SI1514489383

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA

TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489383
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489383
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 03066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489383
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
   
(Ruli Supriati,S.Kom., M.T.I)
NID : 05066
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489383
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489383
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
:Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1514489383

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Teknologi informasi dewasa ini merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia karena dengan teknologi informasi atau sering disebut Information Technologi (IT), manusia dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan atau instansi pemerintah maupun non pemerintah yang menggunakan sistem informasi sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan dan menjadikan perusahaan memiliki mutu yang tinggi. Salah satunya adalah pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Saat ini pengolahan kenaikan pangkat pegawai pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sudah terkomputerisasi akan tetapi terbatas hanya menggunakan Microsoft Excel. Proses pendataannya pun masih rumit, sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi. Dampak yang terjadi adalah pembuatan laporan mengenai kenaikan pangkat pegawai akan membutuhkan waktu yang lama sehingga akan lama pula informasi yang diterima Asisten Manager SDM serta tidak memiliki database yang update sehingga penyimpanan data pegawai relatif kurang aman. Metode yang digunakan dalam menganalisa sistem ini adalah Metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunty dan Threats) dan untuk metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan Metode Simple Addtive Weighting (SAW), sedangkan untuk bahasa pemrogrmannya menggunakan bahasa PHP dan HTML Yang menggunakan aplikasi Notepad++ serta dalam pembuatan databasenya meggunakan MySQL. Dengan dihasilkannya sebuah perancangan sistem kenaikan pangkat pegawai ini diharapkan dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang dapat mempermudah Staff Administrasi SDM dalam pengolahan kenaikan pangkat pegawai. Disarankan bahwa pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penilaian kenaikan pangkat.


Kata Kunci: : Sistem, Kenaikan Pangkat, Metode SAW.

ABSTRACT

Today's information technology is an important part of human life because with information technology or often called Information Technology (IT), humans can do their jobs easily. This is evidenced by companies or government and non-government institutions that use information systems as a tool to facilitate and find companies that have high quality. One of them is at PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. At present, further maintenance of PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang has been computerized but is limited to only using Microsoft Excel. The data collection process is still complicated, but requires high accuracy. The impact that occurs is making a report on the cost of the rank will require a long time will the information received by the HR Assistant Manager and do not have a database that updates data storage data is relatively less secure. The method used in this analysis is the SWOT Method (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) and for the model design method using UML (Unified Modeling Language) and Simple Addtive Weighting (SAW) methods, while the programming language uses PHP and HTML languages that use Notepad ++ application and in making its database use MySQL. With the creation of an employee promotion system design is expected to be used as a basis for system improvements that can facilitate HR Administration Staff in processing the promotion of employees. It is recommended that at the time of inputting the data it needs to be improved in order to avoid errors in the process of evaluating promotions.


Keywords : System, Promotion, SAW Method.


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan penelitian beserta menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini dengan baik dan selesai pada waktunya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG".

Penulisan laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak penyusunan laporan penelitian ini tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan penelitian, penulis mendapat banyak bantuan serta dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  3. Ibu Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan memberikan ilmu pengetahuan untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.TI selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan ilmu pengetahuan dan membantu dalam penyusunan laporan penelitian .
  6. Bapak dan ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan kepada penulis.
  7. Ibu Wisong selaku Pembimbing Lapangan, yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya selama penulis menjalani penelitian Skripsi ini.
  8. Seluruh Pimpinan dan Staff PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang telah memberikan kesempatan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian Skripsi ini.
  9. Kedua orang tua dan saudara tercinta saya atas doa restu, kasih sayang, pengorbanan, semangat dan dukungan baik moril dan material yang diberikan untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
  10. Sahabat saya Arlisia, Dita, Nita, Feni, Ulan, Nadia, Novita dan Yeni terima kasih atas masukan dan dukungannya dalam penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.


Tangerang, Januari 2019
Anita
NIM. 1514489383

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. A

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. A

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dewasa ini merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia karena dengan teknologi informasi atau sering disebut Information Technology (IT), manusia dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah. Dengan adanya sistem terkomputerisasi yang baik maka akan memberikan kemudahan yang dapat diperoleh dalam mengakses berbagai hal yang berhubungan dengan perusahaan, maka tidak sedikit perusahaan atau instansi yang telah menerapkan sistem terkomputerisasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan atau instansi pemerintahan maupun non pemerintah yang menggunakan sistem informasi sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan dan menjadikan perusahaan atau instansi pemerintah memiliki mutu yang tinggi.

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum serta dapat melayani setiap pembayaran air di masyarakat umum terutama di Kota Tangerang. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitori oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Dalam instansi PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang saat ini membutuhkan sistem kenaikan pangkat pegawai yang terkomputerisasi yang dapat memberikan hak kepada para pegawai yang ditentukan dengan beberapa kriteria mulai dari absensi, kesetiaan, tanggung jawab, disiplin serta prestasi dalam melaksanakan pekerjaan. Tentu kriteria tersebut dapat mengukur sejauh mana kemampuan seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya klasifikasi pangkat atau jabatan ini maka pegawai juga lebih bisa bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.

Saat ini pengolahan kenaikan pangkat pegawai pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sudah semi terkomputerisasi tetapi terbatas hanya menggunakan Microsoft Excel. Proses pendataannya pun masih rumit, sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi dan semakin besar resiko kesalahan memasukan data mengingat jumlah karyawan yang cukup banyak. Dampak yang terjadi adalah pembuatan laporan mengenai kenaikan pangkat pegawai akan membutuhkan waktu yang lama sehingga akan lama pula informasi yang diterima Asisten Manager SDM serta tidak memiliki database yang update sehingga penyimpanan data pegawai relatif kurang aman. Pada dasarnya sebuah perusahaan ingin membuat setiap langkah menjadi semakin mudah dan efektif. Dalam hal ini penulis mencoba merancang sistem kenaikan pangkat pegawai yang terkomputerisasi yang akan diterapkan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, sehingga sistem yang dirancang diharapkan dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang dapat mempermudah Staff Administrasi SDM dalam mengolah dan menetukan kenaikan pangkat pegawai dengan tepat, akurat dan efektif. Dengan melihat latar belakang ini dan melihat adanya masalah yang ada pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Atas dasar itulah, maka penulis tertarik memilih judul ”Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai Menggunakan Metode SAW Pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana analisa sistem yang berjalan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang ?
  2. Bagaimana kelemahan atau kendala yang dihadapi sistem kenaikan pangkat pegawai yang berjalan saat ini pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang ?
  3. Bagaimana merancang sistem kenaikan pangkat pegawai dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan laporan Skrispsi ini peneliti memiliki beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
  2. Untuk mengetahui kelemahan atau kendala yang dihadapi pada sistem kenaikan pangkat pegawai yang berjalan saat ini pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
  3. Untuk merancang sistem kenaikan pangkat pegawai dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian Skripsi yang dilakukan diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat penelitian

  1. Menambah pengetahuan bagi penulis mengenai sistem kenaikan pangkat pegawai yang berjalan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
  2. Dapat diatasinya kelemahan atau kendala sistem yang sedang berjalan pada saat ini sehingga memberi kemudahan baik dalam penginputan, pengolahan, pengambilan keputusan serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan juga dapat memberikan inspirasi dalam rangka pengembangan teknologi penyempurnaan kenaikan pangkat pegawai pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
  3. Dapat menghasilkan sistem yang cepat dan akurat yang dapat digunakan untuk penilaian kenaikan pangkat pegawai pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW).

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup penulisan skripsi ini untuk melakukan penelitan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang agar penelitian ini lebih terarah dan berjalan dengan baik dalam pembahasan ruang lingkup dibatasi pada proses pengolahan kriteria, penilaian kenaikan pangkat, pembuatan surat usulan kenaikan pangkat (SUKP) dan Surat Keputusan Direksi.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan.

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan mengenai bagaimana kenaikan pangkat pegawai pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang bertempat di Komplek Pu Prosida Bendungan 10 Kelurahan Mekarsari Kec. Neglasari.

2. Metode Wawancara

Materi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung mengenai kenaikan pangkat pegawai Kepada Ibu Wisong sebagai Staff Administrasi SDM.

3. Studi Pustaka

Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan pengumpulan informasi dari berbagai sumber tertulis, yaitu dengan membaca beberapa buku dan jurnal yang memuat informasi yang diperlukan mengenai kenaikan pangkat pegawai untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Serta melakukan literature review dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa sistem yang digunakan adalah Metode Analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats), strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam Tabel SWOT. Tujuan digunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Kemudian untuk analisa kebutuhan sistem yang baru penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi

Metode Perancangan Sistem

  1. Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu Unified Modelling Language (UML) melalui software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition melalui tahap Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

    Pada proses desain, syarat kebutuhan informasi dan perancangan perangkat lunak dapat diperkirakan sebelum pembuatan coding. Proses ini berfokus pada:

    1. Notepad++ sebagai script editor PHP.
    2. XAMPP sebagai paket instalasi PHP dan MySQL.
    3. Web browser yang digunakan untuk membuka aplikasi berbasis web yaitu Google Chrome.
  2. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

    Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah Metode SAW (Simple Additive Weighting). Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan.

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan adalah Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan perangkat lunak atau software. Uji coba blackbox memungkinkan pada pengembangan software untuk membuat himpunan suatu kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional dari program. Metode pengujian blackbox ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi-materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dibagi menjadi 3 kategori yaitu teori umum, teori khusus dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang, analisa prosedur sistem yang berjalan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan menggunakan analisa SWOT, analisa masukan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta User Requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan. Yang akan dibahas pada bab ini berisikan rancangan sistem usulan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, Penerapan Metode Simple Additive Weighting, konfigurasi sistem usulan, Rancangan prototype yang diusulkan, Testing, Evaluasi, serta implementasi

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, dimana penulis menguraikan beberapa kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan juga memberikan saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[1], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Mulyadi (2016:1)[2], “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91)[3], ”Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menympan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sebuah sistem informas terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan .

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3-5)[4], mengatakan bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (component)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa sub sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, natasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface system)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (input system)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh: didalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (processing)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjad keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran (output)
    hasil energi yang diolah dan dikasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran (objective) atau Tujuan (goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:6-7)[4], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (abstract system)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem Fisik (Physicalsystem)
    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik
  3. Sistem Alamiyah (natural system)
    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
  4. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan intreaksi antar manusia dengan mesin (human machine system)
  5. Sistem Tertentu (deterministical system)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
  6. Sistem tak Tentu (probabilistic system)
    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic
  7. Sistem Tertutup (close system)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkunga luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
  8. Sistem terbuka (open system)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkunga luarnya, sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Berikut ini merupakan Definisi Data dari beberapa pandangan para ahli diantaranya, yaitu:

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF (2015:73)[5], “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu kedaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika bahkan symbol-simbol lainnya yang bisa kita digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep”.

Menurut Siregar dalam Jurnal Priyo Sutopo (2016)[6], bahwa data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Menurut Martono dkk dalam Jurnal CCIT (2016:231)[7], “Data adalah deskrips tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tdak mempunya makna atau tdak terpengaruh serta langsung kepada pemakai.

Menurut Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on International Journal of Computer Science Trends and Technology (2015:82)[8],”Data are any facts, number, or text that can be processed by a computer. Today organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”.

“Data adalah fakta, angka, tau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda”.

Dan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda”.

Klasifikasi Data

Menurut A. Rusdiana (2014:71)[9],data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan sifat data
    1. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
    2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
  2. Berdasarkan sumber data
    1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
    2. Data eksternal yaitu data yang berasal dar luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokan menjadi:
      1. Data eksternal primer (primary external data),yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpulan data.
      2. Data eksternal sekunder (secondary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokan menjadi :
    1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
    2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
  4. Berdasarkan cara pengelompokannya, data dikelompokan menjadi ;
    1. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    2. Data yang diperoleh dari hasil sampel.
  5. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal dengan data ordinal, data interval dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:1)[10], “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

Menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:1)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerina dan membutuhkannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memberikan makna atau arti sehingga dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Kualitas Informasi

Menurut Delone McLean dalam Eko Budi Setiawan (2016:1)[10], kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :.

  1. Completeness
    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan.
  2. Relevance
    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.
  3. Accurate
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan kputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan
  4. Timelines
    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
  5. Format
    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas infomasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Lusyani dalam Jurnal CCIT (2015:80)[11], “Sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang di operasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda dapat di disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen di klasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang di antaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyarata
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagai mana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua yaitu :
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya dalam storage disusun secara rapih dan teratur.
    2. Informasi masa kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa terjadi sekarang.

Definisi Sistem Informasi

Menurut Ahmad Reza Hidayatullah dan M. Rudyanto dalam Jurnal Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:104)[12], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Azim Ramadhan dkk dalam Jurnal Semantik (2016:67)[13], “Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaian terpadu komponen-komponen dan manual bagian komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.

Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24)[14], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah cara kita menentukan hal apa saja yang kita perlu untuk mengolah data yang telah kita peroleh menjadi informasi yang berguna.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72)[15], “Analisa Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sstem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”.

Menurut Muslihudin (2016:27)[16], “Analisa Sistem merupakan teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

Beradasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat simpulkan bahwa Analisa Sistem adalah suatu proses yang dilakukan untuk pemerikasaan masalah dan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra dalam Indonesian Journal on Networking and Security (2015:22)[10], dalam melakukan analisa sistem (system analysis) , melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Identifiy
    Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan.
  2. Understand
    Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terperinci.
  3. Analyze
    berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup untuk mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analisis sistem yang baru merasa kesulitan pada tahapan ini. Analisa sistem yang dilakukan harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan?
  4. Report
    Langkah terakhir dari analisis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil penelitian yang kemudian dicatat dan didokumentasikan sebagai panduan untuk mendesain sebuah sistem.

Tugas Utama Analisa Sistem

Menurut Hanif Al Fatta dalam Erwantoni dan Kandar Siahaan dalam Jurnal Telemetika (2017:329)[17], mengatakan tugas utama analisa sistem adalah :

  1. Menentukan lingkup sistem
  2. Mengumpulkan fakta
  3. Menganalisis fakta
  4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut laporan analisa sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Jurnal PROSISKO (2015:22)[18],”Perancangan sistem adalah pengenbangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam Jurnal CERITA (2016:49)[19],“Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan.

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam Jurnal Telematika (2015:69)[20], “Perancangan Sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem adalah suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Jurnal PROSISKO (2015:22)[18], “Tujuan Perancangan sistem yaitu

  1. untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan desain yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah dalam Budi Sudrajat (2018:203)[21], “Sistem Pendukung Keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau masalah atau untuk suatu peluang”.

Menurut Kusrini dalam Rinianty dan Sukardi (2018:49)[22], “Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem pendukung keputusan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang dibangun bertujuan untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah dalam Ardhi Bagus Primahudi (2016:59)[23], karakteristik sistem pendukung keputusan ada enam, sebagai berikut:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
  2. Adanya intergace manusia atau mesin dimana manusia tetap memegang control proses pengambilan keputusan.
  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur , semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
  4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
  5. Memiliki subsistem yang terntergrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem.
  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

adapun komponen dari SPK adalah sebagai berikut :

  1. Data Management
    Termasuk database, yang megandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).
  2. Model Management
    Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.
  3. Communication
    User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antar muka.
  4. Knowledge Management
    Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang terdiri sendiri.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:4)[24], Sistem Pendukung Keputusan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur
  2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
  3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari pada perbaikan efisiensinya.
  4. Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya rendah.
  5. Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal

Konsep Dasar Pangkat dan Kenaikan Pangkat

Definisi Pangkat

Menurut Mya Ryska Fitriyani dkk dalam Jurnal Komputasi (2016:94)[25], “Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Oleh karena itu setiap pegawai diangkat dengan pangkat tertentu”.

Fungsi Pangkat dalam Kepegawaian

Pangkat dalam Kepegawaian berfungsi untuk membedakan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatan dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, wewenang, hak, dan pengkajian pegawai dalam rangka susunan pegawai.

Definisi Kenaikan Pangkat

Menurut Mya Riska Fitriani dkk dalam Jurnal Komputasi (2016:94)[25], “Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan Kepada Pegawai Negeri Spil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Oleh karena itu perlu adanya penilaian dalam menentukan kenakan pangkat”.

Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya.

Kenaikan Pangkat merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi agar diduduki oleh seseorang yang memiliki kriteria-kriteria untuk menempati suatu pangkat yang diusulkan.

Misal Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap Negara, Pegawai Kantor terhadap perusahaannya.

Definisi Pegawai

Menurut Kukuh dan Arik dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2017:97)[26], “Pegawai adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan untuk menggerakan atau mengelola sumber daya lainnya, sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan rill organisasi.

Menurut Anita B. Wandanaya dalam Jurnal Pradita (2017:2)[27], Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Para pegawai bertugas untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau kerentuan lain yang ditepkan pemberi kerja”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai adalah sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaan yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan untuk menggerakan atau mengelola sumber daya lainnya baik sebagai pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freedy Rangkuty (2016:18)[28], “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa SWOT mempunyai peranan penting dalam kemajuan usaha akhir-akhir ini semakin kompetitif persaingannya dalam mencapai tujuan”.

Menurut Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhamad Harun dalam Jurnal TARBAWI (2017:115)[29], “SWOT adalah gambaran tentang lingungan internal Strenghs dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threat yang dihadapi oleh dunia usaha ataupun dunia pendidikan”.

Menurut Ezra Randalinggi dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2015:4)[30], Analis SWOT adalah analisis yang membantu dalam pengambilan keputusan demi untuk pengembangan sebuah strategi dalam suatu organisasi berdasarkan informasi dan data yang telah dikumpulkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT adalah Analisa SWOT adalah penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki suatu organisasi dan menjadikannya peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi perusahaan yang bersangkutan.

Keuntungan dan Kerugian Analisa SWOT

Analisis SWOT memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, dikutip dari buku “SWOT Analysis” milik Alan Sarsby (2016)[31], dapat dijabarkan beberapa keunggulan dan kerugian dari Analisa SWOT. Adapun kelbihan dari Analisa SWOT tersebut adalah

  1. SWOT mudah dimengerti – diagram sederhana dan tidak ada matematika
  2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi – dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.
  3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda , perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.

Adapun kekurangan atau kelemahan dari SWOT adalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas-desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.
  2. Menggunakan data yang bias oleh persepsi dan kepercayaan
  3. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.

Konsep Dasar UML (unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikiut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya :

Menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[32], “A UML is a standard modeling language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in existence.

Menurut Ary Budi Warsito dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[33], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu kumpulan pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan atau mendokumentasikan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Sejarah UML (Unified Modelling Language)

Menurut Ibnu Akil dalam Jurnal Pilar Nusa Mandiri (2016:2)[34], ada beberapa usaha untuk menyatukan metode-metode berorientasi objek yang bermunculan. Contohnya Fusion oleh Coleman dan kawan-kawan (Coleman-94), yang memasukan konsep dari OMT (Object Modelling Technique ) (Rumbaugh-91), Booch (Booch-91), dan CRC (Wirfs-Brock-90). Karena hal ini tidak melibatkan penulis asli, maka dianggap sebagai metode baru dan bukan menggantikan berbagai metode-metode yang sudah ada. Usaha penggabungan yang sukses pertama kali dan mengganti metode yang ada adalah ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch pada perusahaan Ratinal Software tahun 1994. Mereka muai mengkombinasikan konsep OMT dan metode Booch, yang menghasilkan proposal pertama tahun 1995. Pada waktu itu Jacobson juga bergabung di Rational dan mulai bekerjasama dengan Booch dan Rumbaugh. Kerjasama mereka disebut Unified Modelling Language (UML). Mereka merevisi metode masing-masing untuk menghasilkan satu metode lengkap yang harmonis.

Pada tahun 1996 Object Management Group mengeluarkan permintaan untuk proposal –proposal untuk pendekatan standar pemodelan berorientasi objek. Unified Modelling Language diadopsi oelh anggota OMG sebagai standar pada November 1997. OMG bertanggung jawab untuk pengembangan lebih lanjut dari standar UML.

Jenis-Jenis Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[35], CSF (Critcal Succes Factor) memilik tipe dan sumber sebaga berikut :

  1. Usecase Diagram
    Usecase Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan usecase dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem
  2. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya sperti usecase atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.
  3. Sequence Diagram
    Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan usecase diagram. Dalam sequence diagram terdapat dua model, yaitu Actor dan Lifeline
  4. Class Diagram
    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek lain adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entitiy. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstasiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)

Konsep Dasar SAW (Simple Additive Weighting)

Definisi SAW (Simple Additive Weighting)

Kriteria Penilaian Metode SAW

Menurut Asnawati dan Kenedi dalam Frieyadie (2016:39)[36], bahwa Kriteria Penilaian Metode SAW (Simple Additive Weighting) dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Gambar 2.1 Formula untuk mencari formalisasi

Dimana :

Rij : rating kinerja ternormalisasi

Maximum : nilai maksimum dari setiap baris dan kolom

Minimum : nilai ninimum dari setiap baris dan kolom

Xij : baris dan kolom dari matriks

Dengan Ri adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,….,m dan j=1,2;…,n

Nilai preferensi untuk setiap alternate (Vi) diberikan sebagai;

Gambar 2.2 Formula untuk mencari preferensi.

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Vi : Nilai akhir alternatif (nilai preferensi)

Wi : Bobot yang telah ditentukan

Rij : Normalisasi matriks (rating kinerja ternormalisasi)

Langkah-langkah dalam Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Menurut Fishburn dan MacCcrimmon dalam Frieyadie (2016:39)[36], bahwa ada beberapa langkah dalam penyelesaian Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah sebagai berikut :

Menentukan kriteria-kritteria yang akan dijadikan acuan dalam pemngambilan keputusan, yaitu Ci

  1. Menetukan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam pendukung keputusan yaitu Ci.
  2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria
  3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
  4. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

Kelebihan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Kelebihan dari Metode Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannnya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perankingan setelah nilai bobot untuk setiap atribut.

Kekurangan Metode Simple Addtive Weighting (SAW)

  1. Harus menetukan bobot pada setiap atribut
  2. Harus membuat matriks keputusan

Definisi Database

Menurut Ary Budi Warsito dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[33], “Basis data (database) adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Menurut Budi Raharjo (2015:2)[37], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Definisi MySQL

Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25)[6], ”MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom

Menurut Mukhamad Masrur (2016:124)[38], mengatakan bahwa “MySQL adalah salah satu relation database management system yang bersifat open source”.

Menurut Budi Raharjo (2015:16)[37], “MySQL adalah software RDBMS (server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah software yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar yang diletakan pada beberapa table yang terpisah”.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut U. Darmanto Soer dan Wahyudi dalam Jurnal SIGMA (2015:42[39], ”XAMPP adalah program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl”.

Menurut Bunafit Nugroho dalam Syukri Ali dan Arisandy Ambarita (2016:330)[40], “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu lagi bingung untuk melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web”.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

  1. Apache
    Menurut Kurniawan dalam Ruhul Amin (2017:15)[41], Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windos dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk menjalankan fungsi sistus web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.
  2. PHP
    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL.
  3. phpMyAdmin
    Menurut Kurniawan dalam Sri Wasiyanti (2016:51)[42], “phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server”.

Definisi Notepad++

Menurut Supono dan Putratama (2016:13)[43], “Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis secara powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer)untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman, diantaranya: Asemmbly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal, Perl, PHP, Phyton, Ruby, Shell, SQL, VB, XML dan lain sebagainya. Notepad++ ini memiliki banyak kelebihan bila dibandinglan dengan Notepad bawaan windows yang pertama. Notepad++ juga dapat ditambahkan berbagai plugin yang bisa semakin mempermudah pekerjaan programmer.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi HTML

Menurut Didik Setiawan (2017:16)[10], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan Web Browser.

Menurut Much Aziz Muslim dan Atikah Ari Pramesti dalam Scientifi Journal of Informatics (2014)[44], “HTML adalah sebuah bahasa untuk menampilkan halaman sebuah website. Html merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language.

Menurut R.H. Sianipar (2015)[45], “HTML (Hypertext Mark up Language) adalah sebuah mark up untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari halaman web.

Berdasarkan beberapa definisi maka bisa disimpulkan bahwa, HTML (Hypertext Mark up Language) merupakan script pemrograman standar yang kegunaannya untuk membuat sebuah website agar dapat dijelajahi dengan leluasa didunia maya.

Definisi PHP

Menurut Budi Raharjo (2016:38)[37], “PHP adalah salah satu bahasa pemrograman script yang dirancang untuk membangun aplikasi web”.

Menurut Jubilee Enterprise (2015:1)[46],] “PHP singkatan dari hypertext preprocessor adalah bahasa komputer atau bahasa pemrograman atau koding atau script yang digunakan untuk mengolah data dari server untuk ditambpilkan di website”.

Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Infomatika Mulawarman (2016:25)[6], “PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk html, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk open source product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikannya secara bebas.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script HTML yang prosesnya terjadi pada client-server dan bersifat open source.

efinisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Johni S Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2017:158)[47], “CSS dalah singkatan dari Cascading Style Sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS atau yang disebut cascading style sheet yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya lebih terstruktur dan lebih seragam.

Menurut Didik Setiawan (2017:166)[10], “CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet. CSS merupakan salah satu kode pemrograman yang bertujuan untuk menghias dan mengatur gaya tampilan atau layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa CSS (Cascading Style Sheet) merupakan script. Program yang kegunaanya untuk memberikan gaya tampilan yang menarik dihalaman HTML (Hypertext Mark up Language).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Lppm Unindra (2015:166)[48], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut S.Guritno dalam Ariawan (2015:63)[49], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan baru dalam rekayasa kebutuhan.

Tahapan-Tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[15], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi``
    1. “M” pada MDI itu artinya mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Prototype

Menurut Syahrina Ramadhan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (2015:328)[13], “Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievakuasi oleh pemakai (user)

Menurut Rizkidiniah dkk dalam Jurnal Semantik (2016:88)[50], “Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenernya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan, Prototype adalah sebuah sistem yang memberikan ide bagi calon pengguna atau pengembang bagaimana sistem akan berfungsi dan teknik cepat dalam membuat sebuah program

Definisi Blackbox Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal dkk dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:34)[51], “Blackbox testing berfokus padaspesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefiniskan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Menurut Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[52], “Blackbox Testing adalah menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

Sedangkan Menurut Akbar dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017:1270)[53], ”Pengujian blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian blackbox tidak tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, strukrur atau implementasi dari software yang dites”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing adalah metode pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa melihat desain kode program sistem, hal ini untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan desain rancangan.

Konsep Dasar Literarture Review (Study Pustaka)

Pengertian Literatur Review

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[49], ”Literatur review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Dalam upaya perlu dilakukan literature pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identift gaps), menghindari pembuatan ulang, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang dispesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Menurut Nur Azizah dkk dalam Jurnal SENSI (2017)[54], “Literatur review adalah suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literature review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Literatur review adalah penelitian yang mengkaji atau meninjau dari pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang berhubungan dengan peneitian yang dilakukan.

Literatur Review

  1. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Ardhi Bagus Primahudi, Fajar Agustinus Suciono dan Anang Aris Widodo (2016) dari Universitas Merdeka Pasuruan, yang berjudul "Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Dengan Metode Simple Additive Weighting Pada PT. Herba Penawar AL Wahida Indonesia". Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam pemilihan karyawan terbaik berdasarkan rangking. Dalam menentukan karyawan terbaik di PT. Herba Penawar Alwahida Indonesia, sistem menggunakan Metode Simple Additive Weighting dengan menggunakan kriteria-kriteria yang sudah digunakan perusahaan tersebut[23].
  2. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Frieyadie (2016) dari AMIK BSI Jakarta, yang berjudul "Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam Sistem Pendukung Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan". Penelitian ini sebagai salah satu alternatif untuk membantu seorang pimpinan dalam menetukan keputusan terkait promosi kenaikan jabatan seorang karyawan untuk posisi tertentu sesuai dengan syarat dan kebutuhan perusahaan[36].
  3. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Nur Azizah (2017) dari STMIK Raharja Tangerang yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode SAW”. Penelitian ini membahas mengenai era globalisasi persaingan ekonomi saat ini setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan salah satunya dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Dalam bidang pemasaran terdapat suatu bagian sumber daya manusia yang memiliki keterkaitan langsung bagian konsumen, yaitu pada bagian sales product atau disebut dengan Sales Promotion Girl (SPG). Sales Promotion Girl (SPG) yang bekerja pada PT. Softex Indonesia mempunyai status karyawan kontrak. Seorang SPG dapat menjadi karyawan tetap jika memenuhi kriteria sesuai dengan aturan dengan aturan perusahaan. Sistem penilaian kinerja SPG yang berjalan saat ini masih manual dan hasil penilaian seringkali tidak akurat. Sehingga karyawan yang terpilih sering kali tidak sesuai harapan dan kriteria yang dibutuhkan perusahaan, untuk mengatasi masalah diatas maka dibutuhkan sebuah sistem baru yang terkomputerisasi dan perhitungannya secara sistematis menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL. Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi sistem penilaian Kinerja SPG yang efektif dan memiliki hasil yang akurat[54].
  4. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Anita B. Wandanaya (2017) dari STMIK Raharja Tangerang yang “berjudul Penentuan Jabatan Strategis Terhadap Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Groups Algorithm Programming Analysis Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Pada PT. Margo Jaya”. Penelitian ini membahas mengenai peran serta sumber daya manusia (SDM) memberikan kontribusi penting dalam alur kerjanya, diantaranya adalah tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) kepegawaian. Masalah utama pada PT. Margo Jaya adalah penentuan jabatan strategis karena banyak posisinya mengalami kekosongan. Penentuan dinilai kurang efisien dan efektif karena hampir semua data pengukuran menurut kinerja masih dalam bentuk hardcopy. Kinerja yang diukur parameternya cukup banyak untuk perencanaan terkait jenjang karir dari tiap karyawan. Mayoritas karyawan di PT. Margo Jaya memiliki kemampuan dibidang yang sama serta tingkat keahlian yang hampir sama ditambah beberapa pertimbangan individu yang significant. Dalam proses sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan untuk suatu jabatan pada PT. Margo Jaya menggunakan Metode Groups Algorithm Programming Analysis (GAP). Metode ini dianggap cocok dalam membandingkan beberapa kriteria yang menjadi acuan agar ditemukan nilai dari maisng-masing profil yang telah ada. Pengolahan data yang dilakukuan lewat komputerisasi jauh lebih baik dibandingkan dengan cara manual, lebih efisien dan efektif. Nantinya dengan penelitian ini diharapkan sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan laporan penilaian secara otomatis serta proses perngkingan karyawan yang dilakukan dapat lebih cepat ditentukan[27].
  5. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Xaverius Sika dari STIKOM Dinamika Bangsa (2016) yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Penelitian ini membahas mengenai pengangkatan pegawai dalam jabatan struktural dikantor badan kepegawaian pendidikan dan pelatihan daerah Kabupaten Muaro Jambi pada saat ini sudah berdasarkan persyaratan administrasi antara lain : memiliki pangkat serendah-rendahnya satu tingkat dari jenjang pangkat yang ditentukan, pendidikan, sehat jasmanai dan rohani, masa kerja dan pelatihan jabatan. Dari persyaratan diatas maka jumlah pegawai yang berhak mendapatkan promosi jabatan jumlahnya jauh lebih banyak dari jabatan yang tersedia. Sebagai akibatnya, dalam menentukan kelayakan bagi seseorang pegawai untuk menduduki sebuah jabatan memerlukan banyak waktu dan menjadi sangat subjektif karna keputusan yang diambil hanya berdasarkan instusi, pengalaman dan tidak didukung dengan data[55].
  6. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Mya Riska Fitriana, Didik Kurniawan, Kurtubi dan Tristiyanto dari Universitas Lampung (2016) yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Aparatur Sipil Negara Struktural Dengan Metode SAW”. Penelitian ini membahas mengenai karyawan yang merupakan sumber daya manusia yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan unit kerja. Upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai negeri yaitu peningkatan jabatan. Incumbency adalah posisi yang menunjukan tingkat pegawai negeri sipil peningkatan incumbency adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan dedikasi pegawai negeri sipil. Sistem pendukung keputusan yang dapat membantu memfasilitasi penentuan karyawan dapat dikatakan layak untuk peningkatan incumbency. Dalam penelitian ini metode perhitungan pengambilan keputusan yang digunakan adalah pembobotan aditif sederhana dengan 6 kriteria yaitu kehidupan kerja pegawai negeri, kehidupan kerja eselon, kehidupan yang berfungsi sebagai incumbency, pendidikan terakhir dan pelatihan[25].
  7. Penelitian dalam sebuah International Journal ini dilakukan oleh Budi Prasetiyo, Niswah Baroroh, Dwi Efri Ruliyanti dari Universitas Negeri Semarang (20165) yang berjudul “Fuzzy Simple Additive Weighting Method In The Decision Making of Human Resources Recruitment”. Penelitian ini membahas tentang penyeleksian karyawan yang dibuat obyektif berdasarkan kriteria yang diharapkan perusahaan untuk membantu menentukan penerimaan karyawan diperusahaan. Oleh karena itu menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam memutuskan melakukan perekrutan sumber daya manusia sehingga memberikan alternatif terbaik dari beberapa alternatif.
  8. Penelitian dalam sebuah Internasional Journal yang dilakukan ini dilakukan oleh Agus Setyawan, Florentina Yuni Arini, Isa Akhils (2017) dari Universitas Negeri Semarang, yang berjudul “Comparative Analysis of Simple Additive Weighting Method and Weighted Product Method to New Employee Recruitment Decision Support System (DSS) at PT. Warta Media Nusantara”. Penelitian ini membahas tentang masalah penanganan situasi kelengahan dalam proses pengambilan keputusan untuk merekrut karyawan baru pada PT. Warta Media Nusantara yang menggunakan kriteria nilai wawancara, uji lapangan, tes psikologi dan pemeriksaan medis. Berbagai metode MADM yang digunakan seperti Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Metode Weighted Product (WP).
  9. Penelitian dalam sebuah International Journal ini dilakukan oleh Yeni Melia (2016) dari International Academic Institute for Science and Technology, yang berjudul “Multi Attributte Decision Making Using Simple Additive Weighting and Weighted Product in Invesment”. Penelitian ini membahas mengenai laba atas investasi yang merupakan dividen saham dan keuntungan modal dapat diprediksi, dimana investo harus melakukan analisis atau penilaian saham untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan keputusan membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. pemilihan saham diharapkan dapat membantu investor dalam menentukan berdasarkan investasi sektor yang akan diperingkat. Multi Associate Decision Making (MADM) adalah metode keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternative berdasarkan sejumlah kriteria tertentu. Salah satu metode yang digunakan MADM dalam penelitian adalah SAW (Simple Additive Weighting) dan WPM (Weighted Prodect Model)[56].
  10. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Fariba Azizadeh, Alireza Shirvani, Rasool Sarihi Sfestani (2015) dari Islamic Azad University, yang berjudul “Ranking Motivational Factors of Teachers in Umia Using SAW Method”. Penelitian ini membahas tentang menentukan peringkat faktor motivasi guru yang bekerja sebagai sektor swasta karyawan di Sekolah Distrik 1 di Urmia. Metode yang digunakan dalam populasi penelitian dan analisis data menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Yang membahas mengenai peringkat kredit tertinggi diantara faktor hubungan interaksi sosial dengan kredibilitas serta budaya organisasi terkait dengan aktivitas yang baik dan minat siswa[57].
  11. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh B E Zaiwan, M Zarlis and S Efendi (2017) dari Universitas Sumatera Utara, yang berjudul “Improved Hybridization of Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) algorithm with Fuzzy Multiple Attributte Decision Making-Simple Additive Weighting (FMADM-SAW)”. Penelitian ini membahas mengenai Peningkatan Hibridasi Algoritma dengan Teknik Fuzzy Analytic Process Hierarchy (FAHP) untuk preferensi pemesanan oleh kesamaan dengan ideal menggunakan solusi (FTOPSIS) dalam memilih Kepala Inspektur Bank terbaik berdasarkan beberapa kualitatif dan kriteria kuantitatif dengan berbagai prioritas. Untuk meningkatkan kinerja penelitian. Hibridasi Algoritma FAHP dengan Fuzzy Multiple Attribute Decisioan Making – Simple Algoritma Additive Weighting (FMADM-SAW) diadopsi, yang menerapkan algoritma FAHP ke proses pembobotan dan SAW untuk proses peringkat untuk menentukan promosi karyawan dilembaga pemerintah[58].

Maka, dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian saat ini dengan judul “Sistem Kenaikan Pangkat Pegawai Dengan Menggunakan Metode SAW Pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari beberapa penelitian sebelumnya, namun perbedaannya dalam hal objek penelitian, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti serta kriteria yang digunakan dalam melakukan proses penilaian. Penelitian yang dilakukan saat ini menggunakan Metode SWOT serta kriteria yang digunakan oleh peneliti saat ini yatiu absensi, kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan dan kerjasama. Dalam penelitian yang saat ini dilakukan memiliki kelebihan yaitu pada sistem kenaikan pangkat pegawai Asisten Manager dapat melakukan login sehingga bisa melihat langsung hasil penilaian kenaikan pangkat serta hasil perangkingan tanpa perlu menunggu laporan dari Staff Administrasi SDM.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB V

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

  1. Romney, Marshal R., dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  2. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  3. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang. Jurnal Sensi. Vol. 4 nomor 1, Februari 2018. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/. (29 Oktober 2018).
  4. 4,0 4,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
  5. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Satuan Social Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung-Barung Balai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol. 3 nomor 2, Oktober 2015. Diambil dari:https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tinformatika/article/view/324. (06 Agustus 2018).
  6. 6,0 6,1 6,2 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol. 11 nomor 1, 1 Februari 2016. Diambil dari: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/199. (06 Oktober 2018).
  7. Martono, Kartika dan Putri Aulia. 2017. Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web. Jurnal CCIT. Vol. 10 nomor 2, Agustus 2017. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18 . (11 Oktober 2018).
  8. Nithya, P.., dan G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol. 3 nomor 1, Februari 2015. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=an+overview+of+data+mining+and+warehousing+-+architectire%2C+techniques+and+applications&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DAZezad-3oMoJ. (11 Oktober 2018).
  9. Rusdiana, A., dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi. Jurnal Ultima InfoSys. Vol. 7 nomor 1, Juni 2016. Diambil dari: http://ejournals.umn.ac.id/index.php/SI/article/view/506. (11 Oktober 2016).
  11. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 1, September 2015. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/160/77. (11 Oktober 2018).
  12. Hidayatullah, Ahmad Reza., dan M. Rudyanto Arief. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Zakat Berbasis Client Server Pada Badan Amil Zakat Masjid Agung Baitul Qadim Loloan Timur. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Februari 2016. Diambil dari: https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1206. (06 Oktober 2018).
  13. 13,0 13,1 Ramadhan, Azim, Ika Purwanti dan Muh. Yamin. 2016. Siaset Fakultas Teknik Universitas Halu Oeo Dengan Menggunakan Sistem Penunjang Keputusan Metode Weighted Product Dan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Jurnal Semantik. Vol. 2 nomor 2. Diambil dari: http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/view/1653/1146. (06 Oktober 2018).
  14. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem. Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/. (14 Oktober 2018).
  15. 15,0 15,1 Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/69. (29 September 2018).
  16. Muslihudin, Muhamad. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktural dan UML. Yogyakarta: Andi.
  17. Erwantoni., dan Kandar Siahaan. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Jasa Perbaikan Komputer Berbasis Web Pada Iptek Komputer Betara Kabupaten Tanjung Jabung Jawa Barat. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2 nomor 1, Maret 2017. Diambil dari: http://jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/view/70/57. (06 Oktober 2018).
  18. 18,0 18,1 Kausar, Ahmad, Yusuf Fazri Setiawan dan Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5. Jurnal PROSISKO. Vol. 2 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/94/153
  19. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf dan Sarful Bahri. 2016. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi dan Informasi di PT. Wans Desain Group. Jurnal CERITA. Vol. 2 nomor 1, Februari 2016. Diambil dari: https://cerita.ilearning.me/2016/01/05/cerita017. (06 Oktober 2018).
  20. Fatta, Hanif Al., dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Telematika. Vol. 8 nomor 2. Diambil dari: http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/396. (04 Oktober 2018).
  21. Sudrajat, Budi. 2018. Pemilihan Pegawai Berprestasi dengan Menggunakan Metode Profile Matching. Jurnal Sinkron. Vol. 3 nomor 1, Oktober 2018. Diambil dari: https://jurnal.polgan.ac.id/index.php/sinkron/article/view/177. (04 Oktober 2018).
  22. Rinianty., dan Sukardi. 2018. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Menggunakan Metode SAW Pada CV. Green Adversiting. Jurnal CCIT. Vol. 11 nomor 1, Februari 2018. Diambil dari: https://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/320. (11 Oktober 2018).
  23. 23,0 23,1 Primahudi, Ardhi Bagus, Fajar Agustinus Suciono dan Anang Aris Widodo. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Pada PT. Herba Penawar Alwahida Indonesia. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Vol. 2 nomor 1, Agustus 2016. Diambil dari: http://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatica. (05 Maret 2018)
  24. Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
  25. 25,0 25,1 25,2 Fitriyani, Mya Riska, Didik Kurniawan dan Kartubi dan Tristiyanto. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Aparatur Sipil Negara Struktural Dengan Metode SAW. Jurnal Komputasi. Vol. 4 nomor 2, Agustus 2016. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sistem+pendukung+keputusan+kenaikan+jabatan+aparatur+sipil+negara+struktural+dengan+metode+saw&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DJuHy3UvdiUwJ. (04 April 2018).
  26. Nanda, Dwi Kukuh., dan Arik Prasetya. 2017. Efektifitas Penerapan Metode Rekrutment Online (E-RECRUITMENT). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 53 nomor 1. Desember 2017. Diambil dari: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2187. (02 Oktober 2018).
  27. 27,0 27,1 Wandanaya, Anita B., dan Pas Mahyu Akhirianto. 2017. Penentuan Jabatan Strategis Terhadap Kinerja Karyawan Memggunakan Metode Groups Algorithm Programming Analysis Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Pada PT. Margo Jaya. Jurnal Pradita. Vol. 11 nomor 1, April 2017. Diambil dari: http://www.jurnalpradita.com/index.php/jii/article/view/31/21. (06 Oktober 2018).
  28. Rangkuty, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  29. Susilawati, Iis Mei., dan Muhamad Harun. 2017. Analisis SWOT Sebagai Dasar Strategi Branding Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah, Cireunde, Ciputat. Jurnal Tarbawi. Vol. 3 nomor 01. Diambil dari: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tarbawi/article/view/310/309. (04 Oktober 2018).
  30. Parrangan, Ezra Randalinggi. 2015. Analisis Strategi Perusahaan Dalam Ekspansi Pasar Luar Negeri (Studi Kasus Pada PT. Semen Indonesia Persero Tbk. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 26 nomor 2, September 2015. Diambil dari: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1046. (27 September 2018)
  31. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
  32. Fergus U, Onu., dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Intenational Journal of ComputerApplications Technology and Research. Vol. 5 nomor 8. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=object+oriented+programming+%28OOP%29+approach+to+the+development+of+student+information+management+system&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3D7zLQa2TslH4J. (11 Oktober 2018).
  33. 33,0 33,1 Warsito, Budi Ary, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 8 nomor 2, Januari 2015. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/142/60. (06 Oktober 2018).
  34. Akil, Ibnu. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Dengan Model Unified Process Studi Kasus: Sistem Informasi Journal. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. Vol. 12 nomor 1, Maret 2016. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=REKAYASA+PERANGKAT+LUNAK+DENGAN+MODEL+UNIFIED+PROCESS+STUDI+KASUS%3A+SISTEM+INFORMASI+JOURN&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3Db8N8VPPHtqMJ. (03 Maret 2018).
  35. Hartati, Tri. 2017. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada PT Pesona Edu Solution Jakarta. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer. Vol. 6 nomor 22, April 2017. Diambil dari : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Perencanaan+Master+Plan+Metodologi+Tozer+Pada+Lembaga+Pendidikan+Teknologi+Informasi+Dan+Komunikasi+%28Studi+Kasus+PT+Pesona+Edu+Solution+Jakarta%29.+&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3Dcc8wgz11cmQJ. (03 Maret 2018).
  36. 36,0 36,1 36,2 Frieyadie. 2016. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. Vol. 12 nomor 1, Maret 2016. Diambil dari: http://ejoural.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/pilar. (03 Maret 2018)
  37. 37,0 37,1 37,2 Raharjo, Budi. 2016. Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL). Edisi Ketiga. Bandung: Modula.
  38. Masrur, Mukhamad. 2016. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Java Server Pages dengan Database Relasional MySQL. Yogyakarta: Andi.
  39. Soer, U. Darmanto., dan Wahyudi. 2015. Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Perpustakaan SMAN 2 Cikarang Utara Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal Teknologi Pelita Bangsa – SIGMA. Vol. 3 nomor 1, September 2015. Diambil dari: http://www.jurnal.pelitabangsa.ac.id/index.php/sigma/article/view/80. (04 Oktober 2018).
  40. Ali, Syukri., dan Arisandy Ambarita. 2016. Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate. Indonesian Journal on Information System. Vol. 1 nomor 1, April 2016. Diambil dari: http://ijiswiratama.org/index.php/home/article/view/5/10. (05 Oktober 2018).
  41. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer. Vol. 2 nomor 2, Februar 2017. Diambil dari: http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/jitk/article/view/282. (14 Oktober 2018).
  42. Wasiyanti, Sri.,dan Roholesi Talaohu. 2016. Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis Web Pada Apotek Kondang Waras Depok. Jurnal Paradigma. Vol. 28 nomor 2, September 2016. Diambil dari: https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/paradigma/article/view/1181/980. (04 Oktober 2018).
  43. Supono., dan Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
  44. Muslim, Much Aziz, Atikah Ari Pramesti. 2014. Penyajian Data Pelanggan Pada Lima Area PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kandatel Pekalongan Menggunakan Google Earth. Scientific Journal of Informatics. Vol. 1 nomor 2, November 2014. Diambil dari: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/view/4026. (29 September 2018).
  45. Sianipar, R.H. 2015. Pemrograman Javascript Teori dan Impelementasi. Bandung: Informatika.
  46. Enterprise, Jubilee. 2015. Mengenal PHP Menggunakan Framework Laravel. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
  47. Pasaribu, Johani S. 2017. Penerapan FrameworkYII Pada Pembangunan Sistem PPDB SMP BPPI Balendah Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol. 3 nomor 2, April 2015. Diambil dari: http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/220. (29 September 2018).
  48. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Journal Lppm Unindra. Vol. 7 nomor 2. Diambil dari: http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/view/257. (27 September 2018).
  49. 49,0 49,1 Ariawan, Jesa., dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sispotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/viewFile/67/69. (26 September 2018).
  50. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway Pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno. Jurnal Semantik. Vol. 2 nomor 2, Desember 2016. Diambil dari: http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/view/1653/1146. (04 Oktober 2018).
  51. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Blackbox Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol. 1 nomor 3, Agustus 2015. Diambil dari: http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/70. (04 Oktober 2018).
  52. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Infomasi Perhitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 3, Agustus 2016. Diambil dari: http://ccitjournal.ilearning.me/2016/02/19/prototype-sistem-informasi-perhitungan-nilai-poin-pelanggaran-tata-tertib-pada-smk-yuppentek-1-tangerang/. (06 Oktober 2018).
  53. Arif, Akbar Muhammad, Elis Hernawati dan Ferra Arik TridaLestari. 2017. Aplikasi Monitoring Proses Belajar Megajar Berbasis Web di SMK Telkom Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science. Vol. 3 nomor 3, Desember 2017. Diambil dari: https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/appliedscience/article/view/5288/5260q. (04 Oktober 2018).
  54. 54,0 54,1 Azizah, Nur, Sri Rahayu dan Nova Adhista. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI. Vol. 3 nomor 2, Agustus 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2017/05/30/sensi066/. (05 Oktober 2018).
  55. Sika, Xaverius. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Kenaikan Jabatan dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Ilmiah Media Processor. Vol. 11 nomor 2, Oktober 2016. Diambil dari: https://ejournal.stikom-db.ac.id/index.php/processor. (03 Maret 2018).
  56. Melia, Yeni. 2016. Multi Attribute Decision Making Using Simple Additive Weighting and Weighted Product in Invesment. International Academic Journal of Business Management. Vol. 3 number 7, May 2016. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?q=related:wtp6LFzT-m8J:scholar.google.com/&hl=id&as_sdt=,5&as_vis=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3Dwtp6LFzT-m8J. (08 April 2018)
  57. Azizzadeh, Fariba, Alireza Shirvani dan Rasool Sarihi Sfestani. 2015. Ranking Motivational Factors of Teachers in Urmia Using SAW Method. International Journal of Managing Value and Supply Chains. Vol. 5 number 1, March 2014. Diambil dari: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=%2C5&q=journal+international+ranking+motivational+factors+of+tecahers+in+urmia+using+saw+method&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DYDtVypJZVh8J. (04 April 2018). (19 September 2018).
  58. Zaiwan, B E., M Zarlis dan S Efendi. 2017. Improved Hybridization of Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) algorithm with Fuzzy Multiple Attributte Decision Making-Simple Additive Weighting (FMADM-SAW). Diambil dari: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://iopscience.iop.org/article/.88/742-6596/978//276/pdf&ved=2ahUKEwixopSb57zbAhWIu7wKHbBFBFMQFjAAegQICBAB&usg=AOvVaw2boRWMreHktx-tM-hLQok. (02 Maret 2018)


LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat Toefl
A.16. Sertifikat Seminar Nasional
A.17. Sertifikat Seminar Internasional
A.18. Sertifikat Raharja Career
A.19. Katalog Produk
A.20. Ijazah SMA
A.21. CV (Curiculum Vitae)

Contributors

Alif Al Afradi, Anita