SI1521489515

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER BATIK

SIDOMUKTI MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH PT. DACORE PRODUCTION



SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1521489515
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020

 



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER BATIK

SIDOMUKTI MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH PT. DACORE PRODUCTION


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489515
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2020

Dekan
       
Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sitem Informasi
           
           
           
           
       
( Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
 
Rektor
Universitas Raharja
 
 
 
 
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

 



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER BATIK

SIDOMUKTI MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH PT. DACORE PRODUCTION


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489515
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si.)
   
(Sri Rahayu, S.T., M.M.SI.)
NID : 06124
   
NID : 08182

 



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER BATIK

SIDOMUKTI MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH PT. DACORE PRODUCTION


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521489515
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(__________)
 
(__________)
 
(__________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER BATIK

SIDOMUKTI MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH PT. DACORE PRODUCTION

Disusun Oleh :

NIM
: 1521489515
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
(Muhamad Andriyana)
NIM : 1521489515

 


 



ABSTRAKSI

Pada era globalisasi saat ini, dengan cepat seseorang bisa berkomunikasi bahkan mendapatkan informasi dari manapun. Salah satu media informasi yang berperan penting yaitu video dokumenter merupakan sebuah film yang mendokumentasikan cerita nyata, yang di dapatkan pada lokasi yang sebenarnya dengan memanfaatkan sinematografi. PT. Dacore Production adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan karya audio visual. Permasalahannya adalah saat ini PT. Dacore Production mempunyai project kerjasama dengan Batik Sidomukti Magetan, yang membutuhkan media video dokumenter, untuk menginformasikan dan mempromosikan produknya. Dimana media sebelumnya, hanya berupa media cetak dan vlog sederhana, yang informasinya belum lengkap, update dan kurang menarik, sehingga diperlukan media video dokumenter untuk meningkatkan daya tarik calon konsumen pada produk Batik Sidomukti. Tujuan penelitian ini untuk membantu klien yaitu Batik Sidomukti, dalam menginformasikan dan mempromosikan produknya, melalui video dokumenter yang terdapat audio visual, visual effect dan music, untuk menarik minat konsumen batik di seluruh Indonesia dan Mancanegara. Manfaatnya yaitu, agar calon konsumen dengan mudah mengetahui profil, keragaman corak Batik dan proses pembuatan Batik, sehingga dapat tertarik pada produk Batik Sidomukti Magetan. Metode penelitiannya yaitu : Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Analisa Perancangan Media dan Konsep Produksi Media (KPM). Hasil penelitian ini yaitu perancangan media video dokumenter berbasis audio visual, yang terdapat informasi tentang : profil, keragaman corak Batik dan proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan. Video ini akan diimplementasikan melalui youtube dan social media instagram. Melalui video dokumenter ini dapat menarik minat konsumen sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen yang ingin membeli Batik Sidomukti Magetan.

Kata Kunci  : Video Dokumenter, Informasi, Batik



ABSTRACT

Video Media documentary is very influential in the era of information globalization today to inform the Community in particular to inform a home industry such as Batik Sidomukti Magetan East Java where the documentary video is made by PT. Dacore Production, located in Thematik Ruko block P No. 5, Paramount, Gading Serpong, Curug Sangereng, Kelapa Dua Tangerang. The problem is in promoting the previous product Batik Sidomukti Magetan before using only print media, such as brochures and only a video media in the form of a simple vlog, where the information has not been updated and less interesting, So that the media documentary video needs to increase the appeal of prospective consumers. The purpose of this research is to attract consumers through the design of documentary videos that have audio visual, visual effect and music, to become an attraction for batik consumers. The benefits of this research is that prospective consumers easily know the profile, diversity of batik patterns, the process of making Batik Sidomukti Magetan, so that the video of this documentary can increase the number of consumers. His research methods are: Data collection, SWOT analysis, Media planning analysis and Media production concept (KPM). The result of this research is the design of documentary video media based on audio visual, which contains information about: profile, diversity of batik pattern, the process of making Batik Sidomukti Magetan. This Video will be implemented through YouTube and social media Instagram. Through this video documentary can attract consumers so that it can increase the number of consumers who want to buy Batik Sidomukti Magetan.

Keywords : Video documentary, Information, Batik

 



KATA PENGANTAR

 

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang sampai saat ini telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul "Perancangan Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur Oleh PT. Dacore Production.” Penelitian Skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting Universitas Raharja.

Dalam pembuatan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan, bantuan dan arahan dari banyak pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan banyak terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Jenjang Strata 1.

  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Ibu Sri Rahayu, S.T.,M.M.SI., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  6. Bapak Adam Wiradi Arif, A.Md., selaku stakeholder 1 yang telah memberikan kontribusi besar di dalam proses penelitian skripsi ini.

  7. Ibu Inderawati, selaku stakeholder 2 yang telah memberikan kontribusi besar di dalam proses penelitian skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  9. Kedua orang tua dan keluarga, yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.

  10. Untuk Resti Ambarwati, Stevanus Jordy, Riza Rizky Yuta, Alma, Faisal Zuldy, Rihan Baihaqi, Nadzilla, Prio, Ahmad Turmudi, Desi Hermayanti, Risky Risaldy, Zakariarisman, Ahmad Rahadian, Abdul Dzahir, Ary angga, yuni sofiati, Luciana Frensisca, Taufik kuniawan, Rifo Perdana, Ikhwanul Kariem, Andesta, Nilla Nurfadillah, Yulia Eka Putri, Muhamad Faisal, Indah Permata Sari yang telah memberikan semanagat serta masukan kepada penulis.

  11. Tiara Deassy Wahyuni, Firmansyah Agustian, Rian Mulyairawan, Della Nurasiah, Deni Erlangga, Lukmanul Hakim, Joyo Probo Prasetyo, Alam Putra Prasetyo, Rukun Fahrizal Siregar, Fitri Ayu Febriyani, Anna Ghifa Kivti Herdiana, Muhammad Akbar Firdaus, Lifia Yuliyana, Ricka Anggi Fadilah, Rizki wicaksono, Romzi Fauzan zain, Mila Oktaviasari, Revo Jati, Ilham Rizky Yanto, yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
(Muhamad Andriyana)
NIM : 1521489515


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gedung PT. Dacore Production

Gambar 3.2 Logo PT. Dacore Production

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Dacore Production

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 PreProduction

Gambar 4.3 Scene 1/ Menampilkan google earth

Gambar 4.4 EXT/ Scene 2/ Menampilkan Footage petunjuk arah magetan/ Day / Full Shoot

Gambar 4.5 EXT/ Scene 3/ Menampilkan Footage alat canting serta Logo Universitas Raharja / Day/ Close Up

Gambar 4.6 EXT/ Scene 4/ Menampilkan Footage aktivitas warga pedesaan/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.7 EXT/ Scene 5/ Menampilkan Timelaps Icon Kampung Batik Alam Sutera/ Day/ Long shoot

Gambar 4.8 EXT/ Scene 6/ Menampilkan Gedung Home Industry Batik serta Logo PT. Dacore Production/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.9 INT/ Scene 7/ Menampilkan video memotif kain / Day/ Medium shoot

Gambar 4.10 INT/ Scene 8/ Menampilkan video wawancara definisi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.11 INT/ Scene 9/ Menampilkan Footage proses produksi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.12 EXT/ Scene 10/ Menampilkan video model memperkenalkan kain Batik/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.13 INT/ Scene 11/ Menampilkan video Footage api/ Day/ Close Up

Gambar 4.14 EXT/ Scene 12/ Menampilkan video Footage mencuci kain Batik/ Day/ Full shoot

Gambar 4.15 INT/ Scene 13/ Menampilkan video wawancara menjelaskan proses serta alat-alat yang digunakan untuk membatik/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.16 EXT/ Scene 14/ Menampilkan video Footage menjemur kain Batik/ Day/ Full shoot

Gambar 4.17 INT/ Scene 15/ Menampilkan video canting, kompor, dan wajan/ Day/ Close shoot

Gambar 4.18 EXT/ Scene 16/ Menampilkan video model sedang membentangkan kain Batik yang sudah jadi/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.19 INT/ Scene 17/ Menampilkan Footage mewarnai motif Batik/ Day/ Over Shoulder

Gambar 4.20 INT/ Scene 18/ Menampilkan video wawancara keragaman Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.21 INT/ Scene 19/ Menampilkan Footage Batik yang sudah jadi/ Day/ Frog Eye

Gambar 4.22 INT/ Scene 20/ Menampilkan Footage contoh motif Batik / Day/ Full Shoot

Gambar 4.23 INT/ Scene 21/ Menampilkan video galeri Batik/ Day/ Medium Close Up

Gambar 4.24 INT/ Scene 22/ Menampilkan video wawancara filosofi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.25 INT/ Scene 23/ Menampilkan model melihat motif Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.26 EXT/ Scene 24/ Menampilkan video tulisan Batik Sidomukti/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.27 Camera Mirrorless Sony A7 Mark II

Gambar 4.28 Camera Mirrorless Sony A6000

Gambar 4.29 Camera Canon 700D

Gambar 4.30 Lensa Sony 16 35 mm

Gambar 4.31 Tripod

Gambar 4.32 Zhiyun Stabilizher

Gambar 4.33 Lighting LED Baterai

Gambar 4.34 Zoom H5N Pro

Gambar 4.35 Clip On Boya

Gambar 4.36 Memory Card 32 GB

Gambar 4.37 DVD RW

Gambar 4.38 Laptop

Gambar 4.39 Production

Gambar 4.40 Editing Audio Adobe Audition CC 2017

Gambar 4.41 Scene 1/ Menampilkan google earth

Gambar 4.42 EXT/ Scene 2/ Menampilkan Footage petunjuk arah magetan/ Day / Full Shoot

Gambar 4.43 EXT/ Scene 3/ Menampilkan Footage alat canting serta Logo Universitas Raharja / Day/ Close Up

Gambar 4.44 EXT/ Scene 4/ Menampilkan Footage aktivitas warga pedesaan/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.45 EXT/ Scene 5/ Menampilkan Timelaps Icon Kampung Batik Alam Sutera/ Day/ Long shoot

Gambar 4.46 EXT/ Scene 6/ Menampilkan Gedung Home Industry Batik serta Logo PT. Dacore Production/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.47 INT/ Scene 7/ Menampilkan video memotif kain / Day/ Medium shoot

Gambar 4.48 INT/ Scene 8/ Menampilkan video wawancara definisi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.49 INT/ Scene 9/ Menampilkan Footage proses produksi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.50 EXT/ Scene 10/ Menampilkan video model memperkenalkan kain Batik/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.51 INT/ Scene 11/ Menampilkan video Footage api/ Day/ Close Up

Gambar 4.52 EXT/ Scene 12/ Menampilkan video Footage mencuci kain Batik/ Day/ Full shoot

Gambar 4.53 INT/ Scene 13/ Menampilkan video wawancara menjelaskan proses serta alat-alat yang digunakan untuk membatik/ Day/ Medium shoot

Gambar 4.54 EXT/ Scene 14/ Menampilkan video Footage menjemur kain Batik/ Day/ Full shoot

Gambar 4.55 INT/ Scene 15/ Menampilkan video canting, kompor, dan wajan/ Day/ Close shoot

Gambar 4.56 EXT/ Scene 16/ Menampilkan video model sedang membentangkan kain Batik yang sudah jadi/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.57 INT/ Scene 17/ Menampilkan Footage mewarnai motif Batik/ Day/ Over Shoulder

Gambar 4.58 INT/ Scene 18/ Menampilkan video wawancara keragaman Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.59 INT/ Scene 19/ Menampilkan Footage Batik yang sudah jadi/ Day/ Frog Eye

Gambar 4.60 INT/ Scene 20/ Menampilkan Footage contoh motif Batik / Day/ Full Shoot

Gambar 4.61 INT/ Scene 21/ Menampilkan video galeri Batik/ Day/ Medium Close Up

Gambar 4.62 INT/ Scene 22/ Menampilkan video wawancara filosofi Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.63 INT/ Scene 23/ Menampilkan model melihat motif Batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.64 EXT/ Scene 24/ Menampilkan video tulisan Batik Sidomukti/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.65 Post Production

Gambar 4.66 Digitizing

Gambar 4.67 Proses editing pada tahap post production

Gambar 4.68 Proses mixing pada tahap Post Production

Gambar 4.67 Proses finishing pada tahap post production

Gambar 4.68 Proses exporting pada tahap post production



DAFTAR LAMPIRAN

- Form Permintaan Penerbitan Dokumen

- Kartu Bimbingan Skripsi Universitas Raharja

- Surat Keterangan Observasi

- Validasi Skripsi dan Kwitansi

- KSTF

- Formulir Final Presentasi

- Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

- Formulir Seminar Proposal

- Formulir Pertemuan Stakeholder

- Surat Undangan Stakeholder

- Daftar Wawancara

- Elisitasi Tahap 1

- Elisitasi Tahap 2

- Elisitasi Tahap 3

- Final Draft Elisitasi

- Surat Keterangan Implementasi

- Hibah

- Sertifikat Prospek

- Sertifikat TOEFL RCEP

- Sertifikat Seminat IT Nasional dan International

- Sertifikat Penghargaan Pemenang

- Sertifikat Tridharma

- Bukti Bimbingan via Online

- Katalog Produk

- Daftar Riwayat Hidup

- Formulir Cek List Validasi Sidang

- Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang




Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi informasi saat ini, dengan cepat seseorang bisa berkomunikasi bahkan mendapatkan informasi dari manapun. Masyarakat dapat menyaksikan secara langsung peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai Negara. Semua hal dapat dipacu dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat. Informasi juga menjadi hal yang penting, karena dengan adanya informasi semua orang dapat dengan mudah mengetahuinya. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak ataupun media elektronik, dari media tersebut masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi yang di inginkan.

Dokumenter merupakan sebuah film yang mendokumentasikan cerita nyata, yang dididapat pada lokasi yang sebenarnya dan juga pemanfaatan sinematografi untuk menghasilkan sesuatu yang membentuk cara pandang serta penafsiran peristiwa – peristiwa kesejarahan.

PT. Dacore Production adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan karya audio visual atau video terbaik untuk menjadi sebuah pemasaran di era globalisasi dunia. Dacore Production berlokasi di Ruko Thematik Blok P no. 5, Paramount, Gading Serpong, Curug Sangereng, Kelapa Dua Tangerang. Saat ini PT. Dacore Production melayani jasa pembuatan Video seperti company profile, editing service, information, safty induction video, event documentation, video music, video iklan, cinematic wedding dan film prewedding. PT. Dacore Production secara konsisten memberikan pelayanan dan mutu terbaik bagi para pelaku usaha mulai dari multinasional sampai dengan UKM kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar.

PT. Dacore Production saat ini mempunyai project dengan salah satu home industry ternama yaitu Batik Sidomukti yang saat ini membutuhkan sebuah media video dokumenter yang bekerjasama dengan Kampung Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, oleh karena itu PT. Dacore Production ingin mengangkat sebuah video dokumenter dengan tema Batik Sidomukti Magetan, sebagai project baru di PT. Dacore Production. Seluruh project yang ada PT. Dacore Production, bertujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan klien dengan baik dan klien dapat dengan puas menggunakan jasa PT. Dacore Production.

Batik Sidomukti Magetan merupakan tempat yang sangat terkenal dengan kerajinan kain batik tulis. Seperti motif batik Jalak Lawu, Cucak Rowo, motif batik Prings, dan sebagainya. Batik Sidomukti Magetan juga merupakan tempat yang melestarikan karya Indonesia. Batik Sidomukti Magetan ini berlokasi di Sidomukti, Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.

Latar belakang permasalahan yang terdapat pada PT. Dacore Production yaitu, perusahaan saat ini membutuhkan sebuah media informasi dan promosi untuk menunjang project kerjasama dengan klien home industry Batik Sidomukti yang membutuhkan sebuah media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk video dokumenter Batik Sidomukti Magetan.

Berdasarkan analisa permasalahan pada Batik Sidomukti dalam mempromosikan produk sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti brosur yang informasinya hanya terdapat keterangan jenis batik dan harga Batik Sidomukti saja, selain itu juga hanya terdapat media video berupa vlog sederhana yang informasinya belum update dan kurang menarik. Selain itu berdasarkan data yang di dapat dari Batik Sidomukti pada tahun 2019 home industry ini hanya dapat menjual produknya sebanyak 400 pcs. Oleh karena itu guna meningkatkan daya tarik masyarakat khususnya para calon konsumen pecinta Batik, Sidomukti bekerjasama dengan PT. Dacore Production bermaksud untuk membuat karya video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, dengan harapan di tahun 2020 ini dapat meningkatkan penjualan Batik sidomukti sebesar 25% yaitu sebanyak 100 pcs menjadi 500 pcs Batik Sidomukti yang diminati masyarakat.

Dengan adanya video dokumenter Batik Sidomukti yang di produksi oleh PT. Dacore Production ini, dapat membantu Batik Sidomukti dalam menginformasikan dan mempromosikan produk Batik Sidomukti kepada masyarakat luas. Melalui video dokumenter tersebut masyarakat dapat mengetahui profil Batik Sidomukti, corak batik, dan proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan ini.

Perancangan Video dokumenter ini, didalamnya terdapat visual effect agar menjadi daya Tarik tersendiri, serta didukung dengan audio yang tepat agar masyarakat dapat menikmati video dokumenter yang dibuat oleh PT. Dacore Production. Video dokumenter PT. Dacore Production ini, nantinya akan diimplementasikan melalui youtube channel dan social media PT. Dacore Production. Dengan implementasi video dokumenter ini bertujuan untuk menginformasikan Batik Sidomukti Magetan, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun mancanegara.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan uraian latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada Batik Sidomukti Magetan, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dacore Production dalam menginformasikan dan mempromosikan Batik Sidomukti Magetan ?

  2. Bagaimana merancang sebuah media video dokumenter yang dapat menarik dan bermanfaat untuk audience ?

  3. Bagaimana Informasi yang ingin disampaikan PT. Dacore Production melalui video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari masalah yang ada lebih terarah, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup penelitian yaitu perancangan media video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur yang terdapat beberapa informasi seperti : Profil Batik Sidomukti, proses pembuatan Batik Sidomukti, keragamaan corak Batik, dan Filosofi Batik Sidomukti Magetan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk membantu klien yaitu Batik Sidomukti, dalam menginformasikan dan mempromosikan produk Batik Sidomukti Magetan, melalui implementasi media pada channel youtube dan social media PT. Dacore Production dan Batik Sidomukti.

  2. Untuk menghasilkan rancangan video dokumenter yang menarik secara visualisasi dan informatif yang terdapat audio, visual, effect visual, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi para konsumen Batik dan juga bermanfaat bagi Batik Sidomukti itu sendiri.

  3. Untuk dapat menginformasikan dan mempromosikan Batik Sidomukti Magetan yang informasinya meliputi profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan.

Manfaat Penelitian

  1. Agar melalui strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dacore Production melalui video dokumenter yang diimplementasikan melalui youtube channel dan media sosial, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih jelas tentang Batik Sidomukti Magetan.

  2. Agar melalui video dokumenter ini, menjadi penunjang informasi dan promosi untuk menarik minat masyarakat khususnya para konsumen peminat Batik pada produk Batik Sidomukti Magetan.

  3. Agar PT. Dacore Production dapat menyampaikan informasi dan promosi lengkap dan update mengenai keseluruhan ruang lingkup Batik Sidomukti, melalui video dokumenter meliputi profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video dokumenter ini, menggunakan beberapa metode penelitian. berikut metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :

Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Observasi dilakukan guna pengambilan data yang diperlukan dalam perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini yang diproduksi oleh PT. Dacore Production. Melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur – unsur yang diteliti pada PT. Dacore Production dan Batik Sidomukti Magetan.

  3. Wawancara (Interview)

  4. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data mengenai informasi yang akan dituangkan ke dalam perancangan video dokumenter, sesuai yang diinginkan oleh pihak PT. Dacore Production. Analisis permasalahan didapatkan dengan melakukan pertemuan dengan stakeholder PT. Dacore Production yaitu bapak Adam Wiradi Arif A.Md, sebagai Production Manager pada hari Jumat, 20 September 2019 yang bertempat di Ruko Thematik Blok P no. 5, Paramount, Gading Serpong, Curug Sangereng, Kelapa Dua Tangerang, dan wawancara dengan narasumber dari pihak Batik Sidomukti yaitu Inderawati, sebagai ketua 2 pada hari Kamis, 26 September 2019 yang bertempat di Kampung Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka diperoleh permasalahan mengenai media penunjang video dokumenter seperti apa yang diinginkan oleh pihak klien PT. Dacore Production.

  5. Studi Pustaka

  6. Studi pustaka merupakan pengumpulan data - data berupa teori yang diperoleh dari mempelajari dan memahami buku – buku atau jurnal dan media tertulis yang lain berkaitan dengan topik penulisan Laporan Skripsi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan guna mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu spekulasi di perusahaan, yang nantinya mendapatkan suatu permasalahan mengenai media video yang digunakan. Dimana sebelumnya tidak ada video dokumenter sehingga dibutuhkannya video dokumenter untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Perancangan Media

Perancangan media video dokumenter Batik Sidomukti Magetan menjadi sarana informasi dan promosi yang dirancang berdasarkan analisa terhadap kebutuhan sebelumnya, Media video dokumenter yang dibutuhkan oleh Batik Sidomukti yang diproduksi oleh PT. Dacore Production akan diproduksi dengan menggunakan software penunjang perancangan audio visual diantaranya Adobe Premiere Pro CC 2019, Adobe After Effect CC 2019 , Adobe Audition CC 2019 dan Adobe photoshop pro CC 2019

Konsep Produksi Media (KPM)

Berikut tahapan – tahapan pada konsep produksi media yaitu :

  1. Pre production

  2. Pre production adalah tahapan proses perancangan video yang terdiri dari ide cerita / gagasan, sinopsis, narasi, script writing, storyboard, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran / budget dan peralatan apa aja yang digunakan.

  3. Production

  4. Production adalah perancangan dan perencanaan yang dilakukan saat preproduction mulai dijalankan sesuai konsep yang telah dibuat.

  5. Post production

  6. Post production adalah proses akhir dalam pembuatan video untuk menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna serta mampu menyampaikan informasi kepada audience.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dan dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisikan tentang Latar Belakang Penelitian pada PT. Dacore Production, Rumusan Masalah pada PT. Dacore Production, Ruang Lingkup Penelitian pada PT. Dacore Production, Tujuan dan Manfaat Penelitian pada PT. Dacore Production, Metode Penelitian pada Dacore Production, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II berisikan tentang konsep dan teori dasar yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadikan acuan penulis sesuai dengan topik perancangan dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi pengertian dan definisi, yang terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab III berisikan tentang Gambaran Umum tentang Obyek yang diteliti yaitu, Sejarah singkat PT. Dacore Production, Jenis, Usaha, Visi dan Misi Perusahaan PT. Dacore Production, Struktur Organisasi PT. Dacore Production, Wewenang dan Tanggung Jawab PT. Dacore Production, Product Informatio, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Bab IV berisikan tentang Konsep Produksi Media, yang membahas tahapan-tahapan yang dilakukan dalam produksi rancangan media diantaranya pre production, production, dan post production.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada PT. Dacore Production sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisikan referensi yang digunakan dalan penyusunan laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan skripsi.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Kausar, dkk. (2015 :22)[1], Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perancangan mempunyai dua tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Sedangkan Maimunah, dkk. (2017:38)[2] menjelaskan “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa perancangan adalah pengembangan sistem dimana masalah – masalah yang terjadi pada sistem yang lama dapat teratasi pada sistem yang baru serta rancangan harus memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat berfungsi dengan baik.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Wibowo, dkk (2017 : 62)[3] Perancangan secara umum terdiri dari :

  1. Persiapan Data

  2. Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

  3. Ide

  4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  5. Konsep

  6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  7. Media.

  8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

  9. Visualisasi.

  10. Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  11. Produksi.

  12. Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Kanal dalam Rahayu (2019 : 5)[4] mengatakan, “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”

(Data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi.”

Sunarya, dkk (2017:5)[5] berpendapat, Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Data adalah pendorong penting dalam membuka cara pendekatan bisnis sehingga perlu diolah lebih lanjut agar menjadi informasi yang berkualitas dan bermanfaat.

Pengertian Informasi

Martin (2017 : 3)[6], explain “The criteria for information society status are by no means obvious, nor are the characteristics which would set information societies apart from industrial societies. Ain miles did much to widen perspectives on the information society. Indeed, society argued that there is not simply one information society but many possible information societies”.

(Kriteria status informasi masyarakat sulit sekali dijelaskan, karakteristik yang membedakan informasi dari masyarakat perindustrian. Sejauh ini banyak yang memperluas perspektif informasi masyarakat. Tentu, masyarakat berargumen bahwa tidak hanya ada satu informasi masyarakat namun lebih banyak informasi masyarakat yang mungkin ada).

Sedangkan Harfizal dan Muh Afiffudin (2017:232)[7] menjelaskan bahwa “informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa informasi adalah data fakta yang telah diolah dan memiliki karakteristik yang membedakan informasi.

Jenis – jenis Informasi

Menurut Astriyani, dkk (2016 : 206-207)[8], suatu informasi memiliki 6 kriteria atau jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Informasi Penyejuk

  2. Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  3. Peringatan

  4. Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  5. Indikator Kunci

  6. Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  7. Informasi Situasional

  8. Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  9. Gosip

  10. Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  11. Informasi Eksternal

  12. Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Kualitas Informasi

Menurut Rosmila, dkk (2016:228)[9], informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria yaitu :

  1. Akurat (accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat pada waktunya (timeliness)

  4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya, disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

Nilai Informasi

Menurut Muflihah, dkk (2018 :104)[10], “Kemampuan yang melibatkan banyak pemakaian dan memerlukan sarana informasi yang menungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.”

Variabel ini dapat diukur dengan 4 pertanyaan dengan indikator yaitu:

  1. Relevan, yang relevan memiliki unsur-unsur yaitu, manfaat umpan balik, manfaat prediktif, tepat waktu, lengkap.

  2. Andal, yang memiliki karakteristik yaitu, penyajian jujur, dapat diverifikasi.

  3. Dapat dibandingkan.

  4. Dapat dipahami.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Hasugian (2018 : 83)[11] “Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya”.

Menurut Maimunah (2017 : 37)[2] “Promosi untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat”.

Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa untuk menyampaikan pesan serta perhatian konsumen harus membuat pesan yang mudah diingat.

Bentuk Promosi

Menurut Bawono, dkk (2018:135)[12] Berikut ini merupakan pembahasan dari macam-macam bauran promosi penjualan adalah sebagai berikut :

  1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

  2. sales promotion is a short- term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service. Pengertiannya adalah, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian/penjualan suatu produk atau jasa.

  3. Periklanan (Advertising)

  4. advertising is a any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor. (Pengertiannya adalah, iklan adalah sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas).

  5. Personal Selling

  6. personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

  7. Hubungan Masyarakat (Public relation)

  8. Sedangkan public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap terhadap berbagai macam kelompok terhadap perusahaan tersebut.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Barus dan Suratno (2016 : 17)[13], “Media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses belajar-mengajar untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.”

Wulan, dkk (2018:50)[14] menjelaskan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, berupa benda yang dapat di indra, khususnya penglihatan dan pendengaran atau lebih dikenal dengan alat peraga, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu untuk menghubungkan atau mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan oleh pendidik agar sampai dengan tepat kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa media suatu sarana untuk memberikan informasi kepada dalam proses penyampaian untuk menghubungkan atau mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Alternatif Media

Wahyuni, dkk (2017:20)[15] menjelaskan secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

  1. Media Cetak

  2. Media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  3. Media Elektronik

  4. Media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di tengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas televisi dan radio.

  5. Media Luar Ruang (outdoor)

  6. Media iklan (berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis jenis media luar ruang meliputi : billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

  7. Media Dalam Ruang (indoor)

  8. Media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah panel indoor, poster, poster session dan lain-lain. Media Lini Atas adalah media komunikasi yang dapat dicerna atau ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

  9. Media Lini Bawah

  10. Media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Purwanto dan Margareta Evi Yuliana (2016 : 25)[16] Sistem yang digambarkan dengan struktur navigasi, naskah cerita yang digunakan, script atau dialog cerita yang akan ditampilkan, dan tampilan multimedia yang digambarkan dengan storyboard.

Mulyadi dalam Bakti, dkk (2016 : 32)[17] proses peterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

Dari pendapat diatas desain merupakan sistem yang digambarkan dengan struktur dan terdapat proses peterjemahan kebutuhan untuk alternatif media.

Tipografi

Menurut Ahmad (2017 : 13)[18], “Tipografi adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.”

Menurut Turangan, dkk (2016 : 13)[19], “Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk huruf dalam desain sebagai simbol komunikasi untuk memudahkan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada pembaca.

Warna

Menurut Erlyana dan Stefanni (2019 : 3)[20], “Warna merupakan suatu bentuk daya pikat dan bisa menjadi suatu bahasa visual. Warna akan membuat kesan untuk keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis bagi orang yang melihat.

Sedangkan Fatmawati dan Sri Widayati (2016 : 2)[21] menjelaskan “warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita, seperti halnya rasa dan bau. Sensitivitas warna dihasilkan dari interaksi antara warna dengan indra sensitif warna yang ada pada kita”.

Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, bahwa warna adalah sebuah sensitif yang berhubungan dengan indra dan menjadi bahan visual.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Dona, dkk (2018:9)[22] “Psikologi warna merupakan pengkhususan bidang studi yang mempelajari tentang pengaruh emosional dan perilaku yang ditimbulkan oleh warna dan kombinasi warna”.

Sedangkan menurut Budianto (2018:60-61)[23] “Dalam aktivitas manusia, warna dipercaya dapat membangkitkan kekuatan perasaan untuk bangkit atau pasif. Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna yaitu :

  1. Merah Berkarakter semangat dan energik. Pengaruh warna tersebut dapat mendorong cepatnya denyut nadi serta menaikan produktivitas.

  2. Jingga merupakan simbol interaksi yang bersahabat, penuh percaya diri, keramahan, penuh harapan, dan kreativitas. Secara umum, penggunaan warna ini akan menampakan makna berupa kenyamanan, makanan, kehangatan, keamanan, gairah, kelimpahan, dan kesenangan.

  3. Kuning Warna ini mampu memberikan efek psikologi berupa kegembiraan. Kegembiraan yang ditimbulkan warna ini sendiri adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan warna lain.

  4. Biru Menggambarkan ketenangan, kepercayaan, keyakinan, keseriusan, dan profesional. Penggunaannya memberikan efek kepercayaan lebih.

  5. Hijau Memancarkan kesegaran, ketenangan, dan kesejukan. Warna ini mampu menurunkan stress, dan melambangkan penyembuhan atau kesehatan.

  6. Putih Secara psikologis, putih bisa memberikan efek meredakan rasa nyeri, steril, menghadirkan aura kebebasan dan keterbukaan.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Psikologi Warna merupakan suatu bidang studi mengenai pengaruh perilaku yang ditimbulkan oleh warna serta dapat membangkitkan perasaan untuk bangkit atau pasif.

Citra atau Image

Menurut Muzammil, dkk (2017 : 109)[24], “Citra atau image adalah konsekuensi akhir dari interaksi semua pengalaman, gagasan, keyakinan, sentimen dan pemahaman individu mengenai perusahaan.”

Sedangkan Rasyid, dkk (2015:510)[25] “mengatakan Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra berkaitan erat dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol tertentu terhadap suatu perusahaan. Citra tersebut dapat bersifat positif atau negative.”

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Citra atau Image adalah suatu kesan yang dimiliki terhadap suatu objek, yang berkaitan dengan penilaian dan dapat bersifat positif dan negatif.

Teori Khusus

Pengertian Video

Menurut Ajie dan Billy Tantono (2017: 118)[26] “Video merupakan yang paling menarik dari multimedia, dan merupakan alat yang ampuh untuk membawa pengguna komputer lebih dekat ke dunia nyata. “

Menurut Herlina dan Ali Mustofa (2019: 30)[27] “Video sangat membantu penyampaian informasi ketika elemen multimedia yang lain kurang berhasil. Video juga merupakan metode yang cerdas untuk mengirimkan multimedia kepada audien yang melihat di televisi ataupun internet.”

Berdasarkan kesimpulan dari kedua pendapat diatas, video merupakan semua kegiatan yang digunakan untuk memberikan informasi berupa audio visual.

Pengertian Dokumenter

Mertayasa, dkk (2019:275)[28] “Dokumenter merupakan sebuah karya cipta seni dan budaya yang dibuat berdasarkan asas sinematografi mengenai suatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni budaya yang dapat dipertunjukan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, atau penayangan film”.

Brahmowisang (2019:44)[29] “Dokumenter merupakan sebagai alat bantu atau sarana yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi dan menambah keterangan serta wawasan yang luas”.

Pengertian Video Dokumenter

Menurut Masnuna (2018:29)[30]. “Video dokumenter ini digunakan untuk sarana publikasi kepada masyarakat luar dusun Pucuan, Sidoarjo bahwa kampanye sosial ini berjalan dengan lancar dan sukses”.

Menurut Prijanto (2017: 9)[31] berkata bahwa video dokumenter merupakan yang akan diunggah pada akun YouTube (berupa rekaman kasus/permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta interview dengan pihak terkait).

Kesimpulan dari kedua pendapat diatas video dokumenter adalah rekaman suatu peristiwa yang ada di kehidupan dan digunakan untuk sarana publikasi.

Pengertian Batik

Menurut Hermawan, dkk (2018:6355)[32] “Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih dapat dinikmati baik menjadi keperluan industri sebagai penyedia bahan pakaian maupun suatu kerajinan seni yang bernilai tinggi .”

Sedangkan menurut Dwie, dkk (2019:52)[33] mengatakan bahwa “Batik memiliki dua fungsi yaitu fungsi praktis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan lain-lain. Secara estetis (keindahan) batik juga bisa dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti batik lukis yang bisa dibingkai dan dijadikan hiasan. Selain itu dalam mempelajari batik jumputan, ternyata ada proses pembelajaran ilmu alam atau IPA di dalamnya.”

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap warisan budaya bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih, dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti batik lukis yang bisa dibingkai dan dijadikan hiasan. Selain itu dalam mempelajari batik jumputan.

Macam-Macam Batik

Menurut Prawoto, dkk (2019:44)[34] Ada 3 macam jenis batik berdasarkan cara pembuatannya :

  1. Batik Jumput

  2. Batik jumput adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup. Kain diikat dengan tali dan di celup dengan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat, dijahit, atau dikerut dengan menggunakan tali. Ada dua teknik membuat batik jumputan yaitu teknik ikat dan teknik jahitan. Teknik ikat adalah membuat pola batik jumput dengan cara mengikat kencang kain dengan karet atau tali rafia sehingga warna tidak masuk ke kain, sedangkan teknik jahitan adalah membuat pola terlebih dahulu pada kain lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu di celup, benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain. Benang yang digunakan sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik atau sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk pola.

  3. Batik Tulis

  4. Batik tulis adalah hasil dari proses produksi batik dengan teknis pembuatan motifnya ditulis langsung secara manual oleh pembatik. Untuk menulisnya, bisa menggunakan canting yang terbuat dari tembaga yang dilengkapi gagang dari bambu. Ujung dari canting memiliki lubang yang bermacam-macam, sehingga bisa mengatur ukuran motifnya. Selain itu, ada bak penampung canting yang dinamakan dengan nyamplung. Alat ini berisi cairan malam atau pewarna, tergantung dari teknik batik yang nantinya akan digunakan. Batik tulis warna merupakan teknik batik tulis dengan menorehkan cairan malam melalui canting tulis.

  5. Batik Cap

  6. Batik cap adalah batik yang proses pembatikannya menggunakan canting cap. Canting cap dibuat dengan lempengan kecil bahan tembaga membentuk corak atau motif pada salah satu permukaannya. Permukaan canting cap menggunakan bahan lempengan tembaga tipis dengan alasan bahwa tembaga.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Darmawan, dkk (2017:634)[35] “Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.”

Sedangkan menurut Tarigan, dkk (2018:149)[36] menjelaskan “Multimedia adalah kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka disebut multimedia interaktif”.

Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media seperti teks, grafik, suara, animasi dan video.

Jenis Multimedia

Darmawan, dkk (2017:634)[35] menjelaskan bahwa ada beberapa jenis multimedia diantaranya :

  1. Multimedia Linier

  2. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya adalah TV dan film.

  3. Multimedia Interaktif

  4. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah : multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

Unsur Multimedia

Dewi dan A. Khumaidi (2017:563)[37] menerangkan ada beberapa unsur-unsur multimedia yaitu :

  1. Teks

  2. Kombinasi Huruf yang membentuk suatu perkataan yang menerangkan suatu topik dan topik ini dikenal dengan informasi berteks.

  3. Image

  4. Image juga mendukung pemahaman seseorang terhadap suatu informasi. Citra bersifat statis, jadi informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa akan lebih mudah dipahami.

  5. Animasi

  6. Animasi adalah gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian.

  7. Suara

  8. Suara dalam arti subjektif digunakan untuk melukiskan kesadaran seseorang bila ujung saraf pendengarannya mendapat rangsangan. Dalam arti objektif digunakan sehubungan dengan timbulnya gelombang kompresi dalam udara yang dapat merangsang saraf pendengaran.

  9. Video

  10. Gerakan penuh dinamika seperti pada video dalam gerak lambat atau slow motion picture atau gerak cepat. Secara asasnya video adalah alat atau media yang dapat menunjukkan benda yang nyata. Video merupakan sumber atau media yang paling dinamik serta efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

Audio Visual

Arimbawa, dkk (2017 : 3)[38], menjelaskan “audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran atau penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.”

Sedangkan Nugroho, dkk (2018:64)[39] “Audio Visual adalah media yang menggabungkan dua aspek sumber informasi yaitu sumber Audio atau sumber yang berasal dari suara dan Visual atau sumber yang berasal dari gambar”.

Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa audio visual merupakan media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan serta menggabungkan dua aspek sumber informasi yang berasal dari gambar.

Broadcasting

Sari, dkk (2017:66)[40] “Broadcasting merupakan keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar di suatu tempat.”

Sedangkan menurut Sunarya, dkk (2016:320)[41] “Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang elative besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.”

Berdasarkan kesimpulan dari dua pengertian diatas, bahwa Broadcasting merupakan keseluruhan proses penyampaian siaran dimulai dari penyiapan materi produksi serta distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.

Konsep Produksi Media

Pre production (Pra Produksi)

Pre production yang dijelaskan Sunarya, dkk (2017:109)[42], adalah step atau langkah awal dimulainya suatu karya diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah Pre production dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, lalu kemudian pembuatan sinopsis, script writing, dan storyboard . Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain (crew produksi) dan setting alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan

  1. Sinopsis

  2. Sunarya, dkk (2016:323)[41] menjelaskan bahwa “Sinopsis merupakan konsep cerita yang akan dibuat atau mencerminkan alur cerita dari awal sampai akhir adegan.”

    Sinaga dan Basuki (2016:101)[43] “Sinopsis adalah ikhtisar sebuah karya yang memberikan gambaran umum tentang karya tersebut”.

    Langkah-langkah yang bisa diikuti dalam membuat aragrap yaitu:

    1. Membaca (cerpen/novel) atau menonton (film) sendiri karya yang diringkas sampai paham benar agar paragraf yang dibuat tidak menyimpang dari cerita aslinya.

    2. Daftarkanlah peristiwa-peristiwa penting.

    3. Temukan alurnya.

    4. Susunlah menjadi rangkaian aragraph dengan berpedoman pada alur yang ada.

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, bahwa synopsis adalah konsep cerita yang akan dibuat dan memberikan gambaran umum tentang karya tersebut.

  3. Naskah

  4. Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016 : 58)[44], “Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan suatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

    Wibowo, dkk (2017 : 64)[3] menjelaskan mengenai naskah “membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.”

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa naskah merupakan sebuah ide gagasan cerita yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi cerita yang menarik.

  5. Script Writing

  6. Menurut Yulianjani, dkk (2019:85)[45] “mengatakan bahwa “Script Writing atau biasa disebut dengan naskah adalah sebuah ide atau gagasan sebuah cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk menampilkan suatu gagasan yang telah di desain sebelumnya.”

    Sedangkan Sunarya (2018:173)[46]Script Writing adalah sebuah rancangan penulisan naskah secara detail atau rinci yang di dalamnya berupa sebuah ide ataupun gagasan yang sudah kita buat sinopsis menjadi sebuah konsep yang lebih menarik”.

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, Script Writing sebuah cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik dan rancangan penulisan naskah secara detail dan rinci.

  7. Rundown

  8. Nuraeni, dkk mengatakan bahwa (2016:99)[47]Rundown adalah salah satu acuan bagi penyiar untuk menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen pada sebuah program dengan tujuan pendengar akan terbiasa dengan alur penyajian program yang disiarkan.”

    Menurut Tama, dkk (2018:103)[48] mengatakan bahwa “Rundown merupakan susunan cerita yang dirancang oleh durasi waktu”.

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Rundown adalah acuan penyiar dalam menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen pada sebuah program dan susunan cerita yang dirancang oleh durasi waktu.

  9. StoryBoard

  10. Sunarya, dkk (2016:321)[41]Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.”

    Sedangkan Sudrajat (2018:14)[49]Storyboard adalah sebuah penggambaran jalan cerita sesuai dengan isi cerita dan berisi tentang pengambilan sudut gambar, pengisian suara, serta efek-efek khusus.”

    Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah rancangan berupa sket gambar dan penggambaran jalan cerita sesuai dengan isi cerita.

Production (Produksi)

Wibowo, dkk (2017:65)[3]Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk perwujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting.”

Sedangkan Sunarya, dkk (2017:109)[42] Tahapan production adalah tahap selanjutnya dalam konsep produksi media. Dalam proses produksi, kerjasama antara talent dan crew sangat dibutuhkan. Bahkan setiap crew dari masing – masing job desk harus menjalin kerjasama yang solid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh crew produksi, diantaranya : tata setting, tata cahaya, tata kostum (wardrobe), dan tata rias. Dalam tahapan ini juga, peran dari sutradara sangat dibutuhkan dalam mengatur talent yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah yang telah dibuat pada tahap pre production.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses production merupakan proses bekerjasamanya pemain dan crew untuk perwujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat serta tahapan ini juga peran sutradara sangat dibutuhkan untuk mengatur talent yang terlibat agar jalan cerita sesuai dengan naskah.

Post Production (Pasca Produksi)

Wibowo, dkk (2017 : 64)[3]Post production adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media.”

Sedangkan Sunarya, dkk (2017:109)[42] Post production adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. Dalam proses post production semua gambar yang didapat pada proses production dikumpulkan di edit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses post production.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tahapan post production merupakan tahapan tahapan format pendistribusian ke berbagai media serta Postproduction juga menjadi proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premiere CC 2018

Menurut Subario, dkk (2017 : 2)[50], Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Adobe, sama seperti After Effects, dan Adobe photoshop. Dalam aplikasi ini pada umumnya para editor menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, beserta dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.

Menurut Sastrawan, dkk (2017 : 4)[51], Adobe Premiere Pro adalah program video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, rofessi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan rofessional, terutama yang suka bereksperimen.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Adobe Premiere Pro adalah program yang digunakan untuk mengedit video menjadi bentuk yang lebih menarik.

Adobe After Effect CC 2018

Yulandina (2018 : 5)[52], Adobe After Effects adalah software motion graphic dan visual effect yang dibuat oleh Adobe System Inc. Software ini merupakan aplikasi animasi dan visual effect yang banyak digunakan profesional di bidang digital video. Selain untuk menghasilkan visual effect saat membuat film, Adobe After Effects juga banyak digunakan oleh pada video kreatif untuk membuat karya video dengan durasi yang pendek, misalnya untuk membuat spot iklan dan spot acara.

Sedangkan Menurut Subario dkk (2017 : 2)[50], Aplikasi Komputer yang membantu dalam penambahan efek visual, transisi, dan meng-export animasi menjadi suatu video utuh dengan berbagai format video yang ada. Dalam proses meng-export tersebut terdapat juga proses rendering untuk menggabungkan gambar tiap frame atau key frame yang terdapat dalam animasi tersebut.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Adobe After Effect merupakan aplikasi animasi dan visual effect yang banyak digunakan dibidang digital video serta membantu dalam penambahan efek visual, transisi, dan meng-export animasi menjadi suatu video yang utuh.

Adobe Audition CC 2018

Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017:29)[53], “Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.

Sedangkan Prabowo (2016:939)[54] “Adobe Audition adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara”.

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa adobe audition merupakan produk adobe yang digunakan untuk pengeditan suara.

Adobe Photoshop CC 2018

Ilmiati dan Pitri Ilian Kusmadi (2019:124)[55], “Adobe Photoshop adalah sebuah perangkat lunak Editor citra yang dugunakan untuk pengeditan foto atau gambar serta pemberian efek pada gambar tersebut”.

Sedangkan Budiman, dkk (2017:382)[56] “Adobe Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan adobe systems yang dikhususkan untuk pengeditan photo/ gambar dan pembuatan efek.”

Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa adobe photoshop merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengrdit foto.

Format File Video

Format file video menurut Batubara dan Dessy Noor Ariani (2016:49)[57] sebagai berikut :

  1. AVI (Audio Video Interleaved) adalah format file video buatan Microsoft yang tidak dikompresi sehingga ukuran file nya cukup besar dan memiliki gambar yang tajam. File video jenis ini dapat diputar pada komputer menggunakan windows media player.

  2. MPEG (Moving Picture Experts Group) adalah standar kompresi file digital video-audio untuk disimpan dalam sebuah media penyimpanan seperti CD dan VCD.

  3. WMV (Windows Media Video) adalah format standar Windows yang tidak banyak digunakan sebagai standar video editing. WMV merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang terkompres dan berektensi .wmv.

  4. DiVX adalah salah satu codec video yang diciptakan oleh DiVX Networks. Format video ini menggunakan kompresi berbasis MPEG-4 sehingga memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga.

  5. MP4 adalah format video yang banyak disimpan di internet. Sebagian pemutar video belum dapat memutar format file video ini. Oleh karena itu, pengguna perlu memasang aplikasi pemutar video khusus untuk bisa memainkan format video ini.

  6. MOV adalah format video terkompresi yang dibuat oleh Apple komputer dan dijalankan pada platform Macintosh, dan bisa juga dijalankan pada windows dengan memasang aplikasi Quick Time. Format video ini ditujukan untuk online video dan website yang berbasis multimedia.

Pengertian Analisa SWOT

Menurut Hadi, dkk (2017:167)[58] “Analisa SWOT dilakukan dengan cara mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan, baik variabel yang mendukung, mengancam maupun yang dibutuhkannya.”

Analisa SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

  1. Strategi SO (SO Strategic)

  2. Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

  3. Strategi WO (WO strategic)

  4. Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.

  5. Strategi ST (ST strategic)

  6. Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.

  7. Strategi WT (WT strategic)

  8. Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi lit WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi.

Matrix SWOT

Tabel 2.1 Matrix Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2016 :83)[59] dan Menurut Khanifah, dkk (2018:19-20)[60]

Pengertian Dasar Elisitasi

Fitri dan Nurhadi, (2017 : 319)[61] menjelaskan ”Suatu kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan untuk memecahkan masalah persyaratan elisitasi menjadi model objek yang benar-benar menggambarkan sistem.”

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam

    3. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Pengertian Literature Review

Sedangkan Menurut Sutrisno, dkk (2018 : 122)[62], “Literature review adalah uraian teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang digunakan sebagai landasan penyusunan kerangka penelitian dari rumusan masalah yang diteliti.”

Menurut Sari (2017:333)[63], “Proses literature review atau tinjauan pustaka merupakan proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan.”

Dapat disimpulkan bahwa literature Review merupakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional untuk tinjauan pustaka.

Literature

Dari beberapa hasil tinjauan penelitian dari sumber jurnal Nasional dan Internasional, adapun beberapa literature review yang berkaitan dengan topik penelitian, diantaranya sebagai berikut :

Tabel 2.2 Literature Review[64]

[65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72]

[73]

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Sejarah PT. Dacore Production

PT. Dacore Production adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan karya audio visual atau video terbaik untuk menjadi sebuah pemasaran di era globalisasi dunia. Dacore Production berlokasi di Ruko Thematik Blok P no. 5, Paramount, Gading Serpong, Curug Sangereng, Kelapa Dua Tangerang. Saat ini PT. Dacore Production melayani jasa pembuatan Video seperti company profile, editing service, information, safty induction video, event documentation, video music, video iklan, cinematic wedding dan film prewedding. PT. Dacore Production secara konsisten memberikan pelayanan dan mutu terbaik bagi para pelaku usaha mulai dari multinasional sampai dengan UKM kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. PT. Dacore Production bertujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan klien dengan baik dan klien dapat dengan puas menggunakan jasa PT. Dacore Production.

Gambar 3.1. Gedung PT. Dacore Production.

Dacore Production berlokasi dikawasan yang sangat strategis dimana memiliki fasilitas umum seperti pusat bisnis, perkantoran, pendidikan, perumahan, apartment, Hotel, kesehatan, hiburan dan pusat perbelanjaan diantaranya : Summarecon Mall Serpong, Pasar Modern Paramount Serpong dan tempat perbelanjaan yang lainnya. Akses transportasi di antaranya Halte Shuttle Bus Summarecon Mall Serpong dan akses pintu Toll : Toll Kebon Nanas – Jakarta Merak, Toll Gading Serpong – Jakarta Merak, Toll BSD – Lingkar Luar Jakarta.

Gambar 3.2. Logo PT. Dacore Production.

Jenis Usaha

Perusahaan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembuatan video seperti company profile, editing service, information, safty induction video, event documentation, video music, video iklan, cinematic wedding dan film prewedding. Dimana semua dilakukan oleh tenaga-tenaga kreatif yang handal dibidangnya.

Visi dan Misi PT. Dacore Production

  1. Visi Dacore Production.

  2. Menjadi sebuah perusahaan audio visual yang terintegeras dengan digital terbaik di indnesia.

    Menjadi sebuah perusahaan film local Indonesia yang trendsetter dan memiliki pasar yang luasi

  3. Misi Dacore Production

    1. Menjadi sebuah perusahaan dengan semua prosedur kerja yang berbasis digital

    2. Mejadi sebuah perusahaan video digital yang mampu menciptakan pasar sendiri yang lebih spesifik.

    3. Menjadi sebuah perusahaan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaaan bagi para fresh graduate khususnya bidang Desain Komunikasi Visual Di Tangerang

    4. Menciptakan layar bagi para pengiat video kreatif.

    5. Mampu bersinergi Baik dengan berbagai vendor pernikahan perusahaan dan masyarakat di Indonesia khususnya daerah jabodetabek.

Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT. Dacore Production

Wewenang dan Tanggung Jawab

Dalam perusahaan, Dacore Production menentukan bagian – bagian yang memiliki wewenang dan tanggung jawab, sesuai dengan setiap jabatan yang ada pada suatu perusahaan. Agar terciptanya kerjasama yang baik antar pegawai, baik atasan maupun bawahannya.

Struktur Organisasi sangat berpengaruh bagi perusahaan, tentunya untuk mencapai visi misi yang sama dalam suatu perusahaan. Maka dari itu, dibuatnya struktur organisasi agar tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Berikut ini merupakan penjelasan wewenang dan tanggung jawab pada bagian – bagian yang ada pada struktur organisasi di Dacore Production :

  1. Produser

  2. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Orang yang memegang aspek bisnis dalam sebuah karya film. Seorang produser biasanya mempunyai production house, lengkap dengan kru yang menangani kreatif, teknis, dan finansial. Seorang produser biasanya terlibat kontrak dengan sebuah motion picture studio. Produser juga terlibat dalam produksi film mulai dari membaca naskah awal sampai dengan promosi film. Produser adalah orang di puncak proyek pembuatan film atau video. Ia mempunyai wewenang tertinggi dan memimpin dewan komisaris suatu perusahaan. Produser bisa bekerja secara independen atau dipekerjakan oleh studio untuk mengepalai sebuah proyek.

  3. Administration Support

  4. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Bertanggung jawab atas akuntansi dan tata buku yang berhubungan dengan proyek. Termasuk didalamnya pembayaran, gaji dan laporan keuangan. Pada proyek besar biasanya memiliki asisten yang akan membantu mengurus gajian dan tagihan.

  5. Programme Director (sutradara)

  6. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Secara umum, fungsi sutradara ialah melayani dan sekaligus memimpin Program Acara. Secara ideal, fungsi seorang sutradara ialah merencanakan, memutuskan, mengarahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab secara artistik dari proyek yang dilaksanakan. Ia membutuhkan orang lain yang dipilih dan diputuskannya untuk bekerja sama dalam menjalankan kedua fungsi tersebut. Kedua fungsi ini diemban dan dijalankan bersama - sama. Tetapi seorang sutradara tidak dapat berjalan sendiri

  7. Produser Assistant

  8. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Bertanggung jawab untuk mengurusi berbagai pekerjaan agar produksi dapat berjalan dengan lancar, seperti mengetik, mengatur penonton, dll. Manajer produksi, sutradara dan astrada bisa dibantu satu PA atau lebih.

  9. Reporter & Corespondent

  10. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Bertanggung jawab untuk mencari berbagai jenis peristiwa yang nyata dengan menelusuri secara langsung ke dalam keadaan atau situasi yang sebenarnya, serta memberikan wawancara atau mengomentari kepada masyarakat yang bersangkutan sehingga semua keadaan yang sebenarnya dapat diketahui dengan jelas.

  11. Cameraman/Video

  12. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Bertanggung jawab dalam pengambilan gambar atau video dengan mengikuti instruksi director agar memperoleh gambar yang sesuai dengan script.

  13. Editor & Graphic

  14. Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    Bertanggung jawab mengenai tugas yang diberikan atau tugas yang sudah dikerjakan oleh kameraman untuk mengedit dan memperindah hasil gambar atau rekaman yang sudah diambil oleh kameraman menjadi suatu video yang utuh.

Product Information

Produk

Video Dokumenter yang dibuat ini, berdasarkan kebutuhan yang diinginkan oleh pihak stakeholder PT. Dacore Production yaitu bapak Adam Wiradi Arif A.Md, sebagai Production Manager dan stakeholder kedua dari pihak Batik Sidomukti yaitu Ibu Tatie Rahayu, sebagai admin.

Dengan adanya video dokumenter Batik Sidomukti yang di produksi oleh PT. Dacore Production ini, dapat membantu Batik Sidomukti dalam menginformasikan dan mempromosikan produk Batik Sidomukti kepada masyarakat luas. Melalui video dokumenter tersebut masyarakat dapat mengetahui Profil Batik Sidomukti, proses pembuatan Batik Sidomukti, keragamaan Batik, dan Filosofi Batik Magetan ini.

Perancangan Video dokumenter ini, didalamnya terdapat visual effect agar menjadi daya Tarik tersendiri, serta didukung dengan audio yang tepat agar masyarakat dapat menikmati video dokumenter yang dibuat oleh PT. Dacore Production. Video dokumenter PT. Dacore Production ini, nantinya akan diimplementasikan melalui youtube channel dan social media PT. Dacore Production. Dengan implementasi video dokumenter ini bertujuan untuk menginformasikan Batik Sidomukti Magetan, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun mancanegara.

Latar Belakang Produk

Media informasi dan promosi yang digunakan pada Batik Sidomukti ini sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti brosur yang informasinya hanya terdapat keterangan jenis batik dan harga Batik Sidomukti saja, selain itu juga hanya terdapat media video berupa vlog sederhana yang informasinya belum update dan kurang menarik. Selain itu berdasarkan data yang di dapat dari Batik Sidomukti pada tahun 2019 home industry ini hanya dapat menjual produknya sebanyak 400 pcs. Oleh karena itu guna meningkatkan daya tarik masyarakat khususnya para calon konsumen pecinta Batik, Sidomukti bekerjasama dengan PT. Dacore Production bermaksud untuk membuat karya video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, dengan harapan di tahun 2020 ini dapat meningkatkan penjualan Batik sidomukti sebesar 25% yaitu sebanyak 100 pcs menjadi 500 pcs Batik Sidomukti yang diminati masyarakat.

Dengan adanya video dokumenter ini akan menjadi lebih efektif untuk media informasi dan promosi Batik Sidomukti Magetan, sehingga melalui video dokumenter ini dapat meningkatkan daya tarik relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat dengan mudah jika diperlihatkan video dokumenter ini dengan visualisasi profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan. Maka video dokumenter yang dibuat oleh PT. Dacore Production ini berbentuk audio visual sangat tepat, karena video dokumenter ini menampilkan visualisasi yang nyata dan unsur – unsur gambar, musik yang cenderung tidak monoton dan menarik.

Perkembangan Produk

Perkembangan yang ada pada video dokumenter ini seperti yang sudah dibahas pada latar belakang produk, media informasi dan promosi yang dimiliki Batik Sidomukti sebelumnya hanya menggunakan media cetak seperti brosur yang informasinya hanya terdapat keterangan jenis batik dan harga Batik Sidomukti saja, selain itu juga hanya terdapat media video berupa vlog sederhana yang informasinya belum update dan kurang menarik.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ide – ide kreatif yang semakin pesat dibutuhkan media informasi dan promosi yang efektif dan menarik yang beda dari media sebelumnya, yaitu dalam bentuk media video dokumenter yang menampilkan visualisasi yang nyata, dipadukan dengan unsur gambar, musik dan effect agar dapat menyajikan informasi secara detail dan jauh lebih menarik. Dengan adanya video dokumeter Batik Sidomukti Magetan yang dibuat oleh PT. Dacore Production ini, diharapkan informasinya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik dan dapat meningkatkan daya tarik relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat, untuk melestarikan Batik Sidomukti Magetan.

Material Produk

Dalam perancangan media video dokumenter ini, menggunakan beberapa material produk yaitu media audio visual dengan kebutuhan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video dokumenter Batik Sidomukti oleh PT. Dacore Production ini berdurasi 02:35 menit yang dimana informasinya berdasarkan data yang telah didapatkan pada saat observasi sebagai sarana informasi dan promosi kepada konsumen, dengan menggunakan media audio visual berupa video dokumenter, agar dapat lebih menarik konsumen yang ingin mengetahui informasi tentang Batik Sidomukti.

Didalam proses perancangan media tentunya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan, yaitu sebagai berikut :

  1. Manfaat

    1. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih jelas tentang Batik Sidomukti Magetan.

    2. Agar melalui video dokumenter ini, dapat menjadi penunjang informasi dan promosi untuk menarik minat masyarakat khususnya para konsumen peminat Batik pada produk Batik Sidomukti Magetan.

    3. Agar produk Batik Sidomukti Magetan ini dapat dikenal masyarakat luas.

  2. Kelebihan

    1. Media video dokumenter memiliki daya tarik dengan menyajikan informasi yang efektif.

    2. Mempermudah untuk menyampaikan informasi tentang profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan, melalui konsep video yang menarik.

    3. Dapat mudah diakses melalui internet menggunakan akun youtube dan social media sebagai strategi informasi dan promosinya.

  3. Kekurangan

    1. Membutuhkan waktu yang lama untuk proses produksinya.

    2. Membutuhkan peralatan, hardware dan software yang sangat memadai dalam proses produksinya.

    3. Membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk produksinya.

Harga Produk

Dalam pembuatan video dokumenter ini tidaklah mudah, membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk produksinya, karena didalam proses produksi ini membutuhkan peralatan shooting yang memadai. Selain itu, pada proses pasca produksi atau pada saat editing juga dibutuhkan software atau aplikasi yang memadai, yaitu Adobe Premiere Pro CC 2019, Adobe After Effect CC 2019 dan Adobe Audition CC 2017. Adobe Photoshop 2019

Market Analysis

Market Analysis adalah suatu penganalisaan dalam apa saja yang mempengaruhi pendapatan dan apa saja efek dari hasil tersebut dalam pelaksanaan marketing. Market analysis juga sangat membantu dalam rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai target pasar yang ingin dituju. Analisis ini dilakukan agar mendapatkan data kemajuan atau informasi tentang kondisi pasar, sehingga dapat merumuskan bagaimana cara strategi yang tepat menjalankan marketing selanjutnya.

Market Positioning

Market Positioning adalah tindakan untuk merancang sebuah produk supaya dapat terciptanya keunikan serta kesan tertentu yang dapat diingat oleh konsumen. Maka dibuatnya video dokumenter Batik Sidomukti Magetan oleh PT. Dacore Production ini agar konsumen dan masyarakat dapat mengetahui informasi yang ada pada Batik Sidomukti serta dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Video dokumenter ini akan diimplementasikan melalui akun Youtube PT. Dacore Production dan akun Youtube Batik Sidomukti serta social media PT. Dacore Production.

Konsentrasi pasar dalam menginformasikan dan mempromosikan video dokumenter ini khususnya yaitu pada Kabupaten Tangerang, Jabodetabek, Magetan Jawa Timur serta menjangkau pangsa pasar lebih luas yaitu Seluruh Indonesia.

Maka dari itu melalui media video dokumenter ini, dapat menginformasikan dan mempromosikan produk Batik Sidomukti tersebut, agar dapat menarik minat relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat, untuk lebih mudah mengetahui informasi tentang profil, keragaman corak batik, serta proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan. Dengan adanya video dokumenter ini, diharapkan produk Batik Sidomukti dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen setiap tahunnya.

Kondisi Pesaing

PT. Dacore Production saat ini memiliki banyak pesaing. Maka dari itu pihak perusahaan perlu adanya strategi yang efektif untuk membuat video dokumenter ini agar menginformasikan dan mempromosikan Batik Sidomukti yang dibuat oleh PT. Dacore Production ini mampu menarik minat konsumen.

Adapun para pesaing dari PT. Dacore Production diantaranya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Potential Market

Media informasi dan promosi yang dirancang yaitu media video dokumenter, disajikan dengan konsep yang menarik dan informatif guna menarik perhatian relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan sehingga semua itu mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi dan juga dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Potential market atau pangsa pasar dari video dokumenter ini, khususnya relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat yang berada di wilayah Tangerang, Jabodetabek, dan Magetan Jawa Timur serta umumnya menjangkau sampai ke seluruh Indonesia dan Internasional.

Berdasarkan data yang di dapat dari Batik Sidomukti pada tahun 2019 home industry ini hanya dapat menjual produknya sebanyak 400 pcs. Oleh karena itu guna meningkatkan daya tarik masyarakat khususnya para calon konsumen pecinta Batik, Sidomukti bekerjasama dengan PT. Dacore Production bermaksud untuk membuat karya video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, dengan harapan di tahun 2020 ini dapat meningkatkan penjualan Batik sidomukti sebesar 25% yaitu sebanyak 100 pcs menjadi 500 pcs Batik Sidomukti yang diminati masyarakat.

Oleh sebab itu, ditahun 2019 ini PT. Dacore Production membuat video dokumenter guna berusaha untuk meningkatkan jumlah konsumen dan memaksimalkan dalam menginformasikan dan mempromosikan Batik Sidomukti Magetan.

Market Segmentation

  1. Geografi :

    1. Khusus : Tangerang, Jabodetabek dan Magetan Jawa Timur

    2. Umum : Seluruh Indonesia & Internasional

    3. Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah

    3. Sasaran  :

    1) Relasi Perusahaan

    2) Home Industry

    3) Konsumen

    4) Masyarakat

  2. Psikografi :

  3. Relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat baik dari Tangerang, Jabodetabek, Magetan Jawa Timur maupun masyarakat luas seluruh Indonesia dan Internasional yang ingin mengetahui informasi dan tertarik dengan produk Batik Sidomukti Magetan.

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan informasi tentang profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan kepada masyarakat berupa konsep audio visual menarik dan efektif bertujuan untuk mempermudah menyampaikan informasi dan promosi serta dapat meningkatkan jumlah konsumen Batik Sidomukti Magetan.

Marketing Strategy (Strategi pemasaran)

Bentuk strategi pemasaran sebelumnya yang dilakukan oleh Batik Sidomukti hanya menggunakan media cetak seperti brosur yang informasinya hanya terdapat keterangan jenis batik dan harga Batik Sidomukti saja, selain itu juga hanya terdapat media video berupa vlog sederhana yang informasinya belum update dan kurang menarik. Melihat persaingan semakin ketat oleh karena itu dibuatlah video dokumenter yang lebih efektif, Adapun strategi pemasaran yang dilakukan dengan implementasi media video promosi ini melalui  :

  1. Video promosi ini di share ke channel Youtube

  2. Video promosi ini di share ke Social media yaitu ( Instagram )

Tabel.3.3. Matriks SWOT

Budget Produksi Media

Budget Produksi Media merupakan biaya yang digunakan atau dikeluarkan selama proses pembuatan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan oleh PT. Dacore Production.

Tabel 3.4

Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Dalam pembuatan video dokumenter berbentuk audio visual ini menggunakan laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Core i7 7700HQ 2.8 Ghz NVIDIA Geforce GTX

  2. Monitor : 15,6 Inchi LED Backlit Full HD 1920 x 1080 60Hz

  3. Mouse : Logitech Optical Mouse

  4. Keyboard : Blacklight Keyboard

  5. RAM : 16GB

  6. Hardisk : 1 TB

  7. Speaker : Immersive In-Game Audio

Software yang digunakan

Dalam konsep video dokumenter ini menggunakan beberapa software diantaranya :

  1. Adobe Premiere Pro CC 2019

  2. Adobe After Effect CC 2019

  3. Adobe Audition CC 2019

  4. Adobe photoshop pro CC 2019

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.5

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6

Elisitasi Tahap 2

Keterangan :

M : Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan

D : Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7

Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

T : Technical, tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan

O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual

H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal

M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

L : Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8

Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Konsep Produksi Media (KPM) ini, terdiri dari tahapan-tahapan Multimedia Audio Visual and Broadcasting yang menghasilkan suatu rancangan media audio visual yang menarik untuk ditampilkan kepada audience secara luas. Konsep Perancangan video dokumenter ini menggunakan Konsep Produksi Media (KPM) dengan tiga langkah tahapan yaitu Preproduction, Production, dan Post Production. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

Preproduction

Pre production adalah tahapan proses perancangan video yang terdiri dari ide atau gagasan, pembuatan sinopsis, menyusun narasi, membuat gambar sketsa atau storyboard, pembuatan script writing, menyusun rundown, lalu menentukan crew yang terlibat dalam proses produksi, kemudian menyusun time schedule, menentukan budget/anggaran dan mempersiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam produksi media video dokumenter. Maka untuk lebih jelasnya dibuatlah rancangan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.2. Pre Production

Ide atau Gagasan

Sebuah rencana awal, dari proses preproduction, dan merupakan hal yang mendasar dari perancangan media audio visual adalah menentukan Ide atau Gagasan. Ide atau gagasan dikembangkan lebih lagi melalui observasi, wawancara serta pengumpulan data-data lainnya, berdasarkan permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, konsep atau gagasan yang dibutuhkan dalam perancangan media video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini, menjelaskan secara detail keseluruhan informasi tentang produk Batik Sidomukti Magetan, yang dikemas secara lengkap, jelas dan menarik secara visualisasi.

Sinopsis atau Cerita

Sinopsis merupakan inti ringkasan cerita atau alur film, yang menjadi bentuk pendekatan sebuah feature documenter tersebut. cerita yang dibuat dikemas secara singkat, padat dan jelas. Proses awal dalam pembuatan sinopsis ialah mencari ide cerita terdiri dari judul, tokoh, konflik serta alur, lalu merangkai permasalahan dari awal hingga akhir. Sinopsis perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur yang oleh PT. Dacore Production adalah sebagai berikut :

“Di awal video, menampilkan gambar google earth, kemudian masuk video footage petunjuk arah Magetan, kemudian masuk ke video footage alat canting serta logo Universitas Raharja, aktivitas warga pedesaan, selanjutnya menampulkan timelaps icon kampong batik kemudian masuk video gedung home industry serta logo Dacore Production, selanjutnya menampilkan video memotif kain, dan mewawancarai tentang definisi batik,masuk ke video proses membatik, serta menampilkan model menggunakan kain batik , menampilkan video footage api,sljutnya menampilkan mencuci kain batik, mewawancarai proses pembuatan batik beserta alat-alat untuk membatik, selanjutnya video menjemur batik, menampilkan alat-alat batik, menampilkan model sedang membentangkan kain batik, mewarnai motif batik, selanjutnya wawancara keragamaan batik, batik yang sudah jadi, contoh batik, dan galeri batik, menampilkan model melihat-lihat batik,bumper out tulisan batik sidomukti dan model.”

Narasi

Narasi merupakan suatu pengembangan paragraf dari sebuah karangan karya tulis yang dirangkai peristiwanya dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi yang di urutkan dari awal, sampai akhir. Narasi bertujuan untuk menceritakan atau menggambarkan suatu scene, sehingga audience seolah-olah merasakan apa yang terjadi di gambar tersebut. Narasi juga bisa memperkuat alur cerita dan isi video yang hendak disampaikan. Berikut narasi perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, yaitu sebagai berikut :

“Kalau kita bicara batik definisi batik adalah kain atau sejenisnya yang dimotif dengan system tempoan dan lorotan / ketika mengerjakan tidang dengan sistem tempoan dan lorotan berarti bukan batik / ini naifnya masyarakat kita semua yang di jual di toko-toko itu semua di anggap batik padahal bukan batik // Mulai dari awal gambar yaitu tujuh hari / di cuci / di lorot / di cuci lagi / terus di jemur // Untuk men canting kita pakai canting / wajan / kompor / gawangan / dan untuk bahan canting itu pakai malam atau lilin // iya / Keragaman batik yang ada di sini itu ada dua batik tulis dan batik cat / untuk motifnya sendiri berbagai macam motif / untuk kain batiknya ada dua itu jenisnya bovin dan pringskasima untuk ciri khasnya tetap batik prings soalnya batik itu sudah jadi icon kota magetan // Karena kembali kepada filosofi batik itu sendiri kami masih memegang batik sejati / batik sejati itu batik yang pembuatannya dengan tangan batik tulis ///’’

Pembuatan Storyboard

Storyboard yaitu gambar atau sketsa yang dibuat berurutan sesuai naskah. Storyboard ini menyampaikan alur cerita kepada audience untuk lebih mudah memahami informasi yang disampaikan oleh karena itu storyboard dapat menggiring seseorang mengikuti gambar ilustrasi yang ingin disampaikan, sehingga dapat menjadikan presepsi sesuai dengan alur cerita pada perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur.

Gambar 4.3. Scene 1/ Menampilkan google earth

Gambar 4.4. EXT/ Scene 2/ Menampilkan Footage petunjuk arah magetan / Day / full shoot

Gambar 4.5. INT/ Scene 3/ Menampilkan Footage alat canting serta Logo Universitas Raharja / Day/ Close Up

Gambar 4.6. EXT/ Scene 4/ Menampilkan Footage aktivitas warga pedesaan / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.7. EXT/ Scene 5/ Menampilkan Timelaps Icon Kampung Batik / Day/ Long shoot

Gambar 4.8. EXT/ Scene 6/ Menampilkan gedung home industry batik serta logo PT. Dacore Production/ Day/Full Shoot

Gambar 4.9. INT/ Scene 7/ Menampilkan video memotif kain / Day/ Medium shoot

Gambar 4.10. INT/ Scene 8/ Menampilkan video wawancara definisi batik / Day/ Medium shoot

Gambar 4.11. INT/ Scene 9/ Menampilkan Footage proses produksi batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.12. EXT/ Scene 10/ Menampilkan video model memperkenalkan kain batik / Day/ Full shoot

Gambar 4.13. INT/ Scene 11/ Menampilkan video Footage api / Day/ Close Up

Gambar 4.14. EXT/ Scene 12/ Menampilkan video Footage memcuci kain batik / Day / Full shoot

Gambar 4.15. INT/ Scene 13/ Menampilkan video wawancara menjelaskan proses serta alat-alat yang digunakan untuk membatik / Day/ Medium shoot

Gambar 4.16. EXT/ Scene 14/ Menampilkan video Footage menjemur kain batik / Day / Full shoot

Gambar 4.17. INT / Scene 15/ Menampilkan video canting, kompor, dan wajan / Day/ Close Up

Gambar 4.18. EXT/ Scene 16/ Menampilkan video model sedang membentangkan kain batik yang sudah jadi / Day/ Full Shoot

Gambar 4.19. INT/ Scene 17/ Menampilkan Footage mewarnai motif batik / Day/ Over Shoulder

Gambar 4.20. INT/ Scene 18/ Menampilkan video wawancara keragaman batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.21. INT/Scene 19/ Menampilkan Footage batik yang sudah jadi/ Day/ Frog Eye

Gambar 4.22. INT/ Scene 20/ Menampilkan Footage contoh motif batik/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.23. INT/ Scene 21/ Menampilkan video galeri batik / Day/ Medium Close Up

Gambar 4.24. INT/ Scene 22/ Menampilkan video wawancara filosofi batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.25. INT/ Scene 23 Menampilkan video model melihat motif batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.26. EXT/ Scene 24 Menampilkan video tulisan Batik Sidomukti / Day/Full Shoot

Script Writing

Script Writing merupakan proses pembuatan rancangan naskah penulisan yang detail untuk mempermudah proses pada tahapan editing.

Tabel 4.1 Script Writting

Rundown

Rundown merupakan suatu susunan inti cerita dari sebuah project dengan rancangan durasi waktu yang sesuai dan dibatasi. Berikut adalah rundown dari Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur :

Tabel 4.2. Rundown

Penyusunan Crew

Penyusunan crew, dibutuhkan dalam memberikan jobdesk pada crew sebelum produksi video dokumenter Batik Sidomukti ini di mulai. Pembentukan crew terdapat Sutradara, Camera Person, Lightingman, Audioman, Script Writter, Editor, Dubber dan Talent. Adapun susunan crew yang terlibat dalam produksi Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur oleh PT. Dacor Production yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3. Susunan Crew

Time Schedule

Time Schedule ialah perencanaan waktu yang disusun, untuk menyelesaikan proses masing-masing jobdesk produksi secara keseluruhan, sesuai dengan waktu yang di tetapkan sebelum produksi video dokumenter Batik Sidomukti. Berikut adalah time schedule yang di rencanakan dalam pembuatan video dokumeter ini yaitu :

Tabel 4.4. Time Schedule

Anggaran atau Budget

Anggaran atau budget produksi media, merupakan biaya atau cost yang dikeluarkan untuk keperluan selama produksi media video documenter Batik Sidomukti. Berikut ini adalah anggaran dalam proses perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur :

Tabel 4.5. Anggaran atau Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Dalam pembuatan video dokumenter Batik Sidomukti ini, menggunakan Mirroless Sony A5000, Camera canon 700D, Lensa Sony 16 35 mm, Tripod, Zhiyun Stabilizher, Lighting LED Baterai, Zoom H5N Pro, Clip On Boya, Memory Card 32 GB, Laptop dan DVD RW. Proses pengambilan video ini lebih banyak di dalam ruangan

Production

Production adalah perancangan dan perencanaan yang dilakukan saat preproduction mulai dijalankan sesuai konsep yang telah dibuat.

Dalam perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, pada tahap production ini dibuat untuk mewujudkan dari ide atau gagasan, Sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule untuk dimasukkan kedalam proses shooting agar menjadi video yang menarik. Pada tahap production, dibutuhkan beberapa tahapan yaitu tahapan perencanaan multimedia, perencanaan audio visual, dan perencanaan broadcasting.

Gambar 4.39. Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan proses penggabungan tiga elemen seperti teks, gambar, dan suara agar video yang dihasilkan menjadi lebih menarik. Perancangan video dokumenter batik sidomukti Magetan Jawa Timur, dirancang untuk menarik minat masyarakat secara luas. Maka dari itu video dokumenter ini diberikan Voice over serta backsound agar menjadi video yang menarik. Di dalam perencanaan multimedia, terdapat tiga tahapan yaitu : Tujuan multimedia, Strategi multimedia, dan Program multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dalam pembuatan video dokumenter batik sidomukti Magetan Jawa Timur bertujuan untuk menjadikan media informasi yang dapat memberikan dengan jelas dan ditujukan kepada calon konsumen. Melalui media video dokumenter yang menampilkan informasi tentang Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ini, yang informasinya meliputi : deffinisi Batik Sidomukti, proses pembuatan Batik Sidomukti, keragamaan Batik, dan Filosofi Batik Magetan. Video dokumenter batik sidomukti Magetan Jawa Timur yang akan di implementasikan melalui akun youtube dan social media (Instagram), sehingga dapat menjadi daya tarik bagi para konsumen Batik dan juga bermanfaat bagi Batik Sidomukti dan PT. Dacore Production itu sendiri.

Strategi Multimedia

Sebelum tahapan produksi, dirumuskan strategi multimedia yang sangat diperlukan, terkait dengan perancangan media, dan penggunaan media tersebut. Adapun tiga aspek yang harus dipersiapkan yaitu sebagai berikut :

  1. Geografi :

    1. Khusus : Tangerang, Jabodetabek dan Magetan Jawa Timur

    2. Umum : Seluruh Indonesia & Internasional

  2. Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah

    3. Sasaran :

    4. 1) Relasi Perusahaan

      2) Home Industry

      3) Konsumen

      4) Masyarakat

  3. Psikografi :

  4. Relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat baik dari Tangerang, Jabodetabek, Magetan Jawa Timur maupun masyarakat luas seluruh Indonesia dan Internasional yang ingin mengetahui informasi dan tertarik dengan produk Batik Sidomukti Magetan.

Program Multimedia

Perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini, terdapat program Multimedia dari media video informasi dan promosi yang dirancang, yang terdapat tiga tahapan, yaitu :

1. Teks

Dalam video dokumenter batik Sidomukti Magetan, teks yang digunakan pada outro bumper menggunakan Font Gabriola pada penulisan nama Batik Sidomukti. Text subtitle Mongalian Baiti

2. Picture

Gambar yang digunakan pada video dokumenter batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ialah gambar google art dalam bentuk jpg yang digabungkan dengan opening video yang bereksistensi dalam format video .mp4.

3. Sound

Suara yang digunakan pada video dokumenter batik Sidomukti Magetan ialah pengisi suara asli manusia (dubber) dan backsound instrumental lagu Mix philipine etnic dan Fantasy Celtic.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio dalam perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan, yaitu untuk menyampaikan informasi penting dalam sebuah media video dokumenter berupa suara. Perencanaan audio dalam bentuk suara sangat dibutuhkan pada perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini, dalam menyampaikan beberapa informasi dalam bentuk audio yang baik, agar video dokumenter dapat berkesan informatif dan kreatif. Karena jika tidak ada audio, video dokumenter yang dibuat akan terkesan kurang menarik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan audio, yaitu : tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan diberikannya audio dalam perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini, sebagai salah satu cara yang komunikatif dalam penyampaian informasi, agar konsumen dapat tertarik dan lebih memahami informasi yang disampaikan dalam video dokumenter batik Sidomukti Magetan secara detail, sehingga calon konsumen dan masyarakat memahami informasi yang disampaikan dan tertarik untuk membeli Batik Sidomukti Magetan.

Strategi Audio

Dalam strategi audio ini Perancangan video dokumenter Batik Sidomukti Magetan, setiap scene per-scene dibuat dengan diiringi musik dan voice over sesuai yang ditampilkan di video. Dengan adanya strategi audio ini, agar dubber dapat memperhatikan intonasi dari setiap narasi yang dibacakan agar video dengan mudah dipahami oleh audience dan tidak terkesan monoton bagi audience. Dalam strategi audio ini terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu :

  1. Geografi :

    1. Khusus : Tangerang, Jabodetabek dan Magetan Jawa Timur

    2. Umum : Seluruh Indonesia & Internasional

  2. Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah

    3. Sasaran :

    4. 1) Relasi Perusahaan

      2) Home Industry

      3) Konsumen

      4) Masyarakat

  3. Psikografi :

  4. Relasi perusahaan, home industry, konsumen dan masyarakat baik dari Tangerang, Jabodetabek, Magetan Jawa Timur maupun masyarakat luas seluruh Indonesia dan Internasional yang ingin mengetahui informasi dan tertarik dengan produk Batik Sidomukti Magetan.

Program Audio

Dalam Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan, program audio yang digunakan dalam pengisian background music yaitu berupa instrument music serta voice over yang diisi oleh seorang dubber (pengisi suara). Agar video dokumenter ini lebih jelas, berikut beberapa penjelasan dari aspek-aspek program audio :

  1. Backsound

  2. Backsound yang digunakan dari awal sampai akhir pada video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini menggunakan instrument music sumber dari Youtube yang free yaitu berjudul Mix Philiphine etnic dan Fantasy Celtic.

  3. Voice Over

  4. Voice Over yang digunakan pada video dokumenter batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ialah berupa dubbing untuk menceritakan

    suasana video sesuai dengan informasi yang disampaikan didalam video agar lebih informatif dan menarik. Software yang digunakan untuk proses dubbing ini menggunakan Adobe Audition CC 2017 agar suara lebih jernih.

Gambar 4.40. Editing Audio Adobe Audition CC 2017

Perencanaan Visual

Perencanaan visual merupakan proses perencanaan keseluruhan penggabungan dari beberapa unsur seperti gambar, teks dan visual effect yang menghasilkan suatu video utuh yang nantinya akan digunakan untuk memberikan informasi pada video dokumenter tersebut. Perencanaan visual menjadi sebuah proses penyampaian kesan dan pesan yang ditampilkan di dalam video dokumenter batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ini, sehingga dengan dirancangnya video ini dapat menghasilkan karya berupa video yang informatif dan menarik dengan adanya audio yang sudah ditentukan juga membuat video ini menjadi tidak monoton. Sehingga dengan adanya perencanaan visual, diharapkan hasil dari video dokumenter batik Sidomukti Magetan Jawa Timur akan terlihat jauh lebih baik.

Tujuan Visual

Dalam tujuan visual perancangan video dokumenter batik Sidomukti Magetan di rancang dengan visualisasi berupa video yang menarik sehingga membuat audience yang menonton video tersebut tidak mudah bosan. Dalam video dokumenter ini juga visual effect yang ditampilkan cukup simple, efektif, informatif serta menarik sesuai dengan konsep Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur.

Tabel 4.6. Kesan Visual Effect

Strategi Visual

Strategi visual merupakan strategi yang digunakan dalam video dokumenter tersebut memberikan suatu sentuhan visual effect, sehingga terciptanya video yang terlihat lebih menarik dengan menggunakan visual effect tersebut. Perancangan video dokumenter ini, menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper opening, Definisi batik, Peroses membatik, corak batik outro bumper dan disatukan dengan konsep yang ada pada Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur agar menjadi sebuah video yang informatif, menarik serta mampu menarik minat konsumen.

Program Visual

Dalam perancangan video dokumenter batik Sidomukti Magetan, Program visual yang terdapat didalam produksi ini dibuat dengan menggunakan beberapa aplikasi atau software yang mendukung yaitu Adobe Premiere Pro CC 2018, Adobe After Effect CC 2017, Adobe Audition CC 2017.

Gambar 4.41. Scene 1/ Menampilkan google earth

Gambar 4.42. EXT/ Scene 2/ Menampilkan Footage petunjuk arah magetan / Day/ full shoot

Gambar 4.43. INT/ Scene 3/ Menampilkan Footage alat canting serta Logo Universitas Raharja /Day/ Close Up

Gambar 4.44. EXT/ Scene 4/ Menampilkan Footage aktivitas warga pedesaan / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.45. EXT/ Scene 5/ Menampilkan Timelaps Icon Kampung Batik / Day/ Long shoot

Gambar 4.46. EXT/ Scene 6/ Menampilkan gedung home industry batik serta logo Dacore Production/ Day/Full Shoot

Gambar 4.47. INT/ Scene 7/ Menampilkan video memotif kain / Day/ Medium shoot

Gambar 4.48. INT/ Scene 8/ Menampilkan video wawancara definisi batik / Day/ Medium shoot

Gambar 4.49. INT/ Scene 9/ Menampilkan Footage proses produksi batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.50. EXT/ Scene 10/ Menampilkan video model memperkenalkan kain batik / Day/ Full shoot

Gambar 4.51. INT/ Scene 11/ Menampilkan video Footage api / Day/ Close Up

Gambar 4.52. EXT/ Scene 12/ Menampilkan video Footage memcuci kain batik / Day/ Full shoot

Gambar 4.53. INT/ Scene 13/ Menampilkan video wawancara menjelaskan proses serta alat-alat yang digunakan untuk membatik / Day/ Medium shoot

Gambar 4.54. EXT/ Scene 14/ Menampilkan video Footage menjemur kain batik / Day/ Full shoot

Gambar 4.55. INT/ Scene 15/ Menampilkan video canting, kompor, dan wajan / Day/ Close Up

Gambar 4.56. EXT/ Scene 16/ Menampilkan video model sedang membentangkan kain batik yang sudah jadi / Day/ Full Shoot

Gambar 4.57. INT/ Scene 17/ Menampilkan Footage mewarnai motif batik / Day/ Oper Shoulder

Gambar 4.58. INT/ Scene 18/ Menampilkan video wawancara keragamaan batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.59. INT/Scene 19/ Menampilkan Footage batik yang sudah jadi/ Day/ Frog Eye

Gambar 4.60. INT/ Scene 20/ Menampilkan Footage contoh motif batik/ Day/ Full Shoot

Gambar 4.61. INT/ Scene 21/ Menampilkan video galeri batik / Day/ Medium Close Up

Gambar 4.62. INT/ Scene 22/ Menampilkan video wawancara filosofi batik / Day/ Medium Shoot

Gambar 4.63. INT/ Scene 23 Menampilkan video model melihat motif batik/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.64. EXT/ Scene 24 Menampilkan video tulisan batik sidomukti / Day/Full Shoot

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan Broadcasting merupakan tahapan akhir dari suatu proses produksi. Dalam tahapan ini bertujuan untuk menjangkau audience dengan melakukan program pendistribusian yang efektif dan efisien. Dengan perencanaan Broadcasting ini menjadi suatu arahan guna tercapainya target konsumen sesuai yang diinginkan. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari tiga aspek yaitu Tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting, dan Program Broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan Broadcasting adalah melakukan penyebaran secara luas untuk menjangkau audience secara khalayak luas. Dan dengan pembuatan media video dokumenter ini diharapkan setelah didistribusikan dapat mencapai target yang diinginkan setiap tahunnya meningkat dengan persentase 25%, serta yang diharapkan dari media video dokumenter ini juga dapat lebih menarik calon konsumen yang ingin mengetahui tentang informasi profil, keragaman corak batik, serta proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan.

Strategi Broadcasting

Strategi Broadcasting yang digunakan untuk mempromosikan Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur, dilakukan menggunakan akun youtube dan social media (instagram) guna bertujuan untuk lebih efektif dan mudah diterima masyarakat luas.

Program Broadcasting

Program broadcasting merupakan program yang ditujukan untuk menjangkau audience untuk menerima informasi yang diberikan melalui media elektronik dan internet dari hasil project yang telah dibuat. Untuk detailnya mengenai hasil dari perancangan media Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan, akan didistribusikan atau diimplementasikan melalui media berikut :

  1. Youtube

  2. Media video dokumenter yang akan di upload melalui Youtube channel milik PT. Dacore Production bernama “Dacore Production” dengan didistribusikannya Perancanganan Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ini kedalam account youtube sangatlah efektif karena dapat dengan mudah menyebarluaskan video ini ke masyarakat dan dengan mudah masyarakat juga untuk mengaksesnya.

  3. Instagram

  4. Instagram merupakan media yang sangat popular pada era modern seperti sekarang ini dimana kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa sudah pasti menggunakan social media Instagram. Hal ini menjadi kesempatan perusahaan untuk mendistribusikan sebuah Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan yang akan dipublish ke akun instagram milik Dacore Production yang bernama “@dacoreproduction”.

Post Production

Post production adalah proses akhir dalam pembuatan video untuk menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna serta mampu menyampaikan informasi kepada audience. Di tahapan ini merupakan tahapan proses editing dimana semua hasil shooting pada saat proses production di edit menjadi suatu video yang utuh yang siap untuk dipublikasikan ke masyarakat luas. Dalam tahap post production ini selanjutnya ialah proses pada tahapan digitizing, editing, mixing, finishing, exporting dan segmen pasar.

Gambar 4.65. Post Production

Digitizing

Tahap Digitizing merupakan tahapan proses pemindahan dan perapihan sebuah gambar atau file video yang berada di memory card dalam kamera hasil shooting kedalam sebuah laptop, agar dapat dipilih mana pengambilan gambar serta angle yang baik untuk digunakan.

Gambar 4.66. Digitizing

Editing

Pada tahapan editing video perlu melakukan pemilihan, pemotongan serta penyusunan gambar hasil shooting yang memerlukan waktu cukup lama untuk menghasilkan suatu video yang utuh sesuai dengan susunan yang telah dibuat saat preproduction. Pada tahap ini editor menyelesaikan video dengan menggunakan software yang mendukung yaitu Adobe Premiere Pro CC 2018 dan beberapa software pendukung lainnya.

Gambar 4.67.Proses Editing pada tahap post production

Mixing

Tahap Mixing merupakan suatu proses pencampuran gambar, audio visual, visual effect, backsound serta voice over menjadi satu kesatuan dan menyesuaikan dengan konsep yang diinginkan. Sehingga dengan pencampuran ini terciptalah suatu video dokumenter Batik Sidomukti Magetan yang terlihat tidak monoton dan menjadi jauh lebih menarik.

Gambar 4.68.Proses mixing pada tahap post production

Finishing

Tahapan finishing merupakan tahapan dimana harus memeriksa kembali dan memastikan bahwa sudah tidak ada lagi file video dan audio yang hilang serta memastikan kembali semua telah berada di alur yang pas dan sesuai dengan susunan Pre Production (Storyboard, Sinopsis, Narasi dan Script Writing).

Gambar 4.69.Proses finishing pada tahap post production

Exporting

Tahap exporting adalah tahapan akhir setelah proses mengedit seluruh video menjadi video yang utuh, dan pada tahapan ini membuat format video sesuai yang telah ditentukan dengan kualitas video yang baik. Pada Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ini berkualitas Full HD dengan resolusi 1920x1080 pixel yang menghasilkan sebuah format berbentuk MP4.

Gambar 4.70.Proses exporting pada tahap post production

Segmen Pasar

Dalam tahapan segmen pasar ini merupakan tujuan target pasar yang akan dituju untuk jangkauan daerah Tangerang, Jabodetabek, Magetan Jawa Timur dan jangkauan luas yaitu masyarakat seluruh Indonesia serta Internasional. Adanya perancangan Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur ini dapat diharapkan menjadi lebih menarik minat konsumen yang ingin mengetahui tentang profil, keragaman corak batik, proses pembuatan Batik Sidomukti Magetan. Dan dapat diharapkan dengan adanya video dokumenter ini juga mencapai target pasar, meningkatkan persentase penjualan sebanyak 25% yang sebelumnya 100 pcs menjadi 500 pcs, sehingga adanya video dokumenter ini dapat meningkatkan calon konsumen Batik Sidomukti Magetan.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Media informasi dan promosi dalam bentuk video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini, sangat dibutuhkan oleh pihak Batik Sidomukti Magetan guna menginformasikan dan mempromosikan produknya kepada masyarakat luas. Hasil kesimpulan penelitian mengenai Perancangan Video Dokumenter Batik Sidomukti Magetan Jawa Timur oleh PT. Dacore Production yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dacore Production dalam menginformasikan dan mempromosikan Batik Sidomukti Magetan yaitu dengan implementasi media video dokumenter ini melalui youtube channel Dacore Production dan social media Instagram PT. Dacore Production, dan juga menayangkan video dokumenter ini secara langsung pada saat presentasi klien dan di putar pada event-event yang diselenggarakan oleh Batik Sidomukti dan Dacore Production. Agar masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih jelas tentang Batik Sidomukti Magetan dan bekerjasama dengan Dacore Production untuk memproduksi sebuah karya audio visual.

  2. Dalam merancang sebuah media video dokumenter yang dapat menarik dan bermanfaat untuk audience yaitu dengan konsep video dokumenter dengan ide cerita yang menarik, informatif, serta didukung dengan audio, dubbing, visualisasi dengan tampilan video berkualitas HD, disertai berbagai effect visual menarik, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi audience khususnya para konsumen pecinta Batik dan masyarakat luas pada produk Batik Sidomukti Magetan.

  3. Informasi yang ingin disampaikan PT. Dacore Production melalui video dokumenter Batik Sidomukti Magetan ini yaitu mengenai keseluruhan ruang lingkup Batik Sidomukti yang meliputi Profil Batik Sidomukti, proses pembuatan Batik Sidomukti, keragamaan corak Batik, dan Filosofi Batik Sidomukti Magetan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran yang diberikan pada PT. Dacore Production yaitu sebagai berikut :

  1. Disarankan kepada PT. Dacore Production, agar dapat memperluas sebaran informasi dan promosi Batik Sidomukti Magetan ini, agar melalui video dokumenter ini produk Batik Sidomukti Magetan dapat lebih dikenal bukan hanya di Indonesia tetapi juga dikenal Mancanegara. Dan melalui video dokumenter ini, banyak klien yang tertarik untuk bekerja sama dengan PT. Dacore production dalam menghasilkan karya-karya audio visual.

  2. Disarankan kepada PT. Dacore Production agar selalu mengembangkan ide-ide dengan konsep video yang lebih inovatif, kreatif, fresh, serta lebih menarik kedepannya seperti tampilan video yang didukung dengan animasi interaktif sehingga dapat lebih menarik minat klien untuk bekerjasama dengan PT. Dacore Production dalam menghasilkan karya audio visual.

  3. Disarankan kepada PT. Dacore Production agar selalu menampilkan informasi-informasi terbaru sesuai kebutuhan dan keinginan klien Batik Sidomukti Magetan dan perkembangan informasi saat ini, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang update, jelas dan dapat memahami informasi yang disampaikan melalui video dokumenter ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan dan Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO. ISSN : 2406-7733. Vol.2 , No.1 : 22.
  2. 2,0 2,1 Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN  : 2302-3805.Vol 5, No.1 : 37 & 38.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan, Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta  : STMIK AMIKOM. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805. Vol.1, No.3 : 62, 64-65.
  4. Rahayu, Sri. Ilamsyah dan Riena Eka Putri. 2019. Rancangan Bangun Sistem Pengarsipan Data Jaminan Peserta (Studi Kasus Bpjs Ketenagakerjaan Cikokol Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SIMIKA. ISSN :2633-6375. Vol. 2, No. 2 : 5.
  5. Sunarya, Lusyani. Della Nuraisah dan Firmansyah Agustian. 2017. Video Profile Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Studio Satu PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3, No. 1 : 5.
  6. Martin, William J. 2017. The Global Information Society. New York : Routledge.
  7. Harfizal. Fauzan Manafi Albar dan Muh Afiffudin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penyalur Dana Bantuan Siswa (BOS) Berbasis Web. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3, No. 2 : 232.
  8. Astriyani, Erna. Andri Lukmana dan Agung Irawan 2016. Media Video Company Profile Sebagai Sarana Informasi dan Promosi di PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CICES Journal. ISSN: 2356-5209. Vol.2, No.2 : 206-207.
  9. Rosmila. Muh. Yamin dan LM. Tajidun. 2016. Aplikasi Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Kendari : Halu Oleo University. Journal SemanTIK. ISSN : 2502-8928. Vol. 2, No. 2 : 228.
  10. Muflihah, Eva Malia dan Aminatuz Zakhra. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Madura : Universitas Islam Madura. Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen, & Akuntansi (SINEMA 2018). ISSN : 2656-2952. Vol. 1, No. 1 : 104.
  11. Hasugian, Penda Sudarto. 2018. Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi. Sumatera : STMIK Pelita Nusantara. Journal of Informatic Pelita Nusantara. ISSN : 2541-3724. Vol. 3 No. 1 : 83.
  12. Bawono. Adhi. Isanawikrama. Kusumah Arif dan Yohanes Jhony Kurniawan. 2018. Pengaruh Perilaku Konsumen, Brand Image dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Situs Belanja Online. Tangerang Selatan : Binus University. Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan. ISSN : 2581-2718. Vol. 2, No. 2 : 135.
  13. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar. Medan : Perdana Mitra Handalan.
  14. Wulan, Rayung. Eddy Saputra dan Ahmad Haries. 2018. Pengembangan Metode Cepat Membaca Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia Dalam Rangka Pemberantasan Buta Huruf Pada Lansia. Jakarta : UNINDRA. Jurnal PKM : Pengabdian kepada Masyarakat. ISSN : 2615-4749. Vol.1, No. 1 : 50.
  15. Wahyuni, Sri. Afina Miftahurrachmah dan Ellen Nindya Purwa. 2017. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Program Pemasaran Pada Hotel Narita Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. Vol.5, No.1 : 20.
  16. Purwanto , Eko dan Margareta Evi Yuliana. 2016. Penerapan Animasi Pertunjukan Wayang Sebagai Media Pendidikan Budi Perkerti Dan Memperkenalkan Budaya Bangsa Kepada Anak Usia Dini. Surakarta : STMIK Duta Bangasa. Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa : ISSN : 2355-5009. Vol.1, No. 6 : 25.
  17. Bakti, Surya. Nelly Astuti Hasibuan. Lince Tomoria Sianturi dan Ronda Deli Sianturi. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Coreldraw X3 Menggunakan Metode Web Based Learning (Wbl). Medan : STMIK Budi Darma. Jurnal Riset Komputer (JURIKOM) : ISSN : 2407-389X. Vol.3, No. 4 : 32.
  18. Ahmad, Razan Fakhdary. 2017. Perancangan Promosi Topeng Benjang Untuk Remaja Kota Bandung. Bandung : Telkom University. E Proceeding of Art & Design. ISSN : 2355-9349. Vol.4, No.1 : 11.
  19. Turangan, Atalya Sharon. Wibowo dan Rika Febriani. 2016. Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Journal DeKaVe. Vol. 9, No.2 : 13.
  20. Erlyana, Yana dan Steffani. 2019. Analisis Cover Artwork Album-Album Chrisye. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Titik Imaji. ISSN : 2620-4940. Vol. 2, No. 1 : 3.
  21. Fatmawati, Ririn dan Sri Widayati. 2016. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Balon Pada Anak Kelompok Bermain. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Jurnal PAUD Teratai. ISSN : 2302-7363. Vol 5, No 3 : 2.
  22. Dona, Gita Prima. Dini Faisal dan San Ahdi. 2018. Desain Web PT. Andalas Multimedia Promosindo. Padang : Universitas Negeri Padang. Journal Desain Komunikasi Visual. ISSN : 2302-3228. Vol. 7, No. 2 : 9.
  23. Budianto, Ari. Caesario. Syifa Anggraeni. Audra Theo Kusuma dan Nafis Sirin Wasiska. 2018. Studi Pengaruh Warna Interior Ruang Rawat Inap Terhadap Tingkat Stress Pasien (Studi Kasus RSIA di Surabaya). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November. Journal Desain Interior. ISSN : 2549-2853. Vol. 3, No.2 : 60-61.
  24. Muzammil, Abdul. Mukhlis Yunus dan Nurdarsila Darsono. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Indihome di Banda Aceh Dengan Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala. Jurnal Manajemen dan Inovasi. Vol. 8, No.3 : 109.
  25. Rasyid, Anuar. Amiruddin Saleh. Hafied Cangara dan Wahyu Budi Priatna. 2015. Komunikasi dalam CSR Perusahaan : Pemberdayaan Masyarakat dan Membangun Citra Positif. Bandung : Universitas Islam Bandung. Jurnal Sosial dan Pembangunan. ISSN : 0215-8175. Vol.31, No.2 : 510.
  26. Ajie, Hamidillah dan Billy Tantono. 2017. Analisis dan Desain Kebutuhan Elemen Multimedia Video Pada Sistem Repositori Multimedia Pembelajaran Perakitan Komputer di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarata : Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pinter. ISSN : 2597-4475. Vol.1, No.2 : 118.
  27. Herlina, Mia dan Ali Mustopa. 2019. Pembuatan Video Iklan Jogja Adventure Sebagai Media Informasi. Yogyakarta : Universitas AMIKOM Yogyakarta. IFOS Journal. ISSN : 2655-142X. Vol. 1, No. 1 : 30.
  28. Mertayasa, Kadek Agus. Gede Saindra Santyadiputra dan I Gede Mahendra Darmawiguna. 2019. Film Dokumenter Tradisi Megebeg-Gebegan “Sebuah Kebersamaan Yang Hilang”. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). ISSN: 1978-82 82. Vol.8, No.2 : 275.
  29. Brahmowisang, Ambrusius Kuncoro. 2019. Penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan Media Film Dokumenter pada Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 1 Wuryantoro. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Jurnal Penelitian dan Inovasi Pendidikan Sejarah. ISSN : 2684-9771. Vol.8, No. 1: 44.
  30. Masnuna. 2018. Perancangan Pengenalan Profesi untuk Meningkatkan Tingkat Pendidikan Dusun Pucuan Sidoarjo. Surabaya : University of Pembangunan National. Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual. ISSN : 2541-4550. Vol. 3, No. 2 : 29.
  31. Prijanto, Jossapat Hendra. 2017. Pemanfaatan Video Dalam Pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Terhadap Kebijakan Publik. Tangerang : Universitas Pelita Harapan. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS. ISSN 2503 – 5347. Vol. 2, No. 1 : 9.
  32. Hermawan, Ilyas. Purba Daru Kusuma dan Anton Siswo Raharjo Ansori 2018. Pengembangan Motif Karang Jenis Arcopora Robusta Pada Aplikasi Batik Berbasis Web. Jakarta : Universitas Telkom. e-Proceeding of Engineering. ISSN : 2355-9365.Vol. 5, No. 3 : 6355.
  33. Dwie, Yunia N. Nizar. Kurnia. Fadli. 2019. Pembuatan Batik Jumputan Desa Kalikatir. Surabaya : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Jurnal Penamas Adi Buana. ISSN : 2622-5727. Vol. 3, No. 1 : 52.
  34. Prawoto, Eko Cahyo. Risni Dwi Wahyuni. Miftachul Jannah. Ika Candra Agustin dan Satya Diwangkara. 2019. Pembuatan Batik Jumput Teknik Ikat Desa Grogol. Surabaya : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Jurnal Abadimas Adi Buana. ISSN 2622–5719. Vol. 3, No. 1 : 44.
  35. 35,0 35,1 Darmawan, Deni. Setiawati, Pipih. Supriadie, Didi dan Alinawati, Muthia. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English Simple Sentences Pada Mata Kuliah Basic Writing di STKIP Garut. Jakarta : Universita Pendidikan Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan. ISSN : 2579-700. Vol. 15, No. 1 : 634.
  36. Tarigan, Yosevina. Jamaluddin. Junika Napitupulu dan Roni J. Simamora. 2018. Aplikasi Pengenalan Budaya Batak Karo Berbasis Multimedia. Medan : Universitas Methodist Indonesia. Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi. ISSN : 2598-8565. Vol. 2, No. 2 : 149.
  37. Dewi, Surya dan A. Khumaidi. 2017. Pengenalan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Anak Usia Dini pada Taman Kanak-Kanak (TK) Harapan Kita Kec. Pugung Menggunakan Aplikasi Multimedia Macromedia Flash. Lampung : STMIK Pringsewu Lampung. Prosiding KMSI. ISSN: 2337-3032. Vol.5, No.1 : 563.
  38. Arimbawa, I Gst Ngr Nym. Komang Ngurah Wiyasa dan Ida Bagus Surya Manuaba. 2017. Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Kompetensi IPS Siswa Kelas IV SD Gugus Letda Made Putra Tahun Ajaran 2016/2017. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. EISSN : 2614-4735. Vol. 5, No. 2 : 3.
  39. Nugroho, Ardhianto Cahyo. Hasan Mahfud dan Hadiyah. 2018. Peningkatan Pemahaman Konsep Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia Dengan Model Talking Stick Berbasis Media Audio Visual Pada Siswa Sekolah Dasar. Solo : Universitas Negeri Surakarta. ISSN: 2337-8786. Jurnal Ditaktita Dwija Indria. Vol.6 No.2 : 64.
  40. Sari, Yulinda. Dyo Rizki dan Putri Andam Sari. 2017. Manajemen Produksi Penyiaran Program “Sandiwara Radio Kos-Kosan Gayam” Geronimo FM. Bali : Universitas Pendidikan Indonesia. Journal of Communication. ISSN 2503-1880. Vol.2 No.1 : 66.
  41. 41,0 41,1 41,2 Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting as a Media Promotion. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN : 1978 -8282. Vol.9 No.3 : 320- 321& 323.
  42. 42,0 42,1 42,2 Sunarya, Lusyani. Rindang Kusumaninggar dan Adrian Syahputra. 2017. Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang. Bali : STIKOM Bali. Eksplora Informatika. ISSN: 2460-3694. Vol.6, No.2 : 109.
  43. Sinaga, Sofia dan Basuki. 2016. Bahasa Indonesia. Singapore : Markono Print Media Pte Ltd.
  44. Fatoni, Ahmad dan Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO. ISSN: 2406-7733. Vol.3, No.2 : 58.
  45. Yulianjani, Arsi. Aris Martono dan Dwika Apriyani. 2019. Aplikasi Media Interaktif Menggunakan Animasi Cerita Rakyat Untuk Anak Usia Dini. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ICIT Journal. ISSN : 2654-8704. Vol. 5, No. 1 : 85.
  46. Sunarya, Lusyani. Wahyu Hidayat dan Edo Satria Winata. 2018. Video Sosialisasi Sumur Resapan Berbasis Motion Graphic Pada Humas Pemerintahan Kota Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. SENSI Journal. ISSN : 2655-5298. Vol. 4, No. 2 : 173.
  47. Nuraeni, Reni. Fauzia Octaviani dan Agus Aprianti. 2016. Strategi Programming Radio Komunitas (Studi Kasus Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Kota Bandung). Bandung : Telkom University. Journal LISKI. ISSN : 2442-4005. Vol.2, No.1 : 99.
  48. Tama, Adi Kusuma Widya. Azwar Aditya Putra. Muhammad Aziz Fikri. 2018. Video Profile Jurusan Sistem Komputer Jenjang Strata Satu Pada STMIK Raharja Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417. Vol, 4. No.2 : 103.
  49. Sudrajat, Budi. 2018. Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan Negara Asean Untuk Siswa Kelas VI SD. Medan : STMIK Rosma. Jurnal Interkom. ISSN: 2621-1106. Vol.13, No.1 : 14.
  50. 50,0 50,1 Subario, Andrew P. Arie S. M. Lumenta dan Meita Rumbayan. 2017. Animasi Sosialisasi Penghematan Listrik. Manado : Universitas Sam Ratulangi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12, No. 1 : 2.
  51. Sastrawan, Putu Virgo. I Ketut Resika Arthana, dan I Gede Partha Sindu. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal Karmapati. ISSN : 2552-9063. Vol. 6, No. 1 : 4.
  52. Yulandina, Aldilla. Condra antoni dan Ardiman firmanda. 2018. Optimalisasi Unsur Live Shoot dan Motion Graphic Untuk Promosi Digital Lembaga Paud. Batam : Politeknik Negeri Batam. Journal of Digital Education, Communication, and Arts. E-ISSN: 2614-6916. Vol. 1, No. 1 : 5.
  53. Kardewa, Muhammad Daru dan Arta Uly Siahaan. 2017. Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-Ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar. Batam : Politeknik Negeri Batam. Jurnal Integrasi. e-ISSN : 2548-9828. Vol. 9, No.1 : 29.
  54. Prabowo, Galih Rizky. 2016. Aplikasi Pembelajaran Sistem Pernafasan Pada Manusia Berbasis Multimedia Untuk Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar. Bandung : Universitas Telkom. E-proceedings of Applied Science. ISSN : 2442-5826. Vol. 2, No. 3 : 939.
  55. Ilmiati dan Pitri Ilian Kusmadi. 2019. Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Ciri – Ciri Mahluk Hidup Dan Lingkungan Hidupnya Di Kelas Iii Sd Negeri 01 Seluma. Bengkulu : Sekolah Dasar Negeri 01. JSAI. ISSN : 2614-3062. Vol. 2, No. 1 : 124.
  56. Budiman, Edy. Rofilde Hasudungan dan Akhmad Khoiri. 2017. Online Game “Pics And Words” Sebagai Media Edukasi Bahasa Inggris Berbasis Html. Kalimantan : Universitas Mulawarman. Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. ISSN : 2540-7902. Vol. 2, No. 1 : 382.
  57. Batubara, Hamdan Husein dan Dessy Noor Ariani. 2016. Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/MI. Kalimantan : Universitas Islam Kalimantan MAB. Jurnal Madarasah Ibtidaiyah. ISSN : 2476-9703. Vol. 2, No. 1 : 49
  58. Hadi, Syamsul. Olos Wasahua, dan Zainal Arifin Masri. 2017. Metode Analisis SWOT Dalam Pelaksanaan One Village One Product Agribisnis Hortikultura. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. Journal of Applied Business and Economics. Vol. 4, No. 2 :167
  59. Rangkuti, Freddy. 2016. “ Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT ”. Gramedia.
  60. Khanifah, Umi. Aziz Fathoni dan Maria Magdalena M. 2018. “Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pengerajin Mebel Limbah Kayu Dengan Analisa SWOT (Efas-Ifas) (Studi Kasus : Pengrajin Mebel Limbah Kayu Desa Kangkung, Kec. Mranggen, Kab. Demak )”. Semarang : Universitas Pandanaran. Journal of Management. ISSN 2502-7689. Vol 4, No. 4 : 19-20.
  61. Fitri, Nana Yulia dan Nurhadi. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada SMK Yadika Jambi. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. ISSN : 2528-0082. Vol.2, No.1 : 319.
  62. Sutrisno. Mursalat Asyidiq dan Sugeng Santoso. 2018. Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada Aplikasi E-Commerce (E-Gemanusa) Menggunakan Metode Restful Api dan Framework Laravel. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. E-ISSN : 2622 – 6391. Vol. 2, No. 2 : 122.
  63. Sari, Kartika Rahayu Tri Prasetyo. 2017. Prediksi Nilai Gross Domestic Product (GDP) Perkapita Indonesia Dengan Metode Principal Component Analysis (PCA) dan Regresi. Kediri : Universitas PGRI Kediri. Seminar Nasional Inovasi Teknologi. e-ISSN : 2549-7952. Vol. 1, No.1 : 333.
  64. Hita, Ni Made Sthiti Nur. Gede Saindra Santyadiputra dan Gede Aditra Pradnyana. 2018. Film Dokumenter Tari Rejang Sutri “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Desa Batuan. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika. ISSN : 2548-4265. Vol. 7, No.1.
  65. Bayu, Gede Jupi Permana. Gede Saindra Santyadiputra dan I Made Ardwi Pradnyana. 2017. Film Dokumenter Permainan Tradisional Bali “Magandu”: Sebuah Tradisi sebagai Warisan Budaya Sistem Subak Bali. Bali : Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). ISSN : 2252-9063. Vol. 6, No.1.
  66. Sucitra, I Gede Herri Yudiana. I Gede Mahendra Darmawiguna dan Gede Aditra Pradnyana. 2017. Pengembangan Film Dokumenter Tradisi Dewa Mesraman di Pura Panti Timrah Klungkung. Bali : Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). ISSN : 2252-9063. Vol. 6, No.1.
  67. Nugraha, Satria. Mukhsin Patriansyah dan Hardono Wisnu W. 2016. Perancangan Film Feature Tepak Sirih Palembang. Palembang : Universitas Indo Global Mandiri. Jurnal Seni Desain dan Budaya. ISSN : 2502-8626. Vol.1, No.1.
  68. Wijaya, Stefanus dan Didit Prasetyo Nugroho. 2019. Perancangan Video Dokumenter Kuliner Legendaris di Kota Malang. Malang : Universitas Ma Chung. Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia ISSN : 2656-9973. Vol.1, No.2.
  69. Adanali, Rukiye. 2018. The Effect of Digital Documentary Production through Field Work on Geography Students’ Problem-Solving Skills. Turkey : Department of Geography Teaching.Journal of Education and Training Studies. ISSN : 2324-8068. Vol.6, Issue. 1.
  70. Rahman, Tg Ainul Farha Tg Abdul. Abdul Rahman Chik. Muhammad Sabri Sahrir dan Mohd Shukri Nordin. 2017. A Review Of Documentary Film As Authentic Input In Enhancing Writing Skills In Asl Setting. Malaysia : International Islamic University Malaysia. ISSN : 0127-9386. Vol.2, Issue. 1.
  71. Pyles, Damiana Gibbons. 2016. Rural Media Literacy: Youth Documentary Videomaking as a Rural Literacy Practice. Pennsylvania: Pennsylvania State University. Journal of Research in Rural Education. Vol.31, Issue. 1.
  72. Ye Jing Yi. 2016. Techniques Application On Cultural And Artistic Documentary Production: A Study Of Simon Schama’s Power Of The Art. Malaysia : Limkokwing University Of Creative Technology, Malaysia. Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication. ISSN : 489-524. Vol.32, Issue.