SI1522484728: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.491: Baris 1.491:
 
==Permasalahan Yang Dihadapi==
 
==Permasalahan Yang Dihadapi==
 
===Analisa Masalah===
 
===Analisa Masalah===
 
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Merancang sistem informasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web secara komputerisasi agar mudah dioperasikan, cepat, tepat, dan akurat.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Dibangun sebuah sistem informasi agar pengguna sistem dapat mengetahui riwayat sisa masa cuti.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Membuat sistem yang bersifat internal yang hanya dapat diakses dan diubah oleh orang-orang yang telah diberikan akses berbeda-beda.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Sistem informasi pengolahan data cuti tersebut memberikan efektivitas menghilangkan peran admin departemen masing-masing untuk tidak lagi mendatangi kepala departemen, , dan ''HRD'' bagian ''time keeper.''</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Membuat sistem laporan cuti secara otomatis untuk mempermudah ''HRD'' bagian ''time keeper'' dalam mengolah serta merekap laporan. </p></li>
 +
</ol>
  
 
==Alternatif Pemecahan Masalah==
 
==Alternatif Pemecahan Masalah==

Revisi per 28 Januari 2020 12.12


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522484728

NAMA : IWAN HERMAWAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


Disusun Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009


Rektor
Universitas Raharja



(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ade Setiadi, M.Kom)
   
NID : 17004
   
NID : 17019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


Disusun Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020
Iwan Hermawan
NIM : 1522484728

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

PT. Medikon prima laboratories merupakan sebuah Perusahaan di bidang industri manufaktur farmasi. Sebuah perusahaan tentu memiliki karyawan, di mana karyawankaryawan tersebut memiliki jenis hak cuti setiap tahunnya. Demikian pula pada PT.Medikon prima laboratories memiliki kewajiban untuk memberikan hak cuti bagi karyawan yang telah menjalani masa kerja selama satu tahun penuh. Pada pelaksanannya, pengurusan cuti masih dilakukan dengan tulisan tangan dan belum terkomputerisasi secara terpusat. Selain itu, banyak terjadi pemakaian kertas dalam setiap prosesnya serta kurang efisien dan sulit mengontrol persetujuan cuti yang dilakukan jika kepala departemen dan HRD berada di luar kantor. Aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kekurangan data sistem yang dilakukan secara manual dan mempermudah para pegawai melakukan proses cuti dan HRD melakukan proses pengolahan datanya, serta mendapatkan informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci. Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antara lain: wawancara, observasi, dan studi pustaka, data yang diperoleh dianalisa dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm. Serta pada penelitian ini diusulkan pembuatan aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Aplikasi tersebut diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemui dalam pengelolaan cuti secara manual Pada PT.Medikon prima laboratories. Maka dari itu penulis mengambil judul yang berhubungan dengan "Aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web pada PT. Medikon prima laboratories Yang dapat membantu admin,kepala departemen ,manager, pegawai dan HRD untuk melakukan pengajuan cuti dan pengolahan data cuti yang lebih tepat, cepat dan akurat. Keamanan data juga menjadi hal yang sangat berguna bagi perusahaan . ini Dengan adanya aplikasi pengolahan data cuti ini dapat meminimalisir kehilangan data pengajuan cuti akan berkurang karena sudah tersimpan rapi didalam database.

Kata kunci : [Aplikasi, Php, Mysql, Pengajuan Cuti]


ABSTRACT


PT. Medikon prima laboratories is a company in the pharmaceutical manufacturing industry. A company certainly has employees, where these employees have the right to take leave every year. Similarly at PT. Medikon prima laboratories has the obligation to provide leave rights for employees who have served a full year of service. On the implementation, leave management is still done in handwriting and has not been computerized centrally. In addition, there is a lot of use of paper in each process and it is less efficient and difficult to control leave approval if the head of department and HRD are outside the office. This web-based employee leave data processing application is expected to minimize the occurrence of a lack of data systems that are done manually and make it easier for employees to make the leave process and HRD to process the data processing, as well as get information related to leave in full and detailed. During the research the authors used several methods including: interviews, observations, and literature studies, the data obtained were analyzed in the form of Unified Modeling Language (UML) using visual paradigm software. As well as in this research it is proposed to make a web-based employee leave data processing application using the PHP programming language and MySQL database. The application is expected to be able to resolve problems encountered in leave management manually at PT.Medikon prima laboratories. Therefore, the authors take the title relating to "Web-based employee data processing applications at PT. Medikon prima laboratories That can help administrators, department heads, managers, employees and HRD to make leave applications and leave data processing more precisely, quickly and Accurate data security is also a very useful thing for the company.This application of data processing leave can minimize data loss filing leave will be reduced because it is stored neatly in the database.

Keywords: [Application, Php, Mysql, Leave Application]




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk.”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Universitas Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  6. Ade Setiadi, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Luthfia Fauzia Dewi Aryanti, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  8. Bapak Hendrik selaku stakeholder yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020
Iwan Hermwawan
NIM : 1522484728

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Warterfall Pressman
  2. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Medikon Prima Laboratories
  3. Gambar 3.2. Use Case Diagram
  4. Gambar 3.3. Activity Diagram Cuti Pegawai
  5. Gambar 3.4. Activity Diagram Cuti Spv
  6. Gambar 3.5. Activity Diagram Cuti Manager
  7. Gambar 3.6. Sequence Diagram Aktifitas Alur penggajuan cuti
  8. Gambar 4.1. Use Case Diagram System Usulan
  9. Gambar 4.2. Activity Diagram System Usulan
  10. Gambar 4.3. Sequence Diagram System Usulan
  11. Gambar 4.4. Deployment Diagram System Usulan
  12. Gambar 4.5. Class Diagram System Usulan
  13. Gambar 4.6. Prototype Halaman Login System Usulan
  14. Gambar 4.7. Prototype Halaman Menu Admin System Usulan
  15. Gambar 4.8. Prototype Halaman Menu Admin Cuti System Usulan
  16. Gambar 4.9. Prototype Halaman Menu Penggajuan Cuti Pegawai System Usulan
  17. Gambar 4.10. Prototype Halaman Menu Penggajuan Cuti Umum System Usulan
  18. Gambar 4.11. Prototype Halaman Menu Approval Kepala Departemen System Usulan
  19. Gambar 4.12. Prototype Halaman Dashboard HRD System Usulan
  20. Gambar 4.13. Halaman Login
  21. Gambar 4.14. Halaman Admin Departemen
  22. Gambar 4.15. Halaman Menu Profile Pegawai
  23. Gambar 4.16. Halaman Menu Penggajuan Cuti Pegawai
  24. Gambar 4.17. Halaman Menu Approve Kepala Departemen
  25. Gambar 4.18. Halaman Menu Dashboard HRD
  26. Gambar 4.19. Halaman Menu Report HRD
  27. Gambar 4.20. Halaman Menu Total Cuti HRD.

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1 Simbol Use Case Diagram
  2. Tabel 2 Simbol Class Diagram
  3. Tabel 3 Simbol Sequence Diagram
  4. Tabel 4 Simbol State Chart Diagram
  5. Tabel 5 Simbol Actifity Diagram
  6. Tabel 3.1. Hasil Analisa Kerja
  7. Tabel 3.2. Haasil Analisa Informasi
  8. Tabel 3.3. Hasil Analisa Ekonomi
  9. Tabel 3.4. Hasil Analisa Kontrol
  10. Tabel 3.5. Hasil Analisa Efisiensi
  11. Tabel 3.6. Hasil Analisa Layanan
  12. Tabel 3.7. Elitasi Tahap I
  13. Tabel 3.8. Elitasi Tahap II
  14. Tabel 3.9. Elitasi Tahap III
  15. Tabel 3.10. Final Draft Elitasi
  16. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
  17. Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Pegawai
  18. Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Bagian
  19. Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Cuti
  20. Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel Penggajuan Cuti
  21. Tabel 4.6. Spesifikasi Tabel Total Cuti
  22. Tabel 4.7. Spesifikasi Tabel User
  23. Tabel 4.8. Testing Black Box Pada Halaman Login
  24. Tabel 4.9. Testing Black Box Pada Menu Input Total Cuti
  25. Tabel 4.10. Testing Black Box Pada Menu Permohonan Cuti
  26. Tabel 4.11 Estimasi Biaya
  27. Tabel 4.12 Time Schedule

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, system informasi yang berbasis web dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan informasi.Pemanfaatan tersebut akan mempermudah suatu pekerjaan seperti halnya pengolahan data lebih cepat, keputusan yang akan diambil lebih, menghemat waktu dan biaya. Selain itu, system informasi yang berbasis web juga dapat menjadi sarana promosi yang efisien dan sumber informasi yang dapat diakses oleh pengguna internet yang semakin lama semakin luas.

Sebagian besar dari informasi bisnis saat ini masih dalam format kertas. Bagian ini merupakan bagian perkantoran modern yang tidak berubah. Kertas dokumen masih memenuhi laci-laci penyimpan dokumen.mencari kembali dokumen-dokumen dari tempat penyimpanan ini dapat menjadi pengalaman yang melelahkan. Dokumen dapat salah letak atau bahkan hilang. Sangat jarang ada cadangan (back-up) untuk dokumen seperti ini.

Permasalahan yang di hadapi oleh PT. Medikon prima laboratories adalah semua pemrosesan data khususnya pada bagian kepegawaian masih dilakukan secara manual dimana dalam proses pembuatan permintaan cuti maupun dalam pembuatan laporan setiap bulanya masih menggunakan kertas maupun microsof Excel, sehingga sering kali menghadapi permasalahan dalam kegiatan operasionalnya.

Untuk dapat mempermudah para karyawan melakukan proses cuti serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci, bagian kepegawaian diharapkan dapat membuatkan system informasi secara online. Para karyawan tidak lagi harus mendapatkan informasi tersebut dengan datang langsung ke bagian kepegawaian, tetapi cukup dengan mengakses internet dan mengakses melalui website dengan mudah, tidak memerlukan waktu yang lama.

Untuk dapat menangani masalah tersebut diperlukan teknologi informasi yang dapat mengatasinya yaitu “Aplikasi Pengolahan Data Cuti Pegawai Berbasis Web Pada PT.Medikon Prima Laboratories ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengolahan data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories yang berjalan saat ini?
  2. Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan PT.Medikon prima laboratories yang memudahkan pegawai, admin departemen, kepala departemen manager dan HRD bagian time keeper dalam proses pengolahan data cuti ?
  3. Bagaimana merancang aplikasi informasi pengolahan data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini mencakup beberapa hal, diantaranya::

  1. Sebagai studi kasus maka PT Medikon Prima Laboratories dipilih sebagai perusahaan yang akan menerapkan aplikasi yang dibangun nantinya.
  2. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada perancangan dan implementasi aplikasi pengajuan cuti
  3. Karena luasnya permasalahan , penelitian ini berfokus pada pengolahan data master user, master bagian (departemen) ,master jenis cuti , permohonan cuti ,laporan cuti , rekap cuti . aplikasi yang akan dibangun berfokus pada pegawai (staff) , manager ,kepala departemen. tidak meliputi pimpinan , absensi , libur dan izin serta penggajian.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Merancang suatu system dimana pegawai dapat melakukan cuti secara online.
  2. Memberikan alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada system tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.
  3. Memberikan pelatihan secara intensif kepada pengguna sistem agar menjadi user-user yang handal dalam pengaplikasian sistem.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Pegawai dapat melakukan proses cuti serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci.
  2. HRD mempermudah membuat laporan bulanan data cuti karyawan

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PT.Medikon Prima Laboratories guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, dengan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas, dengan jangka waktu satu bulan.

  2. Wawancara (Interview)

    Untuk menambah informasi yang lebih jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada HRD perusahaan atau karyawan.


  3. Metode Kepustakaan (Library Research)

    Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokemen yang berkaitan dengan permasalahan laporan Skripsi ini.

    Metode Analisa

    Metode analisa yang digunakan yaitu PIECES. PIECES merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik khususnya dalam industri manufaktur.

    Fungsi dasar dari PIECES yaitu mengidentifikasi dan menganalisis data ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

    Alasan dipilihnya PIECES sebagai metode analisa karena dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab data yang bersifat gejala dari masalah utama .tools yang mudah dimengerti , memiliki beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan dan metode ini cocok digunakan dalam industri manufaktur. Dengan metode PIECES, diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab suatu permasalahan.

    Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan apabila masalah yang bersifat gejala dari masalah utama ditemukan

    Metode Perancangan Sistem

    1. Rancangan Model

      Perancangan aplikasi penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT Sumi Indo Kabel Tbk. Menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 10.0 Enterprise Edition.

    2. Rancangan Program

      Di dalam pembuatan program penulis menggunakan model waterfall sebagai acuan tahapan-tahapan membuat program.

    3. Bahasa Pemrograman

      Dalam membuat sistem ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML5, dan Javascript.

    4. Library

      Library yang digunakan adalah Framework Css,Framework JS dan High Chart JS.

    5. Editor

      Untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan tool Sublime text 3.

    6. Desain

      Penelitian ini membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS.

    7. Data Base

      Database yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu SQL Server.

    8. Browser

      Browser yang digunakan menggunakan Google Chrome.

    9. Pengujian

      Metode testing yang digunakan untuk pengujian program ini yaitu metode Black-Box Testing.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam menjelaskan pembahasan masalah, maka materi yang terdapat dalam laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian, metode analisa yang digunakan dan sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab 2 membahas tentang beberapa teori yang mendukung literature review dan penganalisaan. Landasan teori meliputi teori umum dan khusus. Dalam teori umum berisikan teori yang bersifat umum yang digunakan sebagai acuan mengenai konsep dasar sistem. Sedangkan teori khusus berisi teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini membahas gambaran umum perusahaan, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan struktur organisasi perusahaan, tujuan dan fungsi instansi yang terkait dengan bidang kajian permasalahan yang ada dalam perusahaan, prosedur sistem berjalan, rancangan sistem berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisa sistem berjalan, metode analisa, analisa masukan proses dan keluaran, Framework, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa kebutuhan, analisa masalah, dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab IV membahas tentang perancangan sistem usulan. Selain itu, dalam bab IV juga membahas Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language (UML), rancangan database, layout atau tampilan program, pengujian program dan implementasi sistem yang diusulkan.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan, dan memberikan jawaban dari tujuan penelitian, dan memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan sekaligus akhir dari laporan ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Teori umum adalah teori-teori yang dipakai sebagai landasan untuk teori-terori lainnya:

    Konsep Dasar Sistem

    Pengertian Dasar Perancangan

    Pengertian perancangan menurut Maimunah, dkk (2017:38)[1], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.”

    Pengertian perancangan menurut Nadeak, dkk (2016:54)[2], “Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.”

    Berdasarkan definisi perancangan diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem dengan tujuan menentukan kebutuhan pengguna, mendefinisikan peralatan, menentukan suatu proses atau sistem secara detail dan dapat menghasilkan suatu desain yang diperlukan .

    Konsep Dasar Sistem

    Pengertian Dasar Sistem

    Pengertian sistem menurut Joni dan Sandika dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi LONTAR KOMPUTER Vol. 7 No. 1 – April 2016[3], “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan membentuk kesatuan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) yang memiliki maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

    Menurut Saputra dan Sudarmaji dalam Jurnal Manajemen Informatika MIKROTIK Vol. 7 No. 1 – Juli 2017[4], “Sistem adalah suatu bentuk jaringan kerja yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain untuk membentuk suatu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan.”

    Menurut Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91)[5], ”Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menympan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Mengacu pada beberapa definisi mengenai sistem diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan dengan memproses masukan (input) dan dapat menghasilkan keluaran (output) untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan dalam suatu organisasi.

    Klasifikasi Sistem

    Sistem yang di bangun memliliki tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Berikut ini adalah Penjelasan Klasifikasi sistem menurut Menurut Tyoso (2016:5)[6].

    1. Sistem Alamiah (Natural System). Suatu sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

    2. Sistem Tiruan (Artificial System). Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

    3. Sistem Probabilistik (Probabilistic System). Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

    4. Sistem Tertutup (Close System). Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

    5. Sistem Terbuka (Open System). Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga

    Karaktristik Sistem

    Menurut Jogiyanto dalam Irawan (2017:126-127)[7] Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

    1. Komponen-komponen (Components)

    2. Komponen-komponen satu sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem yang menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batasan Sistem (Boundry)

    4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    6. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    7. Punghubung Sistem (Interface)

    8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain untuk berinteraksi membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem(Input)

    10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input).

    11. Keluaran Sistem(Output)

    12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    13. Pengolah Sistem

    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

    15. Sasaran Sistem

    16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

    Analisis Sistem

    Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

    1. Pengertian Sistem

    2. Menurut Sri Mulyani (2016:38)[8], Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen- komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.

      Dari pengertian analisa sistem diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem merupakan suatu teknik penyelesaian masalah dengan mempelajari suatu sistem yang sedang berjalan sebagai dasar untuk merancang sistem yang baru atau melakukan perbaikan dari sistem yang sedang berjalan.

    3. Tugas Analis Sistem

    4. Adapun tugas-tugas umum yang dilakukan analis sistem adalah sebagai berikut:

      a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

      b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Oktaviani (2017:2)[9]. “Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru.”

    Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63)[10]. “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

    Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63)[10]. Mengacu pada uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap setelah analisis yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan dalam sistem informasi yang akan dirancang.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Sumber dari informasi adalah beberapa data yang dikumpulkan yang kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah informasi. Data dapat berupa nilai yang terformat dalam teks, video, citra, dan audio. Berikut ini adalah uraian definisi data:

    Menurut Sobri dkk (2017:157), “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu, kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alfabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video.”

    Menurut Krismiaji (2015:14)[11], “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.”

    Menurut Saputra dkk (2016:4)[12], “Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”

    Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan data adalah: Bahan mentah yang berasal dari fakta tentang suatu keadaan atau tindakan yang digunakan sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2016:18)[13], data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

    1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    2. a. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung

      b. Data Ukur (Measurement Data). Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

    4. a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

      b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

    5. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data

    6. a. Data Internal (Internal Data) adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain

      b. Data Eksternal (External Data) adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Pengertian informasi Menurut Sutabri (2016:26)[13], "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan."

    Sedangkan Menurut Krismiaji (2015:14)[11], "Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

    Dengan demikian dapat disimpulkan data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

    1. Nilai dan Kualitas Informasi

    2. Menurut Sutabri (2016:26)[13], Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      a. Mudah Diperoleh

      Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      b. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

      c. Ketelitian

      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      d. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

      e. Ketepatan Waktu

      Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris

      f. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?

      g. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      h. Dapat Dibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      i. Tidak Ada Prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      j. Dapat Diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Konsep Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2016:36)[13],"Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2016:36)[13], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.”

    1. Blok Masukan

    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi

    8. Teknologi merupakan "tool box" dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware)

    Teori Khusus

    Rapid Application Development (RAD)

    Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)

    Teknik atau metode pengembangan perangkat lunak juga diperlukan dalam penelitian ini selain teknik pengumpulan data. Tahapan-tahapan dalam metode pengembangan perangkat lunak akan membantu dan mempermudah perancangan dan pembangunan sistem yang baru.

    Metode Rapid Development Application atau metode RAD yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada siklus pembangunan sistem yang pendek, singkat, dan cepat (Kurniadi & Mulyani, 2016). Metode RAD merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang tepat digunakan untuk pembangunan perangkat lunak dengan waktu terbatas atau adanya kebutuhan mendesak (Daud, Bakar, & Rusli, 2010).

    Penggunaan metode RAD dalam pembangunan sebuah perangkat lunak dapat menyingkat waktu dari waktu normal yang dibutuhkan untuk pembangunan sebuah perangkat lunak. Gambar 1 menunjukkan tahapan-tahapan dalam metode RAD yang terdiri dari tiga tahap utama.

    Tahapan dalam metode RAD terdiri dari tahap perencanaan syarat-syarat, workshop desain RAD (yang terdiri dari perancangan sistem dan pembangunan sistem), dan implementasi (Kosasi & Yuliani, 2015). Pada tahapan perancangan sistem dalam metode RAD melibatkan calon pengguna sistem untuk perancangan tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari metode RAD yaitu melibatkan pengguna sistem dalam tahapan perancangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna sistem tersebut.

    Tahapan Model RAD

    1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

    2. User dan analyst melakukan pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya keterlibatan dari kedua belah pihak.

    3. Proses Desain Sistem (Design System)

    4. Pada tahap ini keaktifan user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang user dapat langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain, merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahapan ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data dan yang lain.

    5. Implementasi (Implementation)

    6. Tahapan ini adalahan tahapan programmer yang mengembangkan desain suatu program yang telah disetujui oleh user dan analyst. Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem tersebut. (Safrian Aswati dan Yessica Siagian, 2016).

    Keunggulan dan Kelemahan Model RAD

    1. Keunggulan Model RAD

    2. a. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehinnga waktunya lebih efesien.

      b. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat .

    3. Kelemahan Model RAD

    4. a. Proyek yang besar dan berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.

      b. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem dalam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.

    Konsep Dasar Aplikasi

    Definisi Aplikasi

    Menurut Prabowo, B dkk (2018:400)[14], Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diiginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

    Klasifikasi Aplikasi

    Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

    1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise).

    2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.

    3. Perangkat lunak informasi kerja.

    4. Perangkat lunak media dan hiburan.

    5. Perangkat lunak pendidikan.

    6. Perangkat lunak pengembangan media.

    7. Perangkat lunak rekayasa produk.

    8. Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya

    Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

    Definisi Sistem Penunjang Keputusan

    Menurut Ekastini dkk dalam Citec c Journal (2017:119)[15], “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung dengan sejumlah basis data (database) dan perangkat lunak analitik. Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan”.

    Menurut Nofriansyah dalam Budi Sudrajat (2018:203)[16], “Sistem Pendukung Keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau masalah atau untuk suatu peluang”.

    Menurut Kusrini dalam Rinianty dan Sukardi (2018:49)[17], “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem pendukung keputusan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur”.

    Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk membantu pihak manajemen untuk mengambil keputusan dengan menggunakan data atau model.

    Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

    Menurut Nofriansyah dalam Ardhi Bagus Primahudi (2016:59), karakteristik sistem pendukung keputusan ada enam, diantaranya:

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

    2. Adanya intergace manusia atau mesin dimana manusia tetap memegang control proses pengambilan keputusan.

    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

    4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

    5. Memiliki subsistem yang terntergrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem.

    6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model

    Komponen Sistem Penunjang Keputusan

    1. Data Management

    2. Termasuk database, yang megandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).

    3. Model Management

    4. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.

    5. Communication

    6. User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antar muka.

    7. Knowledge Management

    8. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang terdiri sendiri.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Sulistyorini, 2009 dalam (Karim, 2017;13)[18]. Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah standar bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Melalui pemodelan menggunakan UML diharapkan nantinya sebuah sistem yang kompleks, dapat dipahami secara menyeluruh. UML menggambarkan informasi secara grafis tentang sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen pembentuk sistem seperti kelas-kelas, obyek dan juga aksi serta koneksi yang ada di dalamnya.

    Dalam sebuah tim pengembang UML bisa digunakan sebagai sebuah alat komunikasi yang efektif karena setiap informasi yang detail tentang sistem yang akan dibuat sudah terdokumentasikan secara rinci.

    Jenis UML (Unified Modeling Language)

    1. Use Case Diagram

    2. Menurut Indrajani (2015:45)[19], use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

    3. Activity Diagram

    4. Menurut Indrajani (2015:46)[19], activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    5. Sequence Diagram

    6. Menurut Indrajani (2015:50)[19], “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

    7. Class Diagram

    8. Menurut Indrajani (2015:49)[19], class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

    ASP.NET MVC

    Konsep Dasar ASP.NET MVC

    Dalam (Xu, 2018)[20] Teknologi ASP adalah pendahulu teknologi ASP.NET. Kerangka kerja operasional teknologi ASP.NET mencakup aliran pesan, pengiriman pesan dan pemrosesan pesan. Teknologi ini tidak hanya dapat kompatibel dengan ASP dalam tata bahasa tetapi juga menyediakan model dan struktur pemrograman baru untuk menghasilkan aplikasi yang lebih aman, terukur dan stabil.

    Arsitektur ASP.NET MVC

    Arsitektur yang digunakan dalam ASP.NET MVC adalah MVC (Model-View-Controller). Dalam (Bharathi, Dr.T.Senthilkumar, Dr.A.Valarmathi, & Mrs S.Nalini, 2017) Model – View – Controller (MVC) adalah pola arsitektur perangkat lunak untuk mengimplementasikan antarmuka pengguna pada komputer. Pola desain Model-View-Controller (MVC) dikutip sebagai dasar untuk arsitektur beberapa kerangka kerja aplikasi web, seperti ASP.Net, Rails, dan Struts. Pola desain MVC memisahkan tiga model komponen utama yang saling berhubungan, tampilan dan pengontrol yang memungkinkan penggunaan kembali kode yang efisien dan pengembangan paralel. Ini membagi aplikasi yang diberikan menjadi tiga untuk memisahkan representasi internal informasi dari cara informasi disajikan dan diterima dari pengguna. Lapisan model adalah untuk mewakili data.

    Lapisan tampilan adalah untuk menyediakan tampilan presentasi pengguna akhir. Lapisan Controller digunakan untuk mengontrol model bersama dengan tampilan. Manfaat utama dari pola desain MVC adalah pemisahan dan fokus terhadap hasilnya

    Konsep Dasar Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan)

    Dalam (Widyahening, 2018), Fishbone Diagram (dikenal juga the Cause and Effect Diagram atau Ishikawa Diagram) diperkenalkan pertama kali oleh pencetusnya yaitu Kaoru Ishikawa (1915- 1989), seorang warga negara Jepang. Menurut Kang dan Kvam (2011) Fishbone Diagram adalah an illustration that is used to explore potential or real causes of quality problem. Ishikawa (dalam Juran, 1999) menambahkan bahwa Diagram Fishbone adalah to organise and display the interrelationships of various theories of root cause of a problem. Sedangkan Doty (1996) memaparkan bahwa Diagram Fishbone adalah just a group of causes and effects diagrammed to show the interrelationship.

    Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[21], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

    Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[22], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Tahapan Elisitasi

    Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[22], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    3. a. M pada MDI adalah Mandatory (Penting). Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. D pada MDI adalah Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih handal.

      c. I pada MDI itu adalah Inessential. Artinya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    5. a. T adalah Teknikal, artinya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

      b. O adalah Operasional, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

      c. E adalah Ekonomi, artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2) Middle (M): Tidak terlalu sulit dikerjakan atau mampu untuk dikerjakan

      3) Low (L): Mudah untuk dikerjakan

    6. Final draft Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017)[23], “Literatur review adalah suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literatur review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.

    Berikut adalah literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Universitas Raharja dan jurnal nasional atau internasional.

    1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdauz, Nesa Nurseha (2018)[24] dalam journal CERITA dengan judul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”.

    2. Dalam penelitian ini menjelaskan Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sistem pengolahan data yang terintegrasi untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan standar pelayanan yang baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menunjang pelaporan quality control barang pada bagian teknik dengan aplikasi berbasis web menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. Untuk metode perancangan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini menggunakan metode perancangan model UML (Unified Modeling Language).

    3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dedy Iskandar,Taviv Prahasta, Ardi Rahmadani (2018)[25] dalam journal CERITA dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Model Penentuan Siswa Teladan Pada SMK Bonavita Dengan Pendekatan Logika Fuzzy”.

    4. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengaplikasikan logika fuzzy untuk membantu dalam menentukan suatu keputusan pada tingkat manajemen. Bagi Kepala Sekolah sebagai pembuat keputusan memudahkan untuk menentukan siswa teladan pada sekolah yang dipimpinnya. Penelitian ini menggunakan metode prototyping. Prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Sehinnga dengan menggunakan metode ini penelitian dapat selesai tepat waktu.

    5. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasby Ibrahim Rachman (2019)[26] dalam skripsinya dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Member Fitness Berbasis Web Pada New Star Gym”. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan dalam mengelola data member. Dalam penelitian ini menggunakan metode rancangan program RAD (Rapid Aplication Development). Salah satu Kelebihan dari metode RAD yaitu mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat .

    6. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Junaidi, M Yusuf Effendy dan Hamzah Hartono (2015)[27] dalam Jurnal CERITA dengan judul “Rekayasa Model Aplikasi Sistem Product Knowledge Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kinerja Karyawan.”. Dalam penelitian ini menjelaskan perlunya peranan teknologi dalam perusahaan, khususnya dalam divisi pengembangan sumber daya manusia. Teknologi komputer diperlukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam menentukan kinerja karyawan. Sistem ini diharapkan mampu melakukan proses penciptaan kuis product knowledge dengan cepat dan sesuai kebutuhan bagian atau posisi, selain itu sistem juga harus mampu melakukan random soal dan sharing soal dengan beberapa kebutuhan, setelah itu sistim juga harus mampu melakukan proses penilaian dan rekapitulasi dengan cepat dan akurat, serta tersimpan dengan baik sebagai basis data yang dapat digunakan dan kemudian ketika dibutuhkan untuk keperluan proses penilaian kinerja karyawan.

    7. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Santoso, Sutrisno, dan Ikma Afrisha (2018)[28] dalam Junal SENSI dengan judul “Pengontrolan Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi Dengan Aplikasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Backward Chaining”. Dalam penelitian ini dijelaskan. Masih banyaknya kesalahan dalam pengecekan yang dilakukan para pekerja tidak sesuai hasil kualitasnya dengan barang yang ada. Untuk itu pengecekan kualitas barang dengan aplikasi sistem pakar dapat membantu menyimpulkan hasil pengecekan kualitas barang hasil produksi tersebut.. Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Metode Backward Chaining. Cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, menurut Anik Andriani (2016).

    8. Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Atik Makrifah, Wahyu Prasetyo, Nia Kusniawati (2015)[29] dalam Jurnal ICIT dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Studi Kasus: PT. Asia Dwi Mitra Industri”. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer untuk mengambil keputusan (Little,1970). Oleh karenanya untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian yang lebih komprehensif sehingga akan memudahkan dalam mengolah data-data yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu dalam proses penerimaan karyawan agar lebih efektif, mentingkatkan kecepatan dan validitas pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional, dan meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghindari subjektivitas pengambilan keputusan dalam penerimaan karyawan.

    9. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Mario Coccia (2018)[30] dalam jurnal Journal of Social and Administrative Sciences dengan judul “The Fishbone Diagram to Identify, Systematize and Analyze the Sources of General Purpose Technologies”. Studi ini menyarankan diagram tulang ikan untuk analisis teknologi. Diagram tulang ikan adalah alat umum yang digunakan untuk analisis sebab dan akibat untuk mengidentifikasi interaksi saling sebab yang kompleks untuk masalah atau peristiwa tertentu.

    10. Diagram Fishbone diterapkan di sini sebagai representasi grafis baru untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menganalisis jika memungkinkan, akar penyebab potensial dari sumber dan evolusi General Purpose Technologies (GPTs). Secara keseluruhan, kemudian, diagram tulang ikan tampaknya menjadi teknik umum yang sesuai dan teknik yang umum dari representasi grafis untuk mengeksplorasi dan mengkategorikan, secara jelas dan sederhana, akar penyebab potensial dari evolusi inovasi teknologi untuk manajemen teknologi yang tepat.

    11. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santri W Pasaribu dkk. (2018)[31] dalam Jurnal Riset Komputer dengan judul Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem penunjang keputusan berbasis komputer untuk menentukan kualitas buah manga menggunakan metode MOORA. Metode ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode MOORA ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

    12. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra Herman Firdaus dkk. (2016)[32] dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS” Dalam penelitian tersebut menjelaskan sistem penunjang keputusan untuk menentukan karyawan terbaik dengan Metode AHP untuk menentukan bobot setiap kriteria dan TOPSIS untuk melakukan perangkingan alternatif-alternatif berupa data karyawan yang dilakukan di departemen HRD. Karena banyaknya data karyawan menyebabkan lamanya waktu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga diperlukan sistem penunjang keputusan yang dapat merekomendasikan karyawan terbaik.

    13. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai perancangan umum sistem yang akan dibangun :

      a. Masukan (Input) Sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari masukan (input) berupa data karyawan, dimana data karyawan tersebut dijadikan juga sebagai data alternatif.

      b. Proses (Process) Pada tahap proses terdiri dari proses penentuan bobot yaitu dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang terdiri dari tahapan-tahapan yang terdiri dari: menentukan matriks perbandingan berpasangan, melakukan normalisasi matriks perbandingan berpasangan, menghitung bobot masing-masing kriteria. Setelah itu maka dilakukan proses perangkingan dengan menggunakan metode TOPSIS.

      c. Keluaran (Output) Keluaran pada penelitian ini yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi karyawan terbaik bagi PT. South Pacific Viscose.

    14. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fauzi (2018)[33] dalam Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (JUSITI) dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Kelulusan Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching”. Dalam penelitian ini menggunakan metode profile matching untuk membantu dosen dalam penilaian kelayakan kelulusan mahasiswa. Metode Profile Matching atau yang biasa disebut dengan Analisis GAP Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu lembaga atau instansi. Sistem ini diperuntukkan sebagai penilaian untuk mahasiswa agar mendapat nilai sesuai kontribusi dan yang mereka lakukan, hal ini lebih adil dan membuat posisi dosen tidak goyah dan lebih adil dalam menilai. Ada beberapa kriteria dasar yang digunakan untuk menentukan kelayakan kelulusan mahasiswa yakni, absensi, tugas & quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Sistem yang dibangun mampu memberikan rekomendasi peringkat dari mahasiwa dengan bobot nilai mahasiswa yang diurutkan berdasarkan nilai bobot tertinggi pada suatu matakuliah tertentu yang diampu mahasiswa dan tentunya cara ini sangat adil dan logis untuk menilai mahasiswa pintar yang kadang mau bermasalah..

    15. Berdasarkan literatur review diatas dapat disimpulkan bahwa setiap metodelogi perancangan sistem memiliki waktu dan penyajian yang berbeda-beda dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk menggunakan metodelogi pengembangan sistem RAD dikarenakan metode RAD merupakan metode pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja.

      Karena sistem yang akan dibangun berorientasi pada objek maka metode perancangan yang akan digunakan yaitu UML. Dengan menggunakan metode perancangan UML dapat memudahkan dalam memvisualisasikan rancangan suatu sistem dan rancangan suatu sistem dapat terdokumentasi dengan baik. Selain itu, UML dapat digunakan sebagai alat untuk analisis dan desain berorientasi objek.

      Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa permasalahan adalah Fishbone Diagram. Dengan menggunakan metode Fishbone Diagram dapat mencari akar permasalahan. Selain itu, metode ini cocok di implementasikan dalam dunia industri.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT.Medikon Prima Laboratories didirikan pada tanggal 10 November 1980, yang semula berlokasi di Jalan Talib I No 26-28, Jakarta Barat. Sejak tanggal 20 November 1986, perusahaan tersebut pindah lokasi di Jalan Raya Serang Km.12, Desa Sukadamai, Cikupa, Tangerang hingga saat ini, dengan luas tanah 2 hektar dan luas bangunan 3.000 m2. Pada tahun 1992 PT Medikon Prima Laboratories telah memenuhi persyaratan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan.

    Dalam kegiatannya, PT Medikon Prima Laboratories difokuskan untuk industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, termasuk farmasi dengan memproduksi dan menghasilkan produk-produk obat jadi dalam berbagai sediaan baik sediaan padat, cair maupun setengah padat, serta memberikan pelayanan terbaik bagi distributor, supplier dan konsumen dengan menjunjung tinggi arti integritas dan kualitas.


    Visi dan Misi Perusahaan

    Visi Perusahaan Membuat produk-produk yang berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang terbaik “dari hati yang tulus” kepada customer-customer kami sehingga menjadi partner yang terbaik dalam bidang kesehatan.

    Misi Perusahaan Membina suatu bentuk kerjasama yang baik dan sinergis antar semua bagian dalam perusahaan. Menerapkan budaya belajar yang terus menerus di semua bagian dalam perusahaan. Menjalin kerja sama yang baik dan interaktif dengan distributor–supplier– customer untuk mencapai keuntungan timbal balik yang seimbang. Melakukan perbaikan kualitas yang terus menerus dan memberikan hasil yang terbaik. Melakukan penelitian yang terpadu dan pengembangan aktivitas untuk mengikuti perkembangan yang terbaru (up to date).

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi merupakan bentuk lembaga/organisasi dimana struktur organisasi ini menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan setiap bagian yang ada dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi ini adalah ruang lingkup kerja tiap-tiap badan atau bagian satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan dengan pembagian tugas yang jelas, sehingga seluruh bagian dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. PT. Medikon Prima Laboratories mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

    Gambar 3.1 Struktur organisasi PT.Medikon Prima Laboratories

    Tujuan dan Fungsi Instansi yang Terkait

    1. Marketing Director

    2. Bertugas untuk mempromosikan suatu produk kepada konsumen dan pengadaan produk yang akan dijual serta bertanggung jawab atas hasil dan laporan penjualan.

    3. Accounting

    4. Mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh proses akuntansi keuangan, serta membuat laporan pertanggungjawaban dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan

    5. Mutu Dan R & D

    6. Melakukan penelitian dalam pembuatan produk-produk baru dan menjamin agar produk yang dibuat memiliki kualitas baik yang sesuai dengan harapan konsumen.

    7. Manager Produksi

    8. Bertanggung jawab atas hasil produksi, berusaha agar produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana produksi dan membuat laporan harian produksi dan laporan barang jadi.

    9. Plant Manager

    10. Memimpin,mengontrol, dan mengawasi keseluruhan dari operasi yang berjalan di pabrik dan juga bertanggung jawab untuk semua kegiatan di pabrik. Dalam melakukan suatu proses operasi baik dipabrik maupun di luar lingkungan pabrik harus berdasarkan izin dari plant manager.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan pengajuan cuti dan perizinan yang sedang berjalan saat ini , yaitu:

    1. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

    2. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

    3. Pegawai melakukan pengisian form cuti & memberikan kepada atasan departemen masing-masing
    4. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

    5. Atasan menyetujui form cuti yang di ajukan pegawai
    6. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

    7. Pegawai memberikan form cuti yang telah di setujui atasan kepada bagian kepegawaian
    8. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

    9. HRD kemudian menyetujui form cuti yang telah di setujui oleh atasan

    Use Case Diagram

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan pengajuan cuti dan perizinan yang sedang berjalan saat ini , yaitu:


    Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem yang berjalan


    Activity Diagram Sistem Berjalann

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.3. Activity Diagram Cuti Pegawai

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 3 partition yaitu: pegawai, Spv dan Hrd.

    2. 1 initial node yaitu, pada partition Pegawai.

    3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

    4. 4 action yaitu Pengajuan Cuti Pegawai, Kemudian Pegawai melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada spv untuk dilakukan persetujuan setelah dilakukan persetujuan baru lah form cuti diberikan kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai

    Gambar 3.4. Activity Diagram spy

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 3 partition yaitu: pegawai, Spv dan Hrd.

    2. 1 initial node yaitu, pada partition Pegawai.

    3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

    4. 4 action yaitu Pengajuan Cuti Pegawai, Kemudian Pegawai melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada spv untuk dilakukan persetujuan setelah dilakukan persetujuan baru lah form cuti diberikan kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai

    Gambar 3.5. Activity Diagram Cuti Manager

    Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 2 partition yaitu: Manager dan Hrd.

    2. 1 initial node yaitu, pada partition manager.

    3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

    4. 3 action yaitu Pengajuan Cuti manager, Kemudian manager melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai .

    Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai laporan produksi mesin drilling auto, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem laporan biaya proses produksi.

    Gambar 3.6. Sequence Diagram Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

    Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. 4 Actor antarmuka yang berinteraksi dengan Lifeline, yaitu: Pegawai, Spv , Manager dan Hrd.

    2. Lifeline antarmuka yang berinteraksi dengan 4 actor, yaitu: Form cuti, approve pegawai ,approve Spv, approve manager ,approve hrd , laporan

    3. 16 message yang menjadi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dilakukan oleh pegawai,Spv , Manager dan Hrd..

    4. Sebagai objek laporan yang diakhiri.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    1. Metode Analisa Sistem

    2. Tujuan analisis pieces terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, dan merumuskan kebutuhan apa saja dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan perancangan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu:

      1. Performance (kinerja)

      2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

        Tabel 3.1. Hasil Analisa Kerja

      3. Information (informasi)

      4. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar mempunyai nilai yang berguna.

        Tabel 3.2. Hasil Analisa Informasi

      5. Economic (ekonomi)

      6. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

        Tabel 3.3. Hasil Analisa ekonomi Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

      7. Control (pengendalian)

      8. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.

        Tabel 3.4. Hasil Analisa kontrol Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

      9. Efficiency (efisiensi)

      10. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.

        Tabel 3.5. Hasil Analisa efisiensi Aktifitas Alur Pengajuan Cuti


      11. Service (layanan)

      12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

        Tabel 3.6. Hasil Analisa layanan Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

      Analisa Masukan, Proses dan Keluaran

    3. Analisa Masukan

    4. Agar suatu sistem berjalan dengan semestinya diperlukan masukan-masukan yang terdiri dari dokumen-dokumen yang merupakan bukti adanya transaksi. Data masukannya adalah sebagai berikut

      1. Nama Data : Pengisian Form Pengajuan Cuti

      2. Fungsi : Sebagai acuan data serta alasan atau tujuan pegawai mengambil cuti

        Sumber : pegawai & departemen masing-masing

        Rangkap : 1 (lembar)

        Frekuensi : Setiap pengajuan cuti pegawai(kinerja)

      Keterangan : Berisi data cuti pegawai ,tanggal menggambil cuti, mulai cuti ,dan tanggal terkahir pengambilan cuti,banyak nya cuti ,alasan cuti.

    5. Analisa Proses

    6. Saat ini sistem yang sedang berjalan pada proses pengajuan cuti peagawai PT.Medikon Prima Laboratories adalah sebagai berikut:

      1. Nama Proses : Penyetujuan, mengetahui dan input data cuti

      2. Masukan : form cuti data pegawai

        Keluaran :Berupa tanda tangan selaku kepala depatemen yang menyetujui dan HRD selakui mengetahui serta HRD bagian time keeper selaku menginput data pegawai .

        Ringkasan Proses : admin departemen masing-masing yang melaksanakan atau menjalankan dari menyerahkan form cuti yang sudah diisi kepada kepala departemen untuk menyetujui serta ke bagian HRD untuk mengetahui terakhir diserahkan kepada HRD bagian time keeper untuk di input dan selanjutnya akan di rekap.

    7. Analisa Keluaran

    8. Analisis Keluaran dari system pengajuan cuti pegawai yang sedang berjalan pada PT.Medikon Prima Laboratories berupa form cuti yang sudah terisi rincian sisa cuti pegawai tersebut yang merupakan hasil dalam analisa keluaran adalah sebagai berikut:

      1. Nama keluaran : Laporan Persetujuan form cuti

      2. Fungsi : sebagai laporan untuk mengetahui disetujui dan keterangan sisa cuti yang diberikan kepada HRD

        Media : Kertas.

        Rangkap : 1 lembar

        Format : Lampiran 1

        Distribusi  : lembar untuk bagian HRD time Keeper

      3. Nama keluaran : form list cuti pegawai Departemen

      4. Fungsi : Sebagai laporan untuk history cuti karyawan departemen nya yang telah dan belum digunakan

        Media : Kertas.

        Rangkap : 1 lembar yang di temple di office dan departemen nya

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Perangkat Keras (Hardware)

      2. Processor: Intel® core™ 2 duo CPU E7500 @2.9GHz

        Monitor : LCD 14”

        RAM : 2 GB

        Harddisk : 500 GB

      3. Perangkat Lunak (Software)

      4. Windows 7 Ultimate 32-bit

        Microsoft Office excel 2010

      5. Brainware (Pengguna)

      6. Utnuk melakukan pengoprasian atau mengolah data cuti dilakukan oleh HRD bagian time keeper

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Analisa Masalah

      1. Merancang sistem informasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web secara komputerisasi agar mudah dioperasikan, cepat, tepat, dan akurat.

      2. Dibangun sebuah sistem informasi agar pengguna sistem dapat mengetahui riwayat sisa masa cuti.

      3. Membuat sistem yang bersifat internal yang hanya dapat diakses dan diubah oleh orang-orang yang telah diberikan akses berbeda-beda.

      4. Sistem informasi pengolahan data cuti tersebut memberikan efektivitas menghilangkan peran admin departemen masing-masing untuk tidak lagi mendatangi kepala departemen, , dan HRD bagian time keeper.

      5. Membuat sistem laporan cuti secara otomatis untuk mempermudah HRD bagian time keeper dalam mengolah serta merekap laporan.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap 1 merupakan daftar rancangan perihal sistem baru yang disusun dari hasil observasi dan wawancara dengan stakeholder. Dibawah ini merupakan uraian elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder.

      Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I

      Pada tabel 3.1 diatas merupakan tabel elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder perihal perancangan aplikasi sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk.

      Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

      Keterangan: M (Mandatory): Dibutuhkan / penting

      D (Desirable): Diinginkan / tidak terlalu penting

      I (Inessential): Diluar sistem / dieliminasi

      Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

      Tabel 3.3. Tabel Elisitas Tahap III

      Final Draft ElisitasiI

      Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Tabel 3.4. Tabel Final Draf Elisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Setelah dilaksanakannya penelitian dan analisa sistem yang berjalan di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tahap selanjutnya akan membahas mengenai sistem usulan yang akan dibangun. Mengacu dalam pembahasan di BAB III, departemen quality control di PT. Sumi Indo Kabel memerlukan sebuah aplikasi sistem penunjang keputusan berbasis web untuk menunjang kinerja karyawan dalam melakukan pengujian.

      Dalam bab ini akan menjelaskan perancangan sistem usulan dalam bentuk visual menggunakan metode UML yang didalamnya terdapat usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Dalam bab ini juga akan menjelaskan tampilan program dan melampirkan hasil pengujian program yang telah dilaksanakan menggunakan metode Black Box.

      Prosedur Sistem Usulan

      Berikut ini adalah urutan prosedur sistem yang diusulkan

      1. Prosedur Pembuatan Identitas Produk

      2. Admin melakukan input data identitas produk dan spesifikasi ke sistem agar inspector dapat input data hasil pengujian yang telah dilakukan.

      3. Prosedur Pembuatan Laporan Pengujian

      4. Inspector melakukan input data pengujian elektis dan dimensi yang telah dilakukan sesuai identitas produk.

        Input data pengujian hanya dapat dilakukan setelah identitas produk terdaftar dan selanjutnya sistem yang akan mengolah data pengujian dan menghasilkan laporan pengujian.

      5. Prosedur Validasi Laporan Pengujian

      6. Supervisor melakukan verifikasi laporan pengujian yang telah dibuat oleh inspector. Laporan Pengujian dinyatakan valid apabila laporan pengujian tersebut sudah di verifikasi oleh supervisor.

      Perancangan Sistem Usulan

      Metode perancangan yang digunakan untuk merancang sistem yang diusulkan yaitu UML (Unified Modeling Language). Perancangan sistem usulan akan digambarkan kedalam bentuk visual menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

      Use Case Diagram Sistem Usulan

      Dibawah ini merupakan Use Case Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan siapa saja aktor, Use Case, sistem dan interaksi yang terlibat diantaranya.

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

      1. Terdapat 4 (Empat) Aktor yang melakukan kegiatan dalam sistem diantaranya: Inspector, Supervisor, Admin dan Super Admin

      2. Terdapat 3 (Tiga) Use Case yang dikerjakan oleh para aktor yaitu: Login, , Menu, dan Logout.

      3. Terdapat 10 (Sepuluh) Extend dalam use case diagram diatas yaitu: Display Error Login, Product Identity, Test Product, Electrical Test, Dimension Test, Equipment, Setting, Specification, Account, Report Test

      4. Tedapat 3 (Tiga) Include dalam use case diagram diatas yaitu: Verify Password, Menu, dan Home.

      Activity Diagram Sistem Usulan

      Dibawah ini merupakan Activity Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas secara keseluruhan.

      Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

      1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

      2. Terdapat 7 (Tujuh) Activity yang dikerjakan oleh aktor yaitu: Login, Input ID Product, Input Specification Product, Input Electrical Test Data, Input Dimension Test Data, Determine Product Quality, Verifying Report Test.

      3. Terdapat 1 (Satu) Decision Node untuk menentukan kualitas produk berdasarkan spesifikasi produk.

      4. Terdapat 1 (Satu) Joint Node untuk menyinkronkan 2 aktifitas yang parallel yaitu Verifying Report Test dan aktifitas kondisional jika produk tidak sesuai dengan spesifikasi.

      5. Terdapat 1 (Satu) final node, aktifitas diakhiri.

      Sequence Diagram Sistem Usulan

      Dibawah ini adalah gambar sequence diagram untuk menggambarkan interaksi antar objek yang ada dalam sistem dan diluar sistem.

      Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

      1. 4 (Aktor) yang melaksanakan kegiatan diantaranya: Inspector, Supervisor, Admin, dan Super Admin.

      2. 9 (Sembilan) Message dan 6 (Enam) Submessage yang berkomunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang dikerjakan.

      3. Terdapat 7 (Tujuh) Lifeline menggambarkan aktifitas dari objek yang saling berinteraksi yaitu: Register, Login, ID Product, Specification, Electrical Test, Dimension Test, dan Report Test.

      Deployment Diagram Sistem Usulan

      Dibawah ini adalah gambar deployment diagram untuk menggambarkan secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem perangkat lunak berbasis objek yang akan dibangun.

      Gambar 4.4 Deployment Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.4 diatas terdapat:

      1. 3 (Tiga) Node yaitu Web Server, Web Browser, Database Server.

      2. 3 (Tiga) Artifact yaitu Internet Information Service (IIS), Google Chrome, dan SQL Server

      3. 1 (Satu) Package yaitu User PC

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram Sistem Usulan

      Class Diagram digunakan untuk membantu dalam mendokumentasi dan memvisualisasikan struktur kelas dan relasi antar kelas.

      Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Usulan.

      Spesifikasi Basis Data

      Dalam spesifikasi basis data berikut akan menjelaskan mengenai tabel-tabel yang digunakan dalam sistem.

      1. Tabel Dimension

      2. Nama File : RA_DIMENSION

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_DIMENSION_PK

        Tabel 4.1. Spesifikasi Tabel Dimensi

      3. Tabel Electrical

      4. Nama File : RA_ELECTRICAL

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_IDTEST

        Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel Electrical

      5. Tabel Electrical Header

      6. Nama File : RA_ELECTRICAL_HDRL

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_ELEC_ID

        Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Electrical Header

      7. Tabel Insulation

      8. Nama File : RA_INSULATION

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_INSULATION_ID

        Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Insulation

      9. Tabel Product ID

      10. Nama File : RA_PRODUCTID

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_IDPRODUCT

        Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Identitas Produk

      11. Tabel Spesification

      12. Nama File : RA_SPECIFICATION

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_SPECID

        Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Spesifikasi Produk

      13. Tabel Temperature

      14. Nama File : RA_TEMPERATURE

        Media : Hard Disk

        Primary Key : -

        Tabel 4.7 Spesifikasi Tabel Faktor Koreksi Suhu

      15. Tabel Equipment

      16. Nama File : RA_EQUIPMENT

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_EQUIPID

        Tabel 4.8 Spesifikasi Tabel Equipment

      17. Tabel Employee

      18. Nama File : RA_EMPLOYEE

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_EMPID

        Tabel 4.9 Spesifikasi Tabel Pegawai

      19. Tabel User

      20. Nama File : RRA_USER

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_USERID

        Tabel 4.10 Spesifikasi Tabel User

      21. Tabel Role

      22. Nama File : RA_ROLE

        Media : Hard Disk

        Primary Key : RA_ROLEID

        Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel Role

      Prototype Tampilan Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Login

      Gambar 4.6 Prototype Halaman Login Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Home

      Gambar 4.7 Prototype Halaman Home Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Identity Product List

      Gambar 4.8 Prototype Halaman Daftar Identitas Produk Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Add Product Identity

      Gambar 4.9 Prototype Halaman Input Identitas Produk Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Electrical Test List

      Gambar 4.10 Prototype Halaman Daftar Electrical Test Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Input Electrical Test

      GGambar 4.11 Prototype Halaman Form Input Electrical Test Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Dimension Test List

      Gambar 4.12 Prototype Halaman Daftar Dimension Test Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Input Dimension Test

      Gambar 4.13 Prototype Halaman Form Input Dimension Test Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Report List

      Gambar 4.14 Prototype Halaman Daftar Report Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Report Test

      Gambar 4.15 Prototype Halaman Report Test Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Equipment List

      Gambar 4.16 Prototype Halaman Daftar Alat Pengujian Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Add Equipment

      Gambar 4.17 Prototype Halaman Menambah Daftar Alat Pengujian Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Product Specification List

      Gambar 4.18 Prototype Halaman Daftar Spesifikasi Produk Sistem

      Prototype Desain Halaman Add Product Specification

      Gambar 4.19 Prototype Halaman Input Spesifikasi Produk Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Employee List

      Gambar 4.20 Prototype Halaman Daftar Karyawan Sistem Usulan

      Prototype Desain Halaman Add Employee

      Gambar 4.21 Prototype Halaman Menambahkan Karyawan Sistem Usulan

      Implementasi Sistem Ususlan

      Tampilan Program

      1. Tampilan halaman login

      2. Gambar 4.22 Halaman Login

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman login aplikasi penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Setiap user yang akan menggunakan aplikasi ini harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar memiliki user account sehingga dapat login kedalam aplikasi. Registrasi dilakukan oleh super admin.

      3. Tampilan Home

      4. Gambar 4.23 Tampilan Home

        Gambar diatas merupakan tampilan home pada sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Dalam tampilan home terdapat beberapa grafik yang dapat menampilkan status produk. Disebelah kanan terdapat sidebar yang menampilkan beberapa menu yang terdapat dalam aplikasi.

      5. Tampilan Product Identity

      6. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Daftar Product Identity Sistem Usulan

        Pada gambar diatas merupakan tampilan identitas produk. Dalam halaman ini terdapat daftar produk kabel dan status produk tersebut. Sedangkan dibagian atas, terdapat kolom search yang dapat memudahkan user dalam melakukan pencarian data yang diperlukan. Dalam halaman ini, user dapat menambahkan identitas produk, input data pengujian elektris, hapus data produk, dan menampilkan detail data identitas produk.

      7. Tampilan Add Identity Product

      8. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Add Product Identity Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman add product identity. Dalam halaman ini admin dapat melakukan input identitas suatu produk.

      9. Tampilan Detail Product

      10. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Detail Product Identity Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman detail dari identitas produk. Dalam halaman ini menampilkan informasi yang berisi identitas dari suatu produk.

      11. Tampilan Menu Electrical Test

      12. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Daftar Electrical Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman menu electrical test. Dibagian atas pada halaman ini terdapat kolom search produk untuk memudahkan user dalam mencari data yang diperlukan. Dibagian bawah tampilan terdapat daftar produk yang sudah diuji elektris. Dalam halaman ini user dapat input data pengujian dimensi, menampilkan detail data pengujian elektris dan edit data pengujian elektris.

      13. Tampilan Form Input Electrical Test

      14. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Form Input Electrical Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman form electrical test. Dalam halaman ini inspector dapat melakukan input data pengujian elektris.

      15. Tampilan Detail Electrical Test

      16. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Detail Electrical Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman detail electrical test. Dalam halaman ini berisi data pengujian elektris yang telah di input oleh inspector.

      17. Tampilan Daftar Dimension Test

      18. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Daftar Dimension Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman menu dimension test. Dalam halaman ini user dapat menampilkan detail dan edit data pengujian dimensi. Dibagian atas halaman ini juga tersedia kolom search untuk memudahkan user mencari data pengujian yang diperlukan.

      19. Tampilan Form Input Dimension Test

      20. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Form Dimension Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman form dimension test. Dalam halaman ini inspector dapat melakukan input data pengujian dimensi.

      21. Tampilan Detail Dimension Test

      22. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Detail Dimension Test Sistem Usulan

        Gambar 4.33 Tampilan Halaman Detail Dimension Test Sistem Usulan

        Kedua gambar diatas merupakan tampilan halaman detail dimension test. Dalam halaman ini menampilkan data pengujian dimensi yang telah di input oleh inspector.

      23. Tampilan Daftar Report Test

      24. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Daftar Report Test Sistem Usulan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman menu report test. Dalam halaman ini semua user dapat melihat daftar produk yang telah selesai diuji, menampilkan detail data pengujian, print daftar produk yang telah diuji dan dibagian atas terdapat kolom search untuk mempermudah mencari data pengujian.

      25. Tampilan Detail Report Test

      26. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Detail Report Test

        Gambar 4.36 Tampilan Halaman Detail Report Test

        Kedua gambar diatas merupakan tampilan halaman detail report test. Dalam halaman ini menampilkan laporan pengujian secara keseluruhan. Kemudian supervisor melakukan verifikasi di setiap laporan pengujian. Laporan pengujian ini dapat di cetak apabila diperlukan.

      27. Tampilan Menu Equipment

      28. Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Equipment

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman menu equipment. Dalam halaman ini user dapat mencari, menambahkan dan menghapus data alat ukur dan menampilkan daftar alat ukur yang digunakan untuk pengujian produk.

      29. Tampilan Add Equipment

      30. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Add Equipment

        Gambar diatas merupakan tampilan add equipment. Dalam halaman ini user dapat menambahkan alat ukur yang digunakan untuk pengujian produk.

      31. Tampilan Menu Employee

      32. Gambar 4.39 Tampilan Halaman Daftar Karyawan

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman menu employee. Dalam halaman ini hanya super admin yang dapat menambahkan data karyawan. Dibagian bawah halaman menampilkan daftar karyawan yang telah di registrasi. Dibagian kanan atas terdapat kolom search untuk mempermudah mencari data karyawan.

      33. Tampilan Add Employee

      34. Gambar 4.40 Tampilan Halaman Add Employee

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman add employee. Dalam halaman ini super admin melakukan input data karyawan dan memberikan hak akses agar karyawan dapat registrasi akun.

      35. Tampilan Add Specification

      36. Gambar 4.41 Tampilan Halaman Add Product Spesification

        Gambar diatas merupakan tampilan halaman add specification product. Dalam halaman ini admin dapat melakukan input data spesifikasi produk.

      Tampilan Program

      Dalam tahap ini metode pengujian yang digunakan adalah blackbox testing. Pengujian program dilakukan untuk mencari bug atau kesalahan yang ada dalam program dan memastikan program yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik (tidak ada bug). Apabila ditemukan kesalahan atau ketidaksesuaian akan dilakukan perbaikan pada tahap perbaikan program.

      1. Black Box Testing Register User

      2. Tabel 4.12 Black Box Testing Register User

      3. Black Box Testing Login

      4. Tabel 4.13 Black Box Testing Pada Halaman Login

      5. Black Box Testing Add Identity Product

      6. Tabel 4.14 Black Box Testing Pada Halaman Add Identity Product

      7. Black Box Testing Add Specification

      8. Tabel 4.15 Testing Black Box Pada Halaman Add Specification

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian menggunakan metode black box dengan menjalankan beberapa instruksi dan memberikan input pada menu register, menu login, menu identity product, menu electrical test, menu dimension test, dan menu specification yang selanjutnya data yang telah di input sebelumnya diolah dan menghasilkan informasi sesuai kebutuhan pengguna.

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor : Intel Core i3

      2. Monitor  : LCD 17”

      3. RAM  : 4GB DDR3

      4. Harddisk  :SSD 240GB

      5. Koneksi  : LAN (Local Area Network)

      Spesifikasi Software

      1. Windows 10 Profesional

      2. SQL Server 2014 Management Studio

      3. Google Chrome

      Brainware

      1. Super Admin

      2. Admin

      3. Inspector

      4. Supervisor

      Schedule Implementasi

      Rancangan Implementasi dapat digambarkan sebagai berikut:

      1. Pengumpulan Data

      2. Hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini pengumpulan data yang diperlukan untuk perancangan sistem.

      3. Analisa Sistem

      4. Dalam tahap ini dilakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan saat ini.

      5. Perancangan Sistem

      6. Setelah data yamg diperlukan terkumpul dan menganalisa sistem berjalan, tahap selanjutnya yaitu perancangan sistem. Perancangan sistem diperlukan untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru dan sebagai acuan dalam membangun program.

      7. Pembangunan Program

      8. Dalam membangun program dikerjakan secara bertahap dan mengacu kepada perancangan sistem dengan memasukkan coding untuk di eksekusi oleh komputer.

      9. Pengujian Program

      10. Tahap selanjutnya yaitu pengujian program. Pengujian program bertujuan untuk mengetahui apakah program yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik dan memastikan program yang dibangun sudah sesuai.

      11. Perbaikan Program

      12. Perbaikan program dilakukan untuk mengoptimalkan program dengan menambah atau mengurangi point sesuai dengan kebutuhan user.

      13. Dokumentasi

      14. Dokumentasi berisi catatan penting tentang program yang dibangun dari tahap awal hingga akhir. Saat sistem sudah berjalan data yang berisi dokumentasi masih tetap digunakan saat akan diperlukan.

        Pada tabel dibawah ini menjelaskan jadwal kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pembangunan dari awal hingga akhir.

        Tabel 4.18 Time Schedule

      Estimasi Biaya

        Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk.”

        Tabel 4.19 Estimasi Biaya


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

      1. Berdasarkan hasil penulisan skripsi cara pengelolaan dan pengolahan data pengujian agar dapat lebih akurat dan terintegrasi dengan membuat sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel dimana prosedur sistem yang diusulkan inspector harus melakukan input data hasil pengujian produk kedalam form yang telah disediakan di sistem dan sistem akan secara otomatis mengolah data yang telah di input untuk menentukan kualitas produk tersebut berdasarkan spesifikasi.

      2. Cara menghasilkan informasi yang akurat yaitu sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel akan mengolah data secara otomatis yang telah di input sebelumnya dan menghasilkan output berupa report test. Agar antar muka (user interface) sistem ini mudah dimengerti oleh pengguna, maka antar muka (user interface) dibuat sederhana dan fungsional serta tampilan form input data pengujian dan report test dibuat mirip dengan form pengujian yang saat ini digunakan di PT. Sumi Indo Kabel Tbk sehingga pengguna hanya perlu sedikit adaptasi dengan adanya sistem yang baru.

      3. Implementasi dari sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel yaitu melakukan pengujian (testing) terhadap sistem yang telah dibangun menggunakan metode black box dan hasilnya sistem dapat berjalan sepenuhnya dan tampilan sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel dibuat sesuai dengan prototype yang telah disetujui oleh stakeholder.

      Saran

      Berdasarkan kesimpulan yang ada, saran yang dapat diberikan dalam skripsi ini dengan tujian untuk pengembangan sistem penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel di waktu mendatang adalah sebagai berikut:

      1. Mengembangkan sistem agar dapat otomatis print QC Passed Label dan stiker QC Passed apabila hasil pengujian produk kabel sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

      2. Mengembangkan sistem agar dapat terintegrasi dengan departemen PPC (Production Planing and Control) dengan tujuan departemen tersebut dapat melakukan monitoring produk kabel yang telah selesai proses sudah diuji atau sedang menunggu antrian pengujian.

      3. Mengembangkan sistem agar dapat terintegrasi dengan departemen Warehouse Shiping dengan tujuan departemen tersebut dapat melakukan monitoring produk kabel yang telah diuji dan siap kirim ke customer.


      Daftar Pustaka

      1. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan prototype visual pada bagian desain sebagai media informasi dan promosi pada PT. Sulindafin. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN: 2302-3808. 37-39.
      2. Nadeak, Berto. Abbas Parulian. Pristiwanto dan Saidi Ramadan Siregar. 2016. Perancangan aplikasi pembelajaran internet dengan menggunakan metode computer based instruction. Medan: STMIK Budi Darma Journal Riset Komputer (JURIKOM). ISSN 2407-389X. Vol. 3, No. 4 : 54.
      3. Joni, I. D. M. A. B., & Sandika, I. K. B. 2017. Sistem informasi manajemen sebagai alat pengolahan penelitian dosen. Lontar Komputer: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi 51-60.
      4. Saputra, D. D., & Sudarmaji, S. 2017. Permodelan sistem aplikasi pengolahan data pasien pada Rumah Sakit Islam Kota Metro Lampung. MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, 7(1).
      5. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. Aplikasi sistem pengiriman barang ekspor berbasis web pada PT. Tuntex Garment Indonesia Tangerang guna meningkatkan mutu proses pengiriman ekspor barang. Jurnal Sensi. Vol. 4 nomor 1, Februari 2018.
      6. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
      7. Irawan, Muhammad Dedi, Laila Hasni. 2017. Sistem penggajian karyawan pada LKP grace education center. Kisaran Sumatra Utara. Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1 No. 2. Desember 2017
      8. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: AbdiSistematika.
      9. Oktaviani, D. 2017. Perancangan sistem informasi administrasi siswa pada SMK Bina Utama Kendal Berbasis Web. Jurnal Mahasiswa, 1(1).
      10. 10,0 10,1 Puput Puspito Rini Dkk. 2016. Rancangan sistem informasi konversi nilai mahasiswa pindahan dan lanjutan. Tangerang: STMIK Global. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No 1 [10] (definisi perancangan sistem) (2).
      11. 11,0 11,1 Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPNINFORMASI.
      12. Saputra, A. S., Jati, B. K., & Utomo, S. F. 2016. Aplikasi analisa masalah mesin motor bebek menggunakan metode backward chaining. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 3-4.
      13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 Sutabri, Tata. 2016. Sistem informasi manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET (Penerbit ANDI).
      14. Prabowo, B., Hasibuan, N. A., Ramadhani, P. 2018. Aplikasi pembelajaran epidemiologi gizi menggunakan metode computer assisted instruction (CAI)".Jurnal Pelita Informatika, 17, 399-404.
      15. Ekastini, Kusrini dan Emha Taufiq Lutfi. 2017. Penerapan metode fuzzy analytical hierarchy process untuk SPK penyeleksian naskah layak terbit. Citec c Journal. Vol. 4, nomor 2, Februari 2017.
      16. Sudrajat, Budi. 2018. Pemilihan pegawai berprestasi dengan menggunakan metode profile matching. Jurnal Sinkron. Vol. 3 nomor 1, Oktober 2018.
      17. Rinianty., dan Sukardi. 2018. Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan menggunakan metode SAW Pada CV. Green Adversiting. Jurnal CCIT. Vol. 11 nomor 1, Februari 2018.
      18. Karim, F. 2017. Pengembangan sistem customer relationship management berbasis web application menggunakan ASP.NET MVC 5 studi kasus divisi marketing NIIT Indonesia.
      19. 19,0 19,1 19,2 19,3 Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      20. Xu, P. 2018. Design and development of laboratory network management system based on ASP.NET. Advances in Computer Science Research, 83, 300.
      21. iqbal. 2017. Sistem informasi akademik sekolah berbasis kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
      22. 22,0 22,1 Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
      23. Azizah, Nur, Sri Rahayu dan Nova Adhista. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI. Vol. 3 nomor 2, Agustus 2017.
      24. Aris, A., Firdaus, T., & Nurseha, N. 2018. Aplikasi program quality control barang untuk menunjang pelaporan pada bagian teknik perguruan tinggi raharja. Journal CERITA, 4(2), 159-168.
      25. Iskandar, D., Prahasta, T., & Rahmadani, A. 2018. Sistem pendukung keputusan model penentuan siswa teladan pada SMK Bonavita dengan pendekatan logika fuzzy. Journal CERITA, 4(1), 1-6.
      26. Rachman, H. I. 2019. Aplikasi pengolahan data member fitness berbasis web pada New Star Gym.
      27. Junaidi, J., Effendy, M. Y., & Hartono, H. 2015. REKAYASA MODEL APLIKASI SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. Creative Education Of Research in Information Technology And Artificial Informatics (CERITA). ISSN : 2461-1417 Vol. 1 No.1.
      28. Santoso, S., Albar, F., & Afrisha, I. 2018. 2018.PENGONTROLAN PENGECEKAN KUALITAS BARANG HASIL PRODUKSI DENGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINNING .Strategic of Education In Information System (SENSI). ISSN : 2461-1409 Vol. 4 No.2.
      29. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
      30. Widyahening, C. E. T. 2018. Penggunaan teknik pembelajaran fishbone diagram dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2, 15.
      31. Pasaribu, S.W, Rajagukguk, E. Y., & Sitanggang, M. 2018. Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM)
      32. Firdaus, I.H, Abdillah G., & Renaldi, F. 2016. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016). ISSN: 2089-9815.
      33. Fauzi, M. 2018. Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Kelulusan Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching. Jurnal Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi, 6.

Contributors

Iwan Hermawan