SI1514489429

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI

DI PT. JAYA CELCON PRIMA


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1514489429
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019





UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI

DI PT. JAYA CELCON PRIMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489429
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Agustus 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 00594
       
NIP : 078010





UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI

DI PT. JAYA CELCON PRIMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489429
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Agustus 2019

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 10002
       
NID : 10012





UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI

DI PT. JAYA CELCON PRIMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Agustus 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI

DI PT. JAYA CELCON PRIMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489429
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Khairul Waris
NIM. 1514489429

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000





ABSTRAKSI

Manajemen material penerimaan maupun pengeluaran pada proyek atau perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sering kali ditemukan kekurangan dalam hal dokumentasi maupun sebuah laporan pembelian atau penggunaan material, sulitnya untuk mengecek stok material dilapangan dibutuhkan suatu proses yang menggunakan banyak tenaga untuk mengeluarkan material tersebut dari gudang, dibutuhkannya pengendalian persediaan untuk mendapatkan hasil akhir yang baik dalam sebuah pelaporan penerimaan material, pengeluaran material dan laporan stok akhir, dengan menerapkan metode perancangan sistem menggunakan UML dan menerapkan metode analisa pieces yang akan membantu melakukan pengendalian terhadap perusahaan tersebut, karena metode perancangan dan analisa ini sangat penting dilakukan sebelum menggembangkan informasi untuk membantu pengendalian persediaan pada perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur ini. Dengan menerapkan sistem yang telah dirancang dan telah diimplementasi menggunakan metode blackbox testing diharapkan akan membantu setiap pihak yang bekerja dalam bidangnya, memudahkan melakukan pengendalian persediaan yang berada di lapangan dan data pada sistem menjadi lebih akurat, begitu pula dalam hal pengerjaan seperti pemesanan material, penerimaan material dan pengeluaran material waktu pengerjaannya akan lebih efektif dan efisien.


Kata Kunci: Perancangan, Pengendalian Persediaan, Manajemen


ABSTRACT

Material management of receipts and expenditures on projects or companies engaged in manufacturing are often found deficiencies in terms of documentation and a report on the purchase or use of materials, it is difficult to check the material stock in the field requires a process that uses a lot of energy to remove the material from the warehouse, needed inventory control to get a good end result in a material acceptance report, material expenditure and final stock report, by applying the system design method using UML and applying the pieces analysis method that will help control the company, because this design and analysis method is very important done before developing information to help control inventory at a company engaged in manufacturing. By implementing a system that has been designed and implemented using the blackbox testing method, it is expected that it will help every party working in its field, making control of inventory in the field easier and data on the system more accurate, as well as workmanship such as material ordering, material acceptance and material expenditure during the process will be more effective and efficient.


Keywords : Designing, Inventory Control, Management





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PERANCANGAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA PRODUKSI DI PT. JAYA CELCON PRIMA “.

Tujuan penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi sistem informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyedari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya M.Si selaku rector Universitas Raharja.
  2. Bapak Henderi S.Kom, M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli M.Kom selaku wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah M.Kom selaku ketua Program Studi Sistem Informasi
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Aris, S.Kom, M.TI sebagai dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Subanun selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar didalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan do’a dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Agustus 2019
Khairul Waris
NIM. 1514489429

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jaya Celcon Prima

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang sedang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Pengajuan Pengadaan Material

Gambar 4.3 Use Case Diagram Pembuatan PO

Gambar 4.4 Use case Diagram Penerimaan Bahan

Gambar 4.5 Use Case Diagram Produksi Permintaan Bahan

Gambar 4.6 Use Case Diagram Laporan Stock

Gambar 4.7 Activity Diagram Permintaan Pengadaan Material

Gambar 4.8 Activity Diagram Permintaan Bahan

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Stock

Gambar 4.10 Sequence Diagram Permintaan Pengadaan Material

Gambar 4.11 Sequence Diagram Penerimaan Bahan

Gambar 4.12 Class Diagram

Gambar 4.13 Rancangan Prototype Login

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Dashboard

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Material

Gambar 4.16 Rancangan Prototype Daftar Stock Awal

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Permintaan Pengadaan Material

Gambar 4.18' Rancangan Prototype Purchase Order

Gambar 4.19 Rancangan Prototype Penerimaan Bahan

Gambar 4.20 Rancangan Prototype Permintaan Bahan

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Approve Pengeluaran Bahan

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan Stock

Gambar 4.23 Tampilan Program Login

Gambar 4.24 Tampilan Program Dashboard

Gambar 4.25 Tampilan Program Material

Gambar 4.26 Tampilan Program Daftar Stock Awal

Gambar 4.27 Tampilan Program Permintaan Pengadaan Material

Gambar 4.28 Tampilan Program Purchase Order

Gambar 4.29 Tampilan Program Penerimaan Bahan

Gambar 4.30 Tampilan Program Permintaan Bahan

Gambar 4.31 Tampilan Program Approve Pengeluaran Bahan

Gambar 4.32 Rancangan Prototype Laporan Stock


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa Pieces

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap I

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap II

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi tahap III

Tabel 3.5 Tabel Tahap Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Stock

Tabel 4.2 Tabel Pengeluaran

Tabel 4.3 Tabel Permintaan

Tabel 4.4 Tabel Purchase Order

Tabel 4.5 Tabel Bahan Baku

Tabel 4.6 Tabel Satuan

Tabel 4.7 Tabel Bahan Tersedia

Tabel 4.8 Tabel Pekerjaan

Tabel 4.9 Tabel Disposisi

Tabel 4.10 Tabel Users

Tabel 4.11 Tabel Departement

Tabel 4.12 Tabel Permintaan

Tabel 4.13 Tabel Blackbox Pada menu login

Tabel 4.14 Tabel Blackbox Pada menu lppm

Tabel 4.15 Tabel Blackbox Pada menu penerimaan bahan

Tabel 4.16 Tabel Schedule Implementasi

Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1: Simbol Usecase Diagram

Tabel 2: Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 34 Simbol Class Diagram



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di era globalisasi persaingan ekonomi pada saat ini semakin pesat, dan kemajuan teknologi yang modern, salah satunya adalah penerapan sistem informasi pada perusahaan maka kebutuhan akan informasi merupakan salah satu factor yang sangat penting. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem infromasi yang efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Seluruh bagian yang membentuk sistem informasi itu harus di rencanakan, di laksanakan dan di kendalikan dengan sebaik – baikanya sehingga perusahaan akan mampu bertahan dan melakukan pengembangan usahanya secara luas dan perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan, dan tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka di perlukan upaya untuk penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas tepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Persediaan barang merupakan unsur penting dalam operasional perusahaan dan salah satu bagian dari tugas manajemen logistik dalam satu perusahaan, yaitu dukungan dalam pengadaan barang untuk seluruh keperluan control kualitas bahan baku yang di gunakan dalam proses produksi. Sistem persediaan barang dalam perusahaan yang diamati menjadi dua bagian yaitu, gudang penyimpanan bahan baku untuk produksi dan barang jadi setelah proses produksi, sebagaimana di ketahui bahwa administrasi persediaan bahan baku mempunyai arti penting bagi suatu perusahaan dengan di dukung kemajuan di bidang komputer.

PT Jaya Celcon Prima adalah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan, dari bahan baku semen, kapur dan sebagainya, dalam bidang tersebut mempunyai ukuran yang berbeda – beda dan mempunyai produk yang berkualitas. Dibekali dengan komitmen dan kematangan dalam meyusun langkah – langkah strategis.

Pada perusahaan tersebut menggunakan gudang untuk menyimpan sejumlah barang, akan tetapi proses persediaan barang yang terjadi di gudang dalam pencatatan biasanya bagian gudang mebutuhkan waktu yang cukup lama karena harus mengumpulkan semua data barang masuk dan barang keluar, kemudian melakukan input kedalam aplikasi yang ada di sana. Dan untuk memasuki data tersebut harus membutuhkan waktu yang cukup lama karena ada data yang harus di buka terlebih dahulu. Mengingat jumlah barang produksi yang menjadi tanggung jawabnya, maka bagian pergudangan di bilang cukup rumit.

Dalam pembuatan laporan pada perusahaan ini masih menggunakan software seperti Ms. Office Excel belum menggunakan software khusus yang di tujukan hanya untuk mencatat persediaan barang agar bias dijadikan sebuah laporan, sehingga menimbulkan adanya kesalahan selisih seperti pada stok bahan baku yang ada dengan stok bahan baku yang terpakai, kesalahan perhitungan yang mengakibatkan terlambatnya pembuatan laporan persediaan barang, serta akan memakan waktu yang cukup lama untuk dalam perhitungan dan penyajian laporan stok bahan baku yang akan di berikan ke pemimpin perusahaan. Karena setiap pelaksanaan kerja menggunakan sistem komputerisasi sangat di perlukan untuk menunjukan kegiatan yang di laksanakan agar lebih efektif dan efisien agar menghasilkan laporan yang lebih tepat dan akurat.

Sesusai dengan penjelasan di atas maka perlu adanya pengembangan sistem informasi sehingga penulis mengambil judul “ Perancangan pengendalian persediaan dalam upaya menekan biaya produksi di PT Jaya Celcon Prima “.


Rumusan Masalah

Dengan di jelaskannya latar belakang di atas, maka bias di ambil rumusan masalah antara lain sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengendalian persediaan barang yang terjadi di perusahaan tersebut ?

  2. Bagaimana upaya penekanan biaya produksi agar lebih terjangkau dan tetap medapatkan kualitas terbaik ?

  3. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu melakukan pengendalian persediaan yang dapat menekan biaya produksi dan tetap mendapatkan hasil produksi terbaik ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Membuat sistem informasi pengendalian persediaan barang agar barang yang ada sesuai dengan apa yang di laporkan.

  2. Membuat sistem untuk pemesanan pengadaan barang agar pengeluaran biaya dapat lebih terjangkau dan terkendali.

  3. Membuat sistem yang mampu mengendalikan persediaan barang agar dapat terjadinya penekan biaya produksi.

Manfaat Penelitian

  • Dengan adanya perancangan sistem pengendalian persediaan bahan ini, di harapkan dapat menekan biaya produksi sehingga pengeluaran yang terjadi pada perusahaan tersebut akan lebih terjangkau dan terkendali, upaya ini dilakukan juga agar perusahaan dapat lebih mengatur laporan persediaan agar stok yang ada di lapangan dan di laporan memiliki kesamaan dan tidak terjadi selisih kuantitas maupun harga barang.

    Ruang Lingkup

    Agar dalam pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka dari penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada proses persediaan dan pemesanan barang di PT Jaya Celcon Prima, meliputi :

    1. Petugas gudang melakukan pengecekan persediaan agar mengetahui barang mana saja yang harus di buatkan pengadaan barang.

    2. Petugas gudang memasukan data pengeluaran data barang yang telah di gunakan untuk keperluan produksi sesuai dengan hari pengambilan.

    3. Petugas gudang melakukan pemesanan barang yang telah terpakai oleh produksi dengan membuat pengajuan pengadaan barang yang ditujukan ke bagian purchasing.

    4. Petugas gudang melakukan pemeriksaan barang yang akan di terima sesuai dengan pemesanan barang agar di masukan kedalam laporan penerimaan barang.

    5. Petugas gudang harus melihat setiap bon pengeluaran yang telah di ajukan oleh bagian produksi untuk menyesuaikan setiap pengeluaran barang yang akan di masukan ke dalam laporan pengeluaran barang.

    Metode Penelitian

    Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi (Observasi Research)

      Penulis melakukan pengamatan langsung pada bagian logistik perusahaan untuk memperoleh data dan informasi, mencatat berbagai unsur penellitian dan menganalisa sistem semi komputerisasi persediaan logistik pada PT Jaya Celcon Prima yang berjalan saat ini sehingga mengetahui apa saja yang harus di kembangan.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Melakukan sebuah kegiatan wawancara atau Tanya jawab yang penuis ajukan kepada kepala bagian logistik di perusahaan tersebut dengan kepala bagian logistik Bapak Subanun untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang persediaan di PT Jaya Celcon Prima

    3. Metode Study Pustaka (Library Research)

      Metode pustaka sangat membantu penulis dalam penyelesaian laporan penelitian karena dengan metode pustaka penulis dapat mempelajari literature yang berkaitan dengan permasalahan yang di bahas dan sebagai pendukung objek penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap teori yang sudah ada melalui buku, jurnal dan laporan penelitian lainnya.

    Metode Analisa

    Analisa data merupakan tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data, identifikasi masalah dan analisa kebutuhan sistem hingga aktifitas pendefinisian sistem. Analisa sistemsi dilakukan menggunakan metode analisa PIECES ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service ) analisa ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi setiap faktornya.

    Metode Perancangan

    Dalam metode ini penulis melakukan metode perancangan / pengembangan menggunakan program Visual Paradigma For UML Enterprise Edition Ver. 15.2, berfungsi untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Karena dengan menggunakan metode UML rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak.

    Metode Pengujian

    Dalam metode ini penulis melakukan pengujian dengan metode Blackbox testing, metode ini adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih suatu syarat – syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi – fungsi kesalahan yang hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data, atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memepermudah penulisan laporan skripsi ini maka penulis mengelompkan menjadi beberapa bab dengan sistematis sebagai berikut :


    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian serta sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan skripsi yang membahas tentang definisi – definisi dan penjelasan yang berhubungan dengan penelitian serta beberapa literature rieview yang berhubungan dengan objek penelitian.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini tentang merupakan gambaran umum PT JAYA CELCON PRIMA, struktur organisasi, sejarah singkat serta uraian sistem yang di usulkan dengan digambarkan melalui Unified Modeling Language ( UML ) dan elisitasi tahap I,II,III.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini berisi tentang sistem yang di usulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang di buat dengan menggunakan sublime sebagai penulisan, listening program PHP dan MySQL sebagai database.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat di berikan oleh penulis dari hasil penelitian. Dan saran yang akan diberikan sebagai tindak lanjut yang dipergunakan untuk membantu memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang di buat.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli mengenai definisi sistem :

    Pengertian Dasar Sistem

    Menurut Tata Sutabri ( 2016:2) [1], "Suatu sitem dapat diartikan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu."

    Menurut Rusdiana(2018:29)[2],“Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki katerkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

    Menurut Moch. Irfan ( 2018 : 30 )[3],“ Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu.”.

    Pengertian Dasar Sistem Informasi

    Menurut Tata Sutabri ( 2016:2) [1],"informasi adalah data yang telah diklasifikasi, diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan."

    Menurut Rusdiana(2018:75)[2], “Suatu data atau objek yang di proses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.”

    Menurut Moch. Irfan ( 2018 : 30 )[3],“ Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan dan dapat dikelola seperti halnya sumber – sumber lain.”.

    Pengertian Dasar Perancangan

    Menurut McKay, dkk ( 2016:237) [4],"Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through life support of such product. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems."

    Artinya desain rekayasa adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat ditangani dan kekayaan yang dihasilkan. Informasi desain teknik yang berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan produk yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari desain teknik informatika menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi rekayasa yang sudah ada.

    Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. (Nugroho dalam Indraswuri, 2015:2). Serta perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. (Susanto dalam Syukron, 2015:29).

    Teori Khusus

    Persediaan

    Menurut Julitta Dewayani dan Fitri WahyuNingsih (2016:11) [5],"”Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk di jual dalam kegiatan normal persediaan”"

    Menurut Rudi wahyudi (2015:166) [6],": “pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi terbesar. Bila perusahaan terlalu banyak menanamkan dananya dalam persediaan, menyababkan biaya penyimpanan yang berlebihan dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost”(dana dapat di tanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup, dapat mengakibatkan biaya – biaya karena kekurangan bahan. "

    Menurut Rudi wahyudi (2015:167) [6],": “Pengendaliaan persediaan merupakan sistem yang di gunakan persuhaan sebagai laporan untuk manajemen puncak maupun manajer persediaan sebagai alat ukur kinerja persediaan dan dapat digunakan untuk membantu membuat kebijakan persediaan. Di dalam laporan tersebut berisi tingkat persediaan yang diinginkan, biaya operasi persediaan dan tingkat investasi sebagai bahan perbandingan terhadap periode lainnya."

    Berdasarkan definisi diatas, megenai persediaan dapat disimpulkan bahwa persediaan itu adalah setiap barang yang di simpan untuk dapat memenuhi kebutuhan yang akan datang.

    Konsep Dasar Analisis PIECES

    Menurut Nurjamiyah dan Arie Rafika Dewi (2018:39) [7] “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

    1. Performance (Kehandalan) Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
      1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
      2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi
    2. Informationn (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
    3. Economic (Ekonomi) Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
    4. Control (Kendali) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
    5. Eficieency Efsiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
      3. Informasi dihasilkan secara berlebihan
      4. Data diproses secara berlebihan
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Service (Pelayanan) Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :
      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
      4. Sistem tidak mudah digunakan
      5. Sistem tidak fleksibel

    Unified Modeling language (UML)

    Menurut Arya Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalam jurnal CCIT Vol.8 No. 2 dengan judul perancangan SIS+ Menggunakan metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:9),[8],"Unified Modeling language (UML), adalah himpunan strutur dan teknik permodelan desain program berorientasi projek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metedologi untuk mengembangkan sistem OOP dan kelompok seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut"

    Metode Elisitasi

    Menurut Dade Bachtiar, Atikah (2015:4) dalam jurnal Sisfotek Global ISSN: 2088-1762,[9],"Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi."

    Elisitasi diakui melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

        Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • “D” pada MDI itu artinya Desirable

        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      • “I” pada MDI itu artinya Inessential

        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      • “T” artinya Technical

        Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      • “O” artinya Operational

        Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      • “E” artinya Economy

        Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

        (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar website

    Menurut Betha Sidiq (2014:19) ,[10],"Website adalah keseluruhan halaman – halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi"

    Konsep Dasar PHP

    Menurut Betha Sidiq (2014:19) ,[10],"PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script – script yang membuat dokumen HTML secara on yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTMLyang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side."

    Konsep Dasar XAMPP

    Menurut Betha Sidiq (2014:19) ,[10],"“XAMPP merupakan server yang paling banyak digunakan. Fiturnya lengkap, tetapi gampang digunakan oleh programmer PHP pemula karena yang perlu anda lakukan hanyalah “menjalankan”salah satu module yang bernama Apache yang dapat memproses PHP. XAMPP versi terbaru sudah mendukung penggunaan PHP7.”"

    Konsep Basis Data MySQL

    Menurut Astria Firman, Hans F, Wowor, Xaverius Najoan (2016:30),[11],"MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel"

    Konsep Basis Data MySQL

    Menurut achmad solichin dalam bukunya yang berjudul pemrograman WEB dengan PHP dan MySQL (2016:135),[12],"MySQL merupakan salah satu perangkat lunak basis data yang sangat popular. Saat ini tersedia versi MySQL yang berbayar (MySQL Enterprise Edition), namun tetap tersedia versi MySQL yang gratis ( MySQL community edition ). MySQL commudity edition dapat diunduh secara gratis, dan bebas digunakan dalam berbagai keperluan. Walaupun demikian, secara fitur dan kemampuan, MySQL secara gratis tidak terlalu jauh berbeda dengan versi berbayar"

    Salah satu keunggulan MySQL adalah kemudahan penggunaan dan pengelolaannya. Untuk mengakses database MySQL juga dapat dilakukan dengan berbagai MySQL client. Selain menggunakan MySQL client bawaan berbasis command line, saat ini banyak sekali tools yang dikembangkan oleh pihak ketiga untuk mempermudah pengolaan database MySQL. Sebagian besar menyediakan fitur – fitur berbasis GUI yang dapat memudahkan penggunaanya. Walaupun demikian pengguna tools bukanlah sesuatu yang harus dilakukan.

    Codeigniter

    Menurut Badiyanto ( 2018 : 1 ),[13],"CodeIgniter dapat disebut sebagai framework pengembang aplikasi ( Application Development Framework ) dengan menggunakan PHP, dengan kerangka kerja sehingga menjadi sistematis. Dalam hl ini programmer tidak lagi membuat website dari awal ( from scratch ), karena codeigniter telah menyediakan library yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum."

    Konsep Dasar Sublime Text

    Menurut Miftah Farid (2015:13) ,[14],"Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal dikalangan developer (pengembang), penulis dan designer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3."

    Konsep Dasar Testing

    Menurut Feri Hari Utami dan Asnawati (2015:34) ,[15],"Menurut Feri Hari Utami dan Asnawati (2015:34) Dalam jurnal perancangan animasi interaktif pembelajaran bahasa inggris kelas 2 padda MI nurul falah ciater Vol. 2 “pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjau terakhir terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean."

    Pendekatan black box testing, pendekatan ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software

    Literature Review

    Menurut Nur Azizah dkk (2016:122),[16],"dalam jurnal SENSI yang berjudul Rancang sistem informasi penjualan pompa dan vakum blower pada PT. Mandala Teknik Jakarta Vol. 2 “ Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan literature review adalah uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. "

    Literature review berisi ulasan rangkuman dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka ( dapat berupa artikel, buku, slide informasi, internet dan lain – lain ) tentang topik yang dibahas dan biasanya ditemukan pada bab awal.

    Faktor utama suatu tinjaun pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti tersebut telah menemukan jawab untuk pertanyaan – pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama ( belum ada daftar pustaka )

    Berikut beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi penulis, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Dwi Oktaviani, Windy Lia Safitri ( 2015 ) Pada Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology ) ISSN : 1978 - 8282 dalam judul “Rancang bangun sistem informasi standar harga barang pada kota tangerang” [17], permasalahan yang dihadapi sekarang adalah kegiatan penyusunan, dan penyimpanan standar satuan harga masih menggunakan dokumen yang harus ditanda tangani oleh tim penyusunan dan wali kota tangerang sebagai pengesahan keputusan walikota, serta data – data masih disimpan dalam bentuk file di MS. Excel 2007. Hal ini terbukti kurang efisiensi waktu, terutama ketika melakukan pencarian standar harga yang diperlukan oleh setiap SKPD. Untuk mengatasi masalah tersebut, diciptakanlah sistem informasi standar harga barang berbasis web menggunakan framework codeigniter 2.0 dan penyimpanan data menggunakan MySQL.
    2. Penelitian yang dilakuka oleh Untung Rahardja, Khanna Tiara, Imam Prayogi ( 2015 ) Pada Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology ) ISSN : 1978 – 8282 dengan judul “ Peningkatan Website Ranking Exist–Club Pada PB Exist Jakarta” [18], website merupakan suatu media informasi yang menawarkan berbagai macam informasi yang up to date dan adanya proses maintenance yang baik, bahkan peran dalam posisi website ranking perlu juga untuk diperhatikan karena merupakan salah satu kebutuhan dalam menyajikan informasi khususnya pada cabang olahraga bulutangkis kecepatan dan kenyamanan merupakan hasil positif dalam sebuah website dengan begitu akan mempermudah sebuah pengaksesan oleh siapa saja dan dimana saja.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdaus, Nesa Nurseha ( 2018 ) Pada Journal CERITA ( Creative Education of Research In Information Technology and Artifical Informatics ) ISSN : 2461 – 1417 dengan judul “ Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Tehnik Perguruan Tinggi Raharja “ [19],Sistem pengolahan data Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan yang terbaik dan terintegrasi untuk memudahkan pengambilan keputusan dan menciptakan standar pelayanan yang baik. Apalagi jika data terkait dengan Kontrol dan Kualitas. Dalam pengolahan data bagian teknis masih belum dapat memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaporan manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan menggunakan metode perancangan menggunakan UML, serta pembuatan aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP berbasis website. Sehingga dapat membantu dalam pelaporan data barang secara online oleh bagian tehnik untuk manajemen yang dapat meningkatkan kinerja bagian tehnik untuk Manajemen Pergurua Tinggi Raharja sehingga memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Ary Budi Warsito, Singgih Aji Pangestu ( 2017 ) Pada Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology ) ISSN : 1978 - 8282 dengan judul “ Pemanfaatan Website Raharja.ac.id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk NS-CCIT Menggunakan FRAMEWORK YII “ [20],Di Perguruan Tinggi Raharja, kini hadir sebuah program baru yang dikenal dengan NSCCIT yang merupakan sebuah seminar nasional and Call for paper yang saat ini dibangun untuk sebuah wadah mendiskusikan hasil penelitian melalui sebuah seminar. Dengan dibuatnya penelitian dengan menggunakan NSCCIT atau Nasional Seminal and Call For Paper di harapkan dapat menjadi civitas terbaik akademik untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan masalah – masalah yang hendak diteliti dan saling membantu dalam pemecahan masalah. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem berbasis database pada website raharja.ac.id
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, Devi Septiani, Putri Noer Fauziah Sahara ( 2018 ) Pada Jurnal ICIT ( Inovative Creative And Information Technology ) ISSN : 2356 - 5195 dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Maintenance Pada PT. PLN ( Persero ) Tangerang “ [21],PT. PLN ( Persero ) bergerak dalam bidang penyaluran tenaga listrik untuk didistribusikan kepada masyarakat sekaligus melakukan pemeiharaan listriknya. Peralatan yang ada digudang perusahaan sering tidak terkontrol jumlah dan penggunaanya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatan membutuhkan waktu yang lama. Hasil penelitian ini berupa sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT. PLN (Persero)
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap, Dini Intan Pratiwi ( 2018 ) Pada Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Asia ISSN : 2580 – 8397 dengan judul “ Pemanfaatan Rinfo Sheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang Pada Raharja Internet Cafe ” [22],Laporan Penjualan barang pada RIC merupakan informasi yang sangat dibutuhkan guna kelancaran usaha. Namun RIC masih menggunakan microsoft excel dalam menggunakan penginputan laporan, yang mana laporan tidak bisa tersimpan secara otomatis sehingga memugkinkan sehingga memungkinkan data yang sedang di input hilang, kemudian pada saat memberikan laporan penjualan kepada manager harus di cetak / printout terlebih dahulu, tentunya hal ini tidak efektif karena akan mengakibatkan penumpukan kertas.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Yessi Frecilia, Nurul Komaeni ( 2015 ) Pada Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology ) ISSN : 1978 – 8282 dengan judul “Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan Dengan Menggunakan Sistem RFID Pada Peruguran Tinggi Raharja “ [23],Keunggulan suatu teknologi memerlukan media yang menunjang proses pemahaman. Metode yang bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan piranti RFID tag atau transponder. Salah metode yang dapat digunakan oleh petugas perusahaan yang masih menggunakan proses yang semi-komputer untuk proses peminjaman buku pada perpustakan. Meskipun proses tersebut sudah menggunakan teknologi yang ada, tetapi petugas masih melakukan 2 kali pekerjaan. Yang menjadi kendala proses masih menggunakan buku besar untuk pribadi raharja yang akan meminjam buku, yang nantinya data tersebut akan dipindahkan ke komputer dengan menggunakan Microsoft excel. Untuk mengatasi berbagai masalah yang dijelaskan diatas, dapat dilakukan dengan cara menggunakan teknologi tambahan untuk menunjang kegiatan peminjaman perpustakan dengan menggunakan RFID. Maka diperlukan proses yang cepat dan efisien agar dapat menyelesaikan masalah yang terjadi diatas.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Feridi, Peni Aripianti, Retno Widuri ( 2016 ) Pada Journal CERITA ( Creative Education of Research In Information Technology and Artifical Informatics ) ISSN : 2461 – 1417 dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web “ [24],Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah pendidikan yang bergerak dibidang ilmu komputer selalu mengedepankan inovatif serta kreatif dalam memecahkan masalah – masalah. Aspek – aspek yang mendukung aktivitas di akademik salah satunya yaitu dalam pembuatan karya tulis ilmiah oleh mahasiswa dan dosen yang akan dijadikan sebagai dokumentasi ilmiah. Oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem untuk mendukung proses penciptaan dan publikasi jurnal. Sehingga diciptakanlah suatu sistem “E-Jurnal” untuk mempermudah dalam mencari kumpulan – kumpulan jurnal yang juga mempermudah dalam penulisan jurnal.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Sitiani Zalukhu, Inge Hadriani ( 2019 ) Pada Jurnal Scientific and Applied Informatics ( JSAI ) EISSN : 2614 – 3054 dengan judul “ Analisa Dan Perencangan Sistem Inventory ( studi kasus : PT. Cakra Medika Utama ) “ [25],Proses pendataan persediaan barang masuk dan keluar masih dilakukan secara pencatatan di buku besar yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan setiap informasi yang dibutuhkan. Adanya barang yang kadaluarsa tidak cepat diketahui karena tidak adanya pemberitahuan. Tujuan penelitian adalah membuat perancangan sistem inventory barang yang dapat meminimalisir kerugian atas barang yang melewati batas minimal tanggal kadaluarsa dan meningkatkan efisiensi pencatatan persediaan barang masuk dan keluar dengan menggunakan metode sistem Rapid Application Development ( RAD ), pada perencangan sistem inforasi inventory ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam memberikan informasi ketersediaan stok barang yang ada digudang secara cepat dan akurat.
    10. Penellitian yang dilakukan oleh Himanshu Pandey, Ashutosh Pandey dan dileep Kumar (2017) Pada Jurnal IJSS ( International Journal Of Statistics and System ) ISSN : 0973 - 2675 dalam jurnal internasional yang berjudul “A Study Of Production An Excess Inventory Policy With Stock Dependent Demand Rate “ [26],dalam penelitian ini kami telah mengambil tingkat permintaan yang realistis yang bergantung pada tingkat persediaan yang tersedia. Tingkat stok itu sendiri akan habis karena permintaan pelanggan. Pengaturan ini sangat dekat dengan realitas yang diamati di pasar. Penyiapan ini sangat praktis dan dapat diterapkan dengan banyak komoditas saat ini. Model ini sesusai dengan kondisi ekonomi saat ini di seluruh dunia.

    Berdasarkan literature review diatas dapat disimpulkan bahwa pemantauan stok selalu dibutuhkan dalam setiap organisasi dan perusahaan memudahkan perusahaan menghasilkan laporan maupun informasi.



    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Berawal di tahun 1980 berdirilah perusahaan PT Prima Gapura Gas Beton Indonesia yang di dirikan oleh Bapak Thomas Bahar, saat itu pabrik dengan nama PT Prima Gas Beton Indonesia memproduksi Bata Ringan dengan merk dagang celcon block yang berlokasi di Tangerang, lalu tahun 1996 yang kemudian bergabung dengan grup Pembangunan Jaya dan berubah nama menjadi PT Jaya Celcon Prima, segala sesuatunya berubah tetapi, tidak dengan merk dagang, maka dari tahun 1996 sampai dengan saat ini adalah perusahaan PT Jaya Celcon Prima.

    Walaupun telah bergabung dengan grup Pembangunan Jaya bukan berarti tidak menemukan masalah yang berarti dari tahun 1996 sampai dengan saat ini, banyak hal yang terjadi mulai dari krisis moneter tahun 1998 hingga langkanya bahan baku karena izin yang sulit, bahkan untuk bahan baku tertentu sangat sulit di dapatkan, karena tidak bisa sembarangan menggunakan bahan baku, dan PT Jaya Celcon Prima telah melayani lebih dari 1000 pelanggan di lebih dari satu daerah, dengan menyasar ke banyak kalangan mulai dari retail sampai proyek – proyek, bahkan proyek luar daerah.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Jadwal_Pelaksanaan
    Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Jaya Celcon Prima


    Tugas dan Tanggung Jawab

    Masing – masing bagian memiliki kewenangan sebagai berikut :

    Direktur Utama

    a. Memutuskan, menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

    b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

    c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan merencanakan serta pengembangkan sumber – sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

  • Direktur Keuangan
    1. Mengelolah fungsi akuntasi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkordinasikan dan mengontrol perncanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak.
    3. Merencanakan dan mengkordinasikan penyusnan anggaran perusahaan dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
  • Direktur Produksi
    1. Mengevaluasi perencanaan dan jadwal proses produksi .
    2. Mengevaluasi manajemen alat agar fasilitas produksi berfungsi sebagaiman amestinya dan beroperasi dengan lancar
    3. Mengevaluasi inovasi yang dilakukan oleh manager produksi.
  • Keuangan
    1. Mengelolah fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dantepat waktu.
    2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu
    3. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
  • Facory Manager
    1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan melakukan dan mengkordinir semua departemen.
    2. Dapat mengembangkan sistem dan SOP di pabrik sehingga meningkatkan produktivitas.
    3. Memimpin pabrik, memotivasi, dan memimpin para staft produksi dan administrasi.
  • HRD Personalia
    1. Mengawasi dan melaksanakan tugas yang berhubungan dengan absensi karyawan dan pengolahan data.
    2. Mengusahakan dan memelihara keseimbangan serta suasana kerja yang lebih baik di lingkungan perusahaan.
    3. Bertanggung jawab terhadap masalah perijinan karyawan ( cuti, ijn, sakit. )
  • Purchasing
    1. Mengatur semua proses pembelian sehingga dicapai hasil produksi yang optimal
    2. Bertanggung jawab dalam proses pembelian material / bahan baku tools dan barang – barang penunjang produksi.
    3. Bertanggung jawab membuat laporan rekap PO Supllier, monitoring pembelian dan lain – lain.
  • Marketing
    1. Memasarkan produk kepada instansi.
    2. Memastikan customer terlayani dengan baik.
    3. Memastikan aktivitas pesaing termonitor dan dibuat laporannya.
  • Warehouse
    1. Menerima barang dari supplier yang sebelumnya sudah dipesan oleh bagian pembelian.
    2. Memesan barang yang telah mencapai stok batas minimum.
    3. Memastikan penyediaan raw material untuk proses produksi.
    4. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
  • Quality control
    1. Bertanggung jawab dalam hal kualitas material / bahan baku dan part yang dihasilkan dalam proses produksi sesusai standar yang telah disepakati bersama
    2. Disiplin dalam proses pengecekan.
    3. Bertanggung jawab membuat laporan hasil pengecekan harian.
  • Engineer
    1. Mengatur program perbaikan berkelanjutan guna mengeliminasi bahan tidak jadi ( scrap ) dan meningkatkan efisiensi
    2. Melakukan cek rutin terhadap setiap mesin agar mengetahui kerusakan semua mesin yang mengakibatkan penghambatan proses produksi
    3. Membuat laporan riwayat perbaikan mesin yang ditujukan terhadap pimpinan untuk mengevaluasi setiap mesin apakah masih layak di gunakan atau tidak.

    Tata laksana Yang Berjalan

    Prosedur yang berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language ( UML ) Untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Proses pembelian ke supplier

      Pada proses ini bagian gudang mengecek stok maerial yang ada digudang, jika stok material telah mencapai batas minimal, maka bagian gudang akan mengkonfirmasi stok barang ke bagian purchasing ( purchase order ) untuk melakukan pemesanan. Kemudian bagian purchasing akan membuat purchase order yan dikirim via email atau fax kepada supplier.

    2. Proses barang masuk

      Proses barang masuk ke dalam gudang yaitu supplier memberikan faktur pembelian kepada bagian kepala gudang, kemudian karyawan gudang bagian belakang akan menghitung sisa barang didalam gudang secara manual menggunakan buku tulis biasa, lalu karyawan gudang bagian depan akan menghitung dan menerima barang yang akan dimasukan ke dalam gudang dan membuat laporan penerimaan barang, lalu barang dimasukan kedalam gudang sesusai penempatannya masing masing.

    3. Proses barang keluar

      Dalam proses ini bagian produksi harus membuat bon pengeluaran barang yang ditanda tangani oleh manager produksi dan disetujui oleh kepala bagian gudang yang nantinya akan diserahkan kepada bagian gudang untuk pengambilan material sesuai kebutuhan produksi dan bagian gudang wajib mencatat stok akhir sesuai fisiknya.

    4. Prosedur pembuatan laporan

      Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang didalam gudang, dilakukan secara fisik oleh karyawan bagain gudang yang akan memeriksa dan menghitung barang secara manual. Setelah itu bagian gudang akan memasukan data ke komputer dan hasil print outnya akan dilaporkan kepada pimpinan tentang persediaan barang di dalam gudang.

      Prosedur yang berjalan

      Analisa system yang berjalan pada Use Case Diagram

      Gambar. 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Diatas terdapat :

      a. 4 actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu divisi gudang, purchasing, produksi, Pimpinan.

      b. 7 use case yang dilakukan oleh actor yaitu membuat pengajuan pengadaan barang / material, melakukan pemesanan barang, membuat laporan penerimaan barang, input barang yang telah diterima, menerima bon pengambilan barang, menginput data pengeluaran barang, membuat laporan persediaan barang.\


      Analisa system yang berjalan pada Activity Diagram

      Gambar. 3.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

      a.Initial Node, 1 Intial node, diawali object..

      b. 4 action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

      b. 1 Final State yang diakhiri oleh object.


      Analisa system yang berjalan pada Sequence Diagram

      Gambar. 3.4 Sequence Diagram yang sedang berjalan

      Bedasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

      a. 4 Actor yaitu Gudang, Purchasing, Suppier, Produksi, Pimpinan

      b. 1 Lifeline yaitu bon pengambilan barang

      b. Tujan Kegiatan yaitu :

      1. Gudang mebuat pengajuan pengadaan barang / material yang akan di proses oleh bagian purchasing untuk menindak lanjuti barang / material yang akan di beli dan di terima oleh bagian gudang kembali yang di gunakan untuk kelangsungan produksi.
      2. Purchasing melakukan pemesanan barang kepada supplier untuk untuk barang yang telah di ajukan oleh bagian gudang untuk keberlangsungannya produksi dan supplier pun harus mengirim barang yang telah di pesan sesusai dengan tanggal yang di perlukan
      3. Produksi memberikan bon pengambilan barang kebagian gudang untuk mengambil barang yang di pergunakan untuk keberlangsungannya produksi
      4. Pimpinan menerima laporan persediaan yang dibuat oleh bagian gudang agar pimpinan dapat mengetahui stock persediaan yang tersedia di gudang dan pimpinan pun akan megetahui seberapa banyaknya barang yang telah di gunakan untuk keberlangsungannya produksi

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa Pieces

      Metode analisa sistem yang peneliti gunakan ialah PIECES. Metode ini merupakan metode untuk mengidentifikasi masalah dengan pelaksanaan yang terbagi menjadi 6 langkah yaitu analisa Kinerja ( Perfomance ), Analisa Infromasi ( Information ), ekonomi ( Economy ), Pengendalian ( Control ), Efesiensi ( Efficiency ) & Layanan ( Service ).

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1.Analisa Masukan

      Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa dokumen yang masuk dalam sistem informasi manajemen pada PT. Jaya Celcon Prima sebagai berikut:

        a. Bon Permintaan

        • Nama Masukan : Bon Permintaan Barang.

        • Fungsi : Sebagai data permintaan barang

        • Sumber : Staff Administrasi gudang

        • Media : Kertas

        • Frekuensi : Setiap permintaan

        • Format : Lampiran 1 rangkap

        • Keterangan : Berisi data permintaan barang

        b. Surat Jalan

        • Nama Masukan : Surat Jalan

        • Fungsi : Sebagai data penerimaan barang

        • Sumber : Gudang

        • Media : Kertas

        • Frekuensi : Setiap barang masuk

        • Format : Lampiran 2 rangkap

        • Keterangan : Berisi data barang yang diterima

      2.Analisa Proses

      Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT. Jaya Celcon Prima sebagai berikut:

        a. Bon Pemesanan

        • Nama Modul : Bon Pemesanan

        • Masukan : Pemesanan pengadaan bahan

        • Keluaran : Lembar pemesanan bahan

        • Ringkas Proses : Proses ini akan menghasilkan lembaran pemesanan barang yang akan dibutuhkan produksi dan diajukan ke divisi purchasing

      3.Analisa Keluaran

      Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT. Jaya Celcon Prima sebagai berikut:

        • Nama Keluaran : Laporan Stok akhir

        • Fungsi : Untuk mengetahui sisa stok selama 1 bulan

        • Media : Kertas

        • Frekuensi : Setiap bulan

        • Ringkas Proses : Bukti laporan untuk mengetahui total material masuk dan keluar pada akhir bulan yang akan diserahkan ke kepala bagian

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      Spesifikasi Hardware:

        • Processor : Core To Duo

        • Monitor : LCD 14”

        • Mouse : Ps2

        • RAM : 2 GB

        • Hardisk : 500 GB

        • Keyboard : Compatible Ps2

        • Printer : Laser jet LX 300

      Aplikasi yang digunakan (Software)

      Aplikasi yang digunakan (Software)

        • Windows 8

        • Microsoft Office 2010

      Hak Akses

      Hak Akses

        • Staff Admin

        • User Pengguna

      Permasalahan Yang Di Hadapi Dan Altrnatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Di Hadapi

      Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :

      1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan

      2. Tidak akuratnya data dikarenakan penginputan data yang terlewatkan di karenakan dikerjakan secara manual

      3. Banyaknya waktu yang di perlukan dalam hal pemesanan, penerimaan, pengeluaran dan pencarian yang akan dijadikan dalam bentuk laporan.


      Alternatif Pemecahan Masalah

      Seletelah mengamati dan meneliti dari beberapa permaslahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

      1. Dibutuhkan sistem yang mencangkup segala kegiatan yang akan menghasilkan hasil keluaran yang lebih relevan.

      2. Sistem yang disediakan mampu memberikan informasi yang akurat dalam hal penerimaan dan pengeluaran bahan baku yang di perlukan.

      3. Adanya sistem yang digunakan tidak perlu menghabiskan waktu yang cukup lama dalam hal pemesanan, penerimaan, pengeluaran dan pencarian data.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap 1 berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap 1.
      Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI.
      Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II


      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibutuhkan elisitasi tahap III menggunakan metode TOE dengan option HTML
      Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap III


      Elisitasi Tahap Final

      Elisitasi tahap final merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibuat. Berikut lampiran elisitasi final
      Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap III




      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan pada bagian gudang, maka selanjutnya akan membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang akan diusulkan akan mengembangkan proses sistem yang berjalan dalam melakukan kegiatan yang ada, dimana gudang meminta bahan yang telah mencapai stok minimal dan dilakukan persetujuan oleh kepala bagian gudang yang akan diajukan kebagian purchasing, kemudian bagian purchasing melakukan pembelian barang terhadap supplier yang akan mengirim barang yang telah dipesan dan akan diterima oleh bagian gudang. Ketika bagian produksi memerlukan bahan untuk membuat produk maka harus mengisi form yang telah disediakan untuk meminta bahan yang akan digunakan dan di tujukan ke bagian yang harus mengeluarkan bahan yang telah diminta, kemudian akan mendapatkan laporan penerimaan bahan,pengeluaran bahan dan laporan stok yang tersedia.

      Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran daam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.
      1.Gudang
      1. Gudang melakukan login sistem
      2. Sistem menampilkan menu dashboard
      3. Melakukan pengajuan pengadaan material yang akan ditujukan oleh bagian purchasing
      4. Bagian gudang akan menerima bahan yang diminta dan dipesan oleh bagian purchasing ke supplier.
      5. Bahan yang telah diterima akan dikeluarkan sesuai permintaan yang dibuat bagian produksi.
      6. Memantau laporan penerimaan bahan, laporan pengeluaran bahan dan laporan stok bahan.


      2. Purchasing
      1. Purchasing melakukan login
      2. Sistem menampilkan menu dashboard
      3. Cek permintaan pengadaan material yang dibuat oleh bagian gudang
      4. Membuat purchase order ( PO) yang ditujukan ke supplier untuk memesan bahan yang telah diminta.


      3. Produksi
      1. Admin produksi melakukan login
      2. Sistem menampilkan menu dashboard
      3. Melakukan permintaan bahan untuk keperluan produksi padan menu bon pengeluaran yang ditujukan kebagian gudang.


      4. Pimpinan
      1. Pimpinan melakukan login
      2. Cek setiap pengajuaan pengadaan material yang dilakukan bagian gudang untuk di approve.
      3. Memantau setiap laporan penerimaan bahan.
      4. Memantau setiap laporan pengeluaran bahan
      5. Memantau laporan stok bahan.


      Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

      Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini menggunakan Software visual patadigma for UML 15.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram..

      Usecase Diagram Yang Diusulkan

      1.Usecase Diagram Yang Diusulkan.

      Gambar 4.1 Usecase Diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan usecase diagram yang diusulkan terdapat :

      a. 1 buah sistem yang merupakan rancangan usulan pada sistem yang diusulkan

      b. 4 buah aktor yaitu, Gudang, Purchasing, Produksi dan Pimpinan.

      c. 10 usecase yang dapat dilakukan yaitu, Login, Dashboard, Input pengajuan pengadaan material, meminta persetujuan pimpinan, input pemesanan bahan sesuai LPPM, input penerimaan bahan yang telah diterima, input permintaan untuk produksi, approve pengeluaran bahan untuk produksi, laporan penerimaan, laporan pengeluaran, laporan stok, Logout


      2. Usecase Diagram Aktor Gudang Permintaan Pengadaan Material

      Gambar 4.2 Usecase diagram Permintaan Pengadaan Material

      Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Gudang memiliki hak untuk mengakses mulai dari login, halaman dashboard, menu bahan dan transaksi input pengajuan pengadaaan material pada menu bahan.

      3. Usecase Diagram Aktor Purchasing

      Gambar 4.3 Usecase Diagram Pembuatan PO

      Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Purchasing memiliki hak untuk mengakses mulai dari login, halaman dashboard, menu bahan dan transaksi pembuatan PO, yang digunakan untuk memesan barang terhadap supplier sesuai dengan pengajuan yang dilakukan sebelumnya oleh bagian gudang.


      4. Usecase Diagram Aktor Gudang Penerimaan Bahan

      Gambar 4.4 Usecase Diagram Penerimaan Bahan

      Berdasarkan gambar 4.4 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Gudang memiliki hak untuk mengakses mulai dari login, dashboard, menu bahan dan transaksi penerimaan bahan sesusai dengan PO yang telah dibuat oleh bagian purchasing yang akan digunakan sebagai kebutuhan produksi.


      5. Usecase Diagram Produksi Permintaan Bahan

      Gambar 4.5 Usecase Diagram Produksi Permintaan Bahan

      Berdasarkan gambar 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Produksi memiliki hak untuk akses mulai dari login, halaman dashboard, menu bon pengeluaran bahan untuk melakukan permintaan bahan produksi sesuai dengan kebutuhan produksi.


      6. Usecase diagram laporan stock

      Gambar 4.6 Usecase diagram laporan stock

      Berdasarkan gambar 4.6 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Pimpinan memiliki hak akses mulai dari login, halaman dashboard, laporan stock, pimpinan dapat melihat laporan penerimaan bahan, laporan pengeluaran bahan dan laporan stock untuk mengetahui persediaan.


      Activity Diagram yang diusulkan

      1.Activity diagram Aktor gudang pengajuan pengadaan material

      Gambar 4.7 Activity diagram permintaan pengadaan material

      Pada gambar 4.7 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat  :

      a. 1 intial node dimana objek memulai kegiatan

      b. 1 Aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu gudang.

      c. 6 action state yang berawal dari login, jika gagal makan akan kembali ke login jika bener maka akan masuk pada halaman dashboard,bahan, lppm dan logout.

      d. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan gudang dalam melakukan pegajuan pengadaan material


      2. Activity Diagram aktor gudang penerimaan barang

      Gambar 4.8 Activity diagram penerimaan bahan

      Pada gambar 4.8 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat  :

      a. 1 intial node dimana objek memulai kegiatan.

      b. 1 Aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu gudang.

      c. 6 action state yang berawal dari login, jika gagal makan akan kembali ke login jika bener maka akan masuk pada halaman dashboard, bahan, bon penerimaan dan logout.

      d. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan gudang dalam melakukan penerimaan bahan sesuai permintaan yang dibuat.


      3. Actvity diagram aktor pimpinan mengontrol laporan stock

      Gambar 4.9 Activity diagram laporan stock

      Pada gambar 4.9 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat  :

      a. 1 intial node dimana objek memulai kegiatan.

      b. 1 Aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu pimpinan.

      c. 5 action state yang berawal dari login, jika gagal makan akan kembali ke login jika bener maka akan masuk pada halaman dashboard, laporan stock, dan logout.

      d. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan pimpinan dalam melihat laporan stock persediaan.


      Sequence Diagram yang diusulkan

      1. Sequence diagram aktor gudang pengajuan pengadaan material

      Gambar 4.10 Sequence diagram pengajuan pengadaan material

      Pada gambar 4.10 rancangan sequence diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat  :

      a. 1 aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu gudang

      b. 5 lifeline yaitu login, dashboard, bahan, lppm dan logout

      c. 6 message yang ada antara lain melaukan login, megisi username, password, halaman dashboard menu bahan, pengajuan pengadaan bahan dan logout.


      2. Sequence diagram aktor gudang penerimaan bahan

      Gambar 4.11 Sequence diagram penerimaan bahan

      Pada gambar 4.11 rancangan sequence diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat  :

      a. 1 aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu gudang

      b. 5 lifeline yaitu login, dashboard, bahan, penerimaan bahan dan logout

      c. 9 message yang ada antara lain melaukan login, megisi username, password, halaman dashboard menu bahan, penerimaan bahan, input nama pelaksana, jumlah bahan yang diterima dan logout.


      Class Diagram

      Gambar 4.12 Class diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.12 diatas class diagram sistem yang diusulkan :

      1. 12 class, himpunan dari objek – objek dari berbagai atribut serta operasi yang sama diantaranya stock, pengeluaran, permintaan, purchase order, tabel bahan baku, tabel satuan, bahan tersedia, pekerjaan, tabel disposisi, user, tabel department, penerimaan.

      2. 7 multiciply, hubungan antara objek satudengan objek lainya yang mempunyai nilai.


      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data ( Database )

      Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama file: Stock

      Media  : Hardisk

      Isi  : ( stock_id + bahan_id + pekerjaan_id + qty_awal + qty_terima + qty_pengeluaran + stock_akhir + cerated_date ).

      Primary Key : id

      Tabel 4.1 Stock


      2. Nama file: Pengeluaran

      Media  : Hardisk

      Isi  : ( id_Pengeluaran + kode_bon_permintaan + approve + tgl_pengeluaran ).

      Primary Key : id

      Tabel 4.2 Pengeluaran


      3. Nama file : Permintaan

      Media  : Hardisk

      Isi  : ( kode_bon_permintaan + user_id + nama_penerima + penerimaan_id + purchase_id + qty_permintaan + keterangan + tgl_permintaan )

      Primary Key : id


      Tabel 4.3 Permintaan


      4. Nama file  : Purchase_order

      Media  : Hardisk

      Isi : ( purchase_id + po_no + pekerjaan_id + nama_supplier + harga_satuan + total_harga )

      Primary Key : id

      Tabel 4.4 Purchase Order


      5. Nama file  : tbl_bahan_baku

      Media  : Hardisk

      Isi : ( bahan_id + nama_bahan )

      Primary Key : id

      Tabel 4.5 Tabel Bahan Baku


      6. Nama file  : tbl_satuan

      Media  : Hardisk

      Isi :( satuan_id + nama_satuan )

      Primary Key : id

      Tabel 4.6 Tabel Satuan


      7. Nama file  : bahan_tersedia

      Media  : Hardisk

      Isi : ( tersedia_id + bahan_id + stock_awal )

      Primary Key : id

      Tabel 4.7 Bahan Tersedia


      8. Nama file : Pekerjaan

      Media  : Hardisk

      Isi : ( pekerjaan_id + user_id + lppm_no + bahan_id + disposisi_id + qty + satuan_id + created_date + tgl_diperlukan + tgl_pengajuan + tgl_reject + tgl_approve + tgl_po + tgl_penerimaan )

      Primary Key : id

      Tabel 4.8 Pekerjaan


      9. Nama file : tbl_disposisi

      Media  : Hardisk

      Isi : Isi : ( disposisi_id + nama_disposisi )

      Primary Key : id

      Tabel 4.9 Tabel Disposisi


      10. Nama file : Users

      Media  : Hardisk

      Isi : Isi : ( user_id + username + password + first_name + last_name + depatement_id )

      Primary Key : id

      Tabel 4.10 Users


      11. Nama file : tbl_depatement

      Media  : Hardisk

      Isi : Isi : ( depatement_id + nama_depatement )

      Primary Key : id

      Tabel 4.11 Tabel Departement


      12. Nama file : Penerimaan

      Media  : Hardisk

      Isi : Isi : ( penerimaan_id + pekerjaan_id + user_id )

      Primary Key : id

      Tabel 4.12 Penerimaan


      Rancangan Prototype

      Rancangan Prototype Login

      Gambar 4.13 Prototype login


      Rancangan Prototype Dashboard

      GGambar 4.14 Prototype dashboard


      Rancangan Prototype Material

      Gambar 4.15 Prototype menu material


      Rancangan Prototype Daftar Stock Awal

      Gambar 4.16 Prototype Daftar Stock Awal


      Rancangan Prototype Permintaan Pengadaan Material

      Gambar 4.17 Prototype Permintaan Pengadaan Material


      Rancangan Prototype Pembuatan PO

      Gambar 4.18 Prototype Purchase Order


      Rancangan Prototype Penerimaan Bahan

      Gambar 4.19 Prototype Penerimaan Bahan


      Rancangan Prototype Permintaan Bahan

      Gambar 4.20 Prototype Permintaan Bahan


      Rancangan Prototype Approve Pengeluaran Bahan

      Gambar 4.21 Prototype Approve Pengeluaran Bahan


      Rancangan Prototype Laporan Stock

      Gambar 4.22 Prototype Laporan Stock


      Rancangan Program

      Tampilan Program Login

      Gambar 4.23 Tampilan Login

      Berdasarkan gambar 4.23 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah tampilan program login untuk mengakses sebuah sistem yang telah di ajukan agar dan akan digunakan oleh setiap aktor yang akan melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.


      Tampilan Program Dashboard

      Gambar 4.24 Tampilan Program Dashboard

      Berdasarkan gambar 4.24 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah tampilan awal ketika setiap user mengakses sebuah sistem untuk melakukan setiap kegiatan.


      Tampilan Program Material

      Gambar 4.25 Tampilan Program Material

      Berdasarkan gambar 4.25 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah menu material yang berfungsi untuk menunjukan setiap jenis bahan baku yang digunakan pada perusahaan tersebut.


      Tampilan Program Daftar Stock Awal

      Gambar 4.26 Tampilan Program Daftar Stock Awal

      Berdasarkan gambar 4.26 diatas dapat di jelaskan bahwa, gambar tersebut adalah daftar stock akhir material yang berfungsi untuk mengetahui berapa jumlah atau sisa stok dari bahan tersebut yang akan digunakan untuk keperluan produksi.


      Tampilan Program Permintaan Pengadaan Material

      Gambar 4.27 Tampilan Permintaan Pengadaan Material

      Berdasarkan gambar 4.27 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah form permintaan pengadaan material yang di gunakan oleh aktor gudang untuk mengajukan pembelian untuk keperluan produksi.


      Tampilan Program Pembuatan PO

      Gambar 4.28 Tampilan Purchase Order

      Berdasarkan gambar 4.28 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah form pembuatan pemesanan bahan terhadap supplier yang dilakukan oleh aktor purchasing untuk memesan barang yang diperlukan untuk kebutuhan produksi.


      Tampilan Program Penerimaan Bahan

      Gambar 4.29 Tampilan Penerimaan Bahan

      Berdasarkan gambar 4.29 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah form penerimaan bahan yang telah dikirim oleh supplier yang sebelumnya telah di pesan oleh bagian purchasing.


      Tampilan Program Form Permintaan Bahan

      Gambar 4.30 Tampilan Permintaan Bahan

      Berdasarkan gambar 4.30 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah form permintaan bahan baku yang dilakukan oleh aktor produksi untuk mengeluarkan bahan baku yang akan di gunakan untuk kebutuhan produksi.


      Tampilan Program Approve Pengeluaran Bahan

      Gambar 4.31 Tampilan Approve Pengeluaran Bahan

      Berdasarkan gambar 4.31 diatas dapat dijelaskan bahwa, menu pada bon pengeluaran yang berfungsi untuk approve yang dilakukan oleh aktor gudang untuk setiap permintaan yang dilakukan oleh aktor produksi.


      Tampilan Program Laporan Stock

      Gambar 4.32 Tampilan Program Laporan Stock Bahan

      Berdasarkan gambar 4.32 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah menu pada laporan stok yang berfungsi untuk mengetahui setiap laporan seperti laporan penerimaan, laporan pengeluaran, laporan stok.


      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Software

      1. Sistem operasi windows 8.

      2. Google. chrome

      3. Xampp.

      4. Sublime Text 3.


      Testing

      Metode Implementasi

      Untuk tahap pengujian penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode ini merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan dari sistem yang telah di test.

      Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut akan di proses sesuai dengan kebutuhan dari fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dari fungsi dasar dari program tersebut.

      Apabila dari input yang telah diberikan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsinya, maka program yang dibuat dapat dinyatakan benar, tetapi apabila output yang dihasikan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsinya, maka masih dapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya akan diakukan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan.


      Pengujian Blackbox Testing

      Metode Implementasi

      1. Pengujian blackbox pada menu login

      Tabel 4.13 Testing Blackbox pada menu Login


      2. Pengujian blackbox pada menu LPPM

      Tabel 4.14 Testing Blackbox pada menu LPPM


      3. Pengujian blackbox pada menu penerimaan bahan

      Tabel 4.15 Testing Blackbox pada menu penerimaan bahan


      Evaluasi

      Setelah dilakukan dengan pengujian dengan black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing – masing menu. Jika input data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu penginput jika mengalami kesalahan saat input data yang tidak lengkap, kemudian seanjutnya akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsinya dan dapat menghasilkan output yang sesuai apa yang di butuhkan oleh perusahaan.


      Schedule Implementasi

      Merupakan rencana kegiatan penelitian yang menjelaskan langkah – langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule implementasi adalah sebagi berikut :


      Tabel 4.16 Schedule Implementasi


      Estimasi Biaya

      Tabel 4.17 Estimasi Biaya




      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan rumusan masalah mengenai Perancangan Persediaan DalamUpaya Menekan Biaya Produksi Pada PT. Jaya Celcon Prima, sebagai berikut :

      1. Pengendalian persediaan bahan yang terjadi sudah menggunakan komputerisasi seperti MS. Excel, sehingga ketika memasukan datapenerimaan maupun pengeluaran masih sangat memiliki kecenderungan untuk salah pada saat penginput yang bersumber dari surat jalan dan bon pegeluaran, dengan adanya sistem yang di rancang diharapkan setiap aktifitas akan lebih efektif dan efisien.

      2. Upaya yang dilakukan dalam penekanan biaya produksi adalah dengan dibuatnya sebuah sistem yang diharapkan akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan, sehingga setiap transaksi yang dilakukan seperti pemesanan bahan, penerimaan bahan dan pengeluaran bahan akan lebih efisien.

      3. Sistem yang diciptakan telah dirancang dan diimplementasi sehingga mampu melakukan pengendalian persediaan yang akan memabantu menekan biaya produksi pada PT . Jaya celcon prima, dan transaksi lebih terorganisir karena setiap transaksi akan berhubungan satu sama lain yang akan membuat setiap kegiatan lebih efektif dan efisien


      Saran

      Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk pengembangan sistem ini lebih baik lagi. Sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :

      1. Sistem perancangan pengendalian persediaan dalam upaya menekan biaya produksi pada PT Jaya celcon prima ini dalam implementasinya mampu memberikan kemudahan bagi pengguna dari segi efektifitas pengolahan data namun harus dikembangkan lebih lanjut baik pada bagian fitur.

      2. Dikarenakan sistem ini akan mengolah banyak data dan informasi yang akan disajikan maka disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras ( hardware ) ataupun perangkat lunak ( software ) yang sesuai sehingga dalam penggunaannya menjadi lebih optimal.

      3. Perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan stakeholder dalam hal ini PT. Jaya celcon prima.


      Daftar Pustaka

      1. 1,0 1,1 Sutabri. Tata(2016). Sistem Informasi Manajemen Hal. 2 1(1).
      2. 2,0 2,1 H. A. Rusdiana 2018. “Sistem Informasi Manajemen”. CV. Pustaka Setia, Bandung. 2(2).
      3. 3,0 3,1 Irfan. Moch ( 2018 ).“Sistem Informasi Manajemen”. CV. Pustaka Setia, Bandung. 3(3).
      4. Mckey (2016). Internasional Journal of Computer Integrated Manufacturing 4(4).
      5. Dewayani.J.& Fitri. W ( 2016 ) Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spare Part Motor dengan menggunakan metode FIFO Pada toko Adil Jaya Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Hal.11 5(5).
      6. 6,0 6,1 Wahyudi. Rudi. ( 2015 ) Analisa Pengendalian Persediaan Barang Berdasarkan Metode EOQ Di toko Era Baru Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Hal 166 6(6).
      7. Nurjamaiyah & Arie. R. D ( 2018 ) Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Jurnal Sistem Informasi. Hal.39 7(7)
      8. Arya B. W. Muh. Yusup, M. Iqbal. A. M( 2015 ) perancangan SIS+ Menggunakan metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 Hal. 9 8(8)
      9. Atikah, Dade B. ( 2015 ) Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru. Jurnal Sisfotek Global. Hal. 4 9(9)
      10. 10,0 10,1 10,2 Shidiq. Beta. ( 2014 ) Pemrograman WEB PHP edisi Kedua. Hal. 19 10(10)
      11. Astria F. Hans F, Wowor, Xaverius N. ( 2016 ) Konsep Basis Data MySql. E-journal Tehnik Elektro dan Komputer Vol.5 no.2.Hal 30 11(11)
      12. Solichin. Achmad. ( 2016 ) pemrograman WEB dengan PHP dan MySQL. Hal 135. 12(12)
      13. Badiyanto ( 2018 ) Project PHP dengan menggunakan CodeIgniter. Hal. 1 13(13)
      14. Farid. Miftah. ( 2015 ) Konsep Dasar Sublime Text. Hal 13 14(14)
      15. Feri. H. U. dan Asnawati ( 2015 ) Konsep Dasar Testing. jurnal perancangan animasi interaktif pembelajaran bahasa inggris kelas 2 padda MI nurul falah ciater Vol. 2 . Hal. 34 15(15)
      16. Azizah. Nur ( 2016 ) Rancang sistem informasi penjualan pompa dan vakum blower pada PT. Mandala Teknik Jakarta Vol. 2. Jurnal Sensi Hal. 122 16(16)
      17. Nur A. Dwi. O. Windy. L.S ( 2015 ) Rancang bangun sistem informasi standar harga barang pada kota tangerang. Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology )
      18. Untung.R., Khanna .T., Imam.P. ( 2015 ) Peningkatan Website Ranking Exist–Club Pada PB Exist Jakarta. Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology )
      19. Aris.,Tiya.P.F.,Nesa.F. ( 2018 ) Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Tehnik Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA ( Creative Education of Research In Information Technology and Artifical Informatics )
      20. Indry.H.,Ary.B.W.,Singgih.A.P. ( 2017 ) Pemanfaatan Website Raharja.ac.id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk NS-CCIT Menggunakan FRAMEWORK YII. Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology )
      21. Giandari.M., Devi.S., Putri.N.F.S ( 2018 ) Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Maintenance Pada PT. PLN ( Persero ) Tangerang. Jurnal ICIT ( Inovative Creative And Information Technology )
      22. Untung.R., Eka.P.H., Dini.I.P., ( 2018 ) Pemanfaatan Rinfo Sheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang Pada Raharja Internet Café. Jurnal ilmiah Teknologi Infomasi Asia.
      23. Untung.R., Yessi.F., Nurul.K. ( 2015 ) Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan Dengan Menggunakan Sistem RFID Pada Peruguran Tinggi Raharja. Jurnal CCIT ( Creative Communication And Innovative Technology )
      24. Feridi., Peni.A., Retno.W. ( 2016 ) Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Journal CERITA ( Creative Education of Research In Information Technology and Artifical Informatics )
      25. Sitiani.Z., Inge.H.,( 2018 ) Analisa Dan Perencangan Sistem Inventory ( studi kasus : PT. Cakra Medika Utama ). Jurnal Scientific and Applied Informatics ( JSAI )
      26. Himanshu.P., Ashutosh.P.,Dileep.K., ( 2017 ) A Study Of Production An Excess Inventory Policy With Stock Dependent Demand Rate. Jurnal IJSS ( International Journal Of Statistics and System )

    Contributors

    Admin, Khairulwaris

    Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1514489429&oldid=347695"