SI1614495275

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH PADA

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1614495275
NAMA : Siska Debora


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH PADA

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA

NIM : 1614495275
Nama : Siska Debora


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020

Rektor         Dekan Fakultas       Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Sains Dan Teknologi         Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si)         (Sugeng Santoso M.Kom)         ( Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP :006095       NIP :073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH PADA

PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614495275
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Martono, S.Pd.Kim., M.T.I)
NID : 15015
   
NID : 15003




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH PADA

PADA PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Disusun Oleh :


NIM
: 1614495275
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PETTY CASH PADA

PADA PT HYDRORAYA ADHI PERKASA


Disusun Oleh :

NIM : 1614495275
Nama : Siska Debora
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata Satu
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputerisasi Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2020
[Siska Debora]
NIM. 1614495275


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Dunia kini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Di era ini tiap orang dari profesi apapun harus melek akan teknologi dalam menyelesaikan masalah termasuk dalam bidang akuntansi. Berkembangnya suatu perusahaan harus didukung dengan besarnya tanggung jawab dalam menjaga dan mengelola kas perusahaan. Salah satu contoh mengelola kas perusahaan yaitu penggunaan petty cash yang terjadi secara rutin di PT Hydroraya Adhi Perkasa, sistem petty cash masih menggunakan Microsoft Excel sehingga penggunaannya masih ditemukan beberapa kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sistem belum berjalan optimal karena user membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan laporan petty cash, tidak adanya data cadangan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data. Dengan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sistem petty cash berbasis web, menggunakan metode analisis PIECES. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan database My Sql Sistem yang di usulkan dapat memudahkan user mencari informasi dan menyusun laporan petty cash dengan baik, format laporan petty cash lebih rapi, keamanan data petty cash terjamin karena adanya menu login, mengefisienkan waktu user dalam pembuatan laporan petty cash di PT Hydroraya Adhi Perkasa.


Kata kunci : petty cash, PT Hydroraya Adhi Perkasa, Era Revolusi Industri 4.0




ABSTRACT

The world has now entered the Era of the Industrial Revolution 4.0. In this era everyone from any profession must be technology literate in solving problems, including in the field of accounting. Enterprise development must be supported by a number of responsibilities in maintaining and managing company cash. One example of a company's cash management is the use of petty cash that occurs routinely at PT Hydroraya Adhi Perkasa, the petty cash system still uses Microsoft Excel so that its use is still found by several constraints, such as repetitive data input and petty cash report data scattered in various files, and also the system is not running optimally because users need a lot of time to complete the petty cash statement, the absence of data backup thus increasing the risk of data loss. With this problem, the researcher suggests a web-based petty cash system, using the PIECES analysis method. The system design uses the PHP programming language, with the My Sql database. The suggested system can make it easier for users to find information and prepare petty cash statements correctly, the petty cash report format is neater, petty cash data security is guaranteed because of the login menu, and also when making petty cash reports to shorten user time at PT Hydroraya Adhi Perkasa.


Keywords : Petty Cash, PT Hydroraya Adhi Perkasa, Era Revolusi Industri 4.0.





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Stok Barang Berbasis Web Pada PT Monier” dengan baik serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3(D3) Program Studi Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan Pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Ir. Khozin Yuliana, M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  5. Bapak Martono, S.Pd.Kim., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Haryanto, S. Kom., M.M sebagai Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Midra Juanda Citra selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Kawan-kawan seperjuangan Pane, Kiki, Tante, Bela, Partner(Yeni,Valen,Yesica) dan kawan yang lain nya selalu ada dan memberikan semangat juga support by wa wkkwkk.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2020
Siska Debora
NIM. 1614495275


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia kini sudah memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Di era ini ini banyak perusahaan berinvestasi di industri 4.0 dan menggunakan teknologi dalam pengambilan keputusan. Ini juga yang menjadi tuntutan untuk setiap orang dari profesi apapun harus melek akan teknologi dalam menyelesaikan masalah termasuk dalam bidang akuntansi.

Berkembangnya suatu perusahaan harus didukung dengan besarnya tanggung jawab dalam menjaga dan mengelola kas perusahaan. Kas didefinisikan sebagai alat pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, tiap kali diperlukan. Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan aset yang paling lancar, dengan kata lain paling sering berubah. Perusahaan juga selalu memiliki kas yang disimpan oleh kasir perusahaan atau bagian keuangan dan biasanya disebut Petty Cash (kas kecil).

PT Hydroraya Adhi Perkasa adalah perusahaan yang bisnis utamanya adalah desain baja, dan fabrikasi. Dengan keahlian dalam desain sistem, instalasi, dan pemeliharaan dikombinasikan dengan layanan yang dapat diandalkan dan cadangan teknis. Keberadaan sistem kerja, utamanya sistem keuangan yang digunakan selama ini belum semua didukung dengan teknologi, masih ada sebagian sistem kerja yang masih menggunakan cara manual dan belum adanya suatu program komputer khusus. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi sistem informasi secara efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas kerja pada perusahaan. Proses penggunaan petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa masih menggunakan semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excell 2010 yang penggunaannya masih ditemukan beberapa kendala, seperti penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file, sehingga menyulitkan Kepala department, staff finance, dan staff accounting dalam mendapatkan informasi laporan keuangan.

Berdasarkan beberapa permasalahan diatas sebagai solusinya dirancang sistem persediaan barang untuk mempermudah proses pelaporan kas kecil yang lebih akurat. Maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Petty Cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa”.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang telah diterangkan diatas, maka penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengelolaan petty cash yang sedang berjalan pada PT Hydroraya Adhi Perkasa?
  2. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan petty cash?
  3. Apakah penerapan Perancangan Sistem Informasi Petty cash saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi:

  1. Sistem yang dirancang dimaksudkan untuk pengelolaan petty cash
  2. Sistem ini membahas mengenai proses pelaporan petty cash

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan dalam penelitian tersebut. Tujuan penulis dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mengetahui pengelolaan petty cash pada PT Hydroraya Adhi
  2. Untuk merancang sistem informasi petty cash yang terkomputerisasi secara menyeluruh pada PT Hydroraya Adhi Perkasa
  3. Untuk mengetahui benefit dari sistem pengelolaan kas kecil yang akan diusulkan dapat lebih efektif dan efisien

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu dipublikasi untuk mengetahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang sedang berjalan, juga kelebihan dan kekurangan sistem tersebut.
  2. Dihasilkannya sistem informasi petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang user friendly
  3. Memberikan penyelesaian akan permasalahan sistem informasi petty cash yang lebih praktis sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih optimal.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian merupakan metode yang dipakai oleh penulis untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penulisan penelitian ini menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang beralamat di Jalan Raya Pasar Kemis KM. 7, RT. 005 / RW. 03, Desa Sukamantri, Pasar Kemis, Cilongok, Sukamantri, Kec. Ps. Kemis, Tangerang, Banten 15560. dengan cara kerja praktek di perusahaan tersebut untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam penelitian ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder Bapak Midra selaku kepala bagian Devisi Akunting yaitu dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan data yang akurat menyangkut tentang petty cash.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)<p style="line-height: 2"> Penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari internet, jurnal, buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain sebagai bahan referensi dalam penyusunan Skripsi. Sehingga penulis mendapatkan gambaran yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).

Metode Analisis PIECES peneliti gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam pengelolaan laporan kas kecil menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan saat proses pencatatan kas kecil. Untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data pengeluaran dan pemasukan yang dibutuhkan yang di butuhkan oleh perusahaan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML, dan dalam hal pembuatan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai localhost dan untuk database peneliti menggunakan MySQL.

Metode Pengujian

Penulis menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antar muka program (interface), kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian tentang susunan dari penulisan itu sendiri yang dibuat secara teratur dan terperinci, sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan pada laporan Tugas Akhir (TA) ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis, konsep dasar analisa sistem, definisi persedian barang, metode pencatatan persedian barang, Unified Modelling Language (UML), PHP, MySQL, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misi, analisa sistem yang berjalan, tanggung jawab, tampilan layar yang diusulkan, rancangan prototipe, implementasi serta.estimasi biaya

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem informasi manajemen Persediaan Barang setelah melakukan observasi pada instansi, dan berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:3) [1] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibentuk menurut pola yang terpadu untuk melakukan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Mulyani (2016:2) [2] “Sistem diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk mencapai output yang sudah ditentukan”.

Sedangkan menurut Maniah (2017:1) [3] Sistem didefinisikan sebagai elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang terintegrasi dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling terkait sehingga membentuk suatu suatu jaringan kerja dari prosedur yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) [4] sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan Luar Sistem (environment), adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  5. Masukkan sistem (input)

    Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

  7. Pengolah sistem

    Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5-7) [5] Sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Alamiah

    Sistem Alamiah (Natural System), sistem ini muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan merupakan contoh dari subsistem tubuh manusia.

  2. Sistem Tiruan

    Sistem Tiruan (Artificial System), diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah untuk penduduk setempat.

  3. Sistem Deterministik

    Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  4. Sistem Probabilistik

    Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  5. Sistem Tertutup (input)

    Sistem Tertutup (Closed System), pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  6. Sistem Terbuka

    Sistem Terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungan juga.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231) [6] “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Menurut Roby Yanto. (2016:10) [7]“Data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya”.

Berdasarkan beberapa definisi data di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah satu atau sekumpulan fakta mentah yang menggambarkan suatu kejadian tertentu yang di proses untuk menyajikan informasi.

</div>

Definisi Sumber Data

Menurut Sugiyono (2016:225) [8] menyatakan bahwa terdapat 2(dua) sumber data, antara lain:

  1. Data Primer

    Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung di lapangan.

  2. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16) [9] "informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat".

Menurut Harfizar (2017:192) [10]menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) [11] “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan)”.

Berdasarkan beberapa definisi informasi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang diperoleh dari berbagai sumber agar memiliki suatu arti sehingga dapat digunakan untuk membuat sebuah keputusan.

</div>

Definisi Nilai Informasi

Menurut Aris dalam jurnalnya (2016) [12] “Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi yaitu untuk mengurangi hal ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan”.

Menurut Suwardjono dalam Putri (2016:2430) [13]“Nilai informasi merupakan kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan dalam pengambilan keputusan”.

Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa, Nilai Informasi adalah kemampuan informasi dalam pengambilan keputusan yang di tentukan oleh manfaat dan biaya serta bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya maka informasi tersebut dapat dikatakan bernilai.

Definisi Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2) [14] indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:

  1. Completeness (Kelengkapan)

    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  2. Relevance (Relevansi)

    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

  3. Accurate (Tepat)

    Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  4. Timeliness (Ketepatan Waktu)

    Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat.

  5. Format

    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Yakub dalam Jurnal Ivan Ismail, Muryan Awaludin (2017:4) [15]“Sistem Informasi adalah Suatu kumpulan komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan untuk merubah sumber data menjadi berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai”.

Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11) [11]"Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Menurut Giandari Maulani dalam Jurnalnya (2018) [16] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual, maupun bantuan komputer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan menghasilkan output yang baik untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi dan pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21) [17] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi.

  4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu block yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisis Sistem Informasi

Menurut Muslihudin (2016:27) [11]Analisis sistem adalah “teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian- bagian komponen dengan mempelajari bagian- bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.

Menurut Sri Mulyani (2016:38) [18]Analisis sistem adalah “adalah merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen- komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen intu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan mengenai sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem teknik pemecahan masalah dengan menguraikan dan mempelajari komponen pada sistem tersebut untuk mendapatkan suatu keputusan mengenai sistem tersebut.

Tahap-tahap Analisis Sistem Informasi

Menurut Sutabri, Tata (2016:255) [19]proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang diusulkan dan dimodifikasi.

Menurut Jogiyanto dalam Susilowati (2017:11) [20]tahapan analisis sistem termasuk ke dalam tahapan yang penting, karna hasil pada tahapan ini, dapat mempengaruhi kinerja atau hasil dari tahap selanjutnya. langkah-langkah dasar dalam menganalisis sistem yaitu:

  1. Identify, mengindentifikasi masalah.

  2. Understand, memahami alur sistem yang di analisa.

  3. Analyze, menganalisis sistem.

  4. Report, membuat laporan akhir dari hasil sistem yang di analisa.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6) [21]“Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan”.

Menurut Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA (2017:38) [22]Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem diartikan sebagai rancangan yang fungsinya untuk mengoreksi kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan dalam upaya pengambangan kualitas hidup

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Josi dalam Jurnal UISU Vol. 2 No. 1 (2017:69), [23]Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Menurut Muharto dan Arisandy (2016:103) [24]“Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Dari tujuan tersebut disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi hanya dapat berhasil jika mempunyai tujuan yang baik, karenanya suatu perancangan sistem informasi harus memiliki beberapa tujuan, tujuan utama perancangan sistem informasi yaitu: untuk memenuhi kebutuhan, untuk memberikan gambaran, untuk mendukung pengolahan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Akuntansi

Menurut Amin dalam bukunya Indra (2017:48) [25]“Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentifikasikan, mengukur, mengklasifikasi dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan”.

Definisi Sistem Akuntansi

Menurut Jurana Nurdin dkk (2018:7) [26]Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran dan data pelaporan keuangan.

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indra (2017:100)[25]Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi.

Konsep Dasar Laporan Petty Cash

Definisi Kas

Menurut Agoes (2016:166) [27]“kas merupakan aset lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan”.

Menurut Hery (2017a:172) [28]“Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expense) atau beban yang ditangguhkan (deferred expense). Pada umumnya, perusahaan membagi kas menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan uang yang tersimpan di bank (cash in bank)".

Definisi Kas Kecil

Menurut Samryn (2015:35) [29]menjelaskan “kas kecil sebagai salah satu alat kontrol kas, perusahaan sering membentuk dana kas kecil yang digunakan untuk memenuhi pembayaran – pembayaran dalam jumlah kecil”

Menurut Hery (2015:195), [30]menjelaskan pengertian kas kecil, Pada umunya pengendalian internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif ketika pembayan dilakukan dengan menggunakan cek atau transfer lewat rekeing bank, dari pada dengan melibatkan uang kas secara langsung, pengecualian dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran tertentu yang jumlahnya relatif kecil, dimana pengeluaran-pengeluaran ini dapat dibiayai langsung dengan menggunakan dana kas kecil.

Sistem Prosedur Kas Kecil (Petty Cash)

Menurut Mulyadi (2016:425) [31]pengeluaran petty cash yang dilakukan secara tunai, dilaksanakan melalui kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem yaitu: imprest system dan fluctuating system.

  1. Imprest System (Sistem Saldo Tetap)

    Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

    • Pembentukan Dana Kas Kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil. Saldo akun Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikan atau dikurangi.
    • Pengeluaran Dana Kas Kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak mengkredit akun Dana Kas Kecil).
    • Pengisisan kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan mengkredit akun Dana Kas Kecil.
  2. Fluctuating System(Sistem Saldo Berfluktuasi)

    Penyelenggaraan kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

    • Pembentukan Dana Kas Kecil dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil.
    • Pengeluaran Dana Kas Kecil dicatat dengan mengkredit akun Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo akun ini berfluktuasi.
    • Pengisian kembali Dana Kas Kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit akun Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo akun Dana Kas Kecil berflktuasi dari waktu ke waktu.

Penggunaan Kas Kecil

Menurut Lawalata (2015:152) [32]untuk setiap pengeluarannya, pemegang kas kecil harus membuat bukti pengeluaran kas kecil atau disebut dengan petty cash voucher yang diajukan kepada pimpinan terlebih dahulu untuk diperiksa dan ditelaah apakah pengeluaran tersebut perlu atau tidak. Setelah dipelajari oleh pimpinan, sebagai tanda persetujuan, pimpinan akan membubuhkan tanda tangan pada form 17 pengeluaran kas tersebut.

Pengisian Kas Kecil

Menurut Lawalata (2015:153) [32]pengisian kas kecil diakukan apabila sisa kas kecil sudah tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan bagian-bagian pemakai kas kecil. Pemegang kas keci menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Daftar pengeluaran ini disebut dengan petty cash record yang berisi informasi tanggal transaksi, nomor petty cash voucher, dibayarkan kepada (penerima) dan keterangan keperluan pemakaian dana serta jumlah pemakaian dana.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Jayachandran dan Anbumani (2017:1067) [33]“The Unified Modeling Language (UML) is a general purpose modeling language in the field of software engineering, which is designed to provide a standard way to visualize the design of a system”.

Gambar 2.2 Logo UML

(Sumber : https://indramisbahrpltedc.files.wordpress.com/2014/09/uml)

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018:23) [34]UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan Teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman untuk merancang, mendokumentasikan dan membangun suatu sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)

  1. Use Case

    Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58) [35]Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

  2. Activity Diagram

    Menurut Muslihudin dan Oktafian (2016:63) [36]“Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu system”.

  3. Class Diagram

    Menurut Mulyani (2017:247) [37]Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas”.

  4. Sequence Diagram

    Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58) [38]“… Sequence diagrams are used for describing the behavior by modeling the flow of messages in a system. Sequence diagram illustrates how an object, or group of objects, work together within a system”.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Peace

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017) [39]Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari:

  1. Kehandalan (Performance)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  2. Informasi (Infromation)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Kemanan (Security)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyakbanyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    • Data diproses secara berlebihan.
    • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    • Data diproses secara berlebihan.
    • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    Konsep Dasar Database

    Menurut Arie Nugroho dkk (2017) dalam jurnal yang berjudul “Otomatisasi SQL Query untuk Database Engine[40]berpendapat bahwa Database dari hasil penelitian ini file XML dapat di implementasikan untuk membuat otomatisasi SQL untuk membentuk database dan struktur table, stored procedure insert, update, delete dan select join table untuk database engine MySQL dan Microsoft SQL Server. File XML juga dapat digunakan untuk membentuk database dan struktur table dan membuat view pada database engine SQL Lite.

    Menurut Rizaldi, dkk yang dikutip oleh Beranda Agency dalam jurnal JURDIMAS (2018:46) [41]“Database merupakan wadah atau tempat berkumpulnya tabel-tabel yang memiliki atribut dan data. Tabel yang ada dalam database tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna informasi tersebut. Penyajian informasi diproses menggunakan aplikasi atau program komputer”

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan dan berinteraksi, relasi tersebut bila ditunjukkan dengan kunci dari setiap file yang ada. Satu database menampakkan suatu kumpulan data yang digunakan dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Maimunah dkk Vol 8, No.1 (2016) dalam jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”[42]berpendapat bahwa sistem merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap fungsi.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa testing adalah step by step pengujian dari prototype yang dihasilkan dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak.

    Tujuan Testing

    Rohmat Taufiq dan Ikhsan Shahlin dalam Jurnal TI Atma Luhur Vol. 4 No.1 (2017:105)[43]mengemukakan bahwa, “Tujuan testing ini adalah untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dan menjamin bahwa masukan yang telah didefinisikan sebagai keluaran sesuai dengan hasil yang dibutuhkan”.

    Jenis-jenis Testing

    Menurut Feby Zulham Adami dan Cahyani Budihartanti dalam Jurnal Teknik Informatika Vol. 2 No. 1 (2016:123) [44]White box testing merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri”

    Menurut Andreas Christian, Herry Sujaini dkk (2017:31) [45]Black box testing dilakukan untuk menguji kesesuaian antara masukan dengan hasil yang di tampilkan pada aplikasi”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah proses pengujian yang dilakukan hanya untuk mangamati hasil implementasi melalui uji data yang diperoleh dan mengecek fungsional dari perangkat lunak.

    Definisi Blackbox Testing

    Menurut Himawan dkk (2016: 324) [46]White box testingBlacbox Testing adalah menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal, kesalahan perfoma, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

    Menurut Sukarno dan Shalahudin yang dikutip oleh Ruhul Amin dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer (2017:115) [47]“Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi ang dibutuhkan.”

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Sugihartono, dkk dalam Jurnal SISFOKOM Vol. 7 No. 1 (2018:53) [48]mengatakan bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang diinginkan atau yang dibutuhkan user”.

    Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1) [49]“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

    Tahap-tahap Elisitasi

    [50]Elisitasi berisikan usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Menurut Amrullah, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:.

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

      • M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

        Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • D pada MDI berarti Desirable

        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      • I pada MDI berarti Inessential

        Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      • O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan?
      • E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      • High H: Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
      • Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
      • Low (L): Mudah untuk dikerjakan
    4. Elisitasi Tahap Final(input)

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

    Konsep Dasar Berbasis Web

    Definisi Web

    Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[51]“Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal Sisfotenika (2018) [52]menyatakan bahwa Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat. Website lahir dari adanya perkembangan zaman saat ini dari bidang teknologi informasi dan komunikasi. Website telah menjadi media penyampaian informasi bagi bermacam perusahaan, sekolah, tidak terkecuali pada organisasi.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah suatu halaman informasi yang disediakan melalui akses internet sehingga dapat di akses di seluruh dunia selama mempunyai dan terkoneksi dengan baik oleh jaringan internet baik lokal maupun publik.

    Jenis-Jenis Web

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Rintho (2018:47) [53]website dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: website statis dan website dinamis. Adapun pengertiannya yaitu:

    1. Website Statis

      Website Statis merupakan website yang tidak mengalami perubahan informasi atau layout saat diakses. Halaman hanya berubah jika mengubah script nya. Setiap informasi yang ditampilkan pada website statis biasanya dibuat dengan bahasa markup seperti HTML dan CSS sebagai “pemanis” tampilannya.

    2. Website Dinamis

      Website Dinamis merupakan website yang dapat menampilkan informasi yang dapat beradaptasi sesuai dengan interaksi penggunanya. Contohnya pada website berita, yang ketika diakses dalam waktu yang berbeda maka tampilan informasi akan berubah-ubah sesuai berita terkini atau terupdate. Website dinamis dibangun dengan teknik client-slide scripting yang mana dengan konten ini akan membuat halaman website bisa dirubah dengan cepat dari komputer pengunjung tanpa meminta halaman baru di web server.

    Konsep Dasar Framework

    Definisi Framework

    Menurut Amit S. Thwari dan Dr. S.E. Yedey yang berjudul “STUDY OF CODEIGNITER TECHNOLOGY” dalam International Journal of Research in Computer & Information Vol. 1 No. 2 (2016:2) [54]Mengatakan framework adalah seperangkat perpustakaan yang disusun dalam desain arsitektural untuk memberikan kecepatan, akurasi, kenyamanan dan konsistensi dalam pengembangan aplikasi semacam itu, kerangka kerja tersebut memuat unsur-unsur berikut: Jika kerangka kerja ini dikaitkan dengan kata PHP, maka bisa diartikan sebagai kerangka kerja yang memudahkan pengembangan web dengan menggunakan bahasa PHP.

    Definisi Framework Codeigniter

    Menurut Phooja Sakhena, dkk (2019:157) [55]“CodeIgniter (CI) adalah sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer”.

    Konsep Dasar PHP

    Menurut Jubilee Enterprise (2017:1) [56]“PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berasis website”.

    Menurut Wibowo (2019:29), [57]“PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Sehingga dapat diubah dan mendistribusikanya secara bebas”.

    Konsep Dasar HTML

    Menurut Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol. 14 No.1 (2016:95) [58]“HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

    Konsep Dasar XAMPP

    Menurut Ahmad Fadel, dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.10 No. 2 (2019:49) [59]“XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux”.

    Menurut Dwi Fajar S dkk (2017) [60]dalam jurnal yag berjudul “Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung” berpendapat bahwa XAMPP adalah kompilas isoftware yang membangun Apache HTTP Server, MySQL, PHP, dan Perl. Dengan menggunakan XAMPP, instalasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan aplikasi yang berkaitan dan berinteraksi dengan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

    Konsep Dasar MySQL

    Menurut Nahlan dkk (2017) [61]dalam junal yang berjudul “Perancangan Website E-Commerce Berbasis PHP dan MySQL Pada Usaha Ikan Abon Tuna Radia Di Kabupaten Baru ” berpendapat bahwa MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Managemen System) yang bersifat opne source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, bisa juga diperoleh dengan men-downlaod di internet secara gratis.

    Menurut Agus Tugiarto, dkk [62]dalam jurnal INFORMATIKA (2019:15) mengutip dari Herny & Zuliarso (2012) mengatakan bahwa “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language)”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah sebuah software atau perangkat lunak sistem manajemen berbasis data SQL atau multi user dan DBMD Multithread. Pada dasarnya, MySQL ini adalah turunan yang berasal dari salah satu konsep utama dalam database yang memang sudah ada sebelumnya yaitu SQL atau Structure Query Language.

    Konsep Dasar MVC

    Menurut Abdullah Rohi (2017:3) [63]Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut bisa disebut, Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC. Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

    1. Model, yaitu bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (user, update, delete, dan select), menangani validasi dari controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
    2. View, yaitu bagian yang berisi skrip untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa template HTML yang penampilannya diatur oleh controller.
    3. Controller, yaitu bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

    Konsep Dasar Sublime

    Menurut Supono dan Putratama (2016:14) [64]“Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”. Selain itu, menurut Faridi (2015:3) menjelaskan bahwa “Sublime Text 3 adalah editor berbasis python, sebuah teks editor yang elegan, kaya akan fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”.

    Literature Review

    Definisi Framework

    Menurut Rokhmansyah (2017:83) [65]"Studi pustaka adalah metode untuk mengumpulkan naskah dengan mencari dari referensi (katalog) baik secara manual maupun secara daring."

    Menurut Abas Sunarya dan Lisa Anisah dalam Jurnal Creative Education Of Research In Information Technology And Artificial (CERITA) Vol. 4 No. 1 (2018:78) [66]“Literature review atau penelitian sebelumnya merupakan bentuk literatur tentang sebuah penemuan yang telah ditemukan oleh sumber sebelumnya (emprical finding) dan berkaitan dengan topik penelitian”.

    Manfaat Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Maulani, dkk (2016:231) [16]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Pada bagian ini diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini:

    1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Annisa Wiranti Rahayu dalam Skripsi Universitas Raharja[67]

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Kecil pada PT Naga Keramindo Indah Tangerang”. bahasa yang digunakan asp.net dengan visual studio 2012 sebagai editorialnya, dan MYSQL. Aplikasi ini mampu memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil, serta dapat mencetak laporan kas kecil yang kemudian diserahkan kepada Manager.

    2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ruth Jesica Sitorus dalam Skripsi Universitas HKBP Nomensen[68]

      Penelitian ini berjudul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Intern Kas Kecil pada PT. PLN (PERSERO) Area Muara Bungo Rayon Sarolangun”. Dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan diantaranya PT. PLN (Persero) Area Muara Rayon Sarolangon melakukan tehnik pengirimankas kecil dengan menggunakan cash card, Penerapan sistem pengendalian intern kas kecil tersebut tersusun dengan baik dan sesuai dengan prosedur sistem informasi akuntansi dana kas kecil, Dan adanya pemisahan fungsi masing-masing tugas antar divisi yang berbeda, maka pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. PLN (Persero) Area Muara Bungo Rayon Sarolangun telah berjalan dengan baik, sehingga dapat mengurangi resiko kecurangan yang ada.

    3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ade Mubarok dan Sri Handayani dalam Jurnal Informatika, Vol.III No.1 Tahun 2016[69]

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Program Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berbasis Web”. Metode yang digunakan Air Terjun (Waterfall) Informasi dari sistem ini dihasilkan pembuatan aplikasi lebih terstruksur dan aplikasi yang dihasilkan bisa membantu pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil lebih efektif dan efesien.

    4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ellen Nindya Purwa dalam Skripsi Universitas Raharja[70]

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kas kecil Berbasis Web pada Pt. FM Global Logistics” Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan user interface menggunakan Macromedia Dreamweaver 8. Sistem yang di usulkan dapat memudahkan user mencari informasi dan menyusun laporan kas kecil dengan baik, format laporan kas kecil lebih rapi, keamanan data kas kecil terjamin karena adanya menu login, mengefisienkan waktu user dalam pembuatan laporan kas kecil di PT. FM Global Logistics

    5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dian Kartika Sari, Satrijo Budiwibowo, Elly Astuti dalam jurnal Prosiding FIPA Vol. 6 No. 2[71]

      Penelitian ini berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penggunaan dan Pengelolaan Petty Cash pada PT Bank BRI Madiun” Penelitian ini untuk mengevaluasi prosedur penggunaan dan pengelolaan kas kecil dengan sistem dana tidak tetap di PT Bank BRI Syariah KC.S.Parman, Madiun. Hasil penelitian menunjukkan pengelola dana kas kecil dilakukan oleh general affair sekaligus sebagai pencatat dana kas kecil. Pengeluaran dan penggunaan kas kecil menggunakan nota sementara tanpa disertai dengan nomor tercetak sehingga lemah dalam pengawasan.

    6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ratu Mafrida Agustiani dalam Skripsi Universitas Raharja[72]

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kas kecil pada Kantor Notaris & PPAT HJ. Jamilah Abdul Gani, S.H., M.KN” Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Java Script, user interface menggunakan Adobe DreamweaverCS6. Sistem ini dapat memudahkan user mencari informasi yang dibutuhkan dan menyusun laporan kegiatan kas kecil dengan rapi sehingga dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi kas kecil pada Kantor Notaris & PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, S.H., M.Kn.

    7. Penelitian yang telah dilakukan oleh Handy Januar Permana, Ruli Supriati, Diona Kusuma dalam jurnal SESINDO Vol. 2018[73]

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Laporan dan Pengisisan Kembali Dana Kas Kecil Berbasis Web pada SMK PGRI 31 Legok” Dengan PHP sebagai Bahasa pemograman yang digunakan dalam membangun aplikasi, juga Dreamweaver sebagai editorialnya, dan MYSQL sebagai database untuk menyimpan data-data transaksi dan data usernya. Aplikasi ini mampu memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil, serta dapat mencetak laporan kas kecil yang kemudian diserahkan kepada Kepala Sekolah.

    8. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dedi, Arnie R Mariana, Siti Husnia dalam jurnal ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1 / Maret 2017[74]

      Penelitian ini berjudul “Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus” Penelitian ini dilakukan karna adanya permasalahan dalam LP3i Course Center (LCC) Cabang Tigaraksa yaitu kendala dalam pelaporan system petty cash diharapkan adanya sistem baru untuk mengatasi permasalahan tersebut yang dapat membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan dan untuk mengukur sejauh mana tujuan lembaga telah tercapai. Sedangkan metode perancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Penelitian ini telah menghasilkan sistem dengan berbasis web dan tersedia database sistem yang dapat mempermudah pengguna sistem dalam mengakses informasi.

    9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Azizah, Dedeh Supriyanti, Siti Fairuz Aminah Mustapha, Holly Yang dalam Aptisi Transactions on Agriculture, Vol 1 No 1, ISSN: 2622-6812, (2017 : 44-49) [101]. [75]

      This study produced a web-based online accounting system version 2.0. This system has a user-friendly system with navigation that makes it easy for financial management to use it. Starting from the creation of a cash account the company is used as a cash account and company bank account on the system, deleting or archiving cash accounts, to the feature of making invoice transfers, receiving and sending money. Thus, this system is very effective and efficient in managing income and cash disbursing companies. (HAsil dari penelitian ini yaitu teciptanya suatu sistem akuntansi online berbasis web versi 2.0. Sistem ini memiliki sistem yang ramah pengguna dengan navigasi itu membuatnya mudah bagi manajemen keuangan untuk menggunakannya. Penciptaan perusahaan rekening kas digunakan sebagai rekening kas dan rekening bank perusahaan pada sistem, penghapusan atau pengarsipan rekening tunai, hingga fitur pembuatan faktur transfer, terima dan kirim uang itulah benefit yang didapat dengan adanya sistem ini. Dengan demikian, sistem ini sangat efektif dan efisien dalam pengelolaan pendapatan dan perusahaan pencairan uang tunai).

    10. Tinjauan studi yang dilakukan oleh António Trigo, Fernando Belfo dan Raquel Pérez Estébanez dalam Jurnal Procedia - Computer Science Vol.100 berjudul “Accounting Information Systems: evolving towards a business process oriented accounting(2016) [76]

      Artikel ini menyajikan refleksi tentang peran Manajemen Proses Bisnis dan teknologi terkait dalam mendukung / mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi saat ini. Meskipun Sistem Informasi Akuntansi tradisional memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan, mengumpulkan data dari database pusat dan mengkonsolidasikannya, sehingga informasi tersebut dapat dengan mudah dikonsumsi oleh para pembuat keputusan, mereka tidak diciptakan dengan mengingat gagasan melakukan akuntansi berorientasi proses bisnis. Organisasi selalu bekerja dengan cara yang berorientasi proses bisnis baik secara implisit atau eksplisit. Adopsi Manajemen Proses Bisnis sebagai praktik manajemen telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, membuat evolusi Sistem Informasi Akuntansi menuju akuntansi berorientasi proses bisnis yang didukung pada Business Process Management Suite. Manfaat dari evolution include, diantaranya fleksibilitas dan ketangkasan dalam redefinisi proses bisnis, pemberdayaan pekerja pengetahuan, penerapan titik kontrol untuk pengumpulan data untuk menghasilkan laporan waktu nyata dan peringatan terkait penggunaan informasi keuangan dan nonkeuangan, sehingga pengambil keputusan dapat bertindak.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum PT Hydroraya Adhi Perkasa

    Sejarah Singkat PT Hydroraya Adhi Perkasa

    PT Hydroraya Adhi Perkasa adalah perusahaan ISO 9001: 2008 yang bisnis utama nya yaitu desain dan fabrikasi baja. Keahlian dalam perancangan sistem, pemasangan, dan perawatan yang dikomposisi dengan layanan handal dan cadangan teknis, PT Hydroraya Adhi Perkasa memberikan hasil yang unggul dan pastinya sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

    PT Hydroraya Adhi Perkasa menggunakan pendekatan berorientasi aplikasi guna membantu dan memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Sistem Quality Assurance yang disediakan perusahaan ini sangat jelas benefitnya, yaitu menawarkan solusi unik, produk dan layanan berkualitas. Klien perusaahaan diantaranya industri kimia dan petrokimia, konstruksi, pertanian, pertambangan, makanan & minuman dan air & pengolahan air limbah.

    Tujuan utama PT Hydroraya Adhi Perkasa adalah memastikan klien agar memenuhi semua kebutuhan baja mereka. Dengan harapan kedepannya perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi.

    Visi & Misi Perusahaan

    1. Visi

      PT Hydroraya Adhi Perkasa memiliki visi untuk menjadi Perusahaan Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang unggul dengan melewati berbagai proses produksi yang berkualitas dan tepat waktu dan didukung oleh tim kerja yang termotivasi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pengemban kepentingan.

    2. Misi
      • Memenuhi standar kualitas pelanggan di sektor industri hulu: minyak dan gas, listrik, air dan pengolahan air limbah dan sektor industri lainnya pada umumnya.
      • Bekerja dengan loyalitas, profesional, jujur dan tepat waktu.
      • Menjadi mitra dan perhatian jangka panjang yang andal bagi kesejahteraan pemegang saham dan karyawan.
      • Mempunyai kemampuan untuk memberi kontribusi positif kepada perusahaan.
      • Perbaikan lingkungan mandiri dan sehat sesuai dengan standar ISO Jujur, integritas, konsisten dan ketekunan

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi adalah dimana pekerjaan dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Suatu instansi wajib memiliki struktur organisasi untuk mempermudah pengkordinisan dan untuk menyatukan fungsi, bagian-bagian, tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Dan juga, dengan struktur organisasi yang jelas dan baik, maka dapat dipastikan sampai mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya.

    PT Hydroraya Adi Perkasa menerapkan struktur organisasi fungsional, dimana organisasi menurut fungsi adalah semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas menjadi satu kesatuan. Di bawah ini adalah struktur organisasi dari PT Hydroraya Adi Perkasa, yaitu sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Hydroraya Adhi Perkasa
    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Accounting and Finance Departement

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Pembagian tanggung jawab dan wewenang, meliputi:

    1. Direktur

      Memimpin perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada general manajer. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi. Sehingga hanya bisa mengambil kebijakan pada masing-masing divisi. Seperti pada divisi marketing, tidak bisa memberikan intervensi kepada Department keuangan. Yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan pada bagian lain.

    2. General Manager

      Memimpin perusahaan. Selain itu, seseorang general manajer memilki tanggung jawab pada keseluruhan sistem yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, general manajer akan dibantu oleh manajer yang memiliki fungsi spesialisasi.

    3. Maintenance Department

      Department ini bertugas untuk menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perangkat komputer. Karena itu, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.

    4. Personalia Department

      Department ini bertugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian jabatan. Promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.\.

    5. Public Relation Department

      Department ini adalah menjadi perwajahan perusahaan dan pencipta citra perusahaan. Khususnya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan. Salah satu tugasnya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

    6. Quality Assurance

      Department ini bertugas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sebelum dipasarkan ke masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar akan dipisahkan untuk kemudian dikelompokan ke dalam golongan produk gagal.

    7. Accounting and Finance Department

      Department ini bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Department ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.

    8. Purchasing Department

      Department ini bertugas untuk membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guuna menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan.

    9. General Affair

      Department yang bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan.

    10. R & D Development

      Department adalah melakukan penelitian serta mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk melakukan pembaharuan sistem yang lebih baik bagi proses yang ada di perusahaan.

    11. Marketing Departement

      Department merupakan tumpuan perusahaan. Karena,tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bisa laku di pasaran.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan.

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    1. Chasier, tiap-tiap chasier membuat estimasi biaya petty cash yang didalamnya mencakup segala keperluan tiap Departement dalam perusahaan selama satu bulan.
    2. Chasier mengajukan Petty Cash kepada staff finance.
    3. Staff finance mencairkan petty cash sesuai dengan yang diajukan serta keterangan yang tertera pada estimasi biaya petty cash.
    4. Chasier mencatat pengeluaran petty cash dalam 2 rangkap. Untuk diserahkan kepada staff finance dan diarsipkan oleh chasier sendiri.
    5. Pencatatan pengeluaran petty cash disertai struk bukti pengeluaran petty cash yang juga dilampirkan bersama laporan petty cash yang diberikan kepada staff finance, sedangkan fotocopy struk bukti pengeluaran petty cash di arsipkan oleh chasier.
    6. Staff finance menyesuaikan estimasi biaya petty cash dengan pengeluaran perusahaan, apakah sudah sesuai atau belum dengan bukti transaksi.
    7. Staff accounting harus memeriksa alur petty cash berdasarkan bukti transaksi.
    8. Apabila laporan petty cash ditolak, laporan akan direvisi oleh chasier.
    9. Apabila laporan petty cash diterima laporan petty cash yang akan diserahkan kepada staff finance dan general manager untuk ditanda tangani dan di arsipkan oleh staff finance.
    10. Fotocopy laporan petty cash akan di arsipkan oleh chasier.dan staff accounting.
    11. Laporan petty cash diterima oleh staff finance untuk di arsipkan.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

    Gambar 3.3 Use Case Berjalan PT Hydroraya Adhi Perkasa
    1. Use Case: Membuat estimasi biaya petty cash
      • Actor: Chasier
      • Skenario: Chasier membuat estimasi biaya petty cash yang didalamnya mencakup segala keperluan tiap Departement dalam perusahaan selama satu bulan.
    2. Use Case: Pengajuan petty cash
      • Actor: Chasier dan Staff Finance
      • Skenario: Chasier mengajukan petty cash kepada Staff Finance.
    3. Use Case: Penerimaan petty cash
      • Actor: Chasier dan Staff Finance
      • Skenario: Skenario: Staff Finance mencairkan petty cash, lalu petty cash diterima oleh Chasier.
    4. Use Case: Memberikan catatan pengeluaran dan bukti transaksi
      • Actor: Chasier dan Staff Finance
      • Skenario: Skenario: Chasier memberikan catatan pengeluaran beserta dengan bukti transaksi kepada Staff Finance.
    5. Use Case: Menyesuaikan estimasi biaya dengan catatan pengeluaran petty cash
      • Actor: Staff Finance
      • Skenario: Staff Finance menyesuaikan estimasi biaya dengan catatan pengeluaran petty cash.
    6. Use Case: Memeriksa alur petty cash berdasarkan bukti transaksi
      • Actor: Staff accounting
      • Skenario: Setelah melewati penyesuaian dari Staff Finance, Staff Accounting memeriksa alur petty cash apakah sudah sesuai atau belum dengan bukti transaksi.
    7. Use Case: Membuat laporan
      • Actor: Chasier, Staff Finance, Staff accounting, dan General Manager.
      • Skenario: Skenario: Staff accounting membuat laporan petty cash.
    8. Use Case: Verifikasi laporan petty cash jika diterima
      • Actor: Staff Accounting, staff finance, general manager
      • Skenario: Staff accounting akan meminta tanda tangan untuk laporan petty cash kepada staff finance dan general manager.
    9. Use Case: Verifikasi pengajuan anggaran petty cash jika ditolak
      • Actor: Staff Accounting, Chasier
      • Skenario: Staff accounting akan mengembalikan laporan petty cash untuk direvisi oleh Chasier.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

    Gambar 3.4 Activity Berjalan PT Hydroraya Adhi Perkasa

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 8 Action yang menggambarkan eksekusi dari kegiatan pembuatan laporan permintaan anggaran Petty cash.
    3. 4 Swimeline yaitu Chasier, Staff Finance, Staff Accounting, General Manager.
    4. 1 decision node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan
    5. 1 Activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.4 Sequence Berjalan PT Hydroraya Adhi Perkasa

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. lifeline : Petty Cash, Bukti transaksi, Pengeluaran petty cash, Laporan petty cash
    2. 8 Action yang menggambarkan eksekusi dari kegiatan pembuatan laporan permintaan anggaran Petty cash.
    3. 17 message: membuat estimasi biaya petty cash yang didalamnya mencakup segala dalam perusahaan selama satu bulan, pengajuan petty cash, penerimaan petty cash, setelah petty cash diterima, memberikan catatan pengeluaran serta bukti trasaksi, menyesuaikan estimasi biaya petty cash dengan pengeluaran petty cash, memeriksa alur biaya petty cash berdasarkan bukti transaksi, membuat laporan petty cash, apabila laporan petty cash tidak di acc akan di revisi oleh chasier, apabila laporan petty cash di acc akan di tanda tangan oleh staff finance dan general manager.

    Metode Analisis Sistem yang berjalan

    Metode Analisis PIECES

    Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Adapun analisis sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yaitu sebgaai berikut:

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

      Maksud dari analisa masukan adalah berisi tentang semua data yang akan diinput, berikut adalah analisa masukannya:

      • Nama masukan: Pengajuan Petty Cash

        Fungsi: Sebagai data awal pembuatan laporan petty cash

        Sumber: chasier

        Tujuan: Staff finance

        Media: Kertas

        Frekuensi: Setiap 1 minggu

        Format: Lampiran C1

        Keterangan: Data permintaan petty cash

      • b.Nama masukan: Dokumen transaksi pengeluaran petty cash

        Fungsi: Sebagai data bukti dari laporan pengeluaran harian petty cash

        Sumber: Chasier

        Tujuan: Staff finance

        Media: Kertas

        Frekuensi: 2 hari sekali

        Format: Lampiran C2

        Keterangan: Data data transaksi pengeluaran petty cash

    2. Analisa Proses

      Analisa proses menerangkan tentang proses yang terjadi pada sequence diagram, data yang dimasukkan dalam proses adalah sebagai berikut:

      • Nama proses: Laporan pengajuan petty cash

        Masukan: Permintaan petty cash dari chasier

        Keluaran: Laporan pengajuan petty cash

        Ringkasan proses: Proses merekap permintaan petty cash dari chasier dan dibuat laporan pengajuan petty cash untuk dicairkan

      • Nama proses: Laporan pengeluaran petty cash

        Masukan: Transaksi pengeluaran petty cash

        Keluaran: Laporan pengeluaran petty cash

        Ringkasan proses: Proses merekap transaksi harian kedalam form bukti pengeluaran petty cash dan dibuat laporan pengeluaran petty cash untuk diperiksa oleh staff finance

    3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran merupakan untuk mengetahui dokumen apa saja yang menjadi ouput dari pengolahan data sistem pada penggunaan petty cash PT Hydroraya Adi Perkasa. Adapun keluaran dari sistem berjalan yang digunakan sebagai berikut:

      • Nama keluaran: Laporan pengajuan petty cash

        Fungsi: Print laporan pengajuan petty cash

        Media: Kertas

        Rangkap: 2 lembar

        Distribusi: lembar 1 asli untuk staff finance, lembar 2 copy untuk chasier

      • Nama keluaran: Laporan harian pengeluaran petty cash

        Fungsi: Print laporan harian pengeluaran petty cash

        Media: Kertas

        Rangkap: 2 lembar

        lembar 1 asli untuk staff finance, lembar 2 copy untuk chasier

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware
      • Monitor: Acer LCD
      • Processor : Intel Pentium
      • Mouse: Standar
      • RAM: 2 GB
      • Harddisk: 200 GB
      • Keyboard: Standar
      • Printer: HP Laserjet 10620
    2. Spesifikasi Software
      • Sistem operasi Windows XP
      • Microsoft Excel 2010
    3. Spesifikasi Software
      • Chasier
      • Staff finance
      • Staff Accounting
      • Manager finance

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang dihadapi

      Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

      1. Proses pengeloalaan laporan petty cash yang berjalan saat ini masih semi terkomputerisasi sehingga menyulitkan staff finance dalam prosesnya.
      2. Memerlukan ATK yang banyak untuk proses pengelolaan data petty cash.
      3. Tidak terjaminnya keakuratan data dalam laporan karena selisih kas dikarenakan pengeluaran kas tunai yang relatif sering dan lama nya proses update data.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengobservasi permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan, antara lain:

      1. Membuat rancangan program sistem informasi pendataan pemasukan dan pengeluaran kas berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL, dimana setiap bulannya telah diperbaharui secara otomatis oleh sistem staff finance hanya memverifikasi atas kebenaran data tersebut dan menjadikannya sebagi bahan laporan.
      2. Membuat sistem terkomputerisasi berbasis desktop yang terintegrasi antar bagian terkait sehingga dapat memudahkan staff finance untuk memproses pengawasan dan memberikan informasi yang akurat serta relevan sesuai laporan.

      Berdasarkan analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang ke 1 yaitu membuat program sistem informasi pendataan pemasukan dan pengeluaran kas kecil berbasis web agar memudahkan user mencari informasi yang dibutuhkan dan menyusun laporan kegiatan kas kecil dengan rapi.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap I Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data dilapangan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
      v>

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desireable, Innesential), yang bertujuan untuk di sanggupi oleh pemograman. Berikut elisitasi tahap II yang telah dibuat:

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

      Keterangan:

      1. M (Mandatory): berarti penting atau dibutuhkan.
      2. D (Desireable): berarti di inginkan yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan.
      3. I (Innesential)  : berarti di luar sistem.

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi Tahap II

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.</div>

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
      Keterangan:
      1. T artinya (Technical), maksunya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya (Operational), maksunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya (Economic), maksunya berapakah biaya yang di perlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

      Metode TOE tersebut di bagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. L artinya Low, mudah di kerjakan.
      2. M artinya Middle, mampu di kerjakan.
      3. H artinya High, sulit untuk di kerjakan karena teknik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal.

      Elisitasi Tahap FINAL

      NOTE: Final draft elisitasi TIDAK DAPAT DITAMPILKAN karna merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang sedang berjalan pada PT Hydroraya Adhi Perkasa, selanjutnya penulis akan membahas mengenai rancangan usulan guna bertujuan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pembuatan penggunaan petty cash yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem baru ditentukan, selanjutnya yaitu penulis merancang sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari hasil analisa yang dilaksanakan tentang sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa dapat ditarik beberapa kesimpulan berupa:

      1. Sistem petty cash pada PT Hydroraya Adhi Perkasa yang sedang berjalan saat ini masih kurang optimal dikarenakan masih menggunakan sistem konvensional. Seperti pencatatan pemasukan dan pengeluaran petty cash di buku dan penginputan data yang berulang dan data-data laporan petty cash tersebar diberbagai file.sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang memerlukan waktu lama dan hasilnya kurang akurat.
      2. Perancangan Sistem Informasi petty cash yang dibuat, penulis menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified modeling Language (UML). Dalam merancang sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database menggunakan MySQL.
      3. Penerapan Perancangan Sistem Informasi petty cash saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa yaitu diantaranya:
        • Tersedianya sistem yang dapat memenuhi kegiatan dalam pengelolaan petty cash.
        • Dapat meminimalisir penggunaan alat tulis sehingga lebih efisien.
        • Terpusatnya data yang ada dalam sistem mempermudah staff finance dan staff accounting dalam mengontrol pemakaian petty cash.
        • Sistem yang dirancang sudah berjalan efektif karena Sistem Informasi petty cash ini sudah berbasis web, sehingga penginputan data, pengecekan, serta proses cetak laporan dapat dilakukan dengan cepat.

      Saran

      Beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT Hydroraya Adhi Perkasa antara lain:

      1. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.

      2. Perlu dilakukan pelatihan bagi user untuk pengelolaan data pada sistem petty cash ini.

      3. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar kesalahan data dapat diminimalkan.

      4. Perlu ditingkatkan lagi sistem aplikasi petty cash ini dengan menambah menu yang dapat lebih mempercepat proses kegiatan petty cash.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
      2. Mulyani, S. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika.
      3. Maniah (2017:1), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
      4. Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun. 2016. Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Vol.2 No.2, Jul-Des 2016.
      5. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta: Deepublish.
      6. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282.
      7. Yanto, Roby. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
      8. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
      9. Lestari, Triani Amrih., dan Siti Mariah. 2018. “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akademik Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan”. Salatiga: Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 5 No. 1.
      10. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.
      11. 11,0 11,1 11,2 Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset
      12. Aris, Dini Andrian, Apriyani Romondor, dan Dian Eka Sari. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada Pt Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web”. STMIK AMIKOM Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016..
      13. Putri, Adria Pratama, Taufeni Taufik dan Susilatri. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir). Riau: Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol.3 No.1:2430
      14. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
      15. Ivan Islmail, Muryan Awaludin. 2017. Penerapan Sistem Inforamsi Management Warehouse dan Multi Outlet Berbasis Teknologi Hybrid pada Cindy The Smilling Gift Shop. Jakarta: CKI on SPOT Vol.10.
      16. 16,0 16,1 Maulani Giandari, Devi Septiani, dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada Pt. Pln (Persero) Tangerang”. Tangerang : Sensi Jurnal, Vol.4 No.2 – Agustus 2018.
      17. FAUZI, Rizki Ahmad. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish
      18. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Jakarta: AbdiSistematika.
      19. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
      20. Susilowati, Emy Budi, dan Bambang Eka Purnama. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 3 No. 4, ISSN: 1979-9330, 10-17.
      21. Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis Website”. Jurnal MIKROTIK Vol. 5 No 2
      22. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
      23. Josi 2017. “Jurnal UISU” Vol. 2 No. 1 (2017:69)
      24. Muharto dan Arisandy Ambarita.2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.
      25. 25,0 25,1 Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Quadrant.
      26. Nurdin, Jurana. 2018. Pengantar Akuntansi untuk Korporasi. Malang: Empatdua
      27. Agoes, Sukrisno. 2016. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
      28. Hery, 2017a. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Grasindo.
      29. Samryn, L. M. (2015). Pengantar Akuntansi-Metode Akuntansi untuk Elemen Laporan Keuangan Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
      30. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Services
      31. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi: Jakarta: Salemba Empat.
      32. 32,0 32,1 32) Lawalata M, Dwidjono HD, dan Slamet H. 2015. Relative Efficiency of Red Onion Farming in Bantul Regency with Data Envelopment Analysis (DEA) Approach. Jurnal Ilmu Pertanian.
      33. Jayachandran, K., dan P. Anbumani. 2017. Voice Based Email for Blind People. International Journal of Advance Research, Ideas and Innovation in Technology. Vol. 3 No. 3. Diambil dari: https://www.ijariit.com/ manuscript/voice-based-email-for-blind-people/ (14 November 2017)
      34. Triyono, dkk 2018 Perancangan Sistem Informasi booking buku berbasis Web pada Perpustakaan SMKPancakarya Tangerang .Tangerang Jurnal Sensi Vol 4. No 1.
      35. Misbachul, Nanang Huda.2016. “LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”. Jurnal Stikom.
      36. Muslihudin, Muhammad, dan Oktafian. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunkan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
      37. Mulyani, Sri. 2017. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
      38. Ansari, Gufran Ahmad. 2017. Use of Firefly Algorithm in Optimization and Prioritization of Test Paths Generated from UML Sequence Diagram. International Journal of Computer Applications. Vol. 167 No. 4, Juni 2017. dari: http://www.ijcaonline.org/archives/volume167/number4/27761-2017914242 (13 November 2017)
      39. Soleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127).
      40. Nugroho Arie dkk. 2017. “Otomatisasi Sql Query untuk Database Engine”. Yogyakarta : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Vol 5, No 1
      41. Rizaldi, R., Anggraeni, D., & Syah, A. Z. (2018). TIPS DAN TRIK MEMBANGUN RELATIONSHIP DAN QUERY DALAM DATABASE. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 1(2), 45-50.
      42. Maimunah dkk. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. Tangerang : STMIK Raharja : Vol 8, No 1
      43. Taufiq, Rohmat dan Ikhsan Shahlin Mustofa, “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Kejurusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Di SMA Negeri 15 Tangerang”, Jurnal TI Atma Luhur, vol. 4, no. 1, 2017.
      44. Adami Zulham Feby dan Cahyani Budihartanti, “Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web Di Politeknik Negeri Tanah Laut”, Jurnal Sains dan Informatika, vol. 2, no. 2, 2016.
      45. Christian Andreas, Herry dan Arif. 2017. Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No.2, 2017
      46. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Penghitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016.
      47. Sukarno dan Shalahudin. 2017. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer (2017:115)
      48. Sugihartono, Tri, Dian Ardiansyah dan Muhammad Zakky, “Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web”, Jurnal SISFOKOM. vol. 7, no.1, 2018.
      49. 49) Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2
      50. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
      51. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
      52. Rahardja, U., Lutfiani, N., & Rahmawati, R. (2018). Persepsi Mahasiswa Terhadap Berita Pada Website APTISI. SISFOTENIKA, 8(2), 117-127.
      53. Rerung, Rintho R. 2018. E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      54. Thwari, Amit S dan DR.S.E. Yedey. "STUDY OF CODEIGNITER TECHNOLOGY". International Journal of Research in Computer & Information Vol. 1 No. 2 (2016:2) 2016.
      55. Sakhena, P., Sriwahyuni, T., & Adri, M. (2019). PERANCANGAN E-COMMERCE PEMASARAN KAIN SONGKET SILUNGKANG BERBASIS WEB. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 7(1), 156-165”.
      56. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.
      57. Wibowo, N. (2019). SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMBERIAN BANTUAN STUDI BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus Universitas Gadjah Mada) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
      58. Masykur Fauzan dan Fiqiana. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Ponorogo: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol. 14, No. 1, Desember 2016.
      59. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). APLIKASI SISTEM PAKAR PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47-55.
      60. FajarDwi S. 2017. “Aplikasi Manajemen Perpustakaan Berbasis Web Di SMAN 8 Bandung”. Bandung: e-Proceeding of Applied Science: Vol.3, No.3 : Universitas Telkom Indonesia.
      61. Nahlahdkk. 2017. “Perancangan Website E-Commerce Berbasis Php Dan Mysql Pada Usaha Ikan Abon Tuna Radia Di Kabupaten Baru”. Makassar : Politeknik Negeri Ujung Pandang
      62. Tugiarto, A., Pratiwi, F., Azkya, A., & Widodo, P. P. (2019). PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS BUMI AYU KOTA DUMAI BERBASIS WEB. INFORMATIKA, 10(2), 13-20.
      63. Abdulloh, Rohi. 2017 Membuat Aplikasi Point Of Sale Dengan Laravel dan Ajax. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
      64. Supono, Vidiandry Putratama. 2016, Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter Yogyakarta : Deepublish
      65. Rokhmansyah, Alfian. 2017. Teori Filologi. Yoyakarta: Istana Agency.
      66. Sunarya, Po. Abas dan Lisa Anisah, “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementrian Komunikasi Dan Informatika Jakarta”, Jurnal CERITA-Creative Education Of Research In Information Technology and Artificial Informatics, vol. 4, no. 1, 2018.
      67. Rahayu, A. W., Dewi, M. A., Pramono, B. (2016). Perancangan Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Kecil pada PT Naga Keramindo Indah. Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja
      68. Sitorus, Ruth Jesica. (2018). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Intern Kas Kecil pada PT. PLN (PERSERO) Area Muara Bungo Rayon Sarolangun. Medan: Universitas HKBP Nomensen dari: http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2011
      69. Mubarok, A., Handayani, S. (2016). Perancangan Program Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berbasis Web. Jurnal Informatika, Vol.III No.1
      70. Purwa, E. N., Suryana, E., Pramono, B. (2017). Perancangan Sistem Informasi Kas kecil Berbasis Web pada Pt. FM Global Logistics. Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja
      71. Sari, D. K., Budiwibwo, S., Astuti, E. (2018). Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penggunaan dan Pengelolaan Petty Cash pada PT Bank BRI Madiun. jurnal Prosiding FIPA Vol. 6 No. 2. Madiun: Universitas PGRI Madiun.
      72. Agustiani, R. M., Haryanto., Dewi, M. A. (2016). Perancangan Sistem Informasi Kas kecil pada Kantor Notaris & PPAT HJ. Jamilah Abdul Gani, S.H., M.KN. Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja
      73. Permana, H. J., Supriati, R., Kusuma, D. (2018). Perancangan Sistem Laporan dan Pengisisan Kembali Dana Kas Kecil Berbasis Web pada SMK PGRI 31 Legok. SESINDO Vol. 2018. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
      74. Dedi, Mariana, A. R., Husnia, S. (2017). Rancangan Sistem Informasi Petty Cash Bimbingan Belajar dan Kursus. ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1. 2017. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global
      75. Azizah, Nur., Dedeh Supriyanti., Siti Fairuz Aminah Mustapha., Holly Yang. “The Role of Web Based Accounting Online System 2.0 as the Company's Income and Expense Management”. Aptisi Transactions on Agriculture. Vol 1 No 1. Neliti. ISSN: 2622-6812. Page : 44-49. Diambil dari : https://www.neliti.com/publications/274979/the-role-of-web-based-accounting-online-system-20-as-the-companys-income-and-exp (10 Mei 2019)
      76. Trigo, António , Fernando Belfo dan Raquel Pérez Estébanez. (2016). Studi Kasus Accounting Information Systems: evolving towards a business process oriented accounting. Jurnal Procedia - Computer Science Vol.100 987 – 994 Oktober 2016. Diambil dari : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050916324334. (26 Mei 2019).

      *

Contributors

Siska.debora

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1614495275&oldid=365156"