SI1631495261

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE MONITORING KONDISI PENGIRIMAN

TELUR BERBASIS ARDUINO PADA

CV. PIRIUS JAYA ABADI


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1631495261

NAMA : Nursohit


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PROTOTYPE MONITORING KONDISI PENGIRIMAN

TELUR BERBASIS ARDUINO PADA

CV.PIRIUS JAYA ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1631495261
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE KONDISI PENGIRIMAN

TELUR BERBASIS ARDUINO PADA

CV. PIRIUS JAYA ABADI

 

Dibuat Oleh :

NIM
:1641495261
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I, C.Ht.)
   
(Hendra Kusumah, S.Kom., M.T.I.)
NID : 10001
   
NID : 14017



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE MONITORING KONDISI PENGIRIMAN

TELUR BERBASIS ARDUINO PADA

CV PIRIUS JAYA ABADI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1631495261
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
………………………
 
………………………
 
………………………
NID:………………………
 
NID:………………………
 
NID:………………………



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE MONITORING KONDISI PENGIRIMAN

TELUR BERBASIS ARDUINO PADA

CV PIRIUS JAYA ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1631495261
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Januari 2020

 
NIM : 1631495261

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang secara langsung maupun tidak langsung. Dalam perusahan telur, seperti CV. Pirius Jaya Abadi, proses distribusi memiliki peran penting dikarenakan tahapan distribusi yang akan menyalurkan hasil pengolahan telur ke konsumen. Ketika telur berada dalam box mobil distribusi telur akan menghadapi beberapa kondisi yaitu guncangan yang mengakibatkan telur bisa pecah, lamanya paparan suhu yang mengakibatkan pencemaran bakteri salmonella dalam telur. Pada penelitian ini dituju terhadap proses pengiriman ketika telur berada pada mobil pengiriman. Untuk mengetahui kondisi pengiriman telur, prototype ini akan melakukan monitoring suhu, getaran di setiap peti nya dan jika suhu mencapai lebih besar 25o celcius maka kipas akan menyala. Dalam hasil pengujian mendapatkan nilai rata-rata 1.12 Hz dalam keadaan normal dan mendapatkan nilai rata-rata 0.37 Hz dalam keadan guncangan yang dapat berpotensi memecahkan telur sehingga mengirimkan notifikasi sms ke supir. Konsumen dapat menerima sms apabila pesanan telah sampai. Posisi pengiriman dapat di monitoring setiap data monitoring dapat dilihat dalam aplikasi berbasis web.

Kata Kunci: Prototype Pengiriman Kondisi Telur, Arduino MKR GSM 1400, Adxl335, DHT21, GPS Neo 6-m.


ABSTRACT


Distribution is a distribution activity directly or indirectly. In egg companies, like a CV. Pirius Jaya Abadi, the distribution process has an important role due to the distribution stages that will distribute the results of egg processing to consumers. When eggs are in a distribution car box The egg will face several conditions namely vibration the egg can break duration of exposure to temperature issued result pollution of salmonella bacteria in eggs. This study aimed at the delivery process when the eggs are in the delivery car. To determine the condition of egg delivery, this prototype will do temperature monitoring, vibration in each crate and if the temperature reaches 25o Celsius greater than the fan will turn on. In the test results, get an average value of 1.12 Hz under normal conditions and get an average value of 0.37 Hz in a shocking state that can solve the problem by sending an sms notification to the driver. Consumers can receive sms when the order has arrived. Delivery position can be monitored, every monitoring data can be seen in a web-based application.

Keyword:Prototype Delivery of Egg Conditions, Arduino MKR GSM 1400, Adxl335, DHT21, GPS Neo 6-m




KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillaah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disajikan dalam buku yang sederhana. Judul penulisan skripsi yang diambil adalah “PROTOTYPE MONITORING KONDISI PENGIRIMAN TELUR BERBASIS ARDUINO PADA CV. PIRIUS JAYA ABADI ”.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hasil kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusun skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkan penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., MSi. Selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht. Sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberkan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Hendra Kusumah, S.kom, M.T.I. Sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberkan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Toha Abdurrozak selaku stakeholder CV. Pirius Jaya Abadi yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Kedua orang tua yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga laporan Kerja Kuliah Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik.
  8. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.


   

Tangerang, Januari 2020

 

NIM : 1631495261







Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Literature Review
  2. Tabel 3.1 Perbandingan Waterfall dan Prototype Jenis Throw-away Prototyping
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Test 1
  8. Tabel 4.2 Test 2
  9. Tabel 4.3 Test 3
  10. Tabel 4.4 Test 4
  11. Tabel 4.5 Test 5
  12. Tabel 4.6 Test 6
  13. Tabel 4.7 Test 7
  14. Tabel 4.8 Test 8
  15. Tabel 4.9 Test 9
  16. Tabel 4.10 Test 10
  17. Tabel 4.11 Test 11
  18. Tabel 4.13 Test 13
  19. Tabel 4.14 Test 14
  20. Tabel 4.15 Test 15
  21. Tabel 4.16 Test 16
  22. Tabel 4.17 Test 17
  23. Tabel 4.18 Test 18
  24. Tabel 4.19 Penggunaan Sensor ADXL335
  25. Tabel 4.20 Pengujian Guncangan Di Dalam Prototype
  26. Tabel 4.21 Schedule
  27. Tabel 4.22 Estimasi Biaya Real Implementasi Keperluan Alat Dan Komponen
  28. Tabel 4.23 Estimasi Biaya Keperluan Alat Dan Komponen
  29. Tabel 4.24 Estimasi Biaya Real Implementasi Keperluan Alat Dan Komponen

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Rumus Getaran
  2. Gambar 2.2 Simbol Flowchart dan Fungsinya
  3. Gambar 2.3 Diagram Blok Loop Tertutup
  4. Gambar 2.4 Metode Waterfall
  5. Gambar 2.5 Skema Jaringan GSM
  6. Gambar 2.6 Arduino MKR 1400
  7. Gambar 2.7 Modul GPS Neo 6M
  8. Gambar 2.8 Sensor Adxl335
  9. Gambar 2.9 Rumus Sensitivitas Adxl335
  10. Gambar 2.10 Tegangan keluaran Z+
  11. Gambar 2.11 Tegangan keluaran Z-
  12. Gambar 2.13 Axes of Acceleration Sensitivity; Corresponding Output Voltage Increases When Accelerated Along the Sensitive Axis
  13. Gambar 2.14 Output Response vs. Orientation to Gravity
  14. Gambar 2.15 Nilai sinyal masukan ADC untuk resolusi 10 bit (1024)
  15. Gambar 2.16 Output Response vs. Orientation to Gravity
  16. Gambar 2.17 Buck-Boost Converter
  17. Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV Pirius Jaya Abadi
  18. Gambar 3.2 Logo Perusahaan
  19. Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  20. Gambar 3.4 Flowchart Arduino MKR GSM 1400, Sensor DHT21 Dan Kipas
  21. Gambar 3.5 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan sensor Adxl335
  22. Gambar 3.6 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Modul Gps Neo-6m
  23. Gambar 3.7 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Tactile Switch
  24. Gambar 3.8 Gambar Diagram Blok Loop Tertutup Deteksi Suhu Pada Mobil Box Pengiriman
  25. Gambar 3.9 Gambar Diagram Blok Loop Tertutup Deteksi Guncangan Pada Mobil Box Pengiriman
  26. Gambar 3.10 Gambar Diagram Blok Loop Terbuka Deteksi Posisi Pada Mobil Box Pengiriman
  27. Gambar 3.11 Diagram Blok Loop Terbuka Pemberian Status Pengiriman
  28. Gambar 3.12 Halaman Dashboard
  29. Gambar 3.13 Database
  30. Gambar 4.1 Gambar Flowchart Yang Diusulkan
  31. Gambar 4.2 Program Arduino Untuk Sensor DHT21
  32. Gambar 4.3 Program Arduino Untuk Modul GPS Neo-6m
  33. Gambar 4.4 Program Arduino Untuk Sensor Adxl335
  34. Gambar4.5 Program PHP Untuk Penghubung Arduino Ke Database
  35. Gambar 4.6 Gambar Rancangan Prototype

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang secara langsung maupun tidak langsung, konsumen dapat menerima barang yang di pesan melalui proses pengiriman dari pihak produsen tidak melalui pihak ketiga, atau konsumen dapat menerima barang yang di pesan melalui proses pengiriman dari pihak ketiga yang dimana produsen memberikan barang serta alamat yang akan dikirim ke jasa pengiriman setelah itu barang akan dikirim ke konsumen.

Dalam perusahan telur, seperti CV. Pirius Jaya Abadi, proses distribusi memiliki peran penting dikarenakan tahapan distribusi yang akan menyalurkan hasil pengolahan telur ke konsumen. Ketika telur berada dalam box mobil distribusi telur akan menghadapi beberapa kondisi yaitu guncangan yang mengakibatkan telur bisa pecah, lamanya paparan suhu yang mengakibatkan pencemaran bakteri salmonella dalam telur. Pada perusahan CV. Pirius Jaya Abadi suhu yang digunakan untuk penyimpanan telur adalah suhu ruangan, yaitu sekitar 20-25 derajat celcius dam untuk proses pengiriman akan melalui tahap yang dimana kepala logistic mendapatkan daftar pengiriman dan surat jalan/invoice dari admin, lalu kepala logistik akan mengatur pengiriman untuk masing-masing customer kepada driver dengan memperhitungkan kapasitas mobil dan juga jalur pengiriman namun ketika pengiriman terkadang terdapat beberapa telur yang pecah dikarenakan benturan yang terjadi baik ketika melakukan proses loading, dalam perjalanan, maupun pada saat dalam pembongkaran/penyerahan ke pihak konsumen.

Namun pada penelitian ini dituju terhadap proses pengiriman ketika telur berada pada mobil pengiriman. Untuk mengetahui kondisi pengiriman telur, prototype ini akan melakukan monitoring suhu, getaran di setiap peti nya dan jika suhu mencapai lebih besar 25 derajat celcius maka kipas akan menyala. Ketika proses pengiriman mengalami getaran yang berpotensi mengakibatkan telur pecah maka akan mengirimkan notifikasi sms ke supir. Posisi pengiriman dapat di monitoring setiap data monitoring dapat dilihat dalam aplikasi berbasis web.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, dan melakukan proses wawancara maka identifikasi masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Tidak ada monitoring posisi driver ketika mengirim pesanan telur.

  2. Terdapat beberapa telur yang pecah ketika driver mengirimkan pesanan.

  3. Tidak ada monitoring ketika keadaan suhu di dalam box mobil pengiriman.

  4. Didalam mobil tidak ada pengeluaran udara.

  5. Suhu yang digunakan untuk penyimpanan telur adalah suhu kamar.

Rumusan Masalah

Setelah melihat identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang ada sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara mengetahui posisi pengirim ?

  2. Bagaimana cara mengetahui guncangan ketika pengiriman telur?

  3. Bagaimana cara mengetahui keadaan suhu telur ketika pengiriman?

  4. Bagaimana cara merancang prototype sehingga dapat memonitoring posisi pengirim, getaran, keadaan suhu ketika proses pengiriman telur?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian terfokus pada proses pengiriman telur dengan menggunakan:

  1. Posisi pengirim dapat diketahui dengan mengambil data modul gps.
  2. Sensor accelerometer untuk mengetahui guncangan telur yang terjadi ketika pengiriman telur.
  3. Sensor suhu untuk mengetahui keadaan suhu sekitar ketika pengiriman telur.
  4. Mikrokontroler untuk mengoperasikan sensor dan modul, data yang didapat akan dikirim ke website.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan ruang lingkup diatas maka tujuan dan manfaat penelitian sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

  1. Untuk Memudahkan admin untuk mengetahui posisi pengiriman telur.

  2. Untuk mengetahui indikator suhu yang dapat menyebabkan meluasnya bakteri.

  3. Untuk Merancang alat yang dapat mengetahui parameter guncangan yang dihadapi telur ketika proses pengiriman telur.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat memberikan data kondisi pengiriman ke pihak konsumen.

  2. Dapat meningkatkan tingkat kehati-hatian pengendara ketika mengirim telur.

  3. Kemudahan dalam mendapatkan informasi proses pengiriman telur, serta keadaan telur.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)

    Dalam metode ini peneliti melakukan observasi ke CV Pirius Jaya Abadi, selama 6 bulan untuk mendapatkan data sistem yang berjalan, ruang lingkup permasalahan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi-misi.

  2. Wawancara (Interview)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang diinginkan dengan cara melakukan tanya jawab kepada stakeholder, pada CV Pirius Jaya Abadi membutuhkan alat yang dapat memonitoring kondisi pengiriman telur.

  3. Studi Pustaka

    Selain telah melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan studi pustaka, dengan cara pengumpulan data dari buku, berbagai jurnal, literature review baik dalam maupun luar negri.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem yang sudah ada dengan beberapa point pertibangan, seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut, dan metode analisis yang digunakan adalah metode waterfall.

Metode Perancangan

Dalam laporan ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart sistem dan desain hardware menggunakan diagram blok loop tertutup dan loop terbuka. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode Throw-away Prototyping, karena dengan Throw-away Prototyping ini dapat mengurangi resiko kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan skripsi ini, penulis membagi dan mengelompokan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profile CV. Perius Jaya Abadi, sejarah singkat CV. Perius Jaya Abadi, visi dan misi CV. Perius Jaya Abadi, dan CV. Perius Jaya Abadi, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, pembahasan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengiriman

Definisi Pengiriman

Menurut A Saifinnuha (2104:3) dalam Yuliana, dkk (2019:119)[1] Pengiriman barang adalah kegiatan menyampaikan suatu barang atau informasi dari pengirim kepada pihak yang dikirim atau menerima dari suatu tempat yang berbeda.

Menurut Akhirina, (2016:27)[2]Pengiriman barang adalah rutinitas yang dilakukan dalam bisnis ini. Sehingga pemilihan mitra jasa pengiriman barang selalu dilakukan pihak manajemen secara berkelanjutan, agar kepuasan pelanggan terjaga.

berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan pengiriman merupakan kegiatan menyampaikan suatu barang atau informasi dalam bisnis.

Konsep Dasar Getaran

Definisi Getaran

Eka Fitriyani, (2018:87)[3]”Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangan.”

Widya, ( 2019:43)[4]”Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui suatu titik keseimbangan.”


Gambar 2.1. Rumus Getaran

Sumber: Hafalan Rumus IPA SMP/MTS Kelas VII, VIII & IX.WahyuQolbu.2018

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangan dan gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui suatu titik keseimbangan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Rizkidiniah (2016:2) [5]“Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya.”

Menurut Nugroho (2015:4)[6] “Prototype adalah metode yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Metode Prototype adalah metode yang memberikan kesempatan bagi pengembang dan pengguna untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.“

Aryani, dkk (2017:46)[7] “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan,sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan digunakan dalam pengembangan sistem dan memberikan kesempatan bagi pengembang dan pengguna untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Jenis-Jenis Prototype

Menurut Wibowo dan Azimah, (2016:104) [8]Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan prototyping, yaitu throw-away prototyping atau rapidprototyping dan evolutionary prototyping.

Pada proses evolutionary prototyping, sistem dikembangkan tanpa mengetahui spesifikasi sistem yang benar di awal pengembangan atau kebutuhan sistem yang masih abstrak. Verifikasi terhadap sistem tidak memungkinkan untuk dilakukan karena tidak terdapat spesifikasi. Proses validasi dilakukan dengan mendemonstrasikan kecukupan dari sistem. Sedangkan pada proses throw-away prototyping spesifikasi awal dari sistem sudah dapat diketahui di awal, sehingga proses prototyping ini ditujukan untuk mengurangi resiko kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Tahap-Tahap Throwaway Prototype

Tahap-tahap proses pembuatan prototype tipe kedua (throwaway prototype):

  1. Tentukan kebutuhan. Tentukan apa kebutuhan user. Analis system mewawancarai user untuk mendapatkan ide tentang apa yang diinginkan oleh user dari system yang akan dikembangkan.

  2. Buat prototype. Analis system bekerja sama dengan ahli computer yang lain, dengan memanfaatkan satu atau beberapa alat bantu untuk pembuatan prototype, mengembangkan prototype.

  3. Evaluasi. Analis system memperkenalkan prototype kepada user, menuntun user untuk mengenali karakteristik dari prototype. Dari kesempatan uji coba ini, user akan memberikan pendapatnya pada analis system. Kalau prototype diterima dilanjutkan ke tahap.

  4. Kalau ada perbaikan maka langkah berikutnya adalah mengulangi tahap 1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik tentang apa yang diinginkan oleh user. Gambaran proses pengembangan sistem dengan throw- away prototyping dapat dilihat pada gambar berikut. Metode Penelitian Prototyping model adalah proses pengembangan perangkat lunak yang diawali dengan pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dari sistem, yang dilanjutkan dengan pembuatan prototipe dan evaluasi dari pengguna. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan prototyping, yaitu throw-away prototyping atau rapid prototyping dan evolutionary prototyping.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sutanto, dkk (2017:2)[9] “Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.”

Menurut Suleman, dkk (2017:3)[10] “Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip.”

Gambar 2.2 Simbol Flowchart dan Fungsinya

Sumber: https://seputarilmu.com

Berdasarkan kesimpulan diatas Flowchart adalah suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan proses, aliran logis, input, output, dan arsip.

jenis-jenis Flowchart

Menurut Agusvianto (2017:40)[11] Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

  1. Bagan alir sistem (systems flowchart).

  2. Bagan pada alir dokumen (document flowchart).

  3. Bagan pada alir skematik (schematic flowchart).

  4. Bagan pada alir program (program flowchart).

  5. Bagan alir proses (process flowchart)

Konsep Diagram Blok Loop Tertutup Dan Terbuka

Definisi Diagram Blok Loop Tertutup

Menurut Fitriandi, dkk (2016:90)[12]“Loop tertutup adalah suatu jalur dimulai dari suatu titik, berjalan mengelilingi satu putaran suatu rangkaian, dan kembali lagi ke titik asalnya tanpa melewati jalur yang sama”.

Menurut Erinofiardi (2012) dalam Sadi, (2017:100)[13] “sistem kontrol loop tertutup adalah Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan”.

Gambar 2.3 Diagram Blok Loop Tertutup

Sumber : Jurnal Teknik

Definisi Diagram Blok Loop Terbuka

Menurut Fernando, dkk (2016:3)[14]“Sistem loop terbuka lebih murah dan lebih disukai ketika ada hubungan tetap antara input dan output dan tidak terdapat gangguan”.

Menurut Sari dan Wijaya[15]“sistem kontrol loop terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan loop terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan dan lebih disukai.

Konsep Dasar Waterfall

Definisi Waterfall

Menurut Rahardja dkk ( 2017:52)[16] “pendekatan air terjun (waterfall approach), yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem. Tahap tersebut dinamakan waterfall karena pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari satu ke tahap yang lain”.


Gambar 2.4 Metode Waterfall

Sumber: Supriyanto, 2005:271

Menurut Sari dkk (2017:336)[17]”Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara beruntun atau secara linear”.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan metode waterfall pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari satu ke tahap yang lain / secara linear.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[18] “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun.”


Menurut PRASETIYATI, dkk (2014:4)[19]”Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan Data adalah nilai, keadaan, atau sifat yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Pengolahan Data

Menurut George R. Terry Ph.D dalam buku karya Hutahaean (2014:8)[20] “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Ada 8 unsur pokok pengolahan data, yaitu :

  1. Membaca.

  2. Menulis, mengetik.

  3. Mencatat atau mencetak.

  4. Menyortir.

  5. Menyampaikan atau memindahkan.

  6. Menghitung.

  7. Membandingkan.

  8. Menyimpan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sihotang (2018:2)[21] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima”.

Menurut Nugroho (2015:2)[22]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berharga bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang. Informasi dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut akurat, dan tepat waktu ”.

Menurut Handayani, dkk (2018:55)[23] ”informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu komunikasi, selain itu informasi juga dapat mempengaruhi proses terjadinya kegiatan komunikasi”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk sehingga berharga bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan komunikasi, keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)

Definisi Internet Of Things (IoT)

Menurut Puspitaningayu (2018:2)[24] “Internet of Things adalah di mana berbagai perangkat komunikasi digital terhubung pada suatu jaringan internet sehingga pertukaran data menjadi jauh lebih mudah dilakukan dengan begitu luas penerapan ”.

Menurut Hutabarat (2018:2)[25],“ Internet of Things (IoT) adalah istilah yang menggambarkan interkoneksi berbagai objek melalui internet tanpa interaksi manusia dengan manusia ” .

Berdasarkan kesimpulan diatas, Internet of Things adalah berbagai perangkat komunikasi digital terhubung pada suatu jaringan internet sehingga dapat bertukar data.

Manfaat Internet Of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

  1. Sektor Pembangunan.

  2. Sektor Energi.

  3. Sektor Rumah Tangga.

  4. Sektor Kesehatan.

  5. Sektor Industri.

  6. Transportasi.

  7. Perdagangan.

  8. Keamanan.

  9. Teknologi dan Jaringan.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Hendini (2016:107)[26] “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya”.

Menurut Jaya, K.A. (2018:22)[27],“Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang diatas, maka dapat disimpulkan Monitoring merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu terhadap kemajuan suatu pekerjaan.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Handayani, dkk (2018:189)[28] ”Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat. Website lahir dari adanya perkembangan zaman saat ini dari bidang teknologi informasi dan komunikasi”.

Menurut Rahardja, dkk (2018:78)[29],Website adalah World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak data animasi suara,video dam atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebut juga sebagai domain atau sub domain”.

Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak data animasi suara,video dam atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis.

Konsep Black Box Testing

Definisi Black Box Testing=

Menurut Warsito, dkk (2015:32)[30] “blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data.”

Menurut Fauziyah dan Darusalam (2018:24)[31],“Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak”.

Menurut Junaidi, dkk (2015:54)[32], “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software dan berfokus pada persyaratan fungsional.

Teori Khusus

Konsep Dasar Telur

Definisi Telur

Menurut Sari, dkk (2017:514)[33] ”Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang menjadi salah satu pilihan untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani selain daging, susu, dan ikan. Kandungan nutrisi yang dimiliki telur sangat baik bagi manusia, tetapi telur juga menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme”.

Menurut Ulfah, dkk (2017:644)[34],”Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang populer dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein hewani selain daging, ikan dan susu, karena harganya yang murah dan mudah didapat”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa telur merupakan bahan pangan asal hewan yang menjadi salah satu pilihan untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani selain daging, susu, dan ikan dan populer dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Konsep Dasar Bakteri

Definisi Salmonella Sp

Menurut Adeline ,dkk (2009) dalam Fajar, dkk (2018:277)[35] ”Salmonella sp adalah salah satu spesies bakteri yang termasuk dalam anggota famili Enterobacteriaceae. Famili ini merupakan salah satu mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan foodborne disease, menyerang usus manusia”.

Menurut Afifah, dkk (2014:39)[36],“Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil, tidak berspora, panjangnya bervariasi, dan kebanyakan spesies bergerak dengan flagel peritrik”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas Salmonella sp adalah salah satu spesies bakteri yang termasuk dalam anggota famili Enterobacteriaceae dan merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil.

Standarisasi E.coli

Menurut Sari, dkk (2017:645)[37] “Kadar suatu pencemar tidak boleh melebihi batas toleransi yang telah ditentukan oleh SNI (Standar Nasional Indonesia). Maksimal cemaran E. coli yang diperbolehkan terdapat pada telur menurut SNI 7388:2009 adalah 1 x 101 cfu/g”.

Penularan Bakteri Ke Telur

Menurut Soeripto dan Poelongan, (1991) dalam Sari, dkk (2017:514)[38] ”Hasil pemeriksaan bakteriologi dari embrio ayam broiler yang tidak menetas diperoleh isolat bakteri yaitu Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa, Klebsiella sp, Enterobacter sp, Streptococcus fecalis, Proteus sp, Bacillus sp dan Escherichia coli”.

Menurut Sari, dkk (2017:645)[37],”Kandungan protein yang cukup tinggi pada telur menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.”

Menurut Chusniati ,dkk (2009) dalam Ulfah, dkk (2017:645)[39],“Bakteri yang dapat mencemari telur adalah Salmonella sp., Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”.

Menurut Haryoto, (1993) dalam Ulfah, dkk (2017:645)[40], “Mikroba dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori yang terdapat pada kulit telur, baik melalui air, udara, maupun kotoran ayam”.

Menurut Frazier dan Westhoff, (1988). Jekti, (1990). Purnama dan Yendri, (2007) dalam Ulfah, dkk (2017:645)[41], “E. coli dapat masuk dan mencemari telur melalui induk yang terinfeksi, kontaminasi feses dan pembersihan kulit telur dari kotoran, sistem pengemasan dan pengangkutan yang dapat mengakibatkan kulit telur retak atau pecah, penyimpanan yang terlalu lama, dan lingkungan sekitar yang tercemar”.

Menurut Fajar, dkk (2018:276)[42],”Telur merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme termasuk mikroorganisme pencemaran dan patogen, seperti Salmonella sp, Staphylococcus aureus, dan Escerechia coli.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan Telur merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein sehingga media yang baik untuk bakteri.

Menurut Adeline ,dkk (2009) dalam Fajar, dkk (2018:277)[35] ”Salmonella sp adalah salah satu spesies bakteri yang termasuk dalam anggota famili Enterobacteriaceae. Famili ini merupakan salah satu mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan foodborne disease, menyerang usus manusia”.

Menurut Afifah, dkk (2014:39)[36],“Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil, tidak berspora, panjangnya bervariasi, dan kebanyakan spesies bergerak dengan flagel peritrik”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas Salmonella sp adalah salah satu spesies bakteri yang termasuk dalam anggota famili Enterobacteriaceae dan merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil.

Penularan Bakteri Ke Telur

Menurut Khan, dkk (2007) dalam Ulfah, dkk (2017:647)[43] “Infeksi E. coli penyebab diare endemik di negara-negara berkembang dan merupakan masalah besar dalam kesehatan masyarakat terutama pada anak-anak, menyebabkan sekitar 210 juta kasus diare, yang mengarah ke sekitar 380.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun”.

Menurut Afifah, dkk (2014:36)[44], “Infeksi bakteri Salmonella tersebut dapat menimbulkan wabah penyakit, misalnya tifus oleh Salmonella typhi, paratifus oleh Salmonella paratyphi.”

Menurut Afifah, dkk (2014:36) Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Infeksi E. coli penyebab diare endemik di negara-negara berkembang dan merupakan masalah besar dalam kesehatan dan Infeksi bakteri Salmonella tersebut dapat menimbulkan wabah penyakit, misalnya tifus oleh Salmonella typhi, paratifus oleh Salmonella paratyphi.

Pengaruh Penyimpanan Telur

Menurut Afifah, dkk(2014:36)[45] “Telur akan mengalami perubahan kualitas seiring dengan lamanya penyimpanan. Semakin lama waktu penyimpanan akan mengakibatkan terjadinya banyak penguapan cairan di dalam telur dan menyebabkan kantung udara semakin besar”.

Menurut SNI (3926:2008) dalam Ulfah, dkk (2017:647)[46], ”telur yang disimpan pada suhu ruang dapat tahan sampai 14 hari dan penyimpanan pada lemari es tahan sampai 30 hari”.

Menurut BPOM RI, (2008) dalam Ulfah, dkk (2017:647)[47], “Mikroba indikator digunakan untuk menilai keamanan dan mutu mikrobiologi makanan”.

Menurut Afifah, dkk(2014:39)[48], “Suhu optimum penyimpanan telur antara 12-150C dan kelembaban 70-80%".

Menurut SNI, (2008) dalam Mutiarini, dkk (2019:107)[49], ”Telur yang disimpan terlalu lama dalam kondisi utuh atau baik dapat disimpan selama 30 hari pada suhu 4-7 0C dengan kelembaban 60-70 % ”.

Konsep Dasar Jaringan GSM

Definisi Jaringan GSM

Menurut Arifwidodo, dkk (2015:175)[50] ”Jaringan GSM terdiri atas tiga sub sistem: Base Station Subsystem (BSS), Network Subsystem (NSS), dan Operation Subsystem (OSS). Setiap bagian mempunyai peranan masing-masing dan bersinergi sehingga menjadikan sebuah system”.


Gambar 2.5 Skema Jaringan GSM

Sumber : Jurnal InComTech

Sebagai salah satu 3 besar perusahaan telekomunikasi, operator A memiliki jaringan yang handal sebagai tulang punggung untuk melayani pengguna telekomunikasi. Di antara lain operator A menggunakan vendor E sebagai salah satu perangkat di sisi Base Station Subsystem (BSS). Base Station Subsystem (BSS), atau yang biasa dikenal sebagai radio subsystem adalah penyedia dan pengatur transmisi radio dari system selular. Fungsi utama dari BSS adalah menghubungkan antara MS dengan NSS. Interface antara MS dengan subsistem lain dari GSM juga diatur melalui BSS. BSS terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

  1. Base Transmission Station (BTS) : BTS berfungsi untuk mengkoneksikan Mobile Station dengan Base Station Controller (BSC). Sebuah BTS terdiri dari pemancar dan penerima radio serta antena.

  2. Base Station Controller (BSC) : BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC adalah switch berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP, penyediaan channel radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell. Beberapa BSC dapat dikontrol oleh setiap MSC.

  3. Transcoder and Adapter Unit (TRAU) : Transcoder and Rate Adapter Unti (TRAU) merupakan bagian dari Base Station Subsystem. TRAU terletak antara BSC dan MSC dimana untuk berkomunikasi menggunakan A interface. TRAU berfungsi untuk melakukan transcoding (de-/compressing) sinyal suara dan data rate adaptation (mengadaptasi kecepatan data yang diakses).

Konsep Dasar 4G

Definisi 4G

Menurut Gemiharto, dkk (2015:213)[51] ”Koneksi Internet dengan menggunakan teknologi 4G-LTE mampu mencapai kecepatan akses data untuk mengunduh (download) hingga 300 Mbps dan untuk mengunggah (upload) 75 Mbps”.

Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA namun harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu mengunduh (download) hingga kecepatan 300.

Mbps dan mengunggah (upload) hingga kecepatan 75 Mbps. LTE kemudian dipasarkan dengan nama 4G LTE sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HS-DPA (3.5G). LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama. Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya.

Konsep Dasar SMS

Definisi SMS

Menurut Widodo , dkk (2016: 88)[52] “Definisi SMS (Short Message Service) SMS (Short Message Service) adalah salah satu komunikasi teks melalui telepon seluler”.

Menurut Harahap, dkk (2016: 2)[53] “SMS Gateway adalah aplikasi SMS dimana pesan yang diterima dan dikirimkan menggunakan bantuan Gateway Device terintegrasi dengan database server yang dapat mendistribusikan pesan SMS secara otomatis”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan SMS salah satu komunikasi teks melalui telepon seluler yang diterima dan dikirimkan menggunakan bantuan Gateway Device terintegrasi dengan database server.

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Prayudha, dkk (2014:174)[54] “Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah dikombinasikan I/O dan memori RAM/ROM”.

Menurut Yenni, dkk (2015:51)[55] “Mikrokontroler adalah sistem microprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi (terlambat) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap di pakai”.

Berdasarkan pada definisi diatas, maka dapat disimpulkan Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah dikombinasikan CPU, ROM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi (terlambat) dengan baik.

Konsep Dasar Arduino IDE

Definisi Arduino IDE

Menurut Mulyana (2014:173)[56] “Integrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program ke dalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”.

Menurut sokop (2016:15)[57] “Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Integrated Development Environment (IDE) adalah software atau program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah perangkat lunak.

Konsep Dasar Arduino MKR 1400

Definisi Arduino MKR 1400

Dalam situs resmi arduino[58] Arduino MKR 1400 merupakan “The Arduino MKR GSM 1400 is a learning and development board which contains the ATMEL SAMD21 micro controller, designed to integrate the core's low power-consumption and high performance with the Arduino's ease-of-use. The MKR GSM 1400 brings the Arduino Zero functionalities in the smaller form factor established by the Arduino MKR1000 adding the GSM (2G and 3G) connectivity to the Arduino platform.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Arduino MKR 1400 adalah papan belajar dan pengembangan yang berisi pengontrol mikro ATMEL SAMD2, dengan menghadirkan fungsionalitas Arduino Zero dalam bentuk yang lebih kecil yang dibuat oleh Arduino MKR1000 dengan menambahkan konektivitas GSM (2G dan 3G) ke platform Arduino.


Gambar 2.6 Arduino MKR 1400

Sumber : https://store.arduino.cc

Konsep Dasar Dasar Modul GPS Neo 6M

Definisi Modul GPS Neo 6M

Menurut Arfianto, dkk (2018:165)[59] “Modul GPS Neo 6M merupakan modul GPS yang dapat bekerja dengan mikrokontroller Arduino Uno dan Arduino Mega. Modul GPS ini memiliki fitur sebagai mesin penentu titik lokasi atau posisi. GPS UBLOX NEO 6M yaitu berupa GPS receiver dengan 50 channel. Time to First Fix dalam kondisi cold start memerlukan waktu 27 detik,dalam kondisi warm start memerlukan waktu 27 Detik kondisi, dalam kondisi hot start memerlukan waktu 1 detik, dalam kondisi Aided start memerlukan waktu kurang dari 3 detik. GPS NEO-6M memiliki 130 dBm tracking sensitivity and Navigation,0.25Hz 10 MHz frequency of time pulse signal, dan Max navigation update rate 10 Hz. Modul ini Menggunakan protokol NMEA yang merupakan protokol yang dikeluarkan oleh GPS receiver. Output data dari modul ini berupa ASCII code yang berisi informasi data koordinat lintang(latitude), bujur (longitude),ketinggian (altitude),waktu standar UTC(UTC time),dan kecepatan (speed over ground)”.


Gambar 2.7 Modul GPS Neo 6M

Sumber : www.makerlab-electronics.com

Konsep Dasar Accelerometer ADXL335

Definisi Accelerometer ADXL335

Menurut Laumal dan Folkes E (2015:3)[60] “ADXL335 adalah modul 3-axis kecil dan tipis berdaya rendah 350 µA dalam tegangan operasi 1.8 volt hingga 3.6 volt. Modul ini dapat mengukur percepatan sebuah benda dengan sensitivitas ±3 g baik percepatan statis maupun dinamis, tubrukan benda dan getaran. Bandwidth accelerometer dapat dipilih menggunakan CX, CY dan CZ pada pin output-nya”.

Gambar 2.8 Sensor Adxl335

Sumber: www.sparkfun.com

Pembacaan Accelerometer ADXL335

Menurut Sumanto, dan Nugroho, (2016:20)[61]”sumbu Z menunjukan akselerasi pada getaran terhadap gaya tarik bumi”.

Menurut Ardhi, dkk (2018:4019)[62]“Setelah beberapa pengujian dan analisis dari sensor Adxl335 memiliki error rate pada 0,80% pada sumbu x, 0,30% pada sumbu y,dan 0,017% pada sumbu z. Sedangkan, dari sensor getar telah mendapatkan nilai tegangan sesuai porsi tekanan”.

Gambar 2.10 Error Relatif

Sumber: eProceedings of Engineering

Gambar 2.11 Tegangan keluaran Z+

Sumber: eProceedings of Engineering

Gambar 2.12 Tegangan keluaran Z-

Sumber: eProceedings of Engineering

Gambar 2.13 Rata Rata nilai pada masing masing sumbu

Sumber: eProceedings of Engineering

Dalam data sheets accelerometer ADXL335 [63]”The ADXL335 is a complete 3-axis acceleration measurement system. The ADXL335 has a measurement range of ±3 g minimum. It contains a polysilicon surface-micromachined sensor and signal conditioning circuitry to implement an open-loop acceleration measurement architecture. The output signals are analog voltages that are proportional to acceleration. The accelerometer can measure the static acceleration of gravity in tilt-sensing applications as well as dynamic acceleration resulting from motion, shock, or vibration. The ADXL335 is tested and specified at VS = 3 V; however, it can be powered with VS as low as 1.8 V or as high as 3.6 V. Note that some performance parameters change as the supply voltage is varied.The zero g bias output is also ratiometric, thus the zero g output is nominally equal to VS/2 at all supply voltages

”.

Gambar 2.14 Axes of Acceleration Sensitivity; Corresponding Output Voltage Increases When Accelerated Along the Sensitive Axis.

Sumber: ANALOG DEVICE

Gambar 2.15 Output Response vs. Orientation to Gravity

Sumber: ANALOG DEVICE

Menurut Sinaga, (2018:9) [64]“Nilai digital sinyal input ADC untuk resolusi 10-bit adalah 1024.Pin analog Arduino Uno R3 dapat menerima nilai hingga 10 bit sehingga dapat mengkonversi data analog menjadi 1024 keadaan (2 10= 1024). Artinya nilai 0 merepresentasikan tegangan 0 volt dan nilai 1023 merepresentasikan tegangan 5 volt apabila menggunakan tegangan referensi (Vref) sebesar 5 volt”.

Gambar 2.16 Nilai sinyal masukan ADC untuk resolusi 10 bit (1024)

Sumber: http://repository.uhn.ac.id

Konsep Dasar Sensor DHT21

DefinisiSensor DHT21

Menurut Utama, dkk (2019:61)[65]”Sebagai salah satu jenis modul sensor high end, AM2301 atau DHT21 menawarkan stabilitas pengukuran temperatur dan kelembapan untuk kegunaan jangka panjang dengan besaran temperatur pada -40°C hingga 80°C. Koefisien kalibrasi data pada DHT21 disimpan dalam memory 8 bit sehingga proses kinerja sensor untuk melakukan transfer data akan menjadi lebih cepat namun tidak mengurangi tingkat akurasi dari sensor (AOSONG, 2015). Berbeda dari varian DHT sejenis, DHT21 yang dijual di pasaran memiliki bentuk modul dengan tambahan kabel memanjang pada masing - masing pin. Sebagai sebuah modul, DHT 21 dapat beroperasi pada tegangan 3,3V hingga 5,2V serta menggunakan komunikasi single bus dengan jumlah format data 40 bit. Format data DHT21 sama dengan format pada DHT11 dan DHT22”.

Gambar 2.11 Sensor DHT21

Sumber: Prosiding SNST Fakultas Teknik

Konsep Dasar Kipas Dc

Definisi Kipas Dc

Menurut Purnamasari dan Rezasatria, (2019:151)[66]“Dalam Kipas Angin DC terdapat suatu kumparan besi pada bagian yang bergerak beserta sepasang pipih yang berbentuk magnet pada bagian yang diam. Ketika listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, hal ini membuat kumparan besi menjadi sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling tolak-menolak pada kedua kutubnya maka gaya tolak-menolak magnet antara kumparan besi dan sepasang magnet tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut. Oleh karena itu baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut.”

Konsep Dasar Buck-Boost Converter

Definisi Buck-Boost Converter

Menurut Arifiyan,dkk, (2017:220)[67]“Buck-boost merupakan sebuah DC-DC converter yang mengubah tegangan DC ke tegangan DC yang lebih rendah ataupun bisa juga lebih tinggi”.


Gambar 2.12 Buck-Boost Converter

Sumber: https://www.electrical4u.com/

Konsep Dasar Switch/Saklar

Definisi Switch/Saklar

Menurut Zain (2016:38)[68]”Saklar/Switch adalah suatu komponen yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus listrik, switch di dalam fire alarm ini berfungsi untuk Manual Switch, Bypass Switch, Reset Switch, Hold Switch, Mute Switch”.

Menurut Badaruni, dkk (2018:176)[69]“Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan“.

Berdasarkan kesimpulan diatas saklar/switch adalah suatu komponen atau yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Faisal (2017:14)[70]“MySQL adalah relational database management system (RDMS). MySQL dikenal sebagai salah satu komponen LAMPP open-source web aplication software stack. LAMP adalah akronim dari Linux, Apache, MySQL, dan PHP. MySQL telah banyak dipakai pada banyak produk seperti Wordpress, Joomla, Drupal, dan lain-lain.’’

Menurut Hendry (2015:7)[71]“Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan“.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan suatu nama database server yang dapat mempermudah dalam mengelola database.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Putratama (2018:14)[72] “Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi.”

Menurut Rerung (2018:7)[73]“Sublime merupakan aplikasi yang gratis maupun yang berbayar.” Sublime text memiliki banyak keunggulan seperti :

  1. Auto-complation.

  2. Minimap/Documen Map

  3. Goto Defenition

  4. Split Editing

  5. Column Editing

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan software text editor yang dapat digunakan sebagai media penulisan kode dalam suatu pemrograman.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74)[74] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Menurut Fuad, dkk (2018:2)[75],“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihak terkait.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Sugihartono, (2018:53)[76] “Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang diinginkan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi”.

Menurut Rahardja, dkk (2011:74) dalam Bachtiar, dkk (2015:74)[77], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Fitrianti (2016:42)[78] “ tinjauan pustaka (literature review) adalah kajian teori berisi kutipan teori, berbagai definisi dari variabel dan temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif, yang akan diimplementasikan”.

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[79]“ Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Tabel 2.1 Literature Review

No Tahun /Penulis Tujuan Penelitian Permasalahan Methodology Yang Digunakan Findings Kesimpulan
1 Pangestu, A., Sumardi, S. dan Sudjadi, S., 2014.[80] Dengan semakin berkembangnya teknologi, perangkat GPS dapat kita gunakan sebagai alat untuk melacak kendaraan kita dari tindak pidana pencurian. sulitnya tim penyelidik untuk mencari lokasi kendaraan yang dicuri tersebut berada. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memasang pelacak pada sepeda motor kita. 1.Global Positioning System (GPS).

2.Mikrokontroler AVR ATMEGA644PA. 3.General Packet Radio Service (GPRS).

Atmega644PA merupakan sebuah mikrokontroler low power CMOS 8 bit berdasarkan arsitektur AVR RISC.

Berdasarkan beberapa pengujian dan analisis yang dilakukan pada alat pelacak dan pengaman sepeda motor, modul GPS Ublox Neo 6M yang digunakan sebagai sensor posisi, data posisi lintang dan bujur yang didapat tidak meleset terlalu jauh dengan data koordinat posisi yang digunakan sebagai titik acuan, dengan selisih sekitar 0,23”-0,25” untuk koordinat lintang dan 0,02”-0,05” untuk koordinat bujur

2 Santoso, H. dan Suryapradana, I., 2018.[81]

untuk merancang sensor monitoring suhu laptop yang memanfaatkan IC LM35 dan ADC 0804 yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mendeteksi suhu dari laptop yang digunakan sehingga dapat dijadikan sebagai monitoring dan salah satu langkah perawatan laptop / computer

Panas dari CPU yang mempengaruhi panas keseluruhan komponen laptop/PC lainnya sehingga akan mempengaruhi kinerja laptop/PC.

1.Sumber tegangan adalah usb dari laptop yang akan diukur suhunya. 2.ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal

Aman: suhu normal komputer aktif secara keseluruhan, yaitu 400C hingga 600C. Maka dari itu menurut penulis, suhu aman komputer adalah dibawah 50 derajat C.

Sensor dan monitoring komputer ini adalah sebagai salah satu cara perawatan dengan mengetahui tingkat suhu pada saat penggunaan.

3 Sembiring, Z. and Muliono, R., 2019[82]

Untuk menghasilkan satu rancangan alat pelacak lokasi anak yang dapat mengantisipasi penculikan anak

Kasus penculikan anak selalu meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan sumber dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

1.Persiapan perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan. 2.Perancangan rangkaian perangkat keras. 3.Pembuatan kode program sesuai rancangan rangkaian dan pengujian perangkat keras dan lunak

1.Menghasilkan informasi lokasi yang akurat, 2.Aplikasi yang sangat mudah digunakan serta komponen perangkat keras dan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik.

Alat pelacak lokasi dapat digunakan dengan mudah baik bagi orang tua maupun anak mereka sehingga dapat mengantisipasi tindakan penculikan anak.

4 Sulthoni, A. and Suprianto, B., 2018.[83]

untuk menghasilkan sebuah alat pendeteksi sistem vibrasi pada motor sebagai indikator pengaman terhadap perubahan beban menggunakan sensor Accelerometer GY-521 MPU 6050 berbasis Arduino Uno.

Gangguan ini jika tidak segera terdeteksi akan menyebabkan kerusakan yang dapat menghambat proses produksi

Secara umum implementasi prototipe sistem pendeteksi vibrasi pada motor terhadap perubahan beban ini dimulai dengan switch on sumber listrik PLN hardware aktif, motor induksi 1 fasa bekerja akan mensimulasikan vibrasi atau getaran yang terjadi pada kondisi pada saat motor berbeban maupun tidak berbeban.

sensor vibrasi Accelerometer GY-521 MPU 6050 memiliki sensitivitas yang cukup tinggi dan bekerja dengan baik.

Pada pengujian pengukuran vibrasi dengan menggunakan beban < 3 Kg nilai vibrasi yang dihasilkan oleh motor sebesar 0.48 mm/s, 1.74 mm/s, 1.78 mm/s, 2.01 mm/s, 2.19 mm/s, dan 2.35 mm/s serta masih dalam batas yang diizinkan

5 Zarkasi, M.I., Endri, J. dan Sarjana, S., 2019.[84]

Alat ini dibuat untuk mengatur suhu dan kelembaban ruang server yang melebihi batas wajar

Salah satu gangguan yang menyebabkan server rusak adalah suhu yang terlalu panas maka dari itu alat ini dibuat agar dapat mencegah permasalahan tersebut.

1.Studi pustaka. 2.Konsultasi dan diskusi. 3.Rancang Bangun Alat Setelah mengumpulkan. referensi 4.Pengujian Alat Setelah melalui proses pengumpulan data.

Alat ini dibuat menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler, DHT11 sebagai sensor suhu dan kelembaban, Ethernet shield sebagai penghubung ke internet.

Aplikasi di android juga tidak terdapat masalah saat dilakukan pengujian hanya saja jika sinyal pada operator buruk maka nilai yang dikirimkan dari sensor sedikit terlambat sampai.

6 Ashish, B., 2016.[85]

However, it’s not necessary to go so far away to find out other situations with such extreme conditions like high temperatures, freezing cold (for example arctic missions), humidity, high pressure level (like in oceanic trench), reduced accessibility and so on and so forth. This paper shows a way how to achieve all of this without risking human life using gesture controlled robots.

In the field of hostile conditions, space is often considered as the harsh environment at its height and due to the extremitiesInvolved.

Block diagram of the Gesture controlled robot

1.The Board in use is AT89S52 microcontroller which comes under 8051 family. It consists of 8kB flash memory and 256 bytes of data RAM. 2.L293D is a dual H-bridge motor driver integrated circuit (IC).

Today we find most robots working for people in industries, factories, warehouses, laboratories , and other places. This paper helps in presenting that robots can also be used in dangerous environments where human cannot venture , especially in space , mining regions , in deep ocean, nuclear power plants etc.

7 Du, Y., Liu, C., Wu, D. and Jiang, S., 2014. [86]

Most highway agencies collect IRI data using a laser road surface tester or GMR profilometer. This equipment measures surface profiles at traffic speeds and provides excellent results for use in network analysis for pavement management systems.

1.Many different types of devices can be used to measure the IRI, but these devices are mainly mounted on a full-size automobile and are complicated to operate. 2.Based on the quarter-car model and the vehicle vibration caused by road roughness, there is a strong correlation between the in-car 𝑍-axis acceleration and the IRI.

Measurement of IRI by Multiple 𝑍-Axis Accelerometers. Because the work described in this paper was aimed at establishing a connection between the 𝑍-axis acceleration (in the direction of gravity) and the IRI, we selected for testing and modeling a section of the road network of Shanghai for which the IRI had already been measured by the highway administration in 2012.

A measurement system equipped with 𝑍-axis accelerometers and a GPS device was developed.

The variation in the in-car 𝑍-axis acceleration caused by road roughness can be regarded as a combination of the vibration produced by different mechanical components, and thus the vertical acceleration is strongly correlated with the IRI.

8 Khin, M.M. and Oo, N.N., 2018[87]

It is the technology used to determine the location of a vehicle using different methods like GPS and other navigation system operating via satellite and ground based stations

The vehicle tracking system is a total security and fleet management solution.

The development of the real time vehicle tracking system will be described in details in this section. The two main parts of the system are the hardware and the software components. The hardware component consists of tracking unit.

1.GPRS provide HTTP connection with tracking server. 2.GPS is a satellite based navigation system

This paper presents an efficient real time a vehicle tracking system that is flexible, customizable and accurate using GPS and GPRS of GSM network, suitable for wide range of applications all over the world. The combination of the GPS and GPRS provides continuous and real time tracking

9 Priyana, Y., Laumal, F.E. and Husni, E., 2018. [88]

In short time when the earthquake happens, can be used to provide early warning to the community through the development of early warning system based on the arrival of the P wave

Indonesia is an archipelago located at three earthquake belts. This Condition cause an earthquake can occur anytime and threaten human life.

1.The Early Warning System is a series of systems to inform the public about the emergence of a natural event (natural signs). 2.Seismic waves are waves that propagate inside or surface on earth from seismic sources such as from annearthquakee

The microcontroller is equipped with internal memory blocks, accumulator,ALU, RAM, I/O ports and interrupt ports that support package as a medium for reading, processing and writing data from and to other components, so there are some microcontroller-based sensor systems being made with the more complete working principle1.

1.Development of earthquake early warning system can be made with the ADXL335 accelerometer and an Arduino UNO system. The first vibration data can act as reference of Primary wave. 2.Calibration process is done by taking the 3-axis value of ADXL335 when no vibration condition. The 3-axis value is processed with other variables in the database.

10 Satria, D., Yana, S., Munadi, R. and Syahreza, S., 2017[89]

The design of the prototype produces flood altitude information along with its location based on Google Maps interface.

1.The headway of flood early warning technology has grown rapidly. 2.Nowadays the extreme weather changes have affected the disaster significantly 3.Flood is one of the disasters that often occur due to extreme weather

1.the design of the system uses Arduino Uno as data processor 2.GSM sim900 module is a module that provides the intermediary microcontroller in the process of sending SMS.

The prototype system consists of ultrasonic sensors, U-Blox Neo 6m GPS module, Arduino Uno and GSM module

Based on the results, the flooded information system based on Google Maps has been done as expected. Using ultrasonic sensors, Arduino Uno, the U-blox neo 6m GPS module and SIM900 GSM module have been able to transmit water level data and the coordinates of flood location to the information system station.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat CV Pirius Jaya Abadi

CV Pirius Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan distributor berbagai macam telur yang sudah berdiri dari 9 September 2009.

Perusahaan ini didirikan karena pemilik perusahaan awalnya sangat hobi mengkonsumsi telur, sehingga memutuskan untuk membuka perusahaan distributor telur. Ada berbagai macam jenis telur yang dijual, diantaranya: telur kampung arab, telur negeri omega, telur puyuh, telur negeri, telur bebek, dan telur asin.

Seluruh jenis telur yang diproduksi dan dijual oleh CV Pirius Jaya Abadi mempunyai merek dagang “Golden Q” yang mempunyai filosofi: “Golden” yang berarti kemewahan/kebaikan pada produk telurnya, “Q” yang berarti kualitas, jadi dapat disimpulkan telur yang ada di CV Pirius Jaya Abadi mempunyai kualitas yang baik dan higienis.

Dalam penerapan filosofi merek dagang tersebut, CV Pirius Jaya Abadi secara konsisten melakukan proses produksi yang ketat untuk menghasilkan produk telur yang baik mulai dari cara pengemasan yang baik dan menarik dengan menggunakan mika yang telah mempunyai standard tertentu, hingga proses quality control yang bertahap.

Awalnya CV Pirius Jaya Abadi hanya menjual produk ke traditional market seperti warung sembako, toko kue, dan pasar tradisional. Hingga sekarang CV Pirius Jaya Abadi sudah menyuplai ke berbagai modern market yaitu seperti Carrefour, Hari-hari Swalayan, Alfamart, Duta Buah, Rumah Buah, Sabar-Subur, Harmony, Circle K, Alfamidi, Supermarket GS Retail, PT Primafood International dan Restoran Sunny Side up.

Struktur Organisasi CV Pirius Jaya Abadi

Struktur organisasi pada CV Pirius Jaya Abadi disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada PT. Sari Sarana Kimiatama adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV Pirius Jaya Abadi

Tugas Dan Tanggung Jawab

Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing jabatan adalah :

  1. Direktur

    Tugas dan wewenang: Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.

  2. Manajemen Operasional

    Tugas dan wewenang: Bertanggung jawab atas manajemen tenaga kerja, produktivitas, kontrol kualitas dan keselamatan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

  3. Sales

    Tugas dan wewenang: Melaksanakan kegiatan penjualan melalui media komunikasi terhadap target konsumen.

  4. Gudang

    Tugas dan wewenang: Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya, mengawasi dan mengontrol operasional gudang, menjadi pemimpin bagi semua staff gudang, mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP, melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP.

  5. Produksi

    Tugas dan wewenang: Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi telur, mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat

  6. Finance Accounting

    Tugas dan wewenang: Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

  7. Logistik

    Tugas dan wewenang : Melakukan pengecheck list peti telur, melengkapi pengiriman dan penyimpanan telur melalui pengolahan dan perintah pemuatan.

  8. IT

    Tugas dan wewenang: Evaluasi dan peningkatan terhadap tiga objek utama yaitu komputer, software, dan pengembangan sistem jaringan (network system).

  9. Human Resources Department (HRD)

    Tugas dan wewenang: Rekrutmen dan Pemilihan Karyawan dan memelihara kondisi kerja yang kondusif

  10. Staff

    Tugas dan wewenang: Membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi.

Visi dan Misi CV Pirius Jaya Abadi

CV Pirius Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan distributor berbagai macam telur

Gambar 3.2 Logo Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan distributor telur yang terbesar dan terkemuka dengan produk, harga, dan pelayanan yang berkualitas.

Misi

Menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan prosedur perusahaan didasari dengan etika dalam bekerja:

  1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan kinerja yang cepat dan tepat.

  2. Menyediakan produk yang berkualitas sesuai kebutuhan pelanggan.

  3. Membina hubungan baik dengan para supplier dengan asas kekeluargaan dan profesional.

  4. Membangun perusahaan dengan kerjasama antar karyawan yang saling menghormati dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing.

  5. Peningkatan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham seiring berkembangnya perusahaan semakin maju.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Memberikan kemudahan kepada admin CV Pirius Jaya Abadi mengetahui posisi pengiriman, suhu dan getaran ketika proses pengiriman.

  2. Untuk memberikan informasi terhadap konsumen indikator suhu yang dapat menyebabkan meluasnya bakteri serta dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan terhadap penyimpanan telur atau ketika proses pemasakan telur.

  3. Untuk memberikan informasi terhadap driver dan konsumen ketika proses pengiriman apabila terdapat goncangan yang dapat memecahkan telur sehingga meningkatkan kehati-hatian dalam proses pengiriman

Analisis Prototype

Dalam prototype ini menggunakan analisis Waterfall dan prototype jenis Throw-away Prototyping, maka akan dibuat tabel perbandingan berdasarkan hasil perbandingan yang telah dilakukan.

Tabel 3.1 Perbandingan Waterfall dan Prototype Jenis Throw-away Prototyping

No Tahap Pengembangan Perangkat Lunak Dan Perangkat Lunak Waterfall Prototyping
1 Perancangan Sistem (Systems Planning) Berawal dari pengajuan proposal ke perusahaan dan judul ke kepala jurusan. Berawal dari pengajuan proposal ke perusahaan dan judul ke kepala jurusan
2 Analisis Sistem (Systems Analysis) 1.Kebutuhan perangkat lunak dan keras dianalisis dari awal secara lengkap dan menyeluruh.
           2.kebutuhan dapat berubah berdasarkan proses berikutnya. 
Kebutuhan perangkat lunak dan keras dapat ditambah sesuai dengan hasil bimbingan dengan dosen pembimbing dan kebutuhan stakeholder.
3 Perancangan Sistem Desain (Systems Design) Dalam perancangan sistem desain menggunakan flowchart Dalam perancangan sistem menggunakan diagram blok
4 Implementasi Implementasi menggunakan bahasa arduino dan PHP. Implementasi harus mendapat persetujuan dari stakeholder
5 Testing
       1.Menggabungkan bahasa arduino per modul.
2.Mengirimkan data dari bahasa arduino ke bahasa PHP.
Melihat hasil dari setiap rangkaian yang sudah terpasang
6 Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance) Dilakukan jika terjadi kesepakatan Dilakukan jika terjadi kesepakatan

Langkah-Langkah Perancangan

Dalam perancangan pembuatan Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi menggunakan flowchart sistem dan diagram blok loop tertutup.

Flowchart Sistem

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Sistem pengiriman telur yang berjalan pada CV Pirius Jaya Abadi. Kepala logistic mendapatkan daftar pengiriman dan surat jalan/invoice dari admin, lalu kepala logistic akan mengatur pengiriman untuk masing-masing customer kepada driver dengan memperhitungkan kapasitas mobil dan juga jalur pengiriman, Setelah itu driver dibantu dengan staff gudang akan melakukan loading barang ke mobil masing-masing sesuai invoice/surat jalan.

Driver akan melakukan pengiriman ke masing-masing konsumen sesuai surat jalan yang ada.Lalu pada saat driver kembali ke kantor, driver harus menyerahkan copy surat jalan yang sudah ditandatangani konsumen kepada admin untuk dilakukan pengarsipan.

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Keterangan flowchart sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 4 (empat) simbol input/output, yang menyatakan input/output: input pertama diberikan dari admin berupa daftar pengiriman dan surat jalan, input kedua berupa pengangkutan peti telur ke dalam mobil box atau biasa disebut loading barang, input ketiga berupa ttd konsumen kepada driver, output merekap data yang dilakukan oleh admin.

  3. 2 (dua) simbol Process, yang berperan untuk mengolah setiap input: process pertama kepala logistik memproses data daftar pengiriman dan surat jalan, process kedua driver mengirimkan pesanan ke konsumen.

  4. 3 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: decision pertama apakah jalur dan kapasitas box sesuai. Jika "Tidak" maka akan diproses kembali oleh kepala logistik, jika "Iya" mulai pengangkutan pesanan telur ke dalam box mobil, decision kedua apakah pesanan sudah sampai. Jika "Tidak" maka pesanan masih dalam proses pengiriman, jika "Iya" maka driver mendapat ttd dari konsumen, decision ketiga apakah driver sudah sampai ke kantor. Jika "Tidak" maka masih menunggu ttd konsumen, jika "Iya" maka data akan direkap.

Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400, sensor DHT21 dan kipas DC

DHT21 mendeteksi suhu sekitar, data suhu tersebut di proses oleh Arduino MKR GSM 1400 kemudian data tersebut dikirimkan ke dalam suatu web, dan jika suhu diatas 25 o maka kipas akan menyala.

Gambar 3.4 Flowchart Arduino MKR GSM 1400, Sensor DHT21 Dan Kipas

Berikut keterangan singkat dari sistem kerja Arduino MKR GSM 1400, sensor DHT21 dan kipas:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan

  2. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses Arduino MKR GSM 1400 terhadap sensor DHT21 yang melakukan deteksi suhu sekitar telur.

  3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah suhu sudah mencapai 25o celcius jika "Tidak" maka kipas tidak akan menyala , jika "Iya" kipas menyala.

  4. 3 (tiga) Simbol input/output, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah input yaitu sensor DHT21 on dan 2 output yang berupa web menerima data dan kipas on

Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan sensor Adxl335.

Sensor Adxl335 mendeteksi getaran, data getaran tersebut diproses oleh Arduino MKR GSM 1400 kemudian data tersebut dikirimkan ke dalam suatu web, dan jika getaran buruku maka akan memberikan SMS ke driver .

Gambar 3.5 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan sensor Adxl335

Berikut keterangan singkat dari flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan sensor Adxl335:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 3 (tiga) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data dari sensor Adxl335 yang mendeteksi nilai z-axis, dan 2 output berupa pengiriman data ke web serta pengiriman sms.

  3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses Arduino MKR GSM 1400 terhadap sensor Adxl335 yang melakukan deteksi nilai z-axis terhadap getaran di dalam box mobil.

  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah getaran buruk. Jika "Tidak" maka tidak mengirim sms, jika "Iya"maka akan mengirim sms ke driver.

Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Modul Gps Neo-6m.

Modul GPS Neo-6m mendeteksi posisi, data posisi tersebut diproses oleh Arduino MKR GSM 1400 kemudian data tersebut dikirimkan ke dalam suatu web.

Gambar 3.6 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Modul Gps Neo-6m.

Berikut keterangan singkat dari Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Modul Gps Neo-6m:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 2 (tiga) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data dari modul Gps Neo-6m yang berupa data latitude dan longitude, dan 1 output berupa pengiriman data ke web.

  3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses Arduino MKR GSM 1400 terhadap modul Gps Neo-6m.

Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Tactile Switch.

Tactile Switch memberikan data “0” dan “1”, data tersebut t diproses oleh Arduino MKR GSM 1400 kemudian data tersebut dikirimkan ke dalam suatu web.

Gambar 3.7 Gambar Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Tactile Switch.

Berikut keterangan singkat dari Flowchart sistem kerja Arduino MKR GSM 1400 dan Modul Gps Neo-6m:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 2 (tiga) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: input nilai “1” atau “ 0” yang didapat dari tactile switch, output berupa pengiriman data ke dalam web dan pengiriman SMS ke konsumen.

  3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses Arduino MKR GSM 1400 terhadap tactile switch.

Diagram Blok Loop Tertutup

Dalam perancangan hardware menggunakan diagram loop tertutup, diagram blok loop tertutup yang digunakan pada Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi sebagai berikut:

Diagram Blok Loop Tertutup Deteksi Suhu Pada Mobil Box Pengiriman

Gambar 3.8 Gambar Diagram Blok Loop Tertutup Deteksi Suhu Pada Mobil Box Pengiriman

keterangan:

  1. Sensor DHT21 merupakan pendeteksian suhu yang akan dimasukkan ke Arduino MKR GSM 1400.

  2. Arduino MKR GSM 1400 berupa device yang dapat yang bekerja sebagai otak pada perancangan prototype ini.

  3. Kipas DC merupakan keluaran yang saling terhubung dengan deteksi suhu.

  4. Web merupakan tempat pengiriman data suhu.

Diagram Blok Loop Terbuka

Dalam perancangan hardware menggunakan diagram loop tertutup, diagram blok loop terbuka yang digunakan pada Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi sebagai berikut:

Diagram Blok Loop Terbuka Deteksi Guncangan Pada Mobil Box Pengiriman

Gambar 3.9 Gambar Diagram Blok Loop Tertutup Deteksi Guncangan Pada Mobil Box Pengiriman

keterangan:

  1. Sensor Adxl335 merupakan pendeteksian guncangan yang akan dimasukkan ke Arduino MKR GSM 1400.

  2. Arduino MKR GSM 1400 berupa device yang dapat yang bekerja sebagai otak pada perancangan prototype ini.

  3. SMS merupakan keluaran yang yang diberikan kepada driver.

  4. Web merupakan tempat pengiriman data guncangan.

Diagram Blok Loop Terbuka Deteksi Posisi Pada Mobil Box Pengiriman

Gambar 3.10 Gambar Diagram Blok Loop Terbuka Deteksi Posisi Pada Mobil Box Pengiriman

keterangan:

  1. Modul Gps Neo-6m merupakan pendeteksian posisi yang akan dimasukkan ke Arduino MKR GSM 1400.

  2. Arduino MKR GSM 1400 berupa device yang dapat yang bekerja sebagai otak pada perancangan prototype ini.

  3. Web merupakan tempat pengiriman data posisi pengiriman.

Cara Kerja Alat

Cara kerja Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi sebagai berikut:

  1. Alat ini dapat mengetahui suhu di dalam box mobil pengiriman telur dengan memanfaatkan sensor DHT21, diproses oleh Arduino MKR GSM 1400 dan data suhu yang di dapat dikirim ke dalam suatu web, ketika suhu mencapai lebih besar dari 25 derajat celcius maka kipas akan menyala.

  2. Alat ini dapat mengetahui guncangan di dalam box mobil pengiriman telur dengan memanfaatkan sensor Adxl335, diproses oleh Arduino MKR GSM 1400 dan data guncangan yang di dapat dikirim ke dalam suatu web, ketika guncangan mencapai indikator yang dapat memecahkan telur driver mendapatkan notifikasi berupa sms yang berisi “pelankan kecepatan, guncangan yang terjadi dapat memecahkan telur”.

  3. Alat ini dapat mengetahui posisi pengiriman telur dengan memanfaatkan Modul Gps Neo-6m, diproses oleh Arduino MKR 1400 dan data Posisi pengiriman dikirim ke dalam suatu web.

  4. Alat ini dapat memberikan status pengiriman dengan memanfaatkan tactile switch, diproses oleh Arduino MKR 1400 dan data tersebut dikirim ke dalam suatu web, ketika proses perjalanan tactile switch harus ditekan untuk memberikan status “Jalan” dan switch ditekan kembali untuk memberikan sms ke konsumen, status “kembali”.

Pembuatan Alat

Dalam pembuatan Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi membutuhkan hardware dan software.

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan ini sebagai berikut:

  1. Arduino MKR GSM 1400, alasan menggunakan perangkat keras ini dikarenakan dapat terkoneksi internet menggunakan sim card.

  2. Sensor DHT21, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat mendeteksi suhu dengan cukup baik.

  3. Sensor Adxl335, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat mendeteksi guncangan, dan persentase errornya cukup kecil.

  4. Modul Gps Neo-6m, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat mendeteksi posisi dengan cukup baik.

  5. Converter Step Down DC-DC, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat menurunkan tegangan dengan cukup baik.

  6. Kipas DC, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat mengeluarkan angin dengan cukup baik.

  7. Tactile Switch, alasan menggunakan perangkat keras ini karena dapat memberikan nilai “1” dan “0” dengan cukup baik.

Perangkat Lunak (Software)

WEB menampilkan data suhu, guncangan, maps, serta status pengiriman kondisi telur. Data tersebut didapat dari prototype yang dibuat dalam penelitian ini.

Gambar 3.12 Halaman Dashboard

Gambar 3.13 Database

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, terdapat beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun prototype yang diinginkan.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Flowchart Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan untuk CV. Pirius Jaya Abadi, ketika proses loading sudah selesai, Driver menekan Tactile Switch untuk memberikan status pengiriman bahwa pengiriman sedang berjalan, kemudian prototype mendeteksi apakah suhu lebih besar dari 26 derajat celcius, jika iya maka kipas DC akan menyala, apakah guncangan lebih besar dari 5.00 z-axis maka driver akan menerima sms, apakah pesanan sudah sampai, jika iya maka driver menekan tactile switch guna memberikan SMS ke konsumen bahwa pesanan sudah sampai, serta memberikan status bahwa sedang kembali di kantor.

Admin dapat memonitoring setiap kondisi pengiriman melalui halaman web secara online, data yang dapat dilihat, suhu, z-axis, posisi pengiriman.Berikut flowchart yang diusulkan pada CV. Perius Jaya Abadi sebagai berikut:

Gambar 4.1 Gambar Flowchart Yang Diusulkan

Berikut keterangan singkat dari Flowchart yang diusulkan:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 4 (tiga) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data dari tekan tactile switch “0” yang menyatakan pengiriman berjalan dan “1” yang menyatakan kembali ke kantor, output yang diberikan adalah sms ke konsumen dan ke driver, serta kipas akan menyala.

  3. 3 (tiga) simbol proses, yang menyatakan proses pengiriman telur, sistem standby, dan admin memonitoring kondisi pengiriman telur.

  4. 3 (tiga) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah getaran buruk. Jika "Tidak" maka tidak mengirim sms , jika "Iya"maka akan mengirim sms ke driver, Apakah suhu sudah mencapai 25 derajat celcius jika "Tidak" maka kipas tidak akan menyala , jika "Iya" kipas menyala, Apakah pengiriman telur sudah sampai , jika "Iya” maka driver menekan tactile switch dan konsumen mendapatkan sms, Jika “Tidak” maka konsumen tidak mendapatkan sms.

Rancangan Program

Dalam perancangan program menggunakan menggunakan bahasa arduino untuk memprogram Arduino MKR GSM 1400 yang bertindak sebagai proses data, bahasa program PHP yang digunakan sebagai penjembatan penghubung pengiriman data dari Arduino MKR GSM 1400, Serta untuk menampilkan Dashboard.

Gambar 4.2 Program Arduino Untuk Sensor DHT21


Gambar 4.3 Program Arduino Untuk Modul GPS Neo-6m


Gambar 4.4 Program Arduino Untuk Sensor Adxl335

Gambar 4.5 Program PHP Untuk Penghubung Arduino Ke Database

Rancangan Prototype


Gambar 4.7 Gambar Rancangan Prototype

Keterangan:

  1. Jalur merah adalah jalur VCC yang terhubung pada sensor DHT21, sensor Adxl335, Modul Gps Neo-6m, Kipas DC.

  2. Jalur hitam adalah jalur GND yang terhubung pada sensor DHT21, sensor Adxl335, Modul Gps Neo-6m, kipas DC, Tip120.

  3. Jalur kuning adalah jalur Pin D6 yang terhubung pada Pin data sensor DHT21.

  4. Jalur coklat adalah jalur Pin D2 yang terhubung pada Pin tactile switch.

  5. Jalur biru adalah jalur Pin D3 yang terhubung pada Pin basis Tip120.

  6. Jalur abu-abu adalah jalur Pin A3 yang terhubung Pada Pin Z sensor Adxl335.

  7. Jalur ungu adalah jalur TX yang terhubung pada Pin RX Modul Gps Neo-6m.

  8. Jalur orange adalah jalur RX yang terhubung pada Pin TX Modul Gps Neo-6m.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Mikrokontroler: MKR GSM 1400.

  2. Sensor Suhu: DHT21.

  3. Sensor Accelerometer: Adxl335.

  4. Gps: Modul Gps Neo-6m.

  5. Step Down DC-DC: input tegangan 4-40 VDC, output 1.25-37 VDC.

  6. Saklar: Tip120.

  7. Kipas: Kipas DC.

  8. Button: tactile switch.

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Arduino IDE: 1.8.10, alasan menggunakan aplikasi ini karena untuk dapat mengupload program ke Arduino MKR GSM 1400.

  2. Xampp, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat dengan mudah untuk membuat dan mengoperasikan database.

  3. Sublime text: 3, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat dengan mudah mengedit atau membuat program PHP.

  4. Google Chrome, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat dengan mudah membuka browser yang terhubung dengan internet.

  5. Step Down DC-DC: input tegangan 4-40 VDC, output 1.25-37 VDC.

  6. Fritzing, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat dengan mudah dalam membuat rangkaian komponen prototype.

Testing

Dalam pengujian menggunakan metode black box, berikut pengujiannya:

Test 1

  1. Membaca Nilai Sensor DHT21

Tabel 4.1 Test 1

Test 2

  1. Membaca Nilai Sensor Adxl335

Tabel 4.2 Test 2

Test 3

  1. Membaca Nilai Gps Neo-6m

Tabel 4.3 Test 3

Test 4

  1. Membaca Nilai Tactile Switch

Tabel 4.4 Test 4

Test 5

  1. Mengaktifkan Kipas DC Melalui Tip120

Tabel 4.5 Test 5

Test 6

  1. Pengiriman SMS

Tabel 4.6 Test 6

Test 7

  1. Dapat Menurunkan Tegangan DC-DC

Tabel 4.7 Test 7

Test 8

  1. Pengiriman Data Suhu

Tabel 4.8 Test 8

  • Evaluasi: mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    Test 9

    1. Mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    2. Pengiriman Data Suhu

    Tabel 4.9 Test 9

    Test 10

    1. Pengiriman Data Guncangan

    Tabel 4.10 Test 10

    Evaluasi: mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    Test 11

    1. Mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    2. Pengiriman Data Guncangan

    Tabel 4.11 Test 11

    Test 12

    1. Pengiriman Data Posisi

    Tabel 4.12 Test 12

    Evaluasi: mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    Test 13

    1. Mencocokkan tipe data pengiriman dengan database.

    2. Pengiriman Data Guncangan

    Tabel 4.13 Test 13

    Test 14

    1. Mengirim Data Status

    Tabel 4.14 Test 14

    Test 15

    1. Pengiriman Data Ke Database

    Tabel 4.15 Test 15

    Test 16

    1. Menampilkan Data Di Dashboard

    Tabel 4.16 Test 16

    Test 17

    1. Monitoring guncangan telur didalam miniatur yang dibuat

    2. Monitoring suhu telur didalam miniatur yang dibuat

    Tabel 4.17 Test 17

    Test 18

    1. Mencari index z-axis yang dapat memecahkan telur

    Tabel 4.18 Test Test 18


    Tabel 4.19 Penggunaan Sensor ADXL335

    Tabel 4.20 Pengujian Guncangan Di Dalam Prototype

    Keterangan : Untuk keadaan normal guncangan memiliki rata-rata 1.12 Hz dan untuk guncangan yang berakibat pecah memiliki rata-rata 0.37 Hz

    Evaluasi

    Ketika melakukan testing dengan menggunakan metode black box terdapat evaluasi yaitu sebagai berikut:

    1. Sensor DHT21 memakan waktu 5 menit untuk mendapat nilai yang cukup presisi.

    2. Sensor Adxl335 memiliki tingkat kestabilan yang cukup baik

    3. Modul Gps-Neo-6m akan mendapat sinyal jika di tempat terbuka dan indikator led merah akan menyala.

    4. Pengiriman data akan lebih mudah jika di convert dalam bentuk string.

    5. Telur tidak pecah diantara 1.11 Hz – 1.17 Hz dan telur pecah diantara -0.05 Hz - 0.79 Hz.

    Implementasi

    Untuk merealisasikan Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi menggunakan beberapa tahap yaitu tahap schedule dan penerapan.

    Schedule

    Estimasi Biaya

    Berikut estimasi biaya yang dibutuhkan dalam Prototype Monitoring Kondisi Pengiriman Telur Berbasis Arduino Pada CV. Pirius Jaya Abadi:

    Tabel 4.18 Estimasi Biaya Keperluan Alat Dan Komponen

    Tabel 4.19 Estimasi Biaya Keperluan Alat Dan Komponen

    Tabel 4.20 Estimasi Biaya Real Implementasi Keperluan Alat Dan Komponen

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Setelah melakukan penelitian dan memecahkan masalah maka dapat di simpulkan yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui posisi pengiriman dengan menggunkan Modul Gps Neo 6-m yang dapat mebaca nilai latitude dan longitude, data tersebut akan di kirim kedalam suatu web yang akan ditampilkan dalam bentuk maps.

    2. Untuk mengetahui guncangan dengan menggunkan sensor Adxl335 dapat membaca pergerakan mobil dengan memberikan nilai z-axis, y-axis, z-axis untuk mengetahui guncangan yang dapat memecahkan telur, data tersebut dikirim ke dalam suatu web.

    3. Untuk mengetahui suhu pengiriman dengan menggunkan sensor DHT21 yang dapat membaca suhu, kelembapan didalam box, data tersebut untuk mengertahui tingkat pencemaran bakteri, kemudian data tersebut di kirim kedalam suatu web.

    4. Dengan menggunakan Arduino MKR GSM 1400 yang dapat terkoneksi dengan internet melalui media sim card, dan menghubungkan Modul Gps Neo-6m, Sensor Adxl335, DHT21 terbentuklah suatu prototype yang dapat memonitoring posisi pengirim, getaran, keadaan suhu ketika proses pengiriman telur, kemudian data tersebut dapat dikirim kedalam suatu web secara mobile.

    5. Telur tidak pecah diantara 1.11 Hz – 1.17 Hz dengan rata-rata 1.12 Hz dan telur pecah diantara -0.05 Hz - 0.79 Hz dengan rata-rata rata-rata 0.37 Hz.

    Saran

    Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan ke tahap berikutnya:

    1. Pendeteksian suhu dapat di lakukan di setiap peti sehingga mendapatkan nilai temperature yang cukup presisi.

    2. Pendeteksian guncangan dapat di lakukan di setiap peti sehingga mendapatkan nilai z-axis yang cukup presisi.

    3. Konsumen mendapatkan notifikasi secara otomatis ketika pesanan telah sampai, driver tidak perlu menekan (tactile switch) untuk memberikan status pengiriman.

    4. Untuk id driver menggunakan RFID ketika mengendarai mobil pengiriman sehingga profil driver pengirman barang dapat diketahui.




    Daftar Pustaka

    1. Yuliana, K., Saryani, S. and Azizah, N., 2019. Perancangan Rekapitulasi Pengiriman Barang Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
    2. Akhirina, T.Y., 2016. Komparasi Metode Simple Additive Weighting dan Profile Matching pada Pemilihan Mitra Jasa Pengiriman Barang. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), 2(1), pp.27-33.
    3. Fitrianti, 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
    4. Widya, H., 2019. Variasi Bentuk Bandul Untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Dalam Penentuan Nilai Gravitasi Bumi Pada Ayunan Sederhana. JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), 3(1), pp.42-46.
    5. Rizkidiniah, F., Yamin, M. and Muchlis, N. F. (2016) ‘PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE SISTEM GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DAN SMS GATEWAY PADA PENCARIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS ARDUINO UNO’, semanTIK, 2(2).
    6. FNugroho, H. A. (2015) Perancangan Sistem Reservasi Servis Kendaraan Berbasis AndroidL: studi Kasus : PT. Nasmoco Salatiga. Program Studi Sistem Informasi FTI-UKSW.
    7. Aryani, D., Sunandar, E. and Ramadhan, F., 2019. PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230. CERITA Journal, 5(1), pp.43-54.
    8. Wibowo, A. and Azimah, A., 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Throwaway Prototyping Development. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), pp.4-11.
    9. Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
    10. Suleman, A.T.C., Tinangon, J.J. and Pontoh, W., 2017. ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PELUMAS (STUDI KASUS PADA PT. FAJAR INDAH KUSUMA). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(01).
    11. Agusvianto, H., 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus: PT. Alaisys Sidoarjo. Journal Of Information Engineering and Educational Technology, 1(1), pp.40-46.
    12. Fitriandi, A., Komalasari, E. and Gusmedi, H., 2016. Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS Gateway. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro, 10(2), pp.87-98.
    13. Sadi, S., 2017. Sistem Keamanan Buka Tutup Kunci Brankas Menggunakan Bluetooth HC–05 Berbasis Arduino MEGA 2560. Jurnal Teknik, 6(2).
    14. Fernando, A., Surapati, A. and Hadi, F., 2016. Modifikasi Nebulizer Kompresor dengan Menambahkan Pengaturan Timer dan Detektor Cairan Obat sebagai Batasan Waktu Terapi Pemberian Obat pada Penderita Asma. Teknosia, 2(17), pp.1-11.
    15. Sari, W.P. and Wijaya, R., 2017. SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR GETARAN DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS PC MENGGUNKAN BAHASA PEMPROGRAMAN VISUAL BASIC. Komputer Teknologi Informasi, 4(1).
    16. Rahardja, U., Tejosuwito, N.J. and Armansyah, F.S., 2017. Perancangan Aplikasi Pen+ Berbasis Mobile untuk Memudahkan Kinerja Dosen pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 1(2), pp.50-60.
    17. Sari, N.P.D.K., Supriana, W. and Raharja, M.A., 2017. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E LEARNING BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS DHYANA PURA DENGAN METODE RANDOM MATRIX. Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, 3(1).
    18. Muslihudin, M., 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
    19. PRASETIYATI, D., Halim, A. and Dianawati, E., 2014. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi Unikama, 4(1).
    20. Hutahaean, J., 2015. Konsep sistem informasi. Deepublish.
    21. Sihotang, H.T., 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    22. Nugroho, H. A. (2015) Perancangan Sistem Reservasi Servis Kendaraan Berbasis AndroidL: studi Kasus : PT. Nasmoco Salatiga. Program Studi Sistem Informasi FTI-UKSW.
    23. Handayani, I., Febriyanto, E. and Solichin, K.R.P., 2018. Penerapan Viewboard Sebagai Media Informasi Sidang Skripsi Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), pp.55-65.
    24. Puspitaningayu, P., Widodo, A. and Yundra, E., 2018. Wireless Body Area Networks dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Teknologi m-Health. INAJEEE: Indonesian Journal of Electrical and Eletronics Engineering, 1(1), pp.24-30.
    25. Nusantara, D.P.H.U.B., APLIKASI BERBASIS IOT UNTUK PEMANTAUAN POSISI PADA AREA TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN GPS DAN IP CAMERA.
    26. Hendini, A., 2016. Pemodelan UML sistem informasi monitoring penjualan dan stok barang (studi kasus: distro zhezha pontianak). Jurnal Khatulistiwa Informatika, 4(2).
    27. Jaya, K.A., Safriadi, N. and Perwitasari, A., 2018. Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), 6(1), pp.21-25.
    28. Handayani, I., Febriyanto, E. and Bachri, E.W., 2018. Statcounter Sebagai Alat Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi. SISFOTENIKA, 8(2), pp.188-197.
    29. Rahardja, U., Handayani, I. and Wijaya, R., 2018. Penerapan Viewboard Technomedia Journal menggunakan sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), pp.81-93.
    30. Warsito, A.B., Yusup, M. and Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), pp.24-33.
    31. Fauziyah, S.A., Irmawati, I. and Darusalam, U., 2018. SISTEM INFORMASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL). incomtech, 6(1).
    32. Junaidi, J., Effendy, M.Y. and Hartono, H., 2015. REKAYASA MODEL APLIKASI SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. CERITA Journal, 1(1), pp.46-55.
    33. Sari, L.P., Erina, E. and Darniati, D., 2017. ISOLASI Escherichia coli dan Salmonella sp PADA TELUR AYAM KAMPUNG YANG GAGAL MENETAS DI LABORATORIUM LAPANGAN PETERNAKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(3), pp.513-520.
    34. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    35. 35,0 35,1 Fajar, S.A., Fakhrurrazi, F. and Razali, R., 2018. Isolasi Salmonella Sp Pada Telur Setengah Matang Yang Berasal Dari Warung Kopi Di Alue Naga Banda Aceh (The Isolation Of Salmonella Sp On Half-Cooked Egg From The Alue Naga Banda Aceh Coffe Shop). JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 2(3), pp.276-282.
    36. 36,0 36,1 fah, N., 2014. Uji salmonella-shigella pada telur ayam yang disimpan pada suhu dan waktu yang berbeda. Edu Research, 2(1), pp.35-46.
    37. 37,0 37,1 Sari, L.P., Erina, E. and Darniati, D., 2017. ISOLASI Escherichia coli dan Salmonella sp PADA TELUR AYAM KAMPUNG YANG GAGAL MENETAS DI LABORATORIUM LAPANGAN PETERNAKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(3), pp.513-520.
    38. Sari, L.P., Erina, E. and Darniati, D., 2017. ISOLASI Escherichia coli dan Salmonella sp PADA TELUR AYAM KAMPUNG YANG GAGAL MENETAS DI LABORATORIUM LAPANGAN PETERNAKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(3), pp.513-520.
    39. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    40. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    41. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    42. Fajar, S.A., Fakhrurrazi, F. and Razali, R., 2018. Isolasi Salmonella Sp Pada Telur Setengah Matang Yang Berasal Dari Warung Kopi Di Alue Naga Banda Aceh (The Isolation Of Salmonella Sp On Half-Cooked Egg From The Alue Naga Banda Aceh Coffe Shop). JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 2(3), pp.276-282.
    43. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    44. Afifah, N., 2014. Uji salmonella-shigella pada telur ayam yang disimpan pada suhu dan waktu yang berbeda. Edu Research, 2(1), pp.35-46.
    45. Afifah, N., 2014. Uji salmonella-shigella pada telur ayam yang disimpan pada suhu dan waktu yang berbeda. Edu Research, 2(1), pp.35-46.
    46. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    47. Ulfah, I.M., Rastina, R. and Abrar, M., 2017. IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH. JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER, 1(4), pp.644-649.
    48. Afifah, N., 2014. Uji salmonella-shigella pada telur ayam yang disimpan pada suhu dan waktu yang berbeda. Edu Research, 2(1), pp.35-46.
    49. Mutiarini, O., Wahyono, F. and Susanti, S., 2019. Tingkat Status Pencemaran Bakteri Selama Penyimpanan Di Jalur Distribusi Telur Ayam Layer. Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian, 13(24), pp.106-115.
    50. Arifwidodo, B., 2015. Optimasi dan Performansi Proses Rehoming Terhadap Teknologi Jaringan GSM. InComTech, 6(2), pp.173-192.
    51. Gemiharto, I., 2015. Teknologi 4g-lte dan tantangan konvergensi media di indonesia. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(2), pp.212-220.
    52. Widodo, M.R.R., Zainuddin, M.R. and Nusantara, L.S., 2016. Sistem Informasi Dan Pengolahan Data Kursus Mobil Berbasis Web Dengan Sms Gateway Di Armada Pasuruan. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 1(3).
    53. Harahap, S.F., Sukanti, A.S. and Safriadi, N., 2016. Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis SMS Gateway Pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), 4(3), pp.404-409.
    54. Prayudha, J., Nofriansyah, D. and Ikhsan, M., 2014. OTOMATISASI PENDETEKSI JARAK AMAN DAN INTENSITAS CAHAYA DALAM MENONTON TELEVISI DENGAN METODE PERBANDINGAN DIAGONAL LAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535. Jurnal SAINTIKOM Vol, 13(3).
    55. Yenni, H. and Patria, A., 2015. Rekayasa Parking Assitance System Kendaraan dengan Sensor Ultrasonik. Teknik Informatika, STMIK Amik-Riau.
    56. Mulyana, I.E. and Kharisman, R., 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Creative Information Technology Journal, 1(3), pp.171-182.
    57. Sokop, S.J., Mamahit, D.J. and Sompie, S.R., 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 5(3), pp.13-23.
    58. https://www.arduino.cc/en/Guide/MKRGSM1400
    59. Arfianto, A.Z., Rahmat, M.B., Setiyoko, A.S., Handoko, C.R., Hasin, M.K., Utari, D.A., Widodo, H.A. and Aminudin, A., 2018. PERANGKAT INFORMASI DINI BATAS WILAYAH PERAIRAN INDONESIA UNTUK NELAYAN TRADISIONAL BERBASIS ARDUINO DAN MODUL GPS NEO-6M. Joutica, 3(2), pp.163-167.
    60. Laumal, F.E., 2015. Pengembangan Sensor Getar Adxl335 sebagai Petunjuk Perawatan Mesin Bubut Horisontal. Prosiding Semnastek.
    61. Sumanto, B. and Nugroho, H.A., 2016. Purwarupa Sistem Monitoring Getaran Rotating Equipment Dengan Sensor MPU 6050. Jurnal Ilmiah Bidang Teknik Elektro dan Komputer AMPLIFIER, 6(1), pp.17-22.
    62. Ardhi, C.K., Murti, M.A. and Nugrah, R., 2018. Perancangan Alat Pendeteksi Gempa Menggunakan Sensor Accelerometer Dan Sensor Getar. eProceedings of Engineering, 5(3).
    63. https://www.analog.com/media/en/technical-documentation/data-sheets/ADXL335.pdf
    64. Ardhi, C.K., Murti, M.A. and Nugrah, R., 2018. Perancangan Alat Pendeteksi Gempa Menggunakan Sensor Accelerometer Dan Sensor Getar. eProceedings of Engineering, 5(3).
    65. Utama, Y.A.K., Widianto, Y., Sardjono, T.A. and Kusuma, H., 2019. PERBANDINGAN KUALITAS ANTAR SENSOR KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
    66. Purnamasari, I. and Rezasatria, M., 2019. RANCANG BANGUN PENGENDALI KIPAS ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MELALUI APLIKASI ANDROID DENGAN BLUETOOTH. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 10(1), pp.147-160.
    67. Arifiyan, D., 2017. Simulasi Sistem Pengisi Baterai Berbasis Lereng Daya dan Lereng Tegangan Pada Panel Surya Berbasis DC-DC Converter Tipe Buck-Boost Untuk Aplikasi PJU Energi Bersih dan Terbarukan. ReTII.
    68. Zain, A., 2016. Rancang Bangun Sistem Proteksi Kebakaran Menggunakan Smoke dan Heat Detector. INTEK: Jurnal Penelitian, 3(1), pp.36-42.
    69. Badaruni, D.S., Wuwung, J.O. and Mamahit, D.J., 2018. Perancangan dan Pembuatan Trainer Praktikum Dasar Elektronika di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), pp.175-182.
    70. Faisal, M.R., 20117.Seri Belajar ASP.NET: ASP.NET Core MVC & MySQL dengan Visual Studio Code. INDC
    71. Hendry,2015. Aplikasi 4 in 1 VB & MySQL. Elex Media Komputindo
    72. Putratama, S.D.V., 2018. Pemrograman Web Dengan Menggunakan Php Dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish. (Hal. 23, 14, 97).
    73. Rintho Rante Rerung, 2018. Pemrograman Web Dasar.Deepublish
    74. Bachtiar, D. and Atikah, A., 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
    75. Fuad, H., Sutarman, S. and Yayah, Y., 2018. Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
    76. Sugihartono, T., 2018. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 7(1), pp.52-56.
    77. Bachtiar, D. and Atikah, A., 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
    78. Fitrianti, 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
    79. Warsito, A.B., Yusup, M. and Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), pp.24-33.
    80. Pangestu, A., Sumardi, S. and Sudjadi, S., 2014. Perancangan alat pengaman dan tracking kendaraan sepeda motor dengan menggunakan mikrokontroler ATmega644PA. TRANSIENT, 3(4), pp.433-441.
    81. Santoso, H. and Suryapradana, I., 2018. Sensor Monitoring Suhu Komputer Berbasis Port Paralel Dengan Menggunakan Rangkaian IC LM35 dan ADC 0804. Reaktom: Rekayasa Keteknikan dan Optimasi, 3(2).
    82. Sembiring, Z. and Muliono, R., 2019. Perancangan Alat Pelacak Lokasi Dalam Mengantisipasi Penculikan Anak. Techno. Com, 18(1), pp.13-25.
    83. Sulthoni, A. and Suprianto, B., 2018. Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Vibrasi Pada Motor Sebagai Indikator Pengaman Terhadap Perubahan Beban Menggunakan Sensor Accelerometer GY-521 MPU 6050 Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro, 7(03).
    84. Zarkasi, M.I., Endri, J. and Sarjana, S., 2019. Rancang Bangun Pengatur Suhu Dan Kelembaban Ruang Server Berbasis IoT. J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika), 3(2), pp.178-182.
    85. Ashish, B., 2016. GESTURE CONTROLLED ROBOT USING ADXL335 ACCELEROMETER. International Journal of Research in Engineering and Technology.[online]., 5(10).
    86. Du, Y., Liu, C., Wu, D. and Jiang, S., 2014. Measurement of international roughness index by using-axis accelerometers and GPS. Mathematical Problems in Engineering, 2014. 5(10).
    87. Khin, M.M. and Oo, N.N., 2018. Real-Time Vehicle Tracking System Using Arduino, GPS, GSM and Web-BaseAd Technologies. International Journal of Science and Engineering Applications, 7, pp.433-436.
    88. Priyana, Y., Laumal, F.E. and Husni, E., 2018. Development of Earthquake Early Warning System Using ADXL335 Accelerometer.
    89. Satria, D., Yana, S., Munadi, R. and Syahreza, S., 2017. Prototype of Google Maps-Based Flood Monitoring System Using Arduino and GSM Module. Int. Res. J. Eng. Technol, 4(10), pp.1044-1047.
  • Contributors

    Sohit