SI1711492221

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH

BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL

ASIA KCP VILLA BANDARA)


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1711492221
NAMA : CANDRA WIBOWO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH

BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL

ASIA KCP VILLA BANDARA)

Disusun Oleh:

NIM : 1711492221
Nama : Candra Wibowo
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH

BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL

ASIA KCP VILLA BANDARA)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1711492221
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Erna Astriyani, S.Kom M.T.I.,)
   
(Abdul Hamid Arribathi, S.Ag., M.M.,)
NID : 15017
   
NID : 13005


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH

BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL

ASIA KCP VILLA BANDARA)


Disusun Oleh :


NIM
: 1711492221
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH

BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL

ASIA KCP VILLA BANDARA)


Disusun Oleh :

NIM : 1711492221
Nama : Candra Wibowo
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen
Konsentrasi : Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Candra Wibowo
NIM. 1711492221


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Sistem penyetoran surat kuasa giro nasabah yang tepat sangat di butuhkan dalam perusahan. Dalam proses penyetoran surat kuasa giro nasabah pada PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara sistem yang berjalan saat ini belum maksimal dikarenakan penyetoran surat kuasa giro nasabah yang masih manual, kesulitan pada saat pencarian surat kuasa dan keamanan dokumen kurang terkontrol karena dapat di akses bagian lain , Oleh karena itu perlu adanya Sistem Informasi E- Data Surat Kuasa Penyetoran Giro Nasabah Berbasis Web yang sudah terdatabase sehingga lebih efektif, efisien serta akurat. Dengan adanya sistem penyetoran surat kuasa penyetoran giro nasabah berbasis web yang sudah terdatabase dapat memudahkan unit kerja dalam melakukan penerimaan,pencarian dan pengarsipan surat kuasa giro nasabah ,serta pengontrolan secara berkala agar lebih . Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan metode analisa sistem menggunakan metode PIECES yang bertujuan untuk memecahkan sebuah masalah, metode pengujian yang digunakan adalah black box testing serta menggunakan metode perancangan dengan permodelan secara visual yang berorientasi objek dengan UML (Unified Modelling Language) sedangkan pemrograman menggunakan PHP dan MySQL sebagai database.

Kata Kunci : E- Data, arsip, Perbankan, Giro


ABSTRACT

Appropriate and appropriate customer power of attorney deposit system is needed by the company. In the process of depositing client's power of attorney at PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara the current system is not yet optimal due to the manual deposit of customer demand deposit, difficulties when searching for power of attorney and document security are less controlled because it can be accessed by Other, Therefore, it is necessary to have an E-Data Information System for Proxy of Depositing Web-Based Customer Deposit which has been database so that it is more effective, efficient and accurate. With the system of depositing a web-based customer demand deposit deposit document that has been recorded, it can facilitate the work unit in receiving, searching and archiving customer demand letter of authorization, as well as periodic control to make it more effective, efficient and accurate. The method of data collection is done by performing a system analysis method using the PIECES method which aims to solve a problem, the testing method used is black box testing and using a design method with object oriented visual modeling with UML (Unified Modeling Language) while programming using PHP and MySQL as a database.

Keywords: E-Data, archive, Banking, Giro



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURAT KUASA PENYETORAN GIRO NASABAH BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL ASIA KCP VILLA BANDARA)”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Ibu Erna Astriyani, S.Kom M.T.I., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi, S.Ag., M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak Bugih Sunantha, S.E., selaku Pimpinan Kantor Cabang BCA Villa Bandara yang telah memberikan kesempatan dan informasi selama melalukan kerja praktek.
  7. Bapak David, S.E., selaku Stockholder yang telah banyak memberikan penjelasan penulisan dalam pengambilan data.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Univesitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  9. Kedua Orang Tua yang telah memberikan Do’a, dukungan, serta motivasi agar penulis mampu melaksanakan Skripsi serta menyelesaikan laporan Skripsi sesuai dengan yang diharapkan.
  10. Teman-teman kantor BCA KCP Villa Bandara yang banyak memberikan dukungan moril, memberikan semangat untuk terselesaikanya laporan Skripsi ini.
  11. Yosa, Dwi, Thasa, Yana, Chintya, Jesica, Valentin yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi dikala penulis dilanda kesulitan.
  12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Candra Wibowo
NIM. 1711492221


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Penyetoran Surat Kuasa Giro

Gambar 3.3. Use Case Diagram Pencarian Surat Kuasa Giro

Gambar 3.4. Sequence Diagram Penyetoran Surat Kuasa Giro

Gambar 3.5. Sequence Diagram Pencarian Surat Kuasa Giro

Gambar 3.6. Activity Diagram Penyetoran Surat Kuasa Giro

Gambar 3.7. Activity Diagram Pencarian Surat Kuasa Giro

Gambar 4.1. Sistem Usulan pada Use Case Teller

Gambar 4.2. Sistem Usulan pada Use Case Kabag Teller

Gambar 4.3. Sistem Usulan pada Use Case System Account

Gambar 4.4. Sistem Usulan pada Activity Diagram Teller

Gambar 4.5. Sistem Usulan pada Activity Kabag Diagram Teller

Gambar 4.6. Sistem Usulan pada Activity Diagram System Account

Gambar 4.7. Sistem Usulan pada Sequance Diagram Teller

Gambar 4.8. Sistem Usulan pada Sequance Diagram Kabag Teller

Gambar 4.9. Sistem Usulan pada Sequance Diagram System Account

Gambar 4.10. Sistem Usulan pada Class Diagram

Gambar 4.11. Prototipe Halaman Login

Gambar 4.12. Prototipe Halaman utama System Account

Gambar 4.13. Prototipe Halaman utama Teller

Gambar 4.14. Prototipe Halaman utama Kabag Teller

Gambar 4.15. Prototipe Halaman utama tambah data User Id Baru

Gambar 4.16. Prototipe Halaman utama tambah data Cabang Baru

Gambar 4.17. Prototipe Tampilan Inquiry Detail Cabang

Gambar 4.18. Prototipe Tampilan Inquiry Detil User ID

Gambar 4.19. Prototipe Tampilan Inquiry Detil Surat Kuasa Perusahan

Gambar 4.20. Prototipe Tampilan Inquiry Detil dan Update perorangan

Gambar 4.21. Prototipe Tampilan Search data Kuasa Perorangan

Gambar 4.22. Prototipe Tampilan Inquiry Detil dan update pada Teller

Gambar 4.23. Halaman Teller Inquiry Data Arsip

Gambar 4.24. Halaman Teller Tambah data Surat Kuasa Perorangan

Gambar 4.25. Halaman Teller Tambah data Surat Kuasa Perusahaan

Gambar 4.26. Halaman Teller Tambah data Arsip Baru

Gambar 4.27. Halaman Teller Report Data

Gambar 4.28. System account Inquiry User ID

Gambar 4.29. Tampilan System account Tambah User ID

Gambar 4.30. Halaman Utama System account

Gambar 4.31. Halaman System account Inquiry Data Cabang

Gambar 4.32. Halaman System account Tambah Cabang Baru

Gambar 4.33. Teller Tambah Surat Kuasa Perorangan Baru

Gambar 4.34. Teller Tambah Surat Kuasa Perusahaan Baru

Gambar 4.35. Teller Inquiry Surat kuasa Perusahaan

Gambar 4.36. Teller Tambah Data Arsip

Gambar 4.37. Teller Inquiry Data Arsip

Gambar 4.38. Teller Laporan Record Surat Kuasa

Gambar 4.39. Laporan Aktivitas Transaksi

Gambar 4.40. Teller Detail Account

Gambar 4.41. Teller - Inquiry Surat Kuasa Perorangan

Gambar 4.42. Kabag Teller - Inquiry Surat Kuasa Perorangan

Gambar 4.43. Kabag Teller - Inquiry Surat Kuasa Perusahaan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memegang peran penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bank merupakan urat nadi dari sistem keuangan yang beraktifitas menerima simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan memproses segala transaksi keuangan masyarakat.

Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia perbankan untuk tetap terus mengikuti perkembangannya.

Dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sebuah Sistem yang terkomputerisasi dapat mempermudah sebuah perusahaan dalam melakukan sebuah pencarian data informasi yang kita butuhkan. Selain itu data yang terkomputerisasi dapat tersimpan secara baik sehingga lebih baik dari sebuah sistem yang dilakukan secara manual yang dapat meminimalisir terjadinya sebuah kesalahan.

Bank BCA setiap harinya memproses ratusan sampai ribuan transaksi seperti setoran tunai, tarikan tunai, pemindahbukuan dan pencairan warkat Bilyet Giro maupun Cek. Pada saat ini setelah Bank Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penyetoran warkat giro tersebut, pihak bank harus melakukan pendataan dan perngarsipan dari surat kuasa yang diberikan oleh nasabah agar dapat menunjang kegiatan proses pencairan dari warkat Bilyet giro.

Pada saat ini Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 18/41/PBI/2016 tanggal 21 November 2016 dan SEBI No. 18/32/DPSP tanggal 29 November 2016 Perihal : Bilyet Giro yang salah satunya berisi mengenai ketentuan tentang penyerahan Warkat Bilyet Giro dari nasabah ke Bank (Teller) yang menyebabkan Penyerahan Warkat harus dilakukan langsung oleh nasabah penerima atau pihak penerima yang menerima surat kuasa dari nasabah penerima sehingga pada pihak bank harus memproses transaksi pencairan dari pada warkat giro tersebut berdasarkan surat kuasa tersebut, termasuk pada Bank BCA. Saat ini transaksi warkat giro yang diproses pada cabang villa bandara ini mencapai sekitar 70 warkat giro perhari dan surat kuasa yang telah disimpan dan diarsipkan pada bank BCA cabang Villa Bandara ini sudah mencapai sekitar 820 Lembar surat kuasa dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Pada saat ini sebuah proses dari pencairan warkat bilyet giro tersebut apabila bukan nasabah penerima langsung melainkan penerima kuasa yang mengunakan surat kuasa dari nasabah yang menerima giro tersebut akan memakan waktu yang sangat lama, karena harus dilakukan proses pencarian data surat kuasa yang telah dikumpulkan dan telah diarsip serta dilakukan proses identifikasi dari penerima kuasa yang datang dengan surat kuasa yang telah tersimpan dalam suatu cabang. Pada saat ini juga sistem pencarian dokumen surat kuasa masih manual dengan mencari satu persatu di lemari penyimpanan dokumen, serta untuk penyimpanan dokumennya sendiri masih di simpan di lemari penyimpanan dokumen. Seringkali juga terjadi kesalahpahaman antara nasabah dengan pihak bank dikarenakan pihak bank tidak dapat menemukan surat kuasa yang telah disimpan tersebut. Dikarenakan proses pencairan warkat giro yang menjadi agak lama, nasabah yang akan melakukan transaksi lainnya pun menjadi menunggu sangat lama untuk dilayani. Sehingga tingkat kepuasan pelayanan pada suatu cabang menjadi kurang memuaskan. Kesulitan juga ditemukan pada saat antara seorang staf dengan staf yang lain saling mencari surat kuasa sehingga proses dari pencarian surat kuasa pun akan menjadi lebih lama sehingga proses yang dilakukan dirasa menjadi kurang mudah, cepat dan akurat.karena mempunyai keterbatasan, lambat dalam melakukan pencarian data. Untuk menunjang kegiatan proses pendataan dan pengarsipan dalam perusahaan, sistem komputerisasi sangat diperlukan dalam setiap pelaksanaan kerjanya sehingga pendataan dan pengarsipan dapat dilakukan lebih mudah, cepat, aman dan informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat.

Seiring dengan teknologi dan informasi pada saat ini mencakup dalam segala bidang di kehidupan manusia. Maka hal ini dapat di manfaatkan untuk membangun aplikasi sistem Informasi e- data surat kuasa penyetoran giro nasabah berbasis web. Mulai dari data surat kuasa yang baru disimpan, pencarian, perubahan pada surat kuasa hingga Pencabutan dari surat kuasa tersebut. Dengan adanya sistem ini mempermudah user untuk mencari data surat kuasa giro, lebih cepat melayani nasabah, pengarsipan dokumen yang lebih aman, rapih dan terartur karena mengunakan sistem terkomputerisasi, Komputer merupakan salah satu sarana atau cara yang bisa di gunakan untuk membantu dan mewujudkan aplikasi sistem Informasi Pendataan dan pengarsipan surat kuasa giro nasabah yang terkomputerisasi. Sehingga sistem tersebut memiliki nilai lebih daripada sebuah Pengelolaan data yang diolah secara manual dan akan menghasilkan suatu sistem informasi yang lebih mudah, cepat, aman dan akurat serta memiliki produktifitas yang tinggi.

Dengan melihat masalah yang ada di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-DATA SURATKUASA PENYETORAN GIRO NASABAH BERBASIS WEB(STUDI KASUS DI PT. BANK CENTRAL ASIA KCP VILLA BANDARA)

dengan memanfaatkan sistem komputerisasi yang diolah dengan menggunakan bahasa pemrograman web PHP serta database MySQL yang diharapkan dapat meningkatkan kerja dan kinerja menjadi lebih mudah, cepat, aman dan akurat. Serta dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap nasabah pada Bank Central Asia

Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,pembahasan tidak meluas, maka dibatasi hal-hal sebagai berikut:

  1. Peniliti hanya menitikberatkan pada proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah pada bagian internal Teller di PT Bank Central Asia Tbk di KCP Villa Bandara.
  2. Penilti hanya akan membahas mengenai kendala yang terjadi pada saat proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah pada bagian internal Teller di PT Bank Central Asia Tbk di KCP Villa Bandara.
  3. Merancang sebuah sistem informasi proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah berbasis web yang dapat digunakan sebagai alternative pemecahan masalah pada bagian internal Teller di PT Bank Centra Asia di KCP Villa Bandara.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan diatas, dapat diketahui rumusan masalah yaitu :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini di PT Bank Central Asia Tbk di KCP Villa Bandara dalam proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah ?
  2. Kendala kendala apa saja yang terjadi dalam proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah di PT Bank Central Asia Tbk di KCP Villa Bandara yang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi proses pendataan penyetoran surat kuasa giro nasabah berbasis web yang dapat digunakan sebagai alternative pemecahan masalah di PT Bank Central Asia di KCP Villa Bandara ?

Ruang lingkup Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang di harapkan, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, sesuai dengan judul diatas maka peneliti membatasi ruang lingkup menjadi point-point antara lain prosespenyetoran surat kuasa giro nasabah, pendataan, pencarian dan pengarsipan surat kuasa yang di terima oleh pihak bank, di PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Merancang sebuah sistem yang dapat membantu mempermudah pendataan proses penyetoran surat kuasa giro nasabah.
  2. Membangun suatu aplikasi sistem informasi E Data surat kuasa penyetoran giro nasabah berbasis web di PT Bank Central Asia KCP Villa Bandara yang akan berguna agar semua data yang sebelumnya manual menjadi tersusun secara rapi dengan sistem yang terkomputerisasi dan terstruktur.
  3. Menjadikan proses pendataan transaksi penyetoran surat kuasa giro nasabah lebih mudah, cepat, aman dan akurat. Sehingga meningakatkan kepuasan pelayanan kepada nasabah.

Manfaat Penelitian

Manfaat Penerapan sistem ini dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat membantu para staff untuk memecahkan masalah dan mempermudah dalam hal pendataan, pencarian dan pengarsipan data surat kuasa serta laporan dan report mengenai data surat kuasa giro nasabah yang telah disimpan dalam suatu cabang sehingga dapat membantu mengelola surat kuasa dalam jumlah yang banyak.
  2. Mempermudah Bagian Teller untuk pendataan nasabah dalam penyetoran surat kuasa giro di PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara.
  3. Dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan dalam melakukan pendataan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah serta dapat meminimalisir kemungkinan kehilangan data surat kuasa dan kesalahpahaman kepada nasabah. Dengan sistem pendataan dan perngarsipan ini diharapkan dapat membantu Nasabah dalam mempercepat proses dalam melakukan transaksi dari pencairan warkat bilyet giro.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mencari, memeriksa, dan mengumpulkan informasi atau data untuk mengetahui atau membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas penelitian tersebut.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tahapan proses riset dimana peneliti menerapkan cara dan teknik ilmiah tertentu dalam rangka mengumpulkan data secara sistematis guna keperluan analisis.

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis menggunakan metode ini dengan datang langsung melakukan peninjauan ke PT. Bank Central Asia untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis mengenai penyetoran surat kuasa giro nasabah yang ada di PT Bank Central Asia.

  2. Metode Wawancara(Interview Research)

    Dalam melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis akan melakukan tanya jawab kepada stakeholder PT. Bank Central Asia .

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Setelah melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Pada metode ini penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, jurnal, literature dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan skripsi tersebut. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulis penelitian ini.

Metode Analisa Sistem

Analisis sistem adalah proses analisis terhadap permasalahan dan mendefinisikan model penyelesaian. Termasuk dalam proses ini adalah melakukan analisis terhadap spesifikasi perangkat lunak yang akan dibangun. Setelah perangkat lunak ditetapkan selanjutnya dilakukan perancangan Sistem yang meliputi pengolahan data. Metode analisa yang peneliti gunakan yaitu menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Peneliti menggunakan metode ini di karenakan untuk memperbaiki performa penyetoran surat kuasa giro untuk mengurangi kesalahan dalam proses pencairan giro yang menggunakan surat kuasa. Berikut hasil analisa PIECES yang penulis teliti, yaitu :

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan adalah dengan UML (Unified Modeling Language) sebagai modeling tools yaitu dengan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selain itu juga menggunakan bahasa pemrograman PHP, Google chrome sebagai browser, database server MySQL, sublime text 2, framework Codeigniter, Notepad++ sebagai editor teks menulis kode PHP dan web server dengan Appserv.

Metode Testing

Metode pengujian yang digunakan yaitu Black box testing.Black box adalah pengujian yang di lakukan yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan cek fungsional perangkat lunak. Jadi analogi seperti yang kita lihat kotak hitam, kita dapat melihat hanya penampilan luar,tanpa mengetahui apa di balik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian kotak hitam, mengevaluasi hanya penampilan eksternal (antamuka), fungsional tanpa mengetahui apa sebenernya terjadi dalam codingan.

Tujuan Black box testing adalah untuk mencari kesalahan/kegagalan dalam operasi tingkat tinggi, yang mencakup kemampuan dari perangkat lunak, operasional/tata laksana, scenario pemakai. Fungsi dari pengujian ini berdasarkan kepada apa yang dapat dilakukan oleh sistem.untuk melakukan pengujian perilaku seseorang harus mengerti lingkup dari aplikasi, solusi bisnis yang diberikan oleh aplikasi, dan tujuan sistem dibuat.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dibuat penulis berfungsi untuk mempermudah dalam membaca dan juga membantu dalam memahami isi dari tiap bab yang terdapat pada skripsi ini. Adapun pembagian dari sistematika penulisan yaitu:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang Tinjauan Studi dari beberapa penelitian dan tinjauan Pusaka yang berkaitan dengan perancangan, Sistem, Informasi, E- Data, Surat kuasa, penyetoran, giro, nasabah, web serta teori-teori yang berkaitan dengan materi penelitian tersebut.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran dan sejarah PT. Bank Central Asia Tbk, visi misi, struktur organisasi perusahaan, job description, permasalahan yang dihadapi, pemecahan masalah, analisis proses serta Unifield Modelling Language sistem dan penjabaran sistem yang berjalan.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem yang di usukan mengenai sistem informasi penyetoran surat kuasa giro usecase diagram, sequence, Diagram activity,sequence diagram,class diagram serta ranangan prototype spesifikasi basis data,rancangan layar dan rancangan implementasi sistem.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[1] yang menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sedangkan menurut, “According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[2], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. (“Perancangan Sistem Informasi adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana masyarakat tantangan diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain rekayasa berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan ”.

Berdasarkan pengertian perancangan sistem yang telah dijelaskan diatas maka dari tiu dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem merupakan beberapa tahap untuk menyusun atau menciptakan suatu sistem guna untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan atau pun instansi memerlukan sebuah sistem yang tepat guna menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran serta tujuannya. Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

  1. Menurut Tata Sutabri dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18)[3], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatukumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  2. Menurut Maniah dan Dini Hamdini (2017:1)[4], Menyimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.
  3. Sedangkan menurut Sugiarti yang dikutip oleh Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:16)[5] dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa elemen yang terdiri atas objek-objek, unsur-unsur, komponen-komponen yang saling berhubungan antara sistem yang satu dengan sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan fungsinya masing-masing.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1)[6], data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74)[7] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”

Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[8],mengatakan, data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization (data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Sedangkan Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[9],dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang perlu diolah untuk menghasilkan suatu informasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol khusus, teks atau gabungan darinya.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah yang dikutip oleh Sunarya dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015:80)[10], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.

Menurut Barry E. Cushing yang dikutip oleh Pratita dkk dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2015:9)[11], Informasi merupakan sesuatu yang menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Menurut Hutahaen yang dikutip oleh Sunarya dkk dalam SENSI Journal Vol.3 No.2 (2017:3), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan salah satu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) ialah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192)[12], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang telah diolah, sehingga menghasilkan arti yang penting bagi penerima untuk mengambil suatu keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam buku karya Muslihudin M dan Oktavianto, (2016)[13], berpendapat bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerimaan informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Informasi harus tepat waktu, Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datang nya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Informasi harus relevan, Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya bebeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Menurut I Putu Agus Eka Pratama yang dikutip oleh Ningrum dan Sikumbang dalam Jurnal Ilmiah Zona Komputer Vol.7 No.3 (2017:110)[14], Sistem informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih.

Menurut Richardus Eko Indrajit yang dikutip oleh Alwin dan Hamdani dalam Jurnal IDEALIS Vol.1 No.3 (2018:283)[15], bahwa Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.

Menurut Sihotang dalam Journal Of Informatic Pelita Nusantara Vol.3 No.1 (2018:7)[16], Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu sistem yang menghasilkan informasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Farell dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Vol.11 No.2 (2018:57), beberapa komponen penyusun sistem informasi antara lain:

  1. Komponen input/masukan

    Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam sistem informasi (data entry).

  2. Komponen model

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah melalui model-model tertentu.

  3. Komponen output/keluaran

    Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berguna bagi para pemakainya.

  4. Komponen teknologi

    Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu.

  5. Komponen basis data

    Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Pengertian Analisa Sistem

Menurut Jimmy L. Gaol yang dikutip oleh Welim dan Sakti dalam Jurnal SIMETRIS Vol.7 No.1 (2016:32)[17], Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Suryadi da Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3, (2016:270)[18] berpendapat bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal SISFOTEK Global Vol.5 No.1 (2015:72)[19], Analisa sistem atau analisi sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah penguraian sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya untuk mengevaluasi suatu permasalahan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikannya dalam sistem yang baru.

Langkah - langkah Analisa Sistem

Menurut Taufik yang dikutip oleh Ramadhan dan Anubhakti dalam Jurnal IDEALIS Vol.1 No.5 (2018:119)[20], agar hasil analisis dapat maksimal, langkah yang dilakukan harus terstruktur, tujuannya adalah agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa satu dengan yang lainnya. Dengan tujuannya yaitu hasil analisa sistem dapat dikelompokkan sesuai langkah yang dilakukan untuk dipelajari, pahami dan mudah dikembangkan.

Langkah-langkah dalam analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Analisa Pendahuluan

    Dalam analisa pendahuluan melakukan pengumpulan sebuah informasi agar memperoleh sebuah gambaran yang menyeluruh tempat kita analisa. Analis sistem mengambil lembar kerja dan mengumpulkan informasi untuk analisa pendahuluan.

  2. Studi Keleyakan

    Manfaat studi kelayakan yaitu peningkatan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen, manfaat untuk peningkatan kepuasan pelanggan, manfaat dari sesi nilai ekonomis serta manfaat lainnya.

  3. Mengidentifikasi permasalahan dari kebutuhan user/pemakai

    Mengidentifikasikan masalah pada sistem lama atau berjalan agar bisa diperbaiki pada sebuah sistem yang baru. Mengidentifikasikan masalah bisa dilakukan dengan mencari penyebab masalah yang merupakan sumber dari permasalahan. Pelaksanaan sistem analis dirancang oleh analis dalam suatu dokumen tertulis. Maksud dokumen tertulis adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi.

  4. Memahami Sistem Yang Berjalan

    Memahami sistem yang berjalan yaitu untuk mendapatkan data dan menganalisis permasalahan yang terjadi. Memahami sistem yang sedang berjalan dapat dilakukan dengan penelitian untuk mendapatkan data tentang sistem yang ada saat ini atau sistem berjalan.

  5. Anilisis Hasil Penelitian

    Hasil penelitian dikumpulkan dan langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisi hasil penelitian tersebut. Menganalisis kelemahan sistem yang berjalan atau yang lama dimaksudkan untuk menemukan penyebab permasalahan yang terjadim yang menyebabkan sistem yang lama tidak berfungsi dengan baik atau dengan yang harapkan.

Teori Khsusus

Konsep Dasar E- Data

Definisi E- Data

Menurut Rifauddin dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, Vol 4 No. 2, (2016:168-178)[21] , berpendapat bahwa Elektronik Data adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari sistem computer ke sistem computer lainnya, dalam bentuk elektronik.

Menurut Kizanah, dalam jurnal Elektronik data surat kuasa pengambilan cek 2016, (235-962)[22] , berpendapat Elektronik data sebagai suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memroses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi strategis yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Fauziah Teknologi Informasi adalah penerapan teknologi komputer (peralatan teknik berupa perangkat keras dan perangkat lunak) untuk mencitakan, menyiman, mempertukarkan dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi elektronik data adalah elektronik data dapat berupa data yang dibuat langsung menggunakan media elektronik atau data cetak yang di alih mediakan menjadi arsip digital. Penyimpanan data elektonik dapat dilakukan secara online, offline dan Nearline dan dapat disimpan dalam beberapa media penyimpanan elektronik

Tujuan E Data

Menurut M Rosyid , (2016:20)[23], tujuan E data agar Proses pencarian/temu balik dokumen lebih cepat, tanpa harus meninggalkan meja kerja, Kemungkinan file akan hilang sangat kecil, karena arsip elektronik hanya dapat dilihat di layar monitor atau dicetak tanpa dapat mengubahnya, Menghemat tempat penyimpanan karena menggunakan media penyimpanan elektonik, Kerusakan dokumen arsip elektronik dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital, Berbagi dokumen dapat dilakukan secara mudah dengan memanfaatkan teknologi internet dan LAN, Keamanan terjaga, karena arsip elektronik dapat di protect atau pasword sesuai keinginan pengelolanya, maka orang lain yang tidak mempunyai otoritas tidak dapat untuk mengaksesnya.

Konsep Surat Kuasa

Definisi Surat Kuasa

Menurut (Suparjati 2017:42)[24] Surat kuasa adalah surat pemberian kuasa atau wewenang terhadap seseorang yang dapat dipercaya agar yang bersangkutan dapat bertindak mewakili orang yang memberikan kuasa karena orang yang memberikan kuasa tidak dapat melaksanakannya sendiri

Menurut (Ahmad bin andi 2018 : 30)[25] surat kuasa adalah suatu dokumen di mana isinya seseorang menunjuk dan memberikan wewenang pada orang lain untuk melakukan perbuatan hukum untuk dan atas namanya. Menurut Pasal 1792 KUHPerdata, pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.

Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari surat kuasa adalah surat yang memuat pelimpahan wewenang untuk melaksanakan suatu tindakan atas nama pemberi kuasa dan di berikan kepada seseorang atau lembaga tertentu. Wewenang yang di limpahkah, di tetapkan hanya sebatas isi surat kuasa itu.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito dan Budi dalam Jurnal CCIT, (2015:29)[26] menerangkan bahwa metode studi pustaka dilakukn untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukakan. Pengumpuan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Djiwandono, (2015:27)[27] berpendapat bahwa literature review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Menurut Semiawan, (2016:104)[28] mengutip bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa definisi literature review adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumya sebagai referensi (penelitian yang relevan) bagi peneliti yang akan meneliti hal yang hampir mirip atau yang sama.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan, (2014:45)[29], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Study Pustaka Literature Review

Sebagai metode studi pustaka, penulis juga mencari beberapa referensi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai penyetoran surat kuasa giro nasabah ataupun yang masih berkaitan dengan penyetoran surat kuasa giro. Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan serta metode juga hasil yang di dapat:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah Latif dan Aditya Wirangga Pratama (2015)[30] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Elektronik (E-Arsip) Berbasis Microsoft Access Pada PT. Hi-Test”, berupa: Penggunaan sistem perancangan berbasis Microsoft access diharapkan dapat membantu bagian administrasi kantor untuk dapat mengelola arsip secara efektif dan efisien dengan menggunakan media elektronik dalam pengolaan arsip akan diperoleh manfaat kecepatan, kemudahan dan akuratan invoice;
  2. Imasita, Andi Gunawan dan Hirman (2015)[31] yang berjudul “Pengembangan Model Pengelolaan Arsip (Surat) dan Dokumen Pemerintah Berbasis Web pada Kantor Pemerintah Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan”, berupa: Pengembangan produk model pengelolaan arsip yang dapat membantu dalam penyajian arsip (surat) dan dokumen dengan cepat, tepat dan dapat diakses secara online oleh semua pegawai. Penelitian ini menggunakan metode waterfall;
  3. Garry Rendra Ivan Pontoh dan Arie S.M. Lumenta (2016)[32] yang berjudul “Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada PT. Abdi Pratama Perkasa”, berupa: Aplikasi Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Penulis mengembangkan aplikasi ini dengan menggunakan metodologi waterfall;
  4. Fauzan Masykur dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015)[33] yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”, berupa: Pengelolaan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan database MySql tersebut tidak lagi berupa hardcopy atau lembaran kertas namun sudah berupa file hasil dari pemindai atau scan dari surat yang asli. Arsip hasil scan akan disimpan dengan kode-kode tertentu untuk memudahkan dalam pencarian sehingga arsip yang masuk sudah beberapa tahun yang lalu tidak rusak dan mudah dicari;
  5. Sambas Ali Muhidin, Hendri Winata dan Budi Santoso (2016)[34] yang berjudul “Pengelolaan Arsip Digital”, berupa: Dalam terminologi kearsipan, media elektronik dikelompokan sebagai arsip media baru. Salah satu bentuk penyimpanan arsip media baru adalah media digital. Media digital biasanya memerlukan alat bantu berupa komputer, karena tidak dapat dibaca secara langsung. Arsip yang disimpan dalam bentuk digital dapat berupa gambar, suara, video, tulisan atau lainnya yang dapat dijadikan sebuah data dalam bentuk biner (binary), dapat diolah dalam program komputer dan disimpan dalam media penyimpanan data digital;
  6. Made Pasek Agus Ariawan, Putu Bagus Indra Sukadiana Putra and Putu Arya Mertasana (2017)[35] yang berjudul “Design and Analysis of Mail Management Information System using PIECES Method: A Case Study at Faculty of Mathematics and Natural Sciences of Udayana University”, berupa: Information is needed by agencies, companies, organizations, institutions and the environment having no access to the system. Mail is an important means of communication for agencies. The faster the distribution of the mail the faster the information can be obtained by people or agencies. The increasing number of incoming and outgoing mail gives rise to some problems in mail management. From review of some researches, it can be said that the information management system can help handle the problem faced in mail data processing, mail filing, and mail searching. However, there are some drawbacks in the researches, among others the researches reviewed do not explain how the system works in the mail distribution, verification, signing, classification, and prioritization. This research aims to analyze and design an information system of incoming and outgoing mail management using the PIECES analysis. The advantages of the system are among others, it can help computerize data; the process of mail distribution can be real time with mail notification; the incoming mail data can be classified using the classification method; outgoing mail can be made using the SPK method and the mail signing can be made using the barcode system;
  7. Edo Pratama, Leon Andretti Abdillah and Susan Dian Purnamasari (2015)[36] yang berjudul “Correspondence Archival Information Systems In Bina Darma University”, berupa: Informatioan technology era support the growth of the organization in making every job done easyly, quickly, and accurately. Archive is a medium that is used by each institution, especially educational institutions such as foundations or university for storage, grouping, organization, control and maintenance of a variety of archival records in particular letter. Bina Darma University has 5 category archives. In order to solve some problems related to arcvhiving correspondence letters, authors develop correspondence archival information systems (CAIS) or electronic Archive (e-Archive). Reason and purpose of this research is to build information systems archives of more structured and computerized in order to speed up the search exist-ing data and making of incoming and outgoing mail and paperwork required. This study will use the method of First In First Serve (FIFS). The research results ob-tained is that the administration needed a system in search for existing archives and manufacture of incoming and outgoing mail and the mail archives report;
  8. Miguel Costa, Daniel Gomes and Mário J. Silva (2016)[37] yang berjudul “The evolution of web archiving”, berupa: Web archives preserve information published on the web or digitized from printed publications. Much of this information is unique and historically valuable. However, the lack of knowledge about the global status of web archiving initiatives hamper their improvement and collaboration. To overcome this problem, we conducted two surveys, in 2010 and 2014, which provide a comprehensive characterization on web archiving initiatives and their evolution. We identified several patterns and trends that highlight challenges and opportunities. We discuss these patterns and trends that enable to define strategies, estimate resources and provide guidelines for research and development of better technology. Our results show that during the last years there was a significant growth in initiatives and countries hosting these initiatives, volume of data and number of contents preserved. While this indicates that the web archiving community is dedicating a growing effort on preserving digital information, other results presented throughout the paper raise concerns such as the small amount of archived data in comparison with the amount of data that is being published online;
  9. Mazen J. Al Shobaki, Samy S. Abu Naser, Mohammed Khair I. Kassab (2017)[38] yang berjudul “The Reality of the Application of Electronic Document Management System in Governmental Institutions - an Empirical Study on the Palestinian Pension Agency”, berupa: The research aims to identify the status of the application of electronic document management system in governmental institutions – the study was applied on the Palestinian Pension Agency. The population of this study is composed of all employees in the Palestinian Pension Agency. In order to achieve the objectives of the study, the esearchers used the descriptive and analytical approach, through which try to describe the phenomenon of the subject of the study, analyze the data and the relationship between the components and the views put around it. Census method was used due to the small size of the study population and ease of access to the target group. (108) questionnaires were distributed to all members of the study population, were (65) employees in the Gaza Strip and (43) employees in the West Bank. All questionnaires were recovered. The study found the following results: There were no statistically significant differences in the members of the population in response to differences in the study about the reality of the application of electronic document management system in governmental institutions - case study on the Palestinian Pension Authority due to the age. There are no statistically significant differences in population members in response to the reality of the application of electronic document management system in governmental institutions - case Study on the Palestinian Pension Authority due to the variable nature of the job. As well as there are no statistically significant differences in the members of the population in response to the study about the reality of the application of electronic document management system in governmental institutions - case study on the Palestinian Pension Authority due to the variable of specialization. There are statistically significant differences in the study about the reality of the application of electronic document management system in governmental institutions - case study on the Palestinian Pension Authority due to Qualification variable for the benefit of members of the population study who are holding a Bachelor degree. There are statistically significant differences in the study about the reality of the application of electronic document management system in governmental institutions – case study on the Palestinian Pension Authority due to the variable number of years of experience for the benefit of members of the study population who have experience between 11-15 years. The study found a group of recommendations, including: the need to focus on the establishment of a general management of electronic documents in the organization structure that takes care of all the technical processes in it an contains scientifically qualified persons in the field of electronic document management. The need is for the attention in developing strategic plans, policies and mechanisms of action commensurate with the electronic document management system;
  10. Fakije Zejnullahu and Indrit Baholli (2017)[39] yang berjudul “System for Electronic Archiving of Document in Republic of Kosovo- An Evaluation of Success Factors- Design-Reality Gap Analysis”, berupa: Use of Innovation of ICT in activities of the public sector, referred to as e-Government, has helped governments to improve their services to citizens, to businesses and to government units by making them more qualitative and easily accessible. The initiative of e-Government in Kosovo was identified as a priority of the government in 2008 and since then a number of projects have been implemented, amongst them the System for Electronic Archiving of Document (SEAD). Since the partial or full failure of implementation of e-government projects is very frequent phenomenon in developing countries, the identification of success and failure factors of projects is necessary in order to address them on time. In this study are assessed the level of success of implementation of SEAD and are identified the critical success and failure factors of this system through seven dimensions ITPOSMO by using the Design Reality Gap Analysis. By measuring the design-reality gap across seven dimensions, we have assessed the success of the implementation of SEAD, which scored 18.05. Results from this study indicate that if no action is taken to reduce the size of gaps, particularly the gap in dimensions “Processes” and “Staffing and Skills”, project risks falling in the category “Partial Failure”. Findings from this research will serve to reduce the risks that may affect the successful implementation of e-governance in Republic of Kosovo, and also will serve other researchers in identifying the failure and success factors of e-Government in developing countries.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran umum perusahaan

Objek Penelitian

Lokasi Penelitian dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di PT Bank Central Asia Tbk Bagian Teller Kantor Cabang Pembantu Villa Bandara yang berlokasi di Komplek Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Blok B8 - B9 jalan perancis raya kel dadap kec kosambi kab Tangerang.

Sejarah singkat PT Bank Central Asia Tbk

Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.Pada tanggal 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba. BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank devisa.

Menurut George Junus Aditjondro, anak-anak Soeharto yang memiliki saham di BCA adalah Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.

Awal tahun 1980an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA bekerjasama dengan MasterCard.[1] BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

Pada tahun 1990-an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.

Pada tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas dan tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.

Pada tahun 2017 BCA mengembangkan lebih lanjut kapabilitas di bidang digital banking, seperti penyempurnaan pada Klik BCA, m-BCA dan aplikasi Sakuku. Pengembangan alat pembayaran tanpa kartu menjadi salah satu prioritas BCA. BCA mendirikan PT Central Capital Ventura (CCV) guna mengikuti inovasi layanan keuangan berbasis digital. BCA meluncurkan ‘VIRA’ suatu Virtual Assistant yang dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat ternama dan memanfaatkan teknologi artificial intelligence. Proyek percontohan sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diluncurkan di beberapa cabang untuk meningkatkan penetrasi di tengah ketatnya persaingan pada segmen tersebut. BCA menandatangani pembaharuan perjanjian dengan PT AIA Financial (AIA Indonesia) guna memperluas ruang lingkup kerja sama di bidang bancassurance. BCA meningkatkan kepemilikan pada entitas anak BCA Sekuritas, BCA Life dan CS Finance. Langkah ini ditujukan untuk semakin memperkokoh integrasi, meningkatkan kerja sama dan menyelaraskan strategi bisnis entitas anak dengan BCA.

Kantor Cabang Villa Bandara merupakan salah satu cabang di bawah Kantor Cabang Utama Pasar Lama, Kantor cabang pembantu sediri terdiri dari pimpinan kantor cabang kepala bagian Teller, kepala bagian CSO , kepala bagian Back Office. Di Kantor Cabang Pembantu Villa Bandara menerima transaksi perbankan seperti pada umumnya yaitu contohnya transaksi pada teller setor dan tarik tunai serta pencairan warkat giro setiap hari kerja.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi

    Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

  2. Misi
    1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
    2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
    3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

Struktur organisa di KCP Villa Bandara

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi KCP Villa Bandara


Tugas dan tanggung jawab

  1. KabagTeller

    Nama jabatan  : Kabag Teller

    Lingkup kerja  : Di Area Teller

    Lokasi  : KCP BCA Villa Bandara

    1. Fungsi

      a. Memonitor secara aktif dan melakukan pengarahan langsung sesuai dengan wewenangnya atas seluruh jalannya transaksi yang ditangani teller (setoran, penarikan, pemindah bukuan) serta mengkoordinasi.

    2. Uraian tugas

      a. Memberikan solusi apabila terjadi masalah di counter dan bila teller selisih melakukan balancing akhir hari

      b. Melakukan verifikasi dan pencocokan atas balancing akhir hari

      c. Memonitor penyelesaian pos-pos terbuka atau selisih yang belum tersesuaikan

    3. Kewenagan

      a. Memberikan offer rate atas transaksi yang melebihi wewenang teller

      b. Melakukan pemeriksaan cash box teller

      c. Melaporkan transaksi valas kepada Kepala Bagian Operasional

      d. Menentukan pembukaan counter tambahan

  2. Teller

    Nama jabatan  : Teller

    Lingkup kerja  : Di Area Teller

    Lokasi  : KCP BCA Villa Bandara

    1. Fungsi

      a. Memberikan jasa layanan transaksi baik yang bersifat tunai maupun non tunai kepada nasabah.

    2. Uraian tugas

      a. Memeriksa kelengkapan trnsaksi yang ditangani dan peningkatan mutu layanan ke nasabah.

      b. Memeriksa saldo uang tunai teller pada cash box.

      c. Melaksanakan system failing dan arsip sesuai prosedur yang berlaku.

      d. Melayani nasabah dalam transaksi financial yang bersifat fisik.

      e. Menyelesaikan transaksi.

      f. Pencocokan atau verifikasi tanda tangan pada formulir dengan dokumen asli untuk memetikan tanda tangan tersebut sah.

      g. Memeriksa kelengkapan formulir transaksi.

      h. Memeriksa keaslian dan pengisian warkat ( cek atau bilyet giro ) yang dilakukan oleh nasabah.

    3. Kewenagan

      a. Penerimaan dan pembayaran tunai atau non tunai transaksi dalam bentuk mata rupiah maupun valuta asing untuk produk atau jasa

      b. Melaksanakan pengoperasian BDS ( Branch Delivery System ) dan IDS ( Intergrated Deposit System ).

      c. Pengaturan uang tunai.

      d. Memeriksa saldo uang tunai teller pada cash box

  3. System Account

    Nama jabatan  : System Account

    Lingkup kerja  : Di Seluruh Area

    Lokasi  : KCP BCA Villa Bandara

    1. Fungsi

      a. melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem. Administrator atau system account ini biasanya masuk ke dalam departemen atau divisi teknologi dan informasi dalam struktur organisasi perusahaan.

    2. Uraian tugas <p>a. Merancang dan melakukan instalasi hardware dan software

      b. Mendefinisikan dan megidentifikasikan atribut yang digunakan oleh user

      c. Melakukan dokumentasi konfigurasi sistem

      d. Menjaga tingkat keamanan instalasi komputer

      e. Melakukan tuning kinerja sistem komputer

      f. Meyakinkan infrastruktur dan jaringan komputer dalam keadaan baik

      g. Melakukan backup dan restore

      h. Menjawab masalah teknis dan memecahkan masalah

      i. Melakukan audit software dan hardware

      j. Mengidentifikasi ancaman dan tanggap terhadap isu yang berhubungan dengan sistem.

      k. Mengenalkan teknologi baru kepada user dalam sistem yang tengah digunakan

    3. Kewenangan

      a. Menambah atau menghapus user id baru

      b. Inquery dan Update user id

      c. Inquery Detail Cabang

      d. Membuat Data Cabang baru

Tata laksana sistem yang berjalan

Prosedur sistem yang berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan analisa mengenai tahapan-tahapan dari proses yang dilakukan dalam sistem. Adapun tahapan-tahapan untuk mengetahui sistem awal dari, Proses penyetoran surat kuasa giro nasabah, proses pencarian data oleh teller pada saat transaksi dengan kondisi data yang sudah tersimpan sebelumnnya pada Kantor Cabang Pembantu PT Bank Central Asia Villa Bandara Ada 2 diagram, diantaranya:

  1. Sistem penyetoran surat kuasa giro nasabah
    1. Nasabah datang ke Bank.
    2. Nasabah memberikan surat kuasa giro nasabah baru ke Teller
    3. Teller memeriksa surat kuasa giro nasabah baru
    4. Apabila surat kuasa tidak sesuai teller melakukan pengembalian surat kuasa ke nasabah
    5. Apabila surat kuasa sudah sesuai teller melakukan registrasi di buku register
    6. Teller mengcopy dan stempel surat kuasa giro nasabah baru
    7. Nasabah menerima copy surat kuasa giro nasabah baru yang sudah di stempel oleh teller
    8. Teller menyerahkan surat kuasa giro nasabah asli kepada kabag teller
    9. Kabag Teller mevalidasi surat kuasa giro asli
    10. Kabag Teller memberikan surat kuasa giro yang sudah di validasi ke Teller
    11. Teller menerima surat kuasa giro yang sudah di validasi
    12. Teller menerima dan mengarsip surat kuasa giro asli di lemari arsip
  2. Sistem pencarian dokumen surat kuasa pada saat pencairan giro
    1. Nasabah datan ke Bank
    2. Nasabah menyerahkan data dan copy surat kuasa kepada Teller
    3. Teller memeriksa data penyetor pada data surat kuasa di buku register
    4. Apabila data surat kuasa giro tidak sesuai di kembalikan ke nasabah.
    5. Apabila surat kuasa giro sesuai transaksi pencairan di jalankan
    6. Teller memberikan data dan copy surat kuasa giro ke Kabag Teller untuk di validasi
    7. Kabag Teller memberikan data dan copy surat kuasa giro yang sudah di validasi ke Teller
    8. Teller memberikan kembali copy surat kuasa giro ke Nasabah.

Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Untuk mengetahui sistem Proses penyetoran surat kuasa giro nasabah, Pengarsipan Dokumen Surat kuasa giro nasabah, Proses Pencarian dokumen oleh teller pada saat bertransaksi pada PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara yang sedang berjalan, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) untuk menjelaskan alur sistem yang berorientasikan objek. Ada 2 diagram, diantaranya:

Use Case Diagram

Use case diagram sistem yang berjalan saat ini pada proses penyetoran surat kuasa giro dapat dilihat pada gambar 3.2 dan 3.3.

  1. Use Case Diagram Penyetoran surat kuasa giro nasabah
    Gambar 3.2. Use Case Diagram Penytoran surat kuasa giro nasabah


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.2 di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam skenario berikut ini:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu: Nasabah, Teller, Kabag Teller.
    3. 11 (sebelas) use case yang dilakukan oleh actor.
  2. Use Case Diagram pencarian surat kuasa giro nasabah untuk pencairan giro.
    Gambar 3.3. Use Case Diagram Pencarian data nasabah untuk pencairan giro


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.3 di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam skenario berikut ini:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu: Nasabah, Teller, Kabag Teller.
    3. 8 (delapan) use case yang dilakukan oleh actor.

Sequence Diagram

Sequence diagram sistem yang berjalan saat ini pada penyetoran surat kuasa giro nasabah dan pencarian data surat kuasa nasabah untuk pencaairan giro dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5

  1. Sequence Diagram
    Gambar 3.4 Sequence Diagram Penyetoran surat kuasa giro nasabah


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.4 diatas, maka penjelasannya peneliti uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

    1. Terdapat 3 Actor yaitu : Nasabah, Teller, Head Teller.
    2. Terdapat 4 Lifeline Procedure yaitu : Bank, Surat Kuasa giro baru, Buku register,Arsip
    3. 10 Message.
  2. Sequence Diagram Pencarian surat kuasa giro untuk pencairan giro
    Gambar 3.5 Sequence Diagram Pencarian data surat kuasa untuk pencairan giro


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.5 diatas, maka penjelasannya peneliti uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

    1. Terdapat 3 Actor yaitu : Nasabah, Teller, Kabag Teller
    2. Terdapat 5 Lifeline Procedure yaitu : Bank, Data dan copy Surat kuasa giro, Buku register, Arsip, Giro
    3. 7 Message.

Activity Diagram

Activity diagram merupakan bentuk diagram yang memodelkan sebuah alur kerja, proses dan urutan suatu aktifitas pada suatu proses. Activity diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada sistem penyetoran surat kuasa giro nasabah pada PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara dapat dilihat pada gambar 3.6 dan 3.7

  1. Activity Diagram Penyetoran Surat Kuasa Giro Nasabah
    Gambar 3.6 Activity Diagram Penyetoran surat kuasa giro nasabah


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.6 di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

    1. Terdapat 3 (tiga) swimlane yaitu : Nasabah, Teller, Kabag Teller.
    2. Terdapat 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai. Terdapat 13 (sebelas) action yang menunjukkan semua aliran kegiatan, yaitu: Nasabah datang ke Bank , Nasabah menyetorkan surat kuasa giro baru kepada Teller, Teller menerima Surat kuasa giro Nasabah baru, Teller memeriksa Surat Kuasa Giro Nasabah baru, Apabila surat kuasa tidak lengkap akan di kembalikan ke nasabah, nasabah menerima copy surat kuasa giro baru yang tidak lengkap, Apabila surat kuasa sudah sesuai Teller melakukan register di buku register, Teller mencopy dan stempel Surat kuasa, Nasabah menerima copy surat kuasa yang telah di stempel, Teller menyerahkan copy surat kuasa giro kepada nasabah, Nasabah Menerima copy Surat Kuasa giro, Teller menyerahkan surat kuasa asli kepada Kabag Teller untuk di validasi, Kabag Teller memvalidasi Surat Kuasa Asli, Kabag Teller memberikan surat kuasa giro yang sudah di validasi ke Teller, Teller menerima Surat kuasa giro yang sudah di validasi, Teller menerima surat kuasa giro asli yang sudah di validasi di lemari arsip
  2. Activity Diagram Pencarian Surat Kuasa Giro Nasabah untuk Pencairan Giro
    Gambar 3.7 Activity Diagram Pencarian surat kuasa giro nasabah


    Berdasarkan skema diagram pada gambar 3.7 di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

    1. Terdapat 3 (tiga) swimlane yaitu : Nasabah, Teller, KabagTeller
    2. Terdapat 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai.
    3. Terdapat 11 (sebelas) action yang menunjukkan semua aliran kegiatan, yaitu: Nasabah datang ke Bank, Nasabah memberikan data dan copy surat kuasa giro kepada Teller, Teller menerima data dan copy Surat Kuasa Giro, Teller memeriksa data surat kuasa nasabah di buku register, Apabila data tidak ada di buku register data pencairan dan copy surat kuasa di kembalikan ke Nasabah, Nasabah menerima data pencairan dan copy surat kuasa giro, Apabila data ada di buku register maka Teller akan memproses warkat giro, Kemudia Teller memberikan data dan copy surat kuasa giro ke Kabag Teller untuk di validasi , Kabag Teller menerima data dan copy surat kuasa dan di validasi, Kabag Teller memberikan data dan copy surat kuasa yang telah di validasi ke Teller, Teller menerima data dan copy surat kuasa yang telah di validasi, Teller memberikan kembali copy surat kuasa giro ke Nasabah.
    4. Terdapat 1 (satu) final node yang merupakan aktivitas akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa PIECES

Metode Analisa PIECES yang dibuat bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang akan dibuat serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Berikut hasil analisa PIECES yang penulis teliti, yaitu:

Tabel 3.1 Hasil Analisa surat kuasa penyetoran giro nasabah

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yaitu peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan perangkat lunak (software) dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan instruksi- instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk laporan.

Adapun perangkat keras yang digunakan untuk mendukung berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Quad Core 2.9 GHz
  2. Monitor : LCD 15”
  3. Memory : 2 GB RAM.
  4. Hard Disk : 320 GB.
  5. Hardware : Mouse, keyboard.

Spesifikasi Software

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dan keras pada tahap ini perlu didokumetasikan.

Untuk mendukung sistem yang diusulkan berjalan dengan optimal, dibutuhkan software pengolahan data. Adapun software yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Sistem operasi Window 10 Profesional 64 bit.
  2. Notepad++, sebagai editor teks menulis kode PHP.
  3. MySQL sebagai database.
  4. Appserv sebagai web server
  5. Google Chrome sebagai browser

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan dan mengolah Sistem penyetoran surat kuasa giro nasabah, yang memiliki hak akses Surat kuasa penyetoran giro nasabah diantaranya :

  1. Nasabah
  2. Teller
  3. Head Teller

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dalam hal permasalahan yang dihadapi pada sistem surat kuasa penyetoran giro nasabah seperti yang telah dibahas yaitu :

  1. Lambatnya proses dalam pencarian data yang berkaitan dengan surat kuasa dikarenakan harus mencari satu per satu surat kuasa yang telah disimpan dalam sebuah cabang.
  2. Penyimpanan surat kuasa yang kurang baik sehingga mampu membuat surat kuasa menjadi rusak dikarenakan seringnya digunakan untuk mencari data surat kuasa yang telah disimpan sehingga menambah kesulitan dalam mencari surat kuasa yang telah disimpan dan keamanan data nasabah yang dapat di akses orang yang tidak punya wewenang.
  3. Tidak adanya report atau laporan untuk mengetahui banyaknya data surat kuasa yang telah disimpan dan diarsipkan dalam sebuah cabang.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam menanggapi beberapa bentuk analisa permasalahan yang ada didalam sistem yang sudah berjalan, peneliti bermaksud memberikan alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Merancang sebuah sistem informasi yang dapat membantu para staf bagian teller mempercepat proses pencarian data surat kuasa dalam memproses pencairan warkat bilyet Giro.
  2. Merancang sebuah sistem yang dapat membantu staf dalam melakukan pengarsipan data surat kuasa dalam menempatkan surat kuasa sehingga dapat meminimalisir kehilangan dan menjaga kerahasiaan data surat kuasa yang telah diarsip.
  3. Merancang sebuah sistem informasi untuk mengetahui laporan mengenai data surat kuasa yang telah disimpan dan telah diarsipkan.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan pengembangannya.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandotary,(wajib)

D : Desirable,(diinginkan)

I : Inessential (tidak praktis)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML, Reqirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T: Technical

L : Low

O : Operation

M : Medium

E : Economy

H : High

Final Draft Elisitasi

Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan XAMPP. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain :

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Sequence Diagram
  4. Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

Teller

  1. Teller Memasukan User Id dan Password pada Form Login
  2. Membuat surat kuasa perorangan baru
  3. Membuat surat kuasa perusahaan baru
  4. Membuat arsip baru
  5. Inquiry data surat kuasa perorangan
  6. Inquiry data surat kuasa perusahaan
  7. Inquiry data arsip
  8. Melihat laporan record surat kuasa perorangan tersimpan
  9. Melihat laporan record surat kuasa perusahaan tersimpan
  10. Report aktivitas perusahaan

Use Case

Diagram Yang Diusulkan pada Teller

Diagram use case yang diusulkan pada sistem aplikasi Teller adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Use Case sistem usulan Aplikasi Teller


Keterangan Use Case Diagram :

  1. System boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
  2. Terdapat 1 aktor yaitu Teller.
  3. Use case yang tergambar terdapat 18 usecase.
  4. Terdapat 6 include yaitu: Menu Teller, Input Surat kuasa, Inquiry data, Arsip, Aktivitas Operator, Repor

Diagram use case yang diusulkan pada sistem aplikasi Kabag Teller adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Use Case Sistem untuk Kabag Teller


Berdasarkan Use Case diagram diatas, dapat dijelaskan:

  1. System boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
  2. Terdapat 1 aktor kabag Teller.
  3. Use case yang tergambar terdapat 9 usecase.
  4. Terdapat 1 include yaitu: Inquiry data.

Diagram use case yang diusulkan pada sistem aplikasi system account adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Use Case Sistem untuk System account


Berdasarkan Use Case diagram diatas, dapat dijelaskan:

  1. System boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
  2. Terdapat 1 aktor yaitu System Account.
  3. Use case yang tergambar terdapat 10 usecase.
  4. Terdapat 2 include yaitu: Pengelolaan user ID , Pengelolaan data cabang

Usulan Activity Diagram Teller

Gambar 4.4 Usulan Activity Diagram Teller


Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:

  1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
  2. 33 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 decision node, yaitu node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
  4. 13 fork node, merupakan node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
  5. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

Usulan Activity Diagram Kabag Teller

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem untuk Kabag Teller


Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:

  1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
  2. 11 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 decision node, yaitu node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
  4. 4 fork node, merupakan node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
  5. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

Usulan Activity Diagram System Account

Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem untuk System Account


Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:

  1. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
  2. 17 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 decision node, yaitu node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
  4. 6 fork node, merupakan node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
  5. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Teller

Gambar 4.7 Usulan Sequence Diagram Teller


Berdasarkan Sequence Diagram diatas, dapat diketahui:

  1. 8 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Teller, form input surat kuasa, Inquiry data, arsip, aktivitas perusahaan, Report, dan Logout.
  2. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Teller
  3. 12 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.

Sequence Diagram Kabag Teller

Gambar 4.8 Usulan Sequence Diagram Kabag Teller


Berdasarkan Sequence Diagram diatas, dapat diketahui:

  1. 3 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Inquiry data, logout.
  2. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Kabag Teller.
  3. 4 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.

Sequence Diagram System Account

Gambar 4.9 Usulan Sequence Diagram System Account


Berdasarkan Sequence Diagram diatas, dapat diketahui:

  1. 4 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Pengelolaan User ID, Data cabang, Logout.
  2. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu System Account
  3. 6 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.

Rancangan Basis Data ( database )

Class Diagram Rancangan

Gambar 4.10 Usulan Class Diagram


Spesifikasi Basis Data

Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem aplikasi E Data penyetoran surat kuasa giro nasabah. Adapun perbedaannya sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan.

Tabel 4.6 Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Hardware yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Quad Core 2.9 GHz
  2. Monitor : LCD 15”
  3. Memory : 2 GB RAM.
  4. Hard Disk : 320 GB.
  5. Mouse, keyboard

Spesifikasi Software

Software yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem operasi Window 10 Profesional 64 bit.
  2. Notepad++, sebagai editor teks menulis kode PHP.
  3. MySQL sebagai database.
  4. Appserv sebagai web server
  5. Google Chrome sebagai browser.

Hak Akses Brainware

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

  1. Teller
  2. Kabag Teller
  3. System Account

Rancangan Program yang Diusulkan

Metode Analisa PIESCES

Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem. Faktor-faktor yang terdapat pada analisa PIESCES berupa Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economics), Keamanan / Kontrol (Control), Efisiensi (Efficience), dan Pelayanan (Service).

Tabel 4.10 Tabel Analisa PIESCES

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujian program terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan dengan baik, tetapi apabila ouput yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan funsionalnya, maka masih terdapt kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penulusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut metode testing dengan menggunakan metode black box :

1. Login

Tabel 4.11 Tabel Login

2. Menu Aplikasi

Tabel 4.12 Menu Aplikasi

Evaluasi Sistem

Setelah melakukan pengujian pada aplikasi e-data surat kuasa penyetoran giro dengan menggunakan metode black box testing, untuk menggunakan aplikasi ini caranya sangat mudah dengan cara login melalui aplikasi e- data penyetoran surat kuasa giro dengan memasukkan userid dan password setelah melakukan pengisian lalu klik login untuk masuk kemenu utama. Jika terjadi kesalahan pada penginputan username dan password maka aplikasi akan menampilkan notifikasi bahwa username atau password terdapat kesalahan. Jika sudah benar aplikasi akan secara automatis langsung masuk kemenu utama aplikasi yang telah dilakukan pengetesan yang ditunjukan melalui Tabel 4.9 Login diatas.

Pengujian aplikasi selanjutnya adalah melakukan penginputan form surat kuasa baru, Penambahan User ID, Penambahan data cabang. Pengujian dengan cara tidak mengisi salah satu dari form yang ada, agar kita dapat mengetahu aplikasi ini berjalan dengan baik atau tidaknya, jika tidak diisi semia form yang ada aplikasi akan mengeluarkan memberikan pesan agar kita dapat mengetahui bahwa form ini wajib diisi. Jika sudah diisi dengan benar semua aplikasi akan dapat menyimpan surat kuasa yang telah kita input. Begitu pun dengan penambahan user id dan nama cabang yang terdapat didalam menu, agar dapat menambahkan form harus diisi dengan benar setiap form yang ada. Pengujian ini dibuktikan pada Tabel 4.10 Menu Aplikasi.

Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dibangun bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional sudah memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Schedule Implementasi

Proses untuk membangun sistem yang diusulkan memakan waktu lebih dari 6 bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang dilakukan, yang mana dapat dilihat di time schedule berikut:

Tabel 4.13 Rincian Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.14 Rincian Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam Penyetoram surat kuasa giro nasabah pada PT Bank Central Asia Tbk KCP Villa Bandara maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan pada PT Bank Central Asia tbk KCP Villa Bandara yaitu sistem penyetoran surat kuasa giro nasabah, mulai dari proses Nasabah menyetoran surat kuasa nasabah ke Teller, Teller menerima, memeriksa, mengarsipkan Surat kuasa giro dan meregister manual di buku register surat kuasa giro di register manual, Kabag Teller memeriksa dokumen surat kuasa masuk dan memvalidasi data pencairan giro dan copy surat kuasa giro pada saat penyetoran giro.
  2. Pada sistem penyetoran surat kuasa giro Nasabah pada PT Bank Central Asia yang diterapkan pada saat ini masih belum optimal di karenakan untuk pendataan nasabah masih menggunakan buku register manual yang mana untuk keamaan data nasabah yang kurang aman pencarian data nasabah yang memakan waktu lama. Untuk pengarsipan data surat kuasa giro nasabahnya sendiripun selama ini masih menggunakan lemari arsip penyimpanan yang mana sangat riskan untuk terjadinya kehilangan surat kuasa giro nasabahnya itu sendiri serta dapat mudah di akses oleh pekerja yang lain yang tidak berhak untuk mengaksesnya. Dalam proses pencarian data surat kuasa giro Nasabah,Teller selama ini juga merasa kesulitan di karenakan harus mengecek satu persatu surat kuasa di dalam arsip.
  3. Dalam merancang sistem Penyetoran surat kuasa Giro Nasabah berbasis web yang sudah terdatabase dapat menampilkan sistem yang lebih mudah , cepat, aman dan akurat. Pada sistem yang diaplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Database Server MySQL, Framework codeigniter dan web server dengan AppServ dan di rancang dapat menampilkan sebuah tampilan untuk menambah surat kuasa perorangan dan perusahaan baru, dapat mencari data surat kuasa yang telah di simpan di databse yang telah terkomputerisasi agar lebih cepat diproses, dan dapat menampilkan surat kuasa giro nasabah dan tidak harus melakukan pengecekan data surat kuasa giro nasabah di outner agar lebih cepat dalam proses pencairan giro nasabah.

Rekomendasi

Setelah melakukan analisa pada PT Bank Central Asia adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan kepada stakeholder sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Rekomendasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Diperlukan proses penyetoran surat kuasa giro nasabah berupa sistem website yang sudah ter-database, untuk mengetahui informasi data dengan cepat dan terupdate.
  2. Membuat website Sistem Informasi E- Data Surat Kuasa Penyetoran Giro Nasabah Berbasis web agar lebih mudah, cepat, aman dan akurat dalam penggunaannya.
  3. Sistem yang dibuat harus bisa diakses oleh Teller agar dapat melakukan pencarian siapa saja nasabah yang memiliki kuasa untuk mencairkan warkat nasabah. Kabag Teler bisa memantau dan mengupdate surat kuasa giro nasabah yang baru di input dan yang melukukan perubahan data, It suport dapat menambah dan menghapus user cabang , Teller dan Kabag Teller.

Saran

Didalam penerapan sistem yang baru ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran tentang sistem monitoring pembayaran piutang, yaitu:

  1. Diharapkan adanya maintenance dan control sistem supaya dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
  2. Diharapkan dengan seiring berjalannya waktu, sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas serta dapat diakses secara mobile application.
  3. Diharapkan sistem ini dapat berkembang menjadi sistem berbasis web yang tidak hanya berfokus pada data surat kuasa penyetoran giro, namun untuk transaksi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018.Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  2. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. 2016.Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing.Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  3. Kuswara,Heri dan Deni Kusmara. 2017. Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Munir Bekasi. Jakarta:Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.6 No.2:12-22.
  4. Maniah dan Dini Hamdini. 2017. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish.
  5. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
  6. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Aris, Donatus Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 1 - Februari 2016 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambi dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
  9. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017.Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis WebJurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18
  10. Sunarya, P. A., Sunarya, L., & Assyifa, J. D. (2015). Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), 77-86.
  11. Pratita, D. (2015). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  12. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Sutabri dalam buku karya Muslihudin M dan Oktavianto, (2016).
  14. Ningrum, N. T., & Sikumbang, A. S. (2017). Sistem Informasi Pemesanan Makanan Dan Minuman Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Zona Komputer, 7(3)
  15. Alwin, M., & Hamdani, A. U. (2018). Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Jasa Laundry Pada Bagas Fresh Laundry Untuk Mengetahui Rugi/Laba Perusahaan. IDEALIS: InDonEsiA journaL Information System, 1(3), 284-290.
  16. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  17. Welim, Y. Y., & Sakti, A. R. (2016). Rancang bangun sistem informasi administrasi pengelolaan dana masjid pada yayasan al-muhajiriin, tangerang. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 29-38.
  18. Suryadi dan Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3, (2016:270).
  19. Bachtiar, D., & Atikah, A. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal SISFOTEK Global, 5(1).
  20. Ramadhan, S., & Anubhakti, D. (2018). Perancangan Sistem Administrasi Kepegawaian Pada Pt. Edi Indonesia Berbasis Object Oriented. IDEALIS: InDonEsiA journaL Information System, 1(5), 118-125.
  21. Menurut Rifauddin dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, Vol 4 No. 2, (2016:168-178).
  22. Menurut Kizanah, dalam jurnal Elektronik data surat kuasa pengambilan cek 2016, (235-962).
  23. Menurut M Rosyid , (2016:20) , tujuan E data agar Proses pencarian/temu balik dokumen lebih cepat.
  24. Menurut (Suparjati 2017:42) Surat kuasa adalah surat pemberian kuasa atau wewenang terhadap seseorang yang dapat dipercaya agar yang bersangkutan dapat bertindak mewakili orang yang memberikan kuasa karena orang yang memberikan kuasa tidak dapat melaksanakannya sendiri.
  25. Menurut (Ahmad bin andi 2018 : 30)surat kuasa adalah suatu dokumen di mana isinya seseorang menunjuk dan memberikan wewenang pada orang lain untuk melakukan perbuatan hukum untuk dan atas namanya.
  26. Menurut Warsito dan Budi dalam Jurnal CCIT, (2015:29)
  27. Menurut Djiwandono, (2015:27) berpendapat bahwa literature review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
  28. Menurut Semiawan, (2016:104) mengutip bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.
  29. Menurut Hermawan, (2014:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika.
  30. Latif, Fauziah, dan Wirangga Aditya Pratama. 2015. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK (E-ARSIP) BERBASIS MICROSOFT ACCESS PADA PT. HI-TEST.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 3 No. 1 ISSN: 2337-7887 21-31.
  31. Imasita, Andi Gunawan, dan Hirman. 2015. “Pengembangan Model Pengelolaan Arsip (Surat) dan Dokumen Pemerintah Berbasis Web pada Kantor Pemerintah Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.” Jurnal Sainsmat 196-204.
  32. Pontoh, Garry Rendra Ivan, and Arie S.M Lumenta. 2016. "Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada PT. Abdi Pratama Perkasa." E-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 5 No.4 Juli-September 24-33.
  33. Masykur, Fauzan, and Ibnu Makruf Pandu Atmaja. 2015. "Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web." IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Vol. 4 No. 3 – Juli 1-7.
  34. Muhidin, Sambas Ali, Hendri Winata, and Budi Santoso. 2016. "Pengelolaan Arsip Digital." Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen 2.3 178-183.
  35. Ariawan, Made Pasek Agus, Putu Bagus Indra Sukadiana Putra, and Putu Arya Mertasana. 2017. "Design and Analysis of Mail Management Information System using PIECES Method: A Case Study at Faculty of Mathematics and Natural Sciences of Udayana University." International Journal of Engineering and Emerging Technology Vol. 2, No. 2, July - December 25-30.
  36. Pratama, Edo, Leon Andretti Abdillah, and Susan Dian Purnamasari. 2015. "Correspondence Archival Information Systems In Bina Darma University." International Conference on Information Technology and Engineering Application 208-213.
  37. Costa, Miguel, Daniel Gomes, and Mario J. Silva. 2016. "The evolution of web archiving." Int J Digit Libr 1-15.
  38. Shobaki, Mazen J. Al, Samy S. Abu Naser, and Mohammed Khair I. Kassab. 2017. "The Reality of the Application of Electronic Document Management System in Governmental Institutions -an Empirical Study on the Palestinian Pension Agency." International Journal of Engineering and Information Systems (IJEAIS) 1-14.
  39. Zejnullahu, Fakije, and Indrit Baholli. 2017. "System for Electronic Archiving of Document in Republic of Kosovo- An Evaluation of Success Factors- Design-Reality Gap Analysis." Mediterranean Journal of Social Sciences 347-352.

Contributors

Candrawibowo

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1711492221&oldid=371713"