SI1514489749

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAREERJOBS.ID SEBAGAI

PLATFORM PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING

PADA PT. KARYA ANUGERAH SEJATI ABADI


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1514489749

NAMA : SITI HAERIAH


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAREERJOBS.ID SEBAGAI

PLATFORM PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING

PADA PT. KARYA ANUGERAH SEJATI ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489749
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAREERJOBS.ID SEBAGAI

PLATFORM PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING

PADA PT. KARYA ANUGERAH SEJATI ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489749
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 03009
   
NID : 04043




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAREERJOBS.ID SEBAGAI

PLATFORM PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING

PADA PT. KARYA ANUGERAH SEJATI ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489749
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1514489749

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAREERJOBS.ID SEBAGAI PLATFORM PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING PADA PT KARYA ABADI SEJATI ANUGERAH”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Karya Anugerah Sejati Abadi, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja sekaligus Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  8. Bapak Muzayin selaku HRD dan GA PT Karya Anugerah Sejati Abadi sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan pada PT. Karya Anugerah Sejati Abadi yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  10. Rekan-rekan seperjuangan Alumni Pesantren Barokah (Dhevi dan Humaeroh).
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Maret 2019
   
(Siti Haeriah)
NIM : 1514489749


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu masterG
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, hampir seluruh kegiatan mengikuti kemajuan khususnya di bidang teknologi informasi. Sehingga, sangat besar membantu masyarakat dalam memperoleh informasi secara tepat, akurat dan cepat. Internet adalah salah satu media teknologi informasi yang begitu besar manfaatnya bagi masyarakat serta menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan pada jaman ini. Dengan adanya perkembangan ilmu teknologi informasi yang semakin berkembang pesat saat ini, maka sangat di butuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat mengikuti arus globalisasi yang saat ini sudah kental dengan ilmu teknologi. Dalam mencari informasi lowongan kerja biasanya pelamar masih menggunakan cara-cara konvensional, yaitu dengan mendatangi perusahaan untuk melihat papan pengumuman (Yuliani& Aries, 2015).

Oleh karena itu, di dalam dunia ketenagakerjaan saat ini dibutuhkan suatu teknologi informasi untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaanya. Seperti halnya dalam informasi pengelolaan penyalur tenaga kerja di PT Karya Anugerah Sejati Abadi yang masih kurang efektif proses pengerjaannya. PT Karya Anugerah Sejati Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyaluran jasa untuk bidang human resources consultant dan manpower supplier. Dalam proses penyampaian informasi penerimaan calon tenaga kerja di perusahaan ini masih menimbulkan banyak permasalahan seperti masalah efisiensi biaya, waktu dan berkas lamaran yang bisa saja tertumpuk serta hilang karena para calon tenaga kerja melamar dengan cara mendatangi kantor tersebut dan membawa berkas-berkas persyaratan yang memungkinkan berkas-berkas tersebut bisa tertumpuk dan hilang. Selain itu dalam laporan pengelolaan jasa tenaga kerjanya pun masih dikerjakan dengan cara pencatatan data dalam Microsoft excel.

Hal tersebut sangat perlu dikembangkan lagi karena dengan terbatasnya sistem pengelolaan berkas akan berdampak terhadap file yang tidak dapat tersimpan dengan aman dan dapat menimbulkan beberapa masalah antara lain akan terjadinya kehilangan file laporan yang telah dibuat. Maka sangat diperlukan suatu sistem yang dapat membantu mengurangi permasalahan yang ada pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi. Aplikasi Penyalur Tenaga Kerja merupakan jawaban dari pernasalahan yang terjadi, dimana sistem informasi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon tenaga kerja dengan tepat , cepat dan akurat. Maka di perlukan data berkas lamaran seperti CV, Ijazah, foto, SKCK, kartu kuning, surat kesehatan dari dokter dan sebagainya guna untuk melengkapi data yang di perlukan untuk perusahaan. Data tersebut yang nanti nya akan diolah oleh perusahaan untuk selanjutnya di lakukan tes dan penyaluran tenaga kerja.

Pada dasarnya semua yang dilakukan untuk bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan efektif dan efisien, terutama kebutuhan informasi-informasi penting dalam penyalur tenaga kerja. Oleh karena itu Peneliti membuat judul Skripsi dengan judul“Perancangan Sistem CAREERJOB.ID Sebagai Platform Penyalur Tenaga Kerja Outsourcing Pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi (KASA)”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem penerimaan dan penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi yang berjalan saat ini?
  2. Apakah kendala yang terjadi pada sistem penerimaan dan penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi yang sedang berjalan?
  3. Bagaimana merancang sistem penerimaan dan penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi yang diusulkan?
  4. Apakah kelebihan sistem penerimaan dan penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi terhadap sistem yang diusulkan ?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana proses pengelolaan penyalur tenaga kerja penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu, Informasi Lowongan, Registrasi, Syarat-syarat Lowongan Pekerjaan, Cakupan wilayah pencarian kerja untuk sementara dibatasi hanya untuk yayasan itu sendiri.

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini adalah

  1. Untuk mengetahui proses penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi.

  2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang ada dalam proses penyaluran tenaga kerja pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi.

  3. Menciptakan sistem penyaluran tenaga kerja secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi yang sesuai dengan kebutuhan PT Karya Anugerah Sejati Abadi.

  4. Mengetahui sistem informasi yang berjalan sudah efektif dan efisisen dalam penyaluran tenaga kerja

Tujuan Fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil yang di dapat dari penelitian berguna dan bermanfaat untuk membantu mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang berjalan pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi agar menjadi sistem yang cepat,tepat dan akurat.


Tujuan Individual

Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu:

  1. Untuk mengetahui proses sistem informasi penyalur tenaga pada PT Karya Anuegrah Sejati Abadi.

  2. Meningkatkan dan menambah wawasan dan ilmu bagi penulis.

    Untuk melengkapi syarat kelulusan sebagai Sarjana Komputer pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

Manfaat Bagi Penulis

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai berikut :

  1. Dapat memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam bidang ilmu sistem informasi dan dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata.

  2. Dapat pengetahuan baru tentang penyaluran tenaga kerja pada perusahaan.

  3. Dapat membuat penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja pada saat bekerja nanti dan mengetahui bagaimana cara melamar pekerjaan.

Manfaat Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Manfaat penelitian ini bagi perguruan tinggi Raharja adalah sebagai berikut

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

  2. Memberikan suatu terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di STMIK RAHARJA.

Manfaat Bagi PT Karya Anugerah Sejati Abadi

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah sebagai berikut

  1. Sebagai bahan untuk evaluasi sistem yang sedang berjalan agar sistem menjadi lebih baik lagi.

  2. Instansi atau perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada sistem yang sedang berjalan.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Metode Pengumpulan Data
    1. Metode Observasi

      Metode ini dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung diperusahaan atau instansi mengenai kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan. Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung di PT Karya Anugerah Sejati Abadi.adapaun metode ini sangat penting bagi penulis,dikarenakan metode ini sumber informasi yang sangat akurat dan membantu dalam menganalisa.

    2. Metode Wawancara

      Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan tatap muka secara langsung pada bagian HRD & GA yaitu bapak Muzayin pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi untuk mendapatkan informasi yang akurat.

    3. Metode Studi Pustaka

      Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pada Penelitian ini penulis mempelajari referensi-referensi buku, artikel, browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan perancangan sistem penyalur tenaga kerja berbasis web.

    4. Metode Analisis

      Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan analisa Business Model Canvas (BMC) yaitu metode yang menggambarkan sembilan blok model aktifitas didalam perusahaan dalam sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Businnes Model Canvas (BMC) dapat membantu menganalisis aktifitas dalam kinerja. Penulis juga menggunakan metode PIECES, karena pokok dasar untuk memperoleh permasalahan lebih spesifik. Metode ini sangatlah penting untuk dilakukan sebelum pengembangan sistem informasi karena terdapat beberapa aspek diantaranya : kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan.

  2. Metode Perancangan Sistem

    Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan yaitu program Visual Paradigm for UML 8.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram Sequence Diagram dan Class Diagram. Untuk membuat suatu sistem peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan listing program PHP dan Mysql sebagai Database.

  3. Metode Pengujian Sistem

    Metode pengujian atau metode testing dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengujian Blackbox. Metode ini memungkinkan user untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di dalam sistem yang akan dibangun.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Penelitian ini peneliti telah mengkelompokan materi menjadi beberapa bab dan sub bab Hal ini untuk dimaksudkan memberi kemudahan kepada peneliti dalam penyusunan. Berikut merupakan sistematika penulisan Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori umum dan teori khusus mengenai sistem penyaluran tenaga kerja yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan dari beberapa penelitian yang berupa pengertian dan definisi mengenai sistem yang akan dibangun serta beberapa Literature Review yang akan berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan sejarah dan struktur organisasi yang berjalan pada PT Karya Anugerah Sejati Abadi. Tata laksana sistem yang berjalan serta analisa sistem yang berjalan serta Elisitasi yang akan digunakan yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang di usulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, estimasi biaya serta program UML yang akan di gunakan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diberikan peneliti selama proses penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut M. Thoha dkk (2015),[1] “Setiap sistem baik sistem skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.”

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi,[2] “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Menurut Mulyadi (2016:5) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,[3] “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu elemen atau kelompok kerja yang saling berhubungan dan berinterkasi untuk melakukan suatu hal agar mencapai tujuan tertentu.”


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3),[4] “Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sistem. Karakteristik sistem tersebut diantaranya :”

  1. Komponen (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau begian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
    a

    Sumber Hutahaean (2014:3)

    Gambar 2.1 Karakteristik pada sebuah sistem
  5. Masukan Sistem
    Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input) . Maintenance input adalah energi yang di masukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk di dapatkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan. Sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6-7),[4] “Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu ;”

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem Tertentu (Deterministic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkat laku yang sudah dapat diprediksi, sebagaia keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

      Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mnegandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem Tertutup (Closed System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar dan subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2015:5),[5] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berbentuk nilai yang terformat,tkes,citra ,audio, dan video.”

Menurut Gordon B. Davis (1991) dalam buku Hutahaean (2014:8) yang berjudul Konsep Sistem Informasi,[6] “Data merupakan bahan mentah bagi informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan lain sebagainya.”

Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74) ,[7] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan kejadian atau fakta yang belum diolah dan belum memiliki nilai sehingga perlu di olah agar bisa menjadi sebuah informasi yang akurat.”

Analisa Data

Menurut Aris Martono, dkk (2013),[8] “Dalam tahap ini terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut :”

  1. Identify , yaitu mengidentifikasikan masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analizer, yaitu menganalisa sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Definisi Informasi

Menurut Rommey dan Steinbart (2015:4), [9] “Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki pengambilan keputusan.”

Menurut Jaluanto Sunu Punjul (2016:31),[10] “Informasi merupakan pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah secara formal.”

Menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192), [11] “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang lebih berguna atau memiliki arti.

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2005) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10),[12] mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung pada 3 hal, antara lain sebagai berikut :

  1. Informasi Harus Akurat (Accurate)

    Yang dimaksud dari informasi harus akurat adalah infomasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi yang akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan dari maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi harus tepat waktu artinta informasi yang disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaen (2015:11-12), Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi akan bernilai jika manfaatnya lebih besar jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri sebagai berikut ;

  1. Biaya Perangkat Keras

    Biaya perangkat keras merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya Untuk Analisa

    Biaya untuk analisis merupakan biaya tertanam dan biasanya meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

    Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya Perubahan

    Biaya perubahan merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya Operasi

    Biaya operasi merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80) Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :
    1. Informasi Masa Lalu
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi Masa Kini
    4. Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Destriyana Darmastuti (2013), “Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling bersangkutan satu sama lain menyusun menjadi satu kesatuan yang jika diekseskusi akan menyediakan sebuah informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Menurut Taufiq (2013:17), Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terpadu dan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan sebuah alat yang bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3) “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan data yang dikumpulkan,di proses menjadi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yan bermanfaat bagi pengguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21), Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain ;

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contoh nya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)
  12. Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dll.

Definisi Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Momentum Sophan Sopian Vol.16 (2014:35) Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu : “Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.

Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22) “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.”

Definisi Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atika ( 2015:71 ) Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Tinjauan Umum Perusahaan

PT.Bumitangerang Mesindotama atau lebih dikenal dengan BT COCOA

adalah perusahaan swasta penyedia kakao ke lebih 50 negara di seluruh dunia. Dengan kapasitas penggilingan mencapai 150.000 ton per tahun, yang terus berusaha untuk semakin tumbuh dan berkembang. PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) memproduksi bubuk kakao, kakao butter, dan kakao liquor untuk perusahaan-perusahaan yang telah diakui secara internasional maupun untuk bisnis industri lokal yang

berkembang.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan rnenjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT COCOA saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian laya).

BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tiggi. BT Cocoa memilki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulangulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan danpengiriman produk jadi.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
    PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.
  2. Misi
    Misi PT.Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) adalah untuk memenuhi kebutuhan kakao pelanggan dengan semangat dan integritas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan Anda.

Struktur Organisasi PT.Bumitangerang Mesindotama

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama

(Sumber : Data Perusahaan)

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Perdagangan (Trading Director)
    Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
    2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
    3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
    5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
    6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
  2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)
    Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal.
    Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasikepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
  3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)
    Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor.
    Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk susuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainyatarget kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.
  4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)
    Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainyatarget pembelian.
    2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
    9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
  5. General Purchasing Manager
    General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:
    1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
    2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
    4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
    9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
  6. Manajer Logistik (Logistic Manager)
    Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:
    1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
    3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
    4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
    5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
    6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
  7. Direktur Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Director)
    Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:
    1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
    2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
    3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
    4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
    6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
  8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)
    Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan.
    Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:
    1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat , tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
  9. Manajer SDM (HRD Manager)
    Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:
    1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
    3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
    4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
    5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
    6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
    7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
    8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
    9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
  10. Direktur Pabrik (Factory Director)
    Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Factory Director:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
    2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
    3. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
    4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
    5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
    6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
  11. Manajer Pabrik (Factory Manager)
    Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:
    1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
    2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
    3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peratuean dijalankan dengan optimal.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada proses ini staff bagian IT survei ketempat pengerjaan proyek lalu menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya setelah itu mencatat material pendukung tambahan yang dibutuhkan serta pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau pihak eksternal kemudian untuk dibuat kedalam sebuah proposal yang akan diberikan kepada manajemen perusahaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Microsoft Visual Paradigm untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

  1. Use Case Diagram
    Berikut ini gambaran use case sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem Berjalan

  2. Activity Diagram
    Berikut ini gambaran activity diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama

    Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

  3. Sequence Diagram
    Berikut ini gambaran sequence diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

Analisa Sistem Berjalan

Metode Pengembangan Sistem

  1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

    Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

    Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

    1. Analisa Kebutuhan
    2. Pembuatan Prototype
    3. Evaluasi Prototype
    4. Coding System
    5. Pengajuan Sistem
    6. Evaluasi Sistem
    7. Penggunaan Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam sistem berjalan pada PT. Bumitangerang mesindotama adalah sebagai berikut :
    Nama dokumen : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui rincian rencana anggaran biaya
    Sumber asal dokumen : Bagian IT
    Tujuan dokumen : Manajemen
    Media : Kertas
    Jumlah : 1 Lembar
  2. Analisa Proses
    Analisa proses merupakan proses yang ada dalam sistem tersebut.
    Masukan : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Keluaran : Proposal balasan dari manajemen
    Ringkasan proses : Staff bagian IT membuat proposal rencana anggaran biaya kemudian diberikan ke manajemen lalu dikembalikan ke staff bagian IT dalam bentuk proposal yang telah disetujui lalu diberikan kepada pihak yang akan mengerjakan.
  3. Analisa Keluaran
    Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari dokumen masukan setelah diproses di dalam sistem tersebut.
    Nama dokumen : Proposal balasan dari manajemen
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui apakah proyek disetujui atau tidak
    Sumber asal dokumen : Proposal rencana anggaran biaya
    Media :Kertas
    Jumlah :1

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : Samsung
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2GB
    6. Harrdisk : 500GB
    7. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi software
    1. Microsoft Office 2013

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Dalam kegiatan perencanaan aggaran biaya pada PT. Bumitangerang Mesindotama masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan perkembangan teknologi informasi, sehingga dalam melakukan kegiatan perencanaan anggaran biaya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung dan perlu pemikiran lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara perhitungan yang rumit dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.
    2. Menggunakan perhitungan yang rumit sehingga membuat beberapa orang kesulitan membuat perencanaan anggaran biaya.
    3. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan dan penulisan pada proposal rencana anggaran biaya.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi permasalah yang telah disebutkan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses perhitungan biaya dalam pembuatan jaringan agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

    1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan proposal.
    2. Proses yang sederhana, menggunakan proses yang sederhana, membuat seseorang tidak kesulitan untuk membuat rencana anggaran biaya.
    3. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam perhitungan maupun penulisan proposal berkurang.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
    Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan kepala bagian IT. Berikut isi dari diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.1 Elisitasi tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada, tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem baru tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuatnya lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi beberapa requirement dengan opsi D dan semua requirement dengan opsi I, selanjutnya seluruh requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai metode TOE:

    1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit
    2. Middle (M) : Menengah
    3. Low (L) : Mudah
  4. Final draft elisitasi
    Merupakan hasil dari seluruh tahap elisitasi yang telah dilakukan.

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

  1. Usulan Prosedur yang Berjalan

    Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

    Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  1. Use Case Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
    2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
    3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
    4. 2 (empat) include.
    5. 4 (enam) extend.
  2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

  1. Class Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
    2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
  2. Spesifikasi Basis Data

    Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

    1. Nama Field : tbl_proyek
      Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
      Panjang Record : 77 Karakter
      Primary Key : id_proyek

      Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

    2. Nama Field : tbl_rincian
      Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 112 Karakter
      Primary Key : id_rincian

      Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

    3. Nama Field : tbl_uraian
      Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 152 Karakter
      id_uraian

      Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

    4. Nama Field : tbl_user
      Isi : id_user, username, password, level
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 60 Karakter
      Primary Key : id_user

      Tabel 4.4 Struktur tbl_user

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

    Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

    Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Prototype Login Sistem

    Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

    Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

  3. Tampilan Prototype Menu Home

    Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

    Gambar 4.13 Prototype Menu Home

  4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

    Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

    Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

  6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

    Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

    Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

  7. Tampilan Prototype Menu Laporan

    Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

    Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

  8. Tampilan Prototype Menu Logout

    Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

    Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama Sistem

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Login Sistem

    Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

  3. Tampilan Menu Home

    Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

  4. Tampilan Menu Master

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

  5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

  7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

    Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

  8. Tampilan Menu Laporan

    Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

  9. Tampilan Menu Logout

    Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
    Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
    2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
    3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
    4. Mouse : USB Logitech B100
    5. Keyboard : USB Logitech K120
    6. RAM : 2GB
    7. Harddisk : 500 GB
    8. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
    1. Windows 10
    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
    3. All in one package : XAMPP
    4. Database server : MySQL
    5. Web server : Apache
    6. Microsoft Office 2010
    7. Code editor : Sublime Text
    8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
  3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
    1. Admin
    2. Manajemen
    3. Staff IT
    4. Pimpinan

Pengujian Sistem yang Diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

Implementasi

  1. Time Schedule

    Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

    Tabel 4.6 Time Schedule

    Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

    1. Pembuatan Proposal

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

    2. Pengumpulan data

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

    3. Analisa Sistem

      Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

    4. Perancangan Sistem

      Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    5. Pembuatan sistem

      Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    6. Testing Sistem

      Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    7. Evaluasi Sistem

      Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

    8. Perbaikan Sistem

      Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

    9. Uji coba implementasi sistem

      Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    10. Dokumentasi

      Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

    11. Final presentasi

      Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

  2. Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


    Berikut estimasi biaya penelitian ini :

    Tabel 4.7 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

  1. Thoha,M. Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 2 September 2015 ISSN : 2406-7733.
  2. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
  4. 4,0 4,1 Hutahaean, Keperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher.
  5. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. Hutahaean, Keperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher
  7. Aris, Donatus Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 1 - Februari 2016 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Martono,Aris , Ahmad Syamsudin, Irwan Nurdin, Lovasari dan Yudo Bangun Romadhon. 2013. Rancang-bangun Mobile Application Sistem Keluar Masuk Barang pada Perusahaan. Jurnal DISC (Digital Information & Systems Conference): Bandung
  9. Rommey dan Steinbart. 2016. “Metode Analisis dan Perancangan Sistem”. Bandung: Abdi Sistematika.
  10. Punjul S. Jaluanto. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  11. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Muslihudin M, dan Oktafianto. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Yogyakarta : ANDI.

Contributors

Siti Haeriah