SI1522483556

Dari widuri
Revisi per 6 Februari 2020 16.12 oleh Muhamad Bukhori Al Jupriani (bicara | kontrib) (Definisi Analisa SWOT)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522483556

NAMA : MUHAMAD BUKHORI AL JUPRIANI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja Informatika
       
Program Studi Teknik
           
           
           
                       
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
       
Rektor
       
Universitas Raharja
       
           
           
           
                       
(Dr. Po. (Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.kom)
   
(Wahyu Wanurian S.S.I..,M.M)
NID : 10020
   
NID : 17007




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 18 Januri 2020
Muhamad Bukhori Al Jupriani
NIM : 1522483556

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perancangan system penjualan di PT Dongsan Holding adalah suatu perancangan system penjualan yang dapat berguna untuk mendukung kegiatan penjualan di pt dongsan holding .Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi penjualan tersebut. Proses penjualan di PT Dongsan Holding masih dilakukan dengan cara manual melalui email dan memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal pendataan dan pemesanan. dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada penjualan di PT. Dongsan holding yang akan mengalami kerugian akibat monitoring penjualan tidak berjalan dengan baik. Ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah perancangan system penjualan sehingga memudahkan untuk monitoring penjualan dan data pemesanan , penjualan barang, pembelian stock dan pembuatan laporan di PT. Dongsan holding. Dimungkinkan dengan analisa dan observasi sebagai upaya menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi yang dibutuhkan. Dengan membuatkan perancangan system penjualan berbasis web dapat dilihat dari stock material yang memungkinkan untuk dijual, data price list material dan data pemesanan dari costumer.

Kata kunci : [:perancangan system, penjualan, web, stock, laporan]


ABSTRACT


Designing a sales system at PT Dongsan Holding is a sales system design that can be useful to support sales activities at pt dongsan holding. This process is important to monitor or monitor the sales conditions. The sales process at PT Dongsan Holding is still done manually by email and has several shortcomings, namely in terms of data collection and ordering. in this case also not recorded properly on sales at PT. Dongsan holding, which will suffer losses due to sales monitoring is not going well. This is the rationale for how to make a sales system design that makes it easy to monitor sales and order data, sale of goods, stock purchases and report making at PT Dongsan Holding. It is possible with analysis and observation as an effort to interpret objectives more clearly to determine the activities that must be carried out and the information needed. By making a web-based sales system design can be seen from the stock material that allows for sale, material price list data and ordering data from the customer.

Keywords: [system design, sales, web, stock, report]




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan baik, adapun judul penulisan Laporan Skripsi adalah “Perancangan System Penjualan Di PT Dongsan Holding Berbasis Web”

Pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada PT Dongsan Holding dan melakukan wawancara serta studi pustakadari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM., selaku Rektor universitas Raharja.
    1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi universitas Raharja.
    2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
    3. Ibu Ruli Supriati , S.KOM., M.T.I. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
    4. Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
    5. Bapak Sutrisno M.Kom, M.Si., selaku pembimbing 1 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.
    6. H.Wahyu Manurian S.S.I., M.M selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi
    7. Mr Son, selaku pemilik PT. Dongsan Holding.
    8. Bapak Waluyo, selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu memberikan informasi dan membantu menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
    9. Seluruh Staff PT. Dongsan Holding yang telah membantu penulis selama pembuatan laporan ini.
    10. Seluruh Dosen, karyawan dan staff Universitas Raharja yang telah memberikan pelayanan demi kelancaran penulisan laporan ini.
    11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
    12. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


       

    Tangerang, 18 Januari 2020
    Muhamad Bukhori Aljupriani
    NIM : 1522483556

    DAFTAR TABEL

    1. Tabel 2.1 Komponen table dalam database
    2. Tabel 2.2 Literatur Review
    3. Tabel 3.1 Elisitasi tahap I
    4. Tabel 3.2 Elisitasi tahap II
    5. Tabel 3.3 Elisitasi tahap III
    6. Tabel 3.4 Elisitasi tahap Final
    7. Tabel 4.1 Perbedaan System berjalan dan System usulan
    8. Tabel 4.2 Table admin
    9. Tabel 4.3 Table Barang
    10. Tabel 4.4 Table Stock
    11. Tabel 4.6 Table Custome
    12. Tabel 4.7 Table RO
    13. Tabel 4.8 Table PO
    14. Tabel 4.9 Table Trans_in
    15. Tabel 4.10 Table Trans_Out
    16. Tabel 4.11 Table Time Schedule
    17. Tabel 4.12 Table Estimasi Biaya

    DAFTAR GAMBAR

    1. Gambar 2.1 Proses manajemen penjualan
    2. Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Dongsan Holding
    3. Gambar 3.2 Ilustrasi Barang keluar
    4. Gambar 3.3 Use Case System Penjualan
    5. Gambar 3.4 Activty Diagram System Penjualan
    6. Gambar 3.5 Activty Diagram Keluar Masuk Material
    7. Gambar 3.6 Squence diagram Admin Marketing
    8. Gambar 3.7 Squence diagram Admin Marketing
    9. Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal
    10. Gambar 3.9 Matriks SWOT External
    11. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan
    12. Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkann
    13. Gambar 4.3 Squence Diagram Admin Marketing
    14. Gambar 4.4 Squence Diagram Customer
    15. Gambar 4.5 Gambar Class Diagram
    16. Gambar 4.6 Gambar Design halaman Login
    17. Gambar 4.7 Gambar Design halaman Customer
    18. Gambar 4.8 Gambar Design halaman Suplier
    19. Gambar 4.9 Gambar Design halaman Produk
    20. Gambar 4.10 Gambar Design halaman Payment Customer

    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan, khususnya dunia kerja profesional. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan dan juga meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai lebih optimal dan lebih baik.

    PT Dongsan Holding bergerak dalam bidang penjualan industry textile dan garment yang beralamatkan di jl pasar baru , jambe tigaraksa kab tangerang , perusahaan masih menggunakan sistem manual yang harus mencatat pemesanan penjualan dari costomer. Penggunaan dengan sistem manual sangat menyulitkan dan juga menyita waktu yang cukup lama, khususnya pada bagian administrasi marketing. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai update data penjualan, diperlukan waktu untuk mencari data pemesanan dari customer. Pada tahun 2012, perusahaan sudah mulai menggunakan dan mengoperasikan komputer. Dimana pencatatan untuk data penjualan dan pemesasnan customer menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel membantu bagian administrasi marketing dibandingkan dengan menggunakan sistem manual. Akan tetapi, pengolahan data tersebut berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu. Dimana bagian administrasi gudang harus mencari satu persatu untuk mengetahui file data penjualan dan pemesanan material dari customer cara cepat dengan menggunakan Ctrl+F untuk mencari data pemesanan material yang ingin ditelusuri. Dengan cara pencarian tersebut,bagian administrasi marketing harus menghafal semua pemesasnan dari customer , apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta. Dengan kurang maksimalnya suatu data penjualan maka akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh customer. Persediaan barang memegang peranan penting bagi proses penjualan perusahaan. Bagian purchasing harus membutuhkan ketelitian dalam setiap laporan pemesanan customer agar tidak terjadi kesalahan, bahwa barang yang ada di gudang masih banyak atau tersedia, tetapi masih tetap melakukan pemesanan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan

    Hal-hal tersebut dapat dihindarkan, dengan laporan penjualan yang menggunakan sistem terkomputerisasi. Dengan adanya suatu sistem komputerisasi dalam menyajikan informasi penjualan yang lengkap serta dapat mengakses data, informasi secara cepat dalam hal pengolahan data dan mempermudah dalam mengetahui laporan penjualan dan data pemesasnan material dari customer .

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul “Perancangan System Penjualan di PT Dongsan Holding Berbasis Web ”

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, di dapat rumusan masalah, yaitu :

    1. Bagaimana Perancangan Sytem Penjualan material textile dan garment pada PT. Dongsan holding  ?
    2. Apakah dengan adanya aplikasi Perancangan System penjualan Material dapat memonitoring penjualan ?
    3. Bagaimana merancang system di PT Dongsan Holding Mengelola laporan dan pendataan pemesanan dari customer ?

    Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

    Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini. Permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

    1. Proses penjualan pada customer.
    2. Proses permintaan pembelian customer.
    3. Proses pengolahan laporan data pemesanan material textile dan garment pada PT.Dongson Industry

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian untuk Menciptakan suatu rancangan sistem informasi pengolahan data penjualan dan pemesanan material textile dan garment pada PT.Dongsan holding agar lebih optimal dari sisi waktu dan maximal dari sisi tenaga, memberikan informasi penjualan material textile dan garment dan data pemesanan secara update agar mampu mendapatkan informasi yang tepat waktu dalam hal pengolahan data, akurat dalam sisi informasi yang lengkap yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan informasi laporan penjualan material textile dan garment secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

    1. Terkumpulnya data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.
    2. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi.
    3. Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih optimal.

    4. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.
    5. Metode Penelitian

      Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :
      1. Pengamatan (Observation)
        Terkumpulnya data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.
      2. Wawancara (Interview)
        Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi.
      3. tudi Pustaka
        Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih optimal.
      4. tudi Pustaka
        Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.

      Metode Analisa

      Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matanguntuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

      Metode Perancangan

      Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan.Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

      Metode Pengujian Sistem

      Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:
      BAB I PENDAHULUAN
      Pada bab pendahuluan ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan.
      BAB II LANDASAN TEORI
      Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teori khusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan, yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar Pengolahan Data. Sedangkan teori khusus merupakan teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.
      BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
      Bab ini membahas masalah dan Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Tujuan dan Fungsi Instansi Yang Terkait dengan Bidang Kajian, Prosedur Sistem Berjalan, Rancangan Sistem Berjalan, Use Case Diagram Pengolahan Data Member, Activity Diagram Sistem Berjalan, Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Berjalan, Metode Analisa Data, Analisa Masukan dan Proses keluaran, Konfigurasi Sistem Berjalan, Permasalahan yang Dihadapi, Analisa Kebutuhan, Analisa Masalah, Prototype.
      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
      Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
      BAB V PENUTUP
      Pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan bagi perkembangan dan kemajuan.
      DAFTAR PUSTAKA
      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Menurut Hesty (2017:66), “Sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terhubung dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

      Karakteristik Sistem

      Pembuat sistem harus memahami suatu ciri-ciri atau karakteristik yang terdapat pada berapa sekumpulan elemen yang ada, sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem (Hutahaean,2015:3) yaitu:
      1. Komponen
        Komponen-komponen suatu sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem yang memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan.
      2. Batasan sistem(boundary)
        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan suatu sistem yang lain atau sistem dengan daerah luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkunganluarsistem(environment)
        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang akan mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan luarsistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
      4. Penghubung sistem(interface)
        Alat yang menghubungkan sistem dengan suatu subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi system yang membentuk satu-kesatuan.
      5. Masukan sistem(input)
        Kekuatan yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan suatu sistem, yang dapat berupa pemeliharaan(maintenance input) dan sinyal(signal input).
      6. Keluaran sistem(output)
        Hasil kekuatanyang diolah dan di selesaikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti system informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hallain yang menjadi input bagi subsistem lain.
      7. Pengolah sistem
        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
      8. Sasaran sistem
        Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi system tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telahdi rencanakan.

      Klasifikasi Sistem

      Menurut rusdiana dan irfan (2014:42), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagaiberikut:
      1. Sistem diartikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalahsistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secarafisik.
      2. Sistem diartikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
      3. Sistem diartikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem diartikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataan nya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunganluarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Syarat-Syarat Sistem

      Terdapat syarat yang dimiliki oleh sistem, dintaranya sebagai berikut:
      1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
      2. Sumber system harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
      3. Adanya hubungan diantara sumber sistem.
      4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih pentingdari pada elemen sistem.
      5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data merupakan fakta yang dapat digunakan sebagai masukan dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.
      Menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data merupakanbahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan masukan yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi pengeluaran yang disebut informasi”.
      Menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.
      Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”

      Sumber Data

      MenurutTamodia (2013 : 26), Terdapat 2 (dua) sumber data, antara lain :
      1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
      2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91), karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:
      1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harusber hubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
      2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
      3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

      Siklus Informasi

      Kualitas Informasi
      Menurut De lone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:
      1. Completeness
        Suatu informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi dapat di katakan berkualitas atau berbobot jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
      2. Relevance
        Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai suatu manfaat bagi penggunanya.
      3. Accurate
        Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi harus benar karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
      4. Timeliness
        Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
      5. Format
        Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.
      Nilai Informasi
      Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:77) dihubungkan dengan cost effectiveness dan/atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:
      1. Mudah diperoleh
      2. Luas dan Lengkap
      3. Ketelitian
      4. Ketepatan Waktu
      5. Kejelasan
      6. Keluwesan
      7. Dapat dibuktikan
      8. Tidak ada prasangka
      9. Dapat diukur

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
      Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.
      Menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.
      Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

      Komponen Sistem Informasi

      Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata Sutabri 2016:41)
      1. Blok Masukan
        Input mewakili suatu data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      2. Blok Masukan
        Masukan mewakili suatu data yang masuk ke dalam sistem informasi. masukan di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      3. Blok Model
        Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
      4. Blok Keluaran
        Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
      5. Blok Teknologi
        Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
      6. Blok Basis Data
        Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
      7. Blok Kendali
        Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Nina Rahayu(2017:44), tujuan dari suatu sistem informasi adalah mendapatkan hasil informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
      1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang benar, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
      2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
      3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
      4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
      5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
      6. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Menurut Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210), “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

      Fungsi Analisa Sistem

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara jelas sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dengan menerapkan rancangan sistemnya . pada tugas atau fungsi terkahir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Konsep Dasar Perancangan System

      Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227) mengatakan, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
      Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) berpendapat bahwa, “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.
      Sedangkan Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) mengatakan, “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.”
      Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan.”

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Manajemen Pemasaran

      Definisi Manajemen Pemasaran

      Berikut beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli:
      Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
      Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
      Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong).
      Karena manajemen dalam marketing berkaitan dengan aksi nyata, pelaksanaannya sudah pasti membutuhkan perencanaan yang matang agar strategi yang dilakukan dapat mendatangkan keuntungan untuk jangka panjang.

      Konsep Manajemen Pemasaran

      Teori konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
      Secara arti dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
      Elemen Penting dalam Konsep Pemasaran:
      1. Market oriented berorientasi pada keinginan Konsumen.
      2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara terpadu.
      3. Pencapaian tingkat kepuasan Pembeli.
      Konsep Manajemen pada hakikatnya mencakup upaya dan strategi yang ditempuh manajemen dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen.
      Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran.
      1. Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
      2. Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
      3. Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi.
      4. Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak.
      5. Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

      Konsep Dasar Manajemen Penjualan

      Definisi Manajemen Penjualan

      Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah jadi,ada dan setelah terjadi transaksi penjualan,jadi penjualan adalah ilmu yang mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli produk dan jasa yang ditawarkan walaupun bagian dari pemasaran peran penjualan didalam keberhasilan bisnis sangat besar karena peran dalam usaha, inilah yang sebenarnya secara langsung menghasilkan pendapatan atau penerimaan dari perusahaan.
      Manajemen Penjualan adalah suatu proses perencanaan ,pengorganisasian,implementasi,pengendalian terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan oleh perusahaan melalui tenaga penjualan.manajemen penjualan termasuk kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual.

      Proses Manajemen Penjualan

      Setiap adanya proses penjualan mempunyai strategi penjualan ditetapkan maka untuk selanjutnya manajemen tentu harus melaksanakannya dan mengelola pelaksanaan penjualan dengan baik. Kegiatan pengelolaan dimulai dari perencanaan penjualan yang meliputi pengenalan pasar dan peran mendesain organisasi dan struktur organisasi penjual, meramalkan penjualan menentukan objektif penjualan dan manajemen waktu dan didalam penentuan tujuan harus diturunkan dari tujuan perusahaan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi, tingkatan tujuan penjualan terdiri dari tujuan korporasi unit bisnis, pemasaran dan penjualan yang beberapa tingkatan sampai ketujuan individu tenaga penjual.
      Gambar 2.1 Proses Manajemen Penjualan

      Tahapan-Tahapan Penjualan

      Dalam manajemen penjualan perlu adanya tahap-tahap penjualan,sebagai berikut.
      1. Prospecting
      2. Perencanaan pra penjualan
      3. Presentasi Penjualan
      4. Mengatasi keberatan prospek
      5. Menutup penjualan

      Teknik Penjualan

      Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam rangka meraih konsumen.
      Ada lima langkah dalam melakukan Cara-cara Penjualan, yaitu:
      1. Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
      2. Pilihlah Pasar sasaran Khusus.
      3. Tetapkan Posisi Pasar.
      4. Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan.
      5. Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
      Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
      1. Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada seseorang tertentu untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan kecil dan menengah.
      2. Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu, misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya Jenis pasar khusus sangat cocok untuk perusahan kecil.
      3. Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yeng menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen tertentu, misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi, kelas pelanggan berpendapatan sedang dan kelas pelanggan berpendapatan rendah. Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota), demografis (jenis kelamin, usia, pendapatan, tingkat pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor perilaku.
      Untuk melakukan program penjulan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
      1. Persiapan sebelum penjualan
        Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
      2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
        Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
      3. Pendekatan Pendahuluan
        Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang digunakan dan bagaimana reaksi konsumen untuk membeli suatu produk. Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli, kegemaran dan kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.
      4. Melakukan Penjualan
        Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka, dan pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
      5. Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
        Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli membeli dan membayar barang yang dibelinya, tetapi perlu memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan pengantaran barang.

      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan

      Kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
      1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.
        Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas produk dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu:
        1. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
        2. Harga produk.
        3. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,garansi dan sebagainya.
      2. Kondisi Pasar
        Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
        Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
        1. Jenis Pasarnya
        2. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
        3. Daya belinya
        4. Frekuensi pembelian
        5. Keinginan dan kebutuhan para konsumen
        6. Harga produk tersebut
      3. Modal
        Modal dalam usaha sangat di butuhkan dalam membangun perusahaan. Modal adalah salah satu faktor penunjang jalannya proses usaha. Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, yang hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan.
      4. Kondisi Organisasi Perusahaan.
        Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentu yang ahli di bidang penjualan.
      5. Faktor lain.
        Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan, sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi Analisa SWOT

      1. Definisi Analisa SWOT
      Menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40)[1]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1522483556&oldid=367949"