SI1514490276

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1514490276

NAMA : DHEVI NANDA HARWIN


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T,.MMSI)
   
(Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 08182
   
NID : 04043



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE DOCUMENT

MANAGEMENT SYSTEM PADA UPT SAMSAT BALARAJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490276
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1514490276

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan seperti proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor, sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor dibutuhkan system yang terkomputerisasi dengan menggunakan metode Document Management System (DMS) dimana sistem ini dapat digunakan untuk melacak atau mencari dokumen, mengelola dan menyimpan dokumen serta dapat mengurangi kertas. Namun dalam implementasinya, UPT Samsat Balaraja dalam proses pengarsipan data pajak kendaraan bermotor masih semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan data pajak kendaraan bermotor dan bukti fisik berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) diletakkan ke rak yang terdapat di ruang arsip. Jika ingin mencari data Wajib Pajak harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga memakan waktu lama. Dalam pembuatan laporan bulanan harus dibuat dari awal sehingga masih besar kemungkinan terjadinya Human Error karena tidak terintegrasi dengan database. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka (Literature Review). Metode analisa menggunakan metode Value Chain (Rantai Nilai) dan di dukung dengan metode PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Metode Perancangannya menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram,Activity Diagram dan Sequence Diagram. Dalam pembuatan aplikasi pengarsipan menggunakan metode Document Management System yang mana sistem dapat mencari serta mengelola dokumen dengan cepat. Dengan adanya perancangan sistem pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor dapat memudahkan pegawai arsip dalam penginputan dan pengelolaan data Wajib Pajak secara efektif dan efisien, sehingga untuk menghasilkan sebuah laporan bulanan arsip tidak perlu dibuat dari awal lagi karena sudah automatis degenerate dari sistem.

Kata kunci : Arsip, Pajak, Dokumen


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan kesejahteraan bagi kita selaku umatnya hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik. Adapun judul yang di ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja”.

Penulisan laporan skripsi ini bertujuan untuk persyaratan menyandang gelar S.Kom pada jenjang Strata Satu. Sebagai bahan penulisan, penulis mendapatkan informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka dari beberapa sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak penulisan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Sri Rahayu, S.T.,MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menyusun laporan skripsi kepada penulis.
  6. Bapak Enjat Hendrajat selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan informasi kepada penulis.
  7. Bapak Tata Hartawinata, S.Kom yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di UPT Samsat Balaraja.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak Hardiman dan Ibu Sri Winarsih selaku Orang Tua yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil serta doa untuk keberhasilan penulisan.
  10. Irpan Riyansyah yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi.
  11. Rekan-Rekan seperjuangan, Siti Haeriah dan Siti Humaeroh yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung satu sama lain dalam mengerjakan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan pada penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar penulis dapat membuat laporan yang lebih baik lagi dari laporan sebelumnya.

Dengan adanya penulisan laporan ini, Penulis berharap dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam penulisan laporan Skripsi.


Tangerang, 22 Januari 2019
Dhevi Nanda Harwin
NIM: 1514490276


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Siklus Informasi
  2. Gambar 2.2 Value Chain Analysis
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  7. Gambar 3.5 Analisa Value Chain sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram rancangan sistem pengarsipan
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram aktor admin
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram aktor pegawai
  11. Gambar 4.4 Activity Diagram aktor kepala UPT
  12. Gambar 4.5 Sequence Diagram rancangan sistem pengarsipan
  13. Gambar 4.6 Class Diagram rancangan sistem pengarsipan
  14. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Login Sistem Arsip
  15. Gambar 4.8 Tampilan Prototype Halaman Utama
  16. Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Pegawai Arsip
  17. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu Wajib Pajak
  18. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu SKPD
  19. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Pengiriman Salinan SKPD
  20. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Laporan
  21. Gambar 4.14 Tampilan Login Sistem Arsip
  22. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Utama
  23. Gambar 4.16 Tampilan Menu Pegawai Arsip
  24. Gambar 4.17 Tampilan Menu Wajib Pajak
  25. Gambar 4.18 Tampilan Menu SKPD
  26. Gambar 4.19 Tampilan Menu Pengiriman Salinan SKPD
  27. Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja
  2. Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Performance
  3. Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Information
  4. Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Economy
  5. Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Control
  6. Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Eficiency
  7. Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Service
  8. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 1
  9. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap 2
  10. Tabel 3.10 Elisitasi Tahap 3
  11. Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi
  12. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  13. Tabel 4.2 Struktur Tabel Login
  14. Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai Arsip
  15. Tabel 4.4 Struktur Tabel Wajib Pajak
  16. Tabel 4.5 Struktur Tabel SKPD
  17. Tabel 4.6 Time Schedule
  18. Table 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa pada saat ini karena dipicu adanya persaingan industri yang semakin hebat dengan melakukan suatu inovasi produk sehingga tetap mendapatkan pangsa pasarnya. Pemicu perkembangan komputer tidak hanya teknologi dasar pembangunannya tapi kebutuhan pengguna terhadap sistem yang cerdas yang dapat berkomunikasi langsung antar mesin, menciptakan sebuah infrastruktur yang cerdas.

Saat ini, komputer sangat dibutuhkan untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam dunia pemerintahan, komputer sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas pekerjaan.

Kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan surat, kearsipan mengandung proses penyusunan dan penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas tersebut dapat diketemukan kembali bila diperlukan (Sugiarto, 2015: 2). Sistem kearsipan yang diselenggarakan secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan maupun perseorangan. Document Management System (DMS) merupakan teknologi informasi dari pandangan penyimpanan, dimana sistem ini dapat digunakan untuk melacak atau mencari dokumen, mengelola dan menyimpan dokumen serta dapat mengurangi kertas. DMS dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengelola dokumen.

Unit pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal satu Atap (disingkat Samsat) Balaraja merupakan instasi pemerintahan di bawah naungan Provinsi Banten yang bergerak dalam bidang administrasi untuk membantu pelayanan kepentingan masyarakat dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja dalam sistem pengarsipan masih menggunakan sistem semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel dan menyimpan bukti fisik di dalam suatu ruangan. Sehingga jika ingin membutuhkan data yang diperlukan harus mencari satu persatu di dalam ruangan kearsipan. Bukti fisik yang disimpan tidak dapat disimpan secara permanen namun ada jangka waktu yaitu sekitar lima tahun.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan serta terdapat masalah dalam sistem yang sedang berjalan saat ini maka, data-data seperti data wajib pajak, data pegawai, dan data Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dapat menunjang dalam pembuatan Document Management System (DMS). DMS adalah solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pegawai arsip agar proses pengarsipan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, dalam membuat laporan Skripsi penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Document Management System Pada UPT Samsat Balaraja”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah yang diambil yaitu :

  1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?
  2. Bagaimana kelemahan sistem yang sedang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?
  4. Bagaimana kelebihan sistem yang diusulkan?
  5. Bagaimana merancang laporan pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam analisa penelitian ini hanya difokuskan pada proses sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja yang sedang berjalan saat ini, mulai dari proses memisahkan berkas SKPD,mengambil berkas SKPD, penginputan data baru wajib pajak kendaraan bermotor, pengolahan atau update data wajib pajak, posisi penyimpanan berkas di ruang arsip, pencarian data wajib pajak, mengirim berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa Raharja, dan BKP, pembuatan laporan data wajib pajak kendaraan bermotor sampai kepala UPT menerima laporan bulanan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitan yang penulis lakukan terdapat beberapa tujuan dan manfaat. Oleh karena itu, penulis membagi tujuan menjadi tiga kriteria, yaitu :

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi tugas Skripsi dan syarat mendapat gelar sarjana.
  2. Untuk mengetahui proses pengarsipan data yang terdapat pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja.
  3. Mencari solusi yang tepat untuk proses pengarsipan secara efektif dan efisien.
  4. Untuk mempermudah pekerjaan dalam menginput data Pajak Kendaraan Bermotor.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu supaya hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat berguna dan bermanfaat untuk instansi pemerintahan UPT Samsat Balaraja dalam bidang pengarsipan dalam menginput data berkas Pajak Kendaraan Bermotar secara efektif dan efisien.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini yaitu supaya penulis mendapatkan ilmu pengetahuan serta menambah pengalaman mengenai proses pengarsipan di suatu perusahaan atau instasi pemerintahan.

Manfaat penelitian

Bagi Peneliti

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Menambah wawasan tentang sistem pengarsipan pada suatu perusahaan atau organisasi.
  2. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang baru yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing.

Bagi Perguruan Tinggi raharja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Perguruan Tinggi Raharja dapat di kenal oleh banyak instasi yang dijadikan tempat untuk penelitian oleh Mahasiswa/i.
  2. Mempermudah Mahasiswa/i mencari referensi untuk melakukan penelitian yang akan dibuat.

Bagi UPT samsat Balaraja

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Mendapatkan solusi untuk memperbaiki masalah dalam proses pengarsipan.
  2. Memudahkan admin dalam menginput serta mencari data Pajak Kendaraan Bermotor.

Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian supaya mendapatkan data yang diperlukan dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun metode yang digunakan penulis adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi atau Pengamatan

    Observasi adalah peninjauan secara cermat. Pada metode ini penulis melakukan observasi dengan datang ke kantor UPT Samsat Balaraja. Dengan cara ini penulis dapat mengamati langsung bagaimana proses pengarsipan yang terjadi pada UPT samsat Balaraja.

  2. Metode Wawancara atau Interview

    Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Penulis mencari informasi dengan cara melakukan wawancara atau interview yang dibantu oleh bapak Enjat Hendrajat selaku kepala bagian arsip yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem arsip yang sedang berjalan saat ini serta mengetahui apa saja kebutuhan sistem yang diharapkan untuk membangun sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi.

  3. Metode Studi Pustaka atau Literature Review

    Literature Review adalah bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kegiatan ilmiah lainnya dan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan. Penulis melakukan penelitian dengan cara mencari dan mengumpulkan data melalui berbagai sumber buku dan internet yang tekait dengan permasalahan yang dibahas.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data dianalisa. Dalam melakukan analisa terhadap proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja, penulis menggunakan metode analisa Value Chain atau Rantai Nilai. Metode ini digunakan untuk menganalisa kegiatan internal perusahaan. Dimana analisis ini dapat mengungkap keunggulan kompetitif atau kekurangannya.

Selain Value Chain, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Metode Perancangan

Perancangan sistem informasi arsip data penulis menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) karena metode ini memodelkan secara visual yang berorientasi pada objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang dapat digunakan untuk menunjang pembuatan rancangan. Diagram yang penulis gunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Sebelum sistem akan dibuat, penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang di inginkan stakeholder. Elisitasi terdiri dari 4 tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Draft final elisitasi. Untuk rancangan basis data dan spesifikasi data penulis menggunakan beberapa software, yaitu Visual Paradigm, php MyAdmin, MySQL.

Metode Testing

Metode testing yang dilakukan penulis menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang memfokuskan pada analisis fungsi perangkat lunak (software). Black Box Testing dikenal juga sebagai pengujian fungsional atau closed-box testing. Metode black box testing berfungsi untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi agar kemudian dapat diperbaiki untuk membuat sistem yang lebih baik.

Selain Value Chain, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi lima bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah singkat UPT Samsat Balaraja, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Konfigurasi sistem, analisa Value Chain, analisa PIECES, alternatif pemecahan masalah serta elisitasi tahap I, II, III dan Draft final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan untuk sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja. Meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem informasi pengarsipan data pajak kendaraan bermotor pada UPT Samsat Balaraja berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Fat dalam buku Jeperson Hutahaean (2014: 1),[1] pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 1), [2]“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kombinasi berbagai sumber daya atau objek-objek yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 3),[2] sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Btasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus dijaga dan dipelihara. Dan bersifat merugikan yang harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem ke subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan Sistem

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dpat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi agian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Contoh sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mepunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 7),[2] sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai:
    1. Sistem abstrak (abstract system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem fisik (physical system)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem alamiyah (natural system)

      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem buatan manusia (human made system)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertentu (deterministic system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem tak tentu (probabilistic system)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertutup (close system)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem terbuka (open system)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku J. Hutahaean (2014: 8,[3] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

    Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74),[4] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah kenyataan atau fakta penting yang tercatat atau terekam yang dapat diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti.

    Definisi Informasi

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku J. Hutahaean (2014: 9,[3] “Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

    Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192),[5] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dan diproses yang telah mempunyai arti serta dapat untuk mengambil keputusan dan bersifat subyektif.

    Siklus Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 10,[2] “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu”. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

    Gambar 2.1 Siklus Informasi
    Jeperson Hutahaean (2014: 11)

    Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11),[2] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11),[2] Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras

      Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2. Biaya untuk analisis

      Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan

      Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    4. Biaya Perubahan

      Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi stiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain

    5. Biaya Operasi

      Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 13),[2] “Sistem adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”

    Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3),[6] “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Jeperson hutahaean (2014: 13,[2] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dnegan istilah blok bangunan (building blok) yaitu :

    1. Blok masukan (input block

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan mdia yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    2. Blok model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghsilkan keluaran yang sudah diinginkan.

    3. Blok keluaran (output block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok teknologi (technologi block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri seara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

      1. Teknisi (humanware atau brainware)
      2. Perangkat lunak (software)
      3. Perangkat keras (hardware)
    5. Blok basis data (data base block)

      Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    6. Blok kendali (control block)

      Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, mislanya benana alam, api, tempratur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22),[7] “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

    Menurut Romney dan Steinbart dalam buku Sri Mulyani (2016: 2),[8] “Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

    Menurut Sugianto dalam buku Zohrahayati (2013: 28),[9] “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis”. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.

    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22),[7] Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
    2. Untuk memberiakan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

    Menurut Al Jufri (2011: 141),[10] Langkah-langkah tahapan perancangan sebagai berikut:

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis.
    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merk atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    3. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi beberapa alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.
    4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
    5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
    6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat.

    Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

    Thomas Sumarsan (2013: 73),[11] Mengemukakan Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis) adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya daya kompetitifnya”. Value Chain Analysis merupakan metode untuk kegiatan di dalam perusahan yang terdiri dari kegiatan utama (Primer activities) dan kegiatan pendukung (Support Activities).

    Thomas Sumarsan (2013: 73),[11] kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam Value Chain terdiri dari:

    1. Kegiatan Utama (Primary Activities)
      1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.
      2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.
      3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.
      4. Sales and Marketing, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.
      5. Services, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.
    2. Kegiatan Penunjang (Support activities)
      1. Firm Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu dan manajemen informasi.
      2. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan recruitment, pelatihan dan pengembangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.
      3. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunak harus memiliki pengembangan.
      4. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.

      Gambar 2.2 Value Chain Analysis

      Thomas Sumarsan (2013: 73)

      Analisa PIECES

      Menurut yuli asbar dan Mochamad Ari Saptari (2017: 40),[12] “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”. Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :

      1. Performance (Kinerja atau Kehandalan)

        Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

      2. Information (Informasi)

        Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk mrnyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.

      3. Economy (Ekonomi)

        Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      4. Control (Kontrol atau Keamanan)

        Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

      5. Efficiency (Efisiensi)

        Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

      6. Services (Pelayanan)

        Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.

      Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Sri Mulyani (2016: 42),[13] “Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”. UML pertama kali di populerkan oleh Grady Booch dan James Rumbaugh pada tahun 1994 untuk mengkombinasikan dua metodologi terkenal yaitu Booch dan OMT. UML memiliki banyak diagram yang digunakan untuk melakukan pemodelan data maupun sistem.

      Diagram Dasar Dalam Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Sri Mulyani (2016: 42),[13] berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai diagram UML :

      1. Use Case Diagram

        Menurut Untung Rahardja dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:491),[14]Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

        Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 75),[4]Use case diagram merupakan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem”.

        Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena use case diagram hanya menggambarkan sistem secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pun sangat sedikit seperti system, actor, use case, association, dependency, dan generalization.

      2. Activity Diagram

        Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal Vol.10 No.1 (2017: 26),[15]Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”.

        Dari pendapat diatas bahwa Activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antar aktor dengan alur-alur kerja use case. Elemen-elemen activity terdiri dari acticities, transitions, decisions, merge point, star point, end point, concurrency, dan synchronization.

      3. Sequence Diagram

        Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi atau timing apa.

        Konsep Dasar Elisitasi

        Definisi Elisitasi

        Siahaan (2012: 66),[16] mengemukakan “Elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang menunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

        Jenis-jenis Elisitasi

        Siahaan (2012: 66),[16] Elisitasi didapat dari proses wawancara dengan Stakeholder dan melakukan tiga tahap yaitu :

        1. Elisitasi Tahap 1

          Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder.

        2. Elisitasi Tahap 2

          Elisitasi tahap 2 dibentuk berdasarkan elisitasi tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari MDI :

          1. M (Mandatory)  : Dibutuhkan/penting
          2. D (Desirable)  : Diinginkan/tidak terlalu penting
          3. I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi
        3. Elisitasi Tahap 3

          Selanjutnya semua requirement yang tersisa, pada Elisitasi tahap 3 diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dengan opsi HML.

          1. Technical (T), maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          2. Operasional (O), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. Economy (E), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
          3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
        4. Draft Final Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

        Definisi XAMPP

        Menurut Ruli Supriati dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 90),[17] “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket”.

        Jubilee Enterprise (2017: 2),[18] mengemukakan “XAMPP merupakan server yang paling banyak digunakan karena fiturnya lengkap”. XAMPP gampang digunakan oleh programmer pemula karena yang perlu dilakukan hanyalah menjalankan salah satu module bernama Apache yang dapat memproses PHP. Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

        1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.
        2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server.
        3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server.
        4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
        5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

        Definisi PHP

        Jubilee Enterprise (2017: 1),[18] mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

        Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015: 53),[19] “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

        Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 (2016: 8981),[20] “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. (PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembangan web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database).

        Dengan demikian PHP akan diproses oleh server yang hasil olahannya akan dikirim kembali ke browser. Oleh Karena itu, salah satu tool yang harus tersedia sebelum memulai pemrograman PHP adalah server.

        Definisi MySQL

        Menurut Betha Sidik (2014: 333),[21] “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang ada masalah”.

        Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering Volume-4, Issue-7 (2016: 57),[22] “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. (MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses).

        Definisi Black Box Testing

        Menurut Wahyu Pratama (2014: 28),[23] “Metode Black Box Testing merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program”. Tujuan dari metode black box testing ini untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

        Menurut Aris Martono dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 11),[24]Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software”.

        Untuk dapat menemukan semua kesalahan menggunakan metode black box testing, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input). Input tidak hanya valid input, tetapi juga kombinasi yang mungkin dimasukkan dalam pengujian akan semakin kompleks.

        Teori Khusus

        Definisi Document Management System (DMS)

        Menurut Riandi (2016),[25]Document Management System (DMS) merupakan sebuah sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses kembali file elektronik”. DMS sering dimanfaatkan untuk menyimpan dokumen aset, dokumen imaging, mengatur sistem alur kerja dan mengelola catatan manajemen.

        Document Management System biasanya menyediakan fitur-fitur seperti metadata, capture, Indexing, storage, retrieval, Distribusi, security, colaboration, versioning, dan searching. Menurut Riandi (2016),[25] Berikut komponen fitur yang disediakan oleh DMS

        1. Metadata
          Metadata misalnya nama dokumen, tanggal, pemilik dokumen, dan identitas lainnya. DMS dapat mengekstrak metadata dari dokumen secara otomatis atau meminta user untuk menginput metadata ke sistem. Metadata inilah yang nantinya digunakan sebagai keyword untuk membantu user mencari kembali file yang sudah disimpan di sistem.
        2. Capture
          Proses Capture terlibat di dalam proses dokumen imaging dari mesin scanner atau mesin MFD (Multi Function Device).
        3. Indexing
          Index digunakan untuk melacak atau mencari file elektronik. Index memberikan klasifikasi melalui metadata dari hasil ekstrak dokumen fisik ataupun file elektronik. Sebaiknya user menggunakan index yang sederhana supaya mempermudah metode pencarian file elektronik kembali.
        4. Storage
          Tempat untuk menyimpan file elektronik. Storage sering dikaitkan dengan manajemen dokumen mengenai dimana dokumen disimpan, untuk berapa lama, pengarsipan hingga ke pemusnahan dokumen.
        5. Retrieval
          Mengambil kembali file elektronik yang disimpan dari storage. Di dalam mencari dokumen, user dapat menggunakan satu atau beberapa metadata sekaligus. Beberapa sistem memiliki kemampuan untuk mencari keyword yang ada di isi dokumen. Retrieval file yang tidak memiliki index akan memakan waktu pencarian lebih lama.
        6. Distribusi
          File yang diterbitkan untuk di share harus diperhatikan sisi keamanannya, dimana file tersebut tidak boleh diubah dengan mudah oleh user lain.
        7. Security
          Security dokumen sangat penting dalam aplikasi DMS. Pengaturan keamanan Document Management System dalam suatu perusahaan dapat menjadi lebih kompleks, dimana Administrator hanya memberikan hak akses tertentu kepada kelompok atau orang-orang tertentu saja.
        8. Kolaborasi
          Kolaborasi memungkinkan sebuah file diakses dan diproses oleh user yang berwenang. Akses diblokir dari user lain sementara file sedang diproses, dimana beberapa user dapat melihat dan menggunakan file dalam waktu yang sama.
        9. Versioning
          Suatu proses dimana file diperiksa di dalam atau di luar sistem, yang memungkinkan user untuk mengambil versi sebelumnya dan melakukan update file. Versioning berguna untuk file yang memerlukan update dari waktu ke waktu.
        10. Searching
          Berfungsi untuk menemukan kembali file dan folder menggunakan fitur pencarian file. File dapat dicari dengan menggunakan berbagai atribut dan konten dokumen.

      Konsep Dasar Arsip

      Definisi Arsip

      Menurut Anon Mirmani (2015: 1.6),[26] Secara etimologis (asal usul kata), arsip berasal dari istilah Yunani, arche, yang berarti perantara. Arti ini kemudian mengalami perkembangan sehingga mencakup juga jabatan, fungsi atau kekuasaan. Perubahan selanjutnya menghasilkan istilah archeon yang berarti tempat menyimpan warkat atau Balai Kota. Setelah itu, kata archeon juga mengalami perubahan yang kemudian kita kenal dengan istilah arsip atau 'archives (bahasa Inggris). Arsip adalah dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh seorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya.

      Definisi arsip berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1971[27] tentang Pokok-pokok Kearsipan, dinyatakan bahwa arsip adalah:

      1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan pemerintahan;
      2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

      Tujuan Arsip

      Mengingat aktivitas utama bidang kearsipan adalah penyimpanan dengan tujuan agar dapat menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan. Jika meninjau ketetapan tentang tujuan kearsipan yang diatur oleh Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971[28] maka dijelaskan bahwa tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.

      Fungsi Arsip

      Untuk memahami lebih jauh fungsi arsip ini, berdasarkan Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971,[29] secara fungsional terdapat dua jenis arsip yaitu sebagai berikut:

      1. Arsip Dinamis, yaitu arsip “yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, atau penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan, bahwa arsip dinamis ini senantiasa berubah nilai dan artinya secara fungsional.
      2. Arsip Statis, yaitu arsip ”yang dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, Penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara”. Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa arsip statis ini sudah mencapai taraf nilai yang abadi, khususnya sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/pemerintahan.

      Berdasarkan fungsi arsip tersebut diatas, maka dapat dikemukakan bahwa arsip dinamis adalah semua arsip yang masih ada di unit kerja kantor pemerintah maupun kantor swasta Sedangkan arsip statis adalah semua arsip yang dipindahkan dari unit kearsipan sebuah kantor karena tidak lagi digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari, tetapi arsip ini masih memiliki kegunaan yang tinggi bagi kehidupan kebangsaan dan tersimpan di Arsip Nasional, baik pusat maupun di daerah.

      Jenis-jenis Arsip

      Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14),[26] Apabila arsip diartikan sebagai setiap dokumen tertulis tentang kegiatan masa lalu manusia atau kelompok manusia, maka arsip itu banyak sekali ragamnya. Menurut Anon Mirmani (2015: 1.14) Berikut ini adalah penggolongan arsip dilihat dari aspek-aspek tertentu :

      1. Menurut Subyek atau isinya

        Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut:

        1. Arsip Keuangan (financial records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan seperti cara-cara pengajuan kredit, cara-cara pembayaran uang.
        2. Inventory records
          Yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah persediaan barang, seperti jumlah dan macam barang yang tersedia, daftar harga barang, Barang, daftar kebutuhan barang, dan lain-lain.
        3. Arsip Pegawai (personnel records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah pegawai seperti daftar riwayat hidup, daftar hadir pegawai, status keluarga, daftar jumlah pegawai, bagan organisasi kepegawaian, dan semacamnya.
        4. Arsip Penjualan (sales records)
          Yaitu arsip yang berhubungan dengan kegiatan penjualan seperti mutu barang, daftar harga barang, wilayah pemasaran, sistem penjualan, hasil penjualan dan lain-lain.
      2. Menurut Wujudnya

        Berdasarkan wujud ini, arsip terdiri dari: surat, naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, bon penjualan naskah, naskah berita acara, kartu/daftar, pita rekaman, gambar-gambar, dan tabel.

      3. Menurut Kegunaannya

        Berdasarkan kegunaannya, arsip dapat dibedakan atas arsip-arsip:

        1. Untuk informasi kepada pegawai atau untuk masyarakat luas. Sebagai contoh adalah surat pengumuman pemerintah tentang hari libur, surat pengumuman dari suatu instansi tentang penerimaan pegawai baru, surat edaran dari suatu penerbit tentang penerbitan buku baru dan semacamnya.
        2. Untuk dasar hukum dalam membuktikan sesuatu. Sebagai contoh adalah akte Kelahiran, akte pendirian yayasan, surat wasiat tentang pembagian warisan, surat-surat kontrak/perjanjian, kuitansi pembayaran dan semacamnya.
        3. Untuk kegunaan ilmiah, dimaksudkan untuk penelitian bagi pengembangan ilmu Pengetahuan. Sebagai contoh adalah artikel atau karya tulis ilmuwan di jurnal ilmiah yang diakui, hasil penelitian ilmiah dan lain-lain.
        4. Untuk kegunaan sejarah, yaitu arsip yang dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu.
        5. Peristiwa di masa lampau. Sebagai contoh adalah laporan tahunan, notulen rapat, sejarah pendirian suatu organisasi, buku peringatan, otobiografi, foto-foto sejarah, monumen peringatan dan lain-lain.
      4. Menurut Arti Pentingnya

        Berdasarkan arti penting ini, arsip dibedakan atas empat jenis, yaitu:

        1. Arsip Vital
          Yaitu arsip yang mempunyai nilai dokumentasi untuk selamanya. Arsip ini biasanya hanya dikeluarkan satu kali saja dan dapat digunakan selamanya. Oleh sebab itu, arsip vital ini harus disimpan secara khusus. Sebagai contoh adalah ijazah, akte kelahiran seseorang, akte pendirian perusahaan dan semacamnya.
        2. Arsip yang Penting
          Yaitu arsip tentang kondisi masa lalu yang berhubungan erat dengan kepentingan masa sekarang maupun yang akan datang. Misalnya adalah rekaman medis (medical records) anggota militer sebagai dasar bagi kebijakan komandan dalam pengembangan karier militer masing-masing anggota. Oleh sebab itu, arsip ini perlu disimpan untuk masa yang cukup lama.
        3. Arsip yang Diperlukan
          Yaitu arsip yang dibutuhkan untuk sumber informasi untuk perumusan kebijakan yang tidak terlalu penting dan tidak berkaitan dengan kepentingan yang akan datang. Artinya, setelah masa tertentu, arsip tersebut dapat dibuang atau dibakar.
        4. Arsip Nonesensial
          Yaitu arsip yang berguna untuk memberi informasi. Setelah informasi disampaikan, misalnya melalui surat edaran, arsip tersebut dapat diabaikan dalam arti tidak perlu disimpan terlalu lama.

      Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor

      Definisi Pajak Kendaraan Bermotor

      Menurut Safri Nurmantu dan Mas Rasmini (2014: 1.17),[30] Pajak dalam istilah asing disebut tax (Inggris); import contribution, taxe, droit (Prancis); Steuer, Abgabe, Gebuhr (Jerman); impuesto contribution, tributo, gravamen, tasa (Spannyol) dan belasting (Belanda). Dalam literature Amerika selain istilah tax dikenal pula istilah tariff. Berikut ini disajikan beberapa definisi dari para ahli pajak.

      1. C.F. Bastable, menyatakan bahwa pajak adalah a compulsory contribution of the wealth of a person or body of persons for the service of the public powers.
      2. Prof. Dr. P.J.A. Andriani merumuskan sebagai berikut. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
      3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan: Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikular ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

      Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010,[31] tentang Pajak Kendaraan Bermotor “Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga bergerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat berat dan alat besar yang dalam operasinya mengunakan roda dan motor yang tidak melekat secara permanen serta kendaran bermotor yang dioperasikan di air”. Pajak Kendaraan Bermotor, dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor yaitu iuran kepada negara yang terhutang oleh wajib pajak atas kendaraan bermotor yang dimiliki sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan.

      Jenis-jenis Pajak

      Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997,[32] tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

      1. Jenis pajak Provinsi
        1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
        2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
        3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
        4. Pajak Pengambilan
      2. Jenis Pajak Kabupaten/Kota
        1. Pajak Hotel
        2. Pajak Restoran
        3. Pajak Hiburan
        4. Pajak Reklame
        5. Pajak Penerangan Jalan
        6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
        7. Pajak Parkir

      Studi Pustaka (Literature Review)

      Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48), [33] “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

      Menurut Mulyandi (2013: 17) , [34] “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki hubungan yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini, antara lain :

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Arnes Yuli Vandika, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra pada tahun 2014[35]
        Penelitian ini berjudul “E-Archive : Digital storage Media”. Application of the method of filing electronically in an institution is required to support the activities of archiving that achieved effectiveness and efficiency in the management, as well as being able to secure the archives that have important information or value for its users. In the implementation of an electronic archive, type of media used all kinds such as E-mail, DVD's, microfilm and other electronic media. To support the activities of the application required a good infrastructure and facilities for monitoring and maintenance so that the planned goals are achieved.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Susanty, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus pada tahun 2012[36]
        Penelitian ini berjudul “Document Management System Based on Paperless”. Document Management System based on Paperless are effective and useful in an office to streamline in the process of documentation. The main benefit is that users can find needed information quickly, so it can help the process become faster, better, cheaper, and reduce environmental impacts (Green Computing). With this system, the paper documents are converted in digital form and stored in a disk or other digital storage facility (paperless). Furthermore to the search, discovery, display, printing, distribution and even documents can be done virtually through computer networks. Security policy can also be applied strictly in the management of these documents, so the only party entitled to can access the document according to its designation. Protection against the document is done digitally, so that relatively more secure and easier to use.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Sudarto, Ignatius Joko Dewanto, dan Herdiansiah pada tahun 2018[37]
        Penelitian ini berjudul “Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”. The research objective for setting up an DMS, that can assist CCSR to manage CSR activities. Results from this study is a DMS prototype that helps document management implementation of CSR fund distribution. DMS has a features to upload a document, metadata creation (for document searching) and reporting. Efficiency of service quality can be improved with the integration of a DMS.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Wahyu Wirawan, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto pada tahun 2017[38]
        Penelitian ini berjudul “The Development Of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives To Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”. The purpose of this study was to determine the digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta and determine the effectiveness of digital media-based learning Microsoft Access on the subjects of archives in an effort to improve the learning outcomes of students office administration SMK Negeri 3 Surakarta. One solution to improve the students’ absorbability in archiving learning emphasizing on the ability of applying basic archiving concept to create the good bookkeeping process is to design the learning media development and to improve thinking ability in education process is a set of skills that can be developed through learning process.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Azlina A. Aziz, Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari pada tahun 2018[39]
        Penelitian ini berjudul “A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”. Electronic Document and Records Management System (EDRMS) is one of the systems to be considered. However, the adoption rate of such a system is exceptionally below satisfaction due to users are not keen on using it. According to EDRMS experts from Modernization of Malaysian Administration and Management Planning Unit (MAMPU) and National Archives of Malaysia (NAM) there are ten factors were considered being validated and ranked by selected experts. A new conceptual model for EDRMS adoption in Malaysian public sector was then constructed as the outcome of the study. As the result of implementing EDRMS, the Malaysian public sector has been able to improve records management services and thus, improve the efficiency of the work processes.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin pada tahun 2018[40]
        Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja)”. Penelitian ini mengenai proses pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja yang masih menggunakan komputer yaitu masih menggunakan Microsoft Excel dalam penginputan data Wajib Pajak dan bukti fisik berupa Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dimasukkan kedalam kardus-kardus sesuai tanggal penginputan. Jika ingin mencari data Wajib Pajak harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga membutuhkan waktu lama dalam pembuatan laporan bulanan harus dibuat dari awal sehingga rentan terjadinya kesalahan karena tidak terintegrasi dengan database.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Radiant Victor Imbar dan Yuliusman Kurniawan pada tahun 2012[41]
        Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”. Penelitian ini mengenai banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi. Di sisi lain sistem pelaporan rumah sakit masih bersifat manual sehingga kurang akurat dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen rumah sakit untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan kebijakan manajemen.
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Egia Rosi Subhiyakto, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari pada tahun 2017[42]
        Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”. Klinik Cemara adalah salah satu Klinik yang berada di Kota Semarang. Pengarsipan data pasien yang dilakukan di klinik cemara masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan media kertas sebagai bahan penyimpanan. Hal tersebut menjadi kendala dalam pencarian data pasien yang memerlukan waktu, bahkan arsip seringkali hilang atau tidak ditemukan.
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khoirul, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti pada tahun 2013[43]
        Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pengelolaan data kearsipan yang efektif dan efisien dari sebelumnya yang masih menggunakan cara pengarsipan secara manual serta mempermudah pembuatan laporan. Sehingga diharapkan proses pengelolaan surat, baik itu surat masuk, surat keluar maupun surat keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah.
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Eduard Hotman Purba, Dedi Martono dan Heru Sukma pada tahun 2018[44]
        Penelitian ini berjudul “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”. Penelitian ini dapat mengatasi masalah yang selama ini terjadi yaitu kelalaian dalam mengelola arsip dokumen sehingga dokumen sulit di temukan dengan cepat. Proses pencarian dokumen membutuhkan waktu lama bahkan sering kali ada dokumen yang terselip, rusak dan hilang.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Balaraja

      Sejarah Singkat UPT Samsat Balaraja

      Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balaraja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah dari DPPKD Provinsi Banten yang mana memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan teknis operasional dinas di bidang pelayanan pendapatan Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Tangerang.

      Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) diubah dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012. Pada DPPKD terdapat 11 kantor UPT DPPKD, yaitu 10 UPT DPPKD dan 1 kantor UPT baru yakni UPT DPPKD Malingping, Kabupaten Lebak yang dahulu berupa Kantor Samsat Pembantu Malingping.

      Pelaksanaan Pelayanan di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) masing-masing instasi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di kantor Bersama SAMSAT memiliki tugas dan kewajiban dalam pemungutan pajak yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      Selain tugas pokok UPT DPPKD Provinsi Banten memiliki fungsi-fungsi yaitu sebagai penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi; pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pendapatan provinsi, pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penetapan, penagihan, penerimaan dan penyetoran pendapatan provinsi; pelaksanaan pembukuan dan pelaporan; serta pelaksanaan urusan ketatausahaan. Berikut komposisi pegawai pada UPT Balaraja :

      Tabel 3.1 Komposisi Pegawai UPT Samsat Balaraja

      Visi, Misi dan Tujuan UPT Samsat Balaraja

      Visi UPT Samsat Balaraja

      Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten ingin mewujudkan visi pembangunan yakni masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan takwa. Serta terwujudnya pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

      Misi UPT samsat Balaraja

      Adapun Misi UPT Samsat Balaraja yaitu :

      1. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dalam pengurusan STNK dan TNKB.
      2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar demi menjaminnya kepemilikan dan diperlukan untuk pengabilan keputusan.
      3. Melakukan upaya peningkatan untuk pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
      4. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas kepemilikan kendaraan bermotor yng diperlukan untuk pengambilan keputusan.

      Tujuan UPT Samsat Balaraja

      Adapun Tujuan UPT Samsat Balaraja yaitu :

      1. Terwujudnya sistem perencanaan atau penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.
      2. Terwujudnya sistem pengelolaan aset, kewajibaban dan ekuitas daerah yang efektif, efisien dan ekonomis.
      3. Terwujudnya pengelolaan kas daerah yang prima.
      4. Terwujudnya pengelolaan keuangan desa.
      5. Terlaksananya sistem pengawasan dan pengendalian internal pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

      Struktur Organisasi UPT Samsat Balaraja

      Tugas dan Tanggung Jawab di UPT Samsat Balaraja

      1. Kepala UPT Balaraja
        1. Membantu kepala dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang teknis operasional pengelolaan keuangan dan aset daerah.
        2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala unit mempunyai fungsi sebagai berikut :
          1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;
          2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan dan pelayanan pajak Provinsi;
          3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;
          4. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;
          5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
          6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
        3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala unit mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
          1. Menyusun rencana kerja UPT;
          2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT;
          3. Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT;
          4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
          5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
          6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT;
          7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT;
          8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja;
          9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugs kepada atasan;
          10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
          11. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
          12. Mengelola urusan administrasi umum, perlengkapan dan kerumahtanggaan;
          13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan;
          14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain;
          15. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
      2. Seksi Tata Usaha
        1. Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan dan umum yang meliputi kegiatan kepegawaian, tata naskah dinas, kearsipan, pengelolaan barang, rumah tangga dan humas serta perjalanan dinas.
        2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi tata usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
          1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
          2. Pengumpulan bahan dan koordinasi, pengolahan data penyusunan program kerja UPT;
          3. Pelaksanaan pendaftaran, penetapan dan penagihan pajak Provinsi;
          4. Penyiapan bahan administrasi dan koordinasi kepegawaian UPT;
          5. Penyiapan bahan pengelolaan perlengkapan, tata naskah dinas, kerasipan, rumah tangga, kehumasan, dan perjalanan dinas dilingkungan UPT;
          6. Penyiapan bahan rencana kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan inventaris UPT;
          7. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program dilingkungan UPT;
          8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT.
        3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi tata usaha mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
          1. Menyusun program kegiatan sub bagian tata usaha;
          2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
          3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serat laporan UPT;
          4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, kepustakaan dan perlengkapan rumah tangga UPT;
          5. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan;
          6. Menyusun, mengelola dan menyampaikan laporan secara berkala;
          7. Menyampaikan saran pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional;
          8. Menyiapkan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai;
          9. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan dilingkungan UPT;
          10. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT;
          11. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan dilingkungan UPT;
          12. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang dilingkungan UPT;
          13. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan memindahkan barang milik UPT;
          14. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang;
          15. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi;
          16. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan surat perintah tugas berdasarkan penunjukan kepala UPT;
          17. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT;
          18. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugs bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja;
          19. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
          20. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
          21. Melaksankan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
      3. Seksi PKB dan BBNKB
        1. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta penyelenggaraan pendaftaran, pendataan, perhitungan, penetapan, penerimaan dan penagihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
        2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi PKB dan BBNKB mempunyai fungsi sebagai berikut :
          1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
          2. Penyiapan bahan penyusun laporan dan evalusi pelaksanaan program dibidangnya;
          3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
        3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi PKB dan BBNKB mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
          1. Menyusun rencana kerja seksi PKB dan BBNKB;
          2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
          3. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secraa lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
          4. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui system penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kerja;
          5. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
          6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
          7. Melaksankan penerimaan, penelitaan dan pendataan berkas pendaftaran Wajib Pajak;
          8. Melaksanakan perhitungan, penetapan dan pemungutan PKB, BBNKB dan sanksi administrasi;
          9. Melaksanakan penerimaan pembayaran dan penyetoran;
          10. Melaksanakan pemberian tanda lunas pembayaran pemungutan PKB dan BBNKB;
          11. Melaksanakan pembukuan yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan, perhitungan dan penetapan, penerimaan dan penagihan PKB dan BBNKB;
          12. Melaksanakan penagihan tunggakan pungutan PKB dan BBNKB;
          13. Meneliti dan mencatat NJKB bagi kendaraan yang belum tercantum dalam SK Gubernur tentang NJKB sebagai perhitungan PKB dan BBNKB;
          14. Melaksanakan pengelolaan permohonan keberatan Wajib Pajak atas perhitungan dan penetapan PKB dan BBNKB;
          15. Melaksankan pengelolaan restitusi PKB dan BBNKB;
          16. Melaksanakan penelitian fiscal antar daerah;
          17. Melaksanakan pengelolaan dokumen;
          18. Menyediakan data sebagai bahan dalam pembuatan laporan;
          19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
      4. Seksi Pendapatan Lain-Lain
        1. Mempunyai tugas melaksankan penyiapan bahan koordinasi perencanaan, evalusi dan pelaporan serta penyelenggaraan pendaftaran, pendataan, perhitungan, penetapan, penerimaan dan penagihan Pajak Daeran Non PKB dan BBNKB.
        2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi Pendapatan dan Lain-Lain mempunyai fungsi sebagai berikut :
          1. Penyiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan rencana kegiatan dibidangnya;
          2. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
        3. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi Pendapatan dan Lain-Lain mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
          1. Menyusun rencana kerja seksi Pendapatan dan Lain-Lain;
          2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait;
          3. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas;
          4. Melaksankan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui system penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kerja;
          5. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
          6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
          7. Melaksanakan penerimaan, penelitian pendataan berka pendaftaran Wajib Pajak (WP) Air Permukaan (AP);
          8. Melakukan perhitungan dan penetapan pemungutan serta transaksi administrasi WP AP;
          9. Melaksankan pemberian nomor induk WP Daerah;
          10. Melaksanakan penerimaan pembayaran Pajak dan Pendapatan Lain-Lain;
          11. Melaksanakan pemberian tanda lunas pembayaran pemungutan Pajak dan Pendapatan dan Lain-Lain;
          12. Melaksanakan penagihan tunggakan pungutan Pajak AP;
          13. Melaksanakan pembukuan yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan, perhitungan dan penetapan serta penerimaan dan penagihan WP AP;
          14. Melaksankan pengelolaan permohonan keberatan WP atas perhitungan dan penetapan Pajak AP;
          15. Melaksanakan pengelolaan restitusi Pajak AP;
          16. Melakukan pendataan, pemantauan dan pelaporan pemakaian Bahan Bakar pada SPBU;
          17. Melaksanakan inventarisasi data Aset Daerah;
          18. Melakasankan pemanfaatan Aset daerah;
          19. Menyediakan data sebagai bahan dalam pembuatan laporan;
          20. Melaksanakan pengelolaan dokumen;
          21. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.


      Tata Laksana Sistem yang Sedang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 14.2 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Dalam proses pengarsipan yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual yaitu dengan Microsoft Excel dalam penginputan serta pengolahan data Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Berikut prosedur yang sedang berjalan :

      1. Pegawai kasir memisahkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang akan di arsipkan. SKPD yang dipisahkan terdiri dari lima SKPD yaitu lembar kesatu untuk Wajib Pajak, lembar kedua untuk BAPENDA, lembar ketiga untuk Jasa Raharja, lermbar keempat untuk BKP, dan lembar kelima untuk Samsat.
      2. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD ke pegawai kasir.
      3. Pegawai arsip menginput data wajib pajak baru yang telah membayar pajak ke dalam microsoft excel. Yang diinput terdiri dari no urut, index, nomorator, no polisi, nama wajib pajak, tahun, unit kerja pencipta, keterangan.
      4. Pegawai arsip mengolah data Wajib Pajak, jika terjadi perubahan maka data di update. Perubahan dalam bentuk salah menginput tahun atau salah menginput no polisi.
      5. Pegawai arsip menyimpan berkas SKPD yang telah di input dengan Microsoft excel ke ruang arsip.
      6. Jika membutuhkan data wajib pajak atau bukti fisik SKPD pegawai arsip harus mencari satu persatu di ruang arsip yang di letakkan di rak.
      7. Pegawai arsip membuatan laporan bulanan yang harus di buat dari awal di microsoft excel dengan format laporan yang terdiri dari kode klasifikasi, index, jumlah, nomorator dari berapa sampai berapa, tanggal, unit kerja pencipta, no sampu, no box, kasir dan keterangan.
      8. Pegawai arsip mengirimkan Salinan SKPD ke BAPENDA, jasa raharja, dan BKP dengan menggunakan pos.
      9. Pegawai arsip menyerahkan laporan bulanan arsip ke Kepala UPT dan setelah diterima, Kepala UPT akan memeriksa dan menyetujui dengan di bubuhi tanda tangan.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

      Pada gambar 3.2 menggambarkan kebiasaan atau kelakuan tentang sistem pengarsipan yang sedang berjalan pada UPT Balaraja. Pegawai kasir memisahkan berkas SKPD yang akan diinput untuk diarsipkan. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD di kasir. Pegawai arsip menginput data SKPD Wajib Pajak. Setelah diinput berkas arsip SKPD dimasukan ke dalam kardus untuk disimpan. Pegawai arsip mengirim Salinan berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa raharja dan BKP. Dalam setiap bulan bagian arsip harus membuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada kepala UPT.

      Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada sistem pengarsipan di UPT Samsat Balaraja.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pegawai kasir, Pegawai arsip, dan Kepala UPT.
      3. 9 Use Case Diagram yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya : Memisahkan berkas SKPD, Pengambilan berkas SKPD, Menginput data SKPD WP, Pengolahan data WP, Penyimpanan berkas SKPD, Pencarian data WP, Mengirim Salinan SKPD ke BAPENDA, Jasa raharja dan BKP, Membuat laporan bulanan, dan Menerima laporan.
      4. 1 Note yaitu Microsoft Excel.
      5. 8 Extend yang terdiri dari Wajib pajak, BAPENDA, Jasa raharja, BKP, Samsat, BAPENDA, Jasa raharja, dan BKP. Serta 1 Include yaitu update data yang salah.

      Activity Diagram Sistem yang Berjalan

      Activity diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.

      Gambar 3.3 Activity Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

      1. 3 Vertical Swim Line supaya terlihat rapih.
      2. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      3. 1 Note, sebagai keterangan.
      4. 2 Decision Node, yaitu update data yang salah dan mencari data WP.
      5. 2 Fork Node sebagai percabangan menu, dan 2 join node sebagai penggabungan menu sebelum melakukan aksi keluar.
      6. 3 Actor yaitu : Pegawai kasir, Pegawai arsip, dan Kepala UPT.
      7. 9 Activity, sistem yang mencerminkan aktivitas yang terjadi.
      8. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

      Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.

      Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja

      Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

      1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pegawai kasir, Pegawai kasir, dan Kepala UPT.
      2. 5 Lifeline antarmuka, yaitu : Berkas SKPD, Ms. Excel, Data SKPD WP, Berkas Arsip, dan Laporan.
      3. 8 Create Message, yaitu: Wajib pajak, BAPENDA, Jasa raharja, BKP, samsat, BAPENDA, Jasa raharja, dan BKP.
      4. 9 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      Analisa Sistem yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      Metode Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

      Gambar 3.5 Analisa Value Chain sistem arsip pada UPT Samsat Balaraja

      Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode Value Chain. Adapun analisis sistem pengarsipan pada UPT Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

      1. Analisis Aktivitas
        1. Primary Activities (Aktivitas Primer)

          Aktivitas ini berkaitan dengan proses pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor di UPT Samsat Balaraja seperti penginputan data SKPD wajib pajak, posisi penyimpanan di ruang arsip, pencarian data wajib pajak dan pembuatan laporan bulanan.

          1. Inbound
            Lembar Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
          2. Operation
            1. Pegawai kasir memisahkan berkas SKPD. SKPD yang dipisahkan terdiri dari lima SKPD yaitu lembar 1 untuk Wajib Pajak, lembar 2 untuk BAPENDA, lembar 3 untuk Jasa Raharja, lermbar 4 untuk BKP, dan lembar lima untuk Samsat.
            2. Pegawai arsip mengambil berkas SKPD.
            3. Melakukan penginputan data SKPD wajib pajak yang telah membayar pajak.
            4. Pegawai mengolah data wajib pajak dan melakukan update jika terjadi kesalahan.
            5. Penyimpanan berkas SKPD di ruang arsip.
            6. Pencarian data wajib pajak jika dibutuhkan.
            7. Pegawai mengirim Salinan berkas SKPD ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
            8. Pegawai arsip membuat laporan bulanan.
          3. Outbound
            1. Laporan bulanan arsip
            2. Salinan berkas SKPD yang dikirim ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
          4. Sales and Marketing
            Melakukan kerjasama antara BAPENDA, Jasa Raharja, dan BKP serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membayar pajak kendaraannya tepat waktu.
          5. Service
            Pelayanan pegawai arsip kepada wajib pajak jika membutuhkan Salinan SKPD dan menyiapkan Salinan SKPD yang akan di berikan ke BAPENDA, Jasa Raharja dan BKP.
        2. Support Activities (Aktivitas Pendukung)

          Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

          1. Firm Infrastructure: Personal computer (PC), Mouse, Keyboard, Kertas, Printer dan Kardus.
          2. Human Resources Management: Wajib Pajak, Pegawai Arsip, dan Pimpinan
          3. Research, Technology and System Development: Microsoft Excel untuk penginputan data SKPD wajib pajak
          4. Procurement: None
      2. Analisis Nilai
        Analisis nilai pada sistem arsip terdapat suatu faktor nilai dari hasil laporan yang telah disusun, yaitu berupa informasi mengenai berapa banyaknya berkas arsip yang terdapat pada ruangan arsip setiap bulannya. Selain itu, laporan yang telah dihasilkan selanjutnya diserahkan kepada kepala UPT untuk diperiksa apakah laporan tersebut sudah sesuai atau ada ketidaksesuaian terhadap laporan yang dihasilkan. Sehingga jika terdapat temuan atas ketidaksesuaian laporan dapat ditindaklanjuti agar laporan dapat disusun dengan baik untuk kedepannya.
      3. Evaluasi dan Perencanaan
        1. Pelatihan kepada karyawan agar dapat melayani dengan baik.
        2. Bersosialisasi dengan anak PKL agar dapat bekerja sama dengan baik.
        3. Mengembangkan sistem arsip data yang terkomputerisasi agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan serta dalam pembuatan laporan bulanan terintegrasi dengan database supaya dalam proses pengarsipan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

    Metode Analisa PIECES

    Selain menggunakan metode analisa value chain penulis juga menggunakan metode analisa sistem PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Adapun analisis sistem pengarsipan pada UPT Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

    1. Performance (Kinerja)

      Performance atau kinerja dinilai dari troughput (jumlah informasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu) dan respond time (waktu tunggu antara permintaan informasi dengan tanggapan yang dihasilkan sistem informasi).

      Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Performance

    2. Information (Informasi)

      sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

      Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Information

    3. Economy (Ekonomi)

      Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek perusahaan, persoalan ekonomis berkait dengan masalah biaya.

      Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Economy

    4. Control (Kontrol)

      Kontrol sangat dibutuhkan untuk mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

      Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Control

    5. Eficiency (Efisiensi)

      Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin, tanpa mengeluarkan banyak waktu dan tenaga yang berlebihan.

      Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Eficiency

    6. Service (Pelayanan)

      Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit bagi perusahaan.

      Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Service


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
      Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.
      1. Nama Masukan : Berkas Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB
      2. Fungsi : Sebagai bukti Wajib Pajak telah membayar pajak untuk kendaraannya
      3. Sumber : Wajib pajak
      4. Media : Kertas
      5. Rangkap : 5 (empat) lembar
      6. Distribusi: Lembar 1 (Emas), untuk Wajib Pajak
        Lembar 2 (Biru), untuk BAPENDA
        Lembar 3 (Hijau), untuk Jasa Raharja
        Lembar 4 (Pink), untuk BKP
        Lembar 5 (Kuning), untuk Samsat
      7. Frekuensi : Setiap Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraannya
      8. Format : Lampiran
      9. Keterangan: Berisi data Wajib Pajak.
    2. Analisa Proses
      Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.
      1. Memisahkan berkas SKPD
        1. Nama Modul : Memisahkan SKPD
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Fungsi  : Untuk memudahkan proses pengarsipan
        4. Media  : Kertas
        5. Rangkap  : 5 (lima) lembar
        6. Distribusi : Lembar 1 (Emas), untuk Wajib Pajak
          Lembar 2 (Biru), untuk BAPENDA
          Lembar 3 (Hijau), untuk Jasa Raharja
          Lembar 4 (Pink), untuk BKP
          Lembar 5 (Kuning), untuk Samsat
      2. Mengambil berkas SKPD
        1. Nama Modul : Mengambil berkas SKPD
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Fungsi  : Untuk melakukan proses pengarsipan
        4. Media  : Kertas
        5. Sumber  : Pegawai Kasir
      3. Penginputan data SKPD
        1. Nama Modul : Penginputan data SKPD
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Fungsi  : Untuk memasukan data Wajib Pajak yang telah membayar pajak
        4. Media  : Kertas dan Komputer
      4. Mengolah data Wajib Pajak
        1. Nama Modul : Mengolah data
        2. Masukan  : Data SKPD Wajib Pajak
        3. Fungsi  : Untuk melakukan pembaharuan atau update data jika terjadi kesalahan
        4. Media  : Komputer
      5. Penyimpanan berkas SKPD
        1. Nama Modul : Penyimpanan berkas SKPD
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Fungsi  : Untuk menyimpan berkas fisik SKPD yang telah di input dengan komputer
        4. Media  : Kertas
      6. Pencarian data Wajib Pajak
        1. Nama Modul : Pencarian data
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Fungsi  : Untuk mencari bukti fisik data wajib pajak yang telah di simpan jika dibutuhkan
        4. Media  : Kertas
      7. Mengirim salinan berkas SKPD
        1. Nama Modul : Mengirim salinan
        2. Masukan  : Berkas SKPD PKB
        3. Media  : Kertas
        4. Sumber  : Pegawai Arsip
        5. Rangkap  : 3 (tiga) lembar
        6. Distribusi :Lembar 1 (Biru), untuk BAPENDA
          Lembar 2 (Hijau), untuk Jasa Raharja
          Lembar 3 (Pink), untuk BKP
      8. Membuat laporan bulanan
        1. Nama Modul : Membuat laporan bulanan
        2. Masukan  : Laporan Bulanan
        3. Fungsi  : Untuk membuat rekap arsip setiap bulannya
        4. Media  : Kertas
    3. Analisa Keluaran
      Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.
      1. Nama Keluaran : Laporan Arsip Tindasan SKPD Bulanan
      2. Fungsi  : Mencetak atau menampilkan laporan arsip bulanan
      3. Media  : Kertas


    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2120T CPU @2.60GHz
      2. Monitor : HP W2072a LCD 50.8 cm (20”)
      3. RAM : 2,00 GB
      4. Printer : HP Deskjet 1010
      5. Mouse : Portia OPTICAL USB HP Id09 RoHS
      6. Keyboard : HP Model No. SK-2085
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      1. Windows 7 Home Premium 64-bit
      2. Microsoft Excel
    3. Hak Akses (Brainware)
      1. Kepala Sub Bagian Umum
      2. Bagian Pengarsipan


    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan sistem pengarsipan pada UPT samsat Balaraja yang telah dianalisa, penulis menemukan kekurangan-kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

    1. Sering terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga laporan menjadi tidak akurat.
    2. Lamanya proses pengolahan data wajib pajak baru yang harus dibuat ulang saat membuat laporan.
    3. Lamanya proses pencarian data SKPD diantara banyaknya berkas arsip yang tersimpan di dalam ruangan arsip.
    4. Lamanya proses pembuatan laporan, karena SKPD perlu di cari terlebih dahulu, diinput ulang, serta diolah kembali menjadi format laporan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu :

    1. Membuat aplikasi yang user friendly untuk penginputan data SKPD agar mudah di operasikan dengan cepat dan lebih akurat dalam membuat laporan bulanan.
    2. Membuat aplikasi yang terintegrasi dengan database, sehingga pengolahan datanya lebih cepat.
    3. Aplikasi yang akan dibangun harus terdapat mesin pencarian dengan kode unik sehingga sistem memberikan kemudahan bagi user.
    4. Aplikasi yang akan dibuat harus terintegrasi dengan database sehingga jika dalam pembuatan laporan bulanan tidak perlu lagi membuat dari awal serta penyimpanan data Wajib Pajak lebih aman.


    User Requirement

    Pada User Requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Stakeholder.

    Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder. Untuk membuat sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :

    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.2 diatas merupakan tabel dari elisitasi tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan Sistem Pengarsipan Data Pajak kendaraan Bermotor pada Unit pelaksana Teknis Samsat Balaraja.

    Elisitasi Tahap 2

    Elisitasi tahap 2 dibentuk berdasarkan elisitasi tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap 2

    Keterangan : M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting, D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting, I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

    Elisitasi Tahap 3

    Berdasarkan elisitasi tahap 2 diatas, dibentuklah elisitasi tahap 3 yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.10 Elisitasi Tahap 3

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final draft elisitasi:

    Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi



    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULANKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan penulis pada sistem yang sedang berjalan di bidang pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT Samsat Balaraja, maka selanjutnya akan dibahas tahap dalam merancang sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang akan diusulkan akan lebih mempermudah pegawai arsip dalam menginput data Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) wajib pajak secara terkomputerisasi karena sebelumnya hanya menginput di Microsoft excel. Dalam proses pencarian dokumen membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan adanya sistem terkomputerisasi akan lebih cepat proses pencarian dokumen yang akan dibutuhkan dan laporan bulanan dapat terintegrasi secara langsung dengan database. Selanjutnya, untuk merancang sistem yang diusulkan penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 14.2 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin

      Admin dapat melakukan segala aktivitas secara keseluruhan dalam mengakses sistem pengarsipan. Diantaranya:

      1. Admin dapat login
      2. Admin Menginput data pegawai arsip
      3. Admin dapat view data pegawai arsip
      4. Admin menginput data wajib pajak
      5. Admin dapat view data wajib pajak
      6. Dapat view data laporan bulanan
      7. Dapat logout
    2. Pegawai

      Pegawai dapat melakukan aktivitas dalam sistem antara lain:

      1. Pegawai dapat login
      2. Pegawai menginput data SKPD
      3. Pegawai dapat view data SKPD
      4. Pegawai mengirim Salinan SKPD
      5. Pegawai memverifikasi salinan SKPD yang telah dikirim
      6. Dapat view data laporan bulanan
      7. Dapat logout
    3. Kepala UPT

      Kepala UPT dapat melakukan aktivitas dalam sistem antara lain:

      1. Kepala UPT dapat login
      2. Menampilkan menu laporan bulanan
      3. Kepala UPT view data laporan bulanan
      4. Dapat logout


    Diagram Rancangan Sistem Usulan

    Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

    1. Use Case Diagram Sistem Usulan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
      2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
      3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
      4. 2 (empat) include.
      5. 4 (enam) extend.
    2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

      Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
      2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
      4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
    3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

      Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
      2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
      4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
    4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

      Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
      2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
      4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
    5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

      Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
      2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
      4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
    6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

      Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
      2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
    7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

      Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
      2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
      3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
    8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

      Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
      2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
    9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

      Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


      Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
      2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
      3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

    1. Class Diagram Sistem Usulan

      Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


      Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
      2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
    2. Spesifikasi Basis Data

      Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

      1. Nama Field : tbl_proyek
        Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
        Panjang Record : 77 Karakter
        Primary Key : id_proyek

        Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

      2. Nama Field : tbl_rincian
        Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
        Media : Harddisk
        Panjang Record : 112 Karakter
        Primary Key : id_rincian

        Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

      3. Nama Field : tbl_uraian
        Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
        Media : Harddisk
        Panjang Record : 152 Karakter
        id_uraian

        Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

      4. Nama Field : tbl_user
        Isi : id_user, username, password, level
        Media : Harddisk
        Panjang Record : 60 Karakter
        Primary Key : id_user

        Tabel 4.4 Struktur tbl_user

    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

    Rancangan Prototype

    1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

      Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

      Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

    2. Tampilan Prototype Login Sistem

      Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

      Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

    3. Tampilan Prototype Menu Home

      Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

      Gambar 4.13 Prototype Menu Home

    4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

      Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

      Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

      Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

      Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

      Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

    7. Tampilan Prototype Menu Laporan

      Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

      Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

    8. Tampilan Prototype Menu Logout

      Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

      Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

    Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

    1. Tampilan Halaman Utama Sistem

      Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

    2. Tampilan Login Sistem

      Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

    3. Tampilan Menu Home

      Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

    4. Tampilan Menu Master

      Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

    5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

      Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

    7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

      Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

    8. Tampilan Menu Laporan

      Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

    9. Tampilan Menu Logout

      Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

    Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
      Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
      1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
      2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
      3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
      4. Mouse : USB Logitech B100
      5. Keyboard : USB Logitech K120
      6. RAM : 2GB
      7. Harddisk : 500 GB
      8. Printer : Epson L360
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
      1. Windows 10
      2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
      3. All in one package : XAMPP
      4. Database server : MySQL
      5. Web server : Apache
      6. Microsoft Office 2010
      7. Code editor : Sublime Text
      8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
    3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
      1. Admin
      2. Manajemen
      3. Staff IT
      4. Pimpinan

    Pengujian Sistem yang Diusulkan

    Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

    Implementasi

    1. Time Schedule

      Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

      Tabel 4.6 Time Schedule

      Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

      1. Pembuatan Proposal

        Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

      2. Pengumpulan data

        Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

      3. Analisa Sistem

        Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

      4. Perancangan Sistem

        Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

      5. Pembuatan sistem

        Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

      6. Testing Sistem

        Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

      7. Evaluasi Sistem

        Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

      8. Perbaikan Sistem

        Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

      9. Uji coba implementasi sistem

        Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

      10. Dokumentasi

        Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

      11. Final presentasi

        Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

    2. Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


      Berikut estimasi biaya penelitian ini :

      Tabel 4.7 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Balaraja yaitu sebagai berikut :

    1. Sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan Bermotor yang sedang berjalan masih menggunakan semi komputer yaitu menggunakan Microsoft Excel untuk penginputan datanya, Pegawai arsip mengolah data Wajib Pajak jika adanya perubahan, Menyimpan berkas SKPD yang telah di input ke ruang arsip yang dimasukkan ke dalam box sesuai tanggal pembayaran pajak, Harus mencari satu persatu bukti fisik SKPD jika membutuhkan, dalam pembuatan laporan bulanan harus di buat dari awal di microsoft excel, Pegawai mengirimkan Salinan SKPD untuk BAPENDA, jasa raharja, dan BKP, dan Pegawai arsip menyerahkan laporan bulanan arsip ke Kepala UPT.
    2. Dalam sistem pengarsipan terdapat kelemahan seperti : Membutuhkan waktu lama dalam proses penginputan dengan adanya jumlah beban kerja yang sangat banyak, Sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan karena harus di buat dari awal dengan format laporan, Dalam proses pencarian dokumen SKPD cukup lama karena harus mencari satu per satu diantara banyaknya berkas di ruangan arsip, Membutuhkan box yang banyak untuk menyimpan berkas SKPD, kertas dan tinta untuk mencetak, Tidak adanya keamanan dalam penyimpanan data sehingga siapa saja dapat membuka dokumen arsip yang telah di input, Membutuhkan pegawai yang banyak untuk proses penginputan berkas ke Microsoft Excel sehingga di bantu oleh anak SMK yang PKL, dan Penyimpanan bukti fisik hanya disimpan selama lima tahun sementara beberapa kali terdapat permintaan berkas dari wajib pajak yang datanya lebih dari lima tahun.
    3. Merancang sistem pengarsipan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan kebutuhan user akan sistem pengarsipan pajak kendaraan bermotor yang akan mengintegrasikan antara program aplikasi dengan basis data. Sistem pengarsipan yang di rancang dapat melakukan Login, Menginput data pegawai arsip, data wajib pajak, dan data SKPD, View data pegawai arsip, data wajib pajak, dan data SKPD, Input data pengiriman Salinan SKPD, Dapat view data laporan bulanan, serta Logout.
    4. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu terdapat fitur penyimpanan rak a dan rak b agar memudahkan proses pencarian berkas fisik SKPD jika di butuhkan, Keamanan data lebih terjamin karena tersimpan di dalam database dan hanya admin saja yang dapat mengakses database karena adanya fitur authorization, Sistem juga menyediakan menu input gambar SKPD, serta database dapat mengelola dan menyimpan dokumen dengan baik sehingga dapat mengurangi kertas.
    5. Dalam pembuatan laporan tidak perlu dibuat dari awal lagi karena laporan sudah terintegrasi dengan database sehingga tidak perlu membutuhkan waktu lama dalam menyajikan laporan bulanan.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan, maka terdapat beberapa saran untuk kemajuan sistem pengarsipan data Pajak Kendaraan bermotor diantaranya :

    1. Dapat dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile agar dapat di operasikan melalui Smartphone karena perkembangan teknologi sangat cepat dan pesat.
    2. Perkembangan arsip digital yang dapat di kelola oleh para wajib pajak.
    3. Adanya perlindungan terhadap penghapusan data arsip dengan membuat sebuah penampungan arsip yang telah di hapus.
    4. Dikembangkan bukan hanya di UPT Samsat Balaraja melainkan dapat di implementasikan di Samsat lainnya.

    Daftar Pustaka

    1. Fat Bukunya Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
    3. 3,0 3,1 Davis, Gordon B. Bukunya Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
    4. 4,0 4,1 Aris, Donatus Agus Andriyanto, dan Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 1 - Februari 2016 ISSN: 2461-1409. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2017/10/25/februari-2016-vol-2-no-1/
    5. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/
    6. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
    7. 7,0 7,1 Kausar, Ahmad, Yusuf Fazri Sutiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5”. Journal PROSISKO Vol. 2 No. 1 ISSN: 2406-7733. Universitas Serang Raya. Diambil dari : http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/94
    8. Romney dan Steinbart Bukunya Sri Mulyani. 2016. “Metode Analisis dan Perancangan Sistem”. Bandung: Abdi Sistematika.
    9. Sugianto Bukunya Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan”. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada. Diambil dari : http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/176
    10. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    11. 11,0 11,1 Sumarsan, Thomas. 2013. “Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja”. Jakarta: PT Indeks.
    12. Asbar, Yuli, dan Mochamad Ari Saptari. 2017. “Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES”. Jurnal Visioner & Strategis Vol. 6 Nomor 2, September 2017: 39-47 Universitas Malikussaleh. Diambil dari : https://journal.unimal.ac.id/visi/article/view/301/
    13. 13,0 13,1 Mulyani, Sri. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Bandung: Abdi Sistematika.
    14. Rahardja, Untung, Meta Amalya Dewi, dan Winiarti Prastiwi. 2014. “Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah”. CCIT Journal Vol.7 No.3 - Mei 2014. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/128
    15. Yuliani, Dewa Ayu Eka, dan Susanti Margaretha Kuway. 2017. “Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web”. CCIT Journal Vol.10 No.1 - Februari 2017 ISSN : 1978 -8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/190
    16. 16,0 16,1 Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi.
    17. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra, dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
    18. 18,0 18,1 Enterprise, Jubilee. 2017. “PHP Komplet”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
    19. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup, dan Sinta Puspita Dewi. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII”. CCIT Journal Vol. 9 No. 1 – September 2015 ISSN : 1978-8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/157
    20. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. </i>“IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal”.</i> International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 May 2016 ISSN(Online) : 2319-8753. Diambil dari : https://www.ijirset.com/upload/2016/may/337_Megha%20Main%20Paper%20for%20International%20Journal.pdf
    21. Sidik, Betha. 2014. “Pemrograman WEB PHP”. Bandung: Informatika.
    22. Desai, Prashant Ramchandra. 2016. </i>“A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers”.</i> International Journal of Computer Sciences and Engineering Volume-4, Issue-7 July 2016 E-ISSN: 2347-2693. Diambil dari : https://www.researchgate.net/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers
    23. Pratama, Wahyu. 2014. “Game Adventure Misteri Kotak Pandora”. Jurnal Telematika Vol. 7 No. 2, Agustus 2014. STMIK AMIKOM Purwakarta. Diambil dari : http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/247
    24. Martono, Aris, Eko Arjun Setyawan dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409 Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari :https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/
    25. 25,0 25,1 Riandi. 2016. “Document Management System”. Indonesia Productivity and Quality Institute. Diambil dari: https://ipqi.org/document-management-system/
    26. 26,0 26,1 Mirmani, Anon. 2015. Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari : http://repository.ut.ac.id/4169/1/PUST2252-M1.pdf
    27. Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Pokok-pokok Kearsipan.
    28. Undang-Undang Pokok Kearsipan Nomor 7 tahun 1971 pasal 3 tentang Tujuan Kearsipan.
    29. Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1971 tentang Fungsi Arsip.
    30. Nurmantu, Safri dan Mas Rasmini. 2014. Modul Sejarah dan Definisi Pajak. Jakarta: Universitas Terbuka. Diambil dari http://repository.ut.ac.id/4442/1/PAJA3211-M1.pdf
    31. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor.
    32. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak dan retribusi untuk provinsi dan kabupaten/kota.
    33. Rahayu, Sri, Nur Azizah, dan Nova Adhista. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari : https://sensi.ilearning.me/2018/02/07/agustus-2017-vol-3-no-2/
    34. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Diambil dari : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/688
    35. Vandika, Arnes Yuli, Ade Kurniawan, dan Ari Kurniawan Saputra. 2014. “E-Archive : Digital storage Media”. International Conference on Engineering & Technology Development (ICETD 2014). Univeristas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=320817 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=320817&val=5967&title=E-Archive%20:%20Digital%20Storage%20Media
    36. Susanty, Wiwin, Taqwan Thamrin, Erlangga, dan Ahmad Cucus. 2012. “Document Management System Based on Paperless” International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD 2012) ISSN 2301-6590. Universitas Bandar Lampung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=158787 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=158787&val=5967&title=Document%20Management%20System%20Based%20on%20Paperless
    37. Dewanto, Ignatius Joko, Arief Herdiansyah, dan Fery Sudarto. 2018. “Development Of Prototype Document Management System (DMS) For The Corporate Social Responsibility (CSR) Institute”. International Journal of Advanced Engineering and Management Research Vol. 3 Issue 1 Februari 2018 ISSN: 2456-3676. Diambil dari : http://www.ijaemr.com/link2.php?id=246 http://www.ijaemr.com/uploads2018/ijaemr_01_246.pdf
    38. Wirawan, Arif Wahyu, Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati, dan Andre N. Rahmanto. 2017. “The Development of Digital Learning Based On Microsoft Access Subjects Archives to Improve Student Learning Outcomes In Office Administration At Vocational High School 3 Surakarta”. Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula. Diambil dari : http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/497464
    39. Aziz, Azlina A., Zawiyah M. Yusof, Umi A. Mokhtar, dan Dian I. Jambari. 2018. “A Conceptual Model for Electronic Document and Records Management System Adoption in Malaysian Public Sector”. International Journal On Advanced Science Engineering Information Technology Vol.8 (2018) No. 4 ISSN: 2088-5334. Diambil dari : http://www.insightsociety.org/ojaseit/index.php/ijaseit/article/view/6376
    40. Rahayu, Sri, Euis Siti Nur Aisyah dan Dhevi Nanda Harwin. 2018. “Rancang Bangun Sistem Database Proses Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus UPT Samsat Balaraja)”. Prosiding Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2018) Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Diambil dari : https://sttbandung.ac.id/selisik/detail.php?view=96
    41. Imbar, Radiant Victor dan Yuliusman Kurniawan. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada RSUD Kota Batam”. Jurnal Sistem Informasi, Vol.7, No.1, Maret 2012: 53 - 67 Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=148349 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=148349&val=4922&title=Perancangan%20Sistem%20Informasi%20Pelayanan%20Medis%20Rawat%20Jalan%20Poliklinik%20Kebidanan%20dan%20Kandungan%20pada%20RSUD%20Kota%20Batam
    42. Subhiyakto, Egia Rosi, Yani Parti Astuti, Liya Umaroh, Danang Wahyu Utomo, Eko Hari Rachmawanto dan Christy Atika Sari. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Pasien Klinik Cemara”. Jurnal Vol. 16, No. 1, Februari 2017 : 25-34 Universitas Dian Nuswantoro. Diambil dari : http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/view/1290
    43. Khoirul, Muhammad, Tri Irianto Tjendrowasono dan Berliana Kusuma Riasti. 2013. “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. EPUB - Sistem Informasi Vol 1, No 1 (2013) Universitas Surakarta. Diambil dari : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=81189 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=81189&val=4926&title=Aplikasi%20Pengelolaan%20Data%20Kearsipan%20Pada%20Sekolah%20Menengah%20Atas%20Negeri%201%20Mlonggo%20Jepara%20Berbasis%20Multiuser
    44. Purba, Eduard Hotman, Dedi Martono dan Heru Sukma. 2018. “Elektronik Arsip (E-Arsip) Dokumen Berbasis Website Pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II”. ICIT Journal Vol.4 No.2 - Agustus 2018 ISSN: 2356-5195. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

Contributors

Dhevinanda