login Gagal, Masukan Username & Password, Login Berhasil, Dashboard, Kelola User : Tambah User, Edit User, Hapus User, Kontrol Menu; Kelola Produk : Tambah Jenis Produk, Tambah Kategori Produk, Tambah Produk, Tambah Supplier; Input Penjualan, Input Target Bulanan, Menu PO, Cetak Pengajuan PO, Input Stok, Input PO, Pengadaan Produk, Menu ITO, Lihat Produk yg ITO >2.00, Menu Service Level, Input Barang Datang & Cetak Service Level, Logout
  4. Terdapat 6 (Enam) Include yaitu Dashboard, Kelola User : Tambah User, Edit User, Hapus User, Kontrol Menu; Kelola Produk : Tambah Jenis Produk, Tambah Kategori Produk, Tambah Produk, Tambah Supplier; Cetak Pengajuan PO, Lihat Produk yg ITO >2.00, Input Barang Datang & Cetak Service Level

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node, object yang diawali.
  2. 5 (Lima) Vertical swimlane yaitu : Admin Logistik, Sistem, Staff Gudang, Kepala Cabang dan General Manager.
  3. 22 (Dua Puluh Dua) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. Diantaranya : Login, Login Gagal, Masukan Username & Password, Login Berhasil, Dashboard, Kelola User : Tambah User, Edit User, Hapus User, Kontrol Menu; Kelola Produk : Tambah Jenis Produk, Tambah Kategori Produk, Tambah Produk, Tambah Supplier; Input Penjualan, Input Target Bulanan, Menu PO, Cetak Pengajuan PO, Input Stok, Input PO, Selamat Datang General Manager, Pengadaan Produk, Menu ITO, Lihat Produk yg ITO >2.00, Menu Service Level, Input Barang Datang, Cetak Service Level, Logout.
  4. 1 (Satu) Final State, object yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 4 (Empat) Actor yaitu Admin Logistik, Staff Gudang, Kepala Cabang dan General Manager
  2. 4 (Empat) object yang saling berinteraksi yaitu : Stok, Pengadaan Produk, PO dan Email PO
  3. 1 (satu) selfmessage yaitu 4.2 login gagal
  4. Terdapat 22 (dua puluh duas) message diantaranya : Masukan Username & Password, Login Berhasil, Login Gagal, Selamat Datang Admin Logistik, Kelola User : Tambah User, Edit User, Hapus User, Kontrol Menu; Kelola Produk : Tambah Jenis Produk, Tambah Kategori Produk, Tambah Produk, Tambah Supplier; Input Penjualan, Input Target Bulanan, Cetak Pengajuan PO, Selamat Datang Staff Gudang, Input Stok, Selamat Datang Kepala Cabang, Input PO, Selamat Datang General Manager, Memantau Perkembangan Pengadaan Produk, Menganalisa Pengadaan Produk, Cek Pengadaan Produk, Menganalisa Pengadaan Produk, Lihat Produk yg ITO >2.00, Input Barang Datang & Cetak Service Level, Logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut adalah perbedaan prosedur pada sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara yang berjalan dan yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Class Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 13 (Tiga Belas) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi antara atribut serta operasi yang sama yaitu product, supplier, purchase order, master pengadaan, target pengadaan, actual unit, posisi stok, kategori produk, jenis produk, user master, user modul control, user modul, user sub modul
  2. 10 (Sepuluh) generic connector, yang digunakan untuk menghubungkan relasi

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang diusulkan seperti diatas. Berikut spesifikasi basis data :

  1. Tabel Produk
    Nama File  : Produk
    Fungsi  : Untuk menyimpan data produk
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 144 karakter
    Field Kunci  : prod_id
  2. Tabel 4.2 Tabel Produk

  3. Tabel Supplier
    Nama File  : Supplier
    Fungsi  : Untuk menyimpan data supplier
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 56 karakter
    Field Kunci  : supp_id
  4. Tabel 4.3 Tabel Supplier

  5. Tabel Target Pengadaan
    Nama File  : Target Pengadaan
    Fungsi  : Untuk menyimpan data target
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 34 karakter
    Field Kunci  : target_id
  6. Tabel 4.4 Tabel Target Pengadaan

  7. Tabel Purchase Order
    Nama File  : Purchase Order
    Fungsi  : Untuk menyimpan data PO
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 34 karakter
    Field Kunci  : PO_id
  8. Tabel 4.5 Tabel Purchase Order

  9. Tabel Actual Unit
    Nama File  : Actual Unit
    Fungsi  : Untuk menyimpan data penjualan
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 56 karakter
    Field Kunci  : actual_unit
  10. Tabel 4.6 Tabel Actual Unit

  11. Tabel Posisi Stok
    Nama File  : Posisi Stok Unit
    Fungsi  : Untuk menyimpan data stok
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 45 karakter
    Field Kunci  : posisi_stok_id
  12. Tabel 4.7 Tabel Posisi Stok

  13. Tabel Master Pengadaan
    Nama File  : Master Pengadaan
    Fungsi  : Untuk menampilkan data pengadaan produk
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 150 karakter
    Field Kunci  : pengadaan_id
  14. Tabel 4.8 Tabel Master Pengadaan

  15. Tabel User Master
    Nama File  : User Master
    Fungsi  : Untuk menyimpan data user
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 87 karakter
    Field Kunci  : id_user
  16. Tabel 4.9 Tabel User Master

  17. Tabel User Modul
    Nama File  : User Modul
    Fungsi  : Untuk menyimpan data menu user
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 181 karakter
    Field Kunci  : id_modul
  18. Tabel 4.10 Tabel User Modul

  19. Tabel User Modul Control
    Nama File  : User Modul Control
    Fungsi  : Untuk menyimpan data akses menu user
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 68 karakter
    Field Kunci  : id_modul_control
  20. Tabel 4.11 Tabel Modul Control

  21. Tabel User Sub Modul
    Nama File  : User Sub Modul
    Fungsi  : Untuk menyimpan data akses sub menu user
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 202 karakter
    Field Kunci  : id_sub_modul
  22. Tabel 4.12 Tabel User Sub Modul

  23. Tabel Kategori Produk
    Nama File  : Kategori Produk
    Fungsi  : Untuk menyimpan data kategori produk ( merek )
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 61 karakter
    Field Kunci  : kategori_id
  24. Tabel 4.13 Tabel Kategori Produk

  25. Tabel Jenis Produk
    Nama File  : Jenis Produk
    Fungsi  : Untuk menyimpan data jenis produk ( kue, selai, topping )
    Media  : Harddisk
    Panjang Record  : 61 karakter
    Field Kunci  : jenis_id
  26. Tabel 4.14 Tabel Jenis Produk

Rancangan Prototype

  1. Prototype Login
  2. Gambar 4.5 Prototype Login

  3. Prototype Dashboard
  4. Gambar 4.6 Prototype Dashboard

  5. Prototype Kelola User
  6. Gambar 4.7 Prototype Kelola User

  7. Prototype Kelola Produk
  8. Gambar 4.8 Prototype Kelola Produk

  9. Prototype Actual Unit
  10. Gambar 4.9 Prototype Actual Unit

  11. Prototype Target Bulanan
  12. Gambar 4.10 Prototype Target Bulanan

  13. Prototype Entri Stok
  14. Gambar 4.11 Prototype Entri Stok

  15. Prototype Entri PO
  16. Gambar 4.12 Prototype Entri PO

  17. Prototype Rencana Pengadaan
  18. Gambar 4.13 Prototype Rencana Pengadaan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Login
    Pada tampilan login dari sistem web yang diusulkan adalah sebagai berikut :
  2. Gambar 4.14 Tampilan Login

  3. Tampilan Dashboard
    Setelah berhasil memasukan username dan password, kemudian login dan berikut adalah tampilan dashboard pada sistem web yang diusulkan.
  4. Gambar 4.15 Tampilan Dashboard

  5. Tampilan Kelola User
    Berikut adalah kelola user, dimana dapat melakukan tambah, edit, hapus dan akses menu yang diinginkan.
  6. Gambar 4.16 Tampilan Kelola User

  7. Tampilan Kelola Produk
    Berikut tampilan dari tambah produk dimana selain itu dapat melakukan kelola jenis produk, kategori produk dan supplier.
  8. Gambar 4.17 Tampilan Kelola Produk

  9. Tampilan Actual Unit
    Tampilan actual unit adalah hal pertama yang harus di entri, karena perhitungan pengadaan produk dari angka actual unit tersebut
  10. Gambar 4.18 Tampilan Actual Unit

  11. Tampilan Target Bulanan
    Target bulanan adalah menu untuk mengentri target yang sudah di setting setiap satu tahun sekali oleh manajemen PT. Multisari Langgeng Jaya. Yang nantinya dipakai untuk acuan saat membuat PO
  12. Gambar 4.19 Tampilan Target Bulanan

  13. Tampilan Entri Stok
    Berikut adalah tampilan entri stok dari sistem yang diusulkan
  14. Gambar 4.20 Tampilan Entri Stok

  15. Tampilan Entri PO
    Berikut adalah tampilan PO (Purchase Order) dari sistem yang diusulkan
  16. Gambar 4.21 Tampilan Entri PO

  17. Tampilan Pengadaan Produk
    Terakhir adalah, setelah semua selesai di entri, pengadaan produk yang diinginkan keluar di web sesuai dengan perhitungan yang ada di microsoft excel.
  18. Gambar 4.22 Tampilan Pengadaan Produk

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

    a. Processor : Intel(R) Core(™) i3-4150 CPU
    b. Monitor : LCD 14”
    c. Mouse : B100
    d. Keyboard : Classic Keyboard K100
    e. RAM : 2 GB
    f. Harddisk : 500 GB
    g. Printer : Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

    a. Windows 10
    b. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
    c. All In One Package : XAMPP
    d. Database Server : MySQL
    e. Web Framework : CodeIgniter
    f. Microsoft Office : 2010
    g. Code Editor : sublime text
    h. Web Browser : Google Chrome & Firefox.

Hak Akses (Brainware)

    a. Admin Logistik
    b. Staff Gudang
    c. Kepala Cabang
    d. General Manager

Testing

Pengujian Blackbox Testing

  1. Pengujian blackbox pada halaman login
  2. Tabel 4.15 Tabel Blackbox Testing Pada Halaman Login

  3. Pengujian blackbox pada Tambah User
  4. Tabel 4.16 Tabel Blackbox Testing Pada Tambah User

  5. Pengujian blackbox pada Tambah Produk
  6. Tabel 4.17 Tabel Blackbox Testing Pada Tambah Produk

  7. Pengujian Blackbox pada Entri Stok
  8. Tabel 4.18 Tabel Blackbox Testing Pada Entri Stok

  9. Pengujian Blackbox pada Entri PO
  10. Tabel 4.19 Tabel Blackbox Testing Pada Entri PO

Implementasi

Schedule

Schedule adalah rencana implementasi yang berguna untuk penerapan langkah-langkah kegiatannya. Dalam mewujudkan langkah-langkah tersebut sistem direncanakan dalam bentuk time tabel sebagai berikut :

Tabel 4.20 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya yang digunakan selama menyelesaikan penelitian yang diusulkan, sebagai kebutuhan biaya yang diperlukan. Demikian rinciannya :

Tabel 4.21 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan terhadap rumusan masalah tentang Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Produk Berbasis Web Pada Distributor PT. Multisari Langgengjaya :

  1. Pengadaan produk yang menggunakan format perhitungan di microsoft excel adalah sistem yang digunakan saat ini pada distributor PT. Multisari Langgengjaya, sehingga setiap satu bulan sekali admin logistik harus menyiapkan formatnya dan staff gudang harus entri setiap hari kedalam pengadaan produk tersebut. Hal ini belum cukup meyakinkan bahwa akan terjadi salah input atau rumus yang eror, dengan adanya sistem yang dikembangangkan dan dirancang diharapkan mampu mengurangi banyaknya file yang tersimpan di komputer.
  2. Sistem yang efektif dan efisien, terlebih menggunakan sistem yang mudah dimengerti seperti website yang mudah untuk di akses dan dapat diolah kapan pun dan dimana pun.
  3. Upaya mengembangkan sistem yang mampu mempermudah kinerja bagian logistik dalam pengadaan produk adalah dengan dirancang terlabih dahulu, kemudian diimplementasi ke setiap bagian yang bersangkutan sehingga hal tersebut dapat mempermudah menemukan cara untuk mengembangkan sistem pengadaan produk pada distributor PT. Multisari Langgengjaya

Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan sesuai dengan apa yang selama ini terjadi untuk menyelesaikan laporan skripsi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki yaitu :

  1. Sistem pengembangan pengadaan produk pada PT. Multisari Langgengjaya ini dalam implementasinya mampu memberikan kemudahan bagi pengguna dari segi efektifitas pengolahan data namun harus dikembangkan lebih lanjut baik pada bagian fitur.
  2. Dikarenakan sistem ini akan mengolah banyak data dan informasi yang akan disajikan, maka disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras ( hardware ) ataupun perangkat lunak ( software ) yang sesuai sehingga dalam penggunaannya menjadi lebih optimal.
  3. Perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan stakeholder dalam hal ini pada PT. Multisari Langgengjaya.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Romdhoni, A. C., & Hutahaean, F. (2015). Giant retropharyngeal lipoma. International Journal of Otorhinolaryngology, 2(2), 1-4
  2. Mulyadi, D. (2016). Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik: Konsep dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk Pelayanan Publik.
  3. Maniah, H. D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Indrajani, I. (2015). Analisis dan Penerapan Metode Tuning pada Basis Data Funding. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 143-153.
  5. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  6. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
  7. Krismiaji, D. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN: Yogyakarta.
  8. Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  9. Setiawan, E. B. (2016). Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif. Jurnal CoreIT: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, 2(1), 1-7.
  10. Rusdiana, A., Irfan, M., & Irfan, M. (2014). Sistem informasi manajemen.
  11. Darmawan, P. H. (2014). Analisis Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi, Dukungan Manajemen Puncak, Dan Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Pt. Bank Jateng Cabang Ungar. Skripsi, Fakultas Ekonomi & Bisnis.
  12. Al Husain dkk. 2016. Perancangan Database Relasional Pada Toko Buku Online Tangerang: Jurnal CERITA STMIK Raharja. Vol. 2, number 2 , 2016
  13. Sutabri, T. (2014). Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Andi Offset.
  14. 14,0 14,1 14,2 Mantala, R. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training AIDS Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan Mysql. POSITIF: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, 1(1)
  15. Taufiq, A. (2014). Pendidikan Anak di SD.
  16. Siahaya, W. (2016). Manajemen Pengadaan Procurement Management ABG Academic Business Government.
  17. Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran (Edisi Keempat). Yogyakarta: CV Andi Offset.
  18. Mursid, M. Drs.(2014). Managemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  19. Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
  20. Nugroho, E. (2017). PELAKSANAAN PENGAWASAN PROSEDUR PURCHASE ORDER (PO) PADA PT SHOWA INDONESIA DI BEKASI. Jurnal Lentera Bisnis, 5(2), 34-44.
  21. Nurjamiyah, N., & Dewi, A. R. (2018). Analisis Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Query: Journal of Information Systems, 2(2).
  22. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, I. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  23. Martin Fowler, K. S. (1999). UML Distilled: a brief guide to the standard object modeling language.
  24. Hasdiana, H., & Fahmi, H. (2018). Aplikasi Pembelajaran Unified Modeling Language Berbasis Computer Assisted Instruction. Query: Journal of Information Systems, 2(2)
  25. Bachtiar, D., & Atikah, A. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
  26. Juliany, I. K., Salamuddin, M., & Dewi, Y. K. (2018). Perancangan Sistem Informasi E-Marketplace Bank Sampah Berbasis Web. Semnasteknomedia Online, 6(1), 2-10.
  27. Hidayatullah, P. (2017). Pengolah Citra Digital Teori dan Aplikasi. Penerbit Informatika, Bandung.
  28. Ali, S., & Ambarita, A. (2016). Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 1(1).
  29. Faridl, M. (2015). Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: Lug Stikom, 1-12.
  30. Betha, S. (2014). Pemrograman Web Dengan PHP Revisi Kedua. Teknik Informatika.
  31. Solichin, A. (2016). Pemrograman web dengan PHP dan MySQL. Penerbit Budi Luhur.
  32. Branata, E. (2018). IMPLEMENTASI FRAMEWORK CODEIGNITER UNTUK PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI F&B JOGJABAY WATERPARK) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  33. Nugroho, A. Afriyonza, & Hendrawan.(2014). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO Studi Literatur Pengumpulan Data Analisis Masalah Sistem Perancangan Sistem Pembuatan Laporan. Jurnal Ilmiah Media Processor, 9(2), 196-209.
  34. Nur Azizah dkk (2016), dalam jurnal SENSI yang berjudul Rancang Sistem Informasi Penjualan Pompa dan Vakum Blower pada PT. Mandala Teknik Jakarta Vol. 2
  35. Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. F. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG.
  36. Aisyah, E. S. N., Khoirunisa, N., & Devi, S. (2015). Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  37. RAHARJA, P. B. T. P. T. PENGEMBANGAN APLIKASI QUALITY CONTROL UNTUK MENUNJANG PELAPORAN INVENTARIS PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA.
  38. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, D. I. (2018). Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 65-74.
  39. Feridi, Aripianti, P., Widuri, R. (2016). Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web.
  40. Sadeghian, R. (2016). Dynamic Inventory Planning with Unknown Costs and Stochastic Demand. International Journal of Industrial Engineering & Production Research, 27(2), 179-187.
  41. Pandey, H., Pandey, A., & Kumar, D. (2017). A Study of Production Inventory Policy with Stock Dependent Demand Rate. International Journal of Statistics and Systems, 12(3), 431-439.
  42. Oktapiadi, R. S., Komariah, K., & Jhoansyah, D. (2019). ANALISIS INVENTORY TURN OVER DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(2), 62-71.
  43. Handayani, I., Warsito, A. B., & Pangestu, S. A. (2017). Pemanfaatan Website Raharja. Ac. Id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk Ns-ccit Menggunakan Framework Yii. Ccit Journal, 10(1), 127-38.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwintansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwintansi Pembayaran Sidang dan Raharja Career
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Formulir Final Persentasi
A.10. Formulir Pertemuan Stakehoder
A.11. Sertifikat RCEP TOEFL
A.12. Sertifikat PROSPEK
A.13. Sertifikat IT Internasional
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Surat Keterangan Observasi dari Perusahaan
B.2 Form Wawancara

Contributors

Annisa Zakia