SI1522489771

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


RANCANG BANGUN WEB APLIKASI DASHBOARD PERSEDIAAN

BAHAN BAKU PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1522489771
NAMA : Muhammad Saepudin


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN WEB APLIKASI DASHBOARD PERSEDIAAN

BAHAN BAKU PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489771
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata I
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 03 Juli 2019

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000594         NID: 08166


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN WEB APLIKASI DASHBOARD PERSEDIAAN

BAHAN BAKU PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489771
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering



Disetujui Oleh :

Tangerang, 03 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Danang Rifai, S.Kom.,M.M)
NID : 08203
   
NID: 13003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN WEB APLIKASI DASHBOARD PERSEDIAAN

BAHAN BAKU PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522489771
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 03 Agustus 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN WEB APLIKASI DASHBOARD PERSEDIAAN

BAHAN BAKU PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM : 1522489771
Nama : Muhammad Saepudin
Fakultas : SAINS DAN TEKNOLOGI
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 03 Juli 2019
Muhammad Saepudin
NIM. 1522489771


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Tujuan Penelitian, ialah menganalisa persediaan bahan baku dan merancang system dashboard yang dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisis perangcangan, metode perancangan perangkat lunak, dan metode pengujian perangkat lunak. Metode analisis perancangan yang digunakan adalah analisis SWOT, metode perancangan yang digunakan adalah konsep perancangan dengan menggunakan diagram UML, metode pengujian perangkan lunak menggunakan konsep Black Box. Hasil yang dicapai adalah suatu system dashboard yang digunakan oleh Bagian Gudang dan Bagian Produksi untuk memantau persediaan bahan baku dan kinerja produksi. Simpulan dari penelitian ini adalah aplikasi dashboard yang telah dibuat dapat membantu Bagian Gudang dan Bagian Produksi untuk memantau persediaan bahan baku dan kinerja produksi secara real time. Web aplikasi ini menyediakan informasi dengan mudah, cepat, ringkas dan interaktif yang didalamnya berisi bahan baku komponen sepatu, alat kantor, alat produksi dan alat umum, perencanaan persediaan, rekomendasi dan laporan transaksi dan permintaan bahan baku.

Kata Kunci : Dashboard, Bahan Baku


ABSTRACT

The aim of the research is to analyze the raw material inventory and design a dashboard system that can help achieve company goals. The research method used is the method of analysis of stash, software design methods, and methods of software testing. The design analysis method used is the SWOT analysis, the design method used is the design concept using UML diagrams, the soft test method uses the Black Box concept. The results achieved are a dashboard system used by the Warehouse Section and Production Section to monitor raw material inventories and production performance. The conclusion of this study is that the dashboard application that has been made can help the Warehouse and Production Section to monitor raw material inventory and production performance in real time. This web application provides information easily, quickly, concisely and interactively which includes raw materials for shoe components, office equipment, production tools and general equipment, inventory planning, recommendations and reports on transactions and raw material requests.

Keywords: Dashboard, Material



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Penginputan dan Pengolahan Rekruitmen Tenaga Kerja Kontrak Berbasis WEB Pada PT. DUA BENUA PRATAMA”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharjasekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
  5. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak Danang Rifai, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  7. Nn Rosita selaku Pembimbing Lapangan atau Stakeholder PT Bimasakti Karyaprima yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis.
  9. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  10. Semua teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian..

Tangerang, 03 Juli 2019
Muhammad Saepudin
NIM. 1522489771

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima 2019

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. UseCase sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram User

Gambar 4.3. Sequence Diagram Admin

Gambar 4.4. Class Diagram Teknisi

Gambar 4.5. Halaman Login

Gambar 4.6. Tampilan Beranda

Gambar 4.7. Data Bahan Baku

Gambar 4.8. Detail Akun

Gambar 4.9. Laporan

Gambar 4.10. Print Laporan

Gambar 4.11. data stok bahan baku

Gambar 4.12. konfirmasi permintaan

Gambar 4.13. pesan bahan baku

Gambar 4.14. daftar permintaan

Gambar 4.15. tampilan halaman login

Gambar 4.16. menu dashboard bahan baku

Gambar 4.17. menu data bahan baku

Gambar 4.18. menu detail akun

Gambar 4.19. menu laporan transaksi

Gambar 4.20. menu data stok bahan baku

Gambar 4.21. menu daftar permintaan bahan baku

Gambar 4.22. menu list bahan baku

Gambar 4.23. menu daftar permintaan produksi

Gambar 4.24. menu print laporan transaksi



DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan dunia bisnis saat ini telah berkembang pesat, perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan bisnis yang ada dengan keunggulan kompetitif mereka masing-masing. Teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan. Teknologi informasi dan sistem informasi membantu perusahaan dalam menangani data yang semakin banyak dengan cepat, handal dan efisien serta membantu meminimalisir kesalahan yang terjadi karena human error dengan menyediakan otomatisasi proses bisnis. Teknologi informasi juga dapat menyediakan informasi yang tepat dan akurat yang akan membantu pihak manager produksi dalam menentukan kebutuhan bahan baku, pemantauan bahan baku dan laporan bahan baku.

Bahan baku merupakan salah satu ruang lingkup PT Bimasakti Karyaprima yang memiliki dampak langsung terhadap kinerja produksi perusahaan secara keseluruhan. Semua pencatatan bahan baku dan pembuatan laporan bahan baku menggunakan microsoft excel yang datanya berasal dari data warehouse PT Bimasakti Karya prima. Laporan bahan baku disediakan hanya seminggu sekali sehingga pemantauan performa dan efisiensi penyediaan bahan baku tidak dapat dilakukan secara harian. Tindakan perbaikan atas turunnya efisiensi dan performa penyediaan bahan baku perusahaan kadang sudah terlalu lambat untuk dilakukan, padahal informasi tersebut penting dalam meningkatkan kinerja produksi perusahaan.

Dashboard adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara real-time. Sistem berupa dashboard dapat menangani dan memproses data yang luas sehingga nilai-nilai dalam data dapat diwakili ke dalam beberapa tab yang ringkas, yang menampilkan trend dan banyak informasi yang diperlukan oleh SCM.

Dashboard memberikan manager tampilan yang lebih cepat dibandingkan dengan laporan pada umumnya dimana manager cenderung untuk membandingkan banyak informasi dari banyak laporan yang diterima selama beberapa hari.

Dashboard memberikan kemudahan dalam memahami pelaporan status kemajuan perusahaan sepanjang tahun dan dapat mengidentifikasi trend dan masalah yang benar. Adanya pengidentifikasian trend dan masalah yang lebih dini akan lebih cepat mendapat penanganan yang tepat dari perusahaan untuk kemajuan perusahaan dan pelayanan yang lebih baik.

Sejalan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “Rancang Bangun Web Aplikasi Dashboard Persediaan Bahan Baku Pada PT Bimasakti Karyaprima”

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang harus dijawab:

Beberapa pokok permasalahannya, diantaranya :

  1. Bagaimana sistem informasi persediaan bahan baku pada PT Bimasakti Karyaprima?
  2. Apa saja kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang sedang berjalan pada PT Bimasakti Karyaprima?
  3. Bagaimana membangun sistem informasi untuk menentukan persediaan, pemantauan, dan laporan bahan baku?

Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Penelitian ini hanya menangani persediaan bahan baku komponen sepatu, alat kantor, alat produksi dan alat umum.
  2. Penelitian ini tidak membahas keuangan pembelian bahan baku, hanya seputar persediaan, pemantauan performa, sampai dengan laporan bahan baku.
  3. Sistem ini berperan sebagai rekomendasi dan pemberitahuan untuk bahan baku yang akan habis, atau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah:

  1. Membuat web aplikasi yang dapat membantu untuk memantau performa persediaan bahan baku Pada PT Bimasakti Karyaprima.
  2. Merencanakan persediaan bahan baku sebelum stok bahan baku kosong.
  3. Membuat sistem pengolahan data persediaan bahan baku yang berjalan saat ini mampu memberikan laporan dengan cepat dan akurat, Sehingga tidak terlambat untuk melakukan perbaikan performa.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

  1. Adanya Perencanaan dan rekomendasi sehingga bagian Bagian Gudang bisa menentukan stok bahan baku yang akan dibeli dengan efisien.
  2. Memudahkan Bagian Gudang dalam memberikan laporan bahan baku yang cepat dan akurat sehingga membantu untuk pemantauan performa persediaan bahan baku.

Metode Penelitian

Metode Analisis Perancangan

Adalah suatu metode yang menentukan kebutuhan pemakai untuk sistem Berorientasi Objek.

  1. Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai dan mengekspresikan dengan usecase.
  2. Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem, dan menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen sistem.

Metode Perancangan Perangkat Lunak

Adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan suatu sistem informasi. Banyak ragam kerangka kerja yang telah dikembangkan selama ini, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri.

Metode Pengujian Perangkat Lunak

Merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji. Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan bug perangkat lunak (kesalahan atau cacat lainnya).

Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

Sumber Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari SCM pada PT Bimasakti Karyaprima melalui observasi.

Sumber Data Sekunder

Adalah data yang dikumpulkan peneliti dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.

Sistematika Penulisan

Peneliti mengelompokkan materi laporan penelitian Skripsi ini menjadi 5 bab utama yang digunakan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem manajemen sumber daya manusia serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan diambil dari proses penelitan dan literature review

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan hal yang berhubungan dengan penulisan laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan instansi, sejarah instansi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) Black Box Testing serta estimasi biaya.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[1], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Mulyadi dalam Wdiyana Mulyani dan Bambang Eka Purnama (2015:16)[2], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan"

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49)[3], mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2015:3-5)[5] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Batasan Sistem (Boundary)
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    4. Penghubung Sistem (Interface)
    5. Masukan Sistem (Input)
    6. Keluaran Sistem (Output)
    7. Pengolahan Sistem (Process)
    8. Sasaran Sistem (Objective)
  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tyoso (2016:5)[6], beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
    2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
    3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

    Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48)[7], Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157)[8], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Sopingi (2015:20)[9], “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

  2. Definisi Informasi

    Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga, mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

    Menurut Hutahaean (2015:9)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya".

    Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)[10], “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[11], Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

  3. Kualitas Informasi

    Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

    Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)[12], Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :

    1. Relevansi
    2. Kelengkapan dan Keluasan
    3. Kebenaran
    4. Terukur
    5. Keakuratan
    6. Kejelasan
    7. Keluwesan
    8. Ketepatan Waktu

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

    Menurut Anggraeni (2017:2)[13], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[11], mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[4], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok masukkan (input block)
    2. Blok model (model block)
    3. Blok keluaran (output block)
    4. Blok teknologi (technology block)
    5. Blok basis data (database block)
    6. Blok kendali (control block)
  3. Komponen Sistem Informasi

    Me31nurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Process
    3. Output
    4. Penyimpanan
  4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[14], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa

    Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[15], “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

    Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk (2017:21)[16], “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru"

  2. Tahap-tahap Analisa

    Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18)[17], Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan Bahan Baku

Definisi Supply Chain(Persediaan Bahan Baku)

Menurut Angelica Karundeng, David Saerang, dan Hendrik Gamaliel (2017:2)[18] Persediaan merupakan istilah untuk menunjukan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang sedangkan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual.

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Angelica Karundeng, David Saerang, dan Hendrik Gamaliel (2017:2)[19]Persediaan merupakan istilah untuk menunjukan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang sedangkan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual.

Konsep Dasar Dashboard

Definisi Dashboard

Menurut Henderi (2015: 85)[19] , “Dashboard merupakan sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data yang dapat memberikan kejelasan mengenai informasi penting kepada pengguna. Dashboard yang baik akan dapat membantu dalam mengidentifikasi tren, pola dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif” Dashboard adalah sebuah alat penting untuk memonitor keadaan sehari-hari suatu organisasi dan sebagai alat penghubung tunggal yang digunakan untuk membuat keputusan dan mempunyai akses untuk mengunci indikator kinerja Dashboard seperti sebuah jaringan local yang eksekutif yang mana semua kegiatan dapat ditampilkan

Sholeh dkk (2015 : 416)[20] Dashboard merupakan alat yang mengandalkan kemampuan visual manusia dalam memahami informasi yang disajikan, sehingga faktor desain menjadi bagian yang cukup penting.

Anggoro dan Aksani, (2015: 219)[21] Dashboard merupakan salah satu bentuk aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi yang bertujuan untuk menjadi tolak ukur pengambilan keputusan.

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Salusu (2015:175)[17], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

    Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[22], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

  2. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut Fahmi (2016:304)[23], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

  3. Faktor Dalam Analisa SWOT

    Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[22], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

    1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
    2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
    3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
    4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[24], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

    Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045)[25], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55)[3], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

  2. Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

    Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :

    1. Use Case Diagram

      Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58)[17], “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[26], “Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

    2. Activity Diagram

      Menurut Afriyonza, dkk (2016:199)[17], “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses”.

    3. Sequence Diagram

      Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37)[17], “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[26] “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of message exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

    4. Class Diagram

      Menurut Carina Titus (2016:20)[26], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”.

      Menurut Maimunah, dkk (2016:29)[27], “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.”.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

    Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180)[28], “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

    Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[4], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Konsep Dasar Supply Chain Management

Definisi Supply Chain Management

Menurut S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015)[29] dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 25. “Pengertian umum Supply Chain Management (SCM) adalah mengelola pertambahan barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan supplier, perusahaan penyalur, dan konsumen akhir”.

Tujuan dan Keuntungan Supply Chain Management

Adapun tujuan dan keuntungan Supply Chain Management, Menurut S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015)[29] dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 26.

1. Tujuan

Tujuan supply chain management adalah untuk membangun sebuah rantai yang terdiri dari para pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

2. Keuntungan

a. Mengurangi inventory barang.

b. Menjamin kelancaran penyediaan barang

c. Menjamin mutu

Konsep Dasar IDE Pycharm

Definisi IDE Pycharm

PyCharm merupakan IDE terbaik untuk pemrograman python. PyCharm dibuat oleh JetBrains. JetBrains merupakan perusahaan yang memproduksi beragam IDE (Integrated Development Environment) untuk beragam bahasa pemrograman seperti IntelliJ Java, PhpStorm untuk PHP, RubyMine untuk Ruby, WebStorm untuk JavaScript, PyCharm untuk Python, dll. Dan beberapa waktu yang lalu JetBrains resmi merilis IDE yang mereka buat khusus untuk belajar Python. Selain digunakan untuk belajar Python IDE ini juga dapat digunakan oleh intruktur untuk membuat panduan Python versi mereka sendiri untuk penggunaan didalam kelas (perkuliahan, kursus, dll)

Konsep Dasar Python

Definisi Python

“Python is an interpreted, interactive, object-oriented programming language. It incorporates modules, exceptions, dynamic typing, very high level dynamic data types, and classes. Python combines remarkable power with very clear syntax. It has interfaces to many system calls and libraries, as well as to various window systems, and is extensible in C or C++. It is also usable as an extension language for applications that need a programmable interface. Finally, Python is portable: it runs on many Unix variants, on the Mac, and on Windows 2000 and later”. (Python Software Foundation, 2019)

Keunggulan Python

1. Open Source, bebas digunakan oleh siapa saja untuk kebutuhan komersial.

2. Dibanding bahasa pemrograman lain, Python relatif lebih mudah dipelajari. Bahasa ini memiliki sintaks-sintaks yang cukup sederhana dan gampang dimengerti. Bahasa ini sangat dinamis dan dibangun berdasarkan tingkat keterbacaan kode yang tinggi.

3. Program yang ditulis menggunakan Python dapat dijalankan di hampir semua sistem operasi (Unix, Windows, Mac OS X, dll.), termasuk untuk perangkat-perangkat selular.

4. Library python yang sangat banyak untuk membantu pembuatan software maupun web.

Python Framework(Django)

Berdasarkan official web Django(https://www.djangoproject.com/,

2019), Django adalah sebuah web framework yang open source dan berbasis Python. Web framework adalah sebuah kerangka kerja yang dapat mempermudah pengembang software khususnya website.

Django menggunakan konsep Model Template and View (MTV). Model adalah layer yang digunakan untuk berinteraksi dengan database. Template adalah layar yang digunakan untuk menangani masalah tampilan seperti XML, HTML dan lainnya. Sedangkan view adalah layer yang menghubungkan layer model dan template yang di dalamnya berisikan logika pengolah data dari model dan menampilkannya di template.

Konsep Dasar Database MySql

Definisi Database MySql

Prasetyo (2015:13)[30] dalam jurnalnya mengatakan MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain. MySQL digunakan Sebagai database manajemen sistem.

Rouse pada searchoracle.techtarget.com (Juli 2018)[31] artikel menjabarkan, MySQL is an Oracle-backed open source relational database management system (RDBMS) based on Structured Query Language (SQL). MySQL runs on virtually all platforms, including Linux, UNIX and Windows. Although it can be used in a wide range of applications, MySQL is most often associated with web applications and online publishing.

Dapat diambil kesimpulan bahwa MySQL termasuk dalam RDBMS yang menggunakan bahasa Query (SQL). Digunakan untuk berkomunikasi dengan server web. Dimiliki oleh Oracle dan bersfifat open source.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam jurnal Iqbal dan Dzulhaq (2017:1)[32], Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).

    Sedangkan Bachtiar dan Atikah (2015:74)[17] menuturkan, Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekus

  2. Tahap Elisitasi

    Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[15], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi

Study Pustaka (Literatur Riview)

Definisi Literature Review

Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185)[3], literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Menurut Semiawan sebagaimana dikutp oleh Dewi (2016: 104), Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Literature Review

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, A., Firdaus, T., & Nurseha, N. (2018)[33] . APLIKASI PROGRAM QUALITY CONTROL BARANG UNTUK MENUNJANG PELAPORAN PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CERITA Journal, 4(2), 159-168. Dalam penelitian ini dilakukan pada bagian Teknik, di Perguruan Tinggi Raharja dimana Dalam pengolahan data bagian teknik masih belum dapat memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaporan pada manajemen Perguruan Tinggi Raharja. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan informasi data barang seperti yang diperlukan, hal ini terjadi karena belum terintegrasi dengan manajemen dan pengolahan informasi belum dapat efektif dan efisien, Dengan metode perancangan menggunakan UML, serta pembuatanprogram aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP berbasis website . Sehingga dapat membantu dalam pelaporan data barang secara online oleh bagian teknik untuk manajemen yang dapat meningkatkan kinerja bagian teknik untuk Manajemen Perguruan Tinggi Raharja sehingga memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat.1 Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online
  2. Peneliti yang dilakukan oleh Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. (2018)[34] . RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156 - 167. Dalam penelitian ini Peralatan yang ada digudang PT PLN (PERSERO) sering tidak terkontrol jumlah dan penggunaannya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatannya membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar proses kegiatan kerja dapat berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya rancang bangun sistem informasi terkomputerisasi yang dapat meminimalisir lamanya proses pencarian serta keamanan datanya dapat terjaga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.
  3. Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016)[35]. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Dalam penelitian ini membahas Dengan rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop, bagian kasir dapat mengelola dan melakukan pencarian data barang dengan cepat serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada kepala pemilik toko. Untuk mengatasi kesalahan dalam penghitungan jumlah barang. Untuk mengetahui laporan persediaan barang di dalam gudang yang ada secara efektip. Untuk mengetahui untung dalam penjualan barang.Metode yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yaitu metodologi berorientasi objek dengan pendekatan Unified Approach dan menggunakan pemodelan dari Unified Approach. rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yang di hasilkan selama proses penelitian ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada dengan mengacu pada proses perancangan yang dari awal, sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam proses pencarian data barang dan pelaporan serta dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan informasi data barang di TB. Indah Jaya.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari R., K. Azinar A., W. Sugiyanto. (2018)[36]. Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Pada Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai pengembangan sistem manajemen pada UMKM. Baik dari sisi produksi, persediaan, penjualan, dan akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. Memberikan hasil yang berfungsi baik. Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi, Ridwan Arifin , Amanda Septiani, (2015)[37]. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN JSE. Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai Monitoring sistem inventory sangat dibutuhkan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dan jasa, yang mengutamakan mutu barang dan pelayanan kepada konsumen. Saat ini kegiatan pengolahan data pembelian masih beroperasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, namun proses tersebut belum berjalan secara optimal, informasi yang didapat masih menghambat kegiatan operasional dan informasi laporan manajemen pun menjadi simpang siur karena sering terlambatnya laporan data ke manajemen. Untuk dapat mengatasi semua kendala ini diperlukan suatu sistem yang mampu mendata secara otomatis jumlah stok setiap jenis barang, hal ini dimungkinkan dengan melakukan beberapa pembahasan meliputi analisis, perancangan, uji coba dan implementasi. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan dan kebutuhan informasi dan sistem, desain dibuat menggunakan UML, dan pembuatan program menggunakan JSE dan DBMS MySql. Hasil dari rancang bangun ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam memonitoring stok sesuai kebutuhan, dan dapat memperkecil human error serta mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat.
  6. Penelitian oleh Samsoni. (2017)[38]. Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah dalam usaha untuk memenuhi ketepatan waktu kirim order, hal ini disebabkan karena sistem perencanaan dan pengendalian produksi yang kurang baik sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman komponen bahan baku yang dapat menghambat jalannya produksi ataupun keterlambatan produksi yang disebabkan oleh kesalahan dalam memprediksi lama waktu proses produksi pada saat penjadwalan. Hasil penelitian: Menghasilkan output sistem monitoring produksi sepatu ini sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing.
  7. Penelitian yang dilakukan Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016)[39]. Penelitian ini berjudul “Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force”. Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem ini berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sister persediaan yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan persediaan.
  8. Penelitian yang dilakukan Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N. et al. J Intell Manuf (2017)[40] 28: 191. Journal of Intelligent Manufacturing yang berjudul “ A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK”. In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering (transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides, the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
  9. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mohit Chaudhari and Atul Wankhede (2016)[41]. Penelitian ini berjudul “Inventory Management System Using STURTS Framework Architecture”. Penelitian ii membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan Bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola. Peneliti mengadopsi untuk menggunakan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan.
  10. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar (2015)[42]. Academic Research For Multidisciplinary :India. Penelitian yang dilakuka oleh Hemishkumar Patel, dkk. dalam JUDUL “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT” dalam Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary (2015). Bahan bangunan biasanya merupakan bagian utama 50-60% dari total biaya dalam proyek konstruksi bangunan. Manajemen material dibuat bermasalah karena kekurangan bahan, keterlambatan pasokan, fluktuasi harga, kerusakan dan pemborosan, dan kurangnya ruang penyimpanan. Untuk mengelola pengelolaan bahan efisien situs efisien dan efisien, sangat penting. Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Bimasakti Karyaprima

Sejarah Singkat PT. Bimasakti Karyaprima

PT. Bimasakti Karyaprima yang beralamat di Jl. Industri Raya I Blok D No. 8A Jatake Tangerang, Banten. Pada awal berdiri tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu joggingnya. Seiring dengan perubahan zaman, model lain pun mulai dibuat. Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan X-trial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang.

Mengawali bisnisnya sebagai trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu serta kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merek sepatu Fans, dengan tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktifitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.

Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merek lain. Ketika permintaan Fans semakin meningkat, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri di wilayah Jatake – Tangerang. Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi persepatuan guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Fans terus berbenah diri agar berhasil meraih Japan Quality Medal.

Fans juga terus berinovasi dan menggali kreatifitas supaya mampu bersaing dengan produsen sepatu lainnya pada saat dicanangkan free trade di tahun 2015. Tak dapat dipungkiri, sepatu-sepatu buatan China saat ini merajai pasaran, bukan karena kualitasnya tetapi karena harganya murah. Hal ini tidak menyurutkan semangat Fans karena kualitasnya yang bisa diandalkan. Memenangkan persaingan dipasar lokal tidaklah mudah. Fans terus menggali keunikannya supaya tetap unggul dan diminati oleh pasar lokal.

Sejak diperkenalkan ke pasar, Fans terus berupaya memberikan yang terbaik bagi penggemarnya, memprioritaskan tapak yang dijahit sehingga setiap sepatu buatannya akan awet digunakan. Selain mempunyai keunggulan tapak dijahit, Fans menggunakan 100% karet pada sol sepatu. Fans juga menggunakan kulit sintetis yang tidak rusak menjadi serbuk seperti yang sering dijumpai pada sepatu-sepatu merk lain. Banyak sepatu lokal maupun impor yang beredar dipasaran tidak mengedepankan kualitas. Fans ingin mengedukasi pemakainya untuk mengutamakan kualitas bersamaan dengan trend.

Untuk kenyamanan, Fans mengusung teknologi Latex Arch Support insole dan Durable Heel Counter. Fans mempunyai produk unggulan yang sudah dikenal dan diminati oleh penggemarnya. Dari tahun ke tahun, produk favorit sepatu Fans berbeda-beda. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya, di medan yang berlumpur dan terjal sekalipun tetap nyaman digunakan dan awet.

Visi dan Misi PT. Bimasakti Karyaprima

  1. Visi

    Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan kesehatan dan keamanan melalui peningkatan kualitas.

  2. Misi

    Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi dan kualitas yang berkesinambungan.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Bimasakti Karyaprima


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan.
  2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan.
  3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
  4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan rencana produksi perusahaan.
  5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan.
  6. RND, Bertugas untuk perbaikan dan pengembangan produk baru.
  7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktifitas produksi.
  8. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
  9. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin. 1
  10. Kepala gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
  11. Raw Matrial, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
  12. Finish Good , Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi
  13. Eva / Ruber. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan setengah jadi.
  14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer / showroom.

Tata Laksana Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

Prosedur Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

Sistem yang berjalan dapat dituangkan dalam bentuk diagram-diagram yang disesuaikan dengan prinsip OOAD (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan UML Diagram.

Use Case Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


Activity Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan


Keterangan :

1. Terdapat 3 actor , yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

2. Terdapat 1 Decision Node pada Admin PPIC.

3. Terdapat 1 Initial Node yang dimulai dari Admin PPIC.

4. Terdapat 1 Final Node yang berakhir pada Admin PPIC.

5. Terdapat 6 action, yaitu : 3 action dilakukan oleh Admin PPIC, 1 action dilakukan oleh Bagian produksi, dan 2 action dilakukan oleh Bagian gudang.

6. Terdapat 9 control flow yang menunjukan arus action.

Sequence Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan


Keterangan :

1. Terdapat 3 actor, yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

2. Terdapat 5 lifeline, yaitu : assambly assy, mrp supplier,assambly barrier, material sourching, bahan baku .

3. Terdapat 7 message, 5 message dilakukan oleh Admin PPIC, 1 message dilakukan oleh Bagian gudang dan 1 Message dilakukan oleh Bagian produksi.

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti memiliki batasan-batasan (boundary) yang berfungsi sebagai pembatas sistem dari lingkungan luar sistem dan untuk membatasi ruang lingkup sistem tersebut. Untuk itu sistem harus memiliki batasan-batasan yang jelas. Melihat permasalahan yang terjadi pada pada PT Bimasakti Karyaprima. Permasalahan yang diambil adalah sistem persediaan bahan baku dan kendala yang dihadapi dalam pengolahan data bahan baku agar bisa menghindari stok kosong saat bahan baku sedang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi.

Metode Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang penulis gunakan adalah metode Analisa SWOT. Analisa SWOT merupakan metode analisa yang menjelaskan suatu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu proyek. Analisa SWOT pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya manfaat dari sistem usulan yang akan digunakan oleh PT Bimasakti Karyaprima.

Tabel 3.2 Analisa SWOT


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel Core i3

b. RAM : 2 GB

c. Hardisk : 320 GB

d. Monitor : 14 inci

e. Mouse : USB

Spesifikasi Software

a. Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

a. Kepala Gudang

b. Kepala Produksi

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:

1. Terjadi penimbunan bahan baku akibat ketidakpastian yang berasal dari permintaan produksi yang lebih sedikit dibanding permintaan awal.

2. Bahan baku kadang kosong saat sedang ada permintaan produksi, sehingga terjadi penundaan produksi yang berakibat produktifitas berkurang.

3. Lambat dalam mengakses data laporan karena masih berupa arsip yang berarti dokumen sulit dicari bila dibutuhkan kembali.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:

1. Dibuatnya rekomendasi penambahan stok bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku keluar.

2. Dibuatnya papan informasi bahan baku hampir atau sudah habis berdasarkan perbandingan stok bahan baku dengan rekomendasi penambahan stok bahan baku.

3. Dibuatnya data laporan dengan alat pencarian agar mudah dan cepat dalam mengakses data laporan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II didapat dari hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memilih antara rancangan sistem yang penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi dalam program yang diusulkan.

1. M pada MDI artinya Mandatory. Maksudnya requerement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem yang baru.

2. D pada MDI artinya Desirable. Artinya requerement itu tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Akan tetapi, jika requerement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Insessential. Yang berarati requerement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III terbentuk berdasarkan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirment yang option nya I (Inessential) atau yang sudah tidak pasti diinginkan pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dengan opsi HML.

1. “T” atau Techical, artinya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requerement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. “O” atau Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requerement tersebut didalam sistem yang dikembangkan.

3. “E” atau Economy, maksudnya berpa biaya yang dikeluarkan untuk membangun requerement tersebut dalam sistem.

Dalam metode TOE tersebut kembali dibagi lagi menjadi beberapa pilihan, yatu:

1. “H” atau high: Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requeremnet tersebut harus dieliminasi.

2. “M” atau Middle: Mampu untuk dikerjakan.

3. “L” atau Low: Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem. Berikut adalah lampiran Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.6 Final Elisitasi


BAB IV

Rancangan Sistem Usulan

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah dilakukannya analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Bimasakti Karyaprima. maka, selanjutnya membahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun, langkah-langkah berikut yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem persediaan bahan baku saat ini, dimana sistem persediaan bahan baku yang berjalan secara konvensional menjadi web aplikasi secara terkomputerisasi.

Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan software visual paradigm for UML untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram serta menggunakan software Adobe XD CC 2019 dalam desain sistemnya.

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan


Activity Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan


Keterangan :

1. 1 Initial Node, sebagai awal objek

2. 1 Decision, digunakan dalam mengambil tindakan atau keputusan pada kondisi tertentu

3. 25 Action, sebagai sistem yang mencerminkan eksekusi dari aksi

4. 1 Final Node, sebagai akhir objek

5. Terdapat 32 Control flow yang menggambarkan komunikasi antar action.

Sequence Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan


Keterangan :

1. Terdapat 2 selfmessage, yaitu : 3.1 login berhasil dan 3.2 login gagal.

2. Terdapat 3 actor, yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

3. Terdapat 16 message yang menggambarkan komunikasi.

4. Terdapat 10 lifeline yang menggambarkan tujuan setiap message.

Class Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan


Keterangan :

1. Terdapat 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu Class User, Class Bahan Baku, Class Permintaan, Class Laporan.

2. Terdapat 4 (enam) association, digunakan untuk memodelkan relasi antar class.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan seperti: nama tabel, media, panjang record, primary key, dan isi yang disimpan. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Basis Data Sistem Persediaan Bahan Baku

Tabel 4.2 User


Keterangan :
Nama Tabel : user
Media : Hardisk
Panjang Record  : 191
Primary Key : Id
Isi  : (id +username + password + email + level + status)

Tabel 4.3 Bahan Baku


Keterangan :
Nama Tabel : bahan baku
Media : Hardisk
Panjang Record  : 265
Primary Key : Id
Isi  : (id +kode_bb + nama_bb + deskripsi + satuan + kategori + quantity + rekomendasi + status + habis + waktu)

Tabel 4.4 Permintaan


Keterangan :
Nama Tabel : permintaan
Media : Hardisk
Panjang Record  : 280
Primary Key : Id
Isi  : (id +username_user + kode_bb + nama_bb + deskripsi + quantity + status + waktu)

Tabel 4.5 Laporan


Keterangan :
Nama Tabel : laporan
Media : Hardisk
Panjang Record  : 230
Primary Key : Id Isi  : (id + kode_bb + nama_bb +deskripsi + jenis + quantity + waktu)

Rancangan Prototipe

Prototipe Menu Admin

Gambar 4.5 Halaman Login


Gambar 4.6 Tampilan Beranda


Pada gambar 4.5 terdapat form login yang menampilkan gambar logo sepatu fans, dan pada gambar 4.6 terdapat tampilan halaman beranda saat berhasil login yang menampilkan nama username.

Gambar 4.7 Data Bahan Baku


Gambar 4.8 Detil Akun


Pada gambar 4.7 menampilkan data bahan baku yang terdapat fitur select kategori untuk menfilter data dan tombol tambah untuk menambah data master bahan baku, pada gambar 4.8 menampilkan daftar user yang sudah dibuat oleh admin.

Gambar 4.9 Laporan


Gambar 4.10 Print Laporan


Prototipe Menu Bagian Gudang

Gambar 4.11 Data Stok Bahan Baku


Gambar 4.12 Konfirmasi Permintaan


Prototipe Menu Bagian Produksi

Gambar 4.13 Pesan Bahan Baku


Gambar 4.14 Daftar Permintaan


Pada gambar 4.13 data bahan baku yang terdapat tombol pesan untuk memesan bahan baku sesuai yang ditentukan, pada gambar 4.14 menampilkan data permintaan yang sudah dibuat untuk memberikan informasi riwayat permintaan dan status permintaan.

Rancangan Program

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Login


Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke web aplikasi persediaan bahan baku, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem. Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan menampilkan tampilan beranda atau dashboard jika yang login adalah admin.

Tampilan Dashboard

Gambar 4.16 menu dashboard bahan baku


Tampilan diatas merupakan tampilan dashboard menu admin yang terdiri dari 4 menu yaitu akun, dashboard, data bahan baku dan laporan bahan baku, pada menu dashboard terdapat fitur chart bulanan maupun chart mingguan untuk memantau perkembangan bahan baku keluar. Terdapat juga papan informasi yang memberitahukan jumlah bahan baku yang harus disetujui dan jumlah bahan baku yang hampir habis.

Tampilan Bahan Baku

Gambar 4.17 menu data bahan baku


Tampilan Detail Akun

Gambar 4.18 menu detail akun


Tampilan diatas merupakan tampilan menu detail akun yang menampilkan semua informasi berupa email, username, tipe, dan status akun yang telah dibuat oleh admin. Admin bisa mengedit akun, mengganti password, menonaktifkan akun, dan menghapus akun yang telah ditentukan.

Tampilan Laporan

Gambar 4.19 menu laporan transaksi


Tampilan Stok Bahan Baku

Gambar 4.20 Tampilan Stok Bahan Baku


Tampilan Pesanan Bahan Baku

Gambar 4.22 Tampilan Pesanan Bahan Baku


Tampilan diatas merupakan tampilan list bahan baku yang sudah ditambah oleh admin dan ditambah stok oleh Bagian gudang. Terdapat juga data sisa stok bahan baku untuk dijadikan pertimbangan Bagian produksi saat memesan bahan baku.

Menu Daftar Permintaan Produksi

Gambar 4.23 Menu Daftar Permintaan Produksi


Tampilan diatas merupakan tampilan daftar permintaan yang dibuat oleh Bagian produksi sebagai riwayat permintaan, pada data tersebut memberikan informasi status sudah/belum direspon.

Tampilan Print

Gambar 4.24 Tampilan Print


Tampilan diatas merupakan tampilan print laporan transaksi berdasarkan tanggal yang telah ditentukan oleh admin, didalam menu tersebut admin bisa mendownload file berekstensi pdf ataupun mencetak dokumen. Terdapat banyak pengaturan format cetak agar admin bisa mendapatkan hasil cetak sesuai dengan yang diharapkan.

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.6 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : LCD 14"
  3. Mouse : Optical
  4. Keyboard : USB
  5. RAM   : 4 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Printer    : Inkjet Canon

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi : Windows 10
  2. Office : Microsoft Office 2016
  3. Web Browser : Google Chrome
  4. Text Editor : Pycharm
  5. Database Server : MySQL Server
  6. Framework : Django

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin PPIC
  2. Bagian Gudang
  3. Bagian Produksi

Testing

Black Box testing merupakan aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4.7 Black Box Testing


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Black Box Testing dengan struktur kontrol dari desain program secara procedural. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Black Box Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil serta menjankan program yang benar secara 100%.

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Time Schedule


Estimasi Biaya

Tabel 4.9 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem web aplikasi dashboard persediaan bahan baku Pada PT Bimasakti Karyaprima maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien masih dilakukan secara manual dengan cara menuliskan data ke dalam kertas sehingga memakan arsip yang cukup banyak akan sulit dicari bila dibutuhkan kembali dan kemungkinan besar data akan rusak maupun hilang.
  2. Terjadi penimbunan bahan baku akibat ketidakpastian yang berasal dari permintaan produksi yang lebih sedikit dibanding permintaan awal. Bahan baku kadang kosong saat sedang ada permintaan produksi, sehingga terjadi penundaan produksi yang berakibat produktifitas berkurang. Lambat dalam mengakses data laporan karena masih berupa arsip yang berarti dokumen sulit dicari bila dibutuhkan kembali.
  3. Membangun sebuah sistem persediaan bahan baku yang bisa memberikan rekomendasi penambahan stok bahan baku, informasi bahan baku yang sudah atau hampir habis, dan laporan siap cetak berdasarkan tanggal yang disediakan fitur search agar mudah diakses saat dibutuhkan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Melakukan pembaharuan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi Bagian Gudang dan Bagian Produksi agar lebih memahami sistem yang ada.
  2. Diperlukan back up data secara berkala untuk menghindari kerusakan ataupun kehilangan data.
  3. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Ooe, Ajibola, Sunday Oo dan Eyehorua Do. 2018. Development of Automated Intravenous Blood Infusion Monitoring System using Load Cell Sensor. Journal of Applied Sciences and Environmental Management Vol. 22, No. 10.
  3. 3,0 3,1 Fajarianto,otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” JurnalSisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
  5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish..
  6. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
  7. Yuliana, Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
  8. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  9. Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang :Gunung Samudera.
  10. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
  12. Pamungkas, Ridho.2017."Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan". Vol.1 No.2. ISSN: 2580-409X.
  13. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  14. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
  15. 15,0 15,1 Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
  16. Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
  18. Karundeng Angelica, David Saerang, Dan Hendrik Gamaliel. 2017. Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Persediaan Barang Jadi Sesuai Dengan Psak No.14 Pada Pt.Fortuna Inti Alam.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.
  19. Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. (2015, July). Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 4).
  20. Rahardja, U., Sholeh, O., & Nursetianingsih, F. (2015). Penggunaan Dashboard untuk Mengontrol Kinerja Absensi Pegawai Guna Meningkatkan Profesionalisme Pegawai pada PT. Sinarmas Land property. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1)
  21. Dani, Anggoro, Muhamad Luthfi, Aksani. 2015. Dashboard Information System Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Penjualan Tiket Pesawat Studi Kasus: Pt. Nurindo Tour. Jakarta Selatan. Vol.5, No.3, Diambil dari : http://si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/8_vol5no3.pdf
  22. 22,0 22,1 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
  23. Fahmi, Irham. 2016. Teoridan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  24. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang: Journal CCIT Vol.8,No.2. ISSN: 1978-8282.
  25. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
  26. 26,0 26,1 26,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. Dodoma: International Journal of Computer Application. Vol. 145, No. 9.
  27. Maimunah, Dedeh Suprianti ,Hendrian. 2017 “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”ISSN : 2302-3805.
  28. Aryani, Diah, Ade Setiadi dan Fifit Alfiah. 2015. “Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan Sms Dengan Gammu Sms Engine Berbasis PHP”. ISSN : 1978 -8282 Vol 8.
  29. 29,0 29,1 S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015). Pengembangan Prototype Supply Chain Management dengan Menggunakan Pendekatan External Value Chain. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 25-26. Diambil dari: https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/76
  30. Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1). Diambil dari: https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/248/227
  31. Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019. Diambil dari: https://searchoracle.techtarget.com/definition/MySQL
  32. Iqbal. Dzulhaq M. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol.1.
  33. A, Aris., T, Firdaus., & N, Nurseha., (2018), APLIKASI PROGRAM QUALITY CONTROL BARANG UNTUK MENUNJANG PELAPORAN PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CERITA Journal, 4 (2), 159-168.
  34. Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156 - 167.
  35. Budiman, Ahmad., Mulyani, Asri., (2016), RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1.
  36. Hapsari R., K. Azinar A., W. Sugiyanto. (2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan, 2(1). Diambil dari: https://jurnal.ugm.ac.id/jntt/article/view/39171.
  37. Junaidi, Arifin, Ridwan., Septiani, Amanda., (2015), RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN JSE.
  38. Samsoni, (2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM, Vol. 2 No. 3.
  39. Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016). Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force.
  40. Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N., (2017), A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK. Journal of Intelligent Manufacturing 28: 191.
  41. Chaudhari, Mohit., dan Wankhede, Atul., (2016), INVENTORY MANAGEMENT SYSTEM USING STURTS FRAMEWORK ARCHITECTURE.
  42. Patel, Hemishkumar., Pitroda, Jayeshkumar., dan Prof. J. J. Bhavsar., (2015), A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT.


Contributors

Admin, Muhammad Saepudin

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1522489771&oldid=347646"