SI1533489146

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTIPE IDENTIFIKASI PEMINJAMAN BUKU

BERBASIS ARDUINO PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH SMK KI HAJAR DEWANTORO


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1533489146

NAMA : ROY PRATAMA WIBOWO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PROTOTIPE IDENTIFIKASI PEMINJAMAN BUKU

BERBASIS ARDUINO PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH SMK KI HAJAR DEWANTORO


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489146
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Kepala Kaprodi
       
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTIPE IDENTIFIKASI PEMINJAMAN BUKU

BERBASIS ARDUINO PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH SMK KI HAJAR DEWANTORO

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1533489146
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Techmology (CCIT)

 

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ahmad Roihan, S.Kom., M.T.I)
   
(Hendra Kusumah, S.Kom., M.T.I)
NID : 15005
   
NID : 14017

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1533489146
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

 

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELUHAN

JARINGAN DAN KOMPUTER BERBASIS WEBSITE PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533489146
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggungjawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar. Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya.

 

Tangerang, Januari 2020
Roy Pratama Wibowo
NIM : 1533489146

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Berbagai teknologi terbaru digunakan dalam permasalahan di ruang perpustakaan. Salah satu kegiatan yang sering terjadi dalam ruang perpustakaan adalah proses peminjaman buku. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan sistem pendataan pada peminjaman buku. Pemanfaatan mikrokontroler akan menghasilkan sebuah prototipe yang dapat membantu dalam sistem proses peminjaman buku. Perangkat kontroler utama yang digunakan untuk mengatur alat tersebut adalah Arduino IDE, sedangkan perangkat keras yang digunakan adalah Wemos, RFID, dan Motor Servo. Hasil dari penelitian tercipta sebuah prototipe yang dapat melakukan proses identifikasi peminjaman buku pada perpustakaan, lalu alat juga mendapatkan data peminjam dan dapat membuka pintu lemari buku secara otomatis.

Kata kunci: Perpustakaan, Peminjaman buku, Arduino.

ABSTRACT

Various latest technologies are used in the problems in the library space. One of the most common activities in the library room is the book lending process. The purpose of this research is to improve the logging system on book borrowing. Microcontroller utilization will produce a prototype that can help in the book lending process system. The main controller device used to set up the tool is the Arduino IDE, while the hardware used is Wemos, RFID, and Servo Motor. The results of the study created a prototype that can perform the identification process of book lending in the library, then the tool also gets the borrower's data and can open the closet door automatically.

Keywords: library, book lending, Arduino


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTIPE IDENTIFIKASI PEMINJAMAN BUKU BERBASIS ARDUINO PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMK KI HAJAR DEWANTORO”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata I Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  4. Bapak Ahmad Roihan, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Samsul Gion Fahmi, S.Kom. selaku stakeholder SMK Ki Hajar Dewantoro yang telah memberikan kontribusi besar dalam proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Keluarga besar himpunan mahasiwa sistem komputer (HIMASIKOM).
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

   

Tangerang, Januari 2020
Roy Pratama Wibowo
NIM : 1533489146

 


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box
  2. Tabel 3.1. Tabel SWOT
  3. Table 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada RFID (Radio Frequency Identification)
  9. Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Motor Servo
  10. Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Database
  11. Tabel 4.4. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  12. Tabel 4.5. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan
  13. Tabel 4.6. Estimasi Biaya Non Alat Yang Di Keluarkan
  14. Tabel 4.7. Estimasi Biaya Maintenance Per Tahun

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Sistem Terbuka
  3. Gambar 2.3. Perpustakaan
  4. Gambar 2.4. Table kelebihan dan kekurangan Black box
  5. Gambar 2.5. Arduino IDE
  6. Gambar 2.6. Radio Frequency Identification (RFID)
  7. Gambar 2.7. Motor Servo
  8. Gambar 2.8. Wemos
  9. Gambar 2.9. XAMPP
  10. Gambar 2.10. Notepad++
  11. Gambar 2.11. MySQL
  12. Gambar 2.12. Analisis SWOT
  13. Gambar 2.13. Black box testing
  14. Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Ki Hajar Dewantoro
  15. Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan
  16. Gambar 3.3. Diagram Gambar
  17. Gambar 3.4. Gambar Diagram Blok RFID dan Motor Servo
  18. Gambar 3.5. Melakukan Listing Program RFID
  19. Gambar 3.6. Melakukan Listing Program Motor Servo
  20. Gambar 3.7. Melakukan Listing Program Database
  21. Gambar 3.8. Tampilan Database
  22. Gambar 3.9. Tampilan Table Data Buku
  23. Gambar 3.10. Tampilan Table User Data
  24. Gambar 3.11. Halaman Home Website
  25. Gambar 3.12.Halaman User Data Website
  26. Gambar 3.13. Halaman Data Buku Website
  27. Gambar 3.14. Halaman RegistrationWebsite
  28. Gambar 3.15. Halaman Read Tag Id Website
  29. Gambar 3.16. Skema Rancangan Keseluruhan Alat
  30. Gambar 4.1. Hasil Pengujian Radio Frequency Identification (RFID)
  31. Gambar 4.2. Pengujian Wemos Dengan Motor Servo
  32. Gambar 4.3. Tampilan Home Local Website
  33. Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website
  34. Gambar 4.5. Listing Program Prototipe Identifikasi Peminjaman Buku Berbasis Arduino Pada SMK Ki Hajar Dewantoro
  35. Gambar 4.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  36. Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Wemos pada Arduino IDE
  37. Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Wemos
  38. Gambar 4.9. Tampilan Listing Program Local Website

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Sekolah Menengah kejuruan Ki Hajar Dewantoro merupakan salah satu pelaksana kebijakan sekolah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan. Keberadaan perpustakaan mendorong terwujudnya cita-cita yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan itu, maka tujuan perpustakaan adalah memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem perpustakaan yang ada saat ini di SMK Ki Hajar Dewantoro masih berjalan dengan cara tradisional, yang dimana system peminjamannya masih menggunakan karyawan untuk melakukan registrasi peminjaman, pendataan buku yang dipinjam, bahkan sering terjadi kehilangan buku pada perpustakaan

Hal ini menjadi masalah pokok yang dialami oleh pihak sekolah dikarenakan pada perpustakaan sering terjadinya kehilangan buku-buku yang dipinjam oleh siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dari itu penulis menyimpulkan sebuah ide untuk menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian “PROTOTIPE IDENTIFIKASI PEMINJAMAN BUKU BERBASIS ARDUINO PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMK KI HAJAR DEWANTORO”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana system peminjaman buku yang berjalan pada perpustakaan di sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro?
  2. Bagaimana sistem yang efektif untuk peminjaman buku pada perpustakaan sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro?
  3. Bagaimana perbandingan antara system yang berjalan dengan system yang diusulkan?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah membuat sebuah prototype identifikasi peminjaman buku pada perpustakaan mengunakan wemos yang dapat membantu proses peminjaman buku pada perpustakaan sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro dirancang untuk mempermudah karyawan maupun siswa dalam menunjang kegiatan proses pembelajaran pada sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro.

Cakupan dalam ruang lingkup penelitian ini meliputi:

  1. Penelitian ini berkisar pada system peminjaman buku secara otomatis.
  2. Sistem otomatisnya diterapkan pada sebuah lemari buku yang dimana pintu lemari akan terbuka dan tertutup secara otomatis.
  3. Perbandingan sistem yang berjalan saat ini dan sistem yang diusulkan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan system pendataan pada peminjaman buku. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Dapat meningkatkan system kerja pada perpustakaan yang ada saat ini.

  2. Dapat mempercepat proses pendataan peminjaman buku pada perpustakaan.

  3. Untuk mendapatkan nilai perbandingan waktu antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti dapat memberikan informasi tentang proses layanan keluhan yang berjalan selama ini pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang.

  2. Mempermudah system peminjaman buku pada perpustakaan sekolah.

  3. Proses peminjaman buku berjalan lebih efektif.

  4. Mendapatkan data yang akurat dari sistem yang diusulkan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Wawancara

    Melakukan studi dengan metode wawancara dengan stakeholder pada SMK Ki Hajar Dewantoro, untuk memperoleh data yang akurat.

  2. Metode Observasi (Pengamatan)

    Melakukan pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung kelingkungan sekitar dengan cara mengumpulkan data serta informasi mengenai hal yang berhubungan dengan tema penelitian.

  3. Metode Studi Pustaka

    Mempelajari serta memahami buku dan literatur yang berhubungan dengan laporan penelitian dari penelitian – penelitian yang sudah dilakukan.

  4. Pengambilan kesimpulan

    Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan serta pengujian alat sehingga alat yang diciptakan benar-benar sesuai dengan yang dirancang.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan yang melalui tahap pembuatan flowchart yang dirancang sesuai dengan alat yang akan diciptakan. Perancangan alat menggunakan konsep diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pembuatan dan perancangan alat yang saling terhubung, penulis menggunakan alat seperti: Wemos, RFID, Motor servo, dan Tag Card.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode black box, karena metode ini memungkinkan pengujian secara software dan hardware

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terdiri dari 5 (Lima) bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab.Uraian singkat mengenai laporan Skripsi akan dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan antara lain : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Laporan SKRIPSI dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan serta pendukung analisa Laporan SKRIPSI meliputi: pengertian sistem, pengertian prototype, dan literature review.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan pembuatan sejarah singkat struktur organisasi, wewenang dan bertanggung jawab pada instansi tempat melakukan observasi, serta tujuan perancangan, langkah-langkah perancangan diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, user requirement elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini menggambarkan tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab V merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut untuk melakukan perbaikan agar menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Sistem

Definisi sistem

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[1],“Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran tertentu yang sama.".

Menurut Romney dan Steinbart dalam Sri Mulyani (2016:2)[2],“Mengatakan sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan mencapai tujuan tertentu.”

Berdasarkan kedua definisi sistem di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakterisitik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3-5)[3], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

  1. Komponen Sistem (components)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antar bagian (interface).

    Sesuatu yang bertugas menghubungkan suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.

  3. Batas (boundary).

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (environment).

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (input).

    Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (processing).

    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya

  7. Keluaran (output)

    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan

  8. Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)

    Suatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (sensor & control)

    Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan Balik (feedback).

    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

    Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dkk. (2014:35)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.

    Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Adi Widarma dan Hana Kumala (2018:165)[5], “Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan.”.

Menurut Yonky Pernando, dkk (2019:140)[6],“Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan teratur dari sekumpulan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan prosedur-prosedur yang dilaksanakan saling berkaitan sehingga memudahkan untuk melakukan kegiatan utama dari suatu organisasi”.

Berdasarkan kedua definisi Analisa sistem diatas dapat disimpulkan Analisa sistem adalah suatu penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dari sekumpulan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Jenis-Jenis Analisa Sistem

Menurut Simamarta dalam Saefullah (2015:64)[7], Jenis-jenis prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and

    dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga

    Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:103)[8], "Perancangan Sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi".

Menurut Asep Saefullah dkk (2015:47)[7], "dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat atau dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penggambaran dan pembuatan sketsa yang direncanakan dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan suatu informasi dari beberapa elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Konsep Dasar Flowchart

=Definisi Flowchart

Menurut Peter Sutanto dkk (2017:2)[9], Flowchart adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas. Keuntungan dari penggunaan flowchart adalah representasi dalam bentuk gambar lebih mudah dipahami dan membuat lebih mudah dalam menyimpan suatu data interview serta dapat dengan mudah dan cepat untuk direvisi

Menurut Andini Tirta Cricela Suleman dkk (2017:3)[10], Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip.

Berdasarkan kesimpulan diatas Flowchart adalah suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

Simbol-simbol Flowchart

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[11], “flowchart terbagi atas lima jenis”, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus.

    Konsep Dasar Perpustakaan

    Definisi perpustakaan

    Menurut Siti Mujilahwati dan Sabilal Muhtadin (2014:554)[12], Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab, buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti kumpulan buku-buku bacaan, bibliotek, dan buku-buku kesusastraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI). Selanjutnya ada pula istilah pustakaloka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang luas dan lebih umum pengertian perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana, seperti ruangan baca, rak buku, rak majalah, meja kursi baca kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu, dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya

    Menurut Latifa Linda A dkk (2019;3)[13], Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

    Berdasarkan kutipan diatas perpustakaan adalah Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, dan kumpulan buku-buku bacaan, bibliotek, dan buku-buku kesusastraan

    Gambar 2.3. Perpustakaan

    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Pengujian

    MenurutM.Sidi Mustaqbal dkk (2015:[14], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan uatu kesalahan

    Menurut Tafifa Redita Putri dkk (2015:1)[14], Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan

    Berdasarkan kesimpulan diatas pengujian proses adalah suatu proses yang berupa rangkaian proses dengan tujuan menemukan suatu kesalahan dan untuk memastikan bahwa program telah berjalan

    Jenis-Jenis Pengujian

    1. BlackBox Testing

      Menurut Warsito, dkk (2015:32)[15], “blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    2. Metode Pengujian BlackBox Testing

      Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

      1. Equivalence Partitioning

        Equivalence Partitioning merupakan metode uji coba BlackBoxyang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati

      2. Boundary Value Analysis

        Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

      3. Cause-Effect Graphing Techniques

        Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

        1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan Identifier yang ditujukan untuk masing-masing.
        2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
        3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
        4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
      4. Comparison Testing

        Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independentdari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil real time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testingatau back-to-back Testing.

      5. Sample and Robustness Testing
        1. Sample Testing.

          Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau intervaltertentu.

        2. Robustness Testing

          Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

      6. Behavior Testing dan Performance Testing.
        1. Performance Testing

          Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

        2. Robustness Testing

          Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

        3. Requirement Testing

          Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

          Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

          Untuk memfasilitasinya,setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

        4. Endurance Testing

          Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain-lain), input/output (jika menggunakan frameworkuntuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

    Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

    Gambar 2.4. Tabel Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroller

    Definisi Mikrokontroller

    Menurut Noor, dkk (2016:25)[16], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) Pada mikrokontroler seorang programmer dapat memasukkan program ke dalam mikrokontroler sehingga berfungsi sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Salah satu kelebihan mikrokontroler adalah kesederhanaan dan ukurannya yang relatif kecil, namun yaitu daya muat memori yang relatif rendah sehingga programmer dituntut untu lebih hemat dalam membuat program tunggal”.

    Menurut Octavia, dkk (2018:1)[17], Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer yang dirancang untuk keperluan pengontrolan sistem. Mikrokontroler yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah produksi Atmel dengan generasi AVR (Alf and Vegard’s RISC processor).

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai Mikrokontroler dapat disimpulkan sebagai otak/pengatur suatu sistem yang telah terkomputerisasi yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang mempunyai fungsi tertentu.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu :

    1. CPU (Central Processing Unit)
    2. RAM (Read Only Memory)
    3. I/O (Input/Output)

    Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), imer/Counter, dan lain-lain.

    Klasifikasi Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut :

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
    2. RAM berkapasitas 68 byte.
    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing).

    Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    1. RAM (Random Access Memory)

      RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memory ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    2. ROM (Read Only Memory)

      ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user

    3. Register

      Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    4. Special Function Register

      Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

    5. Input dan Output Pin

      Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media input-an seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

    6. Interrupt

      Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

    Konsep Dasar Arduino IDE

    Definisi IDE Arduino

    Menurut Hani Dewi Ariessanti dkk (2015:29)[18], “Arduino IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-Compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller".

    Menurut Mulyana (2014:173)[19], “Integrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program ke dalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. Software Arduino dapat di-install di berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows

    Berdasarkan kesimpulan diatas, Integrated Development Environment (IDE) adalah software atau program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah perangkat lunak

    Gambar 2.5. Arduino IDE

    Konsep Dasar RFID(Radio Frequency Identification)

    Definisi RFID (Radio Frequency Identification)

    Menurut Untung Rahardja, dkk (2015:3)[20], RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFIDatau transponder (tag) untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.

    Menurut Yuli A (2015),[21], “Secara umum RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder.

    Berdasarkan kedua kutipan diatas, maka dapat disimpulkan RFID (Radio Frequency Identification) sebuah alat yang memancarkan gelombang elektromagnetik yang bisa berkomunikasi dengan suatu objek lain dengan tujuan identifikasi melalui sebuah komponen yang bernama RFID tag.

    Gambar 2.6. Radio Frequency Identification (RFID)

    Komponen RFID (Radio Frequency Identification)

    BRFID terdiri dari 2 komponen yaitu;

    1. Transponder, terdiri dari elemen kopling dan microchip elektronik yang diletakkan di objek yang akan diidentifikasi.
    2. Reader, berisi frekuensi radio (transmitter dan receiver), unit kontrol dan elemen kopling untuk transponder. Fungsinya tergantung dari teknologi yang digunakan, berfungsi hanya untuk membaca data atau dapat membaca dan menulis data.

    Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi berbagai informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980-an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiri pun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan ReaderRFID akan membaca kartu tanpa harus menempelkan kartu tersebut kedalam reader. Proses pembacaan tersebut adalah melalui kartu yang membawa informasi yang unik seperti serial number dalam bentuk hexadecimal

    Konsep Dasar Motor Servo

    Definisi motor servo

    Menurut Kamilu dkk (2015: 28)[22], “Servomotor is a very vital electromechanical device used in providing a precise motion control, either linear or rotary motion.”

    Menurut Asep Saefullah dkk (2017:272)[23], Motor Servo adalah sebuah Motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam Motor tersebut. Pada Motor Servo posisi putaran sumbu (axis) dari Motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada didalam Motor Servo.

    Menurut Adzhar, dkk (2015:3)[24], “Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo dapat bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya

    Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa motor servo adalah perangkat elektromekanis yang dilengkapi dengan rangkaian sistem closed feedback dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo

    Gambar 2.7. Motor Servo

    Konsep Dasar Wemos

    Definisi Wemos

    Menurut Hani Dewi Ariessanti dkk (2019:62)[25], Wemos merupakan salah satu arduino compatible development boardyang dirancang khusus untuk keperluan IoT. Wemos menggunakan chip SoC WiFi yang cukup terkenal saat ini yaitu ESP8266. Cukup banyak modul WiFi yang menggunakan SoC ESP8266. Namun Wemos memiliki beberapa kelebihan tersendiri yang menurut saya sangat cocok digunakan untuk Aplikasi IoT

    Menurut Gendhis Azzukhruf Dynastuti, dkk (2019:4018)[26], Wemos adalah board berbasis WiFi ESP8266 yang menggunakan tata letak Arduino dengan tegangan operasi 3,3V. Board ini dikendalikan oleh chip ESP8266 (prosesor 32-Bit) dan memiliki memori flash yang lebih besar dibandingkan dengan Arduino Uno. Terdiri dari 11 pin I / O digital dan 1 pin analog (input)

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan Wemos adalah platform elektronik open source yang berbasis pada Arduino dan chip ESP8266 dengan tegangan operasi 3,3V

    Gambar 2.8. Wemos

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Mochamad Rendy dkk (2016:89)[27], XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost). Beberapa paket yang telah disediakan adalah Apache, MySQL, PHP, Filezila dan PhpMyAdmin. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan untuk membuat tampilan halaman web dinamis

    Menurut Syukri Ali dan Arisandy Ambarita (2016:34)[28], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuahkomunitas Open Source.

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket PHP berbasis open source yang berfungsi sebagai server yangdikembangkan oleh sebuahkomunitas Open Source.

    Gambar 2.9. XAMPP

    Konsep Dasar Notepad++

    Definisi Notepad++

    Menurut Agustian Noor (2016:78)[29], Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman

    Menurut Kemas Rafi dkk (2017:1885)[30], Notepad++ adalah sebuah mesin perangkat lunak yang berfungsi sebagai text editoryang membantu para pengembang dan programmer dalam membuat sebuah program yang berbasiskan Java dan tersediasecara gratis untuk sistem operasi Windows. Notepad++ berisikan ekstensi umum seperti txt atau java.

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kodedalam membuat sebuah program yang berbasiskan Java dan tersediasecara gratis untuk sistem operasi Windows

    Gambar 2.10. Notepad++

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Hasanah dkk(2017:41)[31], PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web.Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolong berbasis server side

    Menurut Faris Romansyah dkk (2019:4)[32], PHP atau singkatan dari Personal Home Page merupakan bahasa skrip yang tertanam dalam HTML untuk dieksekusi bersifat server side”. PHP termasuk dalam open source product, sehingga source code PHP dapat diubah dan didistribusikan secara bebas.

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web yang termasuk dalam open source product, sehingga source code PHP dapat diubah dan didistribusikan secara bebas.

    Konsep Dasar MYSQL

    Definisi MYSQL

    Menurut Muhammad Saed Novendri dkk (2019:48)[33], MySql, merupakan aplikasi data server. Perkembangannya disebut juga Sql yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. Sql merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

    Menurut Sahara(2019:5)[34], MySQL adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan MYSQL adalah aplikasi data server membuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System).

    Gambar 2.11. MySQL

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi Analisis SWOT

    Menurut Hany Fatmawati dan Purwidi Sumaryanto (2019:395)[35],Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran secara umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan.

    Menurut Yuva Naelana dan S. Bekti Istiyanto (2019:58)[36], Analisis SWOT merupakan salah satu pendekatan yang paling dikenal oleh para manajer dalam melakukan analisis terhadap perusahaannya. Merujuk pendapat Gitosudarmo (2008) istilah SWOT merupakan perpendekan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Treaths (ancaman).

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakananalisis terhadap perusahaannya

    Gambar 2.12. Analisis SWOT

    Konsep dasar Black Box Texting

    Devinisi Black Box Texting

    Menurut Giandari Maulani dkk (2019:3)[37], “Black Box Testing/pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

    Menurut Mahendra, dkk (2018)[38], “Black box testing is one of the software testing techniques that focus on the function of a software to ensure all functional on the software has been running well. Black box testingis done by testing the input and output on the software without looking at the program code in the software.”

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan black box testing tersebut merupakan salah satu tehnik pengujian perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya

    Gambar 2.13. Black Box Testing

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Arif dkk (2015:17)[39], “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different types of systems like computer-based systems, web-based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

    (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan black box testing tersebut merupakan salah satu tehnik pengujian perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya

    Menurut Masooma (2014)[40], “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

    (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka)

    Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses engumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihak terkait

    Tahap-Tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Tahap II

      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem

    3. Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. ELow (L): Mudah dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Fitrianti (2016:42)[2], “tinjauan pustaka (literature review) adalah kajian teori berisi kutipan teori, berbagai definisi dari variabel dan temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif, yang akan diimplementasikan”

    Menurut Warsito, dkk (2015:29)[15], “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

    Dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:23) Menurut Maulani, dkk.[41], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

    Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah tinjauan dari penelitian sebelumnya menggunakan metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, dan mengevaluasi yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan

    Prinsip-Prinsip Literature Review

    Menurut Fitrianti (2016:42), ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

    1. Observasi

      Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

    2. Wawancara

      Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya

    3. Studi Pustaka

      Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis

      Hal yang diperhatikan dalam tinjauan pustaka adalah:

      1. Relevansi buku dengan judul penelitian, dimana buku-buku tersebut mengandung isi yang menunjang teori-teori yang akan ditelaah. Hasil penelitian yang sebelumnya juga dapat sebagai referensi.
      2. Up to date, buku atau referensi yang relevan hendaknya yang terbaru
      3. Buku atau hasil penelitian dapat memberi arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinya.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam TA/SKRIPSI ini, antara lain:

    1. Tinjauan studi dari penelitian Ferry Sudarto, dkk dalam CCIT Journal. Yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM SMART CARD SEBAGAI PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID BERBASIS ARDUINO”. Penelitian alat ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat memicu munculnya berbagai teknologi baru yang salah satunya adalah RFID. RFID ( Radio Frequency Identification) adalah suatu proses identifikasi benda atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID merupakan suatu teknologi baru, dan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi rangkaian terintegrasi, maka dapat dipastikan bahwa tag RFID dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Sistem-sistem RFID menawarkan peningkatan efisien dalam pengendalian inventory control dalam identifikasi benda
    2. Tinjauan studi dari penelitian Po Abas Sunarya, Ahmad Roihan, dan Chandra Wijaya dalam Journal International Conference on Cyber and IT Service Management (CITSM). Yang berjudul “Auto Tee Prototype as Tee Golf Automation in Golf Simulator Studio” Penelitian alat ini adalah Auto Tee prototype design using Arduino uno as microcontroller is added with some components such as servo motor which is used as motor of Auto Tee and infra�red which is used as golf ball detection sensor and Mini WeMos D1 as communication media between Arduino with internet. The purpose of this research is to become a new system that can work automatically in terms of giving the ball to the golfer and can replace the golf tee height in accordance with the expectations of the golfer.
    3. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Roihan, Ferry Sudarto, dan Trengginas Cahyo Putro dalam journal International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (iSemantic). Yang berjudul “Internet of Things on Monitoring and Control System in Server Area” Penelitian alat ini adalah This research also used data collection method by observation that ended with test method. The monitoring system uses the concept of Internet of Things (IoT) and sending messages with SMS gateway. The device input comes from the MQ-02 Sensor, DHT22 Sensor and Wemos D1 with the resulting output of LED, Buzzer, solenoid valve, sim900 module and web display of ubidots. Then the performance of this tool is to detect the temperature and levels of smoke in the server area that is sent to the web ubidots, if the smoke detected fire extinguisher faucet will automatically open with LED and buzzer alarm and give a message to the user's mobile phone number. So that with the monitoring tool is able to facilitate the work of officers when performing monitoring activities on server area and provide a sense of security to the company.
    4. Tinjauan studi dari penelitian Cheon-Pyo Lee dan Jung P. Shim dalam jurnal European Journal of Information Systems. Yang berjudul “An exploratory study of radio frequency identification (RFID) adoption in the healthcare industry” penelitian ini adalah This study examines the radio frequency identification (RFID) adoption decision process and proposes a model predicting the likelihood of adopting RFID within organizations in the healthcare industry
    5. Tinjauan studi dari peneliti Ravi Kishore Kodali dan Archana Sahu dalam jurnal Department of Electronics and Communication Engineering National Institute of Technology. Yang berjudul “An IoT based Weather Information Prototype Using WeMos” penelitian ini adalah This paper proposes a low�cost weather monitoring system which retrieves the weather conditions of any location from the cloud database management system and shows the output on an OLED display. The proposed system uses an ESP8266-EX microcontroller based Wemos D1 board and it is implemented on Arduino platform which is used to retrieve the data from the cloud.
    6. Tinjauan studi dari peneliti Sandip Rukhmode, dkk dalam jurnal International Conference On Emanations in Modern Engineering Science and Management. Yang berjudul “IOT Based Agriculture Monitoring System Using Wemos” penelitian ini adalah Fluctuations in rainfall or market prices can cause profits to quickly rise or plummet. Obtaining accurate, ongoing data on
    7. operations has historically been a challenge. Unlike cars or microprocessors, you can‘t mass produce identical tomatoes. Companies like Clean Grow and Slum have begun to bring Big Data to the field with tools that can dynamically calibrate moisture and other metrics
    8. Tinjauan studi dari peneliti Selly Fransiscaa dan Ramalia Noratama Putri, M.Kom dalam jurnal Mahasiswa Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi. Yang berjudul PEMANFAATAN TEKNOLOGI RFID UNTUK PENGELOLAAN INVENTARIS SEKOLAH DENGAN METODE (R&D) Penelitian ini adalah memanfaatkan teknologi yang mampu mempermudah dalam melakukan pendataan inventaris dan menggunakan media yang mudah dioperasikan. Sebelumnya media yang ada tidak efektif. Karena harus melakukan pencatatan data inventaris secara manual, perhitungan inventaris juga manual dan laporan inventaris yang tidak tepat.
    9. Tinjauan studi dari peneliti Zikri Maulidinn, dkk dalam jurnal TEKTRO. Yang berjudul “PERANCANGAN ALAT PEMBAYARAN OTOMATIS PADA COFFEE SHOP MENGGUNAKAN DEBIT RFID BERBASIS ARDUINO” penelitian ini adalah Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah saat pembayaran akan dilakukan, terjadinya pemborosan waktu sehingga menurunkan efisiensi kerja dan pelayanan coffee shop itu sendiri. Radio Frequency Identification (RFID) dipilih sebagai alat rangkaian mikrokontroler untuk membantu pembayaran dan mempercepat proses check-out dengan dukungan bluetooth HC-05. Aplikasi pembayaran dibuat menggunakan software Visual Basic yang dipasang pada perangkat tab dan pembayaran akan dibantu dengan RFID Tag juga sekaligus sebagai alat penyimpan debit

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Dinas Komunikasi dan Informatika

    Sejarah Singkat SMK Ki Hajar Dewantoro

    SMK Ki Dewantoro adalah sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan dengan akte pendirian no. 206 di kantor notaris Ny. NANNY WAHYUDI, SH. tanggal 17 Maret 1986 di Tangerang. Sekolah ini didirikan atas keinginan bersama dari para dewan guru pada waktu itu yang umumnya mengajar di sekolah negeri, untuk iktu berbakti dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

    SMK Ki Hajar Dewantoro didirikan oleh lebih kurang 10 orang dewan guru, di antaranya Drs. Muhamad Nur, Drs. Muhidin, Drs. Suwandi, Dayuman, BA, dan lain-lain pada tahun 1986. Nama Ki Hajar Dewantoro diambil dari dua pemikiran, pertama karena yang mendirikan dewan guru, maka nama Dewan, kedua diambil dari nama bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantoro. Maka lahirlah SMEA Ki Hajar Dewantoro, yang pada waktu itu memiliki siswa kurang dari 80 orang dengan satu rumpun, perkantoran.

    Pada tahun 1990 meluluskan angkatan pertama jumlah siswa meningkat menjadi lebih dari 200 siswa. Status sekolah menjadi “TERDAFTAR”. Pada tahun itu juga terjadi perpecahan di antara para pendiri, maka untuk mempertahankan dan melanjutkan misi pendidikan yang sudah dicetuskan bersama, maka SMEA Ki Hajar Dewantoro diambil alih oleh Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro di bawah pimpinan salah satu pendirinya, Drs. H. Muhidin, sampai sekarang.

    Pada tahun 1993, SMEA Ki Hajar Dewantoro yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro mendapat kepercayaan pemerintah dengan ditingkatkan statusnya menjadi “DIAKUI” dengan SK Dikdasmen No. 525/C/Kep/1993 tertanggal 22 Desember 1993 NDS : 344022318009 dan NSS B : 25024201 dan dapat melaksanakan ujian mandiri.

    Tahun 1995, berdasarkan kebijakan baru dari pemerintah, nama SMEA diubah menjadi SMK Ki Hajar Dewantoro kelompok Bisnis dan Manajemen, dan pada tahun yang sama membuka program baru, perdagangan, dengan status “DIAKUI”. Tahun 1997, SMK Ki Hajar Dewantoro terus berkembang dengan membuka program lainnya, Akuntansi, yang terus mendapat minat dari masyarakat.

    Mengikuti tuntutan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin maju, pada tahun 2007 SMK Ki Hajar membuka kesempatan kepada masyarakat untuk dididik menjadi calon tenaga trampil dalam bidang teknologi dengan membuka program Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Dan satu tahun kemudian, tahun 2008 Program Keahlian Multi Media dibuka.

    Memasuki tahun pelajaran 2017/2018, SMK Ki Hajar Dewantoro memiliki total 6 jurusan terakreditasi A dengan jumlah siswa 1776 orang dan menjadi SMK dengan jumlah siswa terbesar di Kota Tangerang

    .

    Ketika pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan mencanangkan pelaksanaan kurikulum 2013 atau di singkat K.13, SMK Ki Hajar Dewantoro dijadikan sebagai sekolah model pelaksana K13 dan sekolah rujukan, salah satu dari 16 sekolah negeri dan swasta ditunjuk dari 124 sekolah yang ada pada waktu itu

    Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

    Struktur organisasi pada SMK Ki Hajar Dewantoro disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada SMK Ki Hajar Dewantoro adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.1 bagan struktur organisasi pada SMK Ki Hajar Dewantoro

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Kepala Sekolah Selaku pimpinan

    Mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Menyusun perencanaan.
    2. Mengorganisir kegiatan.
    3. Mengarahkan kegiatan.
    4. Mengkoordinir kegiatan.
    5. Melaksanakan pengawasan
    6. Melakukan evaluasi setiap kegiatan
    7. Menentukan kebijaksanaan
    8. Mengadakan rapat
    9. Mengambil keputusan
    10. Mengatur proses belajar mengajar
    11. Mengatur administrasi :
      1. Kantor.
      2. Siswa.
      3. Pegawai.
      4. Perlengkapan.
      5. Keuangan.
    12. Mengatur organisasi siswa intra sekolah ( OSIS )
    13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.

    Wakil Kepala Sekolah

    Mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Membantu tugas Kepala Sekolah sesuai dengan tugas bidangnya
    2. Mewakili Kepala Sekolah bila berhalangan

    Bidang Kurikulum

    Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    1. Menyusun program pengajaran (Program Tahunan dan Semester)
    2. Menyusun Kalender Pendidikan
    3. Menyusun SK pembagian tugas mengajar guru dan tugas tambahan lainnya
    4. Menyusun jadwal pelajaran
    5. Menyusun Program dan jadwal Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah/Nasional
    6. Menyusun kriteria dan persyaratan siswa untuk naik kelas/tidak serta lulus/tidak siswa yang mengikuti ujian
    7. Menyusun jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (Raport) dan penerimaan STTB/Ijasah dan STK
    8. Menyediakan silabus seluruh mata pelajaran dan contoh format RPP
    9. Menyediakan agenda kelas, agenda piket, surat izin masuk/keluar, agenda guru (yang berisi: jadwal pelajaran, kontrak belajar dengan siswa, absensi siswa, form catatan pertemuan dan materi guru, daftar nilai, dan form home visit)
    10. Penyusunan program KBM dan analisis mata pelajaran
    11. Menyediakan dan memeriksa daftar hadir guru
    12. Memeriksa program satuan pembelajaran guru
    13. Mengatasi hambatan terhadap KBM
    14. Mengatur penyediaan kelengkapan sarana guru dalam KBM kapur tulis, spidol dan isi tintanya, penghapus papan tulis, daftar absensi siswa, daftar nilai siswa, dsb.)
    15. Mengkoordinasikan pelaksanaan KBM dan laporan pelaksanaan KBM
    16. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran
    17. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran secara berkala

    Bidang Kesiswaan

    Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    1. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
    2. Menegakkan Tata Tertib Sekolah
    3. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
    4. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan(6K)
    5. Memberi pengarahan dan penilaian dalam pemilihan pengurus OSIS
    6. Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi
    7. Bekerjasama dengan para pembina kegiatan kesiswaan didalam menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkaladan insidentil
    8. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerimaan siswa baru.
    9. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.
    10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala
    11. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua murid
    12. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa

    Bidang Sarana dan Prasarana

    Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    1. Menginventarisasi barang
    2. Pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan penunjangKBM
    3. Pendayagunaan sarana prasarana (termasuk kartu-kartu pelaksanaan pendidikan)
    4. Pemeliharaan sarana dan prasaran pendidikan (pengamanan, penghapusan, pengembangan)
    5. Pengelolaan alat-alat penunjang pembelajaran

    Bidang Humas

    Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orangtua/Wali siswa
    2. Membina hubungan antar sekolah dengan komite sekolah
    3. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga-lembaga sosial lainnya
    4. Memberi/berkonsultasi dengan usaha
    5. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secaraberkala
    6. Melaksanakan tugas-tugas ke luar lembaga
    7. Menjalin hubungan ke luar lembaga sesuai fungsi dan kebutuhan

    Ketua Jurusan

    Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

    1. Menyusun program kerja
    2. Koordinasi penggunaan ruang praktek.
    3. Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan
    4. Mengevaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam program studi bersangkutan
    5. Koordinasi kegiatan guru-guru praktek dan teori.
    6. Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan kegiatan praktek.
    7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan program studi secara berkala kepada kepala sekolah
    8. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran
    9. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar
    10. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
    11. Memetakan dunia industri yang relevan
    12. Melaksanakan program praktik kerja industri
    13. Melaksanakan uji kompetensi
    14. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
    15. Melaporkan ketercapaian program kerja

    Wewenang :

    1. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian
    2. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
    3. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib
    4. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
    5. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran

    Tujuan Perancangan

    Tujuan perancangan Prototipe identifikasi peminjaman buku berbasis Arduino pada perpustakan ini dibuat diharapkan akan terciptanya beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

    1. Meningkatkan sistem keamanan pada Perpustakaan
    2. Mempermudah karyawan perpustakaan dalam pendataan buku-buku yang dipinjam oleh siswa

    Analisa Sistem

    Flowchart Sistem yang Berjalan

    Sistem yang berjalan pada SMK Ki Hajar Dewantoro saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses peminjaman buku. Pegawai harus mendata peminjaman dengan mencatat pada buku dan memakan waktu.

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang sedang berjalan

    Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan :

    1. 2 (Dua) symbol Terminal yang dimana menjelaskan tentang mulai dan selesainya suatu tindakan
    2. 5 (Lima) simbol Prosesmenyatakan terjadinya sebuah tidakan atau pekerjaan. Yang dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:
      • Siswa meminjam buku kepada karyawan: Proses ini yang dimana adalah proses siswa meminta izin peminjaman buku kepada karyawan perpustakaan
      • Karyawan mendata nama siswa: Proses ini yang dimana adalah proses karyawan mencatat nama siswa yang meminjam buku diperpustakaan
      • Siswa membuka lemari buku: Proses ini yang dimana adalah proses siswa membuka lemari buku untuk melakukan pengambilan buku.
      • Siswa kembali lagi kekaryawan: Proses ini yang dimana adalah proses pendataan kepada karyawan tentang buku apa saja yang dipinjam oleh siswa tersebut
      • Karyawan memberikan batas peminjaman buku: Proses ini yang dimana adalah proses karyawan menentukan masa berlaku pinjam buku yang dipinjam oleh siswa.

    Cara Kerja Alat

    Dalam cara kerja alat Prototipe identifikasi peminjaman buku berbasis Arduino pada perpustakaan sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro adalah Wemos dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti RFID, dan Motor Servo. Jika semua komponen tersebut sudah bekerja semua, kita hanya perlu membuka web pada laptop dan kemudian kita hanya mengontrol inputan data yang masuk pada databaseweb.

    1. RFID berkerja mengirim inputan data berupa number key kepada wemos.
    2. Wemos berkerja memproses inputan data dari RFID untuk dikirim kedalam database dan Wemos memberi perintah untuk mengerakan Motor Servo
    3. Motor Servo berkerja untuk membuka dan menutup pintu pada lemari buku.
    4. Database berkerja menyimpan inputan data yang dikirim oleh wemos.
    5. Web berkerja menampilkan data yang berada pada database.

      Diagram Gambar

      Gambar 3.3. Diagram Gambar

    Perancangan Alat

    Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

    Perangkat lunak yang digunakan

    1. Software Arduino IDE
    2. Xampp
    3. Notepad++
    4. MySQL

    Bahan-bahan perangkat keras yangdigunakan:

    1. Wemos
    2. RFID
    3. Motor Servo
    4. Adaptor
    5. Kabel Jumper

    Perancangan Perangkat Keras

    Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:

    Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:

    Gambar 3.4. Gambar Diagram Blok RFID dan Motor Servo

    Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

    1. Wemos merupakan sebagai perangkat untuk menghubungkan RFID, Motor Servo dan Website
    2. RFID digunakan untuk membaca adanya kode id card dan data dikirim ke database dan akan ditampilkan pada halaman website
    3. Motor Servo merupakan perangkat untuk menggerakan pintu lemari buku sehingga dapat terbuka dan tertutup.
    4. Adaptor sebagai catur daya Wemos.

    Perancangan Perangkat Lunak

    Penulisan program untuk RFID dan Wemos menggunakan software Arduino IDE. Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan software Arduino IDE untuk melakukan listing pada RFID melalui Wemos, sehingga alat tersebut bisa berkerja sesuai yang diperintahkan, Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

    Gambar 3.5 Melakukan Listing Program RFID

    Gambar 3.6 Melakukan Listing Program Motor Servo

    Gambar 3.7 Melakukan Listing Program Database

    Perancangan Database

    Membuat Database

    1. Membuat Database

      Gambar 3.8. Tampilan Database

    2. Membuat Tabel Data Buku

      Gambar 3.9. Table Data Buku

    3. Membuat Tabel Data User

      Gambar 3.10. User Data

    4. Tampilan Halaman Home

      Gambar 3.11 Halaman Home Website

    5. Tampilan User Data

      Gambar 3.12. Halaman User Data Website

    6. Tampilan Data Buku

      Gambar 3.13. Halaman Data Buku Website

    7. Tampilan Registration

      Gambar 3.14. Halaman Registration Website

    8. Tampilan Read Tag Id

      Gambar 3.15. Halaman Read Tag Id Website

    Perancangan Prototype

    Dalam perancangan prototipe ini di rancang agar alat dapat berfungsi sebagai alatpemilah limbah mengunakan motor stepper sebagai penggerak konveyor dan sensor proximity yang mendeteksi adanya barang limbah masuk dan langsung dipilah oleh motor servo yang di perintah oleh Arduino Uno.

    Gambar 3.16. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

    Keterangan :

    1. Pada jalur hitam adalah 3.3V yang menghubungkan catur daya pada RFID yang bertegangan 3.3V.
    2. Pada jalur biru adalah pin GND yang menghubungkan RFID dan Wemos.
    3. Pada jalur ocean blue pada RFID ke Wemos adalah MISO yang terhubung pada pin D6.
    4. Pada jalur hijau pada RFID ke Wemos adalah MOSI yang terhubung pada pin D7.
    5. Pada jalur oren pada RFID ke Wemos adalah SCK yang terhubung pada pin D5.
    6. Pada jalur merah RFID ke wemos adalah SDA yang terhubung pada pin D3
    7. Pada jalur hitam adalah GND yang menghubungkan Wemos dengan Motor Servo.
    8. Pada jalur merah adalah 5V yang menghubungkan Wemos dengan Motor Servo yang memberi catur daya pada Motor Servo yang bertegangan 5V.
    9. Pada jalur kuning Motor Servo ke Wemos adalah PWM yang terhubung pada pin D4.

    Analisa SWOT

    Metode Analisis SWOT

    Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang akan dibuat sehingga mampu merancang prototype yang diinginkan oleh SMK KI Hajar Dewantoro yang dapat dilihat keterangannya di bawah ini.

    Tabel 3.1. Tabel SWOT

    Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

    1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
    2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
    3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang
    4. Strategi W-T (Weakness - Threats), di gunakan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

    Table 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Sistem yang berjalan saat ini masih manual, khususnya pada proses peminjaman buku dan pendataan buku pada perpustakaan. Dikarenakan semua proses masih berjalan secara manual menyebabkan peminjaman buku diperpustakaan membutuhkan proses yang cukup memakan waktu untuk pendataan peminjam buku dan buku apa saja yang di pinjam bahkan sering terjadi buku yang dipinjam tidak dikembalikan bahkan hilang.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati permasalahan yang ada pada SMK Ki Hajar Dewantoro maka peneliti mencoba merancang suatu alat yaitu Prototipe identifikasi peminjaman buku berbasis Arduino pada perpustakaanyang didukung oleh alat lainnya seperti RFID yang dimana kegunaanya sebagai alat identitas peminjam dan identitas buku yang di pinjam.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, pada Prototipe Identifikasi Peminjaman Buku Berbasis Arduino Pada Perpustakaan SMK Ki Hajar Dewantoro

    Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    • M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
    • D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna
    • I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar siste.

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

    Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut :

    Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    1. T (Technical)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. O (Operational)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    3. E (Economic)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikanAlat pengaman sepeda motor. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan FinalDraft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

    Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut :

    Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Uji Coba

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub-sub berikut

    Metode Black Box

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black BoxPrototipe Identifikasi Peminjaman Buku Pada Sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

    Pengujian Black Box Pada RFID (Radio Frequency Identification)

    Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada RFID (Radio Frequency Identification)

    Pengujian Black Box Pada Motor Servo

    Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Motor Servo

    Pengujian Black Box Pada Database

    Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Database

    Uji Coba Hardware

    Pengujian RFID (Radio Frequency Identification)

    Pada uji coba ini adalah pengujian RFID (Radio Frequency Identification)apakah berkerja dengan baik pada “Prototipe Identifikasi peminjaman buku berbasis Arduino pada sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro ” ini menggunakan 1 buah RFID (Radio Frequency Identification) yang memiliki 8 pin yaitu Pin SDA, SCK, MOSI, MISO, IRQ, GND, RST, dan 3.3V, yang dimana SDA dihubungkan ke Pin D8, Pin SCK dihubungkan ke Pin D5, Pin MOSI dihubungkan ke pin D7, pin MISO dihubungkan ke pinD6, pin GND dihubungkan ke GND, pin RST dihubungkan ke Pin D3, dan 3.3V dihubungkan ke pin 3.3V pada Wemos.

    Pengujian RFID (Radio Frequency Identification)untuk mendapatkan inputan data diri dan data buku kedalam database.

    Gambar 4.1. Hasil Pengujian RFID (Radio Frequency Identification).

    Pengujian Motor Servo

    Pada uji coba ini adalah pengujian cara kerja Wemos pada Motor Servo ini apakah Motor Servo ini berjalan sebagaimana mestinya. Dimana Motor Servo bekerja untuk bergerak membuka dan menutup pintu lemari buku, pergerakan dari motor servo ini kemudiandihubungkan dengan Wemos seperti (5V) di pin 5v dan GND ke GND, (PWM) di pin (D4), semua input ini terhubung pada mikrokontroller Wemos.

    Gambar 4.2. Pengujian Wemos Dengan Motor Servo

    Pengujian Local Website

    Dalam pengujian ini menggunakan server website dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet mendapatkan domain website yang dituju dan data dari RFID akan dikirim ke database website. Data tersebut akan diupload secara otomatis dengan tampilan realtime dan terdapat laporan pada database website. Dimana data tersebut dapat dilihat menggunakan web browser.

    Gambar 4.3. Tampilan home local website

    Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website

    Adapun listing program yang digunakan pada pengujian ini adalah :

    Gambar 4.5. Listing Program Prototipe Identifikasi Peminjaman Buku Berbasis Arduino Pada Sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro

    Flowchart Sistem Yang diusulkan

    Gambar 4.6.Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar Flowchart Sistem yang di usulkan :

    1. 2 (dua) symbol Terminal yang dimana menyatakan untuk mulai dan selesainya suatu tindakan.
    2. 2 (dua) Simbol Decision meyatakan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilakan dua kemungkinan jawaban: ya/tidak. Yang dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:
      1. Tap Card RFID: Proses ini yang dimana adalah proses penginputan data diri peminjam buku kedalam database, apa bila hasilnya YA data diri akan terinput kedalam database serta pintu lemari buku terbuka dan apabila hasilnya TIDAK maka data diri peminjam buku tidak terinput kedalam database dan diharuskan melakukan Tap Card RFID kembali agar data diri terinput dan pintu dapat terbuka
      2. Tap Tag RFID: Proses ini yang dimana adalah proses penginputan data buku yang dipinjam kedalam database, apabila hasilnya YA maka data buku akan terinput kedalam database serta pintu lemari buku tertutup dan apabila hasilnya TIDAK maka data buku yang dipinjam tidak terinput kedalam database dan diharuskan melakukan Tap Tag RFID kembali agar data buku terinput dan pintu dapat tertutup.
    3. 3 (tiga) simbol Proses menyatakan tentang terjadinya sebuah tindakan atau pekerjaan. Yang dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:
      1. Pintu Terbuka: Proses ini yang dimana adalah proses terbukanya pintu pada lemari buku.
      2. Pengambilan buku pada lemari: Proses ini yang dimana adalah proses pengambilan sebuah buku yang ingin dipinjam oleh peminjam buku.
      3. Pintu Tertutup: Proses ini yang dimana adalah proses tertutupnya pintu pada lemari buku dan mengirimkan Notifikasi tentang masa berlaku peminjaman buku.
    4. 3 (tiga) Simbol Input/Output menyatakan proses input maupun output tanpa tergantung jenis pralatannya. Yang dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:
      1. Data peminjam terinput kedalam database: Proses ini yang dimana adalah proses terinputnya data diri ketika dinyatakan berhasil melakukan Tap Card RFID.
      2. Data buku terinput kedalam database: Proses ini yang dimana adalah proses terinputnya data buku ketika dinyatakan berhasil melakukan Tap Tag RFID.
      3. Masa berlaku peminjaman buku terkirim: Proses ini yang dimana adalah proses terkiriminnya masa berlaku peminjaman buku

    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

    Perancangan Perangkat Lunak Wemos

    Sistem perangkat lunak yang digunakan adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Wemos, sehingga sistem Wemos yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perancangan perangkat lunak Wemos ini menggunakan bahasa program C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Wemos dengan menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada penulisan listing program sebagai berikut :

    Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Wemos pada Arduino IDE

    Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program dandilanjutkan denganpemeriksaan kesalahan dalam listing program yang ditulis selanjutnya melakukan upload listing program ke dalam Wemos. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat sebagai berikut:

    Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Wemos

    Perancangan Perangkat Lunak Local Website

    Pada perancangan perangkat lunak Local Website ini menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Local Website, adapun tampilan penulisan listing program seperti berikut :

    Gambar 4.9. Tampilan Listing Program Local Website

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis bersar saya tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

    Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saya tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun pperangkat keras (hardware) sebagai berikut :

    1. Laptop : HP (Processor Intel Core i3-6006U CPU @ 2.00GHz, (4CPUs) Memory 4GB , HardDisk 500 GB)
    2. Wemos
    3. Motor Servo
    4. RFID (Radio Frequency Identificatio
    5. Adapter

    Spesifikasi Software

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

    1. Google Chrome
    2. XAMPP
    3. PHPMyadmin
    4. Arduino IDE
    5. Paint
    6. fritzing
    7. Draw.io

    Testing

    Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya
    2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program
    3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

    Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data–data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga tercapainya dalam penerapanya.

    Implementasi

    Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Prototipe Identifikasi Peminjaman Buku Berbasis Arduino Pada Sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

    Tabel 4.4. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

    Estimasi Biaya

    Berikut ini adalah rincian biaya yang dikeluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.5. Estimasi Biaya Alat Yang Dikeluarkan

    Tabel 4.6.Estimasi Biaya Non Alat Yang di Keluarkan

    Tabel 4.7.Estimasi Biaya Maintenance Per Tahun


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berikut ini adalah kesimpulan rumusan masalah mengenai prototipeidentifikasi peminjaman buku berbasis Arduino pada sekolah SMK Ki Hajar Dewantoro, adalah sebagai berikut:

    1. Sistem peminjam tidak lagi menginput data secara manual yang dimana peminjam tersebut hanya melakukan tap menggunakan kartu yang dimiliki oleh siswa tersebut.
    2. Dengan menggunakan id card yang dimiliki oleh siswa data diri dan data buku yang dipinjam otomatis terinput pada database sehingga pihak perpustakaan tidak perlu menginput data secara manual.
    3. Sistem yang berjalan saat ini masi tergolong konvensional yang dimana karyawan perpustakaan masi harus menginput data diri peminjam dan menginput data buku yang dipinjam, sedangkan sistem yang diusulkan sudah berjalan secara otomatis tanpa harus menginput data mengunakan buku

    Saran

    Berikut adalah saran agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan prototipe ini, sehingga kekurangan yang ada pada prototipe identifikasi peminjaman buku ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut:

    1. Penambahan fitur seperti kamera dapat melihat sekitar ruangan sehingga satu ruangan dapat dipantau tidak hanya fokus pada satu titik tempat saja.
    2. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi mobile.
    3. Sistem tersebut ditambahkan fitur untuk dapat menampilkan notifikasi dalam situasi tertentu, seperti apabila bayi tiba-tiba tidak ada dalam jangkauan kamera

    Daftar Pustaka

    1. Maniah., Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
    2. 2,0 2,1 Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
    3. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    4. Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
    5. Adi Widarma dan Hana Kumala. 2018. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pengguna Listrik Subsidi Dan Nonsubsidi Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani, PT. PLN Tanjung Balai: (Jurnal Teknologi Informasi) Vol.2.
    6. Yonky Pernando, Eka Lia Febrianti, dan Andhika 2019. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP. Padang: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi.
    7. 7,0 7,1 Asep Saefullah, Dewi Immaniar, Reza Amar Juliansah. 2015. Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang MEnggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino UNO. Tangerang. Jurnal CCIT. Vol 8. No 2, Januari 2015 ISSN: 1978-8282.
    8. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi (Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian). Yogyakarta : Deepublish
    9. Susanto, Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
    10. Himawan. Himawan, F.P., Sunarya, U. & Nurmantris, D.A., 2017. PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI ASAP BERBASIS MIKROKONTOLLER, MODUL GSM, SENSOR ASAP, DAN SENSOR SUHU. In e-Proceeding of Applied Science. Universitas Telkom, p. 1963.
    11. Djahir, HJ Yulia. Pratita. Dewi. 2015. Bahan Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
    12. Siti Mujilahwati dan Sabilal Muhtadin 2014. Sistem Manajemen Perpustakaan (Online) Pada SMP “Empat Lima” 2 Kedungpring. Lamongan: Jurnal Teknika Vol 6 No 1,
    13. Latifa Linda A, Berchah Pitoewas, Abdul Halim 2019. PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG KEGIATAN INTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. KABUPATEN LAMPUNG TENGAH.
    14. 14,0 14,1 Mustaqbal, Mustaqbal, M.S., Firdaus, R.F. and Rahmadi, H.,2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
    15. 15,0 15,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
    16. Noor, M. I., & Subagiada, K. 2016. “Rancang Bangun Alat Auto Receive Berbasis Mobile Phone Menggunakan Mikrokontroler Atmega328p”. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 8.1, 25-28.
    17. SUMARDI SADI & ILHAM SYAH PUTRA 2018. RANCANG BANGUN MONITORING KETINGGIAN AIR DAN SISTEM KONTROL PADA PINTU AIR BERBASIS ARDUINO DAN SMS GATEWAY. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol – Tangerang-Banten.
    18. Hani Dewi Ariessanti, Radiyanto, Afridha Septian Yuswanto. 2015. Pengaman Brankas Menggunakan Voice Dengan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 328. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol 9. No 1, September 2015 ISSN : 1978-8282.
    19. Ihsanto. Ihsanto, E. & Hidayat, S., 2014. RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN Ph METER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO. Jurnal Teknologi Elektro, 5. Djuandi, Feri. 2014. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.
    20. Untung Rahardja,Yessi Frecilia,Nurul Komaeni. 2105. Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan Dengan Menggunakan Sistem RFID Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol 9. No 1, September 2015 ISSN : 1978-8282.
    21. Yuli Astuti 2015. “RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X” Dikutip Dari Jurnal Teknologi Informasi - Vol . X Nomor 29 Juli 2015 ISSN : 1907-2430.
    22. Kamilu, Sanusi A, et al. (2015). “Design and Comparative Assessment of State Feedback Controllers for Position Control of 8692 DC Servomotor”. International Journal Intelligent Systems and Applications. Vol 7, 28.
    23. Asep Saefullah, Endang Sunandar, Muhammad Nur Rifai. 2017. Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser. Tangerang. Jurnal CCIT. Vol 10. No 2, Agustus 2017 ISSN : 1978-8282.
    24. Adzhar, H. 2015. Sistem Penyeteman Nada Dawai Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 3.2.
    25. Hani Dewi Ariessanti, Martono, Joko Widiarto. 2019. Sistem Pembuangan Sampah Otomatis Berbasis IOT Menggunakan Mikrokontroler pada SMAN14 Kab.Tangerang. Tangerang: Universitas Raharja. Jurnal CCIT. Vol 12. No 2.
    26. Feri Rahmadani , R. Chandra 2019. PERBEDAAN KADAR EMISI GAS BUANG DILIHAT DARI PENGGUNAAN SYSTEM PAIR, NON PAIR, TABUNG INDUKSI PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN 125 RR. Teknik Otomotif, Universitas Negeri Padang, JL. Prof Dr Hamka, Air Tawar Barat, Padang, 25173
    27. Mochamad Rendy Riskianto Widodo, M. Roziq Zainuddin, dan Laura Saraswati Nusantara. 2016 . Sistem Informasi dan Pengelolahan Data Kursus Mobil Berbasis Web Dengan SMS Gateway di Armada Pasuruhan. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.1, No 3.
    28. Syukri Ali dan Arisandy Ambarita. 2016. Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negri Ternate. Indonesian Journal on Information System Vol.1, No1.
    29. Agustian Noor. 2016. Aplikasi Kisah 25 Nabi Dan Rasul Berbasis Android di Politeknik Negeri Tanah Laut Kalimantan selatan. Jurnal Sains & Informatika Vol 2, No 2.
    30. Kemas Rafi Muhammad Fadhlan, Nina Hendrarini S.T., M.T., dan Mia Rosmiati S.T., M.T. 2017. Membangun Sistem Monitoring Penjernihan Air Berbasis Sensor. Journal e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3.
    31. Hasanah, Ridarmin, dan Sukri Adrianto. 2017. Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Laptop/PC Dengan Penerapan Metode Forward Chaining Menggunakan Bahasa Program PHP. Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 9 No. 2.
    32. Faris Romansyah, Triuli Novianti, Winarno. 2019. Sistem Informasi Pembayaran Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) Berbasis Web pada UPK Mantup Mandiri Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Jurnal Ilmiah Computing Insight Vol.1 No.1.
    33. Muhammad Saed Novendri, Ade Saputra , dan Chandra Eri Firman. 2019. Aplikasi Inventaris Barang Pada MTS Nurul Islam Dumai Menggunakan PHP dan MYSQL. Jurnal manajemen dan teknologi informasi. Vol 10. No 2.
    34. Sahara. 2019. Sistem Informasi Absensi Penilaian dan Gread Juara Kelas Siswa Menggunakan Database MySQL Pada Sekolah Dasar Permata Harapan I Batam. Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen. Vol 7. No 1.
    35. Hany Fatmawati dan Purwidi Sumaryanto. 2019. Analisis Strategi Pemasaran SMK Darul Ma’arif Kota Administrasi Jakarta Utara. Jurnal Pendidikan Vol. 02, No. 05.
    36. Yuva Naelana dan S. Bekti Istiyanto. 2019. Analisis SWOT Strategi Pengelolaan Reputasi PT. Cowboy Nusantara Jaya. journal Communications Vol. 1 No. 2.
    37. Giandari Maulani, Mila Tryutami Karina, Indra Setiawan. 2019. Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT.PLN (Persero). Tangerang. Jurnal CCIT. Vol 12. No 1, Februari 2019 ISSN: 1978-8282, online ISSN: 2655-4275.
    38. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System Of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2. (Hal. 96-97).
    39. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. “Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process”. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
    40. Masooma,Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques. International Jurnal Of Computer applications” (0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015.
    41. Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016 "Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282..

Contributors

Roypratamawibowo