SI1612494288

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN

UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN

BAGIAN PADA PT SELO AGUNG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1612494288
NAMA : ASNI RAMADANI PANE


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN

UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN

BAGIAN PADA PT SELO AGUNG

Disusun Oleh:

NIM : 1612493114
Nama : ASNI RAMADANI PANE


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Rektor         Dekan Fakultas       Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Sains Dan Teknologi         Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si)         (Sugeng Santoso M.Kom)         ( Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP :006095       NIP :073009


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN

UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN

BAGIAN PADA PT SELO AGUNG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1612494288
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T.,MMSI)
   
(Mulyati, S.E, M.M, M.Pd)
NID :
   
NID:


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN

UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN

BAGIAN PADA PT SELO AGUNG


Disusun Oleh :


NIM
: 1612494288
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN

UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN

BAGIAN PADA PT SELO AGUNG


Disusun Oleh :

NIM : 1612494288
Nama : ASNI RAMADANI PANE
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Business Intelligence
Konsentrasi : Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,24 Januari 2020
ASNI RAMADANI PANE
NIM. 1612494288


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi semakin pesat menuntuk perusahaan untuk memiliki sebuah sistem yang mampu memberikan data dan informasi secara cepat dan akurat. Saat ini PT Selo Agung masih menggunakan media kertas sebagai bentuk dokumen dalam melakukan pengajuan perizinan, dokumen harus ditandatangani oleh HRD (Human Resourch Departement) dan Pimpinan Bagian, data informasi dokumen perizinan tersebut pengelolaannya masih menggunakan bantuan software aplikasi Microsoft excel sebagai penunjang kegiatan operasional lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem yang berjalan saat ini menggunakan metode pengumpulan data, dan metode UML (Unified Modelling Language) untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan, agar mempermudah sistem baru yang akan diusulkan, metode yang digunakan dalam merancang sistem usulan juga menggunakan UML sebagai awal dalam merancang sistem, dan dilanjutkan dengan pembuatan program menggunakan framework Codeigniter, database menggunakana MySql server serta bahasa pemograman menggunakan PHP. CSS dan bahasa pemograman lainnya. Hasil yang ingin dicapai yaitu memudahkan karyawan dalam melakukan pengajuan izin, pemberian persetujuan izin yang secara mudah dapat dilakukan, serta laporan yang di dapatkan secara otomatis, dan lebih akurat.

Kata Kunci : Perizinan, UML (Unified Modelling Languange), Laporan


ABSTRACT

The development of information technology is increasingly rapid for companies to have a system that is able to provide data and information quickly and accurately. PT Selo Agung still uses paper media as a form of document in applying for a permit, the document must be signed by the HRD (Human Resourch Department) and the Section Chief, as well as the permit document information data management is still using the help of Microsoft excel application software to support activities other operational. The purpose of this study is to analyze the current system using data collection methods, and the UML (Unified Modeling Language) method to describe the system that is running, in order to facilitate the new system to be proposed, which in the design of proposals made also uses UML as a start in designing the system, and continued with making the program using the Codeigniter framework, the database using MySql server and the programming language using PHP. CSS and other programming languages. The results to be achieved are making it easier for employees to apply for permits, granting approval of permits that can easily be done, as well as reports that get automatically, and more accurately.

Keywords: Licensing, UML (Unified Modeling Language), Reports.



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN KARYAWAN UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PIMPINAN BAGIAN PADA PT SELO AGUNG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. .
  3. Ibu Desy Apriani S.Kom.,M.TI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Ibu Sri Rahayu, ST.,MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak Fransiskus, S.E,selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Januari 2020
ASNI RAMADANI PANE
NIM. 1612494288


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perizinan merupakan suatu bentuk pelaksanaan berdasarkan fungsi pengaturan yang bersifat pengendalian yang dimiliki dalam suatu lembaga atau badan organiasi terhadap kegitan yang dilakukan oleh pegawai/ karyawan. .

Salah satu hal penting dalam proses perizinan adalah dokumen. Dokumen merupakan sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lainnya. Informasi berasal dari dokumen dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, sanggahan, pemikiran, pertanyaan dan sebagainya. .

Dalam memperoleh informasi yang akurat perlu diperhatikan tempat dimana dokumen tersebut disimpan, agar dalam pencarian dokumen contohnya, apabila tiap dokumen memiliki suatu kata kunci yang mempermudah untuk dicari, maka proses untuk pencarian dokumen tersebut akan berlangsung secara update dan akurat, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencari dokumen tersebut tidak akan terbuang.

Dalam penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses perizinan yang dilakukan oleh karyawan pada PT Selo Agung jika sewaktu-waktu mereka berhalangan untuk hadir. Sejauh ini sistem yang digunakan untuk melakukan proses perizinan masih sangat manual yakni masih menggunakan media kertas. Dari hasil permasalahan yang peneliti dapatkan sistem informasi yang digunakan dalam proses perizinan ini perusahaan belum memiliki sistem ataupun server khusus yang terkomputerisasi yang dapat dengan mudah diakses oleh pihak yang bersangkutan dalam proses permintaan, persetujuan oleh pihak pimpinan bagian maupun penyampaian laporan informasi dokumen perizinan tersebut oleh bagian HRD (Human Resource Departement), serta diharapkan dapat mempermudah bagian HRD (Human Resourch Departement) dalam mengelola data hasil laporan, serta proses pengerjaan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Sistem yang terkomputerisasi dapat meminimalisir resiko kesalahan dalam memberikan informasi kepada pihak yang bersangkutan.

Dari permasalahan yang peneliti jelaskan di atas, maka hal tersebut yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam sebuah laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Proses Perizinan Karyawan Untuk Menunjang Keputusan Pimpinan Bagian pada PT Selo Agung”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses perizinan yang di lakukan oleh karyawan pada PT Selo Agung yang berjalan saat ini?.
  2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh PT Selo Agung dalam memberikan persetujuan terhadap informasi perizinan serta memperoleh laporan yang akurat dalam penyampaian laporannya?.
  3. Bagaimana cara merancang sistem untuk mengatasi kendala-kendala yang ada pada proses perizinan yang dihadapi sebelumnya?.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang peneliti observasi dalam penulisan laporan skripsi ini adalah mengenai sistem proses perizinan yang dilakukan oleh karyawan, serta mengetahui alur bagaimana informasi perizinan ini diberikan kepada pihak yang bersangkutan. Sampai dengan dibuatnya hasil laporan informasi perizinan karyawan tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Terdapat beberapa tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:

  1. Mengetahui bagaimana gambaran proses perizinan karyawan pada PT Selo Agung yang berjalan saat ini.
  2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam memberikan informasi persetujuan perizinan dan laporan dapat dibuat secara efektif dan efisien
  3. Mengetahui rancangan sistem seperti apa yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam memberikan perizinan, serta dapat memberikan dan memperoleh laporan yang lebih akurat dan terpercaya.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama belajar di Universitas Raharja dengan membuat sistem informasi secara sistematis.
  2. Memberikan solusi untuk menunjang pengambilan keputusan terhadap pemberian persetujuan dalam proses perizinan, serta mempermudah dalam proses laporannya.
  3. Memperoleh data informasi perizinan yang akurat serta hasil yang efektif dan efisien dari prosedur pengolahan informasi pada PT Selo Agung.

Metode Penelitian

Dalam metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menghasilkan laporan pembuatan Laporan Skripsi ini, menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses perizinan karyawan yang berjalan saat ini pada PT Selo Agung. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data atau informasi yang akan digunakan sebagai acuan dalam dalam melakukan perancangan, pembuatan serta penyusunan laporan dan landasan teori yang mendukung.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sesi tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada instansi terkait, guna mendapatkan informasi dan data yang relevan dan akurat yang lebih mendetail saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode pustaka ini digunakan untuk melengkapi data-data pendukung yang bersumber dari data primer dan skunder, serta mencari referensi dari beberapa sumber (literature) baik itu bersumber dari jurnal, internet, maupun laporan skripsi lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang peneliti buat. .

Metode Analisis Data

Pada metode analisa ini, metode yang peneliti gunakan yaitu menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information /Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service), dimana metode ini merupakan suatu metode yang melakukan upaya untuk suatu performa yang menekankan terhadap pengelolaan laporan informasi perizinan menjadi lebih baik, yang dapat mengurangi kesalahan dalam penginputan data-data yang diolah. Dapat mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan media kertas dan alat tulis. Serta keamanan yang lebih terjaga agar tidak dapat diakses dan merubah data dari pihak yang tidak berwenang, serta efisien dalam segi waktu dan pelayanan yang dapat dilakukan secara cepat.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang peneliti gunakan yaitu metode UML (Unified Modelling Languange) sebagai tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang akan diusulkan, agar mudah dipahami oleh pihak yang bersangkutan berdasarkan alur rancangan yang dibuat. Selain itu dalam merancang sistem ini peneliti menggunakan bahasa pemograman seperti menggunakan PHP, MySQL, Codeigniter dan bahasa pemograman lainnya yang dapat mendukung dalam merancang sistem yang akan peneliti buat.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang peneliti gunakan dalam laporan skripsi ini adalah menggunakan blackbox testing, metode ini adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu uji coba menggunakan blackbox ini memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode ini juga digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, seperti fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, serta kesalahan dalam struktur data atau database eksternal.

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami penjelasan dalam penyusunan serta mempermudah dalam membuat penelitian laporan dan pembahsannya secara sistematis, penelitian laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub-sub dengan sistematika sebagi berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang definisi-definisi yang saling berkesinambungan dengan permasalahan yang ada pada bagian sistem yang berjalan saat ini, yang berisikan tentang landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem pengambilan keputusan proses perizinan karyawan, serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III   PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum dan sejarah singkat PT Selo Agung, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Languange) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah. .

BAB IV   SISTEM USULAN

Bab ini berisikan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database, serta tampilan pengujian sistem yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan kepada penulis dari hasil penelitian yang dilakukan seputar perancangan sistem kedepanya sesuai kebutuhan Stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang. .

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91) [1] , menjelaskan bahwa “Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. seperti sebuah system informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

I Putu Agus (2016:2) [2] , menerangkan bahwa “Sistem merupakan sebuah kesatuan yang kompleks, dimana sistem ini tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya, yang bertujuan memudahkan satu atau beberapa proses dalam menjalankan prosesnya”.

Giandari Maulani dalam Jurnal ICIT (2018:16) [3] , menerangkan bahwa “Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Romney dan Steinbart (2015:3) [4] menjelaskan bahwa “Sistem merupakan suatu rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan. Dimana sebagian besar sistem tersebut terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang berfungsi untuk mendukung sistem yang lebih besar”.

Sedangkan Mulyadi (2016:5) [5] berpendapat bahwa “Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat berdasarkan pola yang terpadu dalam pelaksanaan kegiatan pokok perusahaan”.

Berdasarkan beberapa paparan mengenai penjelasan sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen atau elemen yang bekerja sama sesuai dengan fungsinya masing-masing dan juga saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan perencanaan.

Karakteristik Sistem

Model umum yang digunakan di dalam sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana, karena sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran, serta memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang menyerupai bahwa hal tersebut bisa disebut sebagai sistem. Hutahaean (2015:3) [6] menerangkan bahwa terdapat beberapa karakteristik yang harus ada dalam sebuah sistem yaitu:

  1. Komponen (Components)

    Sistem terdiri harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem harus memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batasan sistem ini merupakan suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar. Dimana batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan atau juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah suatu sistem apapun yang berada di luar batasan dari sistem dan juga yang mempengaruhi sistem tersebut. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem tersebut.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Media penghubung sistem (Interface) berfungsi untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya.

  5. Masukkan sistem (input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Dimana fungsi dari perawatan ini adalah agar sistem dapat beroperasi sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

  6. Keluaran sistem (output)

    Merupakan hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, contohnya seperti berupa informasi yang dihasilkan.

  7. Pengolah (Procces)

    Dalam mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem. Suatu sistem menjadi pengolah masukan menjadi keluaran. Seperti sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, dan sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran sistem

    Sasaran sistem ini bertujuan untuk menentukan input yang dibutuhkan serta keluaran (output) yang dihasilkan dari sistem tersebut.

Klasifikasi Sistem

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karenanya sistem memiliki sasaran yang berbeda pada setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Maka dari itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa perspektif. Adapun klasifikasi sistem menurut Hutahaean (2015:6) [7] yaitu :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak ini merupakan sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik sebaliknya yaitu sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, atau tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia sendiri, dan juga melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem deterministic ini merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer yang merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Muslihudin dan Oktafianto (2016) [8] menerangkan bahwa, “Analisis sistem merupakan sebuah istilah yang secara kolektif yang mendeskripsikan beberapa fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem ini berfungsi dalam teknik pemecahan masalah yang memisah beberapa bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut berinteraksi dan bekerja untuk mencapai tujuan mereka”.

Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.03 (2016:270) [9] , menerangkan bahwa “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasi dalam mengevaluasi hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan untuk perbaikan yang lebih baik”.

Berdasarkan dua penjelasan analisis sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan suatu teknik pemecahan masalah yang berfungsi menguraikan suatu bagian komponen yang bertujuan untuk memahami sistem yang ada, dengan tujuan untuk mempelajari komponen yang bersangkutan beserta kaitannya antara satu dengan yang lainnya, agar didapatkan solusi atau keputusan mengenai sistem itu sendiri baik itu kelebihan maupun kelemahan sistem.

Prinsip-Prinsip Analisis Sistem

Tyoso J (2016:18) [10] menerangkan bahwa analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah. Tyoso J juga menjelaskan terdapat beberapa prinsip yang dilakukan dalam meanalisis suatu sistem, yaitu:

  1. Mengidentifikasi masalah, yaitu masalah yang akan dipecahkan dengan sistem yang diatur berkenaan dengan lingkungan atau tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum yang ingin dicapai harus berkaitan dengan ke efektifannya ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem.

  3. Membuat batasan sistem, pembatas antara sistem baru dengan lingkungannya harus terperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus dijelaskan.

  4. Menyatakan kendala sistem, kendala yang dihadapi pada sistem dan pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem juga harus dipastikan

  5. Pengelompokkan sistem, sistem di kelompokkan ke dalam sub-sub sistem yang saling berkaitan dan berhubungan dengan lingkungannya. dengan adanya pengelompokkan seorang analisis mampu melihat sistem dengan terperinci. Subsistem yang berada pada tingkat bahwa yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Siregar dalam Sutopo dkk (2016:24) menerangkan dalam KBBI bahwa data diartikan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Dimana data tersebut merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi dan data itu harus berupa fakta yang jelas tempat dan waktunya.

Martono dkk menjelaskan dalam Jurnal CCIT (2016:231) bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunya makna atau tidak terpengaruh serta langsung kepada pemakai.

Mila Andini dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48) [11] menerangkan bahwa “Data merupakan suatu sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu penelitian, baik berupa lambang, angka ataupun sifat”.

Sedangkan Yakub dalam Sunarya dkk (2017:5) [12] , menerangkan bahwa “Data merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan bahwa benar adanya terjaadi suatu kejadian”.

Berdasarkan 3 (tiga) penjelasan tentang definisi data di atas, maka dapat disimpulan bahwa data merupakan sekumpulan keterangan yang masih bersifat mentah, yang nantinya akan dilanjutkan untuk diproses guna menghasilkan sebuah informasi (output) guna untuk mempertahankan suatu pernyataan yang dikemukakan.

Definisi Informasi

Asti Herliana,dkk dalam jurnal informatika (2016:49) [13] menerangkan bahwa informasi merupakan ”Sebagai suatu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Ramadhan dkk (2016) [14] juga menjelaskan bahwa, “informasi merupakan sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah dari bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.”.

Sedangkan Romney dalam Wardhani dan Satia (2016:40)[15] mendefinisikan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diatur dan di proses untuk memberikan makna atau arti bagi yang bersangkutan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil (aouput) dari sejumlah data yang telah melakukan proses atau pengolahan sehingga dapat memberikan nilai, arti, manfaat bahkan pengetahuan bagi seseorang yang menerima informasi tersebut.

Kualitas Informasi

Setiap informasi yang diberikan dan didapatkan pasti harus memiliki kualitas tersendiri, agar yang memahami informasi tersebut jelas akan alur yang dojelaskan. Jogiyanto dalam Ilyas dkk (2017:8) menerangkan bahwa kualitas informasi dari suatu sistem informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu sebagai berikut:

  1. Akurat

    Yaitu informasi harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi, artinya informasi tersebut biasanya dilandasi atas dasar bukti kejadian yang ada.

  2. Tepat Waktu

    Yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Artinya informasi yang sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan prinsip dalam pengambilan sebuah keputusan.

  3. Relevan

    Yaitu informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, artinya yang disampaikan harus mempunyai keterlibatan dengan masalah yang akan di analisis dengan informasi tersebut.

Nilai Informasi

Azizah dkk (2017:17)[16] menjelaskan ada 9 (Sembilan) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (Accesibility)

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (Comprehensiveness)

    Informasi yang mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (Verified)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (Measurable)

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Widianti dalam Utomo dkk (2017:77)[17] menerangkan bahwa sistem informasi merupakan suatu organisasi yang mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, pendukung operasi, bersifat eksekutif dan kegiatan rencana dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

Swastika dan Putra (2016:3) [18] menerangkan bahwa “sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan ataupun organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi”.

Ahmad Reza Hidayatullah dan M. Rudyanto dalam Jurnal Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:104) menerangkan bahwa, “Sistem Informasi merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, pendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang terdapat dalam suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi yang bertujuan untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya berupa Informasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Analisis Sistem menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516) [19] adalah penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72), [20] “Analisis Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sstem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis system adalah langkah langkah anlisisa sistam yang akan dirancang serta mengartiikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan system.

Tujuan Sistem Informasi

Tata Sutabari (2016:27-29) [21] menerangkan bahwa Fungsi utama sistem informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan”.

Sedangkan Fauzi (2017:18-19) [22] menjelaskan bahwa Setiap organisasi harus menyesuaikan informasinya dengan kebutuhan pemakainya. Secara umum tujuan sistem informasi pada perusahaan adalah:

  1. Untuk membantu fungsi kepengurusan manajemen. Kepengurusan mengacu ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi mempersiapkan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai lingkup luar melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta.

  2. Untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan kewajiban pengambilan keputusan.

  3. Untuk mendukung kegiatan aktivitas perusahaan harian. Sistem informasi mempersiapkan informasi bagi personal operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Hanif Al Fatta, Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No.2 (2015:69) [23] , menerangkan bahwa “Perancangan sistem diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input meneuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49) [24] , “Perancangan merupakan proses perencanaan segala sesuatu terlebih dahulu yang merupakan wujud visual yang dihasilkan berdasarkan bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik”.

Sedangkan Maimunah, dkk (2017:38) [25] menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi merupakan setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan dalam kehidupannya di alam semesta”.

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237)[8], [26] “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems” .

Berdasarkan beberapa paparan mengenai perancangan sistem yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan suatu rancangan yang direncanakan terlebih dahulu sebelum sistem itu dibuat, sehingga dalam pengerjaan sistem tersebut dalam dijalankan sesuai dengan yang diinginkan.

Tahapan Perancangan Sistem

McLeod dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70), menerangkan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dalam penjelsannya terdapat tahapan dalam merancang sebuah sistem, yaitu:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara terperinci.

    Analisis ini bekerjasama dengan pemakai (user) dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

  2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem.

    Analisis ini berfungsi mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses dalam pembuatan sistem.

  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.

    Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife konfigurasi terbaik dalam pebuatan sistem.

  4. Menyiapkan usulan penerapan implementasi

    Dalam memberi ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang akan dibuat berdasarkan dokumentasi perancangan tersebut, serta menyetujui dan menolak penerapan sistem tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Perizinan

Definisi Perizinan

Puang (2015:76),[27] “Perizinan merupakan salah satu alat kebijaksanaan yang apabila dipergunakan secara efisien akan merupakan alat efektif untuk menggerakan perkembangan dunia usaha ke bidang yang benar-benar mendukung pembangunan”.

Adrian Sutedi (2015) [28] menerangkan bahwa “Perizinan diartikan sebagai bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan yang bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang”.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perizinan merupakan suatu bentuk pemberian dispensasi kepada seseorang berdasarkan pertimbangan terhadap orang yang bersangkutan di dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

Prosedur Perizinan

Adrian Sutedi [28] menerangkan bahwa ada 3 (tiga) prosedur dalam izin yaitu:

  1. Persyaratan

    Merupakan hal yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin yang diajukan, baik berupa dokumen dan kelengkapan atau surat-surat lainnya.

  2. Waktu Penyelesaian Izin

    Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh instansi yang bersangkutan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.

  3. Biaya Perizinan

    Tarif pelayanan merupakan rincian yang ditetapkan dalam proses pemberian izin, dimana pembiayaan menjadi hal mendasar dari pengurusan perizinan.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71) [29] menerangkan bahwa, “Karyawan merupakan Aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

Sedangkan dalam (UU No.13 Tahun 2003) dalam jurnal SENTIKA (2014:430). “Pegawai/karyawan adalah orang yang menjual jasanya kepada orang lain atau orang yang bekerja pada sebuah instansi berdasarkan sifat dan jangka waktu ikatan kerjanya”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dpat disimpulkan bahwa karyawan merupakan sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).

Jenis-Jenis Karyawan

Jenis - jenis karyawan

  1. Karyawan tetap

    Bayu Aditya, Moehammad dan Heru (2017:97) menjelaskan bahwa, “Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanen)”.

  2. Karyawan Kontrak

    Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37)[30] menjelaskan bahwa, “Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya”.

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

Definisi Pengambilan Keputusan

Menurut Pratiwi (2016:2) [31] Keputusan merupakan hasil pemikiran berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

J.Reason menjelaskan dalam bukunya bahwa “Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia, dan dalam pengambilan keputusan tersebut selalu menghasilkan satu pilihan yang final”.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan pendapat yang menghasilkan output berdasarkan tahapan-tahapan yang dilalui.

Proses Pengambilan Keputusan

Kotler, dkk (2014:223) menjelaskan dalam bukunya bahwa terdapat beberapa tahapan dalam proses pengambilan keputusan yaitu:

  1. Indentifikasi masalah, yaitu dalam mengidentiifkasi masalah diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam suatu keadaan.

  2. Pengambilan dan penganilis data, yaitu pengambilan keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan suatu masalah yang ada.

  3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, yaitu setelah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.

  4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik, yaitu pemilihin alternatif yang dianggap paling tepat untuk memcahkan maslaah tertentu dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang atau sesuai rekomendasai.

  5. Pelaksanaan keputusan, yaitu dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan harus mampu menerima dampak positf dan negatif, ketika berdampak negtaif pemimpin harus memiliki alternatif lain untuk mengatasinya.

  6. Pemantauan dan pengevalusi hasil pelaksanaan, yaitu setelah keputusan dijalankan alangkah baiknya dapat mengukur dampak dari keptusan yang telah dibuat.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Hengki Tamando Sihotang (2018 : 19) [32] , “UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. UML merupakan salah satu tool model untuk merancang pemodelan software yang berbasis object oriented.”

Sedangkan Asri Wahyuni (2017:7) [33] menerangkan bahwa, “Unifield Modelling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Unifield Modelling Language (UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan Unifield Modelling Language (UML) tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya Unifield Modelling Language (UML) paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unifield Modelling Language) merupakan pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.

Tujuan UML (Unified Modelling Languange)

Wati dan Kusumo dalam jurnal SYNTAX Jurnal informatika (2016:25) menerangkan bahwa terdapat 3 (tiga) tujuan dari penggunaan UML (Unified Modelling Languange) yaitu:

  1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman serta proses rekayasa

  2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat didalam pemodelan

  3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk dapat dikembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

Jenis-jenis Diagram UML

Seiring dengan perkembangan mekanisme perkembangan berorintasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembuatan perancangan yang dinamakan dengan UML (Unified Modelling Language), UML ini muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual yang berfungsi untuk merincikan, menggambarkan, membangun, serta mendokumentasikan sistem dari perangkat lunak. Rosa dan Shalahuddin (2015) [34] menerangkan bahwa terdapat 4 (empat) jenis diagram yang digunakan, yaitu:

  1. Use Case Diagram

    Yaitu suatu pemodelan yang digunakan untuk memodelkan kelakuan sistem informasi yang akan dibuat, dan berfungsi untuk memahami fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan tanggung jawab dalam sistem tersebut.

  2. Activity Diagram

    Yaitu suatu pemodelan yang befungsi untuk menjelaskan aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Yaitu yang menggambarkan aksi objek pada use case dengan penggambaran waktu mulai objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  4. Class Diagram

    Yaitu yang menggambarkan struktur rancangan sistem dari segi keterangan kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun suatu sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Rini menjelaskan dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64) [35] bahwa “Elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa dkk (2016:27) [36] juga berpendapat bahwa, “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu rancangan sistem yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan dalam manajemen perusahaan, keinginan dalam segi tampilan, serta kesanggupan dalam membuat sistem tersebut agar bisa digunakan semestinya.

Tahapan Elisitasi

Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[20] menjelaskan bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Dalam penjelasannya Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap 1

    Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap 2

    aitu merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut merupakan penjelasan mengenai MDI:

    1. “M” pada MDI itu artinya mandatory (penting). Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap 3

    Yaitu merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Yaitu merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Syahrina Ramadhan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (2015:328) menjelaskan bahwa, “Prototype merupakan suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievakuasi oleh pemakai (user)”.

Rizkidiniah dkk dalam Jurnal Semantik (2016:88)[37] menjelaskan bahwa, “Prototype merupakan model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenernya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa prototype merupakan suatu teknik pemodelan yang dikembangkan berdasarkan ide bagi calon pengguna serta berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan sistem

Tahapan Prototype

Roger S Presman dalam Effendy dan Nyimas (2017:32-33) [38] , menerangkan bahwa tedapat 6 (enam) tahapan yang dilakukan pada protype yaitu:

  1. Komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  2. Quick design (desain cepat), yaitu pembuatan desain secara umum untuk selanjutnya dikembangkan kembali.

  3. Pembentukan prototype, yaitu pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan.

  4. Evaluasi terhadap prototype, yaitu mengevalusi dan memperhalus analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  5. Perbaikan prototype, yaitu pembuatan tipe yang sebenarnya berdasarkan hasil dari evalusi prototype.

  6. Produksi akhir, yaitu memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh pengguna.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[39] menjelaskan bahwa “Database merupakan kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat di manipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Rizaldi, dkk [40] yang dikutip oleh Beranda Agency dalam jurnal JURDIMAS (2018:46) menjelaskan bahwa “Database merupakan wadah atau tempat berkumpulnya tabel-tabel yang memiliki atribut dan data. Tabel yang ada dalam database tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna informasi tersebut. Penyajian informasi diproses menggunakan aplikasi atau program komputer”.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dpat disimpulkan bahwa database merupakan suatu wadah atau tempat sekumpulan data yang telah diatur sedemikian rupa baik berupa tabel maupun atribu lainnya yang saling terhubung agar proses pengaplikasian program terhadap kebutuhan data dapat ditemukan secara cepat.

Kebutuhan Database

Rosa dan Shalahuddin (2015:44) [34] mengemukakan terdOapat beberapa kebutuhan basis data dalam sistem, yaitu:

  1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data

  2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Rulia Puji Hastanti dkk (2015:3) [41] dalam jurnal berjudul Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan Bianglala Informatika menjelaskan bahwa “Website merupakan lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi".

Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[42] menjelaskan bahwa “Website merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Berdasarkan penjelasan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu situs yang berfungsi untuk memudahkan para pengunjung dalam mencari hal apa saja yang mereka inginkan, bahkan sudah banyak yang menjadi pengguna website tersebut baik dalam bidang e-commerce, pendidikan, dan sebagainya.

Jenis-jenis Website

Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249) [43] menerangkan bahwa ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis yaitu jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Black Box Testing

Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) menjelaskan bahawa pada dasarnya black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Akbar dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017:1270) [44] berpendapat bahwa ”Pengujian blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian blackbox tidak tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, strukrur atau implementasi dari software yang dites”.

Sedangkan Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342) [45] menjelaskan bahwa “Blackbox Testing bertujuan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) [46] , menjelaskan bahwa “Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure” . Atau dalam bahasa Indonesia “Black Box Testing merupakan teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa black box testing berfungsi menguji fungsional kinerja pada sistem sebagai proses untuk mengidentifikasi ketidaksesuai sistem, seperti dalam pengecekan verifikasi atau mendeteksi sistem error

Kasus Uji Black Box Testing

Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian blackbox harus dibuat dengan kasus yang benar dan yang salah. Rosa dan Shalaluddin (2015:276) [47] menjelaskan contoh dalam kasus proses login, maka kasus uji yang dibuat adalah:

  1. Jika user memasukkan nama pemakai (user) dan kata sandi (password) yang benar, maka proses login akan berhasil.

  2. Sebaliknya, jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, atau nama pemakai (username) benar tapi kata sandi (password) salah atau sebaliknya, maka proses login tidak akan berhasil.

Konsep Dasar Codeigniter

Wibowo (2019:29)[48] menjelaskan bahwa “CodeIgniter merupakan aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) yang berfungsi untuk membangun website dinamis menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer atau pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan membuat dari awal”.

Phooja Sakhena, dkk (2019:157) [49] menjelaskan bahwa “CodeIgniter (CI) merupakan sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer”.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bawa Codeigniter merupakan sebuah desain framework atau peneliti biasa sebut adalah template yang disediakan, yaitu yang berfungsi untuk memudahkan user atau pengguna dalam proses membangun sebuah website karena sudah disediakannya framework tersebut dalam tools codeigniter tersebut tanpa harus ngoding dari awal lagi.

Konsep Dasar MySql

Agus Tugiarto, dkk dalam jurnal INFORMATIKA (2019:15) [50] mengutip dari Herny & Zuliarso (2012) menyatakan bahwa “SQL merupakan singkatan dari (Structured Query Language). MySQL merupakan sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya”.

Arief dalam Dzulhaq (2017:2) [51] menyatakan bahwa “MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MySql merupakan salah satu software yang berfungsi untuk mengolah data yang bersifat open source, dimana pengguna dapat menjalankannnya secara gratis.

Konsep Dasar Sublime

Faridl, M. (2015) menjelaskan bahwa “Sublime text merupakan teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”. <?p> <p> Supono dan Putratama (2018:14) menjelaskan bahwa "Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web".

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan suatu software yang berfungsi sebagai teks editor dalam proses pembuatan sebuah sistem, dimana tampilan pada teks editor ini lebih mudah dipahami karena di variasikan dengan tampilan yang lebih elegan baik dari segi warna maupun kodingan yang lebih terstruktur berdasarkan tingkatannya.

Konsep Dasar XAMPP

Raharjo (2018:20) menerangkan bahwa ”XAMPP merupakan software yang membungkus Apache HTTP Server, MariaDB, PHP dan Perl. Dengan menggunakan XAMPP installasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web (Apache HTTP Server, MariaDB dn PHP) dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah (sendiri-sendiri)”.

Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65) menjelaskan bahwa “XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Ahmad Fadel, dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.10 No. 2 (2019:49) [52] menjelaskan bahwa “XAMPP merupakan software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux”. Berdasarkan beberapa penjelasan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan web server yang berfungsi untuk menjalankan script program dari text editor ke web browser.

Konsep Dasar PHP

Febio (2017:43)[53] menyatakan bahwa “PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, maksudnya dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Secara resmi PHP merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor”.

Wibowo (2019:29) [48] menyatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Sehingga dapat diubah dan mendistribusikanya secara bebas”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan suatu bahasa pemograman yang dirancang untuk membangun sebuah aplikasi, dimana bahasa pemograman ini selalu disinambungkan dengan aplikasi yang lain, seperti pada html atau pada web browser.

Konsep Dasar Literature Riview

Menurut Hidayat (2015:14), [54] “HTML5 ini adalah standar baru dari HTML, yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG).”

Konsep Dasar Literature Riview

Marttunen, Lienert dan Belton (2017:2) [55] , menerangkan bahwa literature review merupakan “bentuk pengujian dari penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya secara sistematis, dimulai dari menganalisa, mengevaluasi, dan menguji temuan beberapa teori dan penelitian para ahli terdahulu yang fokus area penelitiannya berkaitan. Penulis harus dapat menuangkan atau menyajikan secara komprehensif, akurat, kritis dan menyampaikan apa yang perlu dilakukan untuk memajukan penelitian yang sedang diteliti”.

Handayani, dkk. (2018:190) [56] , menerangkan bahwa studi pustaka merupakan “Metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau bahan dari sumber relevan sesuai dengan topik dan permasalahan dari objek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan bagi penelitian dengan menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik serta menentukan lingkup penelitian untuk topik penelitian”.

Uraian dalam literatur review diarahkan untuk menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian dengan menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik serta menentukan lingkup penelitian untuk topik penelitian.<p> <p>Tujuan adanya studi pustaka (literature review) adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Dalam melakukan review terhadap literature yang perlu dilihat adalah perlunya menganalisis, mensintesis, meringkas, membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya literature review membantu peneliti untuk dalam pencarian tujuan serta membantu dalam menguraikan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.

Kutipan Literature Riview

Berikut ini terdapat beberapa referensi studi pustaka (literature review), yang peneliti jadikan sebagai panduan dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu:

  1. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Nikenuranisa (2018) [57] yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Perizinan Keluar Masuk Pegawai Pada PT.Sintech Berkah Abadi", dimana penelitiannya di latar belakangi oleh proses sistem proses perizinan keluar masuk pegawai masih menggunakan media kertas, sehingga perusahaan tersebut sering mengalami pegawai yang sering mangkir yang mengakibatkan penurunan kinerja pegawai terhadap perusahaan yang menyebabkan kualitas produk menurun, serta untuk mengatasi permasalahan tersebut dia membangun sebuah rancangan sistem dengan menggunakan UML serta membuat rancangan sistem usulan menggunakan prototype.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015) dalam Jurnal STTGARUT yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online”. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan sistem tersebut menggunakan UML dengan software pendukung Microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengajuan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.

  3. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Erni Krisnaningsih dan Acang pada Jurnal Sistem Informasi Vol. 3 (2017) [58] . Penelitian ini berjudul “Analisa Perancangan Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang”. Penelitian ini menggunakan program Delphi 7 yang berbasis database dalam pengolahan datanya, rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Recoed Structure (Struktur Data Logika) dan tabel, juga akan dibuat normalisasi data yang berfungsi untuk menghilangkan data yang rangkap. Penelitian ini menghasilkan sistem pengolahan data cuti pegawai dilakukan dengan lebih cepat, akurat, mudah dan efisien.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017) [59] . ”Smart Leave Management System”. Dalam Jurnal IJSTE International dalam penelitian Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR) Aplikasi tersebut dikembangkan melalui HTML, CSS, Java Script dan JSP di sisi server. Database untuk aplikasi tersebut adalah MySql. Penelitian tersebut menghasilkan sistem cuti yang berfungsi untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dalam penggunaannya serta proses persetujuannya. Dalam aplikasi yang ia bangun terdapat fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti, sampai laporan generator di dalam sistem tersebut.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Mohana Priya, dkk (2017) [60] . Yang berjudul “Mobile HRM for Online Leave Management System” atau dalam versi bahasa Indonesia yatu “Aplikasi seluler yang digunakan untuk sistem manajemen cuti online”. Penelitian tersebut menggunakan rancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), dengan software pendukung menggunakan microsoft visio dan MySQL sebagai manajemen basis data nya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman. Tujuan penelitian tersebut adalah menghasilkan sistem cuti yang memberikan kemudahan serta mengurangi waktu.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016) [61] yang berjudul “Development of Employees Leave Database Management System”. Atau dalam bahasa Indonesia adalah “Pengembangan Sistem Manajemen Basis Data Cuti Karyawan”, Dalam merancang sistem tersebut dia menggunakan konstruksi dari MSSQL (Microsoft structured Query language) server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.

  7. Penelitian kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh Rizky Amalia (2019) [62] yang berjudul “Analisis sistm informasi permohonan cuti karyawan pada PT Gemanusa Sentra Teknologi”, dalam penelitiannya ia menggunakan metode SWOT untuk melakukan perbandingan antara sistem yang berjalan dengan kebutuhan yang akan dibuat, dan rancangan yang ia gunakan yaitu menggunakan metode UML (Unified Modelling Language).

  8. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Angga Panugali (2017) [63] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan Berbasis Web Pada PT Aerofood Indonesia” pada tahun (2017), tujuan dari penelitian Angga adalah untuk mempermudah karyawan dalam melakukan pengajuan cuti, dan mempermudah bagian HRD (Human Resourch Departement) dalam penyampaian laporan informasi data cuti yang lebih lengkap dan terperinci.

  9. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Muthola’I (2017) [64] “Perancangan Sistem Informasi Data Cuti Pegawai Berbasis Web pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekrno Hatta”, pada tahun (2017), dimana penelitian ini bertujuan untuk melakukan perubahan dalam pengolahan data cuti pegawai mengingat jumlah pegawai yang semakin banyak. Kendala sering terjadi kesalahan pada waktu pendataan sehingga memperlambat proses kerja pegawai. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Thereats) dilanjutkan dengan pemograman menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan sistem tersebut, pegawai bisa melakukan atau membuat proses cuti pegawai secara cepat dan juga untuk pihak yang memberikan persetujuan bisa dilakukan secara cepat tidak harus mendatangi atau menunggu berkas untuk disetujui. Dengan adanya penelitian ini proses pengajuan cuti para pegawai menjadi lebih efisien waktu dan tenaga.

  10. Penelitian tugas akhir yang dilakukan oleh Taufik Gunawan (2017) [65] yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff pada SMAN 15 Tangerang” pada tahun (2017), sistem informasi absensi pada SMA Negeri 15 Tangerang masih menggunakan absensi manual yaitu dengan dilakukannya pencatatan buku agenda absensi, sehingga sangat mudah terjadi kerusakan pada buku agenda absensi guru yang terbuat dari kertas. Dalam permasalahan yang ia temukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi ia memberikan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sistem pada absensi yang berjalan saat ini dengan terkomputerisasi berbasis web. Tahapan analisa dalam penelitian nya menggunakan metode analisa SWOT serta perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext Prepocessor ) dan database MySQL. Dengan sistem terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga mempermudah bagi guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi dan pembuatan laporan yang tepat dan akurat, serta penyimpanan data yang terjamin keamanannya.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Selo Agung merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan golongan industry (Quarry), kegiatan pertambangan ini berlokasi di kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, namun untuk pengelolaan sumber daya administrasi nya di Grogol Pertamburan, Jakrta Barat. Dalam kegiatan ini mengacu terhadap produksi Coarse Aggregate atau biasa disebut kerikil, baik dalam (split 1-2) atau (split 2-3), screening dan dust (abu batu) yang bermutu sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan para konsumen, dan mengacu terhadap persyaratan pelanggan atau standar produk.

PT Selo Agung berdiri pada 27 September 2004 berdasarkan akta Notaris Ny. Susanna Tanu.,S.H. no.13 dan telah mendapat pengesahan dari menteri kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C-198.Ht.03.02-TH.2003 pada 14 Februari 2003. Akta pendirian PT Selo Agung sudah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dilakukan berdasarkan akta Notaris Ny. Susanna Tanu., S.H. no.07 pada 30 Oktober 2008.

Company Commintment

Adapun komitment dari perusahaan ini yaitu:

  1. Senantiasa menjaga komitment mutu dan pelayanan dengan memproduksi split 1-2, split 2-3, screening dan abu batu yang bermutu sesuai spesifikasi dan kebutuhan konsumen serta memberikan pelayanan terbaik bagi kepuasan konsumen

  2. Senantiasa menjalankan aktifitas perusahaan dengan mematuhi peraturan perundangan yang ketat dari awal proses sampai akhir proses terhadap aspek mutu, keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja dan lingkungan.

  3. Senantiasa melakukan peningkatan berkelanjutan pada kompetensi karyawan, sistem manajemen, produk dan pelayanan pendukung sesuai perkembangan teknologi, harapan pelanggan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan quarry yang terdepan, kompeten dan dapat diandalkan di Indonesia.

Misi Perusahaan

Adapun misi dalam PT Selo Agung yaitu:

  1. Memberikan pelayananan terbaik kepada konsumen untuk mendapatkan hasil yang maksimal

  2. Mengutamakan keselamatan kerja (K3) dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan

  3. Memprioritaskan continuous improvement dan inovasi untuk meningkatkan efiensi kinerja

  4. Memberi ruang kepada karyawan untuk bertumbuh dan berkembang dengan perusahaan.

Struktur Organiasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Selo Agung

Tugas dan Tanggung Jawab  :

Dalam manajemen suatu perusahaan, PT Selo Agung memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu sebagai berikut:

</div>

Direktur
  1. Tugas

    1. Memimpin jalannya perusahaan

    2. Menerbitkan kebijakan-kebijakan dalam perusahaan .

    3. Mengawasi kinerja dari kepala bagian serta mengangkat kepala

    4. Sebagai pengambil keputusan tertinggi


  2. Tanggung Jawab

    1. Direktur wajib bertanggung penuh atas perusahaan untuk mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

    2. Bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan dalam pelaksanaan tugas.

Sales Marketing
  1. Tugas

    1. Menentukan rencana pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

    2. Menganalisa SWOT dari kompetitor untuk memperoleh keuntungan perusahaan.

    3. Melakukan pemasaran produk kepada konsumen

    4. Menjalin komunikasi yang baik kepada kosumen

  2. Tanggung Jawab

    1. Menjaga kepercayaan para konsumen

    2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran sistem distribusi pelayanan pada setiap konsumen.

Human Resourch Departement (HRD)
  1. Tugas

    1. Mengurus seluruh perizinan perusahaan dan karyawan. .

    2. Melakukan pemeliharaan dan pendokumentasian aset dan sarana perusahaan.

    3. Melakukan seleksi dan membuat kontrak kerja karyawan baru


  2. Tanggung Jawab

    1. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia.

    2. Bertanggung jawab penuh atas proses perekrutan karyawan..

Logistik (Stock) )
  1. Tugas

    1. Memesan, menerima, serta mendistribusikan produk/ barang .

    2. Mengendalikan stok barang .

    3. Membuat laporan barang masuk dan barang keluar

  2. Tanggung Jawab

    1. Bertanggung jawab atas kenyamanan dan ketersediaan barang .

    2. Bertanggung jawab atas ketersediaan stok barang

Keuangan (finance)
  1. Tugas

    1. Menganalisa dan membuat laporan keuangan

    2. Membuat anggran pendapatan

    3. Memeriksa setiap laporan transaksi dengan konsumen

  2. Tanggung Jawab

    1. Bertanggung jawab atas semua kesibukan alur keuangan.

    2. Bertanggung jawab atas semua laporan keuangan yang sudah dibuatnya.

Pembelian (Purchasing)
  1. Tugas

    1. Menyusun list barang yang diperlukan dalam perusahaan

    2. Membantu membeli peralatan yang dibutuhkan

    3. Membuat laporan pendingan

  2. Tanggung Jawab

    1. Beratnggung jawab atas kebutuhan perusahaan yang harus dibeli

    2. Beratanggung jawab bahwa barang dengan kondisi baik atau tidak dalam keadaan cacat.

    3. Bertanggung jawab atas laporan pendingan yang dibuat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan proses sistem perizinan karyawan yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Staff /karyawan harus meminta form perizinan terlebih dahulu kepada pihak HRD (Human Resorce Departement), dalam sistem yang berjalan saat ini form perizinan tersebut terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu: form izin sakit dan form izin untuk cuti.

  2. Setelah mendapatkan form perizinan tersebut Staff /karyawan harus mengisi form tersebut sesuai dengan ketentuan yang disediakan dari pihak perusahaan.

  3. Kemudian meminta persetujuan kepada pimpinan bagian sesuai dengan divisi masing-masing.

  4. Jika pimpinan bagian memberikan persetujuan atas izin yang diajukan, form dokumen perizinan tersebut akan ditandatangani oleh pimpinan, sebaliknya jika tidak izin tidak akan diberikan.

  5. Setelah form dokumen tersebut disetujui oleh pimpinan, selanjutnya fom kemudian diberikan kepada HRD (Human Resource Departement)

  6. Dan pihak HRD (Human Resource Departement) merekap data informasi yang ada pada form izin tersebut.

  7. Serta hasil rekapan laporan tersebut akan dilaporkan kepada Direktur

Rancangan Sistem yang Berjalan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan saat ini

1. Use Case Diagram yang Berjalan
Gambar 3.2 Use Case Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram proses perizinan karyawan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Satu sistem yang menggambarkan ruang lingkup dalam proses .

  2. Empat actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem.

  3. Tujuh aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.


2. Activity Diagram yang Berjalan
Gambar 3.3 Activity diagram

Berdasarkan actviity diagram proses perizinan karyawan yang berjalan saaat ini terdapat :

  1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. Empat belas action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

  3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”

  4. Satu fork yang berfungsi untuk menjelaskan jenis kegiatan yang terjadi secara bersamaan

  5. Satu join fork yang digunakan untuk menggabungkan beberapa jenis kegiatan yang bertujuan akhir sama.

  6. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

3.Sequence Diagram yang Berjalan
Gambar 3.4 Sequence diagram

Berdasarkan sequence diagram proses perizinan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. Empat aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

  3. Sebelas message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

  4. Sembilan Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Pieces

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah menggunakan metode analisa PIECES, dimana metode ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Keamanan (Control), Efesiensi (Efeciency), dan Layanan (Service) pada sistem yang berjalan pada PT Selo Agung yang dapat dilihat keterangannya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Metode Analisa Pieces

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : intel core i5

  2. Monitor : Ultra HD

  3. Mouse : Logitech USB

  4. Keyboard : Logitech USB

  5. RAM : 4GB

  6. Harddisk : 1 Therabite

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 10 pro 64 bit

  2. Microsoft word 2010

  3. Microsoft excel 2010

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data informasi form perizinan yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh HRD (Human Resourch Departement).

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap proses perizinan karyawan pada PT Selo Agung saat ini masih memiliki beberapa kelemahan, sehingga memerlukan perkembangan yang lebih baik lagi, agar dalam proses pemberian izin serta pelaporannya dapat berjalan dengan baik. Maka dapat disimpulkan kekurangan pada sistem tersebut adalah:

  1. Sistem yang sudah terkomputerisasi namun belum maksimal, karena masih ada kegiatan yang manual, seperti pencetakan terhadap form perizinan karyawan tersebut.

  2. Kurangnya efektivitas tugas Staff (karyawan) dalam meminta persetujuan untuk form perizinan kepada Pimpinan bagian dan Human Resource Departement (HRD) yang harus datang ke ruangan masing-masing sehingga menyita waktu dan tenaga.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian dari permasalahan yang dihadapi, maka peneliti mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu dan menjadi referensi untuk PT Selo Agung, antara lain:

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem perizinan karyawan sehingga tidak ada lagi yang manual (paperless).

  2. Membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan perizinan secara otomatis dan mempermudah dalam pencarian laporan bulanan dan tahunan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil penguumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berikut adalah tabel elisitasi tahap I.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang di klarifikasikan melalui metode MDI. MDI adalah:

M = Mandatory (yang digunakan)

D = Desirable (yang diinginkan)

I = Inessential (yang tidak mutlak untuk digunakan)

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Setelah elisitasi Tahap II telah dibuat, maka dapat dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Elisitasi tahap III ini merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode tersebut dibagi lagi menjadi beberapa option, yaitu:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan pada bagian instansi terkait di PT Selo Agung, maka proses selanjutnya akan dibahas mengenai sistem yang akan dibangun sebagai alternatif pemecahan masalah. Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang akan peneliti lakukan yang bertujuan dalam memudahkan serta memperbaiki sistem perizinan karyawan yang awalnya masih semi komputerisasi menjadi terkomputerisasi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas pada bab satu sebelumnya maka peneliti membuat rancangan sistem usulan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) menggunakan software visual paradigm yang digunakan secara offline. Dan perangkat lunaknya menggunakan bahasa pemograman serta aplikasi database server untuk menjalankannya.

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

  1. Staff

    Adapun kegiatan yang dilakukan oleh staff yaitu dapat:

    1. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

    2. Melihat status pengajuan yang diajukan (menunggu, proses, atau diterima).

    3. Melihat jumlah banyak nya izin yang diajukan baik dalam jangka per bulan atau tahun.

  2. Pimpinan Bagian

    Adapun kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan bagian dalam sistem yang diusulkan yaitu dapat:

    1. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

    2. Memberikan keputusan persetujuan atas pengajuain izn yang diajukan oleh karyawan

    3. Melihat tabel absensi karyawan sesuai dengan divisi masing-masing.

    4. Melihat report izin secara keseluruhan berdasarkan divisi jabatan yang di duduki.

    5. Melihat data staff yang mengajukan serta pembuktian yang dilampirkan.

  3. Human Resourch Departement (HRD)

    Adapun kegiatan yang dilakukan oleh HRD yaitu dapat:

    1. Menambahkan data untuk pengajuan izin

    2. Lebih mudah melakukan pengajuan izin

    3. Menambahkan akun user

    4. Memberikan keputusan atas pengajuan izin yang diajukan oleh karyawan

    5. Melihat tabel absensi karyawan

    6. Melihat report izin karyawan secara keseluruhan.

  4. Direktur

    Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Direktur yaitu dapat:

    1. Memberikan Persetujuan izin

    2. Melihat status dan data pengajuan izin

    3. Melihat report izin karyawan secara keseluruhan.

    4. Menampilkan tabel absensi seluruh karyawan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan

  1. Usecase Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan 

    Berdasarkan rancangan use case diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

    1. Satu sistem yang menggambarkan ruang lingkup bagaimana proses perizinan yang diusulkan

    2. Empat actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu: Staff, HRD (Human Resourch Departement), Pimpinan Bagian, dan Direktur.

    3. 6 aktivitas yang dilakukan oleh aktor dalam sistem.

    1. Karyawan login website

    2. Karyawan melakukan request pengajuan izin yang diinginkan, dalam website ini yang dapat melakukan pengajuan izin ada staff, pimpinan bagian, dan HRD.

    3. Dalam memberikan persetujuan alurnya adalah, jika staff melakukan pengajuan yang menyetujui adalah pimpinan bagian dan HRD, dan jika yang mengajukan adalah pimpinan bagian, maka yang memberikan persetujuan adalah HRD, dan jikan yang melakukan pengajuan adalah HRD, maka yang memberikan persetujuan adalah Direktur.

    4. Dalam website terdapat tampilan absensi yang biasanya dipergunakan untuk memberikan keputusan persetujuan izin.

    5. Dan terakhir adalah laporan yang bisa didapatkan secara otomatis.

  2. Activity Diagram yang Diusulkan

    1. Activity Untuk Staff

      Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan  

      Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

      2. Delapan action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan.

      3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

      4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

      5. Activity Untuk HRD (Human Resourch Departement)

    2. Activity Untuk HRD (Human Resourch Departement)

      Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan  

      Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

      2. Enam action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

      3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

      4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

    3. Activity untuk Pimpinan Bagian

      Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan  

      Berdasarkan rancangan Activity Diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan.

      2. Enam action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu kegiatan

      3. Satu decision yang digunakan untuk mengetahui memberikan persetujuan “ya” atau “tidak”.

      4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

  3. Sequence Diagram yang Diusulkan

    1. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk Staff/ Karyawan

      Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan  

      Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Tiga aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

      2. Enam message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

      3. Tiga object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor, yaitu website, form pengajuan izin, dan laporan.

      4. Tujuh Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

    2. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk HRD (Human Resourch Departement)

      Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan  

      Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Dua aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

      2. Empat message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

      3. Empat object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor.

      4. Lima Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

    3. Sequence Usulan Pengajuan Izin Untuk Pimpinan Bagian

      Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan  

      Berdasarkan sequence diagram yang digambarkan diatas, terdapat:

      1. Dua aktor yang melakukan kegiatan terhadap object

      2. Empat message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi pada aktor

      3. Empat object yang saling berinteraksi terhadap kegiatan aktor.

      4. Lima Timeline yang berfungsi menyatakan jeda waktu terhadap satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Adapun perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan yaitu:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.8 Rancangan Class Diagram Usulan  

Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Sepuluh class diagram yang merupakan objek-objek yang berbagi atribut serta operasinya.

  2. Lima asosiasi yang menjelaskan hubungan anatara objek satu dengan objek yang lainnya, yaitu:

    1. m_user berelasi dengan t_izin, dimana satu user hanya dapat melakukan pengajuan izin satu kali dalam pengajuan waktu yang sama.

    2. t_izin berelasi dengan t_att_izin, dimana satu user mengajukan izin bisa mengupload lebih dari satu file bukti izin.

    3. t_izin berelasi dengan t_reject, dimana satu izin yang diajukan dapat banyak keterangan reject.

    4. m_user berelasi dengan t_absen, dimana satu user hanya dapat absen satu kali dalam jangka waktu yang sama.

    5. m_user berelasi dengan m_bagian, dimana banyak user bisa jadi satu bagian.

Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut adalah rancangan basis data pada sistem informasi perizinan karyawan yang diusulkan pada PT Selo Agung:

  1. Tabel 4.2 Master User


  2. Tabel 4.3 Master Bagian

  3. Tabel 4.4 Master Role

  4. Tabel 4.5 Master Menu

  5. Tabel 4.6 Operasional Izin

  6. Tabel 4.7 Operasional Attachement Izin

  7. Tabel 4.8 Operasional Reject

  8. Tabel 4.9 Operasional Absen

  9. Tabel 4.10 Views Data Absen

  10. Tabel 4.11 Views Data Izin

Tampilan Program

Halaman Login Aplikasi

Pada halaman login di dalamnya terdapat form input username dan password sesuai akses yang telah diberikan, agar dapat menampilkan halaman selanjutnya yang diinginkan.

Berikut adalah gambar halaman login dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.9 Halaman Login 

Tampilan Halaman Utama (Dashboard)

Setelah berhasil login dengan memasukkan username dan password yang benar, selanjutnya akan menampilkan halaman dashboard berbentuk grafik, dimana dalam grafik ini menunjukkan banyak jumlah status keteranga izin yang dibuat.

Berikut adalah gambar tampilan dashboard dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.10 Halaman Dashboard  

Halaman untuk Mengajuan Izin

Dalam aplikasi ini terdapat menu halaman untuk melakukan pengajuan izin, untuk mengajukan izin form yang harus diisi yaitu jenis izin apa, jumlah berapa, dan keterangan tambahan.

Berikut adalah gambar halaman pengajuan izin dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.11 Pengajuan Izin 

Tampilan Status Izin

Pada tampilan menu izin terdapat tampilan status yang menunjukkan proses pengajuan izin yang diajukan, status akan beribah sesuai dengan persetujuan yang diberikan, status ini bisa saja ditolak, diterima atau masih menunggu.

Berikut adalah tampilan status pengajuan izin yang diajukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.12 Status Izin 

Tampilan untuk Menampilkan Data Pengaju

Kemudian data pengaju yang mengajukan izin tersebut akan masuk ke dalam menu pemberian peretujuan, sebelum memberikan persetujuan diterima atau tidak, maka dapat dilihat terlebih dahulu data pengaju tersebut, data pengaju berisi dengan: Nama, Jabatan, Jenis Izin, Tanggal izin, Jumlah izin, serta bukti dan keterangan lainnya yang dapat menyakinkan pemberi persetujuan tersebut.

Berikut adalah tampilan halaman data pengaju dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.13 Tampilan Data Pengaju  

Tampilan untuk Pemberian Persetujuan

Dalam aplikasi ini terdapat menu action atau tindakan yang dilakukan terhadap data pengaju yang ada, dalam menu action tersebut terdapat tombol untuk View data, Approve (diterima) atau Reject (ditolak). Setiap tindakan yang dilakukan akan masuk ke data pengaju.

Berikut adalah gambar halaman login dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.14 Persetujuan Izin

TTampilan Menu Absensi karyawan

Dan dalam aplikasi ini terdapat tampilan untuk absen karyawan, serta tampilan untuk laporan, dimana tabel absen ini berisikan dengan: Nama, Bagian/ Jabatan, dan Tanggal absen akan diketahui secara otomatis.

Berikut adalah menu absensi karyawan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.15 Tampilan Menu Absensi

Tampilan Laporan Izin Karyawan

Dan dalam aplikasi ini terdapat tampilan untuk absen karyawan, serta tampilan untuk laporan, dimana tabel absen ini berisikan dengan: Nama, Bagian/ Jabatan, dan Tanggal absen akan diketahui secara otomatis.

Berikut adalah menu absensi karyawan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.15 Tampilan Menu Absensi

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan aplikasi sistem yang diusulkan dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang yaitu:

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz 143

  2. Monitor : VGA

  3. RAM : 4 GB

  4. Harddisk : 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software )

Perangkat yang digunakan sebagai penunjang dalam membangun aplikasi serta penghubung dalam intruksi yang diinginkan, maka perangkat yang diusulkan dalam rancangan ini adalah:

  1. Sistem Operasi : Windows 10

  2. Web browser : Mozila firefox, google chrome dan safari.

  3. Web Server : XAMPP v3.2.2

  4. Database : MySQL

  5. Database Editor : PHP MyAdmin 4.7.7

  6. Code Editor : Sublime Text 3

  7. Wifi dan jaringan LAN (Local Area Network)

Hak Akses (Brainware)

Hak akses yang dapat megoperasikan atau mengolah data dalam aplikasi ini adalah:

  1. Staff/ Karyawan

  2. Pimpinan Bagian

  3. HRD (Human Resourch Departement)

  4. Direktur.

Pengujian Sistem (Usulan)

Blackbox Testing

Untuk menguji sistem yang dibuat adalah menggunakan black box testing, diantaranya terdapat:

Tabel 4.12 Pengujian Sistem

Schedule Implementasi

Time schedule merupakan sebuah jadwal yang menjelaskan mengenai segala kegiatan yang berkaitan dengan dengan pembuatan sistem yang diusulkan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya. Berikut ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama ini :

Tabel 4.13 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan dalam penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perizinan Karyawan Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan Pimpinan Bagian pada PT Selo Agung”.

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan pada sub bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai “Perancangan Sistem Informasi Perizinan Karyawan untuk Menunjang Keputusan Pimpinan Bagian pada PT Selo Agung” maka peneliti mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada, yaitu:

  1. Sistem perizinan karyawan yang berjalan pada PT Selo Agung saat ini masih kurang optimal, karena untuk melakukan pengajuan izin menggunakan media kertas

  2. Seperti permasalahan pada point satu yang telah dijelasakan di atas, dari sistem yang berjalan, PT Selo Agung membutuhkan sistem informasi berbasis website, karena dengan adanya sistem yang dapat digunakan secara online maka dari proses sebelumnya yang masih menggunakan media kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberian persetujuan untuk izin serta laporan perizinan yang masih diinput manual satu persatu ke dalam Ms. Excel sehingga sering terjadi resiko kesalahan dalam memberikan informasi kepada pihak yang bersangkutan

  3. Untuk mengatasi sistem yang berjalan saat ini dibutuhkan suatu sistem aplikasi dalam pengajuan perizinan serta laporan yang otomatisasi. Peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, dalam merancang sistem ini peneliti membangun program menggunakan bahasa pemograman seperti PHP, CI (Codeigniter) sebagai framework dan MySQL sebagai database untuk memudahkan dalam perancangan sistem yang dibuat.

Saran

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan peneliti memberikan saran beberapa saran yang kiranya bisa dikembangkan menjadi sistem yang lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Adapun saran yang peneliti berikan yaitu:

  1. Perlu memperhatikan dan melakukan perubahan sistem agar selalu up to date dengan data yang ada sehingga selalu mengoptimalkan layanan sistem yang dibuat.

  2. Perlu pengembangan lanjutan agar sistem yang diusulkan dapat terintegrasi dengan sistem yang lainnya.

  3. Perlu adanya training/ pelatihan secara berkala sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.

  4. Perlu dukungan perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun SDM agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Gar-ment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang.”. Jurnal Sensi. Vol 4 nomor 1 . 2018
  2. I Putu Agus Swastika, M.Kom dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra, S.Pd., M.T. 2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi : Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta: ANDI.
  3. Giandari Maulani. 2018. Jurnal ICIT. Rancang Bangun Sistem Informasi Retribusi Persampahan Pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
  4. Marshall B. Romney, dan Paul John Steinbart. (2015). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi B, Salemba Empat : Jakarta.
  5. Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
  6. Hutahaean, Jeperson. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Graha Illmu
  7. Hutahaen, Jeperson. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  8. Muslihudin, Muhamad., dan Oktaviano. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML.Yogyakarta: Andi.
  9. Suryadi. Emi.2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak, dan Sedekah. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3, Agustus 2016.
  10. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish.
  11. Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57
  12. Lusyani, Della,, dan Firmansyah . 2017. Video Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Studio Satu PT Media Televisi Indonesia (METRO TV). Tangerang: Jurnal CERITA.VOL 3, No. 1, ISSN : 2461-1417
  13. Herliana,Astri,Prima Muhamad Rasyid.2016.Sistem informasi monitoring pengembangan software pada tahap development berbasis web. Jurnal Informatika, Vol.III No.1 April 2016. Diakses pada tanggal 15 maret 2018
  14. Ramadhan, A., Ningrum, I. P., & Yamin, M. (2016). Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Mengunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. SemanTIK, 2(2).
  15. Wardhani, Anindya Retno dan A.A Gde Satia Utama.2016. Evaluasi dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Pemungutan dan Penyetoran PPN dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Kinerja SubDinas Perpajakan pada PT. Pelabuhan Indonesia III (persero) Cabang Tanjung Perak. Surabaya :Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga. Vol.1, No. 1, ISSN: 2548-1401 (print) ISSN:2548-4346
  16. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana.2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.3, No.1. ISSN: 2461-1409.
  17. Utomo, Catur Putro, Muhamad Arif Nurdin dan Pandi Baskara.2017. Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor pada STMIK Raharja Tangerang: Jurnal CERITA.Vol.3, No.1, ISSN: 2461-1417
  18. I putu Agus Swastika, M.Ko m dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra S.Pd, M.T. 2016. Audit Sistem Informasi Dan Tata Kelola Teknologi Informasi : Implementasi dan Studi kasus. Yogyakarta: ANDI
  19. Dui dan Joni. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.
  20. 20,0 20,1 Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015.
  21. Tata Sutabari, S.Kom., 2016. Buku Pengantar Bisnis-Teori dan contoh Kasus. Yogyakarta, CV Andi OFFSET
  22. Fauzy, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
  23. Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
  24. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016
  25. Maimunah,David Ericson Manalu,Dian Budi Kusuma.2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN:23023805.
  26. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
  27. Puang, Victorianus M.H Randa. 2015. Hukum Pendirian Usaha dan Perizian. Yogyakarta : Deepublish.
  28. 28,0 28,1 Adrian Sutedi, 2015, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta, Sinar Grafika, Jakarta
  29. Alfiandanu, Agusta dan Eko Siswanto. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Gaji dan Perhitungan PPH Pasal 21 Pada CV. Sinar Jaya Ngaliyan Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi Vol. 8, No. 1, April 2015.
  30. Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Topsis. Makasar: jurnal ilmiah Teknologi Informasi Terpan Vpl. 1, No. 2, April 2015
  31. Pratiwi et al (2016). Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi, dan Profitabiltsa Terhadap Nilai Perusahaan Food dan Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 1369-1380 ISSN 2303-1174.
  32. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung Dengan Metode Bayes. Jurnal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  33. Wahyuni, A., & Kom, M. (2017). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 CENGKARENG JAKARTA. Jurnal Interkom, 12(3), 4-13.
  34. 34,0 34,1 S, Rosa A; dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Obyek.Bandung Informatika
  35. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN:20188-1762.
  36. Amrullah, Agit. Rifda. Danang. Renna. Hendi dan Eri. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  37. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway Pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno. Jurnal Semantik. Vol. 2 nomor 2, Desember 2016.
  38. Effendy, Irman dan Nyimas Sopiah. 2017. Penggunaan Prototyping dalam Pembuatan Aplikasi Mobile untuk Latihan Tes Tertulis Izin Mengemudi Palembang: Jurnal Ilmiah MATRIK. Vol. 7 Issue No. 6.
  39. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT Vol.9 No.1-September ISSN: 1978-8282.
  40. Rizaldi, R., Anggraeni, D., & Syah, A. Z. (2018). TIPS DAN TRIK MEMBANGUN RELATIONSHIP DAN QUERY DALAM DATABASE. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 1(2), 45-50.
  41. Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika. 3(2)
  42. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016
  43. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang :Jurnal CCIT Vol.8 No.3. ISSN:1978-8282.
  44. Arif, Akbar Muhammad, Elis Hernawati dan Ferra Arik TridaLestari. 2017. Aplikasi Monitoring Proses Belajar Megajar Berbasis Web di SMK Telkom Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science. Vol. 3 nomor 3, Desember 2017.
  45. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Infomasi Perhitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 3, Agustus 2016.
  46. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. ”Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2
  47. S, Rosa A., dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.
  48. 48,0 48,1 Wibowo, N. (2019). SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMBERIAN BANTUAN STUDI BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus Universitas Gadjah Mada) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  49. Sakhena, P., Sriwahyuni, T., & Adri, M. (2019). PERANCANGAN E-COMMERCE PEMASARAN KAIN SONGKET SILUNGKANG BERBASIS WEB. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 7(1), 156-165.
  50. Tugiarto, A., Pratiwi, F., Azkya, A., & Widodo, P. P. (2019). PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS BUMI AYU KOTA DUMAI BERBASIS WEB. INFORMATIKA, 10(2), 13-20.
  51. Dzulhaq M.iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang:STMIK Bina Sarana Global. (Vol.7 No.1 Maret 2017).
  52. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). Aplikasi Sistem Pakar Pusat Informasi Konselling Remaja (PIK-R) di SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47-55.
  53. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2).
  54. Hidayat, Argi Noor. 2015. Belajar HTML Kelas Ringkas. Bogor: Bisakimia.
  55. Marttunen, M., Lienert, J., & Belton, V. (2017). Structuring problems for Multi-Criteria Decision Analysis in practice: A literature review of method combinations. European Journal of Operational Research, 263(1), 1-17.
  56. Sudaryono, S., Handayani, I., & Nurmalasari, Y. (2018). Penilaian Pembimbing Sebagai Media Penginputan Nilai Mahasiswa Sidang Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 3(1), 84-97.
  57. Anisa, Nurnike.2018.Perancangan Sistem informasi Perizinan Keluar Masuk Pehgawai pada PT.Sintech Berkah Abadi.Tangerang.
  58. Krisnaningsih, E. & Acang. (2017). Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang,. JSiI (Journal Sistem Informasi), vol. 3
  59. Sharma, L. Purwani, H. Das, R. Malviya, A. Nagdev, K. (2017) Smart Leave Management System. IJSTE || National Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR), vol. ISSN (online), no. 2349-784X
  60. Priya, A.M., Shyamala, G., & Dharshini, R. (2017). Mobile HRM For Online Leave Management System. IJCSMC, vol. 6, no. 2.
  61. Asong, K.K. (2016). Development of Employees Leave Database Management System. Dama International Journal of Researchers, no. SSN: 2343-6743.
  62. Amalia, R dan Kurniawan, Rano (2019). "Analisis Sistem Permohonan Cuti Karyawan Pada PT Gemanusa Sentra Teknologi". Universitas Raharja. Tangerang
  63. Panugali, A , Ilamsyah, & Mulyati (2017). "Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan Berbasis Web Pada PT Aeofood Indonesia". STMIK Raharja. Tangerang.
  64. Mutholai, Purnomo, Cahyo Andri & Pramono Bayu (2017). "Perancangan Sistem InformasiData Cuti Pegawai Berbasis Web pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekrno Hatta. STMIK Raharja. Tangerang.
  65. Gunawan, Taufik , Hayat Abdul, Supriati Rully. (2017). "Aplikasi Sistem Informasi Absesi guru Dan Staff Pada SMAN 15 Tangerang". STMIK Raharja. Tangerang.


*

Contributors

Asni ramadani

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1612494288&oldid=364773"