SI1611493875

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN JEMBATAN

BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA

AIR KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :


NIM : 1611493875
NAMA : SYAFIRA VIGLIA ZUMADILLA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN JEMBATAN

BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA

AIR KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM : 1611493875
Nama : SYAFIRA VIGLIA ZUMADILLA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN JEMBATAN

BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA

AIR KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1611493875
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen



Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03002
   
NID: 14023

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN JEMBATAN

BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA

AIR KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1611493875
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN JEMBATAN

BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA

AIR KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM : 1611493875
Nama : SYAFIRA VIGLIA ZUMADILLA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Desember 2019
SYAFIRA VIGLIA ZUMADILLA
NIM. 1611493875


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya internet telah berkembang sangat pesat dan memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu kehadiran teknologi dilingkungan perusahaan juga sudah tidak asing lagi. Internet sangatlah berpengaruh di berbagai bidang. Semakin pesatnya teknologi mendorong suatu perusahaan atau instansi untuk lebih optimal lagi dalam kinerjanya. Hal ini memicu Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang sebagai instansi yang bergerak didalam bidang jasa dan pelayanan masyarakat untuk memperbaiki sistem pelaporan jalan dan jembatan agar terciptanya kinerja yang lebih efektif dan efisien. UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang masih memiliki berbagai masalah, diantaranya sulitnya dalam pelaporan kerusakan jalan yang kurang cepat dan kurang akurat dikarenakan proses nya masih manual. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT, elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL- Server sebagai database yang digunakan. Maka dari itu di perlukan perbaikan sistem guna mempermudah Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang dalam pelaporan kerusakan jalan dan jembatan sehingga petugas Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air kabupaten Tangerang bisa langsung menampilkan dan memproses laporan yang telah diterima kepada kepala bidang Bina Marga.

Kata Kunci : UPT Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Pelaporan, Dinas Pekerjaan Umum


ABSTRACT

The development of special science and technology of the internet has developed very rapidly and provides very significant developments in our daily lives. In addition, the presence of technology in the company's environment is also familiar. Overcoming the Internet in various fields. The more rapid technology drives the company or more optimal in its performance. This discusses the Tangerang District Water and Water Resources Office as an institution engaged in the service and community sectors to improve the road and bridge reporting system to create more effective and efficient performance. The UPT of Binamarga Service and Water Resources of Tangerang Regency still has various problems, the difficulty in reporting road damage is less fast and less accurate the process is still manual. This research uses SWOT method, system requirement elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) to describe visualization, which is then implemented with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with MySQL-Server database as database used. Therefore, it is necessary to improve the system to use the Tangerang District Water and Water Resources Service in reporting damage to roads and bridges so that the Tangerang District Water Service and Water Resources Department can immediately display and process the approved reports to assist the DGH sector.

UPT of Bina Marga Office and Water Resources of Tangerang Regency, Reporting, Public Works Agency



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN & JEMBATAN BERBASIS WEB PADA UPT DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, M.TI, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Nono Bambang Sutrisno selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  9. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Januari 2020
SYAFIRA VIGLIA ZUMADILLA
NIM. 1611493875


Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengelompokkan Diagram UML

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Masyarakat yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sub. Bidang Perencanaan

Gambar 4.4. Activity Diagram Bid. Bina Teknis

Gambar 4.5. Activity Diagram Bid. Bina Marga

Gambar 4.6. Activity Diagram Kepala Dinas

Gambar 4.7. SequenceDiagram Masyarakat

Gambar 4.8. Activity Diagram Sub. Bidang Perencanaan

Gambar 4.9. Activity Diagram Bid. Bina Teknis

Gambar 4.10. Sequence Diagram Bid. Bina Marga

Gambar 4.11. Sequence Diagram Kepala Dinas

Gambar 4.12. Class Diagram Sip-OKE

Gambar 4.13. Layout Login

Gambar 4.14. Layout Form Pengaduan

Gambar 4.15. Layout Laporan Masyarakat

Gambar 4.16. Layout Dashboard

Gambar 4.17. Layout Laporan Masuk


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dengan didorong oleh masuknya internet telah memajukan banyaknya bidang kehidupan untuk memanfaatkan teknologi ini seoptimal mungkin. Pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang dalam aspek-aspek kehidupan pemerintah yang diharapkan dapat membawa manfaat dalam menguatkan masyarakat melalui peningkatan informasi dan pelayanan, serta memperbaiki penataan pemerintah yang lebih efisien.

Sarana dan prasarana di Indonesia memang dinilai masih belum cukup memuaskan. Kondisi ruas jalan yang seringkali mengalami kerusakan dengan tingkatan rendah, sedang dan akut yang disebabkan oleh kualitas jalan yang tidak sesuai standar, baik karena kesalahan metode pengerjaan atau material yang digunakan, tidak adanya saluran air yang membuat air bisa langsung mengalir tanpa harus menggenang dijalan, juga dengan perawatan yang kurang. Peranan pemerintah mengenai ruas jalan sangatlah penting, dengan tujuan memposisikan pemerintah sebagai bagian ditingkat nasional yang berfungsi untuk menyediakan pelayanan masyarakat secara efektif, efisien dan ekonomis.

Dinas Bina Marga adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam Organisasi Pemerintah Provinsi Banten yang mempunyai tugas untuk melayani masyarakat dalam menyediakan infrastruktur Bina Marga. Kondisi dinas bina marga saat ini masih kurang efisien, terlebih pada pelaporan kerusakan jalan dan jembatan yang masih menggunakan dokumen kertas serta peta analog untuk menampilkan jalan untuk disurvei. Hal ini menimbulkan permasalahan ketika akan dilakukannya pencairan untuk mentindaklanjuti perencanaan prioritas jalan untuk diperbaiki dan juga tidak efisien dalam pengarsipan dikarenakan adanya resiko hilang. Di era teknologi informasi yang sudah berkembang ini, kebutuhan akan suatu sistem yang terkomputerisasi diperlukan data spasial yang dapat menggambarkan kondisi jalan-jalan yang terpantau dengan baik. Data tersebut akan diolah menjadi suatu ringkasan yang teratur menjadi suatu sistem informasi yang diharapkan bisa memberikan dedikasi terhadap instansi dan pemerintah yang terkait. Selanjutnya, diharapkan dapat membantu dalam rencana perbaikan jalan agar lebih terstruktur dan dapat dikembangkan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menganalisis Sistem Informasi Pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada Dinas Bina Marga. Karena alasan tersebut, maka peneliti mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Kerusakan Jalan Jembatan berbasih WEB pada UPT Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang“.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan atau dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya :

  1. Bagaimana analisa Sistem Informasi Anggaran Belanja Divisi pada PT. Bimasakti Karyaprima yang berjalan saat ini ?
  2. Apa saja kendala yang dialami dalam sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan yang berjalan saat ini pada UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang?
  3. Bagaimanakah rancangan sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, maka ruang lingkup yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini adalah permasalahan sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang. Dimulai dari proses penerimaan informasi dari Masyarakat mengenai bagian jalan atau jembatan yang ingin diperbaiki, pengecekan lokasi jalan oleh Bidang Bina Teknis, rekapan laporan dan konfirmasi lokasi guna penindaklanjutan, penerimaan laporan dan proses pengerjaan oleh Bidang Bina Marga, dan pembuatan Laporan selesai yang dibuat Sub Bagian Perencanaan untuk Kepala Dinas.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada UPT Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air pada saat pelaporan kerusakan jalan dan jembatan.
  2. Untuk meningkatkan Sistem Informasi Pelaporan Kerusakan Jalan dan Jembatan pada UPT Dinas Binamarga dan SUmber Daya Air Kabupaten Tangerang yang akurat.
  3. Untuk menghasilkan rancangan sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada UPT Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang terkomputerisasi dan terintegrasi agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dapat terciptanya suatu rancangan sistem informasi pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang yang lebih optimal dari sistem yang berjalan saat ini.
  2. Sistem Informasi Pelaporan kerusakan jalan dan jembatan yang lebih optimal dan akurat, serta cepat dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.
  3. Dengan teridentifikasinya kelemahan serta kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini, akan memberikan kemudahan untuk melakukan pengajuan serta pelaporan kerusakan jalan dan jembatan sehingga bermanfaat untuk jangka panjang perusahaan dan dapat dikembangkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksana penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan folisofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan untuk penyusunan laporan.

Dalam hal ini peneliti menggunakan 4 metode penelitian yang meliputi metode pengumpulan data, sumber data, metode analisis dan metode perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada awalnya dilakukan dengan pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses pelaporan kerusakan jalan dan jembatan, kemudian mempelajari kekurangan-kekurangan yang ada, setelah di ambil kesimpulan sementara mengenai masalah masalah yang ada secara menyeluruh dan mendefinisikan masalah tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu perusahaan tersebut dengan cara mewawancara atau membuat tanya jawab dengan Sub Bidang Perencanaan.

  3. Metode Studi Pustaka(Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Penulis mengumpulkan informasi dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori penelitian yang dibahas pada laporan ini melalui sumber kepustakaan dan internet.

Metode Analisa Sistem

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, dalam hal ini analisa data menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang baik internal maupun eksternal yang kemudian menjadi indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman nya, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan menggunakan menggunakan tools (UML) Unified Modeling Language dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Interprise Edition yang melalui tahap Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Dalam perancangan sistem yang akan dibuat penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi yang dibutuhkan sistem. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan oleh user. Penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigm, dan Chrome.

Metode Pengujian Sistem

Dalam metode pengujian pada UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan metode Blackbox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalaham output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi beberapa sub bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada Bab ini berisikan gambaran umum UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi uraian mengenai usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class digram, spesifikasi basis data, serta testing dan implementasi sistem.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan atau pun instansi memerlukan sebuah sistem yang tepat guna menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran serta tujuannya. Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

  1. Menurut Tata Sutabri dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18)[1], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatukumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  2. Menurut Maniah dan Dini Hamdini (2017:1)[2], Menyimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.
  3. Sedangkan menurut Sugiarti yang dikutip oleh Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:16)[3] dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa elemen yang terdiri atas objek-objek, unsur-unsur, komponen-komponen yang saling berhubungan antara sistem yang satu dengan sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan fungsinya masing-masing.

Karakteristik Sistem

Terdapat karakteristik atau sifat-sifat tertentu pada suatu sistem yang merinci bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai tujuan sistem. Menurut Elisabeth Yunaeti Anggareni dan Rita Irviani (2017:24)[4], sistem mempunyai karateristik atau sifat tertentu, antara lain :

  1. Komponen Sistem (Component), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja membentuk suatu komponen sistem.
  2. Batas sistem (Boundary), Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
  3. Subsistem, Bagian-bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
  4. Lingkungan Luar sistem (Environment), Suatu sistem yang ada diluar batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
  5. Penghubung Sistem (Interface), Media penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu sistem ke subsistem lainnya.
  6. Masukan Sistem (Input), Energy yang nasuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan peerawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
  7. Keluaran Sistem (Output), Hasil energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Pengolahan Sistem (Process), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  9. Sasaran Sistem (Object), Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[5], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi.

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya.

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1)[6], data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[7],mengatakan, data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization (data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Sedangkan Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[8],dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang perlu diolah untuk menghasilkan suatu informasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol khusus, teks atau gabungan darinya.</p>

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Handoko (2016:83)[9], informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[5], informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Sedangkan Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[10],hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang sudah dioalah menjadi bentuk data-data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berartibagi pengguna, dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:16)[3], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:17)[3], Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Purba (2016:48)[11], Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[12], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

Sedangkan Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24)[13],hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga mencapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sunarya, dkk (2015:80-81)[14] dalam Jurnal CCITVol.9 No.1, Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:

    a. Informasi Masa Lalu, Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    b. Informasi Masa Kini, Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa maksa dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:7)[2], analisa sistem yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.

Menurut Yahya dalam Jurnal SIMETRIS Vol. 7 No.1 (2016:4)[15], analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan beberapa langkah dalam mengidentifikasi sebuah masalah serta penelitian terhadap kebutuhan sistem dan kekurangan sistem.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Aris Martono dkk (2016)[16], Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa detik, maka data yang sudah ada akan diolah da dianalisa agar mendapatkan sesuatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
  3. Identifikasi kebutuhan sistem.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[17] yang menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sedangkan menurut, “According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[18], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. (“Perancangan Sistem Informasi adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana masyarakat tantangan diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain rekayasa berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan ”.

Berdasarkan pengertian perancangan sistem yang telah dijelaskan diatas maka dari tiu dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem merupakan beberapa tahap untuk menyusun atau menciptakan suatu sistem guna untuk mencapai suatu tujuan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Laporan

Definsi Laporan

Terdapat berbagai macam Definisi Laporan menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Menurut Hanafi dan Halim (2016:5)[19], Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat keseh
  2. Menurut Sujarweni (2017:6)[20], Analisis laporan adalah suatu proses rangka membantu menganalisis atau mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil-hasil operasi perusahaan masa lalu dan masa depan, adapun tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja yang dicapai perusahaan selama ini dan mengestimasi kinerja perusahaan pada masa mendatang.
    1. Fungsi Laporan

      Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:

      a) Pertanggung jawaban bagi orang yang diberi tugas.

      b) Landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan atau keputusan.

      c) Alat untuk melakukan pengawasan.

      d) Dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

    2. Keuntungan Laporan

      a) Informasi yang diperoleh dari laporan merupakan informasi yang lengkap dan akurat.

      b) Laporan yang disajikan selalu bersifat faktual. yang dimaksud faktual adalah hal baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.

    3. Kerugian Laporan

      a) Penyusunan memakan waktu lama.

      b) Memerlukan ketelitian dan keintensifan.

      Kadang hanya untuk kalangan terbatas.

Konsep Dasar Jalan

Definsi Jalan

Menurut UU RI no. 38 Tahun 2004 pasal 1 ayat (4) pada Ridho Indra Cahya (2018)[21] jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

  1. Menurut sistem jaringan jalan

    a.Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.

    b. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

  2. Menurut fungsinya

    a. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rerata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

    b. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rerata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

    c. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rerata rendah.

    d. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rerata rendah.

  3. Menurut statusnya

    a. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional serta jalan tol.

    b. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

    c. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dan sistem jaringan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

    d. Jalan kota merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat pemukiman yang berada di dalam kota.

    e. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan atau antar pemukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

Konsep Dasar Jembatan

Definsi Jembatan

Menurut Struyk dalam jurnal Erni Sari (2016)[22], Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan alus atau jalan lalu lintas biasa). Adanya jembatan, transportasi darat yang terputus oleh sungai (floodway) dapat diatasi. Dikarenakan fungsinya yang penting maka jembatan harus dibuat kuat, yaitu mampu menerima beban di atasnya serta dapat digunakan dalam waktu yang lama. Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi dan transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya.Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.

Bagian-bagian dari konstruksi jembatan :

  1. Superstrukture (Konstruksi bagian atas), struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki.
  2. Substrukture (konstruksi bagian bawah)
  3. Foundation (Pondasi)

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definsi Analisa SWOT

Menurut Jogiyanto dalam Sudaryono, dkk (2017:99)[23], mengemukakan bahwa SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dari tantangan-tantangan yang dihadapi. <p>Menurut Sudaryono, dkk (2017:99)[23], “SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi”. SWOT adalah bentuk analisis dalam metode perencanaan strategis untuk menganalisa faktor eksternal dan faktor internal.

Jadi analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definsi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Maimunah, Padeli, Erna Astriyani (2018)[24], “Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafik yang didukung oleh meta-model tunggal yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khuusnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek.

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22), adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan hasil suatu analisa dalam bentuk diagram dan teks pendukung, agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:140-141) mengatakan bahwa dari beberapa macam diagram dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu :

  1. Structure diagrams

    yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

  2. Behavior diagrams

    yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

  3. Interaction diagrams

    yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

    Gambar 2.1 Sequence Diagram


Konsep Dasar Database

Definsi Database

Menurut Indrajani (2015:70)[25], basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi database diatas, maka penulis dapat menyimpulkan database merupakan data yang telah terintegrasi dan diatur dengan benar sehingga dapat dicari secara cepat.

Konsep Dasar Website

Definsi Website

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:23)[26], website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 1 No. 1 (2017:52)[27], website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

Konsep Dasar MySQL

Definsi MySQL

Menurut Albar dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No.2 (2017:254) [28], MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data.

Berdasarkan penjelasan mengenai MySQL diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa MySQL merupakan software yang dapat mengelola database secara cepat.

Konsep Dasar XAMPP

Definsi XAMPP

Menurut Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[29], XAMPP is a free and open source cross-platfrom web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming Languages (XAMPP adalah web server platform cross-platfrom gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl).

Berdasarkan penjelasan mengenai XAMPP diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa XAMPP merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu sebuah sistem terelasi dengan data paket sehingga membuat sistem tersebut berjalan dengan baik.

Konsep Dasar PHP

Definsi PHP (Programming Hypertext Preprocessor)

Menurut Enterprise (2017:1)[30], mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website.

Menurut Rahayu dkk dalam CCIT Jurnal Vol.9 No.1 (2015: 53)[31], PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.Berdasarkan penjelasan definisi mengenai PHP (Programming Hypertext Preprocessor) diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa PHP (Programming Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan kode program menjadi kode mesin yang dimengerti oleh komputer secara dinamis.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definsi Blackbox Testing

Menurut padeli, dkk (2017:149)[32] dalam hasil penelitiannya menyatakan, “Blackbox Testing merupakan metode uji coba yang fokus terhadap perangkat lunak atau software. Dengan metode ini maka dapat diketahui kondisi mengenai sistem yang telah peneliti buat. Metode pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Dengan metode ini kita dapat terbantu dalam uji sistem”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi Blackbox Testing di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Blackbox Testing merupakan sebuah metode uji coba sistem secara fokus untuk mengetahui kesalahan fungsi sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definsi Elisitasi

Menurut Sofiana dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang Vol. 2 No. 1 (2017:2)[33], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi elisitasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa elisitasi merupakan aktivitas ataupun rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang diinginkan oleh managemen terhadap kebutuhan suatu sistem.

Tahapan – tahapan Elisitasi

Adapun beberapa tahapan – tahapan elisitasi menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[34], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

    Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

    Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

    Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

    Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

    c. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Leterature Review

Menurut Punaji (2016: 117)[35], Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau peneliti, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa literature review merupakan teori – teori yang dipelajari serta dicari untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang masalah penelitian

Literature Review

Metode studi pustaka (Literature Review) merupakan kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian yang berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan legiatan penelitian.

Tujuan adanya studi pustaka (literature review) adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan maslah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah.

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

  1. Penelitian dalam Skripsi yang dilakukan oleh Ifoh Basaria dari Universitas Raharja (2016), yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Pada Dinas Binamarga Dan Sumber Daya Air Kota Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang dalam perencanaan dan memonitoring pembangunan jalan dan jembatan Sehingga Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air bisa langsung memberikan keputusan dan memonitoring dean berjalan dengan baik dan terencana sesuai dengan anggaran yang ada.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdaus, dan Nesa Nurseha (2018) yang berjudul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”. Data dan informasi mudah diakses sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja masing-masing bagian. Seperti pada bagian Teknik, Dalam pengolahan data bagian teknik masih belum dapat memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaporan pada manajemen Perguruan Tinggi Raharja. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan informasi data barang seperti yang diperlukan, hal ini terjadi karena belum terintegrasi dengan manajemen dan pengolahan informasi belum dapat efektif dan efisien, Dengan metode perancangan menggunakan UML, serta pembuatan program aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP berbasis website. Sehingga dapat membantu dalam pelaporan data barang secara online oleh bagian teknik untuk manajemen yang dapat meningkatkan kinerja bagian teknik untuk Manajemen Perguruan Tinggi Raharja sehingga memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat.
  3. Penelitian yang dilakukan Giandari Maulani, Kartika Chandra Buana Sejati dan Zahrotul Hayati dalam Jurnal Informatika Vol. 2 No. 1 Februari (2016)[36] STMIK Raharja yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Berbasis Website Pada Pt. Nikona Graha Tangerang”. Dalam pengelolaan data laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih memiliki beberapa kekurangan yaitu proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih menggunakan kertas dan tidak bisa melakukan penginputan laporan hasil produksi di hari yang sama karena laporan hasil produksi dicatat di formulir hasil produksi menggunakan kertas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengolah data dan penyimpanan data-datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karena tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi bertumpuk-tumpuk diatas meja sehingga laporan hasil produksi bisa hilang dan bisa tercampur dengan laporan hasil produksi yang sudah di input. Berdasarkan masalah di atas maka penulis mengusulkan membuat aplikasi pengelolaan data laporan hasil produksi yang mudah dioperasikan dengan cepat, membuat aplikasi yang mudah di akses oleh bagian produksi dan mempunyai tempat penyimpanan data yang aman sehingga data-data yang ada tidak mudah hilang dan juga penyimpanan data menjadi lebih terintegrasi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Rifki Azij dari Universitas Raharja pada tahun 2018 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Pengolahan Data Pembangunan Perumahan Pada Pt Tirta Manunggal Realty Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan sistem informasi yang efisien dalam laporan dan pengolahan data di PT. Tirta Manunggal Realty, Mengetahui masalah yang menghambat laporan sehingga sering terjadinya keterlambatan, Menghasilkan sebuah sistem yang nanti akan dapat memudahkan para staf dalam hal memperoleh data yang akurat.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Widji Dadi Surahmat dari Universitas Raharja pada tahun 2018 yang berjudul “Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (Pkp-Pk) Pt. Angkasa Pura Ii ( Persero ), Soekarno - Hatta”. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis sistem informasi pendataan Laporan Harian divisi PKP-PK/ARFFS pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta untuk memudahkan proses pembuatan laporan secara tepat, akurat dan relevan, Memberikan sistem informasi yang mampu menunjang pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan kecepatan pengolahan data, Untuk mengetahui kebutuhan informasi dalam proses pendataan Laporan Harian setelah adanya laporan maupun setelah mendapat informasi dari external maupun internal untuk keperluan operasional.
  6. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Rinaldy Maulidiansyah, Deny Fauzy Rakhman dan Muhammad Ali Ramdhani (2017) dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang berjudul “Aplikasi Pelaporan Kerusakan Jalan Tol Menggunakan Layanan WEB Service Berbasis Android”. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan layanan web service dengan metode REST (Representational State Transfer) pada perangkat mobile berbasis android. Hasil dari penelitian ini adalah mengirimkan laporan dari kerusakan jalan melalui perangkat mobile ke database yang berada di server dengan memanfaatkan layanan web service.
  7. Penelitian dalam Skripsi yang dilakukan oleh Adhitya Bayu Arief Pramuji, yang berjudul “Aplikasi Crowdsourching Pelaporan Kerusakan Jalan Di Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Sleman Berbasis Android”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan penyampaian kerusakan jalan yang berada di wilayah sleman kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan agar segera dilakukan perbaikan, memberikan informasi kepada masyarakat di wilayah sleman tentang informasi perbaikan pekerjaan jalan dan juga dapat menghasilkan laporan berbentuk foto jalan yang rusak , peta lokasi pelaporan kerusakan jalan, grafik tingkat kerusakan jalan di setiap kecamatan di wilayah sleman dan grafik status tingkat kerusakan jalan .
  8. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Christine Dewi dan Anjar Widhyo Sasongko (2018) dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dalam Indonesian Jurnal Of Computing and Modelling, yang berjudul “Sistem Pelaporan Infrastruktur Dinas Bina Marga Dan PSDA Kota Salatiga Menggunakan NodeJs Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang mempermudah pekerjaan petugas dinas serta menyelesaikan masalah pengumpulan dan pengolahan data persebaran masalah infrastruktur di dinas Bina Marga dan PSDA kota Salatiga.
  9. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Daniel Oktodeli Sihombing (2016) dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dalam Indonesian Jurnal Of Computing and Modelling, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Masyarakat Untuk Kerusakan Jalandi Pontianak Menggunakan Google Maps Api”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kerusakan jalan ini agar dapat menjadi panduan bagi pengendara untuk berhati-hati dalam berkendara dan diharapkan juga dapat menjadi pertimbangan untuk segera diperbaiki bagi pemerintah setempat agar kelancaran dan keamanan dalam berkendara dapat tercipta. Fitur dari sistem informasi pemetaan kerusakan jalan ini dirancang dengan bentuk sederhana sehingga masyarakat dapat melihat informasi dijalan mana yang terdapat kerusakan serta dapat mengirimkan informasi kerusakan jalan yang dilihatnya.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Kim, Yongjae Jung, Haekook Kim, Seungwon Park, Cheolwoo Kim, Yongjae Jung, Haekook Kim, Seungwon Park, Cheolwoo dalam International Journal of Highway Engineering (2018) yang berjudul “Emergency and Permanent Repair Technology for Damaged Road Bases and Slopes using Gravel-Netting Concrete”. The frequency and severity of natural disasters such as torrential rain or typhoons have become increasingly significant worldwide. Events such as summer typhoons and localized torrential downpour can cause severe damages to a residential area and road networks, resulting in serious harm to the daily lives of people, especially in rural areas by isolating residents from road networks. An immediate and emergency repair technology for the collapsed road networks is urgently needed. This study introduces a new technology to repair road bases or slopes.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang

Dinas Bina Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang mengacu kepada beberapa acuan perundangan seperti UU No. 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat, UU No. 23 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten, UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, Peraturan Bupati Tangerang No. 100 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Sejarah Singkat UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang dibentuk ketetapan Peraturan daerah Kabupaten Tangerang no. 08 Tahun 2010 Tentang struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dan Surat Peraturan Bupati No 100 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Bina Marga Dan

Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, sebagai tindak lanjut dari otonomi daerah telah membentuk Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang sebagai instansi teknis yang mempunyai tugas perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan jalan, jembatan dan pengairan. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang merupakan unsur pelaksana bidang pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalu sekretaris daerah. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang tugas pokok melaksanakan urusa npemerintah daerah berdasarkan tugas otonnomi dan tugas pembantuan dibidang Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang sesuai dengan kewenangan dan kebijakan pemerintah daerah. Tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang mengacu kepada Peraturan Bupato Tangerang no 100 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yaitu:

  1. Tugas

    Membantu Bupati merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan urusan pemerintahan bidang kebinamargaan dan Sumber Daya Air yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah.

  2. Fungsi

    a. Perumusan kebijakan teknis yang terkait dengan bina teknis, bina marga dan Sumber Daya Air

    b. Pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bina teknis, bina marga dan Sumber Daya Air

    c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan yang terkait dengan bina teknis, bina marga dan Sumber Daya Air

    d. Pelaksanaan administrasi yang terkait dengan bina teknis, bina marga dan Sumber Daya Air

    e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang saat ini didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah dan Peraturan WaliKabupaten Tangerang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum.

VISI dan MISI Perusahaan

Tujuan UPT Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang

Mewujudkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan :

a. Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur Jalan untuk meningkatkan daya saing melalui pertumbuhan ekonomi Daerah;

b. Meningkatkan pemeliharaan jalan dan jembatan untuk untuk mempertahankan kondisi mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya.

Mewujudkan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air :

a. Meningkatkan kapasitas pengawasan pengendalian pelaksanaan, dan akuntabilitas kinerja untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelayanan publik bidang Sumber Daya Air;

b. Meningkatkan pemeliharaan sumber daya air untuk untuk mempertahankan kondisi mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya.

Sasaran

  1. Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur Jalan untuk meningkatkan daya saing melalui pertumbuhan ekonomi Daerah

    Meningkatnya kualitas dan kuantitas infastruktur jalan di Kab. Tangerang

  2. Meningkatkan pemeliharaan jalan dan jembatan untuk untuk mempertahankan kondisi mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya

    Mempertahankan kualitas insfastruktur Jalan dan jembatan di Kab. Tangerang

  3. Meningkatkan kapasitas pengawasan pengendalian pelaksanaan, dan akuntabilitas kinerja untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelayanan publik bidang Sumber Daya Air

    Meningkatnya kondisi irigasi dalam keadaan baik

  4. Meningkatkan pemeliharaan sumber daya air untuk untuk mempertahankan kondisi mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya

    Mempertahankan kondisi irigasi dalam keadaan baik

  5. Meningkatkan Kapasitas kesekretariatan dalam pengawasan, pengendalian pelaksanaan dan akuntabilitas kinerja

    Meningkatnya kapasitas kelembagaan

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab

Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang mempunyai Tugas dan tanggung jawab berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang No. 100 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang terdiri dari:

  1. Kepala Dinas

    a) merumuskan program kerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air;

    b) mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

    c) membina kinerja aparatur di lingkungan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

    d) mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dan

    e) melaporkan pelaksanaan program kerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kepada Bupati

  2. Sekretariat

    a) merencanakan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian

    b) membagi tugas program kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian

    c) memberi petunjuk program kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian

    d) mengatur program kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan serta umum dan kepegawaian

    1. Sub Bagian Perencanaan dan Bagian Keuangan

      a) merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan dan keuangan yang meliputi; RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, pengembangan egovernment, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Pencatatan, Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambah Uang, LSBendaharawan, LS-Pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, serta pelaporan pertanggung jawaban anggaran, serta cash opname

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan dan keuangan yang meliputi; RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan, pengembangan egovernment, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Pencatatan, Pembukuan, Pencairan, Pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambah Uang,

    2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

      a) merencanakan kegiatan umum dan kepegawaian, organisasi dan tata laksana dinas

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan umum yang meliputi; surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan, tata naskah dinas, inventarisasi aset dan persediaan, pengadaan, pendistribusian, perjalan dinas, pemeliharaan barang-barang inventaris dinas, stock opname, serta fasilitasi pengelola informasi dan dokumen (PID)

      c) membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi; mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan jenjang jabatan bagi jabatan fungsional tertentu, kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, bezetting pegawai, kesejahteraan pegawai, pembinaan disiplin pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai, serta pensiun pegawai

  3. Bidang Bina Teknis

    a) merencanakan perumusan kebijakan program perencanaan teknis bina marga, perencanaan teknis sumber daya air, serta standarisasi dan data teknis

    b) membagi tugas program perencanaan teknis bina marga, perencanaan teknis sumber daya air, serta standarisasi dan data teknis

    c) memberi petunjuk program perencanaan teknis bina marga, perencanaan teknis sumber daya air, serta standarisasi dan data teknis

    1. Seksi Perencanaan Teknis Bina Marga

      a) merencanakan kegiatan perencanaan teknis jalan dan jembatan

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis jalan dan jembatan yang meliputi; pemantauan lapangan meliputi penelitian bahan jalan, drainase, data lalu lintas dan gorong-gorong/duiker, pendataan Jalan, Jembatan, dan Sumber Daya Air, penyusunan spesifikasi teknis, anggaran biaya, dan penyajian bahan dokumen perencanaan, melaksanakan penentuan kegiatan teknis perencanaan pengembangan dan peningkatan Jalan dan Jembatan, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Teknis pelaksanaan perencanaan pengembangan dan peningkatan Jalan dan Jembatan

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan yang meliputi; pemantauan lapangan meliputi penelitian bahan jalan, drainase, data lalu lintas dan gorong-gorong/duiker, pendataan Jalan, Jembatan, dan Sumber Daya Air, penyusunan spesifikasi teknis, anggaran biaya, dan penyajian bahan dokumen perencanaan, melaksanakan penentuan kegiatan teknis perencanaan pengembangan dan peningkatan Jalan dan Jembatan, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Teknis pelaksanaan perencanaan pengembangan dan peningkatan Jalan dan Jembatan

    2. Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air

      a) merencanakan kegiatan perencanaan Teknis sumber daya air;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan monitoring lapangan meliputi penelitian pengembangan dan peningkatan pendayagunaan irigasi, sungai, saluran, embung, data lalu lintas, aliran air, debit air dan curah hujan, melaksanakan analisis data kondisi pengembangan dan peningkatan pendayagunaan sumber daya air, melaksanakan penentuan kegiatan teknis perencanaan, pengembangan dan peningkatan pendayagunaan sumber daya air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Teknis perencanaan teknis sumber daya air

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan Perencanaan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan monitoring lapangan meliputi penelitian pengembangan dan peningkatan pendayagunaan irigasi, sungai, saluran, embung, data lalu lintas, aliran air, debit air dan curah hujan, melaksanakan analisis data kondisi pengembangan dan peningkatan pendayagunaan sumber daya air, melaksanakan penentuan kegiatan teknis perencanaan, pengembangan dan peningkatan pendayagunaan sumber daya air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Teknis perencanaan teknis sumber daya air

    3. Seksi Standarisasi Data Teknis

      a) merencanakan kegiatan standarisasi dan data teknis;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan standarisasi dan data teknis yang meliputi; melaksanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan petunjuk teknis standarisasi, data teknis, inventarisasi harga satuan, upah, bahan dan perangkat lunak lainnya, melaksanakan penelaahan terhadap hasil dari pembangunan, peningkatan jalan, jembatan, sumber daya air, gedung dan bangunan, memutakhiran inventarisasi kondisi struktur maupun geometric jalan, jembatan, sumber daya air, gedung dan bangunan termasuk bangunan pelengkap serta utilitas lainnya, melaksanakan penentuan kegiatan standarisasi dan data teknis, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya

      c) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan standarisasi dan data teknis;

  4. Bidang Bina Marga

    a) merencanakan perumusan kebijakan yang terkait dengan bidang pembangunan, pemeliharaan, pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan serta pengendalian dan pemanfaatan kebinamargaan;

    b) membagi tugas program yang terkait dengan pembangunan, pemeliharaan, pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan serta pengendalian dan pemanfaatan kebinamargaan

    c) memberi petunjuk program yang terkait dengan pembangunan, pemeliharaan, pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan serta pengendalian dan pemanfaatan kebinamargaan

    1. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

      a) merencanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang meliputi; melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja pembangunan jalan dan jembatan, melaksanakan teknis kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya.

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang meliputi; melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja pembangunan jalan dan jembatan, melaksanakan teknis kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya.

    2. Seksi Pengawasan Teknis Pelaksanaan Jalan dan Jembatan

      a) merencanakan kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan yang meliputi; melaksanaan kegiatan pembinaan dan penetapan pelaksana teknis, melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja teknis pengawasan kegiatan supervisi pembangunan jalan dan jembatan, melaksanakan teknis kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan yang meliputi; melaksanaan kegiatan pembinaan dan penetapan pelaksana teknis, melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja teknis pengawasan kegiatan supervisi pembangunan jalan dan jembatan, melaksanakan teknis kegiatan pengawasan teknis

    3. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Kebinamargaan

      a) merencanakan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan kebinamargaan;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan kebinamargaan yang meliputi; melaksanakan kegiatan teknis pengendalian terhadap pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, perijinan pemanfaatan ruang milik jalan (RUMIJA), ruang manfaat jalan (RUMAJA), ruang pengawasan jalan (RUWASJA) dan jembatan, serta penyuluhan pemanfaatan kebinamargaan, melaksanakan penyusunan teknis pengendalian kegiatan pembangunan kebinamargaan, melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan jalan dan jembatan, serta melaksanakan pelayanan informasi dan petunjuk teknis tentang kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan jalan dan jembatan;

  5. Bidang Sumber Daya Air

    a) merencanakan perumusan kebijakan yang terkait dengan bidang pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan serta pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana sungai, drainase pembuang, jaringan irigasi, air baku, situ dan rawa, serta konstruksi bangunan pantai;

    b) membagi tugas program yang terkait dengan bidang pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan serta pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana sungai, drainase pembuang, jaringan irigasi, air baku, situ dan rawa, serta konstruksi bangunan pantai; </> <p>c) memberi petunjuk program yang terkait dengan bidang pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan serta pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana sungai, drainase pembuang, jaringan irigasi, air baku, situ dan rawa, serta konstruksi bangunan pantai;

    1. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sumber Daya Air

      a) merencanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja Pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, melaksanakan teknis kegiatan Pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja Pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, melaksanakan teknis kegiatan Pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya;

    2. Seksi Pengawasan Teknis Pelaksanaan Sumber Daya Air

      a) merencanakan kegiatan Pengawasan Teknis Pelaksanaan Sumber Daya Air;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanaan kegiatan pembinaan dan penetapan pelaksana teknis kegiatan pembangunan dan pemeliharaaan Sumber Daya Air, melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja teknis pengawasan kegiatan supervisi pembangunan Sumber Daya Air, melaksanakan teknis kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanaan kegiatan pembinaan dan penetapan pelaksana teknis kegiatan pembangunan dan pemeliharaaan Sumber Daya Air, melaksanakan penyiapan dan penelaahan dokumen kerja teknis pengawasan kegiatan supervisi pembangunan Sumber Daya Air, melaksanakan teknis kegiatan pengawasan teknis pelaksanaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya;

    3. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Sumber Daya Air

      a) merencanakan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan Sumber Daya Air;

      b) membimbing pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan kegiatan teknis pengendalian terhadap pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, perijinan pemanfaatan sungai, saluran, situ, rawa dan air baku, serta penyuluhan pemanfaatan Sumber Daya Air, melaksanakan penyusunan teknis pengendalian kegiatan pembangunan Sumber Daya Air, melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan pelayanan informasi dan petunjuk teknis tentang kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya Air

      c) membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan Sumber Daya Air yang meliputi; melaksanakan kegiatan teknis pengendalian terhadap pembangunan dan pemeliharaan Sumber Daya Air, perijinan pemanfaatan sungai, saluran, situ, rawa dan air baku, serta penyuluhan pemanfaatan Sumber Daya Air, melaksanakan penyusunan teknis pengendalian kegiatan pembangunan Sumber Daya Air, melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya Air, serta melaksanakan pelayanan informasi dan petunjuk teknis tentang kerjasama (MOU) batas wewenang kewilayahan pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya Air;

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pengajuan Laporan Kerusakan

    Dalam prosedur ini masyarakat melapor dengan cara datang ke kantor dan menjelaskan detail kerusakan jalan yang langsung dicatat oleh pihak Bagian Perencanaan, kemudian Bagian Perencanaan akan mengajukan surat perintah yang akan dikirimkan ke Bidang Bina Teknis.

  2. Pengecekan Lokasi

    Dalam prosedur ini Bidang Bina Teknis akan langsung datang ke area kerusakan jalan yang sudah dilaporkan dan mulai mendata juga mendokumentasikan bagian jalan yang rusak. Data pengecekan kerusakan jalan akan dikirimkan kembali kepada Bagian perencanaan untuk direkap.

  3. Penindaklanjutan

    Dalam prosedur ini Bagian Perencanaan akan memberikan rekapan data kerusakan jalan kepada Bidang Binamarga untuk penindaklanjutan perbaikan jalan yang akan dilaksanakan.

  4. Pengerjaan

    Dalam prosedur ini Bidang Binamarga terjun langsung ke area lokasi kerusakan jalan yang sebelumnya dilaporkan, dan langsung memulai proyek. Seselesainya, Bidang Binamarga akan membuat laporan selesai yang dikirimkan ke Bagian Perencanaan.

  5. Prosedur pembuatan laporan selesai

    Dalam prosedur ini Bagian Perencanaan akan mengumpulkan laporan awal sampai pada laporan akhir pengerjaan dan membuat laporan pernyataan selesai yang akan diterima oleh Kepala Dinas.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem Prosedur yang sedang berjalan.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pelaporan Kerusakan


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Pelaporan Kerusakan, yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan.
  2. 5 (lima) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Masyarakat, Sub. Bagian Perencanaan, Bidang Bina Teknis, Bidang Bina Marga dan Kepala Dinas.
  3. 10 (sepuluh) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya memberikan laporan, menerima dan membuat laporan, memberikan surat perintah cek lokasi, meninjau mencatat dan mendokumentasikan lokasi, menyerahkan laporan hasil tinjauan, merekap laporan harian mingguan dan bulanan, menyerahkan rekapitulasi laporan guna penindaklanjutan, menerima surat tugas konfirmasi pembenaran lokasi dan pengerjaan, konfirmasi selesai dan memberikan laporan, membuat laporan perbaikan selesai.

Activity Diagram

Berikut ini adalah activity diagram sistem pelaporan kerusakan.

Gambar 3.3 Activity Diagram Pelaporan Kerusakan


Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 11 (sebelas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya Memberikan Laporan Kerusakan, Menerima dan Membuat Laporan, Memberikan Surat Perintah Pengecekan Lokasi, Meninjau Mencatat dan Mendokumentasikan Lokasi yang dilaporkan, Menyerahkan Laporan Hasil Tinjauan, Merekap Laporan Harian Mingguan dan Bulanan, Menyerahkan Rekapitulasi Laporan Guna Penindaklanjutan, Menerima Surat Tugas Konfirmasi Pembenaran Lokasi dan Pengerjaan, Konfirmasi Selesai dan Memberikan Laporan, Membuat Laporan Perbaikan Selesai, Menerima Laporan
  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pelaporan Kerusakan


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat ::

  1. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Masyarakat, Sub Bagian Perencanaan, Bagian Bina Teknis, Bagian Bina Marga, dan Kepala Dinas.
  2. 11 (sebelas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 4 (empat) LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dari sistem pelaporan yang berjalan saat ini sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi kepada bagian UPT Dinas Binamarga terkait dengan sistem pelaporan saat ini.

Kemudian dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman menggunkan (strategi S-T) dan dianalisa pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan pada UPT Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang:

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    a. Nama Masukan : Data Laporan Kerusakan

    b. Fungsi : Untuk melakukan perbaikan

    c. Sumber : Sub. Bagian Perencanaan

    d. Media : Kertas

    e. Frekuensi : Setiap ada pelaporan kerusakan

    f. Format : Dapat dilihat pada lampiran

    g. Keterangan :Tangga pelaporan, Kolom Foto, Rincian Kerusakan, Keterangan, data pelapor

  2. Analisa Proses

    a. Nama Modul (Proses) : Sistem Pelaporan Kerusakan

    b. Masukan : Data Laporan Kerusakan

    c. Keluaran : Surat Perintah Perbaikan

    d. Media : Kertas

    e. Format : Format dapat dilihat pada lampiran

    f. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan surat perintah perbaikan

  3. Analisa Keluaran

    a. Nama Keluaran : Laporan Perbaikan Jalan

    b. Fungsi : Sebagai laporan yang menunjukkan jalan yang harus diperbaiki.

    c. Media : Komputer (Ms.Word atau Ms. Excel)

    d. Frekuensi : Tidak Menentu

    e. Keterangan :Tangga pelaporan, Kolom Foto, Rincian Kerusakan, Keterangan, data pelapor

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih terbilang manual dan konvensional, menjadikan birokrasi yang memakan waktu ini kurang baik dan efektive.
  2. Sistem yang berjalan saat ini mengharuskan Masyarakat datang ke kantor untuk memberikan laporan terhadap kerusakan jalan tersebut dan membawa bukti berupa foto serta laporan yang rinci.
  3. Sering terjadinya human error seperti kesalahan input data laporan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu data tidak langsung disimpan dalam media komputer namun disimpan dalam arsip berupa kertas-kertas file.
  4. Belum tersedianya wadah informasi sehingga menjadikan proses pelaporan memakan waktu yang sangat lama dan tenaga yang ekstra karena bertumpuknya data dalam proses pengarsipan yang kurang tertata juga mengakibatkan lamanya memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Dengan permasalahan yang ada, peneliti memberikan pemecahan masalah dengan menyediakan Sistem Informasi Pelaporan Kerusakan yang terintegrasi dan mudah diakses masyarakat dimanapun dan kapanpun. Sehingga meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.
  2. Membuat suatu sistem pelaporan yang mampu memudahkan saat melakukan pengajuan untuk perbaikan jalan di daerah yang dimaksud agar mempercepat pengecekan langsung ke lokasi kerusakan secara keseluruhan agar proses perbaikan bisa dilakukan dengan cepat
  3. Membuat rancangan – rancangan yang jelas dan mudah dipahami agar user mudah menggunakan sistemnya, sehingga kerjanya lebih menghemat waktu.
  4. Dengan adanya sistem informasi pelaporan akan meminimalisir pemakaian kertas serta kinerja ulang yang dapat meberikan fleksibilitas terhadap seluruh bagian dalam melaksanakan prosedur yang ada.

User Requirement

Requirements Elicitation Tahap I

Tabel 3.1 Requrements Elicitation Tahap I

Requirements Elicitation Tahap II

Tabel 3.2Requrements Elicitation Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting

I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi

Requirements Elicitation Tahap III

Tabel 3.3 Requrements Elicitation Tahap III

Keterangan:

T  : Technical L : Low

O  : Operasional M : Middle

E  : Economic H : High

Requirements Elicitation Tahap Final

Tabel 3.4 Requrements Elicitation Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan pada proses pelaporan di UPT Dinas Binamarga Kabupaten Tangerang, maka diketahui bahwa sistem yang ada masih belum terkomputerisasi secara sempurna atau kurang optimal. Selanjutnya akan dibahas tahap-tahap mengenai usulan rancangan sistem yang akan diusulkan untuk memenuhi kebutuhan yang belum tersedia pada sistem sebelumnya.

Dalam Menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 15.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Masyarakat

    Masyarakat dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

    1. Masyarakat melakukan registrasi
    2. Masyarakat melakukan log in
    3. Masyarakat dapat menginput laporan yang terjadi pada jalan dan & jembatan yang rusak.
    4. Masyarakat dapat melihat laporan-laporan yang dikirim oleh pelapor lain.
    5. Masyarakat dapat melihat status laporan yang sudah diajukan
    6. Masyarakat dapat melihat progress bar laporan.
    7. Masyarakat dapat melakukan logout.
  2. Sub. Bagian Perencanaan

    Sub. Bagian Perencanaan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:

    1. Sub. Bagian Perencanaan dapat melakukan login
    2. Sub. Bagian Perencanaan dapat menampilkan menu utama atau dashboard.
    3. Sub. Bagian Perencanaan dapat melakukan pengecekan data pada menu laporan yang didalamnya terdapat laporan-laporan yang sudah diajukan oleh masyarakat.
    4. Sub. Bagian Perencanaan dapat melakukan rekap data.
    5. Sub. Bagian dapat melakukan logout.
  3. Bid. Bina Teknis

    Bid. Bina Teknis dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

    1. Bid. Bina Teknis dapat melakukan login
    2. Bid. Bina Teknis dapat melakukan pengecekan data pada menu laporan yang didalamnya terdapat laporan-laporan yang sudah diajukan oleh masyarakat.
    3. Bid. Bina Teknis menangani keluhan.
    4. Bid. Bina Teknis dapat melihat riwayat keluhan yang telah ditangani.
    5. Bid. Bina Teknis dapat melakukan logout.
  4. Bid. Bina Marga

    Bid. Bina Marga dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Bid. Bina Marga dapat melakukan login
    2. Bid. Bina Marga menangani laporan kerusakan.
    3. Bid. Bina Marga dapat mengubah status laporan
    4. Bid. Bina Marga dapat mengubah progress bar
    5. Bid. Bina Marga dapat menginput laporan penyelesaian.
    6. Bid. Bina Marga dapat melakukan logout.
  5. Kepala Dinas

    Kepala Dinas dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Kepala Dinas dapat melakukan login.
    2. Kepala Dinas dapat melihat laporan.
    3. Kepala Dinas dapat memantau laporan kerusakan yang sedang dijalani.
    4. Kepala Dinas dapat melakukan logout.

Usecase Diagram yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan kepada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sistem use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Berikut adalah use case diagram yang diusulkan dalam Sistem Pelaporan Kerusakan Jalan dan Jembatan:

Gambar 4.1 usecase diagram yang diusulkan sistem pelaporan


Pada Use Case Diagram gambar 4.1, terdapat:

  1. 2 (dua) sistem, diantaranya:

    a. Sistem Informasi Pelaporan Kerusakan (SIP-oKE) sebagai fronted yang bisa diakses oleh masyarakat.

    b. Dashboard petugas Sub. Bagian Perencanaan, Bid. Bina Teknis, Bid. Bina Marga, Kepala Dinas.

  2. 5 (Lima) actor, yaitu Masyarakat, Sub. Bagian Perencanaan, Bid. Bina Teknis, Bid. Bina Marga, Kepala Dinas.
  3. 33 (tiga puluh tiga) Use Case yang dilakukan oleh actor tersebut

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana sistem itu berakhir. Selain itu activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Berikut adalah activity diagram yang dilakukan beberapa aktor dalam sistem usulan, diantranya:

  1. Activity Diagram Masyarakat
    Gambar 4.2. Activity Diagram Masyarakat yang diusulkan


    Pada Activity Diagram 4.2, terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node.
    2. 8 (Delapan) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node
    4. 3 (Tiga) Fork Node.
    5. 1 (satu) Final Node.
  2. Activity Diagram Sub. Bagian Perencanaan
    Gambar 4.3. Activity Diagram Sub. Bagian Perencanaan yang diusulkan


    Pada Activity Diagram 4.3, terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node.
    2. 14 (Empat Belas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node
    4. 5 (Lima) Fork Node.
    5. 1 (satu) Final Node.
  3. Activity Diagram Bid. Bina Teknis
    Gambar 4.4. Activity Diagram Bid. Bina Teknis yang diusulkan


    Pada Activity Diagram 4.4, terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node.
    2. 12 (DuaBelas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node
    4. 4 (Empat) Fork Node.
    5. 1 (satu) Final Node.
  4. Activity Diagram Bid. Bina Marga
    Gambar 4.5. Activity Diagram Bid. Bina Teknis yang diusulkan


    Pada Activity Diagram 4.5, terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node.
    2. 12 (DuaBelas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node
    4. 4 (Empat) Fork Node.
    5. 1 (satu) Final Node.
  5. Activity Diagram Kepala Dinas
    Gambar 4.6. Activity Diagram Kepala Dinas yang diusulkan


    Pada Activity Diagram 4.6, terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node.
    2. 12 (DuaBelas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
    3. 1 (satu) Decision Node
    4. 6 (Enam) Fork Node.
    5. 1 (satu) Final Node.

Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

Sequence diagram antara objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, dan sebagainya) berupa massage yang digambarakan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait. Berikut adalah Sequence Diagram yang dilakukan beberpa aktor dalam sistem usulan, diantranya:

  1. Sequence Diagram Masyarakat
    Gambar 4.7. Sequence Diagram Masyarakat yang diusulkan


    Pada Sequence Diagram gambar 4.7, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yaitu Masyrakat
    2. 6 (Enam) Life Line.
    3. 15 (Lima belas) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor
  2. Sequence Diagram Sub. Bagian Perencanaan
    Gambar 4.8. Sequence Diagram Sub. Bagian Perencanaan yang diusulkan


    Pada Sequence Diagram gambar 4.8, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yaitu Sub. Bagian Perencanaan
    2. 6 (Enam) Life Line.
    3. 15 (Lima belas) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.
  3. Sequence Diagram Bid. Bina Teknis
    Gambar 4.9. Sequence Diagram Bid. Bina Teknis yang diusulkan


    Pada Sequence Diagram gambar 4.9, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yaitu Bid. Bina Teknis
    2. 5 (Lima) Life Line.
    3. 11 (Sebelas) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.
  4. Sequence Diagram Bid. Bina Marga
    Gambar 4.10. Sequence Diagram Bid. Bina Teknis yang diusulkan


    Pada Sequence Diagram gambar 4.10, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yaitu Bid. Bina Marga
    2. 5 (Lima) Life Line.
    3. 11 (Sebelas) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.
  5. Sequence Diagram Kepala Dinas
    Gambar 4.11. Sequence Diagram Kepala Dinas yang diusulkan


    Pada Sequence Diagram gambar 4.11, terdapat:

    1. 1 (Satu) actor, yaitu Kepala Dinas
    2. 7 (Tujuh) Life Line.
    3. 9 (Sembilan) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem Laporan kegiatan rencana tindak 5R perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada dipermodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

Gambar 4.12 Class Diagram SIP-OKE!


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang sedang dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Tabel User
    Tabel 4.2 Rancangan Tabel User
  2. Tabel Wilayah
    Tabel 4.3 Rancangan Tabel Wilayah
  3. Tabel Peninjauan
    Tabel 4.4 Rancangan Tabel Peninjauan
  4. Tabel Pengerjaan
    Tabel 4.5 Rancangan Tabel Pengerjaan
  5. Tabel Pengaduan
    Tabel 4.6 Rancangan Tabel Pengaduan

Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login
    Gambar 4.13 Layout Login


    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kehalaman sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

  2. Tampilan Form Pengaduan
    Gambar 4.14 Layout Form Pengaduan


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman Form Pengaduan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat jenis, daerah, alamat detail kerusakan. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, dan hapus data.

  3. Tampilan Status Laporan Masyarakat
    Gambar 4.15 Layout Laporan Masyarakat


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman Status Laporan yang berada pada user masyarakat.

  4. Tampilan Dashboard Sub. Bagian Perencanaan
    Gambar 4.16 Layout Dashboard Sub. Bagian Perencanaan


    Tampilan diatas merupakan tampilan utama atau Dashboar Sub. Bagian Perencanaan, Tampilan diatas akan muncul apabila user telah memasukukan username dan password dengan benar.

  5. Tampilan Laporan Masuk
    Gambar 4.17 Layout Laporan Masuk


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman Form Pengaduan yang mana dihalaman ini terdapat data-data laporan yang masuk, dan rekap laporan yang akan dilakukan oleh Sub. Bagian Perencanaan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian penting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor : Minimal VGA
  3. RAM : Minimal 2 GB
  4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pelaporan Kerusakan jalan dan jembatan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantauan Penjualan, diantaranya:

  1. Masyarakat
  2. Sub. Bagian Perencanaan
  3. Bid. Bina Teknis
  4. Bid. Bina Marga
  5. Kepala Dinas

Testing

Metode Testing

a. Blackbox Testing

Pengujian terhadap sistem Pelaporan Kerusakan ini menggunakan blackbox testing yang dimana memiliki tugas pokok pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan blackbox testing sebagai berikut :

Tabel 4.7 Daftar Pengujian
  1. Pengujian Login

    Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada sistem pelaporan kerusakan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di sistem pelaporan kerusakan. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pelaporan kerusakan :

    Tabel 4.8 Pengujian Login
  2. Pengujian pada input Laporan

    Pengujian pada input laporan ini berfungsi sebagai proses fungsi input laporan dengan benar yang diharapkan beberapa data harus diisi dengan lengkap. berikut ini merupakan hasil pengujian pada input laporan pada sistem pelaporan kerusakan:

    Tabel 4.9 Pengujian Input Laporan
  3. Pengujian terhadap approve laporan

    Pengujian pada approve laporan ini berfungsi sebagai proses fungsi approve laporan dengan menyetujui atau tidak menyetujui pelaporan kerusakan tersebut. berikut ini merupakan hasil pengujian approve laporan pada sistem pelaporan kerusakan:

    Tabel 4.10 Pengujian Approve laporan
  4. Pengujian Logout
Tabel 4.11 Pengujian Logout

Evaluasi

Seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji dengan blackbox testing bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, input laporan, approve laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

Implementasi

Time schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

Tabel 4.12 Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan estimasi biaya, dibawah ini merupakan estimasi biaya penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.13 Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dan berdasarkan uraian pada bab bab sebelumnya. Maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem Pelaporan Kerusakan Jalan dan Jembatan pada UPT Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang masih berjalan saat ini masih menggunakan menggunakan Formulir yang harus diisi, belum termonitoring dengan baik dan benar, serta memerlukan waktu mengkonfirmasi apakah permintaan perbaikan jalan diterima atau tidaknya, sehingga hal ini menyulitkan bagi pihak Sub Bagian Perencanaan dalam melakukan monitoring pelaporan yang telah dijalankan. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem perangkat lunak yang dapat memonitoring serta mengontrol secara khusus terhadap pelaporan kerusakan jalan dan jembatan, dengan adanya sistem usulan maka monitoring pelaporan kerusakan akan berjalan lebih baik dari sebelumnya.
  2. Kendala dalam sistem pelaporan kerusakan jalan dan jembatan yang berjalan saat ini belum dapat mempermudah sub-sub untuk mengatur ajuan pelaporan kerusakan dan hasil laporan akhir perbaikan yang sedang berjalan belum cukup baik, karena masih berjalan secara manual dan belum ada sistem Informasi untuk Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan. Proses pengelolaan data dan informasi daerah pada Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Pada Binamarga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang harus melalui survey dari beberapa pihak terkait dan melalui usulan proposal sehingga realisasi pembangunan daerah tidak dapat dilakukan secara merata dan harus bertahap.
  3. Dalam merancang Sistem Informasi Pelaporan, penulis menggunakan orientasi objek Unified Modeling Language yang terdiri dari bebrapa aktivitas sistem yang berjalan sampai dengan sistem usulan yang di gambarkan dengan UML (Unified Modelling Language), menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dapat menampilkan menu-menu seperti login, dashboard, input budget, approve report, serta final report, serta penggunaan database MySQL

Saran

  1. Perlunya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa mempergunakan aplikasi ini dengan semestinya.
  2. Diperlukannya server yang mempunyai kapasitas yang besar untuk meningkatkan performa sistem yang dibuat dan memerlukan sistem auto backup untuk menjaga data dari sistem yang sudah dibuat.
  3. Adanya sosialisasi terhadap sistem usulan dan yang telah dibuat kepada staff atau jajaran yang ada pada organisasi selaku user dari sistem tersebut

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kuswara,Heri dan Deni Kusmara. 2017. Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Munir Bekasi. Jakarta:Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.6 No.2:12-22.
  2. 2,0 2,1 Maniah dan Dini Hamdini. 2017. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
  4. Anggraeni, Elisabeth Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  6. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambi dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
  8. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017.Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis WebJurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18
  9. Handoko. 2016. Pemanfaatan Windows api untuk sistem informasi informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain. STMIK PalCOmtech.
  10. Agustinus, haryanta ,et all. 2017.Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home IndustriTangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
  11. Purba, Minda Mora. 2016. Penerapan E-Bisnis Dalam Sistem Informasi Pemesanan Kamar Hotel. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma. 3(1).
  12. Rahayu, Sri., Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1).
  13. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny.Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem.Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/
  14. Lusyani, Sunarya., Po. Abas Sunarya dan Jasmine Daara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Ejournal STIMIK Raharja. 9(1).
  15. Welim, Yahya Yohannes, dan Anugrah Rahmat Sakti. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Dana Masjid Pada Yayasan Al-Muhajirin. Jurnal SIMETRIS Universitas Budi Luhur. 7(1). ISSN: 2252-4983.
  16. Martono, Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.2, Januari 2016.
  17. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018.Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  18. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. 2016.Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing.Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  19. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hanafi.2C_Dr._Mamduh_M..2C_Prof._Dr_Abdul_Halim.
  20. Wiratna Sujarweni. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru
  21. Cahya, Ridho Indra, Charles, Sri. 2018. Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Dalam Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jurnal Ilmiah HIMA HAN. Lampung. Universitas Lampung. Vol.5, No.1, 2018.
  22. Sari, Erni. 2016. Analisis Resiko Proyek Pada Pekerjaan Jembatan Sidamukti – Kadu Di Majalengka Dengan Metode Fmea Dan Decision Tree. Bandung. Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016
  23. 23,0 23,1 Sudaryono, Hendra Kusumah, Dian Mustika Putri. 2017. Penerapan Manajemen Aset Dengan Mapyourtag Pada Perguruan Tinggi. CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.
  24. Maimunah,. Padeli,. Erna Astriyani. 2018. Pengembangan Website Perpustakan Dalam Menunjang Sistem Pelayanan Dan Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Seminar Nasional Sisitem Informasi dan Teknologi Informasi 2018. STMIK Pontianak. http://www.sisfotenika.stmikpontianak.ac.id/index.php/sensitek/article/view/265 ( 11 September 2018)
  25. Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  26. Triyono, Diah Minarsih., dan Dwi Oktavia. Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1). ISSN 2461-1409. Diambil dari: https://drive.google.com/file/d/1nTqgsoka_BdKLRSNr_3ZaoQ0uoIrbGv4/view
  27. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi. 1(1): 2579-5341.
  28. Albar. Fauzan Manafi, dkk. 2017. Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Tangerang : Jurnal SENSI. 3(2). Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no2/https://drive.google.com/file/d/0B5c7mrEq2mXVV1FSWklzUzRTM2s/view.
  29. Bulla, C., Bakanetti. S., Bhosale . J., Patil. K., & Gujanal. P. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science (IJESC). 7(6). Diambil dari : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=My%20+Campus+Android+Application&btnG=
  30. Enterprise, Jubilee. 2017. "PHP Komplet". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  31. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 9(1). ISSN: 1978-8282.
  32. Padeli, Mulyati, dan Avega Awanda. 2017.BUILDING DATABASEHASIL EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2 KOTA TANGERANG.Cerita Journal. ISSN : 2461-1417
  33. Sofiana, Sofa. 2017. Rancang Bangun Dashboard Administrasi Akademik di SMK Fadilah Tangerang Selatan. Tangerang : Jurnal Informatika Universitas Pamulang. 2(1).
  34. Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  35. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.
  36. Maulani, Giandari, Kartika Buana Sejatidan Zahrotul Hayati. 2016. Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Berbasis Website Pada PT Nikona Graha Tangerang. Jurnal Informatika Vol. 2 No. 1 Ferbuari 2016. STMIK RAHARJA

Contributors

Syafira

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1611493875&oldid=364029"