SI1522490003

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK

PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1522490003


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK

PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1522490003
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
NIP : 000063
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK

PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1522490003
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Junaidi,M.Kom)
 
NID : 05062
 
NID : 09013




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK

PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1522490003
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK

PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1522490003
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 2020
AYU NURHAYATI
NIM. 152249003


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Setiap lini kehidupan sekarang ini membutuhkan segala akses yang berhubungan dengan teknologi, tak terkecuali salah satunya adalah Instansi Pemerintah. Dalam hal pengelolaan informasinya kepada masyarakat di era modern sekarang ini, sangat membutuhkan peranan teknologi, yaitu dengan membuat sebuah sistem informasi. Salah satu bagian yang membutuhkan sistem informasi tersebut adalah pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA). KIA yang digunakan untuk mendata setiap anak yang berusia 0 (nol) sampai 17 (tujuh belas) tahun kurang satu hari ini, bermanfaat untuk mendata setiap anak yang berada di wilayah Kota Tangerang, dimana Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang ini mengalami beberapa masalah dalam pengelolaan data kependudukan anak ini. Sehingga, DISDUKCAPIL memerlukan sebuah sistem informasi yang dapat membantu untuk mengelola pengajuan KIA ini agar lebih akurat dan terjamin keamanan datanya. Peneliti menganalisa bahwa diperlukannya sebuah sistem informasi online yang sesuai perkembangan zaman untuk memudahkan pihak-pihak terkait dalam mengajukan KIA juga mengurangi penggunaan kertas sebagai bentuk pencegahan Globalisasi dengan berbasis Website. Peneliti mengusulkan penelitian pembuatan sistem ini menggunakan metode pengumpulan data diantaranya adalah dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka dengan Analisa sistem menggunakan Analisa PIECES yang mana rancangan sistemnya menggunakan UML untuk menganalisa kebutuhan sistem. Sistem informasi ini dibuat dengan Framework CodeIgniter dengan pengujian sistem menggunakan metode Black Box Testing. Selain itu, integrasi database menggunakan MySQL. Hasil sistem usulan ini nantinya diharapkan dapat dipergunakan dan diterapkan oleh Pihak DISDUKCAPIL untuk selanjutnya dikembangan dan diproses sesuai kebutuhan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Registrasi Kartu Identitas Anak, UML, PIECES.


ABSTRACT

Each line of life today needs all access which related with technology, no excepted is the Government Agencies. In terms of management information to the public in this modern era, in desperate need of the role of technology, that is to create an information system. One part that requires the submission of information systems manufacture is Child Identity Card (KIA). KIA used to log every child aged 0 (zero) to 17 (seventeen) years less one day, useful to record each child residing in the city of Tangerang, where the Department of Population and Civil Registration Tangerang City has had some problems in The child population data management. thus, DISDUKCAPIL requires an information system that can help to manage the filing of this KIA to be more accurate and guaranteed data security. Researchers analyzed they need for an online information system according to the times to facilitate the parties in filing KIA also reduce the use of paper as a form of prevention-based Website Globalization. Researchers propose research making this system by using the data collection methods including by doing observation, interviews, and literature study with using PIECES Analysis system which design system using UML to analyze the needs of the system. The information system is made with CodeIgniter Framework with testing the system using the method of Black Box Testing. In addition, using a MySQL database integration. The results of this proposed system will later be expected to be used and implemented by DISDUKCAPIL Parties to be further developed and processed as they needed.

Keywords: Information Systems, Registration of a Child Identity Card, UML, PIECES.


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI APLIKASI PENGAJUAN KARTU IDENTITAS ANAK PADA DISDUKCAPIL KOTA TANGERANG”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Universitas Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M,T,I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Junaidi, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I
  6. Bapak Rano Kurniawan, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II.
  7. Dimas selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam kelancaran proses penelitin skripsi ini.
  8. Ibu Siti Novy Romlah, SST.,M.Epid, Selaku KaProdi D3 Kebidanan di STIKes Widya Dharma Husada Tangerang yang selalu memberilam saran dan masukan yang begitu berarti bagi penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, serta dukungan secara moril maupun materil khususnya Mama, Papa, Adik serta saudara dan sepupu yang selalu memberikan motivasi.
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu memberi saran dan semangat khususnya teman-teman organisasi yang ada di FUMMRI, HIMTIF, BEM, dan seluruh bagian dari KBM Raharja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
  12. Para sahabat yang selalu memberikan doa dan support dalam menyelesaikan laporan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa/i di Universitas Raharja.


Tangerang, Januari 2020
AYU NURHAYATI
NIM. 1522490003


Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal
  2. Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel Fasilitas
  9. Tabel 4.3 Tabel Form Keluhan
  10. Tabel 4.4 Tabel Tabel Jenjang
  11. Tabel 4.5 Tabel Mahasiswa
  12. Tabel 4.6 Tabel Pelayanan
  13. Tabel 4.7 Tabel Program
  14. Tabel 4.8 Tabel 4.8 Tabel User
  15. Tabel 4.9 Tabel User
  16. Tabel 4.10 Tabel 4.10 Black Box Testing Pada Menu Form Keluhan
  17. Tabel 4.11 TTabel 4.11 Schedule Implementasi
  18. Tabel 4.12 Tabel 4.12 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  5. Gambar 3.5 Dokumen Masukan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Admin
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Mahasiswa
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Ketua STIKes
  10. Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Admin
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Mahasiswa
  12. Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Ketua STIKes
  13. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  14. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login
  15. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Menu Dashboard
  16. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Menu Fasilitas
  17. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Menu Jenjang
  18. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Menu Mahasiswa
  19. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Menu Pelayanan
  20. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Menu Program
  21. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Menu User
  22. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Menu Laporan Form Keluhan Admin
  23. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Menu Form Keluhan Mahasiswa
  24. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Menu History Keluhan

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan pada zaman ini yang berhubungan dengan informasi sangatlah dibutuhkan dan penting untuk diketahui guna memperbaharui wawasan serta pengetahuan yang dimiliki setiap individu maupun kelompok. Setiap individu maupun kelompok ini, membutuhkan berbagai informasi yang relevan, berdasarkan fakta, serta tepat waktu. Namun dalam implementasi yang terdapat di lapangan masih belum sesuai dengan yang ingin didapat atau belum tercapai seperti yang diinginkan, karena kurangnya wadah yang berhubungan dengan sistem informasi yang sesuai perkembangan zaman dan dibutuhkan oleh instansi swasta atau pemerintah ini. Saat ini, segala bentuk pekerjaan hampir keseluruhan menggunakan perlengkapan teknologi, Salah satunya adalah komputer sebagai penunjang pekerjaan agar mencapai hasil yang optimal.

Memasuki era Industri 4.0 di Indonesia untuk menjawab berbagai tantangan ini seluruh organisasi baik perusahaan, instansi pemerintah, instansi pendidikan, dan lain sebagainya memerlukan adanya Teknologi dalam setiap kegiatan yang ingin dilaksanakan guna mencapai tujuan yang diinginkan, salah satunya lewat internet yang dimanfaatkan untuk segala hal (Internet Of Things). Salah satu instansi yang menggunakan manfaat teknologi menggunakan computer yang ada di wilayah Kota Tangerang adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini menggunakan Sistem Desentralisasi untuk mengolah informasinya agar tidak terpaku hanya pada satu instansi atau terpusat dengan membagi informasi tersebut melalui kecamatan dan keluruhan sesuai dengan instruksi dari Walikota Kota Tangerang. Untuk mengolah data yang terdapat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang memerlukan pengelolaan dan penataan data yang masuk secara efektif dan efesien agar tertata dengan baik, sistematis, rapi serta dapat terjaga keamanan datanya.

Dalam hal tersebut instansi pemerintah ini memanfaatkan fasilitas teknologi yang dulunya dikelola secara manual dengan semakin cepatnya perkembangan zaman, kini penggunaan untuk mengolah berbagai data tersebut menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi. Salah satu program pengolahan data yang dilaksanakan secara desentralisasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah dalam pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) melalui kelurahan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan salah satu pegawai bagian IT instansi pemerintah tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang sendiri telah memiliki aplikasi informasi berbasis Web yang berisi informasi seputar identitas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, visi, misi, tujuan, serta informasi lainnya yang hanya bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang profil instansi pemerintah tersebut. Sedangkan, untuk sistem pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) masih berbentuk sederhana karena ada beberapa kendala yang terjadi disebabkan oleh sistem yang belum ter-update sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan dan keamanan dalam pengolahan data tersebut belum terjamin dengan baik dan aman, sehingga sistem yang dijalankan sekarang belum mencapai hasil yang optimal.

Oleh karena hal tersebut, peneliti menganalisa bahwa diperlukan adanya pembentukan sistem pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dapat memudahkan pihak pegawai maupun masyarakat untuk mengajukan pembuatan kartu tersebut agar dalam prosesnya lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti mengambil judul skripsi “Implementasi Aplikasi Pengajuan Kartu Identitas Anak Pada Disdukcapil Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka diperoleh rumusan masalah, sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pengajuan pembuatan kartu identitas anak yang sedang berjalan saat ini pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang?
  2. Apakah sistem pengajuan pembuatan kartu identitas anak pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang sudah berjalan efektif dan efisien?
  3. Bagaimana merancang aplikasi pengajuan pembuatan kartu identitas anak pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang agar lebih efektif dan efisien?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penyusunan skripsi ini, peneliti memfokuskan ruang lingkup pada bagaimana sistem informasi pengajuan Kartu Identitas Anak (KIA) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dalam proses pengolahan data yang ingin mendaftarkan diri untuk pembuatan kartu tersebut sampai proses tercetaknya kartu tersebut serta pembuatan laporan.

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan maka dibuatlah tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

  1. Mengetahui kendala yang dialami dalam proses pengajuan Kartu Identitas Anak (KIA) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
  2. Mengefektifkan proses pengajuan pembuatan kartu identitas anak pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
  3. Membangun sebuah sistem aplikasi pengajuan pembuatan kartu identitas anak yang lebih efektif dan efisien pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, sebagai berikut :

  1. Teridentifikasinya kelebihan dan kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini dalam pengajuan Kartu Identitas Anak (KIA) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
  2. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
  3. Memudahkan proses pengajuan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan cepat dan akurat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.

Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja pikir dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara teknis bagaimana mengisi atau melakukan hasil dari pemahaman tersebut. Untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Adapun metode-metode tersebut akan dipaparkan di bawah ini:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian laporan skripsi ini, peneliti melakukan metode-metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Method)

    Metode observasi ini akan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Gedung Ketenagakerjaan Lantai I dan III Kota Tangerang - Banten untuk mengumpulkan data-data dan melihat langsung sistem monitoring untuk pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) yang berjalan saat ini dan mempelajari prosedur dari proses pendataan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA).

  2. Metode Wawancara (Interview Method)

    Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak-pihak yang tekait. Pada penelitian ini Peneliti melakukan wawancara dengan 1 (satu) stakeholder, yaitu Bapak Dimas selaku Admin IT.

  3. Metode Pustaka (Literature Method)

    Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan pencarian data dengan metode studi putaka. Dalam metode ini, peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta melakukan pencarian melalui media internet.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Analisa PIECES

    Analisa PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency) dan pelayanan (Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. Setelah peneliti menganalisa dengan metode tersebut, maka peneliti juga melakukan analisa terhadap prosedur system berjalan dan menggambarkannya menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram), selanjutnya peneliti membuat elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan sistem.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini peneliti akan menggambarkan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan diagram UML (Unified Modelling Language) yang diantaranya sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram adalah rancangan sistem dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satu sistem.
  2. Activity Diagram adalah rangkaian aliran dari aktivitas digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.
  3. Sequence Diagram adalah gambaran kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem.
  4. Class Diagram adalah gambaran rancangan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara pewarisan, asosiasi dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan beberapa tool berupa software, yaitu sebagai berikut :

  1. Visual Paradigm for UML Enterprises Edition 8, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram.
  2. Framework CodeIgniter adalah bahasa pemrograman yang akan digunakan.
  3. XAMPP Version 3.2.2 adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
  4. MySQL adalah database yang akan digunakan.
  5. Sublime Text 3 adalah software yang digunakan sebagai text editor untuk membuat design web.

Metode Pengembangan Sistem

Dalam skripsi ini, metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti adalah menggunakan metode SDLC. SDLC (Systems Development Life Cycle), (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Metode Testing

Metode pengujian sistem yang digunakan peneliti adalah Metode Black Box Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal,.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun laporan Skripsi ini maka, peneliti mengelompokkan penulisan Skripsi ini dalam beberapa bab penulisan, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode pengembangan sistem, metode testing yang digunakan serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi gambaran yang membahas mengenai sistem secara teoritis yang dikutip dari buku berupa pengertian yang berhubungan dengan tema penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini, peneliti menguraikan tentang gambaran umum mengenai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi instansi pemerintah, serta wewenang dan tanggung jawab pada organisasi, analisis rancangan diagram sistem pengajuan kartu identitas anak mulai dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, analisis permasalahan sistem, analisis kebutuhan sistem, solusi yang diberikan, user requirement menggunakan elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi sebagai landasan men-desain sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini terdiri dari tahapan penelitian, perancangan dan hasilnya. Baik secara kualitatif, kuantitatif, pengujian sistem, pembuatan sistem, pembahasan hasil sistem yang digunakan, evaluasi dari sistem yang dibuat, dan impelementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan mengemukakan masalah yang ada pada penelitian serta hasil dari penyelesaian penelitian yang bersifat analisis obyektif. Sedangkan, saran berisi masukan dari peneliti sebagai tindak lanjut untuk perbaikan dan kemajuan instansi di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Diding Kusnady dan Ardiman Siregar dalam Jurnal Juripol Vol.1 No.1 (2018:10)[1] “Sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Systema”, yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015: 72)[2], “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran”.

Menurut Mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[3], “sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama”.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan diatas, definisi sistem adalah sekumpulan atau serangkaian unsur – unsur yang digabung menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama – sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:3-5)[4], mengatakan bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karateristrik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh: di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:6-7)[4], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Ajika Pamungkas (2017:1), [5] data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Kris H. Timotius (2017:63)[6], menerangkan bahwa “data adalah nilai dari fakta keberadaan sesuatu atau keadaan yang dapat diamati, diukur, dan dihitung. Data adalah kumpulan datum. Data tidak otomatis memberikan informasi yang bermanfaat. Data perlu dianalisis, diklasifikasikan, diseleksi, dipilah-pilah sehingga menjadi bermakna”.

Menurut Adyanata Lubis (2016:1)[7], menerangkan bahwa “data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Dari definisi yang dipaparkan diatas data adalah nilai dan fakta yang mendeskripsikan suatu keadaan tertentu yang dapat digunakan sebagai informasi penting disebuah diskusi baik individu ataupun kelompok.

Definisi Informasi

Menurut Lusyani Sunarya, Ogi Dermawan, dkk. Vol 2 No 1 (2016): SENSI JOURNAL[8] , dalam jurnal berjudul “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Handoko (2016:83)[9], informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[10], informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Berdasarkan definisi diatas informasi adalah data dan fakta yang diperoleh dalam suatu kejadian yang nyata untuk diolah agar dapat dimengerti dan dipahami maksudnya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri yang dikutip oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[11], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean, J. (2015:12-13)[4], bahwa nilai informasi ditemtukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras : merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya untuk analisis : merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk tempat dan factor control lingkungan : Biaya ini setengah berubah / semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya perubahan : Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya operasi : Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Suryana dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1. (2015:80)[12], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi masa lalu, adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini, adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Rahayu dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 (2018:3)[13], sistem infomasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

Menurut Purba (2016:48)[14], Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Hutahaean (2015:13)[4], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang merupakan elemen – elemen saling berinteraksi secara sistemastis.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13)[4], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)”, yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (Model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (Output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (Technology block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

    1. Teknisi (humanware atau brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (Database block)

    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok Kendali (Control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[15], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Website

Definsi Website

Menurut Zufria dan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1 (2017:52)[16], memberi penjelasan bahwa “website merupakan kumpulan-kumpulan informasi yang tersedia di internet, supaya dapat diakses di seluruh dunia selama masih terhubung dengan jaringan internet”.

Menurut Sibero dalam Hidayat (2017:91)[17], menerangkan bahwa “Website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.”

Menurut Rezky Kemala Siregar, dkk (2018)[18], “Website merupakan sebuah fasilitas yang menawarkan ruang bincang, email, maupun pesan instan dimana pengguna internet dapat menjelajahi World Wide Web dengan menggunakan software browser untuk mendapatkan berbagai macam informasi, hiburan maupun untuk kepentingan bisnis”.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah sistem yang memfasillitasi para pemakainya mengenai berbagai macam informasi yang terhubung dengan jaringan internet.

Konsep Dasar Aplikasi

Definsi Aplikasi

Menurut H. Mustakini dalam Jurnal Algoritma Vol. 14 No. 1 (2016:408)[19], “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output”.

Aplikasi menurut Ai Musrifah dan Ega Mutia (2017)[20], “adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan lamaran penggunaan”.

Menurut Azmi dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48)[21], “Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan”.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan para ahli diatas bahwa aplikasi adalah apa yang digunakan dalam suatu komputer untuk memproses input menjadi output.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definsi Analisa Sistem

Menurut Suryadi dan Emi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[22], berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Ardi Pramono dalam Jurnal Transformatika (2017:88)[23], menyatakan bahwa: Analisis sistem bertujuan untuk memahami masalah yang sedang dihadapi dengan sistem yang ada saat ini, sehingga diharapkan dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kita bisa merancang suatu sistem baru yang akan menyelesaikan atau paling tidak mengurangi masalah-masalah yang ada.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:7)[24], analisa sistem yaitu, memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.

Dari definisi para ahli diatas bahwa definisi Analisa sistem adalah penguraian dari masalah sistem yang dihadapi dengan melakukan penyelesaian melalui beberapa cara.

Tahapan-Tahapan Analisa Sistem

Menurut Hanif (2017:47)[25], dalam bukunya berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern”, Tahapan analisis sistem terdiri dari:

  1. Analisis Kelemahan

    Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada proses-proses bisnis yang ada dan memastikan sistem baru bisa mengatasi kelemahan-kelemahan ini.

  2. Analisis Kebutuhan Sistem Baru

    Analisis kebutuhan baru didefinisika dan diajukan.

  3. Studi Kelayakan

    Kebutuhan yang sudah disusun dan didefinisikan diuji kelayakannya dengan beberapa uji kelayakan seperti kelayakan eknis, operasional, ekonomi, hukum, organisasional dan jadwal.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[26], yang menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Menurut Josi dalam Jurnal UISU Vol. 2 No. 1 (2017:69)[27], “Perancangan Sistem ialah suatu kondisi dimana pengembang membuat skema aplikasi yang akan dibangun, yang didasarkan pada hasil dari analisis”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal Of Computer Integrated Manufacturing (2016:237-250)[28], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi Perancangan Sistem adalah suatu cara untuk mengembangkan sistem yang berdasarkan hasil analisa sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Iswandy (2015:72)[2], “Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:”

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19)[29], “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.”

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[30], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Indrajani (2015:70)[31], basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas basis data (database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan diatur sedemikian rupa oleh suatu organisasi.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut (Anhar, 2016:20)[29], yaitu :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Konsep Dasar Testing (Pengujian)

Definisi Testing (Pengujian)

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CSRID Vol 8, No 1 (2016)[32], testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi.

Menurut Martono dalam Jurnal Sistem Komputer Vol. 5 No. 1 (2015:26)[33], mengatakan bahwa Testing merupakan tahap pengujian dari prototype yang sudah dihasilkan.

Menurut Mustaqbal dalam Jurnal JITTER Vol. 1 No. 3 (2015:1)[34], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

Berdasarkan definisi para ahli diatas bahwa Testing (pengujian) adalah tahap dalam proses pengujian untuk menemukan kekurangan dari sistem yang dibuat.


Teori Khusus

Konsep Dasar Kartu Identitas Anak (KIA)

Definisi Dasar Kartu Identitas Anak (KIA)

Menurut hukumonline.com (2019)[35], yang diambil dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016, Kartu Identitas Anak (KIA) adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun dan belum menikah yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.

Jenis-Jenis Kartu Identitas Anak (KIA)

Kartu Identitas Anak (KIA) terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu sebagai berikut :

  1. KIA untuk anak-anak Negara Indonesia (“WNI”) usia 0 (nol) sampai kurang dari 5 (lima) tahun. Berdasarkan PERMENDAGRI No. 2 Tahun 2016 BAB III Pasal 3 Ayat 1 dan 2[36], jika anak kurang dari 5 (lima) tahun telah memiliki akta kelahiran tetapi belum memiliki KIA, persetujuan KIA dilakukan setelah memenuhi persyaratan:
    1. fotocopy kutipan akta kelahiran;
    2. Kartu Keluarga (KK) asli orang tua / wali; dan
    3. Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) asli kedua orang tuanya / wali.
  2. KIA untuk anak-anak penduduk asli yang memiliki izin tinggal tetap usia 5 (lima) hingga usia 17 (tujuh belas) tahun kurang satu hari dan belum kawin. Berdasarkan PERMENDAGRI No. 2 Tahun 2016 BAB III Pasal 3 Ayat 3[36], KIA untuk anak usia 5 (lima) tahun sampai dengan usia 17 (tujuh belas) tahun kurang satu hari, dengan persyaratan:
    1. fotocopy kutipan akta kelahiran;
    2. Kartu Keluarga (KK) asli orang tua / wali; dan
    3. Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) asli kedua orang tuanya / wali.
    4. Pas foto anak ukuran dua kali lipat 2x3 (dua) lembar
  3. Untuk anak orang asing, Dinas menerbitkan KIA baru berdasar pada PERMENDAGRI No. 2 Tahun 2016 BAB III Pasal 8[36], dilakukan setelah pemohon memenuhi persyaratan:
    1. fotocopy paspor dan izin tinggal tetap;
    2. KK asli orang tua; dan
    3. KTP-el asli kedua orang tuanya.
    4. Pas foto Anak berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 2 (dua) lembar untuk usia 5 (lima) tahun hingga 17 (tujuh belas) tahun kurang satu hari.

Adapun masa berlaku bagi pembuatan Kartu Identitas Anak yang tertuang dalam PERMENDAGRI No. 2 Tahun 2016 BAB III Pasal 7 dan 9[36], adalah sebagai berikut:

  1. Masa berlaku KIA baru untuk anak kurang dari 5 (lima) tahun adalah sampai anak berusia 5 (lima) tahun.
  2. Masa berlaku KIA untuk anak diatas 5 (lima) tahun adalah sampai anak berusia 17 (tujuh belas) tahun kurang satu hari.
  3. Masa berlaku KIA Anak Orang Asing sama dengan izin tinggal tetap orang tuanya.

Tujuan Kartu Identitas Anak (KIA)

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2016 BAB II Pasal 2[36]Pemerintah menerbitkan KIA bertujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

Konsep Dasar Pelayanan

Definisi Pelayanan

Menurut Paramita dalam Journal Of Management (2016:5)[37]“Pengaruh keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang” Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Menurut Primandana (dalam Utami : 2015)[38], Mengatakan bahwa Jasa atau Pelayanan merupakan salah satu bentuk jasa yang ditawarkan kepada para konsumennya. Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan, serta para konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2019)[39], Pelayanan merupakan perihal atau cara melayani atau usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan uang atau jasa.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan diatas pelayanan adalah suatu kegiatan dalam bentuk jasa untuk melayani guna mencapai kepuasan pelanggan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Taufiq dikutip Oleh Soleh dkk dalam Jurnal SNiF(2017:123)[40], Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

Menurut Priyanto dan Fanji (2017:188)[41], analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat.

Menurut Widiati (2016:106)[42], analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service.

Berdasarkan definisi yang dipaparkan diatas Analisa PIECES adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa dan melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service.

Komponen Analisa PIECES

Menurut Tri Munfarida dan Yuli Astuti (2017:16)[43], Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Analisis Kinerja (Performance)

    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respond time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respond time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  2. Analisis Informasi (Information)

    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (acurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  4. Analisis Kendali (Control)

    Analisis kendali, yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring atau pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses yang dilakukan oleh karyawannya.

  5. Analisis Efisiensi (Effisiency)

    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input, yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  6. Analisis Pelayanan (Service)

    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

Konsep Dasar System Development Life Cycle

Definisi System Development Life Cycle

Menurut Pressman dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70)[44], dalam membangun suatu rekayasa piranti lunak diperlukan tahap-tahap. System Development Life Cycle (SDLC) meliputi beberapa tahap, yaitu:

  1. Rekayasa Sistem

    Karena software merupakan bagian dari suatu sistem, maka dimulai dengan penetapan semua sistem elemen dan mengalokasikan beberapa bagiannya ke dalam usulan pada software kemudian menggabungkan semua level sistem dengan melakukan pengkajian dari level atas dalam pendesainan dan analisis.

  2. Analisis Kebutuhan Software

    Merupakan proses mengerti tentang domain informasi, fungsi, kinerja dan tatap muka pada software.

  3. Desain

    Pada desain prinsipnya adalah mengubah kebutuhan menjadi software yang layak dari segi kualitas sebelum proses pengkodean.

  4. Pengkodean

    Proses pengkodean yaitu mengubah ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.

  5. Pengetesan

    Proses yang memastikan semua kalimat dalam program telah dilakukan pengetesan sehingga memberikan input sesuai dengan yang diinginkan.

  6. Pemeliharaan

    Software akan mengalami perubahan setelah dikirim ke pengguna, maka proses pemeliharaan dilakukan dengan menerapkan setiap langkah daur hidup sebelumnya disertai dengan perbaikan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language

Definisi Unified Modelling Language

According to Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka In International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506)[45], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[46], The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system. (UML adalah bahasa untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat, mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak yang intensif).

Menurut Mulyani (2017:42)[47], UML (Unifed Modeling Language) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang meggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Jenis-Jenis Unified Modelling Language

Menurut Mulyani (2017:244)[47], Diagram-diagram yang terdapat pada UML sangat banyak, berikut ini beberapa diagram yang sering digunakan dalam pengembangan sistem.

  1. Use Case Model

    Use Case Model merupakan kumpulan diagram dan text yang saling bekerja sama untuk mendokumentasikan bagaimana user (aktor) berinteraksi dengan sistem.

  2. Class Diagram

    Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas.

  3. Object Diagram

    Object Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan dan mempresentasikan objek dan hubungan antar objek tersebut.

  4. Activity Diagram

    Activity Diagram memiliki kemampuan untuk melakukan percabangan aktivitas.

  5. Sequence Diagram

    Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal.

  6. Collaboration Diagram

    Collaboration Diagram hampir sama dengan sequence diagram, bahkan ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa collaboration diagram merupakan pengganti (substitusi) dari sequence diagram.

  7. Statechart Diagram

    Statechart Diagram adalah teknik umum yang digunakan untuk menggambarkan alur sebuah sistem. Berbagai bentuk statechart telah ada sejak tahun 1960-an dan pemodelan berorientasi objek adalah yang paling awal mengadopsinya untuk menampilkan alur sistem.

  8. Component Diagram

    Component Diagram adalah diagram yang menggambarkan dan merepresentasikan model fisik dari implementasi sistem (software) seperti misalnya model arsitektur hardware dan integrasi dan distribusi implementasi software pada arsitektur hardware yang sudah ditetapkan.

  9. Deployment diagram

    Deployment diagram adalah diagram yang mempresentasikan model fisik dari hardware serta integrasi dan distribusi software pada arsitektur hardware tersebut.

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Menurut I Ketut Suharsana dalam jurnal sistem dan informatika (2016:21)[48], Menjelaskan bahwa “Framework merupakan kerangka kerja yang memudahkan programmer untuk membuat aplikasi dengan library fungsi-fungsi yang sudah diorganisasikan untuk dapat membuat suatu program dengan cepat”.

Menurut Raharjo (2015:2)[49], Framework adalah suatu kumpulan kode berupa pustaka (library) dan alat (tool) yang dipadukan sedemikian rupa menjadi satu kerangka kerja (framework) guna memudahkan dan mempercepat proses pengembangan aplikasi web.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas Framework adalah kerangka kerja berisi kumpulan script yang disusun untuk membuat aplikasi yang mempercepat proses dan memudahkan programmer.

Konsep Dasar CodeIgniter

Definisi CodeIgniter

Menurut I Ketut Suharsana dalam jurnal sistem dan informatika (2016:22)[48], Menjelaskan bahwa “CodeIgniter adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP”.

Menurut Raharjo (2015:3)[49], CodeIgniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.

Menurut Bertha Sidik (2018:2)[50], Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter adalah framework yang menggunakan Bahasa pemgrograman PHP untuk membuat dan mengembangkan pembuatan web guna memudahkan para programmer.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Faridl (2015:3)[51], “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”.

Menurut Supono dan Putratama (2018:14)[52], “Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[53], “XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

Menurut Riyanto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49)[54], “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86)[55], “XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[56], “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

Menurut Andi dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:2)[57], “Database MySQL merupakan aplikasi yang bersifat daemon atau menetap dalam memori yang berjalan bersama dengan sistem operasi Microsoft windows”.

Menurut Solichin Achmad (2016)[58], “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen berbasis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GLP.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 (2016:64)[53], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I : Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II : Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    1. M pada MDI artinya Mandatory. Berarti requirement tersebut harus ada (Penting) dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable. Berarti requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Berarti requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III : Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, sebagai berikut:
    1. T artinya Tehnikal, berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, berarti bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, sebagai berikut:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi : Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34)[34], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Menurut Ayuliana yang dikutip oleh Puji Astuti dalam Jurnal Factor Exacta (2018:3)[59], “BlackBox Testing, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya.”

Sedangkan, menurut Syed Roohullah Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683)[60], ““Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”, yang artinya Black Box Testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[61], “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah.

Langkah-Langkah Literature Review

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016)[62], Manfaat literature review antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan membangun diatas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang dibahas dalam skripsi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :


Gambar 2.1 Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara kewenangan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Penyelenggaraan Otonomi Daerah membawa tuntutan dan konsekuensi perubahan terhadap system nilai dan budaya kerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan, nilai dasar dan budaya kerja yang dimaksud pada dasarnya mengakomodasikan kebutuhan yang berorientasi pada aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan prinsip demokratisasi, transparan dan berkeadilan. Kondisi tersebut menurut adanya kerangka yang terstruktur untuk dapat memberikan fungsi pelayanan publik sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya pada saat ini. Untuk itu pencapaian hasil dan pertanggung jawaban menuju Good Governance Perangkat Daerah, yakni system kepemerintahan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang baik, berwibawa dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejarah Singkat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Gambar 3.1 Gedung Pelayanan DISDUKCAPIL Kota Tangerang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang melaksanakan pelayanan Administrasi Kependudukan. Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang disusun dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 tentang indikator Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Visi Dan Misi

Visi

Visi Pembangunan Daerah Kota Tangerang Tahun 2019-2023 berdasarkan visi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang terpilih adalah sebagai berikut: “TERWUJUDNYA KOTA TANGERANG YANG SEJAHTERA, BERAKHLAKUL KARIMAH DAN BERDAYA SAING” Penjelasan terhadap makna yang terkandung dalam visi tersebut bisa dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Makna Visi Kota Tangerang

Misi

Misi pembangunan Kota Tangerang Tahun 2019-2023 berdasarkan misi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang terpilih adalah sebagai berikut:

  1. Bersama mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial dengan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan berintegrasi;
  2. Bersama meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
  3. Bersama meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berkeadilan.

Penjelasan terhadap makna yang terkandung dalam misi tersebut bisa dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Makna Misi Kota Tangerang

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah, yang menetapkan Peraturan Walikota Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, terdiri dari :

  1. Kepala Dinas;
  2. Sekretaris, membawahi :
    1. Bagian Umum dan Kepegawaian;
    2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
  3. Bidang Pengolahan Informasi Administrasi Kependudukan, dan Pemanfaatan Data membawahi :
    1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
    2. Seksi Pengolahan Dan Penyajian Data Kependudukan;
    3. Seksi Kerjasama Dan Inovasi Pelayanan.
  4. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, membawahi :
    1. Seksi Identitas Penduduk;
    2. Seksi Pindah Datang Penduduk;
    3. Seksi Pendataan Penduduk;
  5. Bidang Pencatatan Sipil, membawahi :
    1. Seksi Kelahiran;
    2. Seksi Perkawinan dan Perceraian;
    3. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan, Dan Kematian;

Untuk lebih jelasnya mengenai Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Disdukcapil Kota Tangerang

Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Dibawah ini dijabarkan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Perumusan kebijakan teknis urusan kependudukan dan pencatatan sipil;
  2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
  3. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
  4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
  5. Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan;
  6. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi, dan pelaporan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

Tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan melaksanakan tugas pokok dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang administrasi kependudukan, di mana didalamnya terdapat fungsi dan tugas Bagian Sekretariat, Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, dan Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data.

Uraian tugas dari masing-masing satuan organisasi (unit kerja) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang sebagai berikut:

  1. Sekretariat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.

    Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

    1. Penatausahaan urusan umum;
    2. Penatausahaan urusan kepegawaian;
    3. Penatausahaan urusan keuangan;
    4. Pengkoordinasian dalam penyusunan perencanaan dinas;
    5. Pengkoordinasian manajemen pelayanan publik;
    6. Pengkoordinasian dalam pembangunan dan pengembangan e-government; dan
    7. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang dan UPT di lingkungan dinas.

    Sekretaris, membawahi 2 (dua) sub bagian, yaitu:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan kepegawaian dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut :
    2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, yang mempunyai tugas melaksanakan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan dan administrasi keuangan dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan adalah sebagai berikut :
  2. Bidang-bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, antara lain :
    1. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data

      Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data mempunyai fungsi :

    2. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

      Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris dan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk yang meliputi identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:

    3. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

      Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris dan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi:

    4. Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

      Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok para Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan-jabatan fungsional tertentu di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada dinas, meliputi :

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, sistem yang berjalan untuk melakukan pengajuan KIA sudah terkomputerisasi namun, pada penerapannya masih mengalami berbagai kendala dan belum maksimal. Adapun urutan pelaksanaan sistem informasi yang telah berjalan sebagai berikut :

  1. Mengajukan persyaratan KIA
  2. Mengecek persyaratan berkas
  3. Menginput data anak pemohon
  4. Pengecekan data KIA
  5. Proses pembuatan KIA
  6. KIA tercetak
  7. Pembuatan Laporan

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini dengan diagram berikut ini :

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Analisa sistem yang berjalan pada use case adalah suatu gambaran bagaimana proses berjalannya suatu sistem yang terdiri dari interaksi actor dan sistem. Use Case diagram menggambarkan bagaimana fungsionalitas yang sedang berjalan pada suatu sistem.

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) sistem pengajuan KIA yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang saat ini.
  2. 4 (empat) Actor, yaitu Pemohon, Petugas Kelurahan, Operator Disdukcapil, dan Admin PIAK.
  3. 9 (sembilan) Use Case yang dilakukan Actor, diantaranya :
    1. Mengajukan persyaratan KIA.
    2. Mengecek berkas persyaratan.
    3. Lengkap.
    4. Tidak Lengkap.
    5. Menginput data anak pemohon.
    6. Pengecekan data KIA.
    7. Proses pembuatan KIA.
    8. KIA Tercetak.
    9. Laporan KIA.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 4 (empat) Vertical Swimlane, yaitu Pemohon, Petugas Kelurahan, Operator Disdukcapil, dan Admin PIAK.
  2. 1 (satu) Initial Node digunakan untuk mengawali kegiatan.
  3. 1 (satu) Decision Node digunakan untuk pemilihan kondisi lengkap atau tidak lengkap.
  4. 9 (sembilan) Action dari sistem yang mencerminkan suatu aktivitas yang terjadi, diantaranya adalah :
    1. Mengajukan persyaratan KIA.
    2. Mengecek berkas persyaratan.
    3. Menginput data anak pemohon.
    4. Mengecek data anak pemohon.
    5. Menyetujui Pengajuan Cetak KIA.
    6. Mencetak KIA.
    7. Mengambil KIA.
    8. Membuat Laporan.
    9. Menerima Laporan.
  5. 1 (satu) Final Node digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 4 (empat) Actor diantaranya, yaitu Pemohon, Petugas Kelurahan, Operator Disdukcapil, dan Admin PIAK.
  2. 4 (empat) Lifeline antarmuka diantaranya, yaitu Dokumen KIA, Data Pemohon, KIA, Laporan.
  3. 11 (sebelas) Messages spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya:
    1. Mengajukan persyaratan KIA.
    2. Mengecek berkas persyaratan.
    3. Berkas Tidak Lengkap.
    4. Berkas Lengkap.
    5. Menginput data anak pemohon.
    6. Mengecek data anak pemohon.
    7. Menyetujui Pengajuan Cetak KIA.
    8. Mencetak KIA.
    9. Mengambil KIA.
    10. Membuat Laporan.
    11. Menerima Laporan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa PIECES

Metode Analisa PIECES yang dibuat bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan- kebutuhan dari sistem yang akan dibuat serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem dapat berjalan secara optimal.

Berikut ini adalah hasil analisa PIECES yang telah dilakukan:

Tabel 3.3 Hasil Analisis PIECES

Hasil Analisa PIECES di atas ini menyatakan bahwa sistem atau prosedur yang berjalan saat ini masih berlangsung kurang optimal karena banyak kendala serta kekurangan yang terdapat pada sistem yang berjalan sekarang. Selain itu, dengan adanya hasil rancangan UML yang menjelaskan kondisi sistem yang sekarang memperkuat landasan dibuatnya sistem pengajuan KIA yang update dan user friendly sehingga memudahkan seluruh user yang memegang hak akses untuk menggunakan sistem dan mengontrol perkembangan informasi yang ada.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Adalah analisa sumber masukan yang menjadi dasar dari proses pada sebuah sistem, sistem pengajuan pembuatan KIA pada DISDUKCAPIL Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan pembuatan KIA kepada Petugas Kelurahan.

    Nama masukan: Dokumen persyaratan KIA

    Fungsi : Sebagai data untuk input pengajuan KIA

    Sumber : Data Anak

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap anak umur 0 tahun sampai 17 tahun kurang 1 hari

    Lampiran : Terlampir

Analisa Proses

Menjelaskan tentang semua proses dalam sebuah sistem untuk membahas suatu permasalahan, Berikut ini adalah sistem pengajuan pembuatan KIA, yaitu :

  1. Petugas Kelurahan menginput data pemohon KIA sebagai berikut :

    Nama Proses : Penginputan identitas anak

    Fungsi : Sebagai data baru untuk pembuatan KIA

    Sumber : File

    Media : Komputer

    Frekuensi : Dokumen persyaratan KIA

Analisa Keluaran

Keluaran sistem adalah semua informasi yang keluar dari suatu proses dapat berupa hasil cetakan. Pada sistem pengajuan pembuatan KIA ini, keluarannya berupa cetakan blanko KIA.

    Nama Keluaran : Kartu Identitas Anak

    Fungsi : Sebagai pendataan penduduk bagi anak

    Sumber : DISDUKCAPIL Kota Tangerang

    Media : Blanko

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Pada konfigurasi sistem yang berjalan ini terdapat 3 (tiga) spesifikasi yang digunakan, yaitu Hardware, Software, dan Brainware.

Spesifikasi Hardware

Dibawah ini spesifikasi hardware (perangkat keras) yang digunakan, yaitu :.

  1. Komputer : Build Up Acer
  2. Processor : Intel Core i5
  3. Hardisk : 500 GB
  4. RAM : 4.00 GB
  5. Keyboard : Acer
  6. Mouse : Logitec
  7. Printer : Epson L311

Spesifikasi Software

Dibawah ini spesifikasi hardware (perangkat keras) yang digunakan, yaitu :.

  1. Windows 10
  2. Microsoft Office 2010
  3. Google Chrome

Spesifikasi Brainware

Dibawah ini merupakan brainware (pengakses) yang menggunakan atau melaksanakan proses sistem, yaitu :

  1. Pemohon (Masyarakat)
  2. Petugas Kelurahan
  3. Operator DISDUKCAPIL
  4. Admin PIAK

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalalahn Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil Analisa sistem dan prosedur yang berjalan untuk pengajuan pembuatan KIA di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, peneliti menemukan berbagai kekurangan pada sistem dan prosedur yang berjalan saat ini, diantaranya adalah :

  1. Sistem yang berjalan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, dengan hak akses yang diberikan kepada Petugas Kelurahan sudah berjalan terkomputerisasi, namun belum bisa memaksimalkan penggunaan komputer yang ada untuk memudahkan pengajuan.
  2. Sistem yang berjalan saat ini dalam membagikan informasi belum ter-update secara optimal, sehingga kurang berjalan secara efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan Analisa dan dan mengamati permasalahan yang terjadi pada sistem pengajuan pembuatan KIA yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, diantaranya adalah :

  1. Membuat Aplikasi pengajuan KIA yang update dan user friendly sehingga lebih mudah digunakan oleh user.
  2. Aplikasi usulan yang dibuat dapat langsung diakses oleh masyarakat sehingga menghemat biaya dan waktu baik oleh masyarakat maupun Petugas Kelurahan serta Operator Disdukcapil dan terlibatnya Rumah sakit dan atau Bidan dalam mengakses Aplikasi usulan tersebut yang memudahkan masyarakat dalam mengajukan KIA.

User Requirement

Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem maka, diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Operator Disdukcapil bagian Admin mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi Inessential (I) harus dieliminasi :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang mengenai pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak yang berjalan saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik dan sistematis. Setelah mengetahui hasil dari analisa yang ditertuang di Bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merancang dan mengimplementasikan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terdapat di sistem sebelumnya agar dapat mempermudah masyarakat, pihak kelurahan dan pegawai DISDUKCAPIL Kota Tangerang dalam mengakses dan mengolah data tersebut.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut, peneliti mengusulkan sistem ini berbasis web yang digunakan untuk registrasi dan pendaftaran secara online. Sistem yang diusulkan dibangun menggunakan bahasa pemgrograman Framework CodeIgniter dengan Database menggunakan MySQL. Berikut ini adalah tahapan prosedur yang dilakukan pada sistem yang diusulkan.

Prosedur Sistem Usulan

Prosedur sistem usulan bertujuan untuk menyempurnakan serta memperbaiki sistem yang berjalan saat ini. Prosedur yang diusulkan tersebut, antara lain :

  1. Pihak Klinik/Rumah Sakit
    1. Dapat melakukan login
    2. Dapat mengakses dan mengelola menu Data Klinik/Rumah Sakit
    3. Dapat melihat Data Klinik/RS
    4. Dapat melakukan logout
  2. Pemohon (Masyarakat)
    1. Dapat melakukan registrasi
    2. Dapat melakukan login
    3. Dapat mengakses menu Data Orang Tua
    4. Dapat mengakses menu Data Pengajuan KIA
    5. Dapat mengupload foto dan dokumen
    6. Dapat melakukan logout
  3. Petugas Kelurahan
    1. Dapat melakukan login
    2. Dapat mengakses menu Dashboard
    3. Dapat mengelola menu Data Orang Tua
    4. Dapat mengelola menu Pengajuan KIA
    5. Dapat melihat menu Data Orang Tua
    6. Dapat melihat menu Data Pengajuan KIA
    7. Dapat mengakses menu pencarian (search)
    8. Dapat mengakses notifikasi pesan
    9. Dapat melakukan logout
  4. Operator DISDUKCAPIL
    1. Dapat melakukan login
    2. Dapat mengakses menu Dashboard
    3. Dapat melihat menu Data Klinik/RS
    4. Dapat mengelola menu Data Orang Tua
    5. Dapat mengelola menu Pengajuan KIA
    6. Dapat melihat menu Data Orang Tua
    7. Dapat melihat menu Data Pengajuan KIA
    8. Dapat mengakses dan mengelola menu Laporan
    9. Dapat mengakses menu pencarian (search)
    10. Dapat mengakses notifikasi pesan
    11. Dapat melakukan logout
  5. Admin PIAK
    1. Dapat melakukan login
    2. Dapat mengakses menu Dashboard
    3. Dapat melihat menu Laporan
    4. Dapat melakukan cetak data Laporan
    5. Dapat melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Activity Diagram Usulan

Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan

Sequence Diagram Usulan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan

Class Diagram Usulan

Gambar 4.4 Class Diagram Usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

Spesifikasi Basis Data

Tabel data_dokter

Tabel 4.1 data_dokter

Tabel data_agama

Tabel 4.2 data_agama

Tabel data_darah

Tabel 4.3 data_darah

Tabel data_anak

Tabel 4.4 data_anak

Tabel data_orangtua

Tabel 4.5 data_orangtua

Tabel data_kia

Tabel 4.6 data_kia

Tabel data_users

Tabel 4.7 data_users

Tampilan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tampilan sistem usulan yang dibuat peneliti.

Halaman Registrasi

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Registrasi

Halaman Login

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Login

Menu Dahsboard

Gambar 4.7 Tampilan Menu Dashboard

Menu Data Dokter

Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Dokter

Form Create Data Dokter

Gambar 4.9 Tampilan Form Create Data Dokter

Menu Data Anak

Gambar 4.10 Tampilan Menu Data Anak

Form Create Data Anak

Gambar 4.11 Tampilan Form Create Data Anak

Menu Data Orang Tua

Gambar 4.12 Tampilan Menu Data Orang Tua

Form Create Data Orang Tua

Gambar 4.13 Tampilan Form Create Data Orang Tua

Menu Data Pengajuan KIA

Gambar 4.14 Tampilan Menu Pengajuan Data KIA

Form Create Data Pengajuan KIA

Gambar 4.15 Tampilan Form Create Data Pengajuan KIA

Menu Data Users

Gambar 4.16 Tampilan Menu Data Users

Form Create Data Users

Gambar 4.17 Tampilan Form Create Data Users

Black Box Testing

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Beberapa pengujian yang telah dilakukan terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Black Box TestingSistem

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing didapati bahwa setiap aspek dalam sistem yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu contoh yaitu, pada pengujian form login dimana form tersebut dapat bekerja dengan baik dengan hanya meloloskan user dan password yang benar sesuai dengan hak akses yang diberikan. Sehingga dijamin keamanan dari data yang di input tersebut.

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada konfigurasi sistem yang usulan ini terdapat 3 (tiga) spesifikasi yang digunakan, yaitu Hardware, Software, dan Brainware.

Spesifikasi Hardware

Dibawah ini spesifikasi hardware (perangkat keras) yang digunakan, yaitu :.

  1. Komputer : Lenovo Ideapad 320
  2. Monitor : 14 Inch
  3. Processor : AMD A9-9420 RADEON R5,5 COMPUTE CORES 2C+3G 3.00 GHz
  4. RAM : 4.00 GB
  5. Harddisk : 1 TB
  6. Sistem Operasi : DOS

Spesifikasi Software

Dibawah ini spesifikasi software (perangkat lunak) yang digunakan, yaitu :.

  1. Windows 10 pro
  2. Microsoft Office 2016
  3. Sublime Text 3
  4. Visual Paradigm 8.0
  5. MySQL
  6. Google Chrome

Spesifikasi Brainware

Dibawah ini spesifikasi Brainware (pengakses) yang digunakan, yaitu :.

  1. Pihak Klinik/RS
  2. Pemohon (Masyarakat)
  3. Petugas Kelurahan
  4. Operator DISDUKCAPIL
  5. Admin PIAK

Time Schedule Implementasi

Time schedule adalah perencanaan terhadap waktu atau penjadwalan yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan perancangan sistem sampai tahap implementasi sistem yang dibuat. Berikut ini rincian kegiatan yang dilakukan oleh peneliti :

Tabel 4.9 Time Schedule Penelitian

Estimasi Biaya

Estimasi biaya ini digunakan sebagai rekapan biaya kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan :

Tabel 4.10 Estimasi Biaya Penelitian

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai sistem pengajuan KIA pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem pengajuan KIA yang berjalan saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik sehingga memerlukan waktu yang lama dalam mengajuakan KIA.
  2. Dalam sistem pengajuan KIA masih belum akurat dan cepat karena terkendala pada proses dimana pegawai kelurahan yang menghandle bagian ini masih belum terbiasa dalam menggunakan komputer juga masih seringnya terjadi kesalahan dalam penginputan.
  3. Berdasarkan analisa terhadap proses yang berjalan saat ini, maka peneliti merancang dan mengimplementasikan Aplikasi Pengajuan Kartu Identitas Anak Pada DISDUKCAPIL Kota Tangerang untuk memudahkan dalam pengelolaan data serta pengajuan pembuatan KIA dengan melibatkan masyarakat yang dapat langsung menggunakan sistem.

Saran

Setelah peneliti menyimpulkan berbagai macam permasalahan yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, maka peneliti menyarankan untuk :

  1. Diperlukan pengembangan sistem untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada pada saat ini agar menjadi sistem yang dapat dengan mudah digunakan oleh siapapun.
  2. Diperlukannya pelatihan dan modul untuk pengguna (User) yang akan menggunakan sistem pengajuan KIA ini, agar dalam mengoperasikan sistem tersebut dapat dilakukan dengan baik.
  3. Dengan adanya sistem pengajuan KIA secara online ini dapat memudahkan masyarakat untuk membuat KIA ini agar menghemat jarak dan waktu dan diharapkan untuk masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Daftar Pustaka

  1. Kusnady, Diding dan Ardiman Siregar. 2018. Sistem Informasi Biaya Pendidikan (BPP) pada Politeknik Ganesha Medan Berbasis Web. Medan: Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan Vol.1 No.1.
  2. 2,0 2,1 Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (2), 72.
  3. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. 4(2).
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Hutahaean, J. 2015. “Konsep Sistem Informasi.” Jakarta: Deepublish.
  5. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data.Yogyakarta: Deepublish.
  6. H. Timotius, Kris. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian Pendekatan Manajemen Pengetahuan untuk Perkembangan Pengetahuan. Yogyakarta: Andi.
  7. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Sunarya Lusyani, Ogi Dermawan, dkk. 2016. “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Malang:Universitas Brawijaya.
  9. Handoko. 2016. Pemanfaatan Windows API untuk sistem informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain. STMIK PalCOmtech.
  10. Hafizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI. 3(2).
  11. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  12. Lusyani, Sunarya., Po. Abas Sunarya dan Jasmine Daara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Ejournal STIMIK Raharja. 9(1).
  13. Rahayu, Sri., Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Jurnal SENSI. 4(1)
  14. Purba, Minda Mora. 2016. Penerapan E-Bisnis Dalam Sistem Informasi Pemesanan Kamar Hotel. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma. 3(1).
  15. Rahayu, Nina dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
  16. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhar. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Medan: Jurnal Sistem Informasi. Vol.1, No.1: 50-60.
  17. ] Hidayat, Rahmat. 2017. Aplikasi Penjualan Jam Tangan Secara Online Studi Kasus: Toko JAMBORESHOP. Bekasi: Jurnal Teknik Komputer. Vol.3, No.2:90-96.
  18. Siregar, Rezky Kemala. 2018. Analisis Kualitas Website Ruangguru.com Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Ipa (Importance Performance Analysis). eProceedings of Management. Vol.5 Page 1203.
  19. Priana, Isan dan Leni Fitriani. 2016. Perancangan Aplikasi Perangkat Lunak Pengelolaan Data Bank Sampah Di PT. Inpower Karya Mandiri Garut. Garut : Jurnal Algoritma. Vol.14 No.1:407-413.
  20. Musrifah. Ai, dan Ega Mutia. 2017. PEMBUATAN APLIKASI PENGELOLAAN PROPOSAL DI UNIT KEGIATAN PENGELOLA (UPK) KECAMATAN MANDE BERBASIS DESKTOP. Jurnal MJI. Vol. 9 No. 1, Juni 2017.
  21. Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari”. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57.
  22. Suryadi, and Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3.
  23. Pramono Ardi. 2017. “Aplikasi Mobile Augmented Reality Berbasis Vuforia Dan Unity Pada Pengenalan Objek 3D”. Universitas Semarang Jurnal Transformatika, volume 14, nomor 2, januari 2017.
  24. Maniah dan Dini Hamdini. 2017. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
  25. Hanif. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  26. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  27. Josi. Ahmat. 2017.Perancangan Aplikasi Penggajian Pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus Sekolah Tinggi Xyz). Universitas Islam Sumatera Utara. Jurnal UISU Vol. 2 No. 1
  28. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. Principles for the definition of design structures. International Journal of computer integrated manufacturing. Volume 29, 2016 Issue 3. Pages 237-250.
  29. 29,0 29,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  30. Rahayu, Sri, dkk.2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1-September 2015.
  31. Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  32. Maimunah, Illamsyah dan Muhammad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. STMIK RAHARJA : CSRID Journal. 8(1):26.
  33. Martono, Kurniawan Teguh. 2015. “Pengembangan Game Dengan Menggunakan Game Engine Game Maker”. Jurnal Sistem Komputer. 5(1).
  34. 34,0 34,1 Mustaqbal, M. Sidi. dkk. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Bandung : Jurnal JITTER. 1(3).
  35. https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5bd96b5e9e94d/node/758/perpres-no-96-tahun-2018-persyaratan-dan-tata-cara-pendaftaran-penduduk-dan-pencatatan-sipil (Diakses tanggal 19 Oktober 2019)
  36. 36,0 36,1 36,2 36,3 36,4 https://dukcapil.kalbarprov.go.id/c_/uploads/permendagri-2-2016.pdf (Di akses tanggal 22 Oktober 2019).
  37. Sulistiyani, Leonardo budi hasiolan & M. Mukeri Warso. 2016. Analisis Pengaruh Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik. Kota semarang: Journal Of Management. Volume 2 No.2 Maret 2016.
  38. Utami, Ida Ayu Inten Surya. dan I Made Jatra. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Baruna Sanur. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol.4 No.7.
  39. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pelayanan, Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019, http://kbbi.web.id/pelayanan
  40. Oleh Sole, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid. 2017. “Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode Pieces Di SMK Am Ma’mur”. Jurnal Seminar Nasional Informatika (SNIf) Vol. 1, No. 1, pp. 121-127.
  41. Priyanto, A., dan Pati, F. U. S. A. 2017. Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siswa SMK Salafiyah Berbasis Android. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. 6(4).
  42. Widiati, Sholihah, Ina., dkk. 2016. Penerapan Kerangka Kerja Zachman Untuk Merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalComtech.
  43. Munfarida, Tri, and Yuli Astuti. 2017. “Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika”. STMIK Pelita Nusantara Medan: Jurnal Mantik Penusa 21.1.
  44. Al Fatta, Hanif dan Robert Marco. 2015. “Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Yogyakarta : Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
  45. Onu, Fergus U and Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol.5 Issue.8:504-508.
  46. Vani. M. L. V. Roopa., Kumari. M. Chandrika., Priya. M. Hari., dan Harika. N. 2015. “An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language)”. India: Institute of Engineering & Technology.
  47. 47,0 47,1 Sri Mulyani. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung: Abdi Sistematika.
  48. 48,0 48,1 Ketut Suharsana,I,IGP Wirarama Wedashwara Wirawan, Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S. 2016. Implementasi Model View Controller Dengan Framework Codeigniter Pada E-Commerce Penjualan Kerajinan Bali. Jurnal sistem dan informatika Vol. 11, No. 1, Nopember 2016.
  49. 49,0 49,1 Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak Framework CodeIgniter. Bandung: Informatika.
  50. Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  51. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM.
  52. Vidiandry & Supono Putratama, Pemrograman Web dengan menggunakan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
  53. 53,0 53,1 Puspito Rini, Puput, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan:Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:63-68.
  54. Nasril dan Andri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1:47-53.
  55. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas : Studi Kasus Politeknik Negeri Tahah Laut. Kalimantan Selatan: Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
  56. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM. Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.
  57. Fahmi, Khairul, Agus Tri Haryono, Indah Fitri Astuti dan Dedi Cahyadi. 2016. Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Perpustakaan Berbasis Multitenant. Kalimantan Timur: Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1:1-8.
  58. Solichin, Achmad. 2016. Pemrograman Web Dengan PHP dan MYSQL. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  59. Astuti, Puji dan Suranto Saputra. 2017. Penerapan Aplikasi Sistem Komparasi Metode K-Nearest Neighbor Dan Neural Network Dalam Menentukan Kepuasan Pelayanan Wali Murid Pada Sekolah Dasar. Jurnal Faktor Exacta. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. ISSN: 2502-339.
  60. Jan, Syed Roohullah, dkk. 2016. "An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies." International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN : 23951990.
  61. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
  62. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Universitas Mulawarman: Jurnal Informatika Mulawarman. 11 (1).

Contributors

Ayunurhayati