SI1614495449

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI CUTI

KARYAWAN BERBASIS ANDROID PADA

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1614495449

NAMA : RUSTAM NAWAWI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2020/2021



ABSTRAK

Proses permohonan cuti karyawan yang berjalan saat ini masih menggunakan website dan penginputannya masih menggunakan texfile atau microsoft excel. Maka peneliti mengusulkan sistem permohonan cuti karyawan berbasis android, menggunakan metode SWOT yang terdiri dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (faktor pendukung), dan threat (ancaman). SDLC (System Development Life Cycle) untuk menggambarkan rancangan sistem dan PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemprograman dengan database MySQL dengan bantuan menggunakan prototype untuk memudahkan perancangan serta untuk pengujian sistemnya menggunakan black box testing terhadap fungsional dari sistem. Diharapkan sistem ini dapat membantu perusahaan dalam pendataan cuti karyawan dan memberikan pelayanan cuti yang lebih cepat, dan akurat. Memudahkan karyawan dalam mengetahui riwayat cuti, serta hak masa cuti yang tersisa selama periode kerja dan mengajukan permohonan secara lebih efektif dan efisien.

Kata kunci : Sistem Sistem Informasi, Permohonan Cuti Karyawan, Metode SWOT


ABSTRACT

The process of applying for employee leave that is currently running is still using the website and the input is still using texfile or microsoft excel. So the researchers propose an android-based employee leave application system, using the SWOT method which consists of strengths, weaknesses, opportunities (supporting factors), and threats (threats). UML (Unified Modeling Language) to describe the system design and PHP (Hypertext Preprocessor) as a programming language with the MySQL database with the help of using a prototype to facilitate design and to test the system using black box testing on the functionality of the system. It is hoped that this system can assist companies in collecting employee leave data and provide more fast, and accurate leave services. Make it easier for employees to find out their leave history, as well as the rights of remaining leave during the working period and to submit applications more effectively and efficiently

Keywords : nformation Systems, Employee Leave Requests, SWOT Method



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi terutama dibidang teknologi informasi saat ini berkembang dunia usaha yang semakin pesat membutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan akurat. Dalam sebuah keadaan dimana hal yang begitu sulit dilakukan namun dengan adanya teknologi informasi semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Untuk mewujudkan informasi yang tepat bagi perusahaan diperlukan sistem informasi yang handal guna menunjang operasional perusahaan. Oleh karena itu hampir semua instansi baik pemerintah maupun swasta menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan dan pengolahan data. Perkembangan dunia perekonomian pun mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dalam hal teknologi maupun pemikiran. Pentingnya komputer yaitu untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalah pekerjaan didalam perusahaan, akan tetapi agar dapat mempertahankan eksistensi dan pencapaian tujuan sebuah perusahaan diharuskan membangun sebuah sistem yang baik. Semua pemprosesan data khususnya pada kepegawaian masih dilakukan secara manual dimana dalam proses pembuatan permohonan cuti maupun dalam pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan texfile untuk diupload ke website sehingga sering kali terjadi permasalahan dalam permohonan cuti. Untuk dapat mempermudah para karyawan melakukan proses cuti serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci, bagian kepegawaian diharapkan dapat membuat sistem informasi secara online. Para karyawan tidak lagi harus mendapatkan informasi tersebut membuat surat permohonan menggunakan texfile, tetapi cukup mengakses internet dan mengakses aplikasi PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan mudah dan tidak perlu membutuhkan waktu yang lama. Adapun hak-hak cuti karyawan yang diberikan perusahaan adalah cuti tahunan, cuti sakit, cuti bersama, cuti hamil dan melahirkan. Maka penulis tertarik untuk meningkatkan mengangkat masalah ini menjadi suatu sistem informasi berbasis android. Untuk itu penulis mengangkat sebuah tema pada penulisan skripsi ini dengan judul “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Cuti Karyawan Berbasis Android Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan atau dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya :

1. Bagaimana mekanisme permohonan cuti karyawan yang berjalan saat ini pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk?

2. Apa saja kendala dan permasalahan permohonan cuti karyawan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk?

3. Bagaimana merancang sistem informasi permohonan cuti karyawan yang diusulkan saat ini pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan dan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis proses pengolahan data cuti karyawan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk yang sedang berjalan saat ini.

2. Merancang sistem informasi pengolahan data cuti berbasis android yang dapat mempermudah karyawan, admin departemen, kepala departemen, dan HRD bagian time keeper pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dalam mengajukan, menyetujui, mengkonfirmasi, menginput, dan membuat laporan.

3. Menghasilkan sebuah sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis android yang dapat meningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengolahan cuti karyawan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Memberikan wawasan dan pengalaman tentang sistem informasi berbasis android berserta teknik pengujian sistem informasi.

2. Membantu perusahaan dalam pendataan cuti karyawan dan memberikan pelayanan cuti yang lebih efektif, cepat, dan akurat kepada karyawan.

3. Memudahkan karyawan dalam mengetahui riwayat cuti, serta hak masa cuti yang tersisa selama periode kerja dan mengajukan permohonan secara lebih efektif dan efisien.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, sehingga penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem cuti online pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pembahasan yang akan dilakukan dari awal permohonan cuti sampai approval atasan.

1.5 Metode Penelitian

Penulis telah riset guna data atau informasi yang akurat mengenai sistem berjalan untuk dianalisa agar penulis mengetahui kelemahan atau kekurangan yang ada pada sistem yang dibahas.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Penulis memperoleh data dengan melakukan riset secara langsung kepada instansi terkait dalam prosedur yang sistematik dan standar sehingga mendapatkan data-data yang baik dan benar dengan model pengumpulan data sebagai berikut :

a. Study Pustaka

Penulisan melakukan penelitian kepustakaan untuk memperoleh aspek-aspek teoritis dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau dalam penyusunan skripsi ini.

b. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara untuk melengkapi bahan yang sudah ada selama obervasi. Penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berkaitan dengan sistem yang diteliti.

c. Observasi

Dalam hal ini penulis melakukan observasi atau pengamatan secara langsung untuk mempelajari, mengamati, dan mengumpulkan data serta informasi yang digunakan dalam kegiatan didalam sistem yang sedang berjalan.

d. Study Literatur

Penulis mencoba mencari perbandingan dengan studi sejenis dari beberapa penulisan dibeberapa karya ilmiah.

1.5.2 Metode Analisa Sistem

Metode analisa merupakan langkah penting yang dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian.yang berfungsi untuk mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian.

Metode analisis SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori yaitu strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (faktor pendukung), dan threat (ancaman) terhadap sistem pengolahan data cuti karyawan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk ini sehingga dapat menganalisis apa saja yang mencakup kedalam SWOT.

1.5.3 Metode Analisa Rancangan

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle). Dalam sebuah siklus SDLC terdapat 7 tahap umum (Hartono, 2016 : 18-19) [1].

Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan tahap-tahapannya sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini dilakukan feasibility study, lokasi waktu, dan cakupan dari aplikasi yang akan dikembangkan.

2. Tahap Analisa (Analysis)

Pada tahap ini akan diuraikan mengenai profil PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, analisis proses cuti, indentifikasi masalah dan solusi pemecahan masalah.

3. Tahap Desain (Design)

Tahap ini menggambarkan panduan yang jelas mengenai pembuatan aplikasi yang dibuat secara detail dan layout.

4. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap ini penulis melakukan pengembangan dengan menulis atau melakukan coding terhadap program-program yang diperlukan.

5. Tahap Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan dengan menerapkan aplikasi yang telah selesai ditulis atau setelah proses coding terhadap aplikasi.

6. Tahap Implementasi (Implementation)

Implementasi dilakukan dengan menerapkan aplikasi yang telah selesai melalui tahap pengujian untuk dilakukan oleh user.

7. Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pada tahap terakhir ini yang dilakukan adalah kegiatan-kegiatan untuk mendukung beroperasinya aplikasi yang akan dilakukan oleh admin.

1.5.4 Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, maka sistematika penulisan materi Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian, metode analisa sistem, metode perancangan yang diusulkan dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan landasan teori yang menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep dasar sistem informasi yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berkaitan dengan objek penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan yang ingin dijelaskan adalah mengenai tentang uraian umum, tinjauan perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa proses dan sistem yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk meliputi rancangan sistem usulan beserta prosedur sistem usulan dengan rancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML), perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, tampilan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi serta implementasi yang meliputi time schedule dan estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini penulis membuat kesimpulan dan saran dari pembahas bab-bab sebelumnya yang telah dibahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1 Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2016:2) [2], bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Sistem terdiri atas berbagai komponen atau elemen yang saling berhubungan atau berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Pratita dan Djahir, 2016:46) [3].

Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. (Swastika dan Putra, 2016:3) [4].

Menurut (Syaifullah & Burhanuddin, 2018) [5], ”Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar”.

Menurut (Rompas et al. : 2018) [6], “Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan tujuan pokok”.

Menurut Romney dan Steinbart (2016:3) [7], “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5) [8], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Winanti (2016:4) [9], “Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2016:3) [2], sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen sistem (component system) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary system) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment) Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalua tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interface system) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukkan sistem (input system) Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output system) Keluaran sistem adalah hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process system) Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan megolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem (objective system) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2016:6) [2], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :

1. Klasifikasi sistem sebagai :

a. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem alamiah (natural system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem buatan manusia (human made system)

3. Sistem klasifikasi sebagai :

a. Sistem tertentu (deterministicl system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem tak tentu (probalistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan linkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

b. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungam dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1 Definisi Data

Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodifikasi dalam bentuk gambar, kata, dan angka yang memberikan manfaat sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam dan dapat diolah menjadi informasi. (Prihartanto, 2016:55) [10].

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. (Kadir dalam Khoirul, 2016:2) [11]. Data dapat didefinisikan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input untuk proses yang menghasilkan informasi. (Tantra, 2016:1) [12].

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian nyata atau fakta yang apabila jika diolah akan menghasilkan informasi yang yang lebih bermanfaat bagi orang lain.

2.1.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Kadir dalam Muslih dan Purnama, 2016:50) [13] . Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Hutahaean, 2016:9) [2]. Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. (Tyoso, 2016:21) [14].

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari data atau fakta yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi umum.

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Jens-Erik dalam jurnal intenasional Royal School of Library and Information Science (2016:675) [15].

For the quality of information to be assessed, it must mean something to somebody in some context. Only information that means something to somebody can have a certain quality. Therefore, the conception of information quality must build on a philosophy of information, which in turnshould be grounded in a philosophy of language that account for the concept of meaning. This paper develops an account of such an approach to information quality.

Artinya untuk kualitas informasi yang akan dinilai itu harus berarti sesuatu kepada seseorang dalam beberapa konteks. Hanya informasi itu berarti sesuatu untuk seseorang dapat memiliki tertentu kualitas. Oleh karena itu, konsep kualitas informasi harus membangun filosofi informasi, yang pada gilirannya harus didasarkan pada filsafat bahasa itu menjelaskan konsep makna. Makalah ini mengembangkan sebuah penjelasan tentang pendekatan semacam itu terhadap kualitas informasi.

Menurut Tata Sutabri (2016:43) [16], kualitas dari suatu informasi tergantung tiga hal, yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadinya gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan kepetusan. Bila perusahaan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sihingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (Relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Informasi dapa dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.1.2.4 Nilai Informasi

Parameter untuk mengatur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2016:14) [17], nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, antara lain untuk :

1. Memperoleh pemahaman dan manfaat

2. Mendapatkan pengelaman

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal ini mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Sutarman (2016:14) [17], Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost) untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai baik apabila bermanfaat yang lebih efektif dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi ada yang perlu diperhatikan bahwa informasi umumnya digunakan untuk beberapa keguanaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dipergunakan hanya untuk oleh suatu pihak didalamnya.

Menurut Sutarman (2016:14) [17], nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu :

1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

2. Untuk mendapatkan pengalaman.

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi.

5. Untuk bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain sebelumnya. Menurut Gordon B. Davis dalam kutipan Sutarman (2016:14) [17], nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dinyatakan dengan jelas.

Lebih lanjut Menurut Gordon B. Davis dalam kutipan Sutarman (2016:15) [17], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effectivess atau cost benefit. Menurut Gordon B. Davis dalam kutipan Sutarman (2016:15) [17], nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memiliki arti nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (Accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuat dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu (Timeliness)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat dan usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (Clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas atau Keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas yang tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang lebih sempurna.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono. (2016). Metode Analisa Rancangan. Yogyakarta: Andi.

  2. Hutahaean, J. (2016). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

  3. Swastika, I. P. A., & Putra, I. G. L. A. R. (2016). Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Impementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta: Andi.

  4. Syaifullah, & Burhanuddin. (2018). Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Yogyakarta: Andi.

  5. Rompas, et. al. (2018). Pengenalan Elemen Sistem. Yogyakarta: Andi Offiset.

  6. Romney, & Steinbart. (2016). Accounting Information Sytem six edition. New Jersey:Prentice-Hall.

  7. Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

  8. Kadir, Abdul. (2016). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi, 2016.

  9. Tantra, R. (2019). Manajemen Proyek Sistem Informasi: bagaimana mengelola proyek sistem informasi secara efektif & efisien.

  10. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.

  11. Mai, J. E. (2016). The quality and qualities of information. Journal of the American society for information science and technology, 64(4), 675-688.

  12. Tata, S. (2016). Analisis Sistem Informasi Yogyakarta: CV. Andi Offset.

  13. Sutarman, B. (2016). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

  14. Taufiq. (2016). Sistem Informasi Manajemen Konsep Dasar, Analisisdan Metode Pengembangan. Yogyakarya: Graha Ilmu.

  15. Mahatmyo, A. (2016). Sistem informasi akuntansi suatu pengantar. Deepublish.

  16. C. London, Kenneth & P. London, Jane, (2016), Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital.Edisi 8. Yogyakarya:Andi Offiset.

  17. Ladjamudin, A. B. B. (2016). Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 1, 1-6.

  18. Jogiyanto, H. M. (2017). Analisis dan Desain (Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis). Penerbit Andi.

  19. Shalahuddin, M., & Rosa, A. S. (2017). Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek. Bandung: Informatika.

  20. Siagian, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medik pada Puskesmas Pakuan Baru. Scientia Journal, 5(2).

  21. Tohari, H. (2017). Astah-Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML.

  22. McKay, A., Stiny, G. N., & de Pennington, A. (2016). Principles for the definition of design structures. International journal of computer integrated manufacturing, 29(3), 237-250.

  23. Indraswuri, I. D. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(1).

  24. Syukron, A., & Hasan, N. (2016). Perancangan sistem informasi rawat jalan berbasis web pada Puskesmas Winong. Bianglala Informatika, 3(1).

  25. Hisbanarto, V. Y. (2016). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

  26. Suwarjana, I. K. (2016). Statistik kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

  27. Isnaini, Meisa. (2017, November) Modul Peraturan Cut. [Online]. https:/cutimeisaoffhh.files.wordpress.com/2016/12/modul-peraturan-cuti-pdf.pdf

  28. Shabrina Restu,(2016), D. PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA KERJA WANITA MENGENAI CUTI HAID–MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

  29. Abadi, S., & Latifah, F. (2017). Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 6, 37-43.

  30. Safitri, K., Waruwu, F. T., & Mesran, M. (2017). Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan berprestasi dengan menggunakan metode analytical hieararchy process (studi kasus: Pt. capella dinamik nusantara takengon). Jurnal Media Informatika Budidarma, 1(1).

  31. Devi, N. A., & Fitri, W. (2017). PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMITMEN AFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 KARANGANYAR) (Doctoral dissertation, IAIN Surakarta).

  32. Saryanto, S., & Amboningtyas, D. (2017). Pengaruh Rotasi Kerja, Stres, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Ace Hardware Semarang). Journal of Management, 3(3).

  33. Onu, F. U., & Umeakuka, C. V. (2016). Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Abakaliki: International Journal of Computer Applications Technology And Research, 5(8).

  34. Putra, A. E., & Nugraha, D. (2016). Tutorial Pemrograman Mikrokontroler AVR dengan WinAVR GCC (ATMega16/32/8535). Yogyakarta: GAVA MEDIA.

  35. MySQL, D. A. N., & Firdayanti, M. (2016). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT AISYIYAH MUHAMMADIYAH PADANG MENGGUNAKAN PHP.

  36. Ramadhani, S., Anis, U., & Masruro, S. T. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan Di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL. Jurnal Teknika, 5(2), 479-484.

  37. Sholikhin, A., & Riasti, B. K. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Sekolah Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 2(2).

  38. Wardani, S. K. (2016). Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 2(4).

  39. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.

  40. Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2016). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika, 3(2).

  41. Habibie, F. H., Purnama, B. E., & Triyono, R. A. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Penerimaan Calon Tenaga Kerja Secara Online Berbasis Web Pada Bursa Kerja Khusus Smk Ganesha Tama Boyolali. Jurnal TIK Provisi, 5(2).

  42. Hidayat, I., Ritonga, K., & Safitri, D. (2016). PENGARUH GOOD GOVERNANCE, BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1(2), 1-14.

  43. Rahardjo, Mudjia (2017) Studi kasus dalam penelitian kualitatif: konsep dan prosedurnya. Disampaikan pada mata kuliah Metode Penelitian, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

  44. ASTUTI, P. A. P. (2017). Peluang PNS Perempuan dalam Memperoleh Jabatan Struktural: Studi Kualitas Kesetaraan Gender di Pemerintah Kota Semarang. POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik, 3(2), 68-83.

  45. Ariza, Arteza. (2016). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Keadilan, Sistem Pepajakan, Diskriminasi, Pelayanan Aparat, dan Religiusitas Terhadap Etika Penggelapan Pajak. Skripsi. Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.

  46. Mulyani, Sri. (2016). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit : Analisis dan Perancangan (Edisi kedua). Bandung: Abdi Sistematika.

  47. Pratiwi, H. (2016). Sistem Pendukung keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process. Jurnal Sistem Informasi, 5(2), 95-101.

  48. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian aplikasi menggunakan black box testing boundary value analysis (studi kasus: Aplikasi prediksi kelulusan smnptn). Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan, 1(3)..

  49. Yousuf, M., & Asger, M. (2016). Comparison of various requirements elicitation techniques. International Journal of Computer Applications, 116(4).

  50. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).

  51. Bachtiar, D., & Atikah, A. (2016). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).

  52. Rosyidhana, A., Wibowo, M. E., Kom, S., & Kom, M. (2016). Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).

  53. Krisnaningsih, E. (2016). Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai Pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang. JSiI (Jurnal Sistem Informasi), 3.

  54. IBNU, S. S. S. (2016). SISTEM INFORMASI PENGAJUAN CUTI DAN REQUEST JADWAL KERJA BERBASIS WEB PADA CONTACT CENTER PLN 123 JAKARTA.

  55. A.MohanaPriya et al,International Journal of Computer Science and Mobile Computing, Vol.6 Issue.2, February-2017, pg. 17-29

  56. Singh, M., Singh, P., Singh, R., Singh, S., & Gupta, S. (2017). Leave and Payroll Management System. IOSR Journal Of Computer Engineering (IOSR-JCE).

  57. Asong, Kingsley Kwabenah. (2016). Development of Employees Leave Database Management System. Dama International Journal of Researchers (DIJR), ISSN: 2343-6743, ISI Impact Factor: 0.878Vol 1, Issue 5, Page 20-38

Contributors

Admin, Rustam Nawawi