SI1522483556

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522483556

NAMA : MUHAMAD BUKHORI AL JUPRIANI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18Januari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja Informatika
       
Program Studi Teknik
           
           
           
                       
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
       
Rektor
       
Universitas Raharja
       
           
           
           
                       
(Dr. Po. (Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.kom)
   
(Wahyu Wanurian S.S.I..,M.M)
NID : 10020
   
NID : 17007




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SYSTEM PENJUALAN DI PT DONGSAN

HOLDING BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483556
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 18 Januri 2020
Muhamad Bukhori Al Jupriani
NIM : 1522483556

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perancangan system penjualan di PT Dongsan Holding adalah suatu perancangan system penjualan yang dapat berguna untuk mendukung kegiatan penjualan di pt dongsan holding .Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi penjualan tersebut. Proses penjualan di PT Dongsan Holding masih dilakukan dengan cara manual melalui email dan memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal pendataan dan pemesanan. dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada penjualan di PT. Dongsan holding yang akan mengalami kerugian akibat monitoring penjualan tidak berjalan dengan baik. Ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah perancangan system penjualan sehingga memudahkan untuk monitoring penjualan dan data pemesanan , penjualan barang, pembelian stock dan pembuatan laporan di PT. Dongsan holding. Dimungkinkan dengan analisa dan observasi sebagai upaya menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi yang dibutuhkan. Dengan membuatkan perancangan system penjualan berbasis web dapat dilihat dari stock material yang memungkinkan untuk dijual, data price list material dan data pemesanan dari costumer.

Kata kunci : [:perancangan system, penjualan, web, stock, laporan]


ABSTRACT


Designing a sales system at PT Dongsan Holding is a sales system design that can be useful to support sales activities at pt dongsan holding. This process is important to monitor or monitor the sales conditions. The sales process at PT Dongsan Holding is still done manually by email and has several shortcomings, namely in terms of data collection and ordering. in this case also not recorded properly on sales at PT. Dongsan holding, which will suffer losses due to sales monitoring is not going well. This is the rationale for how to make a sales system design that makes it easy to monitor sales and order data, sale of goods, stock purchases and report making at PT Dongsan Holding. It is possible with analysis and observation as an effort to interpret objectives more clearly to determine the activities that must be carried out and the information needed. By making a web-based sales system design can be seen from the stock material that allows for sale, material price list data and ordering data from the customer.

Keywords: [system design, sales, web, stock, report]




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan baik, adapun judul penulisan Laporan Skripsi adalah “Perancangan System Penjualan Di PT Dongsan Holding Berbasis Web”

Pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada PT Dongsan Holding dan melakukan wawancara serta studi pustakadari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM., selaku Rektor universitas Raharja.
    1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi universitas Raharja.
    2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
    3. Ibu Ruli Supriati , S.KOM., M.T.I. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
    4. Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
    5. Bapak Sutrisno M.Kom, M.Si., selaku pembimbing 1 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.
    6. H.Wahyu Manurian S.S.I., M.M selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi
    7. Mr Son, selaku pemilik PT. Dongsan Holding.
    8. Bapak Waluyo, selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu memberikan informasi dan membantu menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
    9. Seluruh Staff PT. Dongsan Holding yang telah membantu penulis selama pembuatan laporan ini.
    10. Seluruh Dosen, karyawan dan staff Universitas Raharja yang telah memberikan pelayanan demi kelancaran penulisan laporan ini.
    11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
    12. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


       

    Tangerang, 18 Januari 2020
    Muhamad Bukhori Aljupriani
    NIM : 1522483556

    Daftar isi


    DAFTAR TABEL

    1. Tabel 2.1 Komponen table dalam database
    2. Tabel 2.2 Literatur Review
    3. Tabel 3.1 Elisitasi tahap I
    4. Tabel 3.2 Elisitasi tahap II
    5. Tabel 3.3 Elisitasi tahap III
    6. Tabel 3.4 Elisitasi tahap Final
    7. Tabel 4.1 Perbedaan System berjalan dan System usulan
    8. Tabel 4.2 Table admin
    9. Tabel 4.3 Table Barang
    10. Tabel 4.4 Table Stock
    11. Tabel 4.6 Table Custome
    12. Tabel 4.7 Table RO
    13. Tabel 4.8 Table PO
    14. Tabel 4.9 Table Trans_in
    15. Tabel 4.10 Table Trans_Out
    16. Tabel 4.11 Table Time Schedule
    17. Tabel 4.12 Table Estimasi Biaya

    DAFTAR GAMBAR

    1. Gambar 2.1 Proses manajemen penjualan
    2. Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Dongsan Holding
    3. Gambar 3.2 Ilustrasi Barang keluar
    4. Gambar 3.3 Use Case System Penjualan
    5. Gambar 3.4 Activty Diagram System Penjualan
    6. Gambar 3.5 Activty Diagram Keluar Masuk Material
    7. Gambar 3.6 Squence diagram Admin Marketing
    8. Gambar 3.7 Squence diagram Admin Marketing
    9. Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal
    10. Gambar 3.9 Matriks SWOT External
    11. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan
    12. Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkann
    13. Gambar 4.3 Squence Diagram Admin Marketing
    14. Gambar 4.4 Squence Diagram Customer
    15. Gambar 4.5 Gambar Class Diagram
    16. Gambar 4.6 Gambar Design halaman Login
    17. Gambar 4.7 Gambar Design halaman Customer
    18. Gambar 4.8 Gambar Design halaman Suplier
    19. Gambar 4.9 Gambar Design halaman Produk
    20. Gambar 4.10 Gambar Design halaman Payment Customer

    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan, khususnya dunia kerja profesional. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan dan juga meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai lebih optimal dan lebih baik.

    PT Dongsan Holding bergerak dalam bidang penjualan industry textile dan garment yang beralamatkan di jl pasar baru , jambe tigaraksa kab tangerang , perusahaan masih menggunakan sistem manual yang harus mencatat pemesanan penjualan dari costomer. Penggunaan dengan sistem manual sangat menyulitkan dan juga menyita waktu yang cukup lama, khususnya pada bagian administrasi marketing. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai update data penjualan, diperlukan waktu untuk mencari data pemesanan dari customer. Pada tahun 2012, perusahaan sudah mulai menggunakan dan mengoperasikan komputer. Dimana pencatatan untuk data penjualan dan pemesasnan customer menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel membantu bagian administrasi marketing dibandingkan dengan menggunakan sistem manual. Akan tetapi, pengolahan data tersebut berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu. Dimana bagian administrasi gudang harus mencari satu persatu untuk mengetahui file data penjualan dan pemesanan material dari customer cara cepat dengan menggunakan Ctrl+F untuk mencari data pemesanan material yang ingin ditelusuri. Dengan cara pencarian tersebut,bagian administrasi marketing harus menghafal semua pemesasnan dari customer , apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta. Dengan kurang maksimalnya suatu data penjualan maka akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh customer. Persediaan barang memegang peranan penting bagi proses penjualan perusahaan. Bagian purchasing harus membutuhkan ketelitian dalam setiap laporan pemesanan customer agar tidak terjadi kesalahan, bahwa barang yang ada di gudang masih banyak atau tersedia, tetapi masih tetap melakukan pemesanan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan

    Hal-hal tersebut dapat dihindarkan, dengan laporan penjualan yang menggunakan sistem terkomputerisasi. Dengan adanya suatu sistem komputerisasi dalam menyajikan informasi penjualan yang lengkap serta dapat mengakses data, informasi secara cepat dalam hal pengolahan data dan mempermudah dalam mengetahui laporan penjualan dan data pemesasnan material dari customer .

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul “Perancangan System Penjualan di PT Dongsan Holding Berbasis Web ”

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, di dapat rumusan masalah, yaitu :

    1. Bagaimana Perancangan Sytem Penjualan material textile dan garment pada PT. Dongsan holding  ?
    2. Apakah dengan adanya aplikasi Perancangan System penjualan Material dapat memonitoring penjualan ?
    3. Bagaimana merancang system di PT Dongsan Holding Mengelola laporan dan pendataan pemesanan dari customer ?

    Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

    Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini. Permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

    1. Proses penjualan pada customer.
    2. Proses permintaan pembelian customer.
    3. Proses pengolahan laporan data pemesanan material textile dan garment pada PT.Dongson Industry

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian untuk Menciptakan suatu rancangan sistem informasi pengolahan data penjualan dan pemesanan material textile dan garment pada PT.Dongsan holding agar lebih optimal dari sisi waktu dan maximal dari sisi tenaga, memberikan informasi penjualan material textile dan garment dan data pemesanan secara update agar mampu mendapatkan informasi yang tepat waktu dalam hal pengolahan data, akurat dalam sisi informasi yang lengkap yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan informasi laporan penjualan material textile dan garment secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

    1. Terkumpulnya data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.
    2. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi.
    3. Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih optimal.

    4. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.
    5. Metode Penelitian

      Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :
      1. Pengamatan (Observation)
        Terkumpulnya data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.
      2. Wawancara (Interview)
        Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi.
      3. tudi Pustaka
        Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih optimal.
      4. tudi Pustaka
        Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.

      Metode Analisa

      Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matanguntuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

      Metode Perancangan

      Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan.Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

      Metode Pengujian Sistem

      Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:
      BAB I PENDAHULUAN
      Pada bab pendahuluan ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan.
      BAB II LANDASAN TEORI
      Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teori khusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan, yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar Pengolahan Data. Sedangkan teori khusus merupakan teori penunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.
      BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
      Bab ini membahas masalah dan Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Tujuan dan Fungsi Instansi Yang Terkait dengan Bidang Kajian, Prosedur Sistem Berjalan, Rancangan Sistem Berjalan, Use Case Diagram Pengolahan Data Member, Activity Diagram Sistem Berjalan, Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Berjalan, Metode Analisa Data, Analisa Masukan dan Proses keluaran, Konfigurasi Sistem Berjalan, Permasalahan yang Dihadapi, Analisa Kebutuhan, Analisa Masalah, Prototype.
      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
      Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
      BAB V PENUTUP
      Pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan bagi perkembangan dan kemajuan.
      DAFTAR PUSTAKA
      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Menurut Hesty (2017:66), “Sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terhubung dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

      Karakteristik Sistem

      Pembuat sistem harus memahami suatu ciri-ciri atau karakteristik yang terdapat pada berapa sekumpulan elemen yang ada, sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem (Hutahaean,2015:3) yaitu:
      1. Komponen
        Komponen-komponen suatu sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem yang memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan.
      2. Batasan sistem(boundary)
        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan suatu sistem yang lain atau sistem dengan daerah luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      3. Lingkunganluarsistem(environment)
        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang akan mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan luarsistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
      4. Penghubung sistem(interface)
        Alat yang menghubungkan sistem dengan suatu subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi system yang membentuk satu-kesatuan.
      5. Masukan sistem(input)
        Kekuatan yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan suatu sistem, yang dapat berupa pemeliharaan(maintenance input) dan sinyal(signal input).
      6. Keluaran sistem(output)
        Hasil kekuatanyang diolah dan di selesaikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti system informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hallain yang menjadi input bagi subsistem lain.
      7. Pengolah sistem
        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
      8. Sasaran sistem
        Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi system tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telahdi rencanakan.

      Klasifikasi Sistem

      Menurut rusdiana dan irfan (2014:42), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagaiberikut:
      1. Sistem diartikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalahsistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secarafisik.
      2. Sistem diartikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
      3. Sistem diartikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem diartikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataan nya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunganluarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Syarat-Syarat Sistem

      Terdapat syarat yang dimiliki oleh sistem, dintaranya sebagai berikut:
      1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
      2. Sumber system harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
      3. Adanya hubungan diantara sumber sistem.
      4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih pentingdari pada elemen sistem.
      5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data merupakan fakta yang dapat digunakan sebagai masukan dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.
      Menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data merupakanbahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan masukan yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi pengeluaran yang disebut informasi”.
      Menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.
      Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”

      Sumber Data

      MenurutTamodia (2013 : 26), Terdapat 2 (dua) sumber data, antara lain :
      1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
      2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91), karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:
      1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harusber hubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
      2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
      3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

      Siklus Informasi

      Kualitas Informasi
      Menurut De lone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:
      1. Completeness
        Suatu informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi dapat di katakan berkualitas atau berbobot jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
      2. Relevance
        Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai suatu manfaat bagi penggunanya.
      3. Accurate
        Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi harus benar karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
      4. Timeliness
        Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
      5. Format
        Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.
      Nilai Informasi
      Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:77) dihubungkan dengan cost effectiveness dan/atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:
      1. Mudah diperoleh
      2. Luas dan Lengkap
      3. Ketelitian
      4. Ketepatan Waktu
      5. Kejelasan
      6. Keluwesan
      7. Dapat dibuktikan
      8. Tidak ada prasangka
      9. Dapat diukur

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
      Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.
      Menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:2), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.
      Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

      Komponen Sistem Informasi

      Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata Sutabri 2016:41)
      1. Blok Masukan
        Input mewakili suatu data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      2. Blok Masukan
        Masukan mewakili suatu data yang masuk ke dalam sistem informasi. masukan di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      3. Blok Model
        Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
      4. Blok Keluaran
        Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
      5. Blok Teknologi
        Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
      6. Blok Basis Data
        Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
      7. Blok Kendali
        Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Nina Rahayu(2017:44), tujuan dari suatu sistem informasi adalah mendapatkan hasil informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
      1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang benar, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
      2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
      3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
      4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
      5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
      6. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Menurut Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210), “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

      Fungsi Analisa Sistem

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara jelas sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dengan menerapkan rancangan sistemnya . pada tugas atau fungsi terkahir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Konsep Dasar Perancangan System

      Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227) mengatakan, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
      Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) berpendapat bahwa, “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.
      Sedangkan Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) mengatakan, “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.”
      Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan.”

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Manajemen Pemasaran

      Definisi Manajemen Pemasaran

      Berikut beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli:
      Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
      Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
      Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong).
      Karena manajemen dalam marketing berkaitan dengan aksi nyata, pelaksanaannya sudah pasti membutuhkan perencanaan yang matang agar strategi yang dilakukan dapat mendatangkan keuntungan untuk jangka panjang.

      Konsep Manajemen Pemasaran

      Teori konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
      Secara arti dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
      Elemen Penting dalam Konsep Pemasaran:
      1. Market oriented berorientasi pada keinginan Konsumen.
      2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara terpadu.
      3. Pencapaian tingkat kepuasan Pembeli.
      Konsep Manajemen pada hakikatnya mencakup upaya dan strategi yang ditempuh manajemen dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen.
      Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran.
      1. Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
      2. Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
      3. Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi.
      4. Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak.
      5. Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

      Konsep Dasar Manajemen Penjualan

      Definisi Manajemen Penjualan

      Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah jadi,ada dan setelah terjadi transaksi penjualan,jadi penjualan adalah ilmu yang mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli produk dan jasa yang ditawarkan walaupun bagian dari pemasaran peran penjualan didalam keberhasilan bisnis sangat besar karena peran dalam usaha, inilah yang sebenarnya secara langsung menghasilkan pendapatan atau penerimaan dari perusahaan.
      Manajemen Penjualan adalah suatu proses perencanaan ,pengorganisasian,implementasi,pengendalian terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan oleh perusahaan melalui tenaga penjualan.manajemen penjualan termasuk kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual.

      Proses Manajemen Penjualan

      Setiap adanya proses penjualan mempunyai strategi penjualan ditetapkan maka untuk selanjutnya manajemen tentu harus melaksanakannya dan mengelola pelaksanaan penjualan dengan baik. Kegiatan pengelolaan dimulai dari perencanaan penjualan yang meliputi pengenalan pasar dan peran mendesain organisasi dan struktur organisasi penjual, meramalkan penjualan menentukan objektif penjualan dan manajemen waktu dan didalam penentuan tujuan harus diturunkan dari tujuan perusahaan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi, tingkatan tujuan penjualan terdiri dari tujuan korporasi unit bisnis, pemasaran dan penjualan yang beberapa tingkatan sampai ketujuan individu tenaga penjual.
      Gambar 2.1 Proses Manajemen Penjualan

      Tahapan-Tahapan Penjualan

      Dalam manajemen penjualan perlu adanya tahap-tahap penjualan,sebagai berikut.
      1. Prospecting
      2. Perencanaan pra penjualan
      3. Presentasi Penjualan
      4. Mengatasi keberatan prospek
      5. Menutup penjualan

      Teknik Penjualan

      Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam rangka meraih konsumen.
      Ada lima langkah dalam melakukan Cara-cara Penjualan, yaitu:
      1. Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
      2. Pilihlah Pasar sasaran Khusus.
      3. Tetapkan Posisi Pasar.
      4. Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan.
      5. Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
      Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
      1. Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada seseorang tertentu untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan kecil dan menengah.
      2. Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu, misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya Jenis pasar khusus sangat cocok untuk perusahan kecil.
      3. Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yeng menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen tertentu, misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi, kelas pelanggan berpendapatan sedang dan kelas pelanggan berpendapatan rendah. Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota), demografis (jenis kelamin, usia, pendapatan, tingkat pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor perilaku.
      Untuk melakukan program penjulan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
      1. Persiapan sebelum penjualan
        Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
      2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
        Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
      3. Pendekatan Pendahuluan
        Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang digunakan dan bagaimana reaksi konsumen untuk membeli suatu produk. Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli, kegemaran dan kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.
      4. Melakukan Penjualan
        Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka, dan pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
      5. Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
        Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli membeli dan membayar barang yang dibelinya, tetapi perlu memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan pengantaran barang.

      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan

      Kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
      1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.
        Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas produk dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu:
        1. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
        2. Harga produk.
        3. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,garansi dan sebagainya.
      2. Kondisi Pasar
        Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
        Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
        1. Jenis Pasarnya
        2. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
        3. Daya belinya
        4. Frekuensi pembelian
        5. Keinginan dan kebutuhan para konsumen
        6. Harga produk tersebut
      3. Modal
        Modal dalam usaha sangat di butuhkan dalam membangun perusahaan. Modal adalah salah satu faktor penunjang jalannya proses usaha. Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, yang hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan.
      4. Kondisi Organisasi Perusahaan.
        Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentu yang ahli di bidang penjualan.
      5. Faktor lain.
        Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan, sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi Analisa SWOT

      1. Definisi Analisa SWOT

      Menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40)[1] adalah “The SWOT analysis is a support decision tool designed to combine internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in organizational or technology change planning. SWOT analysis is not only devoted to profit-seeking organizations, but can also be used in any decision-making process in which the proposed objectives are clear”.

      (Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya diperuntukan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas).

      Menurut Fatimah dkk (2016:7), Analisis SWOT merupakan akronim atau singkatan dari 4 kata yaitu strengths, weaknesses, opportunities, dan threaths. Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode ang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportinities), dan ancaman (threats) dalam suatu spekulasi bisnis, Beberapa instrumen perencanaan strategis klasik yang memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah stategi. Instrumen ini memudahkan para praktisi untuk menentukan apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan oleh mereka.

      Tipe-Tipe Strategi SWOT

      Menurut Khusnita dalam Sunaryo (2017:91) tersedia empat macam strategi, yakni:
      1. Strategi SO (SO Strategic)
        Strategi ini memanfaatkan suatu kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan yang besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan itu. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.
      2. Strategi WO (WO Strategic)
        Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.
      3. Strategi ST (ST Strategic)
        Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.
      4. Strategi WT (WT Strategic)
        Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi. Sekalipun demikian, masih tersedia pilihan lain, misalnya merjer dengan perusahaan lain atau mengurangi skala operasi secara besar-besaran.

      Tujuan Analisa SWOT

      Menurut Dewi dan Henderi (2016:61), berpendapat bahwa “analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

      Konsep Dasar UML (Unified Modelling Languange)

      Definisi UML (Unified Modelling Languange)

      Menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
      Menurut Maimunah (2017:1), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
      Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

      Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Languange)

      Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30), jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari:
      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
      2. Activity Diagram
        Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.
      3. Class Diagram
        Class Diagram yaitu menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
      4. Deployment Diagram
        Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.

      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Menurut Er Saurabh Walia dan Er Satinderjit Kaur Gill (2014:29) adalah “MySQL is relational database system, it can store bits of information in separate tables and link those tables together, each table consists of separe fields, which represent each bit og information”.
      Definisi MySQL menurut Budi Raharjo dalam Rahmat Agusli dkk, Jurnal Sisfotek Global (2017:22), adalah ”Software Relation Database Management System (RDBMS) yang dapat mengelola databas dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Faridi,dalam Jurnal CERITA (2016:192) mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.
      Sementara menurut Sri Rahayu, dalam Jurnal CCIT (2015:54)mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

      Komponen Database

      Menurut Oktavian (2017:62), “database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.
      1. Table
        Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.
      2. Record
        Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
      3. Field
        Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:
        Table 2.1 Komponen Tabel dalam Database

        Konsep Dasar XAMPP

        Definisi XAMPP

        Menurut Er Saurabh Walia dan Er Satinderjit Kaur Gill (2014:26)adalah “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A) MySQL (M), PHP (P) and Perl(P), XAMPP is a small and light Apache distribution containing the most common web development technologogies in a single package. Its contents, small size, and portability and testing applications on PHP and MySQL”.
        Definisi XAMPP menurut Yogi Wicaksono dalam Edi Haerulah dan Sri Ismiyah (2017:44), adalah “Sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local”.
        Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL.

        Konsep Dasar PHP

        Definisi PHP

        HMenurut kamus besar komputer dalam Warsito (2014 : 27), “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHPHypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan TML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.
        Menurut Oktavian (2015:31), “kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus”, yaitu :
        Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
        1. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
        2. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
        3. Merupakan software yang bersifat open source.
        4. Gratis untuk di-download dan digunakan.
        5. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

        Keunggulan PHP

        Menurut Winarno dan Ali (2016:9), “ada beberapa keunggulan PHP dibandingkan bahasa pemograman lain”, diantaranya:
        1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
        2. Web server dari PHP dapat ditemukan dimana-mana antara lain apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang mudah.
        3. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
        4. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

        Konsep Dasar Framework YII

        Pengertian Framework YII

        FrameworkYii adalah framework PHP performa tinggi, berbasis komponen (component-based) untuk mengembangkan aplikasi Web dengan sangat cepat. Nama Yii (diucapkan Yee atau [ji:]) berasal dari bahasa cina yang artinya "sederhana dan evolusioner". Juga dapat dianggap sebagai singkatan dari "Yes it is"

        Konsep Dasar Website

        Pengertian Website

        Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply. Dalam perkembangannya, website statis hanya bisa di-update oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa di-update oleh pengguna maupun pemilik.

        Konsep Dasar Black Box Testing

        Pengertian Black Box Testing

        Black-box Testing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan, apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan telah sesuai dengan yang diharapkan.
        Menurut Williams pengujian perangkat lunak mempunyai beberapa level, untuk pengujian menggunakan metode Black Box, terdapat enam level yaitu Integration, Functional, System, Acceptance, Beta, dan Regression. Salah satu dari pengujian Black-Box yang dapat dilakukan oleh seorang penguji independen adalah Functional testing. Basis uji dari functional testing ini adalah pada spesifikasi dari komponen perangkat lunak yang akan diuji.
        Fokus dari pengujian mengunakan metode Black-Box adalah pada pengujian fungsionalitas dan output dihasilkan aplikasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional dengan mengabaikan mekanisme internal atau komponen dari suatu program. Functional testing memastikan bahwa semua kebutuhan-kebutuhan telah dipenuhi dalam sistem aplikasi. Dengan demikian fungsinya adalah tugas-tugas yang didesain untuk dilaksanakan sistem. Functional testing berkonsentrasi pada hasil dari proses, bukan bagaimana prosesnya terjadi.

        Konsep Sequence Diagram

        Sequence Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, actor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.
        Pada diagram, dimensi vertical mempresentasikan waktu. Bagian yang paling atas dari diagram menjadi tiitk awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis vertical, disebut lifeline, dilekatkan pada setiap obyek atau actor. Kemudian lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi, kotak tersebut disebut activation. Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut.

        Konsep Use Case Diagram

        Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah actor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Secara umum use case adalah:
        1. Pola perilaku sistem
        2. Urutkan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh actor.
        Use Case Diagram terdiri dari:
        1. Use Case
        2. Actor
        3. Relationship
        4. Sistem Boundary Boxes
        5. Packages

        Activity Diagrams

        Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
        Menggambarkan proses bisnis dan urutan dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktivitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

        Class Diagram

        Class Diagram adalah salah satu jenis diagram yang paling berguna di UML, hal ini karena dapat dengan jelas memetakan struktur sistem tertentu dengan memodelkan kelas, atribut, operasi serta hubungan antar objek.
        Class Diagram menggambarkan serta deskripsi atau penggambaran dari class, atribut, dan objek disamping itu juga hubungan satu sama lain seperti pewarisan, containmet, asosiasi dan lainnya.

        Konsep Dasar Elisitasi

        Menurut Saputra (2012 : 51-54), Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara yang terdiri dari :
        1. Elisitasi Tahap I
          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
        2. Elisitasi Tahap II
          Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.
          1. M pada MDI berarti Mandatory
            Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
          2. D pada MDI berarti Desirable
            Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
          3. I pada MDI berarti Inessential
            Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar system
        3. Elisitasi Tahap III
          Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :
          1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
          2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
          3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
          1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. M (Middle) : Mampu dikerjakan.
          3. L (Low) : Mudah dikerjakan.
        4. Final Draft Elisitasi
          Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        Konsep Dasar Literature Review

        Definisi Literatur review

        Berikut ini merupakan definisi literatur menurut beberapa ahli, di antaranya sebaga berikut :
        1. Menurut Dewi 2015 : 2), “literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.”
        2. Menurut Rosyidhana (2014 : 3), “literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”
        3. Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013 : 16), “literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan membandingkan literatur yang sebagian besar berasal dari artikel–artikel di internet, dan buku.”
        Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai studi literatur dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah teknik pengumpulan data untuk mencari sumber sebagai referensi terkait dengan penelitian.

        Tujuan Studi Literatur

        Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28-29), Tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :
        1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.
        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
        3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
        4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

        Jenis-jenis Penelitian

        Berdasarkan informasi yang diperoleh ditemukan beberapa penelitian yang membahas sistem informasi inventory yaitu :
        1. Prastica, Tantri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang (Logistik) Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir. Tangerang: Amik Raharja Informatika. Penelitian ini membahas tentang merancang sebuah sistem informasi persediaan barang bagian logistik di Perguruan Tinggi Raharja berbasis website dengan menggunakan Yii framework untuk memudahkan dalam proses monitoring persediaan barang dan juga dapat meningkatkan mutu informasi persediaan dengan cepat dan tepat.
        2. Wijaya, Andi, Muhammad Arifin dan Tony Soebijono. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Surabaya: Jurnal JSIKA-Jurnal Sistem informasi & Komputer Akuntansi. Vol.2, No.1Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi sistem informasi persediaan barang dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) yang berfungsi untuk mengetahui jumlah optimal pemesanan barang dan meminimalkan biaya penyimpanan. Keunggulan dari sistem ini dapat menampilkan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan barang secara otomatis.
        3. Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1. Penelitian ini membangun aplikasi persediaan barang jadi pada PT. Imaeda Jatindo Rattan Plumbon dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah sistem persediaan barang yang mempermudah dalam pengolahan data.
        4. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1. Perancangan dan implementasi sistem ATK pada pengadaan barang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan konsep penginputan data untuk penerimaan dan pengeluaran barang ke dalam sistem inventory dengan cepat akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
        5. Nurcahyono, Fendi. 2012. Pembangunan Aplikasi Penjualan Dan Stok Barang Pada Toko Nuansa Elektronik Pacitan. Journal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi). Vol.4, No.3. Membangun aplikasi penjualan dan stok barang pada Toko Nuansa Elektronik Pacitan menggunakan PHP sebagai pembuat interface utama dan MySQL sebagai basis datanya untuk mempermudah pengelolaan penjualan dan meningkatan keakuratan data.
        6. Septian, Joseph, Yulia dan Rudy Adipranata. 2014. Pembuatan Aplikasi Enterprise Resource Planning Pada Modul Purchasing Dan Inventory. Berbasis Web Pada UD Prima. Jurnal Infra. Vol.2, No.2. Implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) artinya sistem yang memungkinkan suatu organisasi untuk mengintegrasikan semua proses bisnis utama dalam rangka meningkatkan efisiensi dan mempertahankan posisi secara kompetitif dengan menggunakan Yii framework yang terdiri dari Model-View-Controller (MVC).
        7. Mohammaditabar, Davood, Sayed Hassan Ghodsypour, and Chris O’Brien. 2011. Inventory Control System Design By Integrating Inventory Classification And Policy Selection. International Journal of Production Economics. Vol.140, No.2. Penelitian ini membuat kategori item persediaan kedalam beberapa kelompok untuk memudahkan dalam proses pengendalian persediaan dari jumlah persediaan yang begitu banyak.
        8. Santos, Jaclyn Elizabeth R, Franz Nicolas N Alfonso, Fernando C Mendizabal Jr, and Fabian M Dayrit. 2011. Developing A Chemical And Hazardous Waste Inventory System. Journal of Chemical Health and Safety. Vol.18, No.6. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem persediaan limbah menggunakan PHP dan MySQL yang dapat memberikan informasi tentang keamanan limbah tersebut.
        9. Karim, AN Mustafijul, Mohd Fadli Saad, and Mahbubul Haque. 2011. Development Of A Prospective Web-Based Inventory System For Management Of Lab Facilities. International Journal of Emerging trends in Engineering and Applied Sciences. Vol.2, No.1. Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk mengelola laboratorium sebuah universitas agar mendapatkan informasi ketersediaan aset secara relevan dan update. Sistem ini dapat diakses melalui sebuah website secara online yang dibuat dengan menggunakan database MySQL serta menggunakan bahasa pemrograman PHP.
        10. Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6. Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelolapersediaan.




        BAB III

        ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Gambaran Umum Perusahaan

        Sejarah singkat PT. Dongson Holding

        PT Dongsan holding berdiri pada tahun 1997 dalam bidang penjualan benang , pada awal tahun 2009 PT Dongsan holding mulai penjualan dalam bidang textile dan garment yang beralamatkan jambe tigararaksa kabupaten tangerang.
        Perusahaan ini dibentuk dengan menggunakan segala macam perangkat ketentuan dan berbagai persiapan yang matang, teratur dan terkoordinasi yang menjadi dasar perkembangannya.
        Perusahaan Dipimpin oleh Orang asing yang berasal dari korea bernama Mr son Hanpyung dan komisarisnya bernama Mr son Handu , beliau tinggal diindonesia cukup lama ditahun 1997 sampai sekarang

        VISI PERUSAHAAN

        Visi dari PT Dongsan holding adalah sebagai berikut:
        1. Menjadi perusahaan textile dan garment berskala Nasional dan International.
        2. Menjadi terkemuka karena mutu dan profesional.

        MISI PERUSAHAAN

        Misi dari PT Dongsan holding adalah sebagai berikut :
        1. Meningkatkan kualitas mutu produksi secara terus menerus dan berkesinambungan.
        2. Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul guna menjaga kepuasan pelanggan.
        3. Menghargai karyawan sebagai berlian perusahaan.
        4. Besar dan berkembang dengan inovasi yang kreatif dengan jaringan kerja dalam dan luar negeri.
        Pada tahun 2002 SDN Tangerang 2 dan SDN Tangerang 16 di meger untuk memaksimalkan kinerja dan pengolaan administrasi sekolah yang lebih ringkas sehingga kegiatan KBM menjadi optimal atau dapat memberikan yang terbaik untuk anak didik.

        Struktur Organisasi Perusahaan

        Struktur organisasi dalam perusahaan memegang peranan yang penting karena dengan adanya struktur organisasi segala aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan dapat terperinci sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Struktur organisasi yang berkaitan dengan penelitian Skripsi ini yaitu bagian Marketing, Pembelian, Gudang dan Delivery.
        Dibawah ini adalah struktur organisasi pada PT Dongsan holding.
        Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Dongsan holding

        Tugas Dan Tanggung Jawab

        Berikut ini uraian dari tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan penelitian Skripsi ini yaitu bagian Marketing, Pembelian, Gudang dan Delivery sebagai berikut :
        1. Marketing
          1. Memasarkan produk kepada instansi.
          2. Memastikan customer terlayani dengan baik.
          3. Membuat strategi pemasaran dan penjualan distribusi baik dalam jangka pendek (1 tahun) maupun jangka menengah (3 – 5 tahun) untuk memastikan pencapaian tujuan Perusahaan dan pengembangan bisnis yang menguntungkan dalam jangka panjang.
        2. Purchasing
          1. Mengatur semua proses pembelian.
          2. Bertanggung jawab dalam melakukan proses pembelian material atau spare part.
          3. Bertanggung jawab dalam membuat laporan rekap PO supplier, Monitoring pembelian.
        3. Inventory atau Gudang
          1. Menerima barang dari suplier yang sebelumnya sudah dipesan oleh bagian pembelian.
          2. Mengecek barang yang diterima dari suplier apakah layak diterima atau dikembalikan.
          3. Melayani setiap customer yang memesan barang, dengan pelayanan informasi yang cepat.
          4. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang yang berasal dari gudang.
        4. QA & QC
          1. Mengontrol quality produksi
          2. Mengecek color produksi

        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur System Yang Berjalan

        1. PO Customer
          Customer memesan material pada form PO customer melalui fax atau email.
        2. Admin marketing
          Admin marketing menerima PO customer yang dikirim melalui fax atau email dan memeriksa PO customer, kemudian di-input ke dalam Microsoft Excel untuk dibuatkan laporan permintaan customer.
        3. Admin Gudang
          Menerima PO customer dari admin marketing, kemudian memeriksa ketersediaan material yang dipesan dan mengirim barang. Jika stok barang tidak tersedia, maka admin gudang membuat form permintaan barang kosong untuk di berikan ke purchasing.
        4. Purchasing
          Purchasing menerima form permintaan barang kosong, kemudian memeriksa dan membuat PO pembelian ke supplier. Lalu membuatkan laporannya.

          Gambaran Ilustrasi System Yang Berjalan

          Gambar 3.2 Ilustrasi Barang Keluar

          Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan use case diagram dan activity diagram.

          Rancangan Sistem Yang Berjalan

          Dalam aliran proses ini dijelaskan proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario.

          Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

          Usecase Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut.
          Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem Berjalan
          Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram diatas terdapat:
          1. 9 (Sembilan) actor yang dapat melakukan kegiatan didalam system, diantaranya customer, admin marketing, delivery, admin gudang PO, admin pencelupan , admin gudang inggrey, purcashing,marketing, pimpinan.
          2. 12 (dua belas) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat purchase order, mencatat pesanan dan mencatat material masuk sesudah pencelupan, membuat surat jalan keluar, kirim material, Menerima material dan menyerahkan surat jalan, membuat laporan masuk, form permintaan material, membuat purchase pencelupan warna, terima material, pencelupan warna, serah terima material, membuat material keluar dan masuk material

          Activity Diagram Sistem Berjalan

          Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
          Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Berjalan
          Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat
          1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
          2. 13 (tiga belas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.
          Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Berjalan
          Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdapat
          1. 1(satu) initial mode, objek diawali.
          2. 9(Sembilan) action yang mencerminkan ekseksekusi dari suatu aksi

          Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

          Gambar 3.6 Squence diagram admin marketing
          Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :
          1. 6 (enam)action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          2. 3 (Tiga) Actor
          Gambar 3.7 Squence diagram admin Customer
          Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :
          1. 6 (enam)action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          2. 1 (Satu) Actor

          Analisa Sistem berjalan

          Metode Analisa Sistem

          Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal yang dibuat dalam menganalisa penelitian :
          1. Model Prototyping
            Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
            Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal

            Metode Analisa Data

            1. Jenis data.
              1. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari SDN Tangerang 2.
              2. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui suatu data laporan perawatan laboratorium komputer.
            2. Sumber data
              1. Internal Yaitu data yang diperoleh dari obyek penelitian yang didapatkan dengan cara wawancara dan observasi.
              2. Eksternal Merupakan data yang diperoleh selain dari obyek penelitian baik dari dokumen.

            Analisa Masukan

            Proses pengolahan data transaksi peminjaman dan pengembalian buku terdiri dari dua tahap data yaitu :

            Input Data Penjualan

            Pada tahap ini sistem dirancang untuk memasukkan semua data yang berkaitan dengan transaksi order dan kemudian menyimpan serta mengolah data-data tersebut sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat guna pengambilan keputusan. Data tersebut meliputi tanggal order, nama material dan data order.

            Analisa Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang analisa permasalahan dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai hasil yang maksimal dan efisien agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka akan dijabarkan sebagai berikut.

            Input Data Stock

            Padat ahap ini sistem dirancang untuk memasukkan semua data yang berkaitan dengan transaksi stock dan kemudian menyimpan serta mengolah data-data tersebut sehingga menghasilkan laporan data yang bermanfaat guna pengambilan keputusan. Data tersebut meliputi, data buku yang dikembalikan dan waktu transaksi. Sistem ini dilengkapi dengan validitas data sehingga mencegah terjadnya pemasukkan data yang salah, terjadinya duplikasi atau penumpukkan data.

            Analisa proses

            Beberapa proses yang dapat dilakukan oleh rancangan sistem ini :

            Proses Pemasukkan Data

            Pengolahan ini berupa pengorganisasian dari data-data yang ada. Pengolahan data akan dilakukan secara otomatis apabila terdapat data-data masukkan yang harus dioperasikan.

            Penyimpanan Data

            Sistem ini dirancang agar secara otomatis dapat menampung dan menyimpan data dalam jumlah yang besar ke media penyimpanan sehingga apabila data tersebut dibutuhkan dapat dilihat kembali dengan cepat. Data yang ada disimpan dalam database MySQL Server dengan basis data yang disusun sedemikian rupa.

            Analisis Keluaran

            Keluaran dari sistem yang dirancang ini berupa laporan-laporan yang merupakan hasil dari pengolahan data, meliputi penjualan dan Stock. Sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas pencarian data yang dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Dari beberapa keluaran tersebut diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat baik bagi anggota maupun pihak petugas perpustakaan terutama dalam pengembalian keputusan atau kebijakan yang diperlukan.

            Konfigurasi Sistem Berjalan

            Spesifikasi Hardware

            Pada bagian ini dijelaskan kebutuhan minimum hardware yang diperlukan untuk berjalannya aplikasi sistem yang dibuat adalah :
            1. Processor : Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 1.50GHz
            2. Monitor : 17” LG Flat
            3. RAM : 512 MB of RAM
            4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
            5. Harddisk : 80 GB
            6. Printer : Canon PIXMA IP1000
            Dengan spesifikasi perangkat keras komputer yang digunakan saat ini dapat membantu pekerjaan staf administrasi dalam mengolah data barang. Sedangkan untuk sistem informasi yang akan dibangun dengan spesifikasi komputer yang ada saat ini sudah dapat digunakan dalam menjalankan aplikasi yang berbasis PHP dan MySQL dalam pengolahan data

            Spesifikasi Software

            Sistem operasi yang digunakan saat ini sistem operasi windows. Perangkat lunak yang sedang digunakan dalam mengelola data barang adalah Microsoft Excel. Seluruh data barang tersedia pada satu folder yang isinya ada beberapa macam yang berkaitan dengan data barang. Disesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan maka diusulkan untuk membuat aplikasi baru yang berbasis komputer yang dapat digunakan oleh internet perusahaan (intranet). Mengacu pada kebutuhan sistem diatas, maka aplikasi yang akan digunakan untuk membangun sistem, yaitu :
            1. System operasi  : Microsoft Windows 7
            2. Software utama : Microsoft office word dan excel
            3. Sofware pendukung : Photoshop, corel draw

            Hak akses User (Brainware)

            ini yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan adalah 3 user, yaitu staf marketing , staf purchasing , PPIC yang mengelola seluruh dokumen barang. Karekteristik user yang ada saat ini, yaitu user berumur sekitar 25-50 tahun dan umumnya memiliki pengalaman yang sama yaitu sudah terbiasa dalam menggunakan komputer yang berbasis windows khususnya Microsoft Office. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan website internal perusahaan yaitu intranet yang telah digunakan oleh pihak karyawan sebagai sarana untuk bekerja dan sarana komunikasi jika diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara untuk pemilihan warna disesuaikan dengan keinginan pengguna, yaitu memilih warna yang lembut dan terang untuk tampilan website. Dilihat dari spesifikasi administrator yang bertanggung jawab dalam mengelola data barang maka diperlukan untuk menjelaskan cara menggunakan aplikasi yang baru sehingga lebih jelas dalam pengoperasiannya sehingga dapat digunakan untuk mengolah data barang.

            Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai

            Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai inventory gudang material PT.Dongsan holding dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :
            1. Pengolahan data dalam stok barang berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu.
            2. Pengontrolan terhadap persediaan barang terkadang sering terjadinya kelebihan pemesanan dan juga kekurangan barang.
            3. Persediaan barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan input data lebih dari satu kali untuk barang sejenis menimbulkan kesalahan dalam pelaporan, yaitu kurang maksimal dalam sistem pelaporan dan terjadinya laporan stok barang yang terlalu banyak (over stock) atau sebaliknya stok barang terlalu sedikit (under stock).

            Alternatif Pemecahan Masalah

            Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
            1. Membuat sistem informasi persediaan keluar masuk barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong, sehingga bagian purchasing dapat langsung memesan barang ke supplier.
            2. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan ulang pada stok barang secara keseluruhan.
            3. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi tahap I disusun berdasarkan observasi dan wawancara dilapangan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :
            Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap 1

            Elisitasi Tahap II

            Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
            Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap 2

            Elisitas Tahap III

            Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
            Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap 3

            Final Draft Elisitasi

            Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
            Tabel 3.4 Tabel Finaal Draft Elisitasi

            BAB IV

            RANCANGAN SISTEM USULAN

            Rancangan Sistem Usulan

            Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan masih ada data calon karyawan baru yang diinput secara manual,masih menggunakan Microsoft Excel.
            Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan Xampp. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain:.
            1. Use Case Diagram
            2. Sequence Diagram
            3. Activity Diagram
            4. Class Diagram
            5. Prosedur Sistem Usulan

              Berikut ini adalah urutan prosedur sistem yang diusulkan
              1. Customer
                1. Melakukan Login
                2. Menampilkan Menu Customer
                3. Menampillkan Home
                4. Menampilkan Profil Perusahaan
                5. Menampilkan Produk
                6. Menampilkan input purchase order
                7. Menampilkan menu Proses pengiriman
                8. Menampilkan menu payment
                9. Logout
              2. Admin Marketing
                1. Melakukan Login
                2. Menampilkan Menu Customer
                3. Menampillkan Home
                4. Menampilkan Profil Perusahaan
                5. Menampilkan menu Produk
                6. Menampilkan menu Customer
                7. Menampilkan menu Suplier
                8. Menampilkan menu stock
                9. Menampilkan menu Return
                10. Menampilkan menu Purchasing
                11. Menampilkan menu Marketing
                12. Menampilkan menu Acounting
                13. Menampilkan menu surat jalan
                14. Menampilkan menu payment order
                15. Menampilkan menu laporan
                16. Logout
              3. Admin Gudang
                1. Melakukan Login
                2. Menampilkan Menu Customer
                3. Menampillkan Home
                4. Menampilkan Profil Perusahaan
                5. Menampilkan menu Produk
                6. Menampilkan menu Customer
                7. Menampilkan menu Suplier
                8. Menampilkan menu stock
                9. Menampilkan menu Return
                10. Logout

              Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

              1. Dikarenakan sistem yang berjalan masih bersifat manual dan masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam penginputannya, maka sistem use case diagram yang diusulkan hampir sama seperti sistem yang berjalan. Namun terdapat perbedaan dalam dalam pengontrolan Actor PT. Dongsan Holding. Berikut use case diagram yang diusulkan :

                Gambar 4.1 Usecase Diagram

                Berdasarkan Usecase Diagram Login guru diatas terdapat:
                1. 6 (Enam) actor yang dapat melakukan kegiatan didalam system, diantaranya customer, admin marketing, admin gudang PO, admin pencelupan , admin gudang inggrey, purcashing,.
                2. 11 (sebelas) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat purchase order, mencatat pesanan dan mencatat material masuk sesudah pencelupan, membuat surat jalan keluar, Menerima material dan menyerahkan surat jalan, membuat laporan masuk, form permintaan material, membuat purchase pencelupan warna, terima material, pencelupan warna, serah terima material, membuat material keluar dan masuk material

                Activity Diagram Yang Diusulkan

                1. Berdasarkan dari usecase diagram di atas dapat kita gambarkan Activity diagram dari altifitas para aktor yang ada pada sistem yang diusulkan dalam Peracangan Sistem Informasi Untuk Online Recruitment Pada PT. Dongsan holding sebagai berikut:

                  Gambar 4.2 Activity Diagram'

                2. Activity Diagram Login Admin diatas terdapat:
                  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
                  2. 14 (empat belas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri

                  Sequence Diagram Yang Diusulkan

                  1. Squence diagram admin marketing

                    Gambar 4.3 Squence diagram admin marketing


                    Berdasarkan Sequence Diagram Login Admin diatas terdapat:
                    1. 6(enam) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
                    2. 3(tiga) actor yaitu Admin marketing, Admin gudang,pimpin



                  2. Squence diagram Customer

                    Gambar 4.9 Squence diagram Customer


                    Berdasarkan Sequence Diagram History Consultation Admin diatas terdapat:
                    1. 5(lima) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
                    2. 1(satu) actor yaitu Customer

                    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

                    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan, adapun perbedaannya sebagai berikut :



                    Rancangan Basis Data

                    Class Diagram

                    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

                    Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Pakar Perawatan Komputer

                    Spesifikasi Basis Data

                    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
                    1. Nama Field : Admin
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi : id+nik+pass+name+level+foto
                    4. Primary Key : ID
                    5. Panjang Record : 11
                    Table 4.2 Table admin
                    1. Nama Field : Barang
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi : kode+nama+satuan+staus+nik+date
                    4. Primary Key : kode
                    5. Panjang Record : 11
                    Table 4.3 Table Barang
                    1. Nama Field : stock
                    2. Media : Hard Disk Isi:id+kode+nama+satuan+in+out+total+remaks+status+date
                    3. Primary Key : ID
                    4. Panjang Record : 10
                    Table 4.4 Table Stock
                    1. Nama Field : suplier
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi  : kd_suplier+nama+alamat+telp+email+no_siup+npwp+pic+date
                    4. Primary Key  : kd_sup
                    5. Panjang Record  : 10
                    Table 4.5 Table
                    1. Nama Field : customer
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi  : kd_cust+nama+alamat+telp+email+no_siup+npwp+pic+date
                    4. Primary Key : kd_cust
                    5. Panjang Record  : 10
                    Table 4.6 Table Customer
                    1. Nama Field : ro
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi: no_ro+nama+satuan+jumlah+harga+tgl_kirim+jatuh_tempo+remaks+kode_sup+date
                    4. Primary Key : no_ro
                    5. Panjang Record  : 35
                    Table 4.7 Table Ro
                    1. Nama Field : Po
                    2. Media : Hard Disk
                    3. Isi : no_po+nama+satuan+jumlah+harga+tgl_kirim+jatuh_tempo+remaks+kode_cust+date
                    4. Primary Key : no_po
                    5. Panjang Record  : 35
                    Table 4.8 Table Po
                    1. Nama Field : trans_in
                    2. Media : Hard Disk Isi : id+no_transin+no_ro+kode+nama+satuan+jumlah+total+harga+nik+kd_sup+date
                    3. Primary Key : id
                    4. Panjang Record  : 10
                    Table 4.9 Table Trans_in

                    Rancangan Program

                    1. Design halaman login
                      Gambar 4.6 design halaman login


                      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sevelum masuk kedalam system, admin memasukan username dan password agar dapat masuk kedalam halaman utama admin


                    2. Design halaman Customer
                      Menu halaman Customer berfungsi sebagai daftar data customer/pembeli
                      Gambar 4.7 Design halaman Customer
                      Pada halaman diatas adalah halaman customer admin dapat menambah menghapus dan print customer



                    3. Design halaman Customer
                      Menu halaman Customer berfungsi sebagai daftar data customer/pembeli
                      Gambar 4.7 Design halaman Customer
                      Pada halaman diatas adalah halaman customer admin dapat menambah menghapus dan print customer
                    4. Design halaman Suplier</div>
                      Menu halaman Suplierr berfungsi sebagai daftar data Suplier
                      Gambar 4.8 Design halaman Suplier


                      Pada halaman diatas adalah halaman suplier admin dapat menambah menghapus dan print suplier


                    5. Design halaman Product
                      Menu halaman Product berfungsi sebagai daftar data Product
                      Gambar 4.9 Design halaman Product
                      Pada halaman diatas adalah halamn produk , halaman produk ini mempermudah customer untuk melihat ready stock produk dan harga produk.


                    6. Design halaman payment Customer
                      Menu halaman Product berfungsi sebagai daftar data Payment Customer.
                      Gambar 4.10 Design halaman Payment Customer


                      Pada halaman diatas adalah halaman payment customer halaman payment customer ini untuk mempermudah customer melihat rincian produk yang dibeli.


                    7. Design halaman Purchase order
                      Menu halaman Product berfungsi sebagai daftar data Purchase order
                      Gambar 4.12 Design halaman Purchase order


                      Pada halaman diatas adalah halaman purchase order halaman purchase order ini untuk data pemesanan produk yang dilakukan oleh customer.



                    8. Design halaman Delivery order
                      Menu halaman Delivery order berfungsi sebagai daftar data Delivery order
                      Gambar 4.13 Design halaman Delivery order
                      Pada halaman diatas adalah halaman delivery order halaman delivery order ini untuk data pengiriman produk ke customer.

                    Impementasi system yang diusulkan

                    1. Tampilan menu Login
                      Gambar 4.14 implementasi design halaman login
                      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam home.


                    2. Tampilan menu home
                      Gambar 4.15 Impelementasi design halaman home
                      Tampilan diatas merupakan tampilan home yang berjalan.
                    3. Design halaman Customer
                      Menu halaman Customer berfungsi sebagai daftar data customer/pembeli
                      Gambar 4.16 Implementasi Design halaman Customer
                      Pada halaman diatas adalah halaman customer admin dapat menambah menghapus dan print customer
                    4. Design halaman new customer
                      Menu halaman Customer berfungsi sebagai daftar data customer/pembeli
                      Gambar 4.17 Implementasi Design halaman New Customer
                      Pada halaman diatas adalah halaman new customer untuk mambahkan data customer
                    5. Design halaman New Suplier
                      Menu halaman Suplier berfungsi sebagai daftar data suplier
                      Gambar 4.17 Implementasi Design halaman New Customer
                      Pada halaman diatas adalah halaman New Suplier untuk menambahkan data suplier

                    Konfigurasi Sistem Usulan

                    Spesifikasi Hardware

                    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:
                    1. Processor  : Intel Pentium
                    2. Monitor  : 14” LCD monitor
                    3. RAM  : 1GB
                    4. Hardisk  : 320 GB

                    Spesifikasi Software

                    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:
                    1. Windows 7
                    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
                    3. XAMPP
                    4. Notepad ++
                    5. Framework CodeIgniter (CI)
                    6. Mozilla Firefox (browser)

                    Hak Akses

                    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :
                    1. Admin marketing
                    2. Customer

                    Testing

                    Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

                    Estimasi biaya

                    Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan,biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.
                    Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lai sebagai berikut:
                    Table 4.12 Estimasi Biaya

                    Implementasi

                    Time Schedule

                    1. Penyerahan Surat Observasi Skripsi Pada tahap ini dilakukan pembuatan surat pernyataan obesrvasi dari kampus untuk melakukan analisa atau riset.
                    2. Wawancara Proses ini merupakan proses wawancara dengan stakeholder untuk mencari informasi mengenai sistem penjualan yang berjalan pada saat ini.
                    3. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data-data selama lima hari untuk dijadikan suatu pembahasan
                    4. Elsitasi Pada tahap ini merumuskan elisitasi dengan melakukan wawancara.
                    5. Presentasi Program Pada tahap ini menjelaskan tentang tampilan program dan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya.
                    6. Testing Program Pada tahap ini merupakan pengujian program yang akan diimplementasikan oleh pihak marketing
                    7. Sosialisasi Program Proses ini merupakan sosialisasi program kepada pihak admin marketing untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasian program.
                    8. Dokumentasi Proses perekaman terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal kegiatan mulai dari penyerahan surat keterangan observasi sampai dengan sosialisasi program pada pihak marketing.
                    Table 4.11 time schedule


                    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

                    BAB V

                    PENUTUP

                    Kesimpulan

                    Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada Pt. Dongsan holding, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
                    1. Perancangan Sistem pernjualan produk yang berjalan pada PT Dongsan holding masih menggunakan Ms. Excel dan email dimulai dari pemesanan barang dari customer, pembelian barang ke supplier, input data barang masuk dan keluar sampai menghasilkan laporan stok dan penjualan produk. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data laporan penjualan yang menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat dan sering terjadi perlambatan pengiriman.
                    2. Proses memonitoring aplikasi perancangan sytem penjualan di pt dongsan holding dengan cara mengontrol pengelolaan data penjualan setiap hari oleh admin marketing agar memudahkan laporan penjualan lebih efisien dan akurat.
                    3. Dalam merancang sistem penjualan barang di Pt. Dongsan holding menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML). Dengan adanya suatu sistem terkomputerisasi dapat mempermudah dalam mengetahui data penjualan barang yang telah terkontrol dengan baik di dalam suatu pemesanan customer dan mempermudah admin marketing dalam penyajian laporan penjualan yang dibutuhkan oleh pimpinan.

                    Saran

                    Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Perancangan system penjualan Di PT. Dongsan holding Berbasis Web yang dibuat adalah sebagai berikut:
                    1. Untuk sistem selanjutnya, disarankan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem memberikan notifikasi mengenai info penjualan.
                    2. Sistem perlu di tambahkan pembuatan form surat jalan masuk dan keluar, agar sistem dapat langsung membuat laporan penjualan.
                    3. Sistem perlu ditambahkan pengontrolan lebih dalam melakukan proses penjualan oleh admin marketing .

                    Daftar Pustaka

                    1. Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/127/124. Diakses pada 15 April 2017.
                    2. Darmawan, Deni. 2013.”Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
                    3. Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
                    4. Haerulah, Edi, Sri Islamiyah. 2017. Aplikasi E-Comerce Penjualan Souvenir Pernikahan pada Toko "XYZ". ISSN: 2406-7733. Jurnal PROSISKO Vol. 4 No. 1-Maret 2017.Serang: Universitas Serang.
                    5. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
                    6. Rahayu, Nina 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
                    7. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
                    8. Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIARusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
                    9. Saefudin dan Sri Lestari. 2015. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Milis Menggunakan Metode Algoritma C4.5”.
                    10. Sari, Hesty Puspita dkk. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 11 No 1.
                    11. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
                    12. Sunaryo dkk. 2017. “Analisis SWOT Untuk Menetapkan Strategi Bersaing Pada PT. Tarindo”. Jurnal Economics Development Analysis Vol 6 No 1.
                    13. Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Komsumen. Yogyakarta: CAPS
                    14. Sutabri, Tata S.Kom., MMSI. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).Yogyakarta:CV Andi Offset ISBN: 9789792952407
                    15. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1
                    16. Walia, Er Saurabh, Er Satinderjit Kaur Gill. 2014. A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP. ISSN 2320–088X. International Journal of Computer Science and Mobile Computing, Vol.3 Issue.8-August 2014. India: Eternal University.
                    17. Walia, Er Saurabh, Er Satinderjit Kaur Gill. 2014. A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP. ISSN 2320–088X. International Journal of Computer Science and Mobile Computing, Vol.3 Issue.8-August 2014. India: Eternal University.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1522483556&oldid=367952"