SI1614495275: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 505: Baris 505:
  
 
==Ruang Lingkup==
 
==Ruang Lingkup==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi:</p></div>
<p style="line-height:2"> Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi :
+
</p>
+
 
<ol>
 
<ol>
 
<li> Sistem yang dirancang dimaksudkan untuk pengelolaan petty cash
 
<li> Sistem yang dirancang dimaksudkan untuk pengelolaan petty cash
 
<li> Sistem ini membahas mengenai proses pelaporan petty cash
 
<li> Sistem ini membahas mengenai proses pelaporan petty cash
 
</ol>
 
</ol>
</div>
 
  
 
==Tujuan dan Manfaat==
 
==Tujuan dan Manfaat==

Revisi per 2 Februari 2020 06.52

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1614495275
NAMA : Siska Debora


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA

NIM : 1614495275
Nama : Siska Debora


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020

Rektor         Dekan Fakultas       Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Sains Dan Teknologi         Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si)         (Sugeng Santoso M.Kom)         ( Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP :006095       NIP :073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614495275
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Martono, S.Pd.Kim., M.T.I)
NID : 15015
   
NID : 15003




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH

PADA PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Disusun Oleh :


NIM
: 1614495275
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH

PADA PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Disusun Oleh :

NIM : 1614495275
Nama : Siska Debora
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata Satu
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputerisasi Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2020
[Siska Debora]
NIM. 1614495275


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Dunia kini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Di era ini tiap orang dari profesi apapun harus melek akan teknologi dalam menyelesaikan masalah termasuk dalam bidang akuntansi. Berkembangnya suatu perusahaan harus didukung dengan besarnya tanggung jawab dalam menjaga dan mengelola kas perusahaan. Salah satu contoh mengelola kas perusahaan yaitu penggunaan petty cash yang terjadi secara rutin di PT Hydroraya Adhi Perkasa, sistem petty cash masih menggunakan Microsoft Excel sehingga penggunaannya masih ditemukan beberapa kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sistem belum berjalan optimal karena user membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan laporan petty cash, tidak adanya data cadangan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data. Dengan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sistem petty cash berbasis web, menggunakan metode analisis PIECES. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan database My Sql Sistem yang di usulkan dapat memudahkan user mencari informasi dan menyusun laporan petty cash dengan baik, format laporan petty cash lebih rapi, keamanan data petty cash terjamin karena adanya menu login, mengefisienkan waktu user dalam pembuatan laporan petty cash di PT Hydroraya Adhi Perkasa.


Kata kunci : petty cash, PT Hydroraya Adhi Perkasa, Era Revolusi Industri 4.0




ABSTRACT

The world has now entered the Era of the Industrial Revolution 4.0. In this era everyone from any profession must be technology literate in solving problems, including in the field of accounting. Enterprise development must be supported by a number of responsibilities in maintaining and managing company cash. One example of a company's cash management is the use of petty cash that occurs routinely at PT Hydroraya Adhi Perkasa, the petty cash system still uses Microsoft Excel so that its use is still found by several constraints, such as repetitive data input and petty cash report data scattered in various files, and also the system is not running optimally because users need a lot of time to complete the petty cash statement, the absence of data backup thus increasing the risk of data loss. With this problem, the researcher suggests a web-based petty cash system, using the PIECES analysis method. The system design uses the PHP programming language, with the My Sql database. The suggested system can make it easier for users to find information and prepare petty cash statements correctly, the petty cash report format is neater, petty cash data security is guaranteed because of the login menu, and also when making petty cash reports to shorten user time at PT Hydroraya Adhi Perkasa.


Keywords : Petty Cash, PT Hydroraya Adhi Perkasa, Era Revolusi Industri 4.0.





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Stok Barang Berbasis Web Pada PT Monier” dengan baik serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3(D3) Program Studi Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan Pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Ir. Khozin Yuliana, M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  5. Bapak Martono, S.Pd.Kim., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Haryanto, S. Kom., M.M sebagai Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Midra Juanda Citra selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Kawan-kawan seperjuangan Pane, Kiki, Tante, Bela, Partner(Yeni,Valen,Yesica) dan kawan yang lain nya selalu ada dan memberikan semangat juga support by wa wkkwkk.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2020
Siska Debora
NIM. 1614495275


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia kini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Di era ini ini banyak perusahaan berinvestasi di industri 4.0 dan menggunakan teknologi dalam pengambilan keputusan. Ini juga yang menjadi tuntutan untuk setiap orang dari profesi apapun harus melek akan teknologi dalam menyelesaikan masalah termasuk dalam bidang akuntansi.

Berkembangnya suatu perusahaan harus didukung dengan besarnya tanggung jawab dalam menjaga dan mengelola kas perusahaan. Kas didefinisikan sebagai alat pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, tiap kali diperlukan. Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan aset yang paling lancar, dengan kata lain paling sering berubah. Perusahaan juga selalu memiliki kas yang disimpan oleh kasir perusahaan atau bagian keuangan dan biasanya disebut Petty Cash (kas kecil).

PT Hydroraya Adhi Perkasa adalah perusahaan yang bisnis utamanya adalah desain baja, dan fabrikasi. Dengan keahlian dalam desain sistem, instalasi, dan pemeliharaan dikombinasikan dengan layanan yang dapat diandalkan dan cadangan teknis. Keberadaan sistem kerja, utamanya sistem keuangan yang digunakan selama ini belum semua didukung dengan teknologi, masih ada sebagian sistem kerja yang masih menggunakan cara manual dan belum adanya suatu program komputer khusus. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi sistem informasi secara efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas kerja pada perusahaan. Proses penggunaan petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa masih menggunakan semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excell 2010 yang penggunaannya masih ditemukan beberapa kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sehingga menyulitkan Kepala department, staff finance, dan staff accounting dalam mendapatkan informasi laporan keuangan.

Berdasarkan beberapa permasalahan diatas sebagai solusinya dirancang sistem persediaan barang untuk mempermudah proses pelaporan kas kecil yang lebih akurat. Maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Petty Cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa”.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang telah diterangkan diatas, maka penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pengelolaan petty cash yang sedang berjalan pada PT Hydroraya Adhi Perkasa?
  2. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan petty cash?
  3. Apakah penerapan Perancangan Sistem Informasi Petty cash saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi:

  1. Sistem yang dirancang dimaksudkan untuk pengelolaan petty cash
  2. Sistem ini membahas mengenai proses pelaporan petty cash

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan dalam penelitian tersebut. Tujuan penulis dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mengetahui pengelolaan petty cash pada PT Hydroraya Adhi
  2. Untuk merancang sistem informasi petty cash yang terkomputerisasi secara menyeluruh pada PT Hydroraya Adhi Perkasa
  3. Untuk mengetahui benefit dari sistem pengelolaan kas kecil yang akan diusulkan dapat lebih efektif dan efisien

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu dipublikasi untuk mengetahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang sedang berjalan, juga kelebihan dan kekurangan sistem tersebut.
  2. Dihasilkannya sistem informasi petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang user friendly
  3. Memberikan penyelesaian akan permasalahan sistem informasi petty cash yang lebih praktis sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih optimal.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian merupakan metode yang dipakai oleh penulis untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penulisan penelitian ini menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang beralamat di Jalan Raya Pasar Kemis KM. 7, RT. 005 / RW. 03, Desa Sukamantri, Pasar Kemis, Cilongok, Sukamantri, Kec. Ps. Kemis, Tangerang, Banten 15560. dengan cara kerja praktek di perusahaan tersebut untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam penelitian ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder Bapak Midra selaku kepala bagian Devisi Akunting yaitu dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan data yang akurat menyangkut tentang petty cash. 3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari internet, jurnal, buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain sebagai bahan referensi dalam penyusunan Skripsi. Sehingga penulis mendapatkan gambaran yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini .

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).

Metode Analisis PIECES peneliti gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam pengelolaan laporan kas kecil menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan saat proses pencatatan kas kecil. Untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data pengeluaran dan pemasukan yang dibutuhkan yang di butuhkan oleh perusahaan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML, dan dalam hal pembuatan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai localhost dan untuk database peneliti menggunakan MySQL.

Metode Pengujian

Penulis menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antar muka program (interface), kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian tentang susunan dari penulisan itu sendiri yang dibuat secara teratur dan terperinci, sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan pada laporan Tugas Akhir (TA) ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis, konsep dasar analisa sistem, definisi persedian barang, metode pencatatan persedian barang, Unified Modelling Language (UML), PHP, MySQL, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misi, analisa sistem yang berjalan, tanggung jawab, tampilan layar yang diusulkan, rancangan prototipe, implementasi serta.estimasi biaya

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem informasi manajemen Persediaan Barang setelah melakukan observasi pada instansi, dan berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:3) [1] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibentuk menurut pola yang terpadu untuk melakukan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Mulyani (2016:2) [2] “Sistem diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk mencapai output yang sudah ditentukan”.

Sedangkan menurut Maniah (2017:1) [3] Sistem didefinisikan sebagai elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang terintegrasi dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling terkait sehingga membentuk suatu suatu jaringan kerja dari prosedur yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) [4] sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan Luar Sistem (environment), adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  5. Masukkan sistem (input)

    Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

  7. Pengolah sistem

    Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5-7) [5] Sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Alamiah

    Sistem Alamiah (Natural System), sistem ini muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan merupakan contoh dari subsistem tubuh manusia.

  2. Sistem Tiruan

    Sistem Tiruan (Artificial System), diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah untuk penduduk setempat.

  3. Sistem Deterministik

    Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  4. Sistem Probabilistik

    Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  5. Sistem Tertutup (input)

    Sistem Tertutup (Closed System), pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  6. Sistem Terbuka

    Sistem Terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungan juga.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231) [6] “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Menurut Roby Yanto. (2016:10) [7]“Data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya”.

Berdasarkan beberapa definisi data di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah satu atau sekumpulan fakta mentah yang menggambarkan suatu kejadian tertentu yang di proses untuk menyajikan informasi.

Definisi Sumber Data

Menurut Sugiyono (2016:225) [8] menyatakan bahwa terdapat 2(dua) sumber data, antara lain:

  1. Data Primer

    Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung di lapangan.

  2. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16) [9] "informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat".

Menurut Harfizar (2017:192) [10]menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) [11] “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan)”.

Berdasarkan beberapa definisi informasi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang diperoleh dari berbagai sumber agar memiliki suatu arti sehingga dapat digunakan untuk membuat sebuah keputusan.

Definisi Nilai Informasi

Menurut Aris dalam jurnalnya (2016) [12] “Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi yaitu untuk mengurangi hal ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan”.

Menurut Suwardjono dalam Putri (2016:2430) [13]“Nilai informasi merupakan kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan dalam pengambilan keputusan”.

Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa, Nilai Informasi adalah kemampuan informasi dalam pengambilan keputusan yang di tentukan oleh manfaat dan biaya serta bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya maka informasi tersebut dapat dikatakan bernilai.

Definisi Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2) [14] indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:

  1. Completeness (Kelengkapan)

    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  2. Relevance (Relevansi)

    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

  3. Accurate (Tepat)

    Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  4. Timeliness (Ketepatan Waktu)

    Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat.

  5. Format

    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Yakub dalam Jurnal Ivan Ismail, Muryan Awaludin (2017:4) [15]“Sistem Informasi adalah Suatu kumpulan komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan untuk merubah sumber data menjadi berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai”.

Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11) [11]"Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Menurut Giandari Maulani dalam Jurnalnya (2018) [16] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual, maupun bantuan komputer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan menghasilkan output yang baik untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi dan pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21) [17] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi.

  4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu block yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisis Sistem Informasi

Menurut Muslihudin (2016:27) [11]Analisis sistem adalah “teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian- bagian komponen dengan mempelajari bagian- bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.

Menurut Sri Mulyani (2016:38) [18]Analisis sistem adalah “adalah merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen- komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen intu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan mengenai sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem teknik pemecahan masalah dengan menguraikan dan mempelajari komponen pada sistem tersebut untuk mendapatkan suatu keputusan mengenai sistem tersebut.

Tahap-tahap Analisis Sistem Informasi

Menurut Sutabri, Tata (2016:255) [19]proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang diusulkan dan dimodifikasi.

Menurut Jogiyanto dalam Susilowati (2017:11) [20]tahapan analisis sistem termasuk ke dalam tahapan yang penting, karna hasil pada tahapan ini, dapat mempengaruhi kinerja atau hasil dari tahap selanjutnya. langkah-langkah dasar dalam menganalisis sistem yaitu:

  1. Identify, mengindentifikasi masalah.

  2. Understand, memahami alur sistem yang di analisa.

  3. Analyze, menganalisis sistem.

  4. Report, membuat laporan akhir dari hasil sistem yang di analisa.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6) [21]“Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan”.

Menurut Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA (2017:38) [22]Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem diartikan sebagai rancangan yang fungsinya untuk mengoreksi kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan dalam upaya pengambangan kualitas hidup

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Josi dalam Jurnal UISU Vol. 2 No. 1 (2017:69), [23]Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Menurut Muharto dan Arisandy (2016:103) [24]“Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Dari tujuan tersebut disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi hanya dapat berhasil jika mempunyai tujuan yang baik, karenanya suatu perancangan sistem informasi harus memiliki beberapa tujuan, tujuan utama perancangan sistem informasi yaitu: untuk memenuhi kebutuhan, untuk memberikan gambaran, untuk mendukung pengolahan.

</div>

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Akuntansi

Menurut Amin dalam bukunya Indra (2017:48) [25]“Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentifikasikan, mengukur, mengklasifikasi dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan”.

Definisi Sistem Akuntansi

Menurut Jurana Nurdin dkk (2018:7) [26]Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran dan data pelaporan keuangan.

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indra (2017:100)[25]Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi.

Konsep Dasar Laporan Petty Cash

Definisi Kas

Menurut Agoes (2016:166) [27]“kas merupakan aset lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan”.

Menurut Hery (2017a:172) [28]“Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expense) atau beban yang ditangguhkan (deferred expense). Pada umumnya, perusahaan membagi kas menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan uang yang tersimpan di bank (cash in bank)".

Definisi Kas Kecil

Menurut Samryn (2015:35) [29]menjelaskan “kas kecil sebagai salah satu alat kontrol kas, perusahaan sering membentuk dana kas kecil yang digunakan untuk memenuhi pembayaran – pembayaran dalam jumlah kecil”

Menurut Hery (2015:195), [30]menjelaskan pengertian kas kecil, Pada umunya pengendalian internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif ketika pembayan dilakukan dengan menggunakan cek atau transfer lewat rekeing bank, dari pada dengan melibatkan uang kas secara langsung, pengecualian dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran tertentu yang jumlahnya relatif kecil, dimana pengeluaran-pengeluaran ini dapat dibiayai langsung dengan menggunakan dana kas kecil.

Sistem Prosedur Kas Kecil (Petty Cash)

Menurut Mulyadi (2016:425) [31]pengeluaran petty cash yang dilakukan secara tunai, dilaksanakan melalui kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem yaitu: imprest system dan fluctuating system.

  1. Imprest System (Sistem Saldo Tetap)

    Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

    • Pembentukan Dana Kas Kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil. Saldo akun Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikan atau dikurangi.
    • Pengeluaran Dana Kas Kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak mengkredit akun Dana Kas Kecil).
    • Pengisisan kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan mengkredit akun Dana Kas Kecil.
  2. Fluctuating System(Sistem Saldo Berfluktuasi)

    Penyelenggaraan kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

    • Pembentukan Dana Kas Kecil dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil.
    • Pengeluaran Dana Kas Kecil dicatat dengan mengkredit akun Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo akun ini berfluktuasi.
    • Pengisian kembali Dana Kas Kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo akun Dana Kas Kecil berflktuasi dari waktu ke waktu.

Penggunaan Kas Kecil

Menurut Lawalata (2015:152) [32]untuk setiap pengeluarannya, pemegang kas kecil harus membuat bukti pengeluaran kas kecil atau disebut dengan petty cash voucher yang diajukan kepada pimpinan terlebih dahulu untuk diperiksa dan ditelaah apakah pengeluaran tersebut perlu atau tidak. Setelah dipelajari oleh pimpinan, sebagai tanda persetujuan, pimpinan akan membubuhkan tanda tangan pada form 17 pengeluaran kas tersebut.

Pengisian Kas Kecil

Menurut Lawalata (2015:153) [32]pengisian kas kecil diakukan apabila sisa kas kecil sudah tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan bagian-bagian pemakai kas kecil. Pemegang kas keci menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Daftar pengeluaran ini disebut dengan petty cash record yang berisi informasi tanggal transaksi, nomor petty cash voucher, dibayarkan kepada (penerima) dan keterangan keperluan pemakaian dana serta jumlah pemakaian dana.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Jayachandran dan Anbumani (2017:1067) [33]“The Unified Modeling Language (UML) is a general purpose modeling language in the field of software engineering, which is designed to provide a standard way to visualize the design of a system”.

Gambar 2.2 Logo UML

(Sumber : https://indramisbahrpltedc.files.wordpress.com/2014/09/uml)

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018:23) [34]UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan Teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman untuk merancang, mendokumentasikan dan membangun suatu sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)

  1. Use Case

    Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58) [35]Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

  2. Activity Diagram

    Menurut Muslihudin dan Oktafian (2016:63) [36]“Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu system”.

  3. Class Diagram

    Menurut Mulyani (2017:247) [37]Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas”.

  4. Sequence Diagram

    Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58) [38]“… Sequence diagrams are used for describing the behavior by modeling the flow of messages in a system. Sequence diagram illustrates how an object, or group of objects, work together within a system”.



RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang sedang berjalan pada PT Hydroraya Adhi Perkasa, selanjutnya penulis akan membahas mengenai rancangan usulan guna bertujuan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pembuatan penggunaan petty cash yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem baru ditentukan, selanjutnya yaitu penulis merancang sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisa yang dilaksanakan tentang sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa dapat ditarik beberapa kesimpulan berupa:

  1. Sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang sedang berjalan saat ini masih kurang optimal dikarenakan masih menggunakan sistem konvensional. Seperti pencatatan pemasukan dan pengeluaran petty cash di buku dan penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file.sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang memerlukan waktu lama dan hasilnya kurang akurat.
  2. Perancangan Sistem Informasi petty cash yang dibuat, penulis menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified modeling Language (UML). Dalam merancang sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database menggunakan MySQL.
  3. Penerapan Perancangan Sistem Informasi petty cash saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa yaitu diantaranya:
    • Tersedianya sistem yang dapat memenuhi kegiatan dalam pengelolaan petty cash.
    • Dapat meminimalisir penggunaan alat tulis sehingga lebih efisien.
    • Terpusatnya data yang ada dalam sistem mempermudah staff finance dan staff accounting dalam mengontrol pemakaian petty cash.
    • Sistem yang dirancang sudah berjalan efektif karena Sistem Informasi petty cash ini sudah berbasis web, sehingga penginputan data, pengecekan, serta proses cetak laporan dapat dilakukan dengan cepat.

Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa antara lain:

  1. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.

  2. Perlu dilakukan pelatihan bagi user untuk pengelolaan data pada sistem petty cash ini.

  3. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar kesalahan data dapat diminimalkan.

  4. Perlu ditingkatkan lagi sistem aplikasi petty cash ini dengan menambah menu yang dapat lebih mempercepat proses kegiatan petty cash.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  2. Mulyani, S. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika.
  3. Maniah (2017:1), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  4. Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun. 2016. Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Vol.2 No.2, Jul-Des 2016.
  5. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282.
  7. Yanto, Roby. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  8. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
  9. Lestari, Triani Amrih., dan Siti Mariah. 2018. “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akademik Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan”. Salatiga: Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 5 No. 1.
  10. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.
  11. 11,0 11,1 11,2 Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  12. Aris, Dini Andrian, Apriyani Romondor, dan Dian Eka Sari. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada Pt Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web”. STMIK AMIKOM Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016..
  13. Putri, Adria Pratama, Taufeni Taufik dan Susilatri. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir). Riau: Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol.3 No.1:2430
  14. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
  15. Ivan Islmail, Muryan Awaludin. 2017. Penerapan Sistem Inforamsi Management Warehouse dan Multi Outlet Berbasis Teknologi Hybrid pada Cindy The Smilling Gift Shop. Jakarta: CKI on SPOT Vol.10.
  16. Maulani Giandari, Devi Septiani, dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada Pt. Pln (Persero) Tangerang”. Tangerang : Sensi Jurnal, Vol.4 No.2 – Agustus 2018.
  17. FAUZI, Rizki Ahmad. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish
  18. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Jakarta: AbdiSistematika.
  19. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
  20. Susilowati, Emy Budi, dan Bambang Eka Purnama. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 3 No. 4, ISSN: 1979-9330, 10-17.
  21. Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis Website”. Jurnal MIKROTIK Vol. 5 No 2
  22. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
  23. Josi 2017. “Jurnal UISU” Vol. 2 No. 1 (2017:69)
  24. Muharto dan Arisandy Ambarita.2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.
  25. 25,0 25,1 Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Quadrant.
  26. Nurdin, Jurana. 2018. Pengantar Akuntansi untuk Korporasi. Malang: Empatdua
  27. Agoes, Sukrisno. 2016. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
  28. Hery, 2017a. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Grasindo.
  29. Samryn, L. M. (2015). Pengantar Akuntansi-Metode Akuntansi untuk Elemen Laporan Keuangan Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
  30. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Services
  31. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi: Jakarta: Salemba Empat.
  32. 32,0 32,1 32) Lawalata M, Dwidjono HD, dan Slamet H. 2015. Relative Efficiency of Red Onion Farming in Bantul Regency with Data Envelopment Analysis (DEA) Approach. Jurnal Ilmu Pertanian.
  33. Jayachandran, K., dan P. Anbumani. 2017. Voice Based Email for Blind People. International Journal of Advance Research, Ideas and Innovation in Technology. Vol. 3 No. 3. Diambil dari: https://www.ijariit.com/ manuscript/voice-based-email-for-blind-people/ (14 November 2017)
  34. Triyono, dkk 2018 Perancangan Sistem Informasi booking buku berbasis Web pada Perpustakaan SMKPancakarya Tangerang .Tangerang Jurnal Sensi Vol 4. No 1.
  35. Misbachul, Nanang Huda.2016. “LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”. Jurnal Stikom.
  36. Muslihudin, Muhammad, dan Oktafian. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunkan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
  37. Mulyani, Sri. 2017. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
  38. Ansari, Gufran Ahmad. 2017. Use of Firefly Algorithm in Optimization and Prioritization of Test Paths Generated from UML Sequence Diagram. International Journal of Computer Applications. Vol. 167 No. 4, Juni 2017. dari: http://www.ijcaonline.org/archives/volume167/number4/27761-2017914242 (13 November 2017)

*

Contributors

Siska.debora

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1614495275&oldid=363803"