SI1621491283

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI

TATA CARA EDITING VIDEO

BERITA METRO TV


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1621491283
Nama



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI

TATA CARA EDITING VIDEO

BERITA METRO TV


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491283
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020


Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI

TATA CARA EDITING VIDEO

BERITA METRO TV


Dibuat Oleh :

NIM
: 1621491283
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 16017
   
NID : 19007






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI

TATA CARA EDITING VIDEO

BERITA METRO TV


Dibuat Oleh :

NIM
: 1621491283
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI

TATA CARA EDITING VIDEO

BERITA METRO TV


Disusun Oleh :

NIM
: 1621491283
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
Galuh Satrio Wibowo
NIM. 1621491283

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAKSI

Penggunaan teknologi sebagai sarana informasi sangatlah berguna bagi perusahaan. Akan tetapi dengan perkembangan informasi yang terus melaju pesat, maka harus adanya inovasi baru untuk melakukan perubahan dan pengembangan dalam menyampaikan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang tata cara editing paket berita, mengetahui media yang tepat dan efektif dalam upaya menginformasikan paket berita kepada khalayak umum, serta merancang media komunikasi audio visual yang efektif untuk menginformasikan paket berita Metro TV dengan tampilan yang menarik. Metode penelitian ini menggunakan metode analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media, dan konsep produksi media (KPM). Hasil penelitian ini berupa video informasi berbasis sinematografi, yang menjelaskan alur proses pembuatan paket berita dan tata cara editing video berita. Alat penunjang perancangan media menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2015 dan Adobe After Effect CC 2015. Dengan dibuatkannya video informasi tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagaimana paket berita dibuat. Dengan demikian video tersebut bisa meningkatkan minat masyarakat terhadap berita-berita Metro TV.


Kata Kunci: Informasi, Paket Berita, MetroTV, Sinematografi.


ABSTRACT

The use of technology as a means of information is very useful for companies. However, with the rapid development of information, there must be new innovations to make changes and developments in conveying information. This study aims to find out information about news package editing procedures, find out appropriate and effective media in an effort to inform news packages to the general public, and design effective audio-visual communication media to inform Metro TV news packages with attractive displays. This research method uses the problem analysis method, data collection, media design analysis, and media production concept (KPM). The results of this research are cinematographic-based video information, which explains the process of making news packages and news video editing procedures. Supporting media design tools using the application Adobe Premiere Pro CC 2015 and Adobe After Effect CC 2015. By making the video information is expected to provide knowledge of how the news package is made. Thus the video can increase public interest in Metro TV news.


Keywords: Information, News Package, MetroTV, Cinematography.






KATA PENGANTAR


Alhamdulilah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO INFORMASI TATA CARA EDITING VIDEO BERITA METRO TV”..

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Azwar Aditya Putra, M.Ds. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Imam Aji Santoso, S.E, M.Akt. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulisan.
  6. Bapak Djayeng Saputro selaku Stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Keluarga tercinta yang memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  8. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2020
Galuh Satrio Wibowo
NIM. 1621391283






Daftar isi


DAFTAR BAGAN



DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan logo Adobe After Effects CC 2019

Gambar 2.2 Tampilan Adobe After Effects CC 2019

Gambar 2.3 Tampilan logo Adobe Premiere Pro CC 2019

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2019

Gambar 4.1 Metro TV News

Gambar 4.2 Gedung Metro TV

Gambar 4.3 News Room

Gambar 4.4 Briefing

Gambar 4.5 Reporter

Gambar 4.6 Produser

Gambar 4.7 Editor

Gambar 4.8 Editing

Gambar 4.9 QC

Gambar 4.10 Presenter

Gambar 4.11 Copyright Metro TV

Gambar 4.12 – Laptop Lenovo IdeaPad 110

Gambar 4.13 – Kamera Mirrorless Canon M3

Gambar 4.14 – Smartphone Redmi Note 7

Gambar 4.15 – Clip On

Gambar 4.16 – Tripod

Gambar 4.17 Metro TV News

Gambar 4.18 Gedung Metro TV

Gambar 4.19 News Room

Gambar 4.20 Briefing

Gambar 4.21 Reporter

Gambar 4.22 Produser

Gambar 4.23 Editor

Gambar 4.24 Editing

Gambar 4.25 QC

Gambar 4.26 Presenter

Gambar 4.27 Copyright Metro TV



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dunia saat ini sudah memasuki era informasi, dimana berita merupakan salah satu media untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait hal-hal atau kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar. Berita merupakan bahan utama dari media massa, baik elektronik maupun cetak. Sifat berita itu sendiri memberikan informasi cepat diterima oleh masyarakat. Semakin cepat berita itu sampai kepada masyarakat maka informasi dari berita itu akan cepat menyebar.

Keberadaan berita sangat penting, disebabkan adanya ketepatan, akurasi, dan fakta yang memiliki kebenaran. Berita merupakan gambaran dari fakta. Sebuah fakta akan tergambarkan dengan jelas, apabila fakta tersebut menjelaskan tentang apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan istilah 5W + 1H. Unsur-unsur tersebut, tak terkecuali berlaku dalam manajemen komunikasi massa.

Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta berita yang berkedudukan di Indonesia. Metro TV didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia, resmi mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. Stasiun TV ini memiliki konsep agak berbeda dengan stasiun televisi lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya, meski tetap dalam koridor news.

Salah satu hal terpenting dalam publikasi program berita di Metro TV adalah proses editing video. Video yang akan ditampilkan di televisi harus diolah atau diedit sedemikian rupa sehingga menarik perhatian masyarakat yang menyaksikan. Untuk membuat video yang menarik, dibutuhkan keterampilan mengedit. Akan tetapi, tidak semua orang mengetahui bagaimana cara mengedit video berita yang baik dan menarik. Masyarakat hanya dapat menilai apa yang ditampilkan di televisi. Apabila video yang ditampilkan bagus, maka mereka akan tertarik untuk melihatnya dan pesan dari suatu berita itu dapat tersampaikan dengan baik, tetapi apabila video yang ditampilkan kurang bagus, maka masyarakat tidak akan tertarik melihatnya. Tampilan video berita sangat mempengaruhi minat masyarakat dan informasi yang diberikan dapat tersampaikan dengan jelas.

Oleh karena itu, berdasarkan bentuk analisa permasalahan dari peneliti, Metro TV menghendaki dibuatkannya Perancangan Media Video Informasi Tata Cara Editing Video Berita pada Metro TV.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Media dalam bentuk apa yang tepat untuk menginformasikan proses editing pada Metro TV kepada khalayak umum?

2. Bagaimana cara merancang media video informasi pengertian editing program berita tersebut supaya menarik, efektif, dan efisien?

3. Apa saja standar visual yang layak dipublikasikan pada televisi?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan tidak menyimpang dari topik penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas, adapun permasalahan yang akan dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam perancangan media video informasi tentang editing program berita.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui informasi tentang editing paket berita.

2. Mengetahui media yang tepat dan efektif dalam upaya menginformasikan program berita kepada khalayak umum.

3. Merancang media komunikasi audio visual yang efektif untuk menginformasikan paket berita Metro TV dengan tampilan yang menarik.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Dengan media komunikasi audio visual, informasi tentang program berita Metro TV dapat tersampaikan secara detail, efektf, terstruktur dan konsisten.

2. Meningkatkan minat masyarakat terhadap program berita Metro TV.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal perancangan media desain informasi serta bagaimana menggunakan aplikasi pendukung untuk nantinya bisa dijadikan pengalaman sebagai acuan yang mampu diterapkan di dunia kerja.


Metode Penelitian

Memperoleh dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan meia desain promosi dan informasi ini, peneliti menggunakan beberapa metode. Metode yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan pada saat peneliti melakukan pertemuan dengan Bapak Djayeng Saputro, sebagai koordinator melalui tanya jawab dan interview.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Observasi dilakukan di Metro TV yang terletak di Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520, untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan media informasi melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung.
  2. Metode Wawancara
    Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, memperoleh informasi dan gambaran mengenai media penunjang informasi dengan jelas seperti apa yang diinginkan oleh Metro TV.
  3. Studi pustaka
    Studi pustaka adalah pengumpulan data-data berupa teori, mempelajari dan memahami buku-buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) sebagai panduan secara teoritis.

Metode Analisa Perancangan

Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada koordinator, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi tentang editing berita Metro TV dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2019 dan Adobe After Effect CC 2019.

Konsep Produksi Media (KPM)

Berikut merupakan tahapan-tahapan konsep produksi media:

  1. Preproduction
    Pre production adalah proses pengambilan gambar video atau film dengan kerjasama antara pemain dan crew.
  2. Production
    Production adalah proses pengambilan gambar video atau film dengan kerjasama antara pemain dan crew.
  3. Postproduction
    Post production adalah proses penyelesaian akhir dalam suatu pembuatan video atau film untuk menjadi sebuah karya yang sempurna dan mampu menceritakan sebuah cerita serta pesan kepada audience.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampainnya, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan konsep-konsep dasar yang mendasari laporan skripsi secara teroritis dan ilmiah, diantaranya Teori Umum, Teori Khusus dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang PT. Lamjaya Inovasi Komputindo meliputi Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analysis, Market Potential, Market Segmentation, Marketing Objective, Market Strategy, Budget Production, Konfigurasi Perancangan Hardware, Software dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab ini menjelaskan tentang Konsep Produksi Media (KPM) berbasis video, yang di dalamnya terdapat Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan peneliti kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Nadeak, Pristiwanto, dan Siregar (2016: 54) [1] , menyatakan bahwa perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.

Sedangkan menurut Agustian (2017: 4) [2] , “Perancangan adalah suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta menyediakan rincan mengenai arsitektur dari perangkat lunak, struktur data, dan tampilan yang seringkali bersifat struktural.”

Demikian pula yang didefinisikan oleh penulis lain: “Perancangan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dan menggambarkan rumus kegiatan tertentu yang diyakini dan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya” (Novitasari dan Wardati, 2015: 20). [3]

Dari beberapa sumber tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip rekayasa perangkat lunak untuk menghubungkan fakta-fakta yang didapat dan digambarkan rumusan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.

Proses Perancangan Secara Umum

Sunarya (2017: 81) [4] menjelaskan bahwa secara umum perancangan terdiri atas:

  1. Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis.
    Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, lay out sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014: 74) [5] , Informasi merupakan suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.

Adapun menurut Ramadhan, dkk. (2016: 67) [6] , Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, informasi sangatlah penting karena di dalamnya merupakan suatu hasil pengolahan data atau objek yang dapat memberikan suatu arti bagi penerimanya guna mengambil keputusan secara tepat.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya, dkk. (2015: 80)[7] , Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi Masa Lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Tyoso (2016: 33) [8] , Informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

  1. Ketersediaan (Availability)
    Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
  2. Mudah Dipahami (Comprehensibility)
    Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
  3. Relevan (Relevant)
    Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
  4. Bermanfaat (Benefits)
    Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga manfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
  5. Tepat Waktu (Being On/In time)
    Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
  6. Keterandalan (Reliability)
    Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  7. Akurat (Accuracy)
    Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.
  8. Konsisten (Consistent)
    Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2014:31) [9], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu :

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan arena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan berita baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menujukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Jamaluddin, dkk. (2015: 6) [10] , “Promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan jasa produk pelanggan sasaran untuk membelinya.”

Sedangkan menurut Heryanto (2015: 3) [11] , “Promosi merupakan perangkat pemasaran yang sangat memegang peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut.”

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah untuk proses pencapaian angka penjualan semakin bertambah untuk menawarkan para calon konsumen.

Tujuan Promosi

Sinambow dan Trang (2015: 3) [12] mengungkapkan: “tujuan promosi adalah modifikasi tingkah laku, memberikan informasi, membujuk (persuasive), mengingat kembali (reminding) tentang perusahaan dan produk videonya.”

Menurut Hurriyati (2015) [13] mengungkapkan: “tujuan promosi adalah modifikasi tingkah laku, memberikan informasi, membujuk (persuasive), mengingat kembali (reminding) tentang perusahaan dan produk videonya.”

  1. Menginformasikan (Informing)
    Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan.
  2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading)
    Membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen).
  3. Mengingatkan (Reminding)
    Dapat terdiri atas: mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Bentuk Promosi

Menurut Kusumaningsih (2019: 14) [14] , ada lima bentuk promosi, yaitu sebagai berikut:

  1. Iklan (Advertising)
    Iklan (Advertising) yaitu salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Paling tidak ini bisa di lihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan.
  2. Penjualan Langsung (Personal Selling)
    Penjualan Langsung (Personal Selling) yaitu Penjualan Langsung menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person to person.
  3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
    Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai instensif yang dapat di atur untuk merangsang pembelian produk.
  4. Publisitas
    Publisitas yaitu aktivitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subjek tanpa di bayar oleh sponsor.
  5. Keputusan Pembelian
    Keputusan pembelian yaitu pengambilan keputusan dalam proses pengintegrasian yang dikombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku kognitif dan memilih satu diantaranya.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Apriani, dkk. (2018: 3) [15] Pengertian Media adalah “Segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi”.

Sedangkan Yudarnadi dan Santoso (2015: 2) [16] Pengertian Media adalah “Semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima”.

Berdasarkan dari dua pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa media adalah perangkat media yang memberikan informasi dalam sebuah ide kepada penerimanya.

Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik,media luar ruang,media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media cetak, Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.
  2. Media elektronik, Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio.
  3. Media dalam Ruangan (indoor), Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Contoh: Etalase (windows display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  4. Media Luar Ruangan (outdoor), Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi: billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.
  5. Media Lini Atas (Above The Line), Yaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh: iklan di televisi dengan berbagai versi. Sifat media lini atas adalah merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
  6. Media Lini Bawah (Below The Line), Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu : pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Pengertian SWOT

Pratama, dkk. (2017:4) [17] , “Analisis SWOT mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja suatu perusahaan”.

Nisak (2014:3) [18] , “Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness)”.

Sutanto dalam Putri (2017) [19] , Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah Weakness atau kelemahan, O adalah Opportunity atau kesempatan, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat rencana untuk melakukan sesuatu.

Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa SWOT adalah suatu pemikiran yang dianalisis dari segi kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman terhadap project yang dibuat. SWOT bertujuan untuk mengetahui kesempatan dan permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan mengenai project tersebut di masa yang akan datang.

Unsur-unsur SWOT

  1. Faktor Eksternal
    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.
  2. Faktor Internal
    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

    Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Teori Desain Komunikasi Visual (DKV)

Desain Komunikasi Visual terdiri atas tiga kata yang masing-masing dapat dijelaskan berikut:

  1. Desain
    Diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) “Design” yang artinya merencanakan atau merancang.
  2. Komunikasi
    Berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (: common ).
  3. Visual
    Bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin “videre” yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Dan dapat diartikan sebagai rupa, raut atau bentuk program.

Desain komunikasi visual adalah aktivitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual sehingga terbentuk interaksi yang menekankan pada bahasa visual sebagai kekuatan utama. Persepsi-persepsi visual yang dibangun setidaknya dapat memberikan dampak positif, tidak hanya berdampak pada perilaku konsumtif saja. Komunikasi visual berkaitan dengan komunikasi kepada audiens melalui tanda. Melalui tanda ini dapat mempengaruhi dan membentuk diferensiasi sebuah, produk atau jasa. Elemen dari komunikasi visual tersebut dapat menciptakan sebuah identitas dan citra (Lukitasari dalam Setiawan, 2016). [20] Adapun komunikasi dengan pemasaran dalam hal ini adalah periklanan, agar berjalan secara efektif perlu memperhatikan dua tingkatan yaitu; 1) mengkomunikasikan dan 2) pelaksanaan tujuan pemasaran.

Teori Layout

Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia dalam Maulana dan Nugraha (2019) [21] , layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Dengan kata lain, tata letak merupakan desain dari bagian – bagian, pusat kerja dan peralatan yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Dalam hal ini tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat digunakan untuk menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya.

Tujuan strategi tata letak adalah membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Perencanaan tata letak termasuk fase dalam desain suatu sistem produksi baik barang maupun jasa. Desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana dapat mencapai hal – hal berikut.

  1. layout yang baik adalah bagaimana memperoleh penggunaan yang tinggi pada masing-masing ruangan. Jangan sampai dalam penataan tata letak ditemukan ruangan yang tidak berfungsi atau tempat yang tidak berguna.
  2. Memperbaiki arus informasi, bahan baku, dan orang. Oleh karena itu, tidak dianjurkan adanya arus informasi, bahan baku, dan orang yang tidak efisien. Misalnya saja kantor, antara direktur utama dan direktur SDM ruangannya berjauhan, sehingga betapa tidak efisiennya komunikasi yang terjadi karena harus menunggu lama ketika diperlukan sebagai akibat jarak yang jauh. Oleh karena itu, dalam layout kantor, bagian-bagian yang sering berhubungan letaknya dibuat berdekatan.
  3. Memperbaiki moral pekerja dan menciptakan kondisi kerja yang lebih aman. Hendaknya desain layout harus mengoptimalkan pekerja yang bekerja dan meminimalkan ruang yang kontra-produktif bagi pekerja (tempat tersembunyi untuk main, tidur, dll).
  4. Memperbaiki interaksi pelanggan dan klien. Oleh karena itu, tidak dianjurkan interaksi yang sulit. Bagi usaha jasa, hal ini sangat dominan seperti Perbankan, Konsultan, Rumah Sakit, Klinik, Apotek, dll.
  5. Pertimbangan yang kelima atau yang terakhir adalah fleksibilitas. Oleh karena itu, tidak dianjurkan layout yang tidak fleksibel atau terlalu kaku. Jika dalam menata suatu layout, tetapi masih terjadi salah satu atau lebih dari 5 hal yang tidak dianjurkan, maka kita harus mengganti layout tersebut. Layout yang baik menghendaki, penanganan bahan baku supaya lebih efisien, kapasitas dan ruangan/tempat, lingkungan (suhu, suara, dll), arus informasi, dan biaya perpindahan antara berbagai area kerja (biaya seminimal mungkin).


Teori Tipografi

Menurut Danton Sihombing dalam Puri, dkk. (2017) [22] , Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu berkaitan dengan huruf. Seperti halnya musik, tipografi merupakan konsep yang abstrak. Seseorang dapat mengenali karakteristik, kesan, dan suasana hati, seperti perasaan gembira, sedih, optimisme, ataupun romantic dengan mendengan sebuah lagu. Peran tipografi sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu bentuk komunikasi visual. Yang mana sebagai alat berkomunikasi tipografi harus dapat menyampaikan pesan dalam bentuk yang jelas dan mudah terbaca. Keberhasilan desain tipografi dalam penyampaian pesan dipengaruhi oleh beberpa prinsip tipografi, diantaranya :

  1. Legibility: Tingkat keterbacaan huruf berdasarkan kualitasnya, yaitu bagaimana sebuah huruf dapat dibedakan dengan huruf yang lain. Dalam sebuah proses desain tentunya dapat dilakukan penyusunan huruf dengan cropping ataupun overlapping yang dapat mengurangi tingkat keterbacaan sebuah huruf. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka karakteristik bentuk tiap huruf harus dikenali dengan baik.
  2. Readibility: Ukuran seberapa mudah sebuah huruf dapat dibaca dengan memperhatikan hubungan antara huruf satu dangan huruf lain. Karena jarak antar huruf tidak dapat diukur secara matematis, maka harus dilihat dan dirasakan. Penggunaan spasi yang tidak tepat dapat mengurangi tingkat keterbacaan sebuah huruf.
  3. Visibility: Ukuran seberapa besar kemampuan sebuah kata atau kalimat dapat terbaca pada jarak tertentu.
  4. Clarity: Ukuran seberapa besar sebuah kata atau kalimat dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. Beberapa unsur yang mempengaruhi clarity adalah visual hierarchy, pemilihan huruf dan penggunaan warna.

Sebagai salah satu bagian dalam desain, tipografi sangat erat kaitannya dengan bidang keilmuan lain seperti bidang komunikasi, bidang teknologi, bidang psikologi dan lainnya.


Teori Warna

Teori warna dibahas oleh Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori warna - Teori Warna ini menyederhanakan warna - warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (complementer), split complementer, triad, dan tetrad (Gunawan dan Maulana, 2017) [23]

Untuk kepentingan pembelajaran grafis, biasanya menggunakan teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah dalam teori warna pigmen, yaitu (1) warna primer, yaitu warna merah, kuning, dan biru. (2) Warna sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya waran ungu, hijau, dan jingga. (3) Warna tersier, warna yang diperoleh dari campuran kedua warna sekunder.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Maulani, dkk. (2016: 230) [24] , Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar–gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.

Sedangkan menurut Apriani, dkk. (2018: 202) [15] , video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, video merupakan sebuah teknologi menangkap atau merekam gambar hidup yang dapat dilihat dan didengar dalam waktu bersamaan. Dimana yang dilihat adalah unsur gambar dan yang didengar adalah unsur suara.

Macam-Macam Video

Jenis-jenis Video berdasarkan tujuan dari pembuatannya, yaitu diantaranya:

  1. Cerita : Video yang memiliki tujuan sebagai sesuatu yang memaparkan cerita.
  2. Dokumenter : Video yang merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan untuk kemudian dijadikan data atau dokumen.
  3. Berita : Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita untuk orang banyak.
  4. Pembelajaran : Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan bisa diputar ulang.
  5. Presentasi : Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan dari kelompok atau seseorang.

Format Video

Video memiliki berbagai macam format, diantaranya yaitu:

  1. Motion Picture Expert Group (MPEG)
  2. FLV
  3. AVI (*.avi) File jenis Avi merupakan Audio Video Interleave. Yang pertama kali diperkenalkan oleh microsoft di tahun 1992 sebagai format multimedia yang menyesuaikan antara video dengan audio.
  4. Real Player merupakan player multimedia yang bisa dijadikan sebagai plugin pada webbrowser guna memainkan format file suara Real Audio dan format file video Real Video. Real Player ini dikembangkan oleh Real Networks.
  5. Quick Time, Dibuat oleh perusahaan Apple, Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet. Mempunyai beberapa track yang terdiri dari auido, video, images, dan juga text sehingga masing-masing track terdiri dari file-file yang terpisah. Biasanya hanya bisa memutar video dengan format file .qt dan .mov.
  6. Winamp adalah Aplikasi perangkat lunak yang bisa memutar berbagai macam format file video seperti: .dat, .mov, mpeg, mp4, .wmv, .avi, dan masih banyak lagi.
  7. ImToo Aplikasi ini biasanya hanya bisa memutar video yang memiliki format file .3gp. Sehingga sering dimanfaatkan dalam memutar video yang berasal dari hasil rekaman telepon selular saja.

Konsep Dasar Teknologi

Pengertian Teknologi

Menurut Yayat Rahmat Hidayat, dkk. (2019 : 154) [25] , teknologi merupakan perkembangan suatu media/alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

Menurut Ana Puji Astuti dan Anike Nurmalita R.P.S. (2014 : 110) [26] , teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Setiap teknologi selalu menjanjikan perubahan, kemudahan, kemajuan, peningkatan produktivitas, kecepatan, dan popularitas.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, teknologi merupakan sebuah perkembangan dari berbagai kegiatan atau masalah yang sebelumnya memiliki proses yang panjang dan sulit, menjadi lebih singkat dan mudah untuk diselesaikan.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Sunarya (2016) [4] Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks.

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu.Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif.

Pengertian Audio Visual

Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

Pengertian Broadcasting

Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.Broadcasting sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada cara untuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau audiens yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran.

Pengertian Storyboard

Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media terpadu.

Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan multimedia audio visual and broadcasting adalah penggabungan 3elemen dari unsur-unsur penyampaian ide imajinasi menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan sebuah keluaran berupa tampilan gambar dan suara yang menarik.

Konsep Dasar Produksi

Menurut Tama, dkk. (2018: 101-106) [27] , tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu :

  1. Pre Production
    Merupakan proses awal suatu karya atau project video yang akan kita mulai yaitu ide, perencanaan, dan persiapan dari konsep produksi media. Ada 7 tahapan dalam preproduction dalam konsep produksi media. Mulai dari ide/gagasan yang disalurkan secara sistematis, kemudian pembuatan sinopsis, script writting, dan storyboard, penentuan pemain (talent and crew). Dua langkah terakhir adalah setting alat dan time schedule.
    1. Penemuan Ide
      Dalam tahap penemuan ide ini beberapa hal yang dilakukan yaitu menentukan tema, mengadakan penelaahan, pemilihan EO, penetapan jenis Pameran, menentukan SDM, menentukan desain dan ukuran stand, dan technical meeting.
    2. Perencanaan
      Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), menentukan acara pendukung dan proposal. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencanaa lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara teliti.
    3. Persiapan
      Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Kemudian membuat manual book atau buku panduan untuk peserta dan technical meeting.
  2. Production
    Merupakan proses yang sudah memasuki tahap penyusunan dan penyuntingan yang menghasilkan sebuah project video. Dimana kerjasama antara talent dan crew sangat diperlukan agar proses produksi berjalan lancar. Production memiliki empat langkah berupa perencanaan, multimedia, audio visual dan perencanaan broadcasting yang berhungan dengan pengimplementasian video profile ini. Peran sutradara sangat penting dalam tahapan ini untuk mengatur maupun mengarahkan para talent yang ikut terlibat dan alur cerita agar sesuai dengan tahapan yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Post Production
    Merupakan langkah terakhir diantara tahapan tahapan yang dibuat sebelumnya, yaitu preproduction dan production. Langkah post production bisa disebut juga sebagai tahap finishing sebuah hasil project sampai menjadi karya yang utuh. Dan mampu menyampaikan pesan terhadap audience. Pada tahapan ini dilakukan proses editing yang meliputi suara, gambar, dan alur cerita sesuai sinopsis video profile yang dibuat pada saat proses produksi.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe After Effects CC 2019

Gambar 2.1 Logo Adobe After Effects CC 2019

Menurut Gregorius Agung (2018 : 1) [28] , Adobe After Effects merupakan software untuk mengedit dan membuat efek khusus untuk video. Adobe After Effects bekerja hanya di bagian tertentu pada video dan tidak dirancang untuk fungsi editing video berdurasi panjang. Sebagai contoh, apabila ada bagian tertentu dari video, misalnya scene di posisi waktu tertentu, yang perlu diberi efek khusus, misalnya : penampakan hantu, UFO, animasi teks, seleksi tokoh utama, atau lain sebagainya.

Gambar 2.2 Tampilan Adobe After Effects CC 2019

Adobe Premiere Pro CC 2019

Gambar 2.3 Logo Adobe Premiere Pro CC 2019

Menurut Gregorius Agung (2018 : 1) [28] , Adobe Premiere Pro digunakan untuk meng-edit video utuh berdurasi panjang. Jika Anda selesai melakukan proses shooting dan memiliki banyak clip video yang harus segera disusun menjadi sebuah video yang utuh, maka anda bisa mengatur dan menata urutan clip-clip itu sampai menjadi film/video yang kronologis dan enak ditonton menggunakan Adobe Premiere. Dengan Adobe Premiere, Anda bisa memoles video utuh itu dengan menambahkan title, subtitle, efek transisi, dan efek khusus lainnya.

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2019

Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

Menurut Hardjana (2016) [29] Hingga saat ini, komunikasi organisasi menjadi bidang studi yang makin penting dan menantang. di pelajari dan dikembangkan di berbagai fakultas atau departemen, seperti komunikas, jurnalisme, bisnis, manajemen, psikologi, sosiologi, politik, dan pendidikan dalam perkembangannya, komunikasi organisasi mendapat konsep pelengkap baru, yaitu corporate communicaion yang pada dasarnya adalah komunikasi organisasi strategis yang menjadi bagian dari strategic management.buku ini ditulis untuk mendukung pengembangan pembelajaran komuniaksi organisasi di universitas dan perguruan tinngi. Materi buku di susun dengan pendekatan strategi dan kompetensi dengan tujuan untuk pengembangan dan pendalaman pemahaman tentang prinsip-prinsip, strategi, dan teknik-teknik peningkatan efektivitas sistem komunikasi dan kinerja organisasi.

Budaya

Menurut Sutrisno (2019: 1) [30] “Dalam mengelola perusahaan, para manajer di indonesia pada umumnya sudah mengenal dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern, seperti misalnya penggunaan pendekatan struktur, sistem, strategi, MBO dan sebagainya, meskipun ada juga rupa-rupanya masih banyak para pakar dan praktisi yang kurang perhatiannya terhadap budaya organisasi (budaya perusahaan), padahal budaya organisasi dapat digunakan sebagai salah satu alat manajemen untuk mencapai efisiensi, efektivitas, produktivitas, etos kerja, seperti yang ditunjukan diberbagai perusahaan di Jepang, Amerika dan beberapa negara Eropa, dan ternyata dapat membuat perusahaan berhasil efektif.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hanafri, dkk. (2018: 2) [31] ”Pengertian Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Sedangkan Menurut Dzulhaq, dkk. (2017: 1) [32] ”Pengertian Elisitasi adalah Pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan. Sebelum kebutuhan dapat di Analisis, dimodelkan, atau ditetapkan.”

Berdasarkan dua pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian Elisitasi adalah suatu pengumpulan rancangan penulis suatu arahan melalui Analisa, Modelkan dan ditetapkan.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.
  4. Final Draft Elisitasi, Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Elisitasi adalah rancangan sistem baru yang dibuat oleh penulis dan diajukan kepada pihak yang terkait serta memberi arahan sesuai dengan keinginannya dan menyetujui sistem yang dibuat sesuai dengan kesanggupan penulis.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Prasetyo Tri Rahayu Kartika Sari (2017 : 333) [33] , Literature Review proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan.

    Menurut S. Suwandi (2017:136) [34] , literatur dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literatur juga dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Literatur dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya.

  2. Jenis-Jenis Penelitian

    Menurut Alfianika (2018) [35] Penelitian terdiri atas beberapa jenis, jenis penelitian tergantung kepada data dan cara memperoleh data. Salah satu cara mudah untuk melihat jenis penelitian, yaitu lihat dari datanya. Jika data penelitian berupa angka-angka maka jenis penelitian berupa penelitian kuantitatif. Jika data penelitian berupa kata-kata, maka jenis penelitian berupa kualitatif.

    1. Definisi Penelitian Kualitatif

      Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datany berupa kata-kata yang diolah secara deskripsi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif pada dasarnya upaya membangun pandangan mereka yang teliti dan rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambar holistik dan rumit.

    2. Definisi Penelitian Kuantitatif

      Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan data statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada firasat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.

Literature Review

Sebagai acuan dan materi perbandingan dalam pelaksanaan Skripsi diperlukan literatur-literatur yang terdiri dari jurnal nasional dan internasional, diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ely Purnawati (2016) [36] , dari Jurnal Ilmiah Telematika yang berjudul “Perancangan Periklanan Multimedia dengan Teknik Sinematografi untuk Program Publikasi (Studi Kasus: Disporabudpar Kabupaten Banyumas)”. Disporabudpar Kabupaten Banyumas membutuhkan video periklanan baru dengan teknik sinematografi yang mampu merepresentasikan kekayaan potensi daerahnya. Penelitian dilakukan dengan membuat 2 buah video iklan dengan teknik sinematografi yang berbeda kemudian diujikan kepada pihak yang berkompeten. Analisis penilaian menunjukkan tingkat penilaian responden ahli terhadap teknik sinematografi yang digunakan pada video pertama (long shoot, eye level, panning, low angle dan still camera) mempunyai skor 57,3% dengan kecenderungan nilai “Cukup” sedangkan video ke-2 (head and shoulders, frog eye, moving track, hot move dan panning) mempunyai skor 88,7% dengan kecenderungan nilai “Sangat Kuat”. Sehingga video kedua terpilih sebagai rekomendasi.
  2. Penelitian dilakukan oleh Zohriyatun Apriliani, Uswatun Hasanah, dan Andi Sofyan Anas (2019) [37] , dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia (JTIM) yang berjudul “Pembuatan Video Profil Dengan Efek Vintage Kampung Wisata Adat Sengkoah sebagai Media Informasi”. Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten yang mendukung terbentuknya Desa Wisata. Salah satu Desa Wisata yang belum lama ini dirintis yaitu Kampung ini belum banyak diketahui masyarakat luas karena kurangnya penyebaran informasi. Sebelumnya penyebaran informasi hanya melalui laman facebook dan artikel internet. Dalam rangka memperkenalkan Kampung Wisata Adat Sengkoah ini, peneliti membuat sebuah video profil dengan efek vintage. Dimana efek vintage ini akan menguatkan kesan masa lampau pada bagian video yang diperlukan. Dalam proses pembuatan video profil melalui tiga tahapan yaitu, pertama tahap pra-produksi dimana dimulainya survei lokasi dan pembuatan konsep video. Kedua tahap produksi yaitu pengambilan gambar dan perekaman suara serta mempersiapkan semua bahan yang dibutuhkan dalam video. Ketiga tahap pasca-produksi merupakan tahap editing video yang menyatukan semua bahan yang dibutuhkan hingga menjadi sebuah video utuh. Setelah melakukan semua tahapan tersebut diharapkan mampu menghasilkan video profil Kampung Wisata Adat Sengkoah dengan efek vintage. Sehingga video ini bisa dijadikan meddia informasi yang lebih efektif untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang keberadaan kampung wisata ini serta kegiatan adat yang ditawarkan. Untuk mengetahui kelayakan video yang telah dibuat dilakukan beta test dengan mengajukan kuisioner kepada 30 responden. Hasil yang didapatkan yaitu video profil dengan efek vintage kampung wisata adat Sengkoah layak untuk disebarluaskan.
  3. Penelitian dilakukan oleh Ahmad Kausar, Yusuf Fazri Sutiawan, dan Vidila Rosalina (2015) [38] , dalam Jurnal PROSISKO yang berjudul “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5”. Kota Serang adalah wilayah baru hasil perkembangan dari Kabupaten Serang provinsi Banten. Kota Serang juga sebagai Ibukota Provinsi Banten, kota ini terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Kasemen, dan Kecamatan Walantaka. Adapun masalah agar masyarakat dapat mengetahui sejarah berdirinya Kota Serang. Tujuan dari penelitian ini adalah promosi. Metode yang digunakan yaitu metode pendataan dengan cara observasi lapangan, wawancara, studi pustaka. Pendekatan masalah yaitu analisa, pengambilan gambar membuat storyboard, capturing, voice over, editing, dan rendering. Hasil dari penelitian berupa sebuah video company profile Kota Serang. Untuk membuat video company profile ini peneliti menggunakan software adobe premier cs 5 dalam proses editing dan penambahan teks serta animasi. Untuk video company profile Kota Serang dibuat dalam format file mp4.
  4. Penelitian dilakukan oleh Rizki Utari dan Ibnu Hadi Purwanto (2015) [39] , dalam Jurnal Seminar Informatika yang berjudul Perancangan Video Infografis Sebagai Media Informasi Dengan Teknik Motion Graphic (Studi Kasus: P.T. Bumi Artha Nugraha). P.T. Bumi Artha Nugraha is a property developer in Yogyakarta that is currently growing and in the presence of many other other developers competitors, this company must be competitive in order to survive and be the best. The need to publish a profile and portfolio of the company is important to the reputation of the company so as to create a trusted company branding. Infographic video is one of information media that can be used to help creating the company branding. Designing two-dimensional animation infographic video using motion graphic techniques of profile and portfolio companies with the potential exposure would be more interesting, easy to understand, and be able to convince the potential customers or investors. This infographic video of P.T. Bumi Artha Nugraha has 3 minute 55 seconds duration which is distributed digitally through social media as well aas the company’s website. Given this infographic video, company branding is expected to create a good, reliable, and has good prospects in the eyes of potential customers, investors, and common society.
    (P.T. Bumi Artha Nugraha adalah pengembang properti di Yogyakarta yang saat ini sedang berkembang dan di hadapan banyak pesaing pengembang lainnya, perusahaan ini harus kompetitif agar bisa bertahan dan menjadi yang terbaik. Kebutuhan untuk mempublikasikan profil dan portofolio perusahaan adalah penting bagi reputasi perusahaan sehingga menciptakan branding perusahaan yang terpercaya. Video Infografis adalah salah satu media informasi yang dapat digunakan untuk membantu menciptakan branding perusahaan. Mendesain video Infografis animasi dua dimensi menggunakan teknik grafis gerak dari perusahaan profil dan portofolio dengan eksposur potensial akan lebih menarik, mudah dimengerti, dan dapat meyakinkan calon pelanggan atau investor. Video Infografis dari P.T. Bumi Artha Nugraha ini memiliki durasi 3 menit 55 detik yang didistribusikan secara digital melalui media sosial dan juga website perusahaan. Dengan adanya video Infografis ini, branding perusahaan diharapkan dapat menciptakan yang baik, andal, dan memiliki prospek yang baik di mata calon pelanggan, investor, dan masyarakat umum.)
  5. Penelitian dilakukan oleh Ridho Azlam Ambo Asse (2016) [40] , dalam Jurnal Visi Komunikasi yang berjudul Managemen Editing Post Production Program Current Affair Di TVONE. Manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dalam sebuah organisasi terdapat berbagai macam komponen yang terstruktur dan terkoordinasi dalam gerakan menuju visi dan misi bersama. Manajemen ialah mencari agar komponen tersebut dapat bergerak dibawah koordinasi, tekanan, dan masalah yang menerpa. Manajemen editing khususnya untuk program berjenis current affair, memiliki tujuan khusus. Tidak sekedar kecepatan produktivitas yang didasarkan pada kemampuan individu editor. Penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui proses tahapan editor dalam bekerja. Proses mengelola file, pengelolaan data, sumber daya manusia, alat, fasilitas, penjadwalan, hingga pola tahapan editing pada salah satu industri media skala nasional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem manajemen editing program current affair yang berpijak pada konsep perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan manajemen produktivitas adalah dilakukan dengan metode Top Down yaitu dari atas ke bawah pada manajemen editing progam current affair tvOne. Apa yang didapat dari atas pada saat rapat pra produksi suatu program. Kemudian berkoordinasi dengan supervisor lalu didelegasikan ke bawah untuk dilaksanakan sesuai rencana yang telah disepakati dan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing baik dari tim produksi dan editor.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Giandari Maulani, dkk (2018) [41] , dari Jurnal Teknik Informatika yang berjudul ”Stasiun televisi saat ini ditantang untuk dapat membuat program acara yang bisa menarik banyak pemirsa, ide-ide kreatif harus diciptakan demi meningkatkan rating acara.” MNC Channel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertelevisian yang membuat program-program acara yang meliputi acara Games, kuis, sinetron, film, dll. Saat ini MNC Channel memerlukan Video Promosi untuk program acaranya, dikarenakan adanya permasalahan yang terjadi, yaitu kurang minatnya penonton untuk berlangganan TV kabel Indovision yang berisikan program acara yang dibuat oleh MNC Channel tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menyampaikan informasi kepada para pelanggan setia Indovision maupun para penonton yang belum berlangganan Indovision mengenai acara Crazy Challenge, selain itu untuk menambah sponsor yang lebih banyak lagi dan untuk meningkatkan rating share penonton pada setiap program acara yang ada di MNC Channel terutama untuk program acara gamesnya, yang dalam hal ini yaitu Crazy Challenge. Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: Metode Pengumpulan Data yang berupa observasi, wawancara dan studi pustaka, Metode Analisa Perancangan Media, Metode Konsep Produksi Media serta Metode Pengujian. Hasil akhir dari penelitian ini berupa Video Promosi untuk program acara Crazy Challenge MNC Channel-Indovision dengan Adobe Premiere Pro, dengan durasi video selama 1.30 detik yang dapat langsung digunakan untuk kegiatan promosi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Jay Newell, dkk. (2017) [42] ], dari Journal of Advertising Education yang berjudul “Teaching Ad Tech: Assessing Collaborative Teaching In An Advertising, Computer Science And Design Course”. Advertising technology is advancing quickly incorporating digital techniques that may be beyond the experience of the individual faculty member. Collaborative teaching, where faculty members from different disciplines co-teach a course, may be a solution. This report assesses the learning outcomes of an advertising technology course taught by faculty from one university's advertising, computer science and human-computer interaction programs. The course was run twice, with a third one in progress. Students were predominantly advertising majors, with a minority of computer science and design majors. Two semesters of pre- and post-tests were analyzed, finding increases in student comfort with preparing and presenting technologically advanced solutions to advertising challenges.
    (Teknologi periklanan maju dengan cepat menggabungkan teknik digital yang mungkin di luar pengalaman masing-masing anggota fakultas. Pengajaran kolaboratif, di mana anggota fakultas dari berbagai disiplin ilmu mengajarkan kursus, dapat menjadi solusi. Laporan ini menilai hasil pembelajaran dari kursus teknologi periklanan yang diajarkan oleh fakultas dari satu periklanan universitas, ilmu komputer dan program interaksi manusia-komputer. Kursus ini dijalankan dua kali, dengan yang ketiga sedang berlangsung. Siswa didominasi jurusan periklanan, dengan sedikit jurusan ilmu komputer dan desain. Dua semester sebelum dan sesudah tes dianalisis, menemukan peningkatan kenyamanan siswa dengan mempersiapkan dan menghadirkan solusi berteknologi maju untuk tantangan periklanan.)
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Belanche Gracia, dkk. (2017) [43] , dari Spanish Journal of Marketing - ESIC yang berjudul “Video Design Adaptation To Youtube Advertising Formats”. This work in progress analyzes how different arousal advertising design may enhance online video advertising effectiveness. Previous research suggests that rousing ending designs could increase ad effectiveness. To test this proposition, our research combines different methodologies: a consumer neuroscience pretest is used to identify high and low arousal sequences; a field study based on a YouTube ad campaign is used as a exploratory study which helps to determine the experimental scenarios to be used in the final study with a large sample size. Preliminary results suggest that ad design need to be adapted to new formats of interactive advertising depending on the advertisers’ goals.
    (Pekerjaan ini dalam proses menganalisis bagaimana perbedaan desain periklanan dapat meningkatkan efektivitas iklan video online. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa membangkitkan desain akhir dapat meningkatkan efektivitas iklan. Untuk menguji proposisi ini, penelitian kami menggabungkan berbagai metodologi: pretest neuroscience konsumen digunakan untuk mengidentifikasi urutan gairah tinggi dan rendah; studi lapangan berdasarkan kampanye iklan YouTube digunakan sebagai studi eksplorasi yang membantu menentukan skenario eksperimental yang akan digunakan dalam studi akhir dengan ukuran sampel yang besar. Hasil awal menunjukkan bahwa desain iklan perlu disesuaikan dengan format baru iklan interaktif tergantung pada tujuan pengiklan.)
  9. Penelitian dilakukan oleh Ehsan Namaziandost dan Mehdi Nasri (2019) [44] , dalam jurnal LLT : A Journal on Language and Language Teaching, yang berjudul “The Impact of Using Audio-visual Aids on Teaching Listening Among Iranian Pre-Intermediate EFL Learners”. This paper explored the impacts of audio-visual aids among Iranian preintermediate EFL learners on teaching listening. The investigator chosen 40 homogeneous pre-intermediate learners to accomplish the study's goals and split them into two equal groups. The experimental groups (n=20) and a control group (n=20) were the two groups. Then an understanding of listening pre-test was administered at the start of the course to evaluate the listening comprehension of the respondents. The investigator performed the therapy on the experimental individuals after the pre-test. The EG was instructed using genuine video during the therapy sessions, while the CG used Compact Disc (CD) audio as the most common teaching aid used by ESL educators in learning. The investigator administered a post-test after the therapy that lasted 15 sessions to determine the impact of audiovisual aids on teaching listening. T-tests of Independent and Paired Samples were conducted to evaluate them when the information was obtained. The findings showed that the learners of the EG instructed using genuine video obtained greater listening outcomes than those taught by an audio compact disk (CD). The study's consequences indicate that using audio-visual aids can help EFL students grow their understanding of listening.
    (Makalah ini mengeksplorasi dampak dari alat bantu audio-visual di antara pelajar EFL preintermediate Iran pada pengajaran mendengarkan. Penyelidik memilih 40 pembelajar pra-perantara yang homogen untuk mencapai tujuan dan perpecahan penelitian mereka menjadi dua kelompok yang sama. Grup eksperimen (n = 20) dan grup kontrol (n = 20) ada dua kelompok. Kemudian pemahaman tentang mendengarkan pre-test adalah diberikan pada awal kursus untuk mengevaluasi pemahaman mendengarkan responden. Peneliti melakukan terapi pada eksperimen individu setelah tes awal. EG diinstruksikan menggunakan video asli selama sesi terapi, sedangkan CG menggunakan audio Compact Disc (CD) sebagai yang paling umum alat bantu mengajar yang digunakan oleh pendidik ESL dalam pembelajaran. Penyelidik mengelola post-test setelah terapi yang berlangsung 15 sesi untuk menentukan dampak dari alat bantu audiovisual pada pengajaran mendengarkan. T-tes dari Sampel Independen dan Berpasangan dilakukan untuk mengevaluasi mereka ketika informasi itu diperoleh. Temuannya menunjukkan bahwa peserta didik EG yang diinstruksikan menggunakan video asli diperoleh lebih besar mendengarkan hasil daripada yang diajarkan oleh audio compact disk (CD). Penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan alat bantu audio-visual dapat membantu siswa EFL mengembangkan pemahaman tentang mendengarkan.)
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Xuying Wang dan Jang Chung Gun (2017) [45] , dari ICCESSH 2017 yang berjudul “A Study On The Visual Dynamic Design Of New Media Advertising”. As the informatization level increases in China, the application of the new media in the social development and civil life also have increased. The emergence of new media provides chances for the development of advertisement design. With the spreading of advertisements, the creativity and visual presentation of the advertisements have new mode, which fully makes up for the disadvantages of traditional print media advertising. This paper described the visual dynamic design first, analyzed the design methods of the visual dynamic design in the new media advertising, studied the main points of the visual dynamic design of new media advertising and finally analyzed the application value of the visual dynamic design of new media advertising. It is hoped this study would have its reference significance.
    (Seiring dengan meningkatnya tingkat informatisasi di Cina, penerapan media baru dalam pembangunan sosial dan kehidupan sipil juga telah meningkat. Munculnya media baru memberikan peluang bagi pengembangan desain iklan. Dengan penyebaran iklan, kreativitas dan presentasi visual dari iklan memiliki mode baru, yang sepenuhnya menggantikan kerugian dari iklan media cetak tradisional. Buku ini menjelaskan desain dinamis visual pertama, menganalisis metode desain dinamis visual dalam iklan media baru, mempelajari poin utama desain dinamis visual dari iklan media baru dan akhirnya menganalisis nilai aplikasi desain dinamis visual baru. iklan media. Diharapkan penelitian ini akan memiliki signifikansi referensi.)

Tabel 2.2. Literature Review

Keunggulan Project Penelitian & Referensi Literature Review yang digunakan:

Berdasarkan literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang perancangan media video menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengembangan video informasi yang sudah ada sebelumnya. Media video ini berupa media audio visual, oleh karena itu tujuan penelitian kali ini peneliti ingin menyampaikan informasi bertema editing berita TV dimana yang kita tau masih banyak audience yang tidak memahami proses berita hingga standar editing yang diproduksi pada TV.

Perancangan media video ini dirancang dengan konsep baru yang berbeda dengan video-video informasi pada umumnya, dengan ditambahnya effect visual dengan unsur elegan yang terdapat pada intro , isi video, hingga closing video. Dengan menambahkan unsur text, dubbing dan animasi, video ini akan ditampilkan dengan kualitas HD (High Definition) sehingga dapat ditonton dengan nyaman.

Perancangan media video ini memeliki perbedaan dan kelebihan yaitu pada penyampaian informasi yang diangkat. Dikemas secara unik dan elegan dengan dibalut unsur visual effect yang didalamnya juga terdapat text, dubbing serta backsound yang sesuai dengan suasana pada visual yang ditampilkan. Sedangkan video informasi pada umumnya hanya mengunggulkan salah satu unsur Multimedianya saja hingga mengurangi informasi yang akan disampaikan. Tidak hanya disitu saja, video informasi pada umumnya juga dikemas hanya dalam bentuk slide photo tanpa adanya visual yang bisa dilihat oleh penonton.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Metro TV

Metro TV merupakan salah satu televisi nasional yang berdiri sejak 25 Oktober 1999 di bawah naungan PT. Media Televisi Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan yang berada di bawah naungan Media Group yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Media Group sendiri dipimpin oleh Surya Paloh yang menjabat sebagai CEO yang telah mempunyai berbagai pengalaman dalam industri media lokal dan merupakan penerbit surat kabar terbesar ketiga secara nasional di Indonesia. Sejak berdirinya perusahaan ini hanya mempekerjakan 280 orang karyawan yang hingga sekarang telah mampu mencapai 1200 orang karyawan yang ditugaskan dalam pemberitaan dan produksi.

Metro TV sendiri mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 untuk pertama kalinya dengan serangkaian uji coba siaran dalam 7 kota. Pada awalnya Metro TV hanya ditayangkan dalam waktu 11 jam tiap harinya. Namun sejak tanggal 1 April 2001 Metro TV mulai menayangkan program-program andalan-nya sepanjang 24 jam non stop. Dengan kerja keras tim yang profesional dan berpengalaman serta didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai, Metro TV telah berkembang menjadi salah satu televisi terpadu di Indonesia di tengah persaingan stasiun televisi swasta lain yang semakin kuat. Perusahaan ini telah membawa gelombang baru dalam gaya hidup dalam pemilihan program alternatif berkualitas dan menghibur. Fokus siaran Metro TV lebih banyak didominasi dari sektor berita industri dengan merintis program-program perspektif dan unik seiring dengan peningkatan cara menyajikan informasi. Dengan produksi yang canggih, Metro TV telah memberikan warna baru dalam perkembangan dunia pertelevisian yang baik bagi pemirsa Indonesia.

Melangkah ke depan, Metro TV berencana untuk semakin menjadi yang terbaik dengan inovasi-inovasi terbaru. Salah satunya dengan menciptakan program-program multi-dimensi. Salah satunya dengan membuat program bilingual atau dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan Mandarin dalam program "Indonesia This Morning" dan "Metro Xin Wen". Selain itu, Metro TV juga menawarkan program-program inspiratif seperti "Mario Teguh Golden Ways". Bagi para pelaku bisnis, "Economic Challenges" dan "Bisnis Hari Ini" siap memberikan informasi terbaru dalam dunia bisnis. Ini merupakan satu stasiun televisi dari beberapa stasiun televisi yang tidak menayangkan program sinetron dan hanya menawarkan program hiburan seperti Stand Up Comedy Show.

Visi dan Misi

  1. Visi

    Mengacu pada visi "Menjadi nomor 1 dengan menayangkan berita-berita berkualitas dan menjaga loyalitas terhadap pemirsa", perusahaan juga mempunyai tanggung jawab besar terhadap para pemegang saham dan karyawan yang telah berdedikasi penuh kepada perusahaan.

  2. Misi
    1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
    2. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pegang saham.
    3. Untuk memberikan nilai tambah di Industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Metro TV pada bagian News Room:

Bagan 3.1. Struktur Organisasi Metro TV pada bagian News Room

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan media, pada Metro TV terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada News Room Metro TV:

  1. Manager
    Wewenang:
    a. Mengambil keputusan tertinggi pada setiap manajer fungsional.
    Tanggung jawab:
    a. Pemimpin rapat redaksi
    b. Bertanggung jawab pada penayangan program
    c. Memberikan arahan terhadap setiap divisi bagian
  2. Section Head
    Wewenang:
    a. Mengatur dan mengorganisasikan kegiatan secara rapih
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab pada setiap kegiatan acara
    b. Bertanggung jawab mengarahkan kegiatan acara dengan benar
    c. Mempertahankan semangat kerja tinggi dan suasana yang harmonis
  3. Koordinator
    Wewenang:
    a. Mengarahkan dan mengawasi setiap karyawan
    Tanggung jawab :
    a. Bertanggung jawab memberikan arahan kepada karyawan
    b. Bertanggung jawab mengawasi kinerja setiap karyawan
  4. Karyawan
    Wewenang:
    a. Melakukan pekerjaan yang sudah diberikan dengan baik
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sesuai aturan yang berlaku
    b. Mengikuti arahan sesuai bagiannya masing-masing

Product Information/Informasi Produk

Produk

Media video informasi ini menjelaskan tentang editing program berita yang merupakan acara-acara yang sering disiarkan di Metro TV. Media ini berfungsi sebagai salah informasi dalam bentuk audio-visual yang mengambil tema digital futuristic (masa depan digital) supaya tampilan dapat dibuat menjadi lebih menarik dan efektif dalam menyampaikan informasi. Video menampilkan unsur gerak, visualisasi yang nyata, gambar, suara, dan juga banyak unsur musik sehingga menjadi daya tarik masyarakat, sesuai yang diinginkan oleh koordinator.

Latar Belakang Produk

Untuk menyampaikan informasi secara efektif dibutuhkan suatu media informasi berupa video yang menjelaskan tentang editing program berita. Dikarena informasi ini dapat disajikan secara singkat dan lengkap sehingga efektif untuk menarik minat audience untuk menyaksikan program berita.

Perkembangan Produk

Persaingan ketat pada bidang yang digeluti Metro TV ini membuatnya harus meningkatkan jumlah audience. Maka dari itu, video ini dibuat supaya menarik perhatian masyarakat dalam upaya mengenalkan dunia editing program berita.

Material Produk

Dalam proses pembuatan video informasi ini menggunakan beberapa material produk sebagai berikut:

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Pembuatan media video informasi diperkirakan berdurasi 5 menit ini, berisi tentang informasi tentang editing program berita dimana pada proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya yang dijelaskan sebagai berikut:

  1. Manfaat
    a. Dapat menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikan program-program yang disiarkan di Metro TV
    b. Dapat mengenal dunia editing program berita lebih dikenal oleh masyarakat luas
  2. Kelebihan
    a. Dapat menghemat waktu dalam menyampaikan informasi
    b. Tampilan yang lebih kekinian dan menarik
  3. Kekurangan
    a. Durasi yang pendek membuat contoh kasus yang ditampilkan hanya perwakilan saja dalam satu video
    b. Membutuhkan spesifikasi hardware dan software yang mumpuni dalam pembuatan video ini.

Harga Produk

Pembuatan video informasi ini membutuhkan biaya yang cukup besar, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan sutradara, cameraman, dan beberapa kru pembantu serta pemain yang berperan dalam video tersebut.

Market Analysis

Tujuan proses market analysis adalah untuk mengetahui hasil perancangan yang maksimal. Data yang didapat akan dianalisis dengan cara market positioning.

Market Positioning

Market positioning merupakan tindakan untuk merancang dan menampilkan produk supaya dapat dinilai dengan baik oleh para audience dan masyarakat. Dengan adanya video informasi ini diharapakan para penonton atau audiens dapat mengetahui informasi tentang dunia editing program berita pada Metro TV.

Kondisi Pesaing

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Market Potential

Pembuatan media video informasi ini bertujuan untuk menginformasikan bahwa Metro TV memiliki program penyajian berita terkini dan memberikan wawasan secara visual tentang editing program berita tersebut. Supaya bisa dipelajari dan menambah wawasan tentang pertelevisian.

Market Segmentation

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Usia : Remaja dan Dewasa

3. Kelas Ekonomi : Menengah

4. Sasaran : Masyarakat Indonesia

Psikografi : Produk video informasi ini membidik sasaran eksklusif dalam penyampaian maupun visualnya.

Marketing Objective

Dalam memberikan media informasi kepada masyarakat menggunakan media video dengan konsep audio visual yang ditujukan untuk menigkatkan citra diri Metro TV kepada masyarakat yang akan belajar atau terjun diindustri pertelevisian.

Marketing Strategy

Strategi komunikasi pemasaran di sini berkaitan dengan strategi sosialisasi diantaranya video informasi ini akan digunakan oleh Metro TV. Sedangkan bagi masyarakat, video ini berfungsi untuk pembelajaran bagaimana program berita yang ditayangkan oleh Metro TV.

Media yang akan dibuat oleh penulis selanjutnya akan diunggah di youtube sehingga mudah diakses masyarakat secara luas. Dengan begitu, masyarakat akan tertarik untuk menyaksikan program-program berita Metro TV.

Budget Production

Tabel 3.3 Budget Media Produksi

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan pembuatan video promosi tersebut menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i7 3770 3.4 Ghz 8cpus
  2. RAM : 16 GB
  3. VGA : Phantom Gaming Radeon RX570 4 GB DDR 5
  4. Harddisk : 1 TB Seagate Sata
  5. Monitor : LED Samsung S22F350F 22 inch
  6. Mouse : Rexus Gaming Xierra G7
  7. Keyboard : Rexus Gaming K9D Battlefire
  8. Speaker : Logitech Z120

Software yang Digunakan

Dalam konsep perancangan media video iklan ini menggunakan software sebagai berikut :Dalam konsep perancangan media video informasi ini menggunakan software sebagai berikut:

  1. Adobe After Effects CC 2019
  2. Adobe Premiere Pro CC 2019

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandotary) : Penting

D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T (Technical) : Bagaimana pembuatan permintaan yang diusulkan

O (Operational) : Bagaimana penggunaan permintaan yang diusulkan

E (Economy) : Berapakah biaya dari permintaan yang diusulkan

L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

H (High) : Sulit untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi


BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Preproduction

Preproduction atau pra produksi merupakan tahap awal dari sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum tahap produksi dimulai. Langkah-langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi cerita singkat atau sinopsis, lalu cerita tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari talent dan crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Lebih jelasnya digambarkan pada bagan berikut ini:

Bagan 4.1 Tahap Preproduction

Ide atau Gagasan

Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan digunakan sebagai dasar perancangan sebuah video. Sebuah ide atau gagasan harus memiliki orisinalitas, kreatif dan menarik. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video informasi ini menyesuaikan bidang perusahaan, yaitu pertelevisian. Perancangan video ini sebagian perlu menggunakan teknik sinematografi supaya visual yang ditampilkan dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan informasi yang ingin disampaikan.

Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan cerita dari ide yang telah dikembangkan untuk menggambarkan perancangan awal video yang dibuat. Kerangka cerita itu terdiri dari judul, tokoh, latar, konflik, serta alur. Kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang menggunakan kalimat-kalimat yang dipadu ke dalam sebuah paragraf. Sinopsis dari Perancangan Media Video Informasi Tata Cara Editing Berita Metro TV, sebagai berikut:

”Dimulai dari keresahan dan minimnya pengetahuan tentang dunia editing berita, sering kali memicu permasalahan kecil yang menimbulkan dampak besar. Sehingga kita pun perlu mengetahui bagaimana sih, cara editing berita yang benar dan bagaimana sih alur terjadinya berita hingga bisa disiarkan diTV? Disinilah kita akan melihat gambaran alur proses berita itu, bisa disajikan diTV dan juga memberikan pembelajaran tentang dunia editing video berita.”

Narasi

Narasi merupakan sebuah rangkaian tulisan dapat berupa rekaman suara yang akan dimasukkan ke dalam suatu tokoh karakter pada video. Sebuah narasi digunakan untuk menjalankan suatu proses tertentu pada suatu presentasi. Berikut teks dubbing pada video informasi ini:

”Kebutuhan informasi tercepat dan akurat/ menjadi prioritas bagi Metro TV/ untuk menyiarkan berita/ dengan dukungan seluruh elemen audio visual yang terbaik// Untuk memastikan informasi penting sampai kepada pemirsa/ secara konsisten kami menjaga standar penyiaran kami secara berkualitas// Setiap pagi kami memulai persiapan dengan melakukan brefing// Salah satunya adalah menentukan konsep paket berita yang akan diangkat// Selanjutnya Reporter dan Kamerawan mengambil alat syuting dan berangkat menuju tempat kejadian// Setelah sampai ditempat kejadian/ Kamerawan menyiapkan alat syutingnya dan Reporter mencari informasi ditempat kejadian// Setelah berita didapat oleh sang Kamerawan dan Reporter/ berita tersebut akan dikirim langsung kepada produser untuk dibuatnya naskah pada berita tersebut// Selanjutnya Produser akan melakukan dubbing// Setelah video, naskah, dan dubbing siap/ saatnya kita menuju proses Editing yang dilakukan oleh Editor// Pada tahapan Editing/ langkah pertama yang harus dilakukan Editor adalah meng-import video dan audio kedalam timeline// Selanjutnya Editor akan memotong dan menyamakan dubbing dengan naskah yang sudah dibuat// Setelah proses pemotongan selesai/ Editor akan memotong dan memasukan kondisi video sesuai dengan dubbing yang diucapkan// Selanjutnya adalah menambahkan effect/ effect yang akan diberikan oleh Editor pada umumnya adalah effect-effect yang sederhana seperti effect Dynamic untuk memberikan batas volume suara dubbing/ Sedangkan untuk effect videonya/ Editor akan menggunakan Dip-White atau Cross Dissolve untuk transisi pada perpindahan video agar terlihat halus// Setelah semuanya selesai maka tahap terakhir yang dilakukan Editor adalah meng-eksport video tersebut dengan format .MXF dan kualitas Full HD// Selanjutnya video paket berita yang sudah jadi tadi akan dilakukan proses pengecekan oleh Quality Control atau disingkat QC// QC akan melihat dan mendengarkan apakah paket berita ini layak untuk disiarkan// Jika sudah/ Produser akan memasukan paket berita tersebut kedalam Rundown yang sudah dijadwalkan oleh Master Control Room atau disingkat MCR// Setelah paket berita tersebut sudah terjadwal pada Rundown maka Produser akan memberikan arahan kepada Presenter terkait berita yang akan ditayangkan// Semua hal tersebut/ dilakukan/ untuk mempersembahkan informasi tercepat/ dan terakurat/ melalui gambar dan suara berkualitas terbaik/ bagi pemirsa// Karena kami ada/ untuk membangun bangsa/ melalui informasi yang mencerahkan//

Storyboard

Storyboard merupakan kumpulan sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita untuk menggambarkan sebuah video yang akan dihasilkan. Adanya storyboard ini akan memudahkan dalam pengambilan gambar pada saat proses produksi.

Gambar 4.1 - Menampilkan video kumpulan berita-berita Metro TV.

Gambar 4.2 – Menampilkan video gedung Metro TV.

Gambar 4.3 - Menampilkan video News Room.”

Gambar 4.4. - Menampilkan video suasana briefing.

Gambar 4.5. - Menampilkan video suasana liputan berita

Gambar 4.6. - Menampilkan video kegiatan produser.

Gambar 4.7. - Menampilkan video kegiatan editor.

Gambar 4.8 - Menampilkan video proses editing.

Gambar 4.9 - Menampilkan video kegiatan QC.

Gambar 4.10 - Menampilkan video kegiatan presenter.

Gambar 4.11 - Menampilkan video copyright Metro TV.

Script Writing

Script Writing merupakan penulisan naskah narasi yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur.

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Rundown merupakan suatu kegiatan acara mulai awal hingga akhir yang tersusun rapih oleh waktu yang telah ditentukan dalam proses saat pelaksanaan memulai kegiatan.

Tabel 4.2 Rundown

Penyusunan Crew

Crew atau Tim merupakan beberapa orang dalam suatu kegiatan produksi, sedangkan keseluruhan dilakukan secara mandiri. Berikut daftar crew dalam perancangan video informasi ini:

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Time schedule merupakan jadwal waktu untuk melakukan suatu proses sesuai target yang ditentukan. Proses perancangan video ini ditargetkan dapat diselesaikan selama 4 bulan.

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran/Budget

Budget atau anggaran tentu diperlukan dalam melakukan perancangan video ini. Berikut anggaran biaya yang dikeluarkan:

Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Perancangan video informasi ini menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya Laptop Lenovo IdeaPad 110, Kamera Mirroless M3, Kamera Smartphone Redmi Note 7, Clip On, Dan Tripod.

Gambar 4.12 – Laptop Lenovo IdeaPad 110

Gambar 4.13 – Kamera Mirroless Canon M3

Gambar 4.14 – Smartphone Redmi Note 7

Gambar 4.15 – Clip On

Gambar 4.16 – Tripod

Production

Production atau produksi merupakan proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasama antara para kru dan pemain untuk mewujudkan rumusan dari tahap pra produksi dalam bentuk skenario, naskah dan storyboard yang telah direncanakan. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif dijalankan dibawah pengawasan director atau sutradara. Mencapai semua tujuan pada tahap produksi ini diperlukannya proses perancangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual dan perancangan broadcasting.

Bagan 4.2 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia dilakukan melalui penggabungan antara visual, audio, teks dan animasi menjadi satu berbentuk video secara utuh yang dapat digunakan untuk penyampaian informasi. Proses perancangan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis yang diantaranya tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Adanya perencanaan multimedia ini diharapkan dapat ditunjukkan untuk menarik masyarakat agar dapat menjangkau lebih luas mengenai video yang akan ditampilkan dan juga tercapainya target yang telah ditentukan.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia merupakan konsep penunjang sarana informasi dalam kegiatan mensosialisasikan paket berita dengan bentuk konsep video, melalui media sosial seperti youtube, facebook dan layar televisi. Adapun target penyampaiannya adalah masyarakat umum dan khusus. Dengan adanya perancangan multimedia ini, tidak terbatas dalam mensosialisasikannya. Sehingga diharapkan mampu mendorong masyarakat bijak dalam memahami suatu berita.

Strategi Multimedia

Sebelum melakukan proses produksi, terlebih dahulu harus menentukan strategi multimedia yang akan digunakan, media yang akan dirancang dan dipersiapkan tiga aspek sasaran sebagai berikut:

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Usia : Remaja dan Dewasa

3. Kelas Ekonomi : Menengah

4. Sasaran : Masyarakat Indonesia

Psikografi : Produk video informasi ini membidik sasaran eksklusif dalam penyampaian maupun visualnya.

Program Multimedia

Program multimedia pada media video informasi ini dibuat dalam tiga tahapan, yaitu:

  1. Picture
    Format gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .png dan format video yang digunakan adalah .mp4 dan .mov.
  2. Sound
    Media video informasi ini menggunakan suara asli (dubber) dengan background musik serta beberapa efek suara menyesuaikan dengan isi dan situasi yang terdapat di dalam video.
  3. Text
    Penggunaan teks pada perancangan video informasi ini memakai font Calibri dan Agency FB pada beberapa animasi teks.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio pada perancangan video informasi ini tentu sangatlah penting dalam penyampaian bentuk suara. Jika perancangan video informasi ini tidak menggunakan audio, maka akan terlihat hampa, kurang menarik untuk dilihat dan membuat para audience menjadi lebih mudah bosan. Membuat perencanaan audio diperlukan tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio ini untuk video informasi yang dirancang agar mudah dipahami dan dimengerti oleh para audience. Tujuan audio juga digunakan untuk menjelaskan setiap scene video yang sedang diputar atau ditayangkan, sehingga isi informasi menjadi lebih hidup. Audio ini berperan besar terhadap pembentukkan dan penempatan sebuah suara dengan background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang disampaikan lebih jelas.

Strategi Audio

Strategi audio dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video. Perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan dengan menggunakan suara dubber menyesuaikan background gambar yang pas mengikuti narasi yang telah dibuat. Sehingga informasi pada video iklan ini dapat diterima dan dimengerti oleh para audience. Perancangan media ini terdapat tiga aspek yang harus disiapkan, diantaranya:

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Usia : Remaja dan Dewasa

3. Kelas Ekonomi : Menengah

4. Sasaran : Masyarakat Indonesia

Psikografi : Produk video informasi ini membidik sasaran eksklusif dalam penyampaian maupun visualnya.

Program Audio

Audio pada perancangan video informasi ini harus disiapkan dan disesuaikan, dengan setiap scene video yang ada agar terlihat seimbang. Audio yang digunakan seperti suara instrumen musik untuk backsound, efek suara untuk menyesuaikan situasi gambar dan suara yang dihasilkan dari suara manusia atau disebut dubber. Program audio yang digunakan terbagi menjadi tiga tahapan yang diantaranya:

  1. Background Music
    Latar belakang musik yang digunakan dalam video informasi ini menggunakan musik dari No Copyright Song atau disingkat NCS.
  2. Sound Effect
    Efek suara digunakan supaya video informasi ini dibuat menjadi lebih menarik. Efek suara yang digunakan menyesuaikan setiap scene video yang perlu ditambahkan efek suara.
  3. Dubbing
    Dubbing merupakan pengisian suara pada video yang dibuat mengikuti narasi dan disesuaikan dengan gambar yang ada. Suara yang dihasilkan dari dubbing harus jelas dan tepat dengan harapan akan menjadi lebih menarik lagi.

Perencanaan Visual

Perencanaan visual merupakan proses merancang suatu image dan kesan yang ingin ditampilkan dalam video. Menggabungkan gambar, video, suara dan teks akan menghasilkan satu video utuh berisikan informasi yang akan disampaikan. Gambar dan video yang sudah diproduksi diurutkan, lalu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, serta suara yang dihasilkan dari narasi kemudian di-edit dan di-render sampai menghasilkan video yang menarik untuk disampaikan. Sehingga dengan adanya perencanaan visual ini, semua tahapan dapat terlaksana dengan baik dan akurat.

Tujuan Visual

Tujuan visual ini adalah untuk merancang sebuah video berbentuk informasi menggunakan teknik sinematografi agar memiliki kesan tampilan yang menarik dan dapat menyesuaikan tema yang telah ditentukan.

Strategi Visual

Pesatnya kemajuan teknologi komputer saat ini, sangat mempermudah pekerjaan manusia khususnya dalam perancangan video ini. Visualisasi pada video ini dapat dihasilkan seperti benar-benar nyata dan lebih menarik. Setiap scene video dibuat dengan tampilan visualisasi yang berbeda-beda yang menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri disetiap gambar, video, suara, ataupun teks yang ditampilkan.

Program Visual

Program visual yang akan dirancang di dalam video ini menggunakan aplikasi atau software seperti Adobe After Effects CC 2019 dan Adobe Premiere Pro CC 2019 yang merupakan kemajuan pada teknologi. Di sini storyboard menjadi acuan yang diisi beberapa efek visual lainnya, suara dubbing, background music, ataupun efek suara lainnya.

Gambar 4.17 - Metro TV News

Gambar 4.18 - Gedung Metro TV

Gambar 4.19 - News Room

Gambar 4.20 - Briefing

Gambar 4.21 - Reporter

Gambar 4.22 - Produser

Gambar 4.23 - Editor

Gambar 4.24 - Editing

Gambar 4.25 - QC

Gambar 4.26 - Presenter

Gambar 4.27 - Copyright Metro TV

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan dalam menjangkau audience. Perencanaan broadcasting dibutuhkan pemasaran atau promosi yang lebih luas, sehingga dapat memberikan informasi dari video yang dirancang kepada audience lebih efektif, mudah dan mencapai target yang jangkauan informasinya dapat mengenai sasaran. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari tiga tahapan yang diantaranya tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan broadcasting tentunya untuk menjangkau audience secara luas dengan harapan informasi yang disampaikan melalui perancangan video ini dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran. Hal ini semua khalayak berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan suatu pandangan yang lebih baik dari masyarakat luas.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada Metro TV. Seperti menggunakan media internet dalam menyebarkan informasi. Platform media internet yang digunakan seperti youtube atau facebook.

Program Broadcasting

Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas khususnya masyarakat. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan edukasi yang dibuat dari hasil editing media video ini akan disalurkan melalui sosial media.

Post Production

Post production merupakan proses finishing sebuah karya yang dimana berawal dari karya mentah menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna dan mampu menceritakan pesan dan informasi di dalamnya dengan menarik kepada audience. Di dalam proses post production diperlukannya beberapa tahapan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

Bagan 4.3 Tahap Post Production

Digitizing

Digitizing merupakan pemindahan data sebuah gambar atau video dari kamera yang digunakan untuk proses produksi ke dalam perangkat komputer maupun harddisk untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing ini gambar atau video yang sudah dipindahkan akan dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan menyesuaikan ide dari director dengan naskah dan storyboard yang telah dibuat.

Mixing

Mixing merupakan proses menggabungkan antara gambar, video, audio, teks dan efek animasi lainnya menyesuaikan dengan naskah dan storyboard yang sudah dibuat agar tampilan video iklan yang dirancang menjadi lebih menarik. Perpaduan antara gambar, video teks, efek animasi dan juga dubbing, background music, efek suara lainnya harus diperhatikan secara seksama agar penempatannya serasi dan berkesinambungan sehingga dapat dilihat dan terdengar dengan jelas.

Finishing

Pada tahap finishing ini akan melakukan pengecekan kembali apakah semua penggabungan pada setiap scene video dan audio sudah disusun rapi secara keseluruhan. Jika semuanya sudah diperiksa kembali maka akan disatukkan ke dalam satu video utuh.

Exporting

Exporting ini merupakan tahap akhir dari proses penggabungan setelah keseluruhan video dan audio telah di-edit melalui software Adobe Premiere Pro CC 2015, lalu di-render menjadi satu video utuh dengan format yang telah ditentukan. Keterangan format video iklan ini di-export¬ dengan kualitas video FHD(1920x1080p), frame rate 25fps dan format .mp4.

Segmen Pasar

Pada tahap segmen pasar ini adalah tahap dimana video utuh yang sudah disatukkan dan dihasilkan segera ditentukannya target pasar untuk mencapai jangkauan masyarakat luas. Video informasi ini nantinya akan ke akun Youtube dan Facebook. Diharapkan melalui perancangan video informasi ini nantinya ada peningkatan minat bagi masyarakat Indonesia terhadap berita-berita yang disiarkan di Metro TV.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisa permasalahan yang menghasilkan rancangan media yang diusulkan berupa Perancangan Media Video Tata Cara Editing Berita Metro TV, adapun kesimpulan penelitian berdasarkan rumusan masalah di BAB 1 kesimpulan adalah:

  1. Media video ini merupakan media yang tepat untuk menginformasikan tata cara editing berita Metro TV, di dalamnya terdapat penjelasan terkait alur proses berita hingga standar proses editing melalui visual, audio dan dubbing dalam penyampainnya.
  2. Perancangan media video ini dibuat menarik dengan mengambil gambar sinematic dan menggunakan tampilan berbentuk visual effect pada sebagian isi video, ditambah beberapa efek suara untuk pendukung video. Efektif dan efisien menggunakan audio dan dubbing untuk dapat memperkuat penjelasan informasi pada setiap isi tampilan video.
  3. Perancangan media video ini menjelaskan beberapa hal standar visual yang harus diperhatikan dan memberikan informasi berupa pembelajaran editing yang ditambah unsur visual effect dan dubbing yang mudah dipahami.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran untuk Metro TV:

  1. Peneliti berharap Metro TV dapat memperkenalkan keunggulan produknya lebih luas melalui media informasi ini seperti media cetak berbentuk katalog ataupun elektronik berbentuk e-book yang dibagikan melalui internet.
  2. Disarankan pada Metro TV dapat aktif melakukan edukasi informasi ini menggunakan media sosial ataupun dapat membuat konten video baik perkenalan atupun melakukan interaksi yang sesuai dengan bidang perusahaan.
  3. 3. Peneliti berharap perancangan media video ini akan ada penelitian dan pengembangan selanjutnya menyesuaikan dengan informasi yang telah update dan penyajian yang lebih menarik audience. Sehingga dapat terus mengedukasi masyarakat dan memberikan tontonan yang lebih menarik lagi kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

  1. [Nadeak, Berto. Abbas Parulian, Pristiwanto. Saidi Ramadan Siregar. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Internet Dengan Menggunakan Metode Computer Based Instruction. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM). Medan: STMIK Budi Darma. Vol. 3. No. 4.]
  2. [Agustian, dkk. 2017. Perancangan Aplikasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Berbasis Online. Jambi: STIKOM Dinamia Bangsa. Jurnal Teknik Informatika. ISSN: 1907- 6738. Vol.10 No.2.]
  3. [Novitasari dan Wardati, Indah Uly. 2015. Sistem informasi Pembayaran Biaya Operasional Sekolah Siswa pada “Bank Mini Arta Prima” Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Pacitan. Indonesian Journal of Networking and Security. Vol. 4. No. 3.]
  4. 4,0 4,1 [Sunarya, Lusyani. 2017. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.]
  5. [Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV. Pustaka Setia.]
  6. [Ramadhan, Azim. Ika Purwati Ningrum. Muh. Yamin. 2016. Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Jurnal semanTIK. Kendari : Universitas Halu Oleo. Vol. 2. No. 2.]
  7. [Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto. Jasmine Darra Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 1.]
  8. [Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish. ]
  9. [ Sutabri, Tata. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.]
  10. [Jamaludin, Achmad dkk. 2015. Pengaruh Promosi Online dan Persepsi harga terhadap keputusan Pembelian. Brawijaya: Universitas Brawijaya. Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi. Vol. 21 No. 1.]
  11. [Heryanto, Imam. 2015. Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap keputusan pembelian serta Implikasinya pada kepuasan Pelanggan. Pasudan Bandung: STIE Pasundan Bandung. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entreprenership. ISSN : 2443- 2121. Vol 9 No 2. ]
  12. [Sinambow, Sandy dan Trang, Irvan. 2015. Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi dan Kualitas Layanan terhadap keputusan pembelian pada Toko Komputer Game Zone Mega Mall Manado. Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Ekonomi dan Bisnis: ISSN 2303- 11. Vol 03 No.03]
  13. [Hurriyati, Ratih. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta]
  14. [Kusumaningsih Putri Chandra. 2019. Penerapan Strategi Promosi melalui Growth Hacking pada produk Semantic di PT. Global Data Inspirasi Magang. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Jurnal Ekonomi.]
  15. 15,0 15,1 [Apriani, Desy. Rosdiana. Asriyani. 2018. Sarana Promosi Dan Informasi Sebagai Video Profile SMK Yuppentek 2 Curug Kabupaten Tangerang. Journal berpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science. Tangerang : STMIK Raharja. Vol.4. No.2.]
  16. [Yudarnadi Firmansyah dan Nicko Willy Santoso. 2015. Pembuatan Majalah Digital Magazine sebagai Media Promosi Wisata dan budaya Karesidenan Madiun dengan menggunakan Software pengolah Grafis. Malang : STMIK Asia Malang. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA. Vol 9 No 1.]
  17. [Pratama, Dicky Adi dan Ir. Hardman Budiarjo. Dhika Yuan Yurisma. 2017. Perancangan Video Profil Museum Surabaya Berbasis Online sebagai Upaya Mengenalkan kepada Masyarakat di Surabaya. Surabaya: STIKOM Surabaya. Jurnal Art Nouveau. Vol. 6 No. 1 : 4.]
  18. [Nisak, Zuhrotun. 2014. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Lamongan : Universitas Islam Lamongan. Jurnal Unisla. Vol. 9 No. 2 : 3.]
  19. [Putri, Hanafiah Yunan. 2017. Perancangan Video Infografis Mnc Way Berbasis Motion Graphic Pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat. Tangerang : STMIK Raharja. Skripsi.]
  20. [Setiawan, Agus. 2016. Pencapaian Sense of Design Dalam Perancangan Desain Komunikasi Visual. Semarang: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia. ISSN: 2477-2852. Vol. 2 No. 2.]
  21. [Maulana, Bagus & Denny Nugraha, Novian. 2019. Perancangan Buku Tentang Custom Culture dan Bengkel Custom Motor di Bandung Designing of Custom Culture Books and Costum Motor Workshops in Bandung. Bandung: e-Proceeding of Art & Design. ISSN: 2355-9349. Vol. 6 No. 2.]
  22. [Sulistiyawati, Puri, dkk. 2017. Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Untuk Mata Kuliah Tipografi Pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro. Semarang: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia. ISSN: 2477-2852. Vol. 3 No. 1.]
  23. [Gunawan, Ery & Burhan Maulana, Akhmad. 2017. Rancang Bangun Prototype Sistem Penyortiran Barang Melalui kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Pekalongan: Jurnal Cahaya Bagaskara. Vol. 1 No. 1.]
  24. [Maulani, Giandari. Untung Rahardja. Lalita Tri Adila. 2016. Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa. CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 9. No. 2.]
  25. [Hidayat, Yayat Rahmat. Dina Dwirayani. Ismail Saleh. 2019. Kajian Penerapan Teknologi Terhadap Pendapatan Usahatani Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L.) (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Majalengka Dan Kabupaten Cirebon). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Malang : Universitas Brawijaya. Vol. 3. No. 1.]
  26. [Astuti, Ana Puji. Anike Nurmalita Rizki Putri Suryono. 2014. Teknologi Komunikasi Dan Perilaku Remaja. Jurnal Analisa Sosiologi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Vol. 3. No. 1.]
  27. [Tama, Adi Kusuma Widya. Azwar Aditya Putra. Muhamad Azis Fikri. 2018. Video Profile Jurusan Sistem Komputer Jenjang Strata Satu Pada Stmik Raharja Tangerang. CERITA Journal. Tangerang : STMIK Raharja. Vol. 4. No. 2.]
  28. 28,0 28,1 [Agung, Gregorius. 2018. Adobe After Effects Komplet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.]
  29. [Hardjana, Andre. 2015. Komunikasi Organisasi: Strategi dan Kompetensi. Jakarta : Respositori Riset Kesehatan Nasional.]
  30. [Sutrisno, Edy. 2019. Budaya Organisasi. Jakarta : Prenadamedia Group.]
  31. [Hanafri, Muhammad Iqbal, dkk. 2018. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang : STIMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088- 1762. Vol 8 No 1.]
  32. [Dzulhaq M.Iqbal dkk. 2017. Rancang Bangun sistem Monitoring kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. Tangerang. : STIMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088- 1762. Vol 7 No 1.]
  33. [Sari, Prasetyo Tri Rahayu Kartika. 2017. Prediksi Nilai Gross Domestic Product (GDP) Perkapita Indonesia Dengan Metode Principal Component Analysis (Pca) Dan Regresi . Kediri : Universitas Nusantara PGRI. ISSN : 978-602-61393-0-6. e-ISSN : 2549-7952.]
  34. [Suwandi, Suwandi. 2017. Literasi Abu–abu Dalam Perpustakaan. Jurnal Iqra Perpustakaan dan Informasi. Medan : Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Vol. 11. No. 1.]
  35. [Alfianika, Ninit. 2018. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Deepublish.]
  36. [Purnawati, Ely. 2016. Perancangan Periklanan Multimedia dengan Teknik Sinematografi untuk Program Publikasi (Studi Kasus: Disporabudpar Kabupaten Banyumas). Jurnal Ilmiah Telematika. Purwokerto : STMIK Amikom Purwokerto. Vol. 9. No. 1.]
  37. [Apriliani, Zohriyatun. Dwi Yuli Prasetyo. 2019. Pembuatan Video Profil Dengan Efek Vintage Kampung Wisata Adat Sengkoah sebagai Media Informasi. Mataram: Jurnal Teknologi dan Multimedia (JTIM) . Vol.1 No.1]
  38. [Kausar, Ahmad. dkk. 2016. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Serang: Jurnal PROSISKO. Vol. 2. No. 1.]
  39. [Utari, Rizki. Purwanto, Ibnu Hadi. 2017. Perancangan Video Infografis sebagai Media Informasi Dengan Teknik Motion Graphic (Studi Kasus: P.T. Bumi Artha Nugraha). Yogyakarta: Jurnal Seminar Nasional Informatika.]
  40. [Asse, Ridho Azlam Ambo. 2016. Managemen Editing Post Production Program Current Affair di TV ONE. Jakarta: Jurnal Visi Komunikasi. Vol. 15 No. 2]
  41. [Maulani Giandari, dkk. 2018. Video Promosi untuk Program Acara Crazy Challenge MNC Channel-Indovision dengan Adobe Premiere Pro. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal Teknik Informatika. ISSN : 2302-3805.]
  42. [Newell, Jay. Wallapak Tavanapong. Sherry Berghefer. 2017. Teaching Ad Tech: Assessing Collaborative Teaching In An Advertising, Computer Science And Design Course. Journal of Advertising Education. USA : SAGE Publishing. Vol. 21. No. 2.]
  43. [Gracia, Daniel Belanche. Carlos Flavián Blanco. Alfredo Pérez-Rueda. 2017. Video Design Adaptation To Youtube Advertising Formats. Spanish Journal of Marketing. Sevilla : ESIC.]
  44. [Ehsan Namaziandost dan Mehdi Nasri. 2019. The Impact of Using Audio-visual Aids on Teaching Listening Among Iranian Pre-Intermediate EFL Learners. Yogyakarta : Journal on Language and Language Teaching. Vol. 22. No. 2.]
  45. [Wang, Xuying. Jang Chung Gun. 2017. A Study On The Visual Dynamic Design Of New Media Advertising. International Conference on Contemporary Education, Social Sciences and Humanities (ICCESSHH 2017). France : Atlantis Press. Vol. 124.]

Contributors

Galuh Satrio Wibowo