SI1521485456

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN EDUKASI

KESEHATAN MASYARAKAT PADA

UPT PUSKESMAS KRONJO

TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1521485456
Nama



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFIL PENGOLAHAN

SAMPAH MENJADI PUPUK GUNA PENUNJANG

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1521489763
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
               
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
               
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
               
NIP : 006095
               
NIP : 073009
           
           
           
           
       
Rektor
       
UNIVERSITAS RAHARJA
           
           
           
           
       
       
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN EDUKASI

KESEHATAN MASYARAKAT PADA

UPT PUSKESMAS KRONJO

TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 1521485456
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2020


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 06098
   
NID : 02022






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN EDUKASI

KESEHATAN MASYARAKAT PADA

UPT PUSKESMAS KRONJO

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521485456
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN EDUKASI

KESEHATAN MASYARAKAT PADA

UPT PUSKESMAS KRONJO

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1521485456
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Jenjang Studi
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
Suhadi
NIM. 1521485456

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

Media komunikasi visual menjadi kunci dalam sebuah informasi, dengan adanya sebuah media akan lebih mudah dalam hal menyampaikan pesan kepada penerimanya. Tujuan penelitian berjudul perancangan video explainer sebagai sarana informasi dan edukasi pada UPT Puskesmas Kronjo Tangerang yaitu sebagai pesan layanan promosi kesehatan masyarakat untuk memahami ruang lingkup kesehatan dan penyakit yang umum dalam kehidupan masyarakat, promosi kesehatan ini untuk memberikan informasi dan edukasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Media promosi kesehatan sebelumnya masih menggunakan media cetak sehingga dinilai masih kurang efektif dan efisien dalam penyampaiannya. Perancangan video explainer kesehatan tentang pencegahan stunting menjadi fokus utama dalam penelitian ini, karena stunting tidak dapat disembuhkan tapi dapat dicegah berawal dari 1000 hari pertama kehidupan. Perancangan media video Informasi ini dalam penelitiannya menggunakan metode analisa SWOT untuk mengetahui sebuah kelemahan dan ancaman dari media yang dipergunakan sebelumnya dan mengetahui kelebihan serta mencari peluang dari rancangan yang diusulkan. Konsep desain menggunakan KPM (konsep produksi media) dengan didalamnya terdapat tahapan pre production, production dan post production. Adapun manfaat kesimpulan dari penelitian ini diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dimengerti dan dipahami sehingga timbul reaksi untuk selalu menjaga kesehatan.


Kata kunci: Media Video, Promosi Kesehatan, Stunting.


ABSTRACT

Visual communication media is the key in information, with the presence of a media will be easier in terms of conveying messages to the recipient. The purpose of the study is entitled the design of a video explainer as a means of information and education at the Tangerang Kronjo Public Health Center, as a message to promote public health services to understand the scope of health and diseases that are common in people's lives, health promotion is to provide information and education and raise public awareness of the importance of maintaining health. Previous health promotion media still use print media so that it is considered to be still less effective and efficient in its delivery. The design of health video explainer about stunting prevention is the main focus in this study, because stunting cannot be cured but can be prevented starting from the first 1000 days of life. Video media design This information in his research uses the SWOT analysis method to find out the weaknesses and threats of the media used before and know the strengths and look for opportunities from the proposed design. The design concept uses KPM (the concept of media production) in which there are pre production, production and post production stages. The benefits of the conclusion of this study are expected to be well-received and well-understood messages conveyed by the community so that reactions arise to always maintain health.


Keywords: Video Media, Health Promotion, Stunting.






KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN EDUKASI KESEHATAN MASYARAKAT PADA UPT PUSKESMAS KRONJO TANGERANG”.

Tujuan penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai syarat menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Ratu Syifa Fauziah selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian Skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Orang Tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Ulfa, Saputra, Eldy, Ivan, Muklisin, Tomy, Isma, Aji, Omen, Noviyani, Kania, Capri, Galuh, Reza, Deadull. dan sahabat kampus temen seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 26 Januari 2020
Suhadi
NIM. 1521485456







Daftar isi


DAFTAR BAGAN



DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Scene 1 - Menampilkan bumper logo UPT Puskesmas Kronjo

Gambar 4.2 Scene 2 – Menampilkan teks stunting

Gambar 4.3 Scene 3 – Menampilkan teks apa itu stunting.

Gambar 4.4 Scene 4 – Menampilkan Dokter menerangkan seorang anak mengalami tanda stunting.

Gambar 4.5 Scene 5 – Menampilkan perbedaan tinggi anak normal dan anak yang mengalami stunting.

Gambar 4.6 Scene 6 - Menampilkan angka standar stunting menurut badan kesehatan dunia.

Gambar 4.7 Scene 7 - Menampilkan menggambarkan anak - anak Indonesia.

Gambar 4.8 Scene 8 – Menampilkan teks ciri - ciri stunting.

Gambar 4.9 Scene 9 – Menampilkan penjelasan dokter mengenai ciri – ciri stunting.

Gambar 4.10 Scene 10 – Menampilkan menggambarkan sebab akibat karena stunting pada 1000 hari pertama kehidupan.

Gambar 4.11 Scene 11 – Menampilkan menggambarkan terhambatnya otak dan fisik anak.

Gambar 4.12 Scene 12 – Menampilkan teks stunting dapat cegah melalui 1000 hari pertama kehidupan.

Gambar 4.13 Scene 13 – Menampilkan masa ke masa dari mengandung hingga anak 2 tahun.

Gambar 4.14 Scene 14 – Menampilkan menggambarkan pencegahan dengan kerkonsultasi ke dokter.

Gambar 4.15 Scene 15 – Menampilkan menggambarkan ibu hamil penuhi kebutuhan gizi ibu dan kandungan.

Gambar 4.16 Scene 16 – Menampilkan menggambarkan ibu membri asi pada balita.

Gambar 4.17 Scene 17 – Menampilkan menggambarkan pencegahan dengan melakukan kegiatan sanitasi.

Gambar 4.18 Scene 18 – Menampilkan menggambarkan pengelolaan air bersih.

Gambar 4.19 Scene 19 – Menampilkan menggambarkan hidup bersih pada lingkungan dan ajakan untuk mencegah stunting.

Gambar 4.20 Scene 20 – Menampilkan logo bumper penutup.

Gambar 4.21 Gambar laptop Toshiba – Menampilkan Laptop Toshiba

Gambar 4.22 Gambar Mouse Logitek – Menampilkan Mouse Logitek B100

Gambar 4.23 Gambar Smartphone – Menampilkan Smartphone

Gambar 4.24 Gambar Flashdisk – Menampilkan Flashdisk

Gambar 4.25 Gambar Handset – Menampilkan Handset

Gambar 4.26 Gambar DVD – Menampilkan DVD




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknik dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilahyah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Puskesmas memiliki beberapa jaringan pelayanan yaitu : Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Puskel), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Promosi kesehatan menjadi bagian dari program puskesmas yang pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Banyak permasalahan kesehatan di Indonesia dapat dicegah melalui kegiatan promosi kesehatan. Namun, proses perubahan perilaku di masyarakat tidaklah mudah, maka perlu dikembangkan strategi komunikasi serta langkah-langkah yang dapat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu berbentuk media video explainer kesehatan masyarakat.

Dalam melaksanakan program penyuluhan tentang kesadaran akan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas melalui unit-unit pembantunya sangat dibutuhkan media sarana penunjang, sebelumnya baru menggunakan bentuk informasi pesan berupa cetakan brosur-brosur, liflet dan sebagainya, sesuai pengamatan dari pihak pelaksana Puskesmas, antusias dari masyarakat belum begitu menarik perhatian dan kurang bisa membantu menjelaskan pentingnya kesehatan untuk masyarakat pada umumnya, penjelasan-penjelasan pesan tiap-tiap sub kebutuhan akan kesehatan tidak dibaca dan disimak untuk dicermati secara mendalam detail sesuai program yang disampaikan, dengan demikian terkadang tujuan penyuluhan melalui himbauan pada media-media yang telah digunakan seakan fungsi dan gunanya kurang efektif di mengerti oleh masyarakat, itu semua memang tidak semata-mata karena bentuk sarana medianya, dapat disampaikan tingkat kesadaran mengenai membiasakan hidup dengan cara-cara yang sehat dapat dikatakan belum membudaya di masyarakat. Dalam meningkatkan perhatian masyarakat yang dilaksanakan tempat penyuluhan tersebut sebaiknya dibutuhkan sarana media penunjang yang harus mendapatkan repont positif dari warga masyarakat.

Perancangan video explainer kesehatan tentang pencegahan stunting menjadi fokus utama dalam penelitian ini, karena stunting tidak dapat disembuhkan tapi dapat dicegah berawal dari 1000 hari pertama kehidupan. Kampanye yang dilaksanakan bertujuan memberikan edukasi atau pelajaran untuk pada membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sehingga informasi yang diberikan kepada publik dapat diterima sesuai dengan pencapaian yang ingin dicapai. Melalui bentuk komunikasi berbasis video explainer yang menggunakan elemen teks, grafik, suara, dan gambar bergerak dan animasi tampilan media tersebut menjadi lebih menarik perhatian masyarakat pada kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan, perancangan media layanan masyarakat berupa media berbasis video explainer, Dengan adanya video edukasi layanan kesehatan stunting ini diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat hingga timbul reaksi kepekaan untuk selalu menjaga kesehatan.

Maka dari pemaparan latar belakang di atas Peneliti dalam penelitian ini merumuskan judul “Perancangan Video Explainer Sebagai Sarana Informasi dan Edukasi Kesehatan Masyarakat Pada UPT Puskesmas Kronjo Tangerang” karena diharapkan dengan media video tersebut pesan bisa cepat terserap dan dimengerti.


Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian pada UPT Puskesmas Kecamatan kronjo Kabupaten Tangerang tersebut adalah :

1. Bagaimana konsep yang akan digunakan dalam merancang media video edukasi kesehatan stunting oleh UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo dalam Mensosialisasikan kesehatan ?

2. Bagaimana penyampaian informasi kesehatan oleh UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo dalam mensosialisasikan edukasi kesehatan ?

3. Bagaimana pemilihan sarana media yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo dalam Mensosialisasikan kesehatan ?



Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan skripsi lebih fokus dan terarah, permasalahan skripsi dibatasi Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam perancangan media informasi dalam bentuk video edukasi yang efektif dan efisien dalam penyampaiannya dan memiliki nilai yang menarik dan informatif pada isi video, sehingga diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh target audiens hingga timbul reaksi untuk selalu menjaga kesehatan.



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini maka dituangkan tujuan operasional, fungsional dan individual dalam penelitian yang akan dilakukan di lingkup UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo Adalah :

Tujuan Operasianal

1. Menghasilkan konsep media video informasi yang menarik agar dapat tersampaikan dan diterima masyarakat.

2. Memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi seputar kesehatan dan edukasi kesehatan yang efektif dan efisien.

3. Untuk mengetahui pemilihan media (saluran) agar informasi dalam video tersampaikan kepada masyarakat.

Tujuan Fungsional

1. Untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh UPT Puskesmas Kronjo.

2. Untuk meningkatkan dan menunjang sarana pada UPT Puskesmas Kronjo.

3. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada UPT Puskesmas Kronjo.

Tujuan Individual

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan pada Universitas Raharja

2. untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan sistem sarana yang terdapat pada UPT Puskesmas Kronjo.

3. Untuk memperluas wawasan dan pandangan masyarakat terhadap perilaku hidup sehat.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Lembaga yang Diteliti

1. Informasi tentang kesehatan dan edukasi menjadi lebih mudah disampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat yang membutuhkan mudah memahami.

2. Dengan melalui dirancang media video masyarakat dapat mengetahui informasi pesan kesehatan dan edukasi.

3. Mensosialisasikan jenis kesehatan dan edukasi pada masyarakat secara langsung.


Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam konsep perancangan media berbasis video bidang Multimedia Audio Visual and Broadcasting yang dapat diterapkan dalam dunia kerja.

2. Mendapatkan pengetahuan baru dalam merancang sebuah media yang dapat meningkatkan minat dalam meningkatkan, menjaga dan menanggulangi kesehatan pada masyarakat.

3. Mendapatkan pengalaman yang dapat menjadi pengembangan diri saat terjun di dunia kerja serta dapat membangun nilai kerjasama yang baik antara stakeholder dengan penulis.

Manfaat Bagi Universitas

1. Meningkatkan kualitas kelulusan dan citra universitas sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab yang baik dalam kerjasama diantara universitas dengan Instansi Pemerintahan yang dijadikan obyek penelitian.

3. Universitas tempat belajar dapat dikenal oleh masyarakat luas sehingga membantu promosi institusi lembaga kampus kepada masyarakat.


Metode Penelitian

Memperoleh dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan media video explainer ini, peneliti menggunakan beberapa metode. Metode yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan pada saat peneliti melakukan pertemuan dengan seksi bidang promosi kesehatan ( PromKes ), yaitu Ibu Ratu Syifa Fauziah. sebagai stakeholder melalui tanya jawab dan interview.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Dalam metode observasi ini penulis merujuk pada objek penelitian di lokasi sekolah yaitu UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang. Objek observasi adalah sebuah bidang promosi kesehatan yang menjadi fokus penelitian untuk merancang video – video sebagai sarana dalam menyampaikan pesan tentang kesehatan.
  2. Metode Wawancara
    Dalam metode wawancara penulis akan melakukan sesi tanya jawab kepada stakeholder yang terkait dengan tempat penelitian di lokasi UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo. Wawancara pun diperlukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk merancang video edukasi serta kesehatan masyarakat.
  3. Studi pustaka
    Metode studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan beberapa data yang diperlukan dan bersumber dari jurnal, buku dan media lainnya yang diperlukan dalam penelitian perancangan video ini. .

Analisa SWOT

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis SWOT menjelaskan “Analisis SWOT adalah mengenali tingkat kesiapan fungsi dan keseluruhan fungsi terikat mulai dari kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang perusahaan, maka analisa SWOT dilaksanakan dari satu fungsi ke fungsi yang lain menurut urutan yang sesuai dengan hierarki struktur fungsi-fungsi baku, yakni dari fungsi transaksi sampai dengan fungsi inti manajemen.”

Analisa Perancangan Media

Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi pelayanan kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Kecamatan Kronjo dirancang dengan menggunakan software adobe premiere CS6, adobe after effect CS6, adobe photoshop CS6 serta adobe ilustrator CS6.

Konsep Produksi Media

Akan disampaikan tahapan dari proses Konsep Produksi Media yaitu :

  1. Preproduction
    Preproduction adalah menentukan ide cerita kemudian membuat sketsa beberapa adegan penting ke dalam bentuk naskah cerita. Lalu dibuat storyboard untuk menerjemahkan naskah menjadi cerita yang lebih mendetail. Pada proses selanjutnya dibuatlah karakter tokoh dan background awal.
  2. Production
    Production proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan pada proses pra-produksi.
  3. Post production
    Post productionproses penyelesaian akhir dari sebuah rangkaian produksi shoting yang meliputi pengeditan gambar dan output ke media video.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum, Konsep Dasar Teori Khusus dan literatur review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Puskesmas meliputi Sejarah Puskesmas, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Puskesmas, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Latar Belakang Produk, Perkembangan Produk, Material Produk, Spesifikasi Produk, Harga Produk, Market Analysis, Market Positioning, Condition of Competitor, Market Potential, Market Segmentation, Marketing Objective, Marketing Strategy, Budget Production, Konfigurasi Perancangan, Spesifikasi Hardware, Software yang Digunakan, Elisitasi, Elisitasi Tahap I,Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, Final Draft Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini menguraikan tentang Preproductions, Productions dan Post Productions.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan penulis kepada Instansi sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran - lampiran yang melengkapi laporan skripsi sebagai lampiran.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Perancangan menurut Maimunah (2017:38) [1], rancangan adalah suatu hal untuk memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Adapun perancangan menurut Nurwasih (2017:20)[ [2], merupakan suatu proses yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, perancangan adalah suatu proses kegiatan yang menghubungkan fakta-fakta yang didapat dan digambarkan urutan kegiatannya untuk mencapai tujuan tertentu.


Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Barus dan Suratno berpendapat (2016:17)[3], media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses belajar-mengajar untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.

Crane, at al (2016:18)[[4], The media are on the verge of the digital revolution, which will merge communications, broadcasting, and computer industries. The speed and variety of communication will increase enormously. These change will have important effects on cultural globalization. They will increase access to all forms of media and reduce the impact of powerful organizations, such as those based in the United States.

(Media berada diambang revolusi digital, yang akan menggabungkan komunikasi, penyiaran dan industri komputer. Kecepatan dan variasi komunikasi akan meningkat sangat pesat. Mereka akan meningkatkan akses ke semua bentuk media dan mengurangi dampak organisasi yang kuat, seperti yang biasa di Amerika Serikat).

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, media merupakan suatu alat yang digunakan sebagai wadah untuk menyalurkan pesan atau informasi. Di zaman teknologi yang bergerak sangat cepat ini tentunya peran media sangatlah penting, dimana suatu informasi dapat dibagikan secara cepat dan luas. Maka dari itu zaman sekarang sering disebut zaman informasi.

Alternatif Media

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2016 : 60-61)[[5], Macam-macam media komunikasi grafis dapat di kelompokan, yaitu sebagai berikut :.

  1. Media Komunikasi Cetak / Visual, contohnya poster (dalam dan luar), tiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  5. Barang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas, aneka souvernir, tas dan sebagainya.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Muhammad Rio Akbar (2016 : 85) [6], Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatakan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.

Dalam kutipan Awwali dan Sulartopo (2015:20)) [7], mengatakan bahwa “desain grafis bisa disebut desain komunikasi visual. Desain grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata – kata, gambar, angka, grafik, foto, dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen – elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.

Pada dasarnya desain merupakan pola dasar langkah awal pembuatan sebuah sketsa secara manual pada kertas ataupun secara langsung kedalam layar komputer, desain biasanya mulai memasukan unsur berbagai pertimbangan, perhitungan, cita rasa, dan lain – lain. Sehingga bisa dibilang bahwa desain merupakan bentuk perumusan dari berbagai unsur termasuk berbagai macam pertimbangan didalamnya.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Wahyu Hidayat, dkk. (2016:186) [8], Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk memberi produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi dapat dilakukan langsung bertatap muka dengan calon konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada seperti media massa maupun elektronik.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, promosi merupakan sebuah kegiatan menyampaikan sesuatu, bisa berupa mengajak atau meyakinkan untuk mendapatkan langsung sikap dan tingkah laku penerima yang dapat memperluas keberadaan suatu produk atau perusahaan.

Tujuan Promosi

Menurut Ratih Hurriyati (2015 : 23) [9], Tujuan promosi terdiri dari menginformasikan, membujuk dan mengingatkan. Secara rinci ketiga tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Menginformasikan (Informing)
    Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan.
  2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading)
    Membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen).
  3. Mengingatkan (Reminding)
    Dapat terdiri atas: mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.


Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Sunarya dkk (2015:79) [10], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi itu adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Adapun menurut Azim Ramadhan, dkk. (2016:67)[7], Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, informasi sangatlah penting karena di dalamnya merupakan suatu hasil pengolahan data atau objek yang dapat memberikan suatu pengetahuan bagi penerimanya guna mengambil keputusan secara tepat.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Lusyani Sunarya, dkk. (2015 : 80) [5],Jenis-jenis informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:.
    a. Informasi Masa Lalu
    Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    b. Informasi Masa Kini

    Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Parker dalam Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:33) [11], Informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

  1. Ketersediaan (Availability)
    Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
  2. Mudah Dipahami (Comprehensibility)
    Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
  3. Relevan (Relevant)
    Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
  4. Bermanfaat (Benefits)
    Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga manfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
  5. Tepat Waktu (Being On/In time)
    Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
  6. Keterandalan (Reliability)
    Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  7. Akurat (Accuracy)
    Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.
  8. Konsisten (Consistent)
    Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Konsep dasar Video

Pengertian Video

Menurut Giandari Maulani, dkk. (2016 : 230) [12], Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.

Sedangkan menurut Desy Apriani, dkk. (2018 : 202) [13], Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, video merupakan sebuah teknologi menangkap atau merekam gambar hidup yang dapat dilihat dan didengar dalam waktu bersamaan. Dimana yang dilihat adalah unsur gambar gerak dan yang didengar adalah unsur suara.

Video Explainer

Menurut Kusriyanto (2018 : 34) [14], video explainer adalah sebuah media dan visual, berdurasi tidak panjang, dapat berupa animasi 2D, animasi 3D, videografi, dapat juga berupa campuran antara animasi dan videografi, yang di dalamnya memuat konten-konten penjelasan terhadap suatu hal, bisa menjelaskan suatu produk, materi edukasi, kesehatan, panduan, pengenalan suatu hal.

Menurut Agnew dan kellermen yang kutip munir (2017 : 77) [15]video sebagai media digital yang menunjukan susunan atau urutan gambar.” Melalui ilusi dan fantasi pada gambar yang bergerak.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, video explainer merupakan media penyalur pesan atau informasi yang berupa digital di media elektronik meliputi objek-objek multimedia. Objek-objek tersebut meluputi teks, gambar, grafik, dan suara untuk tujuan tertentu.


Konsep Dasar Animasi

Pengertian Animasi

Nugraha, dkk. (2015:21) [16], Animasi merupakan sebuah hasil karya yang menggabungkan bidang seni dengan bidang teknologi informasi.

Subario, dkk (2017:10) [17]animasi adalah gambar bergerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, animasi adalah gambar yang bergerak dengan menggunakan teknologi yang mendukung untuk membuat sebuah gambar bergerak yang akan menjadi nilai seni yang indah.


Jenis - Jenis Animasi

Marselia, Maia (2015:28) [18], berpendapat jenis animasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

  1. Animasi Gambar Diam (Stop Motion Animasi)
  2. Animasi Tradisional (Traditional Animastion)
  3. Animasi Komputer

Menurut Hidayat dan Ahmad Abdul aziz Mustajab (2015:7) [19], jenis – jenis flat animasi sebagai berikut :

    a. Animasi Bayangan (Shilhouette Animation)
    Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada dibelakang layer. Keunikan animasi ini adalah tidak adanya dialog, hanya menggunakan gerakan dan ekspresi karakter untuk menggambarkan suatu adegan.

    b. Animasi Potongan (Cut-Out Animation)

    Obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat dan diletakan pada sebuah bidang datar sebagai latar belangkannya.

    c. Animasi Sel (Cell Technique)

    Animasi ini merupakan dasar film animasi kartun (cartoon Animasi). Animasi ini memanfaatkan serdangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastik tembus pandang, disebut sel. Figur animasi digambar sendiri – sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagain yang daim, yaitu latar belakang (Baground), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih daripada sel.

    d. Animasi Kolase (Collage Animastion)

    Animasi yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai yang disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsur-angsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi.

    e. Penggambaran Langsung Pada Film

    Penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluoid baik positif atau negatif, tanpa melalui runtut pemotretan kamera “stop frame” untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.

Konsep Dasar Kesehatan

Pengertian Kesehatan

"Mengacu terhadap Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 bahwa kesehatan adalah “keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat".

"Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemaha".

Kesehatan menurut Widiastuti, (2018:92) [20]merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera (welfare society).

Kesimpulan dari teori diatas kesehatan adalah hak setiap masyarakat dan pelayanan kesehatan menjadi wadah bagi masyarakat menjadi modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan.

Pengertian Edukasi Kesehatan

Menurut Budiman (2017:381) [21]suatu proses perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan sendiri menjadi mandiri.

Sedangkan menurut Rini (2017:23) [22]suatu proses perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan sendiri menjadi mandiri.

Peneliti menyimpulkan bahwa educator dimana pembelajaran merupakan health education yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan tingkat pencegahan. Perawat harus mampu memberikan edukasi kesehatan dalam pencegahan penyakit, pemulihan, penyusunan program health education serta memberikan informasi dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu tepat tentang kesehatan.


Pengertian Sarana

Menurut Gunawan dan Benty (2017 : 18)[ [23]sarana adalah perlengkapan atau peralatan yang dimanfaatkan oleh sebuah lembaga, setiap lembaga mempunyai definisi yang berbeda dengan sifat fungsionalnya. Sarana juga dapat diartikan sebagai segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam melaksanakan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.


Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe After Effects CS6

Menurut gregorius agung (2018:1) [24], Adobe After Effects merupakan software untuk mengedit dan membuat efek khusus untuk video. Adobe After Effects bekerja hanya di bagian tertentu pada video dan tidak dirancang untuk fungsi editing video berdurasi panjang. Sebagai contoh, apabila ada bagian tertentu dari video, misalnya scene di posisi waktu tertentu, yang perlu diberi efek khusus, misalnya : penampakan hantu, UFO, animasi teks, seleksi tokoh utama, atau lain sebagainya.

Adobe Premiere Pro CS6

Menurut Gregorius Agung (2018 : 1) [24], Adobe Premiere Pro digunakan untuk meng-edit video utuh berdurasi panjang. Jika Anda selesai melakukan proses shooting dan memiliki banyak clip video yang harus segera disusun menjadi sebuah video yang utuh, maka anda bisa mengatur dan menata urutan clip-clip itu sampai menjadi film/video yang kronologis dan enak ditonton menggunakan Adobe Premiere. Dengan Adobe Premiere, Anda bisa memoles video utuh itu dengan menambahkan title, subtitle, efek transisi, dan efek khusus lainnya.

Adobe Illustrator CS6

Menurut yulianjani anindita (2018:7) [25], adobe illustrator adalah program editor vektor termuka yang sudah akrab dikalangan para desainer grafis, yang dikembangkan dan dipasarkan oleh adobe system. Illustrator cs6 merupakan versi terkini program ini, generasi ke enam belas untuk produk illustrator. Adobe illustrator cs6 memungkinkan kita menerapkan gradasi pada garis lurus, lengkung, ataupun spirals. kita dapat menggunakan fasilitas stroke dan gradient secara bergantian atau bersamaan. selain itu, dapat mengatur opacity gradient seperti yang kita inginkan. adobe illustrator cs6 mampu bekerja denga presisi, kecepatan dan stabil walaupun file desainnya komplek dengan dukungan 64 bit pada mac iOS dan Windaws dapat mengakses semua RAM pada komputer, dan dengan mudah, menyimpan dan mengekspor file besar dan preview adobe illustrator cs6 terasa cepat dan lebih eresponsif.

Adobe Photoshop CS6

Huda dan fitri purwaningtias (2017:177) [26],menjelaskan bahwa aplikasi adobe photoshop adalah program komputer yang merupakan perangkat lunak atau software yang digunakan untuk pengolahan gambar/foto, dapat digunakan untuk memanipulasi foto sehingga hasil foto lebih menarik. aplikasi adobe photoshop pada dasarnya merupakan aplikasi pengolah gambar, namun sering kali pula ia digunakan untuk mengubah tampilan suatu objek, misalnya teks atau tulisan. adobe photoshop bukan pengolah kata, tapi ia dapat membuat beragam efek menarik untuk mempercantik tampilan gambar atau teks.


Konsep Dasar Literature Review

Menurut Aini, Q., Raharja, U, Moeins, A., & Wardani. M (2018:28) [27], metode penelitian adalah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebelum merancang sistem sebagai upaya untuk menganalisa permasalahan dan juga memudahkan peneliti dalam menganalisa permasalahan tersebut.

Menurut Sari (2017 : 333) [28], Literature Review proses dimana dilakukan proses pendalaman pada literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sehingga dapat dijadikan referensi dan perbandingan agar dapat dilakukan proses perbaikan.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, Literature Review' merupakan proses penelitian yang mengambil beberapa sumber teori dari berbagai aktivitas di dunia pendidikan dan dijadikan sebagai bahan referensi.

Literature Review

Metode literature review merupakan dedikasi tentang teori, temuan dan bahan penelitian sepurupa dari bahan rujukan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. metode literature review dilakukan sebagai pelengkap untun mendukung metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitandengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para peneliti. adanya literature riview ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Po. Abas Sunarya dan Lisa Anisah (2018)[29], yang berjudul “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta”. Dalam penelitian menghasilkan desain berbentuk komunikasi visual seperti flyer, brosur, cover buku, dan logo yang menjadi informasi penting terkait dan diaplikasikan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar, Reni Mulyani, dan Fitria Arnita (2017)[30], yang berjudul “Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang desain komunikasi visual sebagai sarana promosi merupakan suatu project yang mencoba memaparkan sebuah proses perancangan media untuk memberikan informasi suatu pesan yang berkenaan dengan usaha promosi sebuah institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu STKIP Pasundan.
  3. Penelitian yang dibuat oleh Lusyani Sunarya, Devy Rositarini, dan Riska Andriyanti (2016)[31], yang berjudul “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Penunjang Informasi Pada Event Raker XII Perguruan Tinggi Raharja”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang desain komunikasi visual yang merupakan salah satu kebutuhan pokok sebagai sebuah alat penyampaian informasi dari sebuah event. Pengadaan event yang berlangsung biasanya membutuhkan berbagai macam media informasi dengan pesan yang terbaru dan jelas, serta membutuhkan nuansa desain yang baru di setiap tahunnya.
  4. Penelitian yang dibuat oleh Sururi, ahmad. (2019)[[32], yang berjudul “perancangan media interaktif sebagai panduan dan promosi pada ilerning journal center”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Media Interaktif adalah alat bantu berbasis multimedia yang menjelaskan suatu informasi ataupun sebuah produk yang ditawarkan, dengan menyajikan konten seperti teks, gambar bergerak, animasi, video, audio, dan video games . Video adalah salah satu media promosi yang sangat efektif karena video merupakan media yang paling lengkap, video mempunyai unsur gerak, visualisasi yang nyata, gambar, suara, dan juga banyak unsur musik. Dalam bidang promosi dan publikasi, audio visual menjadi salah satu media pendukung dalam penyampaian informasi yang efektif, serta lebih menarik dalam penyajiannya. Promosi tidak akan berjalan baik apabila tidak ada suatu media penunjang yang kuat untuk mempromosikan produknya. Ilearning Journal Center merupakan sebuah inovasi sistem pengelolaan jurnal elektronik (e-journal) yang pada penerapannya diarahkan untuk dapat menggantikan sistem pengelolaan jurnal konvensional (tercetak). Tujuan dari media promosi ini adalah untuk membuat Media Interaktif berbasis multimedia dan membuat sebuah konten video di youtube sebagai sarana informasi pada ILearning Journal Center, manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai penunjang media promosi iLearning Journal Center agar mampu memberikan kemudahan serta pelayanan yang maksimal kepada partner yang telah bergabung maupun yang baru bergabung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendataan, yaitu observasi, dan wawancara, dengan bantuan aplikasi Adobe Flash Profesional, Adobe Ilustrator, Adobe after effect dan Adobe Premiere diharapkan dapat terbentuknya Media Interaktif serta video promosi sebagai sarana informasi pada ilearning journal center.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh ivan setiawan (2019)[33], yang berjudul “Perancangan media video iklan teknologi Sistem cctv pada pt. Lamjaya inovasi Komputindo sebagai promosi” Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini sudah semakin modern. Sebagian besar masyarakat hampir tidak terlepas dari penggunaan barang elektronik setiap harinya terutama yang terhubung dengan internet, yang berarti pertukaran suatu informasi saat ini dapat terjangkau hampir ke seluruh daerah. Penyebaran informasi dengan internet ada beberapa macam seperti teks, gambar, foto, suara dan video. Dari berbagai macam tersebut yang paling efektif adalah menggunakan video. Mengambil data dari informasi umum tersebut, dalam penelitian ini peneliti melakukan suatu perancangan media video iklan produk pada PT. Lamjaya Inovasi Komputindo, yaitu tentang teknologi sistem CCTV (Closed Circuit Television) sebagai promosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat media promosi yang lebih menarik, efektif dan efisien. Sebelumnya media promosi yang digunakan adalah seperti website, pameran dan media video contoh dari CCTV secara langsung (demo video) yang di-upload di Youtube, tanpa adanya penjelasan informasi melalui audio dan instruksi untuk membuat calon customer menjadi lebih tertarik.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Nuriman dan Dwi Yuli Prasetyo (2017)[[34], dari Jurnal Sistemasi yang berjudul “Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi”. Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini sering dikaitkan dengan pentingnya ilmu teknologi didalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dibidang pendidikan. Pentingnya pendidikan tentu sudah menjadi sesuatu yang harus ditempuh agar terciptanya SDM yang berkualitas dan berilmu pengetahuan. Universitas Islam Indragiri didirikan untuk memberikan kesempatan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan setelah lulus dari sekolah menengah atas. Sekarang tugas dari UNISI adalah mengajak masyarakat untuk bergabung ke Univeristas ini, berbagai kegiatan dilakukan dimulai dengan pemasangan pamflet dan baleho, serta kegiatan PMB serta HUMAS, agar dapat meyakinkan masyarakat betapa pentingnya pendidikan, serta di Indragiri Hilir sekarang ada sebuah Universitas yang dapat dijadikan tempat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem multimedia untuk kegiatan promosi. Untuk mendukung kegiatan tersebut dengan membuat sistem yang baru dengan membuat sebuah iklan promosi berbasis animasi 2 dimensi dengan motion graphic yang dapat membuat masyarakat lebih mengenal UNISI dalam bentuk Audio Visual dan memahami apa saja keunggulan serta kualitas dan kuantitas dari UNISI tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah pembuatan karakter animasi yang dirancang secara manual dan di-scan untuk dijadikan gambar digital atau disebut 2D hybrid animation, serta pembuatan motion graphic yang menarik. Sehingga masyarakat dapat mencerna dan memahami Apa saja fakultas dan jurusan yang ada di UNISI serta mengetahui bahwa universitas ini sudah diakui dan terakreditasi, agar tidak ada lagi keraguan dan masyarakat dapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, dkk. (2017)[[35], dari Jurnal SENSI yang berjudul “Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi”. Saat ini salah satu cara yang paling tepat untuk menyampaikan informasi adalah dalam bentuk audio maupun visual. Video iklan merupakan salah satu media informasi dan promosi berupa visualisai untuk mengenali suatu lembaga perusahaan dan instansi. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu instansi swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan. Sarana yang tepat untuk mempromosikan nya yaitu dengan pembuatan video iklan pada Perguruan Tinggi Raharja. Video iklan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan Perguruan Tinggi Raharja kepada masyarakat. Dengan video iklan ini di harapkan dapat sebagai alat promosi dan informasi sekaligus sebagai dokumentasi. Rumusan masalah dalam video ini adalah bagaimana video iklan ini menjadi daya tarik tersendiri pada masyarakat. Manfaat dari pembuatan video iklan ini adalah sebagai sarana media promosi dan informasi kepada masyarakat dan memberi nilai tambah pada Perguruan Tinggi Raharja. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode, observasi, wawancara, perancangan dan implementasi. Hasil penelitian ini berupa video iklan yang berisi informasi-informasi yang disusun dan dihubungkan satu dengan yang lain menjadi video visual, sehingga masyarakat dapat mengenal Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Al Lukman Arif Prayoga, dkk. (2016)[36], dari Jurnal Art Nouveau yang berjudul “Perancangan Iklan TVC Perumahan Cerme Square Residence dengan Teknik Animasi 3D Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”. Tujuan dari desain iklan TVC perumahan Cerme Square Residence adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan kebutuhannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif yang akan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan literasi untuk merumuskan konsep iklan TVC. Analisis data menggunakan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah data dianalisis, ditemukan konsep desain atau kata kunci dari desain iklan TVC "Lives". Deskripsi "Hidup" adalah keberadaan kehidupan di wilayah Cerme Square Residence. Konsep "Lives" ini akan muncul sebelum kampanye media yang tidak memiliki konsep atau tidak memiliki konsep seragam yang menyebabkan tingkat kesadarannya rendah. Konsep "Lives", bertujuan untuk menciptakan area yang memiliki kehidupan, kegiatan dan acara. Artinya, konsep "Lives" diharapkan menjadi area Cerme Square Residence yang memungkinkan orang untuk melakukan aktivitasnya. Artinya dengan kawasan sekitar masyarakat Cerme Square Residence Cerme tidak lagi harus jauh ke pusat kota Gresik. Untuk konsep "Lives" memberikan gambaran tentang kenyamanan masyarakat yang diperoleh di sekitar Cerme dan membantu meningkatkan kesadaran merek.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ruitong Wang, dkk. (2018)[37], dari Agricultural and Resource Economics Review yang berjudul “Does Advertising Content Matter? Impacts Of Healthy Eating And Anti-Obesity Advertising On Willingness To Pay By Consumer Body Mass Index” . This study examines the impacts of two types of advertising content—healthy eating and anti-obesity advertising—on the demand for healthy and unhealthy food and beverage items. We show that differentiating consumers by weight is crucial in fully understanding the effects of advertising content on food and beverage demand. We find that among overweight individuals, anti-obesity advertisements are more effective than healthy eating advertisements at reducing the demand for unhealthy items and increasing the demand for healthy items. Furthermore, the magnitude of this effect increases with BMI. We discuss possible explanations and policy implications based on our results.
    (Studi ini meneliti dampak dari dua jenis konten iklan — makan sehat dan iklan anti-obesitas — terhadap permintaan barang-barang makanan dan minuman yang sehat dan tidak sehat. Kami menunjukkan bahwa membedakan konsumen berdasarkan berat sangat penting dalam memahami sepenuhnya pengaruh konten iklan terhadap permintaan makanan dan minuman. Kami menemukan bahwa di antara individu yang kelebihan berat badan, iklan anti-obesitas lebih efektif daripada iklan makan sehat untuk mengurangi permintaan barang yang tidak sehat dan meningkatkan permintaan untuk barang yang sehat. Selanjutnya, besarnya efek ini meningkat dengan BMI. Kami membahas kemungkinan penjelasan dan implikasi kebijakan berdasarkan hasil kami.)
  10. 1Penelitian yang dilakukan oleh Ana Maria Dianezi Gambardella. (2018)[38], dengan judul “Education Videos with Nutritional Approach in Youtube”. Penelitian ini menjabarkan tentang perancangan video pendidikan makanan dan gizi yang dopromosikan melalui media Youtube. Setelah pendidikan didefinisikan untuk setiap video, dengan mempertimbangkan aspek makanan dan gizi di Brazil. Penerimaan video dievaluasi menggunakan ala“youtube Analytics”, yang memungkinkan analisis berapa kali diputer, waktu pemutaran rata-rata, dan profil pemirsa. Hasilnya adalah dari enam belas video yang diproduksikan dari November 2013 hingga Juli 2015. Tampilan untuk setiap video. Sebagaian besar video menyampaikan pesan edukasi mereka sebelum penonton kehilangan minat.

Dari 10 Literatur Review di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa perancangan video adalah sebagai salah satu alat peraga atau pendukung dalam melaksanakan suatu kegiatan seperti promosi serta memberi informasi-informasi yang terkait didalamnya.



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat UPT Puskesmas Kronjo

Puskesmas Kronjo mulai didirikan sekitar tahun 1962 berupa balai pengobatan diatas tanah seluas 5.202 m2 yang merupakan hibah dari warga sekitar. Pada tahun 1972 Puskesmas Kronjo pindah lokasi ke di Jln. Raya Ir. Sutami No.16 Desa Pagedangan Ilir Kecamatan Kronjo, bersebelahan dengan Kantor BRI yang sekarang dijadikan Gedung Pertemuan Kecamatan Kronjo (Aula). Pada tahun 2002 Puskesmas Kronjo Pindah lokasi ke Jln. Raya Kronjo – Balaraja Km. 1 Desa Kronjo Rt/Rw : 01/01 Kecamatan Kronjo, Simpang Tiga Kronjo ke arah Mauk, Puskesmas Kronjo menempati bangunan utama dengan sumber dana APBD Kabupaten Tangerang tahun 2002 dengan luas bangunan sekitar 700 m2.

Puskesmas Kronjo mempunyai ruang pelayanan yaitu : Ruang Loket Pendaftaran, Ruang KIA dan Imunisasi, Ruang Poli Umum, Ruang Poli Anak, Ruang Poli Lansia, Ruang Poli Gigi, Poli TB Paru, Kamar Obat, Pelayanan KB, Ruang Klinik Gizi, Ruang Gawat Darurat, Ruang Perawatan Inap, Ruang Bersalin, Ruang Gudang Obat/Farmasi, Ruang Kepala Puskesmas, Ruang TU / Administrasi, Ruang Staf /program dan Ruang Musholah. Kemudian pada tahun 2013 ada penambahan ruang tunggu utama dari sumber dana F1 dan pada tahun anggaran 2014 ada penambahan gedung Kamar Bersalin dan Aula Utama puskesmas didirikan dengan luas bangunan sekitar 140 m2 dan menempati lahan seluas 200 m2, dari sumber dana yang sama.

Luas wilayah Puskesmas Kronjo sebesar 44.2 Km2 yang tersebar di 10 (sepuluh) desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 57.350 jiwa yang terdiri dari laki-laki 29.337 jiwa, perempuan 28.013 jiwa, jumlah Kepala Keluarga 13.912 KK, dengan rata per KK ada 4 jiwa dan rata-rata tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2015 sebesar 1.297 jiwa / km2..


Visi dan Misi

  1. Visi UPT Puskesmas Kronjo
    Terwujudnya pelayanan yang bermutu, menuju masyarakat Kecamatan Kronjo sehat dan mandiri.
  2. Misi UPT Puskesmas Kronjo
    Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna, Meningkatnya pemberdayaan secara terpadu, Meningkatnya sinergi kemitraan dengan lintas sektor terkait dan Pembangunan kesehatan berwawasan lingkungan.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas Kronjo dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Bagan 3.1. Struktur Organisasi Puskesmas Kronjo

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti instansi pemerintahan kesehatan pusat, Puskesmas sebagai unit pelayanan terpadu terdapat bagian–bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut wewenang serta tanggung jawab bagian–bagian yang ada pada Puskesmas Kronjo sebagai berikut :

  1. Kepala Puskesmas
    Hak dan Wewenang :
    a. Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.
    a. Bertugas sebagai manager Puskesmas, pelaksana Medis tekhnis, Dan konsultan medis.
    Uraian :
    a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
    b. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien dalam rangka rujukan menerima
    c. Menerima konsultasi.
    d. Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
    e. Mengkoordinir pengembangan PKMD.
    f. Membina pegawai puskesmas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
    g. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan/program.
    h. Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.
    i. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
    j. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf Puskesmas
    k. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
    l. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten, baik berupa laporan rutin maupun khusus.
    m. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
    n. Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Pustu, PKD, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.
    o. Sebagai dokter (fungsional) melaksanakan tugas pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien Puskesmas.
  2. Tata Usaha
    Hak dan Wewenang :
    a. Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan : SP2TP, Bendahara, Administrasi dan pelaporan LOKET, Kepegawaian, pengelolaan Barang dan inventaris Kantor.
    Uraian :
    a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit Tata Usaha
    b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap Sub bagian dan unit Tata Usaha.
    c. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir.
  3. Bagiam Umum
    Hak dan Wewenang :
    a. Registrasi Surat Masuk dan Keluar
    b. Melanjutkan disposisi Kepala Puskesmas.
    c. Membuat konsep surat
    d. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan sarana puskesmas
    e. Mengarsipkan surat.
    f. Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
    g. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat umum
  4. Kepegawaian
    Hak dan Wewenang :
    a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting (Persediaan pegawai), DUK,lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
    b. Koordinator SKP dan DP3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan Langsung
    c. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
    d. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
    e. Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian Fungsional,Baju, Sepatu dan lain-lain)
    f. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit ).
    g. Membuat Absensi Mahasiswa / siswa yang praktek / magang di Puskesmas
    h. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas
    i. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas. j. Koordinator kegiatan apel di puskesmas Kronjo.
  5. Bagian Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP)
    Hak dan Wewenang :
    a. Bertugas / bertanggung jawab dalam pengelolaan data dan informasi Puskesmas serta perencanaan dan penilaian kegiatan program, yang membantu kepala puskesmas dalam perencanaan, monitoring dan penilaian pelaksanaan program-program puskesmas.
    b. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap Unit dibawahnya yaitu Unit LITBANG dan Unit SP2TP.
  6. Bagian Keuangan
    Hak dan Wewenang :
    a. Bendahara dengan SK pengangkatan Bupati yang Bertugas dan bertanggung jawab akan manajemen keuangan puskesmas, dimana dana yang dikelola bersumber dari APBN, APBD.
  7. Bidang UKM (Usaha kesehatan masyarakat)
    Hak dan Wewenang :
    a. Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan : PROMKES, KESLING, P2P.
    uraian :
    a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit di bidang UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat)
    b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap seksi dan unit di Bidang UKM.
  8. Bidang Pelayanan Promosi kesehatan (PROMKES)
    Hak dan Wewenang :
    a. Penyuluhan
    a. Pemberdayaan Masyarakat
    uraian :
    a. Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar
    b. Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
    c. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat & napza
    d. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
    e. Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat tentang perilaku menjaga kebersihan diri
    f. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)
    g. Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang Imunisasi
    h. Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak remaja
    i. Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
    j. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitis .
    k. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
    l. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
    m. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil KEK/Kurus
    n. Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat
    o.Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan atau pembentukan kelompok yang peduli terhadap kesehatan
    p. Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat
    q. Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu
    r. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
    s. Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS
    t. Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS di daerah binaan
    u. Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
  9. Bidang Pelayanan kesehatan lingkungan (KESLING)
    Hak dan Wewenang :
    a. Pemantauan tempat tempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersih .
    uraian :
    a. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
    b. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesling
    c. Penyehatan air bersih.
    d. Penyehatan pembuangan sampah.
    e. Penyehatan lingkungan dan pemukiman.
    f. Penyehatan pembuangan air limbah.
    g. Penyehatan makanan dan minuman.
    h. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
    i. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida.
    j. Pelaksana peraturan perundangan di bidang kesehatan lingkungan.
    k. Pembakaran sampah medis
    l. Pencatatan dan pelaporan.
  10. Bidang Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P)
    Hak dan Wewenang :
    a. Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
    Uraian
    a. Pengendalian infeksi Dengue /DBD
    b. Pengendalian Infeksi Menular Seksual
    c. Pengendalian HIV/AIDS
    d. Pengendalian Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
    e. Pengendalian penyakit TBC
    f. Pengendalian KUSTA
    g. Pengendalian penyakit menular lainnya
    h. Pencatatan dan pelaporan Unit PM
    i. Tugas Posbindu PTM
    j. Pencatatan dan pelaporan Unit PTM
  11. Bidang UKM pengembangan (UKM-P)
    Hak dan Wewenang :
    a. Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan : Pelayanan kesehatan Jiwa, pelayanan NAPZA dan Rokok, Pelayanan kesehatan Tradisional komplementer, UKS, Kesehatan Lansia
    Uraian
    a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit di bidang UKM-P (Usaha Kesehatan Masyarakat Pengembangan)
    b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap seksi dan unit di Bidang UKM-P.
  12. Bidang Jejaring Pelayanan Puskesmas dan fasilitas kesehatan (JPP-FK)
    Hak dan Wewenang :
    a. Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan : PUSTU, Puskesmas Keliling, Bidan Desa, Jejaring Fasilitas pelayanan kesehatan (JFPK)
    Uraian
    a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit di bidang JPP-FK (Jejaring Pelayanan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan)
    b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap seksi dan unit di Bidang JPP-FK
  13. Bidang Puskesmas Pembantu (PUSTU)
    Hak dan Wewenang :
    a. Puskesmas Pembantu merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas.
    Uraian
    a. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja Puskesmas.
    b. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM.
    c. Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
    d. Mendukung pelayanan rujukan.
    e. Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
  14. Bidang Puskesmas Keliling
    Hak dan Wewenang :
    a. Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan.
    Uraian
    a. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja Puskesmas.
    b. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh dan sulit.
    c. Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dll.
    d. Mendukung pelayanan rujukan.
    e. Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
  15. Bidang Bidan Desa
    Hak dan Wewenang :
    a. Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas sebagai jaringan pelayanan Puskesmas. Penempatan bidan di desa utamanya adalah dalam upaya percepatan peningkatan kesehatan ibu dan anak, disamping itu juga untuk peningkatan status kesehatan masyarakat.
    Uraian
    a. Pelayanan KIA-KB.
    b. Pelayanan promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat.
    c. Deteksi dini dan pengobatan awal terkait kesehatan ibu dan anak, termasuk gizi.
    b. Seksi Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan (JFPK)
    a. Menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan diluar PUSKESMAS seperti RS Negeri/swasta, Klinik swasta, Praktek Dokter swasta, Praktek keperawatan swasta, Praktek kebidanan swasta (BPS) dalam rangka memajukan program kesehatan.
    b. Melakukan pembinaan,pengawasan fasilitas penyedia layanan kesehatan seperti Klinik swasta, Praktek Dokter swasta, Praktek keperawatan swasta, Praktek kebidanan swasta (BPS) dilingkungan PUSKESMAS Kronjo.

Product Information/Informasi Produk

Produk

Perancangan ini menyampaikan tentang informasi dan edukasi mengenai pencegahan stunting mengenai kesehatan masyarakat serta memberikan penyuluhan atau mensosialisasikan melalui bentuk media video, seperti video explainer ini yang dikemas berupa teks, gambar, suara dan animasi yang diharapkan lebih mendapat respon menarik dari media sebelumnya sebagai informasi dalam penyampaiannya. Sistem perancangan ini pada penerapannya diarahkan untuk kebutuhan pelayanan kepada masyarakat serta pula sebagai sarana pada Puskesmas Kronjo.

Latar Belakang Produk

Berdasarkan analisa permasalahan pada Puskesmas Kronjo diharapkan dengan adanya media berbentuk video ini mampu memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat yang telah melihat dan mendengar isi pesan di dalam video tersebut diharapkan menambah pengetahuan serta mampu merubah perilaku dan menjaga kesehatan baik untuk diri sendiri ataupun sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah kecamatan kronjo.

Perkembangan Produk

Keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi salah satu hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Sebagai salah satu contoh penerapan teknologi dibidang multimedia dalam bidang informasi yakni dalam bentuk video informasi dan edukasi kesehatan masyarakat.

Puskesmas Kronjo salah satu lembaga pemerintahan yang membidangi penanganan kesehatan paling terpadu. Oleh karena itu puskesmas membutuhkan sarana video informasi – informasi mengenai kesehatan.

Material Produk

Proses pembuatan video explainer sebagai media informasi dan edukasi, didukung oleh beberapa material produk, yaitu :

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan video expainer pada Puskesmas Kronjo menggunakan adobe after effect Cs6, adobe premiere Cs6 dan adobe ilustrator Cs6 memuat tentang informasi kesehatan dan edukasi. Dalam perancangan ini terdapat beberapa hal yaitu manfaat, kelebihan dan sebagai berikut :

  1. Manfaat
    a. Sebagai sarana penunjang informasi kesehatan.
    b. Meningkatkan segi pengetahuan tentang kesehatan.
  2. Kelebihan
    a. Menghasilkan video yang bermanfaat.
    b. Memberikan informasi serta edukasi mengenai kesehatan.
    c. Memudahkan dalam menerima informasi.
  3. Kekurangan
    a. Durasi yang pendek sehingga produk dengan contoh kasus yang ditampilkan hanya perwakilan beberapa kategori saja dalam satu video.
    b. Proses produksi yang sulit karena beberapa dilakukan di luar ruang lingkup perusahaan

Harga Produk

Dalam perancangan video ini sebagai media informasi dan edukasi membutuhkan peralatan yang memadai untuk proses perancangannya, karena membutuhkan imajinasi hingga kreativitas dalam merancang sebuah video. Setelah dilihat dari segi harga produk video expainer ini masuk ke dalam harga menengah, dan untuk proses ke tahap pembuatan pun cukup lama karena harus mendesian aset gambar, merekam audio dubbing' sebelum ketahap penyatuan sehingga terbentuk sebuah video jadi.

Market Analysis

Dalam hal ini dapat membantu menyajikan informasi mengenai kesehatan yang tepat suatu produk untuk disosialisasikan. Analisa ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat sesuai dengan apa yang sedang berjalan pada pemerintah pusat. Sehingga dapat merumuskan strategi yang tepat untuk melakukan sosialisasi selanjutnya. Sasaran dari sosialisasi ini adalah rata-rata dari wilayah kecamatan kronjo Kabupaten Tangerang dan sekitarnya, khususnya masyarakat Indonesia. Dikarenakan kesehatan termasuk lambang kesejahteraan dalam sebuah Negara.

Market Positioning

Market positioning yaitu tindakan suatu instansi yang merancang produk dan pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan masyarakat. Sehingga demikian masyarakat dapat memahami dan menghargai media informasi kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kronjo tersebut. Puskesmas kronjo membutuhkan perancangan media video informasi, untuk menarik minat dan menambahkan tingkat pengetahuan kesehatan terhadap masyarakat.

Adapun sasaran video informasi ini adalah masyarakat kronjo. Video ini nantinya di implementasikan melalui DVD dan berbagai social media seperti youtube, facebook, dan layar monitor yang ada di lingkup puskesmas. Sehingga melalui perancangan video kesehatan ini diharapkan masyarakat mengetahui berbagai jenis kesehatan dapat memahami tentang kesehatan dan menerapkan pada kehidupannya.

Market Potential

Video explainer tentang kesehatan ini sebagai sarana informasi dan edukasi yang ditunjukan kepada masyarakat serta untuk membantu puskesmas dalam menginformasikan tentang kesehatan.

Video ini akan menjangkau potential market khususnya di wilayah kecamatan Kronjo, wilayah kabupaten atau kota bahkan Indonesia. Sehingga masyarakat akan lebih peka terhadap kesehatan dan mau mencegah.

Market Segmentation

Geografi : wilayah Kronjo, Tangerang, Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Kelas Ekonomi : menengah ke bawah

3. Usia : 17 – 40 tahun

4. Sasaran : Masyarakat

Psikografi : Masyarakat Indonesia khususnya warga Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang.

Tujuan Kepeminatan

Dalam memberikan informasi tentang edukasi kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk media dengan konsep video explainer yang bertujuan untuk meningkatkan angka kesehatan, dalam hal menyampaikan informasi dan edukasi melalui gerakan promosi kesehatan kepada masyarakat

Marketing Strategy

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi kesehatan yang sudah berjalan di puskesmas Kronjo dan video explainer ini akan digunakan puskesmas Kronjo dalam rangka meningkatkan kepemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Berikut adalah table matrik analisa SWOT:

Tabel 3.3 Tabel Analisis SWOT

Budget Production Media

Dalam penelitian ini memerlukan biaya menengah. Lihat tabel 3.3 di bawah ini :

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan video explainer tentang kesehatan dan edukasi masyarakat menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Mouse : Logitech B100
  3. Keyboard : SPC Model SKO-150/K
  4. RAM  : 2 GB
  5. Flashdisk : Sandisk 32 GB

Software yang Digunakan

Dalam konsep media informasi dan edukasi menggunakan software antara lain : :

  1. Adobe Ilustrator CS6
  2. Adobe Photoshop CS6
  3. Adobe After Effect CS6
  4. Adobe Premier Pro CS6

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II


Keterangan :

M (Mandotary) : Penting

D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T (Technical) : Bagaimana pembuatan permintaan yang diusulkan

O (Operational) : Bagaimana penggunaan permintaan yang diusulkan

E (Economy) : Berapakah biaya dari permintaan yang diusulkan

L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

H (High) : Sulit untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi


BAB IV

KONSEP DESAIN

Untuk menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik, menarik dan berkualitas dipergunakan konsep desain yang disebut KPM (Konsep Produksi Media) MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting), pada konsep tersebut terdapat tahapan Preproduction, Production dan Postproduction, berikut adalah penjelasan tahapan KPM (Konsep Produksi Media) MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting):

Preproduction

Preproduction merupakan tahap awal dalam sebuah proses untuk melakukan persiapan pada hal apa saja yang dibutuhkan sebelum memulai tahap produksi. Adapun langkah dalam tahap preproduction pada umumnya diawali dari pengumpulan ide atau gagasan untuk menentukan konsep awal, kemudian ide tersebut dirangkai menjadi sinopsis, lalu sinopsis tersebut dibuat lebih detail lagi dengan script writing dan storyboard. Setelah konsep keseluruhan sudah selesai dibuat, kemudian selanjutnya menentukan time schedule, dilanjutkan dengan menyiapkan peralatan dan mencari crew sebagai pendukung konsep yang sudah ditentukan. Seperti pada gambar bagan berikut ini :

Bagan 4.1 Tahap Preproduction

Ide atau Gagasan

Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan digunakan sebagai dasar dalam sebuah perancangan video. Sebuah ide atau gagasan harus memiliki orisinalitas, kreatifitas dan menarik. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video explainer ini mengambil informasi dari puskesmas menyesuaikan bidang kesehatan. Ide atau gagasan yang dituangkan dalam perancangan video explainer ini mengambil tema animasi 2 dimensi. Perancangan videoini sebagian perlu penggabungan antara gambar teks dan audio serta tambahan animasi 2d agar visual yang ditampilkan dapat terpenuhi dan dipahami sehingga menarik audience.


Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan tentang sebuah cerita dengan tujuan agar pembaca memiliki gambaran sekilas dari isi, Kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang menggunakan kalimat - kalimat yang dipadu ke dalam sebuah paragraf. Sehingga memungkinkan untuk memberikan garis besar sebagai acuan pokok improvisasi. Sinopsis perancangan video explainer sebagai sarana informasi dan edukasi kesehatan masyarakat pada UPT Puskesmas Kronjo Kabupaten Tangerang ini adalah :

“Informasi mengenai kesehatan salah satunya stunting yang menjadi masalah, stunting menjadi bagian penting dalam sebuah pertumbuhan dalam sebuah negara. Perancangan ini melatar belakangi sebuah informasi tentang stunting, angka stunting, ciri-ciri dan dampak stunting kemudian menyertakan beberapa edukasi dalam sebuah penyampaiannya”.

Narasi

Narasi yaitu sebuah rangkaian tulisan dapat berupa rekaman suara yang akan dimasukkan ke dalam suatu tokoh karakter pada video. Sebuah narasi digunakan untuk menjalankan suatu proses tertentu pada suatu presentasi. Berikut teks dubbing pada video explainer ini :

“apa itu stunting/ Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat asupan zat gizi yang kurang// Ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari anak seusianya// Tujuh juta anak di Indonesia mengalami stunting/ dengan prevalensi angka mencapai dua puluh tujuh koma enam persen// Kalau kita tidak berbuat apa-apa maka anak-anak Indonesia akan menjadi generasi yang hilang// Ciri-ciri stunting yaitu// Petumbuhan gigi melambat/ performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar/ tinggi badan anak yang lebih pendek dari anak seusianya/ serta anak sangat mudah lelah// Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama, saat masa 1000 hari pertama kehidupan// Dampak dari stunting yaitu/ perkembangan otak dan fisik anak menjadi terhambat/ Rentan terhadap penyakit sehingga anak mudah sakit/ Serta anak menjadi gemuk saat dewasa. Sehingga menimbulkan berbagai penyakit/ seperti/ hipertensi/ penyakit jantung, dan diabetes// Stunting dapat dicegah! Melalui 1000 hari pertama kehidupan// Berawal dari masa kehamilan/ masa lahir/ masa 6 bulan/ dan masa 2 tahun// Dengan/ pantau pertumbuhan balita di pos yandu/ Penuhi kebutuhan gizi ibu hamil/ memberi Asi ekslusif hingga bayi 6 bulanm serta penuhi makanan pendamping asi/ dan nutrisi gizi yang cukup pada anak/ hingga masa 2 tahun// Tingkatkan fasilitas sanitasi/ menggunakan jamban sehat, cuci tangan dengan sabun, buang sampah pada tempatnya// Penuhi kebutuhan pengelolaan air bersih/ dan selalu menjaga kebersihan lingkungan// Mari bersama kita cegah stunting/ pastikan anak kita tumbuh tinggi dan berprestasi// Pesan ini disampaikan oleh puskesmas kronjo dan dinas kesehatan kabupaten tangerang///”

Script Writing

Script Writing Script Writing yaitu penulisan naskah narasi yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur cerita.

Tabel 4.1 Script Writing

Storyboard

Storyboard merupakan kumpulan sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita untuk untuk memberi gambarkan sebuah video yang akan dihasilkan. Adanya storyboard ini akan memudahkan dalam mendesain atau pengambilan gambar pada saat proses produksi.


Gambar 4.1 Scene 1 -menampilkan bumper logo Puskesmas Kronjo


Gambar 4.2 Scene 2 – menampilkan teks stunting


Gambar 4.3 Scene 3 – menampilkan teks apa itu stunting


Gambar 4.4. Scene 4 – Dokter menerangkan seorang anak mengalami tanda stunting.


Gambar 4.5. Scene 5 – perbedaan tinggi anak normal dan anak yang mengalami stunting.


Gambar 4.6 Scene 6 - menampilkan angka standar stunting menurut badan kesehatan dunia.


Gambar 4.7 Scene 7 – Menampilkan menggambarkan anak - anak Indonesia yang akan hilang.


Gambar 4.8 Scene 8 – Menampilkan teks ciri - ciri stunting.


Gambar 4.9 Scene 9 – Menampilkan penjelasan dokter mengenai ciri – ciri stunting.


Gambar 4.10 Scene 10 – Menampilkan menggambarkan sebab akibat karena stunting pada 1000 hari pertama kehidupan.


Gambar 4.11 Scene 11 – menggambarkan terhambatnya otak dan fisik anak.


Gambar 4.12 Scene 12 – Menampilkan teks stunting dapat cegah melalui 1000 hari pertama kehidupan.


Gambar 4.13 Scene 13 –menampilkan masa ke masa dari mengandung hingga anak 2 tahun.


Gambar 4.14 Scene 14 – Menampilkan menggambarkan pencegahan dengan kerkonsultasi ke dokter.


Gambar 4.15 Scene 15 – Menampilkan menggambarkan ibu hamil penuhi kebutuhan gizi ibu dan kandungan.


Gambar 4.16 Scene 16 – Menampilkan menggambarkan ibu membri asi pada balita.


Gambar 4.17 Scene 17 – Menampilkan menggambarkan pencegahan dengan melakukan kegiatan sanitasi.


Gambar 4.18 Scene 18 – Menampilkan menggambarkan pengelolaan air bersih.


Gambar 4.19 Scene 19 – Menampilkan menggambarkan hidup bersih pada lingkungan dan ajakan untuk mencegah stunting.


Gambar 4.20 Scene 20 – Menampilkan logo bumper penutup


Rundown

Rundown merupakan suatu kegiatan acara mulai awal hingga akhir yang tersusun rapih oleh waktu yang telah ditentukan dalam proses saat pelaksanaan memulai kegiatan.


Penyusunan Crew

Crew atau Tim merupakan beberapa orang dalam suatu kegiatan produksi, sedangkan keseluruhan dilakukan secara mandiri. Berikut daftar crew dalam perancangan video explainer ini :

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Time schedule merupakan jadwal waktu untuk melakukan suatu proses sesuai target yang telah ditentukan. Proses perancangan video explainer ini ditargetkan dapat diselesaikan selama 4 bulan.

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran/Budget

Budget atau anggaran tentu diperlukan dalam melakukan perancangan suatu video. Berikut anggaran biaya yang dikeluarkan dalam perancangan video explainer ini.

Tabel 4.5 Anggaran/Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Perancangan video explainer ini menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya laptop toshiba, handset, flashdisk, mouse logitek dan smartphone.


Gambar 4.21 – Laptop Toshiba


Gambar 4.22 – Mouse logitek


Gambar 4.23 – Smartphone


Gambar 4.24 – Flashdisk


Gambar 4.25 – Handset


Gambar 4.26 – DVD


Production

Production atau produksi merupakan proses animatic atau desain aset gambar untuk mewujudkan rumusan dari tahap pra produksi dalam bentuk skenario, naskah dan storyboard yang telah direncanakan. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif bisa dijalankan secara maksimal. Mencapai semua tujuan pada tahap produksi ini diperlukannya proses perancangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual dan perancangan broadcasting.

Bagan 4.2 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia dilakukan melalui penggabungan komponen antara visual, audio, teks dan animasi menjadi satu berbentuk video secara utuh yang dapat digunakan untuk penyampaian informasi. Proses perancangan multimedia ini diperlukan tiga tahapan yang diantaranya tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Adanya perencanaan multimedia ini diharapkan dapat ditunjukkan untuk menarik masyarakat agar dapat menjangkau lebih luas mengenai video yang akan ditampilkan dan juga tercapainya target yang telah ditentukan.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia merupakan konsep penunjang sarana informasi dalam kegiatan mensosialisasikan kesehatan dengan bentuk konsep video, melalui media sosial seperti youtube, facebook dan layar televisi tidak menutup kemungkinan akan memudahkan penginformasiannya adapun target penyampaiannya adalah masyarakat. Dengan adanya perancangan multimedia ini tidak terbatas dalam mensosialisasikan segala jenis kesehatan sehingga diharapkan mampu mendorong masyarakat bijak dalam menjaga kesehatan.

Strategi Multimedia

Sebelum melakukan proses produksi, terlebih dahulu harus menentukan strategi multimedia yang akan digunakan, media yang akan dirancang dan dipersiapkan tiga aspek sasaran sebagai berikut :

Geografi : Wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Kelas Ekonomi : Menengah ke bawah

3. Usia : 17 – 40 tahun

4. Sasaran : Masyarakat

Psikografi : Masyarakat Indonesia khususnya warga Kecamatan kronjo Kabupaten Tangerang.

Program Multimedia

Program multimedia video explainer ini yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Picture
    Format gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .png dan format video yang digunakan adalah .mp4 dan mov.
  2. Sound
    Media video iklan ini menggunakan suara asli (dubber) dengan background musik serta beberapa efek suara menyesuaikan dengan isi dan situasi yang terdapat di dalam video.
  3. Text
    Penggunaan teks pada perancangan video explainer ini memakai font Calibri dan Agency FB pada beberapa animasi teks.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video explainer, audio tentu sangatlah berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika perancangan video explainer ini tidak menggunakan audio, maka akan terlihat hampa, kurang menarik atau memuaskan untuk dilihat dan membuat para audience menjadi lebih mudah bosan. Dalam perancangan konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio ini untuk video explainer yang dirancang agar informasi yang ingin disampaikan dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh para audience. Tujuan audio juga digunakan untuk menjelaskan setiap scene video yang sedang diputar atau ditayangkan, sehingga isi informasi menjadi lebih hidup pada video explainer ini. Audio ini berperan besar terhadap pembentukkan dan penempatan sebuah suara dengan background gambar yang sesuai, sehingga pesan dalam video explainer ini disampaikan lebih jelas..

Strategi Audio

Strategi audio dibutuhkan dikarenakan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan dengan menggunakan suara dubber menyesuaikan gambar yang pas mengikuti narasi yang telah dibuat. Sehingga informasi pada video explainer ini dapat diterima dan dimengerti oleh para audience:

Program Audio

Program audio pada perancangan video explainer ini harus disiapkan dan disesuaikan dengan setiap scene video yang ada agar terlihat seimbang. Audio yang digunakan seperti suara instrumen musik untuk backsound, efek suara untuk menyesuaikan situasi gambar dan suara yang dihasilkan dari suara manusia atau disebut dubber. Mendapatkan audio yang sesuai dengan isi video explainer yang dirancang, program audio yang digunakan terbagi menjadi tiga tahapan yang diantaranya :

  1. Background Music
    Latar belakang musik yang digunakan dalam video explainer ini menggunakan musik dari AShamaluev – Digital Technology (Free Royalty Music)
  2. Sound Effect
    Efek suara digunakan supaya video explainer ini dibuat menjadi lebih menarik. Efek suara yang digunakan menyesuaikan setiap scene video yang perlu ditambahkan efek suara.
  3. Dubbing
    Dubbing merupakan pengisian suara pada video yang dibuat mengikuti narasi dan disesuaikan dengan gambar yang ada. Suara yang dihasilkan dari dubbing harus jelas dan tepat dengan harapan video explainer ini akan menjadi lebih menarik lagi.

Perencanaan Visual

Dalam perencanaan visual merupakan proses merancang suatu image dan kesan yang ingin ditampilkan dalam video. Menggabungkan gambar, video, suara dan teks akan menghasilkan satu video utuh berisikan informasi yang akan disampaikan. Gambar dan video yang sudah diproduksi diurutkan, lalu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, serta suara yang dihasilkan dari narasi kemudian di-edit dan di-render sampai menghasilkan video yang menarik untuk disampaikan. Sehingga dengan adanya perencanaan visual ini, semua tahapan dapat terlaksana dengan baik dan akurat.

Tujuan Visual

Tujuan visual ini yaitu untuk merancang sebuah video explainer menggunakan teknik motion graphic agar memiliki kesan tampilan yang menarik dan dapat menyesuaikan tema yang telah ditentukan.

Strategi Visual

Pesatnya kemajuan teknologi komputer saat ini, sangat mempermudah pekerjaan manusia khususnya dalam perancangan video explainer ini. Visualisasi pada video explainer ini dapat menggambarkan hasil agar lebih menarik. Setiap scene video dibuat dengan tampilan visualisasi yang berbeda-beda yang menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri untuk setiap gambar, video, suara, ataupun teks yang ditampilkan.

Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan special effects dibuat menggunakan aplikasi atau software seperti Adobe Illustrator Cs6, Adobe After Effects Cs6 dan Adobe Premiere Pro Cs6 yang merupakan kemajuan pada teknologi. Di sini storyboard menjadi acuan yang diubah animatrix yang diisi beberapa efek visual lainnya, suara dubbing, background music, ataupun efek suara lainnya.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting dalam tujuannya untuk menjangkau sasaran yang lebih dalam dan lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan promosi menjadi suatu arahan untuk tercapainya sebuah target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan Broadcasting adalah untuk menjangkau khalayak luas tanpa adanya filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang disampaikan melalui perancangan video explainer ini dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran. Namun Tujuan Broadcasting pembuatan media video ini diharapkan semua khalayak berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan suatu pola pandangan yang lebih baik terhadap masyarakat sendiri.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada puskesmas dan fasilitas yang mudah terjangkau seperti menggunakan media internet dalam menyebarkan informasi. Platform media internet yang digunakan seperti youtube atau facebook.

Program Broadcasting

Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas khususnya masyarakat Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai mediannya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan edukasi yang dibuat dari hasil editing media video explainer akan disalurkan melalui sosial media dan fasilitas puskesmas seperti televisi :

  1. Social Media
    Social media sebuah media infromasi yang dengan para penggunanya bisa berbagi dan saling berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. Contoh dari social media adalah youtube, facebook dan lain-lain. Jadi video explainer dalam bentuk audio visual bisa di upload melalui social media.

Post Production

Post production merupakan proses finishing dalam sebuah karya yang dimana berawal dari karya mentah sampai menjadi sebuah video yang utuh dan sempurna dan mampu menceritakan pesan dan informasi serta edukasi di dalamnya. Proses post production diperlukannya beberapa tahapan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.

Bagan 4.3 Tahap Post Production

Digitizing

Digitizing merupakan pemindahan data sebuah gambar atau video dari media seperti kamera yang digunakan untuk proses produksi ke dalam perangkat komputer maupun harddisk untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing ini gambar atau video yang sudah dipindahkan akan dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan menyesuaikan ide atau gagasan dari director sesuai dengan naskah dan storyboard yang telah dibuat

Mixing

Mixing adalah suatu proses penggabungkan antara gambar, video, audio, teks dan animasi lainnya menyesuaikan dengan naskah dan storyboard yang sudah dibuat agar tampilan video explaineryang dirancang menjadi lebih menarik. Perpaduan antara gambar, video, teks, animasi dan juga dubbing, background music, efek suara lainnya harus diperhatikan secara seksama agar penempatannya serasi dan berkesinambungan sehingga dapat dilihat dan terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses peracangan setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video. Melakukan pengecekan kembali apakah semua penggabungan pada setiap scene video dan audio sudah disusun rapi secara keseluruhan. Maka akan disatukkan ke dalam satu video utuh.

Exporting

Exporting ini merupakan tahap akhir dari proses penggabungan setelah melaui proses editing mengunakan software adobe after effect Cs6 dan software Adobe Premiere Pro Cs6, lalu di-render menjadi satu video utuh dengan format yang telah ditentukan. Keterangan format video explainer ini di-export dengan kualitas video FHD(1920x1080p), frame rate 29fps dan format .mp4.

Segmen Pasar

Pada tahap ini yaitu segmen pasar adalah tahap dimana video utuh yang sudah disatukkan dan dihasilkan segera ditentukannya target pasar untuk mencapai jangkauan masyarakat luas. Video explainer tentang kesehatan ini nantinya akan di-upload ke akun Youtube dan Facebook puskesmas Kronjo. Diharapkan melalui perancangan video explainer kesehatan ini nantinya dapat mengalami peningkatan angka kesehatan bagi masyarakat Indonesia sehingga menurunkan angka stunting ke angka standar yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 20%.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kurang lebih selama 4 bulan di UPT Puskesmas Kronjo Tangerang, tentang perancangan media video explainer sebagai sarana informasi dan edukasi kesehatan masyarakat pada puskesmas Kronjo. Sesuai dengan point-point permasalahan yang telah disampaikan pada rumusan masalah pada laporan BAB I, hasil kesimpulan yang dilakukan diantaranya sebagai berikut :

  1. Peran media video dalam sebuah informasi kesehatan sebagai edukasi dan pelayanan guna membantu pihak puskesmas dan menjangkau masyarakat dalam mendapatkan informasi kesehatan. Perancangan media video ini dibuat menggunakan Konsep Production Media (KPM) sehingga menjadi menarik di mana proses hasil jadinya terdapat efek visual seperti animasi dan efek suara yang di dubbing untuk dapat memperkuat penjelasan informasi pada setiap isi video. membuat tampilan video dapat lebih menarik dan informatif.
  2. Dari analisa permasalahan yang dilakukan dengan bentuk wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ratu Syifs Fauziah, selaku penanggung jawab pada wawancara tersebut beliau menjawab, untuk saat ini dalam mensosialisasikan suatu isi pesan informasi kesehatan selalu dilakukan dengan berkunjung atau penyuluhan pada masyarakat secara langsung, dilihat dari kaca dunia teknologi sekarang hal ini dirasa tidak cukup efektif untuk menjangkau masyarakat yang jauh lebih luas, Dengan adanya video edukasi layanan kesehatan ini diharapkan pesan yang disampaikan dapat menjangkau dan diterima dengan baik oleh masyarakat hingga hingga melahirkan kesadaran dan timbulnya reaksi kepekaan untuk selalu menjaga kesehatan.
  3. Dari hasil rancangan media yang dibuat dengan Konsep Produksi Media (KPM) sebagai sarana informasi dan edukasi kesehatan diharapkan mampu memberikan informasi kesehatan dan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat. Video tentang kesehatan stunting ini nantinya akan ditampilkan pada media layar televisi selama 5 hari kerja dari senin sampai jumat pada jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Kemudian di-upload ke akun Youtube dan Facebook puskesmas Kronjo. Diharapkan melalui perancangan video KPM stunitng masyarakat memahami isi dari pesan dalam video dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya penyakit stunting sehingga dapat meningkatan angka kesadaran kesehatan bagi masyarakat di Indonesia sehingga menurunkan angka stunting ke angka standart yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 20%.


Saran

Dari observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, saya selaku mahasiswa Program Studi Sains dan Teknologi dari konsentrasi MAVIB (multimedia audio visual and broadcasting) yang memiliki kompetensi di bidang rancangan media berbasis video memberikan masukan demi perbaikan dan peningkatan salah satu pelayanan dibidang promosi kesehatan (PromKes) pada UPT Puskesmas Kronjo, adapun masukan yang ingin saya sampaikan sebagai berikut:

  1. Peneliti berharap UPT Puskesmas Kronjo dapat memperkenalkan tentang kesehatan lebih luas melalui media promosi dan informasi melalui internet seperti social media yang dibagikan secara bertahap agar masyarakat selalu merasa lebih dekat dan diperhatikan.
  2. Disarankan pada UPT Puskesmas Kronjo dapat aktif dan selalu melakukan macam - macam perancangan media video tentang kesehatan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pelayanan agar para masyarakat selalu merasa lebih dekat dan diperhatikan.
  3. Peneliti berharap perancangan media video explainer menjadi satu fokus bagi pihak puskesmas menimbang dan membentuk penanggung jawab untuk menjadi salah satu perancang dalam divisi bidang promosi kesehatan (PromKes) di UPT Puskesmas Kronjo Tangerang..


DAFTAR PUSTAKA

  1. [Maimunah. David Ericson Manalu Dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin. Yogyakarta : Stmik Amikom Yogyakarta. Semnasteknomedia Online. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 37]
  2. [Nurwarsih , Ni Wayan. 2017. Korelasi Kebutuhan Fungsi Terhadap Proses Dan Program Perancangan Arsitektur. Denpasar: Jurnal Ilmiah Arsiektur.]
  3. [Barus, Ulian. Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal Sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka Dalam Proses Belajar Mengajar. Medan. ISBN : 9786027340534]
  4. [Crane, Diana. Kawashima, Nobuko, Kawasaki And Ken’ichi. 2016. Global Culture : Media, Arts, Policy, And Globalization. New York : Routledge].
  5. 5,0 5,1 [Sunarya, Lusyani, Devy Rositarini Dan Riska Andriyanti. 2016. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Penunjang Informasi Pada Event Raker Xii Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CICES. Vol. 2 No. 1: 2356-5209].
  6. [Akbar, Muhammad Rio. 2016. Perancangan Logo Koperasi Alumni Sma 2 Padang Ar’rozak (Kopasmanda Ar’rozak). Journal System. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Vol. 23. No. 2. Pp 21]
  7. 7,0 7,1 [Awwali, Muhammad Ryza Dan Sulartopo. 2015. Media Pembelajaran Desain Grafis Di Sma 1 Kudus Berbasis Multimedia Interaktif. Semarang : Sekolah Tinggi Elektromatika Dan Komputer. Jurnal Stekom Pixel Vol. 8 No. 1 : 4, 20, 21.]
  8. [Hidayat, Wahyu. Riri Mahmuriyah. Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. Journal Sensi. Tangerang : Stmik Raharja. Vol. 2. No. 2.]
  9. [Hurriyati, Ratih. 2015. Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.]
  10. [Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto. Jasmine Darra Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Tangerang : Stmik Raharja. Vol. 9. No. 1 ]
  11. [Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.]
  12. [Maulani, Giandari. Siti Aisah Febriani. Restu Amalia. 2017. Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi. Jurnal SENSI. Tangerang : Stmik Raharja. Vol. 3. No. 2]
  13. [Apriani, Desy. Rosdiana. Asriyani. 2018. Sarana Promosi Dan Informasi Sebagai Video Profile Smk Yuppentek 2 Curug Kabupaten Tangerang. Journal Cyberpreneurship Innovative And Creative Of Exact And Social Science. Tangerang : Stmik Raharja. Vol.4. No.2]
  14. [Kusrianto. 2018. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi]
  15. [Munir. Agnew. 2017. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta ]
  16. [Nugraha, Heru Setiya. M. Suryanto Dan Amir Fatah Sofyan. 2015. Pembuatan Model Gerakan Animasi 2d Dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematik. Yogyakarta : Stmik Amikom Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 21.]
  17. [Subario, Andrew P. Arie S. M. Lumenta Dan Meita Rumbayan. 2017. Animasi Sosialisai Penghemat Listrik. Manado : Universitas Sam Ratulanggi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12 No. 1 : 1-3.]
  18. [Marseila, Maia. 2015. Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Film Kartun Pada Pengenalan Perangkat Keras Komputer. Yogyakarta : Stmik Amikom Yogyakarta.]
  19. [Hidayat, Tonny. Mustajab, Ahmad Abdul Aziz. 2015. Perancangan Film Pendek Animasi 2 Dimensi Dengan Konsep Objek Silhouette Dan Teknik Editing Cut Out . Yogyakarta : Stmik Amikom Yogyakarta.]
  20. [Widiastuti, Ika. 2017. Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Jawa Barat. ISSN 2581-2378 Universitas Krisnadwipayana Jakarta.]
  21. [Budiman, Edy. Hasudungan, Rofilde. Khoiri3, Akhmad. (2017). Online Game “Pics And Words” Sebagai Media Edukasi Bahasa Inggris Berbasis HTML. Kalimantan.]
  22. [Rini. Sonyo, Hesthi. 2017. Pengaruh Edukasi Diet Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pengaturan Makan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal 02. Yogyakarta : UMY Repository.]
  23. [Gunawan, I Dan Benty, D. N. 2017. Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik. Bandung: Alfabeta]
  24. 24,0 24,1 [Agung, Gregorius. 2018. Adobe After Effects Komplet. Jakarta : Pt. Elex Media Komputindo.]
  25. [Yulianjani, A., Martono, A., & Tilaar, T. 2018. Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Berbasis Flash Pada Sekolah Dasar.]
  26. [Huda, Nurul. Fitri Purwaningtias. 2017. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Huruf Dan Angka Berbasis Augmented Reality. Jurnal Sisfokom, Volume 6, No. 2. Palembang: Universitas Bina Darma.]
  27. [Aini, Q., Raharja, D. S., & Raharja, M. S. (2018). Pemanfaatan Sistem Ijc Berbasis Ojs Sebagai Media E-Journal Pada. 2(2), 94–106]
  28. [Sari, Prasetyo Tri Rahayu Kartika. 2017. Prediksi Nilai Gross Domestic Product (Gdp) Perkapita Indonesia Dengan Metode Principal Component Analysis (Pca) Dan Regresi . Kediri : Universitas Nusantara Pgri. ISSN : 978-602-61393-0-6. E-Issn : 2549-7952]
  29. [Sunarya, Lusyani. Po. Abas Dan Lisa Anisah. 2018. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi Dan Informatika Jakarta. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal Cerita. Vol. 4 No. 1: 2461-1417.]
  30. [Immaniar, Dewi, Reni Mulyani Dan Fitria Arnita. 2017. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Perguruan Tinggi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 10 No. 2: 1978-8282.]
  31. [Sunarya, Lusyani, Devy Rositarini Dan Riska Andriyanti. 2016. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Penunjang Informasi Pada Event Raker Xii Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CICES. Vol. 2 No. 1: 2356-5209]
  32. [Sururi, Ahmad. 2019. Perancangan Media Interaktif Sebagai Panduan Dan Promosi Pada Ilerning Journal Center. Tangerang : Universitas Raharja.]
  33. [Setiawan, Ivan. 2019. Perancangan Media Video Iklan Teknologi Sistem Cctv Pada Pt. Lamjaya Inovasi Komputindo Sebagai Promosi. Tangerang : Universitas Raharja.]
  34. [Nuriman, Dede. Dwi Yuli Prasetyo. 2017. Iklan Media Promosi Unisi Berbasis Animasi 2 Dimensi. Jurnal Sistemasi. Riau : Universitas Islam Indragiri. Vol. 6. No. 3.]
  35. [Maulani, Giandari. Siti Aisah Febriani. Restu Amalia. 2017. Rancangan Video Iklan Pada Perguruan Tinggi Raharja Sebagai Sarana Media Promosi. Jurnal SENSI. Tangerang : Stmik Raharja. Vol. 3. No. 2]
  36. [Prayoga, Al Lukman Arif. Muh Bahruddin. Dhika Yuan Yurisma. 2016. Perancangan Iklan Tvc Perumahan Cerme Square Residence Dengan Teknik Animasi 3d Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Jurnal Art Nouveau. Surabaya : Stikom Surabaya. Vol. 5. No. 2]
  37. [38. Wang, Ruitong. Jura Liaukonyte And Harry M. Kaiser. 2018. Does Advertising Content Matter? Impacts Of Healthy Eating And Anti-Obesity Advertising On Willingness To Pay By Consumer Body Mass Index. Agricultural And Resource Economics Review. Uk : Cambridge University Press Vol. 47. No. 1]
  38. [Gambardella, Ana Maria Dianezi. (2018). Educational Videos With Nutritional Approach In Youtube Vídeos Educativos Com Abordagem Nutricional No Youtube. 31, 339–348.]

Contributors

Suhadi