SI1514490276: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 856: Baris 856:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Martono dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 11),<ref name="Arismartono2018">Martono, Aris, Eko Arjun Setyawan dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409 Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari :https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/</ref> “<i>Black box Testing</i> adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Martono dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 11),<ref name="Arismartono2018">Martono, Aris, Eko Arjun Setyawan dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409 Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari :https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/</ref> “<i>Black box Testing</i> adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk dapat menemukan semua kesalahan menggunakan metode black box testing, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input). Input tidak hanya valid input, tetapi juga kombinasi yang mungkin dimasukkan dalam pengujian akan semakin kompleks.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk dapat menemukan semua kesalahan menggunakan metode black box testing, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input). Input tidak hanya valid input, tetapi juga kombinasi yang mungkin dimasukkan dalam pengujian akan semakin kompleks.</p></div>
 
 
 
 
 
 
  
 
==Teori Khusus==
 
==Teori Khusus==
===Konsep Dasar UML (''Unified Modeling Language'')===
+
===Definisi <i>Document Management System</i> (DMS)===
<ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Riandi (2016),<ref name="Riandi2016">Riandi. 2016. <i>“Document Management System”</i>. Indonesia Productivity and Quality Institute. Diambil dari: https://ipqi.org/document-management-system/ </ref> <i>Document Management System</i> (DMS) merupakan sebuah sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses kembali file elektronik”. DMS sering dimanfaatkan untuk menyimpan dokumen aset, dokumen imaging, mengatur sistem alur kerja dan mengelola catatan manajemen.</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi UML (''Unified Modeling Language'') </b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"><i>Document Management System</i> biasanya menyediakan fitur-fitur seperti <i>metadata, capture, Indexing, storage, retrieval, Distribusi, security, colaboration, versioning, dan searching</i>. Menurut Riandi (2016),<ref name="Riandi2016">Riandi. 2016. <i>“Document Management System”</i>. Indonesia Productivity and Quality Institute. Diambil dari: https://ipqi.org/document-management-system/ </ref> Berikut komponen fitur yang disediakan oleh DMS</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yuni Sugiarti (2013:34),<ref name="Yuni2013">Yuni Sugiarti. 2013. Analisis dan Perancangan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> ''Unified Modeling Language'' (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untul visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML mmenawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.</p></div>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://image.ibb.co/bu0mFK/Capture3.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p align="center"><b>Gambar 2.3.Triangle for Success</b>[Mustakini,2009:54] </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p align="center">(Sumber : Yuni Sugiarti. 2013. Analisis dan perancangan UML) </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:133),<ref name="Sukamto2013">R. A. Sukamto dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:Informatika.</ref> UML (''Unified Modeling Language'') adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat dari para ahli peneliti menyimpulkan UML (''Unified Modeling Language'') adalah bahasa yang menjadi standar industri untuk merancang dan mendokumentasikan serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Jenis-Jenis Diagram UML</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Retnoningsih (2015),<ref name="Prasojo"> "Sistem Infomasi"</ref>bahwa terdapat beberapa diagram di dalam UML :</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Use Case Diagram''<br/>Merupakan pemodelan untuk behaviour sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Metadata''<br/>Metadata misalnya nama dokumen, tanggal, pemilik dokumen, dan identitas lainnya. DMS dapat mengekstrak metadata dari dokumen secara otomatis atau meminta user untuk menginput metadata ke sistem. Metadata inilah yang nantinya digunakan sebagai keyword untuk membantu user mencari kembali file yang sudah disimpan di sistem.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Activity Diagram''<br/>Menggambarkan ''workflow'' atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Capture''<br/>Proses Capture terlibat di dalam proses dokumen imaging dari mesin scanner atau mesin MFD <i>(Multi Function Device)</i>.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Class Diagram''<br/>Menggambarkan struktur dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Indexing''<br/>Index digunakan untuk melacak atau mencari file elektronik. Index memberikan klasifikasi melalui metadata dari hasil ekstrak dokumen fisik ataupun file elektronik. Sebaiknya user menggunakan index yang sederhana supaya mempermudah metode pencarian file elektronik kembali.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Sequence Diagram''<br/>Menggambarkan kelakuan objek pada ''use case'' dengan
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Storage''<br/>Tempat untuk menyimpan file elektronik. Storage sering dikaitkan dengan manajemen dokumen mengenai dimana dokumen disimpan, untuk berapa lama, pengarsipan hingga ke pemusnahan dokumen.
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.  
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Retrieval''<br/>Mengambil kembali file elektronik yang disimpan dari storage. Di dalam mencari dokumen, user dapat menggunakan satu atau beberapa metadata sekaligus. Beberapa sistem memiliki kemampuan untuk mencari keyword yang ada di isi dokumen. Retrieval file yang tidak memiliki index akan memakan waktu pencarian lebih lama.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Component Diagram''<br/>Menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. ''Component diagram'' fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Distribusi''<br/>File yang diterbitkan untuk di share harus diperhatikan sisi keamanannya, dimana file tersebut tidak boleh diubah dengan mudah oleh user lain.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Deployment Diagram''<br/>Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Security''<br/>Security dokumen sangat penting dalam aplikasi DMS. Pengaturan keamanan <i>Document Management System</i> dalam suatu perusahaan dapat menjadi lebih kompleks, dimana Administrator hanya memberikan hak akses tertentu kepada kelompok atau orang-orang tertentu saja.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Kolaborasi''<br/>Kolaborasi memungkinkan sebuah file diakses dan diproses oleh user yang berwenang. Akses diblokir dari user lain sementara file sedang diproses, dimana beberapa user dapat melihat dan menggunakan file dalam waktu yang sama.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Versioning''<br/>Suatu proses dimana file diperiksa di dalam atau di luar sistem, yang memungkinkan user untuk mengambil versi sebelumnya dan melakukan update file. Versioning berguna untuk file yang memerlukan update dari waktu ke waktu.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Searching''<br/>Berfungsi untuk menemukan kembali file dan folder menggunakan fitur pencarian file. File dapat dicari dengan menggunakan berbagai atribut dan konten dokumen.
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
+
===Konsep Dasar Arsip===
===Konsep Dasar Kajian Pustaka (''Literature review'')===
+
====Definisi Arsip====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1">Menurut Anon Mirmani (2015: 1.6),<ref name="Anon2015">Mirmani, Anon. 2015. Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari : http://repository.ut.ac.id/4169/1/PUST2252-M1.pdf</ref> Secara etimologis (asal usul kata), arsip berasal dari istilah Yunani, ''arche'', yang berarti perantara. Arti ini kemudian mengalami perkembangan sehingga mencakup juga jabatan, fungsi atau kekuasaan. Perubahan selanjutnya menghasilkan istilah archeon yang berarti tempat menyimpan warkat atau Balai Kota. Setelah itu, kata ''archeon'' juga mengalami perubahan yang kemudian kita kenal dengan istilah arsip atau '''archives'' (bahasa Inggris). Arsip adalah dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh seorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi arsip berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1971<ref name="Pasal1">Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Pokok-pokok Kearsipan.</ref> tentang Pokok-pokok Kearsipan, dinyatakan bahwa arsip adalah:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi Kajian Pustaka</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan pemerintahan;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016:117),<ref name="Punaji2016">Prof. Dr. H. Punaji Setyosari. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.</ref>kajian pustaka merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.</ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016:118) mengutip dari Randolf (2009),<ref name="Punaji2016">Prof. Dr. H. Punaji Setyosari. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.</ref> mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “''As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it.''” Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari suatu isi literatur tersebut.</p></div>
+
====Tujuan Arsip====
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mengingat aktivitas utama bidang kearsipan adalah penyimpanan dengan tujuan agar dapat menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan. Jika meninjau ketetapan tentang tujuan kearsipan yang diatur oleh Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971<ref name="Pasal3"> Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971 pasal 3 tentang Tujuan Kearsipan.</ref> maka dijelaskan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. </p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Tujuam Kajian Pustaka</b>
+
====Fungsi Arsip====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016:119) mengutip dari Gall, Bord, dan Gall (2003),<ref name="Punaji2016"> Prof. Dr. H. Punaji Setyosari. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.</ref> mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki peran dalam hal berikut:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memahami lebih jauh fungsi arsip ini, berdasarkan Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971,<ref name="Pasal2">Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Fungsi Arsip.</ref> secara fungsional terdapat dua jenis arsip yaitu sebagai berikut:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016:118) mengutip dari Randolf (2009),<ref name="Punaji2016">Prof. Dr. H. Punaji Setyosari. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.</ref> mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “''As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it.''” Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari suatu isi literatur tersebut.</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Membatasi masalah penelitian (''delimiting the research problem''). Penelitian pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu masalah yang luas. Dengan mengkaji literatur, kita dapat menemukan bagaimana peneliti lain telah merumuskan alur penelitian yang berhasil dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Dinamis, yaitu arsip “yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, atau penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan, bahwa arsip dinamis ini senantiasa berubah nilai dan artinya secara fungsional.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menemukan arah baru penemuan (''seeking new lines of inquiry''). Dalam melakukan suatu kajian pustaka, kita perlu menentukan penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan bidang yang kita perhatikan. Hal yang sama pentingnya, kita juga perlu mewaspadai terhadap kemungkinan penelitian yang selama ini telah dilupakan. Pengalaman dan latar belakang yang kita miliki memungkinkan kita untuk melihat segi masalah yang tidak menjadi perhatian peneliti lain. Dengan demikian, kita melihat sisi lain dari berbagai masalah yang tidak menjadi bidang kajian peneliti lain.  
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Statis, yaitu arsip ”yang dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, Penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa arsip statis ini sudah mencapai taraf nilai yang abadi, khususnya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/pemerintahan.</ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (''avoiding fruitless approaches''). Dengan mengkaji pustaka atau literatur, menemukan alur penelitian dalam bidang kita yang terbukti tidak berhasil. Misalnya, penelusuran pustaka kadang-kadang mengidentifikasi kajian-kajian sejenis yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yang semuanya menggunakan pendekatan yang hampir sama dan di antaranya telah gagal untuk menemukan hubungan atau perbedaan yang signifikan. Temuan seperti dapat dipakai sebagai rujukan, dan juga sebagai hal pembanding dengan temuan baru jika memang ternyata berbeda.  
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan fungsi arsip tersebut diatas, maka dapat dikemukakan bahwa arsip dinamis adalah semua arsip yang masih ada di unit kerja kantor pemerintah maupun kantor swasta Sedangkan arsip statis adalah semua arsip yang dipindahkan dari unit kearsipan sebuah kantor karena tidak lagi digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari, tetapi arsip ini masih memiliki kegunaan yang tinggi bagi kehidupan kebangsaan dan tersimpan di Arsip Nasional, baik pusat maupun di daerah. </p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Memperoleh pemahaman metodologis (''gaining methodolical insights''). Dalam mengkaji laporan penelitian, kadang kala kita hanya memberikan sedikit perhatian terhadap sesuatu selain hasil penelitian. Ini merupakan suatu kesalahan karena informasi yang lain dalam laporan penelitian tersebut tetap memberikan kontribusi kepada kita, misalnya berkenaan tentang rancangan penelitian kita.
+
====Jenis-jenis Arsip====
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian lanjutan (''identifying recommendations for further research''). Para peneliti sering menyimpulkan bahwa laporan penelitian dan rekomendasinya ditujukan kepada penelitian lain yang mungkin akan dilakukan. Isu-isu dan rekomendasi perlu dipertimbangkan secara seksama karena hal-hal tersebut merepresentasikan pemahaman yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan kajian permasalahan tertentu.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14),<ref name="Anon2015">Mirmani, Anon. 2015. Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari : http://repository.ut.ac.id/4169/1/PUST2252-M1.pdf</ref> Apabila arsip diartikan sebagai setiap dokumen tertulis tentang kegiatan masa lalu manusia atau kelompok manusia, maka arsip itu banyak sekali ragamnya. Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14) Berikut ini adalah penggolongan arsip dilihat dari aspek-aspek tertentu :</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Mencari dukungan dari teori utama (''seeking support for grounded theory''). Banyak kajian penelitian dirancang untuk menguji suatu teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan proses belajar atau fenomena pendidikan. Glaser (1987) mengemukakan bahwa kajian peneliti dapat juga dirancang melalui pertama kali pengumpulan data, dan kemudian mengkaji suatu teori berdasarkan data tersebut. Teori yang dihasilkan disebut grounded theory, karena hal ini dilandasi oleh sejumlah data lapangan secara nyata (a real-world data). Glaser, lebih jauh, menyarankan kepada para peneliti yang merancang untuk menggunakan pendekatan grounded theory ini tidak melakukan kajian literatur sebelumya, karena mereka memungkinkan untuk diungkapkan oleh teori yang dipakai oleh peneliti lain. Akibatnya, mereka tidak mampu mengungkap atau melihat datanya dengan suatu perspektif yang baru. Ary, Jacobs & Sorensen (2010) menyatakan bahwa mencari literatur terkait perlu dilakukan sebelum peneliti melaksanakan penelitiannya agar memberikan suatu konteks dan latar belakang yang mendukung pelaksanaan penelitian.
+
</ol>
+
</ol>
+
 
+
===Konsep Dasar SDLC (''System Development Life Cycle'')===
+
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi SDLC (''System Development Life Cycle'')</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut Subyek atau isinya
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Baswanda (2014:4),<ref name="Baswananda2014">Baswananda, Aji Raino 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. (http://eprints.dinus.ac.id/ , diakses pada tanggal 12 Oktober 2017).</ref> “Metode SDLC (''System Developmen Life Cycle'') adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut:</p></div>
 
+
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi SDLC (''System Development Life Cycle'')</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Keuangan ''(financial records)''<br/>Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan seperti cara-cara pengajuan kredit, cara-cara pembayaran uang.
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014),<ref name="Taufiq2014">Ramadhan Taufiq, Victor G Utomo.2014.Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android (Studi Kasus STMIK Provisi Semarang:Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi.</ref> Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC (''System Development Life Cycle'')</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">''Inventory records''<br/>Yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah persediaan barang, seperti jumlah dan macam barang yang tersedia, daftar harga barang, Barang, daftar kebutuhan barang, dan lain-lain.
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Pegawai ''(personnel records)''<br/>Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah pegawai seperti daftar riwayat hidup, daftar hadir pegawai, status keluarga, daftar jumlah pegawai, bagan organisasi kepegawaian, dan semacamnya.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Tahap perencanaan sistem<br/>Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Penjualan ''(sales records)''<br/>Yaitu arsip yang berhubungan dengan kegiatan penjualan seperti mutu barang, daftar harga barang, wilayah pemasaran, sistem penjualan, hasil penjualan dan lain-lain. </ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Analisis kebutuhan sistem<br/>Tahap analisa kebutuhan kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut Wujudnya
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Perancangan sistem<br/>Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan wujud ini, arsip terdiri dari: surat, naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, bon penjualan naskah, naskah berita acara, kartu/daftar, pita rekaman, gambar-gambar, dan tabel.</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Implementasi<br/>Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut  Kegunaannya
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Manajemen dan Pemeliharaan<br/>Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kegunaannya, arsip dapat dibedakan atas arsip-arsip:</p></div>
</ol>
+
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Untuk informasi kepada pegawai atau untuk  masyarakat luas. Sebagai contoh adalah surat pengumuman pemerintah tentang hari libur, surat pengumuman dari suatu instansi tentang penerimaan pegawai baru, surat edaran dari suatu penerbit tentang penerbitan buku baru dan semacamnya.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Untuk dasar hukum dalam membuktikan sesuatu. Sebagai contoh adalah akte Kelahiran, akte pendirian yayasan, surat wasiat tentang pembagian warisan, surat-surat kontrak/perjanjian, kuitansi pembayaran dan semacamnya.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Untuk kegunaan ilmiah, dimaksudkan untuk penelitian bagi pengembangan ilmu Pengetahuan. Sebagai contoh adalah artikel atau karya tulis ilmuwan di jurnal ilmiah yang diakui, hasil penelitian ilmiah dan lain-lain.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Untuk kegunaan sejarah, yaitu arsip yang dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Peristiwa di masa lampau. Sebagai contoh adalah laporan tahunan, notulen rapat, sejarah pendirian suatu organisasi, buku peringatan, otobiografi, foto-foto sejarah, monumen peringatan dan lain-lain.</ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut Arti Pentingnya
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan arti penting ini, arsip dibedakan atas empat jenis, yaitu:</p></div>
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Vital<br/>Yaitu arsip yang mempunyai nilai dokumentasi untuk selamanya. Arsip ini biasanya hanya dikeluarkan satu kali saja dan dapat digunakan selamanya. Oleh sebab itu, arsip vital ini harus disimpan secara khusus. Sebagai contoh adalah ijazah, akte kelahiran seseorang, akte pendirian perusahaan dan semacamnya.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip yang Penting<br/>Yaitu arsip tentang kondisi masa lalu yang berhubungan erat dengan kepentingan masa sekarang maupun yang akan datang. Misalnya adalah rekaman medis (medical records) anggota militer sebagai dasar bagi kebijakan komandan dalam pengembangan karier militer masing-masing anggota. Oleh sebab itu, arsip ini perlu disimpan untuk masa yang cukup lama.  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip yang Diperlukan<br/>Yaitu arsip yang dibutuhkan untuk sumber informasi untuk perumusan kebijakan yang tidak terlalu penting dan tidak berkaitan dengan kepentingan yang akan datang. Artinya, setelah masa tertentu, arsip tersebut dapat dibuang atau dibakar.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Arsip Nonesensial<br/>Yaitu arsip yang berguna untuk memberi informasi. Setelah informasi disampaikan, misalnya melalui surat edaran, arsip tersebut dapat diabaikan dalam arti tidak perlu disimpan terlalu lama.</ol>
 
</ol>
 
</ol>
  
===Konsep Dasar PHP (''Hypertext preprocessor'')===
+
===Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor===
 +
====Definisi Pajak Kendaraan Bermotor====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safri Nurmantu dan Mas Rasmini (2014: 1.17),<ref name="Safri2014">Nurmantu, Safri dan Mas Rasmini. 2014. Modul Sejarah dan Definisi Pajak. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari http://repository.ut.ac.id/4442/1/PAJA3211-M1.pdf</ref> Pajak dalam istilah asing disebut ''tax'' (Inggris); ''import contribution, taxe, droit'' (Prancis); ''Steuer, Abgabe, Gebuhr'' (Jerman); ''impuesto contribution, tributo, gravamen, tasa'' (Spannyol) dan ''belasting'' (Belanda). Dalam ''literature'' Amerika selain istilah ''tax'' dikenal pula istilah ''tariff''. Berikut ini disajikan beberapa definisi dari para ahli pajak.</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi PHP (''Hypertext preprocessor'')</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">C.F. Bastable, menyatakan bahwa pajak adalah ''a compulsory contribution of the wealth of a person or body of persons for the service of the public powers''.
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016), <ref name="Diah2016">Puspitasari diah. 2016  Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.</ref> “''Hyper Text Markup Language'' merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep hyper text dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Prof. Dr. P.J.A. Andriani merumuskan sebagai berikut. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
</ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan: Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikular ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.</ol>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010,<ref name="Perdano2">Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor.</ref> tentang Pajak Kendaraan Bermotor “Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga bergerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat berat dan alat besar yang dalam operasinya mengunakan roda dan motor yang tidak melekat secara permanen serta kendaran bermotor yang dioperasikan di air”. Pajak Kendaraan Bermotor, dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.</p></div>
===Konsep Dasar PHP (''Hypertext preprocessor'')===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor yaitu iuran kepada negara yang terhutang oleh wajib pajak atas kendaraan bermotor yang dimiliki sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan.</p></div>
 +
====Jenis-jenis Pajak====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997,<ref name="UUNo34"> Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota.</ref> tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Jenis pajak Provinsi
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi PHP (''Hypertext preprocessor'')</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016), <ref name="Diah2016">Puspitasari diah. 2016  Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.</ref> “''Hyper Text Markup Language'' merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep hyper text dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
</ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Pengambilan</ol>
===Konsep Dasar CSS (''Cascading Style Sheet'')===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Jenis Pajak Kabupaten/Kota
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi CSS (''Cascading Style Sheet'')</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Hotel
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016),<ref name="Diah2016">Puspitasari diah. 2016  Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.</ref> “''Cascading Style Sheet'' (CSS) adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh ''World Wide Web Consortium'' (W3C)”. </p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Restoran
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Hiburan
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Reklame
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Penerangan Jalan
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pajak Parkir</ol>
 
</ol>
 
</ol>
  
===Konsep Dasar ''Sublime Text''===
+
==Studi Pustaka (''Literature Review'')==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48), <ref name="Sri2017"> Rahayu, Sri, Nur Azizah, dan Nova Adhista. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/</ref> “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyandi (2013: 17) , <ref name="Mulyandi2013"> Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Diambil dari : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/688</ref> “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya ''(empirical fiding)'' yang berhubungan dengan topik penelitian”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki hubungan yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini, antara lain :</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi ''Sublime Text''</b>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Arnes Yuli Vandika, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra pada tahun 2014<ref name="Vandika2014">Vandika, Arnes Yuli, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra. 2014. ''“E-Archive : Digital storage Media”''. International Conference on Engineering & Technology Development (ICETD 2014). Univeristas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=320817  http://download.portalgaruda.org/article.php?article=320817&val=5967&title=E-Archive%20:%20Digital%20Storage%20Media</ref> <br/>Penelitian ini berjudul<b>'' “E-Archive : Digital storage Media”''.</b> ''Application of the method of filing electronically in an institution is required to support the activities of archiving that achieved effectiveness and efficiency in the management, as well as being able to secure the archives that have important information or value for its users. In the implementation of an electronic archive, type of media used all kinds such as E-mail, DVD's, microfilm and other electronic media. To support the activities of the application required a good infrastructure and facilities for monitoring and maintenance so that the planned goals are achieved.''
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adi Tri Soelistio dalam jurnalnya (2015),<ref name="Ari2015">Soelistio Adi Tri, Tody Ariefianto Wibowo, ST.,MT. & Agus Ganda Permana, ST.,MT. 2015. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015.</ref> ''Sublime Text'' adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, ''plugin'', dan ''markup''. Tetapi ''sublime text'' juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.”</p></div>
+
</ol>
+
  
===Konsep Dasar MySQL===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Susanty, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus pada tahun 2012<ref name="Susanty2012">Susanty, Wiwin, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus. 2012. ''“Document Management System Based on Paperless”'' International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD 2012) ISSN 2301-6590. Universitas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=158787  http://download.portalgaruda.org/article.php?article=158787&val=5967&title=Document%20Management%20System%20Based%20on%20Paperless</ref> <br/>Penelitian ini berjudul <b>'' “Document Management System Based on Paperless”''. </b> ''Document Management System based on Paperless are effective and useful in an office to streamline in the process of documentation. The main benefit is that users can find needed information quickly, so it can help the process become faster, better, cheaper, and reduce environmental impacts (Green Computing). With this system, the paper documents are converted in digital form and stored in a disk or other digital storage facility (paperless). Furthermore to the search, discovery, display, printing, distribution and even documents can be done virtually through computer networks. Security policy can also be applied strictly in the management of these documents, so the only party entitled to can access the document according to its designation. Protection against the document is done digitally, so that relatively more secure and easier to use.''
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi MySQL</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Uswatun Hasanah dalam jurnalnya (2013),<ref name="Uswatun2013">Hasanah Uswatun. 2013. Sistem Informasi Penjualan On_Line Pada Toko Kreatif Suncom Pacitan : Indonesian Jurnal on Network Security.</ref> “MySQL (''My Structured Query Language'') atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (''Data Base Management System''), sifat dari DBMS ini adalah ''open source''”.</p></div>
+
</ol>
+
 
+
===Konsep Dasar XAMPP===
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi XAMPP</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nasril, dan Adri Yanto Saputra dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Riyanto (2011:1),<ref name="Nasril2016">Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online : Jurnal Lentera ICT.</ref> “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis ''open source'' yang dapat digunakan sebagai ''tool'' pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP."</p></div>
+
</ol>
+
 
+
===Konsep Dasar ''Prototype''===
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi ''Prototype''</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229),<ref name="Darmawan2013">Darmawan Deni. 2013. Sistem informasi manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.</ref> “prototype adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang, calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Jenis-Jenis ''Prototype''</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:230),<ref name="Darmawan2013">Darmawan Deni. 2013. Sistem informasi manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.</ref> “terdapat dua jenis prototipe, evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (''evolutionary prototype'') terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe persyaratan (''requirement prototype'') dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan”. Pengembangan prototype evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototype evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Mengidentifikasikan kebutuhan pengguna pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Membuat satu prototipe pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. Jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam memebuat prototipe evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
+
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembang apakah sistem dapat diterima.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Membuat sistem baru menjadi sistem yang diproduksi.
+
</ol>
+
</ol>
+
</ol>
+
 
+
===Konsep Dasar ''Black Box Testing''===
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi ''Black Box Testing''</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut M. Sidi Mustaqbal Dkk dalam jurnalnya (2015),<ref name="Sidi2015">Mustaqbal M Sidi, Roeri Fajri Firdaus & Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN) : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.</ref> “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”</p></div>
+
</ol>
+
 
+
===Konsep Dasar Rencana Anggaran Biaya===
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Definisi Rencana Anggaran Biaya</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono (2014) mengutip dari Firmansyah (2011:25),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> dalam bukunya Rancangan Bangun Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Dalam Pembangunan Rumah. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Secara umum perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut: RAB = ∑ (Volume x Harga Satuan Pekerjaan).</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Tahapan-Tahapan RAB</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Setia (2013:20),<ref name="Setia2013">Setia. Budi. 2013. Rencana anggaran biaya berbasis database. Bandung : Universitas pendidikan indonesia</ref> dalam bukunya Rencana Anggaran Biaya Berbasis Database. Rencana anggaran biaya mempunyai tahapan yang perlukan untuk menghitung jumlah volume per satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar tahap pekerjaan serta syarat-syarat analisa pembangunan konstruksi yang berlaku. Adapun tahap analisis perhitungan rencana anggaran biaya dapat digambarkan seperti gambar.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p align="center"><b>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://preview.ibb.co/mOTsNz/Capture4.png"/></div>
+
Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB</b> [Abdul Kadir dalam Yakub, 2012:36]</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Perhitungan Volume</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono (2014) mengutip dari Fathansyah(2002:154),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> dalam buku analisa-analisa proyek, menyebutkan bahwa “perhitungan volume pekerjaan adalah bagian paling esensial dalam tahap perencanaan proyek. Pengukuran kualitas/volume pekerjaan merupakan suatu proses pengukuran/perhitungan terhadap item-item pekerjaan sesuai dengan lapangan. Dengan mengetahui jumlah volume pekerjaan maka akan diketahui berapa banyak biaya yang akan diperlukan dalam pelaksanaan proyek.”</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Analisa Harga Satuan</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono (2014) mengutip dari Fathansyah (2002:155),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> dalam buku analisa-analisa dalam proyek, analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya yang didalamnya terdapat angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan.</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Realisasi Anggaran</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono (2014) mengutip dari Sabeni dkk (2001:3),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> dalam bukunya pokok-pokok akuntansi pemerintahan, menyebutkan bahwa “anggaran adalah jenis rencana yang menggambarkan rangkaian tindakan atau kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka rupiah untuk suatu jangka waktu tertentu.” </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono mengutip dari Afiah (2001:13),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> dalam bukunya yang berjudul akuntansi pemerintahan: implementasi akuntansi keuangan pemerintahan daerah, menyebutkan bahwa realisasi anggaran adalah menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber dana ekonomi yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. </p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><b>Realisasi Anggaran</b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aris Juliyono (2014) mengutip dari Nordiawan (2008:13),<ref name="Aris2014">Juliyono Aris. 2014. Rancang bangun sistem informasi rencan anggaran biaya pada CV. Hikmah utama. Surabaya : Institut bisnis dan informatika Stikom Surabaya.</ref> yang berjudul akuntansi pemerintahan, menyatakan bahwa anggaran dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial.</p></div>
+
</ol>
+
 
+
==Kajian Literatur (''Literature Review'')==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai rencana anggaran biaya,perhitungan biaya dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan perhitungan biaya pembuatan jaringan maka perlu dilakukan kajian literatur (literature review) sebagai salah satu metode yang akan dilakukan diantaranya sebagai berikut:</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Ragil Oktaviyani pada tahun 2013 dari Universitas Negeri Semarang dalam bentuk laporan Skripsi yang berjudul<ref name="Ragil2013">Oktaviyani Ragil. 2013. Rancangan bangun aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga. Semarang : Universitas Negeri Semarang</ref> <b>“Rancangan Bangung Aplikasi Android Untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga”</b> penelitian ini membahas tentang perhitungan pembayaran listrik masih belum banyak dipahami dan diketahui oleh orang, baik perhitungan sistem reguler maupun sistem prabayar. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan listrik berdasarkan menteri energi dan sumber daya mineral No.30 tahun 2012 yang naik secara tiga tahap menimbulkan permasalahan baru berkaitan dengan pembayaran energi listrik. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk menghitung  biaya listrik rumah tangga menurut hasil perhitungan besar kesalahan aplikasi android dibandingkan perhitungan dengan perhitungan perusahaan listrik negara menggunakan metode MSE sistem reguler terkecil sebesar 0 dan terbesar sebesar 0.13.
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Indra Faisol Alim pada tahun 2016 dari Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga dalam bentuk laporan Skripsi yang berjudul<ref name="Indra2016">Alim I F. 2016. Rancangan bangun aplikasi rencana anggaran biaya (RAB) untuk bangunan sederhana di Yogyakarta berbasis android dengan metode extreme programming. : Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga</ref> <b>“Rancangan Bangun Aplikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Untuk Bangunan Sederhana Di Yogyakarta Berbasis Android Dengan Metode Extreme Programming”</b> penelitian ini membahas tentang sebuah aplikasi yang digunakan untuk menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi. Pada aplikasi ini disajikan beberapa fitur antara lain form untuk pengisian luasan pada pengerjaan arsitektural seperti: pengerjaan lantai, pengerjaan dinding, pengerjaan atap serta pengerjaan kayu. Untuk pendefinisian rangka ada pada pengerjaan struktural, diamana terdapat empat pilihan menu yang harus diisi seperti pondasi, kolom, balok serta rangka.  
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Sudarto, Ignatius Joko Dewanto, dan Herdiansiah pada tahun 2018<ref name="Ignatius2018">Dewanto, Ignatius Joko, Arief Herdiansyah, dan Fery Sudarto. 2018. ''“Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”''. International Journal of Advanced Engineering and Management Research Vol. 3 Issue 1 Februari 2018 ISSN: 2456-3676. Diambil dari : http://www.ijaemr.com/link2.php?id=246 http://www.ijaemr.com/uploads2018/ijaemr_01_246.pdf</ref> <br/>Penelitian ini berjudul<b>'' “Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”''.</b> ''The research objective for setting up an DMS, that can assist CCSR to manage CSR activities. Results from this study is a DMS prototype that helps document management implementation of CSR fund distribution. DMS has a features to upload a document, metadata creation (for document searching) and reporting. Efficiency of service quality can be improved with the integration of a DMS.''
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Farouk Kusdony Muzaki, Arifin Puji Widodo, dan Romeo pada tahun 2014 dari STMIK Stikom Surabaya dalam bentuk Jurnal ilmiah yang berjudul<ref name="Farouk2014">Muzaki F K, Widodo A P, dan Romeo. 2014. Rancangan bangun aplikasi perencanaan anggaran biaya tenaga kerja pada proyek konstruksi gedung. Jurnal : STMIK Stikom Surabaya</ref> <b>“Rancangan Bangun Aplikasi Perencanaan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Pada Proyek Konstruksi Gedung”</b> penelitian ini membahas tentang sebuah aplikasi yang digunakan untuk menghitung  kebutuhan tenaga kerja pada tiap kegiatan dan menampilkan rincian harga kebutuhan tenaga kerja untuk membangun gedung. Berdasarkan evaluasi hasil uji coba, aplikasi perencanaan anggaran biaya tenaga kerja pada proyek konstruksi gedung yang telah dibuat dapat menghitung kebutuhan tenaga kerja dalam kegiatan pembangunan gedung dan memberikan hasil rincian biaya tenaga kerja setiap kegiatan serta membantu perkiraan perhitungan sebagai acua biaya sebelum membangun gedung.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Arif Wahyu Wirawan, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto pada tahun 2017<ref name="Wirawan2017">Wirawan, Arif Wahyu, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto. 2017. ''“The Development of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives to Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”''. Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula. Diambil dari : http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/497464</ref> <br/>Penelitian ini berjudul<b>'' “The Development Of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives To Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”''.</b> ''The purpose of this study was to determine the digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta and determine the effectiveness of digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta. One solution to improve the students’ absorbability in archiving learning emphasizing on the ability of applying basic archiving concept to create the good bookkeeping process is to design the learning media development and to improve thinking ability in education process is a set of skills that can be developed through learning process.''
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Sugiri pada tahun 2016 dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan dalam bentuk Jurnal  ilmiah Pada tahun 2016 yang berjudul <ref name="Sugiri2016">Sugiri. 2016. Pengembangan aplikasi perhitungan biaya instalasi listrik rumah tinggal berbasis client-server. Jurnal : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan</ref> <b>“Pengembangan Aplikasi Perhitungan Biaya Instalasi Listrik Rumah Tinggal Berbasis Client-Server”</b> penelitian ini membahas listrik yang merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua orang membutuhkan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum memasang listrik perlu dilakukan perencanaan yang matang sehingga bisa menyediakan tenaga listrik yang aman, efisien dan efektif. Pada penelitian ini dibuat pengembangan aplikasi berbasis client-server. Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah sistem operasi microsoft windows xp profesional, database server mysql, visual basic 6.0 dan crystal report 8.5. Hasil pengembangan berupa aplikasi yang dapat digunakan untuk menghitung biaya listrik rumah tinggal.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Azlina A. Aziz, Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari pada tahun 2018<ref name="Aziz2018">Aziz, Azlina A., Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari. 2018. ''“A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”''. International Journal On Advanced Science Engineering Information Technology Vol.8 (2018) No. 4 ISSN: 2088-5334. Diambil dari : http://www.insightsociety.org/ojaseit/index.php/ijaseit/article/view/6376</ref> <br/>Penelitian ini berjudul<b>'' “A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”''.</b> ''Electronic Document and Records Management System (EDRMS) is one of the systems to be considered. However, the adoption rate of such a system is exceptionally below satisfaction due to users are not keen on using it. According to EDRMS experts from Modernization of Malaysian Administration and Management Planning Unit (MAMPU) and National Archives of Malaysia (NAM) there are ten factors were considered being validated and ranked by selected experts. A new conceptual model for EDRMS adoption in Malaysian public sector was then constructed as the outcome of the study. As the result of implementing EDRMS, the Malaysian public sector has been able to improve records management services and thus, improve the efficiency of the work processes.''
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Yopi Ratna Dewanti pada tahun 2016 dari Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dalam bentuk jurnal ilmiah Pada tahun 2016 yang berjudul<ref name="Yopi2016">Dewanti Y R. 2016. Peranan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian suatu tinjauan konseptual atas sistem anggaran lembaga pendidikan dan pengembangan profesi Indonesia (LP3I) Tangerang. Jurnal : Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I)</ref> <b>“Peranan Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Suatu Tinjauan Konseptual Atas Sistem Anggaran Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Tangerang.</b> Penelitian ini membahas tentang penyusunan anggaran pada LP3I tangerang yang berdasarkan dari rencana kerja yang disusun oleh masing-masing kelompok unit kerja dalam Rakercab (Rapat Kerja Cabang) dan kemudian dikonsolidasikan pada tingkat pusat (LP3I pusat). Pengendalian anggaran di LP3I Tangerang selalu mengadakan penilaian terhadap kinerja masing-masing fungsi/unit yang ada melalui pertanggungjawaban anggaran. Setiap penyimpangan yang signifikan diminta penjelasan mengenai sebab-sebab terjadinya, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara dini. Pada akhir tahun dilakukan lagi evaluasi terhadap realisasi seluruh rencana kerja dan anggaran untuk menilai prestasi kerja suatu fungsi. Selain sebagai alat pengendalian intern, laporan realisasi anggaran dan analisanya, juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajer cabang tangerang kepada direktur keuangan LP3I pusat. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui peranan anggaran dalam penyusunan program perusahaan dan untuk mengetahui manfaat anggaran dalam rangka pengendalian operasional di LP3I tangerang.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin pada tahun 2018<ref name="Dhevi2018">Rahayu, Sri, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin. 2018. “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja). Prosiding Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2018) Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Diambil dari : https://sttbandung.ac.id/selisik/detail.php?view=96</ref><br/>Penelitian ini berjudul <b> “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja).</b> Penelitian ini mengenai proses pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja yang masih menggunakan komputer yaitu masih menggunakan Microsoft Excel dalam penginputan data Wajib Pajak dan bukti fisik berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dimasukkan kedalam kardus-kardus sesuai tanggal penginputan. Jika ingin mencari data Wajib Pajak harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga membutuhkan waktu lama dalam pembuatan laporan bulanan harus dibuat dari awal sehingga rentan terjadinya kesalahan karena tidak terintegrasi dengan database.
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Bens Pardamean dari Bina Nusantara University dalam bentuk Jurnal Ilmiah Pada tahun 2014 yang berjudul<ref name="Bens2014">Pardamean Bens. 2014. Information System Model Of A Work-Plan Budget. Journal of Software : Bina Nusantara University.</ref> <b>“Information System Model of A Work-Plan Budget”</b> as a form of accountability in carrying out its duties, function, and authority, a government agency must prepare a budget and work plan. The budgeting process in many government agencies utilize manual processes with various documents, resulting in long processing time, numerous errors, and difficulty in data searching. Furthermore, the lack of data integration interferes with the need to meet requirements, standards, and bidget-planning deadlines. The research methods were conducted through field observations, interviews, and models based on literature review. The proposed model was designed with the unified model language (UML), class diagram, use-case diagram, sequence diagram, and activity diagram. The result is an information system model of work-plan budged that can succesfully support the management performance  of a government agency in performance-based budgeting. This system model is both integrated and computerized to accommodate the requirements and support for the agency’s internal management performance.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Radiant Victor Imbar dan Yuliusman Kurniawan pada tahun 2012<ref name="Imbar2012">Imbar, Radiant Victor dan Yuliusman Kurniawan. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”. Jurnal Sistem Informasi, Vol.7, No.1, Maret 2012: 53 - 67 Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=148349  http://download.portalgaruda.org/article.php?article=148349&val=4922&title=Perancangan%20Sistem%20Informasi%20Pelayanan%20Medis%20Rawat%20Jalan%20Poliklinik%20Kebidanan%20dan%20Kandungan%20pada%20RSUD%20Kota%20Batam</ref><br/>Penelitian ini berjudul <b> “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”.</b> Penelitian ini mengenai banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi. Di sisi lain sistem pelaporan rumah sakit masih bersifat manual sehingga kurang akurat dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen rumah sakit untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan kebijakan manajemen.
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Purwohandoko dan Sanaji dari Department of Management, State University of Surabaya, Indonesia dalam bentuk Jurnal ilmiah Pada tahun 2015 yang berjudul<ref name="Purwohandoko2015">Purwohandoko and Sanaji. 2015. The Successful Implementation Of E-Budgetion In Public University: A Study At Individual Level. Journal of Advances in Information Technology Vol 6, No. 3 : .</ref> <b>“The Successful Implementation of E-Budgetion In Public University: A Study at Individual Level”</b> The study aims at investigating the relationship of organizational support, supervisor support, and user prior experience on the implementation of successful e-budgeting, that mediated perceived ease of use (PeoU) and perceived usefulness (PU) of TAM. A survey from the users of e-budgeting indicated that supervisor support gave the most contribution on the success of the program. Finally, user satisfaction, user commitment, and user performance were positively influenced by PeoU and PU.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Egia Rosi Subhiyakto, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari pada tahun 2017<ref name="Subhiyakto2017">Subhiyakto, Egia Rosi, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”. Jurnal Vol. 16, No. 1, Februari 2017 : 25-34 Universitas Dian Nuswantoro. Diambil dari : http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/view/1290 </ref><br/>Penelitian ini berjudul <b>“Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”.</b> Klinik Cemara adalah salah satu Klinik yang berada di Kota Semarang. Pengarsipan data pasien yang dilakukan di klinik cemara masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan media kertas sebagai bahan penyimpanan. Hal tersebut menjadi kendala dalam pencarian data pasien yang memerlukan waktu, bahkan arsip seringkali hilang atau tidak ditemukan.
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Novie Indrawati Sagita, dan Dede Mariana dari Department of Government Science, Padjadjaran University Pada tahun 2016 yang berjudul<ref name="Novie2016">Sagita I N, Mariana Dede. 2016. E-Budgeting:Bandung City Government’s Effort In The Transparency And Efficiency Of Budget Management. The 2nd Journal of Government and Politics International Conference : Yogyakarta Indonesia.</ref> <b>“E-Budgeting:Bandung City Government’s Effort  In The Transparency And Efficiency Of Budget Management”</b> implementation of regional autonomy has incereased and continuous improvement in governance and bureaucratic reform. The advances in information technology very supports gevernance improvement in indonesia. A commitment of the indonesian government in realizing the bureaucratic reform and good governance by promoting the principles of transparency, accountability and eficiency. In realizing the bureaucratic reform and good government afairs. In bandung, the implementation of e-government has become one of the work program of the mayor in order to realize the bandung smart city. One of the programs of information technology utilization that has been realized is the application of ebudgeting. E-budgeting program regulates the allocation of the govern200ment budget, so that budget allocations can be arranged as needed, efective, eficient, and right on target. Either the budget allocation through e-musrenbang(online development planning forum) so that it can accommodate the aspirations of people
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khoirul, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti pada tahun 2013<ref name="Khoirul2013">Khoirul, Muhammad, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti. 2013. “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. EPUB - Sistem Informasi Vol 1, No 1 (2013) Universitas Surakarta. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=81189  http://download.portalgaruda.org/article.php?article=81189&val=4926&title=Aplikasi%20Pengelolaan%20Data%20Kearsipan%20Pada%20Sekolah%20Menengah%20Atas%20Negeri%201%20Mlonggo%20Jepara%20Berbasis%20Multiuser</ref><br/>Penelitian ini berjudul <b> “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”.</b> Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pengelolaan data kearsipan yang efektif dan efisien dari sebelumnya yang masih menggunakan cara pengarsipan secara manual serta mempermudah pembuatan laporan. Sehingga diharapkan proses pengelolaan surat, baik itu surat masuk, surat keluar maupun surat keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah.  
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Hugo Rego, Armando B. Mendes, dan Helia Guerra dari Universidade dos Acores dan Camara Municipal da Lagoa Pada tahun 2015 yang berjudul<ref name="Hugo2015">Rego Hugo, Mendes A B, and Guerra Helia. 2015. A Decision Support System For Municipal Budget Plan Decision. Advance in Intelligent Systems and Computing, vol 354 : Springer, Cham.</ref> <b>“A Decision Support System for Municipal Budget Plan Decisions”</b> this paper describe a Decision Support System to provide indicators to support budget plan decisions, in a local government organization, the municipality, using the UML notation, the development of a MySQL relational database, algorithms for data collection using PHP, and forecasting models using R functions, such as exponential smooting, classical decomposition with linear trend, and ARIMA models, Users have access to predictions made by different models for several indicators, being suggested to use the models with closest to zero errors. From the analysis performed considering 12 years data, it is concluded that for most of indicators, the classical decomposition model is the most successful. However, for some indicators, it was found that the two error measures used are not consistent. In these cases, the final decision is left to the decision-maker, taking advantage of his domain knowledge.  
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Eduard Hotman Purba, Dedi Martono dan Heru Sukma pada tahun 2018<ref name="Purba2018">Purba, Eduard Hotman, Dedi Martono dan Heru Sukma. 2018. “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”. ICIT Journal Vol.4 No.2 - Agustus 2018 ISSN: 2356-5195. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</ref><br/>Penelitian ini berjudul <b> “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”.</b> Penelitian ini dapat mengatasi masalah yang selama ini terjadi yaitu kelalaian dalam mengelola arsip dokumen sehingga dokumen sulit di temukan dengan cepat. Proses pencarian dokumen membutuhkan waktu lama bahkan sering kali ada dokumen yang terselip, rusak dan hilang.
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Penelitian yang dilakukan oleh Samar Alamri, Noura Almutiri, Hanaa Ballahmar, dan Aasim Zafar Pada tahun 2016 yang berjudul<ref name="Samar2016">Alamri Samar, Alamri Samar, Almutiri Noura, Ballahmar, and Zafar Aasim. 2016. Strategic Information System Planning: A Case Study Of A Service Delivery Company. International Advanced Reaserch Journal in Science, Engineering and Technology.</ref> <b>“Strategic Information System Planning: A Case Study of a Service Delivery Company”</b> Strategic Information System Planning (SISP) is a critical task that enables organizations to establish crucial IT tools and align a company’s strategic plan with reliable IT solutions with the aim of attaining the objectives and goals of the company. At present, improved strategic information planning is one of the vital issues that face current information systems. Thus, the planning of strategic information technology solutions plays a critical role that contributes to the business and success of an organization. This paper offers an overview of Strategic Information Systems Planning (SISP) in an IT service company of KSA. The paper reviews a case study of the Saudi Telecommunications Company (STC). STC applies SISP strategies to increase its internationall operations, increase customer satisfaction and help the company to offer its convergence solutions to all centres across the globe. The paper briefly describes the role and importance of SISP, the primary phases and success factors, a service company, the service delivery process in the company, the role of SISP in enhancing a service delivery model in the IT services company and a conclusion.
 
 
</ol>
 
</ol>
 
{{pagebreak}}<hr/>
 
{{pagebreak}}<hr/>

Revisi per 19 Desember 2018 10.52


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1514490276

NAMA : DHEVI NANDA HARWIN


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T,.MMSI)
   
(Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 08182
   
NID : 04043



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1514490276

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan seperti proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor, sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor dibutuhkan system yang terkomputerisasi dengan menggunakan metode Document Management System (DMS) dimana sistem ini dapat digunakan untuk melacak atau mencari dokumen, mengelola dan menyimpan dokumen serta dapat mengurangi kertas. Namun dalam implementasinya, UPT Samsat Balaraja dalam proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor masih semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan data pajak kendaraan bermotor dan bukti fisik berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) diletakkan ke rak yang terdapat di ruang arsip. Jika ingin mencari data Wajib Pajak harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga memakan waktu lama. Dalam pembuatan laporan bulanan harus dibuat dari awal sehingga masih besar kemungkinan terjadinya Human Error karena tidak terintegrasi dengan database. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka (Literature Review). Metode analisa menggunakan metode Value Chain (Rantai Nilai) dan di dukung dengan metode PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Metode Perancangannya menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram,Activity Diagram dan Sequence Diagram. Dalam pembuatan aplikasi pengarsipan menggunakan metode Document Management System yang mana sistem dapat mencari serta mengelola dokumen dengan cepat. Dengan adanya perancangan sistem pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor dapat memudahkan pegawai arsip dalam penginputan dan pengelolaan data Wajib Pajak secara efektif dan efisien, sehingga untuk menghasilkan sebuah laporan bulanan arsip tidak perlu dibuat dari awal lagi karena sudah automatis degenerate dari sistem.

Kata kunci : Arsip, Pajak, Dokumen


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan kesejahteraan bagi kita selaku umatnya hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik. Adapun judul yang di ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja”.

Penulisan laporan skripsi ini bertujuan untuk persyaratan menyandang gelar S.Kom pada jenjang Strata Satu. Sebagai bahan penulisan, penulis mendapatkan informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka dari beberapa sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak penulisan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Sri Rahayu, S.T.,MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menyusun laporan skripsi kepada penulis.
  6. Bapak Enjat Hendrajat selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan informasi kepada penulis.
  7. Bapak Tata Hartawinata, S.Kom yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di UPT Samsat Balaraja.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak Hardiman dan Ibu Sri Winarsih selaku Orang Tua yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil serta doa untuk keberhasilan penulisan.
  10. Irpan Riyansyah yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi.
  11. Rekan-Rekan seperjuangan, Siti Haeriah dan Siti Humaeroh yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung satu sama lain dalam mengerjakan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan pada penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar penulis dapat membuat laporan yang lebih baik lagi dari laporan sebelumnya.

Dengan adanya penulisan laporan ini, Penulis berharap dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam penulisan laporan Skripsi.


Tangerang, 22 Januari 2019
Dhevi Nanda Harwin
NIM: 1514490276


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Siklus Informasi
  2. Gambar 2.2 Value Chain Analysis
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  7. Gambar 3.5 Analisa Value Chain sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram rancangan sistem pengarsipan
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram aktor admin
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram aktor pegawai
  11. Gambar 4.4 Activity Diagram aktor kepala UPT
  12. Gambar 4.5 Sequence Diagram rancangan sistem pengarsipan
  13. Gambar 4.6 Class Diagram rancangan sistem pengarsipan
  14. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Login Sistem Arsip
  15. Gambar 4.8 Tampilan Prototype Halaman Utama
  16. Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Pegawai Arsip
  17. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu Wajib Pajak
  18. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu SKPD
  19. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Pengiriman Salinan SKPD
  20. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Laporan
  21. Gambar 4.14 Tampilan Login Sistem Arsip
  22. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Utama
  23. Gambar 4.16 Tampilan Menu Pegawai Arsip
  24. Gambar 4.17 Tampilan Menu Wajib Pajak
  25. Gambar 4.18 Tampilan Menu SKPD
  26. Gambar 4.19 Tampilan Menu Pengiriman Salinan SKPD
  27. Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja
  2. Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Performance
  3. Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Information
  4. Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Economy
  5. Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Control
  6. Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Eficiency
  7. Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Service
  8. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 1
  9. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap 2
  10. Tabel 3.10 Elisitasi Tahap 3
  11. Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi
  12. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  13. Tabel 4.2 Struktur Tabel Login
  14. Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai Arsip
  15. Tabel 4.4 Struktur Tabel Wajib Pajak
  16. Tabel 4.5 Struktur Tabel SKPD
  17. Tabel 4.6 Time Schedule
  18. Table 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa pada saat ini karena dipicu adanya persaingan industri yang semakin hebat dengan melakukan suatu inovasi produk sehingga tetap mendapatkan pangsa pasarnya. Pemicu perkembangan komputer tidak hanya teknologi dasar pembangunannya tapi kebutuhan pengguna terhadap sistem yang cerdas yang dapat berkomunikasi langsung antar mesin, menciptakan sebuah infrastruktur yang cerdas.

Saat ini, komputer sangat dibutuhkan untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam dunia pemerintahan, komputer sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas pekerjaan.

Kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan surat, kearsipan mengandung proses penyusunan dan penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas tersebut dapat diketemukan kembali bila diperlukan (Sugiarto, 2015: 2). Sistem kearsipan yang diselenggarakan secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan maupun perseorangan. Document Management System (DMS) merupakan teknologi informasi dari pandangan penyimpanan, dimana sistem ini dapat digunakan untuk melacak atau mencari dokumen, mengelola dan menyimpan dokumen serta dapat mengurangi kertas. DMS dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengelola dokumen.

Unit pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal satu Atap (disingkat Samsat) Balaraja merupakan instasi pemerintahan di bawah naungan Provinsi Banten yang bergerak dalam bidang administrasi untuk membantu pelayanan kepentingan masyarakat dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja dalam sistem pengarsipan masih menggunakan sistem semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel dan menyimpan bukti fisik di dalam suatu ruangan. Sehingga jika ingin membutuhkan data yang diperlukan harus mencari satu persatu di dalam ruangan kearsipan. Bukti fisik yang disimpan tidak dapat disimpan secara permanen namun ada jangka waktu yaitu sekitar lima tahun.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan serta terdapat masalah dalam sistem yang sedang berjalan saat ini maka, data-data seperti data wajib pajak, data pegawai, dan data Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dapat menunjang dalam pembuatan Document Management System (DMS). DMS adalah solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pegawai arsip agar proses pengarsipan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, dalam membuat laporan Skripsi penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah yang diambil yaitu :

  1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?
  2. Bagaimana kelemahan sistem yang sedang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?
  4. Bagaimana kelebihan sistem yang diusulkan?
  5. Bagaimana merancang laporan pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam analisa penelitian ini hanya difokuskan pada proses sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja yang sedang berjalan saat ini, mulai dari proses memisahkan berkas SKPD,mengambil berkas SKPD, penginputan data baru wajib pajak kendaraan bermotor, pengolahan atau update data wajib pajak, posisi penyimpanan berkas di ruang arsip, pencarian data wajib pajak, mengirim berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa Raharja, dan BKP, pembuatan laporan data wajib pajak kendaraan bermotor sampai kepala UPT menerima laporan bulanan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitan yang penulis lakukan terdapat beberapa tujuan dan manfaat. Oleh karena itu, penulis membagi tujuan menjadi tiga kriteria, yaitu :

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi tugas Skripsi dan syarat mendapat gelar sarjana.
  2. Untuk mengetahui proses pengarsipan data yang terdapat pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja.
  3. Mencari solusi yang tepat untuk proses pengarsipan secara efektif dan efisien.
  4. Untuk mempermudah pekerjaan dalam menginput data Pajak Kendaraan Bermotor.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu supaya hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat berguna dan bermanfaat untuk instansi pemerintahan UPT Samsat Balaraja dalam bidang pengarsipan dalam menginput data berkas Pajak Kendaraan Bermotar secara efektif dan efisien.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini yaitu supaya penulis mendapatkan ilmu pengetahuan serta menambah pengalaman mengenai proses pengarsipan di suatu perusahaan atau instasi pemerintahan.

Manfaat penelitian

Bagi Peneliti

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Menambah wawasan tentang sistem pengarsipan pada suatu perusahaan atau organisasi.
  2. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang baru yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing.

Bagi Perguruan Tinggi raharja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Perguruan Tinggi Raharja dapat di kenal oleh banyak instasi yang dijadikan tempat untuk penelitian oleh Mahasiswa/i.
  2. Mempermudah Mahasiswa/i mencari referensi untuk melakukan penelitian yang akan dibuat.

Bagi UPT samsat Balaraja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Mendapatkan solusi untuk memperbaiki masalah dalam proses pengarsipan.
  2. Memudahkan admin dalam menginput serta mencari data Pajak Kendaraan Bermotor.

Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian supaya mendapatkan data yang diperlukan dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun metode yang digunakan penulis adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi atau Pengamatan

    Observasi adalah peninjauan secara cermat. Pada metode ini penulis melakukan observasi dengan datang ke kantor UPT Samsat Balaraja. Dengan cara ini penulis dapat mengamati langsung bagaimana proses pengarsipan yang terjadi pada UPT samsat Balaraja.

  2. Metode Wawancara atau Interview

    Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Penulis mencari informasi dengan cara melakukan wawancara atau interview yang dibantu oleh bapak Enjat Hendrajat selaku kepala bagian arsip yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem arsip yang sedang berjalan saat ini serta mengetahui apa saja kebutuhan sistem yang diharapkan untuk membangun sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi.

  3. Metode Studi Pustaka atau Literature Review

    Literature Review adalah bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kegiatan ilmiah lainnya dan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan. Penulis melakukan penelitian dengan cara mencari dan mengumpulkan data melalui berbagai sumber buku dan internet yang tekait dengan permasalahan yang dibahas.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data dianalisa. Dalam melakukan analisa terhadap proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja, penulis menggunakan metode analisa Value Chain atau Rantai Nilai. Metode ini digunakan untuk menganalisa kegiatan internal perusahaan. Dimana analisis ini dapat mengungkap keunggulan kompetitif atau kekurangannya.

Selain Value Chain, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Metode Perancangan

Perancangan sistem informasi arsip data penulis menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) karena metode ini memodelkan secara visual yang berorientasi pada objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang dapat digunakan untuk menunjang pembuatan rancangan. Diagram yang penulis gunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Sebelum sistem akan dibuat, penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang di inginkan stakeholder. Elisitasi terdiri dari 4 tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Draft final elisitasi. Untuk rancangan basis data dan spesifikasi data penulis menggunakan beberapa software, yaitu Visual Paradigm, php MyAdmin, MySQL.

Metode Testing

Metode testing yang dilakukan penulis menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang memfokuskan pada analisis fungsi perangkat lunak (software). Black Box Testing dikenal juga sebagai pengujian fungsional atau closed-box testing. Metode black box testing berfungsi untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi agar kemudian dapat diperbaiki untuk membuat sistem yang lebih baik.

Selain Value Chain, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi lima bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah singkat UPT Samsat Balaraja, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Konfigurasi sistem, analisa Value Chain, analisa PIECES, alternatif pemecahan masalah serta elisitasi tahap I, II, III dan Draft final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan untuk sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja. Meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem informasi pengarsipan data pajak kendaraan bermotor pada UPT Samsat Balaraja berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Fat dalam buku Jeperson Hutahaean (2014: 1),[1] pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 1), [2]“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kombinasi berbagai sumber daya atau objek-objek yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 3),[2] sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Btasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus dijaga dan dipelihara. Dan bersifat merugikan yang harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem ke subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan Sistem

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dpat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi agian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Contoh sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mepunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 7),[2] sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai:
    1. Sistem abstrak (abstract system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem fisik (physical system)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem alamiyah (natural system)

      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem buatan manusia (human made system)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertentu (deterministic system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem tak tentu (probabilistic system)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertutup (close system)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem terbuka (open system)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku J. Hutahaean (2014: 8,[3] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

    Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74),[4] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah kenyataan atau fakta penting yang tercatat atau terekam yang dapat diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti.

    Definisi Informasi

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku J. Hutahaean (2014: 9,[3] “Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

    Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192),[5] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dan diproses yang telah mempunyai arti serta dapat untuk mengambil keputusan dan bersifat subyektif.

    Siklus Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 10,[2] “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu”. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

    Gambar 2.1 Siklus Informasi
    Jeperson Hutahaean (2014: 11)

    Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11),[2] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11),[2] Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras

      Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2. Biaya untuk analisis

      Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan

      Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    4. Biaya Perubahan

      Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi stiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain

    5. Biaya Operasi

      Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 13),[2] “Sistem adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”

    Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3),[6] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Jeperson hutahaean (2014: 13,[2] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dnegan istilah blok bangunan (building blok) yaitu :

    1. Blok masukan (input block

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan mdia yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    2. Blok model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghsilkan keluaran yang sudah diinginkan.

    3. Blok keluaran (output block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok teknologi (technologi block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri seara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

      1. Teknisi (humanware atau brainware)
      2. Perangkat lunak (software)
      3. Perangkat keras (hardware)
    5. Blok basis data (data base block)

      Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    6. Blok kendali (control block)

      Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, mislanya benana alam, api, tempratur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22),[7] “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

    Menurut Romney dan Steinbart dalam buku Sri Mulyani (2016: 2),[8] “Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

    Menurut Sugianto dalam buku Zohrahayati (2013: 28),[9] “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis”. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.

    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22),[7] Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
    2. Untuk memberiakan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

    Menurut Al Jufri (2011: 141),[10] Langkah-langkah tahapan perancangan sebagai berikut:

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis.
    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merk atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    3. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi beberapa alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.
    4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
    5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
    6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat.

    Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

    Thomas Sumarsan (2013: 73),[11] Mengemukakan Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis) adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya daya kompetitifnya”. Value Chain Analysis merupakan metode untuk kegiatan di dalam perusahan yang terdiri dari kegiatan utama (Primer activities) dan kegiatan pendukung (Support Activities).

    Thomas Sumarsan (2013: 73),[11] kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam Value Chain terdiri dari:

    1. Kegiatan Utama (Primary Activities)
      1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.
      2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.
      3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.
      4. Sales and Marketing, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.
      5. Services, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.
    2. Kegiatan Penunjang (Support activities)
      1. Firm Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu dan manajemen informasi.
      2. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan recruitment, pelatihan dan pengembangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.
      3. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunak harus memiliki pengembangan.
      4. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.

      Gambar 2.2 Value Chain Analysis

      Thomas Sumarsan (2013: 73)

      Analisa PIECES

      Menurut yuli asbar dan Mochamad Ari Saptari (2017: 40),[12] “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”. Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :

      1. Performance (Kinerja atau Kehandalan)

        Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

      2. Information (Informasi)

        Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk mrnyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.

      3. Economy (Ekonomi)

        Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      4. Control (Kontrol atau Keamanan)

        Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

      5. Efficiency (Efisiensi)

        Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

      6. Services (Pelayanan)

        Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.

      Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Sri Mulyani (2016: 42),[13] “Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”. UML pertama kali di populerkan oleh Grady Booch dan James Rumbaugh pada tahun 1994 untuk mengkombinasikan dua metodologi terkenal yaitu Booch dan OMT. UML memiliki banyak diagram yang digunakan untuk melakukan pemodelan data maupun sistem.

      Diagram Dasar Dalam Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Sri Mulyani (2016: 42),[13] berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai diagram UML :

      1. Use Case Diagram

        Menurut Untung Rahardja dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:491),[14]Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

        Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 75),[4]Use case diagram merupakan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem”.

        Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena use case diagram hanya menggambarkan sistem secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pun sangat sedikit seperti system, actor, use case, association, dependency, dan generalization.

      2. Activity Diagram

        Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal Vol.10 No.1 (2017: 26),[15]Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”.

        Dari pendapat diatas bahwa Activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antar aktor dengan alur-alur kerja use case. Elemen-elemen activity terdiri dari acticities, transitions, decisions, merge point, star point, end point, concurrency, dan synchronization.

      3. Sequence Diagram

        Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi atau timing apa.

        Konsep Dasar Elisitasi

        Definisi Elisitasi

        Siahaan (2012: 66),[16] mengemukakan “Elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang menunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

        Jenis-jenis Elisitasi

        Siahaan (2012: 66),[16] Elisitasi didapat dari proses wawancara dengan Stakeholder dan melakukan tiga tahap yaitu :

        1. Elisitasi Tahap 1

          Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder.

        2. Elisitasi Tahap 2

          Elisitasi tahap 2 dibentuk berdasarkan elisitasi tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari MDI :

          1. M (Mandatory)  : Dibutuhkan/penting
          2. D (Desirable)  : Diinginkan/tidak terlalu penting
          3. I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi
        3. Elisitasi Tahap 3

          Selanjutnya semua requirement yang tersisa, pada Elisitasi tahap 3 diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dengan opsi HML.

          1. Technical (T), maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          2. Operasional (O), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. Economy (E), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
          3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
        4. Draft Final Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

        Definisi XAMPP

        Menurut Ruli Supriati dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 90),[17] “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket”.

        Jubilee Enterprise (2017: 2),[18] mengemukakan “XAMPP merupakan server yang paling banyak digunakan karena fiturnya lengkap”. XAMPP gampang digunakan oleh programmer pemula karena yang perlu dilakukan hanyalah menjalankan salah satu module bernama Apache yang dapat memproses PHP. Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

        1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.
        2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server.
        3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server.
        4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
        5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

        Definisi PHP

        Jubilee Enterprise (2017: 1),[18] mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

        Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015: 53),[19] “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

        Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 (2016: 8981),[20] “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. (PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembangan web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database).

        Dengan demikian PHP akan diproses oleh server yang hasil olahannya akan dikirim kembali ke browser. Oleh Karena itu, salah satu tool yang harus tersedia sebelum memulai pemrograman PHP adalah server.

        Definisi MySQL

        Menurut Betha Sidik (2014: 333),[21] “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang ada masalah”.

        Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering Volume-4, Issue-7 (2016: 57),[22] “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. (MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses).

        Definisi Black Box Testing

        Menurut Wahyu Pratama (2014: 28),[23] “Metode Black Box Testing merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program”. Tujuan dari metode black box testing ini untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

        Menurut Aris Martono dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 11),[24]Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software”.

        Untuk dapat menemukan semua kesalahan menggunakan metode black box testing, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input). Input tidak hanya valid input, tetapi juga kombinasi yang mungkin dimasukkan dalam pengujian akan semakin kompleks.

        Teori Khusus

        Definisi Document Management System (DMS)

        Menurut Riandi (2016),[25]Document Management System (DMS) merupakan sebuah sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses kembali file elektronik”. DMS sering dimanfaatkan untuk menyimpan dokumen aset, dokumen imaging, mengatur sistem alur kerja dan mengelola catatan manajemen.

        Document Management System biasanya menyediakan fitur-fitur seperti metadata, capture, Indexing, storage, retrieval, Distribusi, security, colaboration, versioning, dan searching. Menurut Riandi (2016),[25] Berikut komponen fitur yang disediakan oleh DMS

        1. Metadata
          Metadata misalnya nama dokumen, tanggal, pemilik dokumen, dan identitas lainnya. DMS dapat mengekstrak metadata dari dokumen secara otomatis atau meminta user untuk menginput metadata ke sistem. Metadata inilah yang nantinya digunakan sebagai keyword untuk membantu user mencari kembali file yang sudah disimpan di sistem.
        2. Capture
          Proses Capture terlibat di dalam proses dokumen imaging dari mesin scanner atau mesin MFD (Multi Function Device).
        3. Indexing
          Index digunakan untuk melacak atau mencari file elektronik. Index memberikan klasifikasi melalui metadata dari hasil ekstrak dokumen fisik ataupun file elektronik. Sebaiknya user menggunakan index yang sederhana supaya mempermudah metode pencarian file elektronik kembali.
        4. Storage
          Tempat untuk menyimpan file elektronik. Storage sering dikaitkan dengan manajemen dokumen mengenai dimana dokumen disimpan, untuk berapa lama, pengarsipan hingga ke pemusnahan dokumen.
        5. Retrieval
          Mengambil kembali file elektronik yang disimpan dari storage. Di dalam mencari dokumen, user dapat menggunakan satu atau beberapa metadata sekaligus. Beberapa sistem memiliki kemampuan untuk mencari keyword yang ada di isi dokumen. Retrieval file yang tidak memiliki index akan memakan waktu pencarian lebih lama.
        6. Distribusi
          File yang diterbitkan untuk di share harus diperhatikan sisi keamanannya, dimana file tersebut tidak boleh diubah dengan mudah oleh user lain.
        7. Security
          Security dokumen sangat penting dalam aplikasi DMS. Pengaturan keamanan Document Management System dalam suatu perusahaan dapat menjadi lebih kompleks, dimana Administrator hanya memberikan hak akses tertentu kepada kelompok atau orang-orang tertentu saja.
        8. Kolaborasi
          Kolaborasi memungkinkan sebuah file diakses dan diproses oleh user yang berwenang. Akses diblokir dari user lain sementara file sedang diproses, dimana beberapa user dapat melihat dan menggunakan file dalam waktu yang sama.
        9. Versioning
          Suatu proses dimana file diperiksa di dalam atau di luar sistem, yang memungkinkan user untuk mengambil versi sebelumnya dan melakukan update file. Versioning berguna untuk file yang memerlukan update dari waktu ke waktu.
        10. Searching
          Berfungsi untuk menemukan kembali file dan folder menggunakan fitur pencarian file. File dapat dicari dengan menggunakan berbagai atribut dan konten dokumen.

      Konsep Dasar Arsip

      Definisi Arsip

      Menurut Anon Mirmani (2015: 1.6),[26] Secara etimologis (asal usul kata), arsip berasal dari istilah Yunani, arche, yang berarti perantara. Arti ini kemudian mengalami perkembangan sehingga mencakup juga jabatan, fungsi atau kekuasaan. Perubahan selanjutnya menghasilkan istilah archeon yang berarti tempat menyimpan warkat atau Balai Kota. Setelah itu, kata archeon juga mengalami perubahan yang kemudian kita kenal dengan istilah arsip atau 'archives (bahasa Inggris). Arsip adalah dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh seorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya.

      Definisi arsip berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1971[27] tentang Pokok-pokok Kearsipan, dinyatakan bahwa arsip adalah:

      1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan pemerintahan;
      2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

      Tujuan Arsip

      Mengingat aktivitas utama bidang kearsipan adalah penyimpanan dengan tujuan agar dapat menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan. Jika meninjau ketetapan tentang tujuan kearsipan yang diatur oleh Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971[28] maka dijelaskan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.

      Fungsi Arsip

      Untuk memahami lebih jauh fungsi arsip ini, berdasarkan Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971,[29] secara fungsional terdapat dua jenis arsip yaitu sebagai berikut:

      1. Arsip Dinamis, yaitu arsip “yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, atau penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan, bahwa arsip dinamis ini senantiasa berubah nilai dan artinya secara fungsional.
      2. Arsip Statis, yaitu arsip ”yang dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, Penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa arsip statis ini sudah mencapai taraf nilai yang abadi, khususnya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/pemerintahan.

      Berdasarkan fungsi arsip tersebut diatas, maka dapat dikemukakan bahwa arsip dinamis adalah semua arsip yang masih ada di unit kerja kantor pemerintah maupun kantor swasta Sedangkan arsip statis adalah semua arsip yang dipindahkan dari unit kearsipan sebuah kantor karena tidak lagi digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari, tetapi arsip ini masih memiliki kegunaan yang tinggi bagi kehidupan kebangsaan dan tersimpan di Arsip Nasional, baik pusat maupun di daerah.

      Jenis-jenis Arsip

      Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14),[26] Apabila arsip diartikan sebagai setiap dokumen tertulis tentang kegiatan masa lalu manusia atau kelompok manusia, maka arsip itu banyak sekali ragamnya. Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14) Berikut ini adalah penggolongan arsip dilihat dari aspek-aspek tertentu :

      1. Menurut Subyek atau isinya

        Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut:

        1. Arsip Keuangan (financial records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan seperti cara-cara pengajuan kredit, cara-cara pembayaran uang.
        2. Inventory records
          Yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah persediaan barang, seperti jumlah dan macam barang yang tersedia, daftar harga barang, Barang, daftar kebutuhan barang, dan lain-lain.
        3. Arsip Pegawai (personnel records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah pegawai seperti daftar riwayat hidup, daftar hadir pegawai, status keluarga, daftar jumlah pegawai, bagan organisasi kepegawaian, dan semacamnya.
        4. Arsip Penjualan (sales records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan kegiatan penjualan seperti mutu barang, daftar harga barang, wilayah pemasaran, sistem penjualan, hasil penjualan dan lain-lain.
      2. Menurut Wujudnya

        Berdasarkan wujud ini, arsip terdiri dari: surat, naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, bon penjualan naskah, naskah berita acara, kartu/daftar, pita rekaman, gambar-gambar, dan tabel.

      3. Menurut Kegunaannya

        Berdasarkan kegunaannya, arsip dapat dibedakan atas arsip-arsip:

        1. Untuk informasi kepada pegawai atau untuk masyarakat luas. Sebagai contoh adalah surat pengumuman pemerintah tentang hari libur, surat pengumuman dari suatu instansi tentang penerimaan pegawai baru, surat edaran dari suatu penerbit tentang penerbitan buku baru dan semacamnya.
        2. Untuk dasar hukum dalam membuktikan sesuatu. Sebagai contoh adalah akte Kelahiran, akte pendirian yayasan, surat wasiat tentang pembagian warisan, surat-surat kontrak/perjanjian, kuitansi pembayaran dan semacamnya.
        3. Untuk kegunaan ilmiah, dimaksudkan untuk penelitian bagi pengembangan ilmu Pengetahuan. Sebagai contoh adalah artikel atau karya tulis ilmuwan di jurnal ilmiah yang diakui, hasil penelitian ilmiah dan lain-lain.
        4. Untuk kegunaan sejarah, yaitu arsip yang dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu.
        5. Peristiwa di masa lampau. Sebagai contoh adalah laporan tahunan, notulen rapat, sejarah pendirian suatu organisasi, buku peringatan, otobiografi, foto-foto sejarah, monumen peringatan dan lain-lain.
      4. Menurut Arti Pentingnya

        Berdasarkan arti penting ini, arsip dibedakan atas empat jenis, yaitu:

        1. Arsip Vital
          Yaitu arsip yang mempunyai nilai dokumentasi untuk selamanya. Arsip ini biasanya hanya dikeluarkan satu kali saja dan dapat digunakan selamanya. Oleh sebab itu, arsip vital ini harus disimpan secara khusus. Sebagai contoh adalah ijazah, akte kelahiran seseorang, akte pendirian perusahaan dan semacamnya.
        2. Arsip yang Penting
          Yaitu arsip tentang kondisi masa lalu yang berhubungan erat dengan kepentingan masa sekarang maupun yang akan datang. Misalnya adalah rekaman medis (medical records) anggota militer sebagai dasar bagi kebijakan komandan dalam pengembangan karier militer masing-masing anggota. Oleh sebab itu, arsip ini perlu disimpan untuk masa yang cukup lama.
        3. Arsip yang Diperlukan
          Yaitu arsip yang dibutuhkan untuk sumber informasi untuk perumusan kebijakan yang tidak terlalu penting dan tidak berkaitan dengan kepentingan yang akan datang. Artinya, setelah masa tertentu, arsip tersebut dapat dibuang atau dibakar.
        4. Arsip Nonesensial
          Yaitu arsip yang berguna untuk memberi informasi. Setelah informasi disampaikan, misalnya melalui surat edaran, arsip tersebut dapat diabaikan dalam arti tidak perlu disimpan terlalu lama.

      Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor

      Definisi Pajak Kendaraan Bermotor

      Menurut Safri Nurmantu dan Mas Rasmini (2014: 1.17),[30] Pajak dalam istilah asing disebut tax (Inggris); import contribution, taxe, droit (Prancis); Steuer, Abgabe, Gebuhr (Jerman); impuesto contribution, tributo, gravamen, tasa (Spannyol) dan belasting (Belanda). Dalam literature Amerika selain istilah tax dikenal pula istilah tariff. Berikut ini disajikan beberapa definisi dari para ahli pajak.

      1. C.F. Bastable, menyatakan bahwa pajak adalah a compulsory contribution of the wealth of a person or body of persons for the service of the public powers.
      2. Prof. Dr. P.J.A. Andriani merumuskan sebagai berikut. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
      3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan: Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikular ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

      Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010,[31] tentang Pajak Kendaraan Bermotor “Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga bergerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat berat dan alat besar yang dalam operasinya mengunakan roda dan motor yang tidak melekat secara permanen serta kendaran bermotor yang dioperasikan di air”. Pajak Kendaraan Bermotor, dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor yaitu iuran kepada negara yang terhutang oleh wajib pajak atas kendaraan bermotor yang dimiliki sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan.

      Jenis-jenis Pajak

      Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997,[32] tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

      1. Jenis pajak Provinsi
        1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
        2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
        3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
        4. Pajak Pengambilan
      2. Jenis Pajak Kabupaten/Kota
        1. Pajak Hotel
        2. Pajak Restoran
        3. Pajak Hiburan
        4. Pajak Reklame
        5. Pajak Penerangan Jalan
        6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
        7. Pajak Parkir

      Studi Pustaka (Literature Review)

      Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48), [33] “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

      Menurut Mulyandi (2013: 17) , [34] “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki hubungan yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini, antara lain :

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Arnes Yuli Vandika, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra pada tahun 2014[35]
        Penelitian ini berjudul “E-Archive : Digital storage Media”. Application of the method of filing electronically in an institution is required to support the activities of archiving that achieved effectiveness and efficiency in the management, as well as being able to secure the archives that have important information or value for its users. In the implementation of an electronic archive, type of media used all kinds such as E-mail, DVD's, microfilm and other electronic media. To support the activities of the application required a good infrastructure and facilities for monitoring and maintenance so that the planned goals are achieved.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Susanty, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus pada tahun 2012[36]
        Penelitian ini berjudul “Document Management System Based on Paperless”. Document Management System based on Paperless are effective and useful in an office to streamline in the process of documentation. The main benefit is that users can find needed information quickly, so it can help the process become faster, better, cheaper, and reduce environmental impacts (Green Computing). With this system, the paper documents are converted in digital form and stored in a disk or other digital storage facility (paperless). Furthermore to the search, discovery, display, printing, distribution and even documents can be done virtually through computer networks. Security policy can also be applied strictly in the management of these documents, so the only party entitled to can access the document according to its designation. Protection against the document is done digitally, so that relatively more secure and easier to use.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Sudarto, Ignatius Joko Dewanto, dan Herdiansiah pada tahun 2018[37]
        Penelitian ini berjudul “Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”. The research objective for setting up an DMS, that can assist CCSR to manage CSR activities. Results from this study is a DMS prototype that helps document management implementation of CSR fund distribution. DMS has a features to upload a document, metadata creation (for document searching) and reporting. Efficiency of service quality can be improved with the integration of a DMS.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Wahyu Wirawan, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto pada tahun 2017[38]
        Penelitian ini berjudul “The Development Of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives To Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”. The purpose of this study was to determine the digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta and determine the effectiveness of digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta. One solution to improve the students’ absorbability in archiving learning emphasizing on the ability of applying basic archiving concept to create the good bookkeeping process is to design the learning media development and to improve thinking ability in education process is a set of skills that can be developed through learning process.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Azlina A. Aziz, Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari pada tahun 2018[39]
        Penelitian ini berjudul “A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”. Electronic Document and Records Management System (EDRMS) is one of the systems to be considered. However, the adoption rate of such a system is exceptionally below satisfaction due to users are not keen on using it. According to EDRMS experts from Modernization of Malaysian Administration and Management Planning Unit (MAMPU) and National Archives of Malaysia (NAM) there are ten factors were considered being validated and ranked by selected experts. A new conceptual model for EDRMS adoption in Malaysian public sector was then constructed as the outcome of the study. As the result of implementing EDRMS, the Malaysian public sector has been able to improve records management services and thus, improve the efficiency of the work processes.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin pada tahun 2018[40]
        Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja)”. Penelitian ini mengenai proses pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja yang masih menggunakan komputer yaitu masih menggunakan Microsoft Excel dalam penginputan data Wajib Pajak dan bukti fisik berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dimasukkan kedalam kardus-kardus sesuai tanggal penginputan. Jika ingin mencari data Wajib Pajak harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga membutuhkan waktu lama dalam pembuatan laporan bulanan harus dibuat dari awal sehingga rentan terjadinya kesalahan karena tidak terintegrasi dengan database.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Radiant Victor Imbar dan Yuliusman Kurniawan pada tahun 2012[41]
        Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”. Penelitian ini mengenai banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi. Di sisi lain sistem pelaporan rumah sakit masih bersifat manual sehingga kurang akurat dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen rumah sakit untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan kebijakan manajemen.
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Egia Rosi Subhiyakto, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari pada tahun 2017[42]
        Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”. Klinik Cemara adalah salah satu Klinik yang berada di Kota Semarang. Pengarsipan data pasien yang dilakukan di klinik cemara masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan media kertas sebagai bahan penyimpanan. Hal tersebut menjadi kendala dalam pencarian data pasien yang memerlukan waktu, bahkan arsip seringkali hilang atau tidak ditemukan.
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khoirul, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti pada tahun 2013[43]
        Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pengelolaan data kearsipan yang efektif dan efisien dari sebelumnya yang masih menggunakan cara pengarsipan secara manual serta mempermudah pembuatan laporan. Sehingga diharapkan proses pengelolaan surat, baik itu surat masuk, surat keluar maupun surat keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah.
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Eduard Hotman Purba, Dedi Martono dan Heru Sukma pada tahun 2018[44]
        Penelitian ini berjudul “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”. Penelitian ini dapat mengatasi masalah yang selama ini terjadi yaitu kelalaian dalam mengelola arsip dokumen sehingga dokumen sulit di temukan dengan cepat. Proses pencarian dokumen membutuhkan waktu lama bahkan sering kali ada dokumen yang terselip, rusak dan hilang.

      BAB III

      ANALISA SISTEM BERJALAN

      Tinjauan Umum Perusahaan

      PT.Bumitangerang Mesindotama atau lebih dikenal dengan BT COCOA

      adalah perusahaan swasta penyedia kakao ke lebih 50 negara di seluruh dunia. Dengan kapasitas penggilingan mencapai 150.000 ton per tahun, yang terus berusaha untuk semakin tumbuh dan berkembang. PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) memproduksi bubuk kakao, kakao butter, dan kakao liquor untuk perusahaan-perusahaan yang telah diakui secara internasional maupun untuk bisnis industri lokal yang

      berkembang.

      Sejarah Singkat Perusahaan

      PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

      Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

      Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

      Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

      BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

      Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan rnenjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT COCOA saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian laya).

      BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tiggi. BT Cocoa memilki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

      Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

      Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulangulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan danpengiriman produk jadi.

      Visi dan Misi Perusahaan

      1. Visi
        PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.
      2. Misi
        Misi PT.Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) adalah untuk memenuhi kebutuhan kakao pelanggan dengan semangat dan integritas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

      Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

      Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

      Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan Anda.

      Struktur Organisasi PT.Bumitangerang Mesindotama

      Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama

      (Sumber : Data Perusahaan)

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Direktur Perdagangan (Trading Director)
        Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:
        1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
        2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
        3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
        4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
        5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
        6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
      2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)
        Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal.
        Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:
        1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
        2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
        3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
        4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
        5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
        6. Melakukan evaluasikepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
        7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
        8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
      3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)
        Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor.
        Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:
        1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
        2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
        3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
        4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
        5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk susuai dengan kebutuhan pasar.
        6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainyatarget kepuasan pelanggan yang ditentukan.
        7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
        8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.
      4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)
        Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:
        1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainyatarget pembelian.
        2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
        3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
        4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
        5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
        6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
        7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
        8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
        9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
      5. General Purchasing Manager
        General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:
        1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
        2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
        3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
        4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
        5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
        6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
        7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
        8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
        9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
      6. Manajer Logistik (Logistic Manager)
        Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:
        1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
        2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
        3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
        4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
        5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
        6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
      7. Direktur Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Director)
        Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu.
        Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:
        1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
        2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
        3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
        4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
        5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
        6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
      8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)
        Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan.
        Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:
        1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
        2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat , tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
        3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
        4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
        5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
        6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
        7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
      9. Manajer SDM (HRD Manager)
        Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan.
        Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:
        1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
        2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
        3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
        4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
        5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
        6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
        7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
        8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
        9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
      10. Direktur Pabrik (Factory Director)
        Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab utama seorang Factory Director:
        1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
        2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
        3. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
        4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
        5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
        6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
        7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
      11. Manajer Pabrik (Factory Manager)
        Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
        Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:
        1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
        2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
        3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
        4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
        5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
        6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peratuean dijalankan dengan optimal.

      Tata Laksana Sistem Berjalan

      Prosedur Sistem Berjalan

      Pada proses ini staff bagian IT survei ketempat pengerjaan proyek lalu menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya setelah itu mencatat material pendukung tambahan yang dibutuhkan serta pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau pihak eksternal kemudian untuk dibuat kedalam sebuah proposal yang akan diberikan kepada manajemen perusahaan.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Microsoft Visual Paradigm untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

      1. Use Case Diagram
        Berikut ini gambaran use case sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

        Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem Berjalan

      2. Activity Diagram
        Berikut ini gambaran activity diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama

        Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

      3. Sequence Diagram
        Berikut ini gambaran sequence diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

        Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

      Analisa Sistem Berjalan

      Metode Pengembangan Sistem

      1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

        Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

        Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

        Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

        1. Analisa Kebutuhan
        2. Pembuatan Prototype
        3. Evaluasi Prototype
        4. Coding System
        5. Pengajuan Sistem
        6. Evaluasi Sistem
        7. Penggunaan Sistem

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan
        Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam sistem berjalan pada PT. Bumitangerang mesindotama adalah sebagai berikut :
        Nama dokumen : Proposal biaya rencana anggaran biaya
        Fungsi dokumen : Untuk mengetahui rincian rencana anggaran biaya
        Sumber asal dokumen : Bagian IT
        Tujuan dokumen : Manajemen
        Media : Kertas
        Jumlah : 1 Lembar
      2. Analisa Proses
        Analisa proses merupakan proses yang ada dalam sistem tersebut.
        Masukan : Proposal biaya rencana anggaran biaya
        Keluaran : Proposal balasan dari manajemen
        Ringkasan proses : Staff bagian IT membuat proposal rencana anggaran biaya kemudian diberikan ke manajemen lalu dikembalikan ke staff bagian IT dalam bentuk proposal yang telah disetujui lalu diberikan kepada pihak yang akan mengerjakan.
      3. Analisa Keluaran
        Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari dokumen masukan setelah diproses di dalam sistem tersebut.
        Nama dokumen : Proposal balasan dari manajemen
        Fungsi dokumen : Untuk mengetahui apakah proyek disetujui atau tidak
        Sumber asal dokumen : Proposal rencana anggaran biaya
        Media :Kertas
        Jumlah :1

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
        1. Processor : Intel Core i3
        2. Monitor : Samsung
        3. Mouse : Logitech
        4. Keyboard : Logitech
        5. RAM : 2GB
        6. Harrdisk : 500GB
        7. Printer : Epson L360
      2. Spesifikasi software
        1. Microsoft Office 2013

      Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Permasalahan yang dihadapi

        Dalam kegiatan perencanaan aggaran biaya pada PT. Bumitangerang Mesindotama masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan perkembangan teknologi informasi, sehingga dalam melakukan kegiatan perencanaan anggaran biaya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung dan perlu pemikiran lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara perhitungan yang rumit dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

        1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.
        2. Menggunakan perhitungan yang rumit sehingga membuat beberapa orang kesulitan membuat perencanaan anggaran biaya.
        3. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan dan penulisan pada proposal rencana anggaran biaya.
      2. Alternatif Pemecahan Masalah

        Untuk mengatasi permasalah yang telah disebutkan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses perhitungan biaya dalam pembuatan jaringan agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

        1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan proposal.
        2. Proses yang sederhana, menggunakan proses yang sederhana, membuat seseorang tidak kesulitan untuk membuat rencana anggaran biaya.
        3. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam perhitungan maupun penulisan proposal berkurang.

      User Requirement

      1. Elisitasi Tahap I
        Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan kepala bagian IT. Berikut isi dari diagram elisitasi tahap I:

        Tabel 3.1 Elisitasi tahap I

      2. Elisitasi Tahap II

        Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

        Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada, tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem baru tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode MDI:

        1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
        2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuatnya lebih sempurna.
        3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
      3. Elisitasi Tahap III

        Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

        Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi beberapa requirement dengan opsi D dan semua requirement dengan opsi I, selanjutnya seluruh requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai metode TOE:

        1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
        2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit
        2. Middle (M) : Menengah
        3. Low (L) : Mudah
      4. Final draft elisitasi
        Merupakan hasil dari seluruh tahap elisitasi yang telah dilakukan.

        Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Usulan Prosedur yang Berjalan

        Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

        Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

      1. Use Case Diagram Sistem Usulan

        Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

        1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
        2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
        3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
        4. 2 (empat) include.
        5. 4 (enam) extend.
      2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

        Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

        Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

        Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

        Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

        Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

      1. Class Diagram Sistem Usulan

        Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


        Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

        1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
        2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
      2. Spesifikasi Basis Data

        Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

        1. Nama Field : tbl_proyek
          Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
          Panjang Record : 77 Karakter
          Primary Key : id_proyek

          Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

        2. Nama Field : tbl_rincian
          Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 112 Karakter
          Primary Key : id_rincian

          Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

        3. Nama Field : tbl_uraian
          Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 152 Karakter
          id_uraian

          Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

        4. Nama Field : tbl_user
          Isi : id_user, username, password, level
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 60 Karakter
          Primary Key : id_user

          Tabel 4.4 Struktur tbl_user

      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

      Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Rancangan Prototype

      1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

        Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

        Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

      2. Tampilan Prototype Login Sistem

        Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

        Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

      3. Tampilan Prototype Menu Home

        Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

        Gambar 4.13 Prototype Menu Home

      4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

        Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

        Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

        Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

      6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

        Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

        Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

      7. Tampilan Prototype Menu Laporan

        Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

        Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

      8. Tampilan Prototype Menu Logout

        Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

        Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

      Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

      1. Tampilan Halaman Utama Sistem

        Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

      2. Tampilan Login Sistem

        Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

      3. Tampilan Menu Home

        Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

      4. Tampilan Menu Master

        Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

      5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

        Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

      7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

        Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

      8. Tampilan Menu Laporan

        Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

      9. Tampilan Menu Logout

        Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

      Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

      1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
        Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
        1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
        2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
        3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
        4. Mouse : USB Logitech B100
        5. Keyboard : USB Logitech K120
        6. RAM : 2GB
        7. Harddisk : 500 GB
        8. Printer : Epson L360
      2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
        1. Windows 10
        2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
        3. All in one package : XAMPP
        4. Database server : MySQL
        5. Web server : Apache
        6. Microsoft Office 2010
        7. Code editor : Sublime Text
        8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
      3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
        1. Admin
        2. Manajemen
        3. Staff IT
        4. Pimpinan

      Pengujian Sistem yang Diusulkan

      Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

      Implementasi

      1. Time Schedule

        Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

        Tabel 4.6 Time Schedule

        Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

        1. Pembuatan Proposal

          Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

        2. Pengumpulan data

          Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

        3. Analisa Sistem

          Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

        4. Perancangan Sistem

          Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        5. Pembuatan sistem

          Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        6. Testing Sistem

          Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        7. Evaluasi Sistem

          Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

        8. Perbaikan Sistem

          Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

        9. Uji coba implementasi sistem

          Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        10. Dokumentasi

          Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

        11. Final presentasi

          Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

      2. Estimasi Biaya

        Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


        Berikut estimasi biaya penelitian ini :

        Tabel 4.7 Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

      1. Sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor yang sedang berjalan masih menggunakan semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan datanya, Pegawai arsip mengolah data Wajib Pajak jika adanya perubahan, Menyimpan berkas SKPD yang telah di input ke ruang arsip yang dimasukkan ke dalam box sesuai tanggal pembayaran pajak, Harus mencari satu persatu bukti fisik SKPD jika membutuhkan, dalam pembuatan laporan bulanan harus di buat dari awal di microsoft excel, Pegawai mengirimkan Salinan SKPD untuk BAPENDA, jasa raharja, dan BKP, dan Pegawai arsip menyerahkan laporan bulanan arsip ke Kepala UPT.
      2. Dalam sistem pengarsipan terdapat kelemahan seperti : Membutuhkan waktu lama dalam proses penginputan dengan adanya jumlah beban kerja yang sangat banyak, Sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan karena harus di buat dari awal dengan format laporan, Dalam proses pencarian dokumen SKPD cukup lama karena harus mencari satu per satu diantara banyaknya berkas di ruangan arsip, Membutuhkan box yang banyak untuk menyimpan berkas SKPD, kertas dan tinta untuk mencetak, Tidak adanya keamanan dalam penyimpanan data sehingga siapa saja dapat membuka dokumen arsip yang telah di input, Membutuhkan pegawai yang banyak untuk proses penginputan berkas ke Microsoft Excel sehingga di bantu oleh anak SMK yang PKL, dan Penyimpanan bukti fisik hanya disimpan selama lima tahun sementara beberapa kali terdapat permintaan berkas dari wajib pajak yang datanya lebih dari lima tahun.
      3. Merancang sistem pengarsipan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan kebutuhan user akan sistem pengarsipan pajak kendaraan bermotor yang akan mengintegrasikan antara program aplikasi dengan basis data. Sistem pengarsipan yang di rancang dapat melakukan Login, Menginput data pegawai arsip, data wajib pajak, dan data SKPD, View data pegawai arsip, data wajib pajak, dan data SKPD, Input data pengiriman Salinan SKPD, Dapat view data laporan bulanan, serta Logout.
      4. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu terdapat fitur penyimpanan rak a dan rak b agar memudahkan proses pencarian berkas fisik SKPD jika di butuhkan, Keamanan data lebih terjamin karena tersimpan di dalam database dan hanya admin saja yang dapat mengakses database karena adanya fitur authorization, Sistem juga menyediakan menu input gambar SKPD, serta database dapat mengelola dan menyimpan dokumen dengan baik sehingga dapat mengurangi kertas.
      5. Dalam pembuatan laporan tidak perlu dibuat dari awal lagi karena laporan sudah terintegrasi dengan database sehingga tidak perlu membutuhkan waktu lama dalam menyajikan laporan bulanan.

      Saran

      Berdasarkan kesimpulan, maka terdapat beberapa saran untuk kemajuan sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan bermotor diantaranya :

      1. Dapat dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile agar dapat di operasikan melalui Smartphone karena perkembangan teknologi sangat cepat dan pesat.
      2. Perkembangan arsip digital yang dapat di kelola oleh para wajib pajak.
      3. Adanya perlindungan terhadap penghapusan data arsip dengan membuat sebuah penampungan arsip yang telah di hapus.
      4. Dikembangkan bukan hanya di UPT Samsat Balaraja melainkan dapat di implementasikan di Samsat lainnya.

      Daftar Pustaka

      1. Fat Bukunya Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
      2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
      3. 3,0 3,1 Davis, Gordon B. Bukunya Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
      4. 4,0 4,1 Aris, Donatus Agus Andriyanto, dan Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 1 - Februari 2016 ISSN: 2461-1409. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2017/10/25/februari-2016-vol-2-no-1/
      5. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/
      6. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
      7. 7,0 7,1 Kausar, Ahmad, Yusuf Fazri Sutiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5”. Journal PROSISKO Vol. 2 No. 1 ISSN: 2406-7733. Universitas Serang Raya. Diambil dari : http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/94
      8. Romney dan Steinbart Bukunya Sri Mulyani. 2016. “Metode Analisis dan Perancangan Sistem”. Bandung: Abdi Sistematika.
      9. Sugianto Bukunya Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan”. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada. Diambil dari : http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/176
      10. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT. Smart Grafika.
      11. 11,0 11,1 Sumarsan, Thomas. 2013. “Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja”. Jakarta: PT Indeks.
      12. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh. Diambil dari : https://journal.unimal.ac.id/visi/article/view/301/
      13. 13,0 13,1 Mulyani, Sri. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Bandung: Abdi Sistematika.
      14. Rahardja, Untung, Meta Amalya Dewi, dan Winiarti Prastiwi. 2014. “Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah”. CCIT Journal Vol.7 No.3 - Mei 2014. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/128
      15. Yuliani, Dewa Ayu Eka, dan Susanti Margaretha Kuway. 2017. “Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web”. CCIT Journal Vol.10 No.1 - Februari 2017 ISSN : 1978 -8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/190
      16. 16,0 16,1 Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi.
      17. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra, dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
      18. 18,0 18,1 Enterprise, Jubilee. 2017. “PHP Komplet”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
      19. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup, dan Sinta Puspita Dewi. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII”. CCIT Journal Vol. 9 No. 1 – September 2015 ISSN : 1978-8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/157
      20. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. </i>“IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal”.</i> International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 May 2016 ISSN(Online) : 2319-8753. Diambil dari : https://www.ijirset.com/upload/2016/may/337_Megha%20Main%20Paper%20for%20International%20Journal.pdf
      21. Sidik, Betha. 2014. “Pemrograman WEB PHP”. Bandung: Informatika.
      22. Desai, Prashant Ramchandra. 2016. </i>“A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers”.</i> International Journal of Computer Sciences and Engineering Volume-4, Issue-7 July 2016 E-ISSN: 2347-2693. Diambil dari : https://www.researchgate.net/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers
      23. Pratama, Wahyu. 2014. “Game Adventure Misteri Kotak Pandora”. Jurnal Telematika Vol. 7 No. 2, Agustus 2014. STMIK AMIKOM Purwakarta. Diambil dari : http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/247
      24. Martono, Aris, Eko Arjun Setyawan dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409 Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari :https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
      25. 25,0 25,1 Riandi. 2016. “Document Management System”. Indonesia Productivity and Quality Institute. Diambil dari: https://ipqi.org/document-management-system/
      26. 26,0 26,1 Mirmani, Anon. 2015. Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari : http://repository.ut.ac.id/4169/1/PUST2252-M1.pdf
      27. Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Pokok-pokok Kearsipan.
      28. Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971 pasal 3 tentang Tujuan Kearsipan.
      29. Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Fungsi Arsip.
      30. Nurmantu, Safri dan Mas Rasmini. 2014. Modul Sejarah dan Definisi Pajak. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari http://repository.ut.ac.id/4442/1/PAJA3211-M1.pdf
      31. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor.
      32. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota.
      33. Rahayu, Sri, Nur Azizah, dan Nova Adhista. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/
      34. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Diambil dari : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/688
      35. Vandika, Arnes Yuli, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra. 2014. “E-Archive : Digital storage Media”. International Conference on Engineering & Technology Development (ICETD 2014). Univeristas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=320817 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=320817&val=5967&title=E-Archive%20:%20Digital%20Storage%20Media
      36. Susanty, Wiwin, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus. 2012. “Document Management System Based on Paperless” International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD 2012) ISSN 2301-6590. Universitas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=158787 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=158787&val=5967&title=Document%20Management%20System%20Based%20on%20Paperless
      37. Dewanto, Ignatius Joko, Arief Herdiansyah, dan Fery Sudarto. 2018. “Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”. International Journal of Advanced Engineering and Management Research Vol. 3 Issue 1 Februari 2018 ISSN: 2456-3676. Diambil dari : http://www.ijaemr.com/link2.php?id=246 http://www.ijaemr.com/uploads2018/ijaemr_01_246.pdf
      38. Wirawan, Arif Wahyu, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto. 2017. “The Development of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives to Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”. Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula. Diambil dari : http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/497464
      39. Aziz, Azlina A., Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari. 2018. “A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”. International Journal On Advanced Science Engineering Information Technology Vol.8 (2018) No. 4 ISSN: 2088-5334. Diambil dari : http://www.insightsociety.org/ojaseit/index.php/ijaseit/article/view/6376
      40. Rahayu, Sri, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin. 2018. “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja)”. Prosiding Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2018) Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Diambil dari : https://sttbandung.ac.id/selisik/detail.php?view=96
      41. Imbar, Radiant Victor dan Yuliusman Kurniawan. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”. Jurnal Sistem Informasi, Vol.7, No.1, Maret 2012: 53 - 67 Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=148349 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=148349&val=4922&title=Perancangan%20Sistem%20Informasi%20Pelayanan%20Medis%20Rawat%20Jalan%20Poliklinik%20Kebidanan%20dan%20Kandungan%20pada%20RSUD%20Kota%20Batam
      42. Subhiyakto, Egia Rosi, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”. Jurnal Vol. 16, No. 1, Februari 2017 : 25-34 Universitas Dian Nuswantoro. Diambil dari : http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/view/1290
      43. Khoirul, Muhammad, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti. 2013. “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. EPUB - Sistem Informasi Vol 1, No 1 (2013) Universitas Surakarta. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=81189 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=81189&val=4926&title=Aplikasi%20Pengelolaan%20Data%20Kearsipan%20Pada%20Sekolah%20Menengah%20Atas%20Negeri%201%20Mlonggo%20Jepara%20Berbasis%20Multiuser
      44. Purba, Eduard Hotman, Dedi Martono dan Heru Sukma. 2018. “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”. ICIT Journal Vol.4 No.2 - Agustus 2018 ISSN: 2356-5195. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

Contributors

Dhevinanda