SI1522484728

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522484728

NAMA : IWAN HERMAWAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


Disusun Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009


Rektor
Universitas Raharja



(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ade Setiadi, M.Kom)
   
NID : 17004
   
NID : 17019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUTI PEGAWAI BERBASIS

WEB PADA PT.MEDIKON PRIMA

LABORATORIES


Disusun Oleh :

NIM
: 1522484728
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020
Iwan Hermawan
NIM : 1522484728

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

PT. Medikon prima laboratories merupakan sebuah Perusahaan di bidang industri manufaktur farmasi. Sebuah perusahaan tentu memiliki karyawan, di mana karyawankaryawan tersebut memiliki jenis hak cuti setiap tahunnya. Demikian pula pada PT.Medikon prima laboratories memiliki kewajiban untuk memberikan hak cuti bagi karyawan yang telah menjalani masa kerja selama satu tahun penuh. Pada pelaksanannya, pengurusan cuti masih dilakukan dengan tulisan tangan dan belum terkomputerisasi secara terpusat. Selain itu, banyak terjadi pemakaian kertas dalam setiap prosesnya serta kurang efisien dan sulit mengontrol persetujuan cuti yang dilakukan jika kepala departemen dan HRD berada di luar kantor. Aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kekurangan data sistem yang dilakukan secara manual dan mempermudah para pegawai melakukan proses cuti dan HRD melakukan proses pengolahan datanya, serta mendapatkan informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci. Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antara lain: wawancara, observasi, dan studi pustaka, data yang diperoleh dianalisa dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm. Serta pada penelitian ini diusulkan pembuatan aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Aplikasi tersebut diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemui dalam pengelolaan cuti secara manual Pada PT.Medikon prima laboratories. Maka dari itu penulis mengambil judul yang berhubungan dengan "Aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web pada PT. Medikon prima laboratories Yang dapat membantu admin,kepala departemen ,manager, pegawai dan HRD untuk melakukan pengajuan cuti dan pengolahan data cuti yang lebih tepat, cepat dan akurat. Keamanan data juga menjadi hal yang sangat berguna bagi perusahaan . ini Dengan adanya aplikasi pengolahan data cuti ini dapat meminimalisir kehilangan data pengajuan cuti akan berkurang karena sudah tersimpan rapi didalam database.

Kata kunci : [Aplikasi, Php, Mysql, Pengajuan Cuti]


ABSTRACT


PT. Medikon prima laboratories is a company in the pharmaceutical manufacturing industry. A company certainly has employees, where these employees have the right to take leave every year. Similarly at PT. Medikon prima laboratories has the obligation to provide leave rights for employees who have served a full year of service. On the implementation, leave management is still done in handwriting and has not been computerized centrally. In addition, there is a lot of use of paper in each process and it is less efficient and difficult to control leave approval if the head of department and HRD are outside the office. This web-based employee leave data processing application is expected to minimize the occurrence of a lack of data systems that are done manually and make it easier for employees to make the leave process and HRD to process the data processing, as well as get information related to leave in full and detailed. During the research the authors used several methods including: interviews, observations, and literature studies, the data obtained were analyzed in the form of Unified Modeling Language (UML) using visual paradigm software. As well as in this research it is proposed to make a web-based employee leave data processing application using the PHP programming language and MySQL database. The application is expected to be able to resolve problems encountered in leave management manually at PT.Medikon prima laboratories. Therefore, the authors take the title relating to "Web-based employee data processing applications at PT. Medikon prima laboratories That can help administrators, department heads, managers, employees and HRD to make leave applications and leave data processing more precisely, quickly and Accurate data security is also a very useful thing for the company.This application of data processing leave can minimize data loss filing leave will be reduced because it is stored neatly in the database.

Keywords: [Application, Php, Mysql, Leave Application]




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Mutu Produk Kabel Berbasis Web Studi Kasus PT. Sumi Indo Kabel Tbk.”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Universitas Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  6. Ade Setiadi, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Luthfia Fauzia Dewi Aryanti, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  8. Bapak Hendrik selaku stakeholder yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020
Iwan Hermwawan
NIM : 1522484728

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Warterfall Pressman
  2. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Medikon Prima Laboratories
  3. Gambar 3.2. Use Case Diagram
  4. Gambar 3.3. Activity Diagram Cuti Pegawai
  5. Gambar 3.4. Activity Diagram Cuti Spv
  6. Gambar 3.5. Activity Diagram Cuti Manager
  7. Gambar 3.6. Sequence Diagram Aktifitas Alur penggajuan cuti
  8. Gambar 4.1. Use Case Diagram System Usulan
  9. Gambar 4.2. Activity Diagram System Usulan
  10. Gambar 4.3. Sequence Diagram System Usulan
  11. Gambar 4.4. Deployment Diagram System Usulan
  12. Gambar 4.5. Class Diagram System Usulan
  13. Gambar 4.6. Prototype Halaman Login System Usulan
  14. Gambar 4.7. Prototype Halaman Menu Admin System Usulan
  15. Gambar 4.8. Prototype Halaman Menu Admin Cuti System Usulan
  16. Gambar 4.9. Prototype Halaman Menu Penggajuan Cuti Pegawai System Usulan
  17. Gambar 4.10. Prototype Halaman Menu Penggajuan Cuti Umum System Usulan
  18. Gambar 4.11. Prototype Halaman Menu Approval Kepala Departemen System Usulan
  19. Gambar 4.12. Prototype Halaman Dashboard HRD System Usulan
  20. Gambar 4.13. Halaman Login
  21. Gambar 4.14. Halaman Admin Departemen
  22. Gambar 4.15. Halaman Menu Profile Pegawai
  23. Gambar 4.16. Halaman Menu Penggajuan Cuti Pegawai
  24. Gambar 4.17. Halaman Menu Approve Kepala Departemen
  25. Gambar 4.18. Halaman Menu Dashboard HRD
  26. Gambar 4.19. Halaman Menu Report HRD
  27. Gambar 4.20. Halaman Menu Total Cuti HRD.

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1 Simbol Use Case Diagram
  2. Tabel 2 Simbol Class Diagram
  3. Tabel 3 Simbol Sequence Diagram
  4. Tabel 4 Simbol State Chart Diagram
  5. Tabel 5 Simbol Actifity Diagram
  6. Tabel 3.1. Hasil Analisa Kerja
  7. Tabel 3.2. Haasil Analisa Informasi
  8. Tabel 3.3. Hasil Analisa Ekonomi
  9. Tabel 3.4. Hasil Analisa Kontrol
  10. Tabel 3.5. Hasil Analisa Efisiensi
  11. Tabel 3.6. Hasil Analisa Layanan
  12. Tabel 3.7. Elitasi Tahap I
  13. Tabel 3.8. Elitasi Tahap II
  14. Tabel 3.9. Elitasi Tahap III
  15. Tabel 3.10. Final Draft Elitasi
  16. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
  17. Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Pegawai
  18. Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Bagian
  19. Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Cuti
  20. Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel Penggajuan Cuti
  21. Tabel 4.6. Spesifikasi Tabel Total Cuti
  22. Tabel 4.7. Spesifikasi Tabel User
  23. Tabel 4.8. Testing Black Box Pada Halaman Login
  24. Tabel 4.9. Testing Black Box Pada Menu Input Total Cuti
  25. Tabel 4.10. Testing Black Box Pada Menu Permohonan Cuti
  26. Tabel 4.11 Estimasi Biaya
  27. Tabel 4.12 Time Schedule

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, system informasi yang berbasis web dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan informasi.Pemanfaatan tersebut akan mempermudah suatu pekerjaan seperti halnya pengolahan data lebih cepat, keputusan yang akan diambil lebih, menghemat waktu dan biaya. Selain itu, system informasi yang berbasis web juga dapat menjadi sarana promosi yang efisien dan sumber informasi yang dapat diakses oleh pengguna internet yang semakin lama semakin luas.

Sebagian besar dari informasi bisnis saat ini masih dalam format kertas. Bagian ini merupakan bagian perkantoran modern yang tidak berubah. Kertas dokumen masih memenuhi laci-laci penyimpan dokumen.mencari kembali dokumen-dokumen dari tempat penyimpanan ini dapat menjadi pengalaman yang melelahkan. Dokumen dapat salah letak atau bahkan hilang. Sangat jarang ada cadangan (back-up) untuk dokumen seperti ini.

Permasalahan yang di hadapi oleh PT. Medikon prima laboratories adalah semua pemrosesan data khususnya pada bagian kepegawaian masih dilakukan secara manual dimana dalam proses pembuatan permintaan cuti maupun dalam pembuatan laporan setiap bulanya masih menggunakan kertas maupun microsof Excel, sehingga sering kali menghadapi permasalahan dalam kegiatan operasionalnya.

Untuk dapat mempermudah para karyawan melakukan proses cuti serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci, bagian kepegawaian diharapkan dapat membuatkan system informasi secara online. Para karyawan tidak lagi harus mendapatkan informasi tersebut dengan datang langsung ke bagian kepegawaian, tetapi cukup dengan mengakses internet dan mengakses melalui website dengan mudah, tidak memerlukan waktu yang lama.

Untuk dapat menangani masalah tersebut diperlukan teknologi informasi yang dapat mengatasinya yaitu “Aplikasi Pengolahan Data Cuti Pegawai Berbasis Web Pada PT.Medikon Prima Laboratories ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengolahan data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories yang berjalan saat ini?
  2. Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan PT.Medikon prima laboratories yang memudahkan pegawai, admin departemen, kepala departemen manager dan HRD bagian time keeper dalam proses pengolahan data cuti ?
  3. Bagaimana merancang aplikasi informasi pengolahan data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini mencakup beberapa hal, diantaranya::

  1. Sebagai studi kasus maka PT Medikon Prima Laboratories dipilih sebagai perusahaan yang akan menerapkan aplikasi yang dibangun nantinya.
  2. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada perancangan dan implementasi aplikasi pengajuan cuti
  3. Karena luasnya permasalahan , penelitian ini berfokus pada pengolahan data master user, master bagian (departemen) ,master jenis cuti , permohonan cuti ,laporan cuti , rekap cuti . aplikasi yang akan dibangun berfokus pada pegawai (staff) , manager ,kepala departemen. tidak meliputi pimpinan , absensi , libur dan izin serta penggajian.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Merancang suatu system dimana pegawai dapat melakukan cuti secara online.
  2. Memberikan alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada system tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.
  3. Memberikan pelatihan secara intensif kepada pengguna sistem agar menjadi user-user yang handal dalam pengaplikasian sistem.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Pegawai dapat melakukan proses cuti serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci.
  2. HRD mempermudah membuat laporan bulanan data cuti karyawan

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PT.Medikon Prima Laboratories guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, dengan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas, dengan jangka waktu satu bulan.

  2. Wawancara (Interview)

    Untuk menambah informasi yang lebih jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada HRD perusahaan atau karyawan.

  3. Metode Kepustakaan (Library Research)

    Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokemen yang berkaitan dengan permasalahan laporan Skripsi ini.

    Metode Analisa

    Metode analisa yang digunakan yaitu PIECES. PIECES merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik khususnya dalam industri manufaktur.

    Fungsi dasar dari PIECES yaitu mengidentifikasi dan menganalisis data ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

    Alasan dipilihnya PIECES sebagai metode analisa karena dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab data yang bersifat gejala dari masalah utama .tools yang mudah dimengerti , memiliki beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan dan metode ini cocok digunakan dalam industri manufaktur. Dengan metode PIECES, diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab suatu permasalahan.

    Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan apabila masalah yang bersifat gejala dari masalah utama ditemukan

    Metode Perancangan Sistem

    1. Rancangan Model

      Perancangan aplikasi penunjang keputusan pengendalian mutu produk kabel berbasis web pada PT Sumi Indo Kabel Tbk. Menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 10.0 Enterprise Edition.

    2. Rancangan Program

      Di dalam pembuatan program penulis menggunakan model waterfall sebagai acuan tahapan-tahapan membuat program.

    3. Bahasa Pemrograman

      Dalam membuat sistem ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML5, dan Javascript.

    4. Library

      Library yang digunakan adalah Framework Css,Framework JS dan High Chart JS.

    5. Editor

      Untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan tool Sublime text 3.

    6. Desain

      Penelitian ini membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS.

    7. Data Base

      Database yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu SQL Server.

    8. Browser

      Browser yang digunakan menggunakan Google Chrome.

    9. Pengujian

      Metode testing yang digunakan untuk pengujian program ini yaitu metode Black-Box Testing.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam menjelaskan pembahasan masalah, maka materi yang terdapat dalam laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian, metode analisa yang digunakan dan sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab 2 membahas tentang beberapa teori yang mendukung literature review dan penganalisaan. Landasan teori meliputi teori umum dan khusus. Dalam teori umum berisikan teori yang bersifat umum yang digunakan sebagai acuan mengenai konsep dasar sistem. Sedangkan teori khusus berisi teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini membahas gambaran umum perusahaan, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan struktur organisasi perusahaan, tujuan dan fungsi instansi yang terkait dengan bidang kajian permasalahan yang ada dalam perusahaan, prosedur sistem berjalan, rancangan sistem berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisa sistem berjalan, metode analisa, analisa masukan proses dan keluaran, Framework, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa kebutuhan, analisa masalah, dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab IV membahas tentang perancangan sistem usulan. Selain itu, dalam bab IV juga membahas Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language (UML), rancangan database, layout atau tampilan program, pengujian program dan implementasi sistem yang diusulkan.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan, dan memberikan jawaban dari tujuan penelitian, dan memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan sekaligus akhir dari laporan ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Teori umum adalah teori-teori yang dipakai sebagai landasan untuk teori-terori lainnya:

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem
    2. Menurut Syah (2018),[1] “Sistem adalah suatu komponen yang sistem yang besar ataupun kecil itu saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis guna mencapai tujuan tertentu.”

      Menurut B. Romney dan Steinbart (2014),[2] “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

      Menurut Mulyadi (2016:4)[3] Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

      Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah komponen yang saling terhubung membentuk rangkaian untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama.

    3. Karakteristik Sistem
    4. Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem, diantaranya: (Hutahaean,2015)[4]

      1. Batasan Sistem
      2. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.(scope) dari sistem tersebut.

      3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
      4. Lingkungan luar sistem (environment)Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

      5. Masukan Sistem (Input)
      6. Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem supaya sistem dapat berjalan dan diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

      7. Keluaran Sistem (Output)
      8. Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

      9. Komponen
      10. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

      11. Penghubung Sistem (Interface)
      12. Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

      13. Pengolah Sistem
      14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

      15. Sasaran Sistem
      16. Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sitem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.</div>

      Konsep Dasar Perancangan

      1. Definisi Perancangan

      2. Menurut Munawar [5](2018:23), “Perancangan adalah bagaimana sistem akan dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan”. Perancangan bisa dimulai sebelum atau setelah keputusan tentang perangkat lunak yang akan digunakan pada sistem.

        Menurut Triyono DKK dalam jurnal ICIT (2019:12),[6] “Perancangan adalah penggambaran dan pembuatan sketsa yang direncanakan dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan suatu informasi dari beberapa elemen – elemen komputer yang akan menggunakan sistem pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

        Menurut Wahyu Hidayat DKK dalam jurnal CERITA (2016:49),[7] “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Menurut Untung Rahardja (2018:91)[8], dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Informasi sudah tidak lagi diserap dengan mengandalkan alat-alat yang masih kuno dan konvensional, karenanya peran komputer menjadi sangat krusial dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah, selain itu komputer juga merupakan alat bantu yang sangat baik untuk mengembangkan sistemyang masih ketinggalan zaman.

        Menurut Muslihudin [9](2016:9), “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan, karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan)”.

        Menurut Krismaji (2015:14),[10] “Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

        Menurut Ramadhan dkk (2016:6)[11] “Informasi adalah sekumpulan fakta- fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan”.


      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Menurut Abdul Kadir (2014:345),[12] “Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya) tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani”. Menurut Mulyani (2017:40),[13] “Analisis sistem adalah suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menggunakan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga di dapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelebihan maupun kelemahan sistem”.

      Konsep Dasar Manajemen

      1. Definisi Manajemen

      Menurut Sucahyowati (2016:5),[14] “Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan seperti, Planning, Orgarnizing, Staffing, Directing dan Controlling yang dilakukan oleh para anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      Menurut Djahir dan Pratita (2014:12),[15] “Manajemen merupakan suatu proses untuk mencapai suatu proses untuk mencapai suatu tujuan dengan melakukan bentuk organisasi, seperti perencanaan, pengawasan, pengendaliaan dan penggerakan agar mencapai suatu hasil yang maksimal.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Aplikasi

      1. Konsep Dasar Aplikasi

      2. Menurut Abert Tandilintin DKK dalam jurnal ICIT (2019:69),[16] “Aplikasi adalah perangkat lunak yang bersifat spesifik dan biasanya digunakan yang bersifat spesifik, dan biasanya digunakan untuk membantu pekerjaan di berbagai bidang”.

        Menurut Wyzer DKK dalam jurnal Sistem Informasi (2016:2),[17] “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

        Menurut Abdurahman dan Riswaya dalam jurnal Computech & Bisnis (2014:62),[18] “Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah – perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut”.

      Konsep Dasar Prototype

      1. Definisi Prototype

      2. Menurut Fajarianto (2016:55),[19] “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

        Menurut Rifa’atunnisa DKK (2014:2),[20] “Prototype yaitu metode yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai, dengan tahapan yang digunakan yaitu pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, perancangan cepat, membentuk prototype, evaluasi pelanggan terhadap prototype, perbaikan prototype dan produk rekayasa”.

      Definisi UML (Unified Modelling Language)

      1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

      2. Menurut Yusuf DKK dalam jurnal CCIT (2015:29),[21]UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

        Menurut Mulyani (2016:35),[13] UML adalah sebuah teknik pengembangan system yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada system.

        Masing - masing diagram UML didesain agar para pengembang dan pengguna dapat melihat sistem software dari perspektif yang berbeda dan dalam berbagai level abstraksi. UML terdiri dari banyak diagram, diantaranya:

      3. Use Case Diagram

        Menurut Alan Dennis [22](2015:513), Use Case Diagram adalah “Diagram fungsional dalam bahwa mereka menggambarkan fungsi dasar dari sistem” ke dua deskripsi use case dan diagram use case di dasarkan pada persyaratan di identifikasi dan deskripsi diagram aktivitas deskripsi proses. Use Case menjelaskan cara yang sangat sederhana dari fungsi utama dari sebuah sistem dan bermacam-macam perbedaan dari pemakai akan saling berpengaruh. Use Case digunakan untuk menggambarkan fungsi dari sistem dan sebagai model dialog antara aktor dan sistem, ” Use case diagram menampilkan actor , use case , dan hubungan antara mereka. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang test khusus untuk desain yang ada pada sistem”.

      4. Activity Diagram

        Menurut (Alan Dennis 2015:513)[22], Activity Diagram adalah “Activity Diagram yang digunakan untuk menggunakan tingkah laku proses bisnis satu orang dari obyek. Dalam beberapa kebiasaan bisa dilihat sebagai diagram aliran data yang sudah berpengalaman digunakan dalam conjunction dengan struktur analis. Tidak hanya itu, diagram activity dapat digunakan untuk menggambarkan segala macam dari level menengah aliran kerja bahwa involve beberapa perbedaan Use Case, untuk menjelaskan use case perorangan. Kesimpulannya untuk mengkhususkan detail dari metode perorangan”.

      5. Sequence Diagram

        Menurut Alan Dennis [22](2015:513), Sequence Diagram adalah “Sequence Diagram mengilustrasikan obyek yang mengambil bagian dalam Use Case dan pesan yang terlewat diantara mereka untuk satu Use Case. Sebuah Sequence Diagram adalah model dinamis yang menunjukan urutan eksplisit pesan yang lewat diantara objek dalam interaksi yang di definisikan”.,

      Definisi Analisa PIECES

      1. Definisi Analisa PIECES

      Menurut Nurjamiyah dan Arie Rafika Dewi (2018:39),[23] dalam jurnal Sistem informasi yang berjudul Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan Vol. 2: “Analisa yang melihat sistem dari “Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service, adapun pengertiannya sebagai berikut:

      1. Performa (Performance)

        Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan berapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

        1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
        2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
      2. Informasi (Information)

        Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

      3. Analisis Ekonomi (Economic)

        Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      4. Analisis Keamanan (Control/Security)

        Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

      5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

        Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
      3. Data diproses secara berlebihan.
      4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      7. Analisis Layanan (Services)

        Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      4. Sistem tidak mudah dipelajari.
      5. Sistem tidak mudah digunakan.
      6. Sistem canggung untuk digunakan.
      7. Sistem tidak fleksibel.

      Konsep Dasar Web

      1. Definisi Web

      2. Menurut Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1),[24] menjelaskan bahwa “Web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML”.

        Menurut Fitri Marisa (2016:1),[25] Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server.

      PHP (Hypertext Preprocessor)

      1. Definisi Web

      2. Menurut Priyo dkk (2016:25),[26] mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu serverside yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

        Menurut Mega Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering an Technology (2016:8981),[27] mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-Processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

      Definisi MySQL

      1. Definisi MySQL

      2. Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[28] mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

        Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[27] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

      Definisi XAMPP

      1. Definisi XAMPP

      Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632),[29] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahas untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

      Konsep Dasar Cuti

      1. Definisi Cuti

      2. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 Bab 1 Pasal 1[30] , menyatakan pengertian Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Selain dimuat di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, cuti juga dimuat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Bab X tentang perlindungan pekerja/buruh. Paragraf 1 Pasal 79 ”Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja / buruh. (UU No.13 Th:2003)[30] Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pemberian cuti adalah dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani. (Shabrina, 2016:46)[31]

      3. Jenis-jenis Cuti

      4. Adapun jenis-jenis cuti yang diberikan oleh setiap perusahaan, yaitu: (Shabrina, 2016:46)[31]

        1. Cuti tahunan, Cuti ini adalah hak setiap tenaga kerja dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
        2. Cuti melahirkan, Perempuan memiliki cuti melahirkan selama tiga bulan.
        3. Cuti menstruasi, Cuti ini merupakan hak cuti khusus yang ditunjukkan untuk perempuan.
        4. Cuti bersama, Cuti ini adalah cuti yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas.
        5. Ibadah haji, Cuti ini diberikan karena adanya salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan yakni beribadah haji.
        6. Cuti masa kerja, Cuti ini diberikan sebagai upaya memberikan waktu istirahat demi produktivitas kerja.
        7. Cuti ditanggung dan di luar tanggungan perusahaan, Cuti yang ditanggung biasanya berkaitan dengan kepentingan perusahaan, sebaliknya untuk yang di luar tanggungan perusahaan.
        8. Cuti insidental, Cuti ini diberikan karena keperluan khusus seperti menikah, menikahkan anak, mendampingi istri melahirkan, khitan, baptis, dan kematian keluarga inti.

        Begitu juga dengan PT Medikon Prima Laboratories yang memiliki empat jenis cuti yang diberikan kepada seluruh karyawannya, antara lain:

          1. Cuti tahunan (Annual leave)., Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
          2. Cuti sakit (Sick leave)., Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang sakit seperti harus dirawat inap. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.
          3. Cuti izin (Permission)., Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang ada kepentingan di luar urusan perusahaan. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya. Jika karyawan terlalu sering mengajukan cuti tersebut, makan akan dipertimbangkan dan sangat berpengaruh terhadap karirnya di perusahaan.
          4. Cuti bonus (Bonus leave). Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan bilamana karyawan tersebut berprestasi dalam menajalankan pekerjaannya. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.
        1. Prosedur Sistem Cuti

        Menurut Widodo (2016:42)[32], urutan prosedur cuti sebagai berikut:

        1. Penerima pengajuan cuti
          1. Pengajuan cuti ditujukan kepada koordinator masing-masing bagian.
          2. Pengajuan cuti ditujukan kepada departemen sumber daya manusia apabila tidak terdapat koordinator pada bagian tersebut.
        2. Kategori cuti
          1. Cuti pokok
            Merupakan cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan dengan masa cuti berbeda-beda sesuai dengan status karyawan, grade, dan masa kerja.
          2. Cuti ekslusif
            Merupakan hak cuti yang diberikan kepada karyawan tanpa mengurangi jumlah masa cuti pokok.
        3. Hak masa cuti
          Masa cuti yang diterima pada masing-masing karyawan diklasifikasikan berdasarkan status karyawan, grade, dan masa kerja karyawan tersebut.
          1. Kontrak
            Perhitungan hak masa cuti yang diterima yaitu satu hari setiap bulan, dan akan diakumulasikan pada bulan berikutnya. Hak cuti dapat digunakan apabila sudah memiliki masa kerja selama tiga bulan.
          2. Permanen
            Hak masa cuti diberikan mulai awal tahun atau pada saat perubahan dari status kontrak menjadi permanen sebanyak jumlah hari pada masing-masing masa kerja dan grade. Akumulasi hak masa cuti:

        1) Akumulasi hak masa cuti terjadi pada awal tahun (Januari). Hak masa cuti yang dapat digunakan untuk tahun berikutnya yaitu

        maksimal tujuh hari.

        2) Karyawan dapat mengajukan cuti ketika sisa masa cuti telah habis, dan jumlah masa cuti tersebut akan diakumulasikan pada bulan atau tahun berikutnya.

        4. Waktu dan tempat pengajuan cuti

        a. Pengajuan cuti dapat dilakukan dimana saja, namun batas pengajuan cuti yaitu tiga hari sebelum pelaksanaan cuti.

        b. Cuti sakit dapat diajukan maksimal tiga hari setelah pelaksanaan cuti sakit.

        5. Pembatalan cuti

        a. Cuti dapat dibatalkan oleh karyawan tersebut (pemohon) apabila cuti tersebut belum dikonfirmasi, dan dengan waktu paling lambat satu hari

        sebelum tanggal cuti.

        b. Cuti dapat dibatalkan oleh penerima/koordinator apabila status cuti tersebut sudah disetujui, dan dengan waktu paling lambat pada tanggal cuti

        tersebut.

        Konsep Dasar Karyawan

        Karyawan merupakan faktor pendukung dalam suatu perusahaan atau instansi, dengan adanya karyawan yang mempunyai standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan juga semakin meningkat. (Abadi & Latifah, 2017:38) [7][33].

        Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepda perusahaan yang mengerjakan diamana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. (Safitri, 2017:18) [8][34] .

        Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan profesi yang berpengaruh dengan produktivitas perusahaan.


        Status Karyawan

        Menurut UU No. 13 Tahun 2003[30] Tentang Ketenagakerjaan menjelaskan empat jenis status pekerja berdasarkan waktu berakhir nya sebagai berikut:

        1. Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) atau karyawan kontrak adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Pekerja dianggap sebagai PKWT apabila kontrak kerja tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan tidak ada masa percobaan kerja (probation).
        2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap atau biasa disebut karyawan tetap. Pada PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation) dengan waktu paling lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka berdasarkan aturan hukum, sejak bulan keempat, pekerja dinyatakan sebagai pekerja tetap (PKWTT).


        Selain dari status pekerja berdasarkan waktu berakhirnya, ada juga pekerja harian lepas (freelamcer) dan outsourcing:

        1. Harian lepas (freelancer)
        2. Pekerja harian lepas diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 100 tahun 2004. Pada perjanjian kerja harian lepas berlaku beberapa ketentuan:
          Perjanjian kerja harian lepas hanya untuk pekerjaan tertentu yang memiliki waktu dan volume pekerjaan yang berubah-ubah, serta upah yang didasarkan pada waktu, volume pekerjaan, dan kehadiran pekerja dalam satu hari. Perjanjian kerja harian lepas berlaku dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 (satu) bulan. Jika pekerja bekerja selama 21 hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka status pekerja berubah menjadi PKWT.
        3. Outsourcing
        4. PStatus kerja outsourcing artinya pekerja tidak berasal dari rekrutmen perusahaan, melainkan perusahaan meminta pihak ketiga sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja untuk mengirimkan pekerjanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga, perjanjian kerja dilakukan oleh perusahaan dan pihak ketiga tersebut. Ketentuan terkait status kerja outsourcing diatur dalam Undang-Undang No.13 Pasal 59 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

        Black Box Testing

        Menurut Rizky dalam Rini (2016:64),[35] adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

        Menurut Mustaqbal (2015:31),[36] “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

        Metode Waterfall

        Untuk metode penelitian yang digunakan, adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) jenis waterfall ini cocok untuk menggambarkan sistem. Model waterfall menurut Pressman (2015:42), model waterfall atau sering disebut model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software, Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

        Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman:
        Gambar 2.1. Waterfall Pressman (Pressman, 2015:42)
        1. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)
        2. Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek, seperti menganalisis permasalahan yang dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan internet.
        3. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)
        4. Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko- resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.
        5. Modeling (Analysis & Design)
        6. Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.
        7. Construction (Code & Test)
        8. ahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.
        9. Deployment (Delivery, Support, Feedback)</p>
          Deployment (Delivery, Support, Feedback)
          Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi software ke customer, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya. (Pressman, 2015:17)
          Dengan demikian, metode waterfall dianggap pendekatan yang lebih cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru dan juga pengembangan software dengan tingkat resiko yang kecil serta waktu pengembangan yang cukup lama. Tetapi salah satu kelemahan paling mendasar adalah menyamakan pengembangan hardware dan software dengan meniadakan perubahan saat pengembangan. Padahal, error diketahui saat software dijalankan, dan perubahan-perubahan akan sering terjadi.
          Keuntungan menggunakan metode waterfall adalah prosesnya lebih terstruktur, hal ini membuat kualitas software baik dan tetap terjaga. Dari

          sisi user juga lebih menguntungkan, karena dapat merencanakan dan menyiapkan kebutuhan data dan proses yang diperlukan sejak awal.

          Penjadwalan juga menjadi lebih menentu, karena jadwal setiap proses dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat dilihat jelas target penyelesaian pengembangan program. Dengan adanya urutan yang pasti, dapat dilihat pula perkembangan untuk setiap tahap secara pasti. Dari sisi lain, model ini merupakan jenis model yang bersifat dokumen lengkap sehingga proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah.
          Kelemahan menggunakan metode waterfall adalah bersifat kaku, sehingga sulit melakukan perubahan di tengah proses. Jika terdapat kekurangan proses/prosedur dari tahap sebelumnya, maka tahapan pengembangan harus dilakukan mulai dari awal lagi. Hal ini akan memakan waktu yang lebih lama. Karena jika proses sebelumnya belum selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat berjalan. Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam permintaan user maka proses pengembangan harus dimulai kembali dari awal. Karena itu, dapat dikatakan proses pengembangan software dengan metode waterfall bersifat lambat.
          Kelemahan menggunakan metode waterfall adalah bersifat kaku, sehingga sulit melakukan perubahan di tengah proses. Jika terdapat kekurangan proses/prosedur dari tahap sebelumnya, maka tahapan pengembangan harus dilakukan mulai dari awal lagi. Hal ini akan memakan waktu yang lebih lama. Karena jika proses sebelumnya belum selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat berjalan. Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam permintaan user maka proses pengembangan harus dimulai kembali dari awal. Karena itu, dapat dikatakan proses pengembangan software dengan metode waterfall bersifat lambat.
          Kelemahan lainnya menggunakan metode waterfall adalah membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap sejak awal. Tetapi, biasanya jarang sekali customer yang dapat memenuhi itu. Untuk menghindari pengulangan tahap dari awal, user harus memberikan seluruh prosedur, data, dan laporan yang diinginkan mulai dari tahap awal pengembangan. Tetapi pada banyak kondisi, user sering melakukan permintaan di tahap pertengahan pengembangan sistem. Dengan metode ini, maka development harus dilakukan mulai lagi dari tahap awal. Karena development disesuaikan dengan desain hasil user pada saat tahap pengembangan awal. Di sisi lain, user tidak dapat mencoba sistem sebelum sistem benar-benar selesai. Selain itu, kinerja personil menjadi kurang optimal karena terdapat proses menunggu suatu tahap selesai terlebih dahulu. Oleh karena itu, seringkali diperlukan personil yang “multi-skilled” sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya. (Pressman, 2015:42-43)

          </ol>

          Elisitasi

          Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (302:2014), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

          1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

          2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

          3. a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

            b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih handal.

            c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

          4. Elisitasi tahap III
            , merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II

            dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa

            diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

          5. a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan

            requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

            b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan

            requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

            c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

            a) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

            b) Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

            c) Low (L): Mudah untuk dikerjakan

          6. Elisitasi final draft, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

          Studi Pustaka (Literature Review)

          Menurut Rafika (2015:138) [37], “Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal”.

          Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Literature review adalah metode yang digunakan untuk menunjang hasil wawancara serta observasi sebelumnya sebagai referensi.

          (Literature Review) dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya

          Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini diantara lain:

          1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Sandro dkk dari jurnal ICIT (2019)[38] dalam journal ICIT dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang”.

          2. Suatu instansi dalam pemerintahan tidak akan pernah luput dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama perkembangan yang terjadi pada teknologi komputer yang bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-masalah pemerintahan, khususnya pemerintah daerah Desa Cangkudu dalam melayani pembuatan surat permohonan pembuatan akta tanah. Dalam pengolahan data pemohon akta tanah masih belum mempunyai sistem yang efektif dan efisien, sehingga menimbulkan kendala pada penyajian surat, proses pencarian dokumen permohonan akta tanah yang sudah lama dibuat membutuhkan waktu yang lama harus mencari data-datanya pada file yang tersimpan, serta penyajian laporan yang belum otomatis. Oleh karena itu, penulis merancang aplikasi sistem yang dapat membantu sekretaris desa dalam melakukan pengolahan data sehingga proses pendataan menjadi lebih cepat. Proses pencarian data pemohon pembuatan akta tanah yang telah lama dibuat menjadi lebih cepat. Serta penyusunan laporan menjadi lebih efisien.

          3. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Khozin dkk dari jurnal Sensi (2016)[39] dalam journal CERITA dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Inventarisasi Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”.

          4. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Inventarisasi Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”. Setiap instansi pasti ada surat masuk dan surat keluarnya yang merupakan sebuah hal yang dapat dijadikan sebagai bukti kegiatan pengeluaran atau pemasukan administrasi selama satu periode. Sistem inventarisasi surat masuk dan surat keluar adalah sistem tentang laporan yang dimiliki oleh setiap instansi yang biasanya terdiri dari bentuk usaha dari suatu instansi. Setiap instansi memiliki sistem surat masuk dan surat keluar yang berbeda-beda, tergantung dengan sistem manajemen yang diterapkan oleh instansi tersebut. Sistem surat masuk dan surat keluar biasanya dilakukan dengan sistem manual. Dengan sistem yang terkomputerisasi akan dapat menjamin adanya waktu yang tetap untuk menghasilkan informasi serta dapat mengontrol mekanisme secara otomatis dengan penerapan kontrol yang baik dan tidak membutuhkan tempat yang luas untuk pengarsipan data karena sebagian besar data disimpan dalam database. Maka penulis melakukan analisis yang hasilnya digambarkan dalam Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm 6.4. Proses pembuatan sistem dengan menggunakan software PHP dan database MySQL. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengguna terutama pada Direktorat Pencegahan Dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

          5. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Diah dkk dari jurnal CCIT (2015)[40] Perkembangan teknologi yang berkembang pesat pada era ini khususnya pada telekomunikasi, media, dan informatika (telematika) mendapat sambutan positif dan negatif di masyarakat. Teknologi yang digunakan dengan tepat sasaran akan sangat bermanfaat dalam menunjang kegiatan baik itu badan atau instansi tertentu. untuk pengolahan informasi dan penyampaikan informasi sehingga informasi yang disajikan cepat, tepat, dan minim dari kesalahan, sehingga membuat suatu pekerjaan lebih efektif dan efisien. Short Message Service (SMS) merupakan penyampaian pesan atau informasi yang sudah mulai tergantikan oleh aplikasi chatting seperti bbm dan whatsapp. SMS sudah mengalami perkembangan dari segi penggunaan dan fungsi seperti Polling SMS, SMS Banking, dan SMS Gateway. Gammu SMS Engine merupakan Engine yang digunakan untuk aplikasi SMS Gateway. Gammu dapat diimplementasikan ke dalam berbagai bahasa pemrograman seperti PHP dan dapat digunakan fungsinya sesuai kebutuhan. gammu SMS engine adalah aplikasi pengolah pesan yang tidak melakukan pengiriman SMS massal pada kebanyakan SMS gateway. Metode yang digunakan untuk gammu SMS enginetidak terpaku pada sebuah teori melainkan mensetting konfigurasi melalui beberapa source code dan juga dengan melalui device manager untuk cek port yang terhubung pada komputer.

          6. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Muhaimin dkk dari jurnal CCIT (2019)[41] dalam Junal SENSI dengan judul “Prototype Aplikasi Sistem Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Karawaci Medika”. Dalam penelitian ini dijelaskan. Penerapan Teknologi dalam bidang kesehatan saat ini dapat mempermudah segala pekerjaan khususnya pendaftaran dan pengolahan data yang membutuhkan kecepatan, ketepatan dan kevalidan data. Prototype aplikasi rekam medis pasien berbasis web bertujuan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan tersebut pada klinik. Selama proses yang berjalan, Klinik Karawaci Medika melakukan proses rawat jalan dengan kartu rekam medis pasien yangdisimpan oleh pihak klinik yang berbentuk kertas sehingga kartu rekam medis pasien sulit untuk ditemukan ketika data rekam medis pasien dibutuhkan untuk pemeriksaan rawat jalan dan pada registrasi pasien rawat jalan, pasien diharuskan menunggu cukup lama karena masih manualnya proses pendaftaran pasien. Dari permasalahan tersebut didapatkan pemecahan masalah yaitu prototype aplikasi dapat mempermudah admin dalam menangani, mengelola data pasien dan mempermudah pasien dalam registrasi rawat jalan serta melihat rekam medis kapan dan dimana saja. Memudahkan pasien dalam rawat jalan karena tidak diperlu membawa kartu rawat jalan sehingga pasien maupun klink dapat sama sama terbantu dengan adanya rototype aplikasi rekam medis pasien berbasis web.

          7. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018)[42] . Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode sistem berbasis online, sistem pelayanan dukungan tersebut akan sangat mudah untuk didapatkan. Adapun ROOSTER merupakan sebuah aplikasi sistem pelayanan dukungan berbasis online yang sangat praktis. Dalam artikel ini di jelaskan mengenai masalahmasalah yang timbul serta pemecahan masalah yang diteliti. Selain itu terdapat 3 (tiga) ciri khas dan 5 (lima) keunggulan dari aplikasi ini. Pada implementasinya ditampilkan tampilan protoype dari aplikasi ROOSTER.

          8. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin pada SENSI Jurnal Vol.3 No 2 Agustus 2017.[43] dalam SENSI Jurnal dengan judul “PERANCANGAN SITEM INFORMASI PENDATAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA BERBASIS WEB”.

          9. Metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Bahasa pemrograman PHP da HTML. Sebuah rancangan Aplikasi Pendataan karyawan baru berbasis Web yang dapat meningkatkan kualitas perusahaan serta nilai yang kompetitif bagi perusahaan.

          10. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani dkk, 2018[44] Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) Tangerang Dalam penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khususnya fasilitas maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) Tangerang.

          11. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Yuliana, L., & Juliana, E pada SENSI Journal Vol 3 No 1 (2017). [45] dalam E pada SENSI Journal dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA” Metode observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan metode analisa menggunakan analisa SWOT. Bahasa pemrograman PHP, database MySQL, Tools UML, software Visual Paradigm 6.4, User Interface menggunakan Adobe Dreamwever CS6, model Pengujian Black box Testing. Hasil Penelitian berupa rancangan sistem informasi penggajian yang dapat bermanfaat bagi PT. Flex Indonesia baik sebagai untuk mengambil suatu keputusan.


          12. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Ambokile Okey & Anael E. Sam(2019) [46] dalam Journal International Web-based Application Tool for Recommendation of Open Source Software forHigher Learning Institution in Tanzania dengan judul “Web-based Application Tool for Recommendation of Open Source Software forHigher Learning Institution in Tanzania,”.aplikasi yang dikembangkan adalah: untuk meningkatkan individu kesadaran dalam HLI tentang OSS yang ada dirancang untuktujuan akademik, untuk meningkatkan penggunaan OSS dalam HLI, untuk meningkatkan kualitas kegiatan pedagogis melalui penggunaan OSS yang dirancang untuk tujuan akademik.


          13. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Hridita Afsana dan Ms. Tanjina Shahjahan (2018) [46] dalam BRAC University Bangladesh dengan judul “Internship Report on Employee Leave Management System In MetLife Bangladesh”. aplikasi yang dikembangkan adalah: “Sistem manajemen cuti baru yang diusulkan akan menciptakan seluruh proses manajemen cuti jauh lebih mudah dan efisien. Antarmuka yang ramah pengguna dan aksesibilitas dari browser web apapun atau perangkat akan membantu karyawan untuk dengan mudah menyelesaikan proses aplikasi cuti. Menggunakan perangkat lunak manajemen dan HRD akan dapat mengambil keputusan tentang urusan cuti. Selain itu, sistem baru akan memastikan lebih sedikit kertas bekerja dan karena itu, seluruh proses manajemen cuti akan lancar dan dapat diandalkan”.

          14. Berdasarkan literature review diatas dapat disimpulkan Setiap metodologi perancangan sistem memiliki waktu dan penyajian yang berbeda-beda dalam penyelesaian nya , oleh karena itu dalam penelitian ini memutuskan menggunakan metodelogi pengembangan sistem waterfall dikarenakan metode waterfall merupakan metode pengembangan sistem yang sifatnya melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan, disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

            Karena sistem yang dibangun berurutan dan terstruktur maka metode perancangan yang akan digunakan yaitu UML. Dengan menggunakan metode perancangan UML dapat memudahkan dalam memvisualisasikan rancangan suatu sistem dan rancangan suatu sistem dapat terdokumentasi dengan baik. Selain itu, dapat digunakan sebagai alat untuk analisis dan desain.

            Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa permasalahan adalah PECES, dengan menggunakan metode PIECES dapat memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik, selain itu metode ini sangat cocok di implementasikan di dunia industri manufaktur.


          BAB III

          PEMBAHASAN

          Gambaran Umum Perusahaan

          PT.Medikon Prima Laboratories didirikan pada tanggal 10 November 1980, yang semula berlokasi di Jalan Talib I No 26-28, Jakarta Barat. Sejak tanggal 20 November 1986, perusahaan tersebut pindah lokasi di Jalan Raya Serang Km.12, Desa Sukadamai, Cikupa, Tangerang hingga saat ini, dengan luas tanah 2 hektar dan luas bangunan 3.000 m2. Pada tahun 1992 PT Medikon Prima Laboratories telah memenuhi persyaratan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan.

          Dalam kegiatannya, PT Medikon Prima Laboratories difokuskan untuk industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, termasuk farmasi dengan memproduksi dan menghasilkan produk-produk obat jadi dalam berbagai sediaan baik sediaan padat, cair maupun setengah padat, serta memberikan pelayanan terbaik bagi distributor, supplier dan konsumen dengan menjunjung tinggi arti integritas dan kualitas.


          Visi dan Misi Perusahaan

          Visi Perusahaan Membuat produk-produk yang berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang terbaik “dari hati yang tulus” kepada customer-customer kami sehingga menjadi partner yang terbaik dalam bidang kesehatan.

          Misi Perusahaan Membina suatu bentuk kerjasama yang baik dan sinergis antar semua bagian dalam perusahaan. Menerapkan budaya belajar yang terus menerus di semua bagian dalam perusahaan. Menjalin kerja sama yang baik dan interaktif dengan distributor–supplier– customer untuk mencapai keuntungan timbal balik yang seimbang. Melakukan perbaikan kualitas yang terus menerus dan memberikan hasil yang terbaik. Melakukan penelitian yang terpadu dan pengembangan aktivitas untuk mengikuti perkembangan yang terbaru (up to date).

          Struktur Organisasi Perusahaan

          Struktur organisasi merupakan bentuk lembaga/organisasi dimana struktur organisasi ini menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan setiap bagian yang ada dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi ini adalah ruang lingkup kerja tiap-tiap badan atau bagian satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan dengan pembagian tugas yang jelas, sehingga seluruh bagian dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. PT. Medikon Prima Laboratories mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

          Gambar 3.1 Struktur organisasi PT.Medikon Prima Laboratories

          Tujuan dan Fungsi Instansi yang Terkait

          1. Marketing Director

          2. Bertugas untuk mempromosikan suatu produk kepada konsumen dan pengadaan produk yang akan dijual serta bertanggung jawab atas hasil dan laporan penjualan.

          3. Accounting

          4. Mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh proses akuntansi keuangan, serta membuat laporan pertanggungjawaban dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan

          5. Mutu Dan R & D

          6. Melakukan penelitian dalam pembuatan produk-produk baru dan menjamin agar produk yang dibuat memiliki kualitas baik yang sesuai dengan harapan konsumen.

          7. Manager Produksi

          8. Bertanggung jawab atas hasil produksi, berusaha agar produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana produksi dan membuat laporan harian produksi dan laporan barang jadi.

          9. Plant Manager

          10. Memimpin,mengontrol, dan mengawasi keseluruhan dari operasi yang berjalan di pabrik dan juga bertanggung jawab untuk semua kegiatan di pabrik. Dalam melakukan suatu proses operasi baik dipabrik maupun di luar lingkungan pabrik harus berdasarkan izin dari plant manager.

          Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan pengajuan cuti dan perizinan yang sedang berjalan saat ini , yaitu:

          1. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

          2. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

          3. Pegawai melakukan pengisian form cuti & memberikan kepada atasan departemen masing-masing
          4. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

          5. Atasan menyetujui form cuti yang di ajukan pegawai
          6. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

          7. Pegawai memberikan form cuti yang telah di setujui atasan kepada bagian kepegawaian
          8. Pegawai mengajukan permohonan cuti sebelum mengisi fom cuti

          9. HRD kemudian menyetujui form cuti yang telah di setujui oleh atasan

          Use Case Diagram

          Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan pengajuan cuti dan perizinan yang sedang berjalan saat ini , yaitu:


          Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem yang berjalan


          Activity Diagram Sistem Berjalann

          Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

          Gambar 3.3. Activity Diagram Cuti Pegawai

          Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

          1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 3 partition yaitu: pegawai, Spv dan Hrd.

          2. 1 initial node yaitu, pada partition Pegawai.

          3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

          4. 4 action yaitu Pengajuan Cuti Pegawai, Kemudian Pegawai melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada spv untuk dilakukan persetujuan setelah dilakukan persetujuan baru lah form cuti diberikan kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai

          Gambar 3.4. Activity Diagram spy

          Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

          1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 3 partition yaitu: pegawai, Spv dan Hrd.

          2. 1 initial node yaitu, pada partition Pegawai.

          3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

          4. 4 action yaitu Pengajuan Cuti Pegawai, Kemudian Pegawai melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada spv untuk dilakukan persetujuan setelah dilakukan persetujuan baru lah form cuti diberikan kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai

          Gambar 3.5. Activity Diagram Cuti Manager

          Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdapat :

          1. 3 vertical swimlane, yang mempunyai 2 partition yaitu: Manager dan Hrd.

          2. 1 initial node yaitu, pada partition manager.

          3. 1 activity final node yaitu pada Hrd.

          4. 3 action yaitu Pengajuan Cuti manager, Kemudian manager melakukan pengisian form cuti dan memberikan from cuti kepada bagian kepegawaian untuk dilakukan persetujuan dan membuat laporan dan rekapan data cuti pegawai .

          Sequence Diagram Sistem Berjalan

          Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai laporan produksi mesin drilling auto, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem laporan biaya proses produksi.

          Gambar 3.6. Sequence Diagram Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

          Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :

          1. 4 Actor antarmuka yang berinteraksi dengan Lifeline, yaitu: Pegawai, Spv , Manager dan Hrd.

          2. Lifeline antarmuka yang berinteraksi dengan 4 actor, yaitu: Form cuti, approve pegawai ,approve Spv, approve manager ,approve hrd , laporan

          3. 16 message yang menjadi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dilakukan oleh pegawai,Spv , Manager dan Hrd..

          4. Sebagai objek laporan yang diakhiri.

          Analisa Sistem Yang Berjalan

          1. Metode Analisa Sistem

          2. Tujuan analisis pieces terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, dan merumuskan kebutuhan apa saja dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan perancangan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu:

            1. Performance (kinerja)

            2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

              Tabel 3.1. Hasil Analisa Kerja

            3. Information (informasi)

            4. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar mempunyai nilai yang berguna.

              Tabel 3.2. Hasil Analisa Informasi

            5. Economic (ekonomi)

            6. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

              Tabel 3.3. Hasil Analisa ekonomi Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

            7. Control (pengendalian)

            8. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.

              Tabel 3.4. Hasil Analisa kontrol Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

            9. Efficiency (efisiensi)

            10. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.

              Tabel 3.5. Hasil Analisa efisiensi Aktifitas Alur Pengajuan Cuti


            11. Service (layanan)

            12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

              Tabel 3.6. Hasil Analisa layanan Aktifitas Alur Pengajuan Cuti

            Analisa Masukan, Proses dan Keluaran

          3. Analisa Masukan

          4. Agar suatu sistem berjalan dengan semestinya diperlukan masukan-masukan yang terdiri dari dokumen-dokumen yang merupakan bukti adanya transaksi. Data masukannya adalah sebagai berikut

            1. Nama Data : Pengisian Form Pengajuan Cuti

            2. Fungsi : Sebagai acuan data serta alasan atau tujuan pegawai mengambil cuti

              Sumber : pegawai & departemen masing-masing

              Rangkap : 1 (lembar)

              Frekuensi : Setiap pengajuan cuti pegawai(kinerja)

            Keterangan : Berisi data cuti pegawai ,tanggal menggambil cuti, mulai cuti ,dan tanggal terkahir pengambilan cuti,banyak nya cuti ,alasan cuti.

          5. Analisa Proses

          6. Saat ini sistem yang sedang berjalan pada proses pengajuan cuti peagawai PT.Medikon Prima Laboratories adalah sebagai berikut:

            1. Nama Proses : Penyetujuan, mengetahui dan input data cuti

            2. Masukan : form cuti data pegawai

              Keluaran :Berupa tanda tangan selaku kepala depatemen yang menyetujui dan HRD selakui mengetahui serta HRD bagian time keeper selaku menginput data pegawai .

              Ringkasan Proses : admin departemen masing-masing yang melaksanakan atau menjalankan dari menyerahkan form cuti yang sudah diisi kepada kepala departemen untuk menyetujui serta ke bagian HRD untuk mengetahui terakhir diserahkan kepada HRD bagian time keeper untuk di input dan selanjutnya akan di rekap.

          7. Analisa Keluaran

          8. Analisis Keluaran dari system pengajuan cuti pegawai yang sedang berjalan pada PT.Medikon Prima Laboratories berupa form cuti yang sudah terisi rincian sisa cuti pegawai tersebut yang merupakan hasil dalam analisa keluaran adalah sebagai berikut:

            1. Nama keluaran : Laporan Persetujuan form cuti

            2. Fungsi : sebagai laporan untuk mengetahui disetujui dan keterangan sisa cuti yang diberikan kepada HRD

              Media : Kertas.

              Rangkap : 1 lembar

              Format : Lampiran 1

              Distribusi  : lembar untuk bagian HRD time Keeper

            3. Nama keluaran : form list cuti pegawai Departemen

            4. Fungsi : Sebagai laporan untuk history cuti karyawan departemen nya yang telah dan belum digunakan

              Media : Kertas.

              Rangkap : 1 lembar yang di temple di office dan departemen nya

            Konfigurasi Sistem Berjalan

            1. Perangkat Keras (Hardware)

            2. Processor: Intel® core™ 2 duo CPU E7500 @2.9GHz

              Monitor : LCD 14”

              RAM : 2 GB

              Harddisk : 500 GB

            3. Perangkat Lunak (Software)

            4. Windows 7 Ultimate 32-bit

              Microsoft Office excel 2010

            5. Brainware (Pengguna)

            6. Utnuk melakukan pengoprasian atau mengolah data cuti dilakukan oleh HRD bagian time keeper

            Permasalahan Yang Dihadapi

            Analisa Masalah

            1. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual ,maka diperlukan ketelitian bagi HRD bagian time keeper dalam menginput data cuti pegawai untuk menghindari masalah.

            2. Adanya Kendala pada seluruh pegawai untuk mengetahui sisa masa cuti dan riwayat cuti.

            3. Kurangnya efektivitas tugas admin departemen masing-masing dalam meminta persetujuan kepada kepala departemennya dan harus datang ke ruangan HRD untuk mengetahui sehingga menyita waktu dan tenaga.

            Alternatif Pemecahan Masalah

            1. Merancang sistem informasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web secara komputerisasi agar mudah dioperasikan, cepat, tepat, dan akurat.

            2. Dibangun sebuah sistem informasi agar pengguna sistem dapat mengetahui riwayat sisa masa cuti.

            3. Membuat sistem yang bersifat internal yang hanya dapat diakses dan diubah oleh orang-orang yang telah diberikan akses berbeda-beda.

            4. Sistem informasi pengolahan data cuti tersebut memberikan efektivitas menghilangkan peran admin departemen masing-masing untuk tidak lagi mendatangi kepala departemen, , dan HRD bagian time keeper.

            5. Membuat sistem laporan cuti secara otomatis untuk mempermudah HRD bagian time keeper dalam mengolah serta merekap laporan.

            User Requirement

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan bagian umum. Untuk membuat aplikasi pengolahan data cuti pegawai biaya proses terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

            Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I

            Tabel 3.7. diatas merupakan gambar dari Elisitasi Tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stake holder mengenai seluruh rancangan Aplikasi Pengolahan data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories.

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I)' dan harus dieliminasi:

            Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap II

            Keterangan: M (Mandatory): Dibutuhkan / penting

            D (Desirable): Diinginkan / tidak terlalu penting

            I (Inessential): Diluar sistem / dieliminasi

            Elisitasi Tahap III

            Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

            Tabel 3.9. Tabel Elisitas Tahap III

            Final Draft Elisitasi

            Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

            Tabel 3.10. Tabel Final Draf Elisitasi


            BAB IV

            RANCANGAN SISTEM USULAN

            Rancangan Sistem Usulan

            Setelah melakukan penelitian dan menganalisis sistem yang berjalan pada pengolahan data cuti pegawai terdapat kelemahan atau kekurangan diantaranya dalam pengajuan cuti karyawan masih manual yaitu menggunakan form kertas, karyawan tidak mengetahui riwayat cuti pribadi, serta time keeper harus menginput dan merekap data cuti secara manual dengan menginput satu-persatu ke dalam microsoft excel yang memerlukan waktu cukup lama dan rentan dengan kesalahan.

            Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya suatu perubahan pada sistem pengolahan data cuti pegawai yang dilakukan pada PT Medikon prima laboratories yaitu dengan membangun suatu sistem informasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web. Untuk menganalisis usulan prosedur yang baru ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, squence diagram, dan class diagram.

            Prosedur Sistem Usulan

            Prosedur ini berisi proses pengajuan permohonan cuti pegawai, proses approval cuti pegawai oleh kepala departemen, proses konfirmasi cuti pegawai oleh HRD, proses pengolahan data cuti dan data pegawai oleh time keeper (HRD). Untuk penjelasannya sebagai berikut :

            1. Proses pengajuan permohonan cuti pegawai, antara lain pegawai dapat melakukan log in pada sistem kemudian menuju dan mengklik menu “PERMOHONAN CUTI”. Selajutnya, pegawai memilih jenis cuti yang akan diajukan yaitu cuti tahunan dan cuti lainnya antara lain sick leave, permission. Lalu mengisi tanggal awal dan berakhirnya cuti dan juga mengisi keterangan/alasan mengapa mengambil cuti tersebut, kemudian mengirim permohonan cuti tersebut dengan klik “Kirim Permohonan”. pegawai dapat melihat riwayat dan dapat mencetak laporan cuti, jika sudah disetujui (approved) oleh kepala departemen dan HRD, pegawai dapat mengklik menu “RIWAYAT CUTI

            2. Dibangun sebuah sistem informasi agar pengguna sistem dapat mengetahui riwayat sisa masa cuti.

            3. Proses approval cuti pegawai oleh kepala departemen, antara lain kepala departemen dapat melakukan log in pada sistem. Selanjutnya, kepala departemen dapat mengklik icon notifikasi di pojok kanan atas atau dapat mengklik menu “APPROVAL CUTI”. Kemudian kepala departemen dapat mengklik “Lihat Detail” untuk menentukan akan disetujui (approved);; atau ditolak. Untuk menyetujui (approved), kepala departemen dapat mengklik “Terima Permohonan Ini” yang berwarna biru, atau mengklik “Tolak Permohonan Ini” yang berwarna merah, untuk menolak cuti tersebut. Jika cuti tesebut disetujui (approved) oleh kepala departemen, maka keterangan statusnya “SUDAH DI APPROVE”, “DI TOLAK” jika ditolak, dan “BELUM DI APPROVE” jika belum diproses.

            4. Proses konfirmasi cuti pegawai oleh HRD, antara lain HRD dapat melakukan log in pada sistem, dapat mengklik icon notifikasi di pojok kanan atas atau dapat mengklik menu “KONFIRMASI CUTI”, mengklik tanda “ceklis” pada konfirmasi. Jika cuti tersebut belum di proses baik disetujui (approve) atau ditolak oleh kepala departemen, HRD tidak dapat mengkonfirmasinya. Setelah mendapat persetujuan, HRD dapat mengkonfirmasi serta mencetak laporan pada menu “LAPORAN CUTI”.

            5. Membuat sistem laporan cuti secara otomatis untuk mempermudah HRD bagian time keeper dalam mengolah serta merekap laporan.

            Perancangan Sistem Usulan

            Metode perancangan yang digunakan untuk merancang sistem yang diusulkan yaitu UML (Unified Modeling Language). Perancangan sistem usulan akan digambarkan kedalam bentuk visual menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

            Use Case Diagram Sistem Usulan

            Dibawah ini merupakan Use Case Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan siapa saja aktor, Use Case, sistem dan interaksi yang terlibat diantaranya.

            Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

            Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

            1. Terdapat 1 buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses informasi pengolahan data cuti pegawai

            2. Terdapat 5 actor yang melakukan kegiatan yaitu pegawai, kepala departemen, manager, admin, HRD.

            3. Terdapat 4 Extend Yang dalam use case diagram diatas yaitu : profile, riwayat cuti, approve cuti , mengajukan permohonan cuti

            4. Terdapat 8 use case yang dikerjakan oleh para actor yaitu : Login, Menu, input bagian , input departemen , input pegawai, input periode cuti , report cuti dan Logout

            Activity Diagram Sistem Usulan

            Dibawah ini merupakan Activity Diagram sistem usulan umtuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas secara keseluruhan.

            Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

            Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

            1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang diawali

            2. 5 partition, menggambarkan pihak yang terlibat yaitu, pegawai, kepala departemen, HRD, manager dan admin.

            3. 22 action state, dimulai dari semua user login, cek username & password, sistem menampilkan menu utama, admin menginput data bagian dan jenis cuti hrd menginput periode cuti, karyawan memilih jenis permohonan cuti (cuti tahunan, cuti lainya (sick leave, permission), karyawan mengajukan permohonan cuti, kepala departemen menerima notifikasi & menindaklanjuti, karyawan mendapat notifikasi jika cuti ditolak, kepala departemen memberikan persetujuan cuti, menampilkan laporan.HRD menerima notifikasi & menindaklanjuti mengkonfirmasi cuti, menampilkan laporan, karyawan mendapat notifikasi jika cuti disetujui , karyawan melihat riwayat cuti.

            4. 2 decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

            5. 4 fork node , yang berfungsi untuk percabangan suatu action.

            6. 1 Final state, objek yang diakhiri.'

            Sequence Diagram Sistem Usulan

            Dibawah ini adalah gambar sequence diagram untuk menggambarkan interaksi antar objek yang ada dalam sistem dan diluar sistem.

            Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

            Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

            1. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : pegawai, kepala departemen, hrd, admin serta manager.

            2. 19 message hubungan antar objek yang satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

            3. 9 life line antar muka yang saling berinteraksi diantara nya menu utama ,input bagian,input jenis cuti, input periode cuti, permohonan cuti ,approval cuti ,konfirmasi cuti, riwayat cuti, laporan cuti .

            Deployment Diagram Sistem Usulan

            Dibawah ini adalah gambar deployment diagram untuk menggambarkan secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem perangkat lunak berbasis objek yang akan dibangun.

            Gambar 4.4 Deployment Diagram Sistem Usulan

            Berdasarkan gambar 4.4 diatas terdapat:

            1. 3 (Tiga) Node yaitu Web Server, Web Browser, Database Server.

            2. 3 (Tiga) Artifact yaitu Apache, Google chrome, MYSQL

            3. 1 (Satu) Package yaitu User PC

            Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dengan sistem Yang Diusulkan

            Class Diagram digunakan untuk membantu dalam mendokumentasi dan memvisualisasikan struktur kelas dan relasi antar kelas.

            Tabel 4.1. perbedaan Prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

            Rancangan Basis Data

            Class Diagram Sistem Usulan

            Class Diagram digunakan untuk membantu dalam mendokumentasi dan memvisualisasikan struktur kelas dan relasi antar kelas.

            Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Usulan.

            Spesifikasi Basis Data

            Dalam spesifikasi basis data berikut akan menjelaskan mengenai tabel-tabel yang digunakan dalam sistem.

            1. Table pegawai

            2. Nama File : Pegawai

              Media : Hard Disk

              Primary Key : Nomor

              Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel pegawai

            3. Tabel Bagian

            4. Nama File : Bagian

              Media : Hard Disk

              Primary Key : kd_bagian

              Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Bagian

            5. Tabel Cuti

            6. Nama File : cuti

              Media : Hard Disk

              Primary Key : id_cuti

              Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Cuti

            7. Tabel Pengajuan Cuti

            8. Nama File : Pengajuan Cuti

              Media : Hard Disk

              Primary Key :no

              Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel Pengajuan Cuti

            9. Tabel total_cuti

            10. Nama File :total_cuti

              Media : Hard Disk

              Primary Key : id_total

              Tabel 4.6. Spesifikasi Tabel Total_Cuti

            11. Tabel user

            12. Nama File : user

              Media : Hard Disk

              Primary Key : nip

              Tabel 4.7. Spesifikasi Tabel User

            Prototype Tampilan Sistem Usulan

            1. Gambar 4.6 Prototype Halaman Login Sistem Usulan

            2. Gambar 4.6 Prototype Halaman Login Sistem Usulan

            3. Prototype desain menu halaman Admin

            4. Gambar 4.7. Prototype Halaman Menu Admin System Usulan

            5. Prototype desain menu halaman Admin

            6. Gambar 4.7. Prototype Halaman Menu Admin System Usulan

            7. Prototypedesain menu Admin Cuti

            8. Gambar 4.8. Prototype Halaman Menu Admin Cuti System Usulan

            9. Prototype desain menu pengajuan cuti pegawai

            10. Gambar 4.9. Prototype Halaman Menu penggajuan cuti pegawai System Usulan

              Gambar 4.10. Prototype Halaman Menu penggajuan cuti umum System Usulan

            11. Prototype desain menu Approval Kepala Departemen

            12. Gambar 4.11. Prototype Halaman Menu Approval Kepala Departemen System Usulan

            13. Prototype desain menu Dashboard HRD

            14. Gambar 4.11. Prototype Halaman Menu Approval Kepala Departemen System Usulan

            Tampilan Program

            1. Tampilan halaman login

            2. Gambar 4.13. Halaman Login

              Pada halaman login ini dapat dilakukan oleh lima user, diantaranya admin, pegawai, kepala departemen, manager dan HRD. User wajib menginput username dan password masing-masing dengan benar agar dapat masuk halaman menu utama berikut tampilan halaman login:

            3. Tampilan menu Admin Departemen

            4. Gambar 4.14. Halaman Menu Admin Departemen

              Pada menu admin ini terdapat 3 menu yaitu menu data user, berisi hak akses user kemudian ada menu bagian berisi input data bagian departemen dan menu jenis cuti

            5. Tampilan Menu Profile Pegawai

            6. Gambar 4.15. Halaman Menu Profile Pegawai

              Pada menu profile ini terdapat profil lengkap pegawai terdapat informasi stock cuti, cuti terpakai, sisa cuti, expired cuti.

            7. Tampilan menu Form Pegawai

            8. Gambar 4.16. Halaman Menu Pengajuan cuti pegawai

              Pada menu Form pegawai terdapat menu form cuti yang dilakukan pegawai dengan klik button add cuti akan masuk ke tampilan form permohonan cuti untuk kemudian terdapat menu history cuti untuk melihat status cuti

            9. Tampilan menu Approve Kepala Departemen

            10. Gambar 4.17. Halaman Menu Approve Kepala Departemen

              pada menu approve kepala departemen terdapat form approve yang dilakukan oleh kepala departemen masing-masing dan bisa menolak permohonan cuti pegawai.

            11. Tampilan menu HRD

            12. Gambar 4.18. Halaman Menu Dashboard HRD

              Gambar 4.19. Halaman Menu Report HRD

              Gambar 4.20. Halaman Menu Total Cuti HRD

              Pada tampilan halaman HRD terdapat dashboard yang berisi total penggajuan cuti,approval cuti, form cuti yang sedang menunggu untuk di approve, kemudian terdapat menu input periode cuti pegawai dan menu report cuti

            Tampilan Program

            Implementasi Sistem Yang Diusulkan

            Spesifikasi Hardware

            1. Processor : Intel Core 2

            2. Monitor  : LCD 14”

            3. RAM  : 2GB

            4. Harddisk  :250GB

            5. Koneksi  : LAN (Local Area Network) atau modem (3,6 Mbps)

            Aplikasi yang Digunakan

            1. Windows 10 Profesional

            2. Microsoft office 2010

            3. Google chrome

            4. MYSQL

            5. PHP

            6. XAMPP

            7. Visual Paradigma

            Spesifikasi Software

            1. Windows 10 Profesional

            2. XAMPP

            3. Google chrome

            Brainware

            1. Admin

            2. HRD

            3. Karyawan

            4. Kepala Departemen

            5. Manager

            Testing

            Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam system

            1. Blackbox Testing pada Halaman Login

            2. Berikut ini adalah table pengujian black box berdasarkan aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web pada PT Medikon Prima Laboratories untuk fungsi login user, yaitu sebagai Berikut:

              Tabel 4.8. Testing Black Box Pada Halaman Login


            3. Blackbox Testing pada Menu input Total Cuti

            4. Berikut ini adalah table pengujian black box berdasarkan aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web pada PT.Medikon prima laboratories untuk fungsi menu input total cuti, yaitu sebagai Berikut:

              Tabel 4.9. Testing Black Box Pada Menu Input Total Cuti

            5. Blackbox Testingpada Menu permohonan cuti

            6. Berikut ini adalah table pengujian black box berdasarkan aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web pada PT.Medikon prima laboratories untuk fungsi menu permohonan cuti, yaitu sebagai Berikut:

              Tabel 4.10. Testing Black Box Pada Menu Permohonan Cuti

            Evaluasi

            Setelah dilakukan pengujian menggunakan metode black box dengan cara memberikan sejumlah input pada program diantaranya pengujian pada menu login, menu input total cuti, menu permohonan cuti , selanjutnya akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh time keeper (HRD) untuk mengolah data cuti pegawai pada PT.Medikon prima laboratories.

            Estimasi Biaya

            Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Pengolahan Data Cuti Pegawai berbasis web Pada PT.Medikon prima laboratories.

            Tabel 4.11 Estimasi Biaya


            Implementasi

            Time Schedule

            Tabel 4.12. Time Schedule

            Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.


            BAB V

            PENUTUP

            Kesimpulan

            Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan pada PT.Medikon Prima Laboratories. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

            1. Proses pengolahan data cuti pegawai yang berjalan saat ini masih manual yaitu menggunakan form kertas dalam pengajuan cuti. Kemudian proses meminta persetujuan yang dilakukan oleh admin departemen terhadap kepala departemen dan HRD harus mendatangi ruangan masing-masing, lalu HRD bagian time keeper harus menginput dan merekap data cuti secara manual dengan menginput satu-persatu ke dalam microsoft excel. Setelah mendapat laporan, admin departemen menempel form list cuti pada bagian depan departemen nya .Hal ini menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam proses pengolahan data cuti pegawai.

            2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, PT.Medikon Prima Laboratories membutuhkan Aplikasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web. Maka dari proses sebelumnya yang masih banyak menggunakan form kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dengan adanya sistem tersebut proses pengolahan data cuti menjadi terkomputerisasi. Selain itu juga dapat memudahkan dalam proses mengajukan, menyetujui, mengkonfirmasi, menginput, dan membuat laporan serta meminimalisasi tingkat kesalahan yang terjadi.

            3. Untuk membangun sistem informasi pengolahan data cuti pegawai yang dapat membantu memudahkan karyawan, admin departemen, dan kepala departemen, serta HRD bagian time keeper, diperlukan beberapa tahapan mulai dari observasi ketempat riset, kemudian melakukan wawancara dengan stakeholder dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai seputar sistem informasi pengolahan data cuti pegawai yang berjalan pada PT.Medikon Prima Laboratories. Setelah melakukan wawancara maka didapatkan solusi untuk merancang suatu sistem yang terkomputerisasi yaitu sistem informasi pengolahan data cuti pegawai berbasis web yang efektif dan efisien dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem dan PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrograman dengan database MySQL dengan bantuan menggunakan prototype untuk memudahkan perancangan. Serta untuk pengujian sistemnya menggunakan black box testing terhadap fungsional dari sistem. Tahap terakhir adalah implementasi sistem.

            Saran

            Berdasarkan kesimpulan yang ada, saran yang dapat diberikan dalam skripsi ini dengan tujian untuk pengembangan aplikasi pengolahan data cuti pegawai di waktu mendatang adalah sebagai berikut:

            1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan seperti pimpinan dapat mengajukan permohonan cuti.

            2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait untuk menggunakan sistem pengolahan data cuti pegawai yang akan diterapkan sehingga pegawai dapat menggunakan sistem ini dengan baik dan benar.

            3. Diharapkan selalu ada pemeliharaan/maintenance untuk sistem pengolahan data cuti pegawai tersebut agar selalu berjalan dengan baik dan maksimal.


            Daftar Pustaka

            1. Syah, Pepen Aandrian. 2018. Aplikasi Sistem pemantauan Penjualan Berbasis Website Pada PT.GMF Aero Asia ( Garuda Indonesia Group ) Unit Marketing & Business Development. Tangerang: Skripsi Perguruan Tinggi Raharja.
            2. B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart . 2014. Sistem Informasi AkuntansI, tigabelas ed., Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Diterjemahkan oleh  : Kikin Sakinah, Ed. Jakarta: Salemba Empat.
            3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba.
            4. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
            5. Munawar. (2018). Analisis Perancangan sistem berorientasi objek dengan UML. Bandung: Informatika Bandung.
            6. Triyono, Hidayat, W., & Purnomo. (2019). Bangun Data Mining Untuk Rumah Sehat Oleh Dinas Kominfo Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No 1, 12-20.
            7. Hidayat, W., Maafuf, F., & Bahari, S. (2016). Perancangan Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group. Cerita Journal Vol 2 No 1, 35-49.
            8. Rahardja, U., Aini, Q., & Faradila, F. (2018). Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia Vol 12 No 2, 91-102.
            9. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Yogyakarta: Andi Offset.
            10. Krismaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
            11. Ramadhan, A., Ningrum, I. P., & Yamin, M. (2016). Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Semantik Journal Vol 2 No 2, 65-74.
            12. Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
            13. 13,0 13,1 Mulyani, S. (2016). Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
            14. Sucahyowati, H. (2017). Pengantar Manajemen. Malang: Wilis.
            15. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: CV Budi Utama.
            16. Tandilintin, A., Candra, A. P., & Adji, G. S. (2019). Perancangan Aplikasi Project Monitoring Pada PT Cyber Solution Berbasis Web. Vol 5 No 1 Jurnal ICIT, 68-76.
            17. Wyzer, M., Durachman, Y., & Arifin, V. (2016). Aplikasi Penjualan Produk Alat Musik Berbasis Web Studi Kasus PT. Duta Karya Musikindo Jakarta. Jurnal Sistem Informasi Vol 4 No 1, 1-7.
            18. Abdurahman, H., & Riswaya, A. R. (2014). Apliaksi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bakti. Computech & Bisnis Journal Vol 8 No 2, 61-69.
            19. Fajarianto, O. (2016). Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT Vol 3 No 1, 54-60.
            20. Rifa'atunnisa, Satria, E., & Cahyana, R. (2014). Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype. Jurnal Algoritma Vol 11 No 1, 1-7.
            21. Yusup, M., Warsito, A. B., & Makaram, M. I. (2015). Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol 8 No 2, 24-33.
            22. 22,0 22,1 22,2 Dennis, A. (2015). Systems Analysis and Design: An Object-Oriented Approach with UML 5th Edition. Hoboken, New Jersey, United States: John Wiley.
            23. Nurjamiyah, & Dewi, A. R. (2018). Analisis Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan Pieces Pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Jurnal Sistem Informasi Vol 2 No 2, 37-46.
            24. Hikmah, A. B., Supriyadi, D., & Alawiyah, T. (2015). Cara Cepat Membangun Website Dari Nol Studi Kasus Web Dealer Motor. Yogyakarta: Andi Offset.
            25. Marisa, F. (2016). Web Programing (Client Server and Server Side). Yogyakarta: CV Budi Utama.
            26. Rini, P. P., Iqbal, M., & Astuti, D. P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus Di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1, 63-68.
            27. 27,0 27,1 Khosti, M., & Ganorkar, S. (2016). IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal Of Innovative Research In Science, Engineering And Technology Vol 5 Issue 5, 8997-8985.
            28. Desai, P. R. (2016). A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693, 55-59.
            29. Bulla, C., Sachin, B., Jayant, B., Kiran, P., & Poornima, G. (2017). My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol 7 Issue No 6, 12631-12633.
            30. 30,0 30,1 30,2 Kumpulan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang K3. (28 April 2017). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (BAB 10 (Pasal 78 –Pasal 92)). Diakses 26 Juni 2019, dari http://peraturank3.bewaratraining.com/undang-undang-republik-indonesia-nomor-13-tahun-2003-tentang-ketenagakerjaan-bab-9-pasal-78-pasal-92/.
            31. 31,0 31,1 Shabrina Restu, D. “Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita Mengenai Cuti Haid–Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. JURNAL SPREAD, 6(1)
            32. Widodo, H. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Cuti Berbasis Web pada Lilli Pilly Montessori School”. Skripsi, Sistem Informasi.
            33. Abadi, Satria., dan Febriani Latifah. 2017. "Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting," Jurnal TAM ( Technology Acceptance Model), vol. 6, pp. 37-43.
            34. Safitri, Kamalia, Fince Tinus Waruwu dan Mesran. 2017. "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hieararchy Process (Studi Kasus: PT Capella Dinamik Nusantara Tekengon)," Media Informatika Budidarma, vol. 1, no. 1.
            35. Rini, P. P., Iqbal, M., & Astuti, D. P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus Di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1, 63-68.
            36. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2015). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analyis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3, 31-36.
            37. Rafika. 2015. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI. Vol. 3 nomor 2, Agustus 2017.
            38. S Rahayu,. S,alfeno, KN wahyu (2019) Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cengkudu Tangerang.ICIT Journal Vol 5 No 1, 1-11.
            39. Yuliana, K., Shofwan, A., & Nuryadin, K. (2016). RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTARISASI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB. SENSI Journal, 2(2), 154-162.
            40. Aryani, D., Setiadi, A., & Alfiah, F. (2015). APLIKASI WEB PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN SMS DENGAN GAMMU SMS ENGINE BERBASIS PHP. CCIT Journal, 8(3), 174-190.
            41. Maimunah, M., Hasanudin, M., & Prabowo, A. (2019). PROTOTYPE APLIKASI SISTEM REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB PADA KLINIK KARAWACI MEDIKA. CCIT Journal, 12(1), 41-52.
            42. Rahardja, U., Azizah, N., & Dewi,S. (2018) pada CCIT Journal, 7(1), 1-21. ISSN: 1978-8282.
            43. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin (2017) PERANCANGAN SITEM INFORMASI PENDATAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA BERBASIS WEB SENSI Jurnal Vol.3 No 2 2017
            44. Giandari Maulani dkk, 2018 yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) Tangerang
            45. Azizah, N., Yuliana, L., & Juliana, E. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA. SENSI Journal, 3(1), 14-21
            46. 46,0 46,1 Journal International Ambokile Okey & Anael E. Sam (2019). Web-based Application Tool for Recommendation of Open Source Software forHigher Learning Institution in Tanzania

Contributors

Iwan Hermawan