SI1531489874

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV.

EDUKASI UTAMA INDONESIA


SKRIPSI


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489874
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020





UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV.

EDUKASI UTAMA INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489874
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 13001





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV.

EDUKASI UTAMA INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489874
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID :
 
NID :





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV.

EDUKASI UTAMA INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1531489874
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV.

EDUKASI UTAMA INDONESIA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1531489874
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
RIFKI ABDURACHMAN
NIM. 1531489874

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA, penerapan teknologi robotika belum dapat digunakan atau dimanfaatkan secara maksimal. Seperti halnya pada sistem pengamanan dokumen perusahaan dan bank soal yang masih menggunakan brankas konvensional ber tipe lama. Pada prakteknya, para karyawan yang ada di CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA masih sering mengalami penyalahgunaan hak akses terhadap brankas milik perusahaan yang hampir setiap hari digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemanfaatan sistem monitoring terhadap brankas milik perusahaan dapat memudahkan pihak perusahaan dalam memonitor hak akses para karyawan saat mengakses brankas secara realtime. Untuk membuat sistem perancangan yang sesuai dengan alat yang dibutuhkan pihak perusahaan, peneliti menggunakan Raspberry Pi, USB Webcam, Magnetic Door Sensor, PIR Sensor dan LED SMD sebagai komponen yang digunakan dalam penelitian ini. Dimana Raspberry Pi akan bekerja sebagai otak utama, dan USB Webcam akan menjadi media yang menangkap objek didepan brankas. Peneliti juga menggunakan Library Open CV sebagai program utama dalam penelitian ini, dimana rancangan program dari Open CV akan membantu untuk mengenali dan menangkap objek wajah yang terdeteksi oleh USB Webcam. Peneliti juga menggunakan Smptlib sebagai sarana untuk mengirimkan informasi melalui platrform Email. Dengan dibuatnya peneltian ini dapat menghasilkan sebuah alat untuk memonitoring brankas milik perusahaan dan memberikan informasi kepada pihak perusahaan terkait karyawan yang sedang mengakses brankas secara realtime dengan memberikan informasi berupa nama, foto wajah dan posisi pintu brankas yang tertutup maupun terbuka.

Kata Kunci: Raspberry Pi, Monitoring,, Library Open Cv, Smptlib


ABSTRACT

On CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA, the application of robotics technology cannot be used or utilized to the maximum. As is the case with the document security system of companies and question banks that still use conventional type safes. In practice, the employees in a CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA still often experiences abuse of access rights to company-owned safes that are almost daily use. To overcome this, the use of monitoring systems for company-owned safes can facilitate the company in monitoring the access rights of employees when accessing safes in real-time. To create a design system that is by the tools needed by the company, researchers used Raspberry Pi, USB Webcam, Magnetic Door Sensor, PIR Sensor and LED SMD as components used in this study. Where Raspberry Pi will work as the main brain, and USB Webcam will be the media that captures objects in front of the safe. Researchers also use the Open CV-Library as the main program in this study, where the design of the Open CV program will help to recognize and capture face objects detected by the USB Webcam. Researchers also use Smptlib as a means to send information through an email platform. By making this research can produce a tool to monitor company-owned safes and provide information to companies related to employees who are accessing safes in realtime by providing information in the form of names, photos of faces and positions of safe and closed safe doors.

Keyword: Raspberry Pi, Monitoring,, Library Open Cv, Smptlib





KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  5. Bapak Arko Djajadi KT, S.T.,Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Dendy Jonas, M.kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Rizal Amarullah Selaku Stakeholder
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumya bagi seluruh pembaca sekalian.

   

Tangerang, Januari 2020
RIFKI ABDURACHMAN
NIM. 1531489874





Daftar isi





DAFTAR TABEL





DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Contoh Alur Flowchart

Gambar 2.2. Simbol Proses Flowchart

Gambar 2.3. Raspberry Pi 3

Gambar 2.4. USB Webcam Logitech c170

Gambar 2.5. PIR Sensor

Gambar 2.6. Magnetic Door Sensor

Gambar 3.1. Bimbel EXIST, Tempat Observasi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi CV Edukasi Utama Indonesia

Gambar 3.3. Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Diagram Blok

Gambar 3.5. Simulasi Ruangan dan Alat Prototype

Gambar 3.6. Rangkaian USB Cam

Gambar 3.7. Rangkaian Magnetic Door

Gambar 3.8. Rangkaian PIR Sensor

Gambar 3.9. Rangkaian SMD Led & Relay

Gambar 3.10. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.11. Instalasi Libjpeg-dev

Gambar 3.12. Instalasi Dependecies

Gambar 3.13. Instalasi Contrib Open Cv

Gambar 3.14. Instalasi Python 3 Dev

Gambar 3.15. Lokasi file project

Gambar 3.16. Syntax menjalankan Program

Gambar 3.17. Tampilan GUI Program

Gambar 3.18. Notifkasi Email

Gambar 3.19. Proses Input Data

Gambar 3.20. Hasil Notifikasi Magnetic Door

Gambar 4.1. Hasil Pengujian USB Webcam

Gambar 4.2. Hasil Pengujian Notifikasi Email

Gambar 4.3. Hasil Pengujian SMD Led 5050 & PIR Sensor

Gambar 4.4. Hasil Pengujian Magnetic Door Sensor

Gambar 4.5. Simulasi Desain Prototype

Gambar 4.6. Hasil Akhir Keseluruhan Prototype

Gambar 4.7. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Listing Program menampilkan Tkinter

Gambar 4.9. Listing Program untuk input data wajah (a)

Gambar 4.10. Listing Program untuk input data wajah (b)

Gambar 4.11. Listing Program untuk input data wajah (c)

Gambar 4.12. Listing Program untuk input data wajah (d)

Gambar 4.13. Listing Program PIR Sensor

Gambar 4.14. Listing Program Magnetic Door (a)

Gambar 4.15. Listing Program Magnetic Door (b)





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin berkembang dan banyak digunakan dalam keperluan kerja perusahaan. Tidak terkecuali dalam sistem pengamanan dokumen dalam sebuah perusahaan. Penerapan teknologi pengamanan dokumen sudah diterapkan pada hampir semua perusahaan yang ada saat ini. Umum nya sistem yang digunakan untuk pengamanan dokumen adalah brankas. Inovasi yang terus berkembang pada sistem brankas ialah seperti sistem pengamanan dengan RFID (Radio Frequency Identification), fingerprint sensor, dan pemanfaatan kamera pengenalan wajah pada brankas perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan dokumen oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada perusahaan yang sudah menerapakan kamera pengenalan wajah, pihak perusahaan sangat terbantu dalam pengamanan berkas dokumen penting untuk meminimalisir penyalahgunaan dokumen milik perusahaan. Pihak perusahaan tidak perlu khawatir dengan karyawan yang hendak menggunakan dokumen penting dalam brankas, mengingat kamera pengenalan wajah akan memberikan informasi berupa data terkait kapan pintu brankas dibuka dan data berupa capture foto dari karyawan yang hendak mengambil dokumen pada brankas.

Pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA, penerapan teknologi pada pengamanan dokumen perusahaan belum dimanafaatkan secara maksimal. Pihak perusahaaan masih menggunakan brankas dengan type lama yang pengamanannya masih menggunakan kunci dan juga kode angka untuk akses membukanya. Selain itu, masalah yang sering terjadi adalah adanya beberapa karyawan yang memiliki akses membuka brankas tanpa mengkonfirmasi pada atasan diperusahaan tersebut, yang mengakibatkan penyalahgunaan hak untuk bisa mengakses dokumen perusahaan yang ada didalam brankas. Sehingga menimbulkan kesalahpahaman dari berbagai pihak karyawan yang memiliki akses untuk membuka brankas yang ada pada perusahaan.

Berdasarkan permasalahan yang dirangkum tersebut, maka penulis membuat sebuah penelitian dengan judul “PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA”. Dengan dilaksanakannya penelitian ini dan adanya kamera pengenalan wajah pada Cv. Edukasi Utama Indonesia, diharapkan mampu meminimalisir penyalahgunaan dokumen penting milik perusahaan.



Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:

  1. Seberapa efektifkah sistem brankas / pengamanan dokumen yang berjalan saat ini pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA?
  2. Apa saja kendala yang dialami oleh karyawan dalam sistem pengamanan dokumen yang saat ini di gunakan pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA?
  3. Bagaimana pihak perusahaan bisa mendapatkann data informasi dari alat ini pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA?



Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusuan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka peneliti memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Pihak perusahaan mendapatkan notifikasi ketika ada pihak yang sedang membuka brankas
  2. Pihak perusahaan bisa mengetahui karyawan yang berusaha membuka brankas
  3. USB Webcam akan otomatis mengambil foto ketika berhasil mendeteksi objek wajah manusia yang berada tepat didepan brankas
  4. Magnetic Door Sensor akan mengidentifikasi posisi pintu brankas dan akan mengirimkan data pada pihak perusahaan ketika berhasil mendeteksi terbuka ataupun tertutup nya pintu pada brankas



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan serta menerapkan berbagai teori yang peneliti dapatkan selama ini. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional
    1. Agar CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA memiliki sistem pengawasan brankas dokumen yang lebih efisien dan efektif.
    2. Agar mengurangi resiko penyalahgunaan dokumen pada brankas dokumen milik perusahaan.
    3. Mengantisipasi penyalahgunaan dan kesalahpahaman dalam hak akses brankas dokumen milik perusahaan.
  2. Tujuan Fungsional

    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi mengenai waktu kapan dan siapa yang mengakses dokumen pada brankas.

  3. Tujuan Individual
    1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).
    2. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama ini, sehingga dapat berguna bagi masyarakat.
    3. Untuk mendapatkan pengalaman dalam pembuatan sistem pengamanan dokumen pada brankas CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di hasilkan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

  1. Manfaat individual
    1. Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan baru selama kegiatan tugas akhir berlangsung
  2. Manfaat bagi CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA
    1. Menghasilkan sebuah sistem pengaman yang lebih maksimal pada alat pengamanan dokumen / brankas yang ada pada perusahaan.
    2. Memberikan informasi kepada karyawan yang berwenang atas dokumen perusahaan tentang penggunaan dokumen perusahaan oleh karyawan dan karyawati lainnya.
    3. Memberikan informasi kepada karyawan yang berwenang atas kapan waktu brankas terbuka maupun.
  3. Manfaat bagi PERGURUAN TINGGI RAHARJA
    1. Laporan kegiatan TUGAS AKHIR yang telah disusun dapat menjadi referensi apabila ada mahasiswa/mahasiswi PERGURUAN TINGGI RAHARJA yang ingin melakukan penelitian serupa.
    2. PERGURUAN TINGGI RAHARJA dikenal oleh instansi yang dijadikan sebagai tempat dan obyek observasi dalam melakukan kegiatan TUGAS AKHIR.
    3. Penerapan ilmu dan materi yang telah diperoleh mahasiswa/mahasiswi saat kuliah di PERGURUAN TINGGI RAHARJA ke dalam kehidupan sosial.



Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan peneliti untuk menyusun laporan tugas akhir, metode yang di gunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data dan informasi. Metode yang digunakan yaitu:

  1. Metode Observasi

    Metode Observasi merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data dengan cara observasi atau mengamati secara langsung suatu objek yang diteliti ataupun suatu kegiatan yang dilakukan.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara adalah meyode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara atau bertanya langsung dengan seorang narasumber, stakeholder, atau responden.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode ini sangat penting dan strategis bagi peneliti, karena disini peneliti berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan pada Skripsi ini.


Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisa SDLC (System Development Life Cycle) untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan aman untuk digunakan. Metode Analisa SDLC, yaitu perencanaan (planning), analisa (analysis), perancangan (design), ujicoba (Testing) implementasi (implementation) dan pemeliharaan (maintenance). Dengan menggunakan metode analisa ini, maka penelitian ilmiah dapat dianalisa dengan teknik-teknik yang tepat.


Metode Prototype

Peneliti menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metod ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan literasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Metode Perancangan

Dalam perancangan berisi tentang bagaimana perancangan sistem dengan tahap pembuatan flowchart dan desain hardware untuk pengembangan alat menggunakan diagaram blok.


Metode Analisis

Pada metode ini peneliti mengalisis sistem yang sudah ada seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang digunakan dan juga kekurangan dari sistem tersebut.


Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black Box, karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tetera pada Skirpsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam proses pembuatan sistem dan beberapa pengertian yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang memiliki daya guna.

BAB III PERANCANGAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN





BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean, (2015:2). “Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[1], mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu rangkaian kerja komponen yang terhubung dengan rangkaian kerja komponen lainnya untuk melakukan suatu tujuan.


Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[2] “Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen

    Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem.

    Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem.

    Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.”


Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5)[3],  Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Alamiah (Natural system)

    Suatu sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

  2. Sistem Tiruan (Artificial system)

    Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

  3. Sistem Deterministik (Deterministic system)

    Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  4. Sistem Deterministik (Deterministic system)

    Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  5. Sistem Probabilistik (Probabilistic system)

    Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  6. Sistem Tertutup (Close system)

    Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  7. Sistem Terbuka (Open system)

    Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga


Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Aris, dkk (2016:74)[4], “Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi”.

Menurut Irwansyah, dkk (2014:2)[5],“Data sendiri ialah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah bahan mentah berupa teks, angka dan lainnya yang berasal dari suatu kejadiandankesatuandan bisa diolah menjadi informasi.


Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Maimunah dalam Harfizar dkk, SENSI Journal Vol. 3, No. 2. (2017:192)[6], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
  2. Menurut George H.B & William S.H dalam Mulyati, dkk (2016:3)[7], “Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah dengan sedemikian rupa hingga menjadi suatu bentuk yang bisa digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.


Nilai Informasi

Menurut Azizah, dkk (2017:17)[8], “Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit”. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan pentingbmenjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  9. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Santoso (2016)[9], "Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek".

Menurut Hamid dan Ainul Faizin Abdul (2016), "Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan intruksi program dari suatu permasalahan".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan flowchart adalah sebuah rangkaian intruksi alur kerja yang diurutkan sesuai arahan dalam bentuk diagram dengan tujuan mengetahui sistem kerja dari tahapan awal sampai selesai.



Gambar 2.1 Contoh Alur Flowchart
(sumber : breezetree.com)


Jenis-jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[10], “flowchart terbagi atas lima jenis”, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familia dengan simbol-simbol  flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:



Gambar 2.2 Simbol Proses Flowchart
Sumber: Tri (2015:7)[10]

Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Fajarianto (2016:55)[11], “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Muzaki, dkk (2018:192)[12], "Prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan prototype adalah sebuah informasi mentah yang diolah menjadi sebuah alat uji coba dalam meng implementasikan ide dalam bentuk yang lebih jelas.


Jenis-jenis Prototype

Menurut McLeod dalam Mulyani (2016:27)[13] mendefinisikan 2 tipe dari prototype, diantaranya sebagai berikut:

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem. Tahapan langkah EvolutionaryPrototype :

    1. Analisis kebutuhan user
    2. Membuat prototype
    3. Menyesuaikan prototype
    4. Menggunakan prototype
  2. Requirements Prototype

    Requirements Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem dimana pengguna atau pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan sistem tersebut. Tahapan langkah Requirements Prototype, diantaranya sebagai berikut:

    1. Menyesuaikan prototype dengan kebutuhan user
    2. Membuat sistem baru
    3. Melakukan testing sistem
    4. Menyesuaikan dengan keinginan user
    5. Menggunakan sistem


Konsep Dasar Internet Of Things

Definisi Internet Of Things

Menurut Sulistyanto, dkk (2015:22)[14] “Internet of Thing atau IoT adalah arsitektur terdiri dari hardware khusus, sistem software, Web API, protocol yang bersama membuat lingkungan yang mulus dimana device embedded pintar dapat terkoneksi ke internet semisal data sensor dapat diakses dan sistem kontrol dapat digerakkan melalui internet”.

Menurut Momoh dalam Hidayatullah, dkk(2017:36)[15] “IoT adalah sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti identifikasi radio frekuensi (RFID), sensor infra merah, GPS, scanner dan smartmeter”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa IoT adalah pengolahan data informasi digital yang terkoneksi oleh jaringan internet yang dapat diolah dan diakses.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Arif (2015:17)[16], “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. requirements elicitiation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requrements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74)[17] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”


Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar (2015:74)[17], Adapun Tahap-Tahap Elisitasi adalah sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable.

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential.

      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical.

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational.

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy.

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Definisi Black Box Testing menurut Hosseini, dkk (2015:44)[18] adalah “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Uji kotak hitam adalah tes yang tidak memperhatikan mekanisme dalam sistem atau alat; itu hanya difokuskan pada output produksi berdasarkan input dan kondisi yang dipilih).


Pengertian Brankas

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[19] brankas adalah lemari terbuat dari besi (baja, atau logam lain) tempat menyimpan uang atau barang berharga



Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Mardiani, Gentisya Tri dalam Hendini (2016:107)[20], “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya”.

Menurut Azanuddin (2017:1-2)[21], Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

Menurut Sutabri dalam Syahrul (2018:9)[22], “Monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa monitoring adalah pemantauan atau kegiatan yang berjalan apakah sudah sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan.


Tujuan Monitoring

Berikut ini adalah tujuan dari Monitoring menurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Tandilintin (2019:70)[23], “Tujuan Monitoring adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan”.

Menurut Simbar (2016:175)[24], “Tujuan Monitoring adalah untuk mendapatkan data-data atau pandangan agar diperoleh umpan balik bagi kebutuhan tertentu.


Tahapan Monitoring

Menurut Simbar (2016:175)[24], “Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu” adalah sebagai berikut:

  1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
  2. Proses di dalam analisis data monitoring.
  3. Proses di dalam menampilkan data hasil montoring.


Konsep Dasar SLDC

Definisi SLDC

Menurut Susanto, dkk dalam Majalah Ilmiah UNIKOM (2016:41)[25] System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping.

Pada karya ilmiah ini peneliti menggunakan metode prototype. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.


Tahapan SLDC

Menurut Pratama (2018:41)[26], “Dalam rekayasa sistem atau rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunaka untuk mengembangkan sistem-sistem”. SDLC mempunyai beberapa fase, yaitu:

  1. Perencanaan sistem (System Palnning).
  2. Analisis Sistem (System Analysis).
  3. Perancangan Sistem (System Design).
  4. Implementasi Sistem (System Implementation).
  5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance).


Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Menurut Monk dalam Roihan (2017:154)[27], “The Raspberry Pi is a computer that runs the Linux operating sustem. It has USB scokets you can plug a keyboard and mouse into and HDMI (High-Definition Interface) video output you can connect a TV or monitor into”. “Raspberry Pi adalah komputer yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Memiliki soket USD yang bisa dipasang untuk keyboard dan mouse, dan keluaran video HDMI (High-Definition Multimedia Interface) dapat dihubungkan ke TV atau monitor”.

Menurut Richardson dan Wallace dalam Roihan (2017:154)[27], Raspberry Pi adalah sebuah komputer sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisis dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek- proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagaian mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga memapu memainkan video beresolusi tinggi.Raspberry Pi merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) atau computer mini, yang dikembangkan oleh raspberryPi Foundation yang berbasis di Inggris.

Menurut John wiley dan Sons Ltd dalam Aryani (2015:3)[28], “The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.” (Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi).


Fungsi Raspberry Pi Monitoring

Menurut Richardson dan Wallace dalam Irwansyah (2015:40-41)[29], Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

  1. General Purpose Computing Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.
  2. Learning to Program Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.
  3. Project platform Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek proyek elektronik.


Spesifikasi Raspberry Pi

Tampilan Rasberry Pi tampak seperti gambar berikut.


Gambar 2.3 Raspberry Pi 3
(sumber: https://www.pi-shop.ch/raspberry-pi-3)

Menurut pabrikan, Spesifikasi Raspberry Pi 3 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Spesifikasi Raspberry Pi


Modul USB Webcam

Definisi USB Webcam

Webcam (singkatan dari Web Camera) adalah salah satu bagian perangkat multimedia yang terdiri dalam kamera digital yang didukung guna untuk melakukan manajemen sebuah gambar serta suara sehingga mampu melaksanakan proses video view, video capture dan video save. Webcam yaitu sebutan di kamera real-time (keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya dapat diakses atau disaksikan lewat World Wide Web, program instant messaging atau aplikasi video call. Istilah webcam juga merujuk kepada jenis kamera yang digunakan untuk keperluan ini. Ada berbagai macam merek dari webcam salah satunya LogiTech. Webcam pada umumnya, memiliki resolusi 352x288 piksel atau 640x480 piksel.


Gambar 2.4 USB Webcam Logitech c170
(sumber: newegg.com)


Konsep Dasar Sensor PIR

Definisi Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infrared Received) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR (Passive Infrared Received) bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.


Gambar 2.5 PIR Sensor
(sumber: elektor.com)

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR (Passive Infrared Received). Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.Sensor PIR (passive infrared receiver) terdiri dari beberapa bagian yaitu :

  1. Lensa Fresnel
  2. Penyaring Infra Merah
  3. Sensor Pyroelektrik
  4. Penguat Amplifer


Konsep Dasar Magnetic Sensor

Definisi Magnetic Sensor

This Magnetic Door Sensor is essentially a reed switch, encased in an ABS plastic shell. Normally the reed is 'open' (no connection between the two wires). The other half is a magnet. When the magnet is less than 13mm (0.5") away, the reed switch closes. They are often used to detect when a door is open or close.


Gambar 2.6 Magnetic Door Sensor
(sumber: deltakit.com)


Konsep Dasar Open CV

Definisi Open CV

Menurut Zein (2018: 23)[30] OpenCV (Open Source Computer Vision Library) adalah salah satu softwarepustaka yang ditujukan untuk pengolahancitra dinamis secara real-time, yang dibuat oleh Intel, dan sekarang didukung oleh Willow Garage dan Itseez. OpenCV dirilis dibawah lisensi permisif BSD yang lebih bebas dari pada GPL, dan memberikan kebebasan sepenuhnya untuk dimanfaatkan secara komersil tanpa perlu mengungkapkan kode sumbernya. Ia juga memiliki antar muka yang mendukung bahasa pemrograman C++, C, Python dan Java, termasuk untuk sistem operasi Windows, Linux, Mac OS, iOS dan Android. OpenCV didisain untuk efisiensi dalam komputasi dan difokuskan pada aplikasi real-time.


Konsep Dasar Bahasa Pemograman Python

Menurut Adli, dkk (2018:75)[31], Python adalah bahasa pemrograma yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif

Menurut Andrew dalam Maya (2014:36)[32], bahasa python adalah bahasa pemrograman yang memiliki banyak fungsi, interaktif, berorientasi objek dan merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Bahasa python adalah bahasa pemrograman formal dengan aturan-aturan dan format spesifiknya sendiri. Dari dua pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa bahasa pemrograman Python adalah bahasa tingkat tinggi yang dimudah dimengerti manusia yang berorientasi objek.

Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.

Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa di antaranya adalah:

  1. Linux/Unix
  2. Windows
  3. Mac OS X
  4. Java Virtual Machine
  5. OS/2
  6. Amiga
  7. Palm
  8. Symbian

Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Bahasa pemrograman Python ini memiliki efisiensi tinggi untuk struktur data level tinggi, pemrograman berorientasi objek lebih sederhana tetapi efektif dapat bekerja pada multi platform, dan dapat digabungkan dengan bahasa pemrograman lain untuk menghasilkan aplikasi yang diinginkan


Konsep Dasar Machine Learning

Definisi Machine Learning

Menurut Wahyono (2018:7)[33], “Machine Learning merupakan salah satu cabang dari ilmu Kecerdasan Buatan, khususnya yang mempelajari tentang bagaimana komputer mampu belajar dari data untuk meningkatkan kecerdasannya”.

Menurut Jarwo (2019:86)[34], “Machine Learning pada dasarnya adalah proses komputer untuk belajar dari data (learn from data). Komputer tidak akan bisa belajar apa-apa, tanpa adanya data. Oleh karena itu jika belajar mengenai machine learning, pasti akan terus berinteraksi dengan data. Semua Pengetahuan machine learning mutlak melibatkan data. Data bisa saja sama, akan tetapi algoritma dan pendekatan nya berbeda-beda untuk mendapatkan hasil yang optimal”.

Menurut Arthur Samuel dalam Fikriya (2017:19)[35], “Machine Learning adalah bidang studi yang memberikan kemampuan program komputer untuk belajar tanpa secara eksplisit diprogram”.


Konsep Dasar Tkinter Python GUI

Definisi Tkinter Python GUI

Tkinter, or “Tk interface”, is a module of python that provides an interface to Tk GUI toolkit, developed in TCL (Tool Command Language) and multiplatform, with support for Linux, MAC OS and MS Windows. Tk is natively present in Linux and MAC OS, and can be easily installed on MS Windows, it is not part of Python. Tkinter is part of Python, being called “Tkinter” in versions prior to 3, and “tkinter” on version. Widgets, geometry management and event handling are the three main concepts of Tk, which also apply for Tkinter.



Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mahfud (2016 : 15), “Tinjauan pustaka adalah sebagai penelusuran terhadap literature yang telah ada sebelumnya dan berkaitan dengan penelitian ini”. Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya.

Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51)[36], ”Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti".

Menurut Roihan (2018:62)[37], “literature review dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.


Manfaat Literature Review

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016)[2] “ Manfaat literature review antara lain :

Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.

  1. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  2. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  3. adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan membangun diatas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan dan memiliki relevansi yang searah dengan penelitian ini diantara lain:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Kumar dkk pada tahun 2017[38] yang berjudul “Motion Actived Security Camera Using Raspberry Pi."  Peneltian ini dilakukan untuk mengalisa sistem pergerakan obj yang nantinya akan ditangkap oleh kamera dan memberikan informasi kepada si pengguna tentang informasi adanya objek yang bergerak di depan .
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Takayama dkk pada tahun 2019[39] yang berjudul “ANALISA SISTEM MOTIONEYE OS PADA RASPBERRY PI MENGGUNAKAN JARINGAN OPENVPN."  Peneltian ini dilakukan untuk mengalisa sistem MotionEyeOS pada penggunaan Raspberry Camera untuk membuat sebuah Camera security dengan memanfaatkan library Open CV.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Sihtjaturiman dkk pada tahun 2016[40] yang berjudul “Implementasi Pengendali On/Off Peralatan Listrik Rumah/Gedung Terpusat Berbasis Rasberry Pi Menggunakan Python dan Tkinter” Penelitian ini membahas Tkinter sebagai alat pembuatan tampilan GUI pada aplikasi controlling menggunakan Raspberry Pi.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Alling dkk pada tahun 2016[41] yang berjudul  " Face Recognition: A Tutorial on Computational Aspects. " Penelitian ini diterapkan untuk menjelaskan sistem kerja Face Recognition atau sebuah machine learning yang bisa mengenali wajah manusia yang sebelumnya sudah detrain atau deprogram.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Nguyen dkk pada tahun 2015[42] yang berjudul "Low cost real-time system monitoring using Raspberry Pi." Penelitian ini diterapkan pada sebuah ruangan tertentu,menggunakan raspberry dan raspberry cam dengan sistem kerja seperti kamera CCTV dan bisa diakses secara realtime dari mana saja.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Priya B Patel pada tahun 2016[43] yang berjudul "Smart motion detection system using raspberry pi." Penelitian ini diterapkan pada area tertentu menggunakan Raspberry dan pi cam yang nantikan akan memberikan notifkasi setiap camera berhasil menangkap sebuah motion ( gerakan ) yang sudah diprogram sebelumnya.
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Ahmed dkk pada tahun 2018[44] yang berjudul “Face detection, representation, and recognition” Penelitian inie membahas bagaimana cara bekerja dan impkemntasi dari pengenalana wajah dan pendeteksi objek wajah manusia.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Praveena dkk pada tahun 2019[45] yang berjudul " Implementation of Smart Attendance Monitoring Using Open-CV and Python." Penelitian ini diterapkan untuk membuat sistem absensi secara real-time menggunakan Camera dan memanfaatkan library Open cv dengan Bahasa pemograman Python.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh Haq dkk pada tahun 2016[46] yang berjudul "Rancang Bangun Cctv Dengan Sistem Camera Trap Menggunakan Sensor Pir Dan Kamera Ir Berbasis Raspberry PI." Penelitian ini diterapkan untuk mengawasi sebuah area tertentu yang nantinya akan mengirim notifkasi ketika alat ini berhasil mendeteksi adanya sebuah gerakan dan akan otomatis meng capture gerakan tersebut.
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Kumar dkk pada tahun 2019[38] yang berjudul "TRAFFIC SIGN AND DROWSINESS DETECTION USING OPEN-CV." Penelitian ini diterapkan pada jalan raya untuk medteksi adanya petunjung symbol jalan yang sudah diprogram dan dilatih sebelumnya, selain itu juga peneltian ini akan memonitor jika adanya pengendara yang terdeteksi ngantuk dan akan mengirim sebuah peringatan kepada user.

Berdasarkan literature review di atas terdapat revelansi dengan penelitian ini seperti Raspberry Pi, USB Webcam, dan Machine Learning. Tetapi masih kurangnya pemanfaatan metode yang menggunakan Machine Learning pada pengenalan w





BAB III

PERANCANGAN

Gambaran CV. Edukasi Utama Indonesia

Sejarah Singkat CV. Edukasi Utama Indonesia

Bimbingan belajar Excellent Institute (EXIST) adalah lembaga Pendidikan yang berpengalaman membantu siswa sejak 2010. Bimbel EXIST menyediakan jasa bimbingan belajar SMP, SMA dan Alumni. Kini EXIST telah memiliki 8 cabang diarea Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Program bimbe EXIST terlah terbukti dan teruji mengantarkan ribuan siswa masuk PTN favorut diindonesia. Bimbel EXIST juga terus melakukan evaluasi program – program setiap tahunnya. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan program terbaik untuk siswa.


Gambar 3.1 Bimbel EXIST, Tempat Observasi



Visi Dan Misi CV. Edukasi Utama Indonesia

Menjadi Lembaga Pendidikan terbaik di Indonesia yang melahirkan generasi muda cerdas, sukses, mulia

  1. Misi Perusahaan
    • Membuat program Pendidikan yang berkualitas dengan perbaikan berkelanjutan
    • Membangun sistem budaya yang professional
    • Meningkatkan potensi dan kesejahteraan sumber daya manusia



Struktur Organisasi

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena pada kenyataannya aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau yang berada di dalam struktur organisasi tersebut. Bagi CV Edukasi Utama Indonesia, banyaknya jumlah siswa yang terdaftar aktif pada Bimbel EXIST merupakan suatu masalah yang memegang peranan sangat penting serta mendukung kelancaran pendapatan perusahaan.

Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditemukan sebelumnya.


Gambar 3.2 Struktur Organisasi CV Edukasi Utama Indonesia



Tugas Dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada CV Edukasi Utama Indonesia :

  1. Direktur Utama

    Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  2. Direktur Keuangan
    1. Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.
    2. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.
    3. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
    4. Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
  3. Ke. Dept HR-GA
    1. Merencanakan dan mengkoordinasi tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
    2. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
  4. Sales Counter

    Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada customer yang datang langsung ke dealer sehingga customer tertarik untuk membeli produk, sales counter adalah seorang perempuan.

  5. Staff Akutansi & Staff Keuangan
    1. Membuat pembukuan mengenai keuangan kantor
    2. Membuat laporan keuangan
    3. Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan
  6. Staff GA

    Sebagai perwakilan perusahaan untuk menjalin hubungan baik kepada pihak eksternal seperti pihak Pemda, Pemkab, Kecamatan dan lain -lain.

  7. Staff HR

    Bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang adalah sebuah perusahaan.

  8. Ke. Dept Marketing
    1. Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen Marketing.
    2. Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
    3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direktur.
  9. Staff Marketing
    1. membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator Marketing.
    2. membuat dan menyiapkan proposal dan profile Perusahaan guna mendukung kegiatan pemasaran.
  10. Staff Konten Desain

    Membuat desain untuk keperluan promosi, event dan lain lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.

  11. SPV Cabang
    1. Mengatur Staf Bawahan. Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, supervisor harus mampu mengatur pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana
    2. Mampu Menerangkan Job Description Dengan Baik
    3. Melakukan Briefing atau Pengarahan Ke Staf Bawahan
  12. Staff Admin Cabang
    1. Menjawab dan menerima telepon, pengetikan, dokumen, surat menyurat offline maupun online.
    2. Filling data entry / mengisi data entri perusahaan.
    3. Mengelola buku harian.
    4. Membuat agenda kantor.
  13. Staff Umum Cabang
    1. membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Koordinator Keuangan dan Umum.
    2. melaksanakan penyelenggaraan administrasi umum.
    3. menyusun anggaran belanja rumah tangga dalam tiap-tiap bulannya.



Tujuan Perancangan

Penelitian ini dilakukan pada CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA ( Exist Bimbel ) dimana perusahaan tersebut sering terjadi penyalahgunakann dokumen oleh pihak-pihak yang tidak diketahui oleh atasan maupun perusahaaan. Maka dari itu peneliti ingin membuat sebuah Prototype yang berfungsi memonitoring Brankas dokumen perusahaan untuk bisa memberikan informasi mengenai karyawan yang sedang mengakses Brankas pada ruangan tersebut.



Langkah-langkah Perancangan

Peneliti melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki perancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakana metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan langkah-langkah yang meliputi :

  1. Perencanaan

    Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan di salah satu ruangan penyimpanan dokumen pada CV. Edukasi Utama Indonesia. Peneliti melakukan kegiatan observasi serta wawancara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

  2. Analisa

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan pada Cv. Edukasi Utama Indonesia berkaitan dalam hal monitoring. Terjadi beberapa kekurangan seperti hak akses dokumen yang disalah gunakan oleh beberapa karyawan/karyawati. Dalam hal dokumen mata pelajaran yang diambil dari ruangan khusus dokumen. Secara sembarangan tanpa diketahui oleh pihak atasan maupun perusahaan.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem monitoring pada ruang dokumen untuk brankas perusahaan yang mampu mengenali siapa orang yang sedang meng akses dokumen pada brankas tersebut. Sistem yang dibuat adalah sebuah sistem Monitoring menggunakan Raspberry Pi dalam hal pengawasan.

  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem monitoring ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal pendeteksian manusia atau orang oleh alat yang di buat untuk lingkungan kerja Cv. Edukasi Utama Indonesia.



Analisis Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan peneliti menggunakan flowchart untuk mengambarkan proses atau sistem yang berjalan saat ini.


Gambar 3.3 Sistem Yang Berjalan



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dianalisa terdapat beberapa masalah yang dihadapi diantaranya sebagai berikut yaitu :

  1. Sistem penguncian pada brankas dokumen belum efektif .
  2. Sistem per izinan hak akses terhadap atasan seringkali lalai dan di abaiakan oleh para karyawan diperusahaan.
  3. Pihak atasan ataupun perusahaan seringkali tidak mengetahui atas akses pada brankas dokumen yang dilakukan oleh para karyawan.



Alternatif Pemecahan Masalah


Gambar 3.4 Diagram Blok

Berdasarkan permasalahan diatas dapat dipecahkan diantaranya sebagai berikut yaitu :

  1. Sistem akan bisa mendeteksi siapa yang sedang meng akses brankas dokumen.
  2. Sistem akan meng informasikan secara real time mengenai informasi karyawan yang sedang meng akses brankas melalui email.
  3. Sistem akan meng informasikan secara real time mengenai waktu kapan terbukanya pintu pada brankas dokumen.
  4. Sistem akan meng nfromasikan foto karyawan/karywati yang sedang meng akses brankas dokumen melalu email.



Cara Kerja Alat

  1. USB Camera akan mendeteksi adanya objek manusia melalui wajah dari karyawan/karyawati yang memasuki area ruangan brankas dokumen.
  2. Library Open CV akan memproses dan membaca pengenalan pada wajah karyawan/karyawati.
  3. Magnetic Door Sensor akan mendeteksi pintu brankas yang terbuka maupun tertutup.
  4. PIR Sensor akan mengaktifkan SMD LED Flash ketika berhasil mendeteksi adanya objek gerakan di depannya.
  5. Smtplib akan memproses data pengenalan wajah dan notifikasi pintu brankas yang akan di kirimkan melalui Email.


Gambar 3.5 Simulasi Ruangan dan Alat Prototype



Perancangan Alat

Dalam perancangan alat ini terdiri dari beberapa komponen yang dirakit dan dikomunikasikan. Alat ini dilengkapi oleh komponen sebagai berikut:

Perancangan Hardware

Listing Hardware

  1. Raspberry Pi 3 model B
  2. USB Camera Logitech c170
  3. USB Charger
  4. Micro SD
  5. Kabel HDMI
  6. LED SMD 5050
  7. Relay
  8. PC


Rangkaian USB Webcam


Gambar 3.6 Rangkaian USB Cam


Rangkaian Magnetic Door Sensor


Gambar 3.7 Rangkaian Magnetic Door


Rangkaian PIR Sensor


Gambar 3.8 Rangkaian PIR Sensor


Rangkaian SMD 5050 Led & Relay


Gambar 3.9 Rangkaian SMD Led & Relay


Rangkaian Keseluruhan Alat


Gambar 3.10 Rangkaian Keseluruhan



Perancangan Software

Listing Software

  1. Raspbian Full Buster
  2. Geany Python

Untuk mempermudah perancangan maka digunakan diagram blok yang memperlihatkan komponen yang tersusun pada alat ini dapat dilihat pada gambar 3.4

Perancangan software dilakukan agar dapat menghasilkan perangkat alat sesuai dengan yang diinginkan. Peneliti menggunakan Open CV Library sebagai proses paling utama dalam pelatihan pengenalan wajah.

Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:

  1. Install libjpeg-dev


    Gambar 3.11 Instalasi Libjpeg-dev

  2. Install Dependecies


    Gambar 3.12 Instalasi Dependecies

  3. Install Library Contrib Open CV


    Gambar 3.13 Instalasi Contrib Open Cv

  4. Install Python 3-dev


    Gambar 3.14 Instalasi Python 3 Dev

  5. Lokasi file project


    Gambar 3.15 Lokasi file project

  6. Perintah menjalankan program


    Gambar 3.16 Syntax menjalankan Program

  7. Tampilan GUI yang telah dibuat dengan Tkinter


    Gambar 3.17 Tampilan GUI Program

  8. Hasil notifikasi melalui Email


    Gambar 3.18 Notifkasi Email

  9. Proses input data (Train) wajah


    Gambar 3.19 Proses Input Data

  10. Hasil notifikasi Sensor Magnetic Door melalui Email


    Gambar 3.20 Hasil Notifikasi Magnetic Door



User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I



Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasian pada elisitasi tahap I yang berdasarkan pada metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Pada elisitasi tahap II ini requirement yang memiliki option I (Innesential) harus di eliminasi pada tahap selanjutnya. Berikut adalah tabel elisitasi tahap II beserta keterangan yang telah di buat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II



Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil dari eliminasi yang memiliki option I (Innesential) dari elisitasi tahap II. Selanjutnya requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan option HML. Berikut merupakan elisitasi tahap III:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

  1. T (Technical)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O (Operational)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

  3. E (Economic)

    Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan tahapan akhir dari elisitasi yang telah disetujui oleh Stakeholder, yang dapat digunakan untuk dasar merancang sebuah sistem. Berdasarkan tabel 3.3 Elisitasi Tahap III diatas maka berikut adalah final draft elisitasi:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final





BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Tahap uji coba merupakan tahap kelanjutan setelah perancangan alat telah selesai dibuat yang terdiri dari komponen software dan hardware. Lalu, hasil uji coba ini nantinya adalah sebuat sistem yang siap digunakan.

Uji Coba Hardware

Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk melakukan uji coba prototype alat sistem Security Camera Brankas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras




Uji Coba Software

Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk uji coba prototipe alat sistem monitoring ruang kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak



Pengujian Black Box

Pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Pengujian Black Box Pada USB Camera Webcam

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada USB Camera Webcam


Gambar 4.1 Hasil Pengujian USB Webcam



Pengujian Black Box Pada Saat Memberikan Notifikasi

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Saat Memberikan Notifikasi


Gambar 4.2 Hasil Pengujian Notifikasi Email



Pengujian Black Box Pada SMD 5050 LED & Sensor PIR

Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada SMD 5050 LED & Sensor PIR


Gambar 4.3 Hasil Pengujian SMD Led 5050 & PIR Sensor



Pengujian Black Box Pada Magnetic Door Sensor

Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Magnetic Door Sensor


Gambar 4.4 Hasil Pengujian Magnetic Door Sensor



Rangkaian Keseluruhan Prototype


Gambar 4.5 Simulasi Desain Prototype


Gambar 4.6 Hasil Akhir Keseluruhan Prototype



Flowchart Sistem Yang Diusulkan


Gambar 4.7 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dari gambar 4.7 di atas dapat dijelaskan, Flowchart sistem yang dapat diusulkan terdiri:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang masing-masing berfungsi sebagai “Start dan “End” pada aliran proses flowchart.
  2. Terdapat 1 (satu) simbol proses pada awal flowchart yaitu :
    1. Ketika Proses mengakses brankas.
  3. Terdapat 2 (dua) symbol “Decision” yang berfungsi, decision yang pertama berfungsi apabila “Ya”, karyawan/karyawati meminta izin untuk mengakses brankas, Jika “Tidak” maka akan ada beberapa proses yaitu :
    1. Sistem Prototype akan mendeteksi wajah yang yang tertangkap oleh kamera yang berada diatas brankas.
    2. Sistem Prototype akan memberikan notifikasi pintu brankas terbuka maupun tertutup.
    3. Sistem Prototype akan menginformasikan foto karyawan yang sedang mengakses brankas dan nama (jika dikenali) melalui Email.

Decision satu lagi berfungsi jika atasan atau pihak perusahaan memberi izin terhadap karyawan/karyawati yang hendak mengakses brankas, Jika “Ya” maka karyawan bisa langsung mangakses brankas, Jika “Tidak” maka proses akan “Selesai”



Rancangan Program

Sebelum alat sistem monitoring dibuat dan siap digunakan maka dilakukan terlebih dahulu perancangan program. Seperti menentukan komponen dan platform apa yang akan digunakan. Agar nantinya, dalam pembuatan alat ini lebih terarah dan tidak keluar konteks dari apa yang di inginkan.

Perancangan Face Recognition Menggunakan Library Open CV

Face Recognition adalah metode penganalan wajah dengan data shet yang telah dilatih sebelumnya. komponen yang terpenting untuk bisa mengenali object wajah manusia. peneliti menggunakan Library Open CV. Berikut dibawah ini adalah listing program yang digunakan untuk mendeteksi object:


Gambar 4.8 Listing Program menampilkan Tkinter


Gambar 4.9 Listing Program untuk input data wajah (a)


Gambar 4.10 Listing Program untuk input data wajah (b)


Gambar 4.11 Listing Program untuk input data wajah (c)


Gambar 4.12 Listing Program untuk input data wajah (d)


Gambar 4.13 Listing Program PIR Sensor


Gambar 4.14 Listing Program Magnetic Door (a)


Gambar 4.15 Listing Program Magnetic Door (b)



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Laptop (Prosesor : i3 Kabylake, CPU : 2,4 GHz, Memory : 6GB, Harddsik : 500GB)
  2. Raspberry Pi 3 B+
  3. USB Charger
  4. PIR Sensor
  5. LED SMD 5050
  6. Power Adaptor 12v
  7. Relay



Spesifikasi Software

  1. Raspberry Full Buster
  2. Geany Pyhton



Evaluasi

Pada tahap ini merupakan penilaian peneliti terhadap kinerja alat yang telah dibuat setelah dilakukan pengujian dan memutuskan untuk melakukan perbaikan terhadap rancangan yang telah dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas alat. Evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Pada awalnya peneliti merancang brankas simulasi menggunakan papan kayu triplek sebagai gambaran bentuk brankas dokumen yang digunakan pada perusahaan tersebut.
  2. Pada evaluasi kedua, peneliti membuat satu kotak kecil lagi untuk menempatkan semua rangkaian alat prototype yang peneliti buat.
  3. Evaluasi yang ketiga dilakukan setelah semua rangkaian alat selesai dan mencobanya dengan menggunakan beberapa objek orang untuk memastikan prototype berjalan dengan baik.
  4. Evaluasi keempat, peneliti mencoba untuk menggunakan prototype ini sebagai simulasi brankas seperti yang difungsikan oleh perusahaan, dan ditemui kelemahan dari program yang peneliti buat dimana untuk bisa mendeteksi ataupun mencatat objek wajah dengan tepat, maka dibutuhkan pencahayaan ruangan yang baik, oleh karena itu peneliti menambahkan satu fitur dimana akan ada LED SMD 5050 & PIR Sensor yang otomatis menyala ketika berhasil mendeteksi objek yang ada didepannya.



Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “PROTOTYPE KAMERA KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN RASPBERRY PI DENGAN OPEN CV PADA CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA” dapat dirancang dan dibuat. Peneliti melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi peneliti. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai dari perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Schedule



Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan alat, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya






BAB V

PENUTUP

Kesimpulan Perumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di bab-bab sebelumnya dan untuk menjawab rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Dengan di buatnya sistem pengamanan wajah pada Brankas di CV. EDUKASI UTAMA INDONESIA, pihak perusahaan dapat mengetahui foto wajah dan nama (jika dikenali) dari karyawan/i yang sedang mengakses brankas.
  2. Pada sistem pengenalan wajah ini, peneliti menggunakan library Open Cv untuk bisa mengindentifikasi objek wajah yang ditangkap.
  3. Dengan output notifikasi berupa email, pihak perusahaan dapat menerima informasi secara realtime mengenai wajah, nama dan kapan pintu brankas terbuka melalui pesan email.



Saran

Berikut ini adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu:

  1. Dapat mengirimkan infromasi berupa alarm jika orang yang mengakses brankas tidak dikenali.
  2. Dapat memberikan informasi mengenai dokumen yang diambil melalui proses image processing





DAFTAR PUSTAKA

  1. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Testruktur dan UML. Yogyakarta:CV. Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016
  3. Tyoso, Jaluato Sunu Panjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  4. Aris, Donatus Agus Andriyanto dan Yudha Surya Putra. 2016. Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang. Tangerang : Jurnal SENSI. Vol. 2 No. 1 - Februari 2016.
  5. Irwansyah, Edy. Dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:Deepublish.
  6. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. SENSI Journal Vol. 3, No. 2.
  7. Mulyati, Astri Wulan Sari dan Siti Ika Danti. 2018. Aplikasi Graduation Organizer Berbasis Mobile Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Jurnal ICIT Vol. 4 No. 1.
  8. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang. Journal SENSI Vol 3 No. 1. Februari 2017.
  9. Abas Sunarya, Sudaryono, Sugeng Santoso.2015. Jurnal NS-CCIT. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.
  10. 10,0 10,1 Ekawati, Henny, Bebas Widada, dan Tri Irawati. 2015. “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Keluar Masuk Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Polanharjo Dengan Aplikasi Multi User.” Jurnal Ilmiah SINUS 55-64.
  11. Fajarianto, Otto. 2016. "Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile." Jurnal Lentera ICT Vol 3 No.1 Mei 2016: 54-60.
  12. Muzaki, Fauji., Cecep Nurul Alam, Mohamad Irfan. 2018. Implementasi Algoritma Dijkstra untuk Rute Terdekat dan Estimasi Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus Ptkis Kopertais Ii Jawa Barat Dan Banten). Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 2. ISSN 2620-5467.
  13. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI SISTEMATIKA.
  14. Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. 2015. Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. Malang : SMARTICS Journal, Vol 1. No.1.
  15. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. 2017. Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. Serang : VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2. No.1.
  16. Arif, Mohd dan Saoud Sarwar. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Faridabad. Jurnal International Journal of Computer Applications Vol 120 No. 15. Juni 2015
  17. 17,0 17,1 Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bina Sarana Global Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.
  18. Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. Iran: International Journal of Computer Applications Vol.131 No.13.
  19. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sampah. Diakses 7 Oktober 2019.
  20. Hendini, Ade. 2016. PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA PONTIANAK). Pontianak. Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol 4 No. 2. Desember 2016.
  21. Azzanuddin, Efori Buulolo. 2017. Aplikasi View Remote Camera CCTV Dengan Android Untuk Monitoring Kegiatan Mahasiswa Dilaboratorium Komputer Pada STMIK Budidarma Medan. Medan. Jurnal Times Vol 6 No. 1. Juni 2017
  22. Syahrul. 2018. APLIKASI MONITORING PROSES MARKETING DIVISI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB) (STUDI KASUS : AMIK TRI DHARMA PEKANBARU). Pekanbaru. Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer Vol 10 No. 2. Desember 2018.
  23. Tandilintin, Abert, Ariya Pannadhitihana Candra, Galang Suseno Adji. 2019. PERANCANGAN APLIKASI PROJECT MONITORING PADA PT CYBER SOLUTION BERBASIS WEB. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019.
  24. 24,0 24,1 Simbar, Ritha Sandra Veronika, Alfi Syahrin. 2016. Prototype Sistem Monitoring Temperatur Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Komunikasi Wireless. Jakarta. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana Vol 5.
  25. Susanto, Rani dan Anna Dara Andriana. 2016. Perbandingan Model Waterfall Dan Prototyping Untuk Pengembangan Sistem Informasi. Bandung : Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol.14 No.1
  26. Pratama, Eri Bayu, Eva Meilinda. 2018. Penerapan Metode SDLC Dengan Model Waterfall Dalam Pembuatan Aplikasi Promosi Produk Makanan Berbasis Website. Pontianak. Jurnal Teknologi Informasi Mura Vol 10 No. 1. Juni 2018.
  27. 27,0 27,1 Roihan, Ahmad, Muhammad Sri Bintang Prasetyo, Annas Rifa’i. 2017. MONITORING LOCATION TRACKER UNTUK KENDARAAN BERBASIS RASPBERY Pi. Tangerang. Journal Cerita Vol 3 No. 2. Agustus 2017.
  28. Aryani, Diah, Muhamad Wahyudin, Muhammad Fazri. 2015. PROTOTYPE ROBOT CERDAS PEMOTONG RUMPUT BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER. Tangerang. Journal Cerita Vol 1 No.1. Agustus 2015.
  29. Irwansyah, Hendra Kusumah, Muhammad Syarif. 2015. Prototype Alat Pemantau Saluran Air Bawah Tanah Dengan Menggunakan Webcam C170 Berbasis Raspberry Pi. Tangerang. Journal Cerita Vol 1 No. 1. Agustus 2015.
  30. Zein, Afrizal. 2018. “Pendeteksian Kantuk Secara Real Time Menggunakan Pustaka OPENCV dan DLIB PYTHON”. Tangerang: Sainstech Vol. 28 No. 2, Juli 2018.
  31. Adli, Imam, Harun Mukhtar, dan Januar Al Amien. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VISUAL NOVEL SEJARAH KH. AHMAD DAHLAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID. Riau: RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab) Volume 3 No. 2 | Juli 2018 : 69-82
  32. Maya Amelia. 2016. Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis Sms Gateaway Pada Petani Karet Di Desa Surya Adi Kabupaten
  33. Wahyono, Teguh. 2018. Python for Machine Learning. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.
  34. Jarwo dan Anang Efendi. 2019. ANALISIS METODE DETEKSI PENYUSUP BERBASIS ALGORITMA MESIN LEARNING AUTOMATA PADA SISTEM KEAMANAN INTERNET OF THINGS. Nganjuk. Open Journal STT POMOSDA. Vol 13 No. 2. April 2019.
  35. Fikriya, Zulfa Afiq, Mohammad Isa Irawan, Soetrisno. 2017. Implementasi Extreme Learning Machine untuk Pengenalan Objek Citra Digital. Surabaya. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 6 No. 1.
  36. Handayani, Indri., Siti Mutmainah, Olis Rosmawati. 2017. Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Tangerang: STMIK Raharja. Technomedia Journal (TMJ). Vol. 2 No. 1. E-ISSN: 2528 – 6544.
  37. Roihan, Ahmad dan Ali Maksum. 2018. Konsep Data Mart Dalam Implementasi Sistem JOB Fair Menggunakan Metode Online Analytical Processing Pada Dinas Tenaga Kerja. Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol 6 No. 1. Februari 2018.
  38. 38,0 38,1 Kumar, KN Karthick, H. Natraj, and T. Prem Jacob. "Motion activated security camera using Raspberry Pi." 2017 International Conference on Communication and Signal Processing (ICCSP). IEEE, 2017.
  39. Rofi’ah, Siti Alimatur, Abdul Rasyid, and Aad Hariyadi. "ANALISA SISTEM MOTIONEYE OS PADA RASPBERRY PI MENGGUNKAN JARINGAN OPENVPN." Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi 8.1 (2019): 27.
  40. Sihtjaturiman, Sihtjaturiman, Heri Darmanto, and Nur Edi Sabiliat. "Implementasi Pengendali On/Off Peralatan Listrik Rumah/Gedung Terpusat Berbasis Rasberry Pi Menggunakan Python dan Tkinter." ENERGY 6.2 (2016): 8-16.
  41. Alling, Alexander, Nathaniel R. Powers, and Tolga Soyata. "Face recognition: A tutorial on computational aspects." Emerging research surrounding power consumption and performance issues in utility computing. IGI Global, 2016. 405-425.
  42. Nguyen, Huu-Quoc, et al. "Low cost real-time system monitoring using Raspberry Pi." 2015 Seventh International Conference on Ubiquitous and Future Networks. IEEE, 2015.
  43. Patel, Priya B., et al. "Smart motion detection system using raspberry pi." International Journal of Applied Information Systems (IJAIS)–ISSN (2016): 2249-0868.
  44. Ahmed, Mohamed N. "Face detection, representation, and recognition." U.S. Patent No. 10,043,058. 7 Aug. 2018.
  45. Praveena, Anto, Mohana Krishna Eriki, and Dharma Teja Enjam. "Implementation of Smart Attendance Monitoring Using Open-CV and Python." Journal of Computational and Theoretical Nanoscience 16.8 (2019): 3290-3295.
  46. Haq, Mizanul, Darjat Darjat, and Munawar Agus Riyadi. "Rancang Bangun Cctv Dengan Sistem Camera Trap Menggunakan Sensor Pir Dan Kamera Ir Berbasis Raspberry PI." TRANSIENT 5.2 (2016): 125-133.

Contributors

Rifki Abdurachman