SI1521487943

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM

HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA

INFORMASI PADA METRO TV

SKRIPSI

NIM
: 1521487943
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM

HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA

INFORMASI PADA METRO TV


Disusun Oleh :

NIM
: 1521487943
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata Satu
ProgramSTudi
Konsentrasi

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Informatika
           
           
           
           
       
( Ruli Supriati), S.Kom., M.T.I
NIP : 06095
       
NIP : 08166
Rektor
       
       
           
           
           
       
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM

HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA

INFORMASI PADA METRO TV

Dibuat Oleh :

NIM
: 1521487943
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
       
       
       
       
 
NID : 12003
 
NID : 12002

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM

HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA

INFORMASI PADA METRO TV

Dibuat Oleh :


NIM
: 1521487943
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,... 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(__________)
 
(__________)
 
(__________)
NID : __________
 
NID : __________
 
NID : __________

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1521487943
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata Satu
Program STudi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2020
( Suratna Sudirja)
NIM: 1521487943

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Tema konsultasi hukum merupakan konsep yang diangkat dalam salah satu program metro tv yaitu hotroom. Bagi masyarakat yang mempunyai kasus hukum yang belum Terselesaikan, dapat melakukan konsultasi dan interaksi langsung dalam program Ini. Lighting (penataan cahaya) dalam program pertelevisian khususnya hotroom berperan sangat penting dalam meningkatkan visualisasi dengan audience. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Pengumpulan Data, Analisa Perancangan Media, dan Konsep Produksi Media (KPM) meliputi : pre production, production,dan post production dengan dukungan software diantaranya adobe audition dan adobe premier cc 2015. Terlihat setelah diadakannya perubahan atau penambahan lighting pada acara ini mampu meningkatkan cahaya pada objek agar bisa mendukung dalam sebuah pementasan program hotroom.

Kata kunci  : Media, Video Promosi, Informasi

ABSTRACT

The theme of legal consultation is a concept raised in one of the metro tv programs namely hotroom. For people who have unresolved legal cases, can do consultation and direct interaction in this program. Lighting (lighting arrangement) in television programs, especially hotrooms, plays a very important role in improving visualization with the audience. The research methods used in this study include Data Collection, Media Design Analysis, and Media Production Concepts (KPM) include: pre production, production, and post production with software support including adobe audition and adobe premier cc 2015. Seen after the change or addition of lighting at this event can increase the light on the object so that it can support in a hotroom program staging

Keywords: Media, Promotional Video, Information


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya, serta do’a restu dan dukungan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA INFORMASI PADA METRO TV”..

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja

Perencanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Rektor Universitas Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  6. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti
  7. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  8. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti
  9. Yayat Hidayat selaku Stakeholder yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik
  10. Hasbi Ma’arief Ash-Sidiqi, Mas Bahrul, Mas Rendi, Mas Hamdan, Mas Yogi, Mas Yuda, Mas inof, Mas Arga, Mas Yohannes, Mas Dani dan Crew yang bertugas diLingkungan metrotv
  11. Kawan – kawan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan Laporan Skripsi ini

Dan untuk kedua Orang Tua yang telah mendukung, memberikan do’a dan semangat secara terus-menerus kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Tangerang, 2020
( Suratna Sudirja)
NIM: 1521487943

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Matrix Analisis SWOT

Tabel 3.1 : Target Audiens Metro tv

Tabel 3.2 : Material Produk Pembuatan Video Informasi

Tabel 3.3 : Kondisi Pesaing

Tabel 3.4 : Matriks SWOT

Tabel 3.5 : Budget Produksi Media

Tabel 3.6 : Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 : Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 : Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 : Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 : Script Writing

Tabel 4.2 : Rundown

Tabel 4.3 : Susunan Crew dan Talent

Tabel 4.4 : Time Schedule

Tabel 4.5 : Anggaran/Budget Produksi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Lembar Kerja Adobe Premier CC 2019

Gambar 2.2: Lembar Kerja Adobe Audition CC 2019

Gambar 3.1: Mobil Satellite News Gathering (SNG) Metro TV

Gambar 3.2: Gedung Metrotv (tampak depan)

Gambar 3.3: Logo Metro TV Sumber: Company Profile Metro TV PT. Media Televisi Indonesia)

Gambar 3.4: Struktur Organisasi Metro TV

Gambar 4.1: Mempersiapkan Studio sebelum mulai

Gambar 4.2: Sebelum mulai crew mempersiapkan lighting

Gambar 4.3: Mengatur kamera agartidak bloking kamera

Gambar 4.4: Mengatur lighting kea rah objek

Gambar 4.5: Mengecek persiapan artistik sebelum muai

Gambar 4.6: Tanda posisi narasumber

Gambar 4.7: Mengecek kontrol lighting dengan mixer

Gambar 4.8: Briefing kepada sponsorship dalam program hotroom

Gambar 4.9: Mempersiapkan audio sebelum program acara di mulai

Gambar 4.10: Ruang control yang mengendalikan program hotroom tersebut

Gambar 4.11: Pengambilan stock shoot sebelum di mulai program acara

Gambar 4.12: Program acara HotRoom dimulai

Gambar 4.13: Wawancara

Gambar 4.14: Logo Metro TV dan alamat lengkap

Gambar 4.15: Logo Universitas Raharja

Gambar 4.16: Camera Canon EOS 60D

Gambar 4.17: Tripod

Gambar 4.18: Memori

Gambar 4.19: Clip on

Gambar 4.20: DVD Sony

Gambar 4.21: Lighting

Gambar 4.22: Mempersiapkan Studio sebelum mulai

Gambar 4.23: Sebelum mulai crew mempersiapkan lighting

Gambar 4.24: Mengatur kamera agar tidak bloking kamera

Gambar 4.25: Mengatur lighting kea rah objek

Gambar 4.26: Mengecek persiapan artistic sebelum mulai

Gambar 4.27: Menampilkan Tanda posisi narasumber

Gambar 4.28: Mengecek kontrol lighting dengan mixer

Gambar 4.29: Briefing kepada sponsorship dalam program hotroom

Gambar 4.30: Mempersiapkan audio sebelum program acara dimulai

Gambar 4.31: Ruang kontrol yang mengendalikan program acara tersebut

Gambar 4.32: Pengambilan stock shoot sebelum dimulai program acara

Gambar 4.33: Program acara HotRoom dimulai

Gambar 4.34: Wawancara

Gambar 4.35: Logo Metro TV dan alamat lengkap

Gambar 4.36: Logo Universitas Raharja

Gambar 4.37: Menampilkan Proses Digitizing

Gambar 4.38: Menampilkan Proses Editing

Gambar 4.39: Menampilkan Proses Mixing

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 : Konsep Produksi Media (KPM)

Bagan 4.2 : Tahap Preproduction

Bagan 4.3 : Tahap Production

Bagan 4.3 : Tahap PostProduction


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini dapat dikatakan sudah melaju sangat pesat. Penggunaan barang-barang elektronik hampir tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari yang berarti pertukaran suatu informasi saat ini dapat terjangkau hampir ke seluruh daerah. Meminformasikan suatu informasi misalnya seperti iklan suatu produk sekarang ini sangatlah mudah, hanya bermodalkan internet dan sosial media sudah sangat cukup. Beda sekali saat teknologi di Indonesia belum berkembang, untuk menyebarkan suatu informasi masih terbilang sulit karena biayanya yang tinggi dan jangkauannya pun tidak dapat seluas saat ini.

Penyebaran informasi pada media internet memiliki beberapa macam, diantaranya berupa teks atau tulisan, gambar seperti poster atau banner dan video, animasi atau gambar bergerak. Dan penyebaran informasi yang paling efektif diantaranya adalah video, animasi atau gambar bergerak. Karena akan hal itu suatu instansi atau perusahaan yang ingin meningkatkan nilai produknya, sangat diperlukannya suatu media video untuk menyebarkan informasi keunggulan yang dimiliki kepada khalayak umum yang lebih luas.

PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "Metro TV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, pertama kali Metro TV mengudara dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya, hanya bersiaran 12 jam sehari, namun sejak tanggal 1 April 2001, Metro TV mulai mengudara selama 24 jam, menjadikan Metro TV sebagai stasiun TV pertama di Indonesia yang duluan bersiaran 24 jam.

Lighting (penataan cahaya) dalam sebuah program pertelevisian berperan sangat penting dalam meningkatkan visualisasi dengan audience. Dalam penelitian ini lighting yang saya gunakan pada salah satu program televisi di Metro TV yaitu hotroom. Lighting pada program ini sangat berperan penting untuk audience yang ada distudio maupun audience yang menonton ditelevisi. Terlihat setelah diadakannya perubahan atau penambahan lighting pada acara ini mampu meningkatkan cahaya pada objek agar bisa mendukung dalam sebuah pementasan program hotroom, karena dengan adanya lighting, maka pementasan program tidak akan terlihat sempurna dan indah. Fungsi lighting sangat berbeda – beda contohnya. Menerangi area panggung, agar objek yang berada dipanggung terlihat lebih jelas, mewarnai objek, background area panggung, mengalihkan perhatian penonton dengan cahaya lighting moving beam 200.

Berdasarkan analisa permasalahan dan kebutuhan dari Metro TV maka pada kesempatan penelitian ini diberi judul : “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM HOTROOM BAGIAN LIGHTING GUNA INFORMASI PADA METRO TV”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, maka pada penelitian ini dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada program hotroom Pada Metro TV yaitu, sebagai berikut :

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif digunakan dalam penyampaian informasi pada program hotroom?

  2. Konsep video informasi seperti apa yang dapat dijadikan daya tarik dalam meminformasikan program hotroom?

  3. Target seperti apa yang diinginkan oleh METRO TV pada program hotroom?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat fokus dan terarah, permasalahan dibatasi hal-hal yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah media berbasis video yang digunakan sebagai daya tarik informasi pada program hotroom adapun informasi yang terdapat di dalam perancangan media video program hotroom ini meliputi : persiapan shooting, shooting dan hasil jadi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk menghasilkan media penunjang informasi dalam bentuk video informasi program hotroom pada Metro TV.

  2. Untuk menghasilkan konsep video program hotroom yang kreatif dan memiliki daya tarik visualisasi, serta dapat menunjang program informasi Metro TV.

  3. Untuk meningkatkan target pengunjung di program hotroom, dan membantu pihak Metro TV dalam penyampaian informasi dan informasi dalam bentuk video.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Metro TV, memiliki media penunjang informasi yang efektif dalam bentuk video.

  2. Perancangan media video program hotroom ini, dapat dijadikan daya tarik pengunjung karna adanya media informasi berbentuk video yang menarik pada Metro TV.

  3. Media video program hotroom ini dapat meningkatkan target.

Metode Penelitian

Untuk melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video informasi ini, menggunakan beberapa metode penelitian. Adapun metode yang di gunakan sebagai berikut wawancara kepada stakeholder yaitu dengan Bapak Yayat Hidayat sebagai kordinator lighting.

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan ini didapat melalui hasil wawancara dengan stakeholder bahwa program hotroom sebelumnya menggunakan media informasi cetak yang dinilai kurang maksimal dalam penyampaian informasi dan informasi program hotroom, Untuk menunjang program informasi program hotroom, maka pihak Metro TV membutuhkan perancangan media video untuk menarik minat penonton, agar mengetahui keseruan berada di program hotroom.

Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan menentukan topik penelitian skripsi yakni: perancangan video yang akan dijadikan daya tarik dalam meminformasikan Metro TV, Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520 - Indonesia

  3. Wawancara

  4. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka dan mengajukan pertanyaan secara langsung dan informasi lighting di program hotroom, untuk mendapatkan informasi lighting yang lebih terperinci dan gambaran mengenai media yang dipergunakan sebelumnya dan media apa yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang informasi pada Metro TV.

  5. Studi Pustaka

  6. Dalam melengkapi data dukung mengenai teori-teori dasar yang dibutuhkan dalam laporan penelitian, dengan mencari dan membaca literatur-literatur, buku-buku maupun artikel jurnal yang dijadikan untuk melengkapi ketentuan-ketentuan pada penilaian obyektif penguji yang berkaitan dengan yang relevan dengan topik penelitian berbasis media video.

Analisa Perancangan Media

Perancangan media informasi dan informasi berbasis video pada program hotroom dirancang berdasarkan analisa terhadap kebutuhan media yang diajukan kepada stakeholder. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi dan informasi Metro TV dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2019, Adobe Audition CC 2019.

Konsep Produksi Media (KPM)

Pada tahap ini terdapat 3 bagian yaitu :

a. Preproduction

Adalah proses penyiapan semuah elemen yang terlibat dalam sebuah produksin Shooting ide & konsep, Sinopsis, Naskah Skenario dan Story board.

b. Production

Adalah proses pelaksanaan produksi (Shooting) mengacu pada persiapan yang dihasilkan. Penyutradaraan, penguasaan kamera, pencahayaan, komposisi dan catatan shooting.

c. Postproduction

Adalah proses penyelesaian akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi yang meliputi pengeditan gambar, penambahan title, grafik, special effects, musik, sound effects, audio dubbing dan output ke media seperti mp4.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodeologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature review.

BAB III BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab III menjelaskan tentang gambaran umum Obyek yang di teliti, sejarah singkat sekolah, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, product information ,market analysis, potensial market, market segmentation, marketing objective (tujuan informasi), marketing strategy (strategi informasi), budget produksi media, konfigurasi perancangan.

BAB IV BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pada bab IV menjelaskan tentang perancangan media yang akan dibuat didalamnya terdapat beberapa tahapan – tahapan produksi rancangan media yaitu: Preproduction, Production dan Postproduction. Sesuai dengan teknik perancangan pembuatan video.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan kepada lembaga sekolah sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka mencakup keseluruhan referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Ambon Saragih, dkk (2015 : 33) [1] mengatakan bahwa “Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan.”

Pengertian perancangan menurut Dana Pranata, dkk (2015 : 27) [2] “Perancangan adalah Proses rancang bangun sistem serta menulis spesifikasi desain yang detail dan menyusun rencana-rencana implementasi.”

Dari dua pengertian diatas, disimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses perencanaan untuk memberikan gambaran secara umum dan menyusun rencana-rencana implementasi yang bertujuan untuk menciptakan sesuatu media dengan aturan yang sudah direncanakan.

Proses Perancangan Secara Umum

a. Persiapan Data

Dedi Gunawan mengungkapkan (2016 : 10) [3] “Persiapan Data adalah merupakan proses mempersiapkan data seperti membersihkan data dari noise ataupun merubah format data.”

Menurut Ester Arisawati (2017 : 3) [4] “Pada tahap persiapan ini sumber data yang tersedia diidentifikasi, sumber data tersebut perlu diseleksi, dibersihkan, dibangun ke dalam wujud yang dikehendaki dan dibentuk..”

Dari dua kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data adalah sumber yang di persiapkan dan di seleksi bahan mentah untuk diproses seperti membersihkan data dari noise ataupun merubah format data.

a. Konsep

Konsep merupakan suatu medium yang menguhubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui, pikiran, dan kenyataan.

b. Media

Media digunakan untuk sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

c. Ide

Sesuatu pemikiran untuk membuat konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata

d. Visualisasi

Rekayasa dalam pembuatan gambar diagram, animasi untuk penampilan suatu informasi.

e. Produksi

kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa

Konsep Dasar Strategi Pemasaran

Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Istanto, dkk (2016 : 3) [5] “strategi pemasaran suatu kesatuan urutan lembaga – lembaga pemasaran yang melakukan fungsi - fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir dan memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran .”

Menurut Andio Chrisdianto ,dkk (2016 : 8)[4] “strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang Iuas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.”

Kesimpulan yang dapat ditarik, strategi pemasaran adalah bagian dari suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran yang membuat hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang Iuas di bidang pemasaran, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran.

Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Menurut Chrisdianto ,dkk (2016 : 9) [6] strategi pemasaran secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

b. Strategi pasar yang membedakan pasar (Differentiated marketing)

c. Strategi pasar yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Jaluanto Sunu Punjul Tyoso mengungkapkan (2016 : 22) [7] “Data adalah bahan mentah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.”

Priyo Sutopo , dkk (2016 : 24) [8] “ data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.”

Dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa data adalah sesuatu bentuk kejadian yang kita hadapi sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

Pengertian Informasi

Menurut Melan Susanti (2016 :92) [9] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang penerimanya. Data merupakan bentuk yang masih banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah suatu model untuk dihasilkan menjadi informasi mentah yang belum dapat bercerita.

Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto dan Jasmine Dara Assyifa (2015 : 80) [10] data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang diolah untuk di kembangkan dan berguna bagi penerima informasi tersebut.

Kualitas Informasi

Menurut Kusumah Nagara ,dkk (2018:669) [11] Kualitas Informasi merupakan mengukur kualitas output dari sistem informasi,yaitu kualitas yang dihasilkan oleh sistem informasi yang baik adalah informasiyang akurat, relevan, dapat dipahami, dan tepat waktu.

Nilai Informasi

Menurut Rusli Tanjung , dkk (2018 : 52) [12] nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Barus dan Suratno (2016:17) [13] “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan”.

Maimunah, dkk (2017:37) [14] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.”.

Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kapada penerima pesan.

Alternatif Media

Menurut Basrah Saidani dan Dwi Raga Rahmadan (2015 : 56) [15] Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

a. Media Cetak

Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visualterdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman hitam maupun putih. Media cetak terdapat beragam jenis, namun secara garis besar hanya terdiri dari dua jenis, yaitu surat kabar (koran) dan majalah.

b. Media Elektronik

Yaitu media dengan teknologi yang hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronikberupa sponsorship,sandiwara, jingle, iklan layanan masyarakat, pengumuman acara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas :radio dan televisi.

c. Media Luar Ruang (Outdoor)

Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasangditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya. Jenis media luar ruang seperti baleho, spanduk dan billboard, poster.

d. Media Dalam Ruang (Indoor)

Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan meliputi :panel indoor,poster session dan lain-lain.

e. Media Lini Atas

Yaitu media komunikasi yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

f. Media Lini Bawah

Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.

Cahaya dan Pencahayaan

Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhana, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat

Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:

a. Menyinari obyek/subyek

b. Menciptakan gambar yang artistik,

c. Menghilangkan bayangan yang tidak perlu

d. Membuat efek khusus.

Menyinari objek artinya memberikan pencahayaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan ter tentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.

Three Points Lighting

Sebuah teori pencahayaan yang paling lazim digunakan di dunia pertelevisian adalah dengan menempatkan lampu (lighting) pada tiga titik sudut berbeda. Teori ini kita kenal dengan sebutan “Three Points of Lighting”. Ketiga titik tersebut dinamakan“ Key Light, Fill Light dan Back Light”.

Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahayaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight. sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Pada prakteknya penggunaan Three points of Lighting di studio, jarang digunakan, melainkan harus ditambah lagi dengan Background Light dan Side Light (bila diperlukan). Sementara ketika berada di lapangan, terkadang sering kita lihat seorang penata cahaya menggunakan alat sebagai reflektor, untuk menggantikan Fill Light. Hal seperti ini sah-sah saja, selama kualitas gambar yang dihasilkan sesuai dengan harapan.

Arah Cahaya

Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Dijelaskan oleh Sunarya, Lusyani. Ogi Dermawan dan Muhammad Hanif Amrullah (2016 : 60) [16] desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternative desain, hingga final artwork (FAW).

Sedangkan Menurut Shierly Everlin, dkk (2015 : 159) [17] “suatu disiplin atau mata pelajaan yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti kultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis”.

Disimpulkan bahwa Desain merupakan seni tentang bentuk yang dapat memberikan aspek tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti kultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis.

Pengertian Desain Grafis

Menurut Shierly Everlin, dkk (2015 : 159) [17] “Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.”

Menurut Gunawan Sakti (2017 : 331) [18] “Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin”.

Dari Kesimpulan yang didapatkan dari kedua kutipan di atas bahwa desain grafis merupakan bentuk suatu bentuk komunikasi visual pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.

Fungsi Desain Grafis

Menurut Mansyur Santoso, dkk (2015 : 217) [19] “Fungsi utama desain yaitu fungsi persuasi, fungsi informasi dan fungsi instruksi yang merupakan sebuah rancangan untuk pemecahan sebuah masalah.”

Menurut Shierly Everlin, dkk (2015 : 159) [17] “saat ini fungsi desain grafis mengkomunikasikan atau mempromosikan suatu pesan produk atau jasa dan sebagai identifikasi penyampaian informasi untuk mengungkapkan ekspresi.”

Disimpulkanlah dari kutipan di atas bahwa fungsi desain grafis adalah sarana mengkomunikasikan atau mempromosikan suatu pesan produk atau jasa dan sebagai fungsi instruksi yang merupakan sebuah rancangan untuk pemecahan sebuah masalah.

Unsur Desain Grafis

Menurut Arif Rachman (2017 : 7) [20] Agar desain yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan, antara lain :

a. Titik (Dot)

Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, berukuran kecil dan memiliki raut yang sederhana.

b. Garis (Line)

Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan titik point lain.

c. Bentuk (Shape)

Bentuk merupakan segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.

d. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara bentuk dengan bentuk lainnya untuk memberi efek estetik desain.

e. Ukuran (Size)

Ukuran merupakan unsur lain dari desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.

f. Tekstur

Tekstur adalah tampilan permukaan dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.

g. Warna (Colour)

Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena dengan warna dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk visual secara jelas.

Prinsip Desain Grafis

Menurut Shierly Everlin, dkk (2015 : 160) [17] terdapat beberapa prinsip dasar yang berhubungan dengan proses pembuatan sebuah desain yaitu :

a. Keseimbangan (Balance)

Yaitu mengatur ukuran, berat dan warna dari elemen-elemen iklan supaya kelihatan aman dan alami.

b. Titik Fokus (Focus Point)

Yaitu memfokuskan perhatian pada sebuah atau sekelompok elemen untuk membuatnya menonjol, misalnya ilustrasi, headline atau logo.

c. Ritme (Rythme)

Yaitu pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan petimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari suatu elemen ke elemen lainnya.

d. Kesatuan (Unity)

Yaitu penampilan yang biasanya secara keseluruhan dengan segala bagiannya (logo, copy, headline, visual, dsb) yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Tipografi

Menurut Rommel Sinaga, dkk (2016 : 11) [21] Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non cetak. Typografi dalam banyak hal sangat mempengaruhi dalam kemampuan baca seseorang.

Pendapat Rina Kartika (2015 :312) [22] bahwa “Tipografi merupakan salah satu komponen utama pada sebuah karya desain komunikasi visual yang berguna sebagai salah satu cara dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran. Dalam menyampaikan suatu pesan, tipografi berfungsi untuk menjaga keseimbangan desain antara aspek visual dan verbal.”

Hasil yang disimpulkan dari dua pendapat diatas bahwa tipografi komponen utama pada sebuah karya desain komunikasi visual yang berguna sebagai salah satu cara dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran.

Warna

Menurut Eni Suryani, dkk (2016 :120) [23] “ Warna merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan daya terima suatu produk, Warna berkaitan dengan pigmen alami yang dikandung suatu bahan.

Shierly Everlin, dkk (2015 : 167) [17] “ Warna merupakan elemen grafis yang memiliki peranan yang sangat penting yang memberikan efek psikologis bagi orang yang melihatnya.

Kedua pendapat diatas disimpulkan warna adalah merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan memiliki peranan yang sangat penting yang memberikan efek psikologis bagi orang yang melihatnya.

Citra atau Image

Menurut Yusuf Tstsaqifi, dkk (2014 : 3) [24] “Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.”

Abdul Muzzamil, dkk (2017 : 108) [25] “citra atau image merupakan serangkaian hubungan (links) yang datang kembali kepikiran setelah pelanggan mendengar nama perusahaan.”

Disimpulkan bahwa Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh perusahaan tertentu dan membuat pelanggan datang kembali kepikiran setelah mendengar nama perusahaan.

Bentuk

Ni Putu Hartini (2017 : 51) [26] “Bentuk merupakan komponen yang mendukung dalam penyajian karya seni.”

Menurut Maria Ulfah, dkk (2016 : 76) [27] “Bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, bisa berupa segiempat, segitiga, lingkaran, elips dan lain sebagainya.”

Kesimpulan dari kutipan di atas bentuk merupakan komponen mendukung dengan wujud rupa berupa segiempat,segitiga,lingkaran, elips dan lainnya.

Layout

Menurut Shierly Everlin, dkk (2015 : 162) [17] “Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik.”

Menurut Wandanaya, dkk (2014 – 10) [28] Layout Kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

Jadi, layout merupakan sebuah rancangan penyusunan dari elemenelemen desain huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik.

Desain Komunikasi Visual

Menurut Agus Setiawan (2016 : 106) [29] “ Desain komunikasi visual adalah aktifitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual sehingga terbentuk interaksi yang menekankan pada bahasa visual sebagai kekuatan utama..”

Menurut Alfajri Kurniawan, dkk (2017 : 30) [30] “Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dimana penyampaian pesannya membutuhkan kreatifitas, pesan tersebut diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf, tipografi, warna, komposisi dan layout.”

Kesimpulannya adalah Desain Komunikasi Visual merupakan suatu bentuk aktifitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual seperti ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dimana penyampaian pesannya membutuhkan kreatifitas, pesan tersebut diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf, tipografi, warna, komposisi dan layout.

Teori Khusus

Konsep Dasar Multimedia

Pengertian Multimedia

Deni Darmawan, dkk (2017 : 634) [31] “Multimedia adalah perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi.

Sedangkan menurut Hidayat dkk, Perancangan Video Profile sebagai Medai Promosi dan Informasi di SMK Avincena Rajeg Tangerang. Jurnal CCIT Vol 2 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (2016 : 58) [32] perencanaan mulimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video yang berisi teks, gambar dan suara dan sertakan beberapa spesialefek.

Dapat ditarik dari kutipan di atas kesimpulan yaitu multimedia merupakan suatu cara penyampain informasi kombinasi beberapa media seperti berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi.

Jenis Multimedia

Dedi Gunawan, dkk (2016 :70 ) [3] mengungkapkan bahwa ada 2 jenis multimedia, seperti :

a. Multimedia Interaktif

multimedia interaktif adalah multimedia yang pemanfaatannya melibatkan interaksi dengan pengguna.

b. Multimedia Liner

Multimedia liner merupakan multimedia yang tidak disertai dengan alat pengontrol apapun, sehingga pengguna multimedia jenis ini hanya bisa melihat dan mendengarkan tanpa ada interaksi antar keduanya.

Unsur Multimedia

Akip Suhendar, dkk (2016 : 31) [33] juga mengungkapkan unsur yang terdapat pada Multimedia, yaitu :

a. Teks

Teks Merupakan Sebuah kata yang di rangkum dalam suatu kesatuan file yang memiliki arti sebagai, perintah, pengingat, maupun informasi bagi setiap orang yang membacanya.

b. Gambar

Gambar adalahh benda yang dihasilkan atas upaya manusia dalam memproduksi kemiripan dari suatu objek biasanya objek-objek fisik atau nyata.

c. Audio

Audio adalah Dalam sistem komunikasi bercirikan suara, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi.

d. Video

video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar pegun dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.

e. Animasi

Animasi adalah sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Reddy dan Chhaya S.Pawar (2015:21) [34] “Video is used in several different applications like Video Conferences, Medical diagnostic, Security devices etc. Video compression is needed to facilitate both storage and transmission in real time. Digital video shares all the features of other digital formats, including lossless transmission, lossless storage, and ease of editing.”.

(Video digunakan di beberapa aplikasi yang berbeda seperti Konferensi Video, Diagnostik Medis, Keamanan perangkat dll Kompresi video diperlukan untuk memudahkan baik penyimpanan maupun transmisi secara real time. Digital video berbagi semua fitur dari format digital lainnya, termasuk transmisi tanpa rugi, penyimpanan tanpa rugi, dan kemudahan pengeditan.)

Menurut Ajiz Ahmadi Sutrisno (2014 : 26) [35] ” Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.”

Disimpulkan bahwa Video merupakan media digital yang berupa audio visual menunjukkan susunan atau urutan gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.

Konsep Dasar Iklan

Pengertian Iklan

Junaedi (2015:111) [36] mengungkapkan bahwa “Iklan harus menggunakan medium untuk mencapai khalayak. Medium iklan adalah media yang dibayar oleh pemasang iklan untuk meletakan iklannya sehingga mampu menjangkau khalayak luas. Dari medium inilah dikenal berbagai bentuk iklan yang digunakan, seperti iklan radio, televisi, koran, iklan luar ruang, dan sebagainya”.

Junaedi (2015: 110) [36]menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam definisi tentang iklan yaitu:

a. Suatu bentuk komunikasi. Secara aktual, iklan dibentuk dengan sangat terstruktur dari komunikasi verbal maupun nonverbal yang disusun untuk memenuhi format waktu dan ruang yang spesifik yang ditentukan oleh pihak sponsor.

b. Iklan diarahkan pada kelompok khalayak dan bukan ditujukan pada individu tertentu. Dikarenakan tujuan yang lebih mengarah pada kelompok inilah iklan lebih bersifat nonpersonal atau merupakan bentuk dari komunikasi massa..

Pada dua definisi diatas, kesimpulan dari Iklan merupakan suatu pesan persuasif untuk komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk (barang, jasa, atau ide) yang disampaikan melalui media, dibiayai oleh pemrakarsa serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan juga sebagai bentuk komunikasi massa, di mana iklan terjadi bukan melalui proses tatap muka sebagaimana komunikasi interpersonal.

Jenis-Jenis Iklan

  1. Comercial Advertising.

  2. Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam yaitu :

    a.) Iklan Strategis, Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

    b.) Iklan Taktis, Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

  3. Corporate Advertising

  4. Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada Public.

    Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

  5. Public Service Advertising

  6. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premier CC 2019

Subagya Pura , dkk (2017 : 3) [37] “Adobe Premier merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Animasi/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.”

Adobe Premiere merupakan Adobe Premier Pro adalah software editing video yang memiliki fitur lengkap dan telah popular digunakan di masyarakat secara luas. Karena masih dalam satu kelompok dengan Adobe, Adobe Premier CC 2019 memiliki kesamaan interface dengan Adobe After Effects dan Adobe Photoshop.

Gambar 2.1 Lembar Kerja Adobe Premier CC 2019.


Adobe Audition CC 2019

Galih Rizky Prabowo (2016 : 939) [38] Adobe Audition adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara.

Menurut Fabrian, dkk (2018 : 1) [39] Adobe audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah fileaudio. Adobe audition adalah multitrackdigitalaudiorecording, editor, dan mixer yang mudah digunakan serta memiliki berbagai fasilitas pengolahan audio”.

Gambar 2.2 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2019.


Konsep Dasar Analisis SWOT

Menurut Muhamad Nursaman, dkk (2018 : 2.10-32) [40] Analisis SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Strengths (Kekuatan)

Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang tersedia suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih terdepan dibandingkan pesaingnya.

Weakness (Kelemahan)

Merupakan kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya perusahaan terhadap pesaingnya, yang menghambat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

Opportunities (Peluang)

Merupakan situasi yang menguntungkan suatu organisasi.

Threats (Ancaman)

Merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi.

Tabel 2.1 Matrix Analisis SWOT.

Elisitasi

Andi Prastomo (2014 :166) [41] Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Jesa Ariawan dkk (2015 : 63) [42] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. A. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    4. a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Muhamad Ali Ramdhani (2014 : 29) [43] “Literature review merupakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai melalui karya yang ada sebelumnya.”

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini (2017) [44] “Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali Di Denpasar”. Pasar Kumbasari saat ini sepi pengunjung, hanya sedikit wisatawan nusantara yang mengetahui pasar Kumbasari sebagai tempat berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar, sebagian besar memilih pusat oleh-oleh modern sebagai tempat berbelanja. Maka dari itu perlu adanya usaha untuk memperkenalkan pasar Kumbasari sebagai pilihan alternatif berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar. Beberapa metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengatasi permasalahan di atas diantaranya seperti, penelitian deskriptif berupa pengolahan data sekunder, observasi lapangan, dokumentasi, depth interview, kuesioner, diagram afiniti, brainstorming dan sketsa untuk menyampaikan konsep desain yang disimpulkan. Kemudian luaran desain yang dihasilkan diujikan dengan post test kepada target pasar. Hasil akhir dari perancangan ini berupa video promosi untuk memperkenalkan dan mempromosikan pasar Kumbasari ke wisatawan nusantara. Nantinya hasil akhir dari penilitian ini akan diimplementasikan dalam bentuk video promosi yang ditempatkan di berbagai media, seperti website PD Pasar Kota Denpasar, website travel, Youtube, dan Youtube ads, Facebook, dan BBM.

  2. Penelitian yang dilakukan Wibowo, dkk (2017) [45] dari STMIK Raharja. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang. ”. Banyak perusahaan dan lembaga menggunakan pasar teknologi sebagai media informasi dan promosi. Salah satu contoh media adalah dimana perusahaan dan lembaga berlomba-lomba membuat profile dalam bentuk digital video yang kemudian disaksikan oleh masyarakat melalui media audio visual. Setelah masyarakat melihat profile lembaga atau perusahaan yang dikemas dengan digital video yang menarik maka masyarakat merasa penasaran. Profile dalam bentuk video merupakan terobosan yang sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan dan lembaga karena media ini cukup ampuh dalam menyampaikan informasi dan promosi yang tepat, cepat dan akurat. Penyajian video profile yang menarik dan menghibur akan mendorong masyarakat luas untuk mengetahui lebih detail dan memiliki minat untuk bergabung dalam suatu perusahaan atau lembaga tersebut. hal ini bukti bahwa perancangan suatu karya seni meningkat sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat. SMA Citra Islami Tangerang adalah salah satu lembaga pendidikan, SMA Citra Islami Tangerang dinilai perlu memiliki sebuah video profile yang menarik dan dapat menjadi media informasi serta media promosi khususnya bagi para calon siswa/i baru.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Shela Nursanti (2018) [46] yang berjudul “Pelaksanaan Promosi Melalui Media Sosial Di Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam Provinsi Kepulauan Riau”. Membahas tentang Promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran yaitu meyakinkan, membujuk, menginformasikan, menjelaskan, dan mengingatkan produk baik barang atau jasa. Implementasi promosi dilakukan dengan membuat produk lebih menarik ke hotel dan dikenal oleh calon pelanggan, sehingga mereka lebih tertarik untuk menginap atau membeli produk lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengatasi masalah. Untuk tujuan penelitian, pertama kali digunakan teknik triangulasi, dan untuk tujuan kedua teknik statistik deskriptif yang digunakan. Sampel dalam 120 responden, yang teken dengan menggunakan sampel acak stratified. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian pelaksanaan Promosi melalui Media Sosial di Swiss-Belhotel Pelabuhan Teluk Batam Provinsi Kepulauan Riau adalah pengelola menggunakan 2 jenis media sosial yaitu facebook fanspage dan instagram. Bauran promosi atau sub variabel pada promosi melalui media soisal dibagi menjadi iklan dan hubungan masyarakat. Secara keseluruhan, tanggapan responden terhadap pelaksanaan promosi melalui media sosial yang dilakukan oleh Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam telah dilakukan dengan baik.

  4. Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Rudika Harminingtyas (2014) [47] yang berjudul “Analisis Layanan Website Sebagai Media Promosi, Media Transaksi Dan Media Informasi Dan Pengaruhnya Terhadap Brand Image Perusahaan Pada Hotel Ciputra Di Kota Semarang” membahas tentang Para pemilik merek yang sangat berkepentingan dengan brand image harus selalu meningkatkan dan mengembangkan cara-cara berpromosi agar brand image perusahaan selalu positif dan tinggi di mata pelanggan. Kondisi ini juga dialami salah satu pengelola hotel yaitu Hotel Ciputra yang ada di Kota Semarang. Salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen Hotel Ciputra agar brand image hotel ini tinggi di mata konsumen dan calon konsumen adalah membuat website perusahaan dengan tujuan untuk media promosi, media transaksi dan media informasi. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis signifikansi pengaruh layanan website sebagai media promosi (X1), media transaksi (X2) dan media informasi (X3) secara parsial dan simultan terhadap variabel terikat berupa brand image (Y) perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang. Populasi dalam penelitian adalah para pelanggan dan calon konsumen Hotel Ciputra di Kota Semarang. Data diperoleh dari 100 responden yang dijadikan sampel dengan cara pengisian kuesioner. Untuk pembuktian hipotesis dan menarik kesimpulan, digunakan alat analisa regresi berganda, koefisien determinasi (R2 ), pengujian hipotesis secara parsial dengan T-test dan pengujian hipotesis secara simultan dengan F-test. Berdasarkan analisa regeresi berganda diketahui bahwa variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh positif yang searah dengan variabel terikat. Selanjutnya hasil analisis data diperoleh nilai R2 sebesar 78,1%, artinya 78,1% variasi variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan sisanya (21,9%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Hasil uji hipotesis baik parsial maupun simultan menunjukkan hasil analisis bahwa semuanya mendukung hipotesis yang diajukan yaitu variabel-variabel bebas berupa layanan website yang terdiri dari media promosi (X1), media transaksi (X2) dan media informasi (X3) berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel terikat yaitu brand image (Y) perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang.

  5. Research conducted by the Epley (2014) [48] Developing a Promotional Video. The goal of designing a promotional video for the company aims to be able to reach out to a wider audience at a new level, so that the public can see online videos of on schedule face-to-face meetings to find out a company's information, movies a clear and concise that showcases what's on offer will be easily given to society at large. The program saves time navigation and reading pages of text. In addition, it allows people to hear, see, and even have the feeling of a feel for what the topic just by looking at the video.

  6. (Tujuan dari merancang sebuah promosi video untuk perusahaan bertujuan untuk dapat menjangkau khalayak yang lebih luas pada tingkat yang baru, sehingga masyarakat dapat melihat online video dari di jadwal pertemuan tatap muka untuk mengetahui informasi perusahaan, film yang jelas dan ringkas showc yang ASES apa akan dengan mudah diberikan kepada masyarakat luas. Program menyimpan waktu navigasi dan membaca halaman teks. Selain itu, hal ini memungkinkan orang untuk mendengar, melihat, dan bahkan memiliki perasaan rasa untuk apa topik hanya dengan melihat video.)

  7. Research conducted by Carmen Costa-Sánchez (2015) [49] “Audiovisual Corporate Communication In Youtube: Spanish Companies Audiovisual Message: Typology And Degree Of Interactivity”. The present investigation pretends to study the use of Youtube by part of the Spanish companies with better reputation (Merco 2013) and, therefore, a priori, in the best possible situation to applying their online strategic communication. The aim of this study is to know if the use of the new tool involves a change in the audiovisual messages issued, as well as the reaction of the users.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Carmen Costa-Sánchez (2015) "audiovisual perusahaan komunikasi di youtube: Spanyol perusahaan audio visual pesan: tipologi dan gelar dari INTERACTIVITY". Penyelidikan hadir berpura-pura untuk belajar menggunakan Youtube dengan bagian dari Spanyol perusahaan dengan reputasi yang lebih baik (Merco 2013) dan, karenanya, apriori, dalam situasi mungkin yang terbaik untuk menerapkan komunikasi strategis mereka online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jika penggunaan alat baru melibatkan perubahan dalam pesan audiovisual dikeluarkan, serta reaksi dari pengguna.

  9. Research conducted by Patricia Peña, Raúl Rodríguez, and Chiara Sáez (2015) [50] “Student Online Video Activism And The Education Movement In Chile”. In this article, we introduce and analyze two important cases of online video activism led by secondary and undergraduate students during the 2011 education movement in Chile. These video activism projects are analyzed using a methodology that combines interviews with several key informants and a review of their audiovisual production. Using a theoretical-conceptual approach to social appropriation of technologies and video activism, our research aims are to: (1) describe the experiences of online video activism by Chilean young people participating in the movement for a better public education and (2) characterize their appropriation of the audiovisual language within the technology and narrative of the Internet. We conclude that, in the Chilean context analyzed, online video activism takes place in two models according to the combination and use of different video formats.

  10. penelitian yang dilakukan oleh Patricia Peña, Raúl Rodríguez dan Chiara Sáez (2015) "Mahasiswa ONLINE VIDEO AKTIVISME dan THE pendidikan gerakan di CHILE". Dalam artikel ini, kami memperkenalkan dan menganalisis dua penting kasus aktivisme video online yang dipimpin oleh sekunder dan sarjana mahasiswa selama gerakan pendidikan 2011 di Chili. Proyek-proyek video aktivisme ini dianalisis menggunakan metodologi yang menggabungkan wawancara dengan beberapa informan kunci dan review dari produksi mereka audiovisual. Menggunakan pendekatan teoretis konseptual sosial peruntukan teknologi dan video aktivisme, tujuan penelitian kami adalah: (1) menggambarkan pengalaman online video aktivisme oleh orang-orang muda Chili yang berpartisipasi dalam gerakan untuk publik yang lebih baik pendidikan dan (2) mencirikan apropriasi mereka bahasa audiovisual dalam teknologi dan narasi internet. Kami menyimpulkan bahwa, dalam konteks Chili dianalisis, online video aktivisme terjadi dalam dua model sesuai dengan kombinasi dan penggunaan format video yang berbeda.

  11. Research Conducted by Okonkwo Emeka E., dkk (2015) [51] with the title “Social Media Platforms And Their Contributions To Tourism Development And Promotion In Nigeria”. Internet based applications and social media are inextricably linked to modern businesses; each contributing to and having impact on the other. Social media platforms specifically have been used to share information among internet users both within and outside the tourism industry. They allow people to engage in conversations with one another and are regarded as the future of communication. They present people with a countless array of internet platforms that increase and enhance the sharing of information. They make the transfer of text, photos, audio, video and electronic information in general easy. Social media platforms include Google, Facebook, Twitter, Youtube, blogging, Linkedin, Flickr, Whatsapp, Wechat, Badoo, Quantcast, etc. These communication modes have experienced a tremendous growth during the recent past years, and as they continue to grow, so is the importance of harnessing their contributions as marketing and management tools for businesses, especially the tourism industry, since the industry has long relied so much on the spread of information through the wordof- mouth, destination popularity and other forms of print media. The research, therefore, takes a look at the selected social media platforms available in Nigeria and how they are used for tourism promotion and development. To achieve these aims, the research employs an ethnographic method of data collection through the distribution of questionnaires via http://www.surveymonkey.com to elicit useful information on the subject matter from users of social media in Nigeria. The study argues that social media platforms are actively used for tourism development and promotion, though the usage is still poor when compared to other countries. Hence,there is need to create enabling environment for increased usage.

  12. (Aplikasi berbasis internet dan media sosial terkait erat dengan bisnis modern; masing-masing berkontribusi dan berdampak pada yang lain. Platform media sosial secara khusus telah digunakan untuk berbagi informasi di antara pengguna internet baik di dalam maupun di luar industri pariwisata. Mereka memungkinkan orang untuk terlibat dalam percakapan satu sama lain dan dianggap sebagai masa depan komunikasi. Mereka menghadirkan orang-orang dengan deretan platform internet yang tak terhitung jumlahnya yang meningkatkan dan meningkatkan pembagian informasi. Mereka melakukan transfer teks, foto,informasi audio, video dan elektronik secara umum mudah. Platform media sosial termasuk Google, Facebook, Twitter, Youtube, blogging, Linkedin, Flickr, Whatsapp, WeChat, Badoo, Quantcast, dll. Mode komunikasi ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir, dan karena mereka terus berkembang, jadi adalah pentingnya memanfaatkan kontribusi mereka sebagai alat pemasaran dan manajemen untuk bisnis, terutama industri pariwisata, karena industri telah lama mengandalkan begitu banyak penyebaran informasi melalui word of mouth, popularitas destinasi dan bentuk media cetak lainnya. Penelitian, oleh karena itu, melihat pada platform media sosial yang dipilih yang tersedia di Nigeria dan bagaimana mereka digunakan untuk promosi dan pengembangan pariwisata. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan metode etnografi pengumpulan data melalui distribusi kuesioner melalui http://www.surveymonkey.com untuk memperoleh informasi yang berguna tentang materi pelajaran dari pengguna media sosial di Nigeria. Studi ini berpendapat bahwa platform media sosial secara aktif digunakan untuk pengembangan dan promosi pariwisata, meskipun penggunaannya masih buruk jika dibandingkan dengan negara lain. Karenanya, ada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk peningkatan penggunaan.)

  13. Research by Kaur and Parminder Singh (2014: 32–36) [52] “The video footage retrieval is normally done by using the contents like shape, color or personal personality etc in most of the cases considered so far. However, the existing video retrieval system suffers from the drawback of retrieving the video based on the undefined activity observed in video sequence. This can also be stated in a way that the existing system cannot judge by themselves whether the activity in a video is abnormal or normal. This kind of self detecting mechanism is proposed in the presented work and can be termed as adaptive system of frame feature detection based on video footage retrieval system. The proposed concept may be a time consuming from the computational point of view. The reduction of computation time and image itself as a content for image retrieval has been proposed in the presented work to work on”.

  14. (Pengambilan rekaman video biasanya dilakukan dengan menggunakan isi seperti bentuk, warna atau kepribadian dll, di sebagian besar kasus dianggap sejauh ini. Namun, sistem pengambilan video yang ada mengalami kelemahan dari mengambil video berdasarkan aktivitas terdefinisi diamati dalam urutan video. Ini juga dapat dinyatakan dengan cara bahwa sistem yang ada tidak bisa menilai sendiri apakah kegiatan dalam video abnormal atau normal. semacam ini mekanisme pendeteksi diri diusulkan dalam pekerjaan disajikan dan dapat disebut sebagai sistem adaptif deteksi bingkai fitur berdasarkan sistem rekaman pengambilan video. Konsep yang diusulkan mungkin melihat dari sudut komputasi pandang waktu. Pengurangan waktu perhitungan dan gambar itu sendiri sebagai konten untuk pengambilan gambar telah diusulkan dalam pekerjaan yang diberikan untuk bekerja).

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang dibahas dari penelitian yang sudah di lakukan mengenai Perancangan Media Video informasi Informasi Pada Program HOTROOM Bagian Lighting Guna Informasi Pada Metrotv, dengan penelitian kurang lebih selama 4 (Empat) bulan di acara Program HOTROOM, Perancangan media video informasi Program HOTROOM sangatlah diperlukan guna untuk membantu lembaga tersebut dalam menyampaikan informasi yang lebih Efektif.

Sehingga bisa disimpulkan penelitian tersebut berdasarakan rumusan masalah perancangan media video informasi adalah sebagai berikut :

  1. Bentuk media video informasi informasi yang lebih efektif digunakan dalam penyampaian informasi pada Program HOTROOM Pada Bagian Lighting yaitu media berbentuk video informasi meliputi kasus-kasus perdata dan pidana untuk menambah jumlah pengunjungnya .

  2. Konsep video informasi informasi yang dapat dijadikan daya tarik dalam menginformasikan Program HOTROOM adalah menampilkan media video informasi dengan konsep atau ide yang kreatif dan menghibur, serta dilengkapi dengan image, dubbing, tittle, outro bumper, visual effect dan video informasi berkualitas FHD (full Hight Definition) , dengan menggunakan Adobe Premiere CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, sehingga dapat menarik dan menambah minat pengunjung untuk mengetahui berada didalam acara program HOTROOM.

  3. Target yang diinginkan oleh Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting adalah dengan di rancangannya media video informasi sebagai penunjang informasi pada Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting, target penonton pada tahun – tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat sebanyak 30% dari tahun 2020, Begitu pun Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting agar semakin dikenal oleh masyarakat luas dan bisa melebihi jumlah penonton dalam tahun-tahun berikutnya.

Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran untuk Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting antara lain :

  1. Dengan dirancangnya media video informasi ini disarankan Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting agar manambah jam tayang dari jam sebelumnya.

  2. Disarankan agar Video informasi Program HOTROOM Pada Bagian Lighting untuk selalu melakukan update media video informasi dengan konsep dan penyajian yang lebih menarik dengan menampilkan gambar terbaru ataupun sistem pelayanan yang baru dan menggunakan teknologi yang modern agar kemasan informasi menjadi lebih baik dan efektif, sehingga dapat menarik masyarakat yang melihatnya.

BAB III

INDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Object Yang Di Teliti

Sejarah Singkat

Metro TV merupakan salah satu media pertelevisian swasta Nasional yang terletak di Jl. pilar mas raya Kav A-D, Kedoya Kebon Jeruk Jakarta

11520, indonesia. Sejarah Perusahaan Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia) Metro TV adalah televisi berita pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 sebagai pelopor televisi berita di Indonesia sebagai bagian dari perusahaan media group yang berkomitmen menghadirkan berita berkualitas mencerdaskan dan mencerahkan. Dan pada tanggal 29 september 2006 berkantor pusat di Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Surya Paloh merintis usahanya dibidang pers sejak mendirikan Surat Kabar Harian “Prioritas”. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga

menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non- news) yang edukatif).

Awalnya Metro TV mengudara hannya 12 sehari namun sejak 1 April 2001, Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro TV dapat ditangkap secara terrestrial di 280 kota yang tersebar di Indonesia yang dipancarkan dari 52 transmisi. Dan juga memiliki 31 stasiun jaringan yang tersebar diseluruh tanah air.

Selain berdasarkan secara terrestrial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing, yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, Voice of America (VOA), Channel News Asia (CNA), dan Al-Jazeera Qatar. Selain bekerjasama dengan stasiun televise internasional, Metro TV juga memiliki contributor Internasional, yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini, Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar. Hal ini juga mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Metro TV juga memiliki 19 unit mobile satellite, untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa 12 unit mobil SNG (Satellite News Gathering) dan 7 unit mobil ENG (Electronic News Gathering.)

Gambar 3.1 Mobil Satellite News Gathering (SNG) Metro TV

a. Profil Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

Gambar 3.2 Gedung Metro TV (tampak depan)

Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Indonesia Nama

Pendiri : Surya Paloh

Bulan Berdiri  : Agustus 2000

Awal Mengudara  : 25 November 2000

IzinSiaran  : No. 800/MP/PM/1999

Dikeluarkan pada  : 25 Oktober 1999

Dikeluarkan oleh  : Menteri Penerangan RI

Alamat  : Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya, Kebun Jeruk Jakarta 11520, Indonesia

Telepon :(021) 583 000 77 (Hunting) Fax ; (021) 583 000 66 (General) ; (021) 583 02139 (Redaksi) ; (021) 581 6216 (PR & Publicity)

Website  : www.Metro TV news.com

Media Sosial  : Twitter  : @metro_tv

Facebook : Metro TV

YouTube  : Metro TV news

Instagram  : @Metro TV

Tag line “Knowledge to Elevate” Makna dari tagline tersebut adalah Metro TV ingin menjadi media yang tak sekadar memberikan informasi, namun meningkatkan pengetahuan masyarakat. Bukan mengajari pemirsa, namun memberikan informasi untuk memberikan penerangan bagi masyarakat (to inform and enlightenment people).

b. Logo Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

Gambar 3.3 Logo Metro TV Sumber: Company Profile Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia

Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu, komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili symbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf “O” dengan elips emas, serta menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca, sekaligus melafalkan METR-TV sebagai METRO TV (Arsip Public Relations Metro TV , 2017)

Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pemangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV . Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami, serta meyakini visi, misi, serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal berikut. (Arsip Public Relations Metro TV , 2017):

Simpel, tidak rumit Memberi kesan global dan modern Menarik dilihat dan mudah diingat Dinamis dan lugas Berwibawa namun familiar Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik, dan filmis Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorphosis dan animatif. Selain menampilkan unsur simbol teks/huruf, Metro TV juga menampilkan simbol gambar, yaitu:

  1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang,

  2. merupakan proses metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu:

    a. Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV .

    b. Telur Emas Sebagai symbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat, dan artistic. Sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

    c. Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

  3. Elang simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, dan tajam, tangkas namun penuh keanggunan, gerak hidupnya anggun.

  4. a. Budaya Perusahaan Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia) Media Group yang menaungi beberapa perusahaan, termasuk Metro TV , memiliki sebuah budaya perusahaan, yang menjadi landasan dalam menjalankan aktivitas dinamika kinerja seluruh karyawannya. Budaya tersebut berbunyi: Persaingan dalam harmoni yang berdasarkan keterbukaan dan kebersamaan, dengan menjunjung nilai-nilai: Loyal, jujur, berdedikasi tinggi Tulus, ikhlas, sabar Tegas, ramah Saling menolong, saling menghormati Adil dan manusiawi

    b. Target Audiens Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

    Tabel 3.1 Target Audiens Metro TV

    Keterangan:

    Tabel Pembagian Kelas Pengeluaran dan Penggunaan Kebutuhan

    c. Biro-Biro Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat dengan daerah, saat ini Metro TV memiliki 7 kantor cabang biro yang terletak di kota-kota besar dan dipimpin oleh seorang Kepala Biro.

Selain itu, setiap kantor cabang biro juga dilengkapi dengan mobil SNG untuk mendukung proses produksi, terutama pada saat melakukan live report. Kantor cabang biro tersebut antara lain:

Biro Yogyakarta (DIY dan Jawa Tengah) Biro Medan (Sumatera Utara) Biro Surabaya (Jawa Timur) Biro Bandung (Jawa Barat) Biro Palembang (Sumatera Selatan) Biro Aceh (NAD) Biro Makassar (Sulawesi Selatan)

d. Departemen Berita Buletin dan Non-Buletin di Metro TV Berdasarkan hasil wawancara dengan Yunanto Hariandja, selaku kepala produksi berita Metro TV sekaligus News Room Manager, secara keseluruhan, tim redaksi Metro TV terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Departemen Berita Buletin dan Non- Buletin. Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan proses produksi program berita itu sendiri. Berikut adalah penjelasan dari jenis program berita buletin dan non-buletin:

  1. Berita Buletin

  2. Program berita buletin merupakan jenis program berita yang bergerak setiap harinya (daily news program). Program berita jenis ini tayang setiap hari, namun ada beberapa program yang tayang hanya setiap Hari Senin hingga Jumat. Berita buletin biasanya lebih banyak menonjolkan hardnews, meskipun softnews tetap memiliki Sifat dari berita yang disampaikan pun lebih banyak bersifat fact news dan interpreted news.

    Disisi lain, meskipun ditayangkan setiap hari, penayangan program pada Hari Senin hingga Jumat berbeda dengan penayangan program pada Hari Sabtu dan Minggu. Biasanya pada penayangan di Hari Sabtu dan Minggu, hardnews dikemas lebih ringan dibandingkan Hari Senin hingga Jum’at. Meskipun demikian, secara keseluruhan seluruh program berita buletin yang ada di Metro TV saling terkait satu sama lain, karena adanya benang merah politik redaksional. Semua program akan menyampaikan berita terkini dengan berbagai ragam dan angle yang berbeda-beda. Tapi tidak menutup kemungkinan ada penggunaan angle yang sama maupun berita yang diulang kembali, terutama berita yang sifatnya penting. Hal ini juga berkaitan dengan adanya developing stories yang dibangun antar program, dimana berita yang sudah pernah ditayangkan akan ditayangkan kembali penambahan data terbaru maupun konfirmasi dari narasumber.

    Berikut program-program berita yang termasuk dalam program berita buletin diMetro TV Metro Pagi Primetime, Selamat Pagi Indonesia, Metro Xin Wen, Metro Siang, Newsline, Newsline Nusantara, Metro Bisnis, Metro Hari Ini, Prime Time, News Prime Talk, Top News, Metro Malam, Metro Sport, World News

  3. Berita Non-Buletin

  4. Program berita non-buletin merupakan jenis program berita yang dalam bahasa asing disebut weekly or monthly program, karena program jenis ini biasanya tayang hanya satu kali dalam seminggu bahkan satu kali dalam sebulan. Program berita non- buletin termasuk dalam berita semi investigasi dan investigasi yang kaya akan data dan berbagi narasumber, sehingga beritanya bersifat mendalam (indepth news yang dicampur dengan fact news dan interpreted news).

    Pada saat satu kali tayang, durasi program berita non- buletin bisa lebih panjang daripada buletin, dimana satu topik bisa dibahas dalam satu jam. Topik yang dibahas juga dikemas dalam berbagai variasi, seperti talk show, dokumenter, investigasi, news magazine yang dikemas dalam durasi yang lebih panjang (setengah hingga satu jam). Beberapa program berita non-buletin yang diproduksi di Metro TV , antara lain:

    Realitas (program investigasi tentang kejahatan yang berkaitan dengan kepentingan publik) Opini Dua Sisi atau Opsi (talk show politik) News Story Insight atau NSI Melawan Lupa Economic Challenges Kick Andy (talkshow inspiratif) 360 Journey (The Way toExplore) Target Operasi atau TO 1000 meter Mata Najwa (sudah tidak diproduksi lagi) Litel VIV QNA After news.

Visi Misi

Visi Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Misi Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia)

Untuk membangkitkan dan meminformasikan kemajuan bangsa dan negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian memberikan pandangan baru dalam mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. Sehingga dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah aset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Struktur Organisasi

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Metro TV



Wewenang dan Kewajiban Tiap Departemen

Program yang ada di Metro TV beraneka ragam yang semuanya dikemas dengan gaya yang berbeda tetapi tetap memberikan nilai berita dengan kualitas

terbaik.

Ada beberapa program yang dibuat/diproduksi oleh beberapa 3 departemen yaitu

  1. Departemen News menghasilkan program-program

  2. a. breaking news.

    Breaking News adalah program Metro TV yang berisikan berita-berita yang terupdate, biasanya di update minimal dalam satu kali satu jam dan berdurasi lebih kurang 5 Menit

    b. Interval.

    Interval merupakan acara yang berisi tentang wawancara tokoh-tokoh tertentu dan menggunakan teknik wawancara kognitif dan teknik wawancara terstruktur untuk penggalian (investigasi dan wawancara) pada narasumber yang berhadapan

    c. live event.

    Live event merupakan acara berita Metro TV yang sifatnya Live dan dengan format Wawancara misalnya Mata Najwa atau Program lain yang live.

    d. Headline News.

    Headline News merupakan berita utama Metro TV yang ditayangkan setiap hari dan kuantitasnya 5-7 kali ditayangkan sebagai berita utama Metro TV.

    e. Reguler News Program

    Regular News Program merupakan Program rutin Metro Tv seperti seperti Metro pagi, Metro siang, Metro hari ini dan Metro Malam

    f. Segmented News Program

    Segmented Nes program adalah program berbahasa asing yang dibuat Metro TV untuk pasar-pasar tertentu seperti Xin Wen untuk bahasa mandarin serta Metro this morning dan Market Review untuk bahasa inggris

  3. Departemen Current Affair membuat program-program talk Show seperti

  4. a. Morning Talk Show (bincang pagi)

    Morning Talk Show merupakan acara rutin Metro TV setiap Jam 06.00 wib dipagi hari, dimana Format acaranya dengan menghadirkan 2-3 narasumber untuk membahas hal-hal yang lagi hangat dibicarakan baik itu masalah olahraga, kesehatan dan politik

    b. Non Talkshow (Lunch Break),

    Lunch Break adalah acara Metro TV yang mengupas masalah-masalah yang berhubungan dengan anak, lingkungan dan pendidikan.

    c. Afternoon Talshow (Dialog hari ini) dan

    Aftrnoon Talkshow merupakan acara Metro TV tentang dialog-dialog yang berhubungan dengan Politik, perbankan dan Olah raga (jika lagi update) dimana acaranya setiap hari selasa pukul 19.30 Wib.

    d. Prime Talk show

    Prime Talk show merupakan acara Metro TV yang berkaitan dengan Indonesia Recovery, today Dialog, Parliament Watch dan ditayangkan sore hari, biasanya pukul 18.00 Wib.

  5. Departemen News Magazine dengan programnya sendiri yaitu

  6. a. Documentary Program

    Documentary program merupakan program Metro TV yang mengupas hal-hal yang berkaitan dengan Film Dokumenter atau kejadian yang direkam jejaknya seperti Metro files, oasis, Eagle Doc Series dan expedition biasanya jumat jam 21.30 Wib.

    b. Investigative Program

    Investigation Program merupakan program investigasi terhadap pencarian fakta yang menarik yang berkaitan dengan kriminalitas, korupsi atau politik seperti acara Metro realitas yang ditayangkan Metro TV setiap senin-rabu pukul 23.00 Wib.

    c. Special Report.

    Special Report merupakan liputan special terhadap event-event tertentu, jam tayangnya disesuaikan dengan waktu liputan, formatnya live dna ini biasanya merupakan program kenegaraan seperti pelantikan presiden, pengumuman kenaikan harga BBM, pengumuman nama mentri dan lain-lain.

Mata Najwa berhasil meraih sejumlah penghargaan di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2010, episode Separuh Jiwaku Pergi terpilih menjadi salah satu nominasi dalam ajang penghargaan The 15th Asian Television Awards kategori Best Current Affair Program. Sedangkan pada tahun 2011 Mata Najwa meraih penghargaan Dompet Dhuafa Award sebagai talkshow terinspiratif.

Mata Najwa juga terpilih menjadi salah satu nominasi KPI Award kategori Talkshow Terbaik pada tahun yang sama. Selama tiga tahun berturut- turut yaitu mulai tahun 2010 hingga 2012, Mata Najwa berhasil terpilih sebagai Brand yang paling direkomendasikan oleh Majalah SWA. Pada tahun 2011, Mata Najwa juga mendapat penghargaan The Word of Mouth Marketing Award. Memasuki usia tahun ke 4, Mata Najwa akhirnya berhasil memenangkan piala

Product Information

Produk

Media video program HOTROOM pada bagian lighting ini berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi dan informasi dalam bentuk audio visual, digunakan untuk meminformasikan bahwa adanya acara program baru hotroom pada bagian lighting acara tersebut memiliki konsep yang unik dan tematik. Video program hotroom pada bagian lighting ini menceritakan Konsep Dari Program Ini Adalah Konsultasi Hukum. Bagi Masyarakat Yang Mempunyai Kasus Hukum Yang Belum Terselesaikan Bisa Mengadu

Atau Berkonsultasi Dalam Program Ini. Cover Both Side Adalah Kelebihan Program Ini, Kita Menghadirkan Berbagai Narasumber Yang Credible Dalam Bidangnya.

Latar Belakang Produk

Saat ini media informasi dan informasi yang digunakan oleh program acara HOTROOM pada bagian lighting masih berupa website, media sosial Instagram, Facebook. Tidak ada media informasi dan informasi berbentuk program acara HOTROOM pada bagian lighting, melatar belakangi untuk membuat sebuah video program acara HOTROOM pada bagian lighting sebagai informasi dan informasi kepada masyarakat, Diharapkan melalui program acara HOTROOM pada bagian lighting informasi ini, masyarakat lebih tertarik untuk melihat acara program acara HOTROOM.

Perkembangan Produk

Seperti yang telah dibahas diatas, informasi yang dilakukan sekarang di bagian informasi hanya dengan menggunakan website, media sosial Instagram, Facebook. Dengan berkembangnya informasi melalui video audio visual maka mempermudah meminformasikan program acara HOTROOM pada bagian lighting dengan kemasan yang menarik dan mudah di pahami oleh masyarakat, bila dibuat sebuah media informasi berbentuk program acara HOTROOM pada bagian lighting yang memang lebih kaya dan menarik dengan tampilan gambar,effect,audio, music, dan lainnya.

Material Produk

Dalam karya nya menggunakan produk berupa Media video informasi berbasis program acara HOTROOM pada bagian lighting yang didalamnya terdapat media sebagai berikut:

Tabel 3.2 Material Produk Pembuatan Video informasi

Spesifikasi Produk

  1. Manfaat

  2. a. Menjadi media informasi untuk program acara HOTROOM pada bagian lighting.

    b. Dapat di terima oleh seluruh masyarakat luas.

    c. Meminformasikan program acara HOTROOM pada bagian lighting dengan video yang di kemas menarik dan mampu di sukai oleh masyarakat zaman sekarang.

  3. Kelebihan

  4. a. Video informasi di kemas dengan menarik dan mudah di mengerti.

    b. Alur cerita program acara HOTROOM pada bagian lighting, tidak asing ter dengar bagi pecinta acara program acara HOTROOM pada bagian lighting.

  5. Kekurangan

  6. a. Proses shooting di studio Metro TV memakan waktu.

Market Analysis

Market Analysis adalah Penyelidikan ke dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi didapatnya hasil maksimal dan apa efek dari hasil tersebut dalam marketing. Secara umum analysis video informasi adalah studi tentang dinamika pasar. Mulai dari naik turunnya rating yang kita dapat hingga ke ranah konsumen. Inilah daya tarik video informasi terutama dalam bidang industri.

Market Positioning

Dengan adanya video informasi ini diharapkan masyarakat luas dapat mengetahui adanya program acara HOTROOM pada bagian lighting. Membuka Konsultasi Hukum Bagi Mereka Yang Ingin Datang Untuk Bertemu Dengannya Serta Memperjuangkan Hak Mereka. Market Positoning sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menunjang dan menginformasikan suatu produk yang dihasilkan, agar dapat diinformasikan kepada masyarakat luas.

program acara HOTROOM pada bagian lighting adalah Membuka Konsultasi Hukum Bagi Mereka Yang Ingin Datang Untuk Bertemu Dengan produser HOTROOM Serta Memperjuangkan Hak Mereka Dengan adanya video informasi ini lebih mudah menyampaikan informasi tentang program acara HOTROOM pada bagian lighting. Dengan kemasan video audio visual yang sangat menarik maka masyarakat luas mampu untuk mengetahui program acara HOTROOM.

Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing


Potensial Market

Pembuatan media video infomasi ini bertujuan sebagai penunjang informasi dan informasi pada program acara HOTROOM pada bagian lighting. Dengan adanya video informasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan program acara HOTROOM dan mudah di terima masyarakat luas.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan, dengan dibuatnya video informasi ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi tentang adanya program acara HOTROOM tersebut dan media video informasi ini dapat di terima dengan baik.

Market Segmentation

Geografi : Seluruh Wilayah Indonesia

Demografi

Jenis Kelamin : Pria & Wanita

Umur : Semuah Usia

Kelas Ekonomi : Menengah / Menengah ke atas

Sasaran : Masyarakat Tangerang dan wilayah Indonesia

Psikografi : Seluruh masyarakat yang berada di wilayah Indonesia yang ingin mengetahui tentang informasi program acara HOTROOM

Marketing Objective (Tujuan Informasi)

Dalam memberikan media video informasi kepada masyarakat sangat luas yaitu dengan media informasi berupa video informasi dengan konsep audio visual yang menarik dan modern yang memang tidak asing bertujuan meningkatkan penonton program acara HOTROOM. Media informasi yang digunakan sebelumnya hanya dengan website, dan media sosial instagram, facebook sebagai penunjang informasi program acara HOTROOM. maka dari itu penulis membuat video informasi ini dengan tujuan mempermudah meminformasikan program acara HOTROOM.

Marketing Strategis (Strategi Informasi)

Strategi informasi disini berkaitan dengan strategi sosialisasi diantaranya video informasi ini akan digunakan oleh Metro TV untuk meningkatkan kualitas informasi tentang adanya program acara HOTROOM ke masyarakat luas.

Dalam perancangan video informasi sebagai penunjang untuk program acara HOTROOM, strategi informasi yang digunakan berupa analisis SWOT yang dapat digambarkan seperti berikut :

Tabel 3.4 Matriks SWOT

Budget Produks

Tabel 3.5 Budget Produksi Media

Konfigurasi Hardware

Spesifikasi Hardware

  1. Prosesor: AMD Ryzen 2700x

  2. RAM: Corsair DDR4 Vengeance LPX PC24000 16GB (2X8GB) – CMK16GX4M2B3000C15

  3. SSD 1: Samsung EVO 860 250GB

  4. SSD 2: Samsung EVO 860 250GB

  5. HDD: WDC Blue 2TB

  6. Motherboard: MSI B450 Tomahawk

  7. VGA: GALAX Geforce GTX 1660 Ti 6GB

  8. Case: Simbadda Sim-X

  9. PSU: Seasonic Focus Gold FX-550

  10. Monitor: ViewSonic 24″ VP2468

  11. Mouse+Keyboard: Logitech MK345

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan informasi menggunakan software :

  1. Adobe Premier CC 2015.

  2. Adobe Audition CC 2015.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M  : Mandatory (yang diinginkan)

D  : Desirable (yang diperlukan)

I  : Inessential (yang mutlak tidak diperlukan)

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T =Technical

O = Operational

E = Economy

H = High

M = Middle

L = Low

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap Final

BAB IV

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media

Perancangan media video pada program HOTROOM bagian lighting ini melalui Konsep Produksi Media dengan melalui tahapan-tahapan, untuk mencapai target yang diinginkan, dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi, dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi Media, perancangan media video informasi yang dibuat akan menjadi lebih baik, dalam segi produksi maupun teoritisnya.

Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction

Bagan 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

Preproduction

Preproduction merupakan tahap awal dimulai dengan menetapkan ide atau konsep dan melakukan perancangan mengenai kebutuhan dari projek video informasi yang akan dibuat. Dibawah ini adalah rangkaian dalam preproduction:

Bagan 4.2. Tahap Preproduction

Ide atau Gagasan

Ide/Gagasan Secara sederhana merupakan sebuah wacana tahapan awal atau rencana awal mulainya suatu konsep untuk membuat project yang di tuangkan melalui tulisan atau gambar. selanjutnya ide/gagasan di kembangkan dengan masalah yang ada dan di dalam penelitian ini konsep program HOTROOM pada bagian lighting ini dibuat dengan semenarik mungkin untuk Metro TV.

Sinopsis atau Cerita

Sinopsis adalah sebuah ringkasan inti cerita dari alur cerita yang panjang yang dapat dijelaskan dengan jelas dari alur cerita tersebut. Adanya sinopsis untuk membuat seorang agar lebih mengerti dan lebih terarah dari alur ceritanya. Sinopsis program HOTROOM pada bagian lighting ini adalah :

“indonesia memasuki sebuah fase politik yang berkembang, seiring perubahan zaman secara kasat mata terlihat menurunnya legitimasi dan otoritas hukum atas mayarakat. hal tersebut menjadi sebab dari berbagai tuntutan ataupun pengaduan yang terjadi hingga saat ini beberapa contoh bisa dijadikan ukuran. diantaranya seperti menguatnya tuntutan masyarakat sipil yang berharap pemenuhan dalam bentuk sejumlah akomodasi atau kebutuhan hidup yang layak, hingga persoalan – persoalan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia dan beberapa contoh lainnya.”

Narasi

Narasi merupakan sebuah paragraf di dalam suatu rangkain peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu yang di jabarkan dari awal , tengah dan akhir. DI video program HOTROOM ini tidak memiliki narasi;

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PADA PROGRAM HOTROOM BAGIAN LIGHTHING GUNA INFORMASI PADA METRO TV

Storyboard

Pembuatan Storyboard merupakan sketsa gambar yang telah disusun berurutan dengan naksah yang ada. Storyboard digunakan untuk menyampaikan cerita kepada penonton agar lebih di mengerti tentang informasi yang di sampaikan.


Scene 1 INT/ Set Panggung / Full Shoot
Gambar 4.1. Mempersiapkan Studio sebelum mulai


Scene 2 INT/ /Persiapkan Lighting/Medium Close UP
Gambar 4.2. Sebelum mulai crew mempersiapkan lighting


Scene 3 INT/ Bloking Kamera/ Medium Shoot
Gambar 4.3. Mengatur kamera agar tidak bloking kamera


Scene 4 INT /Focusing Lighting/ Medium Full Shoot
Gambar 4.4. Mengatur lighting ke arah objek


Scene 5 INT /Persiapan Artistik /Medium Full Shoot
Gambar 4.5. Mengecek persiapan artistik sebelum mulai


Scene 6 INT /Bloking Narasumber/Full Shoot
Gambar 4.6. Tanda posisi narasumber


Scene 7 INT/Mixer Control Lighting /Medium Shoot
Gambar 4.7. Mengecek Kontrol lighting dengan mixer


Scene 8 INT /Briefing Sponsorship /Full Shot
Gambar 4.8. Briefing kepada sponshorship dalam program HOTROOM


Scene 9 INT /Persiapan Audo /Medium Ful Shot
Gambar 4.9. Mempersiapkan audio sebelum program acara di mulai


Scene 10 INT/Kontrol Room /Medium Shot
Gambar 4.10. Ruang control yang mengendalikan program HOTROOM tersebut


Scene 11 INT /Pengambilan Stockshot /Full Shoot
Gambar 4.11. Pengambilan stock shoot sebelum di mulai program acara


Scene 12 INT /Program HOTROOM /Full Shoot
Gambar 4.12. Program acara HOTROOM dimulai


Scene 13 INT /Wawancara /Medium Shoot
Gambar 4.13. Wawancara


Scene 14 /Logo MetroTV dan alamat
Gambar 4.14. Logo Metro TV dan alamat lengkap


Scene 15 /Logo Universitas Raharja
Gambar 4.15. Logo Universitas Raharja

Script Writing

Script Writing merupakan pembuatan sebuah rancangan naskah penulisan dengan detail agar mempermudah proses editing.

Tabel 4.1. Script Writing


Rundown

Rundown yaitu sebuah susunan inti dari cerita sebuah project yang telah dibatasi oleh durasi.

Tabel 4.2. Rundown

Penyusunan Crew

Penyusunan crew sangat dibutuhkan produser, seperti camera person yang memakai type camera canon 60D narasumber, editor, Adapun talent dan crew yang terlibat dalam pembuatan video program HOTROOM pada bagian lighting ini antara lain :

Tabel 4.3. Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Time Schedule yaitu rencana alokasi waktu untuk dapat menyelesaikan masing – masing pekerjaan/ job project tersebut secara keseluruhan merupakan rentang waktu yang telah ditetapkan untuk membuat sebuah project.

Tabel 4.4. Time Schedule

Anggaran/Budget Produksi

Anggaran merupakan pengeluaran keuangan yang di keluarkan untuk membuat sebuah project. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video program acara HOTROOM  :

Tabel 4.5. Anggaran/Budget Produksi

Peralatan Yang Digunakan

Dalam pembuatan media video informasi program HOTROOM ini menggunakan alat seperti :

Gambar 4.16. Camera Canon EOS 60D


Gambar 4.17. Tripod
Gambar 4.18. Memori
Gambar 4.19. Clip On



Gambar 4.20. DVD Sony
Gambar 4.21. Lighting


Production

Production adalah tahap implementasi dari tahap preproduction dimana seluruh team atau crew bekerja sesuai dengan pekerjaannya / jobdesk masing – masing. Tahap production melaksakannya harus tertuju pada persiapan yang telah di hasilkan oleh tahap proses preproduction. Dalam melaksanakan proses production pengambilan gambar/shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti Perencanaan Multimedia,Perencanaan Audio, Perencanaan Visual, Perencanaan Broadcasting.

Bagan 4.3. Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia yaitu tahap terjadinya penggabungan tiga elemen seperti teks, gambar dan suara untuk mendapatkan sesuatu hasil presentasi yang interaktif dan dinamis dalam sebuah video.

Tujuan Multimedia

Untuk tujuan multimedia dalam suatu konsep perancangan media adalah medapatkan peningkatan efektivitas dari sesuatu penyampaian informasi. dengan adanya multimedia, membuat sesuatu hal seperti media video informasi berbentuk video untuk membantu dalam video program acara HOTROOM

Strategi Multimedia

Sebelum masuk untuk membuat proses produksi, terlebih dahulu merumuskan sebuah strategi multimedia, dan dipersiapkan setidaknya harus memenuhi tiga aspek sasaran seperti :

Geografi : Seluruh Wilayah Indonesia

Demografi :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita

  • Kelas Ekonomi : Menengah / Menegah Kebawah

  • Usia : 17 ke atas

  • Sasaran : Masyarakat Wilayah Indonesia

  • Psikografi : Seluruh masyarakat yang berada di wilayah Indonesia yang ingin mengetahui tentang informasi video program acara HOTROOM.

Program Multimedia

Ada Tiga tahapan untuk program multimedia media video informasi dan promosi yaitu :

a. Teks

Untuk Teks tulisan keterangan area tempat dan keterangan alamat dalam video ini menggunakan tipe Tekton Pro dan Mistral

b. Picture

Gambar yang dipakai dalam media video promosi ini menggunakan gambar dalam bentuk jpg yang digabungkan menjadi video menjadi format mp4.

c. Sound

Suara yang digunakan untuk media video informasi informasi ini adalah menggunakan backsound music yang membuat lebih interaktif dalam video

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video pada program acara HOTROOM ini, Audio backsound sangat penting untuk penyampaian ajakan dalam bentuk suara.

Tujuan Audio

Tujuan Audio dapat di artikan untuk sebuah penerapan pada bidang video informasi. Untuk Tujuan pemberian audio pada perancangan video program acara HOTROOM ini, agar menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Strategi Audio

Dalam strategi audio, harus memiliki tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi : Seluruh Wilayah Indonesia

Demografi :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita

  • Kelas Ekonomi : Menengah / Menegah Kebawah

  • Usia : 17 ke atas

  • Sasaran : Masyarakat wilayah Indonesia

  • Psikografi : Seluruh masyarakat yang berada di wilayah Indonesia yang ingin mengetahui tentang informasi program acara HOTROOM.

Program Audio

Audio yang disiapkan dalam project video ini harus disesuaikan dengan tampilan yang telah ada. Audio yang digunakan yaitu suara backsound musik dengan format mp3. Untuk lebih jelasnya, program audio yang telah dipakai dalam video ini hanya satu tahapan yaitu :

  1. Music Background

  2. Music Background yang digunakan untuk video informasi ini menggunakan Pirates of the Caribbean dan Splasing Around yang diisi suara vokal.

Perencanaan Visual

Perencanaan Visual merupakan proses penggabungan antara suara, gambar dan teks lalu menghasilakn satu video informasi yang di gunakan oleh program HOTROOM bagian lighting. Dengan adanya perencanaan visual sangat diharapkan video informasi yang dihasilkan dapat terlihat lebih menarik, tidak membosankan dan mudah disimak oleh masyarakat.

Tujuan Visual

Dalam tujuan proses visual ini merancang dalam media visual yang berbentuk video informasi pada program acara HOTROOM dengan kesan visual yang menarik, modern dan mudah di cermati oleh masyarakat. Lalu beberapa effect visual yang akan membuat menarik dan membuat menarik tampilan video sehingga terkesan menarik dimata penontonnya.

Strategi Visual

Visual effects adalah proses diciptakannya dengan teknologi komputer yang sudah sangat baik sekarang ini, sehingga dapat memberikan suatu bentuk penggambaran yang real dan benar – benar terlihat nyata terhadap gambaran visualisasi pada video. Visualisasi tampilan video berbeda menampilkan beberapa unsur seperti : peta terdapat timelapse awan , terdapat cahaya di tebing, dipeta menujukan perjalanan bajak laut yang di sajikan dengan visual yang menarik.

Program Visual

Didalam proses produksi perancangan dibuat menggunakan effect dari aplikasi Adobe Premiere dan Adobe After Effects

Scene 1 INT/ Set Panggung / Full Shoot
Gambar 4.22. Mempersiapkan Studio sebelum mulai


Scene 2 INT/ /Persiapkan Lighting/Medium Close UP
Gambar 4.23. Sebelum mulai crew mempersiapkan lighting


Scene 3 INT/ Bloking Kamera/ Medium Shoot
Gambar 4.24. Mengatur kamera agar tidak bloking kamera


Scene 4 INT /Focusing Lighting/ Medium Full Shoot
Gambar 4.25. Mengatur lighting ke arah objek


Scene 5 INT /Persiapan Artistik /Medium Full Shoot
Gambar 4.26. Mengecek persiapan artistic sebelum mulai


Scene 6 INT /Bloking Narasumber/Full Shoot
Gambar 4.27. Menampilkan Tanda posisi narasumber


Scene 7 INT/Mixer Control Lighting /Medium Shoot
Gambar 4.28. Mengecek Kontrol lighting dengan mixer


Scene 8 INT /Briefing Sponsorship /Full Shot
Gambar 4.29. Briefing kepada sponshorship dalam program hoot rom


Scene 9 INT /Persiapan Audo /Medium Ful Shot
Gambar 4.30. Mempersiapkan audio sebelum program acara di mulai


Scene 10 INT/Kontrol Room /Medium Shot
Gambar 4.31 Ruang control yang mendalikan program acara tersebut


Scene 11 INT /Pengambilan Stockshot /Full Shoot
Gambar 4.32. Pengambilan stock shoot sebelum di mulai program acara


Scene 12 INT /Program HOTROOM /Full Shoot
Gambar 4.33. Program acara HOTROOM dimulai


Scene 13 INT /Wawancara /Medium Shoot
Gambar 4.34. Wawancara


Scene 14 Logo MetroTV dan alamat
Gambar 4.35. Logo Metro TV dan alamat lengkap


Scene 15 Logo Universitas Raharja
Gambar 4.36. Logo Universitas Raharja

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan Broadcasting adalah sebuah tahap terakhir dalam proses production. Adalanya perencanaan Broadcasting dapat menjangkau masyarakat dengan pendistribusian yang efisien dan sangat efektif menjadikan perencanaan broadcasting harus dilakukan. Perencanaan broadcasting dipertujukan untuk menjangkau sebuah sasaran yang lebih luas dan dengan adanya tujuan broadcasting suatu media promosi ataupun media informasi lebih menjadi terarah untuk mendapatkan target pengunjung dengan sesuai yang di rencakan.

Tujuan Broadcasting

Tujuan Broadcasting, adalah untuk menjangkau masyarakat luas atau pun masyarakat pengguna jasa penginapan tentang informasi-informasi. Diharapkan dengan adanya video ini program acara HOTROOM dapat menjangkau kenaikan pengunjung.

Strategi Broadcasting

Dalam strategi video informasi pada program HOTROOM diperlukan strategi khusus yang harus dilakukan yaitu dengan Strategi Program Promosi melalui media sosial seperti Youtube dan Facebook.

Program Broadcasting

Program Broadcasting merupakan tahap untuk menayangkan hasil dari produksi video informasi juga dapat memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk program broadcasting media informasi yang telah dibuat dari hasil editing media video pada program acara HOTROOM akan disalurkan melalui media :

a. DVD

DVD mempunyai kapasitas simpan yang lebih besar dari pada CD. DVD biasanya digunakan untuk penyimpanan video yang mempunyai kapasitan lumayan besar lalu bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dengan bentuk apapun namun untuk membukanya dilihat bagaimana aplikasi pada komputer yang ada.

b. Media social

Selain youtube, media sosial seperti Facebook merupakan salah satu media promosi yang sedang di minati oleh masyarakat zaman sekarang. Masyarakat bisa melihat video informasi yang telah di publish di akun Facebook program HOTROOM.

Postproduction

postproduction merupakan tahapan finishing dari sebuah karya suatu project menjadi video yang telah utuh dan siap untuk di perlihatkan ke masyarakat. Dalam proses postproduction semua gambar yang telah didapat lalu proses production di review dan disortir dan proses editing oleh editor.. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Bagan 4.4. Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing merupakan proses pemindahan data gambar dari kamera ke sebuah komputer maupun laptop. Digitizing dapat juga diartikan sebuah transfer format film ke digital agar diproses kedalam mesin offline dan online.

Gambar 4.37. Menampilkan Proses Digitizing

Editing

Editing merupakan proses mengatur dan menata hasil video rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru lebih rapih dan lebih teratur untuk ditonton.

Gambar 4.38. Menampilkan Proses Editing

Mixing

Mixing merupakan proses editing penggabungan dari semua suara. Suara yang meliputi seperti music, dubbing dan efek suara. Sesudah proses mixing ini baru di katakan bagian hal yang sangat penting dalam postproduction.

Gambar 4.39. Menampilkan Proses Mixing

Finishing

Tahap finishing merupakan tahap terakhir untuk pembuatan video informasi ini setelah penggabungan seluruh gambar, teks, musik, dan suara dubbing yang telah di masukkan menjadi sebuah video yang utuh.

Exporting

Tahap exporting merupakan video yang mengikuti format yang telah diinginkan mulai dari format audio, format video, dan nama dari video. Lalu selanjutnya hasil export video di burning ke DVD, dan selanjutnya akan di upload/publish ke dalam media sosial seperti Youtube dan Facebook.

Segmen Pasar

Pada tahap segmen pasar ini yaitu target pasar yang akan dituju. Untuk masyarakat luas, wisatawan lokal dan asing. Harapkan dengan adanya video informasi ini bisa mencapai target pasar dan membuat masyarakat lebih tertarik menonton program HOTROOM.

DAFTAR PUSTAKA

  1. ” Saragih ambon, Simarmata emma rosinta, 2015, Perancangan Aplikasi E-Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia, Jurnal TIMES , Vol. IV No 1 : 31-35 , 2015 ISSN : 2337 – 3601, Universitas Methodist Indonesia"
  2. ” Pranata dana, Hamdani , 2015, RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN), Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015, Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Mulawarman"
  3. 3,0 3,1 ” Gunawan dedi, Fitri Kurniawan 2016, Evaluasi Performa Pemecahan Database dengan Metode Klasifikasi pada Data Preprocessing Data Mining, Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Vol. II No. 1 ISSN: 2477-698X , Universitas Muhammadiyah Surakarta"
  4. ” Arisawati ester, 2017, PENERAPANK-NEAREST NEIGHBOR BERBASIS GENETIC ALGORITHM UNTUK PENENTUAN PEMBERIAN KREDIT, Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI). STMIK Nusa Mandiri. Volume (1) No. 1 Maret 2017 ISSN:2548-9771/EISSN: 2549-7200"
  5. ”Istanto, 2016, ANALISIS PEMASARAN KUBIS (Brassica oleracea L. var. cagitata L) DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) JETIS KABUPATEN SEMARANG, Universitas Diponegoro VOL. 12. NO.2. 2016. HAL 1-10, Universitas Diponegoro"
  6. ” Chrisdianto andio, Poernomo eddy, 2016, STRATEGI PEMASARAN SPARE PART PADA UD. NEW ANC MOTOR, Jurnal Bisnis Indonesia VoL 7. No. 1 April 2016 , Prodi Ilmu Adm, Bisnis F1SIP-UPNV Jawa Timur "
  7. ” Tyoso Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish "
  8. ” Sutopo priyo, Cahyadi dedi, 2016, SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SEBARAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI KALIMANTAN TIMUR BERBASIS WEB, Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari 2016, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman "
  9. ” Susanti melan,2016,PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMK PASAR MINGGU JAKARTA , Jurnal Informatika STMIK Nusa Mandiri Jakarta Vol.III No.1 April 2016 ISSN: 2355-6579, STMIK Nusa Mandiri Jakarta "
  10. ” Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikarasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN : 1978-8282. Vol.9 No.1 : 80-81"
  11. ” Nagara Kusumah, Sri Rahayu, Anisa Nurbaiti 2018, PENGARUH KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKABUMI), e-Proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 ISSN : 2355-9357, Universitas Telkom"
  12. ” Tanjung rusli, Desi Hariyani,Sri Indrastusy 2018, PENGARUH KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU, Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 27 No. 2 Desember 2016, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau"
  13. ” Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Mengajar. Medan : Perdana Mitra Handalan "
  14. ” Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknomedia 2017. ISSN : 2302-3805 : 37"
  15. ” Saidani Basrah, Dwi Raga Rahmadan, 2015, PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG SERI GALAXY (SURVEI PADA PELANGGAN ITC ROXY MAS), Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI)│Vol. 4, No. 1, 2013, Universitas Negeri Jakarta"
  16. ” Sunarya, Lusyani. Ogi Dermawan dan Muhammad Hanif Amrullah. 2016. Desain Media Sign System Dan Himbauan Sebagai Penunjang Informasi Pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 2461-1409. Vol.2 No.1 : 60-61"
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 ” Everlin Shierly, Andersen reinhard, 2015, KAJIAN VISUAL DESAIN TENTANG JEANS DALAM BENTUK BUKU, JURNAL RUPARUPA PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 4 Nomor 2, Desember 2015, Universitas Bunda Mulia"
  18. ” Sakti gunawan, 2017, PENGARUH MEDIA DESAIN GRAFIS BERBASIS ADOBE PHOTOSHOP TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATAPELAJARAN DESAIN GRAFIS, Jurnal Realita Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2017 Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708), FIPIKIP Mataram"
  19. ” Santoso Mansyur, Wayan Setiadarma, 2015, PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MUSEUM MANDHILARAS DI KABUPATEN PAMEKASAN, Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03 Nomor 03, Tahun 2015, 216-221, Universitas Negeri Surabaya"
  20. ” Rachman arif, 2017, BATIK SEBAGAI MEDIA DAKWAH : STUDI TENTANG PENGGUNAAN BATIK DALAM PENYEBARAN ISLAM DI CIREBON, Jurnal dakhwah dan komunikasi Volume 8 No. 1 Tahun 2017 p-ISSN : 2085-7357 e-ISSN : 2541-7142, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
  21. ” Sinaga Rommel, Nadeak iriyanto, 2016, PENGARUH TYPOGRAFI BUKU PELAJARAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS IV SD NEGERI HELVETIA MEDAN, JURNAL KREATOR Volume 03 Nomor 01 Januari 2016 e-ISSN : 2548-9542, Prodi Desain Grafis Politeknik Negeri Media Kreatif Medan "
  22. ”Kartika rina, 2015, MEMILIH DAN MEMANFAATKAN TIPOGRAFI, HUMANIORA Vol.6 No.3 Juli 2015, Visual Communication Design, School of Design, BINUS University”
  23. ” Suryani Eni, Wahono Hadi Susanti, Novita Wijayanti 2016, KARAKTERISTIK FISIK KIMIA MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea) HASIL PEMUCATAN (KAJIAN KOMBINASI ASDORBEN DAN WAKTU PROSES, Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1 p.120-126, Januari 2016, FTP Universitas Brawijaya"
  24. ” Tstsaqifi yusuf, Handoyo, Sari Listyorini, 2014, Pengaruh Nilai Pelanggan, Citra Merek (Brand Image) dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kereta Api Kelas Ekonomi Tawang Jaya Jurusan Semarang-Jakarta (Studi Kasus di Stasiun Poncol DAOP IV, Semarang), DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Universitas Diponegoro"
  25. ” Muzzamil abdul ,Mukhlis Yunus, Nurdasila Darsono, 2017, PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDIHOME PT. TELKOM INDONESIA DI BANDA ACEH DENGAN KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI, Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 3, Oktober 2017: 104-133, Universitas Syiah Kuala"
  26. ” Hartini Putu Ni, 2017, Pertujunkan Gender Wayang Pada Pekan Seni Remaja Kota Denpasar Kajian Bentuk, Estetika, dan Makna, Jurnal seni pertunjukan Volume 3 ,nomer 1 juni 2017 ISSN 2460-1071, Institut Seni Indonesia Denpansar"
  27. ” Ulfah Maria, Emmy Wahyuningtyas, Beni Y.V Nasution, 2016 Pengelanan Warna dan Bentuk untuk usia anak 4-6 tahun berbasis Augmented Reality, vol 2 no 1 plssn :2442-3366 lssn: 2442-4293,Universitas Wijaya Kusuma Surabaya"
  28. ” Wandanaya, Anita B, Dewi Immaniar, Maryana Astuti. 2014. Design Visualisasi Logo Sebagai Identity Programs Di Divisi Raharja Enrichment Centre. Jurnal CCIT. Vol. 8. No. 1. Tangerang: STMIK Raharja "
  29. ” Setiawan Agus, 2016, PENCAPAIAN SENSE OF DESIGN DALAM PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, Andharupa, Vol.02 No.02 Tahun 2016 , Universitas Dian Nuswantoro "
  30. ” Kurniawan Alfajri, Asep Kadarsiman, Syarif Hidayat 2017, PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BERKENDARA UNTUK PENGGUNA VESPA DI JAKARTA, e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.1 April 2017 ISSN : 2355-9349, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom"
  31. ” Darmawan Deni, Pipih Setiawati, Didi Supriadie, Muthia Alinawati 2017, PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ENGLISHSIMPLE SENTENCESPADA MATA KULIAH BASIC WRITING DI STKIP GARUT, PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia"
  32. ”Hidayat, wahyu, anita B. Wandanaya, Recha Fadriansyah. 2016. Perancangan Video Profile sebagai Medai Promosi dan Informasi di SMK Avincena Rajeg Tangerang. Jurnal CCIT Vol 2 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja"
  33. ” Suhendar akip, Aditya Fernando, 2016, Aplikasi Virtual tour Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Autodesk 3Ds Max, Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 September 2016, ISSN: 2406-7741, Universitas Serang Raya"
  34. ” Reddy, Vinutha H and Chhaya S.Pawar. 2015. Moving Object Detection in Compressed Domain of HEVC for Video Surveillance. India : New Delhi. International Journal of Research in Advent Technology. E-ISSN: 2321-9637. Vol.3 No.3. 21"
  35. ” Sutrisno, Ajiz Ahmadi, 2014, Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 6 No 2 – 2014, Universitas Surakarta, STKIP PGRI Pacitan"
  36. 36,0 36,1 ”Junaedi, Fajar. 2015. Komunikasi Politik : Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, Jurnal Komunikasi "
  37. ” Pura subagya, Darmawiguna, 2017, FILM SERI ANIMASI 3D “BELAJAR BAHASA INDONESIA BERSAMA MADE” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING DI UNDIKSHA, Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 6, Nomor 1, 2017 ISSN 2252-9063, Universitas Pendidikan Ganesha "
  38. ” Prabowo Rizky Galih, 2016, APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS LIMA SEKOLAH DASAR, e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 ISSN : 2442-5826, Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom "
  39. ”Fabrian, Jodie, Kurniawan , 2018, PANDUAN BELAJAR INTERAKTIF PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA UNTUK SD KELAS 3, e-Proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 ISSN : 2442-5826, Universitas Telkom"
  40. ” Nursaman Muhammad, Intan Kusuma Astuti, Fetryana Matondang 2018, APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN PADA PT.SURYA SIAM KERAMIK, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018, 10 Februari 2018 ISSN : 2302-3805, UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta "
  41. ” Prastomo andi, 2014, PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN ELISITASI DAN FRAMEWORK CODEIGNITER: STUDI KASUS SMP YAMAD BEKASI, Prastomo – Prototipe Sistem E-Learning Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014 ISSN: 1979-276X, Universitas Budi Luhur"
  42. ” Ariawan jesa, wahyuni sri, 2015, Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web, JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1, STMIK Bina Sarana Global "
  43. ” Ramdhani ali, 2014, Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati, Bandung"
  44. ” Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini. 2017. Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali di Denpasar. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurnal Sains dan Seni. ISSN: 2337-3520. Vol 5. No. 2 : 1"
  45. ” Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62-64"
  46. ” Nursanti Shela, 2018, PELAKSANAAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL DI SWISS-BELHOTEL HARBOUR BAY BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU, JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018, Department of Administration – Tourism Studies Program Faculty of Social and Political Science Riau University"
  47. ” Harminingtyas Rudika,,2014, ANALISIS LAYANAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI, MEDIA TRANSAKSI DAN MEDIA INFORMASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BRAND IMAGE PERUSAHAAN PADA HOTEL CIPUTRADI KOTA SEMARANG, JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 3, Edisi Oktober 2014 ISSN : 2252 – 7826, STIE Semarang"
  48. ” Epley 2014. Developing a Promotional Video. Ohio State : International Journal.org:Journal of Extension.Vol.52, No, 2014, United States "
  49. ” Sánchez, Carmen Costa. 2015. Audiovisual corporate communication in youtube: Spanish companies audiovisual message: Typology and degree of interactivity. Journal International Information System and Technologies Vol. 10, No. 1, ISSN: 2166-0727 España : Universidade da Coruña, A Coruña, Aveiro, Portugal"
  50. ” Peña, Patricia. Raúl Rodríguez. Chiara Sáez. 2015. Student Online Video Activism And The Education Movement In Chile. International Journal of Communication Vol. 9. Chile : University of Chile "
  51. ” E.Emeka okonkwo, Afamefuma, Nneoma,2015, SOCIAL MEDIA PLATFORMS AND THEIR CONTRIBUTIONS TO TOURISM DEVELOPMENT AND PROMOTION IN NIGERIA, Nsukka Journal of the Humanities, Vol. 23, No. 2, 2015, University of Nigeria, Nsukka"
  52. ” Kaur, Amarjit and Parminder Singh. 2014. Video Footage Retrieval System Using Feature Profile Analysis On Time Axis. International Journal Of Research Science & Management Vol. 1, No. 7. ISSN: 2349 – 5197. India : DIET"

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

 

Contributors

Suratna Sudirja