SI1533489638

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

'

SISTEM ALARM PENDETEKSI KANTUK PENGEMUDI DAN

MELACAK KEBERADAAN BUS PADA PERUSAHAAN

OTOBUS



SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1533489638
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(TA.2019/2020)




LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM ALARM PENDETEKSI KANTUK PENGEMUDI DAN

MELACAK KEBERADAAN BUS PADA PERUSAHAAN

OTOBUS


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489638
Nama
: DIANA FATKULKHAKIM
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM ALARM PENDETEKSI KANTUK PENGEMUDI DAN

MELACAK KEBERADAAN BUS PADA PERUSAHAAN

OTOBUS


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489638
Nama
: Diana FatkulKhakim

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 000603
   
NID : 02022



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM ALARM PENDETEKSI KANTUK PENGEMUDI DAN

MELACAK KEBERADAAN BUS PADA PERUSAHAAN

OTOBUS


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489638
Nama
: Diana FatkulKhakim


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM ALARM PENDETEKSI KANTUK PENGEMUDI DAN

MELACAK KEBERADAAN BUS PADA PERUSAHAAN

OTOBUS


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489638
Nama
: Diana FatkulKhakim
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
(Diana FatkulKhakim)

     

NIM : 1533489638

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Transportasi umum antar kota telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk berpindah dari satu kota ke kota lain. Transportasi darat dengan bus, kereta api, maupun mobil lebih banyak dipilih karena harganya yang relatif lebih murah. Namun transportasi darat, terutama bus, biasanya berdurasi panjang. Bagi penumpang mungkin durasi panjang bisa dimanfaatkan untuk tidur selama perjalanan, namun tidak demikian halnya bagi pengemudi. Pengemudi dituntut untuk terus fokus dan terjaga selama perjalanan yang berdurasi panjang tersebut agar terhindar dari kecelakaan. Kecelakaan bus bisa memakan banyak korban jiwa mengingat kapasitas bus yang bisa menampung puluhan orang. Pekerjaan mengemudi dengan durasi panjang dapat menimbulkan kelelahan baik secara fisik maupun mental. Manifestasi kelelahan yang sering dialami biasanya adalah mengantuk. Oleh karena itu untuk meminimalisir kecelakaan yang dikarenakan kelelahan saat berkendara maka diperlukan sebuah sistem yang menggunakan alarm untuk mendeteksi mata kantuk secara real time. Pada penelitian ini, akan dibuat sistem deteksi mata kantuk berdasarkan Facial Landmark Detection yang diimplementasikan ke dalam Raspberry Pi 3 model B+. Input dari sistem ini berupa video yang direkam dari Webcam secara real time. Output dari sistem ini menggunakan buzzer sebagai alarm untuk memberikan peringatan bahwa pengemudi terdeteksi mengantuk. Kemudian informasi lokasi keberadaan pada saat pengemudi terdeteksi mengantuk dikirim kepada admin perusahaan menggunakan modul GPS Neo-6m yang dimonitoring melalui platform Adafruit.io. Sistem dalam penelitian ini terdiri dari modul akuisisi gambar, pengubahan ukuran gambar, detektor landmark wajah dlib, wilayah mata, rasio aspek mata (EAR). Ukuran rasio aspek mata (EAR) untuk menghitung tingkat keterbukaan mata, dan status pengemudi dikelompokkan di dalamnya. Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini, sistem dapat mendeteksi mata, kedipan mata, dan sudut miring wajah dengan baik.

Kata Kunci : Kantuk, Webcam, Raspberry Pi, Alarm.

ABSTRACT

Public transportation between cities has become a necessity for people to move from one city to another. Land transportation by bus, train, or car is more preferred because the price is relatively cheaper. But land transportation, especially buses, is usually of long duration. For passengers, the long duration might be used for sleeping during the trip, but this is not the case for the driver. Drivers are required to continue to focus and awake during the long duration of the trip to avoid accidents. Bus accidents can take many casualties given the capacity of the bus that can accommodate dozens of people. Driving work with a long duration can cause fatigue both physically and mentally. Manifestation of fatigue that is often experienced is usually sleepy. Therefore, to minimize accidents caused by fatigue while driving, we need a system that uses an alarm to detect drowsiness in real time. In this study, a drowsy eye detection system based on Facial Landmarks Detection will be implemented which is implemented in the Raspberry Pi 3 model B +. Input from this system is video recorded from webcams in real time. The output of this system uses a buzzer as an alarm to give a warning that the driver is detected drowsiness. Then the location information whereabouts when the driver is detected to be sleepy is sent to the company admin using the Neo-6m GPS module which is monitored through the Adafruit.io platform. The system in this study consists of image acquisition modules, image resizing, dlib face landmark detectors, eye region, eye aspect ratio (EAR). Eye aspect ratio (EAR) measures to calculate eye openness, and driver status are grouped therein. Based on the test results of this study, the system can detect eyes, eye blinks, and facial oblique angles properly.

Keywords : Drowsiness, Webcam, Raspberry Pi, Alarm.




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus”.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :  

  1. Bapak Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  3. Ibu Ageng Seftiani Rafika, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer Universitas Raharja.

  4. Bapak Dr. Ir. Arko Djajadi., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Endang SunandarIr., M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah membantu memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan dan arahan.
  6. Bapak Wais Alqori selaku stakeholder PT. Rosalia Indah Transport yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  7. Kepada orang tua saya yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan doa dan dukungannya.

  8. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer yang

    selalu memberikan bantuan dan semangat.
  9. Perempuan yang seharusnya kutulis namanya dalam lembar ini, berbahagialah selalu, jangan hilang senyummu meski yang kau pilih

    tak selucu aku.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Aamiin.



Tangerang, Januari 2020
Diana FatkulKhakim
NIM. 1533489638

 



DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black box

Tabel 2.2 Spesifikasi Raspberry Pi

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Kamera Logitech

Tabel 4.2 Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Kamera Laptop

Tabel 4.3 Pengujian Black box Pada Sistem Alarm

Tabel 4.4 Pengujian Black box Pada Saat Terhubung Web

Tabel 4.5 Pengujian Black box Pada Mengakses Adafruit.io

Tabel 4.6 Pengujian Black box Pada Modul GPS

Tabel 4.7 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Tabel 4.8 Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Metode SDLC

Gambar 2.2 Simbol Flowchart dan Fungsinya

Gambar 2.3 Raspberry Pi 3

Gambar 2.4 Logo Bahasa Pemrograman Python

Gambar 2.5. Logo OpenCV

Gambar 2.6. Dlib OpenCV Landmark Detection

Gambar 2.7. Visualisasi 68 Koordinat Landmark Wajah

Gambar 2.8. Modul GPS Neo-6m

Gambar 3.1. PT. Rosalia Indah Transport

Gambar 3.2. Logo PT. Rosalia Indah Transport

Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT. Rosalia Indah Transport

Gambar 3.4. Flowchart Sistem Berjalan

Gambar 3.5. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.6. Diagram Blok Alat

Gambar 3.7. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

Gambar 3.8. Tampilan Win 32 Disk Manager

Gambar 3.9. Tampilan Loading Screen OS Rasbian

Gambar 3.10. Tampilan Terminal Raspberry Pi

Gambar 3.11. Tampilan Pada Konfigurasi Raspberry Pi

Gambar 3.12. Tampilan Update OS Rasbian

Gambar 3.13. Tampilan Instalasi OpenCV

Gambar 3.14. Tampilan Instalasi Dlib Library

Gambar 3.15. Tampilan Instalasi Modul GPS

Gambar 3.16. Tampilan Instalasi Pynmea2

Gambar 3.17. Tampilan Terminal Lokasi File Project

Gambar 3.18. Tampilan Terminal Perintah Running Program

Gambar 3.19. Tampilan Running Program

Gambar 3.20. Tampilan Deteksi Landmark Mata

Gambar 3.21. Tampilan Program Deteksi Kantuk

Gambar 3.22. Tampilan Platform Adafruit.io

Gambar 3.23. Tampilan User Login

Gambar 4.1. Rangkaian Prototype Keseluruhan

Gambar 4.2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Tampilan Listing Program Keseluruhan



DAFTAR LAMPIRAN




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi saat ini telah mengubah banyak proses dalam segala aktivitas manusia termasuk terjadinya transformasi sistem transportasi saat ini. Masyarakat semakin mudah untuk melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan transportasi masa kini.

Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) merupakan transportasi yang dapat menghubungan dua kota yang terletak pada provinsi yang berbeda. Namun pada kemajuan pembangunan infrastruktur transportasi dan teknologi membawa dampak negatif pada lingkungan sekitar, diantaranya jumlah kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik persentase selama kurun waktu 2013-2017, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan 0.77 persen per tahun. Kenaikan pada jumlah korban meninggal dunia dan luka ringan yaitu masing-masing 3,74 persen dan 2,08 persen, dan menurut data dari Jasa Marga persentase selama kurun waktu 2018 pada jalan tol Jakarta – Tangerang menyebutkan tingkat kecelakaan paling tinggi disebabkan oleh faktor mengantuk.

Kantuk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan, yang dimana pengemudi kendaraan berperan penting dalam sebuah perjalanan. Pada kondisi mengantuk seseorang akan mengalami microsleep yaitu keadaan tertidur dalam waktu singkat dengan durasi penutupan mata berkisar 0,5 detik atau lebih. Jika merujuk pada Undang- undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut-turut.

Salah satu penyebab kurangnya waktu tidur pengemudi bus disebabkan karena jam kerja pengemudi bus. Pengemudi bus berangkat pada sore hari dan baru akan sampai ke kota tujuan pada pagi hari (bila tidak macet) atau siang hari. Setelah mereka sampai di kota tujuan, pada hari itu juga pengemudi akan melakukan perjalanan pulang, sehingga istirahat yang mereka dapatkan hanya sekitar 4,45 jam tiap harinya saat mereka melakukan perjalanan antar kota.

Untuk mengetahui kondisi pengemudi, sistem ini akan melakukan pemantauan kondisi pengemudi dengan cara mengukur durasi waktu yang ideal dalam perjalanan dan melakukan perekaman wajah yang kemudian akan diproses dengan pengolahan citra digital menggunakan Raspberry Pi pada pengemudi bus dalam hal ini PT. Rosalia Indah Transport dan menghidupkan buzzer sebagai alarm untuk memperingatkan pengemudi, dan memberikan informasi lokasi kendaraan menggunakan Modul GPS. Maka dari itu penelitian ini berjudul “Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus”.


Rumusan Masalah

Dalam pembuatan sebuah sistem, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem alarm bekerja pada saat kondisi pengemudi mengantuk?
  2. Bagaimana perusahaan mendapat informasi ketika pengemudi dalam keadaan mengantuk?
  3. Bagaimana sistem alarm dapat memberikan peringatan waktu istirahat kepada pengemudi dalam berkendara?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian skripsi ini akan membahas tentang Raspberry Pi sebagai otak untuk memproses Webcam, Modul GPS, dan Buzzer. Pengingat untuk mengukur waktu pengemudi dalam berkendara di konfigurasi dengan menggunakan Raspberry Pi, kemudian deteksi pengemudi mengantuk didapat melalui perekaman wajah menggunakan Webcam, titik lokasi keberadaan bus dengan Modul GPS dan bunyi alarm menggunakan buzzer. Data tersebut akan dikirim ke admin perusahaan melalui platform Adafruit.io untuk di monitoring secara langsung.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual
    1. Menerapkan ilmu yang di dapat dari hasil studi di kampus.
    2. Menambah ilmu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam lingkup transportasi darat.
    3. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah skripsi.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas akibat faktor pengemudi mengantuk. Dengan menggunakan “Webcam” yang terhubung dengan Raspberry Pi untuk mendeteksi kondisi pengemudi saat berkendara.
    2. Menyampaikan kepada pihak terkait, informasi titik lokasi ketika pengemudi dalam keadaan mengantuk.
    3. Membantu mengingatkan pengemudi untuk beristirahat setelah menempuh waktu perjalanan yang lama.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Individual
    1. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai Webcam, Modul GPS, Python, Library Dlib dan OpenCV.
    2. Menambah pengetahuan mengenai image processing.
    3. Mengetahui informasi tentang sistem kerja di Perusahaan Otobus.
  2. Manfaat Fungsional
    1. Hasil penulisan laporan skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pengguna transportasi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan waktu tempuh perjalanan yang jauh sehingga tidak perlu khawatir terjadi kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi faktor mengantuk.
    2. Sebagai bahan evaluasi perusahaan terhadap keadaan dan kondisi pengemudi bus.
    3. Meningkatkan kewaspadaan pada saat mengemudi dengan sistem alarm sebagai penanda.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari 4 tahapan:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)

    Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat pada objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti menaiki bus Rosalia Indah sebagai penumpang untuk mengamati kondisi pengemudi saat mengendarai bus dan peneliti mengunjungi kantor pusat PT. Rosalia Indah Transport untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan.

  2. Wawancara (Interview)

    Wawancara dilakukan dengan proses tanya jawab dengan pihak terkait untuk memperoleh informasi guna mendukung dalam membantu sistem alarm pendeteksi kantuk pengemudi dan melacak keberadaan bus pada perusahaan otobus.

  3. Studi Pustaka

    Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi melalui sumber buku dan tulisan terkait dengan Raspberry Pi, Webcam, Modul GPS maupun laporan skripsi yang terdahulu sebagai referensi. Sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini diperoleh melalui internet seperti penelitian-penelitian dan jurnal- jurnal yang telah ada.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis SDLC (System Development Life Cycle) untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan aman untuk digunakan. Metode analisis SDLC, yaitu perencanaan (planning), analisis (analysis), perancangan (design), implementasi (implementation) dan pemeliharaan (maintenance). Dengan menggunakan metode analisa ini, maka penelitian ilmiah dapat dianalisa dengan teknik- teknik yang tepat.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan Flowchart program dan Flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.‎

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.‎


Sistematika Penulisan

'Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal nasional serta internasional yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Rosalia Indah Transport, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, alternatif pemecahan masalah, elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BBab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya..

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Pengertian sistem menurut Triyono (2019:13),[1]“Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

    Menurut Sihotang, dkk (2018:34).[2]“Sistem yaitu suatu rangkaian prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berkumpul, berhubungan dan bersama-sama untuk melakukan kegiatan ataupun menyelesaikan suatu sasaran tertentu".

    Berdasarkan kedua definisi diatas, sistem merupakan sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain dan berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Jogiyanto dalam Irawan (2017:126-127),[3]Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

    1. Komponen (Components)

      Komponen sistem yaitu segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata maupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

    2. Batas (Boundary)

      Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    3. Lingkungan (Environment)

      Lingkungan sistem merupakan segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    4. Penghubung/Antarmuka (Interface)

      Penghubung/antarmuka yaitu sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    5. Masukan (Input)

      Komponen sistem yaitu segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata maupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

    6. Pengolahan (Processing)

      Pengolahan yaitu komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    7. Keluaran (Output)

      Keluaran adalah komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

      Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tyoso (2016:5-6),[4]Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Tiruan (Artificial System)

      Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

    2. Sistem Deterministik (Deterministic System)

      Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

    3. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

      Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

    4. Sistem Tertutup (Close System)

      Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

    5. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

    1. Menurut Andini (2015:48),[5] “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.
    2. Menurut Rahayu (2019:3),[6] “Data yaitu fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.
    3. Menurut Yakub dalam Azizah (2017:16),[7] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.
    4. Menurut Triyono (2019:13),[1] “Data yaitu bahan mentah dari fakta- fakta yang diolah kembali sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi”.
    5. Menurut Tandilintin (2019:70),[8] “Data juga bisa didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek”.
    6. Menurut Sutarman dalam Permana (2018:207),[9] “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa, huruf- huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan- tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.:

  2. Definisi Informasi

    Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

    1. Menurut Mulyati (2018:119), [10] “Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.
    2. Menurut Triyono (2019:13), [1] “Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang telah di organisasi menjadi bentuk yang lebih berguna lagi dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.
    3. Menurut Sri Mulyani dalam Maulani (2019:3), [11] “Informasi adalah Data-data yang telah diolah,ditujukan untuk seseorang, organisasi, atau siapa saja yang membutuhkannya”.

    "Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yaitu data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  3. Kualitas Informasi

    "Menurut Tata sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16), [7] “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan”. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

    1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
    3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
  4. Nilai Informasi

    "Menurut Azizah, dkk (2017:17), [7] “Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit”. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

    1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accessibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
    2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
    3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
    4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunaannya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
    5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan pentingbmenjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
    6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
    7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
    8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
    9. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan

    Menurut Maimunah, dkk (2017:2), [12] “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Kausar dalam jurnal Sunarya, dkk (2017:3),[13] “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

    Menurut Rudol (2017:2),,[14] “Perancangan adalah pembuatan suatu gambaran atau apa – apa yang sudah dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas perancangan adalah gambaran berupa perancangan yang dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat, sehingga dapat berfungsi dengan baik.

  2. Tujuan Perancangan

    Menurut Sophian (2014:36), [15] ““Tahap rancangan sistem mempunyai tujuan utama yaitu”:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.

    Kedua tujuan tahap rancangan sistem tersebut lebih cenderung pada rancangan sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan analisis sistem.:

Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype

    Menurut Fajarianto (2016:55), [15]Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

    Menurut Aryani, dkk (2017:46), [16] “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan,sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat”.

    Menurut Uzzaman (2015:71), [17]“Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah di letakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bias melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.


    Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan prototipe merupakan contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

  2. Jenis-jenisPrototype

    Menurut Simamarta dalam Saefullah (2015:64), [18] Jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Rapid Throwaway Prototyping

      Pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    2. Prototype Evolusioner

      Pada pendekatan evolusioner, suatu prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Konsep Dasar SDLC

  1. Definisi SDLC

    Menurut Fauzan (2018:3), [19] Metode System Development Life Cycle (SDLC)/siklus hidup pengembangan sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau sistem informasi.

    Menurut Rosa dalam Basya (2019:19), [20] “SDLC mencakup sejumlah fase atau tahapan. Pada dasarnya, setiap model pengembangan SDLC mempunyai siklus yang sama. Model pengembangan SDLC waterfall bersifat paling sederhana sehingga cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”.


    Gambar 2.1 Metode SDLC

    (Sumber : Sumber : Supriyanto, 2005:271)

    Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan metode SDLC pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari satu ke tahap yang lain/secara linear.

  2. TahapanSDLC

    Menurut Pratama (2018:41), [21] “Dalam rekayasa sistem atau rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem- sistem”. SDLC mempunyai beberapa fase, yaitu:

    1. Perencanaan sistem (System Planning)
    2. Analisis Sistem System Analysis).
    3. Perancangan Sistem (System Design)
    4. Implementasi Sistem (System Implementation).
    5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance).

Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring

    Menurut Ardimansyah dkk (2015:474), [22]Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program- program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan".

    Menurut Widiastuti, dkk (2014:196), [23]Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya".

    Berdasarkan kutipan diatas monitoring merupakan proses pengumpualan dan penilaian secara terus menerus terhadap kegiatan program yang dapat dikoreksi oleh operator.

  2. Tujuan Monitoring

    Berikut ini adalah tujuan dari monitoring menurut para ahli dan berbagai sumber:

    Menurut Tandilintin (2019:70), [8] “Tujuan monitoring adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan”.

    Menurut Simbar (2016:175), [24] “Tujuan monitoring adalah untuk mendapatkan data-data atau pandangan agar diperoleh umpan balik bagi kebutuhan tertentu".

  3. TahapanMonitoring

    Menurut Simbar (2016:175), [24] “Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu” adalah sebagai berikut:.

    1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
    2. Proses di dalam analisis data monitoring.
    3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring.

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

    Menurut Sutanto, dkk (2017:2), [25] “Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas. Keuntungan dari penggunaan Flowchart adalah representasi dalam bentuk gambar lebih mudah dipahami dan membuat lebih mudah dalam menyimpan suatu data interview serta dapat dengan mudah dan cepat untuk direvisi.”

    Menurut Sulaeman dkk (2017:3), [26] “Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas Flowchart adalah suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

    Gambar 2.2 Simbol Flowchart dan Fungsinya

  2. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Sumaryanti (2018:224),, [27] Ada beberapa jenis Flowchart diantaranya:

    1. Bagan alir sistem (Systems Flowchart).
    2. Bagan pada alir dokumen (Document Flowchart).
    3. Bagan pada alir skematik (Schematic Flowchart).
    4. Bagan pada alir program (Program Flowchart).
    5. Bagan alir proses (Process Flowchart).

Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)

  1. Definisi Internet Of Things

    Menurut Arthur, dkk (2017:2), [28] “Internet Of Things (IoT) adalah skenario dari suatu objek yang dapat melakukan suatu pengiriman data/informasi melalui jaringan tanpa campur tangan manusia. Teknologi IoT telah berkembang dari konvergensi microelectromechanical systems (MEMS), dan Internet pada jaringan nirkabel. Sedangkan “A Things” dapat didefinisikan sebagai subjek seperti orang dengan implant jantung, hewan peternakan dengan transponder chip dan lainlain. IoT sangat erat hubungannya dengan komunikasi mesin dengan mesin (M2M) tanpa campur tangan manusia ataupun komputer yang lebih dikenal dengan istilah cerdas (smart). Istilah IoT (Internet Of Things) mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, cofounder and executive director of the Auto-ID Center di MIT.”

    Menurut Susanto (2018:1), [29] “Internet Of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus, berikut kemampuan remote control, berbagi data, dan sebagainya, termasuk pada benda-benda di dunia fisik. Bahan pangan, elektronik, peralatan apa saja, koleksi, termasuk benda hidup, yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor tertanam dan selalu “on”.”

    Berdasarkan kesimpulan diatas, Internet Of Things adalah beberapa perangkat atau peralatan bisa berkomunikasi digital dengan terhubung ke suatu jaringan internet.

  2. ManfaatInternet Of Things

    Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

    1. Sektor Pembangunan
    2. Sektor Energi
    3. Sektor Rumah Tangga
    4. Sektor Kesehatan
    5. Sektor Industri
    6. Transportasi
    7. Perdagangan
    8. Keamanan
    9. Teknologi dan Jaringan

Konsep Dasar Pengujian

  1. Definisi Pengujian

    Menurut Mustaqbal dkk (2015:323), [30] “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.

    Menurut Putri dkk (2015:1), [31] “Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas pengujian proses adalah suatu proses yang berupa rangkaian proses dengan tujuan menemukan suatu kesalahan dan untuk memastikan bahwa program telah berjalan.

  2. Jenis-Jenis Pengujian
    1. BlackBox Testing

      Menurut Warsito, dkk (2015:32), [32]blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    2. Metode Pengujian BlackBox Testing

      Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

      1. Equivalence Partitioning

        Equivalence Partitioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

      2. Boundary Value Analysis

        Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

      3. Cause-Effect Graphing Techniques

        Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

        1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan Identifier yang ditujukan untuk masing-masing.
        2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
        3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
        4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
      4. Comparison Testing

        Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

      5. Sample and Robustness Testing
        1. Sample Testing

          Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

        2. Robustness Testing

          Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

      6. Behavior Testing dan Performance Testing.
        1. Behavior Testing

          Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

        2. Performance Testing

          Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

        3. Requirement Testing

          Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

        4. Endurance Testing

          Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain- lain), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    3. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

      Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black box

Teori Khusus

Definisi Kantuk

Menurut Andrea H.A.P Perdana dkk (2019:02). [33] “Kantuk adalah suatu kondisi manusia yang disebabkan oleh kurangnya istirahat atau tidur. Manusia dewasa membutuhkan tidur selama 8 jam setiap malamnya agar mencapai kerja optimal. Kekurangan tidur dapat mengakibatkan kantuk sehingga terjadi peningkatan jumlah kedipan mata hingga terjadi adanya microsleeps. Pada kondisi mengantuk, seseorang akan mengalami 20% dari frekuensi kedipan mata per menit. Selain itu, seseorang akan mengalami microsleeps dengan durasi penutupan mata berkisar 0,5 detik atau lebih”.

Menurut Mustofa Amirullah, dkk (2018:281). [34] “Kantuk merupakan suatu transisi kondisi antara sadar dan tidur yang menyebabkan penurunan fungsi pada semua indra. Pergeseran ritme sirkadian disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor kondisi fisik seperti kelelahan atau pola hidup yang menyebabkan jam tidur terganggu. Hal tersebut dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut Delayed Phase Sleep Disorder (DSPD). Hormon yang mempengaruhi ritme sirkadian adalah hormon melatonin. Produksi hormon melatonin dapat menyebabkan rasa kantuk dan mengurangi suhu tubuh. Pada kondisi normal, jumlah produksi tertinggi dari hormon melatonin akan terjadi pada tengah malam dan menurun menjelang pagi. Untuk penderita DSPD, siklus produksi hormon melatonin akan terganggu dan akan berdampak negatif pada sistem fungsional tubuh".

Berdasarkan kutipan diatas kantuk adalah sebuah kondisi yang membuat mata ingin terpejam dan memasuki fase tidur. Kantuk merupakan sinyal normal tubuh untuk beristirahat.

Konsep Dasar Machine Learning

  1. Definisi Machine Learning

    Menurut Wahyono (2018:7), [35] “Machine learning merupakan salah satu cabang dari ilmu Kecerdasan Buatan, khususnya yang mempelajari tentang bagaimana komputer mampu belajar dari data untuk meningkatkan kecerdasannya”.

    Menurut Jarwo (2019:86), [36] “Machine learning pada dasarnya adalah proses komputer untuk belajar dari data (learn from data). Komputer tidak akan bisa belajar apa-apa, tanpa adanya data. Oleh karena itu jika belajar mengenai machine learning, pasti akan terus berinteraksi dengan data. Semua Pengetahuan machine learning mutlak melibatkan data. Data bisa saja sama, akan tetapi algoritma dan pendekatan nya berbeda-beda untuk mendapatkan hasil yang optimal”.

    Menurut Arthur Samuel dalam Fikriya (2017:19), [37] “Machine learning adalah bidang studi yang memberikan kemampuan program komputer untuk belajar tanpa secara eksplisit diprogram”.

    Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Machine learning adalah cabang aplikasi dari Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) yang fokus pada pengembangan sebuah sistem yang mampu belajar "sendiri" tanpa harus berulang kali di program oleh manusia. Aplikasi Machine learning membutuhkan Data sebagai bahan belajar (training) sebelum mengeluarkan output

Konsep Dasar Raspberry Pi

  1. Definisi Raspberry Pi

    Menurut Monk dalam Roihan (2017:154), [38]The Raspberry Pi is a computer that runs the Linux operating system. It has USB sockets you can plug a keyboard and mouse into and HDMI (High-Definition Interface) video output you can connect a TV or monitor into”. “Raspberry Pi adalah komputer yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Memiliki soket USB yang bisa dipasang untuk keyboard dan mouse, dan keluaran video HDMI (High-Definition Multimedia Interface) dapat dihubungkan ke TV atau monitor”.

    Menurut John wiley dan Sons Ltd dalam Aryani (2015:3), [39] “The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics project, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definition video.” (Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi).

    Menurut Masykur (2016:95), [40] “Raspberry Pi adalah Single Board Computer (SBC) seukuran dengan kartu kredit yang dikembangkan oleh Yayasan Raspberry Pi di Inggris (UK) dengan tujuan untuk membuat adanya pelajaran ilmu komputer dasar pada sekolah”

    Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan Raspberry Pi adalah sebuah mini komputer dengan harga terjangkau yang dapat digunakan untuk keperluan Ilmu Komputer dan lain-lain.

    Gambar 2.3 Gambar Raspberry Pi 3

  2. Spesifikasi Raspberry Pi

    Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi

  3. Fungsi Raspberry Pi

    Menurut Richardson dan Wallace dalam Irwansyah (2015:40-41), [41] Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

    1. General Purpose Computing Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan- pekerjaan kantor.
    2. Learning to Program Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.
    3. Project platform Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek proyek elektronik.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman Python

  1. Definisi Bahasa Pemrograman Python

    Menurut Adli, dkk (2018:75), [42] Python adalah bahasa pemrograman yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.

    Menurut Andrew dalam Maya (2014:36), [43] bahasa python adalah bahasa pemrograman yang memiliki banyak fungsi, interaktif, berorientasi objek dan merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Bahasa python adalah bahasa pemrograman formal dengan aturan-aturan dan format spesifiknya sendiri. Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman Python adalah bahasa tingkat tinggi yang mudah dimengerti manusia yang berorientasi objek.

    Banyaknya kelebihan pada pemrograman python seperti efisiensi, keterbacaan kode dan kecepatan telah membuat python menjadi bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh para data scientist. Python menjadi pilihan untuk pada data scientist dan machine learning engineer untuk mengembangkan model dan berbagai aplikasi terkait data science.


    Karena penggunaannya yang luas, Python memiliki banyak library yang memudahkan para ilmuwan data scientist untuk menyelesaikan tugas-tugas rumit tanpa banyak gangguan pengkodean

    Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa di antaranya adalah:

    1. Linux/Unix
    2. Windows
    3. Mac OS X
    4. Java Virtual Machine
    5. OS/2
    6. Amiga
    7. Palm
    8. Symbian

    Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Bahasa pemrograman Python ini memiliki efisiensi tinggi untuk struktur data level tinggi, pemrograman berorientasi objek lebih sederhana tetapi efektif dapat bekerja pada multi platform, dan dapat digabungkan dengan bahasa pemrograman lain untuk menghasilkan aplikasi yang diinginkan.

Gambar 2.4. Logo Bahasa Pemrograman Python

Konsep Dasar OpenCV

  1. Definisi OpenCV

    Menurut Zein (2018:23) , [44]  “OpenCV (Open Source Computer Vision Library) adalah salah satu software pustaka yang ditujukan untuk pengolahan citra dinamis secara real-time, yang dibuat oleh Intel, dan sekarang didukung oleh Willow Garage dan Itseez. OpenCV dirilis dibawah lisensi permisif BSD yang lebih bebas daripada GPL, dan memberikan kebebasan sepenuhnya untuk dimanfaatkan secara komersil tanpa perlu mengungkapkan kode sumbernya”. Ia juga memiliki antarmuka yang mendukung bahasa pemrograman C++, C, Python dan Java, termasuk untuk sistem operasi Windows, Linux, Mac OS, iOS dan Android. OpenCV didisain untuk efisiensi dalam komputasi dan difokuskan pada aplikasi real-time.

    Gambar 2.5. Logo OpenCV

Konsep Dasar Dlib

  1. Definisi Dlib

    Menurut Perdana, dkk (2017:4169) , [45]  “dlib adalah sebuah library cross-platform yang dibuat dalam bahasa C++ yang memuat algoritma pembelajaran mesin seperti Facial Landmark Detection”. Facial Landmark Detection adalah algoritma yang telah dibuat untuk deteksi bagian-bagian wajah dalam waktu milidetik dan mencapai akurasi yang tinggi.

    Gambar 2.6. Dlib OpenCV Landmark Detection


    Facial Landmark yang digunakan adalah anotasi 68 Titik pada dataset iBUG 300-W. Detektor landmark wajah yang sudah dilatih sebelumnya di dalam perpustakaan dlib digunakan untuk memperkirakan lokasi 68 (x, y) -kolordinat yang memetakan struktur wajah di wajah. Indeks dari 68 koordinat dapat divisualisasikan pada gambar di bawah ini:

    Visualisasi 68 koordinat landmark wajah dari dataset IBUG 300-W

Konsep Dasar Haar Cascade Clasifier

  1. Definisi Haar Cascade Clasifier

    Menurut IKS Buana, dkk (2018:33), [46]  “Haar Cascade Classifier merupakan rectangular feature, yang memberikan indikasi secara sepesifik pada sebuah gambar atau image.”

    Sedangkan menurut Firmansyah, dkk (2018:1076) [47]  “Haar-cascade merupakan sebuah classifier (penggolong) yang digunakan untuk mendeteksi objek yang telah dilatih sebelumnya.”

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Haar Cascade Clasifier merupakan suatu metode yang digunakan untuk pengklasifikasian wajah, dan bagian mata dimana input citra tersebut kemudian mengklasifikasikan bagian wajah dan bagian mata.

Konsep Dasar Aspek Rasio Mata

  1. Definisi Aspek Rasio Mata

    Menurut Andrea H.A.P Perdana dkk (2019:03). [48]  “Aspek rasio mata digunakan untuk menentukan kedipan suatu mata.”

    Menurut Bhoyar dkk Dalam jurnal International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 6, Issue 4 menerangkan bahwa kedipan mata adalah penutupan cepat dan pembukaan kembali mata manusia. Setiap orang memiliki pola kedipan yang sedikit berbeda. Polanya berbeda dalam kecepatan menutup dan membuka mata, Kedipan mata berlangsung sekitar 100-400ms.

    Dari landmark dalam penelitian ini, penulis memperoleh aspek rasio mata (EAR) yang digunakan sebagai perkiraan kondisi pembukaan mata.

    Untuk setiap bingkai video, landmark mata terdeteksi. Rasio aspek mata antara tinggi dan lebar mata dihitung. Dari ara. 2 P1, P2,…, P6 adalah landmark di mata.

    Gambar 2.7 Perhitungan Aspek Rasio Mata

    di mana P1, ....., P6 adalah lokasi tengara 2D di mata. EAR sebagian besar konstan ketika mata terbuka dan mendekati nol saat menutup mata. Karena mata berkedip dilakukan oleh kedua mata secara serempak, EAR kedua mata diambil dan dirata-ratakan. Setelah mendapatkan nilai EAR, jika nilainya kurang dari batas selama 2 atau 3 detik pengemudi dikatakan mengantuk. Setelah mendeteksi kelelahan, kantuk dengan nilai ambang EAR, alarm peringatan akan menyala.

    Gambar 2.8 Landmark Yang Diperoleh Aspek Rasio Mata

    Keterangan

    1. Gambar kiri atas adalah visualisasi mata yang terbuka penuh, rasio aspek mata di atas akan besar (r) dan relatif konstan dari waktu ke waktu.
    2. Gambar kanan atas adalah visualisasi mata yang tertutup, rasio aspek mata menurun secara drastis, mendekati nol.
    3. Gambar di bawah memplot grafik aspek rasio mata dari waktu ke waktu untuk klip video. Pada gambar di atas, rasio aspek mata adalah konstan, kemudian dengan cepat turun mendekati nol, kemudian meningkat lagi, menunjukan satu kedipan mata telah terjadi.

    Dalam penelitian ini, peneliti akan memantau rasio aspek mata untuk melihat apakah nilainya turun tetapi tidak meningkat lagi, sehingga mengindikasikan bahwa pengemudi telah menutup mata mereka.

Konsep Dasar Global Positioning System (GPS)

  1. Definisi GPS

    Definisi Global Positioning System (GPS) menurut Nauly (2015:7) “Global Positioning System (GPS) yaitu sistem radio navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelitsatelit itu milik Departemen Pertahanan (Department of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit.

    Menurut Arfianto, dkk (2018:165), [49]  “Modul GPS Neo 6M merupakan Modul GPS yang dapat bekerja dengan mikrokontroler Arduino Uno dan Arduino Mega. Modul GPS ini memiliki fitur sebagai mesin penentu titik lokasi atau posisi. GPS UBLOX NEO 6M yaitu berupa GPS receiver dengan 50 channel. Time to First Fix dalam kondisi cold start memerlukan waktu 27 detik,dalam kondisi warm start memerlukan waktu 27 detik, dalam kondisi hot start memerlukan waktu 1 detik, dalam kondisi Aided start memerlukan waktu kurang dari 3 detik. GPS NEO-6M memiliki 130 dBm tracking sensitivity and Navigation,0.25Hz 10 MHz frequency of time pulse signal, dan Max navigation update rate 10 Hz. Modul ini menggunakan protokol NMEA yang merupakan protokol yang dikeluarkan oleh GPS receiver. Output data dari modul ini berupa ASCII code yang berisi informasi data koordinat lintang (latitude), bujur (longitude), ketinggian (altitude), waktu standar (UTC time), dan kecepatan (speed over ground)”.


    Modul GPS ini memiliki fitur sebagai mesin penentu titik lokasi atau posisi. GPS UBLOX NEO 6M yaitu berupa GPS receiver dengan 50 channel. Time to First Fix dalam kondisi cold start memerlukan waktu 27 detik,dalam kondisi warm start memerlukan waktu 27 detik, dalam kondisi hot start memerlukan waktu 1 detik, dalam kondisi Aided start memerlukan waktu kurang dari 3 detik. GPS NEO-6M memiliki 130 dBm tracking sensitivity and Navigation,0.25Hz 10 MHz frequency of time pulse signal, dan Max navigation update rate 10 Hz. Modul ini menggunakan protokol NMEA yang merupakan protokol yang dikeluarkan oleh GPS receiver. Output data dari modul ini berupa ASCII code yang berisi informasi data koordinat lintang (latitude), bujur (longitude), ketinggian (altitude), waktu standar (UTC time), dan kecepatan (speed over ground)”.

    Gambar 2.9.  Modul GPS Neo 6M

  2. Spesifikasi GPS

    1. Tipe penerima: 50 kanal.
    2. Menggunakan frekwensi L1, kode C/A.
    3. Akurasi penetapan lokasi GPS secara horisontal: 2,5 meter.
    4. Akurasi kecepatan: 0,1 meter / detik.

Definisi Website

Rahardja, dkk (2018:78), [50]  “Website  adalah World Wide Web  dapat diartikan sebagai kumpulan  halaman yang menampilkan informasi data  teks, data gambar diam atau bergerak data  animasi suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang   berbentuk rangkaian bangunan yang saling   terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan  jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan  dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui  sebuah nama yang disebut juga sebagai domain atau subdomain”.

Menurut Handayani, dkk (2018:189), [51],”Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat. Website lahir dari adanya perkembangan zaman saat ini dari bidang teknologi informasi dan komunikasi.”

Definisi Black box Testing

Menurut Mahendra, dkk (2018), [52]  “Black box testing is one of the software testing techniques that focus on the functional software to ensure all functional on the software has been running well. Black box testing is done by testing the input and output on the software without looking at the program code in the software.”

Sedangkan menurut Mustaqbal, dkk (2016:34), [30]  “Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Black-Box Testing adalah pengujian pada sebuah sistem aplikasi untuk memastikan semua fungsional dari perangkat lunak tersebut sudah berjalan dengan baik.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Arif dkk (2015:17), [53]  “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

    (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

    Menurut Masooma (2014),, [54]  “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

    (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

    Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihak terkait.

  2. Tahap-Tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Tahap II

      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu:

        1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
        2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
        3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  3. Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Rahardja (2017:176), [55]  “Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project. Literature review ini dapat membantu peneliti dalam mendapatkan ide-ide dari hasil terdahulu untuk bisa dikembangkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya sudah ada”.

Menurut Roihan (2018:62), [56] “literature review dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah tinjauan dari penelitian sebelumnya menggunakan metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, dan mengevaluasi yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan.

Prinsip-Prinsip Literature Review

Menurut Fitrianti (2016:42), [57] ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

  1. Observasi

    Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model- model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

  2. Wawancara

    Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.

  3. Studi Pustaka

    Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis.

Hal yang diperhatikan dalam tinjauan pustaka adalah:

  1. Relevansi buku dengan judul penelitian, dimana buku-buku tersebut mengandung isi yang menunjang teori-teori yang akan ditelaah. Hasil penelitian yang sebelumnya juga dapat sebagai referensi.
  2. Up to date, buku atau referensi yang relevan hendaknya yang terbaru.
  3. Buku atau hasil penelitian dapat memberikan arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinya.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam TA/Skripsi ini, antara lain:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Andrea H.A.P. Perdana, Susijanto Tri Rasmana, Heri Pratikno, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, dalam Jurnal Rekayasa Teknologi Elektro Volume 1, No. 1, Juli 2019. Yang berjudul “Implementasi Sistem Deteksi Mata Kantuk Berdasarkan Facial Landmark Detection Menggunakan Metode Regression Trees”. Penelitian ini menerapkan sistem deteksi mata kantuk menggunakan Webcam untuk mengambil data berupa citra gambar yang kemudian diproses oleh Raspberry Pi menggunakan metode regression trees berdasarkan facial landmark detection sehingga dapat mengetahui hasil data merupakan mata yang mengantuk atau tidak.
  2. Tinjauan studi dari penelitian Afrizal Zein, STMIK Eresha, dalam Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi, Vol 28, No 2 (2018). Yang berjudul “Pendeteksian Kantuk Secara Real Time Menggunakan Pustaka OPENCV dan DLIB PYTHON”. Penelitian ini menerapkan sistem komputer vision yang secara otomatis dapat mendeteksi kantuk pengemudi dalam pantauan kamera web real-time dan kemudian membunyikan alarm serta menghubungi keluarga jika pengemudi terlihat mengantuk.. Dalam penelitian ini, pengujian deteksi kantuk maupun pemantauan kelopak mata dilakukan berdasarkan beberapa faktor yang memungkinkan dapat mempengaruhi akurasi dari pendeteksian kantuk maupun.. Faktor tersebut berupa pengaruh umur, gaya wajah, penambahan aksesoris dan pelatihan data training. Dari hasil pengujian menunjukan perolehan tingkat akurasi pendeteksian kantuk mencapai sebesar diatas 90%.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Siti Maslikah, Riza Alfita, Achmad Fiqhi Ibadillah. Dalam jurnal Jurnal Ilmiah SinarFe7, Vol 2, No 1 (2019). Yang berjudul “Sistem Deteksi Kantuk Pada Pengendara Roda Empat Menggunakan Eye Blink Detection”. Penelitian ini menerapkan sistem yang secara otomatis bisa menentukan apakah pengemudi sedang dalam keadaan sadar, mengantuk atau tertidur menggunakan metode Haar Cascade Classifier. Tahapan proses dimulai dengan pengambilan gambar menggunakan Webcam yang tersambung dengan Raspberry untuk mendeteksi area wajah menggunakan metode Haar Cascade Classifier kemudian algoritma regression trees pada facial landmark detection yang digunakan untuk mendeteksi mata kantuk dengan keluaran berupa alarm untuk memberikan reaksi agar pengemudi tidak mengantuk.
  4. Tinjauan studi dari penelitian Lutfi Chrisdiansyah, Anjik Sukmaaji, Teguh Susanto, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, dalam Jurnal JSIKA: Vol.5, No.2 2016. Yang berjudul “Aplikasi Monitoring Armada Bus Menggunakan GPS Tracking Pada Smartphone Android”. Penelitian ini adalah tentang sistem yang dapat memvisualisasikan posisi kendaraan ke dalam peta digital berupa marker berwarna untuk membedakan rute, bus yang sedang berjalan, dan bus yang sedang berhenti, sehingga dapat membantu manajemen perusahaan dalam memonitor armada bus masing- masing yang sedang beroperasi. Selain dapat memvisualisasikan posisi kendaraan ke dalam peta digital, sistem juga dilengkapi dengan notifikasi bunyi pada perangkat mobile yang digunakan di dalam kendaraan sebagai peringatan jika jarak antar bus 5 kilometer sehingga dapat membantu awak bus untuk mengetahui bahwa jarak antar bus terlalu dekat.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Hidayatullah, AMIK Royal Kisaran, September 2018. Yang berjudul “Sistem Monitoring Bus Rajawali Berbasis GPS”. Pada penelitian ini menerapkan aplikasi yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman java mobile dengan sistem operasi android semua tipe yang berguna mempermudah pemilik bus untuk dapat monitoring bus Rajawali yang sedang beroperasi dan aplikasi ini nantinya bisa melakukan monitoring bus lebih dari 2 bus sekaligus dengan kontrol real time. Mengolah data terhadap sistem alur pengawasan monitoring dengan sistem online berbasis mobile pada pengawasan bus pada jarak pantau koneksi internet pada setiap daerah yang dilintasi bus tersebut.
  6. Tinjauan studi dari penelitian Miss. Akita M Bhoyar, Prof. S. N. Sawalkar dari Computer Science and Engineering, Sipna C.O.E.T., Maharashtra, India. Dalam jurnal International International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 6, Issue 4, April 2019. Yang berjudul “Implementation on Visual Analysis of Eye State Using Image Processing for Driver Fatigue Detection”. Penelitian ini terdiri dari modul akuisisi gambar, pengubahan ukuran gambar, Haar Cascade Classifier, detektor landmark wajah dlib, 68 landmark, wilayah mata, wilayah mata yang menarik, rasio aspek mata (EAR). Ukuran rasio aspek mata (EAR) yang kuat pada tingkat keterbukaan mata yang berkelanjutan didefinisikan, dan status pengemudi dikelompokkan di dalamnya.
  7. Tinjauan studi dari penelitian Kusuma Kumari, Sampada Sethi, Ramakanth Kumar P, Nishant Kumar, Atulit Shankar, dari Department of Computer Science, University College of Science, Tumkur University, Tumakuru, Karnataka. Dalam International Journal of Engineering and Technology (IJET) Volume: 03 Issue: 12, 2018. Dengan judul “Detection of Driver Drowsiness using Eye Blink Sensor”. Penelitian ini menerapkan modul sensor yang terdiri dari bingkai sensor kedipan mata, sensor IR, dan relay. Perangkat vibrator terhubung ke bingkai sensor kedipan mata yang akan dikenakan oleh pengemudi. Vibrator ini bergetar setiap kali terjadi kecelakaan atau pengemudi tertidur. Bingkai terdiri dari pemancar IR yang mentransmisikan sinar IR ke mata pengemudi dan penerima IR yang menerima sinar yang dipantulkan ketika mata ditutup. Relay memberikan arus tambahan yang diperlukan oleh modul ini dan karenanya juga terhubung ke papan mikrokontroler SST.
  8. Tinjauan studi dari penelitian H.M Chandrasena, D.M.J. Wickramasinghe, dalam jurnal International Journal of Computer Science and Information Technology Research, Vol. 4, Issue 3, Maret 2016. Yang berjudul “Driver’s Drowsiness Detection and Alarming System”. Penelitian ini adalah tentang mendeteksi kantuk pengemudi menggunakan metode deteksi retina mata dan deteksi denyut nadi pengemudi.
  9. Tinjauan studi dari penelitian Akalya Chellappa, Mandi Sushmanth Reddy, R.Ezhilarasie, S.Kanimozhi Suguna, A.Umamakeswari. Dalam jurnal International Journal of Engineering and Technology (IJET) Volume: 02 Issue: 24, 2018 Pages 29-32. Yang berjudul “Fatigue Detection Using Raspberry Pi 3”. Penelitian ini adalah tentang Sistem ini dirancang untuk kendaraan roda empat di mana kelelahan atau kantuk pengemudi terdeteksi dan mengingatkan orang tersebut. Metode yang diusulkan akan menggunakan kamera Raspbian 5 megapiksel yang menangkap wajah dan mata pengemudi dan memproses gambar untuk mendeteksi kelelahan pengemudi. Haar Cascade Classifiers digunakan untuk mendeteksi durasi kedip pengemudi dan Eye Aspect Ratio (EAR) dihitung. Pesan peringatan bersama dengan nomor plat mobil dikirim ke ponsel orang yang bersangkutan dengan bantuan layanan cloud Ubidots dan Twilio API. Untuk Raspberry Pi 3 menggunakan sistem operasi Raspbian (Berbasis Linux).
  10. Tinjauan studi dari penelitian Sarmad Al-gawwam, Mohammed Benaissa dari Department of Electronic and Electrical Engineering, The University of Sheffield, Sheffield S1 3JD, UK. Dalam jurnal MDPI, Volume 9, Issue 4, April 2018. Yang berjudul “Robust Eye Blink Detection Based on Eye Landmarks and Savitzky–Golay Filtering” Penelitian ini adalah tentang Detektor landmark wajah otomatis dilatih pada dataset in-the-wild, penelitian ini menunjukan ketahanan yang luar biasa terhadap berbagai kondisi pencahayaan, ekspresi wajah, dan orientasi kepala. Filter Savitzky – Golay (SG) digunakan untuk menghaluskan sinyal yang diperoleh sambil menjaga informasi puncak untuk mendeteksi kedipan mata.

Berdasarkan 10 (sepuluh) Literature Review diatas penulis mengambil beberapa contoh untuk dijadikan acuan untuk penelitian penulis yang berjudul “Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi Dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus”.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Rosalia Indah Transport

Dimulai pada tahun 1983, Rosalia Indah adalah salah satu perusahaan kecil bidang transportasi darat mulai beroperasi hanya dengan 1 (satu) mobil bermesin Isuzu melayani transportasi antar kota jurusan Yogyakarta – Solo – Surabaya – Malang. Pada tanggal 11 Maret 1991, PO. Rosalia Indah didirikan oleh Bapak Yustinus Soeroso dengan no. izin usaha BPU No. 05/02/BPU/III/1991 dan akte notaris 11 Maret 1992. Visi PO. Rosalia Indah adalah ”Menjadi perusahaan ternama melalui profesionalisme SDM yang konsisten dan keunggulan perkembangan teknologi berdaya saing internasional yang didedikasikan pada kepuasan pelanggan dan kesejahteraan karyawan”.

Pada awal mulai membuka perusahaan angkutan bus, trayek pertama adalah : Solo – Blitar PP, dengan menggunakan 11 armada bis kelas ekonomi. Pada tahap berikutnya dan seiring dengan kebutuhan transportasi masyarakat, maka perusahaan menambah armada bus dan membuka beberapa trayek baru. Perkembangan PO. Rosalia Indah dapat dilihat dari jumlah kepemilikan armada bus dari tahun ke tahun yang semakin bertambah.


Gambar 3.1. PT. Rosalia Indah Transport

Dengan jumlah armada yang relatif banyak, PO. Rosalia Indah memerlukan keputusan yang tepat untuk mengatur penggunaan armada sehingga penggunaan armada menjadi optimum. Dalam pengoperasian armadanya, perusahaan menyediakan lima jenis bus untuk dapat melayani berbagai pasar yaitu: bus Ekonomi (non AC), PATAS (AC), VIP, Eksekutif, Super Eksekutif. Masing-masing jenis bus memiliki kapasitas penumpang yang berbeda-beda. Untuk bus kelas Ekonomi non AC mempunyai kapasitas 54 penumpang, bus kelas PATAS mempunyai kapasitas 54 penumpang, bus kelas VIP mempunyai kapasitas 32 penumpang, bus kelas Eksekutif mempunyai kapasitas 32 penumpang, untuk dan kelas bus Spesial mempunyai kapasitas 22 penumpang. Rute perjalanan yang dapat dilayani oleh perusahaan yaitu :

Surabaya – Kediri – Blitar – Tulungagung – Ponorogo - Madiun – Sragen - Karanganyar – Wonogiri - Solo – Jakarta – Bogor – Merak – Lampung PP. Setiap bus yang melakukan perjalanan dilayani oleh 3 orang kru yaitu dua orang pengemudi dan seorang pembantu pengemudi. Penjualan tiket kepada konsumen dilayani perusahaan di kantor pusat, kantor perwakilan dan agen-agen resmi perusahaan yang berada di berbagai kota. Hingga sekarang agen resmi PO. Rosalia Indah berjumlah 78 dan terdapat di 50 kota. Dari sejumlah agen tersebut yang menjadi agen pemberangkatan terdapat di 22 tempat. Dengan adanya agen-agen in diharapkan perusahaan dapat menjangkau konsumen sekaligus memudahkan konsumen untuk memperoleh layanan jasa perusahaan. Sedangkan untuk perjalanan pariwisata atau carteran, perusahaan akan mengirimkan armadanya sejumlah yang di pesan dan ke lokasi yang telah disepakati.

Gambar 3.2. Logo PT Rosalia Indah Transport

Seiring perkembangan dunia usaha transportasi, maka perusahaan perseorangan (PO) dituntut harus profesional dalam pengelolaan manajemen dan pelayanan, sehingga tepatnya tanggal 15 April 2015, PO. Rosalia Indah berubah menjadi perusahaan berbadan hukum dengan nama PT. Rosalia Indah Transport berdasarkan SK. Menkumham RI No. AHU- 2392920.AH.01.01. yang beralamat di Jl. Raya Solo - Sragen KM. 7,5 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. PT. Rosalia Indah Transport adalah sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan swasta yang diperhitungkan dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat di Indonesia. Ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat sejak era 1990-an sampai saat ini bukan menjadi kendala bagi PT. Rosalia Indah Transport, bahkan pada masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada pelayanan transportasi AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) menjadi AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang lebih memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap hingga saat ini, dengan sumber daya manusia lebih dari 1.000 personil dan lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di Jawa - Sumatera. Bahkan PT. Rosalia Indah Transport juga siap melayani pariwisata dan sewa bus pariwisata dengan armada pariwisata.

Visi Dan Misi PT. Rosalia Indah Transport

VISI

Menjadi perusahaan transportasi darat Antar Kota Antar Provinsi dan Pariwisata yang unggul dalam pelayanan demi kepuasan pelanggan dan kesejahteraan karyawan.

MISI

  1. Memberikan pelayanan prima demi kepuasan pelanggan dengan menerapkan Panca Pesona (5K) PT. Rosalia Indah Transport yang meliputi : Keselamatan, Kenyamanan, Ketepatan, Keterjangkauan, dan Kekeluargaan.
  2. Menyediakan sarana dan prasarana yang didukung dengan teknologi yang handal.
  3. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Struktur Organisasi PT. Rosalia Indah Transport

Struktur organisasi pada PT. Rosalia Indah Transport disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada PT. Rosalia Indah Transport adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT. Rosalia Indah Transport

Tugas dan Tanggung Jawab

Melihat dari struktur organisasi PT. Rosalia Indah Transport maka tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi yang berjalan di perusahaan ini adalah:

  1. Dewan Direksi

    Ikhtisar Pekerjaan :

    1. Bertanggung jawab atas perumusan materi prinsip manajemen.
    2. Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan perusahaan ekstern dan intern.
    3. Bertanggung jawab terlaksananya kesepakatan kebijakan diantaranya direktur.
    1. Direktur Utama

      Ikhtisar Pekerjaan :

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ekstern perusahaan.
      2. Bertanggung jawab atas masukan yang diberikan kepada Direktur Operasional dan Direktur Keuangan.
      3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan koordinasi antar direktur.
    2. Direktur Keuangan

      Ikhtisar Pekerjaan :

      1. Bertanggung jawab atas penetapan sistem administrasi keuangan perusahaan.
      2. Bertanggung jawab atas pendapatan RAPB perusahaan dan Analisa Laporan Keuangan.
      3. Bertanggung jawab atas pendapatan RAPB perusahaan dan Analisa Laporan Keuangan.
    3. Direktur Umum

      Ikhtisar Pekerjaan :

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan prinsip manajemen untuk intern perusahaan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional.
      2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan evaluasi dan pembinaan kinerja seluruh karyawan.
      3. Bertanggung jawab penerapan Manajemen Mutu Standar ISO 9000.
  2. Manager Keuangan

    Ikhtisar Pekerjaan :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi keuangan sesuai sistem yang ditetapkan perusahaan.
    2. Bertanggung jawab atas kebenaran data-data keuangan.
    3. Bertanggung jawab atas ketepatan, kebenaran laporan keuangan harian, bulanan dan tahunan.
  3. Manager Personalia dan Umum

    Ikhtisar Pekerjaan :

    1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi ketenagakerjaan (karyawan) sesuai dengan ketentuan atau peraturan perusahaan dan ketentuan – ketentuan pemerintah.
    2. Bertanggung jawab atas penetapan prinsip manajemen, planning, organizing, directing, controlling di dalam departemen personalia dan umum.
    3. Bertanggung jawab atas terciptanya peningkatan kualitas SDM seluruh karyawan.
  4. Manager Engineering

    Ikhtisar Pekerjaan :

    1. Bertanggung jawab tentang pengecekan, perawatan, perbaikan, penggantian mesin.
    2. Bertanggung jawab atas kelaikan kendaraan yang akan dioperasikan.
    3. Bertanggung jawab atas ketertiban administrasi laporan engineering untuk seluruh kendaraan.
  5. Manager Marketing dan Sales

    Ikhtisar Pekerjaan :

    1. Bertanggung jawab atas promosi dan kemajuan marketing usaha perusahaan dan penerapan pelayanan prima dan operasional kendaraan.
    2. Bertanggung jawab kepuasan pelanggan.
  6. Kepala Divisi General Accounting

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas penetapan sistem akuntansi perusahaan, mekanisme pelaksanaan tugas akuntansi dan laporan keuangan.

    1. Kepala Seksi Siklus Akuntansi

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pekerjaan siklus akuntansi perusahaan dan pembuatan laporan keuangan sesuai periode akuntansi.

    2. Kepala Seksi Pajak

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi laporan pajak secara prima (benar dan tepat waktu) dan bertanggung jawab atas pengisian surat perintah pembayaran pajak secara tepat waktu.

  7. Kepala Divisi Financial dan Budget Control

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi laporan pajak secara prima (benar dan tepat waktu) dan bertanggung jawab atas pengisian surat perintah pembayaran pajak secara tepat waktu.

    1. Kasir

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab penerimaan dan pengeluaran kas harian serta bertanggung jawab pembuatan laporan kas harian.

    2. Kepala Seksi Utang Piutang dan Bank

      Ikhtisar pekerjaan yaitu bertanggung jawab pencatatan utang piutang dan bank serta membuat laporan keadaan utang, piutang yang telah jatuh tempo.

  8. Kepala Divisi Umum

    Ikhtisar pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kelancaran proses perijinan dan humas, pengaturan dan perawatan di dalam rumah tangga serta inventaris dan keamanan dalam perusahaan dengan menjunjung prinsip efisiensi.

    1. Kepala Seksi Kantib (Keamanan dan Ketertiban)

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas terciptanya keamanan dan ketertiban di lingkungan perusahaan.

    2. Kepala Seksi Rumah Tangga

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pengadaan, pengawasan, penggunaan, penyediaan sarana kesehatan keselamatan kerja, perawatan inventaris rumah tangga dan alat tulis kantor dengan menjunjung prinsip efisiensi serta laporan administrasi rumah tangga secara tepat.

    3. Kepala Seksi Inventory (Persediaan)

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap gudang penyimpanan barang dan ATK beserta administrasinya.

  9. Kepala Divisi Pekerjaan Umum

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pembuatan perencanaan pembangunan, perawatan, perbaikan gedung.

    1. Kepala seksi maintenance dan repair (perbaikan dan pemeliharaan)

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pengawasan, pengontrolan keadaan air/listrik, gedung dan prasarana perusahaan, sebagai pelaksanaan perawatan, perbaikan dan menindaklanjuti adanya gangguan dan kerusakan mendadak sarana dan prasarana perusahaan.

    2. Kepala seksi pelaksanaan pekerjaan umum

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap usulan program kerja bangunan dan pelaksanaan serta perawatannya.

    3. Kepala seksi pengadaan stock (barang persediaan)

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu Bertanggung jawab atas pengadaan barang/material bangunan, stok barang di gudang dan barang bekas serta pembukuan barang.

  10. Kepala Divisi Personalia

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi ketenagakerjaan (karyawan) sesuai dengan ketentuan atau peraturan perusahaan dan ketentuan-ketentuan pemerintah serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengembangan kualitas SDM.

    1. Kepala seksi rekruitmen dan administrasi karyawan

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pelaksanaan rekruitmen dan pembinaan karyawan serta administrasinya..

    2. Kepala seksi kesejahteraan

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas proses gaji karyawan dari pembuatan daftar gaji, pelaksanaan pembayaran dan pemberian informasi lain yang terkait gaji.

  11. Kepala Divisi Karoseri

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas bodi dan rangka armada serta terciptanya efisiensi dalam proses pengerjaannya

  12. Kepala Divisi Teknik

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas perakitan mesin (persneling, filter angin, radiator dan mesin utama) dengan menjunjung prinsip efisiensi.

    1. Kepala seksi perakitan mesin

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas perakitan mesin (persneling, filter angin, radiator dan mesin utama) dengan menjunjung prinsip efisiensi.

    2. Kepala seksi perawatan dan perbaikan mesin.

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pengontrolan, perawatan, penyetelan dan pemasangan mesin bis dengan menjunjung prinsip efisiensi.

    3. Kepala seksi mekanik travel

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas perakitan mesin travel (persneling, gardan, kemudi, radiator dan mesin utama), pengontrolan, perawatan, penyetelan, pemasangan mesin travel serta bertanggung jawab terhadap sistem kerja mekanik.


    4. Kepala seksi mekanik AC

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas perakitan, pengontrolan, perawatan dan pemasangan mesin AC dan sistem kerja mekanik AC.

    5. Kepala seksi cleaning armada

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kebersihan armada (interior dan exterior) serta pencatatan sarana interior armada.

  13. Kepala Divisi Gudang Spare part (onderdil bis dan travel)

    Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kualitas, kuantitas, keamanan dan kebenaran sparepart di gudang dengan memperhatikan efisiensi.

    1. Kepala seksi administrasi gudang spare part

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pembuatan laporan administrasi gudang spare part dan pelaksanaan stock opname gudang spare part bersama-sama kepala seksi inventory control.

    2. Kepala seksi inventory control

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas suku cadang yang disimpulkan baik secara fisik maupun secara informasi.

    3. Kepala seksi elektronika

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas pengadaan audio dan video (TV, Video dan HT komunikasi) serta di lingkungan kantor dengan menjunjung tinggi prinsip efisiensi.


    4. Kepala seksi pengadaan dan logistik.

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pencatatan dan pengiriman spare part ke Pool dan Storing serta pengadaan spare part di kantor pusat serta administrasi barang bekas.


  14. Kepala Divisi Marketing Development

    Ikhtisar pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pengembangan Divisi Marketing dan kelancaran kegiatan-kegiatan dengan menjunjung prinsip efisiensi serta urusan carter dan penawaran bis/travel.

    1. Kepala seksi koordinator agen

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas kelancaran hubungan kerjasama antar agen baik dalam maupun luar dan antara agen-agen dengan kantor pusat, serta pembinaan kepada seluruh agen untuk bekerja dan melaksanakan tugas secara profesional.

    2. Kepala seksi tiket dan promosi

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan informasi dan pemberian pelayanan yang berkualitas kepada konsumen serta promosi khususnya pelaksanaan undian dan penyerahan hadiah.

    3. Kepala seksi pengawas malam

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap pemantauan perjalanan armada bus, travel maupun paket yang sedang beroperasi pada shift malam.


  15. Kepala Divisi Operasional

    Ikhtisar pekerjaan yaitu bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan- kegiatan sehingga dapat lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta pelaksanaan laporan administrasi operasional.

    1. Kepala seksi rute reguler dan inventory armada (jalur tetap dan persediaan bis)

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pembagian jatah reguler dan non reguler armada ke agen-agen supaya pelayanan prima kepada konsumen serta pencatatan inventory armada baik bis, travel dan mobil operasional termasuk perlengkapannya.

    2. Kepala seksi pengaturan kru bis.

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas penjadwalan dan pelaksanaan tugas kru bus (pengemudi dan pembantu pengemudi) sehingga tidak ada kekurangan personel sehingga tercipta pemerataan jalan seluruh kru serta kesiapan kru setiap hari sesuai kebutuhan/jadwal kerja kru bus.

    3. Kepala seksi pengaturan kru travel

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas penjadwalan dan pelaksanaan tugas kru travel sehingga tidak ada kekurangan personel dalam pemenuhan kebutuhan harian kru travel dan tercipta pemerataan jalan untuk seluruh kru serta bertanggung jawab terhadap penjadwalan kerja kru travel.

    4. Kepala seksi perijinan surat armada dan mobil operasional

      Ikhtisar Pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas administrasi laka dan pengurusan perizinan surat-surat armada serta administrasinya serta kelancaran pengaturan, perawatan dan perbaikan mobil operasional.

    5. Kepala seksi kontrol jalan

      Ikhtisar pekerjaan yaitu bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan perjalanan, pelayanan agen dan kru serta pemantauan kondisi jalan untuk dapat memberikan masukan kepada pimpinan sehingga operasional dapat berjalan lancar.

Langkah-langkah Perancangan Sistem

Peneliti melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan harus memiliki perancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan langkah-langkah yang meliputi :

  1. Perencanaan

    Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan didalam sebuah kendaraan bus yaitu sistem alarm pendeteksi kantuk pengemudi dan Modul GPS untuk melacak keberadaan bus sebagai inovasi dalam dunia transportasi khususnya pada keamanan berkendara. Peneliti melakukan kegiatan observasi serta wawancara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

  2. Analisa

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan pada perusahaan PT. Rosalia Indah Transport berkaitan dalam hal monitoring. Terjadi beberapa kekurangan seperti perusahaan tidak dapat mengetahui pengemudi dalam keadaan mengantuk yang berakibat pada keselamatan pengemudi, penumpang bus, dan lingkungan sekitarnya, serta tidak ada informasi secara realtime mengenai lokasi keberadaan bus.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem alarm pada kendaraan bus yang mampu mendeteksi kantuk melalui pengolahan citra digital pada mata pengemudi sehingga sistem dapat membaca pengemudi dalam keadaan mengantuk, kemudian di proses oleh Raspberry Pi untuk menginstruksikan alarm menyala sebagai penanda bahwa pengemudi dalam keadaan mengantuk. Sistem ini juga dirancang untuk memberikan informasi lokasi keberadaan bus.

  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem alarm pendeteksi kantuk ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian kantuk dalam berkendara dan melacak keberadaan bus oleh alat yang di buat untuk perusahaan otobus PT. Rosalia Indah Transport.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus ini diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif, seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Perencanaan

    Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan di dalam sebuah kendaraan bus yaitu sistem alarm pendeteksi kantuk dan Modul GPS untuk melacak keberadaan bus sebagai inovasi dalam dunia transportasi khususnya pada keamanan berkendara. Peneliti melakukan kegiatan observasi serta wawancara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

  2. Analisa

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan pada perusahaan PT. Rosalia Indah Transport berkaitan dalam hal monitoring. Terjadi beberapa kekurangan seperti perusahaan tidak dapat mengetahui pengemudi dalam keadaan mengantuk yang berakibat pada keselamatan pengemudi, penumpang bus, dan lingkungan sekitarnya, serta tidak ada informasi secara real time mengenai lokasi keberadaan bus.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem alarm pada kendaraan bus yang mampu mendeteksi kantuk melalui pengolahan citra digital pada mata pengemudi sehingga sistem dapat membaca pengemudi dalam keadaan mengantuk, kemudian diproses oleh Raspberry Pi untuk menginstruksikan alarm menyala sebagai penanda bahwa pengemudi dalam keadaan mengantuk. Sistem ini juga dirancang untuk memberikan informasi lokasi keberadaan bus.

  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem alarm pendeteksi kantuk ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian kantuk dalam berkendara dan melacak keberadaan bus oleh alat yang dibuat untuk perusahaan otobus PT. Rosalia Indah Transport.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Sistem yang berjalan pada PT. Rosalia Indah Transport saat ini bahwa perusahaan tidak dapat mengetahui pengemudi bus dalam keadaan mengantuk pada saat perjalanan, dan perusahaan tidak dapat mengetahui secara realtime keberadaan bus pada saat pengemudi dalam keadaan mengantuk.

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan Flowchart untuk menggambarkan proses atau sistem yang berjalan saat ini.

Gambar 3.4. Flowchart sistem yang berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dilakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti, maka dapat disimpulkan :

  1. Sistem yang terdapat pada perusahaan belum tersedia untuk mendeteksi kantuk pada pengemudi bus yang sedang beroperasi.
  2. Perusahaan tidak dapat memonitoring kendaraan bus yang sedang beroperasi.
  3. Sistem yang terdapat pada perusahaan belum tersedia untuk memberikan alert system untuk memperingatkan waktu istirahat kepada pengemudi bus.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diambil alternatif pemecahan masalahnya sebagai berikut :

  1. Sistem alarm pendeteksi kantuk akan bisa mendeteksi kondisi pengemudi dalam keadaan mengantuk melalui kamera webcam yang disematkan pada dashboard kendaraan yang sudah dikonfigurasi oleh Raspberry Pi.
  2. Perusahaan dapat memonitoring kendaraan bus yang sedang beroperasi secara langsung melalui platform Adafruit.io apabila terdapat pengemudi bus yang sedang mengantuk.
  3. Sistem dapat memberikan peringatan untuk pengemudi beristirahat melalui alarm yang dibunyikan dengan buzzer. Indikator alarm tersebut dengan mengkonfigurasi waktu pada Raspberry Pi untuk menghidupkan alarm.

Pengembangan Desain Sistem

Berikut adalah rancangan sistem usulan dalam bentuk Flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini.

Gambar 3.5. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan
    1. Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dapat mengidentifikasi mata dalam keadaan kantuk dan menyalakan bunyi buzzer sebagai warning system untuk memperingatkan pengemudi bus.
    2. Sistem dapat mengirim informasi lokasi secara real time kepada perusahaan apabila pengemudi terdeteksi dalam keadaan mengantuk.
    3. Sistem Alarm dapat memberikan peringatan untuk pengemudi beristirahat dalam waktu yang ditentukan perusahaan. Melalui sistem yang diusulkan ini perusahaan dapat langsung mengetahui pengemudi bus yang lalai pada saat menjalankan tugas, dalam hal ini adalah pergantian pengemudi bus sesuai dengan yang ditentukan perusahaan.
    1. Kekurangan
      1. Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi tidak dapat bekerja apabila objek mata terhalang oleh kacamata maupun benda lainnya.
      2. Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi membutuhkan koneksi internet untuk dapat mengirim informasi lokasi kepada perusahaan.
      3. Sistem Alarm akan bekerja ketika bus dinyalakan dan buzzer akan menyala sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Perancangan Alat

Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

Bahan-bahan perangkat lunak yang digunakan:

  1. OS Rasbian Stretch
  2. Python 3.5.3
  3. OpenCV 3.4.3
  4. Scipy Library
  5. Dlib Library
  6. Adafruit.io

Bahan-bahan perangkat keras yang digunakan:

  1. Raspberry Pi 3 Model B+
  2. USB Kamera Logitech
  3. Adaptor 3A
  4. Micro SD
  5. Modul GPS Neo 6m
  6. Kabel HDMI
  7. Kabel USB
  8. Kabel Jumper
  9. Buzzer
  10. Power supply
  11. Laptop

Perancangan Perangkat Keras

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:

Gambar 3.6. Gambar Diagram Blok Alat

Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

  1. USB Kamera akan mendeteksi adanya objek wajah dari pengemudi bus.
  2. Raspberry Pi akan menghidupkan buzzer sesuai waktu yang ditentukan perusahaan untuk memperingatkan waktu istirahat pengemudi.
  3. OpenCV dengan bahasa pemrograman Python akan mengolah image atau video untuk mengkonversi dari data analog ke digital.
  4. Library Dlib akan memproses dan membaca landmark mata pada pengemudi bus.
  5. Raspberry Pi akan menghidupkan buzzer dan mengirimkan notifikasi lokasi kepada perusahaan melalui platform Adafruit.io apabila pengemudi terdeteksi mengantuk.

Rangkaian Alat

Dalam perancangan prototipe ini dirancang agar alat dapat berfungsi sebagai alat pendeteksi kantuk mengunakan kamera Logitech sebagai pemindai mata pengemudi bus, dan Modul GPS untuk mengetahui lokasi keberadaan bus, serta sistem alarm menggunakan buzzer yang dikonfigurasi oleh Raspberry Pi.

Gambar 3.7. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

Cara Kerja Alat

Cara kerja Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk Pengemudi dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus sebagai berikut :

  1. Alat ini dapat mendeteksi wajah pengemudi bus dengan menggunakan USB Kamera yang disematkan pada kendaraan bus.
  2. Alat ini dapat memperingatkan waktu istirahat pengemudi dengan mengkonfigurasikan Raspberry Pi dengan buzzer sesuai waktu yang ditentukan perusahaan.
  3. Dengan memanfaatkan library OpenCV dan bahasa pemrograman Python dan beberapa paket library di dalamnya akan mengolah image atau video untuk mengkonversi dari data analog ke digital. Sehingga alat ini dapat membaca dan memproses landmark pada mata pengemudi bus.
  4. Raspberry Pi akan menghidupkan buzzer dan mengirimkan notifikasi lokasi kepada perusahaan melalui platform Adafruit.io apabila pengemudi terdeteksi mengantuk.

Perancangan Perangkat Lunak

  1. Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan OS Raspbian terlebih dahulu di install dengan win32 disk manager, berikut tampilan:

    Gambar 3.8. Tampilan win 32 disk manager

  2. Tampilan OS Rasbian

    Gambar 3.9. Tampilan Loading Screen OS Rasbian

  3. Mengaktifkan kamera Raspberry pi pada perintah raspi-config

    Gambar 3.10 Tampilan Terminal Raspberry Pi

  4. Enable kamera pada tampilan konfigurasi Raspberry Pi

    Gambar 3.11 Tampilan pada konfigurasi Raspberry Pi

  5. Update OS System

    Gambar 3.12 Tampilan Update OS Rasbian

  6. Install OpenCV

    Gambar 3.13 Tampilan instalasi OpenCV

  7. Install Dlib Library

    Gambar 3.14 Tampilan instalasi Dlib Library


  8. Install Modul GPS Neo 6m

    Gambar 3.15 Tampilan instalasi Modul GPS

  9. Install pynmea2

    Gambar 3.16 Tampilan Instalasi pynmea2

  10. Lokasi dataset landmark wajah

    Gambar 3.17 Tampilan Terminal lokasi file project

  11. Perintah menjalankan program

    Gambar 3.18 Tampilan Terminal perintah running program

  12. Tampilan program

    Gambar 3.19 Tampilan running program

  13. Tampilan program deteksi landmark mata

    Gambar 3.20 Tampilan deteksi landmark mata

  14. Tampilan program mata terdeteksi mengantuk

    Gambar 3.21 Tampilan program deteksi kantuk

  15. Tampilan Adafruit.io

    Gambar 3.22 Tampilan platform Adafruit.io

  16. Tampilan User Login dan Password

    Gambar 3.22 Tampilan User Login

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Keterangan

  1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
  2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut :

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Keterangan

  1. T (Technical)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O (Operational)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut di dalam sistem.

  3. E (Economic)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut di dalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk diimplementasikan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

Metode Black box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Kamera

Test Case 1 Menggunakan Raspberry Pi

Tabel 4.1. Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Kamera

Test Case 2 Menggunakan Laptop Asus OS Ubuntu

Pengujian Black Box Pada Sistem Alarm

Tabel 4.2. Pengujian Black box Pada Saat Sistem Alarm

Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

Tabel 4.3. Pengujian Black box Pada Saat Terhubung Web

Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Adafruit.io.io

Tabel 4.4. Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Adafruit.io.io

Pengujian Black Box Pada Modul GPS

Tabel 4.5. Pengujian Black box Pada Modul GPS

Rangkaian Prototype Keseluruhan

Gambar 4.1. Rangkaian Prototype Keseluruhan

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. di atas dapat dijelaskan, Flowchart sistem yang diusulkan terdiri :

  1. Terdapat 2 (dua) simbol Terminal, yang masing-masing mempunyai fungsi sebagai “mulai dan selesai” pada aliran proses flowchart.
  2. Terdapat 5 (lima) simbol proses pada flowchart sistem yang diusulkan untuk beberapa proses yaitu :
    1. Proses ketika Raspberry pi dan Modul GPS menyala, pada saat terhubung oleh power supply.
    2. Kemudian, proses kamera yang terhubung dengan Raspberry pi memindai wajah pengemudi bus untuk mendapatkan landmark mata.
    3. Proses kamera mendeteksi landmark mata pengemudi bus.
    4. Proses ketika kamera telah mendapatkan landmark mata pengemudi bus.
    5. Proses sistem alarm bekerja pada saat terdeteksi mengantuk dan mengirim data lokasi kendaraan bus.
  3. Terdapat 2 (dua) simbol Decision pada sistem flowchart yang diusulkan dengan masing-masing fungsi yang berbeda, yaitu :
    1. Apabila landmark mata pengemudi bus diketahui oleh kamera, jika “Ya” maka sistem akan proses mendeteksi kantuk melalui landmark mata pengemudi bus. Jika “Tidak” maka sistem akan memindai ulang wajah pengemudi bus melalui kamera yang terhubung dengan Raspberry Pi.
    2. Apabila landmark mata pengemudi bus terdeteksi mengantuk dengan nilai <10 pada syntax program jika “Ya” maka sistem akan proses menghidupkan alarm dan mengirim data lokasi. Jika “Tidak” maka sistem akan memindai ulang landmark mata pengemudi bus.

Rancangan Program

Peneliti mengimplementasikan sistem alarm pendeteksi kantuk ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian kantuk dalam berkendara dan melacak keberadaan bus oleh alat yang di buat untuk perusahaan otobus PT. Rosalia Indah Transport.

Peneliti mengimplementasikan sistem alarm pendeteksi kantuk ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian kantuk dalam berkendara dan melacak keberadaan bus oleh alat yang di buat untuk perusahaan otobus PT. Rosalia Indah Transport.

Gambar 4.3. Listing Program Keseluruhan

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis bersar saya tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

  1. Laptop : Asus X55IU (Processor AMD APU FX-9830P up to 3,7 GHz, AMD Radeon RX 460 4GB GDDR5, RAM 8GB DDR4 2133MHz 16GB, HardDisk 1TB)
  2. Raspberry Pi B+
  3. Micro SD Sandisk 32GB
  4. Webcam Logitech C920 IR
  5. Modul GPS Neo-6m
  6. Adaptor 3A
  7. Buzzer
  8. Kabel jumper
  9. Kabel HDMI
  10. Kabel USB

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

  1. OS Rasbian Stretch
  2. Python 3.5.3
  3. OpenCV 3.4.3
  4. Scipy Library
  5. Dlib Library
  6. Adafruit.io

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Raspberry Pi, tujuan dari pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut ::

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

Evaluasi

Ketika melakukan testing dengan menggunakan metode Black Box terdapat beberapa evaluasi yaitu sebagai berikut :

Program dapat dijalankan dengan menggunakan PC/Laptop dengan spesifikasi yang lebih baik agar

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapai dalam penerapanya.

Untuk merealisasikan Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus menggunakan beberapa tahap, yaitu tahap schedule dan penerapan.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dan Melacak Keberadaan Bus Pada Perusahaan Otobus dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :


Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Cara agar mengetahui kondisi pengemudi dalam keadaan mengantuk dapat dilakukan dengan mengidentifikasi landmark mata dengan menggunakan input kamera yang kemudian data tersebut diolah dengan library Dlib, dan OpenCV pada Raspberry Pi menggunakan bahasa pemrograman Python sebagai pemroses data.
  2. Sistem Alarm Pendeteksi Kantuk dan Melacak Keberadaan Bus ini menggunakan Modul GPS Neo-6m yang berguna untuk mengetahui lokasi keberadaan bus. Modul GPS Neo-6m yang dihubungkan dengan Raspberry Pi dapat mengirim data titik koordinat ke website Adafruit.io.io yang menampilkan peta posisi bus.
  3. Sistem Alarm dapat memperingatkan waktu istirahat pengemudi dengan mengkonfigurasikan Raspberry Pi dengan buzzer sesuai waktu yang ditentukan perusahaan. Sehingga dapat memaksimalkan jam kerja pengemudi bus.

Saran

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada PT. Rosalia Indah Transport terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut :

  1. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat ditambahkan biodata pengemudi bus agar dapat mengetahui siapa pengemudi pada saat bus sedang beroperasi.
  2. Untuk penelitian berikutnya agar dapat memanfaatkan mikrokomputer dengan spesifikasi lebih tinggi dan menggunakan sistem terpusat (centralized) dimana seluruh data dan program yang diolah diletakan dipusat komputer (server).
  3. Untuk menunjang keselamatan berkendara lainnya, sebaiknya ditambahkan beberapa sensor yang sesuai kebutuhan dengan tetap berpedoman pada undang-undang lalu lintas yang berlaku saat ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 Triyono, T., Hidayat, W. and Purnomo, P., 2019. BANGUN DATA MINING UNTUK RUMAH SEHAT OLEH DINAS KOMINFO DAERAH KOTA TANGERANG. ICIT Journal, 5(1), pp.12-20.
    2. Sihotang, H.T., 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    3. Irawan, M.D. and Hasni, L., 2018. Sistem Penggajian Karyawan Pada Lkp Grace Education Center. Jurnal Teknologi Informasi, 1(2), pp.125-136.
    4. Tyoso, J.S.P., 2016. Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
    5. Andini, M. and Hafizd, K.A., 2017. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN APLIKASI ALUMNI SISWA (STUDI KASUS SMK-SPP NEGERI PELAIHARI). Jurnal Sains dan Informatika, 1(2).
    6. Rahayu, S., Alfeno, S. and Wahyono, K.N., 2019. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMBUATAN AKTA TANAH PADA KANTOR DESA CANGKUDU TANGERANG. ICIT Journal, 5(1), pp.1-11.
    7. 7,0 7,1 7,2 Azizah, N., Yuliana, L. and Juliana, E., 2017. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA. SENSI Journal, 3(1), pp.14-21.
    8. 8,0 8,1 Tandilintin, A., Candra, A.P. and Adji, G.S., 2019. PERANCANGAN APLIKASI PROJECT MONITORING PADA PT CYBER SOLUTION BERBASIS WEB. ICIT Journal, 5(1), pp.68-76.
    9. Permana, H.J., Astriyani, E. and Sari, T.M., 2018. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. SANICHEM TUNGGAL PERTIWI. SENSI Journal, 4(2), pp.205-219.
    10. Mulyati, M., Tarmizi, R. and Panugali, A., 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal, 4(2), pp.117-127.
    11. Maulani, G., Karina, M.T. and Setiawan, I., 2019. Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT. PLN (Persero) Tangerang. CCIT Journal, 12(1), pp.1-12.
    12. Maimunah, M., Manalu, D.E. and Kusuma, D.B., 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
    13. Kausar, M., Manalu, D.E. and Kusuma, D.B., 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
    14. Rudol, R., 2017. IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER PADA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) MENGGUNGAKAN IPSEC. Jurnal Ilmiah INFOTEK, 2(1).
    15. 15,0 15,1 Fajarianto, O., 2017. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT, 3(1), pp.54-60.
    16. Aryani, D., Wahyudin, M. and Fazri, M., 2015. PROTOTYPE ROBOT CERDAS PEMOTONG RUMPUT BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER. CERITA Journal, 1(1), pp.1-10.
    17. Uzzaman, A., 2015. StartupPedia. Bentang Pustaka.
    18. Simamarta, O., 2015. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT, 3(1), pp.54-60.
    19. Fauzan, M.A., 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi SMS Gateway Dengan Metode SDLC di KSPPS Baytul Ikhtiar Bogor. INOVA- TIF, 1(1).
    20. Basya, Y.F., Rifa’i, A.F. and Arfinanti, N., 2019. PENGEMBANGAN MOBILE APPS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MEMFASILITASI PEMAHAMAN KONSEP. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika, 1(1).
    21. Pratama, 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi SMS Gateway Dengan Metode SDLC di KSPPS Baytul Ikhtiar Bogor. INOVA- TIF, 1(1).
    22. Ardimansyah, A. and Santi, S., 2015. Perancangan Aplikasi Monitoring Rental Scooter Dan Mobil Elektrik Berbasis Android Pada Ababil Panakukang Makassar. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
    23. Widiastuti, N.I. and Susanto, R., 2014. Kajian sistem monitoring dokumen.
    24. 24,0 24,1 Simbar, 2016. PERANCANGAN APLIKASI PROJECT MONITORING PADA PT CYBER SOLUTION BERBASIS WEB. ICIT Journal, 5(1), pp.68-76.
    25. Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
    26. Suleman, A.T.C., Tinangon, J.J. and Pontoh, W., 2017. ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PELUMAS (STUDI KASUS PADA PT. FAJAR INDAH KUSUMA). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(01).
    27. Sumaryanti, L. and Chotimah, C., 2018. SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PRODUKSI BERAS PADA UNIT USAHA PENGGILINGAN PADI. MUSTEK ANIM HA, 7(3), pp.217-236.
    28. Limantara, A.D., Candra, A.I. and Mudjanarko, S.W., 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Prosiding Semnastek.
    29. Susanto, F., Rifai, M.N. and Fanisa, A., 2017. Internet of Things Pada sistem keamanan ruangan, studi kasus ruang server Perguruan Tinggi Raharja. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.2-7.
    30. 30,0 30,1 Mustaqbal, M.S., Firdaus, R.F. and Rahmadi, H., 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
    31. Putri, T.R., Widowati, S. and Hakim, I.L., 2015. Pembangkitan Kasus Uji Untuk Pengujian Aplikasi Berbasis Sequence Diagram. eProceedings of Engineering, 2(3).
    32. Warsito, A.B., Yusup, M. and Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), pp.24-33.
    33. Andrea H.A.P Perdana and Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), pp.24-33.
    34. Mustofa Amirullah, 2018. Pendeteksian Kantuk Secara Real Time Menggunakan Pustaka Opencv Dan Dlib Python. Sainstech: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi, 28(2).
    35. Wahyono, T., Python for Machine Learning. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.
    36. Jarwo., Python for Machine Learning. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.
    37. Fikriya, Z.A., Irawan, M.I. and Soetrisno, S., 2017. Implementasi Extreme Learning Machine untuk Pengenalan Objek Citra Digital. Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(1), pp.12-17.
    38. Roihan, A., Prasetyo, M.S.B. and Rifa’i, A., 2017. MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. CERITA Journal, 3(2), pp.148-161.,
    39. Aryani, D., Wahyudin, M. and Fazri, M., 2015. PROTOTYPE ROBOT CERDAS PEMOTONG RUMPUT BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER. CERITA Journal, 1(1), pp.1-10.
    40. Masykur, F. and Prasetiyowati, F., 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 3(1), pp.51-58.
    41. Irwansyah, I., Kusumah, H. and Syarif, M., 2015. PROTOTYPE ALAT PEMANTAU SALURAN AIR BAWAH TANAH DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM C170 BERBASIS RASPBERRY PI. CERITA Journal, 1(1), pp.37-45.
    42. Adli., 2018. MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. CERITA Journal, 3(2), pp.148-161.,
    43. Andrew., 2014. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA. SENSI Journal, 3(1), pp.14-21.
    44. Zein, A., 2018. Pendeteksian Kantuk Secara Real Time Menggunakan Pustaka Opencv Dan Dlib Python. Sainstech: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi, 28(2).
    45. Perdana, R.N., Irawan, B. and Setianingsih, C., 2017. Perancangan Pintu Pintar Untuk Deteksi Wajah Nyata Berbasis Pengolahan Citra Digital Menggunakan Deteksi Gerak Fisiologis. eProceedings of Engineering, 4(3).
    46. Buana, I. K. S. (2018). Deteksi Gerakan Kepala Dan Kedipan Mata Dengan Haar Cascade Classifier Contour Dan Morfologi Dalam Pengoperasian Komputer Untuk Kaum Difable. Jurteksi, 5(1), 29-36.
    47. Firmansyah, R. A., & Alfianto, E. (2018). Pembuatan Haar-Cascade Dan Local Binary Pattern Sebagai Sistem Pendeteksi Halangan Pada Automatic Guided Vehicle. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 9(2), 1073-1082.
    48. Andrea H.A.P Perdana and Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), pp.24-33.
    49. Arfianto, A.Z., Rahmat, M.B., Setiyoko, A.S., Handoko, C.R., Hasin, M.K., Utari, D.A., Widodo, H.A. and Aminudin, A., 2018. PERANGKAT INFORMASI DINI BATAS WILAYAH PERAIRAN INDONESIA UNTUK NELAYAN TRADISIONAL BERBASIS ARDUINO DAN MODUL GPS NEO-6M. Joutica, 3(2), pp.163-167.
    50. Rahardja, U., Aini, Q. and Faradilla, F., 2018. IMPLEMENTASI VIEWBOARD BERBASIS INTERAKTIF JAVASCRIPT CHARTS PADA WEBSITE E-COMMERCE PERGURUAN TINGGI. Jurnal Dinamika Informatika, 7(2), pp.1-18.
    51. Handayani, I., Febriyanto, E. and Bachri, E.W., 2018. Statcounter Sebagai Alat Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi. SISFOTENIKA, 8(2), pp.188-197.
    52. Mahendra, M.Y.P., Piarsa, I.N. and Githa, D.P., Geographic Information System of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Lontar Komputer: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, pp.95-103.
    53. Arif, M. and Sarwar, S., 2015. Identification of requirements using goal oriented requirements elicitation process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
    54. Masooma., 2014. Identification of requirements using goal oriented requirements elicitation process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
    55. Rahardja, U., Aini, Q. and Thalia, M.B., 2018. Penerapan Menu Konfirmasi Pembayaran Online Berbasis Yii pada Perguruan Tinggi. Creative Information Technology Journal, 4(3), pp.174-185.
    56. Roihan, A. and Maksum, A., 2018. Konsep Data Mart Dalam Implementasi Sistem Job Fair Menggunakan Metode Online Analytical Processing Pada Dinas Tenaga Kerja. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 6(1), pp.2- 10.
    57. Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.

Contributors

Diana Fatkul Hakim